CAHAYA ILMU.docx

29
CAHAYA ILMU Moqodimah Islam menuntun setiap pemeluknya untuk senantiasa mempelajari dan memahami ajaran-ajarannya. Tidak ada jalan lain agar dapat mempelajari dan memahami ajaran Islam secara benar kecuali dengan ilmu, dari mulai hal yang sangat mendasar yakni aqidah, syariah, ibadah, sampai kepada hal muamalah dan jinayah. Adapun ilmu yang pertama dan paling mendasar ialah ilmu tauhid, yakni ilmu tentang “laa ilaaha illalloh” firma Alloh SWT : Al Qur’an Surat Muhammad (47) ayat 19 ُ مَ لْ عَ يُ َ اَ وِ اتَ نِ مْ ُ مْ ل اَ وَ ن يِ نِ مْ ُ مْ لِ لَ وَ كِ " نْ نَ ذِ لْ رِ فْ غَ تْ س اَ وُ َ ا لاِ - اَ هَ لِ - ا لاُ هَ نَ اْ مَ لْ ع اَ فْ مُ ك اَ ْ 5 ثَ مَ وْ مُ كَ " نَ لَ قَ تُ مMaka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Alloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Alloh mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. Ayat ini menunjukan bahwa ilmu ialah jalan menuju iman. Imam Bukhori mencantumkan sebauh bab ilmu sebelum ucapan dan perbuatan. Maka dari itu, ilmu ialah yang pertama didalam aqidah, yang pertama dalam ucapan dan perbuatan, dan yang pertama dalam realitass kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa ilmu ialah syarat pertama diterima iman dan Islamnya seorang manusia. Rosulullah SAW. Bersabda : َ هَ نَ " جْ ل اَ لَ خَ دُ له ل ا اَ لِ - اَ هَ لِ - ا اَ لُ هَ نَ اُ مَ لْ عَ يَ ُ هَ وَ اتَ مْ نَ مArtinya : “barangsiapa yang mati sedangkan ia mengetahui (berilmu) bahwa sesungguhnya tiada ilah selain Alloh, maka ia tu pasti masuk surga.” (H.R. Muslim)

Transcript of CAHAYA ILMU.docx

CAHAYA ILMUMoqodimah

Islam menuntun setiap pemeluknya untuk senantiasa mempelajari dan memahami ajaran-ajarannya. Tidak ada jalan lain agar dapat mempelajari dan memahami ajaran Islam secara benar kecuali dengan ilmu, dari mulai hal yang sangat mendasar yakni aqidah, syariah, ibadah, sampai kepada hal muamalah dan jinayah.

Adapun ilmu yang pertama dan paling mendasar ialah ilmu tauhid, yakni ilmu tentang “laa ilaaha illalloh” firma Alloh SWT :

Al Qur’an Surat Muhammad (47) ayat 19

�ين� �مؤ�م�ن �ل �ك� و�ل �ب �ذ�ن �غ�ف�ر� ل ت �ه و�اس� �ال الل �ه� إ �ل �ه ال إ ن� �م� أ ف�اع�ل

م� �و�اك م� و�م�ث �ك �ب �ق�ل �م مت �ع�ل �ه ي �ات� و�الل �مؤ�م�ن و�الMaka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Alloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Alloh mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.

Ayat ini menunjukan bahwa ilmu ialah jalan menuju iman. Imam Bukhori mencantumkan sebauh bab ilmu sebelum ucapan dan perbuatan. Maka dari itu, ilmu ialah yang pertama didalam aqidah, yang pertama dalam ucapan dan perbuatan, dan yang pertama dalam realitass kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa ilmu ialah syarat pertama diterima iman dan Islamnya seorang manusia. Rosulullah SAW. Bersabda :

�ة� ن ج� ـ� �ال� الله د�خ�ل� ال �ه� إ �ل إ �ه ال� ن� �م أ �ع�ل م�ن� م�ات� و�هو� ي

Artinya : “barangsiapa yang mati sedangkan ia mengetahui (berilmu) bahwa sesungguhnya tiada ilah selain Alloh, maka ia tu pasti masuk surga.” (H.R. Muslim)

Dengan demikian, Islam mencela dan melarang dengan keras kepada setiap pemeluknya mengikuti seseuatu perkara tanpa dilandasi ilmu tentangnya. Karena tanpa ilmu ialah buta atau gila. Orang yang buta akan mengikuti apa saja yang ditunjukan oleh orang yang menunjukinya, karena ia tidak bisa melihat kebenaran hakiki.

Firman Allohh :

Al Qur’an Surat Al Isro (17) ayat 36

ل1 �فؤ�اد� ك �ص�ر� و�ال �ب م�ع� و�ال �ن� الس� �م6 إ ل �ه� ع� �ك� ب �س� ل �ي �ق�ف م�ا ل و�ال توال ئ �ه م�س� �ان� ع�ن �ك� ك �ئ ول أ

“ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”

Al Qur’an Surat Fatir (35) ayat 19-22

�ص�ير �ب �و�ي األع�م�ى و�ال ت �س� 1ور ۞و�م�ا ي م�ات و�ال الن و�ال۞ و�ال الظ1لور �ح�ر �ه�۞الظBل1 و�ال ال �ن� الل �اء و�ال األم�و�ات إ ي �و�ي األح� ت �س� و�م�ا ي

ور� �قب م�عF م�ن� ف�ي ال �مس� �ت� ب �ن اء و�م�ا أ �ش� م�ع م�ن� ي س� ۞ ي“ Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat. dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya. dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas. dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Alloh memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar. “

Tanpa ilmu ialah ajaran yang berdasarkan dugaan, ajaran nenek moyang, pendapat orang banyak, atau ajaran ulama su’.

