CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB...

46
CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK PENGGUNAAN LAHAN DI SUB-SUB DAS KHILAU SUB DAS BULOK DAS SEKAMPUNG (Skripsi) Oleh RATIH RINDA NINGSIH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUKPENGGUNAAN LAHAN DI SUB-SUB DAS KHILAU SUB DAS BULOK

DAS SEKAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

RATIH RINDA NINGSIH

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

ABSTRAK

CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUKPENGGUNAAN LAHAN DI SUB-SUB DAS KHILAU SUB DAS BULOK

DAS SEKAMPUNG

Oleh

RATIH RINDA NINGSIH

Karbondioksida merupakan salah satu Gas Rumah Kaca (GRK), yang jumlahnya

sangat dominan di bumi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya laju emisi

karbon Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung, selain itu

terjadinya perubahan penggunaan lahan berpengaruh terhadap jumlah karbon

yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karbon tersimpan,

menganalisis jumlah serapan karbondioksida dan pelepasan oksigen pada berbagai

tutupan lahan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung. Metode

yang digunakan untuk menghitung karbon tersimpan dengan menggunakan

persamaan allometrik untuk menduga biomassa pohon. Biomassa Expansion

Factor digunakan untuk estimasi biomassa nekromassa, tumbuhan bawah dan

serasah. Penyerapan karbondioksida diduga dengan mengkalikan jumlah karbon

dengan nilai konversi atom karbon ke karbondioksida, sedangkan pelepasan

oksigen diduga dengan jumlah karbon sekruitrasi dikali dengan nilai konversi

karbon ke oksigen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbon tersimpan

Page 3: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

Ratih Rinda Ningsihtertinggi pada tutupan lahan hutan primer sebesar (141,69 ton/ha) jika

dibandingkan tutupan lahan agroforestri (75,33 ton/ha), semak belukar sebesar

(24,74 ton/ha), tanaman semusim sebesar (11,13 ton/ha) dan sawah sebesar (3,45

ton/ha). Jumlah serapan karbondioksida yang terdapat di hutan primer sebesar

(519,99 ton/ha) jika dibandingkan tutupan lahan agroforestri (276,45 ton/ha ),

semak belukar sebesar (90,80 ton/ha), tanaman semusim sebesar (40,86 ton/ha)

dan sawah sebesar (12,66 ton/ha). Pelepasan oksigen yang terbesar terdapat di

tutupan lahan hutan primer sebesar (379,60 ton/ha), jika dibandingkan tutupan

lahan agroforestri (201,81ton/ha), semak belukar (66,29 ton/ha), tanaman

semusim (29,82 ton /ha) dan tutupan lahan sawah hanya mampu melepaskan

oksigen sebesar (9,24 ton/ha).

Kata kunci: karbondioksida, penggunaan lahan, biomassa dan karbon tersimpan.

Page 4: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

ABSTRACT

STOCK CARBON IN VARIOUS FORMS OF LAND USE IN THEKHILAU SUB-SUB WATERSHED BULOK SUB-WATERSHED

SEKAMPUNG WATERSHED

By

RATIH RINDA NINGSIH

Carbon dioxide is one of the Greenhouse Gases (GHGs), that amount is very

dominant on earth. This is cause increased the rate of carbon emission Khilau

Sub-watershed Bulok Sub-watershed Sekampung watershed, besides that changes

oxcur in land use affect the amount of carbon produced. The purpose this reseach

are to determine analyze of carbon stored, analyze of carbon dioxide uptake and

release of oxygen in various land covers in the Khilau Sub-watershed Bulok Sub-

watershed Sekampung watershed. The method used to calculate stored carbon by

using allometric equations to estimate tree biomass. Biomass expansion factor is

used to estimate necromass, understorey and litter biomass. Carbon dioxide

absorption is estimated by multiplying the amount of carbon by the conversion

value of carbon atoms to carbon dioxide. The release of oxygen was estimated by

carbon sequestration times the convertion value of carbon absorption oxygen.

The results of this research stored carbon uptake in primary forests is (141,69 tons

/ ha) compared to agroforestry land cover (75,33 tons / ha), shrubs (24,74 tons /

Page 5: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

Ratih Rinda Ningsihha), annual crops (11,13 tons) tons / ha) and paddy fields (3,45 tons / ha). The

carbon dioxide uptake in primary forests is (519.99 tons / ha) compared to

agroforestry land cover (276.45 tons / ha), shrubs (90.80 tons / ha), annual crops

(40.86 tons) tons / ha) and paddy fields (12.66 tons / ha). The release of oxygen in

primary forests is (379,60 tons / ha), compared to agroforestry land cover (201,81

tons / ha), shrubs (66,29 tons / ha), annual crops (29,82 tons / ha) and paddy fields

cover is only able to release oxygen by (9,24 tons / ha).

Keywords: carbon dioxide, land use, stored biomass and carbon storage.

Page 6: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUKPENGGUNAAN LAHAN DI SUB-SUB DAS KHILAU SUB DAS BULOK

DAS SEKAMPUNG

Oleh

RATIH RINDA NINGSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA KEHUTANAN

Pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 7: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di
Page 8: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di
Page 9: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Natar, pada tanggal 30 Maret 1997, sebagai anak pertama

dari dua bersaudara, anak dari Bapak Khoirin dan Ibu Sugiarti. Pendidikan formal

penulis diawali pada tahun 2009 di Sekolah Dasar Negeri 06

Merak Batin, Madrasah Tsanawiyah Guppi Natar pada tahun

2012, dan Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah

Sunanul Huda pada tahun 2015 di tahun yang sama penulis

diterima sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN) dengan Beasiswa Bidikmisi.

Penulis juga aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Kehutanan (Himasylva)

sebagai anggota. Penulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

tahun 2019 di Desa Sangkaran Bhakti, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten

Way Kanan, Lampung selama 40 hari. Tahun 2018 penulis telah melakukan

kegiatan Praktik Umum (PU) di KPH Balapulang Perum Perhutani Divisi

Regional I Jawa Tengah pada tahun 2018. Artikel ilmiah yang telah ditulis

berjudul Cadangan Karbon Tersimpan di Tata Guna Lahan Sub-Sub DAS Khilau

sub DAS Sekampung yang diterbitkan di Jurnal Hutan Tropis Volume 8 Nomor 1

Edisi Maret 2020.

Page 10: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

BismillahirrahmanirrahimKupersembahkan untuk Ayahanda Khoirin dan Ibunda Sugiarti Tersayang

Page 11: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Cadangan Karbon Tersimpan

Pada Berbagai Bentuk Penggunaan Lahan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS

Bulok DAS Sekampung” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana kehutanan pada Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas

Lampung. Shalawat beserta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW

beserta para sahabatnya hingga ke akhir zaman.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi. Ucapan terima

kasih penulis sampaikan kepada beberapa pihak sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung sekaligus selaku dosen pembimbing pertama

yang atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, motivasi, kritik, dan

saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Dr. Indra Gumay F., S. Hut. M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., selaku selaku Pembimbing Akademik.

