Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

31
Cara Meraih Sukses Secara Finansial dalam Pembangunan Kereta Api Urban Baru 5 Mei 2010 Jonathan H. Klein Harral – Winner – Thompson – Sharp – Klein

Transcript of Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

Page 1: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

Cara Meraih Sukses Secara Finansial dalam Pembangunan Kereta Api Urban Baru

5 Mei 2010

Jonathan H. KleinHarral – Winner – Thompson – Sharp – Klein

Page 2: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

2

Cara Meraih Sukses Secara Finansial dalam Pembangunan Kereta Api Urban Baru

“Sebuah Rencana Induk Perkeretaapian perlu menentukan kerangka kerja agar dapat melakukan evaluasi realistis terhadap pilihan pembangunan sektoral di tingkat sub-nasional dan juga program-program pokok di tingkat nasional.

Rencana tersebut harus menjamin bahwa sumberdaya langka tidak mubazir karena digunakan pada upaya yang tidak berkelanjutan, dan bahwa risiko pelaksanaan dan pengoperasian proyek masing-masing dibebankan pada para pihak yang berada dalam posisi terbaik untuk mengendalikan dan mengelolanya.Sumber: Rancangan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional

Page 3: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

3

Perkenalan & Agenda

1. Pokok Pembahasan Rapat Kereta Api Urban: Perencanaan Finansial Sebelum Berinvestasi

Cara Meraih Sukses Secara Finansial dalam Pembangunan Kereta Api Urban Baru

Apa kesalahan pada umumnya yang dapat Anda hindari?

2. Perkenalan Umum3. Pandangan Jonathan H. Klein4. Mengapa khawatir? Apa yang bisa gagal? 5. Bagaimana caranya agar jadinya benar? Aturan

Finansial Praktis

Page 4: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

4

3. Viewpoints of Jonathan H. Klein:a. Supplier: commissioned 725 EMUs, 7 locomotives, 35 coaches when an

employee of manufacturersb. Buyer: purchased 268 EMUs, 10 locomotives, 55 coaches, 20 complete

high-speed trainsets from suppliersc. Consultant: wrote specifications for and consulting engineering on

several thousand more EMUs, locomotives, coaches, wagons, coal railways in 12 nations

d. Financial: due-diligence studies for several billion dollars (US) of leases, coal railways, wagons, BOT, PPP, and DBOM of urban and intercity passenger trains

e. Construction: Designed and managed the construction of 5 major workshops and depots

f. Accountant : Ernst & Young, SEPTA, Southern Pacificg. Maintenance: What happens after the commissioning? Managed 5,100

employees engineering, depot, and workshop department.h. Pegawai Negeri: sepuluh tahun sebagai manajer dan eksekutif dalam

pengoperasian mass transit dan kereta api jarak jauh.

Page 5: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

5

4. Mengapa khawatir? Apa yang bisa gagal?

Proyek ini Besarnya seperti kapal TitanicPembuat Kapalnya Sudah Sukses Membangun Banyak

Kapal!Pembuat Kapal Sudah Menjamin, Proyeknya Tidak Akan

Tenggelam!”

ContohA. Piala Dunia: Afrika Selatan: Gautrain

B. Olimpiade: Kereta Bawah Tanah London: Peningkatan Jalur Victoria

Page 6: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

6

4. A. Gautrain: Piala Dunia Afrika Selatan

3,5

7 7

20

25 25,2 25,2

35 35

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Billi

ons o

f Ran

d

Years

Estimated Price: Gauteng

Page 7: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

7

4.B. Peningkatan Jalur Victoria untuk OlimpiadeKereta Bawah Tanah London

• Kerjasama Pemerintah dan Swasta: “Metronet Rail”

• Bombardier sebagai EMU adalah mitra depot

• Metronet Rail pailit• Mengapa?• Apakah Bombardier peduli?• Siapa yang melakukan “uji

tuntas” (due diligence)?

• Foto diambil oleh rekan saya: Penyerahan 09 EMU Sarana KA pertama

Page 8: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

8

5. Bagaimana Caranya Untuk Meraih Sukses:Aturan Finansial Praktis

A. Investasi Finansial yang Sukses• “Jaminan” (sureties): Menutup Asuransi• Uji Tuntas (due diligence)• Desain yang Baik adalah Jaminan Terbaik• Hindari Kerumitan

B. Pendapatan• Pendapatan yang Sukses:• Tarif dan Karcis• Jenis Kewajiban Layanan Publik (PSO) dan Pajak Terbaik

C. Modal Kerja• Suku Cadang, Pelatihan, Suku Cadang, Pelatihan

D. Apakah Aset dapat disewa-gunakan kepada perusahaan kereta api lain?

Page 9: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

9

5.A. Bagaimana Caranya Untuk Meraih SuksesMitigasi Risiko & Jaminan

Risiko Finansial adalah proyek Anda tidak dapat melunasi kewajibannya atau menjadi pailit.

