candidiasis oral
-
Upload
mohammad-areza-bin-boonie -
Category
Documents
-
view
63 -
download
3
description
Transcript of candidiasis oral
Diapositiva 1
Kandidiasis Orofaringeal:Etiologi, Epidemiologi, Manifestasi Klinis, Diagnosis, dan Pengobatan
Gza T. Terzhalmy, DDS, MA; Michaell A. Huber, DDSOleh:Fara IdamawatiIrawan
Ilmu Kesehatan Gigi dan MulutRSMH Palembang2015 1PENGANTAR2ANATOMI3
4Jamur dapat berupa ragi (jamur berbentuk bulat), cendawan (fungi berfilamen), atau kombinasi dari dua bentuk tersebut (jamur dimorfik). . Etiologi dan Epidemiologi5Candida spp. adalah organisme oportunistik komensal yang biasanya ditemukan di jaringan orofaring.
Jumlah yang dilaporkan yang terdapat pada orang sehat bervariasi dari 15 hingga 75 persen. Pasien dengan terapi penyakit bawaan dan imunosupresi (seperti infeksi HIV, obat sitotoksik, kortikosteroid), endokrinopati (diabetes mellitus, thymoma, sindrom poliendokrinopati tipe 1, hipoparatiroidisme, hypoadrenalisme, dan kehamilan dengan infeksi sekunder dari bayi), kekurangan nutrisi, diet karbohidrat tinggi, penggunaan dari siaran agen antibakteri spectrum luas yang berkepanjangan, perubahan kualitatif dan kuantitatif dalam aliran saliva (akibat obat, radioterapi, dan sindrom Sjogren), kebersihan mulut yang buruk, menggunakan protesa pada gigi, usia, dan merokok, akan meningkatkan risiko untuk mendapatkan infeksi 6
7
Manifestasi Klinis dari Kandidiasis Orofaring
8Kandidiasis Pseudomembran (KP)
Kandidiasis Pseudomembran (KP) ditandai dengan adanya warna keputihan / kekuningan seperti beludru pada pseudomembran atau plak individu pada jaringan orofaring, yang dapat terseka atau terhapus, meninggalkan bekas eritema dan basis yang mudah berdarah yang menyebabkan rasa sakit
Mukosa bukal adalah tempat yang paling sering, namun semua jaringan orofaring juga dapat terkena.
Kandidiasis Pseudomembran sering terlihat pada neonatus, dan pada pasien dengan penyakit bawaan atau terapi imunosupresi (infeksi HIV, obat sitotoksik, dan kortikosteroid)9
Kandidiasis eritematosa (KE)
Kandidiasis eritematosa (KE) akut dan kronis, muncul sebagai bercak merah atau bercak yang biasanya terdapat pada langit-langit atau dorsum lidah diikuti dengan hilangnya papila secara bersamaan
KE dapat mempengaruhi bagian oral lainnya seperti mukosa bukal dan biasanya muncul tanpa gejala.
Hal ini sering ditemukan pada orang dengan penyakit bawaan atau terapi imunosupresi (infeksi HIV, obat sitotoksik, dan kortikosteroid). 1011
Kandidiasis hiperplastik
Kandidiasis hiperplastik adalah infeksi klinis yang jarang terjadi yang ditandai dengan gejala yang terus-menerus (kronis), munculnya papula putih atau plak.
Biasanya mempengaruhi mukosa bukal di daerah komisural pada perokok.
Pada daerah lidah jarang terjadi
Dikenal juga sebagai kandida leukoplakia, hal ini terkait dengan tingkatan transformasi keganasan nya yang mencapai hingga 15% 1213
Kandida yang terdapat pada Stomatitis pada Gigi TiruanKandida yang terdapat pada stomatitis di gigi tiruan dapat terlihat sebagai daerah eritematosa di bawah permukaan dari bantalan gigi tiruan
Lesi ini tidak menunjukkan gejala dan sering berkaitan dengan buruknya kebersihan mulut.
Presentasi klinis berkisar dari daerah eritema fokal, kemudian menyebar menjadi eritema dan menjadi eritema granular dan papiler
Kandida yang terdapat pada stomatitis di gigi tiruan biasanya terlihat sebagai cheilitis angular
1415
Infeksi Kandida Lainnya Glossitis Rhomboid Median dapat terlihat sebagai daerah eritematosa berbentuk elips atau belah ketupat dari depapillasi terbatas pada aspek dorsal lidah yang terletak kearah anterior dari papila sirkumvalata
Cheilitis angular muncul sebagai celah eritematosa pada komisura bibir. Ini merupakan infeksi campuran C. albicans dan koagulase-positif dari Staphylococcusaureus
Adanya kandidiasis orofaring dan gejala disfagia atau odynophagia adalah ciri kandida esophagitis
Kandidiasis kronis mucocutaneous, disertai dengan onikomikosis persisten kronis, adalah kondisi langka yang dapat diamati pada pasien dengan gangguan imun 1617
DiagnosisPada sebagian besar kasus, diagnosis kandidiasis orofaring didasarkan pada tanda-tanda dan gejala klinis
Ketika diagnosis klinis tidak jelas atau pasien tidak merespon pemberian dari kemoterapi antijamur empiris
tes tambahan seperti (1) sitologi eksfoliatif, (2) biopsi jaringan , atau (3) uji kultur dan kerentanan dapat bermanfaa 18Konfirmasi dari gambaran klinis kandidiasis dapat diperoleh dari sitologi eksfoliatif. Dengan menggunakan instrumen steril atau pisau lidah, daerah yang diduga terkena dilakukan apusan dan kemudian dilakukan ulasan pada apusan tersebut pada objek kaca.
Kemudian diberikan kalium hidroksida (KOH) 10% ke apusan sitologi segar, hal ini akan memungkinkan untuk untuk dilakukannya persiapan pemeriksaan mikroskopis secara langsung
Sangat penting untuk dicatat bahwa munculnya blastophores (tunas ragi) tanpa hifa tanpa adanya tanda-tanda atau gejala klinis mungkin menunjukkan status komensal 19karena pada kebanyakan kasus kemoterapi antijamur empiris dimulai dengan didasarkan pada dugaan berupa diagnosis klinis, jika infeksi tidak memberikan tanggapan terhadap pengobatan yang diberikan, tes kultur dan kerentanan dapat mengarahkan pada diagnosis definitif dan mengidentifikasi adanya organisme
Cara yang lebih cepat, yaitu dengan menggunakan metode berbasis non-kultur untuk diagnosis dini, seperti polymerase chain reaction (PCR), blot barat, deteksi antigen, dan identifikasi dari metabolit jamur masih dianggap sebagai pemeriksaan yang dipertimbangkan. 20Strategi Pencegahan Dan TerapiJamur dan sel manusia memiliki kesamaan filogenetik yang ada pada keduanya, maka sama-sama merupakan makhluk eukariotik dan memiliki jalur metabolisme homolog untuk produksi energi, sintesis protein dan pembelahan sel.
Akibatnya, hanya sejumlah kecil target agen yang unik terhadap antijamur dapat diidentifikasi
Selain sterol, target lain yang unik untuk kemoterapi antijamur adalah dinding sel jamur.
Target selanjutnya adalah perlekatan jamur.
21Kemoterapi pada kandida orofaringeal Obat yang menghambat sintesis ergosterol, yaitu golongan azoles;
Obat yang mengganggu struktur dan fungsi membran plasma jamur dengan mengikat ergosterol, yaitu poliena
Obat yang menghambat sintesis (1, 3) -D-glucan,yang merupakan komponen penting dari dinding sel jamur, yaitu golongan echinocandins 22PencegahanPerawatan medis yang tepat dari berbagai faktor predisposisi sistemik dan tindakan lokalis seperti kebersihan mulut, manajemen xerostomia, dan pemeliharaan fungsi gigi yang optimal dan kebersihan gigi buatan/protesa dapat mencegah atau meminimalkan timbulnya gejala klinis kandidiasis orofaring
Untuk kandidiasis pada gigi tiruan disarankan untuk melakukan desinfeksi pada gigi tiruan juga kemoterapi anti jamur
23Kemoterapi anti jamur : Kandidiasis Orofaring Ringan Suspensi oral Nistatin dan clotrimazole hisap adalah obat yang direkomendasikan untuk pengobatan ringan (tanpa komplikasi) pada kandidiasis orofaring
Suspensi Oral NistatinNistatin adalah agen antijamur poliena mengikat ergosterol pada membran plasma jamur dan melalui mekanisme pembentukan pori meningkatkan permeabilitas membran, berefek pada kebocoran komponen seluler esensial, dan menyebabkan kematian sel 24Klotrimazole Hisap Klotrimazol adalah anti jamur agen golongan azol memblok 14-sterol demethylase yang merupakan sitokrom spesifik enzim P450 jamur- yang mengawali konversi lanosterol menjadi ergosterol menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional membran plasma dan kematian sel.
FlukonazolFluconazol adalah agen anti jamur golongan azol memblok 14-sterol demethylase (enzim yang bertanggung jawab untuk demetilasi dari lanosterol menjadi egrosterol); menyebabkan kerusakan struktural dan fungsional membran plasma dan kematian sel.
2526
Kemoterapi antijamur: Penyakit yang kebal terhadap FlukonazolItraconazol, Posakonazol, Dan Vorikonazol
Caspofungin, Mikafungin, Dan AnidulafunginCaspofungin, mikafungin, dan anidulafungin adalah golongan echinocandins menghambat sintesisdari (1, 3) -D-glucan yang merupakan komponen penting dari dinding sel jamur.
Amphotericin BAmfoterisin B adalah anti jamur poliena agen. mengikat ergosterol pada membran plasma jamur dan melalui mekanisme pembentukan pori ia mampu meningkatkan permeabilitas membran, hal ini berakibat pada kebocoran komponen seluler esensial dan menyebabkan kematian sel.
27KesimpulanKemajuan dalam pengobatan dan farmakologi telah menghasilkan harapan hidup yang lebih besar pada pasien dengan penyakit bawaan dan yang tengah menjalani terapi imunosupresi, gangguan metabolisme tertentu, dan kondisi sistemik lain yang mempengaruhi pasien dengan kandidiasis orofaring dan sistemik. 28Terimakasih29Tabel. 1Mikosis yang terdapat pada manusia yang masuk ruang lingkup pelayanan kesehatan
OrganismeManifestasi Klinis
Spesies pathogen intrinsik
Infeksi paru primer, biasanya meliputi daerah mulut dan menyebar dengan sangat luas
Spesies Opurtunistik
Infeksi orofaring primer dengan infeksi sistemik yang luas
Ulser oral dan sinusitis
Lesi subkutaneus nodular primer
Primer pada mata dengan infeksi sistemik luas yang potensial
Tabel 2. Tabel Antifungi untuk pengobatan Kandidiasis Orofaring
IndikasiObatDosis Dewasa
Gejala RinganNistatIn, 100.000 U/mL5 mL, PO, 4x/hari selama 7-14 hari
Klotrimazol hisap, 10 mg tablet hisap10 mg PO, dikonsumsi perlahan di mulut selama 14 hari
Gejala sedang sampai beratFlukonazol, 100 mg tablet100-200 mg (3 mg/kg), PO selama 7-21 hari
Terapi Kronis SupresifFlukonazol, 100 mg tablet100 mg, PO, 3x seminggu
Penyakit-penyakit yang kebal terhadap FlukonazolItrakonazol 100 mg/10 ml solusi oral200 mg, PO, selama 7-28 hari
Posakonazol 40 mg/10 ml suspense400 mg, PO, selama 7-28 hari
Voliconazol, 200 mg tablet200 mg, PO, 2x/hari selama 7-21 hari
Caspofungin50 mg, IV, 1x/hari selama 7-21 hari
Micafungin150 mg, IV, 1x/hari selama 7-21 hari
Anidulangin50 mg, IV, 1x/hari selama 7-21 hari
Amphoterin B0,3-0,5 mg, IV, 1x/hari selama 7-21 hari