4. Bapak Duryat, S.Hut., M.Si., selaku dosen pembimbing kedua atas

Page 12: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

iii

kesediaannya memberikan bimbingan, motivasi, kritik, dan saran dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Ir. Slamet Budi Yuwono, M.S., selaku dosen penguji atas arahan,

saran dan kritik yang telah diberikan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Segenap dosen Jurusan Kehutanan yang telah memberikan ilmu pengetahuan

bidang kehutanan selama penulis menuntut ilmu di Universitas Lampung.

7. Bapak Sutisna, selaku Ketua Gapoktan yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian.

8. Keluarga dan teman dekat penulis terutama orang tua yaitu Ayahanda Khoirin

dan Ibunda Sugiarti yang selalu memberikan doa, semangat, kasih sayang

serta dukungan moril maupun materil hingga penulis dapat meniti langkah

sejauh ini.

9. Teman seperjuangan kehutanan 2015 “TW15TER” khususnya Selin

Handayani, Dewi Purnamasari, Wiwik Oktaviani, Debi Pratiwi Putri dan

Risky Novia Sari semoga kebersamaan, kekeluargaan, dan tali silaturrahim

dapat terus terjalin dengan baik.

10. Sahabat seperjuangan Praktek Umum (PU) Destia Novasari, Agus Syaifullah,

Agung Tri Cahyo, Rio Rahmad Akmal, Wahyu Kurniawan, Khusnul

Khotimah, Kartika Puspa .A, Abdul Rouf K. A, Memo Dinda .N, Rama Adika

P, Veronika Rekno D. M dan Yogi Sulistio.

11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian penelitian dan penyusunan skripsi.

Bandar Lampung, Oktober 2019

Ratih Rinda Ningsih

Page 13: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 11.2 Rumusan Masalah....................................................................... 21.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 31.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 31.5 Kerangka Pemikiran.................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

2.1 Peranan Tipe Ekosistem Hutan Terhadap Serapan Karbon ........ 72.2 Karbon dan Biomassa ................................................................. 82.3 Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap

Emisi Karbon .............................................................................. 82.4 Keberadaan Karbon .................................................................... 9

III. METODE PENELITIAN ................................................................ 10

3.1 Waktu dan Tempat...................................................................... 103.2 Alat dan Bahan............................................................................ 113.3 Pengumpulan Data ...................................................................... 11

3.3.1 Data Primer .................................................................... 113.3.2 Data Sekunder ................................................................. 11

3.4 Pelaksanaan Penelitian................................................................ 123.4.1 Metode dan Sampling ..................................................... 12

3.5 Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 133.5.1 Perhitungan Indeks Nilai Penting (INP) ......................... 133.5.2 Biomassa Pohon .............................................................. 153.5.3 Nekromassa ..................................................................... 173.5.4 Biomassa Serasah............................................................ 193.5.5 Biomassa Tumbuhan Bawah........................................... 19

Page 14: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

Halaman3.5.6 Karbon Tersimpan........................................................... 203.5.7 Karbon Total dalam Plot ................................................. 203.5.8 Penyerapan CO2.............................................................. 213.5.9 Pelepasan Oksigen .......................................................... 21

3.6 Analisis data Biomassa, Karbon Tersimpan, PenyerapanKarbondioksida dan Pelepasan Oksigen pada Tiap KelasPenggunaan Lahan ...................................................................... 22

4 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 234.5 Indeks Nilai Penting ................................................................. 234.6 Analisis data Biomassa di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok

DAS Sekampung ...................................................................... 294.7 Analisis data Karbon Tersimpan di Sub-Sub DAS Khilau Sub

DAS Bulok DAS Sekampung .................................................. 314.8 Analisis data Penyerapan Karbondioksida di Sub-Sub DAS

Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung ............................... 324.9 Analisis data Pelepasan Oksigen di Sub-Sub DAS Khilau

Sub DAS Bulok DAS Sekampung. .......................................... 34

5 SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 365.5 Simpulan ..................................................................................... 365.6 Saran ........................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 38

LAMPIRAN............................................................................................. 44 Tabel 12-44........................................................................................... 45 Gambar 5-9........................................................................................... 71

Page 15: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Model persamaan allometrik................................................................ 15

2. Estimasi biomasa pohon menggunakan persamaan allometrik di Hutanberdasarkan zona iklimnya............................................................................. 16

3. Indeks Nilai Penting pada fase pohon-fase semai di HutanPrimer Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung ....... 23

4. Indeks Nilai Penting pada fase pohon-fase semai di AgroforestriSub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung ................... 25

5. Indeks Nilai Penting pada fase pohon-fase semai di Semakbelukar Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung ...... 26

6. Indeks Nilai Penting pada fase pohon-fase semai di Tanamansemusim Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung.... 27

7. Indeks Nilai Penting pada fase pohon-fase semai di SawahSub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung .................. 29

8. Biomassa pada penggunaan lahan Sub-Sub DAS KhilauSub DAS Bulok DAS Sekampung....................................................... 30

9. Karbon tersimpan pada penggunaan lahan Sub-Sub DAS KhilauSub DAS Bulok DAS Sekampung....................................................... 31

10. Karbondioksida pada penggunaan lahan Sub-Sub DAS KhilauSub DAS Bulok DAS Sekampung....................................................... 32

11. Pelepasan oksigen pada penggunaan lahan Sub-Sub DAS KhilauSub DAS Bulok DAS Sekampung....................................................... 34

Page 16: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Kerangka pemikiran ................................................................................ 6

2. Peta lokasi penelitian Sub-Sub DAS Khilau........................................... 10

3. Petak ukur pengambilan data biomassa .................................................. 13

4. Keutuhan pohon ...................................................................................... 17

5. Pengambilan biomassa seresah di sawah ................................................ 71

6. Proses pengovenan biomassa serasah dan tumbuhan bawah .................. 71

7. Pengambilan biomassa serasah pada penggunaan lahan tanaman

semusim.................................................................................................. 72

8. Pengambilan data tumbuhan bawah....................................................... 72

9. Proses pembuatan plot ........................................................................... 73

Page 17: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan iklim saat ini menjadi isu yang sering diperbincangkan di tingkat

nasional dan internasional terutama di forum pemerhati lingkungan. Hal ini

disebabkan karena adanya indikasi terjadinya peningkatan temperatur rata-rata di

atmosfer, laut dan daratan di bumi. Tingginya temperatur udara yang disebabkan

emisi karbon yang berasal dari salah satunya penggunaan bahan bakar fosil (Rizki

et al., 2016). Salah satu metode untuk menurunkan emisi karbon adalah melalui

penanaman vegetasi penyerap karbon yaitu hutan. Hutan mampu menyerap dan

menyimpan karbon dalam bentuk biomassa yang berada di vegetasi, sehingga

dapat menurunkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer (Khudzaeva, 2012).

Tingginya perubahan penggunaan lahan berdampak terhadap jumlah karbon di

emisikan ke atmosfer (Setiawan et al., 2015).

