Case hipoglikemi

download Case hipoglikemi

of 37

Transcript of Case hipoglikemi

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    1/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Hiperbilirubinemia/Ikterus neonatorum merupakan salah satu fenomena klinis

    yang tersering ditemukan pada bayi baru lahir, dapat disebabkan oleh proses

    fisiologis, atau patologis, atau kombinasi keduanya. Ikterus neonatorum pada bayi

    baru lahir/hiperbilirubinemia pada neonatus, sering ditemukan pada minggu-minggu

    pertama setelah lahir. Angka kejadian ikterus neonatorum di Amerika ditemukan 60%,

    di alaysia !"%, di Indonesia #$," &"%, 'umah sakit pusat (akarta, di )urabaya

    tahun *000 sebanyak $0% tahun *00* sebanyak #$ %. Ikterus neonatorum merupakan

    #0 penyakit terbesar pada bayi baru lahir yang dira+at di ruang Intermediated

    neonatologi ') r )oetomo )urabaya. ada tahun *00 terdapat #* bayi yang

    menderita ikterus neonatorum atau sekitar $0,&&%, pada bulan Agustus sampai

    ktober *00" ter1atat *$,#. 2erbagai faktor penyebab ikterus neonatorum

    patologis/hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir di 'umah )akit r.

    3iptomangunkusumo (akarta antara lain4 hemolisis, inkompatibilitas 'hesus,

    imkompatibilitas golongan darah A,2,, defisiensi en5im glukosa-6-fosfat

    dehidroginase, perdarahan tertutup, infeksi, sepsis/meningitis, lain-lain4

    hipoksi/sindrom distres pernapasan, asidosis metabolik, hipoglikemia, polisitemia. i

    negara yang sedang berkembang maka penyebab utama ikterus neonatorum patologis

    ialah4 infeksi dan hipoksia, kemudian menyusul proses hemolisis karena defisiensi

    en5im glukosa-6-fosfat dehidroginase.

    efinisi hipoglikemia hingga saat ini masih kontroersial, karena kurangnya

    korelasi yang bermakna antara kadar glukosa plasma, gejala klinis, dan gejala sisa

    jangka panjang. Hipoglikemia ditandai oleh nilai yang unik pada masing-masing

    indiidu neonatus dan berariasi sesuai dengan kematangan fisiologis dan pengaruh

    patologisnya. Hipoglikemia pada bayi terjadi bila kadar glukosa darah 7 "mg/d8.

    9erdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipoglikemia pada neonatus salah

    satunya yaitu bayi dari ibu dengan diabetes. Ibu dengan diabetes yang tidak terkontrol

    memiliki kadar glukosa darah yang tinggi yang bisa mele+ati plasenta sehingga

    merangsang pembentukan insulin pada neonatus. )aat lahir, kadar glukosa darah tiba-

    tiba turun karena pasokan dari plasenta berhenti, padahal kadar insulin masih tinggi,

    sehingga terjadi hipoglikemia. :aktor lainnya adalah bayi besar untuk masa

    kehamilan ;2

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    2/37

    kejadian H pada bayi yang lahir dengan masa gestasi *& minggu sebesar 60%-

    &0%, pada usia kelahiran $0 minggu adalah *"%, sedang pada usia kelahiran $*-$6

    minggu sebesar #"-$0%, dan pada bayi aterm jarang dijumpai. i negara maju H

    terjadi pada 0,$-#% kelahiran hidup dan merupakan #"-*0% penyebab kematian

    neonatus. i Amerika )erikat diperkirakan #% dari seluruh kelahiran hidup.

    2

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    3/37

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    @AA 8@?

