Carcinoma Gaster

26
1 Carcinoma Gaster Disusun oleh: dr. Shirley Octaviani Pembimbing: Dr. dr. Koernia Swa Oetomo, SpB (K) Trauma, FINACS PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-I PROGRAM STUDI ILMU BEDAH UMUM UNIVERSITAS AIRLANGGA / RSU HAJI SURABAYA 2015

description

Makalah ini berisi tentang Carcinoma Gaster oleh Dr.dr.Koernia Swa Oetomo, SpB(K)Trauma.,FINACS.,FICS, SMF Ilmu Bedah RSU Haji Surabaya

Transcript of Carcinoma Gaster

Page 1: Carcinoma Gaster

1

Carcinoma Gaster

Disusun oleh:

dr. Shirley Octaviani

Pembimbing:

Dr. dr. Koernia Swa Oetomo, SpB (K) Trauma, FINACS

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-I

PROGRAM STUDI ILMU BEDAH UMUM

UNIVERSITAS AIRLANGGA / RSU HAJI SURABAYA

2015

Page 2: Carcinoma Gaster

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, atas berkat dan rahmatnya yang telah dikaruniakan kepada kami,

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “

CARCINOMA GASTER”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang

sempurna di dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan

dari berbagai pihak. Semoga makalah ini sebagai suatu karya tulis ilmiah

yang dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Surabaya, Maret 2015

dr. Shirley Octaviani

Page 3: Carcinoma Gaster

ii

Daftar isi

Kata Pengantar.................................................................................. i

Daftar isi............................................................................................ ii

Daftar Gambar................................................................................... iii

Daftar Tabel.......................................................................................iv iv

Bab I Pendahuluan............................................................................1

1.1 Latar belakang...........................................................................1

1.2 Ruang lingkup...........................................................................1

Bab II Tinjauan pustaka....................................................................2

2.1 Epidemiologi...........................................................................2

2.2 Diagnosis.................................................................................2

2.3 Patofisiologi............................................................................3

2.4 Etiologi....................................................................................5

2.5 Anatomi Lambung..................................................................6

2.6 Klasifikasi...............................................................................8

2.7 Tanda dan gejala......................................................................9

2.8 Stadium....................................................................................10

2.9 Pemeriksaan penunjang...........................................................12

2.10 Tatalaksana.............................................................................13

2.11 Komplikasi.............................................................................16

2.12 Prognosis................................................................................18

Bab III Kesimpulan.........................................................................19

Daftar Pustaka.................................................................................20

Page 4: Carcinoma Gaster

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Proses terjadinya Carcinoma Gaster......................................4

Gambar 2: Patogenesis terjadinya Carcinoma Gaster..............................5

Gambar 3: Anatomi Gaster.......................................................................7

Gambar 4: Suplai darah pada Gaster........................................................8

Page 5: Carcinoma Gaster

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Klasifikasi Carcinoma Gaster...................................................8

Tabel 2: Penggolongan stadium..............................................................11

Tabel 3: Alogaritme tatalaksana Carcinoma Gaster..............................16

Page 6: Carcinoma Gaster

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Carcinoma Gaster merupakan kasus kanker keempat yang paling

sering terdiagnosis dan menjadi penyebab kematian nomer dua di seluruh

dunia. Meskipun kejadian Carcinoma Gaster menurun pada setengah abad

terakhir namun kejadian Carcinoma Gaster bagian proximal mengalami

peningkatan dan prognosisnya jelek pada pasien yang mengidap penyakit

ini.

Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian Carcinoma Gaster seperti

terkait dengan faktor lingkungan infeksi Helicobacter pylori, gastritis

kronis, pola makan seperti diet rendah serat, gaya hidup, serta kelainan

genetik dan terjadinya mutasi gen E-Cadherin (CDH1) biasanya terjadi

pada usia muda dan pernah ditemukan kejadian Carcinoma Gaster pada

usia 16 th. Baru-baru ini kemajuan dalam pengobatan tidak hanya

menjelaskan pada karsinogenesis Carcinoma Gaster, tetapi juga

menawarkan pendekatan baru mengenai pencegahan, diagnosis dan

intervensi terapetik. 1, 2

1.2 Ruang lingkup

Pada referat ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Carcinoma

Gaster mulai dari dasar teori yaitu anatomi, insiden, etiologi, diagnosis,

gejala, komplikasi, dan prognosa dari Carcinoma gaster.

