BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG 114 - 2016... · 12. Daftar Usulan Pengajuan Angka Kredit...

25
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4.Undang-Undang......

Transcript of BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG 114 - 2016... · 12. Daftar Usulan Pengajuan Angka Kredit...

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TANGERANG

NOMOR 114 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI,

SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 4 Peraturan

Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan

Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta

dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2851); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

4.Undang-Undang......

- 2 -

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

(Berita Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor

1611);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN

PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TANGERANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Tangerang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Pemerintah

Kabupaten Tangerang. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

6. Badan adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang.

7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tangerang. 8. Sekretaris Badan adalah Sekretaris Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Tangerang.

9.Kelompok.....

- 3 -

9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok pegawai negeri sipil yang diberikan tugas oleh pejabat yang

berwenang dalam pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran tugas

pemerintahan. 10. Satuan Organisasi adalah satuan kerja internal Badan. 11. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT

adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dilingkungan Badan.

12. Daftar Usulan Pengajuan Angka Kredit yang selanjutnya

disebut DUPAK. 13. Pengajuan Angka Kredit yang selanjutnya disebut PAK.

14. Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disebut SKP. 15. Daftar Urut Kepangkatan yang selanjutnya disebut DUK. 16. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang

selanjutnya disebut RPJMD. 17. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya

disebut RKPD.

18. Rencana Kerja Anggaran yang selanjutnya disebut RKA. 19. Rencana Kerja Anggaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran

yang selanjutnya disebut RKA/DPA.

BAB II

KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Badan merupakan unsur penunjang urusan Pemerintahan. (2) Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dipimpin oleh Kepala Badan.

(4) Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan Perangkat Daerah dengan tipe B.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah terdiri atas:

a. kepala; b. sekretariat, terdiri atas:

1. sub bagian umum dan kepegawaian; 2. sub bagian perencanaan dan keuangan.

c. bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, terdiri atas:

1. sub bidang penyuluhan dan pelatihan; 2. sub bidang pemetaan dan pendataan; 3. sub bidang pengembangan sistem informasi

bencana. d.bidang.......

- 4 -

d. bidang kedaruratan dan logistik, terdiri atas: 1. sub bidang penanganan kebakaran;

2. sub bidang penanganan bencana; 3. sub bidang pengadaan dan pemeliharaan.

e. bidang rehabilitasi dan rekonstruksi, terdiri atas: 1. sub bidang pengendalian bantuan; 2. sub bidang logistik sarana dan prasarasana;

3. sub bidang mobilisasi penyaluran bantuan. f. UPT; dan g. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan struktur dan susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah tercantum dalam

lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB IV

TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu Badan

Pasal 4

(1) Badan mempunyai tugas membantu Bupati merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan

mengendalikan urusan pemerintahan bidang penanggulangan bencana dan kebakaran yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan

kepada Pemerintah Daerah. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Badan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik, serta

rehabilitasi dan rekonstruksi; b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan dan

pelayanan umum di bidang pencegahan dan

kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik, serta rehabilitasi dan rekonstruksi;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pencegahan dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik, serta rehabilitasi dan rekonstruksi;

d. pelaksanaan administrasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati

terkait dengan tugas dan fungsinya. (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), Kepala Badan mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merumuskan program kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah. b. mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah;

c.membina......

- 5 -

c. membina kinerja aparatur di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

d. mengarahkan pelaksanaan program kerja mengacu kepada Rencana Pembangungan Jangka Menengah

Daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. menyelenggarakan program kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah; f. mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah;

g. melaporkan pelaksanaan program kerja kepada Bupati.

Bagian Kedua

Sekretariat

Pasal 5

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Badan. (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Badan.

