(C) bab i daftar pustaka
-
Upload
yocta-rahman -
Category
Documents
-
view
525 -
download
0
Transcript of (C) bab i daftar pustaka
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di
sekolah merupakan salah satu kegiatan yang bersifat intrakulikuler sehingga
harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan
konseling. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek
kependidikan dan pemberian bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan
oleh seorang guru pembimbing dalam rangka memenuhi persyaratan
pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan
bimbingan di sekolah secara profesional.
Sebelum dilaksanakan kegiatan PPL ini, mahasiswa sebagai
praktikan telah menempuh kegiatan sosialisasi, yaitu pra-PPL melalui mata
kuliah Praktikum Mikro Konseling, Praktikum Konseling Individual,
Praktikum BK Pribadi, Praktikum BK Sosial, PPL 1 serta Observasi di SMA
Negeri 11 Yogyakarta pada bulan Februari 2012. Pengalaman-pengalaman
yang diperoleh selama PPL diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk
membentuk calon guru tenaga kependidikan yang profesional.
Program studi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas
menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan
sikap serta pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Dengan
kemampuan tersebut diharapkan alumni program studi bimbingan dan
konseling dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai
guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tujuan pendidikan.
Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan
(guru pembimbing) yang profesional tersebut program studi Bimbingan dan
Konseling membawa mahasiswa kepada proses pembelajaran yang dilakukan
baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yaitu antara lain
berupa praktik pengalaman lapangan. Untuk melakukan hal tersebut
mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk
2
mengamati, mengenal, dan mempraktekkan semua kompetensi yang layak
atau wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing yang sadar akan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang bimbingan
dan konseling dalam dunia pendidikan. Kegiatan tersebut dinamakan praktik
pengalaman lapangan (PPL).
B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk memberikan
pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang bimbingan dan konseling, serta
manajerial di sekolah, dalam rangka melatih dan kompetensi keguruan atau
kependidikan; memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,
mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah, baik yang terkait dengan
proses bimbingan maupun kegiatan manajerial kelembagaan; meningkatkan
kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam kehidupan nyata di
sekolah; dan memacu pengembangan sekolah dengan cara menumbuhkan
motivasi atas dasar kekuatan sendiri.
PPL BK di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman
faktual khususnya tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah,
dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan
kependidikan lainnya, sehingga mahasiswa dapat menggunakan
pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk profesi konselor di sekolah
(guru pembimbing) yang profesional.
C. Tempat dan Subjek Praktik Pengalaman Lapangan
Pelaksanaan PPL Bimbingan dan Konseling di sekolah ditempatkan di
sekolah-sekolah di dalam koordinasi Dinas Pendidikan Nasional Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengaturan tempat PPL lebih rinci dikelola
oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling, sedangkan penempatan
mahasiswa ditentukan sendiri oleh mahasiswa bersangkutan melalui sistem
on line di bawah koordinasi UPPL. Berdasarkan hasil tersebut, praktikan
ditempatkan di SMA Negeri 11 Yogyakarta sebagai tempat diselenggarakan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kemudian subjek praktik adalah siswa-
3
siswi SMA Negeri 11 Yogyakarta. Waktu pelaksanaan Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah mulai tanggal 2 Juli – 15 September 2012.
D. Perumusan Program dan rancangan kegiatan PPL
Pemilihan, perencanaan dan pelaksanaan program kerja sesuai
sasaran pasca observasi dan penerjunan sangatlah penting dan menjadi
tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan PPL BK yang akan di
lakukan agar pada saat pelaksanaan program dapat dilaksanakan secara
terarah dan tepat. Berdasarkan diskusi bersama dengan pihak sekolah,
maka program PPL BK UNY 2012 yang di tempatkan di SMA N 11
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
NO Nama kegiatan Waktu pelaksanaan Tempat
1 Pembekalan KKN-PPL
BK
28 januari 2012 Abdullah Sigit FIP
2 Penyerahan mahasiswa
PPL kesekolah
4 febuari 2012 SMA N 11 Yogyakarta
3 Observasi pra PPL 2 feb – 14 feb 2012 SMA N 11 Yogyakarta
5 Penerjunan mahasiswa
PPL ke sekolah
2 juli 2012 SMA N 11 Yogyakarta
6 Pelaksanaan PPL 2 juli – 15 sept 2012 SMA N 11 Yogyakarta
7 Penyelesaian laporan/ujian 16 september 2012 SMA N 11 Yogyakarta
8 Penarikan mahasiswa PPL 16 september 2012 SMA N 11 Yogyakarta
9 Evaluasi 26 september 2012 UNY
E. Materi Praktik yang akan Dilaksanakan
Berdasarkan analisis situasi tersebut dan need assessment yang telah
dilakukan praktikan pada bulan Februari 2012 maka dapat dirumuskan
rancangan program kerja yang akan dilaksanakan praktikan selama PPL
berlangsung. Program kerja PPL program studi bimbingan dan konseling
yang direncanakan adalah sebagai berikut :
4
1. Praktik Persekolahan
Berdasarkan hasil observasi, praktikan melaksanakan beberapa
kegiatan praktik persekolahan secara tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan Bimbingan dan Konseling. Praktik persekolahan tersebut antara
lain terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), piket ruang
BK dan perpustakaan, pengolahan data siswa yang bersifat administratif,
dsb.
2. Praktik Bimbingan dan Konseling
Program kerja PPL program studi bimbingan dan konseling yang
direncanakan adalah sebagai berikut :
1. Layanan Dasar
a. Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal memungkinkan praktikan memberikan
bimbingan kepada sejumlah siswa pada suatu kelas. Materi yang
akan dilaksanakan praktikan adalah sebagai berikut:
1) Untuk Apa Kita Hidup melalui pemutaran video (4 Agustus)
2) Berprasangka baik terhadap sesama ceramah dan diskusi (6
Agustus)
3) Menjadi pribadi yang tertib melalui ekspositori dan video (10
Agustus)
4) Sejauh Mana Kamu Mengenal diri sendiri? Melalui menulis
ekspresif (11 Agustus)
5) Bersikap optimis melalui telling story (1 September)
6) Memahami gaya belajar melalui ekspositori dan diskusi (3
September)
7) Terjerat Tali melalui permainan kelompok (8 September)
8) Empati pada sesama melalui permainan dan ceramah (14
September)
9) Mengusir malas dari diri sendiri melalui ceramah (15 September)
b. Layanan Orientasi
5
Layanan orientasi bertujuan agar peserta didik dapat
memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama
lingkungan sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar
berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Materi Layanan
orientasi yang dilakukan adalah mengenai :
1) Mengenal potensi diri untuk kelas X melalui ekspresive writing
dalam kelompok besar.
