Ca lk pa.blg smt2 2010
-
Upload
khairuzikri -
Category
Sports
-
view
2.076 -
download
1
Transcript of Ca lk pa.blg smt2 2010
BAGIAN ANGGARAN 005
401865
LAPORAN KEUANGAN (AUDITED) PENGADILAN AGAMA BALIGE
PERIODE SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2010
Jalan Adhyaksa No. 4, Balige – Toba Samosir
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan – i
SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA
Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian laporan keuangan, maka kami sampaikan sistematika penyajian laporan keuangan sebagai berikut: Sistematika penyajian laporan keuangan Satuan Kerja
1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Satuan Kerja dan periode penyampaian laporan keuangan.
2. Sampul Dalam
Merupakan sampul dalam dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai satuan kerja dan periode penyampaian laporan keuangan.
3. Kata Pengantar
Merupakan pengantar dari laporan keuangan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yang memberikan gambaran ringkas mengenai laporan keuangan yang disampaikan.
4. Daftar Isi
Merupakan daftar yang memuat isi laporan beserta nomor halamannya.
5. Daftar Tabel Merupakan daftar tabel yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama tabel, nomor tabel dan nomor halamannya.
6. Daftar Grafik Merupakan daftar grafik yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama grafik, nomor dan nomor halamannya.
7. Daftar Lampiran
Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut memuat nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halamannya.
8. Daftar Singkatan
Merupakan daftar yang memuat singkatan-singkatan yang digunakan dalam laporan keuangan.
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan – ii
9. Pernyataan Tanggung Jawab Merupakan pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran terhadap penggunaan anggaran pada lingkup satuan kerja yang dipimpinnya. Pernyataan Tanggung Jawab ditandatangani oleh pimpinan Satuan Kerja setiap periode penyampaian laporan keuangan. Pernyataan tanggung jawab paling tidak memuat pernyataan sebagai berikut :
• pernyataan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan isi laporan keuangan yang disampaikan;
• pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAP dan;
• pernyataan laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai.
10. Ringkasan Merupakan gambaran ringkas mengenai kondisi laporan keuangan yang dipertanggungjawabkan. Memuat gambaran ringkas mengenai anggaran, realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan.
11. Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan dan belanja, yang masing-masing dibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI, untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan yang disampaikan adalah laporan Semester I. Untuk periode tahunan laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan tahun anggaran berjalan.
12. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu. Laporan neraca berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI, untuk laporan keuangan periode semesteran, laporan yang disampaikan adalah laporan Semester I. Untuk periode tahunan laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan tahun anggaran berjalan.
13. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Merupakan laporan realisasi anggaran untuk pendapatan dan belanja berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI, laporan yang harus disampaikan dapat dilihat pada lampiran laporan keuangan.
14. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
Sistematika Penyajian Laporan Keuangan – iii
Merupakan unsur pokok, wajib dan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu Laporan Keuangan Satuan Kerja.
15. Lampiran Laporan Keuangan
a. Laporan-laporan pendukung sebagai lampiran i) LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan ii) LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja iii) Neraca Percobaan (daftar laporan lihat lampiran III)
b. Laporan barang pengguna i) Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan ii) Laporan Kondisi Barang (khusus LKKL Tahunan) iii) Rincian Saldo Awal (daftar laporan lihat lampiran III)
c. Laporan Keuangan BLU
d. Laporan Rekening Pemerintah
e. Tindak Lanjut Atas Temuan BPK
f. Lampiran-lampiran lainnya sebagai pendukung CaLK 16. Lampiran lainnya sebagai pendukung Catatan
a. Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Persediaan dll.
Kata Pengantar - Halaman - iv
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor 42 Tahun 2002 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran. Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
Satuan Kerja yang dipimpinnya.
