Cairan sendi

34
Cairan sendi: cairan viskos dalam rongga sendi yg mensuplai makanan bagi kartilago sendi. Normalnya komposisi cairan sendi = komposisi plasma. Cairan dalam sendi besar: 1 - 3 ml, misalnya sendi pergelangan kaki, lutut, pangkal paha, pergelangan tangan, siku dan bahu. Penyakit sendi dapat terjadi oleh berbagai sebab dibutuhkan tes-tes untuk menegakkan / menyingkirkan diagnosis: penting untuk menentukan tindakan dan terapi yang tepat. Tes cairan sendi adalah tes laboratorium terhadap sendi yg bertujuan menunjang diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas pengobatan, dan komplikasi penyakit. Tes-tes: 1. Tes Makroskopi 2. Tes Mikroskopi 3. Tes Mikrobiologi 4. Tes Kimia 5. Tes Imunologi. Secara patologi cairan sendi digolongkan 4 kelompok: 1. Non Inflamatorik 2. Inflamatorik Akut 3. Septik 4. Hemoragik.

description

kimia klinik

Transcript of Cairan sendi

Cairan sendi: cairan viskos dalam rongga sendi yg mensuplai makanan bagi kartilago sendi. Normalnya komposisi cairan sendi = komposisi plasma.

Cairan dalam sendi besar: 1 - 3 ml, misalnya sendi pergelangan kaki, lutut, pangkal paha, pergelangan tangan, siku dan bahu.

Penyakit sendi dapat terjadi oleh berbagai sebab dibutuhkan tes-tes untuk menegakkan / menyingkirkan diagnosis: penting untuk menentukan tindakan dan terapi yang tepat.

Tes cairan sendi adalah tes laboratorium terhadap sendi yg bertujuan menunjang diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas pengobatan, dan komplikasi penyakit.

Tes-tes:1. Tes Makroskopi2. Tes Mikroskopi3. Tes Mikrobiologi4. Tes Kimia5. Tes Imunologi.

Secara patologi cairan sendi digolongkan 4 kelompok:1. Non Inflamatorik2. Inflamatorik Akut3. Septik4. Hemoragik.

Indikasi aspirasi cairan sendi:1. Memastikan diagnosis.2. Mengurangi rasa sakit & memperbaiki fungsi gerak persendian3. DD.4. Pemberian obat intra artikuler (terapeutik). Kontra indikasi :1. Infeksi lokal2. Diatesis hemoragik3. Fraktur intra artikuler4. Osteoporosis juxta-artikuler yang berat5. Sendi yang tidak stabil6. Tidak ada indikasi yang tepat7. Kegagalan suntikan terdahulu

Komplikasi :1. Infeksi2. Perdarahan3. Kerusakan kartilago sendi4. Ruptur tendo/ligamen.

ARTROSENTESIS Teknik pengambilan cairan sendi. Teknik aspirasi disesuaikan menurut lokasi, anatomi dan ukuran sendi.

A. Teknik artrosentesis:

~ Alat dan bahan: Spuit dan jarum disposable. Ukuran jarum disesuaikan dengan besar sendi yang akan diaspirasi: jarum nomor 19 atau 21 untuk sendi besar, sendi kecil jarum 23 atau 25. Anestetik lokal (lidokain, semprotan etilklorida). Kapas alkohol, kain kasa dan larutan pembersih kulit (misalnya larutan yang mengandung yodium). Tabung penampung aspirat 4 buah.

~ Cara kerja : Steril Lokasi tepat Asepsis dan antisepsis Anestesi lokal: infiltrasi lidokain Bag ekstensor utk menghindari trauma neurovaskuler. Jika ada efusi, cairan diambil 10-20 ml. Tampung aspirat ke dalam 4 tabung:

Tabung I (tanpa antikoagulan):tes makroskopi, viskositas dan tes musin,Tabung II (dengan antikoagulan EDTA):tes mikroskopi, hitung jenis dan sel,Tabung III (tabung harus steril, berisi heparin/EDTA):tes mikrobiologiTabung IV (tanpa antikoagulan):tes kimia dan imunologi.

A. TES MAKROSKOPI

~ Warna dan kejernihan : Pre analitik Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus. Prinsip tes : setiap kelainan memberi warna dan kejernihan yang berbeda. Alat : tabung yang jernih.

Analitik Cara kerja : lihat warna dan kejernihan sampel . Nilai rujukan : tidak berwarna dan jernih.