2) Mensosialisasikan peran BK melalui bimbingan klasikal pada
awal tahun ajaran agar siswa memahami bahwa BK akan
memberikan layanan untuk perkembangan siswa.
c. Layanan Informasi
Materi Layanan informasi yang disampaikan secara tidak
langsung adalah:
1) 6 Hal Sumber Malas Belajar
Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media
papan bimbingan yang disajikan dengan tampilan menarik di
depan ruang BK. Melalui materi ini siswa diharapkan
memahami sumber sumber kemalasan dalam dirinya dan
mampu menghindarinya.
2) 8 Langkah Memaksimalkan Potensi Diri
Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media
papan bimbingan. Materi ini memuat tip tip sederhana untuk
memaksimalkan potensi diri siswa.
3) Membuang Sumber Penghambat Belajar
Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media
papan bimbingan. Materi ini memuat tip bagaimana untuk
membuang berbagai faktor penghambat belajar.
4) Mensyukuri Hidup
Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media
poster bimbingan. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut
adalah “bahagia bukan milik dia yang hebat dalam segalanya,
6
namun dia yang mampu temukan hal sederhana dalam hidupnya
dan tetap bersyukur.”
5) Pentingnya Membangun Pergaulan untuk Kesuksesan
Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media
poster bimbingan. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut
adalah “Tiada kesuksesan diraih tanpa keterlibatan orang lain.
Pandai membawa diri di setiap pergaulan adalah ilmu hidup
yang mutlak dilimiliki oleh setiap orang yang mau sukses
(Andrie Wongso).”
6) Berani mencoba
Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media
poster bimbingan. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut
adalah “Jangan takut gagal sebelum mencoba! Jangan takut
jatuh sebelum melangkah! Kesuksesan milik orang yang berani
mencoba! Ingat! apa apa yang tidak mungkin sering kali belum
pernah dicoba (Andrie Wongso).”
d. Bimbingan Kelompok
Praktikan akan memberikan layanan bimbingan kelompok
mengenai 4 bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar, dan
karir. Bimbingan kelompok bersifat preventif.
e. Layanan Pengumpulan Data
Layanan pengumpulan data dimaksudkan untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (baik
secara individual maupun kelompok) guna membantu praktikan
dalam memberikan layanan, keterangan tentang lingkungan peserta
didik ini dilaksanakan melalui :
1) Angket Data pribadi siswa
Angket ini dipergunakan untuk menjaring berbagai informasi
terkait dengan latar belakang keluarga siswa, riwayat akademik,
hingga prestasi.
2) Daftar Cek Masalah (DCM)
7
DCM akan dilakukan sangat awal, hasil DCM akan digunakan
sebagai acuan penyususnan program layanan BK.
3) Sosiometri
Sosiometri dilakukan setelah memasuki tahun ajaran baru guna
melihat sebaran interaksi sosial yang ada diantara siswa.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada
konseli yang mengahadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan
pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat
menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangan.
a. Konseling Individual
Praktikan akan memberikan layanan konseling individual
mengenani 4 bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar, dan
karir. Hal ini menyesuaikan kebutuhan dan masalah yang dihadapi
siswa.
b. Konseling Kelompok
Konseling kelompok dilakukan dengan berdasarkan kebutuhan
dan masalah yang hampir sama yang dihadapi sejumlah siswa.
Konseling kelompok dimaksudkan agar sesama konseli bisa berbagi
pengalaman dan saling “menyembuhkan”.
Sedangkan layanan responsif lain seperti referal, home visit,
konferensi kasus, kolaborasi dengan orang tua, kolabirasi dengan
pihak luar sekolah akan dilakukan oleh praktikan menyesuaikan
dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh konseli.
3.Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual yang akan diberikan cenderung
kepada layanan dalam bentuk konsultasi terkait penjurusan dan
kelanjutkan studi.
8
BAB II
PELAKSANAAN PPL
A. Praktik Persekolahan
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 sampai
14 Februari 2012, SMA Negeri 11 Yogyakarta berlokasi di jalan A.M Sangaji
No 50, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan
memperoleh gambaran tentang keadaan di lokasi sekolah baik menyangkut
keadaan geografis, fisik maupun non fisik, diperoleh data sebagai berikut:
1. Kondisi Fisik Sekolah
Secara umum, SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki gedung
sekolah permanen. Di dalam gedung itulah terdapat berbagai fasilitas yang
dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Fasilitas yang
dimiliki SMA Negeri 11 Yogyakarta dapat dikatakan baik dan layak untuk
mendukung proses kegiatan belajar mengajar.
