Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim | Mongabay.co.id

7
Situs Berita dan Informasi Lingkungan Navigate Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim May 19, 2016 Asti Dian dan Rahmadi Rahmad Dara-laut sayap-putih. Foto: Khaleb Yordan Burung merupakan makhluk penting yang mampu menandai adanya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Peneliti dari Research Center for Climate Change Universitas Indonesia, Nurul Winarni, coba menjabarkan vitalnya peran burung sebagai indikator perubahan iklim tersebut. Menurut Nurul, burung sangat sensitif jika terjadi perubahan di lingkungannya. “Ini disebabkan burung punya keterkaitan tertentu pada habitat yang cukup spesifik atau pada sumber makanan tertentu. Banyak jenis pohon buah atau serangga yang jadi sumber pakannya juga dipengaruhi iklim,” ujarnya melalui surat elektronik kepada Mongabay, Minggu, 15 Mei 2016. Terjadinya perubahan pasokan makanan, hal ini juga akan mempengaruhi burung. Nurul mencontohkan bagaimana bergesernya tempat-tempat sumber pakan yang tersedia. Pada daerah beriklim subtropis, kata pengajar biologi konservasi ini, biasanya akan sangat mudah diamati terjadinya perubahan ini karena perbedaan suhu antarmusim yang cukup jelas. “Ini bisa diamati dari respon distribusi burung yang menghindar dari daerah-daerah yang suhunya makin panas. Sturktur komunitas, biasanya juga turut berubah karenanya.” Para peneliti, kata Nurul, biasanya mengamati dalam jangka waktu panjang (long-term monitoring). Ini untuk memastikan bahwa respon memang disebabkan karena iklim yang berubah, bukan 191 converted by Web2PDFConvert.com

Transcript of Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim | Mongabay.co.id

Page 1: Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim | Mongabay.co.id

Situs Berita dan Informasi Lingkungan

� Navigate

Burung, Makhluk SensitifTerhadap Perubahan IklimMay 19, 2016 Asti Dian dan Rahmadi Rahmad

Dara-laut sayap-putih. Foto: Khaleb Yordan

Burung merupakan makhluk penting yangmampu menandai adanya kerusakanlingkungan dan perubahan iklim. Peneliti dariResearch Center for Climate ChangeUniversitas Indonesia, Nurul Winarni, cobamenjabarkan vitalnya peran burung sebagaiindikator perubahan iklim tersebut. MenurutNurul, burung sangat sensitif jika terjadiperubahan di lingkungannya.

“Ini disebabkan burung punya keterkaitantertentu pada habitat yang cukup spesifikatau pada sumber makanan tertentu. Banyakjenis pohon buah atau serangga yang jadisumber pakannya juga dipengaruhi iklim,”ujarnya melalui surat elektronik kepadaMongabay, Minggu, 15 Mei 2016.

Terjadinya perubahan pasokan makanan, halini juga akan mempengaruhi burung. Nurulmencontohkan bagaimana bergesernyatempat-tempat sumber pakan yang tersedia.Pada daerah beriklim subtropis, katapengajar biologi konservasi ini, biasanyaakan sangat mudah diamati terjadinyaperubahan ini karena perbedaan suhuantarmusim yang cukup jelas. “Ini bisadiamati dari respon distribusi burung yangmenghindar dari daerah-daerah yangsuhunya makin panas. Sturktur komunitas,biasanya juga turut berubah karenanya.”

Para peneliti, kata Nurul, biasanyamengamati dalam jangka waktu panjang(long-term monitoring). Ini untukmemastikan bahwa respon memangdisebabkan karena iklim yang berubah, bukan

191

converted by Web2PDFConvert.com

Page 2: Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim | Mongabay.co.id

karena faktor lain.

Trinil lumpur-asia. Foto: Chairunas AdhaPutra

Pengamatan yang cukup mudah dilakukanadalah dengan mengamati lokasi-lokasiperlintasan burung migrasi dan mencatatwaktu kedatangan serta jumlahnya. Denganmencatat berkala lokasi tersebut, akanterlihat apakah waktu kedatangannya daritahun ke tahun mengalami pergeseran atautidak. Analisa ini juga, bisa ditambah dengandata stasiun meteorology terdekat untukmelihat apakah perubahan suhu atau curahhujan berpengaruh.

Beberapa lembaga bergandeng tanganmelakukan kerja sama untuk memantauperpindahan burung tersebut. Sebut sajaEast Asian Australasian Flyway Partnership(EAAFP) dan Wetlands International. Salahsatunya, dengan memonitor burung-burungmigran yang ditandai.

Dari penelitian dan monitoring itu, menurutNurul, akan diperoleh sejumlah temuan, mulaiperpindahan atau hilangnya spesiestertentu. Respon juga dapat berupapergeseran waktu migrasi (menunda ataumempercepat) hingga tidak melakukanmigrasi sama sekali. Atau juga berpengaruhpada musim berbiak yang bergeser hinggatelur menetas lebih cepat. “Saat telurmenetas lebih cepat, kadang makanan belumtersedia sehingga menimbulkan kekuranganpakan atau lebih banyak persaingan untukmendapatkan pakan.”

Pada burung migran serta burung-burungpantai lainnya, perubahan habitat jugasangat berdampak pada kehidupan mereka.Misalnya, lokasi-lokasi yang dahulu menjadidaerah persinggahan atau tempat mencarimakan, sekarang berubah menjadipermukiman. Menurutnya, harus ada upayabersama dalam melindungi satwa terhadapperubahan iklim. “Sebagai salah satu negarapenyumbang emisi karbon, perlindunganhutan dari deforestasi sangat penting.Karena hutan selain sebagai habitat dansumber pakan satwa, juga merupakanpenyerap karbon.”

converted by Web2PDFConvert.com

Page 3: Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim | Mongabay.co.id

Pengamatan burung migran di Pantai Tomer.Foto: Taman Nasional Wasur

Migrasi

Migrasi merupakan perjalanan ribuankilometer setiap tahun yang dilakukankelompok burung migran yang terdiri dariburung laut, burung pantai, dan burunghutan guna mencari habitat yang sesuaiuntuk kehidupan mereka. Saat musim dinginmelanda belahan bumi di Utara, burung-burung migran ini tebang ke Selatan, danketika di Utara udara kembali menghangat,burung-burung ini kembali untuk berbiak.

Pengembaraan jauh penuh marabahaya iniharus dilakukan dua kali dalam setahun.Petualangan tersebut, menurut Yus RusilaNoor dari Wetlands International-IndonesiaProgramme, merupakan pertaruhan hidupmelelahkan demi menyambung kehidupan danketurunan mereka. “Banyak yang tak bisamenyelesaikan perjalanannya karena lokasitujuan untuk mencari makan telah hilangatau berubah fungsi,” ujarnya.

Kampanye dan Pameran foto WMBD 2016.Foto: Paguyuban Pengamat Burung Jogja

Indonesia sebagai salah satu negara yangdilewati burung air bermigrasi di jalur terbangAsia Timur – Australasia, memiliki peranpenting dalam pelestarian burung ini.“Beberapa lokasi di Pantai Timur Sumatera,Pantai Utara Jawa dan Nusa Tenggara,Sulawesi dan Papua diketahui merupakantempat persinggahan penting burungpengembara tersebut. Indonesia memilikitanggung jawab untuk melindungi burung-burung tersebut karena Nusantara iniwilayah yang disinggahi setiap tahun,”terang Yus.

Fransisca Noni dari Burung Nusantara yangmewakili panitia peringatan Hari BurungMigran Dunia (World Migratory Bird Day –WMBD) menuturkan, Indonesia pada 2016melakukan 29 kegiatan dari Sumatera hinggaPapua dengan melibatkan 700 peserta.

converted by Web2PDFConvert.com

Page 4: Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim | Mongabay.co.id

“Peringatan kali ini yang berlangsung pada10 Mei 2016, begitu istimewa karena videohasil karya Gorontalo Biodiversity Forummemenangkan video kontes WMBD.”

Jenis burung yang teramati selama migrasitersebut adalah biru-laut ekor-blorok,gajahan besar, gajahan timur, trinil bedaran,trinil-lumpur asia, cerek-kalung kecil, cerek-pasir besar, cerek tilil, sikatan emas, bentetloreng, sikatan bubik, kirik-kirik laut, sikep-madu asia, gajahan pengala, trinil pantai,trinil-kaki hijau, kedidi-leher merah, dara-lautsayap-putih, dara-laut biasa, dara-lauttiram, dan dara-laut kumis.

Ancaman yang dihadapi burung petualangtersebut tidak hanya datang dari kondisialam yang kadang tidak bersahabat, tetapijuga dari manusia yang kerap memburu,menangkap, dan memperjualbelikannya.“Sampah dan alih fungsi lahan makinmenggenapi ancaman tersebut,” ujar Noni.

191

Related

converted by Web2PDFConvert.com

Page 5: Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim | Mongabay.co.id

DISKUS

Tentang Mongabay-IndonesiaMongabay.co.id merupakan situs berbahasaIndonesia yang bertujuan untukmenyediakan informasi dan berita mengenailingkungan

0 Comments

Facebook Comments Plugin

Add a comment...

converted by Web2PDFConvert.com

Page 6: Burung, Makhluk Sensitif Terhadap Perubahan Iklim | Mongabay.co.id

Be the first of your friends to like this

Mongabay-Indonesia

Lihat foto-foto dan video anak-anak ini. Sungguh miris

21 Comment 1

1 hr

Mengerikan! Demi Tem…Lingkungan Hidup, Pertanian Mengeri…

MONGABAY.CO.ID

Mongabay-Indonesia

Menarik

3 hrs

Mongabay-Indonesia64,065 likes

Like PageLike Page ShareShare

Tweets by @MongabayID

Mongabay.comMongabay.com (Inggris)

Rainforests (Inggris)

Environmental news (Inggris)

XML Feed (RSS)

converted by Web2PDFConvert.com