BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH...

100
BURNOUT PADA RELAWA TERGABUNG DALAM PEL GEMPABUMI YO Diajukan Mem IN PROGRAM ST UNI AN KESEHATAN PALANG MERAH INDO LAYANAN REHABILITASI MEDIK UNTUK OGYAKARTA & JAWA TENGAH 27 MEI 2 SKRIPSI n untuk Memenuhi Salah Satu Syarat mperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Di susun oleh: NDAH SARI KENCONO PUTRI NIM: 009114077 TUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI IVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 ONESIA yang K SURVIVOR 2006

Transcript of BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH...

Page 1: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH INDONESIA yang

TERGABUNG DALAM PELAYANAN REHABILITASI MEDIK UNTUK

GEMPABUMI YOGYAKARTA & JAWA TENGAH 27 MEI 2006

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

INDAH SARI KENCONO PUTRI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH INDONESIA yang

TERGABUNG DALAM PELAYANAN REHABILITASI MEDIK UNTUK

GEMPABUMI YOGYAKARTA & JAWA TENGAH 27 MEI 2006

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Di susun oleh:

INDAH SARI KENCONO PUTRI

NIM: 009114077

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH INDONESIA yang

TERGABUNG DALAM PELAYANAN REHABILITASI MEDIK UNTUK SURVIVOR

GEMPABUMI YOGYAKARTA & JAWA TENGAH 27 MEI 2006

Page 2: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH INDONESIA

yang TERGABUNG DALAM PELAYANAN REHABILITASI MEDIK

UNTUK SURVIVOR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

i

PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH INDONESIA

yang TERGABUNG DALAM PELAYANAN REHABILITASI MEDIK

GEMPABUMI YOGYAKARTA & JAWA TENGAH 27

MEI 2006

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Di susun oleh:

INDAH SARI KENCONO PUTRI

NIM: 009114077

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH INDONESIA

yang TERGABUNG DALAM PELAYANAN REHABILITASI MEDIK

GEMPABUMI YOGYAKARTA & JAWA TENGAH 27

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

Page 3: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan
Page 4: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan
Page 5: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

iv

“…….Saat seseorang benar-benar menginginkan sesuatu,

segenap alam semesta bersatu untuk membantu orang itu

mewujudkan mimpinya…”

--Paulo Coelho--

Page 6: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini Kupersembahkan bagi:

Bapa, Tukang Kayu Bapa, Tukang Kayu Bapa, Tukang Kayu Bapa, Tukang Kayu dan Bunda yang Muliadan Bunda yang Muliadan Bunda yang Muliadan Bunda yang Mulia

“Dengan kasih sayang-Nya selalu mempersiapkanku dengan kekuatan

sebelum aku jatuh dalam pencobaan”

Sang Pedagang Kosmetik, Alm Babeh tersayangSang Pedagang Kosmetik, Alm Babeh tersayangSang Pedagang Kosmetik, Alm Babeh tersayangSang Pedagang Kosmetik, Alm Babeh tersayang yang selalu menjadi sahabat

terbaikku

SSSSang Penjual Underwearang Penjual Underwearang Penjual Underwearang Penjual Underwear, Ibu terhebat di dunia, Ibu terhebat di dunia, Ibu terhebat di dunia, Ibu terhebat di dunia yang selalu kuat menghadapi

apapun

---dari toko-toko kecil kalianlah karya ini lahir---

Mamas, Bowo, Lia & WulanMamas, Bowo, Lia & WulanMamas, Bowo, Lia & WulanMamas, Bowo, Lia & Wulan

Yang Membuatku bahagia terlahir dalam keluarga ini

Kangmas OgebKangmas OgebKangmas OgebKangmas Ogeb

Yang selalu membuatku menjadi diriku sendiri

Page 7: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan
Page 8: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

vii

ABSTRAK

BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH INDONESIA

yang TERGABUNG DALAM PELAYANAN REHABILITASI MEDIK

UNTUK SURVIVOR GEMPABUMI YOGYAKARTA & JAWA TENGAH 27

MEI 2006

Indah Sari Kencono Putri

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Berbagai Macam tekanan yang diterima oleh relawan yang bekerja dalam

situasi bencana baik yang berasal dari dalam diri mereka sendiri maupun dari luar

berpotensi untuk menimbulkan burnout bagi mereka. Fokus dalam penelitian ini

adalah untuk mengukur tingkat burnout yaitu kondisi dimana seseorang mengalami

kelelahan yang luar biasa dalam pekerjaannya yang ditandai dengan menurunnya

produktifitas kerja serta munculnya kesinisan dalam diri seseorang mengenai

pekerjaannya baik sinis terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain

disekitarnya.

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk

mendeskripsikan burnout yang dialami subyek penelitian. Subyek dalam penelitian

ini sebanyak 33 orang relawan kesehatan Palang Merah Indonesia cabang Bantul &

Klaten yang tergabung dalam pelayanan rehabilitasi medik untuk survivor

gempabumi yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala, yaitu dengan menggunakan

skala burnout yang terdiri dari 51 item. Analisis data penelitian dilakukan dengan

menggunakan program SPSS for Windows 13.00 serta menggunakan kategorisasi

skor subyek.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum subyek

dalam penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat burnout yang masuk dalam

kategori tinggi. Hal ini tampak dari nilai mean yang jauh lebih rendah daripada nilai

median. Hal ini diperkuat dengan jumlah prosentase skor subyek yang berada dalam

tingkat burnout tinggi sejumlah 54,54 %, sementara untuk subyek yang berada dalam

kategori tingkatan burnout yang sedang sebanyak 36,36 % dan prosentase subyek

yang berada dalam kategori tingkatan burnout rendah sebanyak 9,1 %. Dari hasil

penelitian juga bisa dilihat bahwa bahwa prosentase tenaga professional yang terdiri

dari dokter, fisioterapis dan perawat yang mengalami burnout dalam kategori tinggi

cukup besar, yaitu sebanyak 57,14 % dari sejumlah 21 orang.

Kata Kunci: Burnout, Relawan, Kelelahan Emosional

Page 9: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

viii

ABSTRACT

BURN OUT OF INDONESIAN RED CROSS HEALTH VOLUNTEERS WHO

WORK FOR THE MEDICAL REHABILITATION SERVICE FOR THE

SURVIVOR OF YOGYAKARTA & CENTRAL JAVA EARTHQUAKE MAY

27th 2006

Indah Sari Kencono Putri

Sanata Dharma University

Yogyakarta

Various of internal and external pressure to the volunteers who worked in the

disaster situation are potential to be the cause of the burnout for them. The focus of

this study is to measure the grade of burnout: the condition where the individual faced

the extraordinary exhaustion on their job which indicate by the decreasing of the

productivity and the synical feeling to themselves as well as to others.

This is a quantitative-descriptive study that intends to describe the burnout

faced by the subject. The subject of this study are 33 volunteers of Indonesian Red

Cross Societies health volunteers in Bantul & Klaten branches who worked for the

medical rehabilitation services for the Yogyakarta & DIY earthquake survivor who

was hit by the earthquake on the May 27th 2006. The instrument of this study is a

burnout scale consists of 51 items. The data of this study are analyzed with SPSS for

Windows 13.00 program and also use the subject’s score categorization.

The result of the study indicates that most of the subject is in the high grade of

the burnout. It is shown by the mean score that lower than the median score. It is also

shown by the percentage of the score. There are 54,54 % of the subject who are in the

high grade of the burnout, 36,36 % in the middle grade and only 9,1 % of the subject

who are in the low grade of the burnout. The result of this study also indicates that the

percentage of the professionals; medical doctor, physiotherapist and nurse who has

the high grade of the burnout is quiet high: 57,14% from total 21 people.

Keywords: Burnout, Volunteers, Emotional Exhaustion

Page 10: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan
Page 11: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah Bapa yang maha kasih,

karena dengan bimbingan-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Proses

penyusunan skripsi ini melibatkan banyak pribadi dan instansi yang berkenan

memberikan dukungan-dukungan yang sangat berarti dari awal hingga berakhirnya

penelitian ini. Dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang tulus

kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Bapak P. Eddy

Suhartanto, S.Psi.,M.Si. yang juga selaku dosen penguji, terimakasih banyak

atas segala masukannya.

2. Dosen pembimbing Akademik Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si

3. Kaprodi Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi., M.Si. yang telah banyak

memberikan bantuannya.

4. Dosen pembimbing Skripsi Ibu ML. Anantasari, S.Psi.,M.Si. yang dengan

penuh kesabaran membimbing serta memberikan banyak masukan kepada

penulis, Terimakasih bu karena selalu mau menerima saya kembali setelah

beberapakali ‘menghilang’.

5. Bapak Y. B. Cahya Widiyanto, S.Psi., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan banyak masukan.

Page 12: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

x

6. Seluruh dosen & karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

telah membantu selama proses belajar saya di fakultas ini, terutama untuk mas

Gandung, Bu Nanik, mas Muji dan Pak Gi.

7. Relawan PMI khususnya cabang Bantul & Klaten yang telah membantu dalam

pengumpulan data penelitian dan telah bekerja sama dengan baik selama ini.

Great job guys!!!

8. IFRC yang telah menjadi tempat belajar untukku, mulai dari hal kecil seperti

menggunakan mesin fotocopy sampai hal besar seperti project management.

9. Rekan-rekan PSP yang mengenalkanku pada dunia psikologi bencana, my great

teachers: Justin, dr. Joe, Pernille Hansen, Anne-Maree Delaney serta para

relawan PSP yang tanpa mengenal lelah mengabdikan diri untuk kemanusiaan.

As we always said that PSP people is always fun!!!

10. Kawan-kawan Psikologi yang mewarnai hidupku: Dony (thank’s karena dah mau

diganggu berkali-kali bro ;) ), Bayu, Kak Dian, Mbak Ana serta semua teman-

teman kelas B yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

11. Keluarga besar MAPASADHA…dan slamanya jaya…

12. Teman-teman IIWC yang telah membuka jalanku untuk melanglang buana.

13. My ‘baka’ friends: Sebastian, Barbora & Kuba, thank you for the great time

that we had in UK, will always miss you all guys.

14. Mbakku Anne Schoonstein yang selalu memberikan semangat dari jauh.

15. My backpacking friends: Maria & Mbak Ci’, thank you for all the journeys we

had.

Page 13: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

xi

16. Sahabat-sahabatku yang selalu cerewet menanyakan skripsiku: Trini, Ama,

Fang-fang dan Dita terimakasih atas semua support kalian. Serta orang-orang

terkasih mereka: Mas Wicak, Kukuh, Koh Agung (terimakasih atas kursus

singkatnya) dan Ernest kalian para lelaki paling beruntung di dunia. Tidak lupa

para malaikat-malaikat kecil mereka yang telah memberikanku keceriaan: Angel,

Sandra dan Eleanor.

17. Babeh almarhum, maaf tidak bisa memberikan karya ini langsung ke tangan

Babeh, semoga tenang disisi-Nya.

18. Ibu tersayang, terimakasih karena selalu sabar menghadapi pemberontakanku.

19. Mamas, Bowo, Lia, Wulan yang membuatku merasa berarti.

20. Kangmasku, terimakasih sudah membiarkanku menjadi diriku sendiri.

Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan yang tidak terlepas dari

kekurangan yang dimiliki penulis, untuk itu penulis meminta maaf. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya, serta dapat memberikan inspirasi.

Yogyakarta, Maret 2009

Penulis

Page 14: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ....................................................................................................... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ....................................................................... ii

Halaman Pengesahan ............................................................................................. iii

Halaman Motto ...................................................................................................... iv

Halaman Persembahan .......................................................................................... v

Pernyataan Keaslian Karya.................................................................................... vi

Abstrak ................................................................................................................ vii

Abstract ............................................................................................................... viii

Kata Pengantar ...................................................................................................... ix

Daftar Isi ................................................................................................................ xii

Daftar Tabel ........................................................................................................... xv

Daftar Lampiran .................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

Page 15: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

xiii

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Burn out

1. Pengertian Burn Out ............................................................................ 10

2. Penyebab Burn Out ............................................................................. 11

3. Dimensi Burn Out ............................................................................... 14

B. Relawan Rehabilitasi Medis Palang Merah Indonesia

1. Relawan ............................................................................................... 16

2. Relawan Palang Merah Indonesia ...................................................... 16

3. Rehabilitasi Medis ............................................................................... 17

4. Relawan Rehabilitasi Medis Palang Merah Indonesia cabang

Bantul & Klaten .................................................................................. 19

C. Burn out pada relawan Palang Merah Indonesia yang bekerja di bidang

rehabilitasi medis ....................................................................................... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 25

B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................. 25

C. Definisi Operasional .................................................................................. 26

D. Subyek Penelitian ...................................................................................... 28

E. Metode Pengambilan Data ........................................................................ 28

F. Validitas, Reliabilitas dan Seleksi Item

1. Validitas ............................................................................................... 30

Page 16: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

xiv

2. Reliabilitas ........................................................................................... 31

3. Seleksi Item ......................................................................................... 32

G. Metode Analisis Data ................................................................................ 32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian .............................................................. 33

2. Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian .................................................... 33

B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 35

C. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas ...................................................................................... 35

2. Kategorisasi Subyek ............................................................................. 36

D. Pembahasan ................................................................................................ 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................. 46

B. Saran ........................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 49

Page 17: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Untuk Setiap Respon Item Burnout ........................................... 29

Tabel 2. Kisi-kisi Sebaran Item Skala Burnout Sebelum Uji Coba .................. 30

Tabel 3. Kisi-kisi Sebaran Item Skala Burnout Setelah Uji Coba .................... 34

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 36

Tabel 5. Norma Kategori Skor ......................................................................... 36

Tabel 6. Kategori Skor Burnout ....................................................................... 37

Tabel 7. Prosentase Tingkat Burnout ............................................................... 37

Tabel 8. Prosentase Tingkat Burnout pada tenaga profesional......................... 38

Tabel 9. Prosentase Tingkat Burnout pada tenaga umum ................................ 38

Page 18: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Uji Coba .............................................................................. 51

Lampiran 2. Data Uji Coba ............................................................................... 58

Lampiran 3. Reliabilitas Skala .......................................................................... 62

Lampiran 4. Skala Penelitian ............................................................................. 64

Lampiran 5. Data Penelitian .............................................................................. 71

Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 75

Page 19: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir-akhir ini kita banyak mendengar mengenai bencana yang terjadi.

Jutaan orang meninggal dan tidak sedikit yang menderita setiap tahunnya karena

bencana. Selama ini, bencana selalu dipahami sebagai suatu peristiwa alam seperti

gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan sebagainya. Padahal peristiwa-peristiwa

yang terjadi akibat perilaku manusia seperti terorisme, kerusuhan dan perang juga

merupakan suatu bencana. WHO (2002) secara umum mendefinisikan bencana

sebagai suatu kejadian yang mengganggu keadaan normal dan mengakibatkan

penderitaan yang melampaui kapasitas penyesuaian komunitas yang

mengalaminya.Bencana dibagi ke dalam dua jenis. Jenis yang pertama adalah

bencana alam yaitu bencana yang sifatnya diluar kendali manusia, disebabkan

oleh kekuatan alam dan seringkali terjadi tanpa adanya peringatan. Jenis bencana

yang kedua adalah bencana sosial yaitu kejadian yang menyebabkan kerusakan

parah pada kehidupan dan harta benda yang diakibatkan oleh karena kecerobohan,

kelalaian, bahkan kesengajaan manusia. Berdasarkan hasil beberapa penelitian,

dampak kehidupan akibat bencana sosial dirasakan lebih mendalam daripada

akibat bencana alam pada komunitas (PMI, 2005).

