BUPATIMUSIBANYUASIN - jdih.mubakab.com 28...KPKadalah Lembaga Negara yang dalam melaksanakan tugas...

13
BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURANBUPATIMUSIBANYUASIN NOMOR 28 TAHUN2018 TENTANG SISTEMPENGENDALIANGRATIFIKASIDILINGKUNGAN PEMERINTAHKABUPATENMUSIBANYUASIN DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA BUPATIMUSIBANYUASIN, Menimbang : a. bahwa daIam rangka penyelenggaraan tata kelola Pemerintahan yang baik dan sebagai bentuk pencegahan terhadap tindak pidana korupsi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin perlu dilaksanakan pengendaIian gratifikasi; b. bahwa setiap pegawai dan penyelenggara Negara dilarang menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapunjuga yang berhubungan denganjabatan dan/atau pekeIjaannya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud daIam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin tentang Sistem PengendaIian Gratifikasi; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3581);

Transcript of BUPATIMUSIBANYUASIN - jdih.mubakab.com 28...KPKadalah Lembaga Negara yang dalam melaksanakan tugas...

BUPATI MUSI BANYUASINPROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURANBUPATIMUSI BANYUASINNOMOR 28 TAHUN2018

TENTANG

SISTEM PENGENDALIANGRATIFIKASIDILINGKUNGANPEMERINTAHKABUPATENMUSI BANYUASIN

DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

BUPATIMUSI BANYUASIN,

Menimbang : a. bahwa daIam rangka penyelenggaraan tata kelolaPemerintahan yang baik dan sebagai bentuk pencegahanterhadap tindak pidana korupsi di Lingkungan PemerintahKabupaten Musi Banyuasin perlu dilaksanakanpengendaIian gratifikasi;

b. bahwa setiap pegawai dan penyelenggara Negara dilarangmenerima hadiah atau suatu pemberian apa saja darisiapapunjuga yang berhubungan denganjabatan dan/ataupekeIjaannya;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddaIam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan PeraturanBupati Musi Banyuasin ten tang Sistem PengendaIianGratifikasi;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentangPembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di SumateraSelatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1821);

2. Undang-Undang nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 75 Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3581);

3. Undang-Undang nomor 31 Tahun 1999 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874)sebagaiman telah diubah dengan Undang-Undang Nomor20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-UndangNomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2001 Nomor 134 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4150);

4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentangKomisi Pemberantasan Tindak PidanaK0 r ups i (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4250);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 ten tangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5679);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang AparaturSipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5494;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentangPembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor.74, Tambahan Lembaran Negara Repub1ik Indonesia Nomor5135);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentangPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PemerintahDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4593);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentangSistem Pengendalian Intem Pemerintah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentangDisiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5135);

2

Menetapkan

11. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang StrategiNasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi JangkaPanjang Tahun 2012-2015 dan Jangka Menengah Tahun2012-2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2012 Nomor 122);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas PeraturanDaerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 6 Tahun 2008tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis DaerahKabupaten Musi Banyuasin;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016, Nomor 09);

14. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 57 Tahun 2016tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi InspektoratKabupaten Musi Banyuasin (Berita Daerah Kabupaten MusiBanyuasin Tahun 2016 Nomor 67;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM PENGENDALIANGRATIFIKASIDI LINGKUNGANPEMERINTAHKABUPATENMUSIBANYUASIN.

BABIKETENTUANUMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin;2. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggaraan urusanPemerintah dan Pemerintah Daerah dan Dewan PerwakilanRakyat Daerah (DPRD)menurut azas otonomi dan tugasperbantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalamsystem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesiasebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945;

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerahsebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

4. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin;5. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Musi Banyuasin;6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah KabupatenMusi Banyuasin;

7. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalahPerangkat Daerah dilingkungan Pemerintah KabupatenMusi Banyuasin;

8. Inspektorat Daerah adalah Inspektorat Daerah KabupatenMusi Banyuasin;

3

9. Pejabat/Pegawai adalah Bupati, Wakil Bupati, PegawaiNegeri Sipil Daerah, Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah,Pegawai Pemerintah Daerah dengan Perjanjian Kerja,Dewan Komisaris BUMD, Direksi BUMD, Pegawai BUMD,Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Perp.erintah KabupatenMusi Banyuasin;

10. Komisi Pemberantasan Korupsi yang selanjutnya disingkatKPK adalah Lembaga Negara yang dalam melaksanakantugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebaasdari pengaruh kekuasaan manapun;

11. GratifIkasi adalah pemberian dalam arti luas, yaitu meliputipemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjamantanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitaslainnya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luarnegeri dan yang dilakukan dengan menggunakan saranaelektronik atau tanpa sarana elektronik.

