ca mamae 2

download ca mamae 2

of 22

Transcript of ca mamae 2

LEMBAR PENGESAHAN Judul : Mamae Cancer

Bidang studi :Ilmu Bedah

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Tuban,.

(dr.R.Slamet Soeprijadi,SpOG)

(dr.H.Husein Habibie,SpOG)

1

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas berkah, rahmat dan hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan tugas laporan kasus kanker payudara. Tugas ini di susun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian pada SMF bedah.Selain itu juga bertujuan untuk lebih mengerti serta memahami lebih banyak tentang myoma uteri. Tak lupa kami ucapkan kepada para dokter spesialis bedah yang telah membimbing kami dengan sabar dan penuh kasih : Dr Susilo rahman Sp.B yang juga selaku kepala SMF bedah dan dokter spesialis yang bertugas serta semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian tugas ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna , karena itu kami harapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar nantinya dapat menjadi masukan yang membangun sehingga tugas yang akan datang nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Tuban ,februari 2012

Penulis

2

DAFTAR ISI Lembar pengesahan... 1 Kata pengantar... 2 BAB I : PENDAHULUAN...5 BAB II : 2.1 Laporan Kasus 2.2 2.3 Identitas Penderita Anamnesa . ..6

..6

.......7 ....8

2.4 Pemeriksaan fisik 2.5 2.6 Diagnosa

.....9

Follow up .......12 .....18

BAB III : 3.1 Tinjauan Pustaka 3.2 3.3

Definisi ...........18 Klasifikasi .......18

3.4 Etiologi dan patofisiologi .....17 3.5 3.6 Patologi anatomi..19 komplikasi.....19 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 Tanda dan gejala .20

Infertilitas dan abortus..21 Diagnose banding.24 Penatalaksanaan...24 Tindakan operasi..24

3

BAB IV : 4.1 Pembahasan .....................26 Bab V : 5.1Penutup 5.2Kesimpulan 5.4Daftar Pustaka ..................29 ...29 ..................30

BAB I PENDAHULUAN Lat ar B e l a k a ng K a nk e r p a yu d a r a me rupak a n t u mo r g a na s ya ng

b e r a s a l d a r i s e l- s e l ya ng terdapat pada payudara. Payudara terdiri dari lobuluslo bulus, duktus-duktus,lemak dan jaringan konektif, pembuluh darah dan limfe. Pada umumnya kanker berasal dari sel-sel yang terdapat di duktus, beberapa diantaranya berasal darilobulus dan jaringan lainnya. Kanker payudara merupakan keganasan yang menyerang hampir sepert igad a r i se luru h keganasan ya n g d iju mp a i pada 4

w a n it a . Ka n k e r p a yu d a r a j u g a merupakan penyebab kemat ian kedua setelah kanker leher rahim pada wanita serta menempati insiden tertinggi dari seluruh keganasan. Setiap tahun, lebih dari satu juta kasus baru kanker payudara didiagnosa di seluruh dunia dan hampir 400.000 orang akan meninggal akibat penyakit tersebut. Sampai tahun 2003,Kanker payudara merupakan kanker dengan insidens tertinggi No.2 di Indonesiadan terdapat kecenderungan dari tahun ke tahun insidens ini meningkat; sepertiha l n y a d i n e g a r a ba r a t . A ng k a k e j a d i a n k a nk e r p a yu d a r a d i A m e r i k a S e r i k a t 92/100.000 wanita pertahun dengan mortalitas yang cukup t inggi 27/100.000 atau 18% dari kemat ian yang dijumpai pada wanita. Di Indonesia berdasarkan Pathological Based Registration kanker payudara mempunyai insidens relatif 11,5%. Diperkirakan di Indonesia mempunyai insidens minimal 20.000 kasus ba r u p e r t a hu n ; d e ng a n k e n ya t a a n b a hw a l e b i h d a r i 5 0 % k a s u s m a s i h b e r a d a dalam stadium lanjut.Banyak sekali faktor resiko yang dapat menyebabkan berkembangnya kanker payudara. Secara statist ik resiko kanker payudara pada wanit a meningkat padanullipara, menarche dini, menopause terlambat dan pada wanita yang mengalamikehamilan anak pertama di atas usia 30 tahun. Sebanyak kurang dari 1% kanker payudara terjadi pada usia kurang dari 25 tahun, setelah usia lebih dari 39 tahuni n s i d e n me n ing kat cepat. I ns i d e n t e r t i ng g i d iju mp a i pada u sia 45-50

t a h u n . Sedangkan penderita kanker payudara pada pria secara epidemiologi kurang dari1% dari seluruh kanker payudara

5

BAB II 1.Apakah definisi dan jenis dari kanker payudara? 2.Bagaimana prevalensi kanker payudara di Indonesia dan dunia? 3.Apa sajakah faktor resiko dari kanker payudara? 4.Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan kanker payudara?

Tujuan

1.Mengetahui definisi dan jenis kanker payudara 2.Mengetahui prevalensi kanker payudara di Indonesia dan dunia 3 . M e n g e t a hu i f a k t o r r e s ik o d a r i k a n k e r p a yu d a r a 4.Mengetahui penatalaksanaan dan pencegahan kanker payudara

6

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Definisi Kanker PayudaraKanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudarakemudian tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada p a y u d a r a . H a l i n i t e r u t a m a m e n y e r a n g w a n i t a , t e t a p i t i d a k m e n u t u p kemungkinan terjadi juga pada pria

3.2 Klasifikasi Jenis-Jenis Kanker Payudara berdasarkan The World Healt h Organizat ion (WHO) tahun 2003, kanker payudara dibagi atas karsinoma non invasif dan invasif.

