cardiovascular LBM 6

12
LBM 6 KARDIOVASKULER MIRANTI 1.Mengapa bengkak pada lengan atas panas dan nyeri Karena akumulasi cairan di jaringan interstitial Factor yg mempengaruhi edema : tekanan hidrostatik dlm kapiler, penurunan tekanan osmotic koloid plasma, obstruksi limfatik, kenaikan permeabilitas kapiler. Tekanan hidrostatik sebabkan retensi cairan mengakibatkan banyak cairan yg keluar. Tekanan osmotic plasma akan mengganggu dinamika kapiler. Obstruksi limfatik mencegah ongembalian protein ke sirkulasi akan terjadi pembedahan sisitem limfe. Permeabilitas kapiler mengakibatkan inamasi. !."engar#$ %bat a&pisilin dan para'eta&%l mpicilin sbg antibiotic utk menghilangkan bakteri, paracetamol utk menurunkan panas. (.Mengapa bekas t#s#kan d#ri &en)adi garis &era$ sa&pai ke aksila serta nyeri !uka dijari bisa merusak pembuluh limfe seperti s. aureu mengikuti aliran limfe dan berkembang cepat, mengalahkan system imun yang ada didlm darah kemudian terjadi peradangan pembuluh limfe, akibatnya pembuluh limfe melebar karena adanya eksudat monosit dan neutrophil terlihat garis merah disepanjang aliran limfe. "yeri diaksila karena fossa a#ilaris banyak keringat dan terdapat banyak bakteri sehingga rentan terjadi nyeri. *.Mengapa setela$ dikasi$ a&pisilin dan para'eta&%l lengannya se&akin bengkak dan nyeri $ungkin alergi antibiotik golongan penicillin, %isa juga terjadi resisten, hampir semua s. aureus telah resisten dengan ampicillin karena dapat merusak struktur betalaktam. +.Diagn%sis !imfangitis : infeksi disaluran limfe dan gambarannya sesuai scenario

description

Medical Work Cardiovascular Department

Transcript of cardiovascular LBM 6

LBM 6 KARDIOVASKULER

LBM 6 KARDIOVASKULER

MIRANTI

1. Mengapa bengkak pada lengan atas panas dan nyeri?

Karena akumulasi cairan di jaringan interstitial

Factor yg mempengaruhi edema : tekanan hidrostatik dlm kapiler, penurunan tekanan osmotic koloid plasma, obstruksi limfatik, kenaikan permeabilitas kapiler. Tekanan hidrostatik sebabkan retensi cairan mengakibatkan banyak cairan yg keluar. Tekanan osmotic plasma akan mengganggu dinamika kapiler. Obstruksi limfatik mencegah ongembalian protein ke sirkulasi akan terjadi pembedahan sisitem limfe. Permeabilitas kapiler mengakibatkan inflamasi.2. Pengaruh obat ampisilin dan paracetamol?Ampicilin sbg antibiotic utk menghilangkan bakteri, paracetamol utk menurunkan panas.3. Mengapa bekas tusukan duri menjadi garis merah sampai ke aksila serta nyeri?

Luka dijari bisa merusak pembuluh limfe seperti s. aureus mengikuti aliran limfe dan berkembang cepat, mengalahkan system imun yang ada didlm darah kemudian terjadi peradangan pembuluh limfe, akibatnya pembuluh limfe melebar karena adanya eksudat monosit dan neutrophil(terlihat garis merah disepanjang aliran limfe.

Nyeri diaksila karena fossa axilaris banyak keringat dan terdapat banyak bakteri sehingga rentan terjadi nyeri.4. Mengapa setelah dikasih ampisilin dan paracetamol lengannya semakin bengkak dan nyeri?

Mungkin alergi antibiotik golongan penicillin,

Bisa juga terjadi resisten, hampir semua s. aureus telah resisten dengan ampicillin karena dapat merusak struktur betalaktam.5. Diagnosis?

Limfangitis : infeksi disaluran limfe dan gambarannya sesuai scenario

LIMFANGITIS

1. Definisi

Peradangan pembuluh limfatik. Limfangitis akut mungkin berasal dari penyebaran infeksi bakteri (yg paling sering streptococcus beta hemolyticus) ke dalam limfatik, ditandai dengan garis merah subkutan yang nyeri di sepanjang jalur pembuluh , disebut juga angioleukitis dan angiolymphitis

Merupakan infeksi pembuluh limfe yang mengaliri suatu lokus inflamasi. Kerap kali (tidak selalu), disebabkan oleh streptococcus beta-hemolyticus. Limfangitis ditemukan dalam bentuk guratan subkutan berwarna merah yang nyeri disepanjang pembuluh limfe yang terkena. Pembuluh limfe yang melebar terisi oleh neutrofil dan histiosit. Inflamasi ini meluas ke dalam jaringan perilimfatik dan dapat berkembang menjadi selulitis atau abses yang nyata. Keterlibatan limfonodus (limfedenitis akut) pada infeksi ini dapat menimbulkan septicemia.

