Business Plan Bocca

22
PROPOSAL Business Plan “BOCCA” SINGKONG MANIS PRAKTIS PENUNDA LAPAR Diusulkan oleh: Siska Fitriana Wahyu W (13/353352/KU/16156) Agustin Wulandari (13/346553/KU/15817) Kharina Nur Shabrina (13/346436/KU/15793)

description

contoh makalah bisni plan

Transcript of Business Plan Bocca

PROPOSALBusiness Plan

BOCCA SINGKONG MANIS PRAKTIS PENUNDA LAPAR

Diusulkan oleh:Siska Fitriana Wahyu W(13/353352/KU/16156)Agustin Wulandari(13/346553/KU/15817)Kharina Nur Shabrina(13/346436/KU/15793)

Pangan Lokal sebagai Identitas BangsaDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL 1DAFTAR ISI 2RANGKUMAN 3BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang 41.2. Urgensi Kegiatan Kewirusahaan 51.3. Uraian Persoalan pada Masyarakat 51.4. Manfaat Kegiatan Kewirusahaan 51.5. Identifikasi Peluang Usaha 5BAB II RENCANA USAHA2.1. Identitas Perusahaan 62.2. Executive Summary 62.3. Visi dan Misi 72.4. Tujuan Perusahaan 72.5. Sumber Daya dan Peluang Pasar 7BAB III GAMBARAN UMUM USAHA 3.1. Analisis Pasar 83.2. Perencanaan Operasi 93.3. Perencanaan SDM 113.4. Perencanaan Keuangan 12BAB IV PENUTUP4.1. Kesimpulan 154.2. Saran 15

RANGKUMANSingkong (Manihot utilissima) atau biasa disebut dengan ketela pohon maupun ubi kayu merupakan salah satu komoditi pangan di Indonesia. Singkong memiliki produktivitas yang tinggi karena tempat tumbuhnya yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia. Namun, pemanfaat singkong secara komersil masih sangat terbatas. Padahal jika dilihat dari nilai gizinya, singkong memiliki kandungan gizi yang hampir setara dengan nasi sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif substitusi nasi untuk memenuhi kebutuhan kalori tubuh per harinya. Selain itu, singkong bebas dari gluten, yang membuatnya aman untuk dikonsumsi oleh anak dengan autism. Gluten yang terkandung dengan presentase yang tinggi pada tepung terigu, memiliki dampak kurang baik pada penderita Celiac Disease.Minat masyarakat akan pangan tradisional makin hari mengalami penurunan akibat tergeser oleh makanan-makanan kemasan maupun siap saji yang lebih modern. Padahal kandungan gizi yang terdapat pada makanan tersebut tidak semuanya baik untuk kesehatan.Bocca merupakan produk inovasi baru dalam penyajian singkong kukus yang diberi pemanis yang kini sudah jarang diminati oleh masyarakat. Bocca memiliki beberapa kelebihan diantaranya, (1) Kemasan yang praktis dan ekonomis, (2) Dari segi rasa tersedia 3 pilihan rasa sebagai topping, yaitu coklat, original (gula aren), dan plain, (3) Penyajian yang fresh from the oven dimana penyajian produk langsung dari pengukus kemudian diberi topping di tempat, (4) Ukuran singkong yang dapat dinikmati dalam sekali lahap oleh pelanggan.