Page 7: Carcinoma Gaster

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Epidemiologi

Kejadian Carcinoma Gaster paling banyak ditemukan pada usia

60-80 tahun. Kasus pada pasien yang lebih muda dari 30 tahun sangat

jarang. Di India,rentang usia untuk Carcinoma Gaster adalah 35-55 tahun

dimana angka kejadian pada laki-laki lebih besar jika dibandingkan

dengan perempuan.3 Sedangkan di Amerika serikat kejadian Carcinoma

Gaster 6 dari 100000 penduduk, lain halnya dengan di Jepang dimana

angka kejadiannya lebih besar yaitu 70 dari 100000 penduduk. 4

Carcinoma Gaster dapat terjadi pada daerah proksimal maupun

distal dimana kejadian pada bagian distal mendominasi di negara-negara

berkembang di antara orang kulit hitam dan di kelompok sosial ekonomi

rendah. Faktor makanan dan Helicobacter pylori (H. pylori) infeksi adalah

faktor risiko utama terjadinya Carcinoma Gaster bagian distal. Angka

kejadian Carcinoma Gaster bagian proksimal lebih sering terjadi pada

negara-negara maju, orang kulit putih, dan penduduk kelas sosial-ekonomi

yang lebih tinggi. Faktor risiko utama untuk kanker proksimal adalah

penyakit gastroesophageal reflux dan obesitas. 3

2.2 Diagnosis

Salah satu faktor penting dalam mendiagnosis Carcinoma Gaster

adalah kecurigaan yang mengarah ke penyakit tersebut yaitu dengan

memperhatikan tanda-tanda dan gejala penyakit lambung, termasuk

dispepsia, gastritis, sering merasa kenyang, dan penurunan berat badan.

Carcinoma Gaster pada stadium awal jarang terdiagnosis pada

pemeriksaan fisik, kecuali pada stadium lanjut. Upper Endoscopy

merupakan pemeriksaan standar untuk menegakkan diagnosis. Pada

endoskopi jika ditemukan suatu lesi, ulkus, daerah yang meradang

Page 8: Carcinoma Gaster

3

atau massa, maka harus diteliti dengan seksama dan biopsi harus

dilakukan di beberapa daerah. 2,4

2.3 Patofisiologi

Sekitar 95 % dari tumor lambung adalah tipe adenocarsinoma.

Sedangkan tipe adenosquamous,dan undifferent carcinoma jarang ditemui.

WHO dan klasifikasi Lauren’s membagi Carcinoma Gaster menjadi 2

tipe histology : well differentiated intestinal type dimana sel-selnya dapat

membentuk ulkus dan melekat satu sama lain, sedangkan poorly

differentiated diffuse type ditandai dengan infiltrasi dan penebalan dinding

lambung.

Intestinal type kebanyakan terjadi pada laki-laki tua dimana hal ini muncul

dari lesi prakanker seperti atrofi lambung, usus metaplasia, dan

dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti infeksi H. pylori, obesitas, dan

faktor makanan. Diffuse type kebanyakan terjadi pada wanita dngan

golongan darah A, serta pengaruh genetik.3

Dengan demikian Carcinoma

Gaster secara keseluruhan memiliki prognosis buruk di sebagian besar

negara di luar Jepang, dalam kurun waktu 5 tahun dimana tingkat

kelangsungan hidup berada di sekitar 10%.

Mengenai patofisiologi

terjadinya Carcinoma Gaster dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 berikut ini

dimana pada gambar tersebut dijelaskan bagaimana mekanisme terjadinya

Carcinoma Gaster. 4

Page 9: Carcinoma Gaster

4

Gambar 1. proses terjadinya Carcinoma Gaster ( diambil dari

http://cmr.asm.org/content/23/4/713.full. 2010) 5

Page 10: Carcinoma Gaster

5

Gambar 2. Patogenesis terjadinya Carcinoma Gaster ( diambil dari Nat. Rev.