Firman Alloh :

Al Qur’an Surat Yunus (10) ayat 36

�ن� Iا إ �ئ ي �ح�قB ش� �ي م�ن� ال غ�ن �ن� الظ�ن� ال ي Lا إ �ال ظ�ن هم� إ �ر �ث ك� �ع أ �ب �ت و�م�ا ي

�ف�ع�لون� �م�ا ي �يم6 ب �ه� ع�ل الل“ Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Al Qur’an Surat Al Maidah (5) ayat 105

�ذ�ا م� م�ن� ض�ل� إ ك �ضر1 م� ال ي ك �فس� �ن م� أ �ك �ي وا ع�ل �ذ�ين� آم�ن 1ه�ا ال ي� �ا أ ي

�ع�م�لون� م� ت �ت ن �م�ا ك م� ب ك Bئ �ب ن م� ج�م�يعIا ف�ي ج�عك �ه� م�ر� �ل�ى الل م� إ �ت �د�ي اه�ت“ Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Alloh kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Al Qur’an Surat Al An’aam (6) ayat 116

�ن� �ه� إ �يل� الل ب ض�ل1وك� ع�ن� س� �ر� م�ن� ف�ي األر�ض� ي �ث ك� ط�ع� أ �ن� ت و�إ

صون� �خ�ر �ال ي �ن� هم� إ �ال الظ�ن� و�إ �عون� إ �ب �ت ي

“ Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Alloh). “

Al Qur’an Surat Taubah (9) ayat 31

�ن� يح� اب �م�س� �ه� و�ال Iا م�ن� دون� الل �اب ب ر�� �هم� أ �ان ه�ب هم� و�ر �ار� ب �ح� �خ�ذوا أ ات

�ه ان �ح� ب �ال هو� س �ه� إ �ل �هIا و�اح�دIا ال إ �ل دوا إ �ع�ب �ي �ال ل وا إ م�ر �م� و�م�ا أ ي م�ر�ون� ر�ك ش� ع�م�ا ي

“ Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Alloh, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Alloh dari apa yang mereka persekutukan. “

Al Qur’an Surat Al Ashr (103) ayat 1-3

�ع�ص�ر� رF ۞و�ال �ف�ي خس� ان� ل �س� �ن� اإلن وا۞ إ وا و�ع�م�ل �ذ�ين� آم�ن �ال ال إ

�ر� �الص�ب �و�اص�و�ا ب �ح�قB و�ت �ال �و�اص�و�ا ب �ح�ات� و�ت ۞ الص�ال“ Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”

Dalam kitab syarh Tsalatsah Al-Uhsul, Syaikh Shalih Bin Abdul Aziz Alu Syaikh berkata : “wajib hukumnya bagi setiap muslim dan muslimah memahami dan mngamalkan 4 perkara dalam Islam yaitu ilmu, amal, dakwah dan sabar” empat perkara wajib ini diambil dari pengertian Al Qur’an surat Al Ashr (103) ayat 1-3

Muadz Bin Jabal berkata :

“pelajarilah ilmu, karena mempelajari ilmu karena Alloh itu (sebagai ciri)takut kepada-NYA. Mencarinya termasuk ibadah. Mengulnag-mengulang termasuk tasbih. Membahasnya termasuk jihad. Mengajarkannya kepada orang jahil termasuk shodaqoh. Menyampaikannya kepadda yang berhak termasuk taqorrub. Dialah tema yang jinak dikala (hati) sedang liar (keras), teman dalam kesepian, dalil terrhadap agama penyabar dalam keadaan lapang maupun sempit. Ia ialah ibarat menteri disisi pemimpin, teman dikala terasing, petunjuk jalan ke surga. Alloh mengangkat derajat suatu kaum dengan (perantaraan) ilmu, lalu Alloh menjadikan mereka pemimpin dan penghulu yang diikuti dalam kebaikan, petunjuk-petunjuk mereka ditaati dalam kebaikan, jejak-jejak meraka diikuti, perbuatan-perbuatan mereka diutruti. Para malaikat senang dengan keadaan mereka, sayap-sayapnya menyentuh mereka. Segela seseuatu yang basah dan kering memintakan ampun mereka, hingga ikan dan binatang di lautan, binatang buas ternak, langit dan bintang-bintangnya (semuanya juga sama memintakan ampun untuk mereka. “

Hadits riwayat Ibnu Hibban Ibnu Abdil Barr :

“ Karena itu ilmu ialah menghidupkan hati dari kebutaan, cahaya penerang dari kegelapan, kekuatan badan dari kelemahan. Seorang hamba dapat memperoleh tempat kedudukan yang baik dan derajat yang tinggi dengan ilmu. Memikirkan ilmu sebanding dengan (pahala) puasa dan mengulang-ulangnya sebanding dengan (pahala) bangun malam. Dengan ilmu Alloh Azza Wa Jalla ditaati. Dengan Alloh SWT. disembah. dengannya Alloh SWT. ditauhidkan. dengannya Alloh SWT. dimuliakan. dengannya ditegakan silatuhrahmmi. dengannya diketahui halal da haram. Dialah ilmu, yang merupakan pimpinan, sedangkan amal selalu mengikutinya yang diilhamkan kepada orang-orang yang berruntung dan diharamkan kepada orang-orang yang celaka. “ (H.R. Ibnu Hibban Dan Ibnu Abdil Barr).

PENGERTIAN ILMU

1. Secara bahasa

Berasal dari kata : اIم� ل �م - ع� �ع�ل �م� – ي mengetahui, memahami, mempelajariع�ل

ج�ه�ل� ـ� �م�ع�ر�ف�ة , و�هو� ض�د1 ال �م هو� ال الع�ل“ilmu itu ialah mengetahui/mengenal, yakni lawan bodoh.”

�ضIا و�هو� �ي �لــمــع�ر�ف�ة� أ �ى ا �م�ع�ن �ي ب �ت �أ �ن و� ي �ق�ي غ�ةI الي �م ل الع�ل

ج�ه�ل� ـ� �ض ال �ق�ي ن“ilmu secara bahasa ialah keyakinan dan terkadang pengertiannya juga mengetaui yakni lawan dari bodoh.”

