(C) bab i daftar pustaka

32
1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan yang bersifat intrakulikuler sehingga harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan konseling. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing dalam rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan bimbingan di sekolah secara profesional. Sebelum dilaksanakan kegiatan PPL ini, mahasiswa sebagai praktikan telah menempuh kegiatan sosialisasi, yaitu pra-PPL melalui mata kuliah Praktikum Mikro Konseling, Praktikum Konseling Individual, Praktikum BK Pribadi, Praktikum BK Sosial, PPL 1 serta Observasi di SMA Negeri 11 Yogyakarta pada bulan Februari 2012. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama PPL diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk membentuk calon guru tenaga kependidikan yang profesional. Program studi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan sikap serta pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Dengan kemampuan tersebut diharapkan alumni program studi bimbingan dan konseling dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan (guru pembimbing) yang profesional tersebut program studi Bimbingan dan Konseling membawa mahasiswa kepada proses pembelajaran yang dilakukan baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yaitu antara lain berupa praktik pengalaman lapangan. Untuk melakukan hal tersebut mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk

Transcript of (C) bab i daftar pustaka

Page 1: (C) bab i   daftar pustaka

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di

sekolah merupakan salah satu kegiatan yang bersifat intrakulikuler sehingga

harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program studi Bimbingan dan

konseling. Kegiatan ini mencakup pemahaman mengenai berbagai aspek

kependidikan dan pemberian bentuk layanan bimbingan yang dapat diberikan

oleh seorang guru pembimbing dalam rangka memenuhi persyaratan

pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan layanan

bimbingan di sekolah secara profesional.

Sebelum dilaksanakan kegiatan PPL ini, mahasiswa sebagai

praktikan telah menempuh kegiatan sosialisasi, yaitu pra-PPL melalui mata

kuliah Praktikum Mikro Konseling, Praktikum Konseling Individual,

Praktikum BK Pribadi, Praktikum BK Sosial, PPL 1 serta Observasi di SMA

Negeri 11 Yogyakarta pada bulan Februari 2012. Pengalaman-pengalaman

yang diperoleh selama PPL diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk

membentuk calon guru tenaga kependidikan yang profesional.

Program studi Bimbingan dan Konseling mempunyai tugas

menyiapkan dan menghasilkan guru pembimbing yang memiliki nilai dan

sikap serta pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Dengan

kemampuan tersebut diharapkan alumni program studi bimbingan dan

konseling dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kelak sebagai

guru pembimbing dalam rangka membantu tercapainya tujuan pendidikan.

Oleh karena itu dalam rangka menyiapkan tenaga kependidikan

(guru pembimbing) yang profesional tersebut program studi Bimbingan dan

Konseling membawa mahasiswa kepada proses pembelajaran yang dilakukan

baik melalui bangku kuliah maupun melalui berbagai latihan, yaitu antara lain

berupa praktik pengalaman lapangan. Untuk melakukan hal tersebut

mahasiswa diterjunkan ke sekolah dalam jangka waktu tertentu untuk

Page 2: (C) bab i   daftar pustaka

2

mengamati, mengenal, dan mempraktekkan semua kompetensi yang layak

atau wajib dilakukan oleh seorang guru pembimbing yang sadar akan tugas

dan tanggung jawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang bimbingan

dan konseling dalam dunia pendidikan. Kegiatan tersebut dinamakan praktik

pengalaman lapangan (PPL).

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk memberikan

pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang bimbingan dan konseling, serta

manajerial di sekolah, dalam rangka melatih dan kompetensi keguruan atau

kependidikan; memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,

mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah, baik yang terkait dengan

proses bimbingan maupun kegiatan manajerial kelembagaan; meningkatkan

kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan

yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam kehidupan nyata di

sekolah; dan memacu pengembangan sekolah dengan cara menumbuhkan

motivasi atas dasar kekuatan sendiri.

PPL BK di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman

faktual khususnya tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah,

dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan

kependidikan lainnya, sehingga mahasiswa dapat menggunakan

pengalamannya sebagai bekal untuk membentuk profesi konselor di sekolah

(guru pembimbing) yang profesional.

C. Tempat dan Subjek Praktik Pengalaman Lapangan

Pelaksanaan PPL Bimbingan dan Konseling di sekolah ditempatkan di

sekolah-sekolah di dalam koordinasi Dinas Pendidikan Nasional Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengaturan tempat PPL lebih rinci dikelola

oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling, sedangkan penempatan

mahasiswa ditentukan sendiri oleh mahasiswa bersangkutan melalui sistem

on line di bawah koordinasi UPPL. Berdasarkan hasil tersebut, praktikan

ditempatkan di SMA Negeri 11 Yogyakarta sebagai tempat diselenggarakan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Kemudian subjek praktik adalah siswa-

Page 3: (C) bab i   daftar pustaka

3

siswi SMA Negeri 11 Yogyakarta. Waktu pelaksanaan Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL) adalah mulai tanggal 2 Juli – 15 September 2012.

D. Perumusan Program dan rancangan kegiatan PPL

Pemilihan, perencanaan dan pelaksanaan program kerja sesuai

sasaran pasca observasi dan penerjunan sangatlah penting dan menjadi

tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan PPL BK yang akan di

lakukan agar pada saat pelaksanaan program dapat dilaksanakan secara

terarah dan tepat. Berdasarkan diskusi bersama dengan pihak sekolah,

maka program PPL BK UNY 2012 yang di tempatkan di SMA N 11

Yogyakarta adalah sebagai berikut:

NO Nama kegiatan Waktu pelaksanaan Tempat

1 Pembekalan KKN-PPL

BK

28 januari 2012 Abdullah Sigit FIP

2 Penyerahan mahasiswa

PPL kesekolah

4 febuari 2012 SMA N 11 Yogyakarta

3 Observasi pra PPL 2 feb – 14 feb 2012 SMA N 11 Yogyakarta

5 Penerjunan mahasiswa

PPL ke sekolah

2 juli 2012 SMA N 11 Yogyakarta

6 Pelaksanaan PPL 2 juli – 15 sept 2012 SMA N 11 Yogyakarta

7 Penyelesaian laporan/ujian 16 september 2012 SMA N 11 Yogyakarta

8 Penarikan mahasiswa PPL 16 september 2012 SMA N 11 Yogyakarta

9 Evaluasi 26 september 2012 UNY

E. Materi Praktik yang akan Dilaksanakan

Berdasarkan analisis situasi tersebut dan need assessment yang telah

dilakukan praktikan pada bulan Februari 2012 maka dapat dirumuskan

rancangan program kerja yang akan dilaksanakan praktikan selama PPL

berlangsung. Program kerja PPL program studi bimbingan dan konseling

yang direncanakan adalah sebagai berikut :

Page 4: (C) bab i   daftar pustaka

4

1. Praktik Persekolahan

Berdasarkan hasil observasi, praktikan melaksanakan beberapa

kegiatan praktik persekolahan secara tidak langsung berhubungan dengan

kegiatan Bimbingan dan Konseling. Praktik persekolahan tersebut antara

lain terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), piket ruang

BK dan perpustakaan, pengolahan data siswa yang bersifat administratif,

dsb.