12. GratifIkasi yang wajib dilaporkan adalah gratifIkasi yangditerima oleh Pejabat/Pegawai yang berhubungan denganJabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atautugasnya.

13. GratifIkasi terkait kedinasan adalah gratifIkasi yangditerima oleh Pejabat/Pegawai selaku wakil resmi instansidalam suatu kegiatan kedinasan.

14. GratifIkasi yang tidak wajib dilaporkan adalah gratifikasiyang diterima Pejab a t / Pegawai berdasarkan kontrakyang sah dan atau merupakan kompensasi resmi atasprestasi yang telah dilakukan.

15. Kedinasan adalah seluruh aktivitas resmi Pejabat/Pegawaiyang sah dalam melaksanakan tugas, fungsi danJabatannya.

16. Program Pengendalian GratifIkasi selanjutnya disingkatPPG adalah program kegiatan untuk membangun sistempengendalian praktik-praktik GratifIkasi yang meliputitahap pengenalan, implementasi, monitoring dan evaluasiatas sistem yang dimaksud.

17. Penerima adalah setiap Pejabat/Pegawai maupun PihakKetiga yang melakukan penerimaan gratifIkasi yangterkait dengan implementasi pengendalian gratifIkasi.

18. Pemberi adalah Pihak Ketiga yang memiliki kepentingandan/atau hubungan kerja dengan Pejabat/Pegawai yangmelakukan pemberian gratifIkasi yang terkait denganimplementasi pengendalian gratifIkasi.

19. Pelapor adalah setiap Pejabat/Pegawai yang menerimaatau memberikan gratifIkasi dan menyampaikan laporanpenerimaan atau pemberian gratifikasi yang terkait denganimplementasi pengendalian gratifIkasi.

20. Pihak Ketiga adalah orang-perorangan, lembagapemerintah lainnya selain Pemerintah Kabupaten MusiBanyuasin dan/atau badan hukum yangpemah/sedang/diketahui berpotensi akan memilikihubungan kerja atau sebagai mitra kerja yang terkaitpenerimaan, pemberian dan permintaan gratiftkasi.

4

21. Aparat Penegak Hukum yang selanjutnya disingkat APHyaitu Kepolisian Republik Indonesia dan KejaksaanRepublik Indonesia.

22. KPK adalah Komisi Pemberantasan Korupsi RepublikIndonesia.

23. Unit Pengendalian Gratifikasi yang seIanjutnya disingkatUPGadalah unit yang dibentuk oIehBupati Musi Banyuasinuntuk meIakukan tugas pemantauan dan pengendalianGratifikasi dilingkungan Pemerintah Kabupaten MusiBanyuasin.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasa12

Peraturan Bupati ini dimaksudkan untuk memberikanpedoman kepada PejabatJPegawai dalam memahami,mengendaIikan dan mengeIoIa Gratifikasi di lingkunganPemerintah Kabupaten Musi Banyuasin;

Pasa13

Peraturan Bupati ini bertujuan:a. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

PejabatJPegawai tentang gratifikasi;b. meningkatkan kepatuhan PejabatJPegawai terhadap

ketentuan gratifikasi;c. menciptakan lingkungan keIja dan budaya keIja yang

transparan dan akuntabel di lingkungan PemerintahDaerah;

d. membangun integritas PejabatJPegawai yang bersih danbebas dari korupsi, koIusi dan nepotisme; danmeningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pubIik ataspenyeIenggaraan Iayanan di Pemerintah Daerah.

Pasa14

Prinsip dasar dalam Sistem Pengendalian Gratifikasi meliputi:a. Setiap PejabatJPegawai dilarang menerima danJatau

memberikan Gratifikasi yang dianggap suap; danb. Setiap PejabatJPegawai bertanggungjawab menjaga

profesionalitas dan integritas dengan melaporkanpenerimaan gratifikasi.

5

DAB III

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Bagian KesatuKategori Gratifikasi dan Datas Kewajaran

Pasal5

(1) Setiap Pejabat/Pegawai dilarang menerima dan/ataumemberikan Gratifikasi yang berhubungan dengan'Jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atautugasnya.

(2) Setiap Pejabat/Pegawai bertanggungjawab untukmelaporkan Gratifikasi yang diterimanya.

Pasal6

(1)Penerimaan Gratifikasi dapat dikategorikan sebagaiberikut:a) Gratifikasi yang wajib dilaporkan;b) Gratifikasi terkait Kedinasan;c) Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan.