Septicemia: blood poisoning; penyakit sistemik yang berhubungan dengan adanya dan bertahannya mikroorganisme patogen atau toksinnya di dalam darah. (Dorland, 1998)Reseksi: eksisi sebagian atau semua organ atau struktur lain (Dorland, 1998)2. Etiologi

Pembuluh getah bening merupakan saluran kecil yang membawa getah bening dari jaringan ke kelenjar getah bening dan ke seluruh tubuh.Bakteri streptokokus biasanya memasuki pembuluh-pembuluh ini melalui gesekan, luka atau infeksi (terutama selulitis) di lengan atau tungkai.

Bakteri golongan Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus contoh: streptococcus grup A hemolitikus Pembuluh getah bening merupakan saluran kecil yang membawa getah bening dari jaringan ke kelenjar getah bening dan ke seluruh tubuh. Bakteri streptokokus biasanya memasuki pembuluh-pembuluh ini melalui gesekan, luka atau infeksi (terutama selulitis) di lengan atau tungkai.

www.medicastore.com3. Klasifikasi

Limfangitis acuta : ada bakteri masuk kedalam tubuh dan masuk system limfa dan berkembang(berjalan mengikuti aliran limfe dan menyebar ke kelenjar limfe yang lain

Limfangitis cronica : sisa bakteri menyerang saat pertahanan tubuh lemah

4. Manifestasi klinisDibawah kulit dari lengan atau tungkai yang terinfeksi, akan tampak goresan merah yang tidak teratur dan teraba hangat. Goresan ini biasanya memanjang mulai dari daerah yang terinfeksi menuju ke sekelompok kelenjar getah bening, misalnya yang terdapat di selangkangan atau ketiak. Kelenjar getah bening akan membesar dan teraba lunak. Penderita biasanya merasakan demam, menggigil, denyut jantungnya meningkat dan sakit kepala. Kadang gejala-gejala ini muncul sebelum terjadinya kelainan di kulit. Penyebaran infeksi dari pembuluh getah bening ke dalam aliran darah akan membawa infeksi ke seluruh tubuh. Pada kulit diatas pembuluh getah bening yang terinfeksi bisa timbul koreng.

www.medicastore.com Garis merah disepanjang pembuluh limfe terkait

Leukositosis

Lemah

Febris dengan gejala sepsis !! dicari ya !! Febris (demam) yaitu meningkatnya temperature tubuh secara abnormal (Asuhan Keperawatan Anak 2001). Febris (demam) yaitu meningkatnya suhu tubuh yang melewati batas normal yaitu lebih dari 38 C (Fadjari Dalam Nakita 2003).

Sumber:http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2113673-febris-demam/#ixzz1c2svgYW7SEPSISSepsis adalah suatu kondisi dimana terjadi reaksi peradangan sistemik (inflammatory sytemic rection) yang dapat disebabkan oleh invansi bakteri, virus, jamur atau parasit. Selain itu, sepsis dapat juga disebabkan oleh adanya kuman-kuman yang berproliferasi dalam darah dan osteomyelitis yang menahun. Efek yang sangat berbahaya dari sepsis adalah terjadinya kerusakan organ dan dalam fase lanjut akan melibatkan lebih dari satu organ. Sistem organ lain yang mengalami kerusakan pada keadaan sepsis antara lain system lympatic atau sistem immune, yang mengakibatkan terjadinya kegagalan koagulasi dan thromboembolism. Namun tidak semua kelainan akibat sepsis dapat di tampakkan.

Dengan demikian, secara umum ciri-ciri sepsis dapat dibagi menjadi dua, yaitu:1. Sepsis komplit

Patologi anatominya meliputi : splenitis, limfadenitis, degenerasi organ parenkim (hati, ginjal, jantung dan limpa), diare provus, perdarahan semua organ.

2. Sepsis inkomplit

Apabila tanda sepsis yang ditemukan tidak menunjukan semua tanda sepsis complet, maka kejadian sepsis yang terjadi merupakan sepsis incomplete.