Indonesia merupakan salah satu negara yang meretifikasi tiga kesepakatan

konvensi Rio De Janeiro mengenai degradasi lahan, perubahan iklim dan

keanekaragaman hayati. Implementasi program Cross Cutting Capacity

Development (CCCD), kesepakatan tersebut dilakukan pada DAS (Daerah Aliran

Sungai) mikro dengan luasan <5.000 ha. Berdasarkan ketetapan Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) No.13 tahun 2018 menetapkan Sub-

Page 18: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

2

Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung sebagai Site Project CCCD.

Hal ini disebabkan karena lokasinya yang dekat dengan TAHURA (Taman Hutan

Raya) DAS tersebut memiliki keanekaragaman hayati yang sangat strategis untuk

dipertahankan. Besarnya kerusakan lahan berupa perubahan penggunaan lahan

yang terjadi di Sub DAS Bulok akan berpengaruh terhadap fluktuasi debit air.

Degradasi lahan tersebut tentunya akan berpengaruh juga terhadap jumlah karbon

yang dihasilkan di Sub-Sub DAS Khilau.

Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung sangat strategis untuk

dijadikan sebagai laboratorium kecil, karena dengan luasan < 5.000 ha akan

mempermudah pengelolaan dan pengawasan. Oleh karena itu, Universitas

Lampung dan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan)

mengadakan kerja sama dalam rangka menduga jumlah karbon tersimpan di Sub-

Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung . Kerja sama ini

mendapatkan pendanaan penelitian dari United Nations Development Programme

(UNDP). Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu pengelola Sub-Sub

DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung dalam pengambilan kebijakan

terkait rehabilitasi lahan untuk meningkatkan jumlah karbon tersimpan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian karbon tersimpan pada berbagai bentuk penggunaan

lahan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung, adalah:

1. Seberapa besar perbedaan karbon tersimpan pada berbagai penggunaan lahan

di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung?

Page 19: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

3

2. Seberapa besar perbedaan jumlah serapan CO2 pada berbagai penggunaan

lahan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung?

3. Seberapa besar perbedaan jumlah pelepasan pada berbagai penggunaan

lahan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian karbon tersimpan pada berbagai penggunaan lahan di Sub-Sub

DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung.

1. Menganalisis karbon tersimpan pada berbagai penggunaan lahan di Sub-Sub

DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung.

2. Menganalisis perbedaan jumlah serapan pada berbagai penggunaan lahan

(hutan, tanaman semusim, agroforestri, persawahan dan semak-belukar) di

Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung.

3. Menganalisis perbedaan jumlah pelepasan pada berbagai penggunaan lahan

(hutan, tanaman semusim, agroforestri, persawahan dan semak-belukar) di

Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai sumber informasi bagi peneliti, pengelola dan

pemerintah daerah terkait upaya rehabilitasi Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS

Bulok DAS Sekampung.

Page 20: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

4

1.5 Kerangka Pemikiran

Meningkatnya aktifitas dan populasi manusia mengakibatkan peningkatan

konsentrasi GRK (Gas Rumah Kaca). Terakumulasinya gas-gas rumah kaca

berupa gas metan (CH4), Cloro Fluoro Carbon (CFC), Per Fluoro Carbon (PFC)

karbon dioksida (CO2) di atmosfer berdampak pada pemanasan global (Lugina et

al., 2011). Tingginya laju pemanasan global di akibatkan oleh rendahnya daya

serap karbon pada berbagai penggunaan lahan. Hal ini, terjadi karena tingginya

kebutuhan manusia akan ruang dan lahan.

Berdasarkan konvensi Rio yang menghasilkan tiga kesepakatan mengenai

degradasi lahan, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim, melalui program

CCCD implementasi kesepakatan tersebut dilaksanakan untuk perbaikan DAS

mikro dengan luasan lahan <5.000 ha. Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok

DAS Sekampung sebagai lokasi yang ditetapkan KLHK No.13 tahun 2018

sebagai Site Project CCCD, dengan pertimbangan bahwa lokasi ini telah

mengalami degradasi lahan. Degradasi lahan tersebut berupa perubahan

penggunaan lahan yang menyebabkan menurunya jumlah karbon yang

dihasilkan pada setiap tutupan lahan.

Berdasarkan hasil observasi sebagian besar tutupan lahan di Sub-Sub DAS Khilau

Sub DAS Bulok DAS Sekampung diduga bukan hutan. Hal ini terjadi karena

penggunaan lahan yang awalnya hutan primer diduga berubah menjadi hutan

sekunder seperti agroforestri, semak belukar dan tanaman semusim. Pola tanam

agroforestri antara tanaman kehutanan dan perkebunan sangat berpengaruh

terhadap jumlah karbon yang dihasilkan pada setiap tutupan lahan. Meskipun

Page 21: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

5

dalam hal ini tanaman kehutanan hanya dijadikan tanaman penaung dan pembatas

(Natalia et al., 2014; Aprianto et al., 2016). Keadaan ini yang terjadi di hutan

HPT Sumatra Selatan yang mengalami perubahan penggunaan lahan.

Menyebabkan rendahnya kemampuan hutan dalam menyerap karbon (Prayitno

dan Bakri, 2014). Oleh karena itu, untuk mengetahui jumlah karbon yang

tersimpan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung, maka perlu

dilakukan pengukuran kandungan biomassa. Pengukuran ini dapat dilakukan

dengan menggunakan metode destruktif dan non destruktif. Persamaan allometrik

digunakan untuk mengetahui biomassa yang terdapat pada satu jenis spesies

tanaman.

Biomassa nekromassa yang telah rebah dapat dihitung menggunakan metode

destruktif (melakukan pemotongan) dengan pengambilan bagian pohon dan di

oven hingga diketahui berat keringnya. Biomassa seresah dan tumbuhan bawah

dapat diketahui dengan menggunakan metode destruktif, sama dengan pengukuran

biomassa nekromassa rebah. Pengukuran biomassa tumbuhan bawah dan serasah

dilakukan dengan pengovenan untuk mengetahui berat keringnya. Kemudian nilai

berat kering tumbuhan bawah dan seresah dimasukkan kedalam rumus Biomass

Expansion Factor, sehingga dapat diketahui jumlah biomassa tersimpan.

Perhitungan karbon tersimpan pada tutupan lahan di Sub-Sub DAS Khilau Sub

DAS Bulok DAS Sekampung sangat penting dilakukan. Agar mengetahui karbon

tersimpan pada tutupan lahan yang telah mengalami perubahan penggunaan lahan

di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung. Kerangka teoritis

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 22: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

6

Gambar 1. Kerangka teoritis.