2. Praktik Bimbingan dan Konseling

Program kerja PPL program studi bimbingan dan konseling yang

direncanakan adalah sebagai berikut :

1. Layanan Dasar

a. Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal memungkinkan praktikan memberikan

bimbingan kepada sejumlah siswa pada suatu kelas. Materi yang

akan dilaksanakan praktikan adalah sebagai berikut:

1) Untuk Apa Kita Hidup melalui pemutaran video (4 Agustus)

2) Berprasangka baik terhadap sesama ceramah dan diskusi (6

Agustus)

3) Menjadi pribadi yang tertib melalui ekspositori dan video (10

Agustus)

4) Sejauh Mana Kamu Mengenal diri sendiri? Melalui menulis

ekspresif (11 Agustus)

5) Bersikap optimis melalui telling story (1 September)

6) Memahami gaya belajar melalui ekspositori dan diskusi (3

September)

7) Terjerat Tali melalui permainan kelompok (8 September)

8) Empati pada sesama melalui permainan dan ceramah (14

September)

9) Mengusir malas dari diri sendiri melalui ceramah (15 September)

b. Layanan Orientasi

Page 5: (C) bab i   daftar pustaka

5

Layanan orientasi bertujuan agar peserta didik dapat

memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru terutama

lingkungan sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar

berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Materi Layanan

orientasi yang dilakukan adalah mengenai :

1) Mengenal potensi diri untuk kelas X melalui ekspresive writing

dalam kelompok besar.

2) Mensosialisasikan peran BK melalui bimbingan klasikal pada

awal tahun ajaran agar siswa memahami bahwa BK akan

memberikan layanan untuk perkembangan siswa.

c. Layanan Informasi

Materi Layanan informasi yang disampaikan secara tidak

langsung adalah:

1) 6 Hal Sumber Malas Belajar

Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media

papan bimbingan yang disajikan dengan tampilan menarik di

depan ruang BK. Melalui materi ini siswa diharapkan

memahami sumber sumber kemalasan dalam dirinya dan

mampu menghindarinya.

2) 8 Langkah Memaksimalkan Potensi Diri

Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media

papan bimbingan. Materi ini memuat tip tip sederhana untuk

memaksimalkan potensi diri siswa.

3) Membuang Sumber Penghambat Belajar

Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media

papan bimbingan. Materi ini memuat tip bagaimana untuk

membuang berbagai faktor penghambat belajar.

4) Mensyukuri Hidup

Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media

poster bimbingan. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut

adalah “bahagia bukan milik dia yang hebat dalam segalanya,

Page 6: (C) bab i   daftar pustaka

6

namun dia yang mampu temukan hal sederhana dalam hidupnya

dan tetap bersyukur.”

5) Pentingnya Membangun Pergaulan untuk Kesuksesan

Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media

poster bimbingan. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut

adalah “Tiada kesuksesan diraih tanpa keterlibatan orang lain.

Pandai membawa diri di setiap pergaulan adalah ilmu hidup

yang mutlak dilimiliki oleh setiap orang yang mau sukses

(Andrie Wongso).”

6) Berani mencoba

Materi ini akan disampaikan kepada siswa melalui media

poster bimbingan. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut

adalah “Jangan takut gagal sebelum mencoba! Jangan takut

jatuh sebelum melangkah! Kesuksesan milik orang yang berani

mencoba! Ingat! apa apa yang tidak mungkin sering kali belum

pernah dicoba (Andrie Wongso).”

d. Bimbingan Kelompok

Praktikan akan memberikan layanan bimbingan kelompok

mengenai 4 bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar, dan

karir. Bimbingan kelompok bersifat preventif.

e. Layanan Pengumpulan Data

Layanan pengumpulan data dimaksudkan untuk

mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (baik

secara individual maupun kelompok) guna membantu praktikan

dalam memberikan layanan, keterangan tentang lingkungan peserta

didik ini dilaksanakan melalui :

1) Angket Data pribadi siswa

Angket ini dipergunakan untuk menjaring berbagai informasi

terkait dengan latar belakang keluarga siswa, riwayat akademik,

hingga prestasi.

2) Daftar Cek Masalah (DCM)

Page 7: (C) bab i   daftar pustaka

7

DCM akan dilakukan sangat awal, hasil DCM akan digunakan

sebagai acuan penyususnan program layanan BK.

3) Sosiometri

Sosiometri dilakukan setelah memasuki tahun ajaran baru guna

melihat sebaran interaksi sosial yang ada diantara siswa.

2. Layanan Responsif

Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada

konseli yang mengahadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan

pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat

menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas

perkembangan.

a. Konseling Individual

Praktikan akan memberikan layanan konseling individual

mengenani 4 bidang bimbingan yaitu pribadi, sosial, belajar, dan

karir. Hal ini menyesuaikan kebutuhan dan masalah yang dihadapi

siswa.

b. Konseling Kelompok

Konseling kelompok dilakukan dengan berdasarkan kebutuhan

dan masalah yang hampir sama yang dihadapi sejumlah siswa.

Konseling kelompok dimaksudkan agar sesama konseli bisa berbagi

pengalaman dan saling “menyembuhkan”.

Sedangkan layanan responsif lain seperti referal, home visit,

konferensi kasus, kolaborasi dengan orang tua, kolabirasi dengan

pihak luar sekolah akan dilakukan oleh praktikan menyesuaikan

dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh konseli.

3.Perencanaan Individual

Layanan perencanaan individual yang akan diberikan cenderung

kepada layanan dalam bentuk konsultasi terkait penjurusan dan

kelanjutkan studi.

Page 8: (C) bab i   daftar pustaka

8

BAB II

PELAKSANAAN PPL

A. Praktik Persekolahan

Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 sampai

14 Februari 2012, SMA Negeri 11 Yogyakarta berlokasi di jalan A.M Sangaji

No 50, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan

memperoleh gambaran tentang keadaan di lokasi sekolah baik menyangkut

keadaan geografis, fisik maupun non fisik, diperoleh data sebagai berikut:

1. Kondisi Fisik Sekolah

Secara umum, SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki gedung

sekolah permanen. Di dalam gedung itulah terdapat berbagai fasilitas yang

dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Fasilitas yang

dimiliki SMA Negeri 11 Yogyakarta dapat dikatakan baik dan layak untuk

mendukung proses kegiatan belajar mengajar.

