Care My community

26
Care My/my Community (Peduli pada komunitas-Ku/ku) JAM DOA KOMPONEN PELAYANAN PERKANTAS BOGOR BOGOR, 22 PEBRUARI 2015

Transcript of Care My community

Care My/my Community

(Peduli pada komunitas-Ku/ku)

JAM DOA KOMPONEN PELAYANAN

PERKANTAS BOGOR

BOGOR, 22 PEBRUARI 2015

“My Community Now and Here”

KELUARGA BESAR PERKANTAS BOGOR

Persekutuan Mahasiswa Kristen Bogor (PMKB), Tim Pendamping Pelayanan

Mahasiswa (TPPM), Persekutuan Alumni Kristen Bogor (PAKB), Badan

Pimpinan Ranting (BPR), Staf dan Tim Dana.

• Gerakan "Care My Community" untuk PERKANTAS BOGOR.

Dimulai dari Doa, Diri dan Dana = Kepedulian, Tindakan dan Konsistensi.

Kesadaran itu lebih kuat daripada tekanan atau paksaan dalam memulai,

mengerjakan, mempertahankan, dan mencapai tujuan bersama (Plan

Organize Act Control Evaluate Revision).

• Sampai pada tahap ini sudah dipercayakan (apakah sudah menjadi orang

kepercayaan yang tidak diragukan lagi ketaatannya?) perenungan untuk

pribadi dan bersama.

1. Doa (komunikasi terbuka dengan Tuhan)

Hak istimewa orang percaya.

Membuka hati, berkomunikasi dalam rangka mengetahui kehendak Tuhan dan

membangun relasi dengan-Nya.

Doa yang hidup dan hidup yang berdoa lahir dari komunikasi yang wajar,

jujur serta tulus, ungkapan hati yang terdalam dan disampaikan apa adanya.

Bukan kewajiban tapi kerinduan yang dinanti-nantikan dan dilakukan dengan

antusias.

TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku

mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu (Mazmur 5 : 4).

Mengapa Berdoa

1. Allah sendiri rindu agar kita datang pada-Nya

2. Kita membutuhkan bimbingan Tuhan

3. Teladan Tuhan Yesus (Markus 1 :35, Lukas 11:1-13)

4. Doa adalah kekuatan yang ada sementara yang lainnya tidak berdaya

(Andrew Murray)

5. Mereka yang berdoa dan tidak jemu akan menemukan bahwa berbicara

dengan Allah lebih dari mendapati semua doanya dikabulkan; itu adalah

tujuan dari semua doa (George MacDonald)

6. Pada saat itu, aku memerlukan doa sama seperti aku memerlukan udara

untuk menghela napasku atau oksigen untuk memenuhi darahku.

Kekosongan ada di belakangku. Di depan ada sebuah tembok, tembok

kegelapan (George Bernanos)

7. ...

Unsur-Unsur Doa

1. Penyembahan (Mazmur 8 : 2)

2. Pengucapan Syukur (Mazmur 107 :1-3)

3. Pengakuan Dosa (1 Yohanes 1 : 9)

4. Permohonan untuk diri dan orang lain (Filipi 4 :6, Matius 7 : 7-8)

Berdoalah dengan tidak jemu-jemu, berdoalah bagi PERKANTAS

BOGOR, nantikan jawaban Tuhan dengan tekun.

Berdoalah dan jadilah jawaban doa...

Praktik Doa

Tragedi terbesar dalam hidup bukanlah doa yang tak terjawab,

tetapi Doa yang tidak dipanjatkan (F.B Meyer).

Dan jika dengan doa tak henti-hentinya aku bisa berharap untuk mengubah

keinginan Dia yang bisa melakukan segalanya, aku tidak akan berhenti

menggangu-Nya dengan tangisanku yang tekun (John Milton).

Paradoks doa adalah hal itu menuntut usaha yang serius sementara hal itu

hanya bisa diterima sebagai anugerah.

Kita tidak bisa merencanakan, mengatur dan memanipulasi Allah; tetapi

tanpa disiplin hati-hati, kita pun tidak dapat menerima-Nya (Henri Nouwen).

2. Diri (total untuk Tuhan)

Hidup dalam Kristus berarti memberi diri melayani Dia.

