BUPATIMUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN filebupatimusi banyuasin provinsi sumatera selatan...

17
BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR '1) TAHUN 2017 TENTANG KRITERIA, PERSYARATAN, MEKANISME DAN TATA CARA PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA BAG! PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI MUSI BANYUASIN, a. bahwa berdasarkan pasal 39 ayat (1)Peraturan Menteri DalamNegeriNomor59Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan penghasilan kepada pegawai negeri sipil berdasarkan pertimbangan objekif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. bahwa pemberian tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja ini diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas- tugas yang dinilai melampaui beban kerja normal dalam rangka memacu produktivitas, meningkatkan disiplin dan meningkatkan kesejahteraan pegawai; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a dan huruf b di atas, perlu ditetapkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin tentang Kriteria, Persyaratan, Mekanisme Dan Tata Cara Pemberian Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja Bagi Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959Nomor73Tambahan Lembaran NegaraNomor1821); r

Transcript of BUPATIMUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN filebupatimusi banyuasin provinsi sumatera selatan...

BUPATI MUSI BANYUASINPROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASINNOMOR '1) TAHUN 2017

TENTANG

KRITERIA, PERSYARATAN, MEKANISME DAN TATA CARA PEMBERIANTAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN BEBAN KERJA BAG! PEGAWAI

NEGERI SIPIL PADA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

Mengingat

BUPATI MUSI BANYUASIN,

a. bahwa berdasarkan pasal 39 ayat (1) Peraturan MenteriDalam NegeriNomor 59 Tahun 2007 tentang PerubahanAtas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011,Pemerintah daerah dapat memberikan tambahanpenghasilan kepada pegawai negeri sipil berdasarkanpertimbangan objekif dengan memperhatikankemampuan keuangan daerah dan memperolehpersetujuan Dewan Perwakilan Rakyat sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan;

b. bahwa pemberian tambahan penghasilan berdasarkanbeban kerja ini diberikan kepada Pegawai Negeri Sipilyang dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai melampaui beban kerja normal dalamrangka memacu produktivitas, meningkatkan disiplindan meningkatkan kesejahteraan pegawai;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf adan huruf b di atas, perlu ditetapkan Peraturan BupatiMusi Banyuasin tentang Kriteria, Persyaratan,Mekanisme Dan Tata Cara Pemberian TambahanPenghasilan Berdasarkan Beban Kerja Bagi PegawaiNegeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten MusiBanyuasin.

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentangPembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja diSumatera Selatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1959 Nomor 73 Tambahan LembaranNegara Nomor 1821);

r

,."

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1974 Nomor 55, TambahanLembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 169 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan LembaranNegara Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan LembaranNegara Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan pertanggungjawabanKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan LembaranNegara Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentangAparatur Sipil Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014, Nomor 6, Tambahan LembaranNegara Nomor 5494);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014, Nomor 244, TambahanLembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Undang-UndangNomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015, Nomor 58, TambahanLembaran Negara Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentangCuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun1976 Nomor 57 Tambahan Lembaran Negara Nomor3093);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentangDisiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74 TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

-2-

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentangPerangkat Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2016 Nomor 114 TambahanLembaran Negara RepubIik Indonesia Nomor 5887);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006ten tang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310) ;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9Tahun 2016 tentang Pembentukan dan SusunanPerangkat Daerah Kabupten Musi Banyuasin(Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun2016 Nomor 9).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG KRITERIA,PERSYARATAN, MEKANISME DAN TATA CARAPEMBERIANTAMBAHANPENGHASILANBERDASARKANBEBAN KERJA BAG! PEGAWAI NEGERI SIPIL PADAPEMERINTAHKABUPATENMUSIBANYUASIN.