Pasal 6

(1) Sekretariat Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

ayat (2), mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan, koordinasi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian bidang umum, kepegawaian perencanaan dan keuangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat Badan mempunyai fungsi sebagai

berikut: a. penyiapan rumusan kebijakan teknis yang terkait

dengan umum, kepegawaian perencanaan dan

keuangan; b. penyiapan rencana dan program yang terkait dengan

umum, kepegawaian perencanaan dan keuangan; c. penyiapan pengendalian kegiatan yang berkaitan

dengan umum, kepegawaian perencanaan dan

keuangan; d. penyiapan bimbingan dan evaluasi yang terkait dengan

umum, kepegawaian perencanaan dan keuangan;

e. penyiapan pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas umum, kepegawaian perencanaan dan keuangan;

f. pengelolaan administrasi yang terkait dengan umum, kepegawaian perencanaan dan keuangan;

g. pelaksanaan fasilitasi Pengelola Informasi dan

Dokumen (PID); h. penyiapan dan pelaksanaan pengembangan e-

government.

(3)Dalam.....

- 6 -

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretarisat Badan mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan perumusan kebijakan yang terkait dengan umum, kepegawaian perencanaan dan

keuangan Dinas; b. membagi tugas program kegiatan yang terkait dengan

umum, kepegawaian perencanaan dan keuangan

Dinas; c. memberi petunjuk program kegiatan yang terkait

dengan umum, kepegawaian perencanaan dan

keuangan Dinas; d. mengatur program kegiatan yang terkait dengan

umum, kepegawaian perencanaan dan keuangan Dinas;

e. mengevaluasi kegiatan program yang terkait dengan

umum, kepegawaian perencanaan dan keuangan Dinas;

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan

oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 1

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 7

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf b angka 1 berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. (2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala

Sub bagian.

(3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas melakukan

penyusunan kegiatan umum dan kepegawaian. (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai rincian tugas: a. merencanakan kegiatan umum dan kepegawaian,

organisasi dan tata laksana dinas; b. membimbing pelaksanaan kegiatan umum meliputi:

1. menyusun SOP;

2. standar pelayanan; 3. survey kepuasan masyarakat; 4. prosedur kerja;

5. inventarisasi aset dan persediaan; 6. pengadaan;

7. pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang inventaris Dinas;

8. tata naskah dinas;

9. surat menyurat; 10. penggandaan;

11.pengiriman.....

- 7 -

11. pengiriman; 12. pengarsipan;

13. pengurusan administrasi perjalanan dinas; 14. pembinaan dan pengembangan pegawai di

lingkungan dinas. c. membimbing pelaksanaan kegiatan kepegawaian

meliputi:

1. mutasi; 2. kenaikan pangkat; 3. kenaikan jenjang jabatan bagi jabatan fungsional

tertentu; 4. kenaikan gaji berkala;

5. data pegawai; 6. DUPAK; 7. PAK;

8. SKP; 9. DUK; 10. bezetting pegawai;

11. kesejahteraan pegawai; 12. pembinaan disiplin pegawai;

13. pendidikan dan pelatihan pegawai; 14. pensiun pegawai;

d. membagi tugas pelaksanaan kegiatan umum meliputi:

1. menyusun SOP; 2. standar pelayanan;

3. survey kepuasan masyarakat; 4. prosedur kerja; 5. inventarisasi aset dan persediaan;

6. pengadaan, pendistribusian dan pemeliharaan barang-barang inventaris dinas;

7. tata naskah dinas,

8. surat menyurat; 9. penggandaan;

10.pengiriman; 11.pengarsipan; 12.pengurusan administrasi perjalanan dinas;

13.pembinaan dan pengembangan pegawai di lingkungan dinas.

e. membagi tugas pelaksanaan kegiatan kepegawaian meliputi: 1. mutasi;

2. kenaikan pangkat; 3. kenaikan jenjang jabatan bagi jabatan fungsional

tertentu;

4. kenaikan gaji berkala; 5. data pegawai;

6. DUPAK; 7. PAK; 8. SKP;

9. DUK; 10. bezetting pegawai; 11. kesejahteraan pegawai;

12.pembinaan.....