Peningkatan Gas Rumah Kaca

Pemanasan global

Serapan karbon pada berbagai bentuk penggunaan lahan

Pengukuran karbon pada berbagai penggunaan lahan

Pengukuran biomassa

pohon

Pengukuran biomassa

seresah dan tumbuhan

bawah

Metode non

destruktif Metode destruktif

Persamaan allometrik

Penggunaan lahan (hutan, semak-belukar, agroforestri, persawahan dan

tanaman semusim)

Biomassa

Nekromassa

Metode non destruktif dan

Metode destruktif

Rumus Biomass

Expansion Factor

Berat jenis kayu mati

Biomassa permukaan atas tanah

Karbon tersimpan pada berbagai penggunaan lahan

di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung

Upaya meningkatkan C tersimpan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS

Bulok DAS Sekampung

Page 23: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peranan Tipe Ekosistem Hutan terhadap Serapan Karbon

Keberadaan ekosistem memiliki peranan yang penting dalam mitigasi pemanasan

global. Laju peningkatan emisi CO2 harus diimbangi proses fotosintetis oleh

tumbuhan dan organisme lainnya (Stevanus dan Sahuri, 2014). Menurut

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (1999) Hutan adalah suatu

kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang

di dominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan

lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan alam memiliki pengaruh besar dalam

menjaga keseimbangan ekosistem (Samsoedin et al., 2009).

Hutan primer memiliki simpanan karbon tertinggi disebabkan oleh perlindungan

dan pemantauan kawasan hutan secara intensif. Oleh karena itu, hutan primer

dapat membantu proses mitigasi emisi karbon (Rochmayanto, 2010 ; Noor’an et

al., 2015).

Kawasan hutan mempunyai peranan penting sebagai sumber emisi karbon

(Source) yang mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam bentuk biomassa

(Antono, 2013). Hutan mencakup hampir 40% dari total lahan secara signifikan

berkontribusi mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Efek tersebut dapat

Page 24: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

8

membantu penyerapan karbon. Proses ini sangat berperan penting dalam

menekan jumlah karbondioksida (Sutton, 2008). Oleh karena itu, pentingnya

tutupan lahan berupa semak belukar, dan hutan dalam menyerap dan menyimpan

karbon. Penyerapan karbon secara optimal dapat menekan dampak buruk dari

perubahan iklim (Prasetyo et al., 2011).

2.2 Karbon dan Biomassa

Karbon merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari.

Karbon pohon, nekromassa, seresah dan tumbuhan bawah merupakan sumber

karbon yang sangat penting bagi ekosistem (Yunita, 2016). Karbon organik

pohon dapat diperkirakan dengan metode non destruktif mengukur tinggi pohon

untuk mengetahui jumlah biomassa dan karbon (Chavan, 2010).

Biomassa adalah total jumlah materi hidup di atas permukaan tanah dan

dinyatakan dengan satuan ton berat kering per satuan luas. Jumlah kandungan

karbon (C) tersimpan dalam berbagai organ tanaman memiliki potensi menyerap

CO2. Persamaan allometrik dapat digunakan untuk menentukan jumlah karbon

dari biomassa tanaman (Sutaryo, 2009).

2.3 Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Emisi Karbon

Meningkatnya jumlah populasi manusia yang sangat besar di berbagai negara

akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Penggunaan lahan pemukiman

Page 25: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

9

cenderung akan menurunkan jumlah tutupan vegetasi hutan sehingga

berdampak terhadap meningkatnya emisi karbon (Sheikh et al., 2009).

Perubahan penggunaan lahan akan mempengaruhi kondisi ekologis dari suatu

DAS. Areal semak dan sawah yang di konversi menjadi areal ruang terbangun

akan berpengaruh terhadap cadangan karbon yang ada di sekitar DAS (Wasis et

al., 2012). Tingginya perubahan penggunaan lahan menyebabkan penurunan

jumlah luasan penggunaan lahan. Oleh karena itu, akan berpengaruh terhadap

jumlah vegetasi yang berada di lokasi tersebut (Pratama dan Slamet, 2016).

2.4 Keberadaan Karbon

Keberadaan karbon sangat dipengaruhi oleh jumlah biomassa pohon, tumbuhan

bawah dan nekromassa, sehingga menyebabkan bertambah atau berkurangnya

potensi biomassa akan berpengaruh terhadap jumlah serapan karbon (Chanan,

2012). Karbon yang berasal dari biomassa pohon dengan tegakan yang umurnya

lebih tua dan lebih tinggi, akan memiliki jumlah karbon yang besar jika di

bandingkan dengan tegakan pohon yang muda (Yuniawati et al., 2011). Setiap

vegetasi menghasilkan kualitas biomassa yang berbeda. Biomassa menjadi

sumber bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas tanah

(Windusari et al., 2012).

Page 26: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

10

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilakukan Sub-Sub DAS Khilau sub DAS Bulok DAS

Sekampung pada bulan Maret 2019 seluas lebih kurang 625,98 ha di kawasan

Hutan Lindung Register 21 Perintian Batu KPH Pesawaran. Penetapan lokasi

Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung sebagai lokasi penelitian

berdasarkan keputusan KLHK tahun 2018 yang menetapkan lokasi tersebut

sebagai wilayah project CCCD. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Sumber : data primer (2018).

Gambar 2. Peta lokasi penelitian Sub-Sub DAS Khilau.

Page 27: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

11

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Positioning System

(GPS), pita meter, haga meter, lembar pengamatan (tally sheet), tali rafia, gunting,

oven, timbangan neraca analitik dengan ketelitian 0,01 gram, gergaji, plastik

ukuran 1 kg, spidol permanen, kamera, tress bag dan seperangkat laptop dengan

software Ms. Excel 2010. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa

vegetasi dari berbagai bentuk penggunaan lahan di Sub-Sub DAS Khilau Sub

DAS Bulok DAS Sekampung .

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Data Primer

Data primer yang di kumpulkan peneliti secara langsung berupa data berikut:

1. Jenis, tinggi, diameter tanaman pada setiap fase pertumbuhan (Pohon, tiang,

pancang), sedangkan pada fase semai diketahui jenis dan jumlah tanaman

untuk pengukuran biomassa dan perhitungan Indeks Nilai Penting (INP).

2. Jenis nekromassa, tinggi/panjang, diameter dan tingkat keutuhan nekromassa

untuk pengukuran biomassa nekromassa.

3. Berat basah seresah untuk pengukuran biomassa seresah.

4. Berat basah tumbuhan bawah untuk pengukuran biomassa tumbuhan bawah.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan berupa data tutupan lahan Sub-Sub DAS Khilau

Sub DAS Bulok DAS Sekampung, berat jenis kayu dan berbagai literatur-

Page 28: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

12

literatur yang berasal dari buku, jurnal dan data-data publikasi mengenai

pendugaan cadangan karbon dan data pendukung lainnya. Data sekunder dapat di

kumpulkan dengan cara mencari referensi melalui internet atau mengunjungi

perpustakaan.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Metode dan Sampling

Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode cluster sampling yang

merupakan teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang

kecil, dengan melakukan pengkelasan untuk setiap tutupan lahan (Supardi,1993).

Metode cluster sampling digunakan karena berdasarkan citra satelit, di Sub-Sub

DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS Sekampung diketahui terdapat lima kelas

tutupan lahan (hutan, semak-belukar, agroforestri, tanaman semusim dan

persawahan).

