BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI...
Transcript of BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI...
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN
PERATURAN BUPATI TANGERANG
NOMOR 35 TAHUN 2018
TENTANG
STANDAR BIAYA KEGIATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2019
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TANGERANG,
Menimbang
: a. bahwa untuk untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20
ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan
Daerah dan Pasal 39 ayat (2) Pasal 41 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perangkat Daerah dengan pendekatan Prestasi Kerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan
antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan dari kegiatan dan program efisiensi dalam
pencapaian keluaran dan hasil tersebut;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a , perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Standar Biaya Kegiatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 Pasal 18 ayat (6);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang PembentukanDaerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4.Undang-Undang...
-2-
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4022);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 32 /PMK.02/2018 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 No Mor 511);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 701;
14.Peraturan Daerah...
-3-
14. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2009
Nomor 02);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah
Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang 1611);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2019.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Bupati adalah Bupati Tangerang.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang.
6. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya di singkat
OPD adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Tangerang.
8. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat TAPD adalah Tim Anggaran Pemerintah Daerah
Kabupaten Tangerang.
9. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban
Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
10.Pengelolaan...
-4-
10. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah.
11. Pegawai Negeri Sipil Daerah yang selanjutnya disingkat
PNSD adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang.
12. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Pusat/Provinsi/Daerah lain/Instansi Vertikal/Akademisi.
13. Pegawai Non PNSD adalah pegawai Tenaga Kerja Kontrak yang diangkat dengan Keputusan Bupati atau tenaga non
PNS lainnya yang dipekerjakan berdasarkan perjanjian kerja/ surat perintah tugas.
14. Kegiatan adalah bagian dari program yang merupakan sekumpulan tindakan atau aktivitas pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia),
barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis
sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk
barang/jasa.
15. Standar Biaya Kegiatan yang selanjutnya disingkat SBK
adalah satuan biaya atau harga tertinggi dari suatu barang dan jasa baik secara mandiri maupun gabungan yang diperlukan untuk memperoleh keluaran tertentu
dalam rangka penyusunan anggaran berbasis kinerja.
16. Rencana Kerja dan Anggaran yang selanjutnya disingkat
RKA adalah dokumen yang memuat Rencana Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.
Pasal 2
(1) SBK dimaksudkan untuk memberikan kesamaan pemahaman dalam standar biaya kegiatan.
(2) SBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
batas tertinggi pengeluaran dalam suatu rincian belanja kegiatan.
Pasal 3
SBK berfungsi sebagai: a. batas tertinggi; atau
b. estimasi.
BAB II...
-5-
BAB II SBK TAHUN 2019
Pasal 4
(1) SBK terdiri atas standar: a. honorarium;
b. hadiah/Penghargaan/Beasiswa; c. jasa keahlian/keterampilan/kemampuan teknis/daya;
dan
d. jasa lainnya.
(2) SBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercamtum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 5
Formulasi atau penentuan standar biaya yang tidak atau
belum diatur dalam Lampiran sebagaimana dimaksud pada Pasal 3, dapat dilakukan dengan:
a. menggunakan satuan biaya yang berlaku umum atau yang diterbitkan oleh penyedia barang/jasa; atau
b. penyetaraan terhadap standar yang tercantum dalam SBK
dengan mempertimbangkan kesamaan klasifikasi atau kriteria atau kedudukan; atau
c. berpedoman pada ketentuan pemerintah (undang-undang/ peraturan pemerintah/peraturan presiden/peraturan
menteri /peraturan lembaga non kementerian).
BAB III
HONORARIUM NON PNSD
Pasal 6
(1) Honorarium TKK diberikan berdasarkan masa kerja dan tingkat pendidikan.
(2) Satuan honorarium TKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Orang per Bulan (O/B).
Paragraf 2
Honorarium Non PNSD Tenaga Pendidik
Pasal 7
(1) Honoraium Non PNSD tenaga pendidik diberikan kepada:
a. Guru SD negeri, SMP negeri, MI negeri, pusat PAUD Non formal. TK non formal, PAUD non formal;
b. Guru bantu SD negeri; c. Tutor PKBM; d. Instruktur tempat kursus;
e. Tenaga administrasi pada SD Negeri, SMP Negeri; f. Penjaga dan petugas kebersihan pada PAUD.
