Cara Membuat Mebel _ APIKAYU

89
3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 1/89 A PIKAYU pengetahuan desain Tag Archives for CARA MEMBUAT MEBEL P RAKTEK BENGKEL (WORKSHOP) Diktat Kuliah Praktek Bengkel Mebel FSRD ITB, Oleh: Deny Willy 1. PERENCANAAN PRODUKSI DALAM INDUSTRI FURNITUR 1.1 Jalur Produksi (Production Run) Perancangan atau desain dari imajinasi hingga realitas melewati beberapa proses yakni : searching, planning, inventing dan constructing. Perancangan menjadi sebuah proses selektif terhadap kelemahan serta kekurangan dalam proses produksi. Beragam problematika dalam proses produksi menuntut reflek dan fleksibilitas untuk dapat menentukan prosedur kerja /produksi yang lebih efisien serta efektif. Mata rantai kerja produksi khususnya di furniture workshop, secara berurutan adalah desain, produksi, intermediasi, promosi & marketing. Mata rantai produksi di workshop merupakan tahapan yang sangat kritis, karena menyangkut modal kerja dalam bentuk upah, bahan baku serta operasi mesin. Secara ideal pada industri furnitur dalam skala besar, rangkaian proses produksi tersusun dalam bentuk struktur organisasi korporat yang sistematik seperti Bagan dibawah ini, dan khusus line production session seperti terlihat pada Management Level III.

Transcript of Cara Membuat Mebel _ APIKAYU

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 1/89

    APIKAYU

    pengetahuan desain

    Tag Archives for CARA MEMBUAT MEBEL

    PRAKTEK BENGKEL (WORKSHOP)

    Diktat Kuliah Praktek Bengkel Mebel FSRD ITB, Oleh: Deny Willy

    1. PERENCANAAN PRODUKSI DALAM INDUSTRI FURNITUR

    1.1 Jalur Produksi (Production Run)

    Perancangan atau desain dari imajinasi hingga realitas melewati beberapa proses yakni : searching,planning, inventing dan constructing. Perancangan menjadi sebuah proses selektif terhadap

    kelemahan serta kekurangan dalam proses produksi. Beragam problematika dalam proses produksimenuntut reflek dan fleksibilitas untuk dapat menentukan prosedur kerja /produksi yang lebih efisien

    serta efektif.

    Mata rantai kerja produksi khususnya di furniture workshop, secara berurutan adalah desain,produksi, intermediasi, promosi & marketing. Mata rantai produksi di workshop merupakan tahapan

    yang sangat kritis, karena menyangkut modal kerja dalam bentuk upah, bahan baku serta operasimesin.

    Secara ideal pada industri furnitur dalam skala besar, rangkaian proses produksi tersusun dalambentuk struktur organisasi korporat yang sistematik seperti Bagan dibawah ini, dan khusus line

    production session seperti terlihat pada Management Level III.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 2/89

    Untuk menekan resiko kerugian atau kesalahan teknik produksi dalam bengkel/industri manufakturfurnitur maka laiknya disiapkan satu Departemen yang khusus meneliti dan mengembangkanproduk baru yang akan diproduksi. Lazimnya disebut dengan Departemen Research & Development(R&D) yang diperkuat dengan Divisi Desain, Divisi Tooling/Sample Making didalam departementersebut, Departemen ini fokus menemukan teknik produksi yang paling ideal dengan prioritasefisiensi biaya dan bahan.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 3/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 4/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 5/89

    Proses produksi disusun atas :

    Parts Manufacture,

    Persiapan bahan dan peralatan dengan menggunakan Jig dan Fixtures yang telah lebih dahuludipersiapkan oleh divisi lain seperti Tooling Division Selanjutnya pemotongan menjadi bagian-bagian

    dasar. Dilanjutkan dengan Pembentukkan (shaping), pembuatan sambungan (jointing) hinggafinishing komponen dasar tersebut.

    Sub Assembly,

    Set-up, perangkaian antar komponen (assembly), pengencangan (fastening), pemolesan atau

    penyelarasan (finishing)

    Final Assembly,

    Set-up, perangkaian antar komponen (assembly), pengencangan (fastening), pemolesan ataupenyelarasan (finishing)

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 6/89

    Inspection,

    Uji kualitas (checking & Testing) melalui kontrol standar bentuk, dimensi, finishing, feedback daripekerja maupun operator

    Re-work.

    Perbaikan (repairing), pengepasan (refitting), finishing ulang, atau reject

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 7/89

    1.2 Mutu Kerja

    a. Durabilitas, teknik pertukangan (workmanship) yang baik dan teliti hingga mampu menghasilkanmutu kuat awet yang dapat diandalkan dari segi material, konstruksi, finishing.

    b. Ekonomis, mempertimbangkan penghematan bahan dan upah tukang, yakni melalui

    minimalisasi penggunaan bahan terbuang, serta pola kerja yang praktis.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 8/89

    c. Material, menentukan bahanyang pantas dan tepat berdasar fungsi dan makna desain.

    d. Konstruksi, merancang sistem konstruksi yang sederhana, praktis dan logis, sehingga dapatdilaksanakan dengan mudah, baik secara manual maupun masinal.

    e. Standar Keselamatan Kerja, secara teoritis proses/teknik produksi barang yang baik

    mensyaratkan konsistensi dalam beberapa hal, yakni :

    Keselamatan dan kesehatan, adalah

    pertimbangan terhadap penggunaan peralatan pelindung wajah dan tubuh, penggunaan bahan, sertamemastikan kecermatan dan kebersihan kerja guna menghindari cidera maupun efek kesehatan bagikonsumen melalui ketidakrapihan wujud produk. Beberapa hal diatas sangat tegas diatur dalamregulasi standar kerja Eropa (DIN atau EU Norms).

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 9/89

    1.3. Perkembangan Teknologi Workmanship

    Furnitur menempati posisi kedua setelah fashion sebagai produk trendy yang sangat cepatperubahannya karena permintaan pasar. Setiap tahun negeri skandinavia menyelenggarakanpameran produk dan insustri kayu dan furnitur yang selalu diminati oleh kaum industrialis maupunmasyarakat eropa umumnya. Produk-produk mutakhir selalu dipamerkan mulai dari sambungan

    (joinery), bahan furnitur, bahan finishing, furnitur-furnitur terbaik, hands-tool, sampai mesin-mesinberat yang pendukung produksi furnitur dan perkayuan.

    Hal ini menjadi indikasi derasnya perkembangan dunia tentang industri furnitur beserta seluruhkomponen pendukungnya. Segala sesuatu yang dikembangkan tidak sekedar menjadi produk yangmemenuhi tuntutan estetika, namun mengimbangi isu-isu popular yang tengah berkembang sepertibahan-bahan kimia ramah lingkungan, segmentasi usia, material baru, dll. Hal ini juga menjelaskan

    demikian banyaknya pembaharuan-pembaharuan yang telah terjadi.

    2. MATERIAL FURNITUR

    2.1 Kayu

    Di seluruh dunia terdapat 43.000 spesies jenis tumbuhan kayu yang telah teridentifikasi, 30.000diantaranya diproduksi menjadi berbagai macam jenis bahan, dan 10.000 yang dieksploitasi secara

    komersial. Namun hanya beberapa spesies yang khusus dikonsumsi untuk pekerjaan interior,furnitur, dan kerajinan karena alasan ketersediaan, karakter dan nilai komersial.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 10/89

    Klasifikasi Kayu

    Setiap jenis pohon merupakan exogen, yang artinya menghasilkan serat kayu melalui lapisan umurkayu tahunan (annual ring). Lapisan umur kayu tersebut berada dibalik kulit luar kayu (bark),

    membentuk struktur kerucut tipikal. Melalui potongan atau irisan batang kayu dengan beberapagaris-garis didalamnya yang banyak memberikan informasi tentang karakter kayu. Klasifikasi kayudibagi menjadi Jenis Kayu Kuat, Kayu Lunak, dan dapat ditambahkan dengan jenis rerumputanraksasa seperti bambu, palem, dls.

    Kayu Kuat (Hardwoods)

    Merupakan klasifikasi kayu yang dilihat berdasarkan kekuatannya yang mempengaruhi proses

    produksi, durabilitas, dan nilai komersil. Kayu kelas kuat biasanya ditandai dengan warna yangcenderung gelap, urat kayu (grain) yang jelas, serta garis tahun (annual ring) yang cenderung lebar.Contohnya, kayu jati, sonokeling, African Ebony, dls.

    Kayu Lunak (Softwoods)

    Merupakan klasifikasi kayu ditinjau berdasarkan tingkat lunaknya dan kelas awetnya, biasa ditandai

    dengan warna yang cenderung terang dan serat yang rapat. Beberapa contohnya adalah kayualbasiah, ramin, sungkai, dls.

    Berikut ini adalah anatomi lapisan pohon teriris horizontal :

    Selimut/Kulit luar (bark), melindungi bagian dalam kayu dari gangguan alam (kimiawi, fisikal).Kulit dalam (bast), berfungsi sebagai penyalur makanan

    KambiumDaging kayu (sapwood), setiap bagian tengah yang diapit 2 garis tahun (annual ring) mengalirkanair ke dahan untuk proses fotosintesisJantung kayu (heartwood), ditandai dengan perbedaan warna yang lebih gelap merupakan tulang

    tengah pohon.Inti / mata kayu (pith)

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 11/89

    Secara umum masa tebang pohon dapat dilakukan kapan saja, namun baik pula mempertimbangkanpemotongan pada musim panas yang dapat menyebabkan pengeringan kelembaban pohon secara

    drastis.

