C

5
C. Perkembangan Intlek Peserta Didik Usia Sekolah Menangah (Remaja) 1. Pengertian Intelek dan Intelegensi Istilah intelek berarti kekuatan mental yang menyebabkan manusia dapat berpikir aktivitas yang berkenaan dengan proses berpikir atau kecakapan yang tinggi untuk berpikir. Menurut kamus Webster New World Dictionary of the American Language , istilah intellect berarti: a. Kecakapan untuk berpikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, perbedaan- perbedaan, dan sebagainya. b. Kecakapan mental yang besar, sangat intelligence. c. Pikiran atau intelegensi. Istilah intelegensi telah banyak digunakan, terutama dalam bidang psikologi dan pendidikan. Namun, secara definitif istilah itu tidak mudah dirumuskan. Banyak rumusan tentang intelegensi, seperti yang dikemukakan oleh Singgih Gunarsa dalam bukunya Psikologi Remaja (1991), yang mengajukan beberapa rumus intelegensi sebagai berikut. a. Intelegensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkannya memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul.

Transcript of C

C. Perkembangan Intlek Peserta Didik Usia Sekolah Menangah (Remaja)1. Pengertian Intelek dan IntelegensiIstilah intelek berarti kekuatan mental yang menyebabkan manusia dapat berpikir aktivitas yang berkenaan dengan proses berpikir atau kecakapan yang tinggi untuk berpikir. Menurut kamus Webster New World Dictionary of the American Language, istilah intellect berarti:a. Kecakapan untuk berpikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan sebagainya.b. Kecakapan mental yang besar, sangat intelligence.c. Pikiran atau intelegensi.Istilah intelegensi telah banyak digunakan, terutama dalam bidang psikologi dan pendidikan. Namun, secara definitif istilah itu tidak mudah dirumuskan. Banyak rumusan tentang intelegensi, seperti yang dikemukakan oleh Singgih Gunarsa dalam bukunya Psikologi Remaja (1991), yang mengajukan beberapa rumus intelegensi sebagai berikut.a. Intelegensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkannya memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul.b. Intelegensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tindakan.c. Intelegensi meliputi pengalaman dan kemampuan bertambahnya pengertian dan tingkah laku dengan pola-pola baru dan mempergunakannya secara efektif.d. William Stem mengemukakan bahwa intelegensi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan baru dibantu dengan penggunaan fungsi berpikir.e. Binet berpendapat bahwa intelegensi merupakan kemampuan yang diperoleh melalui keturunan, kemampuan yang diwarisi dan dimiliki sejak lahir dan tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Dalam batas-batas tertentu, lingkungan turut berperan dalam pembentukan kemampuan intelegensi.f. Wechler (1958) merumuskan intelegensi sebagai keseluruhan kemampuan individu dalam berpikir dan bertindak secara terarah sweerta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.2. Karakteristik Perkembanagn Intelek RemajaIntelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur karena perubahan kecepatan perkembangan kemampuan tersebut tidak mudah terlihat. Pada masa remaja, kemampuan untuk mengatasi masalah yang majemuk terus bertambah. Pada awal remaja, kira-kira pada umur 12 tahun, anak berada pada masa yang disebut masa operasi formal (berpikir abstrak). Pada masa ini, ia telah berpikir dengan mempertimbangkan hal yang mungkin disamping hal yang nyata (Gleitmen, 1986: 475-476). Pada usia ini, ia sudah dapat berpikir hipotek. Berpikir operasional formal setidak-tidaknya mempunyai dua sifat penting, yaitu sebagai berikut.a. Sifat deduktif hipotesisDalam menyelesaikan suatu masalah, remaja biasanya akan mengawalinya dengan pemikiran yang bersifat teoritis, ia menganalisa masalah dan mengajukan cara-cara penyelesaian masalah yang dapat dilakukan. Pengajuan hipotesis itu menggunakan caraberpikir induktif di samping deduktif. Oleh karena itu, dari sifat analisis yang dilakukan, ia dapat membuat suatu strategi penyelesaian masalah. Remaja mengajukan pendapat atau prediksi tertentu yang disebut proporsi, kemudian mencari hubungan antara proporsi yang berbeda-beda itu. Itulah sebabnya berpikir operasional juga disebut proporsional.b. Berpikir operasional juga berpikir kombinasorisSifat ini merupakan kelengkapan dari sifat yang pertama dan menitik beratkan pada cara-cara melakukan analisis.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan IntelekPandangan yang mengakui bahwa intelegensi adalah faktor bakat dikemukakan oleh aliran Nativisme. Sementara itu, pendapat bahwa intelegensi dipengaruhi oleh faktor pengalaman atau lingkungan dikemukakan oleh aliran Empirisme.a. Peran pengalaman dari sekolah terhadap intelegensiPenelitian tentang pengaruh pengalaman indra terhadap IQ telah dilaporkan oleh Wellman (1945) berdasarkan 50 kasus hasil studinya. Rata-rata nilai IQ yang diteliti adalah diatas 110. Anak yang mengalami prasekolah sebelum sekolah dasar menunjukkan perbedaan kemajuan atau nilai rata-rata IQ mereka lebih besar daripada mereka yang tidak mengalami prasekolah.b. Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan intelegensiPengaruh belajar dalam arti faktor lingkungan terhadap perkembangan intelegensi ternyata cukup besar. Hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian yang menggambarkan adanya pengaruh belajar terhadap perkembangan intelegensi (Rochman Natawijaya dan M Musa, 1992:45)Jika dua anak kembar diasuh bersama dalam lingkungan yang sama, nilai IQ mereka akan hampir sama jika dibandingkan dengan bila mereka diasuh secara terpisah di lingkungan yang berbeda. Demikian pula bila anak-anak yang berbeda diasuh bersama pada lingkungan yang sama, terdapat korelasi yang cukup bermakna (+0,24) di antara mereka. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan genetik, tetapi menunjukkan bahwa kesamaan IQ adalah karena kesamaan pengalaman belajar di lingkungan yang sama.4. Implikasi Perkembangan Intelek Remaja terhadap Penyelenggaraan PendidikanPiaget menyebutkan bahwa sebagian besar remaja mampu memahami dan mengkaji konsep-konsep abstrak dalam batas-batas tertentu. Menurut Bruner, siswa usia remaja ini dapat menggunakan bentuk-bentuk simbol dengan cara yang canggih. Guru dapat membantu mereka dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses (discover approach) dengan memberi penekanan pada penguasaan konsep-konsep abstrak.Karena siswa pada usia remaja ini masih dalam proses penyempurnaan penalaran, guru hendaknya tidak menganggap bahwa mereka berpikir dengan cara yang sama dengan guru. Untuk itu, guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan diskusi secara baik serta memberikab tugas-tugas penulisan makalah. Dalam hal ini, guru hendaknya mengamati kecenderungan-kecenderungan remaja untuk melibatkan diri dalam hal-hal yang tidak tergali. Cara yang baik dalam mengatasi bentuk-bentuk pemikiran yang belum matang ialah membantu siswa menyadari bahwa mereka telah melupakan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Namun, bila permasalahan tersebut merupakan masalah kompleks dengan bobot emosi yang cukup dalam, hal itu bukan tugas yang mudah.