- 8 -

12. pembinaan disiplin pegawai; 13. pendidikan dan pelatihan pegawai;

14. pensiun pegawai. f. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan umum dan

kepegawaian; g. melaksanakan fasilitasi Pengelola Informasi dan

Dokumen (PID)

h. membuat laporan pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian Dinas;

i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan

oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Pasal 8

(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b angka 2, berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. (2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh

Kepala Sub Bagian.

(3) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas

melakukan penyusunan kegiatan perencanaan dan keuangan badan.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai rincian tugas: a. merencanakan kegiatan perencanaan dan keuangan

Dinas; b. menyusun laporan standar pelayan minimal bagi

perangkat daerah pengampu; c. membimbing pelaksanaan kegiatan perencanaan yang

meliputi:

1. perencanaan dan penyusunan Renstra berdasarkan RPJMD;

2. indikator kinerja utama; 3. RKPD; 4. Rencana kerja (RKA/DPA, RRKA/DPPA);

5. penetapan Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

d. membimbing pelaksanaan kegiatan keuangan yang

meliputi: 1. pencatatan;

2. pembukuan; 3. pencairan; 4. pengajuan Surat Perintah Membayar Uang

Persediaan; 5. panti uang; 6. tambah uang;

7.ls-bendaharawan...

- 9 -

7. ls-bendaharawan; 8. ls-pihak ketiga dan ganti uang nihil;

9. pelaporan pertanggung jawaban anggaran Dinas. e. membagi tugas pelaksanaan kegiatan perencanaan

yang meliputi: 1. penyusunan Renstra berdasarkan RPJMD; 2. indikator kinerja utama, RKPD, rencana kerja

(RKA/DPA, RRKA/DPPA); 3. penetapan kinerja; 4. penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah.

f. membagi tugas pelaksanaan kegiatan perencanaan yang meliputi:

1. pencatatan; 2. pembukuan; 3. pencairan;]

4. pengajuan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan;

5. ganti uang;

6. tambah uang; 7. ls-bendaharawan;

8. ls-pihak ketiga dan ganti uang nihil; 9. pelaporan pertanggungjawaban anggaran dinas.

g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang terkait

perencanaan dan keuangan; h. membuat laporan pelaksanaan kegiatan perencanaan

dan keuangan yang meliputi: 1. neraca; 2. laporan realisasi anggaran (LRA);

3. laporan operasional (LO); 4. laporan perubahan ekuitas (LPE); 5. catatan atas laporan keuangan (CALK);

6. Renstra berdasarkan RPJMD; 7. indikator kinerja utama;

8. RKPD; 9. rencana kerja (RKA/DPA, RRKA/DPPA); 10. penetapan kinerja;

11. laporan kinerja instansi pemerintah. i. merencanakan dan melaksanakan pengembangan e-

government; j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan

oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Pasal 10

(1) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(2) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 11.....

- 10 -

Pasal 11

(1) Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), mempunyai tugas

sebagai berikut: a. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan; b. koordinasi;

c. pembinaan dan pengendalian bidang penyuluhan dan pelatihan;

d. pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem

informasi bencana. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyiapan rumusan kebijakan teknis sebagai bahan

pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan, pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem informasi bencana;

b. penyiapan rencana dan program penyuluhan dan pelatihan, pemetaan dan pendataan serta

pengembangan sistem informasi bencana; c. penyiapan pengendalian program penyuluhan dan

pelatihan, pemetaan dan pendataan serta

pengembangan sistem informasi bencana; d. penyiapan bimbingan pelaksanaan program

penyuluhan dan pelatihan, pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem informasi bencana;

e. pengelolaan administrasi pelaksanaan program

penyuluhan dan pelatihan, pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem informasi bencana.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. merencanakan perumusan kebijakan program penyuluhan dan pelatihan, pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem informasi bencana;

b. membagi tugas program penyuluhan dan pelatihan, pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem

informasi bencana; c. memberi petunjuk program penyuluhan dan pelatihan,

pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem

informasi bencana; d. mengatur program penyuluhan dan pelatihan,

pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem

informasi bencana; e. mengevaluasi kegiatan program penyuluhan dan

pelatihan, pemetaan dan pendataan serta pengembangan sistem informasi bencana;

f. melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan

oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 1......

- 11 -

Paragraf 1 Sub Bidang Penyuluhan dan Pelatihan

Pasal 12

(1) Sub Bidang Penyuluhan dan Pelatihan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf c angka 1, berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

(2) Sub Bidang Penyuluhan dan Pelatihan dipimpin oleh

Kepala Sub Bidang. (3) Kepala Sub Bidang Penyuluhan dan Pelatihan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan penyuluhan dan pelatihan.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), Kepala Sub Bidang Penyuluhan dan Pelatihan mempunyai rincian tugas: a. merencanakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan

penanganan bencana dan kebakaran; b. membimbing pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan

pelatihan penanganan bencana dan kebakaran yang meliputi: 1. peningkatan peran serta masyarakat terhadap

kesiapsiagaan pada pra bencana; 2. rekruitment dan pelatihan anggota satuan relawan

bencana dan kebakaran, penyuluhan dan pelatihan serta pemberian petunjuk teknis kepada masyarakat/instansi pemerintah/swasta atau badan

usaha terkait kesiapsiagaan bencana dan kebakaran;

3. pembentukan Tim TRC/SRC dan

BALAKAR/SATLAKAR kebencanaan dan kebakaran; 4. pembuatan standar operasional prosedur pelatihan

penanganan bencana dan kebakaran; 5. pemeliharaan sumberdaya dan pelatihan personil.

c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan

pelatihan penanganan bencana dan kebakaran yang meliputi:

1. peningkatan peran serta masyarakat terhadap kesiapsiagaan pada prabencana;

2. rekruitment dan pelatihan anggota satuan relawan

bencana dan kebakaran; 3. penyuluhan dan pelatihan serta pemberian petunjuk

teknis kepada masyarakat/instansi

pemerintah/swasta atau badan usaha terkait kesiapsiagaan bencana dan kebakaran;

4. pembentukan Tim TRC/SRC dan BALAKAR/SATLAKAR kebencanaan dan kebakaran;

5. pembuatan standar operasional prosedur pelatihan

penanganan bencana dan kebakaran serta pemeliharaan sumberdaya dan pelatihan personil;

d.mengevaluasi.....

- 12 -

d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan penanganan bencana dan kebakaran;

e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan penanganan bencana dan kebakaran;

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 2

Sub Bidang Pemetaan dan Pendataan

Pasal 13

(1) Sub Bidang Pemetaan dan Pendataan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf c angka 2, berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

(2) Sub Bidang Pemetaan dan Pendataan dipimpin oleh Kepala

Sub Bidang. (3) Kepala Sub Bidang Pemetaan dan Pendataan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan pemetaan dan pendataan.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), Kepala Sub Bidang Pemetaan dan Pendataan mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan kegiatan pencegahan bencana dan mitigasi pada prabencana;

b. membimbing pelaksanaan kegiatan peningkatan

pengetahuan pencegahan dan sikap terhadap risiko bencana;

c. membimbing pelaksanaan kegiatan evaluasi terhadap

perencanaan penyelenggaraan sistem pengendali bencana dan kebakaran;

d. membimbing pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap alat proteksi bencana dan kebakaran pada bangunan gedung;

e. membimbing pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pengawasan sarana dan prasarana proteksi kebakaran

pada bangunan gedung secara berkala minimal 1 tahun sekali;

f. membimbing pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan

penelitian terhadap gambar data teknis sarana proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan permukiman;

g. membimbing pelaksanaan kegiatan pemberian

rekomendasi teknis bidang usaha, pembangunan gedung, permukiman dan surat keterangan layak pakai

pada bangunan yang memasasang alat proteksi bencana dan kebakaran;

h. membimbing pelaksanaan kegiatan pemetaan

lokasi/maping rawan bencana dan kebakaran serta mencari sumber air;

i. membagi......

