Carotis Duplex Ultrasound
-
Upload
amanda-bowers -
Category
Documents
-
view
114 -
download
7
description
Transcript of Carotis Duplex Ultrasound
OLEH : TIARA MELODI MEGANTARA G4A013049PEMBIMBING : DR. HERNAWAN, SP.S
CAROTIS DUPLEX ULTRASOUND
Text Book Reading
PENDAHULUAN
• Angka kejadian stroke di dunia diperkirakan 200 per 100.000 penduduk• Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi
500.000 penduduk terkena serangan stroke• Aterosklerosis karotis adalah salah satu faktor
etiologi terjadinya stroke
ATEROSKLEROSIS
• penyakit akibat respon peradangan pada pembuluh darah (arteri besar dan sedang)• bersifat progresif• ditandai dengan deposit massa kolagen, lemak,
kolesterol, produk buangan sel dan kalsium, disertai proliferasi miosit yang menimbulkan penebalan dan pengerasan dinding arteri• mengakibatkan kekakuan dan kerapuhan arteri
PATOFISIOLOGI
• Kadar kolesterol LDL yang tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel. LDL berperan membawa kolesterol ke sel dan jaringan tubuh. Sehingga bila jumlahnya berlebihan, kolesterol dapat menumpuk dan mengendap pada dinding pembuluh darah dan mengeras menjadi plak.• Plakdibentuk dari unsur lemak, kolesterol,
kalsium, produk sisa sel dan materi-materi yang berperan dalam proses pembekuan darah. Hal inilah yang kemudian dapat berkembang menjadi menebal dan mengerasnya pembuluh darah
• Nilai LDL dan HDL berdampak terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Nilai LDL yang tinggi dikaitkan dengan risiko tinggi terhadap serangan jantung, sebaliknya HDL tinggi dikaitkan dengan risiko rendah.
• Aterosklerosis sangat dipengaruhi oleh :• kadar kolesterol yang tinggi (khususnya LDL)• Merokok• tekanan darah tinggi• diabetes mellitus• Obesitas• kurang aktivitas fisik. • Tingginya kadar homosistein darah, fibrinogen, dan
lipoprotein
DEFINISI
• Prosedur pemeriksaan diagnostik terhadap arteri karotis yang bersifat non-invasif yang digunakan untuk mencari lesi arteri karotis• Morfologi suatu plak dan mengukur derajat
stenosis arteri karotis serta pengurangan penampang arteri tersebut.• Teknik ini menggunakan analisis spektrum
Doppler untuk menilai karakteristik aliran darah yang melalui beberapa bagian pembuluh darah dan membantu menentukan derajat stenosis atau sumbatan yang terjadi.
TAHAPAN-TAHAPAN
1. Imaging• Pencitraan dicapai dengan teknik brightness-
mode (B-Mode)• Gambar biasanya dilihat dalam skala hitam
putih, yang merupakan skala kecerahan• Gambaran aliran arus ditumpangkan pada
gambar skala abu-abu, dengan konvensi warna untuk arteri yang berdenyut adalah merah, hal ini yang disebut pencitraan Color Doppler
2. Spectral Analysis (Analisis Spektral)•Pengukuran kecepatan aliran darah•Sebuah kursor menyelidik ditempatkan di arteri (di layar), dan sinyal yang mewakili kecepatan aliran darah yang dihasilkan.•Sinyal berupa visual dan pendengaran.•Sinyal memiliki puncak dan surut, yang sesuai dengan aliran darah sistolik dan diastolik. Puncak dan surut menciptakan spektrum
DASAR CDU
1. Teknik Gema Nadi - Digunakan untuk gambar pembuluh darah.• Sinyal awal (pulse) yang dihasilkan dalam
komputer, dikirim melalui transduser ke leher pasien• memantul ke berbagai batas-batas jaringan.• Transduser akan mendeteksi sinyal kembali
(echo). Arah sinyal dan waktu berlalu sampai kembalinya sinyal menentukan posisi batas jaringan.• Sinyal yang kembali suatu obyek pada gambar
menentukan kecerahan.
• Sebuah objek yang nadinya melambung sangat sedikit seperti cairan dalam kista, adalah hypoechoic (hitam putih/abu-abu). • Sebuah objek yang melambung jauh dari sinyal,
seperti plak kalsifikasi berat, adalah hyperechoic (putih)
• Perubahan kecepatan pada analisis spektral mencerminkan perubahan dalam hemodinamik.• Semakin besar tingkat stenosis, semakin tinggi
kecepatan
2. Hemodinamik - Prinsip gerakan darah dalam arteri
3. Fenomena Doppler - Digunakan untuk menilai kecepatan darah ketika bergerak melewati probe•Pulse dipancarkan dari transduser pada frekuensi tertentu.•Sinyal menyentuh darah yang bergerak, maka akan melambung kembali ke probe; Namun, frekuensinya berubah. •Perubahan frekuensi (frekuensi awal dikurangi frekuensi kembali) dikenal sebagai pergeseran Doppler. •Pergeseran berkorelasi dengan perubahan dalam kecepatan aliran darah.
• Pergeseran Doppler tidak hanya tergantung pada kecepatan darah dan frekuensi awal tetapi juga pada sudut probe dalam kaitannya dengan darah yang bergerak. Hal ini disebut ketergantungan sudut.