Indonesia merupakan salah satu negara dengan bencana alam terbanyak di

dunia dengan julukannya sebagai ‘supermarket’ bencana. Indonesia terletak di

titik rawan yaitu berada pada 3 piringan tektonik kontinental yang menyebabkan

Page 20: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

2

banyaknya bencana gempa bumi. Tercatat beberapa bencana gempa bumi terjadi

di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya yaitu gempa bumi yang terjadi di

DIY dan Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006 yang lalu dengan kekuatan 6,3

SR. Tercatat 127.000 rumah hancur, lebih dari 450.000 rusak dengan total sekitar

1.173.742 orang kehilangan tempat tinggal mereka. Selain itu dilaporkan

sebanyak 5.749 orang meninggal dan lebih dari 38.000 orang terluka (IFRC

Operations Update, 2006). Dari jumlah orang yang terluka, dilaporkan sejumlah

5000 orang mengalami luka paska operasi dan 1.500 orang mengalami

kelumpuhan yang semuanya membutuhkan pelayanan rehabilitasi medik untuk

jangka waktu yang cukup panjang. Menurut laporan tim mobile clinic Palang

Merah Indonesia sampai dengan bulan September 2006 ditemukan sekitar 400

pasien yang belum mendapatkan perawatan sama sekali.

Besarnya skala bencana gempabumi yang menimpa Yogyakarta dan Jawa

Tengah tersebut mengundang hadirnya banyak organisasi-organisasi yang

melakukan respon bencana. Palang Merah Indonesia (PMI) yang merupakan

organisasi kemanusiaan lokal yang berbasis kerelawanan merupakan salah satu

organisasi yang melakukan respon bencana tersebut. Berbagai macam pelayanan

untuk survivor bencana gempabumi tersebut diberikan oleh PMI baik respon

gawat darurat maupun respon jangka panjang, salah satu respon bencana untuk

jangka panjang yang dilakukan PMI cabang Bantul dan Klaten adalah pelayanan

rehabilitasi medik kepada penyandang cacat survivor gempa bumi Yogyakarta &

Jawa Tengah 2006. Sampai dengan Desember 2007, tidak kurang dari 700 pasien

yang telah ditangani oleh unit pelayanan kesehatan ini. Sebanyak 33 relawan yang

Page 21: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

3

terdiri dari 12 fisioterapis, 5 perawat, 2 dokter dan 14 tenaga umum mengabdikan

diri mereka untuk pelayanan ini, walaupun sebagian besar dari mereka juga

merupakan survivor dari bencana ini. Para relawan ini telah bekerja sejak masa

gawat darurat bencana. Sampai saat ini sekitar 2 tahun setelah bencana, mereka

dengan setia masih memberikan pelayanan kepada survivor gempa yang

mengalami kelumpuhan jangka panjang atau permanen dikarenakan patah tulang

terutama tulang belakang (Spinal Cord Injury) yang memang membutuhkan

pelayanan rehabilitasi medik jangka panjang. Rencananya program ini masih akan

terus berjalan sampai dengan Maret 2009.

Setelah hampir dua tahun melakukan terapi, masih banyak pasien yang

masih berharap untuk dapat berjalan normal kembali, padahal mereka yang

menjalani terapi rehabilitasi medik jangka panjang ini merupakan pasien dengan

kelumpuhan jangka panjang atau permanen. Target dari program rehabilitasi ini

sendiri bukanlah menyembuhkan pasien dari kelumpuhan mereka, namun lebih

kepada mempersiapkan pasien untuk dapat mandiri dan tidak sepenuhnya

bergantung pada orang lain dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Pasien

yang belum bisa menerima keadaan mereka selalu menunjukkan emosi yang

negatif: takut, cemas, sedih, marah kecewa dan sebagainya dan bahkan mulai

malas-malasan dalam menjalankan terapi.

Menjadi pekerja kemanusiaan atau bekerja di daerah pasca bencana alam

atau konflik sosial dengan kondisi masyarakat yang trauma bukanlah suatu

pekerjaan yang mudah. Pekerjaan-pekerjaan ini sangat beresiko tinggi mengalami

masalah psikologis yang cukup serius. Biasanya tekanan-tekanan kerja yang

Page 22: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

4

dihadapi para pekerja kemanusiaan ini cukup tinggi. Salah satunya adalah terus-

menerus berhadapan dengan orang-orang yang mengalami berbagai perasaan

negatif: takut, cemas, sedih, marah, kecewa sebagai akibat dari pengalaman

traumatis (Cordes & Doherty, 1993).

Kasuya (2000) menyatakan bahwa pemberi jasa kesehatan yang

menyediakan perawatan kepada orang yang menderita jangka panjang karena

penyakitnya selalu mengharapkan dan diharapkan menjalankan tugasnya tanpa

memperhatikan konsekuensi emosi, fisik dan keuangan mereka. Selanjutnya

Kasuya (2000) mengatakan bahwa seringkali pemberi pelayanan menggunakan

kekuatan emosi, fisik serta sumber-sumber keuangan mereka secara tidak

proporsional, dan seiring berjalannya waktu dimana pasien tidak menunjukkan

perkembangan kesehatan yang signifikan pemberi pelayanan pun sangat mungkin

mengalami penurunan antusiasme, penurunan emosi, bahkan mereka akan merasa

marah atau kecewa terhadap diri mereka sendiri.

Para relawan kesehatan Palang Merah Indonesia yang tergabung dalam

pelayanan rehabilitasi medik untuk survivor gempabumi Yogyakarta & Jawa

Tengah tersebut telah bekerja selama 2 tahun, mereka bekerja 6 hari dalam satu

minggu. Sebagian besar pasien masih belum dapat menerima keadaan mereka

(menjadi lumpuh) sepenuhnya. Setiap hari para relawan tersebut terus menerus

berhadapan dengan pasien yang mengalami ketakutan, kecemasan, sedih, marah,

kecewa dan sebagainya sebagai akibat dari pengalaman traumatis mereka,

sehingga yang didengar oleh para relawan setiap memberikan pelayanan kepada

para pasien adalah keluhan dan terkadang para relawan tersebut menjadi

Page 23: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

5

pelampiasan amarah pasien karena kondisi mereka. Hal ini merupakan suatu

tekanan bagi para relawan palang merah tersebut.

Selain tekanan dari pasien, para relawan tersebut juga mengalami tekanan

dari dalam diri mereka sendiri. Keinginan untuk berbuat lebih terhadap

masyarakat yang didampingi dan selalu siap membantu dalam kondisi apapun

biasanya dialami oleh para relawan (Antares Foundation, 2006). Menyadari

kelemahan diri sendiri sangatlah sulit. Seringkali pekerja kemanusiaan

beranggapan bahwa merasakan perasaan negatif yang mendalam seperti:

ketakutan, kemarahan dan perasaan ketidakmampuan akan nampak seperti tanda-

tanda kelemahan. Menampilkan perasaan-perasaan negatif tersebut juga dianggap

sesuatu yang memalukan khususnya terhadap rekan-rekan sekerja. Akibatnya

pekerja kemanusiaan seringkali memaksakan diri untuk menolong meskipun

sebenarnya diri sendiri berada dalam kondisi yang perlu ditolong. Memang bagi

para pekerja kemanusiaan lebih mudah untuk menempatkan diri sebagai

penolong/pendamping daripada menyadari bahwa diri sendiri perlu

bantuan/dukungan (PSP guideline, 2004).

Griekspoor (2001) mengungkapkan bahwa tekanan untuk selalu berbuat

lebih baik selain datang dari diri para pekerja kemanusiaan itu sendiri biasanya

juga datang dari pihak donor dan juga media. Ada anggapan yang kurang tepat

tentang pekerja kemanusiaan baik seperti staf LSM, peliput berita, guru, tenaga

kesehatan maupun tentara. Mereka dianggap memiliki kualitas yang sangat luar

biasa yang akan membuat mereka secara emosi dan psikologis sangat kuat.

Anggapan kualitas luar biasa ini dilihat sebagai penyebab anggapan bahwa

Page 24: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

6

mereka tidak akan mengalami masalah meskipun bekerja di situasi yang tidak

wajar dengan orang-orang dengan pengalaman khusus. Akibat dari anggapan ini

adalah kurang dipedulikannya kebutuhan para pekerja kemanusiaan.

Berbagai tekanan yang diterima menyebabkan para relawan PMI yang

bekerja di bidang pelayanan rehabilitasi kesehatan untuk survivor gempabumi

Yogyakarta & Jawa Tengah merasa marah dan putus asa, merasa tidak mampu,

sinis atau sebaliknya, membutukan perasaan aman. Pengalaman-pengalaman ini

merupakan tampilan dari pengalaman kelelahan yang luar biasa terkait dengan

pekerjaan kemanusiaan yang dijalankan. Kelelahan yang luar biasa ini dikenal

dengan istilah burnout.

Istilah burnout pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun

1974 untuk menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan

yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang. Stamm (2005)

dalam ProQUOL Manual menjelaskan burnout dalam perspektif penelitian, yaitu

diasosiasikan dengan perasaan tanpa harapan dan kesulitan untuk melakukan

pekerjaan atau kesulitan mengerjakan pekerjaan secara efektif. Selanjutnya

Stamm menjelaskan bahwa biasanya perasaan negatif itu muncul secara perlahan-

lahan. Pekerja akan merasa bahwa usaha yang dilakukan tidak membawa

perubahan apapun. Pada tahun 1981 Christina Maslach mengembangkan konsep

burnout ini dengan mengidentifikasi 3 aspek pada burnout, yaitu: kelelahan

emosional, depersonalisasi dan kurangnya pencapaian pribadi.

Maslach dan Jackson (1981) lebih lanjut menerangkan bahwa kelesuan

emosional menunjuk pada fisik dan emosi serta perasaan bosan yang disebabkan

Page 25: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

7

tekanan kerja yang dialami setiap hari. Depersonalisasi menunjuk pada

pembentukan sikap yang negatif dan respon yang dingin terhadap orang lain

seperti kolega atau teman sejawat di tempat bekerja. Pencapaian pribadi yang

kurang menunjuk pada perasaan kehilangan harga diri dan perasaan kurang

mencapai sesuatu yang memuaskan dalam pekerjaannya.

Kasuya (2000) mengemukakan bahwa orang-orang yang bekerja dalam

bidang pelayanan kesehatan, yang mengabdikan dirinya pada pelayanan pada

orang yang menderita sakit jangka panjang atau kecacatan tanpa bayaran yang

memadai sangat cenderung mengalami burnout.

Selama ini perhatian dan pemenuhan kebutuhan para pekerja kemanusiaan

dianggap kurang penting dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan orang-

orang yang trauma, dampingan para pekerja kemanusiaan. Padahal sangatlah

penting untuk memulai memperhatikan kondisi para pekerja kemanusiaan. Jika

burnout yang dialami oleh para relawan ini tidak segera diidentifikasi dan diatasi,

maka akan menimbulkan konsekuensi-konsekuensi bagi relawan tersebut ataupun

organisasi tempatnya bekerja. Secara individu dampak yang mungkin timbul

adalah kepuasan kerja yang rendah, perkembangan moral yang rendah, kelelahan

secara emosional, menarik diri dari pekerjaan, perasaan rendah diri serta perasaan

tidak berdaya. Organisasi sendiri secara langsung maupun tidak langsung akan

mendapatkan dampak dari keadaan burnout yang dialami relawan, yaitu pada

level produktivitas organisasi yang menurun seiring menurunnya tingkat kepuasan

kerja dan juga penurunan perkembangan moral dimana dalam kasus ini penurunan

level produktivitas dapat berupa penurunan mutu pelayanan rehabilitasi medik,

Page 26: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

8

dan hal ini lebih jauh akan menyebabkan pasien akan merasa tidak puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh relawan PMI sehingga mungkin mereka akan

mencari sumber pelayanan yang lain dan kredibilitas organisasipun akan

terpengaruh karenanya.

Penjabaran diatas membuat kita dapat melihat dengan jelas betapa

pentingnya untuk memulai memperhatikan aspek psikologis dari pekerja

kemanusiaan, dan untuk itulah penelitian ini dibuat. Mengidentifikasikan seberapa

besar tingkat burnout yang dialami relawan PMI yang bekerja di bidang pelayanan

rehabilitasi kesehatan untuk survivor Gempa Bumi Yogyakarta & Jawa Tengah 27

Mei 2006 akan membuat pihak-pihak yang berkepentingan seperti organisasi

tempat mereka bekerja, pihak donor maupun manajer program dapat

menjadikannya sebagai dasar untuk memberikan tindakan lebih lanjut untuk

mengatasinya.

Topik mengenai burnout ini belum banyak diangkat di fakultas psikologi

Universitas Sanata Dharma, sehingga topik penelitian ini cukip orisinil untuk

diangkat.

B. Rumusan Masalah

Seberapa besarkah tingkat burn out para relawan PMI yang bekerja di

bidang pelayanan rehabilitasi kesehatan untuk survivor gempa Bumi Yogyakarta

27 Mei 2006.

Page 27: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

9

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui tingkat burn-out yang dialami

para relawan PMI yang bekerja di bidang pelayanan rehabilitasi kesehatan untuk

survivor Gempa Bumi Yogyakarta 27 Mei 2006.

D. Manfaat Penelitian

Maanfaat penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan teoritis dibidang

kesehatan mental bencana tentang burn-out pada pekerja kemanusiaan

2. Maanfaat praktis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan praktis yang

memberikan informasi yang berkaitan dengan burn-out yaitu pada:

a. Pekerja kemanusiaan agar mereka dapat mengenali yang terjadi

pada dirinya serta dapat mencari cara untuk mengatasinya dan juga

lebih lanjut sebagai wacana agar mereka dapat mempersiapkan diri

jika akan menghadapi situasi yang serupa.

b. Bagi organisasi Palang Merah pada khususnya dan organisasi-

organisasi kemanusiaan lainnya secara umum sebagai dasar untuk

mulai menindak lanjuti isu mengenai kesehatan psikologis para

relawan/ pekerjanya.

Page 28: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Burnout

1. Pengertian Burnout

Pengertian burnout dalam istilah psikologi yaitu merupakan kondisi

kelelahan jangka panjang dan berkurangnya ketertarikan (depersonalisasi atau

kesinisan) biasanya terjadi pada konteks pekerjaan (wikipedia, 2007). Maslach &

Leiter (1997) mengungkapkan bahwa burnout adalah ketika seseorang merasa

kehilangan energi, antusiasme dan kepercayaan diri. Maslach & Leiter (1997)

juga memaparkan bahwa seseorang yang mengalami burn out merasakan

kelelahan dan stress serta overwhelmed yang berkepanjangan, selain itu orang

tersebut juga bersikap sinis yang negatif serta merasa kehilangan energi dan

keaktivan dalam pekerjaan.