    Metode Potong

    Kayu Jati, Kayu Mahoni, Kayu Sungkai, Kayu Ramin, Kayu Nyatoh, Kayu Sonokeling, Kayu Pinus,Kayu Karet, Kayu Kamper (lokal : kayu yang tersedia untuk digunakan sebagai bahan dasar mebel).Bahan-bahan ini disediakan dalam bentuk logs atau gelondongan atau dengan pesanan (melalui sawmills/ penggergajian) dalam bentuk balok atau papan. Beberapa metode pemotongan adalah sbb :

    Irisan lurus/potongan tangensial (plain-sawn), merupakan pemotongan secara lurushorizontal/vertical

    Irisan perempat/potongan radial (quarter-sawn), merupakan pemotongan dengan membagiseluruh lingkar pohon menjadi 4 bagian per 45 derajat.Irisan lurus (billet-sawn), merupakan irisan seperti plain-sawn namun dibagi dua pada bagiantengah.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 12/89

    Sisa bagian kulit kayu yang terpotong juga tetap mempunyai nilai komersil, baik diproduksi untukpartikel/chip board juga dijual secara satuan dengan harga yang lebih murah. Sisa bagian kulit luar(bark) menyisakan sedikit lapisan daging kayu yang lazim disebut dengan bahbir dan biasa digunakan

    untuk kriya kerajinan berukuran kecil.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 13/89

    A. Sifat-sifat fisik kayu

    Berat Jenis kayu :

    makin berat makin kuat kayunya. Perhatikan rongga sel yang membentuk pori-pori, untukmenentukan berat/kuat atau ringan/kurang kuatnya kayu.

    Keawetan kayu :

    Ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur perusak kayu dari luar seperti : jamur, rayap, bubuk,cacing laut dan serangga lainnya (ukuran : tahunan) Semakin keras semakin tahan terhadapserangan dari unsur-unsur tersebut di atas. Contoh : Kayu Jati memiliki tectoquinon, kayu Ulinmemiliki Silica dll., sehingga kayu-kayu ini awet secara alami. Zat-zat seperti ini mencegah seranganserangga tersebut.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 14/89

    Warna kayu :

    warna cenderung putih (K.Kungkai), kuning (K.Ramin, K.Pinus), putih dan kemerah-merahan(K.Mahoni), hitam-ungu (K.Sonokeling), coklat (K.Jati, K.Nyatoh, K.Kamper) Warna yang ada padakayu ditentukan oleh : struktur anatomi kayu, umur kayu, kekeringan kayu. Warna pada kayu padaumumnya adalah campuran dari beberapa jenis warna.

    Higroskopik :

    menyerap dan melepasnya air atau kelembaban dari kayu, yang mengakibatkan kembang ataususutnya kayu

    Tekstur :

    halus (k.ramin),

    sedang (k.Jati),

    kasar (k.Kamper).

    Kualitas estetis serat :

    berpadu, serat berselang-seling (k.renghas,k. kapur),

    berombak (k.merbau),

    berpilin (k.damar,k. bintangur)

    Berat kayu :

    sangat berat (k.balau),

    berat(k.Jati),

    agak berat(k.sungkai),

    ringan (k.balsa, k. pinus)

    Kekerasan :

    Sangat keras (k.Balau/Bengkirai/Ulin),

    keras (k.Jati/Sonokeling),

    sedang (k.Mahoni),

    lunak (k.Balsa/pinus)

    Kesan raba :

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 15/89

    kasar, halus, licin, dingin dsb. Hal ini tergantung dari tekstur, kadar air dan zat ekstraktif di dalam

    kayu.

    Contoh : k.Jati agak berlemak kalau diraba.

    Bau dan rasa :

    kesan ini erat hubungannya dengan kesan raba.

    Bau keasam-asaman pada k.Ulin,

    bau zat penyamak pada k.Jati dll.

    Nilai dekoratif :

    kualitas serta, warna dan tekstur dalam kesatuan pola tertentu.

    Contoh : k. Sonokeling, Sonokembang, Renghas, Eboni, Jati, Pinus, Sungkai

    B. Sifat Mekanik Kayu

    Keteguhan tarik :

    kekuatan tarik terbesar ialah sejajar arah serat.

    Keteguhan tekan/ kompresi :

    keteguhan tekan tegak lurus arah serat kayu lebih kecil daripada keteguhan tekan sejajar arah seratkayu.

    Sifat-sifat mekanik lain seperti :

    keteguhan geser, lengkung, kekakuan, keuletan, kekerasan dan keteguhan belah yang lebih sesuaidipertimbangkan untuk kebutuhan bangunan dan keperluan khusus lainnya.

    C. Sifat-sifat Kimia Kayu

    Pengenalan sifat kimia dari kayu diperlukan untuk mengetahui ketahanan kayu terhadap serangandari serangga perusak kayu. Pada umumnya kayu dari pohon berdaun lebar terdiri dari zat kimia

    sbb. :

    - Karbohidrat (selulosa dan hemiselulosa), Non-karbohidrat (lignin) dan unsur kayu yang diendapkanselama proses pertumbuhan atau zat ekstraktif.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 16/89

    Kelembaban Relatif

    Tiap jenis kayu apapun memiliki kelembaban relatif yang tetap diperlukan oleh kayu tersebut.

    Ambang batas normal kelembaban kayu biasa berbeda-beda bila mengacu peraturan DepartemenKehutanan, di negara eropa terdapat standar dengan klasifikasi berdasarkan penggunaan kayu padabangunan, contohnya untuk kategori interior ruang tamu, ruang tidur, kantor dan juga eksterior.Namun umumnya untuk bahan interior berkisar 10 s/d 14 per cent (+/- 6 s/d 9 liter per M ).Pengukuran terhadap kadar kelembaban kayu menggunakan alat hygrometer.

    Metode Pengeringan Kayu

    Pengeringan alami (air drying)Metode pengeringan dengan cara menumpuk (stacking) kayu dan membiarkan kelembabannyamenguap selama beberapa minggu.

    3

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 17/89

    Pengeringan buatan (kiln drying)Metode yang serupa dengan cara menumpuk namun dibantu pengeringannya menggunakanudara panas yang dilairkan antar rongga tumpukan kayu.

    Penciutan dan Pemuaian

    Bagaimanapun baiknya jenis kayu siap pakai apapun secara alamiah ia terikat terhadap sifat fisik dan

    kimiawinya terhadap alam. Sehingga sebaik apapun jenis kayu tersebut maka perubahan danketidaksesuaian akan terjadi dalam proses pengerjaan kayu, manusia hanya dapat memperkecilnyabukan menghindari sama sekali. Beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah : Jenis kayu,metoda potong, perbedaan iklim, kelembaban.

    Karakterisitik kayu

    Sebagai perencana interior selain dituntut kecermatan teknis juga kemampuannya dalam membaca

    estetika yang tepat terutama dalam hal pemilihan bahan. Begitupula kecermatan kita dalam dalammengenal beberapa karakteristik kayu sebagai berikut :

    Urat kayu (grain), ia dapat meningkatkan kualitas atau menentukan citra dan kelas pengguna(form follows mean).Tekstur, ragam jenis tekstur juga sangat berpengaruh terhadap kerapihan, keindahan prosesfinishing

    Figur, variasi atas warna-warna alami kayu, kekhasan, keunikan atau motif alamiahtertentu,ketidakseragaman garis tahun yang memiliki keunikan masing-masingSerap Warna, faktor serap warna yang sangat berbeda dari tiap jenis kayu sehingga dapatmerubah penampilan.Wewangian (odour), wangi yang dihasilkan dan dampaknya juga menjadi pertimbangan desain.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 18/89

    Durabilitas, mutu kuat kayu yang dilihat dari kelas awet, jenis dan harga perlu dipertimbangkanoleh para perencana.Daya tahan terhadap api, pertimbangan jenis kayu dan komposisi kimiawinya yang resistenterhadap api.

    Cacat pada kayu (defects)

    Cacat pada kayu dapat dibagi menjadi dua, yakni cacat alam yang terjadi karena proses alamiah danfitrah kayu tersebut. Yang lainnya adalah cacat buatan yang terjadi karena kelalaian atauketidaksempurnaan dalam pemrosesannya.

    Penyakit pada kayu

    Kayu merupakan makanan utama serangga, pencegahannya dapat dilakukan pada saat kayu masihsebagai bahan mentah/siap pakai (raw-material) maupun setelah menjadi produk. Prosesperlindungannya dapat menggunakan penyemprotan cairan kimia anti serangga atau melapisinya.Dampak serangan serangga menimbulkan efek yang bermacam-macam, seperti jamur, debu dan

    lubang-lubangyang ditinggalkannya, namun yang paling dikhawatirkan adalah keropos pada kayu.

    Keuntungan kayu solid :

    Sambungan lebih mudah dibentukMudah diukirTidak perlu cover untuk menutupi bagian tepi (edging)

    Sekrup dan paku lebih kencangPermukaan yang baik untuk finishing (natural)

    2.2 Vinir

    Vinir merupakan lembaran tipis hasil pengulitan kayu dengan metode tertentu sehinggamenghasilkan lembaran kayu dengan ketebalan 0.1 mm sampai 3mm yang dimanfaatkan untukmelapisi produk-produk furnitur. Vinir telah dipergunakan oleh bangsa mesir sejak 4000 tahun yanglalu dan masih sama penggunaannya hingga kini.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 19/89

    Tidak semua jenis kayu dapat diperoleh vinir-nya di pasaran. Bahan kayu yang biasanya dibuatuntuk vinir standar adalah kayu dengan kelas awet dan kuat sekitar II-IV, bila dikupas tidak pecah,seperti :Meranti, Keruing, Aghatis, Kapur, Kempas, Merawan, Mangir. Sedangkan untuk vinir

    dekoratif digunakan kayu-kayu sbb : Jati, Sungkai, Pinus, Ramin, Sonokeling, Ebony, Sonokembang,Renghas.