Strategi dan taktik mana yang baik untuk mencegah kepailitan?

Ini yang menjadi pokok pembahasan “Mitigasi Risiko”.

Page 10: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

10

5.A Strategi Mencegah Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban & Mitigasi Risiko:

“Jaminan” (sureties)

“Jaminan” (sureties) adalah Asuransi. Kontraktor atau mitra swasta dalam Kemitraan Publik dan Swasta membeli sejenis asuransi untuk menyelesaikan konstruksi dan commissioning.Jaminan (sureties) menjamin agar tersedia dana cukup untuk menyelesaikan konstruksi dan commissioning. Tetapi tidak akan ada yang menjual asuransi untuk melindungi terhadap kerugian operasional di masa depan.Hanya Anda yang dapat membangun proyek dengan cara yang benar sehingga melindungi diri Anda terhadap kerugian operasional.

Page 11: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

11

5.A Strategi Mencegah Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban & Mitigasi Risiko: “Jaminan” (sureties)

Jaminan dapat berupa obligasi pembangunan atau Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan.

Kalau mitra Anda tidak dapat memperoleh asuransi artinya mitra Anda mengidap penyakit keuangan.

Untuk asuransi perlu uang.

Jaminan lain adalah hak sesuai hukum atas lahan Anda apabila proyeknya gagal.

Page 12: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

12

Minimum requirements for sureties are as follows:

• A surety should cover likely cost-overruns. The amount of a surety should be not less than 120% or more than 200% of original budget.

• The surety amount should be increased for change orders, variations, and additions to the project’s budget.

• No surety will cover what happened to Gauteng Province, the London PPP, the Taiwan High Speed Train, or New York City’s East Side Access tunnels.

• Sureties should always be required for passenger railways’ prime contractors, whether the railways is publicly or privately funded, and for any railway relying on a specific, advanced technology that has not been successfully and repeatedly used before.

• Sureties should not be required of all cargo railway projects unless (i) an advanced technology is employed and/or (b) the contractor receives milestone payments or advance payments. However, the land must always be returned to the public if the project is not completed.

• Sureties should not be required of special-purpose, sub-national cargo railroads constructed primarily for transport of minerals and related cargo if, and only if, no public funds other than land grants, are involved in the project.

Page 13: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

13

Minimum requirements for sureties are as follows: (continued)

• Only Irrevocable Letters of Credit should be acceptable sureties for advance and milestone payments. Raw material, advances to other parties, and work-in-process shall not be accounted as earned-value when calculating the net value of advance payments, and only substantially complete and commissionable assets should be counted.

• Sureties are not acceptable when issued by banks or other institutions headquartered or based in the same nation as the party purchasing the surety. Sureties should be obtained from a firm or other entity that is clearly independent of the party required to purchase the surety. Protect yourself from yourself.

• Sureties should be payable to the national government only. Sureties should not be payable to local governments. The reason is that sub-national governments often are the partner that causes the insolvency. Sometimes, it is necessary to protect yourself from yourself.

• Sureties should contain a provision that the surety shall “step-in” and finish the project, then, operate it and/or sell it, and that title and all other rights belong to the surety in the form of a lease or lease-hold, until the project is commissioned and licensed to operate.

• The project should contain a legal right for land to “revert” back to the public if the project is not completed.

Page 14: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

14

5.A Strategi Mencegah Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban & Mitigasi Risiko:

“Uji tuntas” (Due Diligence)

• Fokus uji tuntas adalah pada arus kas

• Uji tuntas tidak identik dengan analisis biaya-dan-manfaat secara konvensional: Tidak tentang manfaat kepada masyarakat.

• Uji tuntas adalah tentang Keberlanjutan Finansial

Page 15: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

15

5.A Strategi Mencegah Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban & Mitigasi Risiko:

Uji Tuntas & Keberlangsungan Finansial

Keberlangsungan Finansial

Uji tuntas Finansial menetapkan apakah ada metode otomatis, independen, seketika untuk menyediakan dana yang diperlukan pada setiap saat dan semua kurun waktu.