DAB IKETENTUAN UMUM

Pasall

Dalam Peraturan Bupati ini, dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Musi Banyuasin;

2. Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahanoleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) menurut Azas Otonomi dan tugas pembentukan denganprinsip seluasnya-Iuasnya dalam sistem dan prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggaraanPemerintah Daerah;

4. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin ;

5. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Musi Banyuasin;

6. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRDadalah DPRDKabupaten Musi Banyuasin;

-3-

7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten MusiBanyuasin;

8. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnyadisingkat BPKADadalah Badan Pengelola Keuangan dan Aset DaerahKabupaten Musi Banyuasin;

9. Unit KeIja adalah Bagian dari SKPD yang melaksanakan satu ataubeberapa program;

10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkatAPBD adalah rencana tahunan keuangan pemerintah daerah yangdibahas dan disetujui bersama antara Kepala Daerah dan DPRDdanditetapkan dengan Peraturan Daerah;

11. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah PegawaiNegeri Sipil dan Calon Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalamketentuan Peraturan Perundang-undangan;

12. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukan Tugas, Kewajiban,Tanggungjawab, Wewenang dan Hak seorang Pegawai;

13. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukanTugas, Kewajiban, Tanggungjawab, Wewenang dan Hak seorangPegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasiNegara;

14. Tambahan Penghasilan (TP) adalah Tambahan Penghasilan yangdiberikan dalam rangka memacu produktivitas dan meningkatkankesejahteraan Beban KeIja Bagi Pegawai NegeriSipil;

15. Tambahan Penghasilan berdasarkan beban keIja adalah tambahanpenghasilan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dibebanipekeIjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai melampauibeban keIja normal;

16. Sasaran keIja pegawai atau disingkat dengan SKP merupakanrancangan pelaksanaan kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukandidasarkan pada rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangjabatan yang secara umum telah ditetapkan dalam struktur dan ataskeIja organisasi. Kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan harusmengacu pada rencana keIja tahunan organisasi sebagaiimplementasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaranorganisasi yang telah ditetapkan dan harus berorientasi pada hasil(end result) secara nyata dan terukur;

17. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkatDPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan danbelanja setiap SKPDyang digunakan sebagai dasar pelaksanaan olehPengguna Anggaran;

-4-

18. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disingkat SPM-LS adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/KuasaPengguna Anggaran untuk penerbitan SP2D atas Beban PengeluaranDPA-SKPDkepada pihak ketiga, beban pengeluaran DPA-Gaji danTunjangan, serta beban pengeluaran DPA-SKPD;

19. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2Dadalah Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yangditerbitkan oleh BUDberdasarkan SPM.

BAB IIKRITERIA TAMBAHAN PENGHASILAN

Pasa12

(1) Tambahan Penghasilan berdasarkan beban keIja diberikan kepadaPegawai Negeri Sipil yang dibebani pekeIjaan untuk menyelesaikantugas-tugas yang dinilai melampaui beban keIja normal, berdasarkantugas pokok dan fungsi yang dijabarkan dalam Sasaran keIja Pegawai(SKP)setiap bulan dan bobot jabatannya.

(2) Bobot Jabatan untuk masing-masing jabatan dan besaran jumlahuntuk setiap satuan bobot jabatan dalam rangka pemberian tambahanpenghasilan berdasarkan beban keIja yang diterima oleh PNSditetapkan dalam Keputusan Bupati tentang Standar Biaya Khusus.

(3) Besaran Tambahan Penghasilan Berdasarkan beban keIja yangditerima oleh Perangkat Daerah setiap bulan diperoleh dari jumlahbobot jabatan sesuai Keputusan Bupati tentang Standar BiayaPemberian Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban KeIja di kurangidengan tingkat kehadiran atau absensi masing-masing PNS.

Pasa13

(1) Penentuan/Penilaian Bobot Jabatan/Beban KeIja sebagaimanadimaksud dalam pasal 2 dilaksanakan berdasarkan tugas pokok danfungsi serta kewenangan yang ada pada SKPD yang bersangkutandilakukan secara sistematis dan terukur dan dinilai berdasarkanfaktor-faktor jabatan.

