Canai

5
Baja ringan adalah baja canai dingin yang keras yang diproses kembali komposisi atom dan molekulnya, sehingga menjadi baja yang lebih fleksibel. Saat ini baja ringan menjadi material bangunan yang sedang trend, rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding material baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap dari material kayu. Mengingat kayu semakin hari semakin langka juga karena harga kayu yang relatif mahal, maka pemilihan material rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontraktor atau owner dalam membangun rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti lebih kuat, lebih kaku dibanding konstruksi kayu. Disamping itu kemudahan dalam mendapatkan, kecepatan pemasangan, dan struktur yang kuat membuat rangka atap baja ringan terkenal. Teknologi dalam perencanaan dan pemasangan rangka atap baja ringan beragam sesuai dengan profil dari elemen kuda-kuda itu sendiri. Profil kuda-kuda rangka atap baja ringan yang beredar di pasaran terdiri dari C, Z, hollow dan UK atau profil Omega atau HAT. Tiap profil memiliki kelebihan-kelebihan serta perbedaan prinsip dalam dalam pemasangannya. Elemen dasar Baja Ringan Rangka atap baja ringan yang diproduksi di Indonesia menggunakan bahan dasar baja dengan kekuatan G-550 Mpa atau setara dengan 5500 Megapascal sesuai standar AISI (American Iron and Steell Institute). Adapun coating (pelapis/pelindung) baja ringan dari karat yang beredar adalah zinc/galvanis, zincalume, dan zincalume dengan penambahan magnesium. Lapisan coating ini melindungi bahan dasar baja ringan dari karat. Baja Ringan Ramah Lingkungan Baja ringan terbaik diklaim memiliki sifat yang ramah lingkungan, karena menggunakan material yang bisa mengurangi pembalakan liar (illegal logging). Tidak jarang juga kita menemui brosur rangka atap baja ringan dengan kode ekolabel atau ramah lingkungan,

description

cccc

Transcript of Canai

Page 1: Canai

Baja ringan adalah baja canai dingin yang keras yang diproses kembali komposisi atom dan molekulnya, sehingga menjadi baja yang lebih fleksibel. Saat ini baja ringan menjadi material bangunan yang sedang trend, rangka atap baja ringan lebih dominan terkenal dibanding material baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap baja ringan menggantikan rangka atap dari material kayu. Mengingat kayu semakin hari semakin langka juga karena harga kayu yang relatif mahal, maka pemilihan material rangka atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontraktor atau owner dalam membangun rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti lebih kuat, lebih kaku dibanding konstruksi kayu.

Disamping itu kemudahan dalam mendapatkan, kecepatan pemasangan, dan struktur yang kuat membuat rangka atap baja ringan terkenal. Teknologi dalam perencanaan dan pemasangan rangka atap baja ringan beragam sesuai dengan profil dari elemen kuda-kuda itu sendiri. Profil kuda-kuda rangka atap baja ringan yang beredar di pasaran terdiri dari C, Z, hollow dan UK atau profil Omega atau HAT. Tiap profil memiliki kelebihan-kelebihan serta perbedaan prinsip dalam dalam pemasangannya.

Elemen dasar Baja Ringan

Rangka atap baja ringan yang diproduksi di Indonesia menggunakan bahan dasar baja dengan kekuatan G-550 Mpa atau setara dengan 5500 Megapascal sesuai standar AISI (American Iron and Steell Institute). Adapun coating (pelapis/pelindung) baja ringan dari karat yang beredar adalah zinc/galvanis, zincalume, dan zincalume dengan penambahan magnesium. Lapisan coating ini melindungi bahan dasar baja ringan dari karat.

Baja Ringan Ramah Lingkungan

Baja ringan terbaik diklaim memiliki sifat yang ramah lingkungan, karena menggunakan material yang bisa mengurangi pembalakan liar (illegal logging). Tidak jarang juga kita menemui brosur rangka atap baja ringan dengan kode ekolabel atau ramah lingkungan, label yang menjelaskan produk yang dijual adalah ramah terhadap lingkungan. Namun apakah benar ramah lingkungan? Untuk mengetahui hal itu, baiknya kita ketahui produk yang berlabel ramah lingkungan atau ekolabel.

Dalam situs Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia . dilansir bahwa Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang akurat,‘verifiable’ dan tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan secara berkelanjutan.