- 13 -

i. membagi tugas pelaksanaan kegiatan pencegahan bencana dan mitigasi pada prabencana;

j. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pencegahan bencana dan mitigasi pada prabencana;

k. membuat laporan pelaksanaan kegiatan pencegahan bencana dan mitigasi pada prabencana;

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 3 Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi Bencana

Pasal 14

(1) Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi Bencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c angka 3, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan. (2) Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi Bencana

dipimpin oleh Kepala Sub Bidang. (3) Kepala Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi

Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai

tugas melakukan penyusunan kegiatan pengembangan sistem informasi bencana.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi Bencana mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan kegiatan pengembangan sistem informasi bencana;

b. membimbing pelaksanaan kegiatan pengembangan

sistem informasi bencana yang meliputi: pelayanan, analisis dan tindak lanjut pengaduan masyarakat,

memberikan keterangan/pers release kepada pihak-pihak yang berkepentingan atas terjadinya peristiwa bencana dan kebakaran;

c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem informasi bencana yang meliputi:

1. pelayanan; 2. analisis dan tindak lanjut pengaduan masyarakat; 3. memberikan keterangan/pers release kepada pihak-

pihak yang berkepentingan atas terjadinya peristiwa bencana dan kebakaran;

d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan

sistem informasi bencana; e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan

sistem informasi bencana; f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat.....

- 14 -

Bagian Keempat Bidang Kedaruratan dan Logistik

Pasal 15

(1) Bidang Kedaruratan dan Logistik sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Bidang Kedaruratan dan Logistik dipimpin oleh Kepala

Bidang.

Pasal 16

(1) Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2), mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian dalam bidang penanganan kebakaran, penanganan bencana, pengadaan

dan pemeliharaan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai fungsi: a. penyiapan rumusan kebijakan teknis di bidang

penanganan kebakaran, penanganan bencana, pengadaan dan pemeliharaan;

b. penyiapan rencana dan program di bidang penanganan kebakaran, penanganan bencana, pengadaan dan pemeliharaan;

c. penyiapan pengendalian program di bidang penanganan kebakaran, penanganan bencana, pengadaan dan pemeliharaan;

d. penyiapan bimbingan pelaksanaan program di bidang penanganan kebakaran, penanganan bencana,

pengadaan dan pemeliharaan; e. pengelolaan administrasi di bidang penanganan

kebakaran, penanganan bencana, pengadaan dan

pemeliharaan; (3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai rincian tugas: a. merencanakan perumusan kebijakan program

penanganan kebakaran, penanganan bencana dan pengadaan serta pemeliharaan;

b. membagi tugas program penanganan kebakaran,

penanganan bencana dan pengadaan serta pemeliharaan;

c. memberi petunjuk program penanganan kebakaran, penanganan bencana dan pengadaan serta pemeliharaan;

d. mengatur program penanganan kebakaran, penanganan bencana dan pengadaan serta pemeliharaan;

e.mengevaluasi.....

- 15 -

e. mengevaluasi kegiatan program penanganan kebakaran, penanganan bencana dan pengadaan serta

pemeliharaan; f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 1 Sub Bidang Penanganan Kebakaran

Pasal 17

(1) Sub Bidang Penanganan Kebakaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d angka 1, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang

Kedaruratan dan Logistik. (2) Sub Bidang Penanganan Kebakaran dipimpin oleh Kepala

Sub Bidang.

(3) Kepala Sub Bidang Penanganan Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan kegiatan penanganan kebakaran. (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), Kepala Sub Bidang Penanganan Kebakaran

mempunyai rincian tugas: a. merencanakan kegiatan penanganan kebakaran;

b. membimbing pelaksanaan kegiatan penanganan kebakaran yang meliputi: 1. pembuatan SOP penanganan kebakaran;

2. koordinasi pengamanan dan pengaturan serta pengendalian operasi dalam penanggulangan kebakaran;

3. pengelolaan pusat komando operasi penanggulangan kebakaran;

4. pemadaman kebakaran serta pendataan kejadian kebakaran;