(2) Satuan honorarium Non PNSD tenaga pendidik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Orang per Bulan (O/B).
Paragraf 3...
-6-
Paragraf 3 Honorarium Non PNSD Tenaga Kesehatan
Pasal 8
(1) Honorarium Non PNSD tenaga kesehatan diberikan kepada: a. Dokter spesialis, dokter gigi dan dokter umum;
b. Apoteker, tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan.
(2) Satuan honorarium Non PNSD tenaga kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Orang per Bulan (O/B).
Paragraf 4
Tenaga Honorer
Pasal 9
(1) Honorarium tenaga honorer diberikan untuk pencapaian
indikator target keluaran (output) kegiatan atau kinerja kegiatan.
(2) Tenaga honorer sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam satu bulan yang sama hanya dapat terlibat paling
banyak 3 (tiga) kegiata.
(3) Satuan honorarium tenaga honorer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) adalah Orang per Bulan
(O/B) sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan.
Bagian kedua
Honorarium Tim Kerja Non PNSD
Pasal 10
(1) Pemberian honorarium tim kerja non PNSD diberikan kepada pegawai non PNSD yang dilibatkan dalam kegiatan berdasarkan keahlian/kemampuan teknisnya.
(2) Besaran standar honorarium tim kerja non PNSD
diberikan berdasarkan pejabat yang menetapkan.
(3) Satuan honorarium tim kerja non PNSD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Orang Per Bulan (O/B) sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan.
Bagian Ketiga
Honorarium Tim Kerja Tertentu
Pasal 11
(1) Honorarium Tim Kerja Tertentu diberikan untuk kegiatan-
kegiatan yang tim kerjanya dibentuk secara khusus dan pengaturannya diluar ketentuan tim kerja.
(2) Satuan honorarium tim kerja tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah Orang per Bulan (O/B) sesuai dengan jadwal pelaksanaan kegiatan.
Bagian Keempat...
-7-
Bagian Keempat Honorarium Tim Survey/Monitoring/Pendataan/
Penertiban/Pengawasan Fisik Lapangan
Pasal 12
(1) Honorarium Tim survey /monitoring /pendataan/
penertiban/pengawasan fisik lapangan diberikan kepada pegawai Non PNSD yang dilibatkan dalam kegiatan survey/monitoring/pendataan/penertiban/pengawasan
fisik lapangan.
(2) Satuan honorarium tim survey/monitoring/pendataan/ penertiban/pengawasan fisik lapangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah Orang per Hari (O/H).
(3) Tim survey /monitoring /pendataan/ penertiban/
pengawasan fisik lapangan tidak dapat merangkap dan menerima honorarium sebagai anggota tim kerja dalam
kegiatan yang sama.
BAB IV HADIAH/PENGHARGAAN/BEASISWA
Pasal 13
(1) Hadiah/Penghargaan diberikan kepada pihak ketiga/ masyarakat, berkaitan dengan suatu prestasi yang bersifat
perlombaan/Pertandingan atau merupakan penghargaan.
(2) Beasiswa diberikan kepada PNSD yang melanjutkan
pendidikan dalam rangka peningkatan kompetensi untuk menunjang kedinasan yang mendapat rekomendasi dari
kepala daerah.
(3) Beasiswa diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat kurang mampu/berprestasi/teladan untuk melanjutkan pendidikan dalam rangka peningkatan kompetensi yang
mendapat rekomendasi dari kepala daerah.
(4) Satuan Biaya Hadiah/Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah orang kegiatan (O/K).
(5) Satuan Biaya Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) adalah orang tahun (O/T).
(6) Satuan biaya beasiswa sebagaimana ayat (3) adalah orang
tahun (O/T).
BAB V...