    Dari satu bagian utuh sebuah pohon, pola uratnya dapat beragam, misalnya bagian bawah (buttveneer), batang bohon (trunk veneer), serta dahan. Ukuran yang sering ditemui dipasaran berkisarlebar 2 cm s/d 20 cm dengan panjang bebas. Hingga saat ini jenisnya telah berkembang menjadivinir-vinir dekoratif seperti vinir berwarna, dls.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 20/89

    2.3. Papan Manufaktur

    Papan manufaktur merupakan produk fabrikasi industri material interior dan arsitektur yang palingdiminati saat ini karena efisiensi dan praktis dalam penggunaannya, sehingga kemudian berkembang

    menjadi beragam jenis seperti dibawah ini :

    1. Kayu lapis (plywood)

    Kayu papan yang dibuat dari beberapa lapisan veneer (yaitu lembaran kayu tipis (0.24-6mm)

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 21/89

    Kayu papan yang dibuat dari beberapa lapisan veneer (yaitu lembaran kayu tipis (0.24-6mm)yang dihasilkan dari pengupasan/penyayatan kayu tertentu) yang ditumpuk satu sama lain secarabersilangan. Maksud dan tujuan pembuatan jenis papan ini adalah untuk :

    menghemat penggunaan kayu,mendapatkan papan yang lebar/besar,memanfaatkan jenis kayu bernilai rendah,

    menambah kekuatan dan mutu kayu dengan memperindah unsur dekoratif lapisan permukaankayu.

    Variasi ketebalan multipleks adalah :

    24, 22, 20, 18, 15, 12, 9, 6, 4, 3, 2 mm (lokal sebagian)

    Contohnya adalah : tripleks, multipleks, block board, laminboard.

    Kayu lapis (plywood) memiliki klasifikasi sbb :

    Custom grades, yang dipilih berdasarkan keindahan warna dan uratnya.Contohnya adalah Decorative-faced tripleks 3mm : Teak plywood, Ramin plywood, Sungkaiplywood, Rose plywood, Red Oak plywood, Melamin plywood dll.

    Good grades, mutunya kurang dari custom, cukup layak untuk finishing natural melamicSound & Utilities grades, memiliki mutu rendah biasanya digunakan untuk pekerjaan struktur,atau dapat pula dilapis oleh finishing ducoBacking grades, mutu paling rendah yang dimanfaartkan untuk pekerjaan struktur yang tidakterlihat.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 22/89

    1. Particle board / chipboardsMerupakan papan manufaktur fabrikasi dengan komposisi serbuk / ampas kayu yang direkatkandengan lem resin hingga menjadi lembaran-lembaran rigid. Cukup stabil karena meniadakansifat-sifat fisik kayu melalui proses penguraian kayu menjadi serbuk. Namun kurang baikmenerima serapan cairan finishing, karena tingkat serapnya yang tinggi.

    Contoh pengembangannya : papan ampas tebu (ukuran sama dengan multipleks lokal), papanserat atau debu kelapa, Coco fibre dan CocoDust

    2. Fibre BoardsMerupakan komposisi dari kayu yang diurai menjadi serat dan di-press dengan temperatur tinggiserta dengan laminasi khusus, contohnya :

    Medium board :

    High Density Fibreboard (HDF), Low Density Fibreboard (LDF), Medium Density Fibreboard(MDF), Wood-veneered MDF (Oak dll)

    Hardboard :

    standard board, tempered hardboard, embosed hardboard, decorative-faced hardboard, perforated

    hardboard (import).

    Bahan-bahan ini biasanya tersedia dalam ukuran panjang 244 cm, Lebar 122 cm, kecuali untukkeperluan khusus seperti daun pintu rumah, ukuran bahan yang tersedia 200cm x 90cm

    Cacat pada kayu lapis

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 23/89

    Umumnya disebabkan oleh proses pressing atau perekatan yang tidak sempurna baik Karena faktorkelalaian ataupun kesengajaan.

    Keuntungan papan manufaktur

    RigiditasKetersediaan dalam ukuran besarVariasi ketebalan (modul)EkonomisMetode bending lebih mudah

    2.4 Plastik Laminasi

    Industri material saat ini telah menyediakan beragam bahan pelapis dekoratif yang sangat membantumeningkatkan mutu kerja desainer interior. Salah satunya produk fabrikasi plastic laminate, yangdihasilkan menjadi beragam jenis seperti Polyvinyl Acetate (PVA, Phenol Formaldehyde (PF),Melamine Formaldehyde (MF). Diproduksi melalui sebuah metode High Pressure Laminate (HPL)

    beberapa jenis tersebut umum dikonsumsi dengan nama pasar seperti Formica, Tacon, dls

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 24/89

    3. ALAT & MESIN PERKAYUAN

    3.1 Alat Manual (Handtools)

    Syarat awal dalam proses pekerjaan kayu (woodworking) adalah memastikan kelengkapan peralatanpendukung kepresisian yang memenuhi prinsip ketepatan dan keterukuran, atas dasar ketiga haldibawah ini :

    sebagai alat penanda (marking tool),sebagai alat ukur (measuring tool),sebagai alat penguji (testing tool).

    Beberapa peralatan tersebut sudah kita kenal sehari-hari dan secara luas digunakan, namun bentukdan variasinya dapat berbeda-beda ditiap negara walau fungsi dan kegunaannya sama. Peralatanpendukung akan memastikan ketelitian proses kerja antara gambar kerja (shop drawing) hinggaproduk nyata.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 25/89

    Mistar, Sieghmat (Vernier caliper gauge), Besi siku (try-square), Bor, Palu, Obeng, Penjepit (Cramp)merupakan peralatan sederhana yang membutuhkan kemahiran pula dalam menggunakan sertamemilih tipenya berdasarkan tujuan bentuk maupun bahan yang akan digunakan. Peralatanpendukung tersebut merupakan alat untuk menyempurnakan sambungan, mengecek mutu bahanterhadap rupa, kontur dan kecukupan dimensi.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 26/89

    Selanjutnya, Peralatan dasar secara manual dalam pekerjaan kayu khususnya desain mebel terbagimenjadi tiga yakni :

    1. Alat potong (Sawing)Gergaji Tangan (Hand Saw)terdapat berbagai macam jenis ukuran dan variasi handle, dan matagergaji. Ukuran dan modelnya tidak jarang dimodifikasi oleh tukang sehingga nyaman dipakaidan bahkan terbentuk dgn sendirinya karena proses selama bertahun-tahun. Dua jenis handleyang sering digunakan adalah kayu dan plastik, model plastik fabrikasi biasanya dapat puladigunakan sebagai mistar siku 45 /90 . Sedangkan mata gergaji, bila mata gergaji pendek,seragam dan rapat maka berfungsi sebagai gergaji potong (crosscut saw), dan bila mata gergajibesar kecil, serta bersiku besar maka berfungsi sebagai gergaji belah (rip saw).

    Dalam membelah ataupun memotong perlu pula diketahui jenis material/bahannya untuk menjagakerapihan. Jenis lainnya adalah gergaji lengkung biasanya untuk panel seperti tripleks (Cop saw),

    gergaji panel seperi MDF menggunakan gergaji panel (Panel saw), dan yang khusus seperti Gergajiadumanis (mitre saw), ekor burung (dovetail saw), dls. Inti dari beragam alat potong tersebut menjagaagar potongan gergaji lurus, tipis, siku dan kontinu.

    o o

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 27/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 28/89

    Alat pembentuk (Forming)

    1. Mesin Serut (Jack Plane), digunakan untuk memperhalus siku, lengkung, dan kontur profil.Variasinya sangat banyak sekali, tapi terbagi atas 3 yakni:

    Mesin Serut Kasar (Block Plane) untuk mengambil serat kayu dan permukaan yang masih kasar,biasanya mata pisau berukuran lebar dan tebal, serta pengaturan mata pisau yang turun tinggi.Selanjutnya adalah Mesin Serut Halus untuk menghaluskan setelah diserut kasar, dengan matapisau yang lebih tipis dan tajam serta pengaturan mata pisau lebih turun rendah.Mesin Serut Sekonengan (Rebate Plane) untuk membuat sekonengan, celah seperti pada rangkapintu dan jendela, dapat pula untuk beberapa tahap penyerutan menghasilkan profil.Mesin Serut Khusus (Combination/Specialized Plane) untuk menghasilkan profil, atau groovedengan bentuk lengkung atau kurva keliling yang fungsinya menyerupai Mesin Jig saw.

    Inti dari proses penyerutan adalah menghasilkan permukaan kayu yang halus, dan membuang

    kotoran serta cacad yang terdapat pada kayu, sehingga pemilihan mata serut yang tajam danpengaturannya ketinggian mata pisau sangat penting untuk menghindari cacat gelombang serut/tatal(ripple) yang justeru tercipta karena pisau tumpul dan pasangan mata pisau yang miring, dll.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 29/89

    Pahat Tatah (Chisel & Gouge), selain umum digunakan untuk mengukir kayu digunakan pula untuk

    membuat lubang dan pasangan sambungan seperti sambungan lidah (lap joint), sambungan purus(mortise dan tenon joint). Utamanya, teknik memukul pahat dan derajat kemiringan pahatmerupakan keahlian khusus yang sangat membutuhkan waktu dan pengalaman.

    1. Alat Penyelesaian (Smoothing/Finishing)Hampelas bukanlah sebuah alat, walau secara manual dalam proses penghalusan hampelas hanyasebagai bahan namun pada proses masinal ia menjadi mesin penghalus.

    Kuas, merupakan alat sederhana yang dapat ditukargunakan penggunaannya dengan busa (sponge)ataupun kain lap. Kelebihan dari kuas adalah rambut kuas mampu mencapai rongga-rongga kayu

    lebih masuk ke dalam finishing tanpa proses pelapisan/dempul (sanding/woodfiller) terlebih dahulu.Sedangkan kain lap atau busa dapat dibentuk sehingga mampu mencapai sudut dan celah yang sulitdijangkau oleh kuas.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 30/89

    3.2 Mesin Kayu Portable

    Mesin Potong Putar (Circular Saw)

    Mesin potong dengan pisau putar lingkar berdiameter 16,5cm sd 25,4cm dengan kemampuan potongtebal 5cm. Lebih cocok untuk memotong plywood. Umumnya menggunakan alat bantu sepertidudukan untuk kayu (bench).

    Gergaji Listrik (Electric Chain Saw)

    Gergaji untuk memotong gelondongan menjadi balok atau papan dalam bentuk yang belum halussempurna. Lebih mudah dikontrol dan cepat karena bentuknya yang panjang sehingggajangkauannya lebih luas terutama untuk gelondongan kayu (log).

    Mesin Potong Bebas (Jig Saw)

    Gergaji belah dengan mata pisau yang bergerak vertikal dengan kecepatan di atas 3000 strokes/menitdengan prinsip kerja menyerupai mesin jahit bedanya alat ini digerakkan dan diarahkan mengikutigaris tanda (marking) yang telah lebih dulu dibuat. Kemampuan jangkau tebal belah berkisar 6 cm

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 31/89

    untuk jenis kayu lunak, dan 2,5cm untuk jenis kayu keras. Sangat baik untuk membuat bentuklengkung dan kurvatur pada papan plywood, tersedia pula beragam jenis mata pisau yang dapatdisesuaikan dengan material yang akan dipotong seperti acrylic, fibreglass. plastik, dll. Derajat

    kemiringan mata pisau juga dapat diatur sehingga dapat membuat tepi miring (beveled edge), dll.

    Mesin Serut / Ketam (Planer)

    Mesin ketam atau serut sangat membantu dalam proses penghalusan kayu, cost-saving dan time-saving. Dapat pula dengan pilihan mata pisau tertentu membuat groove atau sekonengan, untuk celahkaca jendela, ataupun pintu. Perlu keterampilan khusus karena ketidakstabilan dalam menahan

    getaran akan menghasilkan gagal serut/tatal yang sangat buruk bagi sebuah kayu. Suara mesinnyamerupakan yang paling bising diantara seluruh jenis mesin, dan menghasilkan serpihan sampahkayu/serutan yang sangat banyak.

    Mesin Girik (Router)

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 32/89

    Mesin untuk membuat pola lubang celah dengan bentuk atau pola tertentu pada kayu sepertisekoneng, bentuk lubang persegi pada tengah kayu, atau pola ukir seperti gambar atau tulisan.Dengan menyertakan model fixture nya sehingga gerakan mata pisau akan mengikuti fixture-nya.Prinsip kerja pisau seperti mata bor vertikal yang berputar kencang dan memakan kayu menjadiserpihan, hanya saja belum dapat membentuk sudut siku persegi, sehingga harus dibantu tahapberikutnya oleh tatah/pahat. Kecepatan pisau lebih dari 27,000 rpm.

    Mesin Bor (Drill)

    Mesin Bor bekerja dengan putaran mata bor searah jarum jam dengan berbagai ukuran, dan jenispisau disesuaikan dengan bahan, berbagai jenis kayu, besi, tembok beton, granite, dls. Kecepatanputar mata bor lebih dari 1000 rpm tanpa beban. Perlu kemahiran khusus untuk menghasilkanpermukan kayu agar tetap halus, serta kejelian dalam mengatur derajat vertikal bor.

    Mesin Hampelas (Sander)

    Mesin bekerja dengan prinsip gerak orbital (4000 s/d 5000 orbit per menit), dengan memasang

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 33/89

    Mesin bekerja dengan prinsip gerak orbital (4000 s/d 5000 orbit per menit), dengan memasanglembaran hampelas pada mesin kemudian menggerakannya ke sekeliling permukaan. Kelalaianposisi, seperti miring, dapat membuat permukaan kayu tergores (scratch) sehingga semakin sulituntuk dikembalikan seperti semula. Sulit menjangku celah atau rongga tertentu pada furnitur,khususnya ukiran. Jenis lainnya adalah hampelas dengan bentuk tabung kecil untuk menjangkausudut yang sulit dijangkau, namun dalam beberapa hal masih jauh lebih baik menggunakan tangan.

    Finishing (Spraying)

    Spray Gun, alat kendali untuk menembakkan/menyemprotkan cairan pelapis dan finishing yangterdiri dari tabung berisi cairan finishing (container), alat kendali (spray), selang udara (air-supplyhose).

    Kompresor, modul elektrik yang berfungsi mengalirkan udara yang telah lebih dahulu disaring danselanjutnya disemprotkan oleh spraygun dengan dilengkapi pengatur tekanan (Air adjustment valve)

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 34/89

    3.3 Mesin Kayu Berat

    Pada metode penyusunan atas dasar proses, maka penyusunan mesin dikelompokkan dengan cara :

    Pekerjaan kayu utuhPembelahan, pemotongan, penyerutan, pembentukan, pelubangan, penghalusan permukaan danpenyetelan, dikelompokkan dalam pekerjaan pembuatan komponenn mebel bukan bidang seperti,kaki kursi, rangka dan komponen kursi lainnya.

    Pekerjaan kayu yang berbentuk bidang atau papanjuga akan melalui tahap pembelahan, pemotongan, pelapisan, dan penghalusan bidang papan,

    untuk digunakan sebagai daun pintu, sisi lemari, bidang atas meja dls.

    Melalui perencanaan penyusunan mesin-mesin dalam bengkel (workshop) dapat dihasilkan prosesproduksi yang teratur serta optimal, seperti :

    Teraturnya aliran kerja (line production)Mengurangi perpindahan bahan (material handling)mendapatkan ruang kerja yang leluasamengurangi ongkos produksimemungkinkan pengawasan produksi yang baikmemperbaiki moral para buruhmengurangi congesty point (penumpukan bahan , dll)dls

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 35/89

    Mesin Potong / Gergaji Lingkar(Cross-cutting Saw dan Edging Saw)

    1. Pengoperasian mesin gergaji lingkar umumnya tidak membawa kesulitan namun tetapdiperlukan tentang jenis-jenis dan sifat kayu. Bila tidak maka akan banyak kayu terbuang karenakesalahan menguasai cara potong terhadap ragam kayu. Hasil setinggi-tingginya tergantungpada baik atau tidaknya daun gergaji. Beberapa hal berikut ini perlu menjadi perhatian :

    - Reaksi iris pada kayu terhadap daun gergaji

    - Penghantar panjang pendek

    - Menggergaji serong

    - Menggergaji sisi

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 36/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 37/89

    b. Mesin Serut / Ketam (Planning Machine)

    Pertimbangkan benda kerja, arah serat dan tebal benda untuk menentukan proses pengetaman.Sebaiknya mulai dengan sisi yang cekung. Penting pula diketahui keadaan mesin, kecepatan putarpisau. Mesin yang sudah tua dengan bantalan peluru sudah longgar dan goyang atau daun mejayang miring dapat menghasilkan ketaman yang buruk. Kecepatan putar minimal 4.500p/menit.

    Beberapa hal berikut ini perlu menjadi perhatian :

    - Meratakan dan menyambung

    - Alat luncur untuk ketam benda kerja

    c. Mesin Bor / Pelubang (Drilling Press)

    Mesin pelubang dengan dudukkan dapat lebih memastikan kepresisian lubang karena faktorstabilitas tegak lurusnya.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 38/89

    1. Mesin Purus dan pelubang (Tenoning & Mortising Machine)Mesin yang berfungsi menghasilkan salah satu jenis sambungan purus. Metode kerja sepertimetode Mesin Router

    1. Mesin Girik /Frais (Vertical Spindle Moulder dan Router Machine)Alat dengan banyak kemungkinan membentuk kayu, seperti profilan serta menghasilkan kakiatau lengan kursi yang melengkung. komposisi mesin terdiri dari Lengan Kemudi, BatangPeluncur Tekanan, Sepatu Penekan Vertikal, Garpu Pengeras, dll kesemuanya memungkinkanpembuatan kayu dengan profilan dan alur yang streamline.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 39/89

    Membuat takikanMenggirik benda kerja lengkungMembuat alur hias atau alur vinir

    1. Mesin Hampelas (Sanding Machine)Mesin hampelas dengan model cakram (disk sander) biasanya digunakan untuk bagian tepi

    (edges), ujung (ends), chamfers, bevels dan tapers. Tetapi kurang efektif untuk permukaan kayuyang luas. Model lainnya adalah model hampelas sabuk yang juga berputar (Belt Sander).