Gastroenterol. Hepatol.2014) 6

2.4 Etiologi

Meskipun penyebab dari Carcinoma Gaster adalah multifactor

namun 80% dari semua kasus disebabkan oleh infeksi kuman Helicobacter

Pylori. Sebagai tambahan penyebab lainnya adalah pengaruh dari pola

makan yang menyebabkan kelebihan berat badan,gaya hidup, kebiasaan

merokok yang dapat menyebabkan Carcinoma Gaster bagian atas

terutama dekat dengan esofagus,genetik,sosial ekonomi serta faktor lain

yang menyokong terjadinya karsinogenesis.3,7

H. pylori, merupakan kuman Gram-negatif, berbentuk spiral yang

ditemukan pada mukosa lambung pada pasien dengan riwayat gastritis

kronis, dan merupakan faktor resiko untuk terjadinya Carcinoma Gaster.

Dalam sebuah studi prospektif melibatkan 1.526 pasien Jepang yang

memiliki ulkus duodenum, ulkus lambung, polip gaster atau non-ulkus

Page 11: Carcinoma Gaster

6

dispepsia, 2,9% dari pasien yang terinfeksi Helicobacter pylori akan

berkembang menjadi Carcinoma Gaster. Saat ini, sekitar 50 % populasi

dunia terinfeksi oleh H. pylori. Kejadiannya sangat bervariasi di berbagai

negara di Asia dengan tingkat prevalensi lebih tinggi daripada di Negara

maju. Helicobacter pylori sendiri mengeluarkan beberapa produk yang

dapat menyebabkan kerusakan mukosa lambung yaitu urease, protease,

fosfolipase, amonia, dan asetaldehida. Bakteri ini dapat menyebabkan

kerusakan barier mukosa lambung dengan mengaktivasi sistem urease-

mediated myosin II.

Infeksi H. Pylori dapat menekan pertahanan mekanisme

antioksidan sehingga dapat menyebabkan kerusakan DNA oksidatif. H.

Pylori meskipun tidak secara langsung merupakan mutagenik, namun

mendukung pembentukan mutagenik zat melalui mediator inflamasi

sehingga dapat menyebabkan kerusakan dari mukosa lambung.

2.5 Anatomi Lambung

Organ lambung dimulai pada Gastroesofageal junction dan

berakhir di duodenum (dapat ditunjukkan pada gambar 3) dan pada

gambar 4 dijelaskan mengenai suplai darah pada Gaster. 3 bagian dari

gaster yaitu cardia, fundus,body merupakan bagian atas dari gaster.

Beberapa sel pada daerah tersebut akan menghasilkan asam dan pepsin

( suatu enzim pencernaan) dimana enzim-enzim tersebut akan membantu

dalam proses mencerna makanan, selain itu enzim tersebut juga

memproduksi faktor intrinsik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk

membantu menyerap vitamin B12. 2 bagian dari gaster yaitu antrum dan

pilorus yang merupakan bagian bawah dari gaster. 7

Kardia mengandung mucin cell. Fundus mengandung mucoid cell, chief

cell, parietal cell. Pilorus yang terdiri dari sel-sel penghasil lendir dan sel

endokrin. Dinding perut terdiri dari 5 lapisan. Dari lumen keluar, lapisan

termasuk mukosa, submukosa, lapisan muskularis, lapisan subserosa,dan

Page 12: Carcinoma Gaster

7

lapisan serosa. Peritoneum menutupi permukaan dinding perut.

gastroesophageal junction hanya mengandung sedikit lapisan serosa.

Bagian kanan dari permukaan lambung berdekatan dengan lobus kiri hati

dan dinding perut. Bagian kiri perut berdekatan dengan limpa, kelenjar

adrenal kiri, bagian atas dari ginjal kiri, bagian depan pankreas dan colon

transversal melintang.Sekitar 40% kejadian dari Carcinoma Gaster di

bagian pilorus, 40% di bagian fundus, dan 15% di bagian kardiak;

10%melibatkan lebih dari satu bagian organ dan kejadian adenokarsinoma

gaster di bagian kardiak sebenarnya telah menunjukkan peningkatan. 8

GAMBAR ANATOMI GASTER

Gambar 3.gambar anatomi Gaster. (diambil dari

https://www.google.co.id/search?q=gaster+anatomy).9

Page 13: Carcinoma Gaster

8

Gambar 4. gambar suplai darah pada Gaster(diambil dari

http://en.wikipedia.org/wiki/Stomach). 10

2.6 Klasifikasi

Tabel 1 Gastric adenocarcinoma classification system 1

WHO (2010) LAUREN (1965)

Papillary adenocarcinoma

Mucinous adenocarcinoma

Tubular adenocarcinoma

Intestinal type

Signet-ring cell carcinoma

And other poorly cohesive carcinoma

Diffuse type

Diffuse type

Mixed carcinoma Indeterminate type Intermediate

type

Adenosquamous carcinoma

Squamous cell carcinoma

Hepatoid adenocarcinoma

Carcinoma with lymphoid stroma

Choriocarcinoma

Carcinosarcoma

Parietal cell carcinoma

Page 14: Carcinoma Gaster

9

Malignant rhabdoid tumor

Mucoepidermoid carcinoma

Paneth cell carcinoma

Undifferentiated carcinoma

Mixed adeno-neuroendocrine carcinoma

Endodermal sinus tumor

Embryonal carcinoma

Pure gastric yolk sac tumor

Oncocytic adenocarcinoma

Tabel 1.klasifikasi Carcinoma Gaster (diambil dari Gastric cancer:

Classification, histology and application of molecular pathology 2012).

2.7 Tanda dan gejala

Pasien dengan Carcinoma Gaster dini pada umumnya tidak

menunjukkan gejala yang spesifik, namun jika ditemukan pasien

mengidap Carcinoma Gaster biasanya sudah dalam stadium

lanjut.8

Tanda dan gejala kanker lambung meliputi:

Gangguan pencernaan

Mual atau muntah

Disfagia

Sebah

Kehilangan selera makan

Anemia

Hematemesis melena

Berat badan menurun

Perut membesar

Pembesaran kelenjar getah bening seperti Virchow node

Komplikasi yang terjadi akibat stadium lanjut dari Carcinoma Gaster: 8

Efusi pleura patologis

Obstruksi lambung, gastroesophageal junction, atau usus halus

Page 15: Carcinoma Gaster

10

Perdarahan pada lambung

jaundice intrahepatik disebabkan oleh hepatomegali

jaundice ekstrahepatik

2.8 Stadium

Stadium klinis berdasarkan penetrasi dari lesi,keterlibatan dengan

organ yang berdekatan, dan penyebaran secara hematogen atau limfogen

serta keterlibatan peritoneal.Penggunaan TNM (Tumor Node Metastases)

yang dibuat tahun 1986 yang merupakan gabungan dari American Joint

Committee on Cancer (AJCC), the Japanese Joint Committee (JJC), and

the Union International Cancer Centre (UICC) dapat dipakai sebagai

acuan dalam menentukan staging dari Carcinoma Gaster.11

Tumor Primer

Tx Tumor tidak dapat ditentukan

T0 Tidak ada bukti adanya tumor primer

Tis Tumor mencapai lamina propria

T1 Tumor meluas ke submucosa

T2a Tumor meluas ke muscularis propria

T2b Tumor menginvasi ke subserosa

T3 Tumor meluas ke serosa tetapi tidak mencapai ke organ di sekitarnya

T4 Tumor meluas ke organ sekitarnya

Metastase kelenjar limfe regional

Nx Pembesaran kelenjar getah bening tidak dapat ditentukan

N0 Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

N1 Metastase 1 sampai 6 kelenjar getah bening

N2 Metastase 7-15 kelenjar getah bening

N3 Metastase lebih dari 15 kelenjar getah bening

Page 16: Carcinoma Gaster

11

Metastase jauh

Mx Metastase tidak dapat ditentukan

M0 Tidak ada bukti adanya metastase

M1 Terdapat metastase jauh

Kategori TNM untuk 4 stadium

Stage T N M

0 Tis N0 M0

Ia T1 N0 M0

Ib T1 N1 M0

T2a/b N0 M0

II T1 N2 M0

T2a/b N1 M0

T3 N0 M0

IIIa T2a/b N2 M0

T3 N1 M0

T4 N0 M0

IIIb T3 N2 M0

IV T4 N1,2,3 M0

T1,2,3 N3 M0

T any N any M1

Tabel 2. Tabel penggolongan stadium (diambil dari Gastrointestinal

oncol.2007). 11

Page 17: Carcinoma Gaster

12

2.9 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu untuk mendiagnosis

Carcinoma Gaster adalah:

- Esophagogastroduodenoscopy (EGD)

Digunakan untuk mengevaluasi dinding lambung dan keterlibatan

kelenjar getah bening. ketika melihat melalui endoskopi Carcinoma

Gaster dapat terlihat seperti ulkus atau bentukan seperti jamur dan

terdapat penebalan pada dinding mukosa. 7

- Double contrast upper GI series

Membantu dalam menggambarkan luasnya penyakit ketika gejala

obstruktif muncul atau ketika terdapat tumor di bagian proksimal dari

lambung sehingga menghambat alat endoskopi untuk mencapai bagian

distal dari lambung.

- Foto thorax

Untuk mengevaluasi adanya metastase.

- CT scan atau MRI thorax, abdomen dan pelvis

Untuk menilai proses penyakit lokal, menunjukkan lokasi dari kanker

dan menentukan stadiumnya.

- Endoscopic ultrasonography (EUS)

Alat yang dipakai untuk menentukan stadium dari tumor karena dapat

menembus semua lapisan dari gaster beserta kelenjar getah bening

disekitarnya.Kualitas gambar yang dihasilkan juga lebih baik daripada

USG standard.

- Biopsi dari setiap lesi ulserasi harus mencakup setidaknya 6 spesimen

yang diambil dari sekitar lesi.

Dalam kasus-kasus tertentu, endoscopic ultrasonography dapat membantu

dalam menilai kedalaman penetrasi tumor atau keterlibatan struktur yang

berdekatan. Secara histologi, tipe adenocarcinoma merupakan 90-95%

dari semua keganasan lambung, diikuti oleh limfoma (1-5%), GIST (2%),

carcinoids (1%), adenoacanthomas (1%), dan karsinoma sel skuamosa

(1%). 8

Page 18: Carcinoma Gaster

13

2.10 Tatalaksana

1. Operasi

Untuk melakukan operasi pada kanker lambung tergantung dari

lokasi,ukuran, dan karakteristik invasif dari tumor.Pada pasien dengan

stadium 1,2,3 dengan kondisi yang cukup baik maka dapat dilakukan

tindakan operasi ketika kanker tersebut sudah menginvasi ke jaringan

sekitarnya maka tindakan operasi sangatlah diperlukan dengan tujuan

untuk mencegah perdarahan serta untuk mencegah tumor menutupi

seluruh mukosa gaster. Jenis operasi pada kanker lambung antara lain

sebagai berikut:

- Total Gastrectomy

Dilakukan pada adenokarsinoma yang timbul di fundus,

corpus,antrum dari Gaster, GIST, serta gastrectomy paliatif untuk

menghentikan perdarahan.

- Esophagogastrectomy

untuk tumor dari cardia dan gastroesophageal junction.

- Subtotal Gastrectomy / partial gastrectomy

untuk tumor lambung bagian distal ataupun terdapat ulkus pada

bagian distal dari lambung dan duodenum, jadi yang diambil adalah

sebagian dari lambung kadang juga disertai sebagian dari esofagus

dan usus halus.

- Lymph node dissection

Deseksi kelenjar getah bening pada waktu operasi sangat penting, di

Amerika sangatlah dianjurkan untuk melakukan diseksi pada minimal

15 KGB(D1 limfadenektomi) ketika melakukan gastrektomi. Pada

Penelitian di Jepang seorang ahli bedah dikatakan sukses dalam

melakukan operasi jika melakukan diseksi pada seluruh KGB yang

ditemukan disekitar tumor (D2 limfadenektomi).

Page 19: Carcinoma Gaster

14

- Endoscopic resection

Endoscopic Mucosal Resection (EMR) merupakan prosedur minimal

invasif untuk mempertahankan kualitas hidup pasien dan

mengurangi komplikasi pasca gastrektomi. Penggunaan EMR juga

diindikasikan pada kasus Carcinoma gaster tanpa metastase ke

kelenjar getah bening. Menurut pedoman pengobatan Carcinoma

Gaster di Jepang EMR adalah tumor berukuran kurang dari 2 cm dan

tanpa tanda-tanda ulkus .

