Case Hipertensi Krisis

38
BAB I PENDAHULUAN Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penanggulangan yang baik. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan darah diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi sering disebut silent kiler karena termasuk yang mematikan tanpa disertai dengan gejala gejalanya terlebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. 1 Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang masih belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan moriditas dan mortalitas. 2 Menurut World Health Organization (WHO) dan The Internationa Society of Hypertension (ISH) saat ini 600 juta penderita di seluruh duni dan 3 juta diantaranya meninggal dunia setiap tahunnya. Di Indonesia masalah hiprtensi cenderung meningkat. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. 3 Menurut beberapa penulis yaitu 1% dari penderita hipertensi akan mengalami krisis 1

description

.

Transcript of Case Hipertensi Krisis

BAB IPENDAHULUAN

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penanggulangan yang baik. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan darah diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi sering disebut silent kiler karena termasuk yang mematikan tanpa disertai dengan gejala gejalanya terlebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya.1 Sampai saat ini hipertensi masih tetap menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang masih belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan moriditas dan mortalitas.2

Menurut World Health Organization (WHO) dan The Internationa Society of Hypertension (ISH) saat ini 600 juta penderita di seluruh duni dan 3 juta diantaranya meninggal dunia setiap tahunnya. Di Indonesia masalah hiprtensi cenderung meningkat. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004.3 Menurut beberapa penulis yaitu 1% dari penderita hipertensi akan mengalami krisis hipertensi. Menurut majalah Lancet dan WHO kejadian hipertensi akan meningkat dari 0,26% tahun 2000 menjadi 0,29% tahun 2025 pada penduduk dewasa di dunia. Untuk mencegah kerusakan organ akibat krisis hipertensi di Indonesia perlu dilakukan upaya pengenalan dini dan penatalaksanaan krisis hipertensi yang disepakati bersama.4

Berbagai gambaran klinis dapat menunjukkan keadaan krisis hipertensi dan secara gais besar The Fifth Report of Joint National Comitte on Detection, Evaluation and Treatment of High lood Pressure (JNCV) membagi krisis hipertensi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi emergensi (darurat) dan hipertensi urgensi (mendesak). Membedakan kedua golongan krisis hipertensi ini bukanlah dari tingginya tekanan darah, tetapi dari kerusakan organ sasaran.4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi Krisis Hipertensi

Krisis hipertensi adalah suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi (tekanan darah sistolik 180 mmHg dan/ atau diastolik 120 mmHg) yang membutuhkan penanganan segera.1,52.2 Klasifikasi Krisis Hipertensia. Hipertensi darurat (Emergency hypertension)

Kenaikan tekanan darah mendadak (sistolik 180 mmHg dan atau diastolik 110 mmHg) dengan kerusakan organ target yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan segera dalam hitungan menit sampai jam.5b. Hipertensi mendesak (Urgency hypertension)

Kenaikan tekanan darah mendadak (sistolik 180 mmHg dan atau diastolik 120 mmHg) tanpa kerusakan organ target yang progresif atau minimal. Sehingga penurunan tekanan darah bisa dilaksanakan lebih lambat dalam hitung jam sampai hari.5Menurut The Seventh Report of The Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluaion, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2. (Tabel 2.1)2Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 72Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal