BUPATI SIDENRENG RAPPANG PROVINSI SULAWESI...
Transcript of BUPATI SIDENRENG RAPPANG PROVINSI SULAWESI...
1
BUPATI SIDENRENG RAPPANG
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERATURAN BUPATI SIDENRENG RAPPANG
NOMOR 44 TAHUN 2019
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN
TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SIDENRENG RAPPANG,
Melaksanakan : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan
Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 15 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng
Nomor 5 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 15 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang, maka perlu membentuk Peraturan Bupati Sidenreng Rappang tentang
Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi,
Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan
Perikanan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
1
SALINAN
2
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5601); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang
Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sidenreng
Rappang (Lembaran Daerah Kabupaten Sidenreng
Rappang Tahun 2016 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 51)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 5 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sidenreng
Rappang (Lembaran Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2019 Nomor 5);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI,
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS
DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sidenreng Rappang.
2. Bupati adalah Bupati Sidenreng Rappang.
3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang.
4. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Sidenreng Rappang.
5. Dinas adalah Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidenreng Rappang.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Sidenreng Rappang. 7. Tugas pokok adalah ikhtisar dari keseluruhan tugas jabatan.
8. Fungsi adalah pekerjaan yang merupakan penjabaran dari tugas pokok.
9. Uraian tugas adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan
yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan.
3
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Susunan Organisasi Dinas, terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat; 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan;
1. Seksi Sarana dan Prasarana; 2. Seksi Pakan dan Pembiayaan;
3. Seksi Penyuluhan;
d. Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan;
1. Seksi Pembibitan dan Produksi;
2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak; 3. Seksi Kesehatan Hewan;
e. Bidang Perikanan;
1. Seksi Perikanan Budidaya;
2. Seksi Pemberdayaan Nelayan; 3. Seksi Perlindungan Sumber Daya Ikan.
f. Jabatan Fungsional.
g. UPT Dinas
(2) Bagan susunan organisasi dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB III KEDUDUKAN
Pasal 3
Dinas Peternakan dan Perikanan berkedudukan sebagai unsur palaksana
otonomi Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Bagian Kesatu Kepala Dinas
Pasal 4
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang peternakan dan
4
perikanan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.
(2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan urusan pemerintahan di Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang Pembibitan, Produksi, dan
Kesehatan Hewan, serta Bidang Perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan di Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang Pembibitan, Produksi, dan
Kesehatan Hewan, serta Bidang Perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan di Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang Pembibitan, Produksi,
dan Kesehatan Hewan, serta Bidang Perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diuraikan sebagai berikut :
a. merumuskan program kerja Dinas Peternakan dan Perikanan
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan sesuai peraturan perundang-undangan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. merumuskan Rencana Anggaran Satuan Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan;
c. memantau, membina, dan mengawasi serta mengevaluasi
pelaksanaan tugas dalam lingkup dinas; d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Dinas;
e. mengarahkan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan
tugas pokok dan fungsi agar pekerjaan dapat berjalan lancar; f. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dinas kepada setiap SKPD
yang terkait untuk mendapatkan masukan, informasi agar diperoleh
hasil kerja yang optimal; g. mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas
sesuai dengan peraturan tata naskah dinas yang berlaku;
h. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; i. merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan pengembangan
pengelolaan administrasi umum, ketatalaksanaan, kepegawaian,
perencanaan, keuangan, perlengkapan dan peralatan; j. merumuskan kebijakan di bidang Sarana, Prasarana, dan
Penyuluhan, Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan,
serta Bidang Perikanan;
k. mengawasi proses inventarisasi kebutuhan alat dan mesin peternakan;
l. mengawasi proses identifikasi dan inventarisasi kebutuhan dan
penyediaan pakan ternak; m. mengarahkan kegiatan sosialisasi standar mutu pakan;
n. memfasilitasi akreditasi di bidang penyuluhan peternakan;
o. membina dan melakukan pengawasan mutu bibit dan benih ternak sesuai standar;
p. memfasilitasi pelaksanaan bimbingan pengembangan unit
pengolahan hasil peternakan; q. melakukan pembinaan teknis, pengawasan dan evaluasi izin usaha
5
obat hewan; r. menyelenggarakan pelaksanaan teknis standarisasi, akreditasi
lembaga sertifikasi sistem mutu hasil perikanan;
s. memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada nelayan kecil dan usaha kecil pembudidaya ikan;
t. mengawasi dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya ikan
u. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dinas, dan memberikan
saran pertimbangan kepada Bupati sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
v. menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan Bupati
sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Kedua
Sekretaris
Pasal 5
(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas pokok
memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan dinas terkait kegiatan penyusunan
perencanaan, pengelolaan keuangan, dan pelayanan administrasi umum, kepegawaian dan hukum.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi penyusunan rencana dan program di lingkungan dinas;
b. koordinasi penyusunan anggaran di lingkungan dinas; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan
dinas;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diuraikan sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Sekretariat; e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan atau
menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang
Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan, serta Bidang
Perikanan; h. melakukan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumah
tanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi;
i. melakukan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan
dinas; j. melakukan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-
6
undangan; k. melakukan pengelolaan barang milik/kekayaan negara
l. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris, dan
memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Dinas sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 6
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Subbagian
yang mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan anggaran, urusan keuangan dan pengelolaan barang milik
daerah serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan di
Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan, serta Bidang Perikanan.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Perencanaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Perencanaan dan Keuangan sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Perencanaan dan Keuangan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan; e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. melakukan penyusunan anggaran Subbagian Perencanaan dan
Keuangan;
h. melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana dan program di bidang Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan,
Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan, serta Bidang
Perikanan; i. melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran
di bidang Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang
Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan, serta Bidang
Perikanan; j. melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman teknis
pelaksanaan kegiatan tahunan di Bidang Sarana, Prasarana, dan
Penyuluhan, Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan, serta Bidang Perikanan;
k. melakukan penyiapan bahan penyusunan satuan biaya, daftar isian
pelaksanaan anggaran, petunjuk operasional kegiatan, dan revisi anggaran;
l. melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan
statistik di Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan, serta Bidang
Perikanan;
m. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan di Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang
Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan, serta Bidang
Perikanan;
7
n. melakukan penyusunan pelaporan kinerja di Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan, Bidang Pembibitan, Produksi, dan
Kesehatan Hewan, serta Bidang Perikanan;
o. melakukan urusan akuntansi, verifikasi keuangan, perbendahaan, pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, pengujian, dan
penerbitan surat perintah membayar, serta gaji pegawai;
p. melakukan administrasi keuangan;
q. melakukan penyiapan pertanggungjawaban dan pengelolaan dokumen keuangan;
r. melakukan penyusunan laporan keuangan;
s. melakukan penyiapan bahan pemantauan tidak lanjut laporan hasil pengawasan dan penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan
gantirugi;
t. melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);
u. melakukan penyiapan bahan penatausahaan dan inventarisasi
barang; v. melakukan penyiapan bahan administrasi pengadaan, penyaluran,
penghapusan dan pemindah tanganan barang milik Negara;
w. melakukan penyiapan penyusunan laporan dan administrasi
penggunaan peralatan dan perlengkapan kantor; x. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan
dan Keuangan, dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan y. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 7
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melakukan urusan kepegawaian, tata
usaha, rumah tangga, kerja sama, kehumasan dan protokol serta
ketatalaksanaan.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
sehingga berjalan lancar; c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Subbagian Umum dan Kepegawaian untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas; d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Sub Bagian Umum
dan Kepegawaian e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. melakukan penyusunan anggaran Subbagian Umum dan
Kepegawaian;
h. melakukan urusan rencana kebutuhan dan usulan pengembangan
pegawai; i. melakukan urusan mutasi, tanda jasa, kenaikan pangkat, kenaikan
jabatan, pemberhentian dan pensiun pegawai;
j. melakukan urusan tata usaha kepegawaian, disiplin pegawai dan evaluasi kinerja pegawai;
8
k. melakukan urusan tata usaha dan kearsipan; l. melakukan urusan rumah tangga, keamanan dan kebersihan;
m. melakukan urusan kerja sama, hubungan masyarakat dan protokol;
n. melakukan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan; o. melakukan telaahan dan penyiapan bahan penyusunan peraturan
perundang-undangan;
p. menyusun laporan dan pendokumentasian hasil pelaksanaan tugas
Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian, dan memberikan saran pertimbangan kepada Sekretaris Dinas sebagai bahan perumusan
kebijakan;
q. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas sesuai dengan tugasnya.