MODALITAS
1. B-Mode• Pemeriksaan memakai probe yang mempunyai
resolusi tinggi• Memeriksa anatomi dan dinding pembuluh darah
arteri karotis interna maupun arteri karotis eksterna.• Dinding pembuluh darah diteliti permukaannya,
lapisan adventitia di lapisan luar• Plak akan tampak dan dapat diukur ketebalannya
(Intima Media Ticknes (IMT))
B-Mode Bifucarsio secara long axis dan pengukuran IMT
Nilai intima media ticknes (IMT) :
IMT ≤ 1 : Normal
IMT > 1 - < 2 : Menebal
IMT ≥ 2 : Plak
2. Spektrum Doppler•Kecepatan aliran merupakan parameter utama untuk menilai morfologi kurva spektrum doppler pada pembuluh darah arteri karotis. •Gambaran sepektrum doppler pada arteri karotis adalah monophasik end diastolik tinggi, karena menghadapi resisten yang rendah.•Pengukuran yang dilakukan pada gambaran spectrum doppler arteri carotis :•Peak Systolic Velocity ( PSV ) yaitu pengukuran dilakukan pada fase sistolik.•End Diastolic Velocity ( EDV ) yaitu pengukuran dilakukan pada fase diastolik.
Lokasi IMT PSV EDV Diameter
CCA < 1 mm 60-125 cm/det >40-85 cm/det ± 4-7 mm
ICA < 1 mm 54-120 cm/det 40-65 cm/det ± 4 mm
ECA < 1 mm 77-125 cm/det <40 cm/det ± 3 mm
Vertebralis < 1 mm 19-98 cm/det 6-30 cm/det 2,5-5 mm
Nilai normal IMT, PSV dan EDV arteri carotis
3. Color Doppler• Doppler warna digunakan untuk memudahkan
melihat aliran darah pada pembuluh darah.• Mudah membedakan struktur vascular dan non-
vaskular, ada atau tidaknya plak dan kelainan akan penyempitan yang terjadi di pembuluh darah.
• Melihat arah aliran darah, kecepatan atau turbulensi aliran darah yang terjadi di dalam pembuluh darah.
• Daerah yang terdapat plak terlihat batas plak yang jelas dan akan memudahkan pengukuran IMT.
FUNGSI
• mendeteksi penyempitan (stenosis) atau penyumbatan, tumor dan malformasi vaskular kongenital• persiapan untuk operasi bypass arteri koroner• mencari hematoma atau kumpulan darah beku
yang dapat memperlambat dan akhirnya menghentikan aliran darah• memeriksa keadaan arteri karotis setelah operasi• memverifikasi posisi logam stent ditempatkan
untuk menjaga aliran darah karotis
PADA ANAK-ANAK
• mengevaluasi aliran darah• memprediksi risiko lebih tinggi stroke pada anak• mendeteksi kelainan pada pembuluh darah,
kelenjar getah bening dan pembuluh limfatik.
KAPAN DILAKUKAN PX?
• memiliki faktor resiko • tekanan darah tinggi atau carotid bruit• Diabetes• kolesterol darah tinggi• riwayat keluarga stroke atau• penyakit jantung
CARA PEMERIKSAAN
• Mempersiapkan alat dan pasien. Pasien diminta untuk berbaring dimeja periksa.• Memberitahukan pasien tentang pemeriksaan
serta daerah mana saja yang akan diperiksa• Menganjurkan pasien menengok ke arah yang
berlawanan dengan daerah yang akan diperiksa• Memilih transduser sesuai dengan daerah yang
akan dilakukan pemeriksa. Untuk pemeriksaan arteri karotis pilih transduser dengan frekuensi 9-19 MHz.
• Berikan jelly secukupnya pada bagian transduser. • Menilai pembuluh darah karotis secara Short Axis
(untuk melihat apakah terdapat plak atau tidak pada pembuluh darah)• Mengambil gambaran arteri karotis secara long
axis arteri caroted communis ( CCA )• Mengambil gambaran bifurcasio dan eksternal
caroted arteri ( ECA ) pada arteri carotis dengan cara mendorong transduser ke atas dan kearah mandibular.
• Mengambil gambaran ICA secara long axis dengan cara mengarahkan tranduser kearah mastoid ( telinga )• Mengambil gambaran ECA secara long axis• Mengambil gambar arteri vertebralis• Membereskan pasien dan mesin
KELEBIHAN
• Non-invasif • Mudah digunakan, murah • Aman dan tidak menggunakan radiasi pengion. • Memberikan gambaran yang jelas dari jaringan
lunak yang tidak muncul dengan baik pada gambar x-ray. • Jika ujian carotid ultrasound menunjukkan
penyempitan satu atau kedua arteri karotis, pengobatan dapat diambil untuk memulihkan aliran bebas darah ke otak.
KETERBATASAN
• Carotid ultrasound mungkin sulit atau tidak mungkin dilakukan jika pasien memiliki luka atau bekas luka operasi di leher• Seorang pasien dengan ukuran atau kontur
leher dapat mempersulit pemeriksaan.• Endapan kalsium di dinding arteri karotid dapat
membuat sulit untuk dievaluasi• Sejumlah kecil plak yang menghasilkan gema
tingkat rendah mungkin tidak terdeteksi.• USG tidak dapat memvisualisasikan seluruh
panjang arteri