Istilah burnout pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun

1974 untuk menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan

yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang (Cordes Dougherty,

1993). Stamm, B (2005) dalam ProQUOL Manual menjelaskan burnout dalam

perspektif penelitian, yaitu diasosiasikan dengan perasaan tanpa harapan dan

kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau kesulitan mengerjakan pekerjaan secara

efektif. Stamm lebih lanjut juga menjelaskan bahwa biasanya perasaan negatif itu

muncul secara perlahan-lahan. Pekerja akan merasa bahwa usaha yang dilakukan

tidak membawa perubahan apapun.

Page 29: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

11

Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Maslach & Jackson (1981)

ditemukan hubungan antara tingginya role conflict dengan aspek kelelahan

emosional dalam burnout yang ditandai dengan gejala sakit kepala, sakit perut dan

rasa khawatir berlebihan. Penelitian Maslach (1982) menghasilkan temuan adanya

hubungan antara tingginya role ambiguity dan role overload dengan pengurasan

energi dan kelelahan mental yang berakibat pada meningkatnya tingkat emosional

seseorang. Jackson dan Schuler (1986) menguatkan temuan tersebut dengan

menyatakan bahwa emotially draining memunculkan perasaan sinis, acuh dan

tidak peka terhadap lingkungan.

Kasuya (2000) mengemukakan bahwa orang-orang yang bekerja dalam

bidang pelayanan kesehatan, yang mengabdikan dirinya pada pelayanan pada

orang yang menderita sakit jangka panjang atau kecacatan tanpa bayaran yang

memadai sangat cenderung mengalami burnout.

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa burnout

adalah kondisi dimana seseorang mengalami kelelahan yang luar biasa dalam

pekerjaannya yang ditandai dengan menurunnya produktifitas kerja serta

munculnya kesinisan dalam diri seseorang mengenai pekerjaannya baik sinis

terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain disekitarnya.

2. Penyebab Burnout

Burnout dalam pemahaman konvensional lebih disebabkan oleh individu,

dimana ketika seseorang mengalami burnout hal tersebut lebih disebabkan karena

kesalahan dari karakter, tingkah laku dan produktifitas individu tersebut (Maslach

Page 30: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

12

& Leiter, 1997). Menurut perspektif ini, masalahnya ada pada individu tersebut,

dan solusinya adalah mengubah atau melepaskan mereka.

Penelitian lebih lanjut tentang burnout berargumen sebaliknya, bahwa

burnout bukan disebabkan oleh individu tersebut, namun lebih kepada lingkungan

sosial tempat individu bekerja (Maslach & Leiter, 1997). Struktur dan fungsi yang

berlaku di tempat kerja membentuk cara individu berinteraksi dan bagaimana

mereka melaksanakan tugas mereka.

Maslach & Leiter (1997) lebih spesifik menjelaskan bahwa burnout dapat

muncul akibat dari ketidak cocokan antara individu dengan enam aspek dalam

pekerjaan yaitu: beban kerja (workload), kontrol kerja (work control),

penghargaan (reward), perpecahan dalam komunitas (breakdown in community),

ketidakadilan (absence of fairness) dan nilai-nilai yang bertentangan (conflicting

values).

a. Beban kerja. Beban kerja merupakan dimensi kunci dari kelangsungan

organisasi. Workload dari perspektif organisasi berarti produktivitas, sementara

dari perspektif individu berarti waktu dan energi. Kompromi antara dua perspektif

tersebut merupakan tantangan yang fundamental untuk memelihara keseimbangan

hubungan dalam pekerjaan. Transisi besar yang dialami organisasi biasanya

diasosiasikan dengan mengutamakan perampingan dan restrukturisasi target dari

beban kerja. Poin dari perampingan dan restrukturisasi untuk meningkatkan

produktifitas adalah jumlah orang yang lebih sedikit untuk melakukan pekerjaan

yang lebih banyak. Keadaan ini menimbulkan efek dalam beban kerja dengan tiga

cara, yaitu pekerjaan menjadi lebih intensif, menuntut waktu lebih, serta menjadi

Page 31: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

13

lebih kompleks. Pekerja akan menghabiskan lebih banyak energi untuk

mengantisipasi permasalahan oranisasi tersebut dan hal ini menimbulkan

kelelahan yang berujung pada burnout.

b. Kontrol kerja. Setiap pekerja memiliki kapasitas untuk mengatur

prioritas pekerjaannya sehari-hari, memilih cara atau pendekatan untuk melakukan

pekerjaannya, dan membuat keputusan untuk menggunakan sumber dayanya. Hal

tersebut merupakan kunci utama untuk menjadi profesional. Kebijakan organisasi

yang mengintervensi kapasitas ini, yang biasanya melalui manajemen mikro akan

mengurangi otonomi serta keterlibatan individu dengan pekerjaannya, sehingga

individu tidak bisa menyeimbangkan ketertarikannya pada organisasi, mereka

kehilangan ketertarikan karena mereka tidak merasa bahwa mereka yang membuat

segala sesuatunya berjalan.

c. Kurangnya penghargaan. Pekerja selalu berharap bahwa pekerjaan

mereka akan memberikan mereka penghargaan materi, pengaruh dan keamanan.

Ketiga hal tersebut terkadang tidak tercapai sepenuhnya walaupun mereka telah

bekerja keras. Kehilangan reward mendasar dari pekerjaan yaitu menikmati

pekerjaannya, dan juga meningkatkan keahlian bersama dengan rekan kerja yang

saling menghargai, dapat menjadi penyebab terbesar bagi seseorang mengalami

burnout.

d. Perpecahan dalam komunitas. Aspek keempat yang menjadi

penyebab dari burnout adalah perpecahan dalam komunitas kerja. Kehidupan

sosial dalam pekerjaan merupakan sesuatu yang penting bagi karyawan, hal

tersebut mempengaruhi pikiran dan perasaan seseorang. Perpecahan yang terjadi

Page 32: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

14

dalam kehidupan sosial pekerjaan akan menjadikan pekerja merasakan tekanan

dalam pekerjaannya yang menyebabkan timbulnya burnout.

e. Ketidakadilan. Tempat kerja dapat dikatakan adil jika tiga elemennya

telah terpenuhi: kepercayaan, keterbukaan dan respek. Ketika organisasi dapat

membentuk suatu komunitas kerja maka para pekerja dapat saling percaya satu

sama lain untuk melaksanakan tugas masing-masing dalam menjalankan sebuah

program, mengkomunikasikan secara terbuka tentang intensi mereka dan

menunjukkan sikap saling menghargai. Organisasi yang tidak dapat bersikap adil

dapat menyebabkan individu tidak merasa penting dalam berjalannya organisasi,

perasaan tersebut dapat berkembang menjadi bur out.

f. Nilai-nilai yang bertentangan. Nilai yang dianut seseorang sangat

mempengaruhi hubungan antara orang tersebut dengan pekerjaannya. Nilai yang

berbeda antara pekerja dengan organisasi maupun dengan pekerja yang lain akan

menimbulkan konflik yang berujung pada burnout.

3. Dimensi Burnout

Maslach & Leiter (1997) mendeskripsikan burnout sebagai gabungan dari

tiga dimensi, yaitu kelelahan (exhaustion), kesinisan (cynicism) dan

ketidakefektifan (ineffectiveness).

Kelelahan merupakan reaksi pertama dari stress yang muncul akibat

tuntutan kerja atau perubahan besar. Ketika orang merasa kelelahan mereka akan

merasa emosi dan fisiknya tersita. Mereka akan merasa energi mereka terkuras

dan merasa tidak mampu keluar dari kesulitan yang dihadapi, tidak dapat merasa

Page 33: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

15

santai serta merasa tidak mampu untuk pulih kembali. Orang yang mengalami

kelelahan ini akan merasa lelah seperti sebelum tidur ketika mereka bangun tidur

di pagi hari.

Ketika seseorang merasakan kesinisan, mereka akan menjadi dingin serta

mengambil menjaga jarak terhadap pekerjaannya serta orang-orang yang terlibat

dalam pekerjaannya. Mereka meminimalisir keterlibatan mereka dalam pekerjaan

dan menyerah pada idealisme mereka. Kesinisan dapat menjadi usaha untuk

melindungi seseorang dari kelelahan dan kekecewaan. Seseorang merasa bahwa

akan merasa lebih aman jika ia menunjukkan sikap tidak peduli atau berasumsi

sesuatu tidak akan berjalan dengan baik khususnya jika masa depan tidak pasti.

Pikiran negatif semacam itu dapat merusak keselamatan dan kapasitas seseorang

untuk bekerja secara efektif.

Ketidakefektifan merupakan perasaan dimana seseorang merasa adanya

ketidakselarasan dalam diri mereka. Setiap pekerjaan yang mereka lakukan seperti

membebani mereka. Dunia seakan-akan berkonspirasi untuk menentang setiap

usaha mereka untuk membuat kemajuan, dan apa saja yang mereka lakukan

sepertinya tidak berarti. Orang yang mengalaminya akan kehilangan kepercayaan

diri mereka akan kemampuan mereka untuk membuat perubahan. Ketika

seseorang tersebut kehilangan kepercayaan diri mereka, orang lainpun akan

kehilangan kepercayaan kepada mereka.

Penelitian ini nantinya akan melihat gejala-gejala burnout yang timbul

berdasarkan ketiga dimensi burnout yang dijabarkan oleh Maslach & Leiter

(1997) yaitu kelelahan , kesinisan dan ketidak efektifan.

Page 34: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

16

B. Relawan Rehabilitasi Medik PMI

1. Relawan

Relawan adalah seseorang yang memberikan pelayanan di masyarakat atau

untuk keuntungan lingkungan karena keinginan mereka, kebanyakan melalui

organisasi non-profit, baik secara formal maupun kurang formal baik secara

individu maupun secara kelompok (wikipedia, 2008).

Berdasarkan definisi tersebut, sukarelawan tidak mendapatkan bayaran

atau kompensasi dari pelayanan yang mereka berikan.

2. Relawan Palang Merah Indonesia

Salah satu prinsip palang merah adalah kerelawanan. Federasi palang

merah dan bulan sabit merah internasional mengemukakan bahwa relawan palang

merah adalah seseorang yang melakukan kegiatan kerelawanan untuk gerakan

palang merah pada satu kesempatan ataupun secara regular (www.ifrc.org, 2007).

Kerelawanan dalam gerakan palang merah adalah kegiatan yang:

a) Dimotivasi oleh keinginan yang tidak dipaksakan dari orang yang menjadi

relawan, dan tidak berdasarkan keinginan untuk mendapatkan materi atau

pendapatan keuangan atau oleh tekanan sosial, ekonomi atau politik dari

pihak manapun.

b) Berintensi untuk keuntungan orang-orang rentan dan masyarakatnya yang

sesuai dengan prinsip fundamental dari palang merah

c) Diorganisir oleh representative palang merah setempat yang resmi.

Page 35: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

17

3. Rehabilitasi Medik

a. Pengertian

Rehabilitasi medik adalah perawatan untuk memfasilitasi proses

pemulihan dari luka, sakit atau penyakit agar kondisi orang yang dirawat menjadi

normal kembali atau paling tidak mendekati normal

(www.answers.com/topic/rehabilitation). Program rehabilitasi yang layak dan

memadai dapat memulihkan kondisi ketidakmampuan atau dapat membantu

pasien mengatasi kekurangan yang tidak dapat disembuhkan secara medik.

Rehabilitasi mengatasi kebutuhan pasien akan fisik, psikologi serta okupasi.

Milto (1991) menjelaskan bahwa program rehabilitasi yang layak dan tepat

dapat membantu pasien untuk dapat mengatasi ketidak mampuannya atau dapat

menyesuaikan diri dengan penurunan kemampuan yang tidak dapat disembuhkan

dengan perawatan kedokteran. Rehabilitasi bertujuan untuk melayani kebutuhan

pasien akan dalam terapi fisik, psikologis serta lingkungan. Hal-hal tersebut

dicapai dengan cara mengembalikan fungsi, psikologis atau lingkungan seperti

semula atau memodifikasi fisik dan lingkungan sosial pasien. Tipe rehabilitasi

yang utama adalahfisik (fisioterapi), okupasi, dan terapi bicara.

Setiap program rehabilitasi disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien

dan dapat dilakukan satu atau lebih jenis terapi pada satu waktu. Ahli terapi

biasanya akan mengkoordinasikan usaha rehabilitasi pada tim rehabilitasi yang

terdiri dari terapi fisioterapi, okupasi, bicara atau terapist lainnya seperti perawat,

orthotics, prosthetists, serta terapis-terapis khusus lainnya. Anggota keluarga

Page 36: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

18

seringkali terlibat secara aktif dalam program rehabilitasi pasien.

(www.answers.com/topic/rehabilitation)

b. Rehabilitasi Medik PMI Cabang Bantul dan Klaten

Salah satu kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh PMI cabang Bantul

dan Klaten dalam rangka respons terhadap bencana gempabumi yang melanda

DIY dan Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006 yang lalu adalah rehabilitasi

medik. Rehabilitasi medik yang dilakukan oleh PMI Cabang Bantul & Klaten

terdiri dari dua jenis yaitu fisioterapi dan wound care.

Kegiatan Fisioterapi memberikan pelayanan kepada para pasien yang

memiliki cedera tulang yang telah mendapatkan perawatan sebelumnya dari

rumah sakit. Berdasarkan hasil laporan tim fisioterapi PMI cabang Bantul dan

Klaten, kasus yang paling banyak ditangani adalah kasus patah tulang, paraplegi

dan paraparese serta dislokasi tulang. Para fisioterapis PMI cabang Bantul &

Klaten membantu para pasien untuk melatih fisik mereka sehingga keadaan

mereka tidak memburuk. Selain itu, para fisioterapis juga memberikan para pasien

occupational theraphy berupa latihan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sehari-

hari seperti pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, memakai pakaian,

makan, dll sehingga para pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan

penyesuaian pada kondisi mereka sekarang tanpa bergantung sepenuhnya pada

orang lain.

Kegiatan wound care atau perawatan luka memberikan pelayanan untuk

penyembuhan luka yang dialami pasien pasca operasi ataupun luka tekan

Page 37: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

19

(decubitus) agar penyembuhannya berjalan lebih cepat serta mencegah infeksi

tambahan yang muncul akibat kesalahan metode perawatan. Pasien juga diberi

pelatihan untuk pencegahan munculnya luka tekan yang lain.

Kedua perawatan tersebut melibatkan anggota keluarga pasien. Para

fisioterapis dan perawat memberikan pelatihan pada keluarga pasien agar mereka

dapat memberikan perawatan, sehingga pasien dan keluarganya tidak bergantung

pada pelayanan yang diberikan oleh Palang Merah Indonesia serta mencegah

terjadinya luka ataupun cedera tambahan. Keterlibatan keluarga ini juga

bermaksud untuk menjaga agar pasien tidak disisihkan dari keluarga dan

masyarakat.