Uji Tuntas akan mengungkap apakah arus kas yang ada cukup untuk:

biaya konstruksimodal kerja awal

biaya operasional terus menerus, danbiaya penggantian modal

Page 16: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

16

5.A Strategi Mencegah Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban & Mitigasi Risiko:Uji Tuntas & Keberlangsungan Finansial

• Keberlangsungan Finansial adalah masalah besar dalam transportasi urban:

• Bappenas & IndII: LEGISLASI BARU-BARU INI MEWAJIBKAN kota-kota ukuran sedang dan besar di Indonesia menerapkan sistem transportasi massa berbasis jalan raya (Bus Rapid Transit - BRT). Para pejabat setempat di kota-kota tersebut menghadapi berbagai kendala serius dalam upaya mereka untuk merancang suatu sistem yang efektif. Mereka terhalang oleh kurangnya pengetahuan tentang prinsip-prinsip mass transit,..... ketidakmampuan untuk memperkirakan jumlah penumpang, biaya pelayanan, dan arus pendapatan. Dengan demikian perencanaan layanan bus yang ada sekarang sering kali tidak direncanakan dengan baik, tidak menarik bagi penumpang, serta tidak berkelanjutan secara finansial.

• Sumber: IndII Blast #4, May 2010, front page

Page 17: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

17

5.A Strategi Mitigasi Risiko Ketidakmampuan untukMelunasi Kewajiban:

Uji Tuntas (due diligence)

Tentang Arus Kas• Apakah para penumpang, pengirim, penambang, pengembang ril estat, pemerintah daerah, dan penerima manfaat lainnya menerapkan carapembayaran tunai secara teratur dan seketika kepada metro atau kereta apiatas manfaat yang mereka terima.• Pembayaran secara teratur dan seketika mungkin dapat diperoleh melaluitarif angkutan, TAC, PSA, karcis penumpang, and penilaian pajak ril estatkhusus yang lokasinya dekat stasiun, pelabuhan, atau terminal proyek.• Pembayaran rutin tersebut mungkin diperoleh secara tidak langsung; mis. dengan adanya pembayaran diberi fasilitas monopoly kepada para sponsor proyek.• Keberlangsungan Finansial mempersyaratkan agar pembayaran rutindikaitkan langsung dari penerima manfaat tertentu kepada para operator dan pemilik proyek sub-nasional.• Kaitan semacam ini memberi motivasi kepada proyek untuk menyediakanlayanan transportasi ini dengan cara yang secara langsung dihargai oleh parapemakainya.

Page 18: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

18

5.A Strategi Mitigasi Risiko Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban:Keberlangsungan Finansial: Tautan Arus Kas

Otomatis

Independen

Segera

Memotivasi

Page 19: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

19

5.A Insolvency Risk Mitigation Strategy:Recommendations for a Comprehensive Due-Diligence Analysis

If purely private capital is involved, then the independent firm performing the due-diligence should not be Indonesian. The office of the firm directing the work, and the team leader, should be off-shore. This requirement will facilitate confidentiality of the analysis’ details.

If purely private capital is involved, then the results of the due-diligence must exclude commercially sensitive and proprietary information. The results should be confined to statements of adequacy of cash-flows; of financing methods, of technical risks, of technical and safety compliance, and of areas of concern requiring risk-mitigation.

If significant amounts of public funding are involved, including PSO or other subsidies, grants of land, creation of special tax districts, granting of tax and customs abatements, granting of monopolies, then the Government may require fuller disclosure proportionate with the degree of public funding. In general, “significant amounts of public funding” may be defined to be funds whose Net Present Value amounts to more than ten percent of a project’s Net Present Value.

Do not retroactively require fuller disclosure than the level of disclosure required initially; that is do not create regulations after a developers spent significant cash and then, afterwards, be require the developer to reveal its proprietary commercial information, unless there has been a material change in the project’s scope or costs.

Page 20: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

20

5.A Insolvency Risk Mitigation Strategy:Recommendations for a Comprehensive Due-Diligence Analysis

All comprehensive due-diligence and cost-benefit analyses should be performed to avoid conflicts of interests.

– The work should be paid for by the project’s sponsors. If the project’s sponsors’ cannot afford to pay for their due-diligence, then it is prima facie clear that the first test of financial sustainability was failed.

– The analysis should be performed by an independent, qualified firm to be selected by the DGR under competitive tendering procedures.