Pengadilan Agama Balige adalah entitas akuntansi dari Mahkamah Agung Republik
Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban
atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan
keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan laporan keuangan Pengadilan Agama Balige mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-51/PB/2008
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang
disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan Laporan Keuangan Tahun 2010 ini, perlu kami kemukakan hal-
hal sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan, belanja.
Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah tahun 2010 adalah
sebesar Rp. 8.414.048,- atau 0 persen dari yang ditetapkan dalam DIPA TA 2010
Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp. 1.648.280.800,- atau
95,32% persen dari yang dianggarkan dalam DIPA 2010;
2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas Pengadilan
Agama Balige tahun 2010. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset
adalah sebesar Rp. 3.571.406.405,- dan Kewajiban sebesar Rp. 780.000,- sehingga
Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Pengadilan Agama Balige per 31 Desember
2010 adalah sebesar Rp. 3.570.626.405,-.
3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat
memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam
laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan
fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau
uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
Kata Pengantar - Halaman -.v
Kami menyadari bahwa laporan keuangan tahun 2010 ini masih belum sempurna, oleh
sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna
laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan
keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance). Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan
akuntabilitas publik.
Balige, 31 Desember 2010
Kuasa Pengguna Anggaran
Dra. Zuhaira, SH
NIP. 19700529 199403 2 004
Daftar Isi - Halaman - vi
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar iv Daftar Isi vi Daftar Singkatan vii Indeks Catatan atas Laporan Keuangan viii Pernyataan Tanggung Jawab x I. Ringkasan 1 II. Laporan Realisasi Anggaran 3 III. Neraca Dan Informasi Akrual
4
IV. Catatan atas Laporan Keuangan 5 A. Penjelasan Umum 5
A.1. Dasar Hukum 5 A.2. Kebijakan Teknis Satuan Kerja 5 A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 7 A.4. Kebijakan Akuntansi 7
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 12 B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran 12 B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran 12 B.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya 17
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 18 C.1. Posisi Keuangan Secara Umum 18 C.2. Penjelasan Per Pos Neraca 19 C.3. Catatan Penting/Pengungkapan Lainnya
D. Penjelasan /Pengungkapan penting lainnya D.1 Biaya Perkara D.2 Biaya Proses
22 23
Laporan-laporan Pendukung sesuai Perarturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER- 51 /PB/2008
• LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan 24 • LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja 25 • Neraca Percobaan
• Neraca Dan Informal Akrual 26 27
Laporan Barang Pengguna • Laporan Barang Pengguna Semester II 29
Lampiran-lampiran lainnya sebagai pendukung CaLK • Persetujuan Pembukaan Rekening
• Rekening Koran Bank Per 30 Desember 2010
• Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan
• SSBP (Setoran Sisa UP)
• SSPB (Uang Makan)
• Berita Acara Rekonsiliasi (Juli s.d Desember 2010)
• SK. Pembentukan Tim Pembuat Laporan Keuangan
Daftar Singkatan – vii
DAFTAR SINGKATAN
APBN
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BUN : Bendahara Umum Negara
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA : Laporan Realisasi Anggaran
MA : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SAI : Sistem Akuntansi Instansi SAK : Sistem Akuntansi Keuangan SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran
TA : Tahun Anggaran
TAB : Tahun Anggaran Berjalan
UP : Uang Persediaan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan –viii
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN REALISASI APBN Halaman
PNBP
Catatan B.2.1 Pendapatan Negara dan Hibah 12
Catatan B.2.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak 13
Catatan B.2.1.1.1 Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya 13
Belanja Negara
Catatan B.2.2 Belanja Negara 14
Catatan B.2.2.1 Belanja 15
Catatan B.3 Catatan Penting Lainnya 17
NERACA
ASET
Catatan C.2.1
Aset Lancar
Catatan C.2.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran 19
Catatan C.2.1.2 Persediaan 19
Catatan C.2.2 Aset Tetap 19
Catatan C.2.2.1 Tanah 20
Catatan C.2.2.2 Peralatan dan Mesin 20
Catatan C.2.2.3 Gedung dan Bangunan 20
Catatan C.2.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 21
Catatan C.2.2.5 Aset Tetap lainnya 21
Catatan C.2.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 21
KEWAJIBAN Catatan C.2.3 Kewajiban Jangka Pendek
Catatan C.2.3.1 Uang Muka dari KPPN 22
Catatan C.2.4 Ekuitas Dana Investasi
Catatan C.2.4.1 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 22
Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan – ix
Catatan Penting Lainnya Catatan C.3 Catatan Penting Lainnya 22 D Pengungkapan Penting Lainnya 22
Pernyataan Tanggung Jawab – x
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2010 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Balige, 31 Desember 2010 An, Ketua Pengadilan Agama Balige Wakil Ketua
Drs. Al-Azhary, SH MH
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Ringkasan – 1
I. RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Semester II Tahun 2010 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2010 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama periode 1Juli s.d. 30 Desember 2010.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2010 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp 8.414.048,- (tidak ada estimasi pendapatan).