Bagian Ketiga Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan
Pasal 8
(1) Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan, pelaksanaan
kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang sarana, prasarana, penyuluhan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan koordinasi di bidang sarana, prasarana,
dan penyuluhan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang sarana, prasarana, dan
penyuluhan;
c. pemberian bimbingan teknis di bidang sarana, prasarana, dan penyuluhan;
d. pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan di bidang sarana,
prasarana, dan penyuluhan;
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diuraikan sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Sarana, Prasarana, dan
Penyuluhan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
Seksi sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan untuk
mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan;
e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas; f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. menyusun kebijakan di bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan;
h. mengawasi proses inventarisasi kebutuhan alat dan mesin peternakan;
i. menerapkan pedoman pengawasan produksi, peredaran,
penggunaan, dan pengujian alat dan mesin peternakan; j. melakukan pembinaan, pengawasan, serta pemeliharaan alat dan
9
mesin peternakan dan kesehatan hewan; k. mengawasi proses identifikasi dan inventarisasi kebutuhan dan
penyediaan pakan ternak;
l. melakukan pengawasan peredaran pakan ternak; m. mengarahkan kegiatan sosialisasi standar mutu pakan;
n. melakukan fasilitasi dan pelayanan investasi peternakan;
o. menyiapkan tata cara usaha, pemberian izin/rekomendasi teknis di
bidang peternakan; p. melakukan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi kegiatan
pembiayaan dan investasi peternakan;
q. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan terkait penyuluhan peternakan;
r. memfasilitasi akreditasi di bidang penyuluhan peternakan;
s. memberikan bahan penilaian dan pemberian penghargaan pada penyuluh peternakan;
t. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Sarana,
Prasarana, dan Penyuluhan dan memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Dinas sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
u. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 9
(1) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta
pemantauan dan evaluasi di bidang sarana dan prasarana peternakan;
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Sarana dan Prasarana sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di
lingkungan Seksi Sarana dan Prasarana sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Sarana dan Prasarana untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Pembibitan dan
Produksi;
e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran Seksi Sarana dan Prasarana;
h. menyusun petunjuk teknis pengembangan sarana prasarana
produksi peternakan, kesehatan hewan, dan kesehatan masyarakat
veteriner; i. melakukan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin
peternakan;
j. menerapkan pedoman pengawasan produksi, peredaran, penggunaan, dan pengujian alat dan mesin peternakan;
k. melaksanakan pembinaan, pengawasan, serta pemeliharaan alat dan
mesin peternakan dan kesehatan hewan; l. melakukan optimalisasi pengelolaan pemanfaatan air untuk usaha
peternakan dan kesehatan hewan;
m. menyusun laporan dan pendokumentasian hasil pelaksanaan tugas Seksi Sarana dan Prasarana dan memberikan saran pertimbangan
10
kepada Kepala Bidang sebagai bahan penyusunan kebijakan; dan n. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 10
(1) Seksi Pakan dan Pembiayaan dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan
kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang pakan dan pembiayaan.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai
berikut : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pakan dan Pembiayaan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di lingkungan Seksi Pakan dan Pembiayaan sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pakan dan Pembiayaan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Pakan dan
Pembiayaan; e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran Seksi Pakan dan
Pembiayaan;
h. menginventarisir kebutuhan dan penyediaan pakan ternak; i. melakukan pengawasan peredaran pakan ternak;
j. mengawasi penggunaan serta pakan ternak;
k. melakukan sosialisasi standar mutu pakan; l. menyiapkan bahan bimbingan dan pengembangan pembiayaan serta
investasi di bidang peternakan;
m. melakukan fasilitasi dan pelayanan investasi peternakan;
n. menyiapkan tata cara usaha, pemberian izin/rekomendasi teknis di bidang peternakan;
o. melakukan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi kegiatan
pembiayaan dan investasi peternakan; p. menyusun laporan dan pendokumentasian hasil pelaksanaan tugas
Seksi Pakan dan Pembiayaan dan memberikan saran pertimbangan
kepada Kepala Bidang sebagai bahan penyusunan kebijakan; dan q. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 11
(1) Seksi Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas
pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan
evaluasi di bidang penyuluhan peternakan;
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai;
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penyuluhan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di
lingkungan Seksi Penyuluhan sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Penyuluhan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
11
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Sarana dan
Prasarana;
e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran Seksi
Penyuluhan;
h. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan terkait penyuluhan
peternakan; i. melakukan penyiapan bahan penguatan dan pengembangan serta
peningkatan kapasitas penyuluh peternakan;
j. menyiapkan bahan dan fasilitasi akreditasi di bidang penyuluhan peternakan;
k. menyiapkan bahan dan fasilitasi sertifikasi di bidang penyuluhan
peternakan; l. menyiapkan bahan penilaian dan pemberian penghargaan kepada
penyuluh peternakan;
