calon motor dc - Copy.docx
-
Upload
aulia-fahdiyalhaq -
Category
Documents
-
view
57 -
download
1
Transcript of calon motor dc - Copy.docx
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Listrik memegang peranan yang vital dalam kehidupan. Dapat
dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap
kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. Mulai dari peralatan
dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang, semua
memerlukan listrik. Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi
kinetik melalui generator menjadi listrik. Energi kinetik untuk
menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang dihasilkan dari
pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara dan gas atau
bisa juga dari aliran air atau dari aliran udara. Intinya adalah energi listrik
dihasilkan dari pengubahan sumber energi lain.
Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sumber energi fosil mudah diperoleh namun bersifat polutif dan
cadangannya terbatas. Sementara sumber energi aliran air atau angin
relatif bersih, tak terbatas (renewable).
Kebutuhan listrik di Indonesia saat ini sebagian besar disupply dari
sumber energi fosil. Dalam beberapa waktu terakhir ini, harga bahan bakar
minyak mengalami kenaikan yang sangat berarti. Cadangan minyak bumi
pun semakin menipis dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun mendatang.
Cadangan batubara dan gas pun jumlahnya terbatas (unrenewable energy).
Disamping itu, saat ini terjadi pemanasan global akibat polusi yang
ditimbulkan dari pembakaran sumber energi fosil.
1
Salah satu energi alternatif untuk menghasilkan listrik adalah energi angin.
Energi angin tidak polutif dan renewable. Angin terjadi karena adanya perbedaan
tekanan udara. Tekanan udara terjadi akibat pemanasan matahari terhadap
atmosfir dan permukaan bumi. Terjadinya perbedaan tekanan udara ini
menyebabkan sirkulasi udara di atmosfir. Dengan energi aliran angin ini,
diharapkan supply energi listrik dapat terjaga. Seiring dengan perkembangan
zaman, kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik dari waktu ke waktu selalu
mengalami peningkatan dan pesatnya perkembangan industri-industri yang
membutuhkan energi listrik dalam skala besar ataupun kecil untuk pengoperasian
mesin-mesin produksinya.
Salah satunya adalah Motor arus searah atau Motor DC . Motor DC adalah
mesin yang merubah enargi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang
berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya, motor arus searah
sangat identik dengan generator arus searah. Kenyataannya mesin yang bekerja
baik sebagai generator arus searah akan bekerja baik pula sebagai motor arus
searah. Oleh sebab itu sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik sebagai
motor arus searah maupun generator arus searah.
2
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi seluruh praktikum jurusan Teknik Elektro di Institut
Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung. Sedangkan tujuannya antara lain:
1. Menjelaskan kembali pengertian motor DC secara menyeluruh.
2. Menjelaskan semua jenis mesin DC,yang berisi persamaan dasar untuk
arus,tegangan,daya putaran dan momen.
3. Menjelaskan prosedur menjalankan dan menghentikan semua jenis
mesin DC.
4. Mengoperasikan semua jenis mesin DC.
1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat perlunya mempraktekan apa yang telah di dapat dari
perkuliahan,maka penulis merasa perlu membahas prinsip kerja dari mesin
DC dan karakteristiknya.Selain itu penulis juga dapat memahami cara
pengoperasian mesin DC baik berfungsi sebagai motor atau generator
dalam keadaan keadaan beban nol atau berbeban.
1.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah
1. Studi kepustakaan
2. Kerja praktik
3
1.5. Sistematika Pembahasan
BAB I: Pendahuluan
Menguraikan latar belakang masalah,maksud dan tujuan,batasan
masalah,metoda pengambilan data dan sistematika penulisan.
BAB II: Teori Dasar
Menguraikan teori tentang Motor Arus Searah atau Motor DC .
BAB III: Landasan Teori
Menguraikan landasan teori yang diambil dari Modul Pratikum
Dasar Energi Elektrik.
BAB IV: Pengolahan Data dan Analisa
Menguraikan proses pengambilan data hingga didapat hasil yang
ingin dicapai. Menguraikan tentang analisa dari hasil percobaan
dan pengolahan data yang dilakukan.
BAB V: Kesimpulan dan Saran
Berisikan kesimpulan mengenai hasil yang diperoleh dari
praktikum yang telah dilakukan.