(2) Faktor-faktor jabatan yang digunakan untuk memberikan penilaianterhadap bobot pekeIjaan/Beban KeIja sebagaimana dimaksud padaayat (2) terdiri atas ;

a. Faktor jabatan untuk jenis evaluasi kelompok jabatan manajerial,meliputi :1. Ruang lingkup dan dampak program berdasarkan rincian tugasjabatan;

-5-

2. Pengaturan organisasi berdasarkan letak jabatan hasil analisisjabatan;

3. Wewenang penyelia dan manajerial berdasarkan wewenang. jabatan hasil analisis jabatan;4. Hubungan personal berdasarkan hubungan jabatan hasil analis

jabatan;5. Kesulitan dalam pengarahan pekeIjaan tingkat kesulitan dan

kerumitan pekeIjaan dasar utama dalam unit keIja ;6. Kondisi lain berdasarkan tingkat kesulitan dan kerumitan dalam

melaksanakan kewajiban, wewenang dan tanggungjawab;7. Kompleksitas berdasarkan kesulitan dalam mengidentiflkasi dan

melaksanakan pekeIjaan;8. Ruang lingkup dan dampak berdasarkan cakupan pekeIjaan dan

dampak dari hasil keIja atau jasa di dalam dan diluar organisasi.

b. Faktor jabatan untuk jenis evaluasi kelompok jabatan rindan nonmanajerial, meliputi ;1. Pengetahuan yang dibutuhkan jabatan berdasarkan jabatan

rindan tugas jabatan;2. Pengawasan penyelia berdasarkan pengawasan pejabat

struktural atau pejabat yangjenjangnya lebih tinggi;3. Pedoman berdasarkan jenis peraturan dan prosedur yang

dibutuhkan untuk melakukan uraian pekeIjaan sertaperbandingan yang diperlukan;

4. Kompleksitas berdasarkan kesulitan dalam mengidentiflkasi danmelaksanakan pekeIjaan;

5. Ruang lingkup dan dampak berdasarkan cakupan pekeIjaan dandampak ini hasil keIja atau jasa didalam dan diluar organisai;

6. Hubungan personal berdasarkan jabatan yang diimbangi dancara berkomunikasi;

7. Tujuan hubungan berdasarkan maksud dari komunikasi padaangka (6)sesuai dari hasil analisis jabatan;

8. Persyaratan flsik berdasarkan persyaratan dan tuntunan flsikminimal dalam pelaksanaan tugas berdasarkan hasil analisisjabatan;

9. Lingkungan pekeIjaan berdasarkan kondisi keIja hasil analisisjabatan ..

(3) Kelompok jabatan manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a, merupakan kelompok jabatan struktural pada SKPD yangtanggungjawabnya mencakup pemberian pengarahan yang bersifatteknis dan administratif kepada pegawai yang dipimpinnya danmencakup tugas bersifat manajemen strategik.

(4) Kelompokjabatan non manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b, merupakan kelompok jabatan fungsional, yang terdiri darijabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu.

-6-

BAB IIIKETENTUAN DAN PERSYARATAN PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN

BEBANKERJA

Pasa14

(1) Pegawai Negeri Sipil yang menerima tambahan penghasilanberdasarkan beban keIja wajib memenuhi jam keIja dalam 1 (satu) hariminimal 8 jam dengan ketentuan sebagai berikut :a. Hari Senin sampai dengan hari Kamis hadir dari puku1 07.30

sampai dengan puku1 16.30 dengan waktu istirahat dari pukul12.00 sampai dengan pukul 13.00;

b. Hari Jumat hadir dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 17.00dengan waktu istirahat dari pukul 11.30 sampai dengan pukul13.00;

(2) Pegawai Negeri Sipil yang menerima tambahan penghasilanberdasarkan beban keIja wajib mengisi daftar hadir setiap hari keIjadengan menggunakan sistem daftar hadir elektronik deteksi wajah atausidik jari pada SKPDmasing-masing.