Adapun fasilitas atau sarana dan prasarana yang terdapat di SMA

Negeri 11 Yogyakarta adalah sebagai berikut :

a. Ruang Kelas

b. Ruang Perpustakaan

c. Ruang Kepala Sekolah

d. Ruang Tata Usaha

e. Ruang Wakil Kepala Sekolah

f. Ruang Guru

g. Ruang BK

h. Ruang OSIS

i. Ruang Agama

j. Masjid

k. Labolatorium Biologi

l. Labolatorium Fisika

m. Laboratorium Komputer

n. Laboratorium Bahasa

Page 9: (C) bab i   daftar pustaka

9

o. Koperasi

p. Ruang UKS

q. Kamar Mandi/ WC Siswa

r. Ruang PKK

s. Tempat Parkir

t. Lapangan Sekolah

u. Ruang Aula

v. Ruang Garuda

w. Ruang AVA

Selain sarana dan prasarana di atas praktikan juga menemukan

fasilitas lain yaitu:

1. Satu ruang satpam 2. Delapan kantin 3. Dua ruang istirahat tukang bangunan dan penjaga sekolah

2. Kondisi Non Fisik Sekolah

a. Guru

SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki 67 orang guru.

b. Siswa

Siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta berjumlah 826 siswa dengan

perincian sebagai berikut :

Kelas Rincian tiap kelas Jumlah X 32 32 32 32 32 32 32 32 32 288 XI 32 32 32 32 32 32 25 25 31 273 XII 32 32 32 32 32 32 36 37 265

T O T A L 826 c. Karyawan

SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki 16 orang karyawan TU dengan

perincian 10 PNS dan 6 orang karyawan honorer.

d. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 11 Yogyakarta

berlangsung mulai pukul 07.15 –14.00 untuk hari Senin-Kamis

dengan pembagian waktu sebagai berikut:

Page 10: (C) bab i   daftar pustaka

10

Pembagian Jam Pukul Jam pelajaran ke-1 07.15-08.00 Jam pelajaran ke-2 08.00-08.45 Jam pelajaran ke-3 08.45-09.30 Istirahat 09.30-09.45 Jam pelajaran ke-4 09.45-10.30 Jam pelajaran ke-5 10.30-11.15 Jam pelajaran ke-6 11.15-12.00 Istirahat 12.00-12.30 Jam pelajaran ke-7 12.30-13.15 Jam pelajaran ke-8 13.15-14.00

Sedangkan hari sabtu kegiatan belajar mengajar hanya sampai jam ke-7.

Pembagian waktu belajar untuk hari Jum’at adalah sebagai berikut:

Pembagian Jam Pukul Jam pelajaran ke-1 07.15-08.00 Jam pelajaran ke-2 08.00-08.45 Jam pelajaran ke-3 08.45-09.30 Istirahat 09.30-09.45 Jam pelajaran ke-4 09.45-10.30 Jam pelajaran ke-5 10.30-11.15

Sementara untuk bulan Ramadhan ada sedikit perubahan jam pelajaran

Pembagian Jam Pukul Tadarus 07.15-07.30 Jam pelajaran ke-1 07.30-08.00 Jam pelajaran ke-2 08.00-08.30 Jam pelajaran ke-3 08.30-09.00 Jam pelajaran ke-4 09.00-09.30 Istirahat 09.30-09.45 Jam pelajaran ke-5 09.45-10.15 Jam pelajaran ke-6 10.15-10.45 Jam pelajaran ke-7 10.45-11.15 Jam pelajaran ke-8 11.15-11.45 Sholat berjamaah 11.45-12.30

Sedangkan hari jumat kegiatan belajar mengajar hanya sampai jam ke-5.

Page 11: (C) bab i   daftar pustaka

11

3. Ekstrakulikuler

Untuk menunjang kegiatan kurikuler dan menyalurkan minat dan

bakat siswa SMA N 11 Yogyakarta menyelenggarakan 18 kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler di SMA N 11 Yogyakarta

dikelola oleh OSIS, Waka Kesiswaan serta guru yang di tunjuk sebagai

pembina. Kegiatan tersebut meliputi: Kepramukaan, Komputer, Peleton

inti, Pecinta alam, Bola basket, Sepak bola, Futsal, Taekwondo, Tenis,

Teater, Cheersleader, Tari, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Palang Merah

Remaja (PMR), Photografi, Robotik, Paduan Suara, Baca Al-Qur’an.

Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler memungkinkan siswa

untuk mengembangkan bakat dan minatnya, sehingga hobi dan potensi

yang dimiliki oleh para siswa dapat tersalurkan secara optimal.

4. Observasi Bimbingan Klasikal dan Observasi Peserta Didik

Observasi bimbingan klasikal dan observasi peserta didik dilakukan

di dalam kelas pada saat proses bimbingan berlangsung. Observasi ini

bertujuan untuk mengamati kegiatan bimbingan serta interaksi yang

dilakukan oleh seorang pendidik dan peserta didik di dalam kelas. Dari

hasil observasi bimbingan klasikal dan observasi peserta didik, praktikan

mendapatkan informasi mengenai cara seorang pembimbing memberikan

bimbingan dan mengelola kelas secara baik. Praktikan juga melakukan

observasi terhadap perangkat bimbingan yang dibuat oleh guru sebelum

kegiatan bimbingan klasikal dilaksanakan.

Beberapa hal yang menjadi sasaran utama dalam observasi proses

layanan bimbingan klasikal yaitu:

1. Cara membuka pelajaran

a. Cara penyajian materi b. Teknik layanan yang digunakan oleh guru BK c. Penggunaan bahasa d. Gerak e. Cara memotivasi siswa f. Teknik bertanya g. Teknik penguasaan kelas h. Penggunaan media

Page 12: (C) bab i   daftar pustaka

12

i. Bentuk dan cara evaluasi j. Cara menutup layanan klasikal

2. Perilaku siswa pada saat mengikuti layanan klasikal.

a. Keaktifan siswa dalam kelas b. Perhatian siswa terhadap materi c. Keberanian berpendapat d. Menghormati pendapat orang lain e. Menghormati pembimbing saat memberi bimbingan f. Ketepatan waktu menyelesaikan tugas g. Kerapihan pakaian h. Sopan santun i. Keramaian kelas

3. Perilaku siswa di luar kelas

Perilaku siswa di luar kelas mencakup segala aktivitas yang

dilakukan siswa baik kelakuan, kerapian, ketertiban, pelaksanaan

kegiatan ekstrakutikuler, dll.

4. Administrasi layanan BK

Sedangkan data-data yang di observasi oleh mahasiswa

praktikan yaitu:

a. Program tahunan b. Program semester c. Program bulanan d. Program mingguan e. Alat pengumpul data f. Data-data Bimbingan dan Konseling

Berdasarkan hasil observasi, praktikan melaksanakan beberapa kegiatan

Praktik Persekolahan. Praktik persekolahan yang dilaksanakan adalah berupa

praktik di sekolah yang secara tidak langsung berhubungan dengan Bimbingan

dan Konseling. Praktik persekolahan yang dilakukan praktikan selama PPL antara

lain:

1. Pendaftaran dan penerimaan peserta didik baru 2. Piket ruang BK dan perpustakaan 3. Pembuatan papan struktur BK

Page 13: (C) bab i   daftar pustaka

13

4. Mengolah data pribadi siswa, DCM, dan sosiometri 5. Pembuatan poster dan papan bimbingan 6. Daftar presensi dan siswa asuh 7. Pembuatan buku tamu BK 8. Penyajian data output kelulusan siswa 9. Presensi khusus

B. Praktik Bimbingan dan Konseling

Materi praktik bimbingan dan konseling di sekolah tidak dapat lepas

dari kegiatan atau kerangka kerja Bimbingan dan Konseling di sekolah.

Dengan demikian, praktik bimbingan dan konseling disesuaikan dengan

kerangka kerja atau program bimbingan dan konseling di sekolah tempat

praktik serta disesuaikan dengan penilaian kebutuhan lingkungan dan

penilaian kebutuhan perkembangan konseli.

Selama melakukan praktik di SMA Negeri 11 Yogyakarta, praktikan

melaksanakan bimbingan langsung berupa bimbingan klasikal sebanyak 9

kali, bimbingan kelompok sebanyak 1 kali; konseling individu sebanyak 2

kali, layanan konsultasi sebanyak 3 kali serta bimbingan tidak langsung

berupa 1 papan bimbingan dan 3 poster bimbingan.

1. Layanan Dasar

Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada

seluruh konseli melalui kegiatan persiapan pengalaman terstruktur secara

klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka

mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-

tugas perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan

memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya.

a. Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan praktikan

kepada peserta didik secara langsung di kelas. Bimbingan dengan cara

ini memungkinkan praktikan memberikan bimbingan kepada sejumlah

siswa. Materi bimbingan klasikal yang dilaksanakan praktikan sebagai

berikut:

Page 14: (C) bab i   daftar pustaka

14

1) Untuk Apa Kita Hidup 2) Berprasangka Baik Terhadap Sesama 3) Menjadi pribadi yang tertib melalui ekspositori dan video 4) Sejauh Mana Kamu Mengenal diri sendiri? 5) Bersikap Optimis 6) Memahami Gaya Belajar 7) Terjerat Tali 8) Empati pada Sesama 9) Mengusir malas dari diri sendiri

Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 11 Yogyakarta

masuk dalam kurikulum sekolah dan memiliki jadwal masuk kelas

yaitu 1 jam pelajaran setiap minggunya. Oleh karena itu praktikan

dapat memenuhi target minimal untuk melakukan bimbingan klasikal,

praktik bimbingan klasikal yang telah dilakukan praktikan yaitu :

1) Bimbingan klasikal 1

Bentuk : Pemutaran video dan diskusi Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Untuk Apa Kita Hidup? Pelaksanaan : Sabtu, 4 agustus 2012 Pendukung : Siswa tertarik dan antusias dengan metode

yang praktikan gunakan. Penghambat : Praktikan belum mampu beradaptasi dan

mengkondisikan kelas dengan baik sehingga masih banyak siswa yang tidak fokus dengan materi yang praktikan sampaikan

Solusi : Mencoba beradaptasi dan menyesuaikan lingkungan untuk kedepan

2) Bimbingan klasikal 2

Bentuk : Ceramah dan Diskusi Sasaran : Siswa kelas XI IPA 5 Materi : Berprasangka Baik terhadap Sesama Pelaksanaan : Senin, 6 Agustus 2012 Pendukung : Siswa tertarik dan antusias dengan metode

yang praktikan gunakan. Penghambat : Banyaknya siswa yang belum kembali ke

kelas karena sebelumnya jam olahraga Solusi : Menunggu sembari memberikan materi

Page 15: (C) bab i   daftar pustaka

15

3) Bimbingan klasikal 3

Bentuk : Ekspositori dan penayangan video Sasaran : Siswa kelas Materi : Menjadi Pribadi yang Tertib Pelaksanaan : Jumat10 Agustus Pendukung : Siswa terlihat antusias melihat tayangan

video. Penghambat : Solusi :

4) Bimbingan klasikal 4

Bentuk : Menulis ekspresif Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Sejauh Mana Kamu Mengenal Diri

Sendiri Pelaksanaan : Sabtu, 11 Agustus 2012 Pendukung : Siswa nampak aktif dalam menulis beberapa

informasi dirinya melalui teknik ini. Penghambat : Beberapa siswa kurang memahami dengan

baik instruksi yang diberikan Solusi : Memberikan penjelasan tambahan pada siswa

yang belum memahami 5) Bimbingan dan klasikal 5

Bentuk : Telling story Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Bersikap Optimis Pelaksanaan : Sabtu, 1 September 2012 Pendukung : Siswa terinspirasi dari materi yang

disampaikan oleh praktikan. Penghambat : Ada beberapa siswa yang berdiskusi sendiri

dan tidak mau memperhatikan materi. Solusi : Praktikan menunjuk siswa yang tidak

memperhatikan untuk menjawab pertanyaan sederhana dari praktikan atau mengomentari apa yang telah disampaikan praktikan kemudian diberikan pujian sebagai penghargaan.

6) Bimbingan klasikal 6

Bentuk : Ekspositori dan Diskusi Sasaran : Siswa kelas XI IPA 5

Page 16: (C) bab i   daftar pustaka

16

Materi : Memahami Gaya Belajar Pelaksanaan : Senin, 3 september 2012 Pendukung : Siswa tertarik dan antusias dengan metode

yang praktikan gunakan. Penghambat : Beberapa siswa cenderung untuk memilih

mengerjakan PR mata pelajaran yang lain dibandingkan dengan mendengarkan praktikan.

Solusi : Mengajak siswa yang belum fokus untuk memperhatikan praktikan.