1 . K a r s i n o m a N o n - i n v a s i f Karsinoma non-infasif sering disebut juga dengan in situ breast cancer. In situ breast cancer adalah t ype kanker yang mana sel kanker tetap berada dalamselubung tempat asalnya. Jadi sel kanker t idak menyerang jaringan disekitar saluran air susu atau kelenjar air susu. Jenisnya antara lain:

D u c t a l C a r s i n o m a I n S i t u ( D C I S ) Enlargement: A. Normal duct cells B. Duct cancer cells C. Basement membrane D. lumen ( centre of duct )

Adalah

suatu

sel

abnormal

di

sepanjang

saluran

air

susu

yang

tidak menyerang jaringan sekitar payudara. Ini adalah kanker payudara stadiu m a w a l . B e b e r a p a a h l i m e n g a n g g a p D C I S a d a l a h k o nd i s i s a n g a t a w a l d a r i

7

kanker. Hampir semua wanita dengan DCIS ini bisa disembuhkan. Tapi ada juga yang berkembang menjadi kanker payudara yang invasif. Karsinoma duktus in situ dapat terjadi baik pada wanita pre-menopause maupun pascamenopause, biasanya pada kelompok umur 40-60 tahun.

L o b u l a r C a r s i no m a I n S i t u ( L C I S ) Enlargement

A. Normal lobular cells B. Lobular cancer cells C. Basement membrane

Bahwa suatu sel abnormal masih berada dalam kelenjar air susu, dan t idak menyerang jaringan disekitarnya.LCIS terjadi terutama pada wanita pre-menopause. Apabila setelah menopause, biasanya dihubungkan dengana d a n y a k a r s i n o m a i n f i l t r a t i f . L C I S d i t e m u k a n p a d a 6 % d a r i s e l u r u h karsinoma mamae. Masalah utamanya, tumor ini secara klinis tidak teraba,dan ditemukan pada hasil biopsi yang dilakukan atas indikasi adanya kista atau lesi palpabel jinak lainnya. Masih menjadi kontroversi diantara ahli-ahli kanker bahwa apakah LCIS merupakan suatu stadium sangat awal dari kanker atau kah hanya merupakan penanda bahwa itu dimasa datang akan berubah m e n j a d i k a nk e r . T e t a p i p a r a a h l i j u g a s e p a k a t ba h w a a p a b i l a s e s e o r a n g m e m p u n ya i L C I S , b e r a r t i d i k e m u d i a n ha r i d i a m e m p u n y a i r e s i k o u nt u k m e m p u n y a i k a n k e r p a d a s a l a h s a t u p a y u d a r a n y a . P a d a p a y u d a r a y a n g t e r d a p a t L C I S b i s a b e r u b a h m e n j a d i i n v a s i v e lo b u l a r b r e a s t c a nc e r . B i l a kanker berkembang pada payudara yang lain, maka bisa jadi menjadi Invasife Lobular atau Invasife Ductal Carsinoma.

2.Invasive breast cancer ( Kanker payudara yang invasive )

I n v a s i v e ( i n f i lt r a t i n g ) br e a s t c a nc e r a d a l a h j e n is k a nk e r ya n g s e l kankernya telah keluar/lepas dari mana dia berasal, menyerang jaringan sekitar yang mendukung saluran dan kelenjar- kelenjar payudara. Sel-sel kanker ini b i s a 8

me n ye bar

k e b e r ba g a i

bag ia n

t u b u h,

sepert i

ke

k e l e n ja r

getah

b e n i n g . Jenisnya antara lain : a . I n v a s i v e D u c t a l C a r s i no m a ( I D C ) Enlargement :

A. Normal duct cells B. Ductal cancer cell breaking through basement membrane C. Basement membrane

Dianggap sebagai penyebab terbesar kanker payudara yang invasive (85%). Jikaseorang wanita mempunyai IDC, maka sel kanker yang berada di sepanjang saluranair susu akan keluar dari dinding saluran tersebut dan menyerang jaringan disekitar payudara. Sel kanker bisa saja tetap terlokalisir, berada didekat tempat asalnya atau menyebar ( metastasis ) kebagian tubuh yang lain, terbawa oleh peredaran darah atausystem kelenjar getah bening. Untuk jenis IDC solid tubular, meskipun invasive tapi masih lumayan terkendali dibanding jenis invasive lain.

b . I n v a s i v e L o b u l a r C a r s i no m a ( I L C ) Enlargement

A. Normal cells B. Lobular cancer cells breaking through the basement membrane C. Basement membrane

Meskipun tidak sebanyak IDC (10%), type ini juga mempunyai sifat yang mirip.ILC, berkembang dari kelenjar yang memproduksi susu dan kemudian menyerang jaringan payudara disekitarnya. Juga bahkan ke tempat yang lebih jauh dari asalnya. D e n g a n I L C , pe nder it a mungkin t idak akan merasakan suatu be n jo la n,

y a n g dirasakan hanyalah adanya semacam gumpalan atau suatu sensasi bahwa ada yang berbeda pada payudara. ILC, bisa diditeksi hanya dengan menyentuh, dan kadang juga bisa t idak terlihat dalam mammogram. ILC ini bersifat sepert i cermin, kalau payudara kanan ada benjolan, biasanya sebelah kiri juga ada.Type type yang tidak biasa