-8-
BAB V JASA KEAHLIAN/KETERAMPILAN/KEMAMPUAN
TEKNIS/DAYA
Bagian Pertama
Tenaga Ahli / Pakar PNS
Pasal 14 (1) Tenaga ahli/pakar yang berkedudukan sebagai PNS
diberikan kompensasi jasa keahliannya sesuai pengalaman dan tingkat pendidikan.
(2) Honorarium tenaga ahli/pakar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan dalam rangka pendampingan kegiatan atau pencapaian keluaran (output)/tahapan/sub output kegiatan.
(3) Satuan Honorarium tenaga ahli/pakar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah Orang per Bulan (O/B).
Bagian Kedua
Narasumber/Pembicara/Penceramah dan
Instruktur/Fasilitator/Penilai PNS
Pasal 15
(1) Narasumber/pembicara/penceramah dan instruktur/ fasilitator/penilai PNS diberikan honorarium atas jasa penyajian/penilaian/pemaparan materi dengan
memperhatikan tingkatan jabatan/kedudukannya.
(2) Honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan selama menyajikan/memaparkan
materi/melakukan penilaian dalam rangka pencapaian keluaran (output) atau tahapan/sub output kegiatan.
(3) Narasumber/pembicara/penceramah dan instruktur/ fasilitator/penilai PNS dapat diberikan fasilitas berupa
biaya pengganti transportasi dan/atau biaya penginapan berdasarkan bukti pembayaran senyatanya.
(4) Satuan Honorarium narasumber/pembicara/
penceramah dan instruktur/ fasilitator/penilai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah sebagai berikut :
a. Orang per Kegiatan (O/K); atau b. Orang per Pelaksanaan (O/Plk): atau
c. Orang per Hari (O/H); atau d. Orang per Sesi (O/Si); atau e. Orang per Jam (O/J); atau
f. Orang per Lokasi (O/Lok); atau g. Orang per Angkatan (O/Akt); atau
h. Orang per Materi (O/Mt); atau i. Orang per Paket Pelajaran (O/Pkt).
Bagian Ketiga...
-9-
Bagian Ketiga Tenaga Ahli/Pakar Non PNS
Pasal 16
(1) Tenaga ahli/pakar non PNS atau non pegawai diberikan kompensasi jasa keahlian sesuai pengalaman dan tingkat
pendidikan.
(2) Tenaga ahli/pakar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang ditetapkan sebagai staf khusus Bupati adalah orang yang mempunyai kemampuan keahlian dibidang tertentu
yang membantu melaksanakan tugas-tugas Bupati sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Honoraraium tenaga ahli/pakar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan selama jadwal kegiatan.
(4) Volume kompensasi jasa tenaga ahli/pakar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diberikan sesuai dengan surat keputusan Bupati.
(5) Satuan honorarium tenaga ahli/pakar sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) adalah Orang per
Bulan (OB) atau Orang per Kegiatan (O/K).
Bagian Keempat Narasumber/Pembicara/Penceramah dan
Instruktur/Fasilitator/Penilai/Peserta Non PNS
Paragraf 1
Narasumber/Pembicara/Penceramah Non PNS
Pasal 17
(1) Narasumber/pembicara/penceramah non PNS atau non pegawai diberikan kompensasi jasa penyajian/pemaparan materi serta memperhatikan keahlian dan tingkat
pendidikan.
(2) Honorarium narasumber/pembicara/penceramah non PNS atau non pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan selama menyajikan/memaparkan materi dalam rangka pencapaian keluaran (output) atau tahapan/sub output kegiatan.
(3) Narasumber/pembicara/penceramah dan instruktur/
fasilitator/penilai non PNS dapat diberikan fasilitas berupa biaya pengganti transportasi dan/atau biaya penginapan
berdasarkan bukti pembayaran senyatanya.
(4) Satuan honorarium narasumber/pembicara/penceramah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah Orang per Hari (O/H).
Paragraf 2...
-10-
Paragraf 2 Instruktur/Fasilitator/Penilai Non PNS
Pasal 18
(1) Instruktur/Fasilitator/Penilai non PNS atau non pegawai diberikan honorarium jasa penyajian/penilaian/
pemaparan materi serta memperhatikan keahlian dan tingkat pendidikan.