7) Bimbingan klasikal 7

Bentuk : Permainan Kelompok Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Terjerat Tali Pelaksanaan : Sabtu, 8 september 2012 Pendukung : Siswa tertarik dengan metode yang praktikan

gunakan. Penghambat : Minimnya fasilitator untuk mendukung

jalannya permainan. Solusi : Mengajak mahasiswa PPL UAD untuk

membantu jalannya kegiatan. 8) Bimbingan klasikal 8

Bentuk : Permainan dan Ceramah Sasaran : Kelas X-H Materi : Empati pada Sesama Pelaksanaan : Jumat, 14 september 2012 Pendukung : Siswa tertarik dengan kisah dalam film yang

disajikan praktikan Penghambat : Waktu bimbingan yang ada di jam terakhir

membuat semangat siswa menurun. Solusi : Praktikan memotivasi siswa dengan

membahas hal-hal menarik yang ada dalam permainan.

9) Bimbingan klasikal 9

Bentuk : Ceramah Sasaran : Kelas X-I Materi : Meningkatkan Kerja Sama Pelaksanaan : Sabtu, 15 September 2012

Page 17: (C) bab i   daftar pustaka

17

Pendukung : Siswa tertarik dengan metode digunakan praktikan.

Penghambat : Suara praktikan yang terlalu kecil untuk penyampaian di kelas.

Solusi : Meminta siswa untuk tenang sejenak.

Pada awal bimbingan klasikal praktikan merasa senang

karena siswa yang diberi materi sangat antusias dalam mengikuti

bimbingan klasikal. Hal ini menjadikan motivasi tersendiri bagi

praktikan untuk terus memberikan membingan melalui layanan

klasikal dengan metode yang lebih menarik sehingga dapat membuat

siswa lebih antusias lagi dalam mengikuti bibingan klasikal ini.

Setelah beberapa kali praktikan melaksanakan bimbingan

klasikal, rasa canggung dan bingung pun berkurang setelah dalam

pelaksanaan bimbingan klasikal ini praktikan menemukan metode

yang disenangi oleh siswa yakni dengan games (permainan) dan

story telling, siswa juga sering meminta kegiatan layanan dilakukan

tidak di kelas. Pada setiap kesempatan melakukan bimbingan

klasikal di kelas praktikan menawarkan layanan konseling individu

bagi siswa yang ingin berbagi masalah dengan praktikan.

b. Layanan Orientasi

Layanan orientasi merupakan suatu kegiatan yang

memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan

diri dengan lingkungan baru terutama lingkungan sekolah, untuk

mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di

lingkungan baru tersebut. Materi Layanan orientasi yang diberikan

praktikan kepada peserta didik adalah mengenai :

3) Memahami diri sendiri untuk kelas X agar dapat saling

mengenal dan berinteraksi dengan teman-teman baru.

4) Mensosialisasikan peran BK melalui bimbingan klasikal pada

awal tahun ajaran agar siswa memahami bahwa BK akan

memberikan layanan untuk perkembangan siswa.

Page 18: (C) bab i   daftar pustaka

18

Materi yang diberikan dalam layanan orientasi ini adalah

bagaimana menumbuhkan dinamika kelompok pada kelas X yang

belum saling mengenal. Praktikan memberikan layanan saat

mengganti jam masuk kelas guru BK karena berhalangan. Praktikan

mengajak siswa kelas X untuk memahami diri sendiri melalui

menulis ekspresif.

Bentuk : Menulis ekspresif Sasaran : Siswa kelas X-G Materi : Mengenal Potensi Diri Pelaksanaan : Kamis, 26 Juli 2012 Pendukung : Siswa antusias dalam menulis ekspresif. Penghambat : Mengkondisikan siswa dalam bentuk

kelompok besar Solusi : Praktikan turun tangan untuk

mengkondisikan siswa yang masih belum teratur.

Pemahaman mengenai pentingnya layanan BK disampaikan

turut disampakan sebagai bagian dari layanan orientasi. Sosialiasi

layanan BK ini yang disampaikan di kelas X ini berisikan pentingnya

layanan BK di sekolah, peranan dan fungsi BK. Penyampaian

layanan juga diikuti dengan menyebarkan form angket data diri.

Layanan orientasi terkait peran BK dilakukan saat awal masuk, yaitu

paska masa MOPDB.

Bentuk : Bimbingan klasikal Sasaran : Siswa kelas X-I Materi : Apa itu BK ? Pelaksanaan : Sabtu, 28 juli 2012 Pendukung : Siswa masih nampak canggung selama awal

awal jalannya pemberian layanan Penghambat : Terdapat siswa yang kurang antusias dalam

kegiatan Solusi : Mengajak siswa yang belum terlibat untuk

aktif dan memotivasi mengenai pentingnya kegiatan tersebut.

Page 19: (C) bab i   daftar pustaka

19

c. Layanan Informasi

Maksud dari layanan informasi adalah suatu materi kegiatan

yang berupa informasi atau keterangan yang akan disampaikan

kepada siswa langsung maupun tidak langsung.

Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan

berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang

berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan

pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan anggota

masyarakat.

Materi Layanan informasi yang disampaikan secara tidak

langsung adalah:

7) 6 Hal Sumber Malas Belajar

Materi ini disampaikan kepada siswa secara umum

melalui media papan bimbingan yang disajikan dengan tampilan

menarik di depan ruang BK. Layanan ini berisikan materi yang

memuat 6 hal yang menjadi sumber kemalasan siswa saat

belajar selama ini. Melalui materi ini siswa diharapkan

memahami sumber sumber kemalasan dalam dirinya dan

mampu menghindarinya.

8) 8 Langkah Memaksimalkan Potensi Diri

Materi ini disajikan kepada siswa melalui media papan

bimbingan yang dipasang di depan ruang BK. Materi ini

memuat tip tip sederhana untuk memaksimalkan potensi diri

siswa.

9) Membuang Sumber Penghambat Belajar

Materi disampaikan kepada siswa melalui media papan

bimbingan bersama dengan 2 materi yang lain. Materi ini

memuat tip bagaimana untuk membuang berbagai faktor

penghambat belajar. Diharapkan dari materi tersebut siswa

mampu menghilangkan berbagai sumber hambatan dalam

belajar untuk mencapai kesuksesan.

Page 20: (C) bab i   daftar pustaka

20

10) Mensyukuri Hidup

Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media poster

bimbingan yang praktikan pasang pada 15 september 2012 di

ruang BK. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut adalah

“bahagia bukan milik dia yang hebat dalam segalanya, namun

dia yang mampu temukan hal sederhana dalam hidupnya dan

tetap bersyukur.”