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    4/37

    emeriksaan terakhir +aktu hamil 4

    ?olongan darah ibu 4 2

    Ayah 4 -

    Hb 4 ##, g%

    8eukosit 4 &.000/mm$9rombosit 4 #!0.000 /8

    asa perdarahan 4 #,$0 menit

    asa pembekuan 4 #$,$0 menit

    HbsAg 4 @on reaktif

    D'/C'8/

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    5/37

    8amanya ketuban pe1ah 4

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    6/37

    enghisapan 1airan lambung

    8ain-lain yang perlu dilaporkan4

    iagnosa 4 2ayi bugar

    9atalaksana 4 #. I . 9etes mata 3endofenikol )

    *. 2ayi dihangatkan

    $. Injeksi Cit k # mg/0," 11

    'I

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    7/37

    Neromsclar score4 #"

    Ph!sical score4 *0

    Gestations b! dates$" "# $ee%s

    7

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    8/37

    Birth date &or

    **/*/*06

    A?A' # I@ " I@

    !/#0 ! #0

    KLASIFIKASI NEONATUS MENURUT BATTAGLIA & LUBCHENCO 1!"7#

    ')

    )/ ekonium ;E= pada saat lahir

    /

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    9/37

    :rekuensi nafas 4 60 F/menit

    :rekuensi jantung 4 #0 F/menit

    )uhu 4 $6,J3 ;Aksila=

    A/ @32 2<

    / 'a+at gabung bersama ibu

    A)I ad libitum

    (emur pagi $0 menit antara pukul 0!.00 0&.00

    bs. frekuensi jantung, frekuensi nafas dan suhu

    9

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    10/37

    10

    $%/0$/$01"

    HP 3

    $"/0$/$01"

    HP 4

    $7/$/$01"

    HP %

    0!'4% (IB

    $)/0$/$01"

    HP "

    ) 4 untah ;E=

    4 22 $&"0 gr

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    11/37

    11

    $3/0$/$01"

    HP 1

    0)'00 (IB

    $3/03/$01"

    HP 1

    1)40 (IB

    $3/0$/$01"

    HP 1

    $$'00 (IB

    $4/0$/$01"

    HP $

    ) 4 A)I ;-=

    'eflek

    hisap

    belum kuat

    4 22

    *00 gr

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    12/37

    PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    9anggal *$ :ebruari *0#6

    P*m*r+,-aa. Ha-+ N+a+ R,a.HA98?I

    Hemoglobin #6.& #-#6 gr/d8

    Hematokrit J,# 0-& %

    ritrosit ,&0-" juta sel/mm

    $

    9rombosit *0#"0-00 rb/mm

    $

    8eukosit #&.""-#0 rb/mm

    $

    3C #0*.* &*-J* fl

    3H $",0 *!-$# pg

    3H3 $,* $*-$6 %

    'atio 0,0J @ormal4 70,#"

    2oderline4 0,#"-0,*0

    )epsis4 M0,*0

    H)9A)I)

    A99 kontrol $* *!-*

    A99 asien # *"-*

    asa pendarahan

    asa embekuan

    asa rotorombin

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    13/37

    BAB III

    ANALISA KASUS

    2edasarkan data-data yang didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik danpemeriksaan penunjang dapat disimpulkan bah+a pasien merupakan bayi @32-2

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    14/37

    gangguan pada lebih dari satu aspek fungsi sistem saraf pusat. eliputi pola

    pernapasan abnormal, seperti takipnea, apnea, atau distress napas> tanda-tanda

    kardioaskuler, seperti takikardia atau bradikardia, dan manifestasi neurologis seperti

    'itterness, letargis, kemampuan mengisap yang lemah, instabilitas suhu tubuh, dan

    kejang. Hasil laboratorium gula darah se+aktu pasien menunjukan tanda ke arahhipoglikemia yaitu sebesar 0 mg/8. Hipoglikemia pada neonatus didefinisikan

    sebagai kondisi dimana glukosa plasma di ba+ah $0 mg/d8 ;#.6" mmol/8= dalam *

    jam pertama kehidupan dan kurang dari " mg/d8 ;*." mmol/8= setelahnya.