(2)Gratifikasi yang Wajib dilaporkan sebagaimanadimaksudkan pada ayat (1) huruf a merupakanGratifikasi yang diterima oleh Pejabat/Pegawai yangberhubungan dengan Jabatannya dan berlawanandengan kewajiban dan tugasnya, antara lain:a) uang terima kasih dari setelah proses lelang atau

proses lainnya yang berhubungan denganPejabat/Pegawai;

b) hadiah dalam arti luas misalnya uang, fasilitas,akomodasi dari pihak Ketiga yang diketahui ataupatut diduga diberikan karena kewenangan yangberhubungan dengan Pejabat/Pegawai;

c) uang, barang, fasilitas, atau akomodasi yang diterimapetugas, dan pejabat panitia pengadaan barang danjasa dari penyedia barang dan jasa terkait prosespengadaan barang dan jasa sedang dijalankan;

d) uang, barang, fasilitas atau akomodasi yang diterimapejabat/Pegawai dari pihak Ketiga sebagai hadiahatas Perjanjian Kerjasama yang dilaksanakan;

e) fasilitas entertainment, fasilitas perjalanan wisata,voucher, dalam kegiatan yang terkait pelaksanaantugas dan kewajiban Pejabat/Pegawai dari pihakKetigayang tidak relevan dengan penugasan;

f) potongan harga khusus (diskon) pada saatpejabat/pegawai membeli barang dari pihak Ketiga;

g) parcel pejabat/pegawai dari pihak ketiga; atauh) sumbangan berupa Katering dari pihak ketiga pada

saat pejabat/pegawai melaksanakan pestapemikahan.

6

(3)Gratifikasi yang terkait kedinasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan gratifikasiyang diterima oleh PejabatjPegawai yang berhubungandengan jabatannya tetapi tidak berlawanan dengankewajiban atau tugasnya, antara lain:a) penerimaan berupa fasilitas transportasi,

akomodasi, honorarium, uang saku, cindera mata,jamuan makan, dan atau seminar kit dalam kegiatanresmi kedinasan meliputi rapat, seminar, workshop,konferensi atau kegiatan lainnya yang sejenis,sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda, tidakterdapat konflik kepentingan atau tidak melanggarketentuan yang berlaku di instansi penerima; atau

b) hadiah pada waktu mengikuti kegiatan kompetisi,pertandingan, kejuaraan dan sejenisnya untukmewakili instansi.

(4)Gratifikasi yang tidak Wajib Dilaporkan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan gratifikasiyang diterima oleh PejabatjPegawai, me1iputi :a) pemberian karena hubungan keluarga, yaitu

kakekjnenek, bapakjibujmertua, suamijistri,anakjmenantu, cucu, besan, pamanjbibi,kakakjadikjipar, sepupu dan keponakansepanjang tidak terdapat benturan kepentingan;

b) hadiah (tanda kasih) dalam bentuk uang atau barangyang memiliki nilai jual dalam rangka pestapernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitan danpotong gigiatau upacara adatj agama lainnya dengannilai batasan nilai per pemberian per orang dengantotal pemberian paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satujuta rupiah);

c) pemberian terkait dengan musibah atau bencanayang dialami oleh PejabatjPegawai ataubapakj ibuj mertuaj suamij istrij anak dariPejabatjPegawai dengan batasan nilai per pemberianper orang paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu jutarupiah);

d) pemberian sesama PejabatjPegawai dalam rangkapisah sambut, pensiun, promosi jabatan dan ulangtahun yang tidak dalam bentuk uang yangmemi1iki nilai jual dengan harga palingbanyak Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) perpemberian per orang dengan total pemberian Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) dalam 1 (satu) tahundari pemberi dan penerima yang sarna;

e) hadiah langsungjtanpa diundi, hadiah hasilundian, diskonjrabat, voucher, point rewards atauhadiah lainnya yang berlaku umum;

f) hidangan atau sajian yang berlaku umum;

7

g) prestasi akademis atau non akademis yangdiikuti dengan menggunakan biaya sendiri sepertikejuaraan, perlombaan atau kompetisi;euntunganatau bunga dari penempatan dana, investasiatau kepemilikan saham pribadi yang berlakuumum; atau

h) keuntungan atau bunga dari penembatan dana,investasi atau kepemilikan saham pribadi yangberlaku umum;

i) kompensasi atau penghasilan atas profesi di luarkedinasan yang tidak terkait denganpelaksanaan tugas dan fungsi penerimagratifikasi dan telah mendapatkan ijin tertulis dariatasan langsung atau pihak lain yang berwenang.