Realisasi Belanja Negara pada Semester II TA 2010 adalah sebesar Rp 1.648.280.800,- atau mencapai 95,23 persen dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp. 726.712.894,- atau 90.36 persen dari anggarannya, Belanja Barang sebesar Rp. 185.808.906,- atau 98,26 persen dari anggarannya, dan Belanja Modal sebesar Rp. 735.759.000 atau 99,98 persen dari anggarannya.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Semester TA 2010 dan 2009 dapat disajikan sebagai berikut:
(dalam rupiah)
TA 2010 TA 2009
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Pendapatan Negara dan Hibah
0 8.414.048 0 5 400.408
Belanja Rupiah Murni 1.729.271.000 1.1648.280.800,- 1.156.078.000 890.527.295
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp 3.571.406.405,- yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp. 15.619.680,- Aset Tetap sebesar Rp. 3.531.945.425,- dan Aset Lainnya Rp. 23.841.300,-.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Ringkasan – 2
Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp 780.000,- yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek.
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp 3.570.626.405,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp 14.839.680,- dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp 3.555.786.725,-.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 dapat disajikan sebagai berikut:
(dalam rupiah)
Nilai
(kenaikan)
31 Desember )
2010
31 Desember)
2009
Aset Aset Lancar 15.619.680,-,- 6.794.400,- 8.825.280,- Aset Tetap 3.531.945.425,- 2.744.291.725,- 787.653.700,- Aset Lainnya 23.841.300,- 0,- 23.841.300,-
Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek 780.000,- 435.780,- 344.220,-
Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar 14.839.680,- 6.358.620,- 8.481.060,- Ekuitas Dana Investasi 3.555.786.725,- 2.744.291.725,- 811.495.000,-
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan -
5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 51/PB/ Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN AGAMA BALIGE
Rencana Strategis
RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA BALIGE
Rencana strategis Pengadilan Agama Balige disusun melalui rencana tindakan atau “action plan” yang konkrit untuk lima tahun kedepan dalam bentuk program-program dengan mengacu pada RPJM nasional. Adapun program-program yang direncanakan untuk dilaksanakan lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :
1. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan
2. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur
3. Program Perencanaan Hukum
4. Program Pembinaan dan Pengembangan Hukum dan HAM
5. Program Pembentukan Hukum
6. Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan HAM
7. Program Pelayanan dan Bantuan Hukum
8. Program Penegakan Hukum dan HAM
9. Program Pembinaan Peradilan
10. Program Pembinaan Profesi Hukum
11. Program Pembinaan Sarana dan Prarasana Hukum
12. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan -
6
Selanjutnya program-program tersebut dituangkan ke dalam berbagai kegiatan, disertai sasaran yang hendak dicapai dan indikator keberhasilannya, sehingga menjadi panduan pelaksanaan per tahun rencana strategis Pengadilan Agama Balige 2005 - 2010.