Penutup

Page 2: Canai

Para Produsen baja ringan atau Perbaikan Rumah memikirkan tentang ramah lingkungan, ataupun recyclibility dalam penggunaan material baja ringan harus dipertegas kembali. Hendaknya setiap produsen dapat menjelaskan kepada konsumen tentang konsep tersebut, apakah karena material yang tidak akan menyisakan sampah? Atau bahan-bahan sisa yang bisa di recycle menjadi bahan lain yang berguna?

Walaupun demikian Jika di telusuri lebih jauh, secara umum baja ringan mungkin saja bisa mengurangi pembalakan liar karena bisa meminimalisir bahkan cenderung menghilangkan penggunaan material kayu dalam konstruksinya. Tapi sesuai dengan prinsip ekolabel bahwa produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang dalam daur hidupnya mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis. Mudah-mudahan saja baja ringan menjadi alternatif penggunaan material bangunan masa depan yang lebih bisa diterima lingkungan karena daur hidupnya yang memberikan dampak yang kecil. by… Eko Santoso

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA  II.1 Fasilitas Penyeberangan  Fasilitas  penyeberangan  adalah  fasilitas  pejalan kaki  di  jalan  untuk  mengkonsentrasikan  pejalan  kaki  yang  menyeberang  jalan.  Idealnya  semua penyeberangan  jalan  menggunakan  jenis  penyeberangan  jalan  terpisah,  dimana  tidak terdapat kemungkinan terjadinya konflik antara pejalan kaki dan kendaraan  bermotor (Susilo, 1984).II.1.1 Fasilitas Penyeberangan   Fasilitas penyeberang bagi pejalan kaki terdiri dari :  a. Zebra Cross  Zebra Cross adalah  fasilitas  penyeberangan  yang  ditandai  dengan  garisgaris  berwarna  putih  searah  arus kendaraan  dan  dibatasi  garis  melintang  lebar  jalan.  Zebra cross  ditempatkan di jalan dengan

jumlah aliran penyeberang jalan  atau  arus  yang  relatif  rendah   sehingga  penyeberang  masih  mudah memperoleh  kese

mpatan yang aman untuk menyeberang.

b. Zebra Cross dengan lampu kedip  Pada fasilitas ini penyeberang diperbolehkan menyeberang pada saat arus  lalu-lintas  memberikan  kesempatan  yang  cukup  untuk  menyeberang  dengan  aman.  Lampu kuning  yang  berkedap-kedip  pada  Zebra  Cross berfungsi  untuk  mengingatkan  setiap  kendaraan  yang akan  melintasi  fasilitas  penyeberangan   tersebut agar mengurangi kecepatan dan atau berhenti, memberi kesempatan pada  pejalan kaki

untuk menyeberang terlebih dahulu.Tipe Fasilitas ini dianjurkan ditempatkan pada :  Jalan dengan 85% arus lalu lintas kendaraan berkecepatan 35 Mph  (56 km /jam) Jalan di daerah pertokoan yang ramai atau terminal dimana

arus penyeberang  jalan tinggi  dan  terus  menerus  sehingga  dapat  mendominasi  penyeberangan  dan menimbulkan kelambatan bagi arus kendaraan yang cukup besar.

Page 3: Canai

Jalan  dimana  kendaraan  besar  yang  lewat  cukup  banyak  (300  kend/jam  selama empat jam

sibuk).c. Pelican  Pelican adalah  Zebra Crossyang dilengkapi dengan lampu pengatur bagi  penyeberang  jalan dan  kendaraan.  Phase  berjalan  bagi  penyeberang  jalan  dihasilkan dengan menekan tombol pengatur dengan lama periode berjalan yang  telah ditentukan Fasilitas ini bermaanfaat bila ditempatkan di jalan dengan arus  penyeberang jalan yang tinggi. Tombol pengatur dan tipe fasilitas penyeberangan  ini.