Pada setiap tutupan lahan dilakukan pengambilan sampel sebanyak 4 (empat) kali

ulangan. Oleh karena itu, total keseluruhan plot sampel yang digunakan sebanyak

20 plot untuk mengukur karbon tersimpan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS

Bulok DAS Sekampung. Penentuan petak ukur persegi sebagai plot sampel dapat

memberikan kemudahan dalam memberikan informasi data yang berbeda- beda

untuk tiap fase pertumbuhan. Petak ukur plot sampel dapat dilihat pada Gambar 3

(Saharjo dan Gago, 2011).

Page 29: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

13

Gambar 3. Petak ukur pengambilan data biomassa.

Keterangan gambar:

A. Merupakan petak berukuran 2 m x 2 m, digunakan untuk pengambilan sampel

serasah dan tumbuhan bawah dengan tinggi <1,5 m.

B. Merupakan petak contoh 5 m x 5 m, digunakan untuk tingkat pancang dengan

diameter <10 cm dan tinggi tanamannya >1,5 m

C. Merupakan petak contoh ukuran 10 m x 10 m, digunakan untuk tingkat tiang

dengan diameter 10-20 cm.

D. Merupakan petak contoh ukuran 20 m x 20 m, digunakan untuk pengambilan

nekromassa dan tingkat pohon dengan diameter >20 cm.

3.5 Pengolahan dan Analisis Data

3.5.1 Perhitungan Indeks Nilai Penting (INP)

Perhitungan INP didapatkan dari penjumlahan nilai Kerapatan Relatif (KR),

Frekuensi Relatif (FR) dan Dominansi Relatif (DR) tersebut. Menurut

Indriyanto (2006) berpendapat bahwa besarnya INP pada suatu vegetasi dapat

menjadi parameter tingkat penguassan spesies tanaman dalam komunitas

tumbuhan adalah sebagai berikut:

1. Kerapatan

Kerapatan atau densitas adalah jumlah individu per unit luas atau per unit

volume (Indriyanto, 2006).

D

C

B A

Page 30: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

14

K=

KR=

x 100%

2. Frekuensi

Frekuensi merupakan intensitas ditemukannya suatu spesies organisme dalam

pengamatan keberadaan organisme pada suatu ekosistem (Indriyanto, 2006).

F =

FR =

x 100%

3. Dominansi

Dominansi merupakan penguasaan suatu jenis dalam suatu vegetasi atau

komunitas terhadap jenis yang lain. Penelitian ini dominansi ditentukan

dengan jalan menghitung luas bidang dasar (LBDs) masing- masing jenis

(Indriyanto, 2006).

D =

DR =

x 100%

4. Indeks Nilai Penting (INP)

Indeks nilai penting (INP) adalah parameter kuantitatif yang dapat dipakai

untuk menyatakan tingkat dominansi (tingkat penguasaan) spesies-spesies

dalam suatu komunitas tumbuhan (Indriyanto, 2006).

INP = KR + FR + DR

Keterangan :

INP : Indeks Nilai Penting

KR : Kerapatan Relatif

Page 31: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

15

FR : Frekuensi Relatif

DR : Dominansi Relatif

INP fase tumbuhan bawah menggunakan perhitungan seperti berikut:

(Indriyanto, 2006).

INP = KR + FR

Keterangan :

INP : Indeks Nilai Penting

KR : Kerapatan Relatif

FR : Frekuensi Relatif

3.5.2 Biomassa Pohon

Pengambilan data biomassa dilakukan dengan menggunakan metode non

destruktive (tidak menebang pohon) pada setiap pohon yang berada di dalam plot

20 m x 20 m. Pohon yang dijadikan akan dihitung biomassanya harus dilengkapi

data jenis pohon, diameter dan tinggi pohon tersebut. Hasil pengukuran diameter

pohon dan tinggi pohon dianalisis dengan menggunakan persamaan allometrik

yang telah ada untuk menduga biomassa pohon (Hairiah dan Rahayu, 2007).

Persamaan allometrik dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Model persamaan allometrik

No Jenis Tegakan Persamaan Allometrik

1 Mahoni BK= 0,902 (D2H)

0,08 2 Sonokeling BK= 0,745 (D

2H)

0,64 3 Jati BK= 0,015 (D

2H)

1,08 4 Sengon BK= 0,020 (D

2H)

0,93 5 Akasia BK= 0,077 (D

2H)

0,90 6 Kopi BK= 0,281 (D)

2,06 7 Palem BK= EXP(-2,134)D

2,530 8 Kakao BK= 0,1208 (D)

1,98

Sumber: Hairiah dan Rahayu, (2007).

Page 32: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

16

Keterangan:

BK = Berat kering (Kg/Pohon).

H = Tinggi total tanaman (m).

D = Diameter setinggi dada (cm)

π = Jari- Jari (3,14)

ρ = Berat Jenis kayu (0,7 g/cm3) dan Berat jenis kayu mati (0.4 g/cm

3).

Penentuan estimasi biomassa pada tiap pohon dapat dilakukan dengan

menggunakan persamaan allometrik berdasarkan zona iklim Sub-Sub DAS Khilau

Sub DAS Bulok DAS Sekampung dengan curah hujan 1765,049 (mm/tahun) pada

tahun 2017. Persamaan ini dapat digunakan untuk perhitungan biomassa pohon

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Estimasi biomasa pohon menggunakan persamaan allometrik di hutan

berdasarkan zona iklimnya

Curah hujan

(mm/tahun)

Rumus Alometrik

Kering (<1500) 1. (AGB)est = 0.112*(ρD2H)

0.916

2. (AGB)est = ρ*exp (-0.667+1.784*ln(D)+0.207*

(ln (D))2-0.0281*(ln(D))

3)

Humid/lembab (1500-

4000)

1. (AGB)est = 0.0509*ρD2H

2. (AGB)est = ρ*exp (-1.499+2.148*ln(D)+0.207*

(ln (D))2-0.0281*(ln(D))

3)

Basah (>4000) 1. (AGB)est = 0.0776*(ρD2H)

0.94

2. (AGB)est = ρ*exp (-1.239+1.980*ln(D)+0.207*

(ln (D))2-0.0281*(ln(D))

3)

Sumber: Chave et al. (2005).

Keterangan:

AGBest = biomasa pohon bagian atas tanah (kg/pohon)

D = diameter batang setinggi dada (cm)

H = tinggi pohon (m)

ρ = berat jenis kayu ( g/cm³)

Page 33: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

17

3.5.3 Nekromassa

Nekromassa merupakan pohon atau bagian pohon yang telah mati baik masih

berdiri atau sudah rebah. Ketika melakukan pengukuran biomassa nekromassa

dapat menggunakan dua metode yaitu metode non-destruktif untuk pohon yang

masih berdiri dan metode destruktif untuk pohon yang telah rebah.

Pengukuran biomassa nekromassa yang masih berdiri dilakukan dengan metode

non-destruktif dengan mengambil data mengenai jenis pohon, diameter dan tinggi

pohon . Pengukuran nekromassa dilakukan sama dengan pengukuran biomassa

pohon yaitu dengan persamaan allometrik namun nilai persamaan allometrik dan

berat jenisnya berbeda yang dilakukan penafsiran tingkat keutuhan pohon

berdasarkan Gambar 3. (Lugina et al., 2011).