    1. Mesin Bubud (Spindler Machine)

    Mesin untuk menghasilkan profil 3 dimensi (keliling) dengan sistem menempatkan kayu dalamputaran dan mata kayu digerakkan sepanjang putaran untuk mendapatkan lengkung dancekukkan yang diharapkan.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 40/89

    1. Mesin Router (Router Machine)Merupakan mesin yang menghaisilkan bentuk dengan rupa kedalaman, profil, serta dapatmencetak figur-figur atau ornamen.

    1. Mesin Profil (Moulding Machine)Mesin profil dapt digunakan untuk menghasilkan cornice, plinth serta edging mengikuti mall yangtelah dibuat terlebih dahulu, dan prinsip kerja mesin menyerupai mesin router.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 41/89

    1. Mesin Penekuk (Bending Machine)Penekukan kayu merupakan suatu proses melunakkan kayu secara temporer denganmenggunakan aliran udara panas maupun aliran air kemudian kayu dapat dibentuk menjadikurvatur, streamline melalui proses penekanan (high pressure) dengan konsol hidrolic pada mallcetaknya dan kemudian dikeringkan untuk mendapatkan penekukan yang permanen karena sifat

    fisik partikel kayu yang telah diubah.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 42/89

    1. Mesin Serbaguna (Universal Machine)Sebuah mesin yang mampu menampung berbagai macam fungsi kerja seperti :

    membelah (ripping), memotong (cutting), mengetam (planner), serut kasar (thicknesser), membor(drill press), dan membuat sambungan purus (mortise).

    4. PROSES SAMBUNG DAN TEKUK KAYU

    4.1 Proses Pekerjaan Sambungan

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 43/89

    Teknik sambungan kayu telah berevolusi sejak berabad-abad yang lalu berkembang sesuaikebutuhan, dan kreasi baru. Bahkan variasinya juga berkembang menjadi trend estetika. Padadasarnya semua teknik sambungan kayu dimaksudkan untuk menjaga stabilitas sertamengencangkan hubungan satu bagian kayu dengan bagian yang lainnya (Self-supporting) hinggatercapai keteguhan dan rigiditas. Pertimbangan terhadap beragam teknik sambungan kayubermuara pada 2 hal utama yakni :

    1. Perubahan fisik yang disebabkan oleh sifat-sifat alamiah kayu, seperti pergeseran, pergerakkan,

    penciutan, pemuaian.2. Menahan, Mengunci antar bagian kayu baik dalam posisi sejajar / berlawanan/bersimpangan agar

    mampu menahan tekanan, gaya tarik, dorong, tekan (suspension and tension moment),tumbukkan, gesekan, beban kejut (sudden-impact).

    Teknik sambungan kayu di belahan dunia lain tidak berbeda dengan yang teknik yang kita milikisaat ini, dilihat dari teknik sambungan kayu populer. Perbedaannya lebih jelas terlihat padakerapihan dan ketelitiannya, karena semua proses pekerjaan didukung dengan baik denganperalatan-peralatan khusus yang umumnya tidak digunakan oleh para perajin atau tukang kayu diIndonesia.

    Dari seluruh teknik sambungan kayu yang kita kenal, dapat ditandai mulai dari kesederhanaannyahingga kerumitannya dan juga kekuatan dan kelemahannya. Seorang desainer penting mengetahui

    kelebihan dan kekurangan tersebut, untuk dapat menentukan jenis sambungan yang tepat ditinjaudari fungsi, harga, serta estetikanya. Beberapa metode sambungan yang umum kita kenali dalamproduk furnitur adalah sbb:

    Sambungan Ekor (Butt joints)

    Jenis sambungan ini digunakan untuk menyatukan dua atau lebih potongan kayu pada bagian

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 44/89

    Jenis sambungan ini digunakan untuk menyatukan dua atau lebih potongan kayu pada bagianujung secara sederhana

    sambungan sudut

    sambungan adumanis

    Sambungan Lapis (Lap and Halving Joints)jenis sambungan dengan terlebih dahulu membuat celah (rebate) atau seperti sekonengan baikdisalah satu sisi atau kedua potongan kayu tersebut.

    sambungan lapis sederhana

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 45/89

    sambungan lapis adumanis

    sambungan lapis silang

    sambungan lapis sudut

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 46/89

    sambungan lapis T

    sambungan lapis ekor burung

    Sambungan tepi / pinggir (Edge to edge joints)

    jenis sambungan pinggir merupakan sambungan yang biasa digunakan untuk membuat bidang,dan tidak untuk menahan beban kecuali dengan lapisan dasar dibawahnya.

    sambungan tepi

    sambungan lidah

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 47/89

    sambungan lidah lepas

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 48/89

    Sambungan alur (Housings / dado joints)Jenis sambungan dengan model slot / alur

    sambungan menerus

    sambungan ekor burung

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 49/89

    sambungan tidak menerus

    Sambungan Purus (Mortise & tenon joints)

    Jenis sambungan dengan prinsip (laki-perempuan) dengan batang julur dan lubangnya.

    sambungan purus menerus

    sambungan purus gandasambungan purus kembar

    sambungan pinsambungan tidak menerus

    sambungan purus dengan pasak

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 50/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 51/89

    Sambungan jari lurus / biskuit (Bridle joints)

    Sambungan pasak (Dowel joints)

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 52/89

    Sambungan ekor burungsambungan ekor burung menerus

    sambungan ekor burung dekoratifsambungan ekor burung adumanis

    sambungan ekor burung lapis

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 53/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 54/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 55/89

    Sambungan papan lapis

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 56/89

    4.2. Teknik Penekukan Kayu (Woodbending)

    Hingga kini teknik penekukan kayu tetap merupakan teknik yang eksklusif, walau di negeri

    skandinavia teknik tersebut sudah menjadi hal yang umum karena sejarah teknik perkayuannyayang sudah amat tua. Peralatan bending masih merupakan barang mahal bagi workshop atau

    bengkel mebel di Indonesia. Untuk tetap mencapai teknik penekukan kayu maka diperlukan cara

    khusus yang hanya dapat diterapkan pada jeins papan lapis. sedangkan untuk kayu solid lebih seringdiupayakan dengan cara membentuk tekukan dengan membuang daging kayu sampai terbentuk

    tekukan yang diinginkan.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 57/89

    Teknik penekukan kayu merupakan satu upaya merubah sifat alamiah kayu dengan berbagaimacam cara, pemanasan sehingga dapat mengatur partikel pembentuk kekencangan kayu, atau

    dengan cara membuat celah (groove) secara melebar di sepanjang bidang melintang dari arah tekukpapan (kerfing)

    1. Garis celah tekuk (Kerfing)Caranya dengan membuat garis celah menggunakan gerjaji khusus (backsaw) dengan jarak antar

    celah (groove) yang teratur dan tergantung kurva tekukan. Dengan posisi celah berada searahdengan tekukan atau berada di bagian dalam.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 58/89

    1. Steam bending

    Suatu proses pemanasan terhadap kayu dengan menggunakan alat pemanas khusus berfungsimelunakkan serat kayu hingga mudah ditekuk. Proses penekukkan biasanya menggunakan strap

    atau alat bantu tekuk dan mal pembentuknya (fixture)

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 59/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 60/89

    1. Tekuk lapisPenekukan dengan beberapa tahapan laminasi, yakni merekatkan lembar perlembar papan

    dengan mengandalkan kekuatan lem sebagai pengikat keteguhan tekuk (dry-bent). Alat bantulainnya adalah cetakan/mal (Male-female former).

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 61/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 62/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 63/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 64/89

    5. APLIKASI PEREKAT, PENGENCANG (Fastening), AKSESORIS (Fitting)

    Setelah memahami tentang proses produksi, material, peralatan dan mesin, serta proses pekerjaan

    sambungan, maka aplikasi pendukung produksi furnitur seperti perekat, pengencang dan aksesoris

    perlu pula diketahui manfaat maupun proses pengerjaannya. Perekat, pengencang dan aksesoris saatini telah mengalami perkembangan yang luar biasa.

    5.1 Perekat

    Sejak berabad lalu lem (glue) telah digunakan sebagai perekat sambungan kayu bahkan sebelum

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 65/89

    Sejak berabad lalu lem (glue) telah digunakan sebagai perekat sambungan kayu bahkan sebelum

    lahirnya perkuatan-perkuatan mekanis/sambungan kayu (wood-joinery). Jenis-jenis lem/perekatdewasa ini sudah jauh berkembang dan memiliki kelebihan diantaranya, tahan terhadap panas,

    kelembaban (moisture), dan kemampuan rekat yang optimal melebihi kuat serat kayu sendiri.

    Beberapa jenis perekat yang bisa kita kenali adalah sbb :

    Lem Hewan (Animal Glues)Diproduksi melalui kulit hewan dan tulang yang menghasilkan katalis protein sebagi perekat

    berkualitas dan tidak beracun (non-toxic). Digunakan oleh para pekerja kayu tradisional, namundi beberapa tempat di negara asing, masih digunakan untuk perkerjaan vinir bermotif (hand-laid

    veneer).

    Glue Gun / Hot Melt Glue

    Berbentuk stik silindris serupa dengan sealant, pengolesan menggunakan alat ellectrical gun yang

    mengalirkan panas sehingga melumerkan lem stik. Biasa digunakan untuk membuat mock-upatau prototype karena mengering dengan cepat dan praktis. Serta digunakan pula untuk aplikasi

    industri perekatan vinir terhadap alasnya (groundwork).