5. penyediaan angkutan masal untuk evakuasi dan

pelayanan angkutan darurat kebakaran; 6. pencarian dan penyelamatan terhadap korban

kebakaran; 7. penelitian dan investigasi terhadap penyebab

terjadinya kebakaran;

8. pelaksanaan bantuan; 9. koordinasi lintas wilayah dengan

propinsi/kota/kabupaten lain dalam rangka

kerjasama terkait penanggulangan kebakaran; 10. pelatihan fisik personil penyelamatan dalam rangka

meningkatkan kesiap-siagaan melaksanakan penyelamatan korban kebakaran.

c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan penanganan

kebakaran; d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penanganan

kebakaran;

e.membuat.......

- 16 -

e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan penanganan kebakaran;

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2

Sub Bidang Penanganan Bencana

Pasal 18

(1) Sub Bidang Penanganan Bencana sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 huruf d angka 2, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik.

(2) Sub Bidang Penanganan Bencana dipimpin oleh Kepala Sub Bidang.

(3) Kepala Sub Bidang Penanganan Bencana sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan penanganan bencana.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Sub Bidang Penanganan Bencana mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan kegiatan penanganan bencana;; b. membimbing pelaksanaan kegiatan penanganan bencana

yang meliputi: 1. pembuatan SOP penanganan bencana, pengelolaan

pusat komando operasi penanggulangan bencana;

2. pendataan kejadian bencana; 3. penyediaan angkutan masal untuk evakuasi dan

pelayanan angkutan darurat bencana;

4. pencarian dan penyelamatan terhadap korban bencana, pelaksanaan bantuan;

5. koordinasi lintas wilayah dengan propinsi/kota/kabupaten lain dalam rangka kerjasama terkait penanggulangan bencana;

6. serta pelatihan fisik personil penyelamatan dalam rangka meningkatkan kesiap-siagaan melaksanakan

penyelamatan korban bencana. c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan penanggulangan

bencana;

d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana;

e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan penanggulangan

bencana; f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 3......

- 17 -

Paragraf 3 Sub Bidang Pengadaan dan Pemeliharaan

Pasal 19

(1) Sub Bidang Pengadaan dan Pemeliharaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf d angka 3, berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik.

(2) Sub Bidang Pengadaan dan Pemeliharaan dipimpin oleh

Kepala Sub Bidang. (3) K

epala Sub Bidang Pengadaan dan Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan pengadaan dan

pemeliharaan. (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Pemeliharaan

mempunyai rincian tugas: a. merencanakan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan

sarana dan prasarana penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran;

b. membimbing pelaksanaan kegiatan pengadaan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran;

c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran;

d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran;

e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran; f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan

oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Pasal 20

(1) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(2) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 21.....

- 18 -

Pasal 21

(1) Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2), mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian bidang

pengendalian bantuan, logistik sarana dan prasaranan serta mobilisasi penyaluran bantuan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai fungsi:

a. penyiapan rumusan kebijakan teknis pengendalian bantuan, logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi penyaluran bantuan;

b. penyiapan rencana dan program pengendalian bantuan, logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi penyaluran bantuan;

c. penyiapan pengendalian program pengendalian bantuan, logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi

penyaluran bantuan; d. penyiapan bimbingan pengendalian bantuan, logistik

sarana dan prasarana serta mobilisasi penyaluran

bantuan; e. pengelolaan administrasi pelaksanaan program

pengendalian bantuan, logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi penyaluran bantuan.

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merencanakan perumusan kebijakan kegiatan

pengendalian bantuan, logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi penyaluran bantuan;

b. membagi tugas program kegiatan pengendalian bantuan, logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi penyaluran bantuan;

c. memberi petunjuk program kegiatan pengendalian bantuan, logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi

penyaluran bantuan; d. mengatur program kegiatan pengendalian bantuan,

logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi

penyaluran bantuan; e. mengevaluasi kegiatan program kegiatan pengendalian

bantuan, logistik sarana dan prasarana serta mobilisasi

penyaluran bantuan; f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 1......