BAB II
4
TEORI DASAR
2.1 Pengertian Motor DC
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah enargi
listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir
pada semua prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik
dengan generator arus searah. Kenyataannya mesin yang bekerja baik
sebagai generator arus searah akan bekerja baik pula sebagai motor arus
searah. Oleh sebab itu sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik
sebagai motor arus searah maupun generator arus searah.
Berdasarkan fisiknya motor arus searah secara umum terdiri atas
bagian yang diam dan bagian yang berputar. Pada bagian yang diam
(stator) merupakan tempat diletakkannya kumparan medan yang berfungsi
untuk menghasilkan fluksi magnet sedangkan pada bagian yang berputar
(rotor) ditempati oleh rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar,
komutator dan sikat.
Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua
fluksi magnetik. Dimana kumparan medan akan menghasilkan fluksi
magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan dan kumparan
jangkar akan menghasilkan fluksi magnet yang melingkar. Interaksi antara
kedua fluksi magnet ini menimbulkan suatu gaya.
Penggunaan motor arus searah akhir-akhir ini mengalami
perkembangan, khususnya dalam pemakaiannya sebagai motor penggerak.
Motor arus searah digunakan secara luas pada berbagai motor penggerak
dan pengangkut dengan kecepatan yang bervariasi yang membutuhkan
respon dinamis dan keadaan steady-state. Motor arus searah mempunyai
pengaturan yang sangat mudah dilakukan dalam berbagai kecepatan dan
beban yang bervariasi. Itu sebabnya motor arus searah digunakan pada
berbagai aplikasi tersebut. Pengaturan kecepatan pada motor arus searah
5
dapat dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil arus yang
mengalir pada jangkar menggunakan sebuah tahanan.
2.2 Konruksi Motor DC
Gambar 2.1 Kontruksi Motor DC bagian Stator
Gambar 2.2 Kontruksi Motor DC bagian Rotor
6
1. Rangka atau gandar
Rangka motor arus searah adalah tempat meletakkan sebagian besar
komponen mesin dan melindungi bagian mesin. Untuk itu rangka harus dirancang
memiliki kekuatan mekanis yang tinggi untuk mendukung komponen-komponen
mesin tersebut.
Rangka juga berfungsi sebagai tempat mengalirkan fluksi magnet yang
dihasilkan oleh kutub-kutub medan. Rangka dibuat dengan menggunakan bahan
ferromagnetik yang memiliki permeabilitas tinggi. Rangka biasanya terbuat dari
baja tuang (cast steel) atau baja lembaran (rolled steel) yang berfungsi sebagai
penopang mekanis dan juga sebagai bagian dari rangkain magnet.
2. Kutub Medan
Kutub medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang
berdekatan dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti. Dimana
fungsinya adalah untuk menahan kumparan medan di tempatnya dan
menghasilkan distribusi fluksi yang lebih baik yang tersebar di seluruh jangkar
dengan menggunakan permukaan yang melengkung
Inti kutub terbuat dari laminasi pelat-pelat baja yang terisolasi satu sama
lain. Sepatu kutub dilaminasi dan dibaut ke inti kutub. Maka kutub medan (inti
kutub dan sepatu kutub) direkatkan bersama-sama kemudian dibaut pada rangka.
Pada inti kutub ini dibelitkan kumparan medan yang terbuat dari kawat tembaga
yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi magnetik.
3. Sikat
Sikat adalah jembatan bagi aliran arus ke lilitan jangkar. Dimana
permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan
arus listrik. Sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi. Sikat-
sikat terbuat dari bahan karbon dengan tingkat kekerasan yang bermacam-macam
dan dalam beberapa hal dibuat dari campuran karbon dan logam tembaga. Sikat
harus lebih lunak daripada segmen-segmen komutator supaya gesekan yang
terjadi antara segmen-segmen komutator dan sikat tidak mengakibatkan ausnya
komutator.
7
4. Kumparan Medan
Kumparan medan adalah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti
kutub. Dimana konduktor tersebut terbuat dari kawat tembaga yang berbentuk
bulat ataupun persegi. Rangkaian medan yang berfungsi untuk menghasilkan
fluksi utama dibentuk dari kumparan pada setiap kutub.
5. Jangkar
Inti jangkar yang umumnya digunakan dalam motor arus searah adalah
berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada permukaannya untuk tempat
melilitkan kumparan jangkar tempat terbentuknya ggl induksi. Inti jangkar terbuat
dari bahan ferromagnetik. Bahan yang digunakan untuk jangkar ini merupakan
sejenis campuran baja silikon.
6. Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar pada motor arus searah merupakan tempat
dibangkitkannya ggl induksi. Pada motor DC penguatan kompon panjang
kumparan medan serinya diserikan terhadap kumparan jangkar, sedangkan pada
motor DC penguatan kompon pendek kumparan medan serinya diparalel terhadap
kumparan jangkar. Jenis-jenis konstruksi kumparan jangkar pada rotor ada tiga
macam yaitu:
1. Kumparan jerat (lap winding)
2. Kumparan gelombang (wave winding)
3. Kumparan zig – zag (frog-leg winding)
7. Komutator
Untuk memperoleh tegangan searah diperlukan alat penyearah yang
disebut komutator dan sikat. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga
yang berbentuk lempengan-lempengan yang dirakit ke dalam silinder yang
terpasang pada poros. Dimana tiap-tiap lempengan atau segmen-segmen
komutator terisolasi dengan baik antara satu sama lainnya. Bahan isolasi yang
digunakan pada komutator adalah mika.
Agar dihasilkan tegangan arus searah yang konstan, maka komutator yang
digunakan hendaknya dalam jumlah yang besar.
8
8. Celah Udara
Celah udara merupakan ruang atau celah antara permukaan jangkar dengan
permukaan sepatu kutub yang menyebabkan jangkar tidak bergesekan dengan
sepatu kutub. Fungsi dari celah udara adalah sebagai tempat mengalirnya fluksi
yang dihasilkan oleh kutub-kutub medan.
2.3 Prinsip Kerja Motor DC
Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah
sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua
terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari
tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas
dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor
sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan
motor.
Motor DC memiliki 2 bagian dasar :
1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan
medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro
magnet) ataupun magnet permanen.
2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana
arus listrik mengalir.
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada
penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri
ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara
dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya
Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan magnet
akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah
medan magnet B.
9
Gambar 2.3 Kontruksi Motor DC
Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah
F1-F2. Belitan jangkar ditopang oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke
komutator dan sikat arang A1-A2. Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir
dari F1 menuju F2 menghasilkan medan magnet yang memotong belitan jangkar.
Belitan jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah tangan
kiri jangkar akan berputar berlawanan jarum jam.
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir
pada penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri
ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara
dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya
Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan magnet
akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah
medan magnet B. Arah gaya F dapat ditentukan dengan aturan tangan kiri seperti
pada gambar berikut.
Gambar 2.4 Penentuan Arah Gaya Pada Kawat Berarus Listrik Dalam Medan Magnet
10
2.4 Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah
generator saat tanpa beban disebut fluks medan utama (Gambar 2.5). Fluks ini
memotong lilitan jangkar sehingga timbul tegangan induksi.
Gambar 2.5 Medan Eksitasi Generator DC
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus
jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar
tersebut dan biasa disebut fIuks medan jangkar (Gambar 2.11).
Gambar 2.6 Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b).
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak
disebelah kiri kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di
sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan
medan jangkar ini disebut reaksi jangkar. Reaksi jangkar ini mengakibatkan
medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi bergeser sebesar sudut α.
Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral akan
11
melemahkan tegangan nominal generator. Untuk mengembalikan garis netral ke
posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole atau kutub bantu),
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.12(a).
Gambar 2.7 Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu,
Belitan Kompensasi (b)
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya
lebih kecil dari kutub utama. Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang
diletakkan pada permukaan komutator dan tepat terletak pada garis netral n juga
akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi semula (garis netral), maka
akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi menimbulkan
kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai
dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek,
sebab sikat terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi
jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki
kutub utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti
ditunjukkan pada gambar 2.12 (a) dan (b), generator dengan komutator dan lilitan
kompensasinya.
Akibat dari reaksi jangkar adalah terjadinya percikan api (sparking) yang
dikarenakan perubahan normal medan rotor yang semakin dekat dengan statornya
sehingga jika jarak makin dekat akan ada loncatan-loncatan elektron yang
terjadi,awalnya sedikit namun seiring dengan berjalannya waktu elektronnya akan
semakin banyak sehingga akan timbul loncatan elektron.