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangSingkong atau biasa disebut dengan ketela pohon maupun ubi kayu merupakan salah satu komoditi pangan di Indonesia. Tanaman palawija ini memiliki nama latin Manihot utilissima. Bagian tubuh dari singkong memiliki beberapa manfaat, seperti umbi singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, sementara daunnya bisa untuk disayur ataupun pakan ternak..Singkong tumbuh secara optimal pada dataran dengan ketinggian 10-700 m dpl dengan tanah berstruktur gembur, tidak liat. Sehingga dapat dengan mudah dijumpai di banyak tempat. Tempat penanaman singkong tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia. Hal ini membuat singkong memiliki produktivitas yang tinggi. Di daerah Yogyakarta produktivitas singkong sempat mengalami penurunan pada tahun 2011, diakibatkan dampak dari letusan Gunung Merapi pada tahun 2010. Namun, sejak tahun tersebut produktivitasnya terus merangkak naik hingga tahun 2014 ini.Selama ini pemanfaat singkong secara komersil masih sangat terbatas yang membuat harga pasarannya murah. Pemanfaatan singkong selama inimasih sebatas dijadikan bahan dasar tepung mocaf untuk membuat berbagai macam kue, singkong keju, atau diolah secara sederhana untuk camilan keluarga. Padahal jika dilihat dari nilai gizinya, singkong memiliki kandungan gizi yang hampir setara dengan nasi.Dengan kandungan karbohidrat dan kalori yang tinggi, singkong dapat dijadikan sebagai pilihan alternatif substitusi nasi untuk memenuhi kebutuhan kalori tubuh per harinya.Selain itu, singkong bebas dari gluten, yang membuatnya aman untuk dikonsumsi oleh anak dengan autism. Gluten yang terkandung dengan presentase yang tinggi pada tepung terigu, memiliki dampak kurang baik pada penderita Celiac Disease karena dapat merusak dinding usus halusnya.Berdasarkan permasalahan diatas, kami memiliki gagasan baru untuk memproduksi singkong secara komersil. Kami mengenalkan kembali kepada masyarakat mengenai makanan tradisional yang terbuat dari singkong kukus yang diberi gula aren, diharapkan bahwa minat masyarakat terhadap singkong dan makanan tradisional akan meningkat kembali. Dengan inovasi berupa kemasan ekonomis yang dapat dibawa kemana saja, pilihan rasa yang tidak sebatas gula aren saja, penyajian langsung yang hangat dari tempat pengukus, serta ukuran yang produk yang dapat dinikmati konsumen dengan sekali lahap.1.2. Urgensi Kegiatan KewirusahaanSingkong merupakan salah satu komoditas pertaniandi Indonesia. Karena tempat penanamannya yang tidak mengisyaratkan lahan dengan banyak kriteria, singkong memiliki produktivitas yang tinggi. Singkong memiliki nilai kalori dan karbohidrat yang tinggi hampir setara dengan nasi. Selain itu, singkong juga bebas dari gluten. Namun, pemanfaatan singkong di Indonesia sebagai salah satu pilihan makanan masih terbatas. Hal ini didukung juga dengan minat masyarakat akan pangan tradisional makin hari mengalami penurunan akibat tergeser oleh makanan-makanan kemasan maupun siap saji yang lebih modern.

1.3. Uraian Persoalan pada MasyarakatMinat masyarakat akan pangan tradisional makin hari mengalami penurunan akibat tergeser oleh makanan-makanan kemasan maupun siap saji yang lebih modern. Padahal kandungan gizi yang terdapat pada makanan tersebut tidak semuanya baik untuk kesehatan. Sementara itu, singkong yang merupakan salah satu komoditas pertanian di Indonesia dengan produktivitas tinggi kurang dimanfaatkan dalam hal komersil dengan baik. Oleh karena itu, kami memiliki gagasan untuk mengenalkan kembali makanan tradisional berbahan dasar singkong kepada masyarakat dengan inovasi-inovasi dalam hal penyajiannya.

1.4. Manfaat Kegiatan KewirusahaanManfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan kewirusahaan kami antara lain:1. Pemanfaatan singkong yang lebih luas dapat menambah kesejahteraan petani singkong2. Meningkatkan kembali minat masyarakat terhadap makanan tradisional3. Sebagai salah satu lapangan pekerjaan yang dapat menyerap SDM

1.5. Identifikasi Peluang UsahaSumber daya yang tersedia cukup melimpah dan mudah untuk ditemui. Belum adanya usaha lain yang sama dengan kami ditambah lagi dengan inovasi-inoasi yang kami tawarkan dalam produk kami membuat peluang usaha yang bagus dalam memproduksi Bocca. Namun, dengan brand baru kami harus mengejar publikasi pada awal pemasaran produk kami.

BAB IIRENCANA USAHA

2.1. Identitas PerusahaanNama Usaha: BoccaBidang Usaha: KulinerJenis Produk: Makanan TradisionalAlamat Usaha: Jl. Monjali Gg. Code, Sinduadi, Mlati, Sleman, YogyakartaNomor Telepon: 083845360684

2.2. Executive SummaryBocca merupakan bisnis yang bergerak pada bidang pangan tradisional. Bisnis kami ingin mengangkat kembali gagasan pangan tradisional atau pangan lokal ke tengah-tengah masyarakat. Produk pertama yang akan kami produksi diberi nama BOCCA. Produk ini merupakan inovasi baru dalam penyajian singkong kukus yang diberi pemanis yang kini sudah jarang diminati oleh masyarakat, terutama anak muda. Padahal rasa dan kandungan energi dari makanan ini sangat patut untuk diperhitungkan.Terget pasar yang dibidik untuk pemasaran Bocca adalah kalangan muda. Namun, tidak menutup kemungkinan jika produk ini akan diminati hingga kalangan tua tanpa mengenal batas usia. Untuk awal pemasaran akan kami pasarkan di sekitar lingkungan kampus dan tempat parkir supermarket dimana terdapat stop point untuk tempat pelanggan menikmati produk kami. Harapan kami nantinya produk ini akan bisa dipasarkan hingga mancanegara, dengan metode packaging yang lebih praktis tanpa mengurangi rasa dan kualitas produk.Bocca memiliki beberapa kelebihan diantaranya, yaitu (1) Dari segi packaging kami menggunakan kardus semi plastik dengan desain menarik khas anak muda sekaligus membubuhi keterangan nilai gizi / Nutrition Facts di belakang kemasan (2) Dari segi rasa, kami menyediakan 3 pilihan rasa sebagai topping, yaitu coklat, original (gula aren), dan plain (3) Dalam hal penyajian kami menerapkan prinsip fresh from the oven, sehingga penyajian produk langsung dari pengukus kemudian diberi topping di tempat yang membuat aroma serta citarasanya tetap terjaga (4) Ukuran singkong yang dipotong sedemikian rupa hingga dalam penyajian dapat dinikmati dalam sekali lahap oleh pelanggan.2.3. Visi dan MisiVisi dari perusahaan kami adalah mengangkat kembali produk pangan lokal tradisional ke tengah-tengah masyarakat sekaligus menjadikannya pilihan makanan yang diminati khalayak umum. Misi yang kami lakukan untuk mewujudkan visi tersebut, antara lain:1. Mengutamakan kualitas dan cita rasa produk2. Pengemasan yang menarik tanpa mengurangi kualitas produk3. Penyajian yang hangat langsung dari tempat mengukus4. Melakukan inovasi produk

2.4. Tujuan PerusahaanTujuan dari perusahaan kami adalah memberikan penawaran kepada masyarakat mengenai makanan lokal tradisional. Mengangkat potensi sumber daya lokal untuk bisa dimanfaatkan dan dikembangkan lebih luas. Membudayakan kembali makanan tradisional agar bisa diminati lagi oleh khalayak umum.

2.5. Sumber Daya dan Peluang PasarSingkong dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Selain mengandung karbohidrat kompleks, singkong mengandung kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C serta amilum, dan juga bebas glutein sehingga bagus bagi penderita diabetes dan authis.Selama ini pemanfaatan singkong belum maksimal, karena singkong masih dianggap makanan kelas bawah. Hingga saat ini harga singkong tergolong sangat murah, yaitu sekitar Rp 2000,00 Rp 3000,00 / kg. Dan musim panen bisa turun menjadi Rp 1500,00/kg. Pemanfaatan singkong kini mulai berkembang untuk dimanfaatkan menjadi makanan ringan, seperti sigkong keju, serta bahan dasar berbagai jenis makanan modern, seperti roti, mi, makanan ringan, kulit lumpia, bakso, kue basah, hingga makaroni. Namun akibat minimnya pengembangan industri singkong di Indonesia membuat pemanfaatan singkong sendiri kurang bisa berkembang. Selain itu, pemerintah juga belum terlalu memperhatikan singkong seperti komoditas pangan lain.

BAB IIIGAMBARAN UMUM USAHA2.1. Analisis Pasar2.1.1. Analisis SWOT1. Strength (kekuatan)a. Keunggulan produkProduk ini merupakan makanan sehat dan mempunyai rasa yang lezat dengan harga terjangkau serta kemasan yang ekonomis. Selain itu, ukuran produk yang sudah disesuaikan sedemikian rupa sehingga bisa dinikmati dengan sekali lahap.b. KesehatanProduk ini baik untuk penderita diabetes dan autis karena bahan dasar kami berupa singkong terbebeas dari gluten.c. Bahan baku murah mudah di dapatBahan baku dari produk kami mudah di dapat dan murah. Hal ini dapat dilihat dari harga singkong per kilo hanya Rp 2000 Rp 3000.2. Weakness (kelemahan)a. Minimnya pengalaman Pengalaman kami dalam merintis usaha masih sangat minim, merupakan salah satu kelemahan pada kami.3. Opportunities (peluang)a. Inovasi produkDengan memunculkan singkong dengan rasa yang berbeda dan dalam kemasan yang menarik, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen.b. PemasaranKami memilih sekitar kampus untuk memasarkan produk ini.4. Threats (ancaman)a. Kurang minatnya konsumen terhadap produk, karena konsumen menganggap singkong merupakan makanan kelas bawah.