    Lem PVA (Polyinyl Acetate)

    1. Jenis pertama lazim disebut dengan lem putih emulsi pekat (contoh : lem Fox) jenis perekat yang

    populer dan termurah dapat dicampur dengan air sehingga dapat diatur seberapa cair untuk

    memudahkan evaporasi kayu terhadap cairan perekat tersebut. Kekurangan lem jenis ini tidaktahan terhadap air (bila menyerap air maka sambungan akan merenggang).

    2. Jenis kedua adalah lem kuning (Contoh : Aibon) cair-kental dan tahan terhadap kelembaban,panas, serta air. Biasanya digunakan untuk lem kayu lapis, dan kayu lunak atau kayu yang

    memiliki pori serat besar, serta merekatkan plastic laminate seperti HPL.

    Lem Urea-formaldehyde

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 66/89

    Jenis lem sangat tahan terhadap air, tersedia dalam bentuk bubuk dan dicampur dengan air.Dapat pula digunakan untuk katalis hardener.

    Lem Resorcinol-resinLem yang paling unggul terhadap ketahanan air, dan cuaca merupakan campuran dari dua

    bagian resin dan hardener. biasanya dipisah menjadi tiga campuran dalam bentuk cair, resin,hardener, dan lem. Merekat dengan sempurna dengan pengaturan suhu diatas 15 C. Lazimnya

    digunakan pada produk-produk industri.

    1. Pengencang (Paku, Sekrup dan Dowel)

    Paku, Sekrup dan Dowel merupakan satu mekanisme pengencangan sambungan kayu yang sangat

    baik, selain kuat pemasangannyapun relatif mudah. Pada perkembangannya dua jenis pengencangSekrup dan Dowel semakin dimodifikasi menjadi jauh lebih baik dari segi, kekuatan, mekanisme,

    mutu bahan (tahan karat), dan estetikanya.

    Paku umumnya berkembang pada konstruksi arsitektur dan interior, namun pada pekerjaankayu, paku digunakan unyuk beberapa hal seperti pembuatan mock-up, juga untuk

    mengencangkan upholster dengan kayu. Paku merupakan pengencang yang sangat tradisional,paku yang dikendalikan atas tumpuan ketuk sangat sulit dijamin kelurusannya sehingga menjadi

    hal yang kurang menguntungkan dalam proses produksi furnitur. Beberapa jenis paku yang

    o

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 67/89

    sering ditemui dalam furnitur adalah sbb :

    Paku besi, untuk menggabungkan kayu dgn plat metal tipisPaku kursi, dipakai untuk memasang bantalan / pengempuk pada kursi

    Paku semat, dipakai untuk menyemat kain pada mebel kayuPaku panel, untuk menggabungkan papan

    Paku Chevron , sebagai penyambung sudut dari kerangka mebelPaku cacing / gelombang (corrugated fastener), untuk sambungan kayu

    Paku plat (timber connector), plat untuk menggabungkan kayu

    Sekrup merupakan pengencang sambungan kayu dengan mekanisme ulir berpilinnya (60 persen

    panjang sekrup adalah ulir) yang menggigit kayu. tidak banyak perkembangan dari sisi ulir,perkembangannya dapat dilihat pada ukuran, tipe kepala, lapisan pelindung karat.

    Yang perlu diperhatikan dalam proses penyekrupan adalah :

    Panjang sekrup dan ketebalan bahan

    Jenis kayu atau bahanKelurusan proses penyekrupan/kemiringan dapat menggunakan alat bantu pocket-hole screwed

    joint.mengatur kedalaman sekrup terhadap permukaan kayu.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 68/89

    Dowel merupakan bentuk modern dari prinsip mekanis sebuah pasak dalam furnitur, tersusun

    atas dua bagian yakni pin dan rumahnya. Dowel seringkali digunakan untuk furnitur jenis loose

    /knock down furniture, Dowel umum dipasang pada furnitur-furnitur fabrikasi karena praktis,dapat di lepas-pasang sehingga memudahkan pengiriman barang.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 69/89

    1. Aksesoris (Fittings)

    A. Engsel

    Penggunaan engsel dalam pembuatan storage, cabinet dan produk sejenis sudah merupakan hal biasa,

    yang perlu diperhatikan adalah pemilihan tipe atau jenis engsel tersebut. Saat ini beragam tipe engselyang terdapat di pasaran bukan sekedar variasi bentuk, namun juga variasi mekanisme bukaan (doors

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 70/89

    opening) yang berpengaruh terhadap tampilan kenyamanan menggunakan furnitur tersebut dan

    menandai citra desain modern. Karena tidak saja menyembunyikan engsel sedemikan rupa sehinggadesain tampak bersih (clean) dan mudah dibuka-tutup.

    Proses pemasangan engsel membutuhkan proses pembuatan lubang tanam dengan pahat. Beberapajenis engsel diperlukan lubang tanam yang cukup dalam untuk menyimpan rumah engsel, sehingga

    diperlukan kemampuan khusus dalam hal menggunakan pahat. Berbeda dengan proses fabrikasidimana pembuatan celah umumnya menggunakan router machine, sehingga baik ukuran luar dan

    kedalaman dapat dikerjakan dalam waktu singkat dan rapih. Beberapa tipe engsel yakni :

    Engsel Kupu-kupu (Butt hinge), engsel tradisional yang masih umum digunakan hingga kini

    untuk lemari pakaian (wardrobes), dllEngsel Lepas (Lift-off hinge), biasa digunakan untuk cermin lipat, diman sebagai modifikasi desain

    cermin lipat bisa dilepas.

    Engsel Flush (Flush hinge), engsel dalam engselEngsel Sendok (Concealed hinge), engsel paling populer karena mekanismenya bekerja dengan

    baikEngsel batang (Cranked hinge), engsel kabinet yang dapat terbuka 180

    Engsel tidur(Flush fitting flap hinge), engsel untuk membuka kebawah

    O

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 71/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 72/89

    B. Kunci, Handle, Height-adjuster, Glider, Roda (Castor), Drawer

    Beberapa atribut furnitur seperti kunci, stopper, height adjuster, glider dan roda merupakan atribut

    pelengkap dalam produksi furnitur. Proses pemasangannya dapat dilakukan sebelum finishing atausetelah finishing, biasanya atribut yang sifatnya fittings/lepas-pasang dapat dipasang kemudian

    setelah finishing. Jikalau dalam kondisi tertentu harus tetap terpasang ketika finishing maka perlukecermatan dalam membuat lapisan pembungkus untuk atribut pelengkap tersebut.

    Kunci, proses pemasangan biasanya dibantu dengan alat manual seperti pahat dan bor, namun

    untuk proses fabrikasi menggunakan router machine. beberapa tipe kunci yakni :Sliding door lock,

    Door, bolt,

    Magnetic catch (jepit udang), dll

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 73/89

    Handle, saat ini handle dengan model minimalis sangat banyak ditemui dipasaran, bisanya jenis

    seperti ini menuntut ketelitian pula dalam proses mengebor kayu agar citra bersih dan minimalistetap terjaga. Namun banyak pula tersedia dalam bentuk yang tradisional atau antik-kuno seperti

    figur floral / animal decoration dls.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 74/89

    Beberapa tipe handle yakni :

    Drop handle, Ring pull, Drawer knob, flush handle, dls.

    Drawers atau laci sesuai konsep mekanisnya tarik-geser maka drawer menunjang sebagai rail-track system untuk membantu agar prinsip tarik geser pada laci menjadi baik. Namun proses

    pembuatan drawer seringkali sulit dilakukan dengan cara manual karena untuk menjagakepresisian drawer kiri dan kanan agar bergerak atau bergeser secara seimbang maka

    seringkali celah yang telah dibuat harus diubah-ubah menggunakan pahat, serta untukmengatur ketinggian yang sejajar perlu pula mengatur keseragaman tinggi rendah sekrup,

    dan hal ini sering meninggalkan bekas bor yang kurang baik.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 75/89

    Height Adjuster (Glider, pedestal), komponen kaki untuk furnitur yang dapat diatur ketinggiannya.

    Dipasangkan pada alas bawah furnitur dan dapat diatur tinggi rendahnya dengan memutar baud.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 76/89

    6. RESTORASI, PERBAIKAN DAN FINISHING

    6.1 Restorasi Furnitur Kayu

    Restorasi furnitur merupakan proses perawatan atau pelestarian terhadap mebel atau furnitur untuk

    menghilangkan dan mengganti bagian-bagian yang telah cacat dengan mempertimbangkan aspekorisinalitasnya serta perawatan, seperti membuang sisa-sisa bekas perekat, dls.

    Perawatan terhadap furnitur yang rusak karena usia maupun penggunaan, menuntut pengetahuan

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 77/89

    Perawatan terhadap furnitur yang rusak karena usia maupun penggunaan, menuntut pengetahuankhusus untuk mendapatkan hasil yang baik. Pengetahuan khusus tersebut berupa pemahaman

    tentang periodisasi, teknik ukir, bahan dan teknik finishing tradisional, serta penguasaan sifat kimiawi

    dan fisika kayu. Keputusan-keputusan ekstrim juga perlu diambil seperti membongkar konstruksi,atau bahkan memotong bagian yang telah dimakan rayap (worm-eaten) atau ulat kayu dan

    mengganti dengan kayu baru yang sesuai.

    6.2 Finishing Kayu

    Perbedaan finished dan unfinished kayu adalah kemampuannya dalam melindungi permukaan kayuterhadap kelembaban, maupun sinar matahari (UV-light) yang dapat menyebabkan perubahan

    warna karena efek photodegradasi, pembusukkan kayu dan faktor-faktor perusak lainnya.