(2) Honorarium Instruktur/Fasilitator/Penilai non PNS atau non pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan selama menyajikan/memaparkan materi/ melakukan penilaian dalam rangka pencapaian keluaran
(output) atau tahapan/sub output kegiatan.
(3) Instruktur/Fasilitator/Penilai non PNS atau non pegawai
dapat diberikan fasilitas berupa biaya pengganti transportasi dan/atau biaya penginapan berdasarkan
bukti pembayaran riil.
(4) Satuan honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah Orang per Hari (O/H).
Paragraf 3 Peserta
Pasal 19
(1) Peserta pihak ketiga/ masyarakat diberikan pengganti
uang transport dengan memperhatikan lokasi
pelaksanaan kegiatan.
(2) Pengganti uang transport Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan satu kali dalam satu kegiatan.
(3) Satuan pengganti uang transport Peserta sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah Orang per
Kegiatan (O/K).
Pasal 20
Volume jasa kemampuan teknis tertentu Non PNS diatur sebagai berikut: a. Pakar/Tenaga Ahli Pengadaan pada LPSE, dengan satuan
Orang per Bulan (O/B) dan dapat diberikan 12 (dua belas) bulan;
b. Penata Dokumen Kependudukan (Akte Catatan Sipil), dengan satuan Orang per Bulan (O/B) dan dapat diberikan
12 (dua belas) bulan; c. Petugas Bantuan Pengamanan pada Penegakan Peraturan
Daerah/Ketertiban Umum, dengan satuan Orang per Bulan
(O/B) dan dapat diberikan selama bulan pelaksanaan penegakan Perda/Ketertiban Umum;
d. Petugas pengelola barang/aset pada unit kerja tersebar, dengan satuan Orang per Bulan (O/B) dan dapat diberikan
maksimal 1 bulan setiap triwulan;
-11-
e. Tenaga Pengendalian Disiplin Angkutan Umum dan Operasi Penegakan Pengaturan dan Penertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan satuan Orang per Bulan
(O/B) dan dapat diberikan 12 (dua belas) bulan; f. Operator SIM RKA pada OPD, dengan satuan Orang per
Bulan (O/B) dan dapat diberikan 12 (dua belas) bulan; g. Operator Pengolah Data OPD, dengan satuan Orang per
Bulan (O/B) dan dapat diberikan maksimal 1 bulan setiap triwulan.
h. Operator Pengolah Data Pendidikan, dengan satuan Orang
per Bulan (O/B) dan dapat diberikan 12 (dua belas) bulan. i. Petugas Lapangan KB Kabupaten, dengan satuan Orang
per Bulan (O/B) dan dapat diberikan maksimal 1 bulan setiap triwulan.
j. Petugas Siaga Bencana, dengan satuan Orang per Bulan (O/B) dan dapat diberikan 12 (dua belas) bulan.
k. Operator pengolah data kearsipan, dengan satuan orang
per Bulan (O/B) dan dapat diberikan 12 ( dua belas ) bulan.
l. Tenaga Operasional pembudidayaan/pengolahan perikanan, dengan satuan orang per Bulan (O/B) dan
dapat diberikan 12 ( dua belas ) bulan. m. Tenaga Administrator Data PBB-P2, dengan satuan orang
per Bulan (O/B) dan dapat diberikan 12 ( dua belas )
bulan.
Bagian Keempat Jasa Keterampilan/Kemampuan Teknis/
Alih Daya Non Pegawai
Pasal 21
(1) Dalam rangka pencapaian target keluaran (output)
kegiatan, diberikan kompensasi jasa keterampilan/kemampuan teknis/alih daya non pegawai
yang direkrut dari masyarakat perorangan berdasarkan keahlian teknis atau keterampilan atau kemampuan
tenaga/daya. (2). Standar dan volume kompensasi jasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam peraturan
bupati ini.
BAB VI STANDAR JASA LAINNYA
Pasal 22
(1) Paket akomodasi dibedakan atas: a. paket halfday untuk pelaksanaan rapat minimal 5 (lima)
jam, mencakup ruang rapat dan sarana penunjangnya serta satu kali jamuan makan dan satu kali jamuan ringan (coffee break);
b. paket fullday untuk pelaksanaan rapat minimal 8 (delapan) jam mencakup ruang rapat dan sarana
penunjangnya serta satu kali jamuan makan dan dua kali jamuan ringan (coffee break); dan
c.paket fullboard...
-12-
c. paket fullboard untuk pelaksanaan rapat minimal 12 (dua belas) jam mencakup kamar, ruang rapat dan sarana penunjangnya serta dua kali jamuan makan dan
dua atau tiga kali jamuan ringan (coffee break).
(2) Paket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperkenankan untuk pelaksanaan kegiatan yang bersifat
lintas OPD, melibatkan instansi vertical/daerah lain/pemerintah pusat dan rapat-rapat bersama antara DPRD dan Pemerintah Daerah, menggunakan standar
atau tarif setara hotel bintang 3 ( tiga );
(3) Dalam paket fullboard sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, penggunaan kamar untuk eselon IV kebawah
adalah 1 (satu) kamar untuk 2 (dua) orang.
Pasal 23
(1) Besaran satuan dan volume bahan bakar minyak (BBM)
serta perawatan/pemeliharaan bagi kendaraan jabatan Bupati dan Wakil Bupati, diberikan sesuai dengan
kebutuhan nyata dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(2) Besaran satuan dan volume bahan bakar minyak (BBM)
serta perawatan/pemeliharaan bagi kendaraan jabatan
pimpinan DPRD, diberikan sesuai dengan kebutuhan nyata dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Bahan bakar minyak penunjang operasionalisasi
kendaraan dinas/operasional diberikan pada : a. Operasional pelayanan kesehatan, kebersihan,
pertamanan,air bersih, tinja, kebakaran,
kebinamargaan, bus jemputan, penanggulangan bencana, PATWAL, PJR, Puskesmas keliling, penagihan
PBB, alat berat dan operasional penertiban, diberikan sesuai dengan jenis dan jumlah kendaraan/alat berat
yang dimiliki; b. kendaraan dinas/operasional roda empat untuk
operasional harian kantor atau operasional pada unit
kerja eselon IV kebawah, dibatasi maksimum pada: 1) Sekretariat Daerah sebanyak 13 kendaraan;
2) kecamatan sebanyak 2 kendaraan; 3) OPD selain Sekretariat Daerah dan kecamatan
sebanyak 5 kendaraan. 4) Kendaraan operasional pada Inspektorat untuk
pengendali teknis setara eselon II b dan ketua tim
setara eselon III a
(4) Besaran satuan dan volume biaya pemeliharaan/perawatan kendaraan dinas/operasional
harian kantor dan/atau kendaraan operasional unit kerja eselon IV ke bawah, diatur oleh kepala OPD dengan memperhatikan kepatutan, kewajaran dan rasionalitas.
Pasal 24...
-13-
Pasal 24
Jamuan makanan dan minuman harian pegawai serta
makanan dan minuman petugas jaga, diberikan sebagai tambahan makanan bagi pegawai atau non pegawai yang
melaksanakan tugas jaga malam dalam bentuk natura.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Pada Saat Peraturan Bupati Ini Berlaku, Peraturan Bupati
Tangerang Nomor 66 Tahun 2017 tentang Standar Biaya
Kegiatan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang
Tahun Anggaran 2018 (Berita Daerah Kabupaten Tangerang
Tahun 2018 Nomor 66), sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Tangerang Nomor
32 Tahun 2018 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Bupati Nomor 66 Tahun 2017 Tentang Standar Biaya
Kegiatan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang
Tahun Anggaran 2018 (Berita Daerah Kabupaten Tangerang
Tahun 2018 Nomor 32) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 26
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang.
Ditetapkan di Tigaraksa
pada tanggal 13 Agustus 2018 Pj. BUPATI TANGERANG,
ttd.
KOMARUDIN
Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal 13 Agustus 2018
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN TANGERANG,
ttd.
MOCH. MAESYAL RASYID
BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2018 NOMOR 35
-14-