2. Secara istilah Ilmu itu penjelasan terhadap seseuatu hal yang tidak diketahuinya sehingga dapat dimengerti atau dipahaminya. (Al-Jurzani, dalam kitab At-Ta’rifat). Ilmu yang dimaksud ialah ilmu yang bersumber dari wahyu Alloh yang dapat menghantarkan seseorang memahami tentang kitabullah dan keimanan. Firman Alloh SWT :

Al Qur’an Surat Asy Syuro (42) ayat 52

�د�ر�ي م�ا �ت� ت ن �ا م�ا ك م�ر�ن� وحIا م�ن� أ �ك� ر �ي �ل �ا إ �ن ي و�ح�

� �ك� أ �ذ�ل و�ك

�ه� م�ن� �ه�د�ي ب ا ن Iور �اه ن �ن �ك�ن� ج�ع�ل �اب و�ال اإليم�ان و�ل �ت �ك ال

F �ق�يم ت اطF مس� �ل�ى ص�ر� �ه�د�ي إ �ت �ك� ل �ن �ا و�إ �اد�ن ب اء م�ن� ع� �ش� ن“ Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”

Berikut ini penjelasan beberapa ulama tentang ilmu : 1) Yang dimaksud dengan ilmu ialah syar’i, yakni ilmu yang diturunkan oleh Alloh SWT.

Melalui Rosul-NYA yang berupa penjelasan-pejelasandan petunjuk. Yang demikian itu, karena para nabi itu tidak mewariskan harta benda, akan tetapi mereka mewariskan ilmu, sedangkan ilmu yang diwariskan para nabi itu ialah ilmu syariat Alloh

2) Perkataan Umar Bin Mahmud dalam kitab Ar-Roddu Al-Atsary ‘Alal Baujurry (juz 1 ha.68)

�ة6 ــــن �اب6 و� س �ت �م� هو� ك �لع�ل �ن� ا إBahwa ilmu itu adalah Al Qur’an dan As Sunnah.”Abdullah Bin Ahmad Bin Hanbal Asy-Syaibani berkata : “ilmu itu ialah Al Qur’an, berdasarkan pengertian dari Al Qur’an surat Al Baqarah : 145

�عوا �ب �ةF م�ا ت لB آي �ك �اب� ب �ت �ك وا ال وت �ذ�ين� أ �ت� ال �ي �ت �ن� أ �ئ و�ل�ة� �ل �عF ق�ب �اب �ت �ع�ضهم� ب �هم� و�م�ا ب �ت �ل �عF ق�ب �اب �ت �ت� ب �ن �ك� و�م�ا أ �ت �ل ق�ب

�ع�د� م�ا ج�اء�ك� م�ن� �ه�و�اء�هم� م�ن� ب �ع�ت� أ �ب �ن� ات �ئ �ع�ضF و�ل ب

�م�ين� �م�ن� الظ�ال �ذIا ل �ك� إ �ن � إ �م �ع�ل ال“ Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamu pun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian mereka pun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang lalim. “

3) “ Ilmu ialah yang memahami ilmu-ilmu Al Qur’an , karena Alloh mencela orang-orang yang suka membaca Al Qur’an, tapi tidak memahami isinya, sebagaimana pengertian yang terdapat didalam Al Qur’an surat Muhammad : 24. Demikian menurut Dr. Hazim Sa’id Haidar

ه�ا �ق�ف�ال �م� ع�ل�ى قلوبF أ آن� أ �قر� ون� ال �ر �د�ب �ت �ف�ال ي أ“ Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?”

4) Ibnu Qoyyim Aljauziah dalam kitab I’lamul Muwaqqiin berkata, “ ilmu itu ialah pengetahuan yang diperoleh dari dalil (syari’i). “ pendapat yang sama dikemukakan oleh Ibnu Abdurrohman Al-Hawali dalam kitabnya yang berjudul Syarhul Akidah Ath-Thohawiyah. “ ilmu itu ialah pengetahuan yang berdasarkan dalil “ , karena inilah hakikatnya ilmu. Adapun ilmu yang tidak berdasarkan dalil, maka hal itu termasuk dhon (dugaan), sedangkan dhon itu tidak bermanfaat sedikitpun untuk mendapatkan kebenaran,”

5) Didalam kitab tsalatsah al-ushul, ilmu (yang paling mendasar) ialah maarifat kepada Alloh, maarifat kepada Nabi-NYA, dan maarifat kepada dinul Islam yang berdasarkan dalil

6) Telah berkata Ibnu Umar r.a., bahwasannya ilmu itu ialah maarifat yang dihasilkan dari dalil, sedangkan yang dihasilkan tanpa dalil maka hal itu termasuk bid’ah

7) Adapun pengertian maarifat ialah pengetahuan yang pasti yang tidak dapat diragukan lagi, yang cocok dengan kenyataan, dan yang berdasarkan dalil

8) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah didalam kitab Majmu Al fatawa, “ telah berkata Yahya Niamr bahwa ilmu ada 5 :

Ilmu yang merupakan kehidupan yang hakiki yaitu ilmu tauhid Ilmu yang merupakan santapan agama yaitu tentang mempelajari Al Qur’an dan

Al Hadits Ilmu yang merupakan obat agama yaitu fatwa Ilmu yang merupakan penyakit agama yaitu ilmu filsafat dan ilmu bida’h Ilmu yang merupakan kebinasaan bagi agama yaitu ilmu sihir

1) berkata Al-Kholil Bin Ahmad An-Nahwiy, “manusia itu terbagi 4 macam : orang yang tahu dan tidak tahu (tidak sadar) bahwa dirinya tahu, maka orang

tersebut ialah orang lalai. Berilah ia peringatan orang yang tidak tahu dan tahu dirinya tidak tahu, maka orang tersebut ialah

orang bodoh. Berilah ia ilmu orang yang tahu dan tahu bahwa dirinya tahu, maka orang tersebut ialah orang

berilmu. Ikutilah dia orang yang tidak tahu dan tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu, maka orang

tersebut ialah orang yang dungu. Maka berhati-hatilah terhadapnya.

KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU

Karena pentingnya tentang orang yang berimu pengetahuan (‘alim) dan begitu berbahayanya orang yang tidak berpengetahuan (jahil), maka Islam mewajibkan kepada umatnya untuk senantiasa menuntut imu

1. perintah untuk membaca

Al Qur’an Surat Al ‘Alaq (96) ayat 1-3

ل�ق� �ذ�ي خ� Bك� ال ب � ر� م �اس� ب� أ ان� م�ن�۞اق�ر� �س� ل�ق� اإلن خ�

F۞ع�ل�قم �ر� 1ك� األك ب � و�ر� أ ۞ اق�ر�

“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, “

2. perintah untuk mengetaui (berilmu) bahwa tiada ilah kecuali Alloh Al Qur’an surat Muhammad (47) ayat 19

�ين� �مؤ�م�ن �ل �ك� و�ل �ب �ذ�ن �غ�ف�ر� ل ت �ه و�اس� �ال الل �ه� إ �ل �ه ال إ ن� �م� أ ف�اع�ل

م� �و�اك م� و�م�ث �ك �ب �ق�ل �م مت �ع�ل �ه ي �ات� و�الل �مؤ�م�ن و�ال“ Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. “

3. Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr :

F ) رواه ابن عبد البر �م ل لB مس� �ض�ة6 ع�ل�ى ك � ف�ر�ي �م �لع�ل ط�ل�ب ا)

“menuntut ilmu (belajar) itu ialah kewajiban bagi setiap Muslim” (H.R. Ibnu Abdil Barr)

�ه� �ي ة� ف�ع�ل �خ�ر� اد� األ� ر�� � و� م�ن� أ �م �ع�ل �ال �ه� ب �ي �ا ف�ع�ل �ي اد� الد1ن ر�

� م�ن� أ

� �م �ع�ل �ال �ه� ب �ي اد� هـمـا ف�ع�ل ر�� � و� م�ن� أ �م �ع�ل �ال ب

“ Barang siapa yang menghendaki dunia maka hendaklah ia berilmu,barang siapa yang menghendaki kesuksesan akhirat maka hendaklah ia berilmu, dan barang siapa yang menghendaki keduanya maka hendaklah ia berilmu.” (H.R. Asy-Syafi’i Dari Ali r.a)

FUNGSI ILMU

1. Ilmu sebagai landasan iman, (Al Qur’an surat Muhammad 47:19). Keimanan harus berdasarkan ilmu dan tidak boleh berprasangka (menduga-duga), karena keimanan yang berdasarkan dugaan bukan kebenaran yang dicapai melainkan kesesatan, (Al Qur’an surat Yunus 10:36, Al Qur’an surat An’am 6:116)

Al Qur’an surat Muhammad (47) ayat 19

�ين� �مؤ�م�ن �ل �ك� و�ل �ب �ذ�ن �غ�ف�ر� ل ت �ه و�اس� �ال الل �ه� إ �ل �ه ال إ ن� �م� أ ف�اع�ل

م� �و�اك م� و�م�ث �ك �ب �ق�ل �م مت �ع�ل �ه ي �ات� و�الل �مؤ�م�ن و�ال“ Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. “

Al Qur’an Surat Yunus (10) ayat 36

�ن� Iا إ �ئ ي �ح�قB ش� �ي م�ن� ال غ�ن �ن� الظ�ن� ال ي Lا إ �ال ظ�ن هم� إ �ر �ث ك� �ع أ �ب �ت و�م�ا ي

�ف�ع�لون� �م�ا ي �يم6 ب �ه� ع�ل الل“ Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Al Qur’an Surat Al An’aam (6) ayat 116

�ه� �يل� الل ب ض�ل1وك� ع�ن� س� �ر� م�ن� ف�ي األر�ض� ي �ث ك� ط�ع� أ �ن� ت و�إ

صون� �خ�ر �ال ي �ن� هم� إ �ال الظ�ن� و�إ �عون� إ �ب �ت �ن� ي إ“ Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Alloh). “

2. Ilmu sebagai landasan perkataan dan amal, Al Qur’an surat Al Isro 17:36.Rosululloh bersabda :

�فؤ�اد� �ص�ر� و�ال �ب م�ع� و�ال �ن� الس� �م6 إ ل �ه� ع� �ك� ب �س� ل �ي �ق�ف م�ا ل و�ال توال ئ �ه م�س� �ان� ع�ن �ك� ك �ئ ول ل1 أ ك

“ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. “

دo ) رواه البخارى � ف�هو� ر� نا م�ر� �ه� أ �ي �س� ع�ل �ي م�ن� ع�م�ل� ع�م�الI ل

و مسلم (“barang siapa mengamalkan seseuatu amalan bukan berdasarkan perintah kami, maka tertolaklah ia.”

Dalam riwayat Bukhori :

�م� �ع�ل �م� ي �م�ه الله م�ا ل �م� ع�ل م�ن� ع�م�ل� بـم�ا ع�ل“Barang siapa yang beramal berdasarkan ilmu pengetahaun niscaya Alloh akan mengajarkan sesuatu yang belum di ketahuinya.”

3. Ilmu harus berfungsi menumbuhkan keyakinan, keimanan, dan ketundukan kepada Al Qur’an. Al Qur’an surat Al Hajj 22:54, dan Al Qur’an surat An Nisa 4:162

�ه� وا ب ؤ�م�ن Bك� ف�ي ب �ح�ق1 م�ن� ر� �ه ال ن� �م� أ �ع�ل وا ال وت �ذ�ين� أ �م� ال �ع�ل �ي و�ل

�ل�ى وا إ �ذ�ين� آم�ن �ه�اد� ال �ه� ل �ن� الل هم� و�إ وب �ه قل �ت� ل ب خ� ف�ت

F �ق�يم ت اطF مس� ص�ر�“ dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. “

dan Al Qur’an surat An Nisa 4:162

ون� ؤ�م�ن ون� ي �مؤ�م�ن �هم� و�ال � م�ن �م �ع�ل اس�خون� ف�ي ال �ك�ن� الر� ل�مق�يم�ين� الص�الة� �ل�ك� و�ال �ز�ل� م�ن� ق�ب ن

�ك� و�م�ا أ �ي �ل �ز�ل� إ ن �م�ا أ ب

�ك� �ئ ول � اآلخ�ر� أ �و�م �ي �ه� و�ال �الل ون� ب �مؤ�م�ن �اة� و�ال ك ون� الز� �مؤ�ت و�الا ع�ظ�يمIا Iج�ر� �يه�م� أ ؤ�ت ن س�

“ Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur'an), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.”