12
Flashover adalah fenomena yang terjadi pada mesin DC akibat reaksi
jangkar. Flashover adalah percikan api yang lebih besar dari sparking.
Dampaknya adalah ketika terjadi sparking maka yang terjadi brush (sikat) akan
cepat habis dan abunya akan semakin mengurangi kinerja dari mesin DC tersebut.
Namun dampak yang diakibatkan oleh peristiwa flashover adalah brush akan
meleleh (melting) dan jika ini terjadi maka yang akan terjadi adalah akan
terjadinya short circuit pada mesin DC. Jika hal ini terjadi maka mesin tersebut
akan rusak. Menanggulangi flashover caranya adalah dengan mengurangi reaksi
jangkarnya, salah satunya dengan mengganti rotor menjadi permanen rotor.
Rugi dan efisiensi yang terjadi dalam mesin arus searah :
1. Rugi besi yang terdiri dari : rugi histeris dan rugi arus (Eddy Curent).
2. Rugi listrik dikenal sebagai rugi tembaga.
3. Rugi mekanik yang terdiri dari rugi geser pada sikat pada sumbu dan rugi
gesek dan rugi gesek angin.
4. Efisiensi = [Poutput / (Poutput + Rugi-rugi)]
13
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Alat-Alat Yang Digunakan
a. Motor arus searah dan unit bebanya 1 buah
b. Generator arus searah dan unit penggeraknya 1 buah
c. Catu daya tegangan searah 1 buah
d. Voltmeter DC 1 buah
e. Amperemeter DC 1 buah
f. Tachometer 1 buah
g. Variac 2 buah
h. Kabel jumper secukupnya
3.2. Prosedur Percobaan
A. Menjalankan Motor Arus Searah
1. Catat data motor yang terdapat pada name plate.
2. Buat rangkaian kerja seperti gambar 4.1 dibawah ini.
3. Periksakan rangkaian percobaan yang telah anda buat kepada asisten.
Gambar 3.1 Rangkaian kerja motor arus searah
14
4. “ON” kan sumber catu daya.
5. Setelah arus penguatan (exitance) motor dengan memberikan arus
penguatan (If) dengan catat If nominal.
6. Lakukan pengaturan tegangan jangkar motor Vt = 180 Volt.
7. Catat semua petunjukan besaran alat ukur : Vt, If, Ia, dan n dimana
motor pada kondisi belum beban.
8. Sekarang motor boleh dioperasikan.
3.3. Hasil dan data pengamatan
Tabel 3.1 Spesifikasi motor DC
Daya 3 Hp
Tegangan 160 V / 15 A
Exitasi 220V / 2A
Rpm 1500 r/min
Ra 1,1 Ohm
Percobaan menjalankan motor
Tabel 3.2. Percobaan menjalankan motor
Vt ( volt ) If ( Ampere ) Ia ( Ampere ) N ( rpm )
180 0,5 1,4 1482
3.4. Pengolahan data
A. Percobaan motor tanpa beban
Pin = Vt x Ia
= 180 x 1,4
= 252 watt
15
Prugi= Ia2 x Ra
= (1,4)2 x 1,1
= 2,156 watt
∑rugi = Ia2 x Ra
= (1,4)2 x 1,1
= 2,156 watt
Pout = Pin - Prugi
= 252 – 2,156
= 249,844 watt
Ƞ = P oP i
100%
= 249,844
252 100%
= 99,144 %
T = P o .602 π . n
= 249,844 .60
2 π .1482
= 1,61 Nm
16
BAB IV
TUGAS AKHIR DAN ANALISA
4.1 Analisa
1. Dari percobaan generator DCdan motor DC berbeban dapat dibuktikan
dengan menggunakan rumus diatas bahwa putaran (n) akan semakin
turun jika beban bertambah dan Ia semakin tinggi.
2. Pada percobaan generator berbeban ketika beban bertambah besar
maka Ia pun bertambah besar sementara If tetap dan n (kecepatan)
turun.
3. Pada percobaan motor DC daya output yang dikeluarkan motor tidak
sama dengan daya input. Hal ini dikarenakan rugi – rugi pada motor
berupa Ia2 * Ra
4. Pada percobaan generator berbeban terjadi penurunan putaran pada
generator.Hal ini dikarenakan fluksi yang dihasilkan reaksi jangkar
melawan arah dari putaran rotor generator yang digerakan oleh
primover.