2.1.2. Segmentasi PasarPada tahap awal pemasaran kami akan memasarkan di sekitar lingkungan kampus dengan target utama konsumen adalah mahasiswa. Oleh karena itu, desain dari packaging kami buat semenarik mungkin khas anak muda. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat dari kalangan tua yang juga ikut tertarik, karena lingkungan kampus yang tidak hanya terbatas untuk mobilitas mahasiswa. Tahap selanjutnya, kami akan bekerjasama dengan beberapa swalayan kecil dengan lokasi strategis dan stop point yang nyaman untuk konsumen yang ingin menikmati produk kami di tempat.2.1.3. Target PasarTarget pemasaran dari produk kami yang bernama Bocca adalah masyarakat umum segala usia. Prioritas konsumen awal kami adalah mahasiswa dan warga yang tinggal di sekitar kampus. Setelah itu, target pemasaran kami akan diperluas menjadi masyarakat secara umum yang tinggal di Yogyakarta. Kemudian akan berkembang lagi dengan membuka cabang di daerah lain diluar kota Yogyakarta.

2.1.4. Strategi PemasaranCara pemasaran yang akan kami lakukan ada dua cara, yaitu secara online dan offline. Pemasaran via online kami jalankan melalui social media dengan cara membuat fanpage mengenai produk kami yang akan mempublikasi mengenai informasi produk, promo, serta lokasi lapak kami. Saat usaha kami sudah berkembang dengan pesat, kami akan membuat website khusus produk kami yang dapat melayani order via online. Sedangkan, pemasaran secara offline kami lakukan dengan cara membagikan pamphlet di sjumlah titik keramaian tertentu, sekaligus meminta bantuan untuk penyampaian informasi melalui mulut ke mulut kepada teman kami.

2.2. Perencanaan Operasi2.2.1 Perencanaan produkProduk yang akan kami produksi telah kami sesuaikan dengan minat konsumsi masyarakat terutama masyarakat Yogyakarta yang menyukai panganan tradisional terutama ketela. Namun karena berbahan dasar ketela kemungkinan besar mengurangi minat anak muda dalam memilih panganan tradisional, kami membuat inovasi dalam produk kami agar tetap khas tradisional namun kami ubah kemasannya menjadi kemasan yang praktis dan menarik, sehingga semua kalangan dapat menikmati produk kami. Dan perencanaan pemasaran produk kami akan kami pasarkan di daerah sekitar kampus karena ramai tentunya dapat membuka peluang banyak pembeli bagi produk kami.

2.2.2 Proses Pembuatan

- Daun Pandan- Air- GaramPada proses pembuatan produk kami sangat mudahBahan: - Singkong- Saus Cokelat- Gula Aren- Gula PasirCara Membuat:1. Kupas singkong, lalu cuci hingga besih2. Potong kotak-kotak singkong3. Kukus singkong hingga matang4. Masukkan singkong kedalam packaging dan diberi saus cokelat /saus arenSaus (aren):1. Siapkan bahan (500 gr gula aren, 2 sendok makan gula pasir, daun pandan, 250 ml air, sendok teh garam) 2. Potong gula aren sampai halus agar gula aren mudah larut3. Didihkan 250 ml air dalam panci masukkan gula aren, garampandan, dan gula pasir4. Saat mendidih kecilkan api, tunggu hingga saus gula arenmengental5. Saring saus dan dinginkan lalu masukkan kedalam botol

2.2.3 Pengeluaran ModalDalam pengeluaran modal untuk sekali produksi dibutuhkan:NoNama BarangJumlah BarangHarga SatuanJumlah Harga

1Kompor gas1 buahRp 100.000Rp 100.000

2Tabung gas1 buahRp 20.000Rp 20.000

3Kukusan1 buahRp 75.000Rp 75.000

TOTALRp 195.000

Dan untuk bahan:Nama BarangJumlah BarangHarga

Singkong10 kgRp 25.000

Gula Merah500 grRp 6.000

Saos Coklat1 buahRp 12.500

Pembungkus50 buahRp 35.000

Tusuk Buah1 BungkusRp 4.000

Jumlah HargaRp. 82.500

Pengeluaran modal pertama untuk pertama kali membuat: Rp 195.000 + Rp 82.500 = Rp 277.500

2.3. Perencanaan SDM2.3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Production Manager(Produksi)

Marketing Manager(Pemasaran dan Publikasi Bisnis)Administration and Office Manager(Administrasi dan Keuangan)

Karyawan

2.3.2 Deskripsi dan Pembagian PekerjaanProduction Manager (Siska Fitriana W W)Bertanggung jawab terhadap produksi Bocca pada umumnya. Selain itu, manajer produksi memiliki tugas: Melakukan penjadwalan produksi Melakukan quality control pada produk jadiMarketing Manager (Kharina Nur Shabrina)Bertanggung jawab terhadap perluasan serta publikasi bisnis. Selain itu, tugas manajer marketing juga termasuk: Membina hubungan yang baik dengan stakeholder Publikasi produk via social media, media massa, pamflet, maupun mulut ke mulut Merencanakan bisnis ke depannyaAdministration and Office Manager (Agustin Wulandari)Bertanggung jawab terhadap permasalahan administrasi dan pembukuan keuangan perusahaan. Selain itu juga termasuk Manajemen aliran keuangan Sistem surat menyurat perusahaan Pelayanan keluhan konsumenKaryawanBertanggungjawab dalam pelaksanaan pembuatan produk. Selain itu juga: Performa kerja diawasi langsung oleh Production Manager Produksi produk dan keuangan bekerjasama langsung dengan Administration and Office Manager serta Marketing Manager

2.4. Perencanaan Keuangan2.4.1 Analisis Ekonomi Usaha untuk menunjukkan kelayakan usaha1. Biaya Tetap (Fixed cost)Di bawah ini alat yang kami gunakan:NoNama BarangJumlah BarangHarga SatuanJumlah Harga

1Kompor gas1 buahRp 100.000Rp 100.000

2Tabung gas1 buahRp 20.000Rp 20.000

3Kukusan1 buahRp 75.000Rp 75.000

TOTALRp 195.000

2. Biaya Variabel (Variable cost) - Per ProduksiNama BarangJumlah BarangHarga

Singkong5 kg Rp 25.000

Gula Merah500 grRp 6.000

Saos Coklat1 buahRp 12.500

Pembungkus50 buahRp 35.000

Tusuk Buah1 BungkusRp 4.000

Jumlah HargaRp 82.500

3. Biaya Total Biaya total=Variable cost+Fixed cost= Rp 70.000+ Rp 195.000= Rp 277.500

4. Biaya dan Harga Per Unit Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi= Rp 277.500: 7 Kali = Rp40.000 Total biaya produksi yang dikeluarkan per produksi= Rp82.500+ Rp 40.000= Rp122.500 Biaya per unitTotal biaya produksi dalam 1 kali produksi=jumlah produk yang dihasilkan per hari= Rp 122.500 : 50buah=Rp 2.500 Harga jual per buah Rp3.000

5. Analisis Titik Impas (Break Even Point) BEP harga= Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Produksi= Rp 82.500 : 50buah=Rp 1.700 Harga jual per unit Rp3000BEP produksi= Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Harga per unit= Rp 82.500 : Rp 3.000 = 28 buahJadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 kotak tela yang terjual adalah sebanyak 28 buah dengan harga per buah adalah Rp3.000

2.4.2 Pemasukan, Pengeluaran dan tunjukkan adanya profit untuk keberlangsungan usaha.Analisis Keuntungan Pendapatan= Tela yang terjual x harga jual=50x Rp 3.000 =Rp 150.000 Total biaya produksi dalam 1 kali produksi =Rp 70.000 Keuntungan= Pendapatan Total biaya produksi= Rp150.000 Rp70.000= Rp80.000Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 50 kotak teladengan harga Rp 3.000perbuahdalam satu kali produksi adalahRp 80.000 selama 30 hari menjadi Rp 2.400.000 per bulan

Pengembalian Modal Total biaya Produksi : Laba usaha= Rp277.500: Rp80.000=4kali produksi Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 4 kali produksi.

BAB IVPENUTUP4.1. KesimpulanBocca merupakan bisnis yang bergerak pada bidang pangan tradisional yang mengangkat kembali gagasan pangan tradisional atau pangan lokal ke tengah-tengah masyarakat. Produk ini merupakan inovasi baru dalam penyajian singkong kukus yang diberi pemanis yang kini sudah jarang diminati oleh masyarakat, terutama anak muda. Padahal rasa dan kandungan energi dari makanan ini sangat patut untuk diperhitungkan.Bocca memiliki beberapa kelebihan diantaranya, kemasan yang praktis dan ekonomis, dari segi rasa tersedia 3 pilihan rasa sebagai topping, yaitu coklat, original (gula aren), dan plain, penyajian yang fresh from the oven dimana penyajian produk langsung dari pengukus kemudian diberi topping di tempat, ukuran singkong yang dapat dinikmati dalam sekali lahap oleh pelanggan.

4.2. SaranVisi misi dari bisnis kami adalah untuk membudayakan kembali pangan lokal dan tradisional di tengah-tengah masyarakat dengan mengangkat pemanfaatan singkong yang memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan berbagai pihak untuk pengembangan usaha ini, seperti pemerintah, petani singkong, dan marketing pasar.

2