    Finishing interior dan eksterior untuk furnitur terletak pada daya tahan terhadap cuaca dan

    kelembaban, dimana eksterior membutuhkan proteksi terhadap kelembaban. sedangkan interiormenekankan kerapihan serta keindahan penampilan sehingga daya tahannya lebih lama dibanding

    produk finishing eksterior.

    A. Tujuan Finishing Kayu

    Aplikasi finishing untuk berbagai macam produk interior maupun furnitur diterapkan dengan

    beberapa alasan sbb :

    1. Memperindah penampilan (Enhancement of appearance)

    2. Melestarikan penampilan (Preservation of the appearance)

    3. Melindungi kayu dan penampilannya (Protection and appearance)

    4. Memudahkan perawatan (Provide an easy to clean surface)

    Penampilan akhir dari wood finishing dapat dibedakan dari :

    1. Warna

    Jenis dan warna pada finishing dapat dicapai dengan teknik pengecatan atau pewarnaan kayusbb:

    natural, transparan, semi transparan, Solid/Duco, Simpang rupa (Special effect).

    2. Bentuk geometris (Geometrical shape)

    Penampilan finishing kayu juga dapat dilihat atas pilihan rupa dasar, yakni dengan finishing pori-pori tertutup (close pore) dan pori terbuka (Open pore)

    3. Tingkat kilap (sheen grade)Tingkat kilap seperti gloss, semi gloss, dan dof dapat diatur dengan menentukan pilihan

    berdasarkan estetika dan keperluannya.

    B. Kualitas Finishing Kayu

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 78/89

    Menilai finishing kayu dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor berikut :

    1. Beauty of the finish

    2. Durability of the finish

    3. Stability of the finish

    Tipe Cat Finishing

    a. Shellac

    Shellac merupakan campuran finishing paling tua dan masih digunakan hingga kini. bahan dasarpewarna diperoleh dari serangga sejenis kutu yang umum terdapat di India dan Siam. Terdiri dari dua

    dua pilihan warna natural color(orange shellac) dan bleeched color (white shellac). Jenis natural digunakan pada kayu berwarna gelap,

    sedangkan bleeched untuk kayu yang cenderung putih / terang.

    b. Pernis (Varnish)

    pernis adalah materi berupa resin yang dicampur dengan terpentin. Awal mula resin diperoleh dari

    fossil tapi hingga kini sudah digantikan dengan resin sintetis. Proses pengeringan memakan waktuhingga 24-48 jam, oleh sebab itu sering ditambahkan aplikasi pengering (drying agents) untuk

    mempercepat pengeringan.

    c. Lacquer

    Lacquer sangat populer dalam sistem finishing kayu, Mengering hanya dalam 30-60 menit sehinggamengurangi kemungkinan debu menempel pada permukaan dalma waktu yang demikian pendek.

    Selain itu tahan terhadap air, alcohol, dan stain. Bahan dasar lacquer adalah Nitrocellulose. efekakhirnya menghasilkan permukaan film yang sangat keras.

    Bagan Tipe Cat Finishing

    JENIS SIFAT PENGGUNAAN

    Cat NC /

    Lacquer

    (Nitro Cellulose)

    1 komponen

    Cepat kering

    Mudah dicat ulang (mudahperawatan)

    Cocok untuk finishing open poretidak berbau pedas / tajam

    Mebel & interior yang

    membutuhkan refinishing

    praktis seperti hotel.

    Cat Melamic 2 komponen

    (cat harus dicampur dengan

    hardener)

    Mebel & interior umumnya

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 79/89

    Tahan gores

    Tahan terhadap bahan kimiarumah tangga

    Tahan airGloss baik (utk top coat gloss)

    Cat Acrylic 1 komponenBerwarna sangat bening

    Tidak menguningMudah dicat ulang (mudah

    perawatan)

    Mebel & interior dengansistem finishing natural atau

    semi transparan color

    Cat

    Polyurethane

    2 komponen (pokyol +

    isocyanate)

    (cat harus dicampur dengan

    hardener)

    Tahan goresTahan terhadap bahan kimia

    rumah tanggaTahan air

    Non-Toxic

    Mebel berkualitas tinggi &

    interior rumah mewah

    Juga untuk mainan anak-

    anak / kerajinan tanganberkualitas tinggi

    Sistem Finishing Kayu

    Langkah atau tahapan dalam proses finishing kayu secara ilmiah disebut sebagai finishsystem/cycle/formula. Sistematika Finishing Kayu (Wood Finishing System) umumnya dipraktekkan

    dengan beragam sistematika. Pengecatan finishing kayu secara dasar terdiri atas beberapa aplikasi

    dengan fungsinya masing-masing yang dibedakan atas :

    1. Wood Filler, yaitu bahan aplikasi pengisian pori dan celah kayu

    2. Wood Stain, yaitu bahan aplikasi pewarnaan terhadap kayu3. Cat Dasar, yaitu bahan aplikasi pelindung pewarnaan kayu

    4. Cat Akhir, yaitu bahan aplikasi pelindung akhir dan tingkat kilap (sheen grade)

    Mempersiapkan Permukaan

    Persiapan permukaan dapat dibedakan atas :

    jenis furnitur atau kayu yang telah mendapatkan aplikasi (treatment) finishing sebelumnya

    jenis furnitur atau kayu sama sekali baru

    Untuk furnitur atau kayu yang telah mengalami proses finishing maka perlu dilakukan,

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 80/89

    Untuk furnitur atau kayu yang telah mengalami proses finishing maka perlu dilakukan,pengelupasan serta bleaching untuk membersihkan/mengatur warna kayu, namun untuk furnitur

    atau kayu baru prosesnya dapat dengan langsung mengisi pori atau urat kayu (wood filling)

    A. Pengelupasan (Stripping)

    Proses pengelupasan dilakukan pada kayu atau furnitur lama, yang telah di finishing, metode yang

    dilakukan adalah

    1. Mechanical stripping :

    - metode pengelupasan/pengelentekkan dengan alat kape atau pisau besi dengan terlebih dahulumengalirkan udara panas pada kayu tersebut.

    - Metode pengelupasan dengan material abrasif seperti kertas amplas (sand paper)

    2. Chemical stripping :

    - Campuran kimiawi untuk mengangkat dan membuang lapisan finishing (paint strippers/finish

    removers) yakni Jenis campuran kimiawi aktif berupa Methylene Chloride atauu N-Methyl-2-Pyrolidone (NMP). Dengan menggunakan bantuan sikat maka kerekatan lapisan finishing dengan

    kayu dapat terlepas. Bila lapisan finishing berlapis-lapis maka proses pengelupasan tersebut dapatdilakukan berulang-ulang.

    B. Pemutihan (Bleaching)

    Teknik bleaching merupakan proses membuang bekas finishing yang tingkat kerekatan sangat kuatsehingga meninggalkan residu sekalipun sehabis diamplas. proses ini disebut dengan proses

    pemutihan kayu menggunakan bleaching asam oxalic atau jenis lain seperti hydrogen peroxide.

    C. Perataan (Patching)

    Mempersiapkan permukaan kayu menjadi hal penting untuk mendapatkan hasil finishing yang

    optimal. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk kayu baru (belum ada treatment finishingadalah dengan membersihkan dan menambal cacat (defect) permukaan kayu seperti retak (cracks),

    lubang (holes), dan mata kayu (dead knots).

    Proses perataan adalah proses pengisian pori, celah dan lubang pada permukaan kayu dengan

    menggunakan wood filler. Umumnya wood filler mengandung resin yang dapat menyelinap masukkedalam lubang kayu dan kemudian berefek kering seperti donat (donut effect), penting pula

    mempertimbangkan bahan wood filler yang ramah lingkungan dengan bahan campuran air (woodfiller water-based).

    Tahapan penambalan pori/serat &pengamplasan merupakan satu paket kerja.

    a. Menambal lubang kayu (Wood Filling)

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 81/89

    Fungsi utama wood filler adalah mengisi pori-pori kayu untuk memperoleh penampilan finishing

    dengan tipe close pore. Pengisian pori-pori kayu merupakan tahap paling awal dari rangkaian sistemfinishing. Sifat-sifat yang dimiliki oleh wood filler yang baik adalah cepat kering, mudah diamplas dan

    menyerap stain tanpa menimbulkan belang-belang.

    Beberapa ragam wood filler yakni :

    Stopper, sejenis dempul kayu yang dapat dicairkan dengan air (water-based) atau pelumas seperti

    thinner (oil-based), penyesuaian warna dapat dilakukan dengan menambahkan pewarna kayu(woodstain) dengan alat bantu seperti palet (chisel) atau pisau khusus untuk memolesnya.

    Cellulose Filler, Jenis dempul kayu berupa serbuk dengan campuran pasta pengencang dan air.Shellac Sticks, Jenis dempul untuk menambal lubang seperti mata kayu dan retak. Wujudnya

    berupa stik shellac yang dikeraskan sehingga perlu menggunakan solder atau glue-gun untukmencairkannya

    Wax Sticks, Jenis dempul atau pengisi celah kayu yang berukuran tipis (hairline) khusus untukfinishing wax-polished yang penggunaannya menggunakan campuran resin pigmen pewarna

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 82/89

    b. Mengamplas permukaan kayu (Sanding)

    Pengamplasan dimaksudkan untu mengangkat woodfiler yang tersisa pada permukaan kayu selain

    yang masuk dalam pori-pori kayu. Untuk membuang sisa-sisa woodfiller maka diperlukan amplashalus yang tidak akan banyak mengambil permukaan kayu, seperti kertas amplas halus no. 240/180.