- Laparoskopi

Dapat dipakai pada berbagai kasus termasuk pada kasus

gastrointestinal. Teknik laparoskopi merupakan prosedur minimal

invasif dimana kasus tersebut tidak dapat ditangani dengan

EMR. Keuntungan dari penggunaan laparoskopi adalah rasa sakit

berkurang pascaoperasi, secara kosmetik hasilnya lebih baik dan

penyembuhannya lebih cepat 7,8,10,12,13

2. Kemoterapi dan radioterapi

Agen antineoplastik beserta kombinasinya dapat digunakan

dalam mengelola kanker lambung yang meliputi:

- kombinasi platinum : rejimen lini pertama mencakup

epirubicin / cisplatin / 5-FU atau docetaxel / cisplatin

5FU; rejimen lain termasuk irinotecan dan cisplatin;

kombinasi lainnya termasuk oxaliplatin dan irinotecan

-Trastuzumab dikombinasi dengan cisplatin dan

capecitabine atau 5-FU: Untuk pasien yang belum

menerima pengobatan sebelumnya

Kemoterapi neoadjuvant

Kemoterapi adjuvant ( contoh: 5-Fu)

Radioterapi adjuvant

Kemoradioterapi adjuvant

Radioterapi paliatif

Page 20: Carcinoma Gaster

15

Target terapi merupakan obat yang dipakai ketika

pemberian obat kemoterapi tidak memberikan hasil serta

memberikan efek samping yang minimal

Prosedur operasi paliatif (misalnya wide eksisi, partial

gastrectomy, Total Gastrectomy, simple laparotomy,

anastomosis gastrointestinal, bypass)

Untuk mencegah kekambuhan pada Carcinoma Gaster maka kemoterapi

Maupun radioterapi dapat diberikan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien

pada berbagai macam tipe kanker termasuk juga Carcinoma Gaster.Jadi

diharapkan dengan pemberian kombinasi antara kemoterapi dan radioterapi

akan memberikan hasil yang lebih baik.13,14.

Mengenai tatalaksana Carcinoma

gaster secara singkat dapat ditunjukkan pada table 3 dibawah ini.

Page 21: Carcinoma Gaster

16

Tabel 3. alogaritme tatalaksana Carcinoma Gaster diambil dari Annal of

Oncol. 2013 15

2.11 Komplikasi 4

Operasi pada pasien dengan Carcinoma Gaster merupakan pilihan

yang tepat selama kondisinya masih memungkinkan untuk dilakukan

operasi, dimana operasi bisa melibatkan lambung bagian distal saja

ataupun seluruh dari lambung serta dilakukan diseksi dari kelenjar getah

bening untuk meningkatkan angka kesembuhan. Komplikasi yang dapat

terjadi pada pasien yang telah dilakukan reseksi lambung adalah 2-5 %

kasus dapat menyebabkan kematian setelah menjalani operasi dan 20-

30% dapat terjadi komplikasi.

Gastric Cancer

operable

stageT1N0

operable stage

> T1N0

inoperable or

metastasic

consider

endoscopic

/limited

resection

preoperative

Chemotherapy

surgery palliative

chemotherapy

best

supportive

care if unfit of

treatment

surgery

postoperative

Chemotherapy

adjuvant

chemo-

therapy

adjuvant

chemo-

radiatio

therapy HER 2 -

platinum+f

luorpyrimi

dine based

doublet or

triplet

regimen

HER 2 +

trastuz

umab +

CF/CX

consider

clinical

trial of

novel

agents

2nd

line

chemo

clinical trial

Page 22: Carcinoma Gaster

17

Komplikasi dini

Pada pasien pasca operasi yang telah menjalani total gastrektomi

akan memasuki masa kritis dimana pada umumnya terjadi

komplikasi termasuk komplikasi jantung, pernapasan dan ada

resiko kebocoran anastomosis, terutama setelah total gastrektomi

dan oesophagojejunal anastomosis. Diseksi kelenjar getah bening

dari pankreas juga dapat menyebabkan pankreatitis akut. Kadang-

kadang sisa lambung tidak mengalir dengan baik ke jejunum.Hal

Ini mungkin karena terjadi obstruksi mekanik.