11) Pentingnya Membangun Pergaulan untuk Kesuksesan

Materi ini disampaikan kepada siswa melalui media poster

bimbingan yang dipasang di depan ruang BK. Pemasangan

dilakukan pada 15 september 2012. Pesan yang tertulis dalam

poster tersebut adalah “Tiada kesuksesan diraih tanpa

keterlibatan orang lain. Pandai membawa diri di setiap

pergaulan adalah ilmu hidup yang mutlak dilimiliki oleh setiap

orang yang mau sukses (Andrie Wongso).”

12) Berani mencoba

Materi ini disajikan untuk seluruh siswa melalui media

poster bimbingan yang di pasang di depan ruang BK.

Pemasangan dilakukan pada 15 september 2012 selepas pulang

sekolah. Pesan yang tertulis dalam poster tersebut adalah

“Jangan takut gagal sebelum mencoba! Jangan takut jatuh

sebelum melangkah! Kesuksesan milik orang yang berani

mencoba! Ingat! apa apa yang tidak mungkin sering kali belum

pernah dicoba (Andrie Wongso).”

d. Bimbingan Kelompok

Praktikan memberikan pelayanan bimbingan kepada peserta

didik melalui kelompok-kelompok kecil Bimbingan ini ditujukan

untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik. Topik yang

didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini adalah masalah yang

bersifat umum dan tidak rahasia. Bimbingan kelompok yang

sedianya dilakukan dalam bentuk kegiatan kelompok yang

Page 21: (C) bab i   daftar pustaka

21

melibatkan beberapa siswa tersebut urung dilakukan karena

praktikan tidak menemukan permasalahan yang dapat diangkat.

e. Layanan Pengumpulan Data

Layanan ini bertujuan untuk menghimpun berbagai informasi

tentang siswa untuk memudahkan dalam administrasi maupun

kebutuhan tertentu serta untuk memahami siswa lebih dalam.

Layanan penghimpun data ini dilakukan melalui, angket data

pribadi siswa, angket sosiometri dan daftar cek masalah. Selama

layanan penghimpunan data ini berlangsung praktikan berkolaborasi

serta mendapatkan dukungan dari guru pembimbing dan rekan

sesama PPL BK.

Dalam pengisian instrumen yang digunakan untuk

menghimpuan data ini, ada beberapa siswa yang belum mengisi

angket, instrument dan tes. Praktikan berusaha seoptimal mungkin

untuk mendata siswa yang belum mengisi dengan cara mencari

langsung siswa tersebut atau menitipkannya kepada ketua

kelas/temannya untuk diisi oleh siswa yang belum mengisi angket.

Tindak lanjut dari layanan penghimpun data ini digunakan untuk

menentukan layanan yang sesuai diberikan kepada siswa.

1) Daftar Cek Masalah

Pengisian DCM dilakukan pada sangat awal, yaitu sebelum

praktikan diterjunkan dalam KKN PPL. Pada 18 Februari 2012,

sebagai sampel DCM diisi siswa kelas XI IPA 3

2) Data pribadi siswa

Data pribadi siswa berbentuk kartu pribadi diberikan kepada

seluruh siswa kelas X, sementara untuk kelas XI hanya tinggal

melengkapi data yang belum lengkap seperti foto diri dan denah

dari sekolah menuju ke rumah.

Data tersebut kemudian dapat digunakan sewaktu-waktu

untuk melacak latarbelakang siswa, alamat rumahnya apabila

ingin mengadakan home visit, kontak orangtua/wali, dsb.

Page 22: (C) bab i   daftar pustaka

22

3) Sosiometri

Sosiometri dilakukan setelah memasuki tahun ajaran baru

guna melihat sebaran interaksi sosial yang ada diantara siswa.

Sebagai sampel, siswa X H dan XI IPS 3 mengisi angket

sosiometri pada 9-10 Agustus 2012.

4) Data calon penerima beasiswa

Praktikan membantu mengadministrasi dan menyeleksi

siswa yang akan diajukan untuk mendapat berbagai beasiswa

dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Pendataan tersebut ada

yang berdasar keadaan ekonomi / penghasilan saja serta ada juga

yang dengan menyaratkan prestasi atau batas nilai tertentu.

5) Angket Elektronik Siswa

Praktikan membagikan angket yang beriskan lembar data

diri siswa, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, bakat,

minat, cita-cita, hingga prestasi yang pernah diraih oleh siswa.

Angket ini dibagikan tanggal 17 juli 2012 di Masa Orientasi

Peserta Didik Baru (MOPDB). Angket ini bertujuan untuk

menghimpun data siswa baru lebih komprehensif dan direkap

dalam format digital.

2. Layanan responsif

Layanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli

yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan

dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan

gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan.

a. Konseling individual

Tujuan konseling individual adalah membantu siswa

mengatasi atau memecahkan masalah pribadinya (secara face to

face) dengan menggunakan potensinya sendiri secara optimal dan

agar siswa dapat memecahkan masalahnya dengan segera, sehingga

tidak berlarut-larut.

Page 23: (C) bab i   daftar pustaka

23

Pelaksanaan konseling individual yang dilaksanakan sebanyak 4

kali yaitu dengan konseli berinisial :

1. ADT

a. Masalah yang dibahas : Sering membolos b.Teknik yang digunakan : Reality Therapy c. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 1 Agustus 2012 d.Tempat Pelaksanaan : Ruang BK e. Hasil yang Dicapai : Konseli mengakui bahwa dia

sering membolos karena selalu datang telat dan tertahan di gebang sekolah dan berkomitmen untuk tidak mengulang lagi.

2. INT

a. Masalah yang dibahas : Perilaku asosial b.Teknik yang digunakan : Person Centered c. Waktu Pelaksanaan : Rabu, 12 September 2012 d.Tempat Pelaksanaan : Ruang Perpustakaan e. Hasil yang Dicapai : Konseli memahami masalah

yang tengah dihadapinya namun belum mampu membuat keputusan keputusan terkait masalah yang tengah dialaminya.

b. Konseling Kelompok

Konseling kelompok memiliki tujuan untuk memberikan

bantuan layanan berupa konseling secara berkelompok yang

memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan

dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.

Selama praktikan PPL di SMA N 11 Yogyakarta, praktikan

tidak melakukan konseling kelompok. Hal ini dikarenakan sulitnya

menemukan beberapa konseli dengan permasalahan yang sama atau

hampir sama yang mau untuk melakukan konseling.