- 19 -

Paragraf 1

Sub Bidang Pengendalian Bantuan

Pasal 22

(1) Sub Bidang Pengendalian Bantuan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 huruf e angka 1, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

(2) Sub Bidang Pengendalian Bantuan dipimpin oleh kepala Sub Bidang.

(3) Kepala Sub Bidang Pengendalian Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan pengendalian bantuan.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Kepala Sub Bidang Pengendalian Bantuan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. merencanakan kegiatan pengendalian bantuan; b. membimbing pelaksanaan kegiatan pengendalian

bantuan yang meliputi: peningkatan peran serta masyarakat terhadap pengendalian bantuan serta pendidikan dan pelatihan gladi/simulasi sistem dan

mekanisme pengendalian bantuan; c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan pengendalian

bantuan yang meliputi: peningkatan peran serta masyarakat terhadap pengendalian bantuan serta pendidikan dan pelatihan gladi/simulasi sistem dan

mekanisme pengendalian bantuan; d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengendalian

bantuan;

e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengendalian bantuan;

f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 2 Sub Bidang Logistik sarana dan Prasarana

Pasal 23

(1) Sub Bidang Logistik sarana dan Prasarana sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 huruf e angka 2, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Rehabilitasi dan Rekonstruksi. (2) Sub Bidang Logistik Sarana dan Prasarana dipimpin oleh

Kepala Sub Bidang.

(3) Kepala Sub Bidang Logistik Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas melakukan penyusunan kegiatan logistik sarana dan

prasarana.

(4)Dalam.....

- 20 -

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), kepala Sub Bidang Logistik sarana dan Prasarana mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan kegiatan pengadaan logistik, sarana dan prasarana penanggulangan bencana dan kebakaran;

b. membimbing pelaksanaan kegiatan pengadaan logistik, sarana dan prasarana penanggulangan bencana dan kebakaran;

c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan pengadaan logistik, sarana dan prasarana penanggulangan

bencana dan kebakaran; d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengadaan,

logistik, sarana dan prasarana penanggulangan

bencana dan kebakaran; e. elaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Paragraf 3 Sub Bidang Mobilisasi Penyaluran Bantuan

Pasal 24

(1) Sub Bidang Mobilisasi Penyaluran Bantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e angka 3, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Rehabilitasi dan Rekonstruksi. (2) Sub Bidang Mobilisasi Penyaluran Bantuan dipimpin oleh

Kepala Sub Bidang.

(3) Kepala Sub Bidang Mobilisasi Penyaluran Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai tugas

melakukan penyusunan kegiatan mobilisasi penyaluran bantuan.

(4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), Kepala Sub Bidang Mobilisasi Penyaluran Bantuan mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan kegiatan mobilisasi penyaluran bantuan; b. membimbing pelaksanaan kegiatan mobilisasi

penyaluran bantuan yang meliputi:

1. menyusun SOP sistem mobilisasi penyaluran bantuan; dan

2. peningkatan peran serta masyarakat terhadap

mobilisasi penyaluran bantuan serta pendidikan dan pelatihan gladi/simulasi sistem dan mekanisme

mobilisasi penyaluran bantuan; c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan mobilisasi

penyaluran bantuan;

d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan mobilisasi penyaluran bantuan;

e.membuat.....

- 21 -

e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan mobilisasi

penyaluran bantuan; f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan terkait dengan tugas dan fungsinya.

BAB V UNIT PELAKSANA TEKNIS DAN JABATAN FUNGSIONAL

Bagian Kesatu Unit Pelaksana Teknis

Pasal 25

(1) Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dilingkungan Badan dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis.

(2) Unit Pelaksana Teknis berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Badan.

(3) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang kepala. (4) Unit Pelaksana Teknis dibentuk berdasarkan kriteria

adanya pekerjaan yang bersifat teknis operasional karena

wilayah kerja atau karena jam tertentu. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan organisasi,

tugas, fungsi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kedua

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 26

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga

fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai

dengan bidang tugasnya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dalam pelaksanaan tugas

pokok berpedoman kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam pelaksanaan tugasnya

bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (4) Setiap jenis Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang

tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara tenaga

fungsional yang ada di lingkungan Badan. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI......