4. Relawan Rehabilitasi Medik Palang Merah Indonesia cabang Bantul &

Klaten

Relawan rehabilitasi medik adalah tenaga ahli yang terdiri dari fisioterapis,

perawat, dokter yang biasa disebut sebagai tenaga profesional, serta tenaga umum

yang terdiri dari pengemudi ambulans dan kendaraan operasional serta

administrator dan juga asisten perawat dan fisioterapis, yang kesemuanya

memberikan pelayanan rehabilitasi berupa fisioterapi dan perawatan luka bagi

pasien paska operasi survivor gempabumi Yogyakarta dan Jawa Tengah 27 Mei

2006. Relawan yang tergabung dalam rehabilitasi medik ini berjumlah 33 orang

yang terdiri dari 2 dokter, 12 fisioterapis, 7 perawat dan 12 tenaga umum. Mereka

terdiri dari 15 wanita dan 18 pria. Usia para relawan tersebut berkisar antara 20 –

34 tahun.

Page 38: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

20

Setiap relawan melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan keahlian dan

profesinya yang terdefinisikan dalam deskripsi tugas mereka. Para dokter,

fisioterapis dan perawat yang biasa disebut sebagai tenaga profesional adalah

mereka yang paling banyak berkontak langsung dengan pasien. Dokter dalam

pelayanan ini bertugas sebagai manajer teknis untuk pelayanan rehabilitasi medik

ini. Selain bertugas untuk mengecek kondisi pasien secara berkala serta

memberikan resep dan juga memberikan suntikan antibiotik, kedua doketer

tersebut juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan rujukan bagi pasien

yang memerlukan pelayanan yang lebih intensif di rumah sakit. Fisioterapis

bertugas sesuai dengan keahlian mereka, yaitu membantu dan mendampingi

pasien dalam latihan gerak yang bertujuan untuk melatih fisik mereka yang

bertujuan untuk mencapai fungsi mobilitas dan kemandirian yang maksimal bagi

pasien serta mencegah munculnya resiko cedera yang mungkin muncul paska

operasi. Selain itu, fisioterapis juga bertugas memberikan pelatihan bagi pasien

dan anggota keluarga pasien untuk dapat melakukan latihan-latihan tersebut

secara mandiri. Para perawat bertugas untuk memberikan perawatan luka yang

timbul pasca operasi dan juga luka tekan yang timbul sebagai akibat dari

kesalahan metode perawatan yang biasanya muncul pada pasien yang mengalami

paraplegi. Seperti halnya fisioterapis, para perawatpun memiliki tugas

memberikan pelatihan bagi pasien dan keluarganya untuk merawat luka pasien

serta bagaimana mencegah timbulnya luka baru. Tenaga umum memiliki tugas

berbeda-beda, sebagian dari mereka bertugas sebagai pengemudi ambulans dan

mobil antar jemput pasien yang mengantar dan menjemput pasien dari rumah

Page 39: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

21

mereka ke klinik rehabilitasi medik PMI maupun mengantar pasien ke rumah sakit

bagi mereka yang membutuhkan rujukan. Sebagian dari tenaga umum ini lebih

berfungsi sebagai tenaga administratif untuk operasional klinik rehabilitasi medik,

seperti merekap laporan yang dibuat oleh para tenaga profesional tersebut,

membuat laporan keuangan, serta hal-hal administratif lainnya.

Sebagian besar dari relawan tersebut yaitu sejumlah 30 orang berasal dari

daerah yang terkena dampak bencana, yang berarti mereka juga merupakan

survivor dari gempabumi tersebut. Beberapa dari mereka juga kehilangan anggota

keluarga mereka karena gempabumi yang melanda tersebut.

C. Burnout pada relawan PMI yang bekerja di bidang pelayanan rehabilitasi

medik untuk survivor gempa bumi Yogyakarta 27 Mei 2006

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, tugas seorang terapis dalam

rehabilitasi medik adalah membantu seseorang untuk kembali pulih dan atau dapat

menyesuaikan diri dengan kondisi fisiknya yang baru. Hal ini merupakan tugas

yang sangat berat mengingat kondisi para pasien yang mereka tangani tidak dapat

sembuh secara total padahal harapan para pasien untuk sembuh secara total sangat

besar dan mereka membebankan harapan mereka tersebut pada para relawan yang

melayani mereka.

Beban berupa tanggung jawab dan harapan yang dipikul oleh relawan

rehabilitasi tersebut salah satunya datang dari pasien yang mengharapkan

kesembuhan total mereka, walaupun sebagian besar dari pasien tidak dapat

kembali ke keadaan mereka seperti sedia kala. Beban lain yang dipikul relawan

Page 40: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

22

bukan saja muncul dari pasien-pasien mereka, namun juga pada organisasi yang

menuntut mereka untuk bekerja secara profesional dan maksimal. Padahal

terkadang tuntutan tersebut tidak diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan para

relawan tersebut secara memadai. Masyarakat luas juga banyak memberikan

tuntutan kepada para relawan tersebut untuk dapat bekerja secara sempurna.

Tuntutan dari dalam diri para relawan sendiri yang menginginkan untuk berbuat

lebih terkadang membuat mereka siap membantu tanpa memperhatikan keadaan

mereka.

Beberapa kondisi diatas, baik secara langsung ataupun tidak langsung

dapat menyebabkan stres berkepanjangan yang berujung pada burnout pada para

relawan yang bekerja di rehabilitasi medik.

Bernardin (dalam Rosyid, 1996) menyatakan bahwa burnout terjadi pada

orang yang bekerja pada bidang pelayanan kemanusiaan (human services) dan

bekerja erat dengan masyarakat, salah satunya adalah relawan PMI yang bekerja

di bidang pelayanan rehabilitasi kesehatan untuk survivor gempabumi Yogyakarta

27 mei 2006.

Cordes & Dougherty (1993) menyatakan bahwa burnout adalah penyebab

penurunan performance seseorang. Seperti yang telah dijabarkan dalam Bab I

bahwa para relawan PMI yang bekerja dalam pelayanan rehabilitasi medik

tersebut telah mengalami penurunan kinerja yang ditandai dengan sikap tidak

kooperatif, banyaknya konflik internal maupun external dalam tim, serta kekurang

terbukaan mereka akan masalah yang dihadapi.

Page 41: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

23

Burnout pada relawan PMI yang bekerja di bidang pelayanan rehabilitasi

kesehatan untuk survivor gempabumi Yogyakarta 27 mei 2006 mengacu pada

seberapa besar tingkat kelelahan kerja mereka yang didasarkan pada tiga dimensi

dalam burnout yang telah dijabarkan sebelumnya.

Gambaran penelitian ini dapat dilihat melalui skema berikut:

Page 42: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

24

Berbagai macam tekanan yang

dialami subyek:

1. Pasien yang belum bisa

menerima keadaan mereka

dan menunjukkan emosi-

emosi negatif

2. Lamanya waktu bekerja serta

ketidakpastian mengenai

rentang waktu bekerja

mereka.

3. Keinginan relawan untuk

berbuat lebih

4. Keputusan-keputusan

organisaasi yang tidak sesuai

dengan keinginan mereka

Kelelahan Emosional Kesinisan Ketidakefektifan

Page 43: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif-deskriptif adalah penelitian yang

berusaha mendeskripsikan secara sistematik akurat fakta dan karakteristik

mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu yang menekankan analisisnya

pada data-data numerikal yang diolah menggunakan metode statistika (Azwar,

1999).

Subana (2001) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif-deskriptif

dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variable dan fenomena-fenomena

yang terjadi saat sekarang dan menyajikannya apa adanya. Penelitian deskriptif

menjelaskan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan

dialami sekarang, sikap dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan

antar variabel, pengaruh terhadap suatu kondisi dan lain-lain.

B. Identifikasi variable penelitian

Dalam penelitian ini hanya digunakan satu variable sebagai variable

utama, yaitu burnout.

Page 44: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

26

C. Definisi Operasional

Burnout yaitu kondisi dimana seseorang mengalami kelelahan yang luar

biasa dalam pekerjaannya yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu kelelahan, kesinisan

dan ketidakefektifan. Indikator dari ketiga dimensi tersebut adalah:

a. Perasaan bahwa emosi dan fisik tersita

b. Merasa energi terkuras

c. Merasa tidak mampu keluar dari kesulitan yang dihadapi

d. Tidak dapat merasa santai

e. Merasa tidak dapat pulih kembali

f. Merasa lelah walaupun setelah istirahat

g. Menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan

orang-orang yang terlibat didalamnya

h. Meminimalisir keterlibatan dalam pekerjaan

i. Menyerah pada idealisme atau standard diri yang tertinggi

j. Terbebani dengan pekerjaan

k. Merasa setiap usaha yang dilakukan untuk membuat kemajuan

terhadap pekerjaan ditentang oleh semua pihak

l. Merasa apapun yang dilakukan tidak berarti

m. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan untuk membuat

perubahan

Indikator a, b, c, d, e dan f merupakan indikator untuk mengungkap

dimensi burnout kelelahan. Indikator point g, h, dan i mengungkap dimensi

Page 45: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

27

burnout kesinisan. Indikator j, k, l dan m mengungkap dimensi burnout

ketidakefektifan.

Faktor-faktor penyebab terjadinya burnout muncul dalam beberapa situasi

riil yang dialami oleh subyek sebagai situasi yang menstimulasi terjadinya

burnout, situasi-situasi tersebut yaitu:

a. Pasien yang belum bisa menerima keadaan mereka, para pasien tersebut

menunjukkan emosi-emosi negatif seperti takut, cemas, sedih, marah,

kecewa, tidak semangat dalam menjalankan terapi, dll.

b. Lamanya waktu bekerja yaitu sejak bencana terjadi, serta

ketidakpastian mengenai rentang waktu bekerja mereka.

c. Keinginan relawan untuk berbuat lebih dengan selalu siap melayani

masyarakat tanpa memperhatikan kondisi mereka

d. Keputusan-keputusan organisaasi yang tidak sesuai dengan keinginan

mereka dalam memberikan pelayanan kepada para pasien.

Burnout yang dialami subyek dalam penelitian ini akan diukur dengan

skala burnout sesuai dengan pengalaman responden pada situasi-situasi riil yang

telah dijabarkan diatas, burnout tersebut diukur dengan menggunakan skala

frekuensi yang berjenjang 5 (lima) mulai dari ‘tidak pernah’ hingga ‘sering

sekali’. Skor tinggi mengindikasikan tingginya tingkat burnout yang dialami oleh

subyek, sebaliknya skor rendah mengindikasikan rendahnya tingkat burnout yang

dialami oleh subyek.

Page 46: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

28

D. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah para relawan PMI yang tergabung

dalam pelayanan rehabilitasi medik untuk survivor gempabumi Yogyakarta &

Jawa Tengah 27 Mei 2006. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 33 orang yang

terdiri dari 12 fisioterapis, 7 perawat, 2 dokter dan 12 tenaga umum. Para

fisioterapis, perawat dan dokter adalah mereka yang biasa disebut dengan tenaga

profesional. Subyek terdiri dari 15 wanita dan 18 pria. Usia para relawan tersebut

berkisar antara 20 – 36 tahun.

E. Metode Pengambilan Data

Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah melalui skala Likert untuk

mengungkap variable tingkat burnout. Skala yang digunakan adalah skala burnout

yang berisi lima tingkat jawaban atau respon yang akan mengukur tingkat burnout

subyek. Lima tingkat respon yang dimaksud adalah TP (tidak pernah), HTP

(hampir tidak pernah), KD (kadang-kadang), S (sering), dan SS (sangat sering).

Pemberian skor terhadap setiap item burnout dimulai dari skor 0 untuk

tidak pernah sampai skor 4 untuk sangat sering. Untuk memudahkan dalam

melakukan intepretasi skor, pemberian skor terhadap setiap item ditentukan

sebagai berikut:

Page 47: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

29

Tabel 1:

Skor untuk setiap respon item burnout

Respon atau jawaban Skor tingkat burnout

TP (Tidak Pernah) 0

HTP (Hampir Tidak Pernah) 1

KD (Kadang-kadang) 2

S (Sering) 3

SS (Sangat Sering) 4

Item dalam skala burnout ini disusun secara jelas, ringkas dan terfokus

sehingga mampu menampakkan kecenderungan burnout yang hendak diukur

sesuai dengan pengalaman responden (relawan). Penyusunan item-item burnout

ini didasarkan pada tiga dimensi dari burnout yaitu kelelahan, kesinisan dan

ketidakefektifan. Kesatuan dari tiga dimensi tersebut akan mengindikasikan

tingkatan burnout yang bersifat rendah atau tinggi.

Dalam memberikan interpretasi terhadap penilaian individual, maka

penilaian dapat dilihat dari skor yang diperoleh subyek penelitian dari keseluruhan

item. Skala bentuk final yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 51 item,

maka skor individual akan bergerak antara (0 x 51 = 0) sampai dengan (4 x 51 =

204). Jika skor subyek makin mendekati 0 maka subyek dapat diintepretasikan

tidak mengalami atau tingkatan burnout yang dialami subyek semakin rendah.

Sebaliknya jika skor subyek semakin mendekati 204 maka subyek mengalami

burnout dalam tingkatan semakin tinggi.

Page 48: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

30

Dalam penyajian skala ini, item disusun secara acak dengan

pertimbangan agar subyek menjawab pertanyaan secara spontan tanpa ada

pengaruh dari item-item yang lain yang mungkin disebabkan oleh adanya

pengelompokan.

Tabel 2:

Kisi-kisi sebaran aitem skala burnout sebelum uji coba

No Aspek Nomor Aitem Jumlah

1. Kelelahan 2, 4, 7, 9, 11, 13, 14, 17, 19, 21, 23, 25, 27,

30, 32, 34, 36, 38, 40, 43, 45, 47, 50, 52

24

2. Kesinisan 3, 6, 10, 16, 20, 22, 28, 31, 35, 41, 46, 48 12

3. Ketidakefektifan 1, 5, 8, 12, 15, 18, 24, 26, 29, 33, 37, 39, 42,

44, 49, 51

16

TOTAL 52

F. Validitas , Reliabilitas dan Seleksi Item

1. Validitas

Validitas merupakan tingkat ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1999). Hal ini juga berarti sejauh mana

sebuah instrumen penelitian mampu mengungkapkan sasaran pokok pengukuran

yang dilakukan dengan alat tersebut. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas

yang tinggi jika mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya penelitian (Azwar, 1999); atau mampu mengukur apa yang hendak

diukur, mampu mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan (Hadi, 2001).

Page 49: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

31

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi merupakan validasi yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes

dengan analisis rasional. Validasi isi mencakup sejauh mana instrumen penelitian

Pengukuran ini dilakukan dengan melihat kecocokan indikator-indikator yang

digunakan dengan definisi konseptualnya caranya yaitu melalui analisis rasional

dan professional judgement.

Dalam hal ini, skala burnout memiliki validitas isi yang baik, item-item

dalam skala ini dibuat langsung terfokus pada karakteristik-karakteristik yang

mendefinisikan burnout yang dimaksud. Item-item dalam skala ini mencakup

pertanyaan-pertanyaan yang mengungkap frekuensi dari perasaan-perasaan,

tindakan-tindakan dan pikiran-pikiran yang mencerminkan aspek dari burnout.

2. Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil pengukuran. Reliabilitas

dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, yaitu

mengandung makna kecermatan pengukuran. Dalam penelitian ini skala cukup

diujicobakan satu kali saja. Pelaksanaan uji coba yang tidak berulang-ulang selain

memiliki nilai kepraktisan dan efisiensi juga dapat menghindari perubahan yang

didapat individu sebagai hasil belajar (Azwar, 1999).

