BUT DAN PPH 21

26
BUT DAN PPH 21 1

description

BUT DAN PPH 21. BENTUK USAHA TETAP. BENTUK USAHA YANG DIPERGUNAKAN OLEH. ORANG PRIBADI SEBAGAI SUBJEK PAJAK LN. BADAN SEBAGAI SUBJEK PAJAK LN. UNTUK MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN DI INDONESIA. BENTUK USAHA TETAP. Tempat kedudukan manajemen Cabang perusahaan - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of BUT DAN PPH 21

Page 1: BUT DAN PPH 21

BUT DAN PPH 21

1

Page 2: BUT DAN PPH 21

2

BENTUK USAHA YANG DIPERGUNAKAN OLEH

ORANG PRIBADISEBAGAI

SUBJEK PAJAK LN

UNTUK MENJALANKAN USAHA ATAU KEGIATAN

DI INDONESIA

BENTUK USAHATETAP

BADANSEBAGAI

SUBJEK PAJAK LN

Page 3: BUT DAN PPH 21

3

• Tempat kedudukan manajemen• Cabang perusahaan• Kantor perwakilan• Gedung kantor• Pabrik• Bengkel• Pertambangan dan penggalian sumber alam, wilayah kerja pengeboran untuk pertambangan• Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan• Proyek konstruksi/instalasi/perakitan• Pemberian jasa yang dilakukan lebih dari 60 hari dalam jangka waktu 12

bulan• Agen yang kedudukannya tidak bebas• Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi luar negeri yang menerima

premi atau menanggung resiko di Indonesia

BENTUK USAHATETAP

Page 4: BUT DAN PPH 21

4

PENGHASILAN DARI- USAHA/KEGIATAN BUT- HARTA YANG DIMILIKI/ DIKUASAI BUT

PENGHASILAN KANTOR PUSAT

DARI

- USAHA ATAU KEGIATAN- PENJUALAN BARANG-BARANG- PEMBERIAN JASA

PENGHASILAN YG TERSEBUT DLM PASAL 26

YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH

KANTOR PUSAT

DI INDONESIA YG SEJENIS DENGAN YG

DILAKUKAN BUT DI INDONESIA

SEPANJANG ADA HUBUNGAN EFEKTIF

ANTARA BUT DGN HARTA/KEGIATAN YG

MEMBERIKAN PENGHASILAN

OBJEK PAJAK BUT

Page 5: BUT DAN PPH 21

5

BANK DI LUAR

INDONESIA

BUT DI INDONESIA

KANTOR PUSAT KONSULTAN DI LN

BUT DI INDONESIA

BANK BUT DI INDONESIA

PT. A DI INDONESIA

PINJAMANBUNGA

PT. B DI INDONESIA

KANTOR PUSAT DI LN

PINJAMAN

PT. C DI INDONESIA

PT. D DI INDONESIA

PT. E DI INDONESIA

PT. F DI INDONESIA

BARANG ALABA

BARANG A

JASA KONSULTASIFEE

JASA KONSULTASI

OBJEK PAJAK BUTPENGHASILAN KANTOR PUSAT DARI USAHA ATAU KEGIATAN DAN PENJUALAN BARANG YG SEJENIS

DENGAN YG DILAKUKAN BUT DI INDONESIA

Page 6: BUT DAN PPH 21

6

JASA MANAJEMENJASA PEMASARAN

JASA PRODUKSI

PERJANJIAN/LISENSIPENGGUNAAN

MERK“X”

Perusahaan XDI LUAR

INDONESIA

BUTDI

INDONESIA

Perusahaan YDI

INDONESIA

ROYALTI

OBJEK PAJAK BUTPENGHASILAN KANTOR PUSAT TSB DALAM

PASAL 26 SEPANJANG TERDAPAT HUBUNGANEFEKTIF ANTARA BUT DGN HARTA/KEGIATAN

YANG MEMBERIKAN PENGHASILAN

Page 7: BUT DAN PPH 21

7

BIAYA YANG BERKENAAN DENGAN

PENGHASILAN KANTOR PUSAT

SEHUBUNGAN DENGAN :- Usaha atau kegiatan,- Penjualan barang,-Pemberian jasa,-YG SEJENIS DGN YANG DIJALANKAN “BUT” DI INDONESIA

PENGHASILAN SEBAGAIMANATSB DALAM PASAL 26 JIKA TERDAPAT HUBUNGAN EFEKTIFANTARA BUT DENGANHARTA/KEGIATAN YG MEMBERIKAN PENGHASILAN

BIAYA YANG BOLEHDIKURANGKAN DARIPENGHASILAN BUT

Page 8: BUT DAN PPH 21

8

BIAYA ADM. KANTORPUSAT YG BOLEH

DIBEBANKAN SBG BIAYA

BESARNYA DITETAPKANDIRJEN PAJAK

PEMBAYARAN KPDKANTOR PUSAT YG

TIDAK BOLEHDIBEBANKAN SBG

BIAYA

- ROYALTI/IMBALAN SEHUB. DGN PENGGUNAAN HARTA, PATEN, DAN HAK LAINNYA- IMBALAN SEHUB. DGN JASA MANAJEMEN DAN JASA LAINNYA- BUNGA, KECUALI BUNGA YG BERKENAAN DGN USAHA PERBANKAN

PENENTUAN LABABUT

Pasal 5 Ayat (3)

BIAYA YG BERKAITAN DGN USAHA ATAU KEGIATAN BUT

Page 9: BUT DAN PPH 21

9

Perlakuan pajak atas PKP dari BUT yangdiinvestasikan kembali di Indonesia

PKP dikurangi PPhBUT (28% X PKP)

kemudian

Dikenakan PPh 26

sebesar 20%

Kecuali jika penghasilan tsb di investasikan kembali di IND

Page 10: BUT DAN PPH 21

Nestle-ind merupakan BUT berpenghasilan500 juta tahun 2013.•PPh BUT terutang: 28% x 500 juta =

140juta jika perusahaan berinvestasi kembali di ind.

•PKP 500jutaPPh terutang 140juta PKP – PPh terutang 360jutaAtas penghasilan tsb dikenakan pajak lagi:20% x 360juta = 72juta jika perusahaan tdk berinvestasi kembali di ind.

10

Page 11: BUT DAN PPH 21

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

11

Berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain

Sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan orang pribadi (subjek pajak DN)

Page 12: BUT DAN PPH 21

WAJIB PAJAK PPh PASAL 21

Pegawai Penerima pesangon dan tunjangan hari tua Bukan pegawai yang menerima atau

memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan lain

Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan keikutsertaan dalam kegiatan

12

Page 13: BUT DAN PPH 21

OBJEK PAJAK PPh PASAL 21

Penghasilan yang diterima/diperoleh pegawai/penerima pensiun secara teratur berupa gaji,uang pensiun bulanan,upah,honorarium, tunjangan

Penghasilan yang diterima/diperoleh pegawai/penerima pensiun secara tidak teratur berupa jasa produksi, tantiem, THR, gratifikasi,bonus

Upah harian,upah borongan,upah satuan, upah borongan yang diterima tenaga kerja lepas

13

Page 14: BUT DAN PPH 21

Uang tebusan pensiun,uang THT,uang pesangon,sehubungan dengan PHK

Imbalan kepada bukan pegawai berupa honorarium, komisi sehub. dgn pekerjaan/jasa

Imbalan kepada peserta kegiatan Penerimaan dalam bentuk natura dan

kenikmatan lainnya yang diberikan oleh bukan WP selain pemerintah atau WP yang dikenakan PPh final dan yang dikenakan berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profit)

14

Page 15: BUT DAN PPH 21

PEMOTONG PPh PASAL 21

Pemberi kerja yang membayar gaji,upah, honorarium,tunjangan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang dilakukan oleh pegawai/ bukan pegawai

Bendaharawan pemerintah yang membayar gaji,upah,honorarium,tunjangan sehubungan dengan pekerjaan/jabatan,jasa dan kegiatan

Dana pensiun,badan penyelenggara Jamsostek,dan badan lain yang membayar uang pensiun dan THT/Jaminan Hari Tua

15

Page 16: BUT DAN PPH 21

Orang pribadi (OP) yang melakukan kegiatan usaha

Penyelenggara kegiatan (termasuk badan pemerintah,organisasi termasuk organisasi nasional/internasional, perkumpulan,OP serta lembaga lainnya yang melakukan kegiatan) yang membayar honorarium,hadiah atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada WPOP DN berkenaan suatu kegiatan.

16

Page 17: BUT DAN PPH 21

BIAYA JABATAN

17

Bagi PEGAWAI TETAP

Ditetapkan sebesar 5% dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya 6.000.000/tahun atau 500.000/bulan

Page 18: BUT DAN PPH 21

18

BIAYA PENSIUN

Bagi PENSIUNAN

Ditetapkan sebesar 5% dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya 2.400.000/tahun atau 200.000/bulan

Page 19: BUT DAN PPH 21

Tarif Pajak dan Penerapannya

Tarif pasal 17 UU PPh diterapkan atas PKP dari:

Pegawai tetapPenerima pensiun berkala yang dibayar

bulananPegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas

yang dibayarkan secara bulananBukan pegawai yang menerima imbalan

berkesinambungan

19

Page 20: BUT DAN PPH 21

1. Pegawai tetap

20

PPh Pasal 21 = PKP x Tarif Pasal 17 UU PPh

PPh Pasal 21 = (Penghasilan netto-PTKP) x Tarif Pasal 17 UU PPh

PPh Pasal 21 = (Penghasilan bruto – biaya jabatan – – biaya yang diperkenankan lain - PTKP) x Tarif Pasal 17 UU PPh

Page 21: BUT DAN PPH 21

2. Penerima pensiun berkala

21

PPh Pasal 21 = PKP x Tarif Pasal 17 UU PPh

PPh Pasal 21 = (Penghasilan netto-PTKP) x Tarif Pasal 17 UU PPh

PPh Pasal 21 = (Penghasilan bruto – biaya pensiun – biaya yang diperkenankan lain - PTKP) x Tarif Pasal 17 UU PPh

Page 22: BUT DAN PPH 21

3. Pegawai tidak tetap dibayar bulanan, jika kumulatif penghasilan 1 bulan melebihi 1.320.000

22

PPh Pasal 21 = PKP x Tarif Pasal 17 UU PPh

PPh Pasal 21 = (Penghasilan netto-PTKP) x Tarif Pasal 17 UU PPh

PPh Pasal 21 = (Penghasilan bruto – biaya yang diperkenankan lain - PTKP) x Tarif

Pasal 17 UU PPh

Page 23: BUT DAN PPH 21

4. tenaga ahli (pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, dll)

23

PPh Pasal 21 = ((50% x penghasilan bruto) – biaya yang diperkenankan lain - PTKP) x Tarif Pasal 17 UU PPh

Page 24: BUT DAN PPH 21

5. Penghasilan yang dibawah ini:a. Honorarium yang diterima atau diperoleh anggota

dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama

b. Jasa produksi,tantiem,gratifikasi,bonus yang diterima atau diperoleh mantan pegawai

c. Penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang dibayarkan oleh penyelenggara program pensiun

24

PPh Pasal 21 = (Penghasilan bruto - biaya yang diperkenankan lain – PTKP) x Tarif Pasal 17 UU PPh

Page 25: BUT DAN PPH 21

Lapisan Kena Pajak Tarif

Sampai dengan Rp 50.000.000 5%

Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 15%

Rp 250.000.000 s/d Rp 500.000.000 25%

Diatas Rp 500.000.000 30%

25

Page 26: BUT DAN PPH 21

Langkah pertama untuk memulai perubahan adalah menyadari bahwa

perubahan itu ada di tangan kita sendiri

Pradiansyah