Pendapatan
PENDAPATAN PENGADILAN AGAMA BALIGE Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Pengadilan Agama Balige Tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel A.01 Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak
2010 2009 KENAIKAN/PENURUNAN
Pendapatan Negara dan Hibah
Penerimaan Negara Bukan Pajak 8.414.048 5.400.408 3.013.640
JUMLAH 8.414.048 5.400.408 3.013.640
Realisasi Negara dan Hibah yaitu penerimaan negara bukan pajak selama Tahun 2010 adalah sebesar Rp 8.414.048,- Dibandingkan dengan pendapatan pada Tahun 2009 sebesar Rp. 5.400.408 terdapat peningkatan sebesar Rp 3.013.640,- Kenaikan pendapatan tersebut berasal dari pendapatan, biaya peradilan, pendapatan sewa rumah dinas, pendapatan bunga lainnya, penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL.
Belanja BELANJA PENGADILAN AGAMA BALIGE
Realisasi Belanja Negara Tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Tabel A.02
Realisasi Belanja Negara
KD URAIAN BELANJA REALISASI BELANJA KENAIKAN/
PENURUNAN 2010 2009
51 Belanja Pegawai 726.712.894 575.816.506 (150.896.388)
52 Belanja Barang 185.808.906 190.510.786 (4.701.883)
53 Belanja Modal 735.759.000 124.200.000 (611.559.000)
JUMLAH 1.648.280.800 890.527.295 (757.753.5005)
Realisasi Belanja Pengadilan Agama Balige Tahun 2010 mengalami kenaikan dari tahun 2009. Penurunan ini disebabkan penurunan belanja pegawai dan belanja modal.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan -
7
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Pengadilan Agama Balige.
Pengadilan Agama Balige Tahun 2010 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp 1.729.271.000,-.
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAK-BMN. Tetapi untuk Persediaan telah menggunakan Apliksasi Persediaan, pelaporan persediaan masih diinput/dicatat secara aplikasil oleh Bagian Penyimpanan dan Pendistribusian pada Bagian Umum.
Kebijakan Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian LK Tahun 2010 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Kepaniteraan adalah:
Pendapatan
(1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan -
8
tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja (2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
Aset
(3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan: - harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian, - harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, - harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan -
9
Aset Tetap b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember 2009 berdasarkan harga perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu: (a.) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), dan
(b.) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
(c.) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Aset Lainnya
c. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi, dan
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan -
10
Kewajiban
dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.
(4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan -
11
Ekuitas Dana
(5) Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan atas Laporan Keuangan - 12
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi anggaran pada TA 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel B.01
Realisasi Anggaran TA. 2010
Real.
Angg.
1 Realisasi Pendapatan Negara dan
Hibah -Rp 2,591,114Rp 0.00%
- Penerimaan Negara Bukan Pajak -Rp 2,591,114Rp 0.00%
2 Realisasi Belanja Negara 1,729,271,000Rp 514,084,477Rp 29.73%
- Belanja Rupiah Murni 1,729,271,000Rp 514,084,477Rp 29.73%
Uraian Anggaran RealisasiNo
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp 2.591.114,-
B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Tidak ada Estimasi pendapatan Negara dan Hibah yang dialokasikan pada SATKER
Pengadilan Agama BaligeTahun Anggaran 2010.
Grafik B.01
Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah TA. 2010
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
3,500,000
4,000,000
4,500,000
Pendapatan Pajak
Pendapatan PNBP
Pendapatan Hibah
2010 0 2,591,114 0
2009 0 4,245,804 0
0
2,591,114
00
4,245,804
0
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan atas Laporan Keuangan - 13
Realisasi PNBP Rp.
8.414.048,-.