– The independent firm should not have any national or sub-national ties to the sponsor’s interests that present a real and present likelihood of bias or conflict of interest.

– The independent firm should demonstrate its clear and extensive qualifications in the specific transport mode proposed for development.

The due-diligence must include the period-by-period cash-flow requirements required to service interest, principal, and eventual dividends.

The due-diligence must include working capital requirements for inventories of consumable material and for accounts-receivable.

Accounts-receivable analysis should conservatively reflect delays in collections where there are land-tax, TAC, and PSO income that are paid to the sub-national project only quarterly or yearly, or where there is a routine delay in monthly payments.

Page 21: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

21

5.A Insolvency Risk Mitigation Strategy:Recommendations for a Comprehensive Due-Diligence Analysis

The due-diligence must show what happens when problems occur.These problems should include:

1. Construction and commissioning cost overruns of up to 100% for passenger railways and up to 50% for cargo railways. Light rail trams and metros tend to employ more experimental technologies.

2. Delays in commencing operations of up to twenty-four months.

3. A major recession that affects demand for this transport service, e.g. the demand for coal, containers, airplane passengers at an airport line, or employee commuting.

Problems revealed by modeling are not the same as predicting the actual results upon which decisions should be made.

Page 22: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

22

5.A Strategi Mitigasi Risiko Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban:

Desain yang Baik adalah Jaminan Terbaik

Kunci Menuju Keberhasilan FinansialDesain awal yang baik akan menarik modal

• Beban gandar 25 ton yang lebih berat untuk angkutanbarang dan untuk kereta pelaju (commuter)

• Simpal pelewat panjang (long passing loops) bagikereta barang, 1500 sampai 2000 meter

• Stasiun panjang untuk KA bawah tanah (metro), KA pelaju, dan KA jarak jauh.

Page 23: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

23

5.A Strategi Mitigasi Risiko Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban:

Desain yang Baik adalah Jaminan Terbaik• Ruang Bebas Vertikal untuk mengakomodasi gerbong KA

pelaju bertingkat dan peti kemas susun dua.

• Kapasitas Besar untuk mencapai Skala KeekonomianPenumpang => kereta api metro panjang > 8 EMU, gerbong KA pelaju bertingkat

Page 24: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

24

5.A Strategi Mitigasi Risiko Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban:

Desain yang Baik adalah Jaminan Terbaik

Gejala Teknis Menuju Kegagalan Finansial di Masa Depan

• Lokomotif ringan, kecil atau diesel-hidrolik

• Rangkaian EMU dengan panjang tetap

• Teknologi satu sumber dengan arsitektur tertutup

Page 25: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

25

5.A Strategi Mitigasi Risiko Ketidakmampuan untuk Melunasi Kewajiban:Desain yang Baik adalah Jaminan Terbaik

Gejala Teknis Menuju Kegagalan Finansial di Masa Depan

• Pabrik pembuatan dan perakitan lokala) In adalah keputusan BAPPENAS, bukan keputusan daerahb) Hampir semua pabrik semacam ini gagal dan tutupc) Hampir semua pabrik semacam ini tidak pernah menghasilkan produk

yang handal, dan selalu, selalu terlambat.

• Teknologi baru, khususnya teknologi ajaib yang:a) Belum pernah memproduksi model komersial yang beroperasi, dan

modelnya dapat diperbesar ukurannya menurut “skala”b) Belum pernah berhasil menjalankan paling sedikit tiga sistem yang

beroperasi di kota lain yang menggunakan teknologi serupa;c) Bukan hanya proyek transportasi, dan bukan proyek untuk

membangun industri manufaktur kecuali didanai dan disetujui oleh BAPPENAS.

Page 26: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

26

5.B. Bagaimana caranya agar jadinya benar? Pendapatan & Pengeluaran yang Sukses

• Target Untuk Pendapatan Sukses

– Ratio Pemulihan Kotak Uang Tambang (farebox)* seharusnya hampir 100% setelah beroperasi tiga tahun atas dasar sistem akuntansi akrual penuh

– Proyek Mass Transit harus memiliki kapasitas fisik untuk mencapai volume impas (break-even): Dengan kapasitas fisik Anda apakah pendapatan 100% dari farebox dapat menutupi biaya operasi Anda?