Keselamatan dan Pelayanan adalah sepaket, setelah menerima

anugerah keselamatan yang dari Allah maka kita pun melayaniNya.

Dasar melayani adalah kasih kepada Allah dan sesama (Matius 22 :

37-40). Allah yang terlebih dahulu mengasihi kita (Yohanes 13 : 1).

Teladan dari Yesus (Markus 10 : 42 – 45), ... kamu juga berbuat sama

seperti yang telah Kuperbuat kepadamu (Yohanes 13 : 14-15)

Dipercayakan dan dapat dipercaya, ... sebagai hamba-hamba Kristus,

yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah ..., mereka ternyata

dapat dipercayai (1 Korintus 4 : 1- 2).

Sikap dalam melayani

1. Takut akan Tuhan (libatkan Tuhan)

2. Miliki motivasi yang benar (untuk Tuhan)

3. Melayani dengan sukacita (tetap bertahan)

4. Rela berkorban (bayar harga)

5. Prioritas (komitmen)

6. Berintegritas (bertanggungjawab)

7. Disiplin (manajemen diri)

8. Bertekun (tidak asal-asalan)

9. Kerja keras (fokus pikiran dan tenaga)

10. Tidak mementingkan diri sendiri (peduli pada yang lain)

11. Tidak mengharapkan imbalan atau upah (tulus)

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar (Lukas 16 : 10)

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia(1 Korintus 15 : 58)

Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah (2 Korintus 3 : 4 – 5)

3. Dana (Harta Benda)

Mazmur 24 : 1, Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta

segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.

Harta benda termasuk uang kita adalah pemberian Tuhan, sudah

sepantasnya dan sewajarnya lah kita mengucap syukur pada-Nya

dengan memberikan persembahan dan atau persepuluhan dari uang kita

bagi pekerjaan pelayanan untuk membangun kerajaan-Nya di bumi

(Matius 6 : 9 – 13)

Janganlah kita mengumpulkan harta di bumi karena di bumi ngengat dan

karat merusakkannya dan peencuri membongkar serta meencurinya.

Tetapi mari mengumpulkan harta di sorga! (Matius 6 : 19 – 24)

• Di beberapa gereja, persembahan persepuluhan itu diajarkan sebagai suatu

keharusan, sehingga tidak boleh seorang jemaat pun yang tidak

melakukannya. Dan anggota jemaat pun merasa bersalah, bila tidak

memberikan persembahan persepuluhan. Akibatnya banyak gedung gereja

dibangun dengan mewah dan kehidupan pendeta juga menjadi mewah,

sementara jemaatnya hidup di dalam kesederhaan.

• Di beberapa gereja yang lain, persembahan persepuluhan itu hampir-hampir

tidak pernah disinggung, sehingga majelis dan jemaatnya pun sama sekali

tidak memahami arti sebuah persembahan persepuluhan, apalagi

melakukannya. Akibatnya gedung gereja dibangun dengan seadanya saja

dan kehidupan pendetanya pun sangat miskin dan memprihatinkan.

• Bagaimanakah seharusnya sikap gereja dan orang Kristen terhadap

persembahan persepuluhan itu?

Persembahan Persepuluhan

Dalam Perjanjian Lama (PL)

• Sebenarnya praktek persembahan persepuluhan sudah dilakukan pada

masa Abraham. Di mana hal itu berkaitan dengan praktek kuno orang

Ibrani, yaitu untuk menjalin hubungan dengan Allah, dengan memberi

persembahan persepuluhan kepada imam, sebagai perantara (Kejadian

14:18 - 19).

• Bangsa Israel memang diharuskan untuk memberikan persembahan

tersebut, sebagai bukti keberimanan dan kesetiaan mereka kepada

Tuhan (Imamat 27: 30; 2 Tawarikh 3:6, 12; Nehemia 10 : 37-38). Hal ini terus

menerus dipraktekkan bangsa Israel sampai kedatangan Yesus Kristus.

Kejadian 14:20, dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan

musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh

dari semuanya.

Kejadian 28:22, Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah

Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu

kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.