(3) Pengisian daftar hadir elektronik dilakukan satu kali pada saat masukkeIja maksimal pukul 07.30 dan satu kali pada saat pulang keIjaminimal pukul 16.30 untuk hari Senin sampai dengan hari Kamis danminimal pukul 17.00 pada hari Jumat.

(4) Penentuan hari dan jam keIja pada ayat (1) dikecualikan untuk BulanRamadhan/Bulan Puasa.

Pasa15

(1) Tambahan penghasilan berdasarkan beban keIja sebagaimanadimaksud dalam pasal2, juga dipengaruhi oleh tingkat kehadiran PNS;

(2) Tingkat kehadiran PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditentukan berdasarkan indikator kehadiran pegawai, yang meliputi :a. Keterlambatan masuk keIja;b. Kepulangan mendahului jam pulang keIja;c. Ketidakhadiran keIja.

(3) Dalam melakukan perhitungan tingkat kehadiran PNS;a. Cuti diluar tanggungan Negara dihitung sebagai hari tidak masukkeIja;

b. Dinas luar, meliputi mengikuti Diklat, melaksanakan peIjalanandinas luar daerah/negeri dan melaksanakan tugas kedinasanlainnya, dihitung sebagai hari masuk keIja.

Pasa16

Tambahan penghasilan berdasarkan beban keIja, tidak diberikan kepada :a. PNSyang diberhentikan untuk sementara atau di nonaktifkan;b. PNSyang diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat;

-7-

c. PNSyang diperbantukanjdipekeIjakan pada Badanjlnstansi lain diluarlingkungan Pemerintah Daerah;

d. PNS yang diberikan cuti diluar tanggungan Negara atau dalam bebastugas untuk menjalani persiapan pensiun;

Pasa17

Metode perhitungan tingkat kehadiran PNS sebagai dimaksud dalampasal4 adalah sebagai berikut:

No. Komponen JumlahPotone:anl hari

1 Tidak ada kabar 4%

2 Terlambat datang 2%

3 lzin terlambat datang karena Dibayarkan penuhmelaksanakan tugas kedinasan dandibuktikan dengan surat tugas atau memodari atasan langsung, dan diketahui olehpejabat organisasijtempat berurusan ataudisusulkan kemudian yang sifatnyamendesak

4 Izin terlambat datang karena terkait Dibayarkan penuhmasalah sosial yang sifatnya daruratmengurus keluarga dan family ataukerabat dekatjtetangga dekat yangmengalami musibah kecelakan ataumeninggal dunia (emergency) yang izinnyaharus disusulkan kemudian dari kepalaunit keIja yang bersangkutan.

5 Cepat Pulang 2%

6 Izin cepat pulang karena melaksanakan Dibayarkan Penuhtugas yang diperintahkan oleh atasanlangsung sebelum jam kantor habis danada bukti surat tugas dari atasan langsungdan diketahui oleh pejabatj organisasitempat berurusan

7 Izin cepat pulang karena terkait masalah Dibayarkan Penuhsosial seperti membesukj menguruskeluarga, membesuk kerabat dekatjfamilydekatjtetangga dekat yang mengalamimusibah kecelakaanj sakit keras/meninggal dunia, ada izin dari atasanlangsung dan jika bersama harus ada izinkolektif dari kepala unit keIja yangbersangkutan.

-8-

8 Izin tidak masuk keIja maksimaI 2 hari Dibayarkan PenuhdaIarn I bulan terkait dengan masaIahsosiaI yang sifatnya darurat : menguruskeluarga dan family (istri, suami, anak,orang tua/mertua) atau kerabatdekat/tetangga dekat yang mengaIamimusibah kecelakaan/ sakitkeras/meninggaI dunia (emergency)dengan mengajukan surat izin tidakmasuk keIja dengan aIasan sepertitersebut di atas sesuai dengan urgencynyakepada kepaIa unit keIja yangbersangkutan.

9 Izin menghadiri undangan resmi dari Dibayarkan Penuhinstansi pemerintah atau lembaga resmikemasyarakatan seperti acara PKK,Dharma Wanita, Sekolah, Dewan Sekolahdi buktikan dengan adanya undanganresmi kehadirannya di ketahui olehpejabat atau pengurus yang mengundang.

10 Sakit dengan pemberitahuan dari yang Dibayarkan Penuhbersangkutan maksimaI 2 hari.

11 Sakit tanpa pemberitahuan di anggap 4%Tidak ada kabar (TK)

12 Sakit diIengkapi dengan surat dokter Dibayarkan PenuhmaksimaI 14 hari.

13 Sakit dengan pemberitahuan, tetapi lebih 4%dari 2 hari tanpa surat keterangan dokterdianggap Tidak ada kabar (TK)

14 Sakit diIengkapi dengan surat keterangan 2%dokter (maksimaI 14 hari) kelebihannyadianggap izin.

15 Sakit lebih dari 14 hari, ada surat izin cuti Dibayarkan Penuhsakit dari pejabat Pembina kepegawaian(Bupati)

16 Cuti (semua bentuk cuti kecuali cuti diluar Dibayarkan Penuhtanggungan Negara)

17 Tugas Belajar. 50%

18 Tugas belajar sudah habis waktunya dan Tidak Dibayarkantidak melaporkan diri

19 Libur KaIender dan Libur Akademik Dibayarkan Penuh

-9-

Pasa18

(1) Disamping penilaian bobot jabatan, PNS yang menerima tambahanpenghasilan berdasarkan beban ketja harus membuat laporan dalambentuk Sasaran Ketja Pegawai (SKP)dan Penilaian Capaian SasaranKetja PNS setiap bulannya;

(2) Sasaran Ketja Pegawai (SKP)merupakan rancangan pelaksanaan tugasjabatan yang dilakukan sesuai dengan rindan tugas, tanggung jawabdan wewenang jabatan, yang secara umum telah ditetapkan dalamstruktur dan tata ketja organisasi kegiatan tugas jabatan yang akandilakukan hams mengacu pada rencana ketja tahunan organisasi,sebagai implementasi kebijakan dalam rangka mencapai tujuan dansasaran organisasi yang telah ditetapkan dan harus berorientasi padahasil (end result) secara nyata dan terukur;

(3) Adapun sasaran ketja pegawai (SKP)dalam tugas jabatan terdiri dari :a. Tingkat Eselon I

Kegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan hams mengacu padarencana strategis (Restra) dan rencana ketja (Renja) tahunanorganisasi (SKO), dijabarkan sesuai dengan uraian tugasjabatannya, menjadi SKUeselon I yang dioperasionalkan mejadi SKPpejabat eselon I, sebagai implementasi kebijakan untuk mencapaitujuan dan sasaran organisaisi.

b. Tingkat Eselon IIKegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan hams mengacu padarencana ketja tahunan unit tingkat eselon I (SKU)dijabarkan sesuaidengan uraian tugas jabatannya menjadi SKU eselon II yangdioperasionalkan mejadi SKP pejabatan eselon II dalam rangkamencapai SKUeselon 1.

c. Tingkat Eselon IIIKegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan harus mengacu padarencana ketja tahunan unit tingkat eselon II (SKU)dijabarkan sesuaidengan uraian tugas jabatannya menjadi SKU eselon III yangdioperasionalkan menjadi SKP jabatan eselon III, dalam rangkamencapai SKUeselon II.

d. Tingkat Eselon IVKegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan hams mengacu padarencana ketja tahunan unit tingkat eselon III (SKU) dijabarkansesuai dengan uraian tugas jabatannya menjadi SKUeselon IVyangdioperasionalkan menjadi SKP jabatan eselon IV, dalam rangkamencapai SKUeselon III.

e. Tingkat Staf / PelaksanaKegiatan Tugas Jabatan yang akan dilakukan hams mengacu padarencana ketja tahunan unit tingkat eselon IV (SKU) dijabarkansesuai dengan uraian tugas jabatannya menjadi menjadi SasaranKetja Pegawai (SKP)Pegawai Negeri Sipil, dalam rangka mencapaiSKUeselon IV.

