Buta Senja

19
BUTA SENJA

description

oftalmologi

Transcript of Buta Senja

Page 1: Buta Senja

BUTA SENJA

Page 2: Buta Senja

SKENARIO

• Seorang pria C usia 50 tahun merasa pandangannya terasa kabur hanya bila menjelang sore hari. C tidak menemukan masalah dalam membaca tulisan jarak jauh maupun jarak dekat. C tidak suka makan sayur-sayuran sejak kecil.

Page 3: Buta Senja

Identifikasi istilah

• Rabun senja• Pandangan Kabur

Page 4: Buta Senja

• Rabun Senja keadaan dimana penderita kesulitan dalam meliihat pada waktu sore/gangguan pada sel batang retina yang disebabkan karena kekurangan vitamin A

• Pandangan kabur keadaan dimana seserang dapat melihat suatu benda tetapi kurang begitu jelas/samat-samar

Page 5: Buta Senja

• Kenapa rabun senja terjadi pada sore hari• Apakah sayuran mempengaruhi rabun senja• Apakah faktor usia mempengaruhi rabun

senja • Mengapa C tidak mengeluhkan masalah dalam

membaca tulisan baik jarak jauh maupun dekat.

Page 6: Buta Senja

• Kurang vitamin A sehingga menyebabkan rabun senja vit A berperan pening dalam pembentukan rhodopsin

• Rhodopsin pigmen yang berfungsi dalam penglihatan untuk spesifikasi warna.

Page 7: Buta Senja

Tidak suka makan sayurMata

Defisiensi Vitamin A

Gangguan pembentukan Rhodopsin

Rabun Senja

Page 8: Buta Senja

Anatomi

• Kornea lapisan mata paling depan, berfungsi memfokuskan benda dengan cara refraksi

• Retina bagian amata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya dibagian bintik kuning, setelah retina. Cahaya diteruskan ke saraf optik

• Lensa mengatur cahaya yang masuk sehingga tepat jatuh dibintik kuning dalam retina ketika melihat jauh lensa akan menipis sedangkan objek dekat lensa akan menebal

Page 9: Buta Senja

• Iris sebagai diafragma, merupakan bagian yang berwarna dari mata

• Pupil mengatur dan menurunkan kualitas cahaya yang masuk, akan melebar jika cahaya gelap dan menyempit apabila terang/lebar pupil dipengaruhi oleh insan benda di sekelilingnya

• Fovea sentralis daerah cekungan berukuran 0,25 mm yang ditengah-tengahnya terdapat makula lutea (bintik kuning)

Page 10: Buta Senja

Lapisan bola mata

• Tunica Fibrosasclera dan kornea

• Tunica Vasculosa pigmentosaChoroideaCorpus ciliarea. corona ciliarisb. processus ciliarisc. M. Ciliarisiris dan pupil

• Tunica nervosa (retina)

Page 11: Buta Senja

• Saraf optik saraf yang memasuki sel di retina, untuk menuju ke otak

• Koroid antara sklera dan retina

Page 12: Buta Senja

Isi bola mata

• Humor Aquosus• Corpus Vitreum• Lensa

Page 13: Buta Senja

Fisiologi

• Mekanisme penglihatanSinar kornea lensa mata retina ( bintik

kuning )• Perubahan potensial sel batang dan sel

kerucut

Page 14: Buta Senja

Histologi

• Kornea : pada bagian depan kornea terdapat jaringan epitel berlapis – lapis gepeng tanpa lapisan tanduk, di bawah kornea terdapat serat – serat kolagen.

• Koroid : terdapat jaringan ikat longgar.• Muskulus siliaris : terdapat otot polos.• Lensa : terdapat epitel subskapularis terdiri

atas sel selapis epitel kuboid.

Page 15: Buta Senja

• Lapisan retina– Epitel pigmen– Lap. Batang dan kerucut– Membrane limintas eksterna– Lap. Inti luar– Lap. Pleksiform luar– Lap. Inti dalam– Lap. Pleksiform dalam– Lap. Sel ganglion– Lap. Serat saraf– Membran limintas interna

Page 16: Buta Senja

• Vit. A sangat berperan terutama pada kasus ini pada adaptasi gelap karena vit A. retinol retinal mengikat skotopsin dan melalui proses biokimia akan membantu mata khususnya sel batang dalam penglihatan gelap pada cahaya remang.

Page 17: Buta Senja

Pencegahan dan penanganan

• mengkonsumsi vit.A sesuai kebutuhan• pemberian kapsul vit.A pada balita dan Ibu

hamil• dapat disembuhkan dengan sempurna dalam

waktu kurang dari 1 jam melalui pemberianVitamin A intravena

Page 18: Buta Senja

Mekanisme penglihatan normal

Cahaya Masuk kornea Pupil lensa Retina (Bintik Kuning)

Page 19: Buta Senja

Mekanisme terjadinya rabun senja