A B C D

Gambar 4. Keutuhan pohon.

Keterangan gambar :

A. pohon normal

B. pohon mati tanpa daun dengan tingkat keutuhan faktor koreksi 0,9.

C. pohon mati tanpa daun dan ranting dengan tingkat keutuhan faktor koreksi 0,8.

D. pohon tanpa daun, cabang ,dan ranting dengan tingkat keutuhan faktor koreksi

0,7.

Page 34: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

18

Pengukuran biomassa pohon mati dengan cara mengetahui berat kering kayu

dengan volume kayu berdasarkan diameter pangkal kayu dan diameter ujung kayu

serta mengetahui jenis kayu sehingga volume kayu

dapat diketahui (Hairiah et al., 2011). Rumus untuk mengetahui volume kayu

adalah:

Vkm : 0,25

)² x P

Keterangan :

Vkm : volume kayu mati (m³)

Dp : diameter pangkal (cm)

Du : diameter ujung kayu mati (cm)

P : panjang kayu mati (m)

: 22/ 7 atau 3,14

Beberapa jenis pohon telah diketahui berat jenisnya, akan tetapi beberapa jenis

lainnya belum diketahui. Nekromassa yang belum diketahui berat jenisnya dapat

diketahui dengan cara memotong bagian dari pohon. Kemudian ditimbang berat

basahnya dan selanjutnya dilakukan pengovenan kayu. Pengovenan dilakukan

pada suhu 80 º C selama 48 jam (Hairiah et al., 2011). Nekromassa yang telah

diketahui berat jenisnya dapat dihitung dengan cara mengukur diameter pangkal

dan ujung bagain nekromassa (Lugina et al., 2011).

BJ :

Keterangan :

BJ : berat jenis kayu (kg/m³)

BK : berat kering kayu (kg)

Vkm : volume kayu mati (m³)

Setelah mengetahui volume kayu mati dan berat jenis kayu kemudian dilakukan

penentuan biomassa kayu dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Hairiah et

al., 2011).

Page 35: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

19

Bkm : Vkm x Bjkm

Keterangan :

Bkm : biomassa kayu mati (kg)

Vkm : volume kayu mati (m³)

Bjkm : berat jenis kayu mati (kg/m³)

3.5.4 Biomassa Serasah

Pengukuran biomassa serasah dilakukan pada plot berukuran 2 m x 2 m.

Serasah yang ada dalam plot tersebut dijadikan sebagai sampel serasah seberat

100-300 gr. Apabila berat yang didapat kurang dari 100 gr maka semua sampel

serasah yang didapat dijadikan sebagai sub contoh. Sampel serasah yang didapat

selanjutnya di oven dengan suhu 80 ᵒC selama 48 jam pengovenan dilakukan

sama seperti pengovenan nekromassa.

Kemudian seresah dapat dihitung dengan menggunakan rumus Biomass

Expansion Factor (Brown, 1997).

Total BK =

Keterangan:

BK : Berat Kering (g)

BB :Berat Basah (g)

3.5.5 Biomassa Tumbuhan Bawah

Penggukuran biomassa tanaman bawah dilakukan dengan menggunakan metode

destruktif pada petak ukur 2 m x 2 m. Tumbuhan bawah yang berada dalam

Page 36: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

20

petak ukur 2 m x 2 m diambil dengan menggunakan gunting. Pengukuran

dataiomassa pada tanaman bawah dihitung dengan metode yang sama dengan

metode pengukuran biomassa serasah.

3.5.6 Karbon Tersimpan

Karbon tersimpan pada vegetasi hutan dapat di estimasi menggunakan nilai

biomassa yang yang diperoleh dari persamaan allometrik ataupun dengan

persamaan IPCC (2006) yang menyatakan bahwa 47% biomassa dari vegetasi

hutan yang tersusun karbon. Oleh karena itu, perhitungan karbon yang

tersimpan dapat diubah dalam bentuk karbon (ton/ha) yaitu dengan cara nilai

biomassa dikalikan dengan faktor konversi seperti yang dinyatakan dalam

rumus berikut:

C = Biomassa total x 0,47

3.5.7 Karbon Total dalam Plot

Setelah mengetahui jumlah karbon pada tiap fase tanaman maka selanjutnya

dihitung jumlah karbon pada tiap plot pengamatan. Rumus yang digunakan

untuk menghitung total biomassa sebagai berikut (BSN, 2011):

C plot = C pohon + C nekromassa + C serasah + C tumbuhan bawah

Perhitungan cadangan karbon dalam suatu areal hutan dilakukan dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut:

Page 37: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

21

C total : (

Keterangan:

C total : total cadangan karbon (ton)

n plot : total plot

C plot : total kandungan karbon per hektare (ton/ha)

Luas areal : luas tolal lahan (ha)

3.5.8 Penyerapan Karbondioksida

Perhitungan potensi penyerapan gas CO2 diperoleh melalui perkalian

kandungan karbon terhadap besarnya serapan CO2, maka perhitungan dilakukan

berdasarkan 1 juta metric ton karbon ekivalen dengan 3,67 juta/ ton CO2 yang

diserap dari atmosfer. Serapan karbondioksida (C ) di estimasi dengan

menggunakan rumus Hardjana (2009) sebagai berikut:

C = Cn x 3,67

Keterangan:

C =Serapan karbondioksida (ton/ha)

Cn = Kandungan karbon persatuan luas (ton/ha)

3,67 = Angka ekivalen atau konversi unsur C ke C (massa atom C=12 dan

O=16, C (1x12)+(2x16) = 44; konversinya (44:12) = 3,67).

3.5.9 Pelepasan Oksigen

Serapan Oksigen ( ) di estimasi dengan menggunakan rumus pengembangan

dari rumus serapan C sebagai berikut:

= C n x 0,73

Keterangan:

= Serapan Oksigen (ton/ha)

C n = Serapan C persatuan luas (ton/ha)

0,73 = Angka ekivalen atau konversi unsur C ke (massa atom C=12 dan

O=16, C (1x12)+(2x16) = 44; konversinya (32:44) = 0,73.

Page 38: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

22

3.6 Analisis data Biomassa, Karbon Tersimpan, Penyerapan

Karbondioksida dan Pelepasan Oksigen pada Tiap Kelas Penggunaan

Lahan

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y

bersifat homogen atau tidak, pada data biomassa, karbon tersimpan, penyerapan

karbondioksida dan pelepasan oksigen pada berbagai tutupan lahan. Jika X2

hitung < X2 tabel, maka data yang diperoleh homogen, sehingga dapat dilanjutkan

dengan analisis ragam. Jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan dapat

dilakukan uji lanjut dengan BNT taraf 5% (Murniati, 2017). Uji tersebut

dilakukan untuk mengetahui perbedaan biomassa, karbon tersimpan, pelepasan

karbondioksida dan pelepasan oksigen pada berbagai tutupan lahan.