- 22 -

BAB VI

TATA KERJA

Bagian Kesatu Umum

Pasal 27

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala Badan

wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dilingkungan Badan maupun dengan Perangkat

Daerah/instansi/lembaga terkait lainnya. (2) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dilingkungan Badan

wajib mengawasi pelaksanaan tugas setiap bawahannya

dan apabila terjadi penyimpangan harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dilingkungan Badan bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan setiap

bawahannya dan memberikan bimbingan, pedoman serta arahan bagi pelaksanaan tugas setiap bawahannya.

(4) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dibantu oleh setiap

pimpinan Satuan Organisasi dibawahnya dan mengadakan rapat terbuka dalam rangka pemberian bimbingan kepada

setiap bawahannya.

Bagian Kedua Pelaporan

Pasal 28

(1) Setiap pimpinan Satuan Organisasi dilingkungan Badan wajib mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada setiap atasannya serta

menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya secara berkala atau setiap waktu apabila diperlukan.

(2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan Satuan Organisasi dari setiap bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih

lanjut dalam rangka memberikan petunjuk kepada setiap bawahannya.

(3) Kepala Badan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas

dan fungsi Badan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Ketiga.......

- 23 -

Bagian Ketiga

Hak Mewakili

Pasal 29

Apabila seorang pimpinan Satuan Organisasi dilingkungan

Badan berhalangan dalam pelaksanaan tugas, maka yang bersangkutan dapat menunjuk 1 (satu) orang pejabat satu tingkat lebih rendah di bawahnya untuk bertindak atas nama

pimpinan Satuan Organisasi yang bersangkutan.

BAB VII

KEPEGAWAIAN

Pasal 30

Kepegawaian pada Badan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

JABATAN PERANGKAT DAERAH

Pasal 31

(1) Kepala Badan merupakan jabatan eselon II/b atau jabatan

tinggi pratama. (2) Sekretaris Badan merupakan jabatan eselon III/a atau

jabatan administrator.

(3) Kepala bidang merupakan jabatan eselon III/b atau jabatan administrator.

(4) Kepala Sub Bidang pada bidang, kepala subbagian pada Sekretariat dan kepala Unit Pelaksana Teknis kelas B pada Badan merupakan jabatan eselon IV/a atau jabatan

pengawas. (5) Kepala Unit Pelaksana Teknis kelas B pada Badan dan

kepala subbagian pada Unit Pelaksana Teknis kelas A pada Badan merupakan jabatan eselon IV/b atau jabatan pengawas.

BAB IX

PEMBIAYAAN

Pasal 32

Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan

fungsi Badan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB X........

- 24 -

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati

Nomor 35 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 34

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Ditetapkan di Tigaraksa

pada tanggal 5 Desember 2016 BUPATI TANGERANG,

Ttd.

A. ZAKI ISKANDAR

Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal 5 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TANGERANG, Ttd.

ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 NOMOR 114

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 114 TAHUN 2016

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TANGERANG.

BUPATI TANGERANG,

Ttd.

A. ZAKI ISKANDAR

SEKRETARIS

BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK

BIDANG REHABILITASI & REKONTRUKSI

BIDANG PENCEGAHAN & KESIAPSIAGAAN

SUB BID PENYULUHAN & PELATIHAN

SUB BAG PERENCANAAN & KEUANGAN

SUB BAG UMUM & KEPEGAWAIAN

UPT

SUB BID PEMETAAN &

PENDATAAN

SUB BID PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BENCANA

SUB BID PENANGANAN

BENCANA

SUB BID PENANGANAN KEBAKARAN

SUB BID LOGISTIK SARANA DAN PRASARANA

SUB BID PENGENDALIAN BANTUAN

SUB BID PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN

SUB BID MOBILISASI PENYALURAN BANTUAN

KEPALA BADAN