Tinggi rendahnya suatu reliabilitas ditunjukkan oleh koefisien

reliabilitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas atau semakin mendekati 1,00

berarti semakin tinggi pula reliabilitasnya. Dalam penelitian ini, pendekatan

Page 50: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

32

reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan koefisien reliabilitas

alpha-cronbach.

3. Seleksi Item

Seleksi Item digunakan untuk memperoleh item-item yang memiliki

kelayakan untuk digunakan dalam penelitian. Seleksi item diambil dari data hasil

uji coba item pada subyek, dimana hasilnya ditunjukkan oleh koefisien korelasi

item total ( )ixr . Semakin tinggi koefisien korelasi positif yang didapatkan oleh

item berarti semakin tinggi pula konsistensi item dengan skala secara keseluruhan

(Azwar, 1999).

Batasan item yang lolos seleksi item atas item yang memiliki koefisien

korelasi item total ( )ixr = 0,3. Item yang memiliki ixr ≥ 0,3 dianggap memiliki

daya beda yang memuaskan, sedangkan item yang memiliki ixr ≤ 0,3 dapat

dikatakan sebagai item yang memiliki daya diskriminasi rendah sehingga tidak

dapat digunakan dalam penelitian (Azwar, 1999).

G. Metode Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui tingkat

burnout para relawan kesehatan PMI, maka metode analisis data dalam penelitian

ini menggunakan statistik deskriptif yang meliputi penyajian data dengan tabel

untuk perhitungan kategori data. Penjelasan mengenai keadaan kelompok

didasarkan pada kategori data.

Page 51: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengadakan uji

coba alat ukur penelitian. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan

skala penelitian ketika dipergunakan dalam pengambilan data sesungguhnya. Alat

ukur dalam penelitian ini berupa skala yang terdiri dari 52 item. Jumlah subyek

dalam uji coba penelitian berjumlah 33 orang dan alat ukur penelitian di uji coba-

kan pada tanggal 26 November 2008.

2. Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian

Hasil uji coba penelitian ini digunakan untuk memperoleh validitas dan

reliabilitas alat ukur sehingga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini akan

lebih akurat dan dapat dipercaya (Azwar, 1999).

a. Estimasi Validitas

Skala penelitian ini menggunakan validitas isi yang diperoleh melalui

analisis rasional dan professional judgement yang dilakukan oleh dosen

pembimbing skripsi selama proses bimbingan skripsi.

Page 52: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

34

b. Estimasi Reliabilitas

Reliabilitas skala burnout diuji dengan menggunakan teknik alpha-

cronbach. Hasil perhitungan memunculkan hasil 0,971. Berarti reliabilitas

skala burnout ini dianggap memuaskan.

c. Seleksi Item

Seleksi Item dilakukan dengan melakukan pengukuran daya beda atau

daya diskriminasi item dengan analisis statistik menggunakan SPSS 13.00 for

windows. Dari hasil perhitungan ditemukan besaran koefisien korelasi

bergerak dari 0,255 sampai 0,789. Dengan kriteria 0,3 (koefisien korelasi item

total yang kurang dari 0,3 dinyatakan gugur) ditemukan 1 item gugur. Butir

item gugur tersebut adalah item nomor 2. Butir item yang gugur selanjutnya

tidak disertakan dalam analisis berikutnya.

Dari hasil pemilihan item tersebut maka didapatkan komposisi jumlah

item sebagai berikut:

Tabel 3:

Kisi-kisi sebaran aitem skala burnout setelah uji coba

No Aspek Nomor Aitem Jumlah

1. Kelelahan 1, 3, 6, 8, 12, 13, 17, 19, 21, 22, 24, 27, 30,

32, 34, 36, 38, 40, 43, 45, 47, 49, 51

23

2. Kesinisan 2, 5, 10, 14, 16, 23, 26, 33, 37, 39, 42, 48 12

3. Ketidakefektifan 4, 7, 9, 11, 15, 18, 20, 25, 28, 29, 31, 35,

41, 44, 46, 50

16

TOTAL 51

Page 53: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

35

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 – 11 Januari 2009 di kantor PMI

daerah DIY yang beralamat di Jl. Ring Road Barat No. 3 Banyuraden, Gamping,

Sleman, Yogyakarta. Jumlah keseluruhan responden yang digunakan sejak uji

coba alat pengumpul data adalah 33 orang, kesemuanya sekaligus digunakan

sebagai subyek dalam pengumpulan data penelitian.

C. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Sebelum data diuji dengan uji statistik deskriptif, terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi normalitas untuk mengetahui apakah sebaran skor burnout

memenuhi asumsi distribusi normal atau tidak. Normalitas berarti bentuk

distribusi variabel dalam populasi berbentuk distribusi normal atau kurve normal

(Hadi, 2001).

Uji normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dalam

program SPSS for Windows 13.00. Jika p > 0,05 maka sebaran skor dikatakan

normal, tetapi jika p < 0,05 maka sebaran skor dikatakan tidak normal. Hasil uji

normalitas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 54: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

36

Tabel 4:

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TotalSkor

N 33

Normal Parameters(a,b) Mean 123,64

Std. Deviation 32,426

Most Extreme Differences

Absolute ,194

Positive ,106

Negative -,194

Kolmogorov-Smirnov Z 1,114

Asymp. Sig. (2-tailed) ,167

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari hasil uji normalitas diatas, diketahui nilai p sebesar 0,167 yang berarti

p > 0,05, maka sebaran skor burnout dalam penelitian ini normal.

2. Kategorisasi Subyek

Kategorisasi tingkat burnout untuk subyek dapat digolongkan dalam

beberapa kelompok skor kecemasan sosial yaitu dengan menetapkan kriteria

kategori sebagai berikut:

Tabel 5:

Norma Kategori Skor

Skor Kategori

X < )0,1( σµ − Rendah

)0,1( σµ − <≤ X )0,1( σµ + Sedang

)0,1( σµ + X≤ Tinggi

Page 55: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

37

Dimana µ merupakan mean teoritis yang didapat dari perkalian antara

jumlah item dengan skor tengah dari skala yaitu 3 yang menghasilkan angka µ =

102. Sementara σ merupakan standar deviasi teoritis yang didapatkan dengan

cara mengurangi skor tertinggi yang bisa dicapai individu dengan skor terendah

yang bisa dicapai individu dan membaginya dengan 6 yang menghasilkan angka

σ = 34. Dari hasil perhitungan diatas maka dapat dibuat norma kategori dengan

angka-angka sebagai berikut:

Tabel 6:

Kategori Skor Burnout

Skor Kategori

X < 68 Rendah

68 <≤ X 136 Sedang

136 X≤ Tinggi

Kemudian untuk mengetahui jumlah dan prosentase subyek pada masing-

masing kategori tingkat burnout maka dilakukan perhitungan dan hasilnya adalah

sebagai berikut:

Tabel 7:

Prosentase Tingkat Burnout

Kategori Jumlah Prosentase

Rendah 3 9,1 %

Sedang 12 36,36 %

Tinggi 18 54,54 %

TOTAL 33 100%

Page 56: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

38

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar subyek berada dalam

tingkat burnout kategori tinggi yaitu sejumlah 54,54 %. Diagnosa ditentukan

berdasarkan norma kategori yang telah dirumuskan sebelumnya. Diagnosa

ditinjau dari skor total setiap subyek.

Peneliti tertarik untuk melihat prosentase tingkat burnout pada tenaga

profesional dan tenaga umum dengan menggunakan kategori skor yang sama.

Berdasarkan penghitungan, maka didapatkan jumlah dan prosentase tingkat

burnout yang dialami tenaga profesional dan tenaga umum sebagai berikut:

Tabel 8:

Prosentase Tingkat Burnout pada tenaga profesional

Kategori Jumlah Prosentase

Rendah 1 4,76 %

Sedang 8 38,1 %

Tinggi 12 57,14 %

TOTAL 21 100%

Tabel 9:

Prosentase Tingkat Burnout pada tenaga umum

Kategori Jumlah Prosentase

Rendah 2 16,7 %

Sedang 4 33,3 %

Tinggi 6 50 %

TOTAL 12 100%

Page 57: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

39

D. Pembahasan

Dari hasil analisis data diperoleh hasil bahwa sebagian besar (sejumlah

54,54 %) relawan PMI yang tergabung dalam rehabilitasi medik untuk survivor

gempabumi DIY & Jateng mengalami burnout yang termasuk dalam kategori

tinggi.

Subyek dalam penelitian ini dapat dikatakan memiliki tekanan yang cukup

tinggi yang datang baik dari dalam diri mereka sendiri maupun dari masyarakat

dan organisasi. Tekanan-tekanan ini membuat mereka ada dalam kondisi

kelelahan yang luar biasa yang disertai dengan perasaan sinis baik terhadap diri

sendiri maupun orang-orang sekitar mereka termasuk pekerjaan mereka, serta

munculnya ketidakefektifan dalam melakukan pekerjaan mereka, dimana

ketiganya merupakan dimensi-dimensi dari burnout.

Kondisi kelelahan luar biasa yang dialami subyek termanifestasikan dalam

perasaan emosi dan fisik yang tersita, energi yang terkuras serta merasa tidak

mampu pulih kembali yang ditandai dengan merasa lelah setiap saat bahkan ketika

mereka bangun tidur atau telah istirahat. Kondisi kelelahan emosional ini juga

membuat subyek kehilangan kepercayaan baik terhadap diri mereka sendiri

maupun terhadap orang-orang sekitar mereka. Subyek juga merasa tidak bisa

santai dalam menjalankan tugas-tugas mereka termasuk ketika mereka harus

berhadapan dengan pasien, mereka merasa kekurangan energi untuk menghadapi

tugas-tugas mereka dan orang lain. Kondisi kelelahan emosional ini merupakan

reaksi pertama dari stress yang diakibatkan oleh tuntutan kerja atau perubahan

besar yang terjadi dalam pekerjaan (Maslach & Leiter, 1997).

Page 58: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

40

Perasaan sinis yang muncul dari subyek ditandai dengan sikap mereka

yang menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan mereka dan orang-

orang yang terlibat didalamnya baik rekan-rekan relawan yang lain, organisasi,

maupun pasien. Sikap sinis yang mereka tunjukkan merupakan usaha mereka

untuk melindungi diri mereka dari kelelahan dan kekecewaan yang mereka

rasakan (Maslach & Leiter, 1997). Banyak orang merasa bahwa akan jauh lebih

aman jika mereka menjadi tidak peduli, khususnya dengan kondisi yang berubah-

ubah dan tidak pasti. Sikap sinis ini menunjukkan bahwa subyek memilih untuk

berpikir bahwa suatu hal akan gagal, hal ini lebih baik daripada ketika mereka

membangun harapan dan harapan mereka jatuh (Maslach & Leiter, 1997).

Ketidakefektifan yang muncul ditandai dengan subyek yang merasa

terbebani dengan pekerjaan mereka. Subyek merasa bahwa segala usaha yang

mereka lakukan untuk membuat kemajuan terhadap pekerjaan ditentang oleh

semua pihak, sehingga mereka merasa tidak berarti yang pada akhirnya hal

tersebut berujung pada subyek yang kehilangan kepercayaan diri akan

kemampuan mereka untuk membuat perubahan. Jackson dan Schuler (1986)

menyatakan bahwa perasaan sinis dan acuh tidak acuh ini merupakan akibat dari

emotially draining yang muncul dalam diri subyek.

Gempabumi yang terjadi pada bulan Mei 2006 menyebabkan kerusakan

yang cukup parah. Sebagian besar relawan yaitu 30 orang dari mereka juga

merupakan survivor dari bencana tersebut. Selama masa gawat darurat, tercatat

5000 orang mengalami luka paska operasi dan 1.500 orang mengalami

kelumpuhan yang semuanya membutuhkan pelayanan rehabilitasi medik untuk

Page 59: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

41

jangka waktu yang cukup panjang dan memakan biaya yang tidak sedikit.

Hadirnya klinik rehabilitasi medik Palang Merah Indonesia merupakan hal yang

sangat membantu para penerima manfaat untuk mendapatkan perawatan

rehabilitasi medik tersebut dengan gratis.

Ribuan orang datang untuk meminta pelayanan jangka panjang,

sementara kapasitas yang dimiliki oleh Palang Merah Indonesia sendiri tidak

cukup memadai untuk memberikan pelayanan kepada semua penerima manfaat

yang datang untuk mencari pertolongan. Palang Merah Indonesia sebagai

organisasi mengeluarkan kebijakan untuk membuat skala prioritas dari para

penerima manfaat yang datang, hal ini bertentangan dengan keinginan para

relawan yang ingin membantu semua orang yang datang kepada mereka. Konflik

antara kebijakan organisasi dan relawan ini sangat mempengaruhi kinerja relawan.

Skala prioritas yang dilakukan organisasi akhirnya menyaring sekitar 700

orang pasien dengan kasus yang cukup berat seperti paraplegi, paraparese, serta

pasien dengan luka dekubitus yang cukup parah yang membutuhkan perawatan

dalam jangka waktu yang panjang. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa

sebagian besar subyek tenaga profesional mengalami burnout dalam kategori

tinggi dengan subyek yang berada dalam tingkatan burnout yang rendah sangat

sedikit. Para profesional tersebut dalam pekerjaan ini merupakan orang-orang

yang berkontak langsung dengan pasien. Tuntutan pasien yang tinggi akan

kesembuhan mereka merupakan beban bagi para subyek. Mereka menyadari

bahwa para pasien yang mereka rawat tidak dapat sembuh seperti sedia kala

karena tujuan dari pelayanan rehabilitasi medik yang mereka berikan bagi pasien

Page 60: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

42

adalah untuk mengatasi ketidakmampuan mereka dan membantu pasien dalam

menyesuaikan diri dengan penurunan kemampuan mereka yang tidak dapat

disembuhkan dengan perawatan kedokteran (Milto, 1991), hal tersebut

berlawanan dengan harapan pasien untuk dapat sembuh seperti sedia kala. Hal ini

menimbulkan konflik antara pasien dengan para profesional. Pasien cenderung

menyalahkan para profesional karena menganggap mereka tidak bekerja dengan

baik untuk kesembuhan mereka .

Pemberi pelayanan seringkali menggunakan kekuatan emosi dan fisik

mereka secara tidak proporsional, dan seiring berjalannya waktu dimana pasien

tidak menunjukkan perkembangan kesehatan yang signifikan pemberi pelayanan

pun sangat mungkin mengalami penurunan antusiasme, penurunan emosi, bahkan

mereka akan merasa marah atau kecewa terhadap diri mereka sendiri (Kasuya,

2000). Terus-menerus berhadapan dengan orang-orang yang mengalami berbagai

perasaan negatif: takut, cemas, sedih, marah, kecewa sebagai akibat dari

pengalaman traumatis akan menimbulkan tekanan bagi individu (Cordes &

Doherty, 1993). Menurut Kasuya (2000) orang-orang yang bekerja dalam bidang

pelayanan kesehatan, yang mengabdikan dirinya pada pelayanan pada orang yang

menderita sakit jangka panjang atau kecacatan tanpa bayaran yang memadai

sangat cenderung mengalami burnout.