d. Jembatan Penyeberangan dan Terowongan  Jembatan  penyeberangan  adalah  jembatan  yang  dibuat khs  bagi  para  pejalan  kaki.  Jembatan  penyeberangan  dan  terowongan  merupakan  fasilitas penyeberangan  jalan  yang  aman.  Fasilitas  ini  bermaanfaat  jika  ditempatkan  di  jalan dengan arus penyeberang jalan dan kendaraan yang tinggi, khsnya pada  jalan dengan arus kendaraan berkecepatan tinggi. Jembatan penyeberangan akan   dapat berfungsi dengan baik apabila bangunannya landai atau

tidak terlalu curam.Jembatan penyeberangan dapat membantu mengurangi kemacetan arus lalu lintas  yang  salah  satu penyebab  adalah  banyaknya  orang  yang  menyeberang  di  jalan.Pembuatan  terowongan  bawah  tanah  untuk  penyeberangan  membutuhkan  perencanaan  yang  lebih rumit  dan  lebih  mahal  dari  pada  pembuatan  jembatan  penyeberangan,  namun  sistem  terowongan ini  lebih  indah  karena  bisa  dapat  menjaga kebersihan dan keindahan

lingkungan.II.2 Waktu Penyeberangan  Diperkirakan  bahwa  pejalan  kaki  hanya  akan  menggunakan  jembatan penyeberangan  apabila  rute  melalui  jembatan  penyeberangan  (ta)  lebih  singkat  dibandingkan

dengan rute melalui jalan (tb). Pada jembatan penyeberangan agar  pejalan  kaki  mau  menggunakannya,  waktu yang  diperlukan  harus  lebih  singkat  yaitu ¾ kali waktu menyeberang langsung melintasi jalan raya (ta = ¾ tb) (Road  Research Laboratory, 1963)   Dari  suatu  penelitian  mengenai  jembatan  penyeberangan yang  dilakukan  oleh  ROAD  RESEARCH  LABORATORY di  United  Kingdom  (London), memberikan hasil  yang  menarik  seperti  pada  Gambar  2.1.  Misalkan  R  adalah  perbandingan  antara  waktu  yang dibutuhkan  untuk  menyeberang  melalui  jembatan (ta) dengan waktu untuk

yang dibutuhkan menyeberang pada jalan (tb).Untuk R = 1 diperkirakan 10 % - 80% orang akan menggunakan jalur yang lebih  aman  (jembatan penyeberangan),  karena  waktu  yang  dibutuhkan  untuk  menempuh  jembatan  tersebut  sama  dengan waktu  yang  dibutuhkan  untuk   menyeberang  langsung  pada  jalan.  Bila  R  <  1  maka  jembatan penyeberangan  merupakan  rute  tersingkat,  sebagian  besar  pejalan  kaki  memanfaatkan  jembatan penyeberangan tersebut dan bila R > 1 maka jembatan penyeberangan merupakan  rute terpanjang, sehingga sangat sedikit pejalan kaki yang akan menggunakannya  (Susilo, 1984) .Di  United  Kingdom,  tampaknya  penggunaan  jembatan  penyeberangan  sangat  berkaitan  dengan perbandingan  waktu.  Salah  satu  kesimpulan  dari  studi  yang  dilakukan  di  United  Kingdom  adalah alasan  utama  bagi  pemanfaatan  jembatan  penyeberangan  oleh  pejalan  kaki  adalah  waktu  yang dibutuhkan  dan  bukan  pertimbangan  keselamatan  (susilo,  1984).  Hal  ini  berbanding  terbalik  dengan kondisi  di  Indonesia  dimana  alasan  utama  bagi  pemanfaatan  jembatan  penyeberangan  oleh  pejalan kaki  adalah  keselamatan  dan  bukan  pertimbangan  waktu .

Page 4: Canai

Gambar 2.1 Penggunaan Jembatan Penyeberangan Sumber: susilo, 1984   II.3 Kapasitas Jembatan  HANKIN,  dan  WRIGHT  (1958),  mengadakan  studi  perpindahan  dari  pejalan  kaki.  Hasilnya  bahwa kapasitas  jembatan  mengenai  kecepatan  berjalan  rata-rata yang diijinkan

untuk satu pejalan kaki tiap meter persegi adalah sampai  0,75  m/det  di  atas  tangga  (berdasarkan  kecepatan  1,52  m/det  pada permukaan  dat

ar dan 0,15 m/det secara vertikal) pada kecepatan arus dari 50 orang per meter  lebar dek/lantai  jembatan  per  menit.  Kepadatan  tertinggi  dan  kelanjutan  dapat  dicapai,  tetapi  hanya dengan  mengurangi  kenyamanan  bagi  mereka  yang  menggunakan jembatan.