Page 24: (C) bab i   daftar pustaka

24

c. Referal

Praktikan dalam memberikan bimbingan terkadang

menemukan suatu masalah yang tidak dapat diatasinya dan bukan

merupakan kewenangannya maka praktikan maupun guru

pembimbing diwajibkan untuk melakukan tindakan referral atau alih

tangan kepada orang atau pihak yang mampu dan berwenang.

Selama praktikan melakukan praktik bimbingan dan konseling

di SMA Negeri 11 Yogyakarta praktikan pernah menemui masalah

yang dirasa belum mampu membantu konseli dalam menyelesaikan

masalahnya karena dirasa masalah yang dihadapi konseli bukan

termasuk dalam ranah konselor. Namun hingga praktik pengalaman

lapangan berakhir praktikan belum mampu mereferal kasus yang

dialami konseli pada pihak lain yang lebih berkompeten.

d. Kolaborasi dengan Orang Tua

Kerjasama antara konselor dengan orang tua penting agar

proses bimbingan terhadap peserta didik tidak hanya berlangsung di

sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini

memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian,

dan tukar pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya

mengembangkan potensi peserta didik atau memecahkan masalah

yang mungkin dihadapi peserta didik.

Orang tua siswa selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan dan

masalah yang dialami siswa. Kolaborasi dengan orang tua sejauh ini

dilaksanakan oleh guru BK SMA Negeri 11 Yogyakarta. Praktikan

hanya membantu dalam pelaksanaannya.

Pendampingan kolaborasi dengan orang tua yang pernah

praktikan lakukan beberapa kali oleh guru pembimbing. Salah satu

kolaborasi yang pernah adalah ketika mendapatkan kunjungan dari

ibu Respati, orang tua dari Satya Yoga (kelas X-H). Selama

kunjungan ibu Respati banyak bercerita mengenai Satya dan

Page 25: (C) bab i   daftar pustaka

25

pergaulannya baik di keluarga, lingkungan sekolah yang lama, serta

teman teman sebayanya.

e. Kolaborasi dengan Pihak Luar Sekolah

Kolaborasi dengan pihak luar sekolah yaitu berkaitan dengan

upaya sekolah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur

masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu

pelayanan bimbingan.

Selama praktikan menjalankan PPL di SMA N 11 Yogyakarta,

ada lembaga yang berkolaborasi dengan BK, yaitu tes potensi

akademik yang diselenggarakan oleh YKPN untuk kelas XII IPA

dan IPS. Kegiatan-kegiatan kolaborasi BK dengan pihak luar sekolah

ini diprakarsai oleh koordinator BK, sedangkan praktikan membantu

dalam pelaksanaannya.

Kolaborasi lain yang dilakukan adalah saat bekerjasam dengan

pihak kepolisian dalam menangai masalah perampasan jaket

almamater yang dilakukan oleh siswa SMA Negeri 11 Yk terhadap

siswa SMA Negeri 9 Yk.

f. Konferensi Kasus

Konferensi kasus yaitu kegiatan untuk membahas

permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri

oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan

dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik.

Pertemuan konferensi kasus ini bersifat terbatas dan tertutup.

Selama melakukan praktik BK di SMA Negeri 11 Yogyakarta

praktikan tidak menemukan masalah besar sehingga praktikan tidak

pernah melakukan konferensi kasus.

g. Kunjungan Rumah (home visit)

Kunjungan rumah dilaksanakan untuk memperoleh berbagai

keterangan-keterangan dan informasi yang diperlukan dalam

pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa, dan untuk

pembahasan serta pengentasan permasalahan siswa tersebut.

Page 26: (C) bab i   daftar pustaka

26

Selama praktikan di SMA N 11 Yogyakarta, praktikan tidak

melakukan kunjungan rumah. Kunjungan rumah yang sudah

diagendakan oleh praktikan atas prakarsa guru pembimbing tidak

jadi dilaksanakan, karena orang tua siswa datang ke sekolah.

5. Perencanaan Individual

Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli

agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan

perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan

kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang

tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam dengan

segala karakteristiknya, penafsiran hasil assesment, dan penyediaan

informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki

konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan mengambil

keputusan yang tepat dalam mengembangkan potensinya secara optimal,

termasuk keberbakatan dan kebutuhan khusus konseli.

Selama PPL, layanan perencanaan individual yang diberikan

cenderung kepada layanan dalam bentuk konsultasi terkait penjurusan dan

kelanjutkan studi. Terdapat 3 siswa yang mendapatkan layanan ini, yaitu

melalui layanan konsultasi, baik secara pribadi maupun kelompok.

a. Layanan konsultasi I (individual)

a. Identitas Konseli : Benefitasari b. Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 8 September 2012 c. Tempat Pelaksanaan : Ruang Perpustakaan d. Permasalahan : Memiliki kecemasan untuk

melanjutkan studi di perguruan tinggi di kedokteran hewan.

e. Hasil : Konseli memiliki wawasan terkait pemahaman potensi dirinya sendiri serta strategi yang perlu diterapkan untuk meraih cita cita di perguruan tinggi.

Page 27: (C) bab i   daftar pustaka

27

b. Layanan konsultasi II (individual)

a. Identitas Konseli : Elvin Sanata b. Waktu Pelaksanaan : Jumat, 14 September 2012 c. Tempat Pelaksanaan : Depan ruang kelas d. Permasalahan : Pemilihan jurusan di paska kelas X

antara jurusan IPA atau IPS. e. Hasil : Konseli memiliki kemantapan

dalam memilih jurusan dari kelas X.

C. Hambatan

Dalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling

praktikan menghadapi berbagai hambatan, baik hambatan secara teknis

maupun nonteknis, tetapi berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak

hambatan tersebut dapat diatasi. Adapun hambatan-hambatan dan cara

mengatasinya dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling yang

dialami praktikan, berikut penjabarannya:

1. Layanan Dasar

a. Bimbingan klasikal

1) Praktikan hanya berkesempatan melakukan praktek bimbingan

klasikal pada siswa X dan XI. Hal tersebut dikarena guru

pembimbing praktikan pun hanya mengampu beberapa kelas di

kelas X dan XI. Praktikan sudah berencana akan masuk ke kelas

XII melalui koordinasi dengan koordinator BK namun belum

sempat terlaksana.

2) Beberapa siswa cenderung menyepelekan layanan yang

praktikan. Siswa memandang bahwa layanan BK dipandang

tidak perlu dan tidak penting karena tidak seperti mata pelajaran

pada umumnya. Hal tersebut ditunjukkan seperti siswa

mengerjakan tugas pelajaran lain di saat jam BK, makan di

kelas, dan membuat aktifitas lain yang tidak berhubungan

dengan layanan.

Page 28: (C) bab i   daftar pustaka

28

b. Layanan Pengumpulan Data

1) Ada beberapa siswa yang terlambat mengumpulkan angket

pengisian data pribadi siswa

2) Beberapa siswa tidak mengisi angket secara lengkap, sehingga

praktikan harus dengan telaten menemui satu per satu siswa

yang belum melengkapi datanya.

2. Layanan Responsif

a. Konseling Individual

Pada awalnya, siswa kurang tertarik untuk meminta konseling, meski

praktikan selalu mensosialisasikan layanan konseling setiap kali

masuk kelas, sehingga praktikan harus lebih aktif dan membuka diri

agar lebih dekat lagi dengan siswa.

3. Perencanaan Individual

Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan membuat layanan kurang

optimal meskipun konseli telah mampu mengambil langkah strategis

untuk mencapai pilihan jurusan maupun kelanjutan di perguruan

tinggi.

Page 29: (C) bab i   daftar pustaka

29

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan PPL BK di SMA Negeri 11 Yogyakarta bertujuan untuk

melatih praktikan memperoleh pengalaman faktual khususnya tentang

pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, dan umumnya tentang

kegiatan kependidikan lainnya. Melalui kegiatan PPL BK di SMA N 11

Yogyakarta ini praktikan juga bisa menyelaraskan teori-teori yang telah

didapat di bangku kuliah dengan realita di lapangan.

Berdasarkan hasil observasi pada 2 - 14 Februari 2012, praktikan

melakukan need assessment peserta didik di SMA Negeri 11 Yogyakarta,

kemudian menyusun beberapa program bimbingan dan konseling seperti

layanan dasar, layanan responsif dan perencanaan individual. Program

tersebut dilaksanakan saat kegiatan PPL berlangsung, yaitu pada 2 Juli - 15

September 2012. Dari kegiatan PPL yang telah dilakukan, praktikan dapat

mengambil kesimpulan:

1. Layanan Dasar

a. Bimbingan klasikal

Praktikan telah berhasil memberikan bimbingan klasikal sebanyak

sepuluh kali dengan materi: Untuk Apa Kita Hidup melalui

pemutaran video (4 Agustus); Berprasangka baik terhadap sesama

ceramah dan diskusi (6 Agustus); Menjadi pribadi yang tertib melalui

ekspositori dan video (10 Agustus); Sejauh Mana Kamu Mengenal

diri sendiri? Melalui menulis ekspresif (11 Agustus); Bersikap

optimis melalui telling story (1 September); Memahami gaya belajar

melalui ekspositori dan diskusi (3 September); Terjerat Tali melalui

permainan kelompok (8 September); Empati pada sesama melalui

permainan dan ceramah (14 September); Mengusir malas dari diri

sendiri. Selepas tanggal 15 september 2012 praktikan masih

mendapatkan kesempatan untuk memberikan layanan bimbingan

klasikal untuk kelas XI IPA 5 dengan materi kisah katak tuli.

Page 30: (C) bab i   daftar pustaka

30

b. Layanan Orientasi

Materi Layanan orientasi yang telah praktikan lakukan adalah

mengenai :

5) Mengenal potensi diri untuk kelas X melalui ekspresive writing

dalam kelompok besar.

6) Mensosialisasikan peran BK melalui bimbingan klasikal pada

awal tahun ajaran agar siswa memahami bahwa BK akan

memberikan layanan untuk perkembangan siswa.

c. Layanan Informasi

Praktikan mengadakan layanan informasi melalui pembuatan media

bimbingan berupa papan bimbingan materi 6 hal sumber malas

belajar, 8 langkah memaksimalkan potensi diri, dan membuang

sumber penghambat belajar. Praktikan juga memasang 3 media poster

bimbingan dengan materi mensyukuri hidup, pentingnya membangun

pergaulan untuk kesuksesan, dan berani mencoba. Papan bimbingan

di pasang di depan ruang BK sedang psoter bimbingan ditempatkan

di ruang konseling dan sekitar ruang BK.

d. Layanan Pengumpulan Data

Praktikan melakukan layanan penghimpun data melalui, angket data

pribadi siswa, daftar cek masalah (DCM), angket sosiometri, dan data

calon penerima beasiswa. Dalam pengisiannya praktikan mengalami

kesulitan dikarenakan banyak siswa yang terlambat mengumpulkan

data atau mengisi namun tidak lengkap, sehingga praktikan harus

telaten menemui siswa yang datanya belum diisi.

2. Pelayanan Responsif

a. Konseling Individual

Praktikan melakukan 2 kali konseling individual, yaitu pada siswa

ADT yang memiliki masalah dalam bersikap disiplin untuk mengikuti

KBM dan siswi INT yang mempunyai permasalahan terkait perilaku

asosial.

Page 31: (C) bab i   daftar pustaka

31

b. Kolaborasi dengan Orang Tua

Bersama guru pembimbing praktikan melakukan kolaborasi dengan

orang tua dan kolaborasi dengan pihak luar sekolah

c. Kolaborasi dengan Luar Sekolah

Praktikan membantu pelaksanaan kolaborasi yang diselenggarakan BK

dengan YKPN dalam mengadakan tes potensi akademik. Kolaborasi

lain bekerjasama dengan kepolisian kaitannya dengan kasus SMA

Negeri 9 Yk.

Praktikan juga telah melaksanakan praktik persekolahan selama PPL

antara lain: pendaftaran dan penerimaan peserta didik baru; piket ruang BK

dan perpustakaan; pembuatan papan struktur BK; mengolah data pribadi

siswa, DCM, dan sosiometri; pembuatan poster dan papan bimbingan; daftar

presensi dan siswa asuh; pembuatan buku tamu BK; penyajian data output

kelulusan siswa, dan presensi khusus.

B. Saran

1. Bagi guru pembimbing; disarankan untuk melanjutkan konseling pada

BIK yang membutuhkan pendampingan lanjutan; mengganti isi papan

bimbingan secara berkala serta membuat berbagai media bimbingan yang

dapat meningkatkan antusiasme siswa; dan melakukan layanan konseling

kelompok serta home visit.

2. Bagi siswa, diharapkan bisa lebih bekerjasama dengan praktikan

khususnya dalam hal disiplin mengisi dan mengumpulkan berbagai

angket yang disebarkan untuk kepentingan layanan BK.

Page 32: (C) bab i   daftar pustaka

32

DAFTAR PUSTAKA

TIM Pembekalan KKN-PPL. 2012. Materi Pembekalan KKN-PPL. UNY. Tidak

diterbitkan.

TIM Panduan KKN-PPL. 2012. Panduan KKN-PPL. UNY. Tidak diterbitkan.