Selain faktor pasien, hal lain yang menjadi penyebab tingginya tingkat

burnout sebagian besar relawan ini yaitu jangka waktu keterlibatan mereka dalam

program ini yang dinilai cukup lama. Sebagian besar relawan telah terlibat dalam

program ini sejak awal bencana, yang artinya mereka terlibat dalam masa-masa

Page 61: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

43

peralihan dan perubahan bentuk pelayanan yang diberikan dimulai dari masa

gawat darurat, masa rekonstruksi dan kemudian masa rehabilitasi. Menurut

Maslach & Leiter (1997) keabsenan waktu jeda bagi pekerja untuk beristirahat

akan menumpuk kelelahan yang dialami, sehingga hal tersebut dapat berujung

pada kelelahan yang sangat.

Jangka waktu program yang selalu berubah-ubah juga sedikit banyak

memberikan pengaruh kepada pasien. Perubahan jangka waktu tersebut

dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya ketidaksiapan pemerintah untuk

melanjutkan pelayanan yang telah dilakukan Palang Merah Indonesia dan juga

organisasi-organisasi lain yang memberikan pelayanan rehabilitasi medik.

Ketidakpastian dari organisasi dan pihak donor mengenai kapasitas untuk

melanjutkan program juga mempengaruhi perubahan jangka waktu pelayanan.

Faktor internal berupa keinginan untuk berbuat lebih untuk para pasien

dapat dilihat juga sebagai salah satu hal yang memicu munculnya burnout pada

subyek. Tuntutan dari berbagai pihak yang mengharapkan bantuan mereka

membuat para relawan ini secara tidak sadar memiliki perasaan bahwa relawan

adalah pahlawan. Tuntutan dari para pasien untuk kesembuhan mereka menjadi

salah satu penyebab munculnya keinginan untuk terus berbuat lebih untuk

masyarakat yang mereka layani. Ketika keinginan itu tidak terpenuhi, relawan

akan merasa frustasi yang dapat berujung pada burnout.

Pekerja kemanusiaan seringkali memaksakan diri untuk menolong

meskipun dirinya sendiri berada dalam kondisi yang perlu ditolong, hal ini

disebabkan karena mereka beranggapan bahwa perasaan negatif seperti takut,

Page 62: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

44

marah dan perasaan tidak mampu adalah hal negatif yang jika mereka tunjukkan

akan membuat mereka tampak lemah (PSP guideline, 2004). Berdasarkan hasil

pengamatan, peneliti menemukan bahwa relawan menjadi pihak yang berada

diantara kebijakan organisasi dan tuntutan pasien serta tuntutan dari dalam diri

mereka sendiri. Hal ini membuat relawan dalam hal tertentu menjadi tidak

profesional. Seringkali mereka memberikan pelayanan kepada pasien-pasien yang

datang ke mereka walaupun pasien-pasien tersebut bukan termasuk dalam daftar

pasien prioritas yang harus diberi pelayanan. Secara tidak sadar relawan

menambah beban kerja mereka sendiri sehingga mereka merasakan kelelahan

yang luar biasa.

Dari data penelitian ini, dapat kita lihat bahwa ada sebagian relawan yang

mengalami burn out dalam tingkatan yang sedang. Mereka yang ada dalam

kategori ini telah menunjukkan gejala-gejala burnout, namun masih dalam

tingkatan yang sedang. Mereka yang ada dalam kategori ini kemungkinan besar

memiliki daya koping yang lebih baik dari pada mereka yang mengalami burnout

dengan kategori tinggi. Selain itu, mereka yang ada dalam kategori sedang ini

juga memiliki intensitas kontak dengan relawan yang lebih sedikit daripada

mereka yang ada dalam kategori tinggi.

Untuk mereka yang ada dalam kategori rendah bukan berarti tidak

mengalami burnout. Mereka juga mengalami beberapa gejala burnout, hanya saja

intensitasnya lebih rendah dibandingkan mereka yang ada dalam kategori tinggi

dan sedang.

Page 63: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

45

Kondisi subyek ini patut mendapatkan perhatian khusus dari berbagai

pihak, agar segera dilakukan tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Kondisi ini

dapat menjadi masalah yang besar jika tidak segera ditangani dengan baik.

Page 64: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

46

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa secara umum,

subyek dalam penelitian ini yaitu relawan PMI yang tergabung dalam pelayanan

rehabilitasi medik untuk survivor gempa bumi DIY & Jateng mengalami burnout

dimana jumlah terbanyak mengalami burn out dalam tingkatan yang tinggi (54,54

%), lalu yang lain (sebanyak 36,36 %) mengalami burnout dalam tingkatan yang

sedang dan sisanya (sebanyak 9,1 %) dalam tingkatan yang rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut diatas, maka dapat

diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Subyek Penelitian:

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relawan PMI yang tergabung

dalam program rehabilitasi medik secara umum mengalami burnout dengan

jumlah terbanyak berada dalam tingkatan burnout yang tinggi. Kondisi ini harus

segera diatasi karena dapat mempersulit mereka untuk menjalankan tugas-tugas

mereka. Subyek penelitian ini diharapkan memiliki kemampuan koping untuk

mengatasi permasalahan-permasalahn yang muncul dari pekerjaan yang dihadapi,

mengurangi keinginan untuk berbuat lebih dan berusaha menyadari bahwa

relawan bukanlah super hero yang bisa melakukan segalanya serta kuat dan tidak

Page 65: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

47

boleh terlihat lemah. Selain itu juga pro aktif kepada pihak atasan untuk dapat

mencari bantuan ketika menemukan masalah atau ketika indikasi-indikasi menuju

ke arah stress dan burnout mulai muncul kembali. Selain itu menemui profesional

untuk dapat mengatasi masalah juga sangat dibutuhkan.

2. Bagi Organisasi Palang Merah Indonesia

Bagi Palang Merah Indonesia khususnya PMI cabang Bantul dan cabang

Klaten agar dapat memberikan perhatian khusus bagi para relawan rehabilitasi

medik tersebut. Pelatihan-pelatihan seperti pelatihan Manajemen Stress Relawan

dan pelatihan Peduli Diri akan sangat berguna bagi relawan untuk dapat mengatasi

burnout yang mereka rasakan secara individu. Kegiatan debriefing bagi relawan

secara berkelompok juga dapat menjadi sarana bagi para relawan tersebut untuk

dapat melepaskan beban mereka sehingga mereka akan dapat melanjutkan tugas-

tugas mereka baik dalam kegiatan PMI maupun pekerjaan yang lain secara baik

tanpa ada sisa-sisa beban yang mereka tanggung dari tugas yang mereka jalankan

selama mereka bergabung dalam pelayanan rehabilitasi medik tersebut.

3. Bagi Organisasi Kemanusiaan secara Umum

Bagi Organisasi kemanusiaan secara umum hendaknya memperhatikan

manajemen relawan secara baik, sehingga para relawan yang bekerja untuk

kemanusiaan dapat diperhatikan kondisinya. Dengan menyadari bahwa relawan

merupakan ujung tombak organisasi, serta penyadaran bahwa mereka juga

kelompok rentan yang membutuhkan perhatian maka kondisi-kondisi yang bisa

Page 66: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

48

menjadi tekanan bagi relawan dapat diminimalisir. Sosialisasi bagi masyarakat

umum mengenai pemahaman bahwa relawan yang bekerja untuk kemanusiaan

bukanlah super hero yang bisa melakukan segalanya sangatlah penting, agar

masyarakat umum tidak mengharapkan kesempurnaan dari para relawan

kemanusiaan. Dengan mengharapkan kesempurnaan mereka maka masyarakatpun

telah memberikan beban pada para relawan dimana hal itu akan menjadi stressor

tersendiri bagi relawan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan dalam mengungkap

burnout relawan PMI yang tergabung dalam pelayanan rehabilitasi Medik.

Penelitian ini kurang mengungkap faktor-faktor sosial lain dari subyek yang juga

dapat mempengaruhi munculnya burnout. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian mengenai burnout sebaiknya juga memperhatikan faktor-faktor lain

yang mempengaruhi munculnya burnout, seperti perbedaan jenis kelamin,

perbedaan usia, dan lain-lain. Hal tersebut dibutuhkan agar hasil yang diperoleh

dapat lebih mengungkap tingkat burnout.

Selain faktor sosial tersebut, penelitian ini juga memiliki keterbatasan

dalam hal batasan frekuensi dalam respon subyek. Peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian mengenai burnout sebaiknya bisa membuat batasan yang

jelas mengenai respon subyek.

Page 67: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

49

DAFTAR PUSTAKA

Antares Foundation, 2006. Managing Stress in Humanitarian Workers. Second

Edition. Amsterdam: Chamber of Comerse Amsterdam.

Anonim. 2007. Psychological Support Program. Diakses tanggal 3 Januari 2008

dari http://pmi.org/PSP.

Anonim. 2007. International Statistical Classification of Diseases and Related

Health Problems 10th Revision. Diakses tanggal 3 Januari 2008 dari

http://who.int/classification/apps/icd/icd10online.

Anonim. 2007. Red Cross Volunteers. Diakses tanggal 17 Mei 2008 dari

http://www.ifrc.org/volunteer/role.asp.

Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Edisi I. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Burnout Psychology in free encyclopedia.

http://en.wikipedia.org/wiki/Talk:Burnout_Psychology. Diakses tanggal

2 Februari 2008.

Cordes, C and Dougherty, T. 1993. A Review and Integration of Research on Job

Burnout. Academy of Management Review. Vol. 18: 621-656.

Freudenberger, H. J. 1974. Staff Burnout. Journal of Social Issues, Vol 30. pp

159-165.

Griekspoor, A. 2001. Enhancing the Quality of Humanitarian Assisstance: Taking

Stock and Future Initiatives. Diakses tanggal 19 Februari 2008 dari

http://pdm.medicine.wisc.edu

Hadi. 1991. Analisis Butir Untuk Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 68: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

50

International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies. 2004.

Guidelines for the Implementation of A Psychological Support

Programme in Emergencies. Geneva: IFRC.

Jackson, S and Schuler, R. 1986. A Meta Analysis and Conceptual Critique and

Research on Role Ambiguity and Role Conflict in Work Settings.

Organizational Behaviour and Human Performance. Vol. 36. pp 16-78.

Kasuya, A. 2000. The Conflict of Care Giver. New York: John Wiley and Sons.

Maslach, C and Jackson, S. 1981. Burnout in Organizational Settings. Applied

Social Psychology Annual. Vol 5. pp 133-153.

Maslach, C and Leiter, M.P. 1997. The Truth About Burnout. San

Fransisco:Jossey-Bass.

Milto, L. 1991. Medical Encyclopedia: Rehabilitation. Diakses tanggal 24 Juni

2008 dari http://answers.com/topic/rehabilitation.

Rosyid, H.F. 1996. Burnout: Penghambat Produktivitas yang Perlu Dicermati.

Bulletin Psikologi.IV (1): 19-25.

Stamm, B. H. 2005. Measuring Compassion Satisfaction As well as Fatigue:

Developmental History of the Compassion Satisfaction and Fatigue. New

York: Brunner-Routledge.

Subana. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2000. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Page 69: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

Lampiran

Page 70: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

Lampiran 1.

Skala Uji Coba

Page 71: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

51

SKALA BURN OUT RELAWAN REHABILITASI MEDIS

PALANG MERAH INDONESIA

Posisi :……………………………...………………………… Usia :……………………………...………………………… Jenis Kelamin :……………………………...………………………… Lama waktu bergabung :……………………………...…………………………

Page 72: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

52

SKALA BURN OUT

Dibawah ini terdapat 52 pernyataan mengenai burn out relawan. Pilihlah jawaban

dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia

pada bagian kanan pernyataan tersebut. Tidak ada jawaban yang salah. Semua pilihan

jawaban adalah benar, karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda sendiri.

Arti pilihan jawaban yang tersedia adalah:

TP : Bila pernyataan tersebut Tidak Pernah anda alami,

HTP : Bila pernyataan tersebut Hampir Tidak Pernah anda alami,

KD : Bila pernyataan tersebut Kadang-kadang anda alami,

S : Bila pernyataan tersebut Sering anda alami,

SS : Bila pernyataan tersebut Sangat Sering anda alami, dengan frekuensi

satu kali atau lebih dalam seminggu

� Ketika menghadapi pasien yang belum bisa menerima keadaan mereka serta

menunjukkan sikap negatif terhadap anda, seberapa sering anda mengalami

hal-hal dibawah ini:

1. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan anda untuk membuat perubahan akan kondisi pasien.

TP HTP KD S SS

2. Merasa energi terkuras TP HTP KD S SS

3. Menyerah pada idealisme anda untuk meyakinkan pasien bahwa mereka bisa bangkit dari keadaan mereka.

TP HTP KD S SS

4. Merasa tidak mampu membantu pasien yang memiliki harapan besar tersebut

TP HTP KD S SS

5. Merasa terbebani dengan pekerjaan anda ketika menghadapi pasien yang menunjukkan sikap negatif mereka

TP HTP KD S SS

6. Berusaha meminimalisir keterlibatan anda dalam pekerjaan TP HTP KD S SS

Page 73: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

53

7. Merasa tidak dapat pulih dari kondisi-kondisi kelelahan yang anda rasakan TP HTP KD S SS

8. Merasa usaha yang anda lakukan untuk membuat kemajuan terhadap kondisi pasien tidak berarti.

TP

HTP

KD

S

SS

9. Merasa lelah ketika bangun tidur di pagi hari dan memikirkan bahwa hari itu anda akan bertemu dengan para pasien yang memiliki sikap negatif tersebut.

TP

HTP

KD

S

SS

10. Merasa menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya

TP

HTP

KD

S

SS

11. Tidak dapat merasa santai ketika menghadapi pasien ataupun pekerjaan lain

TP

HTP

KD

S

SS

12. Merasa setiap usaha yang anda lakukan untuk membuat kemajuan terhadap kondisi pasien ditentang oleh pasien tersebut

TP

HTP

KD

S

SS

13. Merasa bahwa emosi dan fisik tersita TP

HTP

KD

S SS

� Berkenaan dengan keterlibatan anda dalam pelayanan rehabilitasi medis ini

semenjak awal bencana, seberapa sering anda mengalami hal-hal berikut ini:

14. Merasa bahwa emosi dan fisik tersita karena terlalu lama terlibat dalam pelayanan ini

TP HTP KD S SS

15. Merasa usaha yang anda lakukan dalam pekerjaan tidak berarti.

TP HTP KD S SS

16. Berusaha meminimalisir keterlibatan anda dalam pekerjaan

TP HTP KD S SS

17. Merasa lelah ketika bangun tidur di pagi hari dan menyadari ketidakpastian waktu anda bergabung dalam pelayanan ini.

TP HTP KD S SS

Page 74: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

54

18. Merasa setiap usaha yang anda lakukan untuk membuat kemajuan terhadap pekerjaan anda ditentang oleh banyak pihak

TP HTP KD S SS

19. Merasa tidak dapat pulih dari kondisi-kondisi kelelahan yang anda rasakan TP HTP KD S SS

21. Merasa menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya karena telah lama terlibat dalam pelayanan ini

TP HTP KD S SS

21. Merasa energi terkuras karena kurangnya waktu istirahat dikarenakan pekerjaan yang terus menerus

TP

HTP

KD

S

SS

22. Menyerah pada idealisme anda untuk menyelesaikan program ini sampai tuntas.

TP

HTP

KD

S

SS

23. Merasa tidak mampu untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang anda hadapi

TP

HTP

KD

S

SS

24. Merasa terbebani dengan pekerjaan anda karena perasaan bosan.

TP

HTP

KD

S

SS

25. Tidak dapat merasa santai ketika memikirkan berapa lama lagi anda akan terlibat dalam pelayanan ini

TP

HTP

KD

S

SS

26. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan anda untuk membuat perubahan dalam pekerjaan.