    emberian eFtrose #0% dengan perhitungan * F 2erat 2adan sesuai kebutuhan

    dapat mengembalikan kadar glukosa dalam darah men1apai M 0 mg/d8

    ada pera+atan hari keempat, timbul perubahan +arna kulit pada pasien

    menjadi kuning.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    15/37

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    16/37

    kurang dari " mg/d8 ;*." mmol/8= setelahnya. stimasi rata-rata kadar glukosa

    darah pada fetus adalah #" mg/d8 lebih rendah daripada konsentrasi glukosa

    maternal.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    17/37

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    18/37

    ada hipoglikemia ketotik, penyimpanan glikogen mudah berkurang, dan

    dikombinasi dengan produksi glukosa melalui glu1oneogenesis yang tidak adekuat,

    berakibat pada terjadinya hipoglikemia. (adi, oksigenasi asam lemak diperlukan

    dalam menyediakan substrat untuk glu1oneogenesis dan ketogenesis.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    19/37

    2entuk autosomal resesif dari hiperinsulinisme kongenital dihubungkan pada

    adanya defek reseptor sulfonylurea atau kanal

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    20/37

    a)nea +sto))ing breathing,

    h!)othermia +lo/ bod! tem)eratre,

    )oor bod! tone

    )oor (eeding

    letharg!

    sei0res

    F' P*.a6aa,-a.aa.

    20

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    21/37

    2eberapa agen lain telah digunakan untuk penatalaksanaan hipoglikemia

    refraktori, dan paling sering digunakan untuk penatalaksanaan pada salah satu kondisihiperinsulinemia.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    22/37

    A' DEFINISI

    alam 8iteratur Anglo )aFon, )indrom ?a+at @afas pada @eonatus ;)?@@=

    disebut sebagai 'espiratory istress )yndrome6. @ama lain yang digunakan adalah

    Idiopatih1 'espiratory istress )yndrome atau I'), bahkan ada yang menyebutnyasebagai I') type one dengan pengertian I') type t+o adalah 9ransient 9a1hypnea

    of 9he @e+born ;99@= atau Det 8ung isease 6. @amun semenjak diketahuinya

    penyebab ') pada bayi-bayi prematur, maka istilah I') mulai ditinggalkan#*. (adi

    sindrom ga+at nafas pada neonatus, khususnya ') adalah keadaan dimana terdapat

    kumpulan gejala yang terdiri atas dispne, sianosis, takipneu, penggunaan otot-otot

    bantu nafas dan adanya merintih6.

    B' FAKTOR RISIKO

    )?@@ bisa diramalkan dengan mengenali faktor-faktor risiko terjadinya

    )?@@ pada kehamilan, kelahiran dan pada bayi6. :aktor risiko utama )?@@ adalah

    prematuritas#$. )e1ara umum dapat kita ketahui bah+a faktor risiko )?@@ adalah

    sebagai berikut64

    :aktor pada kehamilan 4

    #.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    23/37

    C' ETIOLOGI

    enyebab )?@ pada bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 000 gram dan

    lahir 1ukup masa kehamilan belum diketahui se1ara pasti namun di1urigai melaluisebuah proses yaitu penyerapan 1airan paru janin terganggu disebabkan oleh

    gangguan penyerapan 1airan paru janin dari sistem limfatik paru dan gangguan

    mekanik, pada bayi yang lahir se1ara se1tio 1aesar. Colume 1airan yang meningkat

    menyebabkan penurunan fungsi paru-paru dan meningkatkan resistensi saluran

    napas sehingga menyebabkan takipnea dan retraksi dinding dada.#0

    D' PATOFISIOLOGI

    )egera setelah janin lahir dan mulai menarik nafas terjadi inflasi paru yang

    mengakibatkan peningkatan tekanan hidrolik yang menyebabkan 1airan berpindahke interstitial. Colume darah paru juga meningkat pada saat bayi menarik nafas,

    tetapi 1airan dalam paru belum mulai berkurang sampai $0-60 post natal dan

    lengkap diabsorbsi dalam * jam.#*

    asuknya udara ke paru saat menarik napas tidak hanya mendorong 1airan ke

    interstitial tetapi juga mengakibatkan tekanan hidrostatik dalam sirkulasi paru

    menurun dan meningaktkan aliran darah paru sehingga se1ara keseluruhan akan

    meningkatkan luas permukaan askular yang efektif untuk mendrainase 1airan.