Bagian KeduaPerlakuan

Pasal7

(1)Setiap Pejabat/Pegawai Wajib menolak gratifikasisebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf a,kecuali :a) Penerimaan tidak diketahui proses pemberiannya;

dan/ataub) Tidak diketahui identitas pemberi.

(2)Setiap Pejabat/Pegawai Wajib melaporkan gratifikasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada KPKmelalui UPG.

Pasal8

(1)Setiap Pejabat/Pegawai yang menerima gratifikasisebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf adan huruf b wajib melaporkan kepada UPG palinglambat 7 (tujuh) hari keIja terhitung sejak tanggalgra.tifikasiditerima.

(2)Setiap Pejabat/Pegawai yang menerima gratifikasisebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf ctidak wajib melaporkan kecuali nilainya melebihiketentuan yang berlaku.

Bagian KetigaKewajiban Lapor

Pasa19

(1)Setiap Pejabat/Pegawai wajib melaporkan setiappenerimaan gratifikasi sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (2),kepada :a) UPGpaling lama 7 (tujuh) hari keIja terhitung sejak

tanggal gratifikasi diterima; dan/atau

8

b) KPKpaling lama 30 (tiga puluh) hari kelja terhitungsejak tanggal gratifikasi diterima dengan tembusandisampaikan kepada UPG.

(2)Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan dengan atau tanpa penyerahan uang danatau barang secara tertulis dengan menggunakanformat laporan yang ditentukan.

(3)Laporan gratifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat(2) paling sedikit memuat data, sebagai berikut :a) nama dan alamat lengkap penerima dan pemberi

gratifikasi;b) jabatan pegawai atau penyelenggara negara;c) tempat dan waktu penerimaan gratifikasi;d) uraian jenis gratifikasi yang diterima;e) nilai gratifikasi yang diterima; danf) kronologis penerimaan gratifikasi.

(4)Format Laporan Gratifikasi sebagaimana dimaksudpada ayat (3) sebagaiman tercantum dalam lampiranPeraturan Bupati Musi Banyuasin ini.

DAB IV

UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Bagian KesatuSusunan Organisasi

PasallO

a. Bupati bertanggungjawab atas pengendalian gratifikasi.b. Susunan UPG, terdiri dari :

1). Pembina Bupati Musi Banyuasin2). Pengarah Sekretaris Daerah3). Ketua lnspektur Kabupaten4). Sekretaris Sekretaris Inspektorat Daerah5). Anggota Kepala Bagian Hukum Sekretariat

DaerahInspektur Pembantu WilayahAuditor/Pejabat Pengawas UrusanPemerintah di Daerah (P2UPD)Pejabat Eselon IV pada InspektoratDaerah Kab. Muba.

6). Anggota Pegawai lnspektorat Daerah KabupatenSekretariat Musi Banyuasin.

c. Untuk membantu pelaksanaan tugas UPG dibentuk SekretariatUPGyang dipimpin oleh Sekretaris UPG.

d. Dalam rangka pengendalian gratifikasi dibentuk UPG yangditetapkan dengan Keputusan Bupati.

9

Bagian KeduaKewajiban dan Tugas

Unit Pengendalian Gratifikasi

Pasalll

(1)UPG wajib melakukan penelahaan danmenyampaikan laporan hasH penelahaan atas laporanpenerimaan gratifikasi kepada KPK paling lambat 10(sepuluh) hari kerja sejak laporan gratifikasi diterimaoleh UPG.

(2)UPG dapat berkoordinasi dengan PD atau pihakterkait dalam melakukan penelaahan gratifikasi.

Pasal12

(1)UPG wajib menyampaikan laporan rekapitulasipenanganan dan tindak lanjut laporan gratifikasi yangdikelola UPG setiap 6 (enam) bulan kepada KPK danBupati.

(2)UPGwajib merahasiakan pelapor gratifikasi.

Pasal13

UPGmempunyai tugas :a. menerima laporan gratifikasi dari Pejabat/Pegawai

dan meminta pemenuhan kelengkapan dokumen yangdiperlukan dalam kegiatan pemilahan kategori gratifikasikepada Pejabat/Pegawai yang melaporkan;

b. melakukan koordinasi, konsultasi dan surat menyuratkepada KPK atas nama Pemerintah Daerah dalammelaksanakan Peraturan Bupati ini;

c. memantau tindak lanjut atas pemanfaatan penerimaangratifikasi terkait kedinasan oleh Pemerintah Daerahmaupun oleh penerima;

d. meminta data dan informasi kepada PD dan/atauPejabat/Pegawai terkait pemantauan penerapanpengendalian gratifikasi;

e. memberikan rekomendasi tindak lanjut kepadaInspektorat Daerah Kabupaten Musi BanyuaSin jikaterjadi pelanggaran terhadap Peraturan Bupati ini oIehPejabat/Pegawai;

f. melakukan pengkajian titik rawan potensi terjadinyagratifikasi di lingkungan Pemerintah Daerah;

g. mengusulkan kebijakan pengelolaan, pembentukanlingkungan anti gratifikasi dan pencegahan korupsi dilingkungan Pemerintah Daerah;

h. melakukan sosialisasi PPG.