Ulangan 14 : 22-23, Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan

sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun

demi tahun. Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya

untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan

persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu,

ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya

engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu”

Tujuan Memberikan Memberikan

Persembahan Persepuluhan Dalam PL

Persembahan persepuluhan itu diberikan sebagai: tanda ucapan

syukur kepada Tuhan; cara untuk menyenangkan hati Tuhan; bukti

pengakuan dosa.

Dengan kata lain persembahan persepuluhan itu disampaikan sebagai

ungkapan iman dan pertobatan seseorang.

Jadi pada masa PL, jika seseorang memberikan persembahan

persepuluhan tetapi bukan sebagai ungkapan iman dan pertobatan,

maka persembahan persepuluhan itu tidak disukai oleh Tuhan dan

bahkan dibenci.

Peruntukan Persembahan

Persepuluhan Dalam PL

Ada beberapa peruntukan persembahan persepuluhan di dalam PL,

yaitu untuk kebutuhan hidup imam dan keluarganya, yang memang

tidak mempunyai tanah pertanian untuk dikerjakan; untuk

pemeliharaan rumah Tuhan; untuk kebutuhan hidup anak yatim

piatu; untuk kebutuhan hidup para janda; untuk keperluan orang

asing (pendatang atau orang yang sedang musafir yang sedang

membutuhkannya).

Persembahan Persepuluhan

Dalam Perjanjian Baru (PB)

• Dalam PB persembahan persepuluhan tidak ada diajarkan, baik oleh

Tuhan Yesus maupun oleh murid-murid-Nya. Hal ini terjadi, karena

Yesus Kristus sudah menggenapi pola ibadah dalam diri-Nya

dengan sempurna; seperti yang dinubuatkan oleh nabi (Yeremia 30: 31-

33; Yehezkiel 36 : 26- 27).

• Jadi di dalam PB telah terjadi perubahan ibadah yang lahiriah (ketaatan

kepada hukum) menjadi ibadah batiniah (anugerah); di dalam dan

melalui serta karena Yesus Kristus sendiri. Dengan kata lain ibadah

yang dulunya berdasarkan hukum-hukum Taurat, sekarang berubah

menjadi ibadah karena kasih karunia dan anugerah di dalam Yesus

Kristus.

• Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat

kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa

mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari

mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka

yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu

(1 Korintus 9 : 13-14)

• Pada dasar fundamental apakah merupakan suatu kewajiban untuk

membayar perpuluhan itu? Ada dalam Alkitab,“ Tuhanlah yang

empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di

dalamnya”.

Bagaimana Memberikan Persembahan

Menurut PB

Di dalam 2 Korintus 9 : 7 dikatakan

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya,

jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah

mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Bahwa memberikan persembahan harus dengan sukacita dan rela hati.

Sementara itu di dalam Markus 12 : 41 - 44 (Persembahan seorang

janda miskin) dan 2 Korintus 8 : 12 (Beri berdasarkan apa yang ada

padamu), Tuhan mengenal kita seutuhnya.

Alasan Memberikan Persembahan

Dalam PB

• Memberikan persembahan kepada Tuhan, karena Tuhan sudah

menyelamatkan orang yang memberikan persembahan dari dosa dan

akibatnya yang mengerikan itu (perseteruan dengan Allah, diri sendiri,

sesama, ciptaan Allah yang lain dan masuk neraka sampai selamanya)

dan sudah menerima berkat-berkat Tuhan yang lainnya dengan

berkelimpahan.

• Memberikan persembahan kepada Tuhan, karena mengasihi sesama

seperti Tuhan sudah mengasihi dirinya.

Penyimpangan di dalam Memberikan

Persembahan

Dalam Matius 6: 1 - 4 ada orang memberikan persembahan untuk kemegahan diri

dan juga untuk meremehkan orang lain. Ada juga orang memberikan

persembahan, agar mendapat berkat yang berlipat ganda dari Tuhan (mirip judi

atau dagang).

Dalam Matius 23 : 23 ada juga orang rajin memberikan persembahan, tetapi

hidup di dalam ketidakadilan, ketidakjujuran dan kecurangan. Dan ada juga

orang memberikan persembahan, karena ikut-ikutan atau karena diminta

(terpaksa).

Matius 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai

kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan

jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu:

keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan

yang lain jangan diabaikan”.