4. Ilmu menjadi bekal manusia untuk menjalankan perannya sebagai kholifah Alloh SWT.(Al Qur’an surat Al-baqarah 2:31)

�ة� ف�ق�ال� �ك �م�الئ ض�هم� ع�ل�ى ال م� ع�ر� �ه�ا ث ل م�اء� ك �م� آد�م� األس� و�ع�ل

م� ص�اد�ق�ين� �ت ن �ن� ك م�اء� ه�ؤالء� إ س�� �أ �ي ب ون �ئ �ب ن

� أ“ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar! "

5. Ilmu itu menunjukan tata cara (kaifiyat) peribadahan yang benar.(Al Qur’an surat An-nur 24:41)

م�او�ات� و�األر�ض� �ه م�ن� ف�ي الس� Bح ل ب س� �ه� ي ن� الل� �ر� أ �م� ت �ل أ

�يم6 �ه ع�ل �يح�ه و�الل ب �س� �ه و�ت �م� ص�الت لo ق�د� ع�ل �ر ص�اف�اتF ك و�الط�ي�ف�ع�لون� �م�ا ي ب

“ Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”

Rosulullah bersabda :

Bي� ص�ل ي� أ ـ� مو�ن �ت ي

� أ �م�ا ر� 1و�ا ك ص�ل“sholatlah kamu sebagaimana kamu melihat (tata cara) aku sholat)

6. Ilmu menjadi bekal dan modal untuk memimpin manusia (Al Qur’an surat Al-baqarah 2:247)

Iا �ك م� ط�الوت� م�ل �ك �ع�ث� ل �ه� ق�د� ب �ن� الل 1هم� إ �ي �ب �هم� ن و�ق�ال� ل�ه �مل�ك� م�ن �ال �ح�ق1 ب �ح�ن أ �ا و�ن �ن �ي �مل�ك ع�ل �ه ال ون ل �ك �ى ي �ن وا أ ق�الم� �ك �ي �ه� اص�ط�ف�اه ع�ل �ن� الل �م�ال� ق�ال� إ ع�ةI م�ن� ال ؤ�ت� س� �م� ي و�ل

�ه م�ن� �ك �ي مل ؤ�ت �ه ي � و�الل م �ج�س� � و�ال �م �ع�ل �س�ط�ةI ف�ي ال اد�ه ب و�ز��يم6 ع6 ع�ل �ه و�اس� اء و�الل �ش� ي

“ Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.”

7. Ilmu merupakan sarana untuk membekali dan mengingatkan orang-orang yang di lapangan dakwah dan perjuangan. (Al Qur’an surat At-taubah 9:122)

Bل �ف�ر� م�ن� ك �و�ال ن �اف�ةI ف�ل وا ك �ف�ر �ن �ي ون� ل �مؤ�م�ن �ان� ال و�م�ا كوا ق�و�م�هم� �ذ�ر ن �ي �ف�ق�هوا ف�ي الدBين� و�ل �ت �ي �ف�ة6 ل �هم� ط�ائ ق�ةF م�ن ف�ر�

ون� �ح�ذ�ر �هم� ي �ع�ل �ه�م� ل �ي �ل ج�عوا إ �ذ�ا ر� إ“ Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”

KEDUDUKAN DAN KEUTAMAAN ORANG YANG BERILMU

1. Orang berilmu akan di tinggikan derajatnya di dunia dan di akhirat (Al Qur’an surat Al-Mujadillah 58:11)

�م�ج�ال�س� حوا ف�ي ال �ف�س� م� ت �ك �ذ�ا ق�يل� ل وا إ �ذ�ين� آم�ن 1ه�ا ال ي� �ا أ ي

وا ز �ش وا ف�ان ز �ش �ذ�ا ق�يل� ان م� و�إ �ك �ه ل ح� الل �ف�س� حوا ي ف�اف�س�Fج�ات �م� د�ر� �ع�ل وا ال وت �ذ�ين� أ م� و�ال �ك وا م�ن �ذ�ين� آم�ن �ه ال ف�ع� الل �ر� ي

�ير6 ب �ع�م�لون� خ� �م�ا ت �ه ب و�الل“ Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

2. Orang berilmu kedudukannya tidak sama dengan orang biasa/umum lainnya (Al Qur’an surat Az Zumar 39:9)

ة� �ح�ذ�ر اآلخ�ر� �مIا ي اج�دIا و�ق�ائ �ل� س� �ي �اء� الل �ت6 آن م�ن� هو� ق�ان� أ

�ذ�ين� �مون� و�ال �ع�ل �ذ�ين� ي �و�ي ال ت �س� Bه� قل� ه�ل� ي ب ح�م�ة� ر� جو ر� �ر� و�ي�اب� �ب و األل ول �ر أ �ذ�ك �ت �م�ا ي �ن �مون� إ �ع�ل ال ي

“ (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”

3. Orang berilmu kedudukannya disejajarkan dengan para malaikat (Al Qur’an surat Al-imran 3:18)

�مIا � ق�ائ �م �ع�ل و ال ول �ة و�أ �ك �م�الئ �ال هو� و�ال �ه� إ �ل �ه ال إ ن� �ه أ ه�د� الل ش�

�ح�ك�يم �ع�ز�يز ال �ال هو� ال �ه� إ �ل �ق�س�ط� ال إ �ال ب“ Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

4. Berkata Ibnu Abbas r.a : bagi para ulama memeiliki 700 derajat di atas orang-orang mu’min biasa, antara derajat yang satu dengan yang lainnya sejauh perjalanan 500 tahun.