B.2.1.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Tidak terdapat Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan pada DIPA Pengadilan Agama Balige Tahun Anggaran 2010. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2010 sebesar Rp 8.414.048,-. Dibandingkan dengan pendapatan TA 2009 sebesar Rp. 5.400.408 terdapat kenaikan sebesar Rp 3.013.640,-. kenaikan tersebut terjadi karena tidak ada pendapatan TAYL dan pendapatan peradilan. Realisasi PNBP berasal dari PNBP Lainnya senilai Rp 8.414.048,-.
Realisasi PNBP Lainnya Rp.
8.414.048,-.
B.2.1.1.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2010 berasal dari Pendapatan PNBP Lainnya sebesar Rp 8.414.048,-.. Dibandingkan dengan pendapatan TA 2009 sebesar Rp. 5.400.408 terdapat kenaikan sebesar Rp 3.013.640,- kenaikan tersebut terjadi karena tidak ada pendapatan TAYL dan pendapatan peradilan. Realisasi PNBP lainnya dirinci dalam tabel seperti di bawah ini:
Tabel B. 02
Komposisi Realisasi Pendapatan PNBP Lainnya
Uraian 31-Des-10 31-Des-09 % Naik/Turun
Pend. Penjualan Aset Lainnya yg
Berlebih/Rusak/Dihapuskan -Rp -Rp 0,00%
Pend. Sewa Rumah Dinas/Rumah Negeri 476.628Rp 476.628Rp 0,00%
Pend. Bunga -Rp -Rp 0,00%
Penerimaan kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL -Rp 1.545.600Rp -100,00%
Pend. Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian yang
diderita oleh Negara (TGR) -Rp -Rp 0,00%
Pend. Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) -Rp -Rp 0,00%
Pend. Anggaran Lain-Lain 367.100Rp 436.800Rp -15,96%
Pendapatan Kembali Persekot/Uang Muka Gaji 7.570.320Rp 2.941.380Rp 150,37%
Jumlah 8.414.048Rp 5.400.408Rp 55,80%
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan atas Laporan Keuangan - 14
Grafik B.02
Komposisi Realisasi Pendapatan PNBP Lainnya
Realisasi Penerimaan
Pend. P
enju
ala
n A
set
Lain
nya y
g
Berlebih
/Rusak/D
ihapuska
nP
end. S
ew
a R
um
ah
Din
as/R
um
ah N
egeri
Pend. B
unga
Penerim
aan k
em
bali
Bela
nja
Pegaw
ai P
usat
TA
YL
Pend. P
elu
nasan G
anti
Rugi ata
s K
eru
gia
n y
ang
did
erita
ole
h N
egara
(TG
R)
Pend. Jasa L
em
baga
Keuangan (
Jasa G
iro)
2010
20090 476.6
28
0
1.5
45.6
00
0
0
0
476.6
28
0 0
0 00200.000400.000600.000800.000
1.000.0001.200.000
1.400.000
1.600.000
2010
2009
Realisasi Belanja Rp 1.648.280.800,-
B.2.2. Belanja Negara
Realisasi belanja pada TA 2010 adalah sebesar Rp 514.084.477 atau mencapai
29,73% dari anggaran sebesar Rp 1.729.271.000 Dibandingkan dengan realisasi
tahun 2009 sebesar Rp. 400.359.247 mengalami penurunan sebesar
Rp 757.753.505 atau 85,09 % dikarenakan terdapat penurunan belanja modal.
Realisasi Belanja terdiri dari Belanja Rupiah Murni.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan atas Laporan Keuangan - 15
Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini:
Grafik. B.03
Komposisi Realisasi Belanja TA 2010
Belanja Rupiah Murni Tahun 2010Tahun 2009
890.527.295
1.648.280.800
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
1.800.000.000
Tahun 2010
Tahun 2009
Realisasi Belanja Rp 1.648.280.800
B.2.2.1. Belanja
Realisasi belanja pada TA 2010 adalah sebesar Rp 1.648.280.800,- atau mencapai
95,32% dari anggaran sebesar Rp 1.729.271.000,- Dibandingkan dengan realisasi
tahun 2009 sebesar Rp. 890.527.295,- mengalami peningkatan sebesar
Rp. 757.753.505,- atau 85,09% dikarenakan terdapat peningkatan belanja pegawai
karena bertambahnya pegawai Pengadilan Agama Balige dan meningkatnya belanja
modal.
Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini:
Grafik B.04
Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja TA 2010
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan atas Laporan Keuangan - 16
Realisasi Belanja menurut Jenis Belanja
Belanja Pegawai
44,09%
Belanja Barang
11,27%
Belanja Modal
13,71%
Belanja Pegawai Rp. 726.712.894
Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2010 sebesar Rp. 726.712.894 atau 90,36% dari
anggarannya Sedangkan Realisasi Belanja Pegawai TA 2009 senilai
Rp. 575.816.506. Realisasi Belanja Pegawai TA 2010 mengalami peningkatan
dari TA 2009 sebesar Rp 150.896.388 atau 26,21%.
Tabel B.03
Rincian Realisasi Belanja Pegawai
Uraian 31-Des-10 31-Des-09 % Naik/(Turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 726.712.894Rp 575.816.506Rp 26,21%
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat
Negara-Rp -Rp 0,00%
Belanja Honorarium -Rp -Rp 0,00%
Belanja Tunjangan Khusus -Rp -Rp 0,00%
Total 726.712.894Rp 575.816.506Rp 26,21%
Realisasi Barang Rp . 185.808.906
Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2010 sebesar Rp. 185.808.906 atau 98,26% dari
anggarannya. Sedangkan Realisasi Belanja Barang TA 2009 sebesar
Rp. 190.510.789. Realisasi Belanja Barang TA 2010 mengalami penurunan dari
TA 2009 sebesar Rp. 4.701.883 atau 2,47%. Penurunan ini disebabkan oleh
penurunan anggaran Belanja Barang Pengadilan Agama Balige.
Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut:
Tabel B.04 Rincian Realisasi Belanja Barang
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan atas Laporan Keuangan - 17
Uraian 31-Des-10 31-Des-09 % Naik/(Turun)
Belanja Barang Operasional 126.795.000Rp 115.715.000Rp 9,58%
Belanja Barang Non
Operasional200.000Rp 10.000.000Rp 0,00%
Belanja Jasa 9.906.906Rp 12.678.789Rp -21,86%
Belanja Pemeliharaan 38.907.000Rp 42.117.000Rp -7,62%
Belanja Perjalanan 10.000.000Rp 10.000.000Rp 0,00%
Jumlah 185.808.906Rp 190.510.789Rp -2,47%
Realisasi Belanja Modal Rp
735.759.000
Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Semester II TA 2010 sebesar Rp. 735.759.000,- atau
99.98% dari anggarannya. Sedangkan Realisasi Belanja Modal di Semester II TA
2009 senilai Rp. 124.200.000. Realisasi Belanja TA 2010 mengalami peningkatan
dari TA 2009 sebesar Rp. 611.559.000 atau peningkatan 492,40%.
Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut:
Tabel B.05
Rincian Realiasi Belanja Modal
Uraian 31-Des-10 31-Des-09 % Naik/(Turun)
Belanja Modal Tanah -Rp -Rp 0,00%
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin735.759.000Rp 124.200.000Rp 492,40%
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan-Rp -Rp 0,00%
Belanja Modal Jalan, Irigasi
dan Jaringan-Rp -Rp 0,00%
Belanja Modal Fisik Lainnya -Rp -Rp 0,00%
Jumlah 735.759.000Rp 124.200.000Rp 492,40%
Catatan Penting Lainnya
B.3. CATATAN PENTING LAINNYA
Pengadilan Agama Balige berdomisili di Jalan Adhyaksa No. 4 Balige. 1. Bendaharawan Pengadilan Agama Balige ada melakukan revisi DIPA
sebanyak 2 (dua) kali pada Semester II TA 2010. 2. DIPA Awal Pengadilan Agama Balige dengan Nomor: 0313/005-
01.2/II/2010 adalah sebesar Rp. 1.729.271.000.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan - 18
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. PENJELASAN UMUM NERACA
Komposisi Neraca per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel C.01. Komposisi Neraca
Uraian 31-Des-10 31-Des-09% Naik/
(Turun)
Aset 3.571.406.405Rp 2.751.086.125Rp 29,82%
Kewajiban 780.000Rp 435.780Rp 78,99%
Ekuitas Dana 3.570.626.405Rp 2.750.650.345Rp 29,81%
Jumlah Aset per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.571.406.405 terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 15.619.680 dan Aset Tetap sebesar Rp 3.531.945.425, dan Aset Lainnya sebesar Rp. 23.841.300
Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.570.626.405 terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp 14.839.680 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp 3.555.786.725. Grafik komposisi neraca disajikan sebagai berikut :
Grafik. C.01. Komposisi Neraca
AsetKewajiba
nEkuitas
Dana
2010
2.751.086.125
435.780
2.750.650.345
3.571.406.405
780.000
3.570.626.405
-500.000.000
1.000.000.0001.500.000.0002.000.000.0002.500.000.0003.000.000.0003.500.000.0004.000.000.000
(dalam ribuan)
2010
2009
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan - 19
C.2. PENJELASAN PER POS NERACA
C.2.1. Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0
C.2.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 0 (telah disetor seluruhnya ke kas umum negara) sebanding dengan saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2009 Rp.0.
Persediaan Rp 0
Piutang Bukan pajak Rp 15.619.680.
C.2.1.2. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 12.905.868, sementara untuk periode 31 Desember 2009 Sebesar Rp.10.068.000. Nilai Persediaan per 31 Desember 2010 ini merupakan hasil opname fisik persediaan pada akhir periode akuntansi sebesar Rp.0
C.2.1.3. Piutang Bukan Pajak
Nilai Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 15.619.680, sementara untuk periode 31 Desember 2009 Sebesar Rp.6.794.400. Nilai Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2010 ini merupakan Uang Persekot gaji untuk 4 orang pegawai.
Rincian Komposisi Persediaan pada Badan Urusan Administrasi.
Tabel C.04
Komposisi Persediaan
No. Keterangan Jumlah
1 Persediaan Awal Per 1 Januari 2010 -Rp
2 Penambahan Persediaan Per 31-12-2010 -Rp
3 Persediaan pada PA. Balige 15.619.680Rp
Jumlah 15.619.680Rp
Aset Tetap
Rp 3.531.945.425 C.2.2. Aset Tetap
Nilai Aset Tetap per 31 Desemberi 2010 adalah sebesar Rp. 3.531.945.425,-, sedangkan per 31 Desember 2009 sebesar Rp 2.744.291.725.
Posisi aset tetap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel C.05
Posisi Aset Tetap
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan - 20
No. Uraian 31-Des-10 31-Des-09% Naik /
(Turun)
1 Tanah 1.828.710.000Rp 1.828.710.000Rp 0,00%
2 Peralatan dan Mesin 492.503.025Rp 449.425.325Rp 9,59%
3 Gedung dan Bangunan 1.061.317.000Rp 316.208.000Rp 235,64%
4 Jalan,Irigasi &Jaringan 1.000.000Rp 1.000.000Rp 0,00%
5 Aset Tetap Lainnya 148.415.400Rp 148.948.400Rp -0,36%
6 Konstruksi dalam Pengerjaan -Rp -Rp 0,00%
Jumlah 3.531.945.425Rp 2.744.291.725Rp 28,70%
Grafik C.02 Posisi Aset Tetap
Rp-
Rp200.000.000
Rp400.000.000
Rp600.000.000
Rp800.000.000
Rp1.000.000.000
Rp1.200.000.000
Rp1.400.000.000
Rp1.600.000.000
Rp1.800.000.000
Rp2.000.000.000
Tanah Peralatan
dan Mesin
Gedung
dan
Bangunan
Jalan,Irigasi
&Jaringan
Aset Tetap
Lainnya
Konstruksi
dalam
Pengerjaan(dalam ribuan)
C.2.2.1 Tanah
Nilai Tanah per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 1.828.710.000, sedangkan nilai Tanah per 31 Desember 2009 sebesar Rp. 1.828.710.000, Tidak ada penambahan tanah selama tahun 2010.