TP

HTP

KD

S SS

� Ketika anda memikirkan keinginan anda untuk berbuat lebih untuk masyarakat

yang anda layani, seberapa sering anda merasakan hal-hal dibawah ini:

27. Merasa bahwa emosi dan fisik tersita karena memikirkan keinginan untuk berbuat lebih

TP HTP KD S SS

Page 75: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

55

28. Merasa menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya karena merasa belum bisa mewujudkan keinginan anda untuk berbuat lebih untuk masyarakat yang anda layani

TP HTP KD S SS

28. Merasa usaha yang anda lakukan untuk berbuat lebih bagi masyarakat yang anda tangani tidak berarti.

TP HTP KD S SS

30. Merasa tidak mampu untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang anda hadapi berkenaan dengan keinginan untuk berbuat lebih bagi masyarakat yang anda layani

TP HTP KD S SS

31. Berusaha meminimalisir keterlibatan anda dalam pekerjaan karena menyadari anda tidak bisa berbuat lebih kepada masyarakat yang anda layani

TP HTP KD S SS

32. Merasa tidak dapat pulih dari kondisi-kondisi kelelahan yang anda rasakan TP HTP KD S SS

33. Merasa setiap usaha yang anda lakukan untuk berbuat lebih untuk masyarakat yang anda layani ditentang oleh banyak pihak

TP HTP KD S SS

34. Merasa lelah ketika bangun tidur di pagi hari dan menyadari ketidakpastian waktu anda bergabung dalam pelayanan ini

TP

HTP

KD

S

SS

35. Menyerah pada idealisme anda untuk berbuat lebih bagi masyarakat yang anda layani.

TP

HTP

KD

S

SS

36. Merasa energi terkuras karena kurangnya kemampuan untuk berbuat lebih terhadap masyarakat yang anda layani

TP

HTP

KD

S

SS

37. Merasa terbebani dengan pekerjaan karena memikirkan keinginan anda untuk berbuat lebih bagi masyarakat yang anda layani.

TP

HTP

KD

S

SS

Page 76: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

56

38. Tidak dapat merasa santai ketika memikirkan bahwa anda belum bisa berbuat lebih bagi masyarakat yang anda layani

TP

HTP

KD

S

SS

39. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan anda untuk membuat lebih bagi masyarakat yang anda layani.

TP

HTP

KD

S SS

� Ketika organisasi dan pihak donor membuat keputusan-keputusan yang tidak

sesuai dengan keinginan anda dalam memberikan pelayanan kepada para

pasien, seberapa sering anda merasakan hal-hal berikut ini:

40. Merasa tidak mampu untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang anda hadapi dalam menjalankan keputusan-keputusan tersebut

TP HTP KD S SS

41. Merasa menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya karena merasa keputusan-keputusan tersebut tidak sesuai dengan keinginan anda.

TP HTP KD S SS

42. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan anda untuk memberikan pelayanankepada pasien sesuai dengan keinginan anda.

TP HTP KD S SS

43. Merasa lelah ketika bangun tidur di pagi hari dan menyadari bahwa anda tidak menginginkan keputusan-keputusan tersebut.

TP HTP KD S SS

44. Merasa usaha yang anda lakukan untuk melayani masyarakat yang anda tangani tidak berarti.

TP HTP KD S SS

45. Merasa tidak dapat pulih dari kondisi-kondisi kelelahan yang anda rasakan karena menjalankan keputusan-keptusan tersebut

TP HTP KD S SS

46. Berusaha meminimalisir keterlibatan anda dalam pekerjaan karena merasa terpaksa dalam melakasanakan keputusan-keputusan tersebut.

TP HTP KD S SS

Page 77: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

57

47. Merasa energi terkuras karena keputusan tersebut tidak sesuai dengan yang anda inginkan

TP

HTP

KD

S

SS

48. Menyerah pada idealisme anda untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan anda.

TP

HTP

KD

S

SS

49. Merasa terbebani dengan pekerjaan karena harus menjalani keputusan-keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan anda.

TP

HTP

KD

S

SS

50. Merasa bahwa emosi dan fisik tersita karena harus melaksanakan keputusan-keputusan tersebut

TP

HTP

KD

S

SS

51. Merasa setiap usaha yang anda lakukan untuk memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan keinginan anda ditentang oleh banyak pihak.

TP

HTP

KD

S

SS

52. Tidak dapat merasa santai ketika memikirkan bahwa anda harus melaksanakan keputusan-keputusan tersebut

TP

HTP

KD

S SS

Page 78: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

Lampiran 2.

Data Uji Coba

Page 79: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

58

Hasil Uji Coba

Subyek Posisi Usia Jenis

Kelamin

Lama

Bergabung

(dalam

bulan)

Item

1 2 3 4 5 6

1 Umum 22 Laki-laki 28 0 2 2 0 0 0

2 Fisioterapis 25 Laki-laki 26 1 1 2 2 1 2

3 Fisioterapis 23 Perempuan 26 2 2 2 2 3 2

4 Fisioterapis 24 Perempuan 26 1 1 1 2 1 1

5 Umum 26 Laki-laki 26 2 3 2 3 3 2

6 Fisioterapis 26 Perempuan 26 3 2 2 2 2 2

7 Fisioterapis 26 Laki-laki 26 1 1 3 2 2 2

8 Perawat 27 Perempuan 28 2 1 2 1 2 2

9 Perawat 28 Perempuan 28 1 2 3 3 3 2

10 Fisioterapis 23 Laki-laki 26 2 1 4 3 4 4

11 Perawat 25 Perempuan 26 1 2 3 2 3 3

12 Perawat 24 Perempuan 26 2 2 2 3 4 4

13 Perawat 25 Perempuan 28 2 2 0 2 3 3

14 Fisioterapis 24 Laki-laki 26 3 2 2 3 3 3

15 Dokter 29 Laki-laki 24 3 2 4 2 3 3

16 Fisioterapis 27 Perempuan 26 3 3 3 3 1 2

17 Fisioterapis 26 Laki-laki 26 3 2 1 2 1 1

18 Umum 20 Perempuan 26 2 3 2 3 2 2

19 Umum 20 Laki-laki 26 1 1 1 3 2 2

20 Umum 21 Perempuan 26 1 3 2 1 3 2

21 Umum 33 Perempuan 26 1 2 1 0 1 1

22 Fisioterapis 27 Perempuan 15 0 1 0 0 1 1

23 Umum 28 Laki-laki 26 1 3 2 1 2 2

24 Umum 28 Laki-laki 26 3 1 3 1 2 1

25 Perawat 27 Perempuan 21 3 3 3 2 4 3

26 Umum 28 Laki-laki 26 4 3 3 2 3 3

27 Umum 29 Laki-laki 28 4 1 3 3 3 2

28 Umum 34 Laki-laki 28 0 1 2 4 2 2

29 Perawat 23 Perempuan 26 3 2 2 4 3 3

30 Umum 24 Laki-laki 26 1 3 1 3 3 3

31 Fisioterapis 29 Laki-laki 15 1 2 1 2 1 2

32 Dokter 34 Laki-laki 15 1 2 3 3 3 3

33 Fisioterapis 23 Laki-laki 26 2 3 0 4 2 2

Page 80: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

59

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 0

3 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2

2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3

2 2 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1

2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 1 2

3 2 3 2 2 2 1 1 1 3 3 2 2 3 3 3 1 1 1

2 1 1 2 1 2 2 3 3 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2

2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2

1 0 1 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3

4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2

3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3

3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 3 2

3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 1

3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3

3 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2

1 0 0 0 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 0 0 0 1

2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3

2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1

3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4

1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 0 0 1 1 1

1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0

3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 2 3 3

3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3

3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3

3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 1 2 3 3 3 4 3

2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3

4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

3 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 3 3 3

2 2 3 3 3 3 2 2 0 0 1 1 1 2 1 2 2 2 3

4 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 2

3 3 4 3 2 1 1 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2

Page 81: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

60

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

0 0 2 2 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 2 2 2 2 2

2 2 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2

1 1 3 3 2 3 3 3 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 2

1 2 1 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3

3 0 2 2 1 1 3 3 2 4 3 2 1 1 3 3 2 2 3

2 2 2 4 3 3 2 0 2 3 2 3 2 1 1 3 2 1 1

1 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 1 2 3 2 1 2 3

2 2 1 1 2 3 2 2 1 0 1 2 3 3 3 2 1 2 1

3 2 2 3 2 3 1 1 2 3 1 3 2 2 2 2 2 3 3

3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3

3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4

4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2

2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 1 1 2 3 3

1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 4

2 2 2 3 4 4 3 3 2 2 1 1 2 3 2 4 1 2 2

1 1 3 3 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1 1

2 1 0 1 2 1 0 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 1 2

4 3 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3

2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 2

3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2

1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2

0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1

2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2

2 3 1 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2

3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4

4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3

3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2

3 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3

3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4

4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 3 2

2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1

2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2

3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 1 1 0 1 1 2 2 2 1

Page 82: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

61

Total 45 46 47 48 49 50 51 52

3 0 2 0 2 3 3 3 46

3 2 2 2 2 2 3 2 114

2 3 2 3 3 2 3 2 123

3 3 1 1 1 1 1 2 95

2 3 2 2 2 3 3 3 117

2 2 3 3 3 3 3 3 113

3 3 3 2 2 1 1 1 108

2 1 1 2 2 3 2 3 95

2 3 3 3 3 3 3 3 115

3 2 2 3 4 4 4 4 155

4 4 3 3 3 3 3 3 157

2 2 3 3 3 2 3 3 157

3 2 3 3 3 2 2 3 117

3 2 2 3 3 3 2 2 130

3 3 3 3 3 2 2 3 137

1 2 3 2 2 3 3 3 102

2 2 0 0 0 1 1 0 59

3 3 3 3 4 3 3 4 145

2 2 3 2 3 2 1 1 108

2 3 3 3 3 2 2 2 136

2 2 2 2 2 1 1 1 73

1 2 2 1 1 1 1 1 52

2 2 1 1 2 4 3 3 149

3 2 3 2 2 2 2 2 122

4 3 4 3 3 3 3 3 167

4 3 4 3 4 3 3 3 155

3 3 3 2 3 3 3 3 144

3 3 4 3 3 3 3 3 146

4 4 4 4 4 4 4 4 182

3 3 4 3 3 4 4 4 141

1 2 2 2 3 3 3 3 101

2 2 3 3 4 3 2 3 150

1 1 2 2 3 3 4 4 128

Page 83: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

Lampiran 3.

Reliabilitas Skala

Page 84: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

62

HASIL UJI COBA SKALA BURNOUT

RELIABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100.0

Excluded(a)

0 .0

Total 33 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.971 52

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

item1 120,58 1044,814 ,325 ,971

item2 120,42 1055,814 ,255 ,971

item3 120,36 1038,364 ,441 ,971

item4 120,18 1028,153 ,574 ,971

item5 120,09 1017,085 ,789 ,970

item6 120,21 1024,172 ,783 ,970

item7 119,97 1020,468 ,772 ,970

item8 119,91 1014,585 ,747 ,970

item9 120,09 1022,773 ,678 ,970

item10 120,09 1024,648 ,692 ,970

item11 120,30 1026,343 ,667 ,970

item12 120,09 1029,710 ,572 ,971

item13 120,03 1026,843 ,649 ,970

item14 119,94 1035,621 ,522 ,971

item15 120,03 1028,218 ,589 ,971

item16 120,06 1041,184 ,455 ,971

item17 120,03 1022,655 ,716 ,970

item18 119,97 1032,468 ,574 ,971

item19 120,06 1027,059 ,609 ,971

item20 119,91 1015,648 ,751 ,970

item21 120,06 1021,934 ,667 ,970

item22 120,12 1016,360 ,718 ,970

item23 120,15 1025,070 ,673 ,970

Page 85: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

63

item24 120,24 1015,127 ,720 ,970

item25 120,18 1019,278 ,748 ,970

item26 120,15 1018,070 ,717 ,970

item27 120,24 1018,002 ,783 ,970

item28 119,97 1026,905 ,643 ,970

item29 119,67 1034,354 ,559 ,971

item30 119,91 1042,898 ,475 ,971

item31 119,97 1023,343 ,658 ,970

item32 120,06 1015,121 ,769 ,970

item33 119,97 1017,030 ,754 ,970

item34 119,91 1033,898 ,617 ,970

item35 119,85 1028,383 ,582 ,971

item36 120,21 1043,672 ,387 ,971

item37 120,18 1045,216 ,439 ,971

item38 120,18 1044,466 ,433 ,971

item39 120,06 1028,496 ,626 ,970

item40 119,94 1032,059 ,561 ,971

item41 119,79 1027,860 ,703 ,970

item42 120,06 1023,809 ,640 ,970

item43 119,91 1033,585 ,623 ,970

item44 120,06 1039,559 ,483 ,971

item45 119,88 1041,297 ,483 ,971

item46 120,00 1038,563 ,562 ,971

item47 119,82 1031,966 ,583 ,971

item48 120,06 1022,809 ,770 ,970

item49 119,73 1024,017 ,749 ,970

item50 119,82 1035,466 ,567 ,971

item51 119,85 1034,758 ,556 ,971

item52 119,76 1030,127 ,596 ,971

Page 86: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

Lampiran 4.

Skala Penelitian

Page 87: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

64

SKALA BURN OUT RELAWAN REHABILITASI MEDIS

PALANG MERAH INDONESIA

Posisi : ………………………...………………………… Usia : ……………………………...…………………… Jenis Kelamin : …………………………...……………………… Lama waktu bergabung : …………………………...………………………

Page 88: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

65

SKALA BURN OUT

Dibawah ini terdapat 52 pernyataan mengenai burn out relawan. Pilihlah jawaban

dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia

pada bagian kanan pernyataan tersebut. Tidak ada jawaban yang salah. Semua pilihan

jawaban adalah benar, karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda sendiri.