Adapun fasilitas atau sarana dan prasarana yang terdapat di SMA
Negeri 11 Yogyakarta adalah sebagai berikut :
a. Ruang Kelas
b. Ruang Perpustakaan
c. Ruang Kepala Sekolah
d. Ruang Tata Usaha
e. Ruang Wakil Kepala Sekolah
f. Ruang Guru
g. Ruang BK
h. Ruang OSIS
i. Ruang Agama
j. Masjid
k. Labolatorium Biologi
l. Labolatorium Fisika
m. Laboratorium Komputer
n. Laboratorium Bahasa
9
o. Koperasi
p. Ruang UKS
q. Kamar Mandi/ WC Siswa
r. Ruang PKK
s. Tempat Parkir
t. Lapangan Sekolah
u. Ruang Aula
v. Ruang Garuda
w. Ruang AVA
Selain sarana dan prasarana di atas praktikan juga menemukan
fasilitas lain yaitu:
1. Satu ruang satpam 2. Delapan kantin 3. Dua ruang istirahat tukang bangunan dan penjaga sekolah
2. Kondisi Non Fisik Sekolah
a. Guru
SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki 67 orang guru.
b. Siswa
Siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta berjumlah 826 siswa dengan
perincian sebagai berikut :
Kelas Rincian tiap kelas Jumlah X 32 32 32 32 32 32 32 32 32 288 XI 32 32 32 32 32 32 25 25 31 273 XII 32 32 32 32 32 32 36 37 265
T O T A L 826 c. Karyawan
SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki 16 orang karyawan TU dengan
perincian 10 PNS dan 6 orang karyawan honorer.
d. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 11 Yogyakarta
berlangsung mulai pukul 07.15 –14.00 untuk hari Senin-Kamis
dengan pembagian waktu sebagai berikut:
10
Pembagian Jam Pukul Jam pelajaran ke-1 07.15-08.00 Jam pelajaran ke-2 08.00-08.45 Jam pelajaran ke-3 08.45-09.30 Istirahat 09.30-09.45 Jam pelajaran ke-4 09.45-10.30 Jam pelajaran ke-5 10.30-11.15 Jam pelajaran ke-6 11.15-12.00 Istirahat 12.00-12.30 Jam pelajaran ke-7 12.30-13.15 Jam pelajaran ke-8 13.15-14.00
Sedangkan hari sabtu kegiatan belajar mengajar hanya sampai jam ke-7.
Pembagian waktu belajar untuk hari Jum’at adalah sebagai berikut:
Pembagian Jam Pukul Jam pelajaran ke-1 07.15-08.00 Jam pelajaran ke-2 08.00-08.45 Jam pelajaran ke-3 08.45-09.30 Istirahat 09.30-09.45 Jam pelajaran ke-4 09.45-10.30 Jam pelajaran ke-5 10.30-11.15
Sementara untuk bulan Ramadhan ada sedikit perubahan jam pelajaran
Pembagian Jam Pukul Tadarus 07.15-07.30 Jam pelajaran ke-1 07.30-08.00 Jam pelajaran ke-2 08.00-08.30 Jam pelajaran ke-3 08.30-09.00 Jam pelajaran ke-4 09.00-09.30 Istirahat 09.30-09.45 Jam pelajaran ke-5 09.45-10.15 Jam pelajaran ke-6 10.15-10.45 Jam pelajaran ke-7 10.45-11.15 Jam pelajaran ke-8 11.15-11.45 Sholat berjamaah 11.45-12.30
Sedangkan hari jumat kegiatan belajar mengajar hanya sampai jam ke-5.
11
3. Ekstrakulikuler
Untuk menunjang kegiatan kurikuler dan menyalurkan minat dan
bakat siswa SMA N 11 Yogyakarta menyelenggarakan 18 kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler di SMA N 11 Yogyakarta
dikelola oleh OSIS, Waka Kesiswaan serta guru yang di tunjuk sebagai
pembina. Kegiatan tersebut meliputi: Kepramukaan, Komputer, Peleton
inti, Pecinta alam, Bola basket, Sepak bola, Futsal, Taekwondo, Tenis,
Teater, Cheersleader, Tari, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Palang Merah
Remaja (PMR), Photografi, Robotik, Paduan Suara, Baca Al-Qur’an.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler memungkinkan siswa
untuk mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga hobi dan potensi
yang dimiliki oleh para siswa dapat tersalurkan secara optimal.
4. Observasi Bimbingan Klasikal dan Observasi Peserta Didik
Observasi bimbingan klasikal dan observasi peserta didik dilakukan
di dalam kelas pada saat proses bimbingan berlangsung. Observasi ini
bertujuan untuk mengamati kegiatan bimbingan serta interaksi yang
dilakukan oleh seorang pendidik dan peserta didik di dalam kelas. Dari
hasil observasi bimbingan klasikal dan observasi peserta didik, praktikan
mendapatkan informasi mengenai cara seorang pembimbing memberikan
bimbingan dan mengelola kelas secara baik. Praktikan juga melakukan
observasi terhadap perangkat bimbingan yang dibuat oleh guru sebelum
kegiatan bimbingan klasikal dilaksanakan.
Beberapa hal yang menjadi sasaran utama dalam observasi proses
layanan bimbingan klasikal yaitu:
1. Cara membuka pelajaran
a. Cara penyajian materi b. Teknik layanan yang digunakan oleh guru BK c. Penggunaan bahasa d. Gerak e. Cara memotivasi siswa f. Teknik bertanya g. Teknik penguasaan kelas h. Penggunaan media
12
i. Bentuk dan cara evaluasi j. Cara menutup layanan klasikal
2. Perilaku siswa pada saat mengikuti layanan klasikal.
a. Keaktifan siswa dalam kelas b. Perhatian siswa terhadap materi c. Keberanian berpendapat d. Menghormati pendapat orang lain e. Menghormati pembimbing saat memberi bimbingan f. Ketepatan waktu menyelesaikan tugas g. Kerapihan pakaian h. Sopan santun i. Keramaian kelas
3. Perilaku siswa di luar kelas
Perilaku siswa di luar kelas mencakup segala aktivitas yang
dilakukan siswa baik kelakuan, kerapian, ketertiban, pelaksanaan
kegiatan ekstrakutikuler, dll.