– Pendapatan farebox tidak mencakup PSO dan IMO umum, serta subsidi pajak umum

*Ratio pemulihan farebox adalah persentase dari biaya operasi yang dibayar oleh gabungan tarif penumpang, pendapatan rutin dari penyewaan ril estat, penghasilan dari kontrak pemeliharaan dan aktivitas konstruksi, serta pendapatan dari iklan. Pendapatan rutin tidak termasuk subsidi atau pajak yang dialokasikan/ Pendapatan rutin adalah pendapatan yang bergantung pada jumlah penumpang yang menggunakan kereta api atau metro.

Page 27: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

27

5.B. Bagaimana caranya agar jadinya benar? Pendapatan & Pengeluaran yang Sukses

• Tarif dan KarcisJangan mensubsidi agenda kesejahteraan sosial lain

• Jenis Kewajiban Layanan Publik (PSO) dan Pajak Terbaik– PSO dan pajak khusus seharusnya dibayar oleh organisasi yang

mendapat manfaat langsung dari pelabuhan, KA barang, KA ringan, atau KA pelaju

– Jenis pajak terbaik adalah pajak atas tanah, dan hanya atas lahandi sekitar stasiun kereta api dan terminal

– Pajak berbahaya dari segi politis: Lebih baik mengandalkanpembayaran dari pertambangan, pengirim barang, pemilik rilestat.

Page 28: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

28

5.C. Bagaimana Caranya untuk Meraih Sukses:Modal Kerja & Suku Cadang

Pembayaran Uang Muka Besar-besaran

a) Jangan menjadi bankir para kontraktor Apabila kontraktor membutuhkan Anda untuk menjadi bankir mereka, itu berarti bahwa mereka secara finansial terlalu lemah untuk dapat melaksanakan pekerjaannya.

b) Jangan beri uang muka atas dasar pengeluaran kontraktor.

c) Hanya bayarkan untuk pekerjaan yang bermanfaat dan sudah diselesaikan.

d) Jangan bayar untuk bahan baku atau pekerjaan yang belum selesai.

Page 29: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

29

5.C. Bagaimana Caranya untuk Meraih Sukses:Modal Kerja & Suku Cadang

Suku Cadang

• Test sederhana untuk mengetahui apakah pengoperasian KA penumpang atau KA berteknologi maju dapat bertahan diri.... adalah jika organisasi tersebut memiliki suku cadang rutin dan material perbaikan.

• Apabila sebuah proyek perkeretaapian mengalami kesulitan finansial, itu tampak dari pengurangan persediaan suku cadang dan material rel.

• Apabila persediaan suku cadang rutin dan material untuk perawatan rutin serta perbaikan rutin tidak cukup, maka ada masalah keselamatan.

Page 30: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

30

5.C How to Make it Happen Successfully:Working Capital & Parts:

a) As a general rule, routine parts and material should be more than four percent of the total price of the assets at the time of commissioning. Assets include track, signals & SCADA, catenary and power sub-stations and transmission, ticket vending and canceling equipment, building equipment such as lighting and passenger furniture, rolling stock, and maintenance machines used for repairing track, catenary, & rolling stock.

b) Major capital spare should not be included in the four percent of routine parts and material: nonetheless, these assets must be owned and available to the entity performing routine maintenance.

c) Routine parts and material may include long-term service contracts to update software and perform systems maintenance on SCADA and other software-driven assets.

d) Consignment material, Service contracts replacing hard-assets, and “Just In Time” parts located in other nations should be not accepted as substitutes for actual inventories of hard assets. The service contractor inventories of routine repair and maintenance material that are not physically located in the provinces in which the parts and material are used, should not be included in the sum of the inventories’ values.

e) Perform an independent physical inventory routine parts and material to verify that the material and parts are actually available when the railway is commissioned.

Page 31: Cara Meraih Sukses Secara Finansial 2

31

5.D. Bagaimana Caranya untuk Meraih Sukses:Apakah dapat disewa-gunakan kepada

Perusahaan atau Operator KA Lain?

Ajukan Pertanyaannya:Siapa lagi yang menginginkan aset ini?

Kalau jawabannya bermasalah, maka ada sesuatu yang salah dengan desain aset tersebut.a) Apakah gerbong penumpang, rel, EMU dan lokomotif saya dapat

digunakan di tempat lain?b) Apakah kontrak pemeliharaan dan suku cadang berasal dari satu

sumber dan harganya tinggi?c) Apakah teknologi informasi saya unik?d) Apakah sistem tolok (gauge) jalur saya unike) Apakah ukuran gandar saya terlalu ringan?f) Apakah orang Indonesia akan dilatih untuk menempati posisi

teknis maju dan di tingkat manajemen?