9

Jarang pada kanker payudara. Tidak semua type kanker payudara berasal dari saluran air susu atau kelenjar air susu. Beberapa jenis yang tidak umum adalah : 1.Infla mmatory Breast Cancer Jenis ini jarang, tapi termasuk type kanker payudara yang agresive. Kulit p a d a pa yud ara me n jad i me ra h dan be ng k a k . At a u me n jad i t e ba l /

b e s a r . Berbint ik-bint ik menyerupai jeruk yang terkelupas. Ini dikarenakan oleh sel kanker yang me mblock pembu luh getah bening yang let aknya

d e k a t permukaan payudara. 2.Medu llar y Carcino ma. T yp e s p e s i f i k p a d a i n v a s i v e br e a s t c a n c e r . D i m a n a b a t a s t u mo r j e l a s terlihat. Sel kanker lebar dan sel system imun terlihat disekitar batas tumor. 3.Tubular carcinoma Jenis kanker yang jarang ini dinamai demikian karena bentuk sel

kanker k e t i k a d i l i h a t d i b a w a h m i c r o s c o p e . M e s k i p u n m e r u p a k a n i n v a s i v e b r e a s t c a nc e r t a p i t a m p i l a n n ya l e b i h b a i k d a r i I n v a s i v e D u c t a l C a r c i n o m a d a n Invasive Lobular Carcinoma. 4.Metaplast ic carcino ma M e w a k i l i k u r a ng d a r i 1 % d a r i s e l u r u h p a s i e n ya n g b a r u d i d i a g n o s i s mempunyai kanker payudara.Perubahan bentuk jaringan

b i a s a n y a terlokalisir/terbatas dan berisi beberapa sel yang berbeda, yang secara typical tidak ditemui pada kanker payudara yang lain.Harapan kesembuhan dan cara penanganannya sama dengan Invasive Ductal Carcinoma 5.Micropapillary carc ino ma T yp e in i c e nd e r u ng u nt u k me n jad i

a g r e s i v e , s e r i n g m e n ye b a r n ya k e kelenjar getah bening, meskipun ukurannya kecil.

10

6 . A d e n o i d c y s t i c c a r c i n o m a Jenis kanker ini penggolongannya dilihat dar i ukurannya, tumor local.Termasuk jenis invasive, tetapi lambat dalam pertumbuhan dan penyebaran Penyebab dan Faktor Resiko Kanker Payudara P e n ya k i t k a n k e r p a yu d a r a t e r b i l a n g p e n ya k it k a n k e r ya n g p a l i n g u m u m m e n ye r a ng k a u m w a n it a , m e s k i d e m i k i a n p r i a p u n m e m i l i k i k e m u n g k i n a n mengalami penyakit in i dengan perbandingan 1 di antara 1000. Sampai saat ini belum diketahui secara past i apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, namun beberapa faktor kemungkinannya adalah: A.Usia dan jenis kelamin kurang dari 1% kanker payudara t imbul pada pria,dengan demikian jenis kelamin wanita memiliki faktor resiko yang lebih besar. Seperti karsinoma lain, bertambahnya umur juga merupakan faktor r e s i k o y a n g b e r m a k n a . S a m p a i d e n g a n u m u r 4 0 - 4 5 t a h u n , r a t a - r a t a peningkatan tajam yang kemudian menurun perlahanlahan, walaupuninsiden kanker payudara terus meningkat sampai usia tua. B. G e n e t i k A d a 2 j e n i s g e n ( B R C A 1 d a n B R C A 2 ) y a n g s a n g a t m u n g k i n sebagai resiko sampai dengan 85%.c . R i w a y a t k e l u a r g a ( k e t u r u n a n ) . J i k a i b u a t a u s a u d a r a w a n i t a m e n g i d a p penyakit kanker payudara, maka ada kemungkinan memiliki resiko kanker payudara 3 kali lipat dibandingkan wanit a lain yang dala m keluarganyatidak ada penderita satupun.d.Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen). C . P e m a k a i a n o b a t - o ba t a n d a n ba h a n k i m i a . M i s a l n y a s e o r a n g w a n it a ya ng m e n g g u na k a n t h e r a p y o b a t ho r mo n p e n g g a n t i { ho r mo ne r e p l a c e m e nt t h e r a p y ( H R T ) } s e p e r t i H o r m o n e s t r o g e n a k a n b i s a m e n y e b a b k a n peningkatan resiko mendapat penyakit kanker payudara. Termasuk alat kontrasepsi yang tinggi estrogen dan DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tingg i menderita kanker payudara. D.F a c t o r r e p r o d u k s i , D i a n t a r a n y a : p e r i o d e m e n s t r u a s i y a n g l e b i h l a m a menstruasi pertama lebih awal (55 tahun)], tidak menikah, menikah tapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, t idak pernah menyusui anak. Ibuya ng m e n yu s u i b a y i n ya s e t id a k n ya s a m p a i e n a m b u l a n 11