-10-

(4) Setiap pelaksanan kegiatan Tugas Jabatan harus ditetapkan targetyang akan diwujudkan secara jelas, sebagai ukuran penilaian prestasikerja. Target merupakan jumlah beban kerja yang akan dicapai olehsetiap PNS dalam kurun waktu tertentu. Target bukan merupakanstandar prestasi kerja yang ideal, bukan merupakan ukuran minimalatau maksimal, tetapi merupakan ukuran atau tolak ukur prestasikerja dan realisasi tetapi penuh tantangan. Oleh karena itu dalammenetapkan target prestasi kerja harus mempertimbangkan 4 (empat)aspek yaitu :a. Aspek Kuantitas (TargetOutput)

Dalam menentukan target kuantitas/output (TO) dapat berupadokumen, konsep, naskah, surat keputusan, laporan dansebagainya

b. Aspek Kualitasi (TargetKualitas)Dalam menetapkan target kualitas (TK)harus memprediksi padamutu hasil kerja yang baik, dalam hal ini nilai yang diberikanadalah 100 dengan sebutan sangat baik, misalnya target kualitasharus 100

c. Aspek Waktu (TargetWaktu)Dalam menetapkan target waktu (TW) harus memperhitungkanberapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatupekerjaan, misalnya satu bulan, triwulan, catur wulan, semester,Tahunan dan lain-lain.

d. Aspek Biaya (TargetBiaya)Dalam menetapkan target biaya (TB) harus memperhitungkanberapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatupekerjaan dalam 1 (satu) tahun.

BABVTATA CARA PEMBAYARAN

Pasa19

Pembayaran tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja dapatdiberikan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA)SKPDberkenaan.

Pasal10

(1) Pembayaran Tambahan penghasilan dibayarkan sebulan sekali, yangpembayarannya dilakukan pada awal bulan berikutnya.

(2) Pembayaran tambahan penghasilan berdasarkan beban kerjadibayarkan kepada PNS terhitung sejak yang bersangkutan nyatamelaksanakan tugas berdasarkan surat pemyataan melaksanakantugas (SPMT).

(3) SPMTyang ditandatangani tanggal1 pada bulan bersangkutan, makatambahan penghasilan berdasarkan beban kerja dibayarkan padabulan bersangkutan.

-11-

(4) SPMT yang ditandatangani lewat dari tanggal 1 pada bulanbersangkutan, sedangkan tanggal 1 pada bulan bersangkutantersebut bukan merupakan hari libur, maka tambahan penghasilanberdasarkan beban keIja tidak dibayarkan pada bulan bersangkutan.

Pasalll

(1) Pembayaran Tambahan penghasilan dilakukan dengan mekanismepembayaran Langsung (LS);

(2) Bendahara Pengeluaran masing-masmg SKPD/Unit keIja melakukanpembayaran tambahan penghasilan kepada PNS yang tercatat dalamdaftar PNS SKPD/Unit keIja berkenaan.

Pasal12

Pembayaran Tambahan Penghasilan dikenakan pajak penghasilan (PPh)pasal 21 yang dihitung dari jumlah besaran tambahan penghasilandengan ketentuan sebagai berikut :a. PNSGolongan I dan Golongan II tidak dikenakan pajak;b. PNSGolongan IIIdikenakan pajak sebesar 5% (lima persen);c. PNS Golongan IV dikenakan pajak sebesar 15% (lima belas persen).