5. Pada saat eksitasi motor dinaikan pada saat berbeban maka putaran
semakin melambat. Hal ini dikarenakan fluksi lawan yang dihasilkan
sangat besar.
6. Pada percobaan generator tanpa beban Ia = IL. Karena pada saat
percobaan praktikum generator tidak diberi bebeban maka Ia = 0.
7. Dalam menjalankan motor DC ada hal-hal yang harus diperhatikan
yaitu menjalankan exitacy pada stator terlebih dahulu kemudian
menjalankan jangkar pada rotor. Hal ini dilakukan agar motor
berjalan dengan baik.
17
E=Vt−Ia . RaC .n .φ=Vt−Ia . Ra
n↓=Vt−Ia↑. RaC .φ
E=Vt−Ia . RaC . n .φ=Vt−Ia . Ra
n↓=Vt−Ia↑. RaC .φ
4.2 Tugas Akhir
1. Analisa bagaimana penurunan kecepatan (n) pada pembebanan
motor yang makin tinggai sedangkan If tidak dirubah.
2. Buat grafik n = f (Ia) pada keras millimeter dan analisa.
3. Kenapa pada saat menjalankan mesin DC sumber exitacy dahulu
lalu jangkar dan juga sebelumnya ?
4. Diagram pengawatan
Jawab:
1. E = cn
= If
E = Vt – Ia.Ra
cn = Vt – Ia.Ra
n=Vt−Ia . Rac
n=Vt−Ia . Rac∗If
Daya out put naik menyebabkan arus jangkar pada motor ikut naik,
dari persamaan ggl adanya putaran dan arus medan menyebabkan
timbulnya fluk dan ggl. Dari rangkaian pengganti motor terdapat
dari persamaan motor E = Vt – Ia.Ra. Arus jangkar naik sedangkan
parameter yang lain seperti tegangan jepit, tahanan jangkar, serta
fluk konstan menyebabkan putaran turun
2. Dari persamaan diatas arus jangkar naik menyebabkan putaran naik.
Ia
N
18
kesimpulan:
Jika arus jangkar naik maka putaran akan ikut naik pula, jadi arus
jangkar sebanding dengan putaran motor (n).
3. karena sumber exitacy berguna sebagai tegangan masukkan awal
pada motor, yang akan memberikan medan magnetik pada kawat
yang ada di stator, tetapi rotor belum dapat berputar, karena medan
magnetik yang diperlukan untuk memutar motor cukup besar, jadi
sebagai penguat diberikan tegangan jangkar, yang masuk ke rotor
sehingga rotor memiliki medan magnetik yang berlawanan dengan
medan magnetik di stator, karena medan magnetik yang saling
berlawanan inilah yang menyebabkan adanya putaran pada motor
DC.
4.
Gambar 4.1 Diagram Pengawatan
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Dalam pengaturan pada motor kita menggunakan eksitasi dan arus
jangkar. Hal ini dikarenakan eksitasi sebagai penguat dan arus jangkar
2. Perputaran motor dan generator akan semakin lambat dengan
bertambahnya beban (beban semakin besar).
3. Eksitasi pada generator berfungsi sebagai penguat fluks pada kumparan
medan hingga ggl akan kuat jika diberi beban.
4. Motor berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
5. Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi
listrik.
6. Pada saat percobaan ketika arus jangkar dimasukkan terlebih dahulu
maka putaran motor akan cepat sekali atau tidak stabil hal ini
dikarenakan pada motor, benda yang berputar adalah jangkar maka maka
jika arus jangkar terlebih dahulu yang kita berikan akan membuat motor
berputar lebih cepat dan tidak ada penahan pada putaran motor yang
menahan putaran adalah arus medan /eksitasi. Dengan menyalakan
eksitasi maka aka nada medan magnet di stator yang akan menahan
gerak putar dari rotor.
5.2. Saran
1. Sebaiknya dalam praktikum sebelum kita menjalankan motor terlebih
dahulu kita beri arus medan sebelum arus jangkar agar motor berputar
secara teratur
20
DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium Tenaga Energi Elektrik. 2009. “ Modul Praktikum III-A
DKEE” , Bandung : ITENAS.
Zuhal, “ Dasar Tenaga Listrik”. ITB Bandung.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21583/3/Chapter
%20II.pdf
http://meriwardana.blogspot.com/2011/11/prinsip-kerja-motor-arus-
searah-dc.html
21