m e n g u r a ng i kemungkinan ibu menderita kanker payudara, kanker rahim dan kanker indung telur. Perlindungan terhadap kanker payudara ini sesuai dengan lama pemberian ASI. Ibu yang menyusui lebih dari dua tahun, akan 50%lebih jarang menderita kanker payudara. E.F a c t o r g i z i d a n l i f e s t yl e o b e s it a s p a s c a m e no p a u s e , k o ns u m s i a l k o ho l. P e m a k a i a n a l k o ho l l e b i h d a r i 1 - 2 g e l a s / h a r i b i s a m e n i n g k a t k a n r i s i k o terjadinya kanker payudara, gizi yang buruk pada makanan yang dimakan,Merokok, Konsumsi lemak dan serat,Kurangnya olahragah.Sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa).i . P e r n a h m e n d e r i t a k a n k e r p a y u d a r a . S e t e l a h p a y u d a r a y a n g t e r k e n a diangkat, maka r is iko t e r j a d i n y a k a n k e r p a d a p a y u d a r a y a n g s e h a t meningkat sebesar 0,51%/tahun. F.Radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur saat terkena paparan radiasi. G.Ukuran payudara besar sebelah. Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara m e n i n g k a t k a n re siko b e r k e m b a n g n ya p e n ya k i t i n i . P a r a p e ne l i t i j u g a m e n e m u k a n b a h w a k e r u s a k a n d u a g e n ya it u B R C A1 d a n B R C A2 d a p a t meningkatkan risiko wanita terkena kanker sampai 85%. Hal yang menarik,faktor genet ik hanya berdampak 5-10% dari terjadinya kanker payudara dan ini menunjukkan bahwa faktor risiko lainnya memainkan peranan pent ing.Pent ingnya faktor usia sebagai faktor risiko diperkuat oleh data bahwa 78%kanker payudara terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 50 tahun danhanya 6% pada pasien yang kurang dari 40 tahun. Rata-rata usia pada saatditemukannya kanker adalah 64 tahun. Tanda dan gejala Tanda dan Gejala Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadiu m lanjut, b e n jo l a n b i a s a n ya m e l e k a t p a d a d i n d i n g d a d a a t a u k u l it d i s e k it a r n y a . P a d a kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok dikulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.G e j a l a l a i n n ya ya n g m u n g k i n d it e m u k a n a d a la h b e n jo l a n a t a u m a s s a d i ket iak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, 12

putting s u s u m a u p u n a r e o l a ( d a e r a h b e r w a r n a c o k l a t t u a d i s e k e l i l i n g p u t i n g s u s u ) , payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar put ing susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara.Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. Stadium Kanker Payudara menurut Canadian Cancer Society:Stadium dalam kanker, adalah untuk menggambarkan kondisi kanker, yait u letaknya, sampai dimana penyebarannya, sejauh mana pengaruhnya terhadap organ tubuh yang lain Salah satu cara yang gunakan untuk menggambarkan stadium dari k a n k e r ada la h s yst e m T NM. S yst e m in i me ng gu nak a n t ig a k r it er ia u n t u k menentukan stadium kanker. Diagnosa Beberapa test juga berguna untuk menentukan pengobatan yang paling efektive untuk pasien. Kebanyakan pada type kanker, biopsi (mengambil sedikit jaringan,untuk diteliti dibawah mikroskop, yang dilakukan oleh ahli patologi) adalah jalan satu-satunya untuk menentukan secara past i diagnosis kanker. Apabila biopsy t idak mungkin dilakukan, dokter. Test Imaging bisa digunakan untuk menemukan apakah telah terjadi metastasis.

Diagnostic mammography Sama dengan screening mammography hanya pada test ini lebih banyak g a m b a r ya n g b i s a d i a m b i l . B i a s a n ya d i g u na k a n p a d a w a n i t a d e n g a n t and a-t a n d a , d i a n t a r a n y a p u t t i n g m e n g e l u a r k a n c a i r a n a t a u a d a be n jo la n bar u. D i a g n o s t i c m a m m o g r a p h y b i s a j u g a d i g u n a k a n a p a b i l a s e s u a t u y a n g mencurigakan ditemukan pada saat screening mammogram Sama dengan screening mammography hanya pada test ini lebih

banyak g a m b a r ya n g b i s a d i a m b i l . B i a s a n ya d i g u na k a n p a d a w a n i t a d e n g a n t and a-t a n d a , d i a n t a r a n y a putt ing mengeluarkan cairan atau ada

be n jo la n Bar u. D i a g n o s t i c m a m m o g r a p h y b i s a j u g a d i g u n a k a n a p a b i l a s e s u a t u y a n g mencurigakan ditemukan pada saat screening mammogram. Ultrasound ( USG )S u a t u p e me r i k s a a n u lt r a s o u nd a d a l a h m e n g g u na k a n g e lo m b a n g b u n y i dengan frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran jaringan pada payudara.Gelombang bunyi yang t inggi ini bisa membedakan suatu massa yang so lid,yang kemungkinan kanker, dan kista yang berisi cairan, yang kemungkinannya bukan kanker 13

MRI (Magnetic Resonance Imaging)MRI menggunakan magnet ic, bukan X-ray, untuk memproduksi images( g a m b a r a n ) d e t a i l d a r i t u bu h. M R I b i s a d i g u n a k a n , a p a b i l a s e k a l i s e o r a ng wanita, telah didiagnose mempunyai kanker, maka untuk mencheck payudaralainnya bisa digunakan MRI. Tapi ini t idak mut lak. Bisa juga untuk screeningsaja.Menurut American Cancer Society ( ACS ), wanita yang mempunyai resikotinggi terkena kanker payudara, seperti contohnya pada wanita dengan mutasi gen BRCA atau banyak anggota keluarganya yang terkena kanker payudara,s e b a i k n ya ju ga me nda pat ka n MRI, be r s a m a a n denga n m a m mo g r a p h y . M R I b i a s a n ya l e b i h b a i k d a l a m m e l i h a t s u a t u k u m p u l a n ma s sa ya ng k ec il pad a p a y u d a r a y a n g m u n g k i n t i d a k t e r l i h a t p a d a sa at USG at au ma mmo gr a m. Khususnya pada wanita yang me mpunya i jaringan payudara y a n g p a d a t . Kelemahan MRI juga ada, kadang jaringan padat yang terlihat pada saat MRI bukan kanker, atau bahkan MRI tidak bisa menunjukkan suatu jaringan yang p a d a t itu sebagai in s it u breast cancer maka untuk m e m a s t i k a n l a g i h a r u s dilakukan biopsy Test Dengan Bedah Image guided biopsy digunakan ket ika suatu benjolan yang mencurigakant i d a k teraba. Itu dapat d ila kuka n d e ng a n Fine N eed le A s p ir a t io n B io p s y( F N A B , menggunakan jarum kecil untuk untuk m e n g a m b i l s a m p l e jaringan). Stereotactic Core Biopsy (menggunakan X-ray untuk menentukan jaringan yang akan diambil) atau Vacuum-Assisted Biopsy (menggunakan jarum yang tebal untuk mengambil beberapa macam jaringan inti yang luas).D a l a m m e l a k u k a n p r o s e d u r i n i , ja r u m b io p s y u nt u k m e n u j u a r e a y a n g dimaksud, dibantu oleh mammography, USG atau MRI. Metal clip kecil b i s a d i l e t a k k a n p a d a b a g i a n d a r i p a yu d a r a ya n g a k a n d i l a k u k a n b io p s y. Dalam kasus ini apabila jaringan itu membukt ikan adanya kanker, makasegera diadakan operasi tambahan. Keuntungan teknik ini adalah bahwa p a s i e n h a n y a b u t u h s e k a l i o p e r a s i u n t u k m e n e t u k a n p e n g o b a t a n d a n menetukan stadium. Core Biopsy dapat menetukan jaringan. FNAB dapat menetukan sel dari s u a t u ma ssa ya n g teraba, dan in i se mu a k e mud ia n dapat d ia na lisa u n t u k menentukan adanya sel kanker Fine needle biopsy Sentinel node biopsy Surgical Biopsy (biopsy dengan cara operasi) mengambil sejumlah besar jaringan.Biopsy ini bisa incisional ( mengambil sebagian dari benjolan ) atau excisional (mengambil seluruh benjolan) lumpectomy biopsy 14

Apabila didiagnose kanker, operasi lanjutan mungkin diperlukan untuk m e nd a p a t k a n c l e a r m a r g i n a r e a ( a r e a j a r i n g a n d i s e k i t a r t u mo r d i m a n a dipastikan sudah bersih dari sel kanker ) kemungkinan, sekalian mengambil jaringan kelenjar getah bening.Jaringan yang didapat dari biopsy juga akan di ditest oleh dokter untuk menentukan pengobatan.

Test itu untuk melihat: Ciri-ciri tumor. Apakah tumor itu Invasive (biasanya menyebar) atau In situ(biasanya tidak menyebar). Ductal (dalam saluran susu) atau lobular (dalamkelenjar susu). Grade (seberapa besar perbedaan sel kanker itu dari sel sehat)dan apakah sel kanker telah menjalar ke pembulu h darah atau pembuluhgetah bening. Margin dari tumor juga di amati. R e c e p t o r E s t r o g e n ( E R ) d a n R e c e p t o r P r o g e s t e r o n ( P R ) t e s t . S e l k a n k e r payudara apabila diketahui posit if mengandung receptor ini ER (+) dan PR (+) berart i sel kanker ini berkembangnya karena hormon-hormon tersebut. Biasanya diadakan terapy hormone ( akan dibahas tersendiri ). Test HER2 neu.(C-erb2). Adanya protein HER2 yang berlebihan. Rata-rata2 5 % p e nd e r i t a k a n k e r . D e ng a n m e n g e t a hu i s t a t u s H E R 2 ( p o s it i v e a t a u n e g a t i v e ) m a k a d a p a t d i t e n t u k a n a p a k a h p a s i e n a k a n d i t e r a p i d e n g a n menggunakan obat yang disebut trastuzumab ( HERCEPTIN ) atau tidak.( mengenai HERCEPTIN akan dibahas tersendiri ) Test Darah Test darah juga diperlukan untuk lebih mendalami kondisi kanker. Test-test itu antara lain : Level Hemoglobin ( HB ) : untuk mengetahui jumlah oksigen yang ada didalam sel darah merah Level Hematocrit : untuk mengetahui prosentase dari darah merah didalamseluruh badan Jumlah dari sel darah putih : untuk membantu melawan infeksi Jumlah trombosit ( untuk membantu pembekuan darah ) Differential ( prosentase dari beberapa sel darah putih )Jumlah Alkaline PhosphataseJumlah enzyme yang tinggi bisa mengindikasikan penyebaran kanker ke liver,hati dan saluran empedu dan tulang. SGOT & SGPTTest ini untuk mengevaluasi fungsi lever. Angka yang tinggi dari salah satu t e s t i n i m e n g i n d i k a s i k a n a d a n ya k e r u s a k a n p a d a l i v e r , b i s a j a d i s u a t u s i n ya l adanya penyebaran ke liver Tumor Marker Test Untuk melihat apakah ada suatu jenis zat kimia yang ditemukan pada darah,kencing atau jaringan tubuh. Dengan adanya jumlah tumor marker yang terlalu t inggi atau terlalu rendah dari nilai normalnya, mengindikasikan adanya suatu p r o s e s t i d a k no r ma l d a l a m t u bu h. B i s a d i s e b a b k a n k a r e na k a nk e r , b i s a j u g a bukan. Pada kanker payudara tumor marker yang biasanya dilakukan adalah CA1 5 . 3 d e ng a n m e n g a m b i l s a m p l e d a r a h. P a d a s t a nd a r d P R O D I A t u mo r ma r k e r tidak boleh melebihi angka 30 15