Pasal13

(1) SPP-LS Tambahan Penghasilan untuk penerbitan SPM-LSTambahanPenghasilan berdasarkan beban keIja bagi Pegawai Negeri Sipil harusdilengkapi dengan :a. Daftar Tanda Terlma Tambahan Penghasilan;b. Daftar Hadir KeIja pegawai;c. Daftar Perhitungan Tambahan Penghasilan pegawai;d. Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak;e. SSP PPh Pasal 21;f. Sasaran KeIja Pegawai (SKP);g. Penilaian Capaian Sasaran KeIja PNS.

(2) Daftar Perhitungan Tambahan Penghasilan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a, dibuat dalam rangkap 3 (tiga) denganketentuan :a. Lembar kesatu sebagai pertinggal pada SKPDbersangkutan;b. Lembar kedua disampaikan kepada BPKAD;c. Lembaran ketiga disampaikan kepada Badan Kepegawaian dan

Pengembangan SDM.

(3) Surat Pemyatakann Tanggung jawab Mutlak sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c, dibuat dalam rangkap 3 (tiga) denganketentuan:a. Lembar kesatu sebagai pertinggal pada SKPDbersangkutan;b. Lembar kedua disampaikan kepada BPKAD;c. Lembaran ketiga disampaikan kepada Badan Kepegawaian dan

Pengembangan SDM.

-12-

(4) SPM-LS pemberian tambahan penghasilan dibuat rangkap 3 denganketentuan :a. Lembar kesatu dan kedua sebagai disampaikan kepada BPKAD;b. Lembar ketiga pertinggal pada SKPDbersangkutan

(5) Format daftar perhitungan tambahan penghasilan dan SuratPenyataan Tangung Jawab Mutlak sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dan ayat (3) sebagaimana tercantum dalam Lampiran PeraturanBupati ini;

(6) Bagi PNS yang mendapat hukuman disiplin harus melampirkanKeputusan Hukuman Dispilin.

Pasa114

SPM-LS Tambahan Penghasilan diajukan ke BPKADuntuk penerbitanSP2D dilampiri dengan:.a. Daftar Perhitungan Tambahan Penghasilan pegawai ;b. Rekapitulalsi Daftar Hadir KeIja pegawai;c. Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak;d. SSP PPh Pasal 21;e. Sasaran KeIja Pegawai (SKP);f. Penilaian Capaian Sasaran Kerja PNS;g. Bagi PNS yang mendapat hukuman disiplin harus melampirkan

Keputusan Hukum Disiplin.

Pasa115

Dengan telah dikeluarkannya peraturan Bupati ini, maka :1. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 49 Tahun 2014 tentang

Kriteria, Persyaratan, Mekanisme dan Tata Cara Pemberian TambahanPenghasilan Berdasarkan Beban KeIja Bagi Pegawai Negeri Sipil PadaSKPD Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Bagian ProtokolSekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin;

2. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 5 Tahun 2016 tentangKriteria, Persyaratan, Mekanisme dan Tata Cara Pemberian TambahanPenghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil Pada SKPD Badan PelayananPerizinan dan Penanaman ModalKabupaten Musi Banyuasin;

3. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 6 Tahun 2016 tentangKriteria, Persyaratan, Mekanisme dan Tata Cara Pemberian TambahanPenghasilan Berdasarkan Beban KeIja Bagi Pegawai Negeri Sipil diLingkungan Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin;

4. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 20 Tahun 2016 tentangStandar Biaya dan Kriteria, Persyaratan, Tata Cara PemberianTambahan Penghasilan Berdasarkan Beban KeIja Bagi Pegawai NegeriSipil Pada Inspektorat Kabupaten Musi Banyuasin;

dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

-13-

BABVIPENUTUP

Pasa116

Tambahan Penghasilan berdasarkan beban keIja pegawai yang diberikankepada pegawai negeri sipil pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasinterhitung mulai bulan Februari 2017.

Pasa117

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2017.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita DaerahKabupaten Musi Banyuasin.

