Cara Pengukuran

6
Prosedur Penimbangan Berat Badan dengan Menggunakan Alat Timbang Injak a. Persiapan Alat 1) Alat timbang secara periodik dikalibrasi agar menghasilkan hasil yang valid. 2) Bila alat timbang menggunakan baterai, petugas harus memastikan bahwa alat tersebut masih mempunyai energy yang cukup untuk melakukan penimbangan berat badan. 3) Meletekkan alat timbang di atas permukaan yang datar dan rata. b. Penimbangan 1) Subjek yang akan ditimbang melepas alas kaki sebelum menginjak alat timbang injak. 2) Subjek yang akan ditimbang harus berdiri tepat di tengah alat timbang. 3) Petugas maupun orang yang akan ditimbang harus memastikan bahwa kaki atau pakaian tidan menutupi kaca baca. 4) Menunggu beberapa saat sampai layar menampilkan hasil penimbangan. 5) Setelah layar baca menunjukkan hasil penimbangan, maka catat hasil penimbangan. 6) Subjek diperkenankan untuk turun dari timbangan injak. 7) Subjek ditimbang untuk kedua kalinya. 8) Apabila hasil pengukuran 1 dan 2 berbeda >0,5 kg, subjek harus ditimbang untuk ketiga kalinya, hingga memang benar-benar mendapatkan hasil yang valid.

Transcript of Cara Pengukuran

Page 1: Cara Pengukuran

Prosedur Penimbangan Berat Badan dengan Menggunakan Alat Timbang Injak

a. Persiapan Alat

1) Alat timbang secara periodik dikalibrasi agar menghasilkan hasil yang valid.

2) Bila alat timbang menggunakan baterai, petugas harus memastikan bahwa alat

tersebut masih mempunyai energy yang cukup untuk melakukan penimbangan

berat badan.

3) Meletekkan alat timbang di atas permukaan yang datar dan rata.

b. Penimbangan

1) Subjek yang akan ditimbang melepas alas kaki sebelum menginjak alat timbang

injak.

2) Subjek yang akan ditimbang harus berdiri tepat di tengah alat timbang.

3) Petugas maupun orang yang akan ditimbang harus memastikan bahwa kaki

atau pakaian tidan menutupi kaca baca.

4) Menunggu beberapa saat sampai layar menampilkan hasil penimbangan.

5) Setelah layar baca menunjukkan hasil penimbangan, maka catat hasil

penimbangan.

6) Subjek diperkenankan untuk turun dari timbangan injak.

7) Subjek ditimbang untuk kedua kalinya.

8) Apabila hasil pengukuran 1 dan 2 berbeda >0,5 kg, subjek harus ditimbang

untuk ketiga kalinya, hingga memang benar-benar mendapatkan hasil yang

valid.

9) Sebelum melakukan pengukuran kepada subjek selanjutnya, alat timbang

harus menunjukkan angka nol.

Pengukuran tinggi badan dan panjang badan dalam kondisi normal

Microtoise

Microtoise adalah alat yang digantung di tembok setinggi 200 cm atau 2 meter dari lantai.

Pengukuran menggunakan microtoice ini dilakukan untuk anak berusia 2 tahun atau lebih yang

mampu berdiri tegak (normal). Microtoise ini mempunyai ketelitian 0,1 cm.

Persiapan alat ( cara memasang microtoise )

Page 2: Cara Pengukuran

1. Gantungkan bandul benang untuk membantu memasang microtoise di dinding

agar tegak lurus.

2. Letakan alat pengukur di lantai yang datar tidak jauh dari bandul tersebut dan

menempel pada dinding. Usahakan dinding tidak ada lekukan atau tonjolan

(rata).

3. Tarik papan penggeser tegak lurus ke atas, sejajar dengan benang berbandul

yang tergantung dan tarik sampai angka pada jendela baca menunjukkan angka

0 (NOL). Kemudian dipaku atau direkat dengan lakban pada bagian atas

microtoise.

4. Untuk menghindari terjadi perubahan posisi pita, beri lagi perekat pada posisi

sekitar 10cm dari bagian atas microtoise.

Prosedur pengukuran

1. Minta responden melepaskan alas kaki (sandal/sepatu), topi (penutup kepala).

2. Pastikan alat geser berada diposisi atas.

3. Reponden diminta berdiri tegak, persis di bawah alat geser.

4. Posisi kepala dan bahu bagian belakang, lengan, pantat dan tumit menempel

pada dinding tempat microtoise di pasang.

5. Pandangan lurus ke depan, dan tangan dalam posisi tergantung bebas.

6. Gerakan alat geser sampai menyentuh bagian atas kepala responden.Pastikan alat

geser berada tepat di tengah kepala responden. Dalam keadaan ini bagian

belakang alat geser harus tetap menempel pada dinding.

7. Baca angka tinggi badan pada jendela baca ke arah angka yang lebih besar ( ke

bawah ) Pembacaan dilakukan tepat di depan angka (skala) pada garis merah,

sejajar dengan mata petugas.

8. Apabila pengukur lebih rendah dari yang diukur, pengukur harus berdiri di atas

bangku agar hasil pembacaannya benar.

Keterangan :

1. Keterbatasan microtoise adalah memerlukan tempat dengan permukaan

lantai dan dinding yang rata, serta tegak lurus tanpa tonjolan atau

lengkungan di dinding.

Page 3: Cara Pengukuran

2. Bila tidak ditemukan dinding yang rata dan tegak lurus setinggi 2 meter, cari

tiang rumah atau papan yang dapat digunakan untuk menempelkan

microtoise.

Pengukuran menggunakan pita meteran

Dalam suatu penggukuran tinggi badan, selain menggunakan microtoise untuk dapat

mengukur seseorang atau anak yang dapat berdiri tegak ( normal ) dapat juga menggunakan alat

ukur yang sederhana dan mudah kita dapatkan di lingkungan sekitar kita. Alat tersebut biasa

disebut dengan pita meteran dan dibantu dengan penggaris siku-siku.

Persiapan Alat ( cara memasang pita meteran )

1. Pilihlah lantai yang rata dan dinding yang memenuhi syarat-syarat berikut :

a. Dinding harus rata dan tegak lurus dengan lantai 90°

b. Bagian dinding yang rata tidak kurang dari lebar bahu anak ≥ 25cm

c. Jangan memilih dinding yang bagian bawahnya menonjol

2. Pasanglah pita meteran tegak lurus di dinding dengan angka 0 cm berada tepat di

lantai dan angka 150cm berada di atas.

3. Periksalah bahwa pita meteran seluruhnya telah menempel ke dinding. Pita

meteran seluruhnya dapat menempel di dinding dengan memakukannya ke dinding

dengan paku kecil, atau dengan alat perekat atau selotape pada beberapa bagian

4. Periksalah apakah pita meteran sudah terpasang tegak lurus, gunakanlah benang

yang ujungnya diberi pemberat (paku,batu kecil, dsb). Ujung benang bagian atas

diletakkan atau digantungkan bersaman dengan ujung pita.

5. Meteran dan bagian bawah dibiarkan menggantung bebas. Karena ada pemberat,

benang akan tegak lurus. Sejajarkan pita meteran dengan benang, dengan demikian

pita meteran akan terpasang tegak lurus. Setelah pita meteran terpasang tegak

lurus, benang dapat dilepas untuk selanjutnya siap untuk melakukan pengukuran

tinggi badan.

Cara mengukur tinggi badan

a. Posisi anak

Page 4: Cara Pengukuran

1. Sewaktu diukur anak tidak boleh memakai alat kaki ( sepatu, sandal, dsb) dan

penutup kepala (topi, kerudung)

2. Anak berdiri membelakangi dinding dengan pita meteran berada di tengah bagian

kepala

3. Posisi anak tegak bebas, tidak sikap tegak seperti tentara

4. Tangan dibiarkan mengantung, bebas menempel ke badan

5. Tumit rapat, tetapi ibu jari kaki tidak rapat

6. Kepala, tulang belikat, pinggul dan tumit menempel ke dinding

7. Anak menghadap dengan pandangan lurus ke depan

b. Cara menggunakan alat bantu ( penggaris siku )

Satu sisi menempel di bagian tengah kepala anak, dan satu sisi lainnya menempel ke

pita meteran di dinding.

Hasil pengukuran dibaca sebelum segitiga siku-siku yang menempel di kepala anak

yang digerakan.

c. Cara membaca angka tinggi badan.

1. Pembacaan dilakukan setelah anak selesai diukur pada skala yang diunjuk oleh

sudut segitiga siku-siku.

2. Lihat skala panjang di bawah sudut siku-siku :

o Baca angka di bawah sisi segitiga siku-siku tersebut yang menunjukkan

angkan dalam cm.

o Jumlah skala kecil di atas, skala panjang yang menunjukkan millimeter.

o Sudut segitiga siku-siku tepat di skala panjang.