Test-test lain yang biasa dilakukan untuk kanker payudara adalah : Photo Thorax Untuk mengetahui apakah sudah ada penyebaran keparu-paru Bonescan Untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar ke tulang. Pada bo nescan, pasien disunt ikkan radioactive tracer pada pembuluh vena. Yang n a t i n y a a k a n b e r k u m p u l p a d a t u l a ng ya n g m e n u n j u k k a n k e l a i n a n k a r e n a k a n k e r . J a r a k a nt a r a s u nt i k a n d a n p e l a k s a na a n bo ne s c a n k i r a - k i r a 3 - 4 ja m. Selama itu pasien dianjurkan minum sebanyak-banyaknya. Hasil yang terlihatadalah gambar penampang tulang lengkap dari depan dan belakang. Tulangyang menunjukkan kelainan akan terlihat warnanya lebih gelap dari tulangnormal. Co mputed Tomography ( CT atau CAT ) Scan. Untuk melihat secara detail letak tumor. Disini pasien juga disuntik radioactive tracer pada pembuluh vena,tapi volumenya lebih banyak sehingga sebenarnya sama dengan infuse. Setelah disunt ik CT-scan bisa segera dilakukan. CT-scan akan membuat gambar tigadimensi bagian dalam tubuh yang diambil dari berbagai sudut. Hasilnya akan terlihat gambar potongan melintang bagian dari tubuh yang discan 3 dimensi. Positron Emissio n Tomography ( PET ) scan. Untuk melihat apakah kanker sudah menyebar.Dalam PET scan cairan glukosa yang mengandung r a d i o a k t i f d i s u nt i k k a n p a d a p a s i e n . S e l k a nk e r a k a n m e n y e r a p l e b i h c e p a t cairan glukosa tersebut, dibanding sel normal. Sehingga akan terlihat warna kontras pada PET scan. PET scan biasanya digunakan sebagai pelengkap data dari hasil CTscan, MRI dan pemeriksaan secara fisik. Penyebaran Kanker Payudara/Komplikasi: a.Penyebaran langsung. Infiltrasi lokal ke otot di bawahnya dan kulit yangmenutupinya secara klinis dapat dideteksi, hal ini mengakibatkan adanyaulserasi atau kerutan. b.Limfogen. Infiltrasi ke saluran limfat ik kulit menyebarkan t imbulnya tanda klinis berupa peau dorange. Kelenjar limfe aksilaris merupakan tempat awal penyebaran limfogen yang paling sering, dan pada sekitar 40-50% wanit a penderita kanker payudara terdapat metastasis kelenjar limfe aksilaris padasaat pemeriksaan pertama kali. c.He matogen. Metastas is hematogen paling sering mengenai pu lmo d a n tulang. Selain itu hepar, adrenal dan otak juga sering terkena. Pleura padasisi 16

yang sama dengan tempat kanker dapat merupakan tempat metastasis,dan menyebabkan terjadinya efusi. Infiltrasi ekstensif ke sumsum tulang dapat menyebabkan anemia leukoeritroblastik. Destruksi t u l a n g menyebabkan hiperkalsemia, disertai komplikasi ginjal.

d.Transelomik. Jika tumor telah menyebar ke rongga tubuh, contohnya pleura parietalis atau peritoneum, dapat terjadi penyebaran transelomik. e.Implantasi tumor. Pencemaran sel-sel maligna dari tumor ke dalam luka pada saat pembedahan awal, dapat menyebabkan pertumbuhan yang terusmenerus dar i sel-sel ini pada jaringan parutkekambuhan parut. Walaupund e m i k i a n, b a n y a k k e k a m b u h a n p a d a d a e r a h p a r u t , p a d a k e n ya t a a n n ya disebabkan oleh permeasi limfatik sebelumnya f.Duktus ma mmae. Pada beberapa kasus, duktus yang berdekatan d e n g a n suatu kanker payudara invasif, terisi dengan sel-sel maligna. Keadaan inid a p a t d i s e b a b k a n o le h p e n ye b a r a n d a r i t u mo r - t u mo r s e p a n j a n g l u m e n duktus, tetapi keadaan ini lebih sering merupakan fosi karsinoma intraduktus yang terpisah. Metode penyebaran sepanjang lumen duktus ke arah put ingsusu ini penting pada penyakit paget