Komplikasi lanjut

Komplikasi ini terjadi karena perubahan anatomi dan fisiologi

Komplikasi pada saluran pencernaan bagian atas. Komplikasi

termasuk refluks gastritis dan / atau esofagitis, sindrom dumping,

diare dan kekurangan nutrisi. Masa-masa kritis dapat dijumpai

dalam beberapa bulan setelah operasi dan menurun dalam waktu

sekitar satu tahun. Refluks gastritis ini dapat disebabkan hilangnya

kontraksi pilorus sehingga memudahkan cairan empedu dan

pankreas masuk ke lambung. Terapi medis sangat tidak efektif,

sehingga beberapa pasien memerlukan operasi untuk mengalihkan

cairan usus kecil dari perut melalui gastrojejunostomy Roux-en-Y.

Dumping sindrom dapat terjadi akibat pengosongan lambung yang

terlalu cepat ke usus karena pelepasan hormon vasoaktif yang

ditandai dengan gejala perut terasa sebah, nyeri, mual, muntah,

diare sehingga terjadi sekresi insulin yang berlebihan. terapinya

adalah makan sedikit -sedikit tapi sering.

Kekurangan gizi bisa terjadi akibat perubahan nafsu makan,

gastritis atau sindroma dumping, atau dari perkembangan kanker.hal ini

dapat dikatakan normal bila pasien kehilangan sekitar 10% dari berat

badan pada waktu sebelum operasi menjalani gastrektomi total dan 5%

setelah menjalani gastrektomi distal. Anemia paling sering terjadi pada

pasien pasca gastrektomi. hal ini disebabkan kekurangan vitamin B12

Page 23: Carcinoma Gaster

18

akibat hilangnya faktor instrinsik setelah menjalani Total gastrektomi dan

atau penyerapan kadar besi yang rendah. oleh karena itu pada pasien yang

menjalani total gastrektomi dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin B

12.Kedua kasus yaitu osteoporosis dan osteomalacia lebih umum terjadi

setelah gastrektomi. Alasan untuk ini tidak sepenuhnya jelas karena

terjadi gangguan penyerapan kalsium dan vitamin D. 4

2.12 Prognosis

Prognosis dari Carcinoma Gaster tergantung dari ukuran tumor,

kedalaman invasinya, adanya perluasan metastase ke kelenjar getah

bening, serta kemungkinan timbul kembali Carcinoma Gaster setelah

menjalani operasi 5 tahun sebelumnya. Sebagai langkah tindak lanjut

terhadap pasien dengan Carcinoma Gaster maka setelah menjalani

operasi pasien harus rutin kontrol tiap 3 bulan selama 2 tahun pertama

dan tiap 6 bulan setelah melewati 2 tahun awal. Pasien juga harus

menjalani pemeriksaan rutin seperti CEA (carcinoembryonic antigen)

dan Ca 19-9(carbohydrate antigen),pemeriksaan foto dada serta USG

abdomen juga harus dilakukan setiap 3- 6 bulan, Gastroskopi dilakukan

setiap tahun. 16

Page 24: Carcinoma Gaster

19

BAB III

KESIMPULAN

Carcinoma Gaster merupakan kanker yang menjadi penyebab kematian

nomer dua di seluruh dunia. Meskipun kejadian pada kasus ini menurun pada

setengah abad terakhir namun kejadian Carcinoma Gaster bagian proximal

mengalami peningkatan dan prognosisnya jelek pada pasien yang mengidap

Carcinoma Gaster karena tergantung dari ukuran tumor, kedalaman invasinya,

adanya perluasan metastase ke kelenjar getah bening, serta kemungkinan timbul

kembali Carcinoma Gaster setelah menjalan operasi 5 tahun sebelumnya.6

Penyakit ini secara dini jarang mempunyai keluhan dan sulit untuk dideteksi.