Dibawah kulit dari lengan atau tungkai yang terinfeksi, akan tampak goresan merah yang tidak teratur dan teraba hangat. Goresan ini biasanya memanjang mulai dari daerah yang terinfeksi menuju ke sekelompok kelenjar getah bening, misalnya yang terdapat di selangkangan atau ketiak. Kelenjar getah bening akan membesar dan teraba lunak.

Penderita biasanya merasakan demam, menggigil, denyut jantungnya meningkat dan sakit kepala. Kadang gejala-gejala ini muncul sebelum terjadinya kelainan di kulit. Penyebaran infeksi dari pembuluh getah bening ke dalam aliran darah akan membawa infeksi ke seluruh tubuh.

Pada kulit diatas pembuluh getah bening yang terinfeksi bisa timbul koreng.Gejala karakteristik limfangitis akut adalah lebar, garis-garis merah memanjang dari tempat infeksi ke ketiak atau pangkal paha. Daerah yang terkena merah, bengkak, dan nyeri. Blistering kulit yang terkena bencana dapat terjadi. Infeksi bakteri menyebabkan demam

5. PatofisiologiBakteri memasuki tubuh lewat luka, goresan, gigitan serangga, luka bedah, atau kulit lainnya cedera ( Setelah bakteri masuk ke sistem limfatik ( Berkembang biak dengan cepat dan mengikuti pembuluh limfatik seperti jalan raya ( Pembuluh limfatik yang terinfeksi menjadi meradang ( Menyebabkan garis-garis merah yang tampak di bawah permukaan kulit ( Pertumbuhan bakteri terjadi begitu cepat sehingga sistem kekebalan tubuh tidak merespon cukup cepat untuk menghentikan infeksi.

Jika tidak diobati, bakteri dapat menyebabkan kerusakan jaringan di daerah infeksi. Sebuah penuh nanah, menyakitkan benjolan disebut abses juga bisa terbentuk di daerah yang terinfeksi. Selulitis, sebuah infeksi umum lapisan kulit yang lebih rendah, dapat juga terjadi.

6. PenatalaksanaanKebanyakan penderita akan sembuh segera setelah diberikan antibiotik, yaitu biasanya dikloksasilin, nafsilin atau oksasilin( oksasilin termasuk penisilin yang stabil terhadap penisillinase (Goodman dan Gilman, 1985).Karena sifat serius infeksi ini, pengobatan akan dimulai segera, bahkan sebelum hasil kultur bakteri yang tersedia. Satu-satunya pengobatan untuk limfangitis akut adalah memberikan dosis sangat besar antibiotik, biasanya penisilin, melalui pembuluh darah. Tumbuh bakteri streptokokus biasanya dihilangkan dengan cepat dan mudah dengan penisilin. Antibiotik klindamisin dapat dimasukkan dalam pengobatan untuk membunuh streptokokus yang tidak tumbuh dan berada dalam keadaan istirahat. Atau, sebuah "spektrum luas" dapat digunakan antibiotik yang akan membunuh banyak jenis bakteri.LIMFADENITIS

1. Definisi

Peradangan satu kelenjar limfe atau lebih yang biasanya disebabkan oleh fokus infeksi primer di tempat lain dalam tubuh.Limfadenitis kronis.

Pembesaran KGB yang menetap, lama setelah bukti-bukti adanya infeksi menghilang. Keadaan ini sering sekali dijumpai. Bisa disebabkan oleh infeksi banal maupun spesifik (limfadenitis tbc).2. Etiologi

Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur. Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.

Lymphadenitis hampir selalu dihasilkan dari sebuah infeksi, yang kemungkinan disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, ricketsia, atau jamur. Ciri khasnya, infeksi tersebut menyebar menuju kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung, atau mata atau dari beberapa infeksi seperti infectious mononucleosis, infeksi cytomegalovirus, infeksi streptococcal, tuberkulosis, atau sifilis. Infeksi tersebut bisa mempengaruhi kelenjar getah bening atau hanya pada salah satu daerah pada tubuh.3. Klasifikasia. Limfadenitis kronis oleh infeksi banal

i. Klinis. Sering dijumpai tonsillar nodes . kemungkinan sebelumnya di dapati riwayat faringitis atau ISPA yang disertai pemebsaran KGB yang kemudiqan menetap setelah infeksinya berlsalu. KGB ini biasanya soliter, tidak nyeri, mudah digerakan, dan lunak.ii. Pemeriksaan histopatologi didapati gambaran reactive hyperplasia pada biopsinyaiii. Penatalaksanaan. Tidak diperlukan terapi apapun bila ukuran diameternya < 1 cm dan asimptomatik. Banyak pembesaran KGB kronis menghilang sendiri. Beberapa dilakukan biopsi.