5. Orang berilmu senantiasa dapat mengambil pelajaran dari Al Qur’an (Al Qur’an surat Ali-Imran 3:7).

م1 �م�ات6 هن� أ �ات6 مح�ك �ه آي �اب� م�ن �ت �ك �ك� ال �ي ل� ع�ل �ز� �ن �ذ�ي أ هو� ال�غ6 ي �ه�م� ز� وب �ذ�ين� ف�ي قل م�ا ال

� �ه�ات6 ف�أ اب �ش� خ�ر مت �اب� و�أ �ت �ك ال�ه� و�م�ا و�يل

� �أ �غ�اء� ت �ت �ة� و�اب �ن �ف�ت �غ�اء� ال �ت �ه اب �ه� م�ن اب �ش� �عون� م�ا ت �ب �ت ف�ي�ا ون� آم�ن �قول � ي �م �ع�ل اس�خون� ف�ي ال �ه و�الر� �ال الل �ه إ و�يل

� �أ �م ت �ع�ل ي�اب� �ب و األل ول �ال أ �ر إ �ذ�ك �ا و�م�ا ي Bن ب �د� ر� ن لo م�ن� ع� �ه� ك ب

“ Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”

sedangkan orang-orang yang berakal itu ialah orang-orang berilmu (Al Qur’an surat Al Ankabut 29:43)

�مون� �ع�ال �ال ال ه�ا إ �ع�ق�ل �اس� و�م�ا ي �لن ه�ا ل �ض�ر�ب �ال ن �ل�ك� األم�ث و�ت“ Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”

6. Orang-orang berilmu senantiasa meyakini dan memahami perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam Al Qur’an (Al Qur’an surat Al Baqarah 2:26)

�عوض�ةI ف�م�ا �ال م�ا ب �ض�ر�ب� م�ث �ن� ي �ي أ ي �ح� ت �س� �ه� ال ي �ن� الل إBه�م� ب �ح�ق1 م�ن� ر� �ه ال ن

� �مون� أ �ع�ل وا ف�ي �ذ�ين� آم�ن م�ا ال� ف�و�ق�ه�ا ف�أ

�ال �ه�ذ�ا م�ث �ه ب اد� الل ر�� ون� م�اذ�ا أ �قول وا ف�ي �ف�ر �ذ�ين� ك م�ا ال

� و�أ�ال �ه� إ ض�ل1 ب ا و�م�ا ي Iير� �ث �ه� ك �ه�د�ي ب ا و�ي Iير� �ث �ه� ك ض�ل1 ب ي

ق�ين� �ف�اس� ال“ Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,”

7. Ulama yang benar ialah orang yang berilmu dan memiliki sikap takut dan tunduk kepada Alloh. (Al Qur’an surat Fathir 35:28)

�م�ا �ن �ك� إ �ذ�ل ه ك �و�ان ل� �ل�ف6 أ ت � مخ� �ع�ام �اس� و�الد�و�ابB و�األن و�م�ن� الن

�ه� ع�ز�يز6 غ�فور6 �ن� الل �م�اء إ �عل �اد�ه� ال ب �ه� م�ن� ع� ى الل �خ�ش� ي“ Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.”

8. Orang berilmu berada dijalan Alloh

�ل� الله� ح�ت�ى �ي ب �ان� ف�ي س� � ك �م �لع�ل ج� ف�ي ط�ل�ب� ا م�ن� خ�ر�ج�ع� )رواه الترمذي ( �ر� ي

“barang siapa yang keluar untuk menuntu ilmu maka ia berada di jalan Alloh sampai ia kembali pulang.” (H.R. at-tirmidzi, kitab ilmi, no.2572)

9. Orang berilmu akan dimudahkan jalan masuk surga

�ه� �ه ب ه�ل� الله ل �مIا س� ل �ه� ع� �م�س ف�ي �ت �ل �ق�ةI ي ل�ك� ط�ر�ي م�ن� س��ة� )رواه مسلم ( ن �لــج� �ل�ى ا �قIا إ ط�ر�ي

“barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu niscaya Alloh akan memberikan baginya jalan menuju surga.” (H.R. muslim kitab dzikir, no.4867)

10. Pahala orang berilmu akan terus mengalir apabila dimanfaatkan

Fص�د�ق�ة Fث �ال� ه إال� م�ن� ث �ق�ط�ع� ع�م�ل �د�م� ان �ن أ �ذ�ا م�ات� اب إ Fح ـ� �دF ص�ال �ه� أو� و�ل �ف�ع ب �ت ن F ي �م ل �ةF أو� ع� )رواه مسلم (ج�ار�ي

“apabila anak adam itu meninggal maka terputuslah seluruh amalnya keceuali tiga perkara, shodaqoh jariyah, ilmu bermanfaat, dan anak yang shaleh,” (H.R. muslim)

ANCAMAN BAGI ORANG YANG TIDAK BERILMU

1. Iman, Islam, dan ihsannya akan ditolak oleh Alloh SWT., Al Qur’an surat Al-isra 17:36. Rosulullah bersabda :

دo ) رواه مسلم و � ف�هو� ر� نا م�ر� �ه� أ �ي �س� ع�ل �ي م�ن� ع�م�ل� ع�م�الI ل

أخرجه البخارى(

“barang siapa mengamalkan suatu amalan bukan berdasarkan perintah kami, maka tertolaklah ia,” (H.R. Bukhori & Muslim)

2. Orang yang tidak berilmu akan terjerumus ke dalam kemusyrikan. (Al Qur’an surat Lukman 31:15)

�م6 ل �ه� ع� �ك� ب �س� ل �ي �ي م�ا ل ر�ك� ب ش� �ن� ت �ن� ج�اه�د�اك� ع�لى أ و�إ�يل� ب �ع� س� �ب وفIا و�ات �ا م�ع�ر �ي �هم�ا ف�ي الد1ن ب ط�ع�هم�ا و�ص�اح� ف�ال ت

م� �ت ن �م�ا ك م� ب ك Bئ �ب ن م� ف�أ ج�عك �ي� م�ر� �ل م� إ �ي� ث �ل �اب� إ �ن م�ن� أ

�ع�م�لون� ت“ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Orang yang tidak mengetahui tentang ‘itikad, ucapan, atau amalan yang akan menyebebkan kepada kemusyrikan, maka ia akan terjerumus ke dalamnya. Padahal dosa syirik itu akan menghapuskan seluruh amal perbuatannya, sebagaimana. Firman Alloh : (Al Qur’an surat Az-zumar 39:65),

�ت� ك ر� �ش� �ن� أ �ئ �ل�ك� ل �ذ�ين� م�ن� ق�ب �ل�ى ال �ك� و�إ �ي �ل وح�ي� إ �ق�د� أ و�ل

ر�ين� �خ�اس� �ن� م�ن� ال ون �ك �ت �ط�ن� ع�م�لك� و�ل ب �ح� �ي ل“ Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”