4. Administrasi layanan BK
Sedangkan data-data yang di observasi oleh mahasiswa
praktikan yaitu:
a. Program tahunan b. Program semester c. Program bulanan d. Program mingguan e. Alat pengumpul data f. Data-data Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan hasil observasi, praktikan melaksanakan beberapa kegiatan
Praktik Persekolahan. Praktik persekolahan yang dilaksanakan adalah berupa
praktik di sekolah yang secara tidak langsung berhubungan dengan Bimbingan
dan Konseling. Praktik persekolahan yang dilakukan praktikan selama PPL antara
lain:
1. Pendaftaran dan penerimaan peserta didik baru 2. Piket ruang BK dan perpustakaan 3. Pembuatan papan struktur BK
13
4. Mengolah data pribadi siswa, DCM, dan sosiometri 5. Pembuatan poster dan papan bimbingan 6. Daftar presensi dan siswa asuh 7. Pembuatan buku tamu BK 8. Penyajian data output kelulusan siswa 9. Presensi khusus
B. Praktik Bimbingan dan Konseling
Materi praktik bimbingan dan konseling di sekolah tidak dapat lepas
dari kegiatan atau kerangka kerja Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Dengan demikian, praktik bimbingan dan konseling disesuaikan dengan
kerangka kerja atau program bimbingan dan konseling di sekolah tempat
praktik serta disesuaikan dengan penilaian kebutuhan lingkungan dan
penilaian kebutuhan perkembangan konseli.
Selama melakukan praktik di SMA Negeri 11 Yogyakarta, praktikan
melaksanakan bimbingan langsung berupa bimbingan klasikal sebanyak 9
kali, bimbingan kelompok sebanyak 1 kali; konseling individu sebanyak 2
kali, layanan konsultasi sebanyak 3 kali serta bimbingan tidak langsung
berupa 1 papan bimbingan dan 3 poster bimbingan.
1. Layanan Dasar
Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada
seluruh konseli melalui kegiatan persiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan
memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.
a. Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan praktikan
kepada peserta didik secara langsung di kelas. Bimbingan dengan cara
ini memungkinkan praktikan memberikan bimbingan kepada sejumlah
siswa. Materi bimbingan klasikal yang dilaksanakan praktikan sebagai
berikut:
14
1) Untuk Apa Kita Hidup 2) Berprasangka Baik Terhadap Sesama 3) Menjadi pribadi yang tertib melalui ekspositori dan video 4) Sejauh Mana Kamu Mengenal diri sendiri? 5) Bersikap Optimis 6) Memahami Gaya Belajar 7) Terjerat Tali 8) Empati pada Sesama 9) Mengusir malas dari diri sendiri
Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 11 Yogyakarta
masuk dalam kurikulum sekolah dan memiliki jadwal masuk kelas
yaitu 1 jam pelajaran setiap minggunya. Oleh karena itu praktikan
dapat memenuhi target minimal untuk melakukan bimbingan klasikal,
praktik bimbingan klasikal yang telah dilakukan praktikan yaitu :
1) Bimbingan klasikal 1
Bentuk : Pemutaran video dan diskusi Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Untuk Apa Kita Hidup? Pelaksanaan : Sabtu, 4 agustus 2012 Pendukung : Siswa tertarik dan antusias dengan metode
yang praktikan gunakan. Penghambat : Praktikan belum mampu beradaptasi dan
mengkondisikan kelas dengan baik sehingga masih banyak siswa yang tidak fokus dengan materi yang praktikan sampaikan
Solusi : Mencoba beradaptasi dan menyesuaikan lingkungan untuk kedepan
2) Bimbingan klasikal 2
Bentuk : Ceramah dan Diskusi Sasaran : Siswa kelas XI IPA 5 Materi : Berprasangka Baik terhadap Sesama Pelaksanaan : Senin, 6 Agustus 2012 Pendukung : Siswa tertarik dan antusias dengan metode
yang praktikan gunakan. Penghambat : Banyaknya siswa yang belum kembali ke
kelas karena sebelumnya jam olahraga Solusi : Menunggu sembari memberikan materi
15
3) Bimbingan klasikal 3
Bentuk : Ekspositori dan penayangan video Sasaran : Siswa kelas Materi : Menjadi Pribadi yang Tertib Pelaksanaan : Jumat10 Agustus Pendukung : Siswa terlihat antusias melihat tayangan
video. Penghambat : Solusi :
4) Bimbingan klasikal 4
Bentuk : Menulis ekspresif Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Sejauh Mana Kamu Mengenal Diri
Sendiri Pelaksanaan : Sabtu, 11 Agustus 2012 Pendukung : Siswa nampak aktif dalam menulis beberapa
informasi dirinya melalui teknik ini. Penghambat : Beberapa siswa kurang memahami dengan
baik instruksi yang diberikan Solusi : Memberikan penjelasan tambahan pada siswa
yang belum memahami 5) Bimbingan dan klasikal 5
Bentuk : Telling story Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Bersikap Optimis Pelaksanaan : Sabtu, 1 September 2012 Pendukung : Siswa terinspirasi dari materi yang
disampaikan oleh praktikan. Penghambat : Ada beberapa siswa yang berdiskusi sendiri
dan tidak mau memperhatikan materi. Solusi : Praktikan menunjuk siswa yang tidak
memperhatikan untuk menjawab pertanyaan sederhana dari praktikan atau mengomentari apa yang telah disampaikan praktikan kemudian diberikan pujian sebagai penghargaan.
6) Bimbingan klasikal 6
Bentuk : Ekspositori dan Diskusi Sasaran : Siswa kelas XI IPA 5
16
Materi : Memahami Gaya Belajar Pelaksanaan : Senin, 3 september 2012 Pendukung : Siswa tertarik dan antusias dengan metode
yang praktikan gunakan. Penghambat : Beberapa siswa cenderung untuk memilih
mengerjakan PR mata pelajaran yang lain dibandingkan dengan mendengarkan praktikan.
Solusi : Mengajak siswa yang belum fokus untuk memperhatikan praktikan.
7) Bimbingan klasikal 7
Bentuk : Permainan Kelompok Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Terjerat Tali Pelaksanaan : Sabtu, 8 september 2012 Pendukung : Siswa tertarik dengan metode yang praktikan
gunakan. Penghambat : Minimnya fasilitator untuk mendukung
jalannya permainan. Solusi : Mengajak mahasiswa PPL UAD untuk
membantu jalannya kegiatan. 8) Bimbingan klasikal 8
Bentuk : Permainan dan Ceramah Sasaran : Kelas X-H Materi : Empati pada Sesama Pelaksanaan : Jumat, 14 september 2012 Pendukung : Siswa tertarik dengan kisah dalam film yang
disajikan praktikan Penghambat : Waktu bimbingan yang ada di jam terakhir
membuat semangat siswa menurun. Solusi : Praktikan memotivasi siswa dengan
membahas hal-hal menarik yang ada dalam permainan.
9) Bimbingan klasikal 9
Bentuk : Ceramah Sasaran : Kelas X-I Materi : Meningkatkan Kerja Sama Pelaksanaan : Sabtu, 15 September 2012
17
Pendukung : Siswa tertarik dengan metode digunakan praktikan.
Penghambat : Suara praktikan yang terlalu kecil untuk penyampaian di kelas.
Solusi : Meminta siswa untuk tenang sejenak.
Pada awal bimbingan klasikal praktikan merasa senang
karena siswa yang diberi materi sangat antusias dalam mengikuti
bimbingan klasikal. Hal ini menjadikan motivasi tersendiri bagi
praktikan untuk terus memberikan membingan melalui layanan
klasikal dengan metode yang lebih menarik sehingga dapat membuat
siswa lebih antusias lagi dalam mengikuti bibingan klasikal ini.
Setelah beberapa kali praktikan melaksanakan bimbingan
klasikal, rasa canggung dan bingung pun berkurang setelah dalam
pelaksanaan bimbingan klasikal ini praktikan menemukan metode
yang disenangi oleh siswa yakni dengan games (permainan) dan
story telling, siswa juga sering meminta kegiatan layanan dilakukan
tidak di kelas. Pada setiap kesempatan melakukan bimbingan
klasikal di kelas praktikan menawarkan layanan konseling individu
bagi siswa yang ingin berbagi masalah dengan praktikan.
b. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan suatu kegiatan yang
memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan baru terutama lingkungan sekolah, untuk
mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di
lingkungan baru tersebut. Materi Layanan orientasi yang diberikan
praktikan kepada peserta didik adalah mengenai :
3) Memahami diri sendiri untuk kelas X agar dapat saling
mengenal dan berinteraksi dengan teman-teman baru.
4) Mensosialisasikan peran BK melalui bimbingan klasikal pada
awal tahun ajaran agar siswa memahami bahwa BK akan
memberikan layanan untuk perkembangan siswa.
18
Materi yang diberikan dalam layanan orientasi ini adalah
bagaimana menumbuhkan dinamika kelompok pada kelas X yang
belum saling mengenal. Praktikan memberikan layanan saat
mengganti jam masuk kelas guru BK karena berhalangan. Praktikan
mengajak siswa kelas X untuk memahami diri sendiri melalui
menulis ekspresif.
Bentuk : Menulis ekspresif Sasaran : Siswa kelas X-G Materi : Mengenal Potensi Diri Pelaksanaan : Kamis, 26 Juli 2012 Pendukung : Siswa antusias dalam menulis ekspresif. Penghambat : Mengkondisikan siswa dalam bentuk
kelompok besar Solusi : Praktikan turun tangan untuk
mengkondisikan siswa yang masih belum teratur.
Pemahaman mengenai pentingnya layanan BK disampaikan
turut disampakan sebagai bagian dari layanan orientasi. Sosialiasi
layanan BK ini yang disampaikan di kelas X ini berisikan pentingnya
layanan BK di sekolah, peranan dan fungsi BK. Penyampaian
layanan juga diikuti dengan menyebarkan form angket data diri.
Layanan orientasi terkait peran BK dilakukan saat awal masuk, yaitu
paska masa MOPDB.
Bentuk : Bimbingan klasikal Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Apa itu BK ? Pelaksanaan : Sabtu, 28 juli 2012 Pendukung : Siswa masih nampak canggung selama awal
awal jalannya pemberian layanan Penghambat : Terdapat siswa yang kurang antusias dalam
kegiatan Solusi : Mengajak siswa yang belum terlibat untuk
aktif dan memotivasi mengenai pentingnya kegiatan tersebut.
19
c. Layanan Informasi
Maksud dari layanan informasi adalah suatu materi kegiatan
yang berupa informasi atau keterangan yang akan disampaikan
kepada siswa langsung maupun tidak langsung.
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang
berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan
pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan anggota
masyarakat.
Materi Layanan informasi yang disampaikan secara tidak
langsung adalah:
7) 6 Hal Sumber Malas Belajar
Materi ini disampaikan kepada siswa secara umum
melalui media papan bimbingan yang disajikan dengan tampilan
menarik di depan ruang BK. Layanan ini berisikan materi yang
memuat 6 hal yang menjadi sumber kemalasan siswa saat
belajar selama ini. Melalui materi ini siswa diharapkan
memahami sumber sumber kemalasan dalam dirinya dan
mampu menghindarinya.
8) 8 Langkah Memaksimalkan Potensi Diri
Materi ini disajikan kepada siswa melalui media papan
bimbingan yang dipasang di depan ruang BK. Materi ini
memuat tip tip sederhana untuk memaksimalkan potensi diri
siswa.
9) Membuang Sumber Penghambat Belajar
Materi disampaikan kepada siswa melalui media papan
bimbingan bersama dengan 2 materi yang lain. Materi ini
memuat tip bagaimana untuk membuang berbagai faktor
penghambat belajar. Diharapkan dari materi tersebut siswa
mampu menghilangkan berbagai sumber hambatan dalam
belajar untuk mencapai kesuksesan.
20
10) Mensyukuri Hidup
Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media poster
bimbingan yang praktikan pasang pada 15 september 2012 di
ruang BK. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut adalah
“bahagia bukan milik dia yang hebat dalam segalanya, namun
dia yang mampu temukan hal sederhana dalam hidupnya dan
tetap bersyukur.”
11) Pentingnya Membangun Pergaulan untuk Kesuksesan
Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media poster
bimbingan yang dipasang di depan ruang BK. Pemasangan
dilakukan pada 15 september 2012. Pesan yang tertulis dalam
poster tersebut adalah “Tiada kesuksesan diraih tanpa
keterlibatan orang lain. Pandai membawa diri di setiap
pergaulan adalah ilmu hidup yang mutlak dilimiliki oleh setiap
orang yang mau sukses (Andrie Wongso).”
12) Berani mencoba
Materi ini disajikan untuk seluruh siswa melalui media
poster bimbingan yang di pasang di depan ruang BK.
Pemasangan dilakukan pada 15 september 2012 selepas pulang
sekolah. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut adalah
“Jangan takut gagal sebelum mencoba! Jangan takut jatuh
sebelum melangkah! Kesuksesan milik orang yang berani
mencoba! Ingat! apa apa yang tidak mungkin sering kali belum
pernah dicoba (Andrie Wongso).”
d. Bimbingan Kelompok
Praktikan memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta
didik melalui kelompok-kelompok kecil Bimbingan ini ditujukan
untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang
didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini adalah masalah yang
bersifat umum dan tidak rahasia. Bimbingan kelompok yang
sedianya dilakukan dalam bentuk kegiatan kelompok yang
21
melibatkan beberapa siswa tersebut urung dilakukan karena
praktikan tidak menemukan permasalahan yang dapat diangkat.
e. Layanan Pengumpulan Data
Layanan ini bertujuan untuk menghimpun berbagai informasi
tentang siswa untuk memudahkan dalam administrasi maupun
kebutuhan tertentu serta untuk memahami siswa lebih dalam.
Layanan penghimpun data ini dilakukan melalui, angket data
pribadi siswa, angket sosiometri dan daftar cek masalah. Selama
layanan penghimpunan data ini berlangsung praktikan berkolaborasi
serta mendapatkan dukungan dari guru pembimbing dan rekan
sesama PPL BK.
Dalam pengisian instrumen yang digunakan untuk
menghimpuan data ini, ada beberapa siswa yang belum mengisi
angket, instrument dan tes. Praktikan berusaha seoptimal mungkin
untuk mendata siswa yang belum mengisi dengan cara mencari
langsung siswa tersebut atau menitipkannya kepada ketua
kelas/temannya untuk diisi oleh siswa yang belum mengisi angket.
Tindak lanjut dari layanan penghimpun data ini digunakan untuk
menentukan layanan yang sesuai diberikan kepada siswa.
1) Daftar Cek Masalah
Pengisian DCM dilakukan pada sangat awal, yaitu sebelum
praktikan diterjunkan dalam KKN PPL. Pada 18 Februari 2012,
sebagai sampel DCM diisi siswa kelas XI IPA 3
2) Data pribadi siswa
Data pribadi siswa berbentuk kartu pribadi diberikan kepada
seluruh siswa kelas X, sementara untuk kelas XI hanya tinggal
melengkapi data yang belum lengkap seperti foto diri dan denah
dari sekolah menuju ke rumah.
Data tersebut kemudian dapat digunakan sewaktu-waktu
untuk melacak latarbelakang siswa, alamat rumahnya apabila
ingin mengadakan home visit, kontak orangtua/wali, dsb.
22
3) Sosiometri
Sosiometri dilakukan setelah memasuki tahun ajaran baru
guna melihat sebaran interaksi sosial yang ada diantara siswa.
Sebagai sampel, siswa X H dan XI IPS 3 mengisi angket
sosiometri pada 9-10 Agustus 2012.
4) Data calon penerima beasiswa
Praktikan membantu mengadministrasi dan menyeleksi
siswa yang akan diajukan untuk mendapat berbagai beasiswa
dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pendataan tersebut ada
yang berdasar keadaan ekonomi / penghasilan saja serta ada juga
yang dengan menyaratkan prestasi atau batas nilai tertentu.
5) Angket Elektronik Siswa
Praktikan membagikan angket yang beriskan lembar data
diri siswa, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, bakat,
minat, cita-cita, hingga prestasi yang pernah diraih oleh siswa.
Angket ini dibagikan tanggal 17 juli 2012 di Masa Orientasi
Peserta Didik Baru (MOPDB). Angket ini bertujuan untuk
menghimpun data siswa baru lebih komprehensif dan direkap
dalam format digital.
2. Layanan responsif
Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli
yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan
dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan
gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan.
a. Konseling individual
Tujuan konseling individual adalah membantu siswa
mengatasi atau memecahkan masalah pribadinya (secara face to
face) dengan menggunakan potensinya sendiri secara optimal dan
agar siswa dapat memecahkan masalahnya dengan segera, sehingga
tidak berlarut-larut.
23
Pelaksanaan konseling individual yang dilaksanakan sebanyak 4
kali yaitu dengan konseli berinisial :
1. ADT
a. Masalah yang dibahas : Sering membolos b.Teknik yang digunakan : Reality Therapy c. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 1 Agustus 2012 d.Tempat Pelaksanaan : Ruang BK e. Hasil yang Dicapai : Konseli mengakui bahwa dia
sering membolos karena selalu datang telat dan tertahan di gebang sekolah dan berkomitmen untuk tidak mengulang lagi.
2. INT
a. Masalah yang dibahas : Perilaku asosial b.Teknik yang digunakan : Person Centered c. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 12 September 2012 d.Tempat Pelaksanaan : Ruang Perpustakaan e. Hasil yang Dicapai : Konseli memahami masalah
yang tengah dihadapinya namun belum mampu membuat keputusan keputusan terkait masalah yang tengah dialaminya.
b. Konseling Kelompok
Konseling kelompok memiliki tujuan untuk memberikan
bantuan layanan berupa konseling secara berkelompok yang
memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan
dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
Selama praktikan PPL di SMA N 11 Yogyakarta, praktikan
tidak melakukan konseling kelompok. Hal ini dikarenakan sulitnya
menemukan beberapa konseli dengan permasalahan yang sama atau
hampir sama yang mau untuk melakukan konseling.
24
c. Referal
Praktikan dalam memberikan bimbingan terkadang
menemukan suatu masalah yang tidak dapat diatasinya dan bukan
merupakan kewenangannya maka praktikan maupun guru
pembimbing diwajibkan untuk melakukan tindakan referral atau alih
tangan kepada orang atau pihak yang mampu dan berwenang.
Selama praktikan melakukan praktik bimbingan dan konseling
di SMA Negeri 11 Yogyakarta praktikan pernah menemui masalah
yang dirasa belum mampu membantu konseli dalam menyelesaikan
masalahnya karena dirasa masalah yang dihadapi konseli bukan
termasuk dalam ranah konselor. Namun hingga praktik pengalaman
lapangan berakhir praktikan belum mampu mereferal kasus yang
dialami konseli pada pihak lain yang lebih berkompeten.
d. Kolaborasi dengan Orang Tua
Kerjasama antara konselor dengan orang tua penting agar
proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di
sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini
memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian,
dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya
mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah
yang mungkin dihadapi peserta didik.
Orang tua siswa selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan dan
masalah yang dialami siswa. Kolaborasi dengan orang tua sejauh ini
dilaksanakan oleh guru BK SMA Negeri 11 Yogyakarta. Praktikan
hanya membantu dalam pelaksanaannya.
Pendampingan kolaborasi dengan orang tua yang pernah
praktikan lakukan beberapa kali oleh guru pembimbing. Salah satu
kolaborasi yang pernah adalah ketika mendapatkan kunjungan dari
ibu Respati, orang tua dari Satya Yoga (kelas X-H). Selama
kunjungan ibu Respati banyak bercerita mengenai Satya dan
25
pergaulannya baik di keluarga, lingkungan sekolah yang lama, serta
teman teman sebayanya.
e. Kolaborasi dengan Pihak Luar Sekolah
Kolaborasi dengan pihak luar sekolah yaitu berkaitan dengan
upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur
masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu
pelayanan bimbingan.
Selama praktikan menjalankan PPL di SMA N 11 Yogyakarta,
ada lembaga yang berkolaborasi dengan BK, yaitu tes potensi
akademik yang diselenggarakan oleh YKPN untuk kelas XII IPA
dan IPS. Kegiatan-kegiatan kolaborasi BK dengan pihak luar sekolah
ini diprakarsai oleh koordinator BK, sedangkan praktikan membantu
dalam pelaksanaannya.
Kolaborasi lain yang dilakukan adalah saat bekerjasam dengan
pihak kepolisian dalam menangai masalah perampasan jaket
almamater yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 11 Yk terhadap
siswa SMA Negeri 9 Yk.
f. Konferensi Kasus
Konferensi kasus yaitu kegiatan untuk membahas
permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri
oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan
dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik.
Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.
Selama melakukan praktik BK di SMA Negeri 11 Yogyakarta
praktikan tidak menemukan masalah besar sehingga praktikan tidak
pernah melakukan konferensi kasus.
g. Kunjungan Rumah (home visit)
Kunjungan rumah dilaksanakan untuk memperoleh berbagai
keterangan-keterangan dan informasi yang diperlukan dalam
pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa, dan untuk
pembahasan serta pengentasan permasalahan siswa tersebut.
26
Selama praktikan di SMA N 11 Yogyakarta, praktikan tidak
melakukan kunjungan rumah. Kunjungan rumah yang sudah
diagendakan oleh praktikan atas prakarsa guru pembimbing tidak
jadi dilaksanakan, karena orang tua siswa datang ke sekolah.
5. Perencanaan Individual
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli
agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan
kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang
tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam dengan
segala karakteristiknya, penafsiran hasil assesment, dan penyediaan
informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki
konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan mengambil
keputusan yang tepat dalam mengembangkan potensinya secara optimal,
termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus konseli.
Selama PPL, layanan perencanaan individual yang diberikan
cenderung kepada layanan dalam bentuk konsultasi terkait penjurusan dan
kelanjutkan studi. Terdapat 3 siswa yang mendapatkan layanan ini, yaitu
melalui layanan konsultasi, baik secara pribadi maupun kelompok.
a. Layanan konsultasi I (individual)
a. Identitas Konseli : Benefitasari b. Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 8 September 2012 c. Tempat Pelaksanaan : Ruang Perpustakaan d. Permasalahan : Memiliki kecemasan untuk
melanjutkan studi di perguruan tinggi di kedokteran hewan.
e. Hasil : Konseli memiliki wawasan terkait pemahaman potensi dirinya sendiri serta strategi yang perlu diterapkan untuk meraih cita cita di perguruan tinggi.
27
b. Layanan konsultasi II (individual)
a. Identitas Konseli : Elvin Sanata b. Waktu Pelaksanaan : Jumat, 14 September 2012 c. Tempat Pelaksanaan : Depan ruang kelas d. Permasalahan : Pemilihan jurusan di paska kelas X
antara jurusan IPA atau IPS. e. Hasil : Konseli memiliki kemantapan
dalam memilih jurusan dari kelas X.
C. Hambatan
Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling
praktikan menghadapi berbagai hambatan, baik hambatan secara teknis
maupun nonteknis, tetapi berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak
hambatan tersebut dapat diatasi. Adapun hambatan-hambatan dan cara
mengatasinya dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yang
dialami praktikan, berikut penjabarannya:
1. Layanan Dasar
a. Bimbingan klasikal
1) Praktikan hanya berkesempatan melakukan praktek bimbingan
klasikal pada siswa X dan XI. Hal tersebut dikarena guru
pembimbing praktikan pun hanya mengampu beberapa kelas di
kelas X dan XI. Praktikan sudah berencana akan masuk ke kelas
XII melalui koordinasi dengan koordinator BK namun belum
sempat terlaksana.
2) Beberapa siswa cenderung menyepelekan layanan yang
praktikan. Siswa memandang bahwa layanan BK dipandang
tidak perlu dan tidak penting karena tidak seperti mata pelajaran
pada umumnya. Hal tersebut ditunjukkan seperti siswa
mengerjakan tugas pelajaran lain di saat jam BK, makan di
kelas, dan membuat aktifitas lain yang tidak berhubungan
dengan layanan.
28
b. Layanan Pengumpulan Data
1) Ada beberapa siswa yang terlambat mengumpulkan angket
pengisian data pribadi siswa
2) Beberapa siswa tidak mengisi angket secara lengkap, sehingga
praktikan harus dengan telaten menemui satu per satu siswa
yang belum melengkapi datanya.