b. Limfadenitis kronis tuberculose. Biasanya sekunder dari infeksi paru-paru. Di Indonesia sering kali dijumpai (endemis). Infeksi bisa juga disebabkan oleh mycobacterium atipik yang masuk melalui faring (jarang di Indonesia)i. Klinis. Tidak ditemukan riwayat sakit sebelumnya, tidak ada demam maupun leukositosis, nodul membesar tetapi tidak disertai rasa nyeri atau tanda inflamasi. Setelah beberapa minggu, nodule mengalami degenerasi membentuk cold absces, bila tidak diobati, maka akan terdrainase spontan dan terbentuk sinus. ii. Penatalaksanaan. Kuratif dilakukan eksisi dan terapi anti tbc

4. Manifestasi klinisKelenjar getah bening yang terinfeksi membesar dan biasanya lunak dan sangat menyakitkan. Kadangkala, kulit di sepanjang kelenjar yang terinfeksi tampak merah dan terasa hangat. Orang tersebut bisa mengalami demam. Kadangkala, kantung atau nanah (abses) terbentuk. Kelenjar tubuh yang membesar yang tidak menyebabkan nyeri, atau kemerahan bisa mengindikasikan gangguan serius lainnya, seperti lymphoma, tuberculosis, atau Hodgkin lymphoma. Beberapa kelenjar getah bening memerlukan perhatian dokter.

5. Patofisiologi

Bakteri masuk melalui makanan, infeksi telinga, hidung, kulit dan mata(melalui tonsil(kelenjar limfe --> terjadi pembengkakan (inflamasi)

6. PenatalaksanaanPengobatan tergantung dari organisme penyebabnya. Untuk infeksi bakteri, biasanya diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) atau intravena (melalui pembuluh darah).

Untuk membantu mengurangi rasa sakit, kelenjar getah bening yang terkena bisa dikompres hangat. Biasanya jika infeksi telah diobati, kelenjar akan mengecil secara perlahan dan rasa sakit akan hilang. Kadang-kadang kelenjar yang membesar tetap keras dan tidak lagi terasa lunak pada perabaan.

LIMFADEMA

1. DefinisisEdema unilateral atau bilateral kronik pada ekstremitas yg disebabkan oleh penimbunan cairan interstisial sebagai akibat stasis limfe, yg merupakan akibat sekunder dari pembendungan pembuluh limfe atau gangguan kelenjar getah bening.2. Etiologi

Obstruksi dan dilatasi pembuluh limfe dengan akumulasi cairan interstisial di tempat yang dialiri oleh pembuluh limfe bersangkutan.

Penyebab obstruksi yang paling sering ditemukan adalah keganasan, reseksi limfonodi regional, fibrosis pasca-radiasi, filariasis, thrombosis pasca-inflamasi dengan pembentukan parut limfatik. Kalau berjalan lama, limfedema menyebabkan fibrosis interstisial. Kalau jaringan kutaneus turut terkena, limfedema menimbulkan gambaran kulit jeruk (peau dorange) pada kulit dengan disertai ulkus dan indurasi berwarna merah-coklat. Akumulasi chyle dapat terjadi sekunder dalam setiap rongga tubuh karena ruptur pembuluh limfe yang melebar dan mengalami obstruksi. (schoen, 2009)

3. Klasifikasi

Limfedema kongenital merupakan suatu kelainan bawaan yang terjadi akibat terlalu sedikitnya pembuluh getah bening, sehingga tidak dapat mengendalikan seluruh getah bening.Kelainan ini hampir selalu mengenai tungkai dan jarang terjadi di lengan.

Limfedema yang didapat lebih sering terjadi dibandingkan limfedema kongenital. Biasanya merupakan akibat dari:Pembedahan mayor, terutama setelah pengobatan kanker dimana kelenjar getah bening dan pembuluh getah bening diangkat atau disinari dengan sinar X. Misalnya lengan cenderung mengalami pembengkakan setelah pengangkatan kanker payudara dan kelenjar getah bening.

Stadium 0. Terdapat cedera pd kapiler limfe tetapi edema (-)

Stadium 1. Pitting edema, biasanya pada pagi hari, ukuran ektremitas terkait dbn

Stadium 2. Non pitting, terdapat jaringan fibrosis, ektremitas teraba keras & ukuran >

Stadium 3. Irreversibel, limb sangat besar, keras ( surgery recontruction.

WHO Expert Committee on Folariasis Grade 1. Mild edema. Terjadi pada bagian distal lengan / kaki. selisih diameter