CamScanner 10-28-2020 22.40hmjkimia.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2018...Contoh : reaksi...
Transcript of CamScanner 10-28-2020 22.40hmjkimia.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2018...Contoh : reaksi...
MEKANISME REAKSI
MEKANISME REAKSI
Reaksi Tunggal (Single- Reaction)
Adalah jika ada satu persamaan stiokiometri tunggal dan satu persamaan kecepatan tunggaluntuk mempresentasikan berlangsungnya reaksi
Contoh : A+ B R
Reaksi Jamak atau gnada (Multiple Reaction)
Adalah jika ada lebih dari satu persamaan stoikiometri yang dipilih untuk mempresentasikanperubahan yang teramati, sehingga lebih dari satu persamaan kinetka diperlukan untukmenyatakan perubahan komposisi semua komponen yang terlibat dalam reaksi
Contoh :
reaksi tunggal bolak balik
Reaksi irreversible seri : A P Q
Reaski irreversible pararel
REAKSI ELEMENTER DAN REAKSI NON-ELEMENTER
Reaksi elementer
: jika persamaan kecepatan reaksinya berkaitan langsung dengan persamaan stoikiometrinya
: suatu reaksi kimia tidak selalu berjalan dalam satu langkah reaksi, namun juga terjadibeberapa tahapan reaksi yang hanya berkaitan dengan satu atau dua molekul.
Contoh : A + B R -rA = k CA CB
2A P -rA = k CA2
Sederetan reaksi elementer yang berkaitan dengan sutau reaksi keseluruhan disebut denganmekanisme reaaksi
Ditinjau dari molekularitas, yaitu jumlah molekul pereaksi dalam tahap sederhana, maka tiaptahap mekanisme reaksi mungkin tergolong unimolekuler, bimolekuler, dan termolekuler.
REAKSI ELEMENTER
Untuk reaksi elementer,molekularitas sama dengan orde reaksi, tetapi tidak sama dengan hukumlajukeseluruhan.
Unimolekuler : A
Bimolekuler : A+ B
Termolekuler : A + B+ C
Reaksi bomolekuler :
H + Br2 HBr + Br
Artinya satu atom H tertentu akan menyerang molekul Br2 tertentu menghasilkan molekul HBr dan Br
Pada reaksi unimolekuler :
molekul tunggal saling bertumbukan menjadi susunan molekul baru.
Contoh : isomerisasi siklopropanan menjadi propena
MEKANISME REAKSI
Beberapa hal yang berkaitan dengan mekanisme reaksi :
Mekanisme reaksi merupakan uraian secara rinci menegenai tahap-tahap reaksi kimia yang menjelaskan perubahan dari reaktan awal (yang teramati) menjadi produk reaksi (yang teramati) secara keseluruhan, ditinjau dari aspek molekuler
Mekanisme reaksi bersifat dugaan (postulat) yang merupakan hasil pemikiran secara induktif
Mekanisme reaksi terdiri dari sejumlah tahap reaksi elementer
Mekanisme reaksi melibatkan spesies-spesies lain dalam system reaksi (yang bukan reaktanmaupun produk) yang tidak muncul pada persamaan stoikimetrinya reaksi keseluruhan. Spesies-spesies ini biasa disebut sebagai intermediet (zat antara)
Beberapa spesies intermediet merupakan molekul stabol yang dapat dideteksikeberadaaanya dan dapat diisolasi di lab
Intermediet mempunyai lifetime yang sangat singkat dan jumlahnya sangat sedikit
Contoh sebuah reaksi : A2 + B2 2AB
Mekansime reaksi yang merupakan tahap-tahap reaksi elementer yang mungkinberlangsung :
A2 2A*
A* + B2 AB + B*
A* + B* AB
-----------------------------
A2+ B2 2AB
Intermediate ?
Pendekatan konsentrasi
Untuk reaksi : A ⇌ B
• In practice, most kinetic
studies are on reactions
far from equilibrium
• ∴ Reverse reactionsare unimportant
MEKANISME REAKSI ELEMENTER SECARABERURUTAN
Laju dekomposisi A menjadi P melewati intermediate I
A I P
Laju dekomposisi A :
d[A] / dt = -ka[A]
Laju pembentukan intermediate I :
d[I] / dt = ka[A] – kb [I]
Laju pembentukan produk P
d[P]/dt = kb [I]
TAHAP PENENTU LAJUPada contoh kasus tersebut, andaikan kb>> ka, maka setiap molekul I yang terbentuk, molekul itu akan segera meluruh menjadi P
Pembentukan P hanya bergantung padakonstanta laju yang lebih kecil. Jadi lajupembentukan P hanya bergantung pada lajupembentukan I, tidak pada laju peruabahan I menjadi P.
Dengan demikian, tahap A I ini disebuttahap penentu dari laju reaksi tersebut.
Secara umum tahap penentu laju adalahtahap dengan konstanta laju reaksi yang terkecil
PENDEKATAN STEADY STATE
Untuk kinetika reaksi yang terkait dengan suatu mekanisme yang terdiri daribeberapa tahapan, maka penyelesaian analisisnya semakin rumit.
Untuk membantu penyelesaian maka diperlukan pendetana yang disebut sebagaikeadaan steady state:
Secara kinetic, hal ini diasumsikan bahwa selama bagian terbesar reaksi, konsentrasidan laju perubahan semua zat antara (intermediate) adalah konstan dan bernilaikecil.
Pendekatan dasar steady-state
[I] remains negligibly small
A → I → P
Assumption:
0dt
]I[d
Comparison of the exact result for the concentrations
of a reaction and concentrations from steady-state approximation
THE STEADY-STATE APPROXIMATION
Examine the following simple reaction mechanism
Bkv 2p
Rate of product formation, vp, is proportional to the concentration of an intermediate.
1 2
1
k k
kA B P
APPLYING THE STEADY STATE APPROXIMATION (SSA)
Look for the intermediate in the mechanism. Step 1 – B is produced.
Reverse of Step 1 – B is consumed.
Step 2 – B is consumed.
BkBkAkdt
Bd211
THE SSA (CONT’D)
The SSA applied to the intermediate B.
21
1
211
kk
AkB
BkBkAk
0dt
Bd
SSA – THE FINAL STEP
Substitute the expression for the concentration of B into the rate law vp.
Akk
kk
dt
Pd
Bkdt
Pd
21
12
2
LATIHAN
Penguraian fasa gas nitrit oksida (N2O) dipercaya berlangsung melalui dua tahapelementer
Tahap 1 : N2O N2 + O
Tahap 2 : N2O + O N2 + O2
Secara percobaan hokum laju diketahui sebagai laju = k [N2O]
A) tulislah persamaan untuk reaksi keseluruhan
B) identifikasi zat antaranya
LATIHAN
Reaksi penguraian nitrogen pentaoksida (N2O5)
2N2O5 4NO2 + O2
N2O5 ⇌ NO2 + NO3 tahap 1
NO2 + NO3 NO + O2 + NO2 tahap 2
NO + N2O5 3NO2 tahap 3
Tentukan zat intermediate
Tentukan laju intermediate
Tentukan hokum laju untuk keseluruhan
LATIHAN
Reaksi H3COH + H+ + Br- H2CBr + H2O
Mekanisme reaksi yang diusulkan :
Tahap 1 : H3COH + H+ H3COH2
+ cepat
Tahap 2 : H3COH2+ H3COH + H+ cepat
Tahap 3 Br- + H3COH2+ H3CBr + H2O lambat
Tentukan zat intermediate
Tentukan laju intermediate
Tentukan hokum laju keseluruhan