2. Layanan Responsif
a. Konseling Individual
Pada awalnya, siswa kurang tertarik untuk meminta konseling, meski
praktikan selalu mensosialisasikan layanan konseling setiap kali
masuk kelas, sehingga praktikan harus lebih aktif dan membuka diri
agar lebih dekat lagi dengan siswa.
3. Perencanaan Individual
Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan membuat layanan kurang
optimal meskipun konseli telah mampu mengambil langkah strategis
untuk mencapai pilihan jurusan maupun kelanjutan di perguruan
tinggi.
29
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan PPL BK di SMA Negeri 11 Yogyakarta bertujuan untuk
melatih praktikan memperoleh pengalaman faktual khususnya tentang
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, dan umumnya tentang
kegiatan kependidikan lainnya. Melalui kegiatan PPL BK di SMA N 11
Yogyakarta ini praktikan juga bisa menyelaraskan teori-teori yang telah
didapat di bangku kuliah dengan realita di lapangan.
Berdasarkan hasil observasi pada 2 - 14 Februari 2012, praktikan
melakukan need assessment peserta didik di SMA Negeri 11 Yogyakarta,
kemudian menyusun beberapa program bimbingan dan konseling seperti
layanan dasar, layanan responsif dan perencanaan individual. Program
tersebut dilaksanakan saat kegiatan PPL berlangsung, yaitu pada 2 Juli - 15
September 2012. Dari kegiatan PPL yang telah dilakukan, praktikan dapat
mengambil kesimpulan:
1. Layanan Dasar
a. Bimbingan klasikal
Praktikan telah berhasil memberikan bimbingan klasikal sebanyak
sepuluh kali dengan materi: Untuk Apa Kita Hidup melalui
pemutaran video (4 Agustus); Berprasangka baik terhadap sesama
ceramah dan diskusi (6 Agustus); Menjadi pribadi yang tertib melalui
ekspositori dan video (10 Agustus); Sejauh Mana Kamu Mengenal
diri sendiri? Melalui menulis ekspresif (11 Agustus); Bersikap
optimis melalui telling story (1 September); Memahami gaya belajar
melalui ekspositori dan diskusi (3 September); Terjerat Tali melalui
permainan kelompok (8 September); Empati pada sesama melalui
permainan dan ceramah (14 September); Mengusir malas dari diri
sendiri. Selepas tanggal 15 september 2012 praktikan masih
mendapatkan kesempatan untuk memberikan layanan bimbingan
klasikal untuk kelas XI IPA 5 dengan materi kisah katak tuli.
30
b. Layanan Orientasi
Materi Layanan orientasi yang telah praktikan lakukan adalah
mengenai :
5) Mengenal potensi diri untuk kelas X melalui ekspresive writing
dalam kelompok besar.
6) Mensosialisasikan peran BK melalui bimbingan klasikal pada
awal tahun ajaran agar siswa memahami bahwa BK akan
memberikan layanan untuk perkembangan siswa.
c. Layanan Informasi
Praktikan mengadakan layanan informasi melalui pembuatan media
bimbingan berupa papan bimbingan materi 6 hal sumber malas
belajar, 8 langkah memaksimalkan potensi diri, dan membuang
sumber penghambat belajar. Praktikan juga memasang 3 media poster
bimbingan dengan materi mensyukuri hidup, pentingnya membangun
pergaulan untuk kesuksesan, dan berani mencoba. Papan bimbingan
di pasang di depan ruang BK sedang psoter bimbingan ditempatkan
di ruang konseling dan sekitar ruang BK.
d. Layanan Pengumpulan Data
Praktikan melakukan layanan penghimpun data melalui, angket data
pribadi siswa, daftar cek masalah (DCM), angket sosiometri, dan data
calon penerima beasiswa. Dalam pengisiannya praktikan mengalami
kesulitan dikarenakan banyak siswa yang terlambat mengumpulkan
data atau mengisi namun tidak lengkap, sehingga praktikan harus
telaten menemui siswa yang datanya belum diisi.
2. Pelayanan Responsif
a. Konseling Individual
Praktikan melakukan 2 kali konseling individual, yaitu pada siswa
ADT yang memiliki masalah dalam bersikap disiplin untuk mengikuti
KBM dan siswi INT yang mempunyai permasalahan terkait perilaku
asosial.
31
b. Kolaborasi dengan Orang Tua
Bersama guru pembimbing praktikan melakukan kolaborasi dengan
orang tua dan kolaborasi dengan pihak luar sekolah
c. Kolaborasi dengan Luar Sekolah
Praktikan membantu pelaksanaan kolaborasi yang diselenggarakan BK
dengan YKPN dalam mengadakan tes potensi akademik. Kolaborasi
lain bekerjasama dengan kepolisian kaitannya dengan kasus SMA
Negeri 9 Yk.
Praktikan juga telah melaksanakan praktik persekolahan selama PPL
antara lain: pendaftaran dan penerimaan peserta didik baru; piket ruang BK
dan perpustakaan; pembuatan papan struktur BK; mengolah data pribadi
siswa, DCM, dan sosiometri; pembuatan poster dan papan bimbingan; daftar
presensi dan siswa asuh; pembuatan buku tamu BK; penyajian data output
kelulusan siswa, dan presensi khusus.
B. Saran
1. Bagi guru pembimbing; disarankan untuk melanjutkan konseling pada
BIK yang membutuhkan pendampingan lanjutan; mengganti isi papan
bimbingan secara berkala serta membuat berbagai media bimbingan yang
dapat meningkatkan antusiasme siswa; dan melakukan layanan konseling
kelompok serta home visit.
2. Bagi siswa, diharapkan bisa lebih bekerjasama dengan praktikan
khususnya dalam hal disiplin mengisi dan mengumpulkan berbagai
angket yang disebarkan untuk kepentingan layanan BK.
32
DAFTAR PUSTAKA
TIM Pembekalan KKN-PPL. 2012. Materi Pembekalan KKN-PPL. UNY. Tidak
diterbitkan.
TIM Panduan KKN-PPL. 2012. Panduan KKN-PPL. UNY. Tidak diterbitkan.