Berdasarkan peneliti mengenai Carcinoma Gaster pada mulanya pemicu

terjadinya penyakit ini adalah akibat adanya infeksi dan keradangan yang menjadi

faktor pemicu terjadinya keganasan,oleh karena itu kita sebisa mungkin dapat

menghambat faktor-faktor yang memicu keganasan tersebut. Pemeriksaan

radiologi dengan kontras telah dikembangkan untuk mendeteksi keganasan

Carcinoma Gaster. Bila terdapat tumor lambung maka otomatis kontras tidak

dapat mengisi bagian dari lambung yang terdapat filling defect. Endoskopi dan

biopsi merupakan pemeriksaan yang dibutuhkan untuk mengkonfirmasi adanya

malignansi pada hampir semua kasus ulkus gaster. 6

Page 25: Carcinoma Gaster

20

DAFTAR PUSTAKA

1. Hu B, Hajj N E, Sittler S, Lammert N, Barnes R, Ehrig A M.Gastric cancer:

Classification, histology and application of molecular pathology, J

Gastrointest Oncol. April 5,2012;251-261. Available at

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3418539/

2. Labow D M, Brennan M F. Advanced therapy in gastroenterology and

liver disease 5th

ed: Gastric cancer. London: BC Decker inc; 2005 : 228-32.

3. Nagini S. Carcinoma of the stomach: A review of epidemiology,

pathogenesis, molecular genetics and Chemoprevention. World Journal of

Gastrointestinal Oncology. July 15, 2012; 156-169.

4. Martin I G. Gastric Neoplasms. Text book of surgery 3rd

ed. Edited by

Tjandra J J, Clunie G J A, Kaye A H, Smith J A. Massachusetts: blackwell

publishing; 2006: 107-112.

5. Wroblewski L E, Peek R M, Wilson K T. Helicobacter pylori and Gastric

Cancer: Factors That Modulate Disease Risk. Clinical Microbiology review.

Tennessee;Oct.2010:713739.available at

http://cmr.asm.org/content/23/4/713.full

6. McLean M H, Omar E M. Genetic Gastric cancer. Nat.Rev Gastroenterol.

Hepato; August 19, 2014: 664-74 available at

http://www.nature.com/nrgastro/journal/v11/n11/full/nrgastro.2014.143.html

7. Stomach Cancer.What is cancer?.American Cancer of society: 2014; 1-61

8. Cabebe Elwyn C. Gastric cancer. Edited by Harris J E. Juni 4, 2014; 1-7.

Available at

http://emedicine.medscape.com/article/278744overview#showall

9. Anonym. Available at https://www.google.co.id/search?q=gaster+anatomy

10.Anonym. available at

http://en.wikipedia.org/wiki/Stomach#/media/File:Regions_of_stomach.svg

11. Misra N, Hardwick R, McCulloch P. Gastrointestinal oncology evidence

and analysis. The rule of surgery in cancer of the stomach. Edited by

McCulloch P, Karpeh M S, Kerr D J, Ajani J. New York: informa

healthcare; 2007 : 86-97.

Page 26: Carcinoma Gaster

21

12. Ruh J, Gonzalez EM, Busch C. Atlas of Upper Gastrointestinal and

Hepatopancreatobiliary Surgery. Edited by Pierre, Clavien A, Sarr M G,

Fong Y. New York : Springer; 2007 : 143-78.

13.Takahashi T, Saikawa Y, Kitagawa Y. Gastric cancer: Current status of

diagnosis and treatment. January 16, 2013 : 48-63. Available at

www.mdpi.com/jouRnal/cancers

14.Ashraf N, Hoffe S, Kim R. The Oncologist.Adjuvant treatment for gastric

cancer: chemotherapy versus radiation. August 21,2013 ; 1-9

15.Waddell T, Verheij M, Allum W, Cunningham D, Cervantes A, Arnold D.

Clinical practice guidlines. Gastric cancer: ESMO-ESSO-ESTRO Clinical

practice Guidlines for diagnosis,treatment and follow up. Annals of

Oncology 24 ( supplement 6) : vi57-vi63, 2013

16. Lu J, Huang C M, Zheng C H, Li P, Xie J W, Wang J B, et all. Prognostic

Value of tumor size in patients with remnant gaster cancer: Is the seventh

UICC stage sufficient for predicting prognosis. September 16, 2014 :1-13