Page 39: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

36

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Karbon tersimpan tertinggi pada tutupan lahan hutan primer sebesar (141,69

ton/ha) jika dibandingkan tutupan lahan agroforestri (75,33 ton/ha ), semak

belukar sebesar (24,74 ton/ha), tanaman semusim sebesar (11,13 ton/ha) dan

sawah sebesar (3,45 ton/ha).

2. Jumlah serapan karbondioksida yang terdapat di hutan primer sebesar (519,99

ton/ha) jika dibandingkan tutupan lahan agroforestri (276,45 ton/ha ), semak

belukar sebesar (66,29 ton/ha), tanaman semusim sebesar (40,86 ton/ha) dan

sawah sebesar (12,66 ton/ha).

3. Pelepasan oksigen yang terbesar terdapat di tutupan lahan hutan primer sebesar

(379,60 ton/ha), jika dibandingkan tutupan lahan agroforestri (201,81ton/ha),

semak belukar (66,29 ton/ha), tanaman semusim (29,82 ton /ha) dan tutupan

lahan sawah hanya mampu melepaskan oksigen sebesar (9,24 ton/ha).

5.2 Saran

Sebaiknya lebih diperkaya lagi tanaman berkayu pada setiap tutupan lahan

(agroforestri, semak belukar dan tanaman semusim ) di Sub-Sub DAS Khilau Sub

Page 40: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

37

DAS Bulok DAS Sekampung. Agar tidak hanya tutupan lahan hutan yang

menghasilkan karbon tersimpan > 138 ton/ha dengan kategori baik. Oleh karena

itu diharapkan setiap tutupan lahan dapat menghasilkan karbon di atas permukaan

tanah dalam jumlah yang besar, sehingga dapat menjaga keseimbangan

lingkungan melalui siklus karbon. Bertambahnya jumlah tanaman berkayu secara

tidak langsung akan meningkatkan keanekaragaman biodiversitas flora dan fauna

pada setiap tutupan lahan di Sub-Sub DAS Khilau Sub DAS Bulok DAS

Sekampung.

Page 41: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

38

DAFTAR PUSTAKA

Page 42: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

39

DAFTAR PUSTAKA

Asmi, M. T.,Qurniati, R dan Haryono, D. 2013. Komposisi Tanaman Agroforestri

dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Desa Pesawaran

Indah Kabupaten Pesawaran Lampung. Jurnal Sylva Lestari. 1 (1): 55-64.

Aprianto, D., Wulandari, C., dan Masruri, N W. 2016. Karbon Tersimpan pada

Kawasan Sistem Agroforestry di Register 39 Datar Setuju KPHL Batutegi

Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari. 4 (1):21-30.

Antono, H.T. 2013. Estimasi Pendugaan Biomassa Hutan Sekunder dan Daerah

Reklamasi Menggunakan Data Citra Alos Palsar. Statistika. 13(2):93-101.

Brown, S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest,

a Primer. FAO Forestry Paper 134. Buku. FAO Rome. 55 hlm.

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2011. Pengukuran dan Perhitungan

Cadangan Karbon. Pengukuran Lapangan untuk Penaksiran Cadangan

Karbon Hutan (Ground Based Forest Carbon Accounting). BSN. Jakarta.

16 p.

Chave, J., Andalo, S., Brown, M.A.C., Chambers, D.J.Q., Eamus, H.F.O., lster,

F., Fromard, N., Higuchi, T., Kira, J.P., Lescure, B.W., Nelson, H., Ogawa,

H., Puig, B., Rie' ra, T.dan Yamakura. 2005. Tree Allometry and Improved

Estimation of Carbon Stocks and Balance in Tropical Forests. Oecologia .

145: 87–99.

Chavan, B.L. 2010. Sequestered Standing Carbon Stock in Selective Tree Species

Grown in University Campus at Aurangabad, Maharashtra, India.

International Journal of Engineering Science and Technology. 2(7):3003-

3007.

Chanan, M. 2012. Pendugaan Cadangan Karbon (C) Tersimpan di Atas

Permukaan Tanah pada Vegetasi Hutan Tanaman Jati (Tectona Grandis

Linn.F)(di RPH Seguruh BKPH Seguruh KPH Malang Perum Perhutani II

Jawa Timur). J. Gamma, 7(2):61-73.

Page 43: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

40

Chairul, Muchktar E, Mansyurdin, Tesri M, Indra G.2016. Struktur Kerapatan

Vegetasi dan Estimasi Kandungan Karbon Beberapa Kondisi Hutan di Pulau

Siberut Sumatera Barat. Jurnal Metamorfosa. 3(1): 15-22.

Destaranti Nadia, Slistiyani, Yani Edy. 2017. Struktur dan Vegetasi Tumbuhan

Bawah pada Tegakan Pinus di RPH Kalirajut dan RPH Baturraden

Banyumas. Jurnal Scripta biologica . 4(3):155–160.

Hardjana, A.K. 2009. Potensi Biomassa dan Karbon pada Hutan Tanaman Acacia

Mangium di HTI PT. Surya Hutani Jaya, Kalimantan Timur . Jurnal

Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan. 7(4): 237 – 249.

Hairiah, K. dan Rahayu, S. 2007. Pengukuran “Karbon Tersimpan” di

Berbagai Macam Penggunaan Lahan. Buku. World Agroforestry Center,

ICRAF,SEA. Bogor. 77 hlm.

Hairiah K, Ekadinata A, Sari RR, Rahayu S. 2011. Pengukuran Cadangan

Karbon: dari tingkat lahan ke bentang lahan. Buku Petunjuk praktis. Edisi

kedua. World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, Universitas

Brawijaya. Malang. 36 hlm.

Indriyanto. 2012. Ekologi Hutan. Buku . PT Bumi Aksara. Jakarta. 144-210 hlm.

IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change). 2006. Intergovermental

Panel on Climate Change Guidelones for National Greenhouse Gas

Inventories: bab 5. Buku. IGES. Kanagawa. 32 hlm.

Junaidi A. 2008. Kontribusi Hutan Sebagai Rosot Karbondioksida. Info Hutan.

5(1) : 1-7.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.2018. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Kehutanan. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.1999. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang penetapan Sub-Sub DAS yang

mengalami degradasi. Jakarta.

Khudzaeva, E . 2012. Sebaran Stok Karbon Berdasarkan Karaktristik Jenis Tanah

(Studi Kasus : Area Hutan Halmahera Timur, Kab Maluku Utara). studia

informatika: Jurnal Sistem Informasi . 5(1): 1-5.

Lugina, M., K. L. Ginoga., A. Wibowo, A. Bainnaura, dan T. Partiani. 2011.

Prosedur Operasi Standar untuk Pengukuran dan Perhitungan Stok Karbon

di Kawasan Konservasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan

Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

Buku. 28 hlm.

Page 44: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

41

Monde, A., Sinukaban, N., Murtilaksono, K. dan Pandjaitan, N. 2008. Dinamika

Karbon (C) Akibat Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Lahan Pertanian.