Pasca analitikInterpretasi : Kuning jernih : artritis traumatik, osteoartritis dan artritis rematoid ringan. Kuning keruh : inflamasi spesifik dan non spesifik, karena bertambahnya lekosit. Seperti susu (chyloid) : artritis rematoid dengan efusi kronik, pirai dengan efusi akut dan obstruksi limfatik dengan efusi. Seperti nanah atau purulent : artritis septik yang lanjut. Seperti darah : pada trauma, hemofilia dan sinovisitis vilonodularis hemoragik.Bila darah terjadi karena trauma pada waktu aspirasi maka warna merahnya akan berkurang bila aspirasi diteruskan, sedangkan jika bukan oleh trauma maka warna merah akan menetap.Kuning kecoklatan : pada perdarahan yang telah lama.

~ Bekuan Pre analitik Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus. Prinsip tes : fibrinogen menyebabkan sampel membeku. Alat : tabung yang jernih

Analitik Cara kerja : biarkan sampel selama 1 jam, kemudian lihat apakah ada bekuan atau tidak. Nilai rujukan : tidak membeku.Pasca analitikInterpretasi : bekuan + : ada proses peradangan

~ Viskositas Pre analitik Persiapan pasien : tidak dibutuhkan persiapan khusus. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.Prinsip tes: asam hialuronat dalam cairan sendi menentukan viskositas cairan. Alat : spoit atau semprit tanpa jarum. AnalitikCara kerja : Isap sampel ke dalam spoit atau semprit tanpa jarum. Teteskan sampel ke luar dari spoit tersebut . Ukur panjang tetesan. Atau ambil sampel dengan jari telunjuk, rentangkan antara jari telunjuk dan ibu jari. Hitung panjang rentangan.

Nilai rujukan : panjangnya tanpa putus 4-6 cm disebut viskositas tinggi.

Pasca analitikInterpretasi : Viskositas tinggi non inflamatorikViskositas menurun ( 20% pada penderita RA.

E. TES MIKROBIOLOGI

Tes ini dilakukan bila ada dugaan kelainan sendi disebabkan infeksi, misalnya artritis gonoroika atau artritis tuberkulosa. Tes mikroskopik dilakukan dengan pewarnaan gram atau dengan pewarnaan asam lainnya. Jika hasilnya positif dilanjutkan dengan tes kultur untuk konfirmasi.

Pewarnaan Gram

Pre Analitik

Persiapan pasien : tidak diperlukan persiapan khusus. Persiapan sampel : sampel ditempatkan dalam tabung yang steril tanpa antikoagulan. Prinsip : bakteri akan menyerap zat warna tertentu yaitu kristal violet.

Analitik

Cara kerja: lihat buku

Hasil : Gram positif (+) : bakteri akan berwarna ungu, bentuknya jelas (batang atau kokus) Gram negatif (-) : bakteri akan berwarna merah, bentuknya jelas (batang atau kokus). Pasca Analitik

Interpretasi : - Artritis tuberkulosa ditemukan bakteri bentuk batang yang berwar- na ungu. - Artritis gonore ditemukan bakteri bentuk kokus berwarna merah.

Pewarnaan Tahan Asam/Acid fast Staining

Pre Analitik

~ Persiapan pasien : Tidak dibutuhkan persiapan khusus~ Persiapan sampel : Tidak dibutuhkan persiapan khusus~ Prinsip tes : kuman akan mengambil warna sesuai sifatnya Analitik

Nilai rujukan: Basil tahan asam (positif) : Basil terlihat bewarna merah. Basil tidak tahan asam : Badan basil akan berwarna biru.

Pasca analitik

Interpretasi :

Pada artritis septik, baik pewarnaan gram atau kultur, hasilnya sering negatif. Pada artritis gonoroika, hasilnya 50% negatif dengan pewarnaan gram dan 75% negatif dengan kultur.

ALGORITMA ANALISIS CAIRAN SENDI

CAIRAN SENDI

tabung 1 tabung 2 tabung 3 tabung 4

Makroskopik Mikroskopik Kimia Imunologi Bakteriologi

HASIL

Warna tidak berwarna kuning muda kuning keruh kuning keruh merah/xantokrom Kejernihan transparan transparan transp opaq transp opaq transp - opaqVolume 3,5 ml sering>3,5 ml sering >3,5 ml sering >3,5 mlGumpalan negatif negatif dapat + dapat + negatifViskositas tinggi tinggi menurun menurun bervariasiMucin baik baik cukup-jelek jelek bervariasiLekosit 50 %Glukosa