Cara pengendalian sosial
-
Upload
siska-amelia -
Category
Education
-
view
89 -
download
2
Transcript of Cara pengendalian sosial
Agnes Cinthia N.
Lailatul Badriyah
Siska Amelia
Sulfatur Rahmah
Cara – CaraPengendalian Sosial
Pengendalian sosial sebagai sebuah proses sosial memerlukan cara-cara untuk mencapai tujuannya yaitu mencapai terwujudnya masyarakat yang tertib
dan teratur.
Bagaimanakah cara suatu kelompok atau masyarakat membuat para anggotanya
untuk berprilaku sesuai dengan apa yang diharapkan?
A. PENGENDALIAN SOSIALSECARA FORMAL
1) Pengendalian Sosial Melalui Hukuman Fisik
Pengendalian sosial cara ini dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi atau yang diakui keberadaannya.
Contohnya :
Penembakan terhadap Menghukum siswa yangPelaku kejahatan melakukan pelanggaran
Ada pula pengendalian sosial dengan perlakuan fisik secara tidak
resmi atau tidak sah. Biasanya dilakukan secara spontan oleh
masyarakat.
2. Pengendalian Sosial MelaluiLembaga Pendidikan
Pendidikan merupakan pengendalian secara sadar(terencana) dan berkesinambungan untuk mengarahkan agar terjadi perubahan-perubahan positif dalam perilaku seseorang. Melalui lembaga pendidikan, seorang belajar hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan (kognitif) mengenai sikap yang meliputi nilai, norma, etika dan seni (estetika), serta keterampilan-keterampilan yang menunjang agar dia mampu berperilaku wajar.
Contoh
Seorang guru mengajar dan menasihati murid-muridnya
3. Pengendalian Sosial Melalui Ajaran Agama
Setiap agama mengajarkan hal-hal yang baik kepada para penganutnya. Ajaran
tersebut terdapat dalam kitab suci masing-masing agama. Pemeluk agama yang
taat pada ajaran agamanya akan senantiasa menjadikan ajaran itu sebagai
pegangan dan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, serta berusaha
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dia juga merasa apabila tingkah
lakunya melanggar dari ketentuan-ketentuan ajaran agamanya pasti berdosa.
Karena sifatnya yang dogmatis, internalisasi agama sangat kuat. Agama juga
mempunyai sanksi mutlak. Artinya setiap orang akan menerima hukuman
setimpal bila melanggar ajaran-Nya.
B. PENGENDALIAN SOSIALSECARA INFORMAL
1. Desas – Desus (Gosip)
Desas-desus (gosip) adalah berita yang menyebar secara cepat dan tidak berdasarkan fakta (kenyataan) atau buktibukti yang kuat. Dengan beredarnya gosip orang-orang yang telah melakukan pelanggaran akan merasa malu dan berusaha untuk memperbaiki perilakunya.
Contoh : Yogi digosipkan sering menyontek dalam ulangan. Ia merasa malu dan berusaha untuk tidak menyontek lagi saat ulangan
2. Pengucilan
Pengucilan adalah suatu tindakan pemutusan hubungan sosial dari sekelompok orang terhadap seorang anggota masyarakat yang telah melakukan pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku.
Seseorang yang sedang dikucilkan oleh masyarakat, cepat atau lambat atau lambat akan melakukan intrispeksi dan menciba mencari penyebab pengucilan.
3. Celaan
Celaan adalah tindakan kritik atau tuduhan terhadap suatu
pandangan, sikap, dan perilaku yang tidak sejalan (tidak sesuai)
dengan pandangan, sikap, dan perilaku anggota kelompok pada
umumnya. Celaan lebih mudah dimengerti oleh seseorang karena
diekspresikan melalui ucapan, proses, atau kritik yang terbuka
dan langsung menuju ke sasaran.
4. Ejekan
Ejekan adalah tindakan membicarakan seseorang
dengan menggunakan kata-kata kiasan, perumpamaan,
atau kata-kata yang berlebihan serta bermakna negatif.
Mungkin juga dengan menggunakan kata-kata yang
artinya berlawanan dengan yang dimaksud.