J. Agroland .15 (1) : 22 – 26.

Mulyana, L., Febryano, I.,G. Safe’i, R dan Banuwa, I.,S. 2017. Performa

Pengelolaan Agroforestri di Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung

Rajabasa. Jurnal Hutan Tropis. 5 (2). 127-133 hlm.

Murniati, W. 2017. Rancangan Acak Kelompok Lengkap ( RAKL ) Pada

Pengaruh Harga Barang dan Jasa terhadap Inflasi. Jurnal Ilmiah Ilmu

Akuntansi, Keuangan dan Pajak. 1(2): 14-28.

Mutiasari, T. 2016. Karbon Tersimpan di Atas Permukaan Tanah di Laboratorium

Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Skripsi. Fakultas

Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 50 hlm.

Noor’an, R .F. I., Jaya, I. N .S. dan Puspaningsih, N. 2015. Pendugaan Perubahan

Stok Karbon di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Media Konservasi.

20(2): 177-186.

Natalia, D., Yuwono, S B dan Qurniati, R. 2014. Potensi Penyerapan Karbon pada

Sistem Agroforestri di Desa Pesawaran Indah Kecamatan Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari. 2(1):11-20.

Prasetyo, A., Hikmat, A. dan Prasetyo, L. B. 2011. Pendugaan Perubahan

Cadangan Karbon di Tambling Wildlife Nature Conservation Taman

Nasional Bukit Barisan Selatan. Media Konservasi .16 (2) : 87 – 91.

Pratama, W. dan Slamet, B .Y. 2016. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan

Terhadap Karakteristik Hidrologi di DAS Bulok. Jurnal Sylva Lestari.

4 (3): 11-20.

Prayitno, M B dan Bakri. 2014. Dampak Perubahan Tataguna Lahan terhadap

Cadangan Karbon di Lahan Suboptimal. Prosiding Seminar Nasional Lahan

Suboptimal. Palembang: 26-27 September 2014. 453-461 hlm.

Rahmawati, U., Gustina, M., Ali, H dan Ismi, R. K. 2019. Efektivitas

Penambahan Mikroorganisme Lokal (Mol) Buah Maja sebagai Aktivator

dalam Pembuatan Kompos. JNPH. 7(1): 35-40.

Rizki, G .M.,Bintoro, A., dan Hilmanto, R . Perbandingan Emisi Karbon dengan

Karbon Tersimpan di Hutan Rakyat Desa Buana Sakti Kecamatan Batanghari

Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Sylva Lestari. 4( 1):89-96.

Rizon, M.2005. Profil Kandungan Karbon pada Setiap Fase Pengelolaan Lahan

Hutan oleh Masyarakat menjadi Repong Damar. Tesis. Institut Pertanian

Bogor. Bogor. 91 hlm.

Page 45: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

42

Rahayu, S. B, Lusiana, B., Noordwijk, M. V.(2007). Pendugaan Cadangan

Karbon di Atas Permukaan Tanah pada Berbagai Sistem Penggunaan Lahan

di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. ICRAF. Bogor.

Rochmayanto, Y., Darusman, D dan Rusolono, T. 2010. Perubahan Kandungan

Karbon dan Nilai Ekonominya pada Konversi Hutan Rawa Gambut menjadi

Hutan Tanaman Industri Pulp. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman .7(2):93–

106.

Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa. Wetlands International Indonesia

Programme. Buku. Bogor. 39 hlm.

Stevanus, C T., dan Sahuri. 2014. Potensi Peningkatan Penyerapan Karbon di

Perkebunan Karet Sembawa, Sumatra Selatan. Widyariset. 17(3): 363–372.

Samsoedin; I., Dharmawan; I .W. S., dan Chairil, A. S. Sistem Silvikultur Tebang

Pilih untuk Mitigasi Perubahan Iklim melalui Kerangka REDD+. Jurnal

Penelitian Kehutanan dan Konservasi Alam. 4( 1) : 47-56.

Setiawan, G., Syaufinab, L dan Puspaningsih, N. 2015. Estimasi Hilangnya

Cadangan Karbon dari Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Bogor.

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 5 (2): 141-147.

Supardi. 1993. Populasi dan Sampel Penelitian. Laporan Penelitian. No 17 Tahun

13 Triwulan 6. UNISIA.

Sheikh, M A.,Kumar, M.,and Rainer W Bussmann, R N. Altitudinal Variation

in Soil Organic Carbon Stock in Coniferous Subtropical and Broadleaf

Temperate Forests in Garhwal Himalaya. Carbon Balance and

Management. 4(6).

S u t to n, M. A., S i m p s o n, D., Lev y, P. E.,Smith, R. I.,R e i s, S., Oi j e n, M and

V r ies , V. D. 2008. Uncertainties in the Relationship Between

Atmospheric Nitrogen Deposition and Forest Carbon

Sequestration. Global Change Biology . 14 : 1–7.

Siregar.,Y.F.,Wasis., B dan Hilwan.,I. 2018. Potensi Cadangan Karbon Hutan

Nabundong KPH Wilayah VI Sumatera Utara. Jurnal Ilmu Pertanian

Indonesia (JIPI). 23 (1): 67-73.

Saharjo, B.,H dan Gago, C. 2011. Suksesi Alami Paska Kebakaran pada Hutan

Sekunder di Desa Fatuquero, Kecamatan Railaco, Kabupaten Ermera-Timor

Leste. Jurnal Silvikultur Tropika. 2(1): 40 – 45.

Windusari, Y., Nur, A.P. S., Indra, Y.,dan Hilda, Z . 2012. Dugaan Cadangan

Karbon Biomassa Tumbuhan Bawah dan Serasah di Kawasan Suksesi Alami

pada Area Pengendapan Tailing PT Freeport Indonesia. Biospecies. 5(1):22-

28.

Page 46: CADANGAN KARBON TERSIMPAN PADA BERBAGAI BENTUK …digilib.unila.ac.id/60310/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPenulis telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2019 di

43

Wasis, B., Saharjo, B .H., Arifin, H. S.,Dan Prasetyo, A. N .N. 2012. Perubahan

Penutupan Lahan dan Dampaknya Terhadap Stok Karbon Permukaan pada

Daerah Aliran Sungai Ciliwung. Jurnal Silvikultur Tropika. 3(2):108-113.

Yuniawati., Ahmad, B., dan Elias. 2011. Estimasi Potensi Biomassa dan Massa

Karbon Hutan Tanaman Acacia Crassicarpa di Lahan Gambut (Studi Kasus di

Areal HTI Kayu Serat di Pelalawan, Propinsi Riau). Penelitian Hasil Hutan.

29 (4): 343-355.

Yunita, L. 2016. Pendugaan Cadangan Karbon Tegakan Meranti (Shorea

Leprosula) di Hutan Alam pada Area Silin PT Inhutani II Pulau Laut

Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis.4 (2): 187-197.

Yuliasmara, Wibawa A, Prawoto A A. 2009. Karbon Tersimpan pada Berbagai

Umur dan Sistem Pertanaman Kakao: Pendekatan Allometrik. Pelita

Perkebunan. 25(2): 86-100.