Penatalaksanaan Kanker Payudara Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkan k a nk e r a t a u m e m b a t a s i p e r k e m b a n g a n p e n ya k it s e r t a me n g h i l a n g k a n g e j a l a - gejalanya .Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secara individual. Pembedahan T u mo r pr ime r b ia s a nya d ih ila ng k a n de nga n p e mbe d a ha n. P r o s e d u r p e m b e d a ha n ya n g d i l a k u k a n p a d a p a s i e n k a n k e r p a yu d a r a t e r g a n t u ng p a d a tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum.A h l i b e d a h d a p a t m e n g a n g k a t t u m o r ( lumpectomy) , m e n g a n g k a t s e b a g i a n payudara yang mengandung sel kanker atau pengangkatan seluruh payudara(mastectomy). Untuk meningkatkan harapan hidup, pembedahan biasanya diikutidengan terapi tambahan seperti radiasi, hormon atau kemoterapi. Terapi Radiasi

17

T e r a p i r a d i a s i d i l a k u k a n d e ng a n s i n a r - X d e ng a n u n t u k membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.

i nt e n s it a s

t ingg i

Terapi Hormon Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormone dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau padastadium akhir. Kemoterapi O b a t k e mo t e r a p i d i g u na k a n b a i k p a d a t a ha p a w a l a t a u p u n t a h a p l a n j u t p e n ya k it ( t id a k d a p a t la g i d i l a k u k a n p e m b e d a h a n) . O ba t k e mo t e r a p i b i s a digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine dari Roche, obat ant i kanker oral yang diakt ivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja. Terapi Imunologik Sek it ar 1 5- 2 5% t u mo r p a yu dar a me nu n ju kk a n ada n ya pro t e in pemicu pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk p a s i e n s e p e r t i i n i , trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 danmenghambat pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi. Pasien sebaiknya j u g a menjalani tes HER2 untuk menentukan k e l a y a k a n t e r a p i d e n g a n trastuzumab. Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit Banyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50% pasien yangm e ng a l a m i k a n k e r t a h a p a k h i r d e n g a n t u j u a n m e m p e r b a i k i h a r a p a n h i d u p . Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu memperpanjang harapan h i d u p p a d a p a s i e n , d i a n t a r a n y a a d a l a h k o m b i n a s i trastuzumab dengan capecitabine. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit). Pada pasien kanker payudara dengan HER2- positif,trastuzumab memberikan harapan untuk pengobatan kanker payudara yang dipicu oleh HER2. Pro gno s is D u a f a k t o r u t a m a ya n g k a n k e r payudara invasif adalah: me mp e ngaru hi p r o g no s i s pa sie n denga n

a . s t a d i u m d i f e r e n s i a s i h i s t o lo g i s d a r i t u mo r . b. S t a d i u m t u mo r p a d a s a a t d it e m u k a n. Kehidupan:Semua kasus yang t idak diobat i: 22% pada 5 tahun dan 5% pada 10tahun.Semua kasus yang diobati: 40% pada 5 tahun dan 25% pada 10 tahun.Stadium 1 histologis, diobati: 80% pada 5 tahunStadium 3 histologis, diobati: 25% pada 5 tahun.Semua stadium, limfe nodul tidak terlibat: 75% pada 5 tahunSemua stadium, limfe nodul terlibat: 30% pada 5 tahunPasien dengan hanya karsinoma intraduktus (karsinoma in situ), dantanpa bukti karsinoma invasif, mempunyai prognosis yang baik sekali-lebih dari 95% pada 5 tahun.K a r s i n o m a y a n g t e r j a d i s e l a m a k e h a m i l a n d a n l a k t a s i , t e r u t a m a mempunyai prognosis yang buruk.Malah pada kelompok kecil pasien yang bertahan hidup sampai 20 t a h u n a t a u l e b i h , k e m a t i a n m a s i h t e r j a d i 18

s e b a g a i a k i b a t k a n k e r payudara, menunjukkan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkansecara menyeluruh.

.Hampir set iap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efekt if bag i k e j a d i a n p e n ya k i t t id a k m e n u l a r a d a l a h p r o mo s i k e s e h a t a n d a n d e t e k s i d i n i . B e g it u p u l a p a d a k a n k e r p a yu d a r a , p e nc e g a h a n ya n g d i l a k u k a n a n t a r a l a i n berupa: A.Pencegahan primer Pencegahan k a n k e r p a y u d a r a m e r u p a k a n s a l a h s a t u bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang sehat melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko danm e l a k s a n a k a n p o la h i d u p s e h a t . P e nc a g a h a n p r i m e r i n i j u g a b i s a b e r u p a pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara ini Pencegahan sekunder P e nc e g a h a n s e k u n d e r d i l a k u k a n t e r ha d a p i n d i v i d u y a n g m e m i l i k i r i s i k o u n t u k t e r k e n a k a n k e r p a y u d a r a .Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa m e t o d e d e t e k s i d i n i t e r u s m e n g a l a m i p e r k e m b a n g a n . S k r i n i n g m e l a l u i mammografi d i k l a i m m e m i l i k i a k u r a s i 9 0 % d a r i s e m u a p e n d e r it a k a n k e r payudara, tetapi keterpaparan terusmenerus pada mammografi pada wanit a yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara.Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:

A.Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey B . P a d a setiap tahun. w a n i t a d e n g a n f a k t o r r i s i k o dilakukan mammografi

C . Wa n it a no r m a l m e n d a p a t r u j u k a n Mammografi s e t i a p 2 t a h u n s a m p a i mencapai usia 50 tahun.F o s t e r d a n C o n s t a n t a m e n e m u k a n b a h w a k e m a t i a n o l e h k a n k e r payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI ( P e m e r i k s a a n P a y u d a r a S e n d i r i ) d i b a n d i n g k a n y a n g t i d a k . W a l a u p u n sensit ivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila diko mbinasikan dengan mammografi maka sensit ivitas mendeteksi secaradini menjadi 75%. Pencegahan tertier Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif m e n d e r i t a k a n k e r p a y u d a r a . P e n a n g a n a n y a n g t e p a t p e n d e r i t a k a n k e r payudara sesuai 19

dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita.Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualit as hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit d a n m e n e r u s k a n p e ng o ba t a n . T i n d a k a n p e n g o b a t a n d a p a t b e r u p a o p e r a s i walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila k a nk e r t e l a h j a u h be r m e t a s t a s i s , d i l a k u k a n t i n d a k a n k e mo t e r a p i d e ng a n sitostat ika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif .

BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanKanker payudara merupakan salah satu penyakit degenerative yang endemic pada wanita hampir diseluruh dunia yang disebabkan oleh berbagai macam factor,diantaranya faktor lifestyle dan gizi. Setiap orang di dunia ini memiliki resiko untuk terkena kanker payudara, walaupun wanit a lebih berresiko daripada laki-laki. Olehk a r e na it u , s a n g a t d i p e r l u k a n p e nc e g a h a n d i n i d i m u l a i d a r i d i r i s e n d i r i d e ng a n SADARI, memperbaiki pola makan/gizi dan gaya hidup/lifest yle. Karena menurut penelit ian World Cancer Research Fund (WCRF), memperbaiki gizi dan lifest yledapat mencegah kanker payudara hingga 42%.3.2 SaranDari pembahasan yang telah diuraikan diatas, penulis memberi saran agar set iap wanita dan laki-laki hendaknya menjaga kesehatan dengan mengurangi ataum e n j a u h i f a c t o r resiko yang bisa menyebabkan kanker payudara d a n m e n j a g a / m e m p e r b a i k i p o l a m a k a n / g i z i s e r t a g a ya h i d u p . P e n c e g a h a n h e n d a k n ya dilakukan sejak dini, sebab kebanyakan kanker payudara berkembang dalam jangkawaktu yang lama, dan sering kali terlambat dideteksi karena jarang munculnya gejala pada stadium awal. Dalam proses promotif, preventif dan protektif ini hendaknya adakerjasama antara individu, keluarga, masyarakat, dan pemerintah serta komponenlainnya demi menurunkan prevalensi di Indonesia mengingat kemungkinan keciluntuk sembuh total jika sudah terkena penyakit ini

DAFTAR PUSTAKAThomson, A.D. 1997. Catatan Kuliah Patologi Edisi III . J a k a r t a : P e n e r b it B u k u Kedokteran EGC.Underwood, J.C.E. 2000. Patologi Umum dan Sistemat ik . Jakarta: Penerbit BukuKedokteran EGC.Almatsier, Sunit a. 2006. Pe nu nt u n D iet Ed is i Baru 20

. J a k a r t a : G r a m e d i a P u s t a k a Utama.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan y Pada pasien di dapatkan perdarahan abnormal,nyeri perut (dismenore),teraba massa di perut bagian bawah konsistensinya padat,mobile,permukaan rata,berbatas tegas. y y Penegakan diagnosa pada pasien ini adalah dengan pemeriksaan fisik dan USG. Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini adalah histerektomi Supravaginal histerektomi SVH. y Tindakan ini juga dilakukan atas pertimbangan dari segi sosial pasien masih mempunyai suami dan keadaan serviks masih dalam keadaan bagus.

21

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono prawiroharjo , M.P.H. ilmu kandungan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. 1999.(hal 338-339) (1) Sarwono prawiroharjo , M.P.H. ilmu kandungan. Yayasan Bina Pustaka .Jakarta. 1999.(hal 340-339) (2) Pedoman diagnosa dan terapi.Bagian SMF ilmu Obstetri dan gynekologi. Universitas dr.Soetomo.Surabaya.2004.(hal 16) (3) Sarwono prawiroharjo , M.P.H. ilmu kandungan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. 1999.(hal 343-344) (4) Obstetri Williams vol 2 ed 21,F gary cuningham,norman f grant,Kenneth j leveno, EGC.jakarta 2004. (Hal 131) (5) Pedoman diagnosa dan terapi.Bagian SMF ilmu Obstetri dan gynekologi.Universitas dr.Soetomo.Surabaya.2004.(hal 16-18) (6) http://www.ajog.org/article/S0002-9378%2807%2900299-2/fulltext http://medicaljournal.multiply.com/journal/item/9/mioma_uterus?&show_interstitial=1& u=%2Fjournal%2Fitem

22