Ditetapkan di Sekayupada tanggal 12- ~Ef1Wfhgt.- 2017

& BUPATI MUSI BANYUASINfc

--=-_\_~H. DODI REZA ALEX NOERDIN

Diundangkan di Sekayupada tanggal 12- ~~('I\r,f1!- 2017

Plt.SEKRETKABUPATEN

BERITA DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2017 NOMOR t.jC;

-14-

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASINNOMOR I-J<; TAHUN 2017TANGGAL : 12- ~tfteme>EI'- 2017

KOPSKPD

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan dibawah ini:Nama : Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran SKPDNIPPangkat/GoI.Jabatan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Perhitungan yang terdapat pada daftar perhitungan tambahanpenghasiIan pegawai bulan (bulan yang bersangkutan) untuk....•..... pegawai (jumlah Pegawai) pada (nama SKPD/Unit Kerja).Telah dihitung dengan benar dan berdasarkan Peraturan Bupati MusiBanyuasin Nomoor Tahun 2015 tentang Kriteria, Persyaratan,Mekanisme Dan Tata Cara Pemberian Tambahan PenghasiIanBerdasarkan Beban Kerja Bagi Pegawai Negeri Sipil Pada SKPD DinasPendapatan,Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah, BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Dan Bagian Protokol SekretariatDaerah Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Apabila dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaranTambahan PenghasiIan tersebut, saya bersedia untuk menyetorkankelebihan tersebut ke Kas Daerah.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Sekayu , .Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

( )NIP .

?, ~UPATIMUSI BANYUASINf

-- \~f H. DODI REZA ALEX NOERDIN

.15-

LAMPlRAN II PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASINNOMOR '1'1 TAHUN 2017TANGGAL :, I 'J- ~IOfW"(I,8'- 2017

DAFTAR PERHITUNGANTAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI

SKPD / UNIT KERJABULAN

TP Tingkat Jumlah Hukuman TP PPh Jumlah TandaNo Nama/Nip Gol Maksimal kehadiran kotor disiplin sebelum pasa! bersih tangan

% % oaiak 211 2 3 4 5 6 ~ 14x51 7 8 -6 -16x71 9 10 8-9 11

Jumlah

Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran

( )NIP .

BendaharaPengeluaran,

( )NIP .

Sekayu, .

Pembuat daftar gaji

( )NIP .

~ ~UPATIMUSI BANYUASlNf

==:: .. \ ~f H. 0001 REZAALEXNOERDIN

-16-

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASINNOMOR J.[r:; TAHUN 2017TANGGAL : 12. ';€f'lU"'baL- 2017

I CONTOH SKP PER BULAN I

FORMULIR SASARAN KERJAPEGAWAI NEGERI SIPIL

No I.Peiabat Penilai No II.Pee:awai Nee:eri Sinil vane: Dinilai1 Nama 1 Nama2 NIP 2 NIP3 Pangkat/Gol.Ruang 3 Pangkat/ GoI.Ruang4 Jabatan 4 Jabatan5 Unit Keria 5 Unit Keria

Angka Target

NO III.Kegiatan Tugas Jabatan Kredit Kuantf Kual/ waktu Biayaoutput mutu

1 2 3 4 5 6 7l. Merencanakan kebutuhan anggaran 1 Dokumen 100 1 Bulan

2 Merencanakan analisis kebutuhan 18 Surat 100 1 Bulanpenetapan formasi

3 Merumuskan rancangan peraturan 2 Surat 100 1 Bulanperundang-undangan

4 Menetapkan pertimbangan teknis 100sk 100 1 Bulankenaikan pangkat PNS

5 Mengelola dokumen kepagawaian 100 sk 100 1 Bulan

6 Menyelesaikan permasalahan 42 surat 100 1 Bulankepegawaian

7

8

Sekayu, Januari 20 .

Pejabat PeniIai

( )NIP .

-17-

Pegawai Negeri SipiI yang DiniIai

( )NIP .

b BUPATI MUSI BAlfYUASINf

\B. DODI REZA ALEX NOERDIN