Arti pilihan jawaban yang tersedia adalah:

TP : Bila pernyataan tersebut Tidak Pernah anda alami,

HTP : Bila pernyataan tersebut Hampir Tidak Pernah anda alami,

KD : Bila pernyataan tersebut Kadang-kadang anda alami,

S : Bila pernyataan tersebut Sering anda alami,

SS : Bila pernyataan tersebut Sangat Sering anda alami, dengan frekuensi

satu kali atau lebih dalam seminggu

� Ketika menghadapi pasien yang belum bisa menerima keadaan mereka serta

menunjukkan sikap negatif terhadap anda, seberapa sering anda mengalami

hal-hal dibawah ini:

1. Merasa bahwa emosi dan fisik tersita TP HTP KD S SS

2. Menyerah pada idealisme anda untuk meyakinkan pasien bahwa mereka bisa bangkit dari keadaan mereka.

TP HTP KD S SS

3. Tidak dapat merasa santai ketika menghadapi pasien ataupun pekerjaan lain

TP HTP KD S SS

4. Merasa terbebani dengan pekerjaan anda ketika menghadapi pasien yang menunjukkan sikap negatif mereka

TP HTP KD S SS

5. Berusaha meminimalisir keterlibatan anda dalam pekerjaan TP HTP KD S SS

6. Merasa tidak dapat pulih dari kondisi-kondisi kelelahan yang anda rasakan TP HTP KD S SS

Page 89: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

66

7. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan anda untuk membuat perubahan akan kondisi pasien.

TP HTP KD S SS

8. Merasa tidak mampu membantu pasien yang memiliki harapan besar tersebut

TP

HTP

KD

S

SS

9. Merasa usaha yang anda lakukan untuk membuat kemajuan terhadap kondisi pasien tidak berarti.

TP

HTP

KD

S

SS

10. Merasa menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya

TP

HTP

KD

S

SS

11. Merasa setiap usaha yang anda lakukan untuk membuat kemajuan terhadap kondisi pasien ditentang oleh pasien tersebut

TP

HTP

KD

S

SS

12. Merasa lelah ketika bangun tidur di pagi hari dan memikirkan bahwa hari itu anda akan bertemu dengan para pasien yang memiliki sikap negatif tersebut.

TP

HTP

KD

S

SS

� Berkenaan dengan keterlibatan anda dalam pelayanan rehabilitasi medis ini

semenjak awal bencana, seberapa sering anda mengalami hal-hal berikut ini:

13. Merasa energi terkuras karena kurangnya waktu istirahat dikarenakan pekerjaan yang terus menerus

TP HTP KD S SS

14. Merasa menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya karena telah lama terlibat dalam pelayanan ini

TP HTP KD S SS

15. Merasa usaha yang anda lakukan dalam pekerjaan tidak berarti.

TP HTP KD S SS

16. Berusaha meminimalisir keterlibatan anda dalam pekerjaan

TP HTP KD S SS

17. Tidak dapat merasa santai ketika memikirkan berapa lama lagi anda akan terlibat dalam pelayanan ini

TP HTP KD S SS

Page 90: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

67

18. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan anda untuk membuat perubahan dalam pekerjaan.

TP HTP KD S SS

19. Merasa lelah ketika bangun tidur di pagi hari dan menyadari ketidakpastian waktu anda bergabung dalam pelayanan ini.

TP HTP KD S SS

20. Merasa setiap usaha yang anda lakukan untuk membuat kemajuan terhadap pekerjaan anda ditentang oleh banyak pihak

TP HTP KD S SS

21. Merasa bahwa emosi dan fisik tersita karena terlalu lama terlibat dalam pelayanan ini

TP

HTP

KD

S

SS

22. Merasa tidak dapat pulih dari kondisi-kondisi kelelahan yang anda rasakan

TP

HTP

KD

S

SS

23. Menyerah pada idealisme anda untuk menyelesaikan program ini sampai tuntas.

TP

HTP

KD

S

SS

24. Merasa tidak mampu untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang anda hadapi

TP

HTP

KD

S

SS

25. Merasa terbebani dengan pekerjaan anda karena perasaan bosan.

TP

HTP

KD

S

SS

� Ketika anda memikirkan keinginan anda untuk berbuat lebih untuk masyarakat

yang anda layani, seberapa sering anda merasakan hal-hal dibawah ini:

26. Merasa menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya karena merasa belum bisa mewujudkan keinginan anda untuk berbuat lebih untuk masyarakat yang anda layani

TP HTP KD S SS

27. Merasa lelah ketika bangun tidur di pagi hari dan menyadari ketidakpastian waktu anda bergabung dalam pelayanan ini

TP HTP KD S SS

28. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan anda untuk membuat lebih bagi masyarakat yang anda layani.

TP HTP KD S SS

Page 91: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

68

29. Merasa terbebani dengan pekerjaan karena memikirkan keinginan anda untuk berbuat lebih bagi masyarakat yang anda layani.

TP HTP KD S SS

30. Merasa bahwa emosi dan fisik tersita karena memikirkan keinginan untuk berbuat lebih

TP HTP KD S SS

31. Merasa usaha yang anda lakukan untuk berbuat lebih bagi masyarakat yang anda tangani tidak berarti.

TP HTP KD S SS

32. Merasa tidak mampu untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang anda hadapi berkenaan dengan keinginan untuk berbuat lebih bagi masyarakat yang anda layani

TP HTP KD S SS

33. Berusaha meminimalisir keterlibatan anda dalam pekerjaan karena menyadari anda tidak bisa berbuat lebih kepada masyarakat yang anda layani

TP HTP KD S SS

34. Merasa energi terkuras karena kurangnya kemampuan untuk berbuat lebih terhadap masyarakat yang anda layani

TP

HTP

KD

S

SS

35. Merasa setiap usaha yang anda lakukan untuk berbuat lebih untuk masyarakat yang anda layani ditentang oleh banyak pihak

TP

HTP

KD

S

SS

36. Merasa tidak dapat pulih dari kondisi-kondisi kelelahan yang anda rasakan

TP

HTP

KD

S

SS

37. Menyerah pada idealisme anda untuk berbuat lebih bagi masyarakat yang anda layani.

TP

HTP

KD

S

SS

38. Tidak dapat merasa santai ketika memikirkan bahwa anda belum bisa berbuat lebih bagi masyarakat yang anda layani

TP

HTP

KD

S

SS

Page 92: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

69

� Ketika organisasi dan pihak donor membuat keputusan-keputusan yang tidak

sesuai dengan keinginan anda dalam memberikan pelayanan kepada para

pasien, seberapa sering anda merasakan hal-hal berikut ini:

39. Merasa menjadi dingin dan mengambil jarak terhadap pekerjaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya karena merasa keputusan-keputusan tersebut tidak sesuai dengan keinginan anda.

TP HTP KD S SS

40. Merasa tidak mampu untuk memecahkan kesulitan-kesulitan yang anda hadapi dalam menjalankan keputusan-keputusan tersebut

TP HTP KD S SS

41. Merasa setiap usaha yang anda lakukan untuk memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan keinginan anda ditentang oleh banyak pihak.

TP HTP KD S SS

42. Berusaha meminimalisir keterlibatan anda dalam pekerjaan karena merasa terpaksa dalam melakasanakan keputusan-keputusan tersebut.

TP HTP KD S SS

43. Merasa tidak dapat pulih dari kondisi-kondisi kelelahan yang anda rasakan karena menjalankan keputusan-keputusan tersebut

TP HTP KD S SS

44. Kehilangan kepercayaan diri akan kemampuan anda untuk memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan keinginan anda.

TP HTP KD S SS

45. Merasa bahwa emosi dan fisik tersita karena harus melaksanakan keputusan-keputusan tersebut

TP HTP KD S SS

46. Merasa usaha yang anda lakukan untuk melayani masyarakat yang anda tangani tidak berarti.

TP HTP KD S SS

47. Merasa energi terkuras karena keputusan tersebut tidak sesuai dengan yang anda inginkan

TP

HTP

KD

S

SS

48. Menyerah pada idealisme anda untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan keinginan anda.

TP

HTP

KD

S

SS

Page 93: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

70

49. Merasa lelah ketika bangun tidur di pagi hari dan menyadari bahwa anda tidak menginginkan keputusan-keputusan tersebut.

TP

HTP

KD

S

SS

50. Merasa terbebani dengan pekerjaan karena harus menjalani keputusan-keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan anda.

TP

HTP

KD

S

SS

51. Tidak dapat merasa santai ketika memikirkan bahwa anda harus melaksanakan keputusan-keputusan tersebut

TP

HTP

KD

S

SS

Page 94: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

Lampiran 5.

Data Penelitian

Page 95: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

71

DATA PENELITIAN

Subyek Posisi Usia Jenis Kelamin

Lama Bergabung

(dalam bulan)

Item

1 2 3 4

1 Fisioterapis 23 Perempuan 26 3 2 3 3

2 Fisioterapis 24 Laki-laki 26 3 3 2 3

3 Fisioterapis 25 Laki-laki 26 2 2 1 1

4 Perawat 24 Perempuan 26 3 2 2 4

5 Umum 24 Perempuan 26 3 1 1 1

6 Dokter 34 Laki-laki 15 4 3 3 3

7 Umum 33 Perempuan 26 1 2 2 1

8 Fisioterapis 27 Laki-laki 26 2 3 1 2

9 Perawat 23 Perempuan 26 4 2 4 3

10 Umum 21 Perempuan 26 3 2 2 3

11 Fisioterapis 23 Laki-laki 26 3 4 3 4

12 Fisioterapis 23 Laki-laki 26 1 3 2 3

13 Perawat 28 Perempuan 28 1 3 1 3

14 Perawat 25 Perempuan 28 3 0 3 3

15 Fisioterapis 26 Perempuan 26 1 2 2 2

16 Fisioterapis 24 Laki-laki 26 1 1 2 3

17 Fisioterapis 28 Perempuan 26 3 3 3 4

18 Umum 26 Laki-laki 26 4 2 3 3

19 Fisioterapis 20 Perempuan 26 2 2 3 2

20 Umum 20 Laki-laki 26 2 1 1 2

21 Umum 28 Laki-laki 26 3 3 3 2

22 Perawat 25 Perempuan 26 3 3 2 3

23 Umum 27 Perempuan 15 2 0 1 1

24 Umum 28 Laki-laki 26 3 3 2 3

25 Fisioterapis 29 Laki-laki 15 2 1 3 1

26 Perawat 27 Perempuan 21 3 3 3 4

27 Perawat 27 Perempuan 28 2 2 1 2

28 Umum 30 Laki-laki 28 3 3 3 3

29 Umum 34 Laki-laki 28 3 2 2 2

30 Umum 22 Laki-laki 28 0 2 0 0

31 Fisioterapis 26 Laki-laki 26 1 1 1 1

32 Dokter 29 Laki-laki 24 2 4 3 3

33 Umum 28 Laki-laki 26 4 2 4 2

Page 96: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

72

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2 2

3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 1 2 2 2 4 3 3

2 3 1 2 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 1 2

4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2

1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 1 2 3 3 2 1

3 4 1 3 4 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 4

1 1 1 0 2 2 1 2 0 1 2 2 1 1 1 1 2 1 0

2 2 1 2 1 2 2 1 3 1 3 3 2 1 2 1 3 2 3

3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3

2 3 2 2 3 2 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4

4 4 2 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 2 4 3

2 3 2 4 3 3 1 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 4 3

2 1 1 3 0 2 1 1 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3

3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 1 3 2 3 2

2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 1 3 1 2 3 2 1 2 3

3 3 1 3 4 4 1 4 2 3 1 1 3 4 1 1 1 1 2

2 3 3 3 4 2 3 4 3 1 4 2 3 1 3 3 3 2 4

2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 2

2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2

2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 2 3 1 2

1 1 3 1 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 1

3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3

1 1 0 0 2 1 1 2 0 1 2 2 0 0 1 1 2 1 0

3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3

2 2 1 2 2 3 3 3 1 2 0 0 3 2 1 1 2 1 2

3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3

2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3

2 3 4 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 1 3

2 2 0 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2

0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0

1 1 3 2 0 0 2 0 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 0

3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4

4 3 1 1 3 4 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 4 3 3

Page 97: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

73

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3

4 1 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3 2 3

2 2 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 3 3 3 2 2 3 2

2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2

1 1 1 1 1 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 2 1 3

4 4 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 4 2 2

1 3 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2

2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 1 2 3 1 3

4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4

3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3

3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2

2 2 4 3 1 3 3 4 4 3 1 3 4 2 2 2 2 4 1

3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3

3 3 3 1 3 2 4 3 3 3 1 2 2 1 2 1 1 2 2

1 1 2 2 1 3 2 4 3 3 2 0 2 3 2 3 1 3 2

3 3 3 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3

2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3

1 4 3 4 2 2 3 2 1 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3

2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3

2 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2

2 3 1 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2

3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4

0 0 0 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 4 3 3

2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 1 1 2 3 2

2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3

2 1 1 1 3 2 2 1 2 3 1 2 2 0 3 2 3 2 1

3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3

3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3

2 0 2 2 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 2 2 2 3 0

0 0 0 2 1 2 1 1 2 1 3 1 0 2 2 2 1 1 2

4 3 2 3 3 1 4 3 4 4 1 3 3 2 2 4 2 2 3

3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 2

Page 98: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

74

Skor Total Kategori 43 44 45 46 47 48 49 50 51

2 3 2 2 3 3 3 3 2 124 S

3 1 3 4 2 3 4 3 2 136 T

3 2 2 3 2 2 3 2 3 116 S

2 3 2 2 3 3 3 3 3 155 T

3 3 1 3 1 1 3 1 2 95 S

2 3 3 2 3 3 2 4 3 148 T

3 1 1 2 2 2 1 2 1 76 S

3 1 1 3 3 2 2 2 1 107 S

4 3 4 4 4 4 3 4 4 179 T

2 2 2 2 3 4 3 3 2 137 T

3 4 4 3 2 3 3 4 4 154 T

3 2 3 1 3 2 3 3 4 138 T

2 2 3 3 3 3 3 3 3 114 S

3 2 2 3 3 3 3 3 3 118 S

2 2 3 1 3 3 1 3 3 111 S

3 4 4 2 3 4 3 3 4 137 T

1 3 3 4 3 2 4 2 3 137 T

2 2 3 3 2 2 3 3 3 136 T

3 2 3 3 3 3 2 4 4 141 T

2 2 2 2 3 2 3 3 1 107 S

3 2 2 2 3 2 3 2 2 121 S

4 4 3 4 3 3 4 3 3 155 T

1 1 1 1 2 1 1 1 1 51 R

4 4 3 3 4 3 3 4 3 154 T

1 2 3 1 2 2 2 3 3 99 S

4 4 3 4 4 3 4 3 3 164 T

2 1 3 1 1 2 2 2 3 94 S

3 2 3 2 3 2 2 3 3 143 T

3 4 3 3 4 3 4 3 3 145 T

3 2 3 2 2 0 2 2 3 44 R

2 1 1 2 0 0 1 0 0 57 R

3 1 2 2 3 3 2 3 3 139 T

2 4 4 2 1 1 3 2 3 148 T

Page 99: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

Lampiran 6.

Hasil Uji Normalitas

Page 100: BURNOUT PADA RELAWAN KESEHATAN PALANG MERAH …repository.usd.ac.id/27851/2/009114077_Full[1].pdf · burnout pada relawan kesehatan palang merah indonesia yang tergabung dalam pelayanan

75

HASIL UJI NORMALITAS

NPar Tests Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

TotalSkor 33 123,64 32,426 44 179

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TotalSkor

N 33

Normal Parameters(a,b) Mean 123,64

Std. Deviation 32,426

Most Extreme Differences

Absolute ,194

Positive ,106

Negative -,194

Kolmogorov-Smirnov Z 1,114

Asymp. Sig. (2-tailed) ,167

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.