    Berbagai macam material yang digunakn untu kmenghasilkan kertas amplas seperti Silicon carbide,

    zirconia, ceramic, dan untuk backing kayer digunakan kain, paper

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 83/89

    E. Pewarnaan (Staining)

    Fungsi utama Wood Stain adalah mewarnai kayu sesuai dengan warna natural kayunya, ataupunpilihan berbagai macam warna khusus (fancy sealer) yang tidak natural. Ciri yang baik dari Wood

    stain adalah tidak menutupi serat-serat kayu tetapi justeru memperjelas dan memperindah serat-seratkayu. Sifat-sifat yang dimiliki oleh wood stain yang baik adalah cepat kering, penetrasi kedalam kayu

    baik sehingga serat-serat kayu yang telah diwarnai tampil dengan cerah dan hasil warna tidak mudahpudar, kecuali bila langsung terkena sinar matahari.

    Aplikasinya dapat menggunakan kuas/spray gun kemudian diratakan dengan kain bal/kain katunsebelum mengering. Perlu diperhatikan pula bahwa stain tidak memerlukan pengamplasan seperti

    pada proses aplikasi lainnya. Modifikasi berupa pencampuran beberapa warna juga seringdigunakan. Pembuatan efek-efek seperti retak seribu, motif marmer, granit, dls merupakan proses

    modifikasi kreatif wood staining dengan teknik khusus keterampilan penyemprotan cairan thinner.

    Pada dasarnya, semua jenis wood stain merupakan variasi dan kombinasi dari kedua tipe stain berikutini :

    1. Dye stains

    Jenis Dye Stains hanya menyerap pada serat kayu namun tidak masuk hingga ke pori-pori, tersedia

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 84/89

    Jenis Dye Stains hanya menyerap pada serat kayu namun tidak masuk hingga ke pori-pori, tersediadua tipe :

    Jenis aniline sensitif terhadap sinar matahari hingga cahaya buatan

    - NGR (Non Grain Raising) dengan alcohol atau acetone base yang optimal menghasilkan kebeningan

    dan tahan terhadap Ultra Violet (UV resistance)

    2. Pigment stains

    Pigmented stains menghasilkan kekuatan warna yang mantap menerap hingga ke serat dan porikayu sehingga banyak direkomendasikan bagi finishing arsitektural. Saat ini tersedia dalam bentuk

    cair maupun gel.

    F. Pengisian Urat kayu (Grain filling)

    Pengisian urat kayu yang optimal menggunakan Grain Filler akan menghasilkan efek permukaan

    cermin ang sangat baik. Namun sangat jarang digunakan sekalipun oleh ahli finishing pofesionaldisebabkan tidak populernya produk ini dan sulit dalam penggunaannya. Pengisian urat kayu sangat

    disarankan untuk berapa jenis kayu misalnya, mahoni, oak dan walnut. Proses pengisian urat kayu(grain filling) dilakukan setelah pewarnaan kayu (staining). Grain filler juga mengandung cukup

    banyak resin dan kadar minyak yang mebutuhkan kecermatan yang hati-hati.

    G. Melindungi warna kayu (Base Coating)

    Cat dasar atau sering disebut Sanding Sealer merupakan satu tahapan aplikasi untuk melindunglapisan pewarnaan kayu oleh stain, bahkan sering pula proses ini dilakukan 2 atau 3 tahap lapisan

    dengan terlebih dahulu melakukan amplas mengambang permukaan yang telah di-sandingsebelumnya dengan kertas amplas terhalus. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan lapisan yang

    tebal dan permukaan yang rata serta licin.

    H. Melindungi dan mengkilaukan seluruh proses finishing (Top Coating)

    Cat akhir atau top coating merupakan sentuhan terakhir dari tahapan finishing. selain untuk

    memberikan efek kilau juga sebagai pelindung akhir dari seluruh proses aplikasi finishing.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 85/89

    Teknik semprot (Spraying)

    1. Mempersiapkan kompresor, dibutuhkan bebera menit untuk menstabilkan tekanan angin,sehingga tidak ada letupan-letupan mendadak yang membuat cacat pada finishing.

    2. Mempersiapkan campuran aplikasi finishing dengan takaran atau komposisi yang sesuai danmenjaga konsistensi campuran dalam tabung (cup) yang benar-benar terbebas dari partikel

    apapun. Kini tersedia filter untuk menyaring udara yang keluar dari kompresor menjaminkebersihan aliran udara.

    3. Atur tekanan angin agar tidak terjadi over-spray.

    4. Selalu mempersiapkan papan untuk menguji kepekatan campuran dan juga tekanan angin.5. Selesai melakukan finishing, cup dan gun harus benar-benar dalam kondisi bersih, terbebas dari

    sisa cairan finishing yang tertinggal dan lama kelamaan menjadi residu.

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 86/89

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 87/89

    Keamanan dalam proses finishing

    Hal-hal yang perlu dijaga dalam proses Finishing adalah :

    Umumnya bahan-bahan finishing mudah terbakar (flammable), sehingga tempatkan bahan-

    bahan tersebut pada posisi yang jauh dari panas dan api seperti rokok, lampu, dls.Bahan-bahan finishing merupakan bahan kimia yang sangat beracun sehingga hindari menghisap

    secara berlebihan dan terus menerusTersedia cream pelapis kulit tangan skin cleanser khusus untuk membersihkan sisa cairan finishing

    yang melekat pada kulit, tidak dianjurkan menggunakan cairan thinner untuk membersihkannya.

    6.3. Isu Kontemporer

    Finishing ramah lingkungan

    Isu tentang produk ramah lingkungan (green ethics) merupakan isu global berefek sangat luas

    terhadap perkembangan produk-produk industri. Negara maju sudah mulai terbiasa dengan

    penggunaan aplikasi finishing dengan bahan dasar air (water-based finishing). Selain diatur dalamundang-undang, budaya serta perilaku konsumen yang kritis turut menjadi pertimbangan dasar

    berubahnya era aplikasi finishing berbahan dasar minyak (oil-based)

    Proses finishing sekecil apapun akan menghasilkan Volatile organic compounds (VOCs) yang

    merupakan himpunan material organis dalam mengering, kemudian menguap dan dikategorikansebagai polusi udara. Pada negara-negara maju, penggunaan formulasi jenis ini telah dilarang keras

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 88/89

    dengan keluarnya peraturan tentang polusi udara melalui EPA (Environmental Protection

    Agency)/Deutch Industrie Norms (DIN).

    Special purposed Finishing

    Fire-Retardant Coatings

    Jenis lain dari aplikasi finishing untuk keperluan khusus tipe finishing tahan api (fire-retardantcoating). Jenis ini biasanya memiliki kadar rendah lapisan film dan dilapisi oleh lapisan yang tahan

    terhadap reaksi pyrolysis. Aplikasi finishing tahan api biasanya digunakan untuk produk-produkinterior yang perlu menghambat kebakaran, seperti pada interior atau perpustakaan, bank, dls.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bengkel Mebel dan Permasalahannya

    Prabu Wardono

    Skripsi Sarjana, Jurusan Seni Rupa ITB, 1984.

    Collins Complete Wood Workers Manual

    Albert Jackson & David day

    William Colins and Son, London, 1989.

    Finishes for Exterior Wood

    Williams, R.S.; Knaebe, M.T.; Feist, W.C.

    Madison, WI: Forest Products Society. From Forest Products Laboratory.

    Wood handbookWood as an engineering material. Gen. Tech. Rep. FPLGTR113. Madison, WI:

    U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Forest Products Laboratory, 1996.

    Getting Started in Woodworking, Skill-building projects that teach the basics

    Aim Ontario Fraser

    The Taunton Press, 2003.

    Manajemen Produksi

    Assauri Sofyan

    Jakarta, LPFE UI, 1978.

    Pemanfaaatan Kayu Karet di dalam Industri Mebel di Indonesia

  • 3/27/2014 Cara Membuat Mebel | APIKAYU

    http://apikayu.wordpress.com/tag/cara-membuat-mebel/ 89/89

    Mamat Hudiaman,

    Skripsi Sarjana, Departemen Seni Rupa, FTSP ITB, 1980

    The Technique of Furniture Making (4 Edition)

    Ernest Joyce

    BT Batsford Ltd., London, 1987.

    Woods and Wood Working for Industrial Arts (2 Edition)

    Delmar W. Olson

    Prentice-Hall International, Inc., Englewood Cliffs, 1965.

    Wood Technology

    G. E. Baker & L. Dayle Yeager

    Howard W. Sams & Co. Inc., Indianapolis, 1974.

    http://www.osuextra.com (http://www.osuextra.com)

    Division of Agricultural Sciences and Natural Resources Oklahoma State University

    Oklahoma Cooperative Extension Fact Sheets

    [On-line Available]

    June 2, 2012 by Deny Willy Junaidy Categories: TEKNIKAL DESAIN | Tags: Bengkel Kerja, Bengkel

    Mebel, Bengkel Produksi, Cara Finishing, Cara Membuat Mebel, desain furnitur, Desain Kursi, desainmebel, Desian Mebel, Diktat Kuliah Mebel, Finishing Mebel, Industri Mebel, Kuliah Furnitur, Mebel

    Kayu, Peralatan Bengkel, Praktek Bengkel, Produksi Mebel, Tata Cara Kerja Bengkel, TeknikPerkayuan, Workshop Kayu | Leave a comment

    Blog at WordPress.com. | The Ari Theme.

    Follow

    Follow APIKAYU

    Powered by WordPress.com

    th

    nd