(Al Qur’an surat Al-Anam 6:88)

�و� �اد�ه� و�ل ب اء م�ن� ع� �ش� �ه� م�ن� ي �ه�د�ي ب �ه� ي �ك� هد�ى الل ذ�ل�ع�م�لون� وا ي �ان �هم� م�ا ك �ط� ع�ن ب �ح� وا ل ك ر� �ش� أ

“ Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”

3. Orang yang tidak berilmu akan terjerumus ke dalam kesesatan ajaran dan adat istiadat.

Al Qur’an surat Al-Anam 6:116

�ه� �يل� الل ب ض�ل1وك� ع�ن� س� �ر� م�ن� ف�ي األر�ض� ي �ث ك� ط�ع� أ �ن� ت و�إ

صون� �خ�ر �ال ي �ن� هم� إ �ال الظ�ن� و�إ �عون� إ �ب �ت �ن� ي إ“ Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”

dan Al-Maidah 5:104

سول� �ل�ى الر� �ه و�إ ل� الل �ز� �ن �ل�ى م�ا أ �و�ا إ �ع�ال �هم� ت �ذ�ا ق�يل� ل و�إ�اؤهم� ال �ان� آب �و� ك و�ل

� �ا أ �اء�ن �ه� آب �ي �ا ع�ل �ا م�ا و�ج�د�ن ن ب وا ح�س� ق�ال�دون� �ه�ت Iا و�ال ي �ئ ي �مون� ش� �ع�ل ي

“ Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”

4. Orang yang tidak berilmu akan terjerumus kepada penyembahan hawa nafsu, para wali, ulama suu’, dan umaro sebagaimana dalam Al Quran :

Al Qur’an surat Al Jaatsiah 45:23

�م� ت F و�خ� �م ل �ه ع�ل�ى ع� �ه الل ض�ل� �ه�ه ه�و�اه و�أ �ل �خ�ذ� إ �ت� م�ن� ات �ي أ �ف�ر� أ

او�ةI ف�م�ن� �ص�ر�ه� غ�ش� �ه� و�ج�ع�ل� ع�ل�ى ب �ب م�ع�ه� و�ق�ل ع�ل�ى س�ون� �ر �ذ�ك �ف�ال ت �ه� أ �ع�د� الل �ه�د�يه� م�ن� ب ي

“ Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? ”

Al Qur’an surat Az Zumar 39:3

�اء� م�ا �ي و�ل� �ه� أ �خ�ذوا م�ن� دون �ذ�ين� ات �خ�ال�ص و�ال �ه� الدBين ال �ل �ال ل أ

�هم� �ن �ي م ب �ح�ك �ه� ي �ن� الل �ف�ى إ ل �ه� ز �ل�ى الل �ا إ ون ب Bق�ر �ي �ال ل دهم� إ �ع�ب ن�اذ�ب6 �ه�د�ي م�ن� هو� ك �ه� ال ي �ن� الل �فون� إ �ل ت �خ� ف�ي م�ا هم� ف�يه� ي

�ف�ار6 ك

“ Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.”

Al Qur’an surat Taubah 9:31

يح� �م�س� �ه� و�ال Iا م�ن� دون� الل �اب ب ر�� �هم� أ �ان ه�ب هم� و�ر �ار� ب �ح� �خ�ذوا أ ات

�ال هو� �ه� إ �ل �هIا و�اح�دIا ال إ �ل دوا إ �ع�ب �ي �ال ل وا إ م�ر �م� و�م�ا أ ي �ن� م�ر� ابون� ر�ك ش� �ه ع�م�ا ي ان �ح� ب س

“ Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

Didalam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan :

“ Imam Ahmad dan Tirmidzi , meriwayatkan dari Adiy Bin Hatim r.a : bahwasannya ketika sampai kepadanya dakwah Rosulullah SAW., ia lari ke syiria. Dia telah menganut nasrani pada zaman jahiliyah. Saudaranya prempuan dan segolongan dari kaumnya tertawan. Kemudian Rosulullah saw. Membebaskan saudara perempuannya dan memberikan hadiah kepadanya. Dia pulang kepada saudara laki-lakinya (Adiy). Dia menceritakan kebaikan Islam kepadanya dan mendorongnya untuk menemui Rosulullah saw. Kemudian berangkatlah Adiy ke madinah. Dia adalah pemimpin kaumnya, yaitu Kabilah Thha’i sementara bapaknya, Hatim, terkenal dengan kedermawanannya. Maka orang-orang membicarakan kedatangan Adiy. Lalu dia menemui Rosulullah saw. Sedang di lehernya masih tergantung salib yang terbuat dari perak. Rosulullah saw. Membaca ayat : “mereka menjadikan orang-orang ‘alim dan rahib-rahib meraka sebagai tuhan selain Alloh,” Adiy berkata :

�ه�م �ي مو�ا ع�ل هم� ح�ر� ـ� �ن �ل�ى إ دو�هم� ف�ق�ال� : ب �ع�ب �م� ي هم� ل ـ� إنهم� ـ �اد�ت ب �ك� ع� �عوهم� ف�ذ�ل �ب ام� ف�ات �لـح�ر� م ا هـ ـ� 1وا ل ل �ح� ل� و� أ �ح�ال� ال

�اهم� �ي إ

“sesungguhnya kaum nasrani dan yahudi itu tidak menyembah ulama-ulama dan rahib-rahib mereka”. Nabi saw. Bersabda : “betul demikian, tetapi para ulama dan rahib mereka itu telah mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, lalu umatnya mengikuti mereka, itulah bentuk penyembahan umat kepada mereka.”