10

PO wajib melakukan pembinaan dankepada se1uruh pegawai di lingkungan

melapordijamin

Pasa114

(1)Oalam hal penerimaan gratifikasi ditetapkan oleh KPKuntuk dikelola Pemerintah Oaerah, maka selanjutnyaUPGdapat menentukan pemanfaatannya :a) dikembalikan kepada pemberi gratifikasi;b) disumbangkan kepada yayasan sosial atau lembaga

sosial lainnya danfatau dimusnahkan;c) dimanfaatkan oleh Pemerintah Oaerah

untuk keperluan penyelenggaraan Pemerintahan diKabupaten Musi Banyuasin.

(2)Ketentuan lebih lanjut mengenai penentuanpemanfaatan penerimaan gratifikasi ditetapkan dalampetunjuk teknis Inspektur selaku ketua UPG.

BABV

IMPLEMENTASISOSlALISASI

Pasa115

(1)Bupati memerintahkan kepada UPG untuk memberikandiseminasi dan penyebaran informasi kepada seluruhPejabatfPegawai, masyarakat, dan pihak ketiga.

(2)Bupati memerintahkan kepada masing-masing POuntuk mencantumkan ketentuan larangan penerimaangratifikasi pada setiap PO yang memberikan pelayananpublik, pengumuman dalam proses pengadaan barangdan jasa, kontrak pengadaan barang dan jasa dan padasurat-surat yang disampaikan kepada pihak ketigalainnya.

(3)Pimpinanpengawasankerjanya.

BABVI

PENGADUAN DAN PENGAWASAN

Pasal16

(1)PejabatfPegawai atau pihak ketiga yang mengetahuiadanya pe1anggaran terhadap Peraturan Bupati ini, agarsegera melaporkan kepada Inspektorat Oaerah sesuaidengan prosedur yang berlaku;

(2)PejabatfPegawai atau pihak ketiga yangsebagaimana dimaksud pada ayat (1)kerahasiaannya.

11

Pasal17

(1)Inspektorat Daerah melakukan pengawasan ataspelaksanaan pengendalian gratifikasi di PD/BUMD;

(2)Inspektur melaporkan hasil pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1)kepada Bupati.

Pasal18

(1)Pelapor sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 17ayat (1)mendapatkan perlindungan berupa :a. perlindungan dari tindakan balasan atau perlakuan

yang bersifat administratif kepegawaian yang tidakobyektif dan merugikan pelapor;

b. mutasi bagi pelapor dalam hal timbul intimidasi atauancaman fisik;

c. perlindungan hukum; dand. dapat menjadi saksi dalam proses persidangan.

(2)Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan dalam hal :a. adanya intimidasi, ancaman, pendiskreditan, atau

perlakuan yang tidak lazim lainnya atas dampakpelaporan tersebut dari pihak internal;

b. pelapor menyampaikan permohonan secara tertuliskepada Bupati melalui ketua UPG;

c. memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi,keluarga, dan harta bendanya, serta bebas dariancaman yang berkenaan dengan kesaksian yangakan, sedang, atau telah diberikannya;

d. ikut serta dalam proses memilih danmenentukan bentuk perlindungan dan dukungankeamanan.

BAB VII

SANKSIPasal19

Pelanggaran yang dilakukan oleh Pejabat/Pegawaiterhadap ketentuan yang diatur dalam Peraturan 1m,dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang- undangan.

BABVlII

PEMBIAYAAN

Pasal20

Biaya yang diperlukan untuk sistem pengendalian gratifikasipada UPGdibebankan pada Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah (APBD).

12

BABIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal21

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannyadalam Berita Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.

f!

Diundangkan di SekayuPada Tanggal : :z~ ')ANlJAfl.l 2018

SEKRETARIS DAERAHKABU ATENMUSI BANYUASIN,

Ditetapkan di ; SekayuPada Tanggal : 2~ '~NVA"'I ~018

BUPATI MUSI BANYUASlNf

:\~H. DODI REZA ALEXNOERDIN

BERITA DAERAH KABUPATENMUSI BANYUASINTAHUN 2018 NOMOR ~B

13