C.2.2.2 Peralatan dan Mesin
Nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 492.503.025, sedangkan nilai per 31 Desember 2009 sebesar Rp 449.425.325.
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan - 21
Tabel C.06 Posisi Perbandingan Peralatan dan Mesin
31-Des-10 31-Des-09 Kenaikan / (penurunan)
Rp492.503.025 Rp449.425.325 Rp43.077.700
C.2.2.3 Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.061.317..000, sedangkan nilai per 31 Desember 2009 sebesar Rp 316.208.000.
Tabel C.07 Posisi Perbandingan Gedung dan Bangunan
31-Des-10 31-Des-09 Kenaikan / (penurunan)
Rp1.061.317.000 Rp316.208.000 Rp745.109.000
C.2.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Nilai Jaringan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.000.000, sedangkan nilai per 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.000.000.
Tabel C.08
Posisi Perbandingan Jaringan
30-Jun-10 30-Jun-09 Kenaikan / (penurunan)
Rp1,000,000 Rp1,000,000 Rp0
C.2.2.5 Aset Tetap Lainnya Nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 148.415.400 sedangkan nilai per 31 Desember 2009 sebesar Rp 148.948.400.
Tabel C.09
Posisi Perbandingan Aset Tetap Lainnya
31-Des-10 31-Des-09 Kenaikan / (penurunan)
Rp148.415.400 Rp148.948.400 (Rp533.000)
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Balige Tahun 2010
Catatan Atas Laporan Keuangan - 22
C.2.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 0, sedangkan nilai per 31 Desember 2009 tidak terdapat realisasi Konstruksi Dalam Pengerjaan.
Tabel C.10
Posisi Perbandingan Konstruksi Dalam Pengerjaan
31-Des-10 31-Des-09 Kenaikan / (penurunan)
Rp0 Rp0 Rp0
Kewajiban Rp 0 C.2.3 Kewajiban Jangka Pendek
C.2.3.1 Uang Muka dari KPPN Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2010 sebesar Rp 0,- merupakan penyeimbang akun Kas di Bendahara Pengeluaran. Dibandingkan dengan Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2009 Rp 0.
Ekuitas Dana Diinvestasikan Rp . 3.555.786.725,-
C.2.4 Ekuitas Dana Diinvestasikan
C.2.4.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Nilai dana Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.555.786.725,-, sedangkan per 31 Desember 2009 sebesar Rp 2.744.291.725,-. Akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap ini merupakan penyeimbang Akun Aset Tetap.
Catatan Penting Lainnya
C.3 CATATAN PENTING LAINNYA
Pengadilan Agama Balige memiliki 2 (satu) rekening atas nama Bendahara Pengeluaran Pengadilan Agama Balige pada Bank BRI cabang Balige dengan nomor rekening 0314-01-000140-30-4 dan atas nama Penampungan Biaya Perkara Pengadilan Agama Balige dengan nomor rekening 0314-01-011919-50-0. Dengan Persetujuan Pembukaan Rekening dari KPPN terlampir.
Pengungkapan Penting Lainnya
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA Persediaan sudah menggunakan Apliksasi Persediaan, pelaporan persediaan diinput/dicatat secara aplikasi oleh Bagian Penyimpanan dan Pendistribusian pada Bagian Umum.