5. Orang yang tidak berilmu disamakan dengan bianatang ternak (Al Qur’an surat 7:179)

�هم� قلوب6 ال �س� ل �ج�نB و�اإلن ا م�ن� ال Iير� �ث �م� ك ه�ن �ج� �ا ل �ن أ �ق�د� ذ�ر� و�ل�هم� آذ�ان6 ال �ه�ا و�ل ون� ب �ص�ر ب ن6 ال ي �ع�ي �هم� أ �ه�ا و�ل �ف�ق�هون� ب ي�ك� هم �ئ ول �ض�ل1 أ �ل� هم� أ � ب �ع�ام �األن �ك� ك �ئ ول �ه�ا أ م�عون� ب �س� ي

�غ�اف�لون� ال“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

6. Orang yang tidak berilmu akan celaka dan terlaknat

Rosulullah bersabda :

ن� �ك Lا و�ال� ت ب و� مـح�� �م�عIا أ ت و� مس�

� BمIا أ �ع�ل و� مت� مIا أ ـ� ن� ع�ال ك

�ه�ل�ك� ) رواه البيهقي( ا ف�ت Iخ�ام�س“jadilah kamu orang yang berilmu atau yang belajar atau pendengar atau pecinta (ilmu) dan jangan menjadi yang kelima, maka celakalah kamu.” (H.R. Baihaqi)

Dalam Hadits riwayat Tirmidzi

�ر الله� و�م�ا �ال� ذ�ك �ه�ا إ �عو�ن6 م�ا ف�ي �ة6 و� م�ل �عو�ن �ا م�ل �ي �ن� الد1ن �ال� إ أBم6 �ع�ل م6 و� مت ـ� ه و� ع�ال و�اال�

“ingat bahwa dunia itu dilaknat dan dilaknat pula apa yang ada didalamnya kecuali dzikrullah dan apa-apa yang menyertainya dan orang alim atau orang yang senantiasa belajar.”

METODE MENUNTUT ILMU

1. Membaca dan menulis (Al Qur’an surat 96:1-5)

ل�ق� �ذ�ي خ� Bك� ال ب � ر� م �اس� ب� أ ان� م�ن� ع�ل�قF ۞اق�ر� �س� ل�ق� اإلن ۞ خ�

م �ر� 1ك� األك ب � و�ر� أ �ذ�ي ۞ اق�ر� � ال �م �ق�ل �ال �م� ب �م�۞ع�ل ع�ل�م� �ع�ل �م� ي ان� م�ا ل �س� ۞ اإلن

“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar

(manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

2. Belajarlah, (kitab mukhtarul hadits)

� 1م �ع�ل �الت �م ب �لع�ل ا “ilmu itu didapat dari belajar”

3. Bertanya (as-su’aalu) pada ahlinya (Al Qur’an surat An Nahl 16:43)

وا �ل أ �ه�م� ف�اس� �ي �ل وح�ي إ �ال ر�ج�اال ن �ل�ك� إ �ا م�ن� ق�ب �ن ل س� ر�� و�م�ا أ

�مون� �ع�ل م� ال ت �ت ن �ن� ك �ر� إ �ه�ل� الذBك أ“ Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,”

4. Penelitian dan observasi (Al Qur’an surat Yunus 10:101)

غ�ن�ي م�او�ات� و�األر�ض� و�م�ا ت وا م�اذ�ا ف�ي الس� �ظر قل� انون� ؤ�م�ن F ال ي 1ذر ع�ن� ق�و�م �ات و�الن اآلي

“ Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. “

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa ilmu yang paling asasi dan paling utama ialah ilmu tauhidullah, yaitu ilmu yang menjelaskan dan menetapkan keyakinan bahwa hanya Alloh saja yang harus diikuti, ditaati, dan diibadahi. Sebagaimana firman Alloh didalam Al Qur’an :

Al Qur’an surat Muhammad 47:19,

�ين� �مؤ�م�ن �ل �ك� و�ل �ب �ذ�ن �غ�ف�ر� ل ت �ه و�اس� �ال الل �ه� إ �ل �ه ال إ ن� �م� أ ف�اع�ل

م� �و�اك م� و�م�ث �ك �ب �ق�ل �م مت �ع�ل �ه ي �ات� و�الل �مؤ�م�ن و�ال

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Alloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Alloh mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.

Al Qur’an surat Al An’aam 6:88,

�و� �اد�ه� و�ل ب اء م�ن� ع� �ش� �ه� م�ن� ي �ه�د�ي ب �ه� ي �ك� هد�ى الل ذ�ل�ع�م�لون� وا ي �ان �هم� م�ا ك �ط� ع�ن ب �ح� وا ل ك ر� �ش� أ

“ Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”

Al Qur’an surat Al Bayinah 98:5,

ق�يموا �ف�اء� و�ي ن �ه الدBين� ح �ه� مخ�ل�ص�ين� ل دوا الل �ع�ب �ي �ال ل وا إ م�ر و�م�ا أBم�ة� �ق�ي �ك� د�ين ال �اة� و�ذ�ل ك وا الز� ؤ�ت الص�الة� و�ي

“ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”

Al Qur’an surat Ali Imron 3:64,

�ال م� أ �ك �ن �ي �ا و�ب �ن �ن �ي و�اءF ب �م�ةF س� �ل �ل�ى ك �و�ا إ �ع�ال �اب� ت �ت �ك �ه�ل� ال �ا أ قل� يIا �اب ب ر�

� �ع�ضIا أ �ا ب �ع�ضن �خ�ذ� ب �ت Iا و�ال ي �ئ ي �ه� ش� ر�ك� ب ش� �ه� و�ال ن �ال الل د� إ �ع�ب ن�مون� ل �ا مس� �ن �أ ه�دوا ب وا اش� �و�ا ف�قول �و�ل �ن� ت �ه� ف�إ م�ن� دون� الل

“ Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) ".

Al Qur’an surat An Nisa 4:124,

�ى و�هو� مؤ�م�ن6 �ث ن و� أ� �رF أ �ح�ات� م�ن� ذ�ك �ع�م�ل� م�ن� الص�ال و�م�ن� ي

ا Iق�ير� �مون� ن ظ�ل �ة� و�ال ي ن �ج� لون� ال �د�خ �ك� ي �ئ ول ف�أ“ Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.”

Al Qur’an surat Al Anbiya 21:25

�ال �ه� إ �ل �ه ال إ ن� �ه� أ �ي �ل وح�ي إ �ال ن سولF إ �ل�ك� م�ن� ر� �ا م�ن� ق�ب �ن ل س� ر�

� و�م�ا أ

دون� �ا ف�اع�ب �ن أ“ Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku ".