Ca'PONY 43

16
edisi 43 November 2007 EDISI KHUSUS Restrukturisasi Program Studi, Jamin Kualitas ?............... 4 Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Unibraw angkatan 2008 akan menjalani perkuliahan dengan 4 Jurusan dan 2 Program Studi (PS). Perubahan Paradigma Mahasiswa Mendidik Mahasiswa untuk Praktis............. 5 Sistem praktikum FP yang semakin padat menjadikan menyontek adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan tugas maupun laporan praktikum. Akankah LKM dihantui oleh Jam Malam? .............. 6 Ketika kita jalan-jalan melewati kampus sambil menikmati suasana malam, masih tampak hiruk pikuk mahasiswa di Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) Fakultas Pertanian. Hal ini menunjukkan adanya keaktifan dari mahasiswa untuk berkomitmen dalam organisasinya. Namun hal ini tidak dapat lagi kita jumpai ketika jam malam benar -benar dibelakukan di FP.

Transcript of Ca'PONY 43

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

CA

’PO

NY

1

edisi

43November 2007

EDISI KHUSUS

Restrukturisasi Program Studi,Jamin Kualitas ?............... 4Mahasiswa Fakultas Pertanian (FP)Unibraw angkatan 2008 akanmenjalani perkuliahan dengan 4Jurusan dan 2 Program Studi (PS).

PerubahanParadigmaMahasiswa

Mendidik Mahasiswauntuk Praktis............. 5Sistem praktikum FP yang semakin padatmenjadikan menyontek adalah satu-satunyacara untuk menyelesaikan tugas maupunlaporan praktikum.

Akankah LKM dihantui oleh Jam Malam? .............. 6 Ketika kita jalan-jalan melewati kampus sambil menikmati suasanamalam, masih tampak hiruk pikuk mahasiswa di Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) Fakultas Pertanian. Hal ini menunjukkan adanyakeaktifan dari mahasiswa untuk berkomitmen dalam organisasinya. Namun hal ini tidak dapat lagi kita jumpai ketika jam malam benar-benar dibelakukan di FP.

CA

’PO

NY

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

2

Dared

Buletin Ca’pony edisi 43 September 2007 diterbitkan oleh DivisiBuletin Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) CANOPY FakultasPertanian Universitas Brawijaya

Penanggung Jawab : Ketua Umum LPM CANOPY PimpinanRedaksi : Ria Purniawati Sekretaris : Dita Kristiari RedakturPelaksana : Endra Saputra Reporter : Dedeh Farida, HayyuFebriani, Rizka Trisi Yulistya, Sukarno M. Nur, Putri Dinon R, RatihAziizah Fotografer : Alfian Rusdia Saputra(non aktif), Aulia WikaP Layouter: Akhmad Zaenuri Reporter magang : Budiman H (nonaktif), Suliyanto, Shabrina(non aktif), Sindy Silviana (non aktif),Isnainim Mufarroha, Hafid Yansetiadi, Wahyudi P, Syekh Farhan,M. Rofiq, M. Rommahdi, Zahla

Hidup Mahasiswa!!! Semangatperjuanganlah yang mendorong terbitnya buletin CA’PONY

edisi 43 ini. Empat puluh tiga edisitelah kita lalui, kendala dan rintangansemoga menjadi pengalaman yangsangat berharga dalam proseskedewasaan sebuah media. Proseskeredaksian membutuhkan waktuyang tidak singkat. Tenaga, waktu danpikiran tereksplor dalampenggarapan buletin ini, tapi dengansemangat perjuangan dan kerja timbuletin ini dapat hadir kembaliditengah pembaca.

Buletin Ca’pony kali ini terbitsebagai Edisi Khusus denganmengusung tema “PerubahanParadigma Mahasiswa”. Hal inisebagai wujud keprihatinan kamisebagai mahasiswa dengan kondisimahasiswa saat ini. Paradigmamahasiswa saat ini tidak lagi

Semangat itu Masih Ada

mengalami pergeseran, tetapi sudahmengarah kepada perubahanparadigma. Fungsi awal mahasiswabegitu mulia dengan mengusungagent of change dan agent of socialcontrol sebagai tumpuan pergerakanmahasiswa. Tatapi yang terjadisekarang mahasiswa lupa danbahkan tidak pernah tau akanfungsinya ini. Ironis memang, ketikasebagai pelaku utama malah tidakpaham akan fungsi yang diembannya.

Sistem pendidikan di fakultastercinta telah melahirkan sosok-sosok mahasiswa yang cenderungberfikir praktis dan lebih parah lagidiajarkan sebagai plagiator.Bagaimana tidak, arah perkuliahannantinya semakin tidak jelas denganrencana peleburan jurusan denganhanya menyisakan dua programstudi. Tujuannya tidak lain untukmenghasilkan lulusan yang general.

Mungkin mahasiswa hanya bisamenunggu kualitas lulusan semacamapa yang akan dihasilkan padaakhirnya.

Saat ini mahasiswa sudah sangatdisibukkan dengan padatnya kegiatanakademis. Kurikulum pendidikanyang kian menghimpit ditambahkegiatan praktikum dan tugas yangmenumpuk membentuk mahasiswastudy oriented. Budaya mencontekberkembang dan menjadi suatu halyang wajar dalam menyelesaikantugas yang menjadi tanggungjawabnya. Hal ini diperparah dengankondisi Lembaga KedaulatanMahasiswa (LKM) yang semakin haritidak lagi memiliki daya tawar padamahasiswa. Bahkan isu jam malamyang digulirkan atas kondisi LKM saatini tdak mampu menggunggahpemikiran dan perjuanganmahasiswa. Dima nakah peranmahasiswa dalammemperjuangkan aspirasinya?

Hidup mahasiswa!! Slogan yangmenjadi kenangan manis dalamsejarah perjuangan mahasiswaakankah kembali menghiasi hari-hariperjuangan? Selama semangatperjuangan masih tersisa,perubahan kearah yang lebih baikmasih terbuka. Selamat berjuangkawan, sing singkan lengan bajumu,asah daya nalarmu, bergerak menujuperubahan dengan tetap berpikirbebas dan hidup mahasiswa...!!!

Dari Redaksi

desain sampul: Akhmad Zaenuri

“PerubahanParadigmaMahasiswa”

EDISIKHUSUS

Doc. Canopy

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

CA

’PO

NY

3

Mahasiswa Tanpa

Mahasiswa bukan lagi menjadi agent of change dan agent of social control yang memiliki dayanalar dan keritisan dalam berfikir, tetapi telah berubah menjadi mahasiswa yang cenderungberfikir praktis

Redaksi

Mahasiswa adalah sebutanyang diperoleh seseorangsetelah menempuh

pendidikan di perguruan tinggi.Menjadi kebanggaan tersendiri ketikaseseorang mendapat sebutan‘mahasiswa’. Karenanyaintelektualitas manusia dengansebutan ini seharusnya tidak lagidiragukan. Memiliki bargain positionkarena pemikirannya yang kritis daninovatif serta menjadi agent of changedan agent of social control dalamkehidupan adalah gambaranmahasiswa yang seharusnya.

Fungsi mahasiswa dapatdijalankan apabila masing-masingmahasiswa memiliki kesadaran akanfungsinya sehingga tau langkah apayang harus dijalankan. Pemahamanini diperoleh dari kegiatan organisasiyang ada di kampus kita, karenakegiatan edukasi yang ada tidakpernah mengajarkannya. Organisasiseharusnya menjadi sarana palingtepat untuk menyadarkan mahasiswaakan fungsinya dan mengembangkansoft skill yang ada.

Kenyataan berkata lain,kesadaran mahasiswa akan fungsimahasiswa kian hari semakinterkikis. Kondisi ini semakindiperparah dengan keberadaan LKM(Lembaga Kedaulatan Mahasiswa)sebagai wadah pengembangan danaktualisasi diri semakin buram danterpuruk. Entah karena jiwaorganisasi mahasiswa sudah punahatau memang organisasi yang ada

tidak memberi tawaran untukmengembangkan potensimahasiswa yang dinaunginya.Bahkan timbul kesan bahwa LKMhanya sebagai wahanamengembangkan kreativitaspengurusnya. Hal ini tercermin dariprogram kerja yang ditawarkan,seolah peran LKM adalah sebagaievent organizer bukan lagi wadahaktualisasi diri. Kondisi ini memupukkeengganan mahasaiswaberorganisasi, sehingga orientasimahasiswa berkembang kearahstudy oriented, bahkan mahasiswapraktis akan lahir pada akhirnya.

Minat berorganisasi yang kianpudar seolah diberi pupuk untukmenyuburkannya melalui rencanapenerapan jam malam. Kondisiperkuliahan yang kian padat selamaini sudah cukup menghambatkegiatan oragansasi. Sehingggauntuk menjalankan kegiatanorganisasi seperti diskusi, koordinasiantar pengurus sudah tidak mungkindilakukan pada jam aktif seperti pagimaupun siang hari. Satu-satunyapilihan untuk melaksanakan kegiatanini adalah pada waktu malam hari.Namun apa jadinya jika pilihan waktuyang bisa digunakan inipun masihdibatasi dengan adanya jam malam.

Mati! Mungkin kata ini akanmewakili kondisi LKM nantinya. LKMyang berkembang tanpa kegiatanbahkan tanpa orang yang aktifdidalamnya karena memang sudahtidak ada waktu untuk sekedar

memikirkannya. Mahasiswa dituntutuntuk memiliki soft skill, tetapi tanpadisadari mahasiswa tidak diberikesempatan untuk mengembangkansoft skillnya. Lalu bagaimana mungkinstandart mahasiswa yang berintelekdengan soft skill yang tidakdipertanyakan akan dilahirkan darikampus yang tidak mengizinkanmahasiswa mengembangkan softskill dan daya nalar mereka. Tetapisekali lagi mahasiswa kembali tidakpeduli bahkan berpura-pura tidak tautentang masalah ini. Dimanakekritisan pemikiran yang menjadi ciriseorang mahasiswa berada?

Bagaimana menggembalikankesadaran mahasiswa pada fungsiawalnya? Orang yang sadar adalahmereka yang tau dan paham.Sehingga jika ingin mengembalikankesadaran mahasiswa kucinya harusmemahamkan fungsi mahasiswa itusendiri. Saat ini mahasiswa bergeraktanpa kesadaran akan hakekatfungsinya. Bukan menjadi kesalahanjika banyak mahasiswa tidak tau kalauapa yang dia lakukan tidak lagisejalan dengan fungsi awalnyakarena pada dasarnya mereka tidakpaham apa sebenarnya fungsi awalmahasiswa itu. Kemauan untukberproses dan berpikir ulang tentangsiapa mahasiswa harus tertanamdalam pribadi mahasiswa.

X : Sarjana pertanian bisa bekerja dimana saja, kecuali di bidang pertanianY : Ya kan sarjana pertanian sekarang gak ngerti tentang pertanian

X : Laporan ku belum selesai nih, padahal harus dikumpulin hari iniY : Gampang tinggal copy aja punya kakak tingkat, murah Cuma Rp100/lembar

X : Ada isu jam malam nichY : Kan enak bisa tidur nyenyak di kost.

Tajuk

Kemahasiswaannya

Miss Pony

CA

’PO

NY

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

4

Kasus-kasus

Mahasiswa Fakultas Pertanian(FP) Unibraw angkatan 2008akan menjalani perkuliahan

dengan 4 Jurusan dan 2 ProgramStudi (PS). Sebe narnya, 7 PS yangada saat ini tidak dihilangkan tetapimengalami peleburan menjadi 2 PSyaitu Agroteknologi dan Agribisnis.“Jurusan itu tetap karena ibaratnyajurusan hanya sebagai penyediamenu dan program studi adalah konsumennya” jelas Syekhfani selakuanggota Forum KomunikasiPendidikan Tinggi Pertanian Indone-sia (FKPTPI).

Sebagai dekan FP, Prof. Ir SumeruAshari M. Agr. Sc. Phd., dalamlokakarya tentang restrukturisasi PStanggal 6 November 2007 lalumengatakan bahwa faktor yangmelatar belakangi pengga bunganjurusan adalah berkurangnya minatcalon mahasiswa pada FP, permintaan stake holder (pengguna lulusan,red.) yang membutuhkan ahlipertanian bersifat generalis sertamerupakan salah satu indikatorUnibraw menuju status BHMN

Menurunnya Minat CalonMahasiswa.

Akhir-akhir ini sering terdengar stereotip (anggapan negatif, red.) masyarakat awam terhadap image yangmelekat pada FP. FP identik denganpekerjaan mencangkul di sawahserta memiliki prospek di masadepan yang kurang menguntungkankarena hanya akan menjadi lulusanseorang petani. Hal ini dikarenakanbanyaknya sarjana pertanian yangmenganggur setelah lulus dari suatuperguruan tinggi dan banyak pulasarjana pertanian yang pada akhirnyamemperoleh pekerjaan tidak padabidangnya. Misalnya, sarjanapertanian yang bekerja di duniaperbankan. Maka, banyak para orangtua yang enggan memasukkananaknya ke FP.

Menurut survey yang dilakukanDikti, menurunnya minat calonmahasiswa terhadap FP bukanhanya dialami oleh Unibraw tetapijuga seluruh Universitas di Indone-sia yang mempunyai FP. Untuk FPUnibraw, selama ini PS yang palingbanyak peminatnya adalah Agronomidan Agribisnis sedangkan PS lainnyakurang diminati. Hal inimengakibatkan beban dosenmenjadi tidak seimbang. Kondisi inipula yang menjadi latar belakangrestrukturisasi PS. Diharapkan

dengan melebur PS dapatmemenuhi kuota yang disediakan.

Jika kita mengingat kembali padaera 70-an, ada perbedaan terkaitbudaya akademis denganmahasiswa saat ini. Mahasiswapertanian kala itu paham benarsegala permasalahan tentangpertanian baik itu masalah budidaya,hama dan penyakit maupunpemasaran hasil pertanian. “Kondisimahasiswa saat ini, misalnyamahasiswa PS PemuliaanTanaman, tidak mampumendeskripsikan jenis tanah denganjelas. Begitu pula sebaliknya denganmahasiswa PS Tanah” ungkapSyekhfani. Pada akhirnya menurutSyekhfani me nambahkan, hal itusering membuat stake holderkecewa.

Untuk memperbaiki citranya,maka berbagai upaya pernahditempuh FP Unibraw. Mulai darisosialisasi di tingkatan SMU mau punSMK, meningkatkan nilai akreditasitiap PS-nya, perbaikan kurikulumpada tahun 2003 yang melahirkankonversi mata kuliah serta peleburanPKL (Praktek Kerja Lapang) dan KKN(Kuliah Kerja Nyata) menjadi KKP(Kuliah Kerja Profesi) hinggapenerapan sistim 5 hari kerjadengan hari Rabu khusus untukkegiatan praktikum. “Dulu saat sayamenjadi dekan, pernah diciptakansebuah brand FP Unibraw yaitumencetak ahli dalam bidangteknologi lahan kering namun ketikadiminta gubernur Jawa Timurmenggarap lahan basah, ternyatatidak mampu”ujar Syekhfani.

Hingga saat ini, berbagai upayayang telah dilakukan ternyata tidakmampu menarik minat calonmahasiswa untuk masuk ke FP.Terbukti di FP Unibraw terjadipenurunan jmlah mhsiswa dari taun2003 sejumlah 500-an menjadi 300-an pada tahun 2007 ini. Bahkan untukprogram diploma III Pertanian, mulaidari tahun 2005 hingga sekarangsering terjadi kekuranganmahasiswa. Hal ini terjadi pada 2 jurusannya yaitu Produksi Tanaman Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan.

Kualitas Lulusan FPJika dilihat dari kebutuhan para

stake holder, yang diinginkanmasyarakat adalah solusi ataspermasalahan pertanian yang terjadisedangkan perusahaanmembutuhkan tenaga profesional

yang siap pakai. Pihak pemerintahpun meng harapkan adanya ahlipertanian yang mampu menciptakanteknologi untuk perbaikan masalahpangan. Untuk itu, perguruan tinggidituntut untuk mampu menghasilkankualitas lulusan sesuai kebutuhanstake holder dan kondisi pertaniansaat ini. Mampukah FP Unibrawmenjawab tantangan tersebut?Unibraw melalui FP-nya telahberusaha melakukan upaya tersebutsalah satunya dengan resrukturisasiFP. “Stake holder itu tidak butuhspesialis di tataran S-I, butuhnya gen-eralis” jelas Ir. Didik Suprayogo, Msc,Ph.D, selaku Pembantu Dekan I.Adanya spesifikasi PS selama inidirasa merupakan penyebab lulusanmahasiswa FP Unibraw yang tidaksiap pakai. Didik juga menambahkanbahwa dengan adanya restrukturisasiFP, maka peran jurusan terutamasarana labo ratorium akan menjadisangat penting.

Peran sumberdaya sepertilaboran dan para dosen jugamempengaruhi persiapan kualitasmahasiswa agar tidak hanya memilikipengetahuan tentang pertaniansecara spesifik. Padahal seperti yangtelah banyak dikeluhkan, hingga saatini alat-alat laboratorium banyak yangsudah berusia tua dan belumdiperbaiki. Terbatasnya pendanaanmerupakan alasan yang seringterdengar, namun terasa anehmanakala pengaduan tersebut sudahlama diajukan dan hingga kini tidakjuga menghasilkan perubahan. Halseperti itu agaknya sangatmenghambat mahasiswa untukmengem bangkan ilmu pengetahuanterutama dalam kegiatan penelitian

Restrukturisasi Program Studi,

>> Jurusan di Fakultas pertanian akanrubah

Jamin Kualitas ?

Doc. Canopy

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

CA

’PO

NY

5

Kasus-kasus

maupun praktikum. “Alat LAM (LeafArea Meter, red.) di FP itu gak validhasilnya, angkanya cepat berubah.Daun belum masuk angkanya sudahjalan sendiri” keluh Fitriyamahasiswa alumni JurusanBudidaya Pertanian.

Peleburan PSTujuan dari restrukturisasi PS

adalah menghasilkan sarjanapertanian menjadi lebih bersifat gen-eralis dan siap pakai. MenurutSyekhfani, adanya spesifikasi PS saatini dirasakan merupakan paradigmayang telah keliru selama ini. Ilmu yanglebih spesifik bisa dipelajari lebihlanjut di tataran S-II maupun S-III.

Kriteria peleburan program studidari Dikti salah satunya bisadilakukan apabila ada salah satu PSyang terakreditasi A. Dalam hal ini diFP Unibraw adalah PS Tanah,Agribisnis, dan Hortikultura. Dalamrencana restrukturisasi akandibentuk 2 PS yaitu Agroteknologi danAgribisnis. Maka PS Tanah, Hamadan penyakit Tumbuhan (HPT),Agronomi, Hortikultura, Pemuliaan

Tanaman dapat dilebur menjadi PSAgroteknologi. Sedangkan, PSAgibisnis dan PenyuluhanKomunikasi Pertanian (PKP) dapatdilebur menjadi PS Agribisnis.

Menurut Joko, Presiden BEM FP,“Masalah program studi terlaluspesifik itu adalah masalahkurikulum. Kalau mengam bil matakuliah secara umum bisa, ya tidakusah dimerger”. Saat ini yang pentingadalah perbaikan kurikulum. Tahun,FP pernah memperbaiki kurikulummulai dari Kuliah Kerja Profesi (KKP),sistem prak tikum, konversi matakuliah dll. Tetapi hal itu sia-sia.Konsep KKP meng-compare denganperusahaan, tetapi yang terjadiadalah magang. Kemudian praktikumyang mewajarkan sistem laporanwarisan, dan konversi mata kuliah,misalnya mata kuliah terkadang tidaksesuai dengan Tanaman mengambilmata kuliah ekologi tanaman,seharusnya mereka paham terlebihdahulu fisiologi dan klimatologi.Contoh lain adalah efek daripemberlakuan 5 hari kerja dan harirabu tidak ada kuliah, mengakibatkan Hayyu, Suliyanto

Pelaksanaan praktikum padaumumnya dilakukan padamata kuliah yang memiliki

beban tiga atau empat Sistem KreditSemester (SKS) dimana satu paketdalam mata kuliah yang dipraktikumkan. Tujuan diadakannyaprak tikum agar mahasiswa memilikiketerampilan dalammengaplikasikan suatu teori yangada.

Sistem praktikumPembantu Dekan 1 Fakultas

Mendidik Mahasiswa untuk PraktisPertanian (PD 1) yang bertanggungjawab dalam bidang akademik difakultas, telah menye rahkanmanajemen-manajemen yang adaseperti kuliah dan pelaksanaanpraktikum kepada tiap Jurusanmasing-masing. Di dalam praktikumtelah diberikan tugas terstruktur yangmerupakan komponen penilaianakademik. Konsep dan pelaksanaanpraktikum diserahkan pada dosen.Konse pan yang ada tentu diarahkanpada pemahaman mahasiswaterhadap aplikasi teori yang didapatdi bangku kuliah. Belum adanyastandarisasi pelak sanaan praktikumyang jelas untuk menjadi patokanpelak sanaan, sehingga menjadikanpraktikum diadakan seadanyasesuai kordinator praktikum masing-masing. Hal ini sama seperti yangdikeluhkan Ir Cicik Udayana, Msibahwa indikator praktikum yangbagus itu harus jelas terlebih dahuluuntuk dijadikan standarisasi pelaksanaan dan apabila indikator ini tidakdipenuhi maka koordi nasi praktikumjuga harus ada evaluasi. Dan ini jugayang menyebabkan satu praktikummanajemennya baik sedangkan yanglain terkesan seadanya.

Di setiap pelaksanaan praktikum, mahasiswa dinyatakanmampu memahami jalannyapraktikum apabila mengerjakanlaporan. Laporan menjadi hal

terpenting, karena mahasiswa ataupraktikan dapat dinyatakan tidak lulusdari pelaksanaan praktikum bila tidakmenye lesaikan laporan. MenurutKepala Jurusan Budidaya PertanianDr. Ir . Agus Suryanto, MSi. bahwa “praktikum itu sebagai pelengkap darimata kuliah dan Pembuatan laporanitu tidak perlu tetapi mahasiswa ituharus memahami dan mengertimateri yang telah dipraktikumkan”.Sedangkan selama ini yang menjadipenilaian praktikum yakni asistensilaporan, pos test dan ujian akhirpraktikum. Apabila tidak ada kesepakatan bersama atau parameteryang jelas mengenai pengambilanpenilaian dalam praktikum makatidak ada stan darisasi dalampenilaian. Bagaimana menilaikualitas praktikum jika dari segipenilaian saja sudah tidak jelas?.

Sedangkan menurut salah satumaha siswa Budidaya Pertanian2005 yang tidak mau disebutkannamanya.” Laporan itu sangatpenting karena untuk melaporkanhasil dari materi yang telahdipraktikumkan”. Namun dalampembuatan laporan maha siswacenderung untuk menyontek. Banyakpermasalahan yang membentukbudaya menyontek disebabkanadanya keterbatasan waktu, dan for-mat laporan dari tahun ke tahunsama.

4 hari benar-benar padat akanakademik. Kuliah tatap muka 4 haridan tugas berjibun, serta padatnyalaporan praktikum membuatmahasiswa tidak bisa punyakesempatan untuk belajarmemahami ketika semua sistemhanya menuntut mahasiswa untukmenjadi sekadar pekerja tugas.

Ternyata Perbaikan sistem 3 tahunbelakangan ini belum mampumenjawab permasalahan kualitas FP.Adanya tawaran sistemrestrukturisasi dengan perbaikanmendasar pada kurikulum, apakahmenjadi jawaban? Atau hanyaberlatar belakang kurangnya minatcalon mahasiswa se hingga kuotatidak terpenuhi? Padahalpermasalahan mendasar adalahbagaimana kualitas pendidikan difakultas ini dapat melahirkan sumberdaya yang ahli dalam bidangpertanian, sehingga mengerti danmampu menjawab permasalahanpertanian saat ini.

>>Menyontek, saat mengerjakan tugaspraktikum

Doc. Canopy

CA

’PO

NY

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

6

Kasus-kasus

Akhir-akhir ini santer terdengarakan adanya kebijakan jammalam yang diberlakukan di

Fakultas Pertanian. Apakah haltersebut benar-benar akandiberlakukan? Ditanya mengenaikejelasan jam malam PembantuDekan III bagian kemahasiswaan, Dr.Ir. Aminudin Affandi, MS menjawab,“Mengenai isu jam malam itumemang masih belum diberlakukannamun masih menjadi wacana”. Jikakebijakan jam malam akandiberlakukan, lalu apa yangmenyebabkan turunnya kebijakantersebut.

Kegiatan LKM FP akhir-akhir inimemang belum menunjukkankedinamisannya. Walaupun adakegiatan-kegiatan seperti seminarnasional yang dapat menambahpengetahuan mahasiswa danpengetahuan akan dunia pertaniankepada masyarakat luas, kemudianpertemuan wilayah antar FakultasPertanian yang ada di seluruh Indo-nesia seperti yang telahdiselenggarakan UniversitasBrawijaya melalui HIMADATAbeberapa waktu lalu, dan serangkaiankegiatan interen lain dari masing-masing Himpunan MahasiswaJurusan (HMJ) seperti open recruit-ment, upgrading, acara game dan

LKM di Hantui oleh Jam Malam ?Ketika kita jalan-jalan melewati kampus sambil menikmati suasanamalam, masih tampak hiruk pikuk mahasiswa di Lembaga KedaulatanMahasiswa (LKM) Fakultas Pertanian. Hal ini menunjukkan adanyakeaktifan dari mahasiswa untuk berkomitmen dalam organisasinya.Namun jika melihat keadaannya saat ini bahwa LKM FP tampak sepi-sepi saja sesuai dengan pernyataan Akhmad Khoirudin, mantanpengurus BEM 2004,”Kegiatan LKM saat ini tambah menurundibandingkan tahun-tahun sebelumnya”.

Riska, Zahla,Wahyudi

Kondisi mahasiswa saat iniKeadaan mahasiswa saat ini

dalam mengerjakan laporanpraktikum yang cenderungmenyontek dilakukan maha siswakarena adanya format laporan itusama. “ Format laporan dibuat olehtim asisten yang disetujui koordinatorasisten dan tujuannya sebagai me-dia secara teoritis dari praktikum, for-mat laporan tiap tahunnya sama atautidak, pada dasarnya itu tergantungmahasiswanya, dan itu sangatpenting walaupun format laporan tiaptahunnya sama, selain itu asistenjuga pernah menjadi praktikan”menurut salah satu mahasiswaAgronomi 2006 yang jugamerupakan asisten mata kuliahKlimatologi. Berbeda dengan yangdiungkapkan oleh Cicik, bahwa for-mat laporan itu setiap tahun tetap

sama hanya isinya yang berbeda danmemang harus diseder hanakan.Dan tuturnya juga “seharusnyapraktikum jangan dirumitkan denganlaporan, yang penting praktikanpaham dengan materi yangdiberikan”. Format yang sama danrumit membuat mahasiswa selamaini cenderung diselesaikan denganmenyontek, sehingga tujuan daripembuatan laporan tidak tercapai danterkesan hanya memenuhi formalitaspraktikum.

Banyaknya praktikum dalam satusemester memberikan dampakkesulitan membagi waktu dalammengerjakan lapo ran. MenurutRahma mahasiswa horti kultura 2005sangat sulit untuk mengerjakanlaporan sendiri, karena waktu yangdiberikan sangat sempit sehingaseha rusnya ada perubahan”. Hal ini

cukup beralasan contoh saja untukangkatan baru yang mengambil matakuliah paketan jumlah mata kuliahyang di praktikumkan lima mata kuliah,dan hari aktif sekarang lima hari kerjasehinga mahasiswa dituntut setiaphari dengan minimal satu laporanbelum lagi tugas terstruktur daridosen. Hal ini menjadikanmahasiswa cenderung menyia satipenyelesaian laporan denganmenyon tek selain juga format laporanyang sama.

Situasi ini dapat membentukmaha siswa plagiator dan akanmembuat mahasiswa menjadi instansehingga dalam mengembangkanpola pikir, tidak mendu kungmahasiswa untuk berkreatifitas.Menurut Fahmi mahasiswa Budidaya

musik, dll. Dimana kegiatanyang selama ini dilaksanakanterkesan monoton dari tahunketahun dan sehingaorganiasasi tidak memilikinilai tawar lebih terhadapmahasiswa.

Kegiatan-kegiatan yangdilaksanakan LKM tidak akan dapatberjalan dengan baik apabilamahasiswa tidak ikut berpartisipasidi dalamnya. Sudah pasti bahwasetelah penerimaan mahasiswa barusetiap HMJ membuka pendaftaranuntuk pengurus atau staf baru. Danternyata minat mahasiswa baruterhadap himpunan cukup tinggimenurut Lukman Hakim.Pertanyaannya, apakah mahasiswaFP sudah berpartisipasi dan mengertiessensi dari setiap kegiatan tersebut?

Lembaga KedaulatanMahasiswa (LKM)

Berdasarkan AD/ART LKM FP UB2007, LKM FP merupakan wadahseluruh organisasi kemahasiswaanyang berada di lingkungan FakultasPertanian Universitas Brawijaya yangbertujuan mewujudkan kedaulatanmahasiswa FP. Sedangkan fungsinyasebagai wahana pengembangankeilmuan dan keintelektualan,penyaluran aspirasi dan pengabdian

masyarakat mahasiswa FakultasPertanian Universitas Brawijaya.Sedangkan yang terjadi pada saat inikondisi LKM dapat dikatakan sudahtidak sesuai fungsinya. Hal ini tampakdari beberapa HMJ di tingkatan LKMFP tidak lagi aktif meskipun memilikisusunan pengurus, dan BEM yangfungsinya semakin tidak tampakdikalangan mahasiswa dilihat darikurang pekanya dalam menanggapiisu-isu yang sedang berkembang diUniversitas Brawijaya seperti jammalam, rekronstruksi organisasi, dll.Hal inilah yang dapat membuat kitabelajar bagaimana cara bergauldengan orang banyak, bersikap,mengontrol emosional kita dan lain-lain, Begitu juga mahasiswa selaintugasnya untuk memenuhi tuntutanakademik, ia harus bisamenyeimbangkan Soft skill-nya yangnanti akan menunjang nilaiakademiknya dalam dunia kerja.‘’Kemampuan tersebut dapatdidapatkan dari pengalamanberorganisasi, seperti mengikuti

>>Lkm pada waktu ada Kegiatan.

Doc. Canopy

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

CA

’PO

NY

7

Kasus-kasus

Idham, Dita, Ninin

FP, Aku KecewaBanyak kalangan berpendapat bahwa lulusan dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) tidak bisaberkompetisi dengan mahasiswa lulusan perguruan tinggi lain. Hal itu disebabkan kualitas input FP UB rendah, karena kuliah di fakultas ini dijadikan alternatif terakhir untuk melanjutkan studinya. Tapi pada kenyataannyatidak demikian, justru input FP UB menunjukan bahwa sebagian besar menyukai bidang pertanian, itu diketahuidari hasil poling yang dilakukan oleh tim Buletin Ca’Pony pada mahasiswa FP. Lalu mengapa lulusan FP UB tidakbisa berkompetisi?

yang ada di FP.

Kehidupan Setelah di FPSeiring berjalannya waktu

mahasiswa yang memilih kuliah di FPmulai mengeluhkan sistem yang ada.Dari mulai sistem pengajaran dansistem praktikum yang tidak efektif,yang membuat mereka mulaimerasakan kejenuhan danberkurangnya semangat untukmempelajari bidang pertanian yang

“Selain menyukai pertanian sayamemilih pertanian karenalapangan kerja yang ditawarkan

dibidang ini juga menjanjikan” ujarsalah seorang responden darijurusan Budidaya Pertanian yangtidak mau disebutkan namanyasaat ditanya mengapa memilihpertanian sebagai pilihan bidangilmu yang ingin diperdalam. Hal inisesuai dengan hasil poling yangdilakukan oleh tim Buletin Ca’Ponyterhadap mahasiswa FP dimanahasil tertingi sebesar 36,11%mengakui memilih pertaniankarena menyukai pertanian daningin memperdalam ilmu tentangpertanian, dan 33,89%peresponden memilih pertaniankarena ingin mencoba masuk dibidang pertanian yang sebelumnyamereka tidak mengetahui bidang ini.Sedangkan 26,67% mengatakanmasuk pertanian karena tidak adapilihan lain untuk meneruskanpendidikan setelah pilihan mereka kejurusan lain tidak diterima. Hal inimerupakan potensi yang seharusnyadapat digarap oleh institusi ini.

Akan tetapi apakah mahsiswaminat pada FP UB? Dari hasil poling

menunjukan bahwa 82,22% berminatuntuk kuliah di FP. Sedangkan 5%responden mengatakan tidakberminat kuliah dan 11,11% terpaksakuliah di FP UB karena tidak adapilihan lain dan daripada tidakmelanjutkan kuliah.

Dari kedua diagram tersebut dapatdilihat bahwa input untuk masuk keFP cukup baik. Akan tetapi apakah in-put yang baik ini dapat dimanfaatkandengan baik dengan segala sistem

kegiatan LKM dan lain-lain”, kataAminudin. Dan tambahnya jugabahwa LKM kita saat ini perludibenahi. Keadan organaisasimahasiswa di FP masihmemprihatinkan.

Dikaitkan dengan sistem 5 harikerja, maka kesibukan mahasiswadalam seminggu sangat padat danmenyita waktu juga pikiran. Sebagaimahasiswa yang membutuhkansuatu wadah untuk menyalurkanaspirasi dan ide-ide kreatifnya selaindalam bidang akademik adalahmelalui organisasi, tetapi denganadanya sistem 5 hari kerja, minatmahasiswa dalam berorganisasimenjadi menurun karena susahnyauntuk berkoordinasi antara pengurusdengan anggota organisasi tersebut.Sedangkan soft skill yang dibutuhkandibentuk dari pengalaman organisasi.Apalagi ditambah sulitnya aksesmasuk ke LKM FP, dengan ditutupnyagerbang kecil jalan tembus FP mulai

jam 17.00, dan portal dekat mushollayang meskipun dibuka jam 17.00namun sudah ditutup pada jam 04.30ternyata berdampak pada kegiatanLKM yang semakin sepi.

Lalu bagaimana dengan peranankebijakan jam malam dalammendukung kegiatan organisasi diLKM kita?

Alasan Jam Malam Salah satu faktor yang menjadi

pertimbangan fakultas karena kondisiLKM yang saat ini dapat dikatakansudah tidak lagi menjalankankegiatan sesuai fungsi sebenarnyaseperti yang telah dijelaskan diawal.Selain itu, presiden BEM mengatakanbahwa secara tidak langsung yangmenjadi latar belakang timbulnyaperaturan jam malam ini sepertikegiatan-kegiatan yang akhir-akhir inidilakukan seperti bermain kartu, com-puter game, dianggap seperti tempatngekos. Sehingga dipertanyakan

letak tanggung jawab moral dankesadaran mahasiswa dalammengapresiasikan seluruhkreatifitasnya melalui HMJ maupunUKM.

Kebijakan akan jam malam yangmasih menjadi wacana ini,berdampak cukup besar bagikegiatan yang ada di LKM FP. Sepertikegiatan kepanitiaan atau suatu acarayang mengharuskan kordinasi secaraintens, seperti yang dilontarkan olehAdi Setiawan “Jika kegiatanmahasiswa dibatasi oleh waktu,maka secara tidak langsung dapatmembatasi kreatifitas yang nantinyaakan berpengaruh pada kualitasmahasiswa”. Seperti apa soft skillyang akan terbentuk apabila kreatifitasmahasiswa dihambat denganadanya jam malam.

Lalu bagaimana soft skillmahasiswa yang diyakini melaluiorganisasi dapat terbentuk?

CA

’PO

NY

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

8

merupakan pilihan mereka sejakawal. Itu di akui oleh salah seorangmahasiswa FP jurusan BudidayaPertanian angkatan 2006 ”Ya agakkecewa juga dengan sistempembelajaran yang ada disini, tidakseperti yang dibayangkan, sistempendidikan terlalu teoritik dan saranapraktikumnya itu yang kurangmemadai, padahal dunia luar terusberubah”. Sayang memang jika inputyang sudah bagus tidak didukungoleh sistem yang menunjangkegiatan pendidikan.

Lalu bagaimana tanggapan Prof.Dr. Ir. H. Hendrawan S., m. Rur. Sc dariLembaga Pengkajian danPengembangan Pendidikan (LP3)Universitas Brawijaya Malang tentangsistem pendidikan di Fakultaspertanian. Berikut ini adalah hasilwawancara tim Buletin Ca’Pony .

1. Seseorang yang layak dika-takan sebagai seorang mahasiswa itu seperti apa?

Seseorang layak dikatakansebagai mahasiswa bisa dilihat daritiga hal. Yang pertama adalah layakdari sisi kematangan ataukedewasaan usia, kedua layak darisisi IQ atau passing grade waktumengikuti ujian masuk perguruantinggi, yang ke tiga adalah sejauhmana dia memiliki kema tanganemosional, artinya orang yangmemiliki kematangan emosionaltahu tujuan sekolah itu untuk apa.Sejauh mana dia tahu ke perguruantinggi itu untuk apa, untuk siapa,bagaimana berbuat dan kemanaharus melangkah.

2. Ada sebagian mahasiswayang berminat dibidang perta-nian, akan tetapi setelah masukmerasa kecewa dengan sistempembelajaran di FP yang lebih

Kasus-kasus

Dedeh, Hafid, Syekh

mengedepankan teori dari padapraktek, lalu bagai manasebaiknya FP menang gapi halini agar mengha silkan lulusanyang mampu bersaing?

Sistem pembelajarannya harusdiperbaharui, mahasiswa jangandiberi mata kuliah yang banyak, tapiperbanyak aplikasi. Karena pertanianbukan ilmu melainkan sistem yang

terintegrasi. Sehingga Perlu adanyapengurangan jumlah mata kuliah.

Jangan se muanya ingin jadimata kuliah sendiri-sendiri,

terutama dipertanian harusmenjadi satu kesatuantidak bisa berdiri sendirikare na akan terlalu banyakmata kuliah yangdibebankan kepadamahasis wa. Dan Mahasis

wa ju ga harus diberi tantangan untukme mecahkan permasalahan. Civitasaka demika juga harus menyadari jikamaha siswa yang dihargai masyarakatadalah mahasiswa yang mempunyaiketerampilan aplikasi untukmenjawab tantangan di masyarakat.Penyebab kekecewaan juga tidakhanya karena sarana yang kurangmemadai tapi juga pendukung saranatersebut (dosen, red)

3. Bagaimana dengan kualitasdosennya?

Kualitas dosen harusdiperbaharui, karena dosenmemegang kunci dalampembelajaran. menarik atau tidaksuatu pengajaran tergantung darikreativitas dosen itu sendiri. Semakinbanyak dosen yang kreatif akansemakin banyak mahasiswa yang ikutbelajar, sehingga output akan baik.Sayangnya di sini tidak ada sistemyang mengangkat seorang dosenyang mempunyai kreatifitas danmemberhentikan dosen yang tidakpunya kreatifitas. Yang ada sekarangperekrutan dosen tidak berdasarkankemampuan kreatifitas, tapiberdasarkan teori saja.

4. Apakah mahasiswa FP sudahkompeten?

Harus ada kesamaan pendapatapakah mahasiswa kita sudahkompeten atau tidak. Selama ini yangmengetahui kompeten tidaknyalulusan kita adalah penggunanya(stake holder,red), akan tetapi selamaini yang dilakukan adalahkemauannya dosen bukan kemauanpengguna dan tidak ada evaluasiapakah itu yang dibutuhkan olehpengguna. Terlalu banyak mata kuliahyang diberikan dan waktunya tidak adasehingga yang diajarkan hanyakulitnya saja. Sedangkan untukpraktikum tidak dilaksanakan sejak

awal masuk kuliah, sehinggaketerampilan yang dimilikidipertanyakan. Banyak masalah yangmenyebabkan praktikum tidakberjalan sesuai waktunya diantaranyaterlambatnya penurunan danapraktikum sehingga menghambatpelaksanaan praktikum.

5. Apa saja yang mempengaruhipembentukan mahasiswa yangberkualitas?

Mahasiswa yang berkualitas bisadibentuk jika ada sebuah interaksi,ada suasana akademis, isipembelajaran bagus, evaluasinyatransparan, model pembelajaranmemberikan kesempatan kepadamahasiswa untuk mencari jati diri danmengembangkan kretivitas.

6. Bagaimana cara membentukmahasiswa yang kritis?

Untuk membentuk mahasiswayang kritis dilihat model pembelajaranseperti apa. Kalau dengan modelpembelajaran seperti sekarang initerlalu sedikit mahasiswa yang kritis.Dan sistem pembelajaran sekarangjelas mempengaruhi kualitaslulusannya. Jika kualitas input baikakan tetapi ditangani kurang baik akanmenjadi jelek. Jadi carapenanganannya harus baik. DanBanyak dari mahasiswa kita yangsetelah lulus tidak bisa apa-apa danyang mengatakan itu adalah parapengguna.

BIODATA

Nama : Prof.Ir.H.Hendrawan SoetantoM.Rur.Sc.,Ph.DTempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 02Juni 1953Pekerjaan:Dosen/Ketua LP3-Unibraw

Pengalaman jabatan :

>Sekretaris Pusat PenelitianUniversitas Brawijaya, Malang 1985 –1988>Pembantu Dekan Bidang AkademisFakultas Peternakan UniversitasBrawijaya 1992-1995>Ketua Jurusan Nutrisi dan MakananTernak, FakultasPeternakan Universitas Brawijaya1995–1998>Anggota Dewan Pakar dan Staf AhliLP3 Universitas Brawijaya 1998–2000>Ketua LP3 Universitas Brawijaya2000-Sekarang>Ketua Laboratorium NutrisiRuminansia, Fakultas Peternakanuniversitas Brawijaya2005 - sekarang

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

CA

’PO

NY

9

Foto Kampus

Berubah untuk berbenah.Kian megah, kian mewah, kian indahTanda tanya besar akan perubahan... perbaikan atau permainan.Dimana letak jati dirimu yang mengedepankan mutu.Pendidikan atau kemewahan dan kemegahan.Fasilitas, kondisi dan mutu menentukan asumsi.Namun kenyataan berkata lain.Lihat fasilitas yang telah ada menjadi tidak berguna.Ditinggalkan, dibiarkan, tanpa ada perbaikan.Inikah yang dikatakan berbenahWelcome to Agriculture FacultyAgriculture Faculty is a part of Brawijaya University

>>Kondisi jalan yang sudah rusak hingga saatini belum mendapat perhatian sama sekai.

>>Galian salah satu proyek penataan kampus yangakan dirombak total demi kepentingan transportasi.

Unibraw Berbenah

>>Fasilitas baru untuk meningkatkan mutuatau uang gedung?

Fotografer : Aulia Wika P.Narasi : Aulia Wika P.Ilustrator : Akhmad Zaenuri

CA

’PO

NY

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

10

Foto Kampus

>>Cahaya matahari menyinari sudut Greenhouse yang kotor dan tidak terawat .

>>Kapan diperhatikan?Akankah fasilitas yang rusak diperhatikan

dan dibenahi atau malah ditelantarkan?

>>Pembangunan gedung perpustakaan pusat belumkunjung selesai

>>Banyak pohon tumbang berserakan yang terjadiboulevard saat ini. daerah yang dulunya teduh danrindang menjadi lebih baik atau menjadi lebih parahdengan dibangunya jalan kembar.

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

CA

’PO

NY

11

Opini

Oleh : Setiyo Yuli Handono, SP.*

Mendengar kata mahasiswa,tentu yang tergambar dalambenak kita adalah sosok

cerdas, dinamis, dan penuh ide kreatif. Mahasiswa adalah gelar yangdiberikan pada seseorang yangmenuntut jenjang pendidikan lebihtinggi setelah melalui 12 tahunpendidikan di bangku SD, SMP, danSMA. Sebagai mahasiswa, tentumemiliki beban dan tanggung jawabyang lebih tinggi diban dingkandengan siswa putih abu-abu.Disamping mahasiswa sebagaipelajar, mahasiswa dituntutsenantiasa menuang kan idekreatifnya, berpikir kritis dalammenyikapi fakta di masyarakat danmenjadi agen perubah (agent ofchange) untuk mengantarkanmasyarakat pada kondisi yang lebihbaik.

Mahasiswa adalah masa emasgenerasi muda dengan sejumlahpotensi luar biasa, diantaranya adalahusia, intelektualitas, kesempatanbelajar, idealis me dan energi tinggi.Mahasiswa umumnya adalahpemuda dalam rentang usia 18-25tahun dimana merupakan usiaproduktif dalam berpikir, belajar danberkarya. Sehingga dalam rentangusia tersebut akan dihasilkan energiyang luar biasa, penuh semangat danvitalitas tinggi. Ditunjang oleh adanyakesempatan belajar yang luas danalam intelektualitas yang dominanakan menjadikan mahasiswa sosokyang memiliki pemikiran luas, kuatdari sisi teori, mantab dalam praktekdan memiliki inisiatif yang cerdas.Selain itu mahasiswa memilikipotensi idealisme tinggi dalammenyikapi permasalahan; menyukaitantangan, berjiwa pemberontak danpro pada peruba han yang membawakebaikan dan kebena ran. Idealismetersebut yang akan menga rahkannyadalam membentuk jati diri,mengambil sikap dan menuangkanaksi yang akan melahirkan sebuahgerakan mahasiswa.

Di satu sisi, fakta telah berbicaradan menorehkan berlembar-lembarraport buram mahasiswa saat ini.Budaya permi sivme, hedonisme,materialisme dan budaya pop telahmeracuni potensi besar maha siswadan menjadikannya jatuh dalamkubangan masalah seperti kasusnarkoba, pergaulan bebas (free sex),perkelahian remaja, pornografi danpornoaksi. Secara tak langsung,meskipun tidak seluruh aktorbermasalah tersebut adalahkalangan remaja, tapi mayoritas

mahasiswa sebagai golongan yangakan memasuki lapisan atassusunan kekua saan, strukturekonomi, dan akan memilikikelebihan tertentu dalam masyarakat,dengan kata lain adalah kelompok elitdi kalangan kaum muda. Kelima,seringnya mahasiswa terlibat dalampemikiran, perbincangan danpenelitian berbagai masalahmasyarakat, memungkinkan merekatampil dalam forum yang kemudianmengangkatnya ke jenjang karier.

Dari pemaparan Arbi Sanit diatastentu sebagai mahasiswa tidakhanya berdiam diri saja melainkanharus berfikir dan bergerak untukmelakukan perubahan yangmengarah pada kebaikan dankebenaran. Mahasiswa adalah orangyang cerdas, tentu orang yang cerdasakan memilih menjadi pemain,sedangkan pecundang akan pasrahsebagai penonton dan pengamat.Mahasiswa adalah sosok tumpuanharapan, disini mahasiswa memilikiposisi strategis dalam ajangperubahan. Dengan berpegang teguhpada idealisme yang berstandartpada kebe naran dan semangat yangberkobar-kobar, perjuangan danpergerakan yang dilakukanmahasiswa akan mampumengantarkan bangsa ke gerbangyang lebih baik. Banyak yang bisaanda lakukan, jadi mulailah dari saatini, mulailah di sini dan mulailahmerubah diri. Anda adalah pembuatsejarah, jangan hanya mencatat danbelajar sejarah. Sepak terjang Andaakan mampu mempengaruhi dunia.

*) Staf Pengajar (Dosen) Jurusan SosialEkonomi Fakultas Pertanian UniversitasBrawijayaTahun masuk Staf Pengajar : 2006,Angkatan masuk Sosek-PKP tahun 2001lulus 2005,

Perubahan Paradigma Mahasiswamenimpa mereka yang kalau ditarikakar permasalahannya berangkat darirusaknya pergaulan di kalanganremaja. Cengkeraman liberalismedan sekulerisme telah berdampakpada pergeseran paradigmakehidupan. Ideologi tersebut mendiktekalangan remaja untuk mendewakankebebasan. Dengan alasan tersebut,mereka tidak mau terikat pada aturanyang menurut benak mereka, yangsebenarnya masih labil, mengikatdan mengekang kebebasanberekspresi. Akibatnya merekaterjerumus pada kebebasan yangdilandasi hawa nafsu, yang justruakan mengantarkan mereka padakehancuran.

Potret buram mahasiswa ter sebutharus kita rubah. Yang menjadi PR(Pekerjaan Rumah) besar adalahbagaimana mereposisi kembaliparadigma berpikir mahasiswa.Sosok mahasiswa ideal adalahpenuntut ilmu sejati yang selalubersemangat dan antusias terhadapilmu menyelami bakat diri danmendalami bidang yang sesuaidengan bakatnya tersebut, sertaberusaha untuk menciptakan inovasibaru dalam rangka mengamalkanilmu yang dimilikinya. Sosokmahasiswa ideal adalah jugamahasiswa yang memiliki jiwa pergerakan dan perubahan. Dengansenantiasa mencermati kondisimasyarakat, problem yang dialamirakyat dan penyimpangan kebijakannegara akan menjadikan maha siswamemiliki ketajaman pemikiran sertakemantaban bertindak. Ditunjangdengan adanya kepekaan sosial yangtinggi akan menjadikan mahasiswatergerak untuk terjun langsung dalamkancah perubahan menujumasyarakat dan bangsa yang lebihbaik dan benar.

Menurut Arbi Sanit ada lima sebabyang menjadikan mahasiswa pekaterhadap permasalahankemasyarakatan sehinggamendorong mereka untuk melakukanperubahan. Pertama, sebagaikelompok masyarakat yangmemperoleh pendidikan terbaik,mahasiswa mempunyai pandanganluas untuk dapat bergerak di antarasemua lapisan masyarakat. Kedua,sebagai kelompok masyarakat yangpaling lama mengalami pendidikan,mahasiswa telah mengalami prosessosialisasi politik terpanjang di antaraangkatan muda. Ketiga, kehidupankampus membentuk gaya hidup unikmelalui akulturasi sosial budaya yangtinggi diantara mereka. Keempat,

CA

’PO

NY

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

12

Opini

Mahasiswa, LKM, dan Perkuliahan yang Layak

Mahasiswa dipercaya sebagaimanusia yang memilikiintelektualitas, daya nalar dan

idealisme tinggi. Sejarah bangsa inimenunjukan bahwa peranmahasiswa sebagai pengubahperadaban suatu bangsa tidak bisadipungkiri. Tidak berlebihan, jikamasyarakat memandang mahasiswasebagai kaum intelektual tertinggi dinegeri ini.

Namun agaknya pandangan itumulai tergeser seiring peran danfungsi mahasiswa yang mulaidipertanyakan. Banyak kasus asusilajustru dilakukan oleh kaum yangmengaggungkan asusila. Banyakkasus pelecehan moral yang justrudilakukan oleh kaum yang selalumengatasnamakan moral dalamsetiap perbuatannya. Miris, ketikamendengar kasus aborsi banyakdilakukan oleh mahasiswa.

Namun disisi lain, tidak sedikitmahasiswa yang tetap mengukirkanprestasinya. Mahasiswa yang tetapsadar akan peran dan fungsinyasebagai pembawa peradaban baginegeri dan bangsanya. Mereka tetapakan menjadi mahasiswa yangmelakukan setiap aktivitasnyadengan sadar dan tanggung jawab.Menjadi mahasiswa berartiberprestasi, baik sosial maupunintelektual.

Bagaimana dengan mahasiswaFakultas Pertanian ini? Akankahdengan sistem perkuliahan yangmemadatkan aktivitas mahasiswadan kondisi LKM yang mulaikehilangan fungsi dan perannya,mahasiswa FP mampu bersaingdengan mahasiswa fakultas lain.Menjadi mahasiwa yang memilikikualitas yang dibutuhkan masyarakat.Atau hanya menjadi pelengkapkehidupan masyarakat yang tidakmemiliki manfaat bagi masyarakat.

Kondisi LKMOrganisasi menjadi salah satu

wadah pengembangan dirimahasiswa diharapkan mampumenampung kebutuhan untukmenyalurkan minat, bakat sertameningkatkan nalar mahasiswa. Danjuga sebagai penyalur keilmuan danarah profesi mahasiswa yangsebenarnya, sehingga organisasidiperlukan mahasiswa sebagaitempat untuk berekspresi danmengasah diri. Organisasi

Bagi mahasiswa , menjadi dilematis ditengah padatnya pasar tenaga kerja, ilmuyang diperoleh di kampus tidak memilki relevansi terhadap dunia kerja. Sistemperkuliahan yang lemah, kualitas asisten yang kurang memadai, jadwal kuliah danpraktikum yang padat, serta rendahnya partisipasi dosen seolah membentuk satukesatuan yang mengarah pada satu tujuan; rendahnya kualitas mahasiswa!

diharapkan mampumengembangkan softskillmahaasiswa yang tidak didapat diperkuliahan. Namun sangatdisayangkan ketika terjadi penurunanminat berorganisasi dikalanganmahasiswa fakultas pertanian.Organisai Mahasiswa menjadisesuatu yang tidak diminati lagi olehmahasiswa. Padatnya kegiatanakademik membuat mahsiswamalas untuk berorganisasi. Sehinggamuncul paradigma bahwa organisasihanya menghambat perkuliahan danakan menurunkan prestasi akademik.Hal ini diperkuat oleh lemahnya perandan fungsi LKM. Fungsi HMJ sebagaipenghimpun aspirasi mahasiswajurusanya pun dipertanyakan. HMJhanya menjadi tempat untukmenunjukan ego dan eksistensijurusan tertentu tanpa aspiratifditingkat bawah. Hubungan antarorganisasi yang tidak jelas antaraBEM dan HMJ melengkapiketidakjelasan ranah kerja antara HMJdan BEM.

Tidak mengherankan ketikamahasiswa menjadi malasberorganisasi. Hingga terfikir bahwaorganisasi hanyalah buang-buangwaktu dan tidak membawa manfaat.Hal ini diamini dengan kegiatan yangdilakukan oleh LKM hanya “main-main” tanpa mengetahui dan bahkantidak memiliki esensi yang jelas.Tidak aneh ketika terdapat wacanauntuk menggulirkan jam malam bagimahasiswa. Salah satu faktor inilahyang menyebabkan LKM tidak lagimemiliki daya tawar kepada fakultasdan universitas untuk dipertahankan,hingga terdapat wacana pemusatanorganisasi.

LKM akan tetap tidak memilikidaya tawar bagi mahasiswa danfakultas, apabila kondisi seperti initetap dipertahankan. Mahasiswa akantetap dengan paradigmaorganisasinya dan tetap malas untukberorganisasi. Fakultaspun akanberusaha untuk mngurangi danbahkan mematikan peran-peranorganisasi karena tidak memilki dayatawar lagi. LKM akan menjadi wadahyang lagi tidak pernah hadirsebagaimana fungsi dan perannya,wadah apresiasi dan pengembangandiri.

Lemahnya sistem di FakultasKondisi mahasiswa diperlemah

kembali oleh sistem yang adadifakultas. Setelah harus kecewadengan organisasi yang tidakmemiliki peran dan fungsinya lagi,mahasiswa harus menerima ketikajadwal perkuliahan dan praktikumsangat padat, kurangnya kualitasasisten, dan rendanynya partisipasidosen membentuk satu mata rantaiyang pada akhirnya akanmelemahkan kualitas mahasiswa.

Padatnya perkuliahan danpraktikum, serta tumpukan tugas yangharus dikerjakan tanpa memahamiesensi dari tugas itu. Mahasiswamenjadi praktis dan bahkancenderung pragmatis dalammengikuti perkuliahan. Kuliah danpraktikum hanya rutinitas dankegiatan yang harus dilakukan untukmeraih gelar. Tanpa penjiwaan yangmendalam untuk menjalankan tugasdan aktivitas kuliahnya maka tidakmengherankan mahasiswamenggunakan segala cara untukmemperoleh nilai yang baik.Mencontek dan kegiatan plagiatismemenjadi hal yang wajar dan rahasiaumum yang dimaklumi.

Rendahnya partisipasi dosenterhadap mahasiswa danperkuliahan menjadi salah satu matarantai rendahnya kualitasmahasiswa. Dosen seolah tidakmemiliki tanggung jawab pendidikanterhadap mahasiswa. Dosen hanyamengajarakan, tanpa memperhatikanapakah mahasiswa memahamai danmengerti tentang materi yangdiajarkan. Dosen juga hanya menjadipelengkap ilmu pengetahuan yangdimiliki oleh mahasiswa, tanpamemperhatikan fungsinya sebagaipendidik. Mahasiswa digiring padasebuah pemikiran self bukan sosial,hanya berfikir utnuk dirinya sendiribukan untuk masyarakat.

Organisasi tidak memiliki peran

Oleh : Syekh Farhan Robbani

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

CA

’PO

NY

13

Opini

Ilustrasi di atas menggambarkanbahwa telah terjadi pergeseranparadigma pendidikan. Dahulu

pendidikan tinggi di Indonesiaberbasis keilmuan (konten), tetapisekarang bergeser menjadi berbasiskompetensi. Pergeseran itu tidakterlepas dari kebutuhan tenaga kerjayang menuntut adanya berbagaikompetensi. Maka untuk dapat existdi lingkungannya seorangmahasiswa harus memilikikompetensi. Oleh karena itu,pergeseran paradigma ini diresponoleh pihak pemegang kebijakanpendidikan tinggi denganmemberlakukan sistem pendidikanyang spesifik bagi lulusannya denganberbagai skill yang diharapkanmemadai.

Untuk memenuhi kualifikasi yangdiharapkan, dilakukan perubahansistem pendidikan nasional denganadanya Undang Undang Sisdiknas2003. Perubahan mendasar yangdicanangkan dalam Undang-undangSisdiknas yang baru tersebut antaralain adalah demokratisasi dandesentralisasi pendidikan, peranserta masyarakat, tantanganglobalisasi, kesetaraan dankeseimbangan, jalur pendidikan, danpeserta didik.

Demokratisasi mengarah padadua hal, yaitu pemberdayaanmasyarakat dan pemberdayaanpemerintah daerah, desentralisasimemberikan kesempatan bagi pihakperguruan tinggi untuk dapatmengelola perguruannya secara pro-fessional. peran serta masyarakatdapat dilembagakan dalam bentukdewan pendidikan atau mudahnyabisa disebut ikatan orang tuamahasiswa (IOM). Dalammenghadapi tantangan globalisasi,maka penyerapan tenaga kerja akanditentukan kompetensi yangdibuktikan sertifikat kompetensi, yangdiberikan oleh penyelenggara satuanpendidikan yang terakreditasi ataulembaga sertifikasi kepada peserta

Oleh : Chairul Anwar*

Kata – kata itu selalu terngiang di benak mahasiswa yang baru wisuda. Wisuda berarti telah menyelesaikan kuliahdan siap terjun ke masyarakat. Ia (wisudawan) dianggap telah berhasil dalam kuliah dan telah siap kerja. Universitaspun bangga atas kelulusannya sebagaimana halnya, kebanggaan yang muncul dari teman-temannya. Wisudaitu menjadi tidak berarti karena sulinya mendapatkan pekerjaan. Kenyatan ini juga diketahui teman –temannya yangmasih masih kuliah. Mahasiswa yang sedang menjalani masa perkuliahandipaksa untuk berpikir dua kali, yaitu materi kuliahnya dan ke mana ia setelahwisuda! (anggap saja aktivis itu sama dengan kuliah).

didik dan masyarakat yang dinyatakanlulus setelah mengikuti ujikompetensi tertentu.

UU Sisdiknas 2003 inimemberikan tantangan bagi pihakperguruan tinggi (PT) untukmelakukan berbagai inovasi dengantujuan memenuhi kompetensi yangada. Inovasi ini dapat berupaperubahan kurikulum, pembaharuanmata kuliah, dan kegiatankemasyarakatan berorientasi kerja.Manajemen perguruan tinggimemiliki peran yang sangat pentingdalam melakukan berbagai inovasi.

Inovasi sistem pendidikan dalampengajaran yang berubah dari teach-ing center menjadi student center tidakhanya meletakkan mahasiswasebagai objek, tetapi juga sebagaisubjek pendidikan. Sedangkan dosenhanya sebagai fasilitator saja. Inimenjadikan mahasiswa untukmenjadi proaktif dalam perkuliahan.Tidak hanya itu, mahasiswa jugaberhak mengkritik dosen yang kurangproaktif dalam perkuliahan ataupunmanajemen perguruan tinggi baikditingkat Universitas, Fakultas,maupun Jurusan.

Dalam hal ini, profesionalismebenar – benar diutamakan. Tetapi,yang menjadi pertanyaan apakahprofesionalisme di lingkungankampus kita sudah seperti yangdiharapkan?

Sebagai contoh profesionalismeadalah Broadcast poltek malang yangdulunya menempati gedung Sosek,Universitas Brawijaya. Salah seorangmahasiswanya, Muhammad,menuturkan bahwa dosen yang tidakmasuk kuliah diberi waktu duaminggu untuk mengganti di jam yanglain. Apabila tidak mengganti, makalangsung dipecat oleh pihakmanajemen. Kasus ini pernahdialami oleh salah seorang dosenbrawijaya yang mengajar di sana.Walaupun statusnya swasta yangSPPnya mahal, profesionalismenyatidak perlu diragukan.

Cerita di atas mungkin hanyalahsebuah contoh yang tidak berarti bilahanya masuk telinga kanan dankeluar telinga kiri. Banyak kasus dikampus kita yang menunjukknanketidakprofesionalan. Hal kecil yangsering kali diremehkan adalahabsensi, baik dari dosen,manajemen, maupun mahasiswa.Titip absen (TA) dan kolom absenyang kurang karena sudah waktunyaganti absen. Hal – hal kecil bila seringdiremehkan tentunya dapatmerembet ke hal – hal yang besar.

Mahasiswa, apabila telah terbiasadengan budaya ketidakprofesionalanakan menjadi manja dan janganberharap untuk dapat memilikikompetensi seperti yang diharapkan.Sikap manja ini bisa berasal darimahasiswa itu sendiri. Sedangkanmanajemen dan dosen juga berperanbesar dalam membentuk budayatersebut. Pada akhirnya kemanjaanyang ada pada diri mahasiswa dapatmenjadi bumerang baginya sehinggasulit mencari kerja setelah menjadisarjana.

dan fungsi sehingga melemahkanminat mahasiswa, lemahnya sistemperkuliahan dan lingkungan yangkurang mendukung membentuk satukesatuan pada rendahnya kualitasmahasiswa. Maka tidakmengeherankan tercipta mahasiswa

yang tidak memiliki daya tawar bagimasyarakat karena rendahnyakualitas. Maka siapa yangdisalahkan?.

Semuanya harus memilikikesadaran untuk membentuk pribadimahasiswa yang berkualitas.

Bermanfaat bagi masyarakat denganmengembalikan lagi fungsi danperan sebagai organisasi.Menguatkan sistem perkuliahan.Sehingga terbentuk pribadi-pribadimahasiswa yang berkualitas danbermanfaat. Hidup mahasiswa!

Kerja, Kerja, dan Kerja!

*Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi2004

CA

’PO

NY

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

14

Sorotan

SPIP sebagai nama baru IOMyang telah dibubarkan melaluiSK No.719/J.10.12.3/KP/2007

tanggal 27 maret 2007, bukan lagilembaga yang independen. SPIPsepenuhnya dipegang oleh pihakfakultas, sehingga struktur pengurusmaupun pengelolaan danamahasiswa sepenuhnya menjaditanggung jawab pihak fakultas. Tujuhbulan berlalu semenjak SPIPdisahkan manjadi pengganti IOM,tetapi sosialisasi maupunkeberadaannya masih dipertanyakan.

SPIP Tanpa PengurusSuatu lembaga yang telah digan

tikan oleh lembaga baru sudahseharusnya ada kepengurusan baruuntuk menjalankan fungsi lembagatersebut, demikian juga SPIP.Sebagai lembaga baru tidakseharusnya kepengurusannya masihbelum terbentuk sampai saat ini.Suatu lembaga baru dijadikanpengganti lembaga lama dengantujuan untuk memperbaiki kinerja agardapat menjalankan fungsi yangsebenarnya. Pertanyaan yang timbuladalah bagaimana SPIP dikatakanlebih baik dari IOM jika susunanpengurus saja belum terbentuk, lalubagaimana bisa SPIP menjalankanfungsi dan hakekat kebe radaannya?

IOM sejak berganti nama menjadiSPIP otomatis kepengurusannya

SPIP Tidak Perlu PengurusDana SPIP yang terus mengalir dengan pengelolaan yang belum jelas. Kemanaarah penggunaan dana SPIP, dengan transparansi yang belum jelas selamakurun waktu 7 bulan

harus berubah, karena SPIP bukanlagi lembaga inde penden sehingggapengurusnya adalah pihak fakultas.Tetapi sampai saat ini kepengurusanSPIP belum juga ada. Hal inidibenarkan oleh Hj. Arien Suprastiwi,SH., selaku kepala Tata UsahaFakultas Perta nian dan juga mantansekretaris II IOM, “Yang jelas saat iniSPIP tidak ada pengu rusnya”. Halsenada juga disampaikan oleh Prof.Ir.Sumeru Ashari M.Agr.Sc.PhD selakudekan fakultas pertanian, “Memangsampai saat ini SPIP belum adapengu rusnya”.

Sebagai lembaga yang tidak lagiindependen, pengurus SPIP adalahpihak fakultas yang dipilih oleh dekanFP dengan spesifikasi tertentu.Sumeru menjelaskan bahwapengurus SPIP adalah staff maupundosen FP, dimana penetapanpengurus ini berdasarkankesepakatan dari dosen maupunstaff yang telah ditunjuknya. ”sampaisaat ini saya masih mencari staf ataudosen yang mau mengurusinya”.Sedangkan untuk mengisikekosongan pengurus, untuksementara kepengurusan SPIPdiserahkan pada pengurus IOM lamadan Arien suprastiwi. Selama parastaff dan dosen tidak ada yangbersedia menjadi pengurus SPIP,sampai saat itu pula pengurus SPIPtidak akan terbentuk.

Alur DanaSumber dana SPIP

adalah dari maha siswayang peruntukkannya untukmem biayai kegiatanmahasiswa selain untukpembangunan fasilitas danpengembangan pendidikan.Dana kegiatan mahasiswayang salah satu sumbernyadari SPIP, saat ini prosespencairannya memerlukanwaktu yang lama. Hal inidibenarkan oleh Dwi salahseorang anggota FORSIKA,“Pokoknya jika inginmeminta dana dari SPIPharus memiliki kesabaranyang sangat tinggi karenaprosesnya lama sekali”.

Alur penarikan danakegiatan maha siswa dari

dana SPIP jauh lebih sulit jikadibandingkan IOM. Bagaimana tidak,untuk mengambil dana terlebihdahulu harus menyerahkan proposalkegiatan jauh-jauh hari sebelumtanggal acara kepada PembantuDekan (PD) III. Selanjutnya setelah PDIII menyetujui anggaran dana yangdiajukan baru dana akan turun50 %dari total dana yang diajukan. Sisadana 50 % akan didapatkan apabilaLaporan Pertanggung jawaban (LPJ)kegiatan diserahkan maksimal 20hari setelah kegiatan berakhir.Konsekuensi jika LPJ tidak segeradiserahkan adalah sisa dana 50 %akan hilang entah kemana. Hal inidibenarkan oleh Erry Winda R., selakubendahara umum HIMADATA, ”Jumlah dana yang didapat hanya 50% dari total dana yang kami minta,sisanya diberikan setelah kegiatanselesai dengan syarat menye rahkanLPJ kegiatan. Jika syarat tidakdipenuhi, maka sisa dana tersebuthangus.”

Sebelum berganti nama menjadiSPIP, pencairan dana untuk kegiatanHMJ dan UKM dari pihak fakultassangatlah mudah, tanpa banyakprosedur yang disyaratkan oleh pihakfakultas. Sumeru menjelaskanalasan kenapa dana yang turunberangsur 50 % didepan dan 50 %setelah acara selasai adalah karenasampai saat ini HMJ dan UKM belummenyerahkan program kerja selamakepengurusan satu tahun kepadafakultas.

Permasalahan yang lebih pelikterjadi ketika penarikan dana atasnama IOM yang selanjutnya dikelolaoleh SPIP untuk digunakan programkerjanya masih terus dilakukan.Sampai saat ini arahan dana SPIPyana masih simpang siur, ditunjangtidak adanya kepengurusan yangbertindak sebagai pengelola,menimbulkan tanda tanya besardalam benak mahasiswa.Bagaimana transparansi dana dapatdipertanggung jawabkan jika, sampisaat ini sosialisasi SPIP kemahasiswa belum juga dilakukan.

Sukarno, Rofiq

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

CA

’PO

NY

15

Surat Pembaca

Glass House (GH) FP sudah tidaklayak pakai. Atap kaca sudah banyakyang pecah sehingga saat hujan GHbanjir, lebih parah lagi pecahan kacasering turut jatuh. Hal ini tentunyasangat membahayakankeselamatan. Selain itu, atap GH jugasudah tertutup lumut, ruangan jadigelap dan cahaya yang masukkurang. Hal ini berakibat padapertumbuhan tanaman yang pastimengalami etiolasi.

Belum lagi jendela yang dijebolmaling satu tahun lalu juga belumkunjung dibenahi. Lucu sekali ketikapintu utama dikasih teralis demimanjaga keamanan tetapi jendeladibiarkan jebol.GH merupakansarana untuk mendukung penelitianmahasiswa. Jika kondisinya sepertiini lalu bagaimana kualitas penelitianyang menjadi tolak ukur kelulusan?

Mohon diperhatikan, sudahsaatnya GH direnovasi, bukankah inidemi FP sendiri? Katanya maumenjadi barometer FP di JATIM? Matursuwun

Akhir-akhir ini santer terdengar isujam malam. Hal ini sangatmeresahkan kami sebagaimahasiswa yang masih perdulidengan LKM. Satu hal yang perludicermati sebelum memberlakukanjam malam ini adalah:

1.Jika jam malam diberlakukanbagaimana kegiatan mahasiswa?

2.Siapa nantinya yang akanmengurus inventaris?

3.Jika tidak boleh beraktifitas diHMJ, camping saja di lapanganrektorat.Selama ini kegiatan mahasiswa

sudah sangat dibatasi denganpadatnya kegiatan perkuliahan.Akankah hal ini masih kurang? Mohonhal ini diperhatikan.

Terima kasih atas perhatiannya

UKM Olahraga menjadi anak tiriyang tak kunjung mendapat kepastiansarana dan prasarana dari pihakFakultas. Setiap kali ada suatukegiatan selalu ada hambatan dalamhal keuangan dan sarana olahraga.UKM Olahraga pernah mengajukanpengadaan komputer pada periode2005-2006, namun sampai sekarangtidak pernah dipenuhi. Gimana UKMOlahraga bisa berjalan lancarsedangkan UKM Olahraga tidakpunya sarana apapun untukmenunjang semua kegiatan.

Banyak anggota yang bertanya“mas kalau mau latihan bola basket,volley, sepak bola dimana?” PengurusUKM tidak tau musti menjawab apa.Karena memang UKM Olahraga tidakmemiliki tempat untuk melakukanlatihan. Berbicara prestasi UKMolahraga cukup berprestasi baik didalam maupun di luar kampus.Namun kenapa UKM Olahraga tidakdiperhatikan sebagai mestinya??

Saya mengikuti mata kuliahManajemen Pembibitan Hortikulturakebetulan dosen pengajar matakuliah tersebut adalah seorangpejabat dijajaran FP. Karenakesibukan beliau kami terpaksamenyesuaikan jadwal kuliah denganjjadwal yang dimiki dosen, sehinggasering setiap minggu jadwal selaluberubah.

Sebagai mahasiswa kami sangatbingung tapi tidak tau harusbagaimana menyikapi hal ini.Ditambah lagi kami jugalah yangharus mencari ruang kosong untukkuliah. Disisi lain kami juga bukanpengangguran yang tidak ada acarasehingga kami harus terus mengalah………… Mahasiswa sekali lagimenjadi korban.

Buat PD II

Nunk, Ass BT3Mahasiswa yang resah akan

kondisi LKM FP.

UKM OlahragakuJadi Anak Tiri

UKM Olahraga

Kalo Gak Boleh

Pak Dosen

Adi , BP ‘05

Redaksi Buletin menerima tulisan dalam bentuk :opini, surat pembaca yang disertai dengan identitas yang lengkapatau foto kopi KTM. Tulisan yang masuk berhak disunting olehredaksi tanpa megurangi makna yang akan disampaikan tulisanalamat redaksi: canopy jln. veteran kav. 7 lt. 2 PKM UB

Nginep di HMJCamping Aja di

Lapangan Rektorat!

Kami Bingung…

CA

’PO

NY

TAJA

M M

EM

IHA

K K

EB

EN

AR

AN

16

Ku duduk disini bukan tuk merasakan sunyibukan tuk sendiridan bukan tak berbagi artiberjajar berbanjardan melingkarmembentuk aura kehangatanbersama bersila dan berselonjormenikmati pahitnya kopidengan kebersamaantuk saling mengenang dan mengingat kejayantuk saling merasatuk memberikan nafaspada goresan tinta

Kesunyian

Aku masih terdiam di ruangan iniAku masih terpekur menatap sendu angan yang baru saja buyarAku terpekur menghadapi sebuah kenyataan di luar dugaankuDan aku tidak bisa berbuat apapun untuk yang baru saja ku alamiDi ujung pagi ini...Mempertaruhkan hari iniUntuk sebuah kebenaran yang mungkin jauh dari anganku

Untuk secangkir teh yang aku minum di awal hari iniMemberi sebuah kehangatan di tengah dinginnya udara di pagi iniTapi tidak sehangat yang aku inginkanSemuanya terasa bekuHari ini ingin kuawali dengan semangat yang masih aku punyaUntuk hari yang akan aku jelangTunggu aku di ujung hari iniUntuk menceritakan apa yang aku alami....

Suatu Ketika

Dee

zaenuri

di Sebuah Ruangan

Ekspresi