    ernapasan spontan juga akan menurunkan tekanan intra thorakal sehingga

    menurunkan tekanan ena sistemik yang akhirnya meningkatkan drainase melalui

    sistem limfatik.##

    E' MANIFESTASI KLINIS

    ?ejala klinis biasanya mulai terlihat pada beberapa jam pertama setelah lahir

    terutama pada umur 6-& jam#0,#*. ?ejala karakteristik mulai timbul pada usia *-!*

    jam dan setelah itu keadaan bayi mungkin memburuk atau mengalami perbaikan#0.

    2ila keadaan membaik, gejala akan menghilang pada akhir minggu pertama #.

    ?angguan pernafasan pada bayi terutama disebabkan oleh atelektasis dan perfusi

    paru yang menurunJ,#

    .

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    24/37

    dapat kita katakan bah+a kita menghadapi sindrom ga+at nafas bila kita

    menemukan adanya dispnea. ispnea adalah kesulitan entilasi paru. ada

    entilasi paru yang normal tidak dibutuhkan frekuensi entilasi ekstra atau

    bantuan otot pernafasan tambahan. )ehingga kalau telah ada dispnea maka

    akan terjadi takipne, pernafasan 1uping hidung, retraksi dinding toraks dansianosis. (adi praktisnya bila kita melihat adanya dispne pada neonatus pada

    dasarnya kita berhadapan dengan )?@@6. )elain tanda gangguan pernafasan,

    ditemukan gejala lain misalnya brakikardia, hipotensi, kardiomegali, pitting

    oedema terutama di dorsal tangan/kaki, hipotermia, tonus otot menurun dan

    terdapatnya gejala sentral. )emua gejala tambahan ini sering ditemukan pada

    H yang berat atau yang sudah mengalami komplikasi#. ?ejala-gejala dan

    tanda-tanda penyakit ini dapat men1apai pun1aknya dalam +aktu $ hari,

    kemudian akan mulai terjadi perbaikan yang berangsur-angsur.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    25/37

    6.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    26/37

    G' PENATALAKSANAAN

    asar tindakan pada penderita adalah mempertahankan penderita dalam

    suasana fisiologik yang sebaik-baiknya, agar bayi mampu melanjutkan perkembangan

    paru dan organ lain, sehingga ia dapat mengadakan adaptasi sendiri terhadapsekitarnya#0. enatalaksanaan penderita )?@@ tergantung dari berat ringannya

    penyakit, sehingga penatalaksanaan yang dapat dilakukan terdiri dari tindakan umum

    dan tindakan khusus#0. 9ujuan penatalaksanaan umum ini ialah mengusahakan agar64

    -

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    27/37

    melalui kateter hidung biasa. ada penderita yang sangat berat kadang-kadang

    diperlukan entilasi mekanis dimana * diberikan dengan respirator6. 9indakan ini

    dilakukan apabila bayi yang telah mendapatkan * dengan konsentrasi #00% masih

    memperlihatkan a* kurang dari 0 mmHg, 3*M !0 mmHg, H darah 7 !,* atau

    masih adanya serangan apneu berulang

    #0

    . asar entilasi mekanis adalahmengusahakan agar * yang diberikan dapat memperbaiki pertukaran gas tubuh.

    2eberapa 1ara pemberian entilasi mekanis ini adalah#0 4

    a. emberian * dengan se1ara tekanan positif yang konstan 3ontinues positie

    air+ay pressure O 3A=. 3ara ini dapat di1apai dengan memberikan tekanan positif

    terhadap udara yang masuk atau mengadakan tekanan negatif yang konstans terhadap

    dinding toraks. emberian se1ara ini akan mengurangi terjadinya atelektasis aleolus

    disertai perbaikan a* darah.

    b. emberian * dengan entilasi tekanan positif yang intermiten ;Intermittent

    ositie ressure Centilation O IC=. engan 1ara ini keseimbangan pertukaran gas

    tubuh dapat diatur.

    1. emberian * dengan entilasi aktif ini dapat dilakukan pula dengan berma1am

    1ara, misalnya pemberian * se1ara hiperbasik, intermittent negatie pressure

    entilation, dan lain-lain.

    *. emberian Antibiotika

    )etiap penderita )?@@ perlu mendapat antibiotika untuk menegah terjadinya

    infeksi sekunder yang dapat memperberat penyakit#;J=. Antibiotik diberikan selama

    bayi mendapat 1airan intraena sampai gejala gangguan nafas tidak ditemukan lagi.

    )ebaiknya antibiotik yang dipilih adalah yang mempunyai spektrum luas #0. Antibiotik

    yang biasa diberikan adalah penisilin ;"0.000 -#00.000 /

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    28/37

    asidosis yang berat penilaian klinis yang teliti harus dikerjakan untuk menilai apakah

    basa yang diberikan sudah 1ukup adekuat#.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    29/37

    I' KOMPLIKASI

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    30/37

    HIPERBILIRUBINEMIA

    A' D*+.+-+Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi bilirubin serum yang

    menjurus ke arah terjadinya kern ikterus atau ensefalopati bilirubin bila kadar

    bilirubin tidak dikendalikan. Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

    sinar, tetap tergolong non patologis sehingga disebut QExcess Ph!siological 1andiceR.

    igolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis ;Non Ph!siological 1andice=

    apabila kadar serum bilirubin terhadap usia neonatus MJ"% menurut @ormogram

    2hutani.#"

    Ikterus pada bayi atau yang dikenal dengan istilah ikterus neonatorum adalah

    keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pe+arnaan ikterus pada kulit dan sklera

    akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih. ada neonatus baru tampak

    apabila serum bilirubin M! mg/dl. Ikterus lebih menga1u pada gambaran klinis berupa

    pe+arnaan kuning pada kulit, sedangkan hiperbilirubinemia lebih menga1u pada

    gambaran kadar bilirubin serum total.#6

    B' Ka-++,a-+

    a' I,6*r- F+-+g+-

    Ikterus fisiologi adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidakmempunyai dasar patologi atau tidak mempunyai potensi menjadi karena ikterus.

    Adapun tanda-tanda sebagai berikut4#!

    #. 9imbul pada hari kedua dan ketiga

    *.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    31/37

    C' E6+g+

    enyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat disebabkan

    oleh beberapa faktor. )e1ara garis besar, ikterus neonatarum dapat dibagi4#&

    1' Pr5,-+ 9a.g 8*r*8+:a.

    Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya, misalnya pada hemolisis

    yang meningkat pada inkompatibilitas 'h, A2, golongan darah lain, defisiensi

    ?6, piruat kinase, perdarahan tertutup dan sepsis.

    $' Ga.gga. 5aam ;r-*- ;6a,* 5a. ,.ga-+ :*;ar

    ?angguan ini dapat disebabkan oleh imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk

    konjugasi bilirubin, gangguan fungsi hepar, akibat asidosis, hipoksia dan infeksi atau

    tidak terdapatnya en5im glukorinil transferase ;)indrom 3riggler-@ajjar=. enyebab

    lain adalah defisiensi protein G dalam hepar yang berperanan penting dalam uptake

    bilirubin ke sel hepar.

    3' Ga.gga. 6ra.-;r6a-+

    2ilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkut ke hepar. Ikatan

    bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya salisilat,

    sulfara5ole. efisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin

    indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.

    4' Ga.gga. 5aam *,-,r*-+

    ?angguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau di luar hepar.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    32/37

    masuk ke sistem empedu untuk diekskresikan. )aat masuk ke dalam usus,

    bilirubin diuraikan oleh bakteri kolon menjadi urobilinogen. robilinogen

    dapat diubah menjadi sterkobilin dan diekskresikan sebagai feses. )ebagian

    urobilinogen direabsorsi dari usus melalui jalur enterohepatik, dan darah porta

    memba+anya kembali ke hati. robilinogen daur ulang ini umumnyadiekskresikan ke dalam empedu untuk kembali dialirkan ke usus, tetapi

    sebagian diba+a oleh sirkulasi sistemik ke ginjal, tempat 5at ini diekskresikan

    sebagai senya+a larut air bersama urin.#J

    Ikterus akan mun1ul pada de+asa bila serum bilirubin M* mg/dl dan

    pada bayi yang baru lahir akan mun1ul ikterus bila kadarnya M! mg/dl.*0

    Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh pembentukan bilirubin yang

    melebihi kemampuan hati normal untuk mengekskresikannya atau disebabkan

    oleh kegagalan hati ;karena rusak= untuk mengekskresikan bilirubin yang

    dihasilkan dalam jumlah normal. 9anpa adanya kerusakan hati, obstruksi

    saluran ekskresi hati juga akan menyebabkan hiperbilirubinemia. ada semuakeadaan ini, bilirubin tertimbun di dalam darah dan jika konsentrasinya

    men1apai nilai tertentu ;sekitar *-*," mg/dl=, senya+a ini akan berdifusi ke

    dalam jaringan yang kemudian menjadi kuning.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    33/37

    F' D+ag.-+-

    A.am.*-+-#"

    #. 'i+ayat kehamilan dengan komplikasi ;obat-obatan, ibu ,

    ga+at janin, malnutrisi intrauterine, infeksi intranatal=

    *. 'i+ayat persalinan dengan tindakan/komplikasi$. 'i+ayat ikterus/terapi sinar/transfusi tukar pada bayi

    sebelumnya

    . 'i+ayat inkompatibilitas darah

    ". 'i+ayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar

    dan limpa

    P*m*r+,-aa. F+-+,#"

    )e1ara klinis, ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir

    atau setelah beberapa hari. Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

    yang 1ukup. Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa tidakterlihat dengan penerangan yang kurang, terutama pada neonatus yang berkulit

    gelap. enilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila penderita sedang

    mendapatkan terapi sinar.

    )alah satu 1ara memeriksa derajat kuning pada neonatus se1ara klinis,

    mudah dan sederhana adalah dengan penilaian menurut

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    34/37

    Sona Indirek 2agian 9ubuh yang

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    35/37

    kongenital ibu/bayi

    ji 3oomb

    Hari ke " s/d #0 )epsis

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    36/37

    . emberi terapi sinar hingga bilirubin diubah menjadi isomer

    foto yang tidak toksik dan mudah dikeluarkan dari tubuh

    karena mudah larut dalam air.

    ". engeluarkan bilirubin se1ara mekanik melalui transfusi

    tukar. ada umunya, transfusi tukar dilakukan dengan indikasi

    sebagai berikut4#&

    a. ada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek

    P*0 mg%

    b.

  • 7/26/2019 Case hipoglikemi

    37/37

    DAFTAR PUSTAKA

    #. 3ranmer, H.Neonatal &!)ogl!cemia. medi1ine eds1ape *0#$.*. Hay, D. *00&. 3he Ne/born In(ant. 8ange 3urrent iagnosis and 9reatment

    of ediatri1s.

    $. 8u1ille a1kard 3hildrenRs Hospital at )tanford. &!)ogl!cemia in the

    Ne/born*0#$.

    . 1?o+an,(. Neonatal &!)ogl!cemia. ediatri1s in 'eie+4 Ameri1an

    Asso1iaton of ediatri1s ubli1ation *00$.

    ". )perling, ark. A2 &!)ogl!cemia. @elson ediatri1s *0##4 #J.

    6. onintja H, 'ulina ), Asril A. Sindrom Ga/at Na(as Pada Neonats.

    endidikan