Candra pratama - 13504241006
-
Upload
danangharjanto433 -
Category
Documents
-
view
230 -
download
0
description
Transcript of Candra pratama - 13504241006
PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DENGAN KTSPDi jurusan teknik pemesinan bubut
Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :
No Kurikulum 2013 KTSP1 SKL (Standar Kompetensi
Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
2 Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
lebih menekankan pada aspek pengetahuan
3 di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
4 Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013
5 Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
6 TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran
TIK sebagai mata pelajaran
7 Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9 Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
Penjurusan mulai kelas XI
10 BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa
BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa
Materi pembelajaran atau lingkup materi Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif merupakan bagian dari isi rumusan Kompetensi Dasar (KD) yang merupakan muatan dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara peserta didik dengan lingkungannya untuk mencapai Kemampuan Dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar dari mata pelajaran. Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pembelajaran dalam silabus atau buku, serta Kompetensi Dasar yang termuat dalam KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan).
A. Konsep pembelajaran
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti (KI), selanjutnya
Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD).
2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi Inti mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai
pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam
mencapai SKL.
3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai
Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses
pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam
konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar yang mengacu
pada Kompetensi Inti.
Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur
dan kategori domain kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi
ke dalam domain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian domain
perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang
baik selama proses pembelajaran maupun hasil belajar yang dirumuskan
dalam perilaku (behaviour) yang terdapat pada indikator pencapaian
kompetensi.
Diskripsi
1. Hasil belajar dirumuskan dalam tiga taksonomi meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar ini
dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik baik selama
proses belajar maupun hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku
(behaviour) tujuan pembelajaran. Kita mengenal klasifikasi perilaku hasil
belajar berdasarkan taksonomi Bloom, dan pada Kurikulum 2013 digunakan
taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.
Sikap (affective domain) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam
bersikap dan merasa.
Pengetahuan (cognitive domain) merupakan kapabilitas intelektual dalam
bentuk pengetahuan atau berpikir.
Keterampilan (psychomotor domain) merupakan keterampilan manual
atau motorik dalam bentuk melakukan.
a. Ranah sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan urutan pertama dalam
perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan
ranah pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dalam Kurikulum
2013 menggunakan taksonomi Krathwohl dimana pembentukan sikap
peserta didik diawali dari menerima (accepting), menjalankan
(responding), menghargai (valuing), menghayati
(organizing/internalizing), mengamalkan (characterizing/actualizing).
b. Ranah pengetahuan pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi
Bloom yang disempurnakan oleh Anderson. Perkembangan kemampuan
mental (intelektual) peserta didik dimulai dari C1 yakni mengingat
(remember) dimana peserta didik mengingat kembali pengetahuan dari
memorinya. Tahapan perkembangan selanjutnya C2 yakni memahami
(understand) yang merupakan kemampuan mengonstruksi makna dari
pesan pembelajaran baik secara lisan, tulisan maupun grafik. Lebih lanjut
tahap C3 yakni menerapkan (apply) yang merupakan penggunaan
prosedur dalam situasi yang diberikan atau situasi baru. Tahap lebih
lanjut C4 yakni menganalisis (analysis) yang merupakan penguraian
materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana bagian-bagian tersebut
saling berhubungan antara satu sama lainnya dalam keseluruhan struktur.
Tingkatan taksonomi pengetahuan selanjutnya C5 yakni mengevaluasi
(evaluate), merupakan kemampuan membuat keputusan berdasarkan
kriteria dan standar. Kemampuan tertinggi adalah C6 yakni berkreasi
(create), merupakan kemampuan menempatkan elemen-elemen secara
bersamaan ke dalam bentuk modifikasi atau mengorganisasi elemen-
elemen ke dalam pola baru (struktur baru).
c. Ranah keterampilan pada Kurikulum 2013 menggunakan gradasi Dyers
yang ditata sebagai berikut: mengamati (observing), menanya
(questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), menyaji
(communicating), dan mencipta (creating).
2. SKL merupakan profil lulusan yang akan dicapai oleh semua mata pelajaran
pada jenjang tertentu yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
3. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti
untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar.
Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui
proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema
berikut.
Penilaian
PenilaianHASIL BELA-JAR
Penilaian
PEMBE-LAJARAN
Materi P
embelajaran
KDKI+
RL
SKL
RL = Ruang lingkup materi
Gambar 1: Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaian dan Hasil Belajar
Rumusan standar kompetensi lulusan SMK/MAK yang tercantum pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk
tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK
DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
4. Kompetensi Inti SMK/MAK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMK/MAK
sebagai berikut.
Tabel 2. Kompetensi Inti SMK/MAK
KOMPETENSI INTIKELAS X
KOMPETENSI INTIKELAS XI
KOMPETENSI INTIKELAS XII
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
KOMPETENSI INTIKELAS X
KOMPETENSI INTIKELAS XI
KOMPETENSI INTIKELAS XII
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
5. Kompetensi Inti pada aspek sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi
reaksi afektif, perilaku dan kognitif. Gradasi kompetensi sikap meliputi
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
6. Kompetensi Inti pada aspek pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi
dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya.
Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan pengetahuan peserta didik
untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3)
dan kemampuan menganalisis (C4); untuk kelas XII ditambah hingga
kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah dimensi bentuk
pengetahuan (knowledge); untuk kelas X berupa pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan
sampai metakognitif.
a. Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan
detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau
peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati.
Misalnya dimensi mesin bubut, bagian utama mesin bubut.
b. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks
berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contoh: kategori
sudut pahat bubut; prinsip kerja mesin bubut..
c. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana
melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma
(urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis), teknik, dan metoda. Misalnya proses bubut bertingkat,
teknik pemasangan pahat bubut.
d. Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi
(mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta
penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh prediksi atau
antisipasi putaran mesin bubut, rancangan bubut dalam, strategi bubut
tirus.
5. Kompetensi Inti pada aspek keterampilan mengandung keterampilan abstrak
dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill,
yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar,
dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental/keterampilan
berpikir. Sedangkan keterampilan konkret lebih bersifat fisik motorik yang
cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, mencoba,
membuat, memodifikasi dan mencipta.
6. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah
tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik,
dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4.
7. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi
arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal
yang harus dicapai peserta didik.
8. Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi
pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi
keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik.
Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik dapat
mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan
dampak pengiring (nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.
Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik, peserta
didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial yang relevan dengan
Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.
9. Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi
pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Melakukan linierisasi keterkaitan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
b. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks
sesuai KD dari KI-3;
c. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan
KD dari KI-4;
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran dan keterampilan yang harus dicapai;
e. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan
yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan
f. Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
relevan.
B. Contoh
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan
analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis itu
akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar yang
berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian
yang diperlukan. Contohnya sebagai berikut.
Ruang lingkup materi mata pelajaran teknik pemesinan bubut SMAK/MAK
kelas XI adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman tentang mesin bubut yang memuat definisi sesuai karakteristik
mesin bubut;
2. Macam-macam mesin bubut berdasarkan konstruksi, dimensi dan fungsi
mesin bubut;
3. Bagian-bagian utama mesin bubut memuat komponen utama mesin berupa
meja mesin, spindel utama, eretan, pemegang pahat bubut, kepala lepas,
tuas-tuas pengatur, kotak roda gigi;
4. Perlengkapan mesin bubut terdiri atas bermacam cekam, senter putar dan
senter tetap, pembawa dan piring pembawa, kolet bor;
5. Alat bantu kerja seperti kunci-kunci, alat ukur, alat setting, dan
6. Penggunaan/pengoperasian mesin bubut untuk beberapa fungsi.
A. Contoh
Tabel 4. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk digunakan sebagai aturan dalam menggunakan teknik pemesinan bubut.1.2Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam menggunakan teknik pemesinan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran
bubut2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam menggunakan teknik pemesinan bubut.2.2Menghargai kerja sama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dan cara menggunakan teknik pemesinan bubut.2.3Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam menggunakan teknik pemesinan bubut.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
3.1Memahami penggunaan mesin bubut
3.1.1Membedakan jenis mesin bubut berdasarkan fungsi3.1.2Merinci bagian utama mesin bubut sesuai konstruksi.3.1.3Menguraikan perlengkapan mesin bubut sesuai peran3.1.4Menentukan alat bantu kerja membubut sesuai fungsi3.1.5Menghitung
Definisi mesin bubut
Macam-macam mesin bubut dan fungsinya
Bagian-bagian utama mesin bubut
Perlengkapan mesin bubut
Alat bantu kerja
Dimensi mesin bubut
Penggunaan/ pengoperasian mesin bubut
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Materi Pembelajaran
masalah. dimensi mesin bubut
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
4.1Menggunakan mesin bubut untuk berbagai pekerjaan
4.1.1Memilih perlengkapan mesin bubut sesuai fungsi4.1.2Mengoperasikan mesin bubut sesuai SOP
Definisi mesin bubut
Macam-macam mesin bubut dan fungsinya
Bagian-bagian utama mesin bubut
Perlengkapan mesin bubut
Alat bantu kerja
Dimensi mesin bubut
Penggunaan/ pengoperasian mesin bubut
Integrasi “muatan lokal” dalam pembelajaran dimaknai dengan materi yang
kontekstual, sesuai dengan lingkungan sekitar atau topik kekinian. Integrasi
ekstrakurikuler Kepramukaan dimaknai dengan pemanfaatan kegiatan
Kepramukaan sebagai aktualisasi materi pembelajaran Teknik Pemesinan Bubut,
yang dipilih berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 yang memungkinkan diajarkan
dalam program aktualisasi kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan.
Fokus bahan dan informasi yang ingin diaktualisasikan dalam Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib adalah tentang sikap dan
keterampilan (KI-1, KI-2, dan KI-4).
Tabel 5. Pengintegrasian Materi Teknik Pemesinan Bubut dalam Muatan Lokal
dan Ekstrakurikuler Pramuka
Kompetensi DasarIntegrasi Muatan Lokal
pada materi Teknik Pemesinan Bubut
Integrasi Ekstrakurikuler Kepramukaan dari materi Teknik Pemesinan Bubut
3.1 Memahami penggunaan mesin bubut
Penggunaan/pengoperasian mesin bubut untuk pekerjaan/membuat benda yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan sekitar atau yang sedang digemari masyarakat.
Memeriksa geometri peralatan atau mesin bubut untuk memahami prinsip ketelitian dan kecermatan.
4.1 Menggunakan mesin bubut untuk berbagai pekerjaan