Persembahan yang Dipraktekkan

Gereja Masa Kini

• Ada gereja mengharuskan jemaatnya untuk memberikan persembahan

persepuluhan dengan cara memaksa memakai ayat-ayat Alkitab, tetapi jelas

itu tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.

• Ada juga gereja yang tidak perduli sama sekali tentang persembahan

persepuluhan, sehingga jemaat tidak tahu untuk mengucapkan terimakasih

kepada Tuhan, hal ini juga tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.

• Ada gereja yang mengajarkan kepada jemaatnya, bagaiman seharusnya

mereka menyampaikan rasa syukur kepada Allah atas keselamatan yang

sudah dianugerahkanNya di dalam Yesus kristus, atas janji penyertaan

sampai selamanya dan atas semua berkat-berkat yang sudah

dicurahkanNya kepada dirinya.

Penutup• Persembahan persepuluhan tidak berlaku lagi, seperti zaman PL, karena

Yesus Kristus sudah menyempurnakannya. Artinya kalau zaman PL

persembahan persepuluhan harus diberikan dengan tepat, kalau tidak maka

orang yang tidak melakukannya tersebut bersalah-berdosa-dikutuk, tetapi

orang yang sudah percaya/menerima Yesus Kristus tidaklah demikian,

karena orang percaya tersebut tidak lagi hidup di bawah hukum Taurat, tetapi

di dalam kasih karunia Allah dalam Yesus. Namun bukan berarti orang

percaya tidak lagi memberikan persembahan atau tidak perlu bertekan untuk

memenuhi janji-janji kita kepada Allah.

• Roma 12 : 1–2 mengatakan persembahan orang percaya adalah totalitas

kehidupannya, sehingga tidak boleh kikir, pelit dan egois, tetapi harus

menolong, mengasihi dan memperhatikan orang lain.

• Yakobus 1 : 22 mengatakan tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman

dan bukan hanya pendengar saja sebab jika tidak demikian kamu

menipu diri sendiri, persembahan orang percaya adalah melakukan Firman

Tuhan sepanjang kehidupannya.

• Jangan lagi memberikan persembahan persepuluhan seperti yang dilakukan

di dalam PL, karena hal itu mengingkari pengorbanan Yesus Kristus di kayu

salib. Jadi kalau ingin mendisiplin diri untuk memisahkan sebagian dari

pendapatan secara teratur setiap bulannya, itu baik. Kalau bisa 10 % itu juga

baik, kalau lebih dari 10 % juga baik dan kalau kurangpun tidak apa.

• Yang paling penting harus diingat, bahwa Yesus Kristus sudah memberikan

hidupNya kepada kita, sehingga kita berdamai dengan Allah, diri sendiri,

sesama, ciptaan Allah yang lain dan hidup disurga selamanya.

• Tuhan sebenarnya tidak melihat jumlah uang yang kita berikan, tetapi Tuhan melihat kerelaan kesungguhan komitmen hati kita dalam mempersembahkan kembali berkat yang Tuhan berikan.

• Oleh karena itu jika kita memberikan persembahan dan atau persepuluhan, berikanlah dengan kerelaan hati dan ucapan syukur.

• Selamat memberikan persembahan dan atau persepuluhan serta mendapatkan berkat yang berkelimpahan.

Tuhan Yesus memberkati

“Sebab segala sesuatu

adalah dari Dia,

dan oleh Dia,

dan kepada Dia;

Bagi Dialah Kemuliaan

sampai selama-lamanya!

Roma 11:36”

Daftar Pustaka

1. Lembaga Alkitab Indonesia, 2008. Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta.

2. Perkantas Jakarta, 2010. Memulai Hidup Baru bab 1 (Hidup Baru), 3 (Doa),

7 (Melayani) dan 11 (Harta Benda Waktu dan Bakat).

3. Philip Yancey, 2011. Doa Bisakah Membuat Perubahan. BPK Gunung

Mulia. Jakarta.

4. Drs. Pilemon Bukit, S.Th, M.Th. Persembahan Persepuluhan. Medan.

5. http://www.bibleinfo.com/id/topics/perpuluhan

6. http://alkitab.sabda.org/article.php?id=8435