m. menyusun laporan dan pendokumentasian hasil pelaksanaan tugas
Seksi Penyuluhan dan memberikan saran pertimbangan kepada Kepala Bidang sebagai bahan penyusunan kebijakan; dan
n. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
Bagian Keempat
Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan
Pasal 12
(1) Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh
Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis,
serta pemantauan dan evaluasi di bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan mempunyai
fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan koordinasi di bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pembibitan, Produksi, dan
Kesehatan Hewan; c. pemberian bimbingan teknis di bidang Pembibitan, Produksi, dan
Kesehatan Hewan;
d. pemantauan dan evaluasi di bidang Pembibitan, Produksi, dan
Kesehatan Hewan; e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) uraikan sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
Seksi sehingga berjalan lancar; c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
12
lingkungan Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan;
e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. menyusun kebijakan di bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan
Hewan;
h. menginventarisasi kawasan pengembangan sumber bibit dan produksi ternak;
i. membina dan melakukan pengawasan mutu bibit dan benih ternak
sesuai standar; j. melakukan verifikasi calon lokasi dan calon petemak untuk
penyebaran ternak;
k. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan perbibitan dan produksi ternak;
l. memfasilitasi pelaksanaan bimbingan pengembangan unit
pengolahan hasil peternakan;
m. memfasilitasi pelaksanaan pelayanan dan pengembangan informasi pasar terkait hasil peternakan;
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan; o. memfasilitasi bimbingan teknis pengamatan, pengendalian dan
pemberantasan penyakit hewan serta penanggulangan penyakit
reproduksi ternak; p. melakukan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit
hewan menular;
q. melakukan bimbingan teknis pendirian dan pengelolaan rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU);
r. melakukan pembinaan teknis, pengawasan dan evaluasi izin usaha
obat hewan;
s. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pembibitan, Produksi, dan Kesehatan Hewan dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;
dan t. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 13
(1) Seksi Pembibitan dan Produksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan
serta evaluasi di bidang pembibitan dan produksi.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas diuraikan
sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pembibitan dan Produksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di
lingkungan Seksi Pembibitan dan Produksi sehingga berjalan lancar; c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pembibitan dan Produksi untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas; d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Pembibitan dan
13
Produksi; e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran
Seksi Pembibitan dan Produksi;
h. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dibidang
Pembibitan dan Produksi; i. menginventarisasi kawasan pengembangan sumber bibit dan
produksi ternak;
j. menyusun petunjuk teknis pengelolaan perbibitan dan penyebaran ternak;
k. melakukan pembinaan dan pengawasan mutu bibit dan benih ternak
sesuai standar; l. melakukan verifikasi calon lokasi dan calon petemak untuk
penyebaran ternak;
m. membuat analisa ketersediaan dan kebutuhan bibit dan produksi ternak;
n. mengembangkan pola perbibitan dan produksi ternak berbasis
potensi sumberdaya lokal;
o. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan perbibitan dan produksi ternak;
p. menyusun laporan hasil dan pendokumentasian pelaksanaan tugas
Seksi Pembibitan dan Produksi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
q. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 14
(1) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak dipimpin oleh Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang perikanan budidaya.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas diuraikan
sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Ternak sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di lingkungan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak sehingga
berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak;
e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas; f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak; h. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak;
i. menyiapkan bahan bimbingan pengembangan unit pengolahan hasil
peternakan; j. menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan alat pengolahan hasil di
14
bidang peternakan; k. melaksanakan pelayanan dan pengembangan informasi pasar terkait
hasil peternakan;
l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;
m. menyusun laporan dan pendokumentasian hasil pelaksanaan tugas
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
n. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya. Pasal 15
(1) Seksi Kesehatan Hewan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan
serta evaluasi di bidang Kesehatan Hewan.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas diuraikan
sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kesehatan Hewan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di
lingkungan Seksi Kesehatan Hewan sehingga berjalan lancar; c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Kesehatan Hewan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas; d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Kesehatan
Hewan; e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan anggaran Seksi Kesehatan Hewan;
h. melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan dibidang
konservasi Kesehatan Hewan; i. melakukan pengumpulan data dan analisis perkembangan serta
menyusun laporan situasi penyakit hewan;
j. melakukan bimbingan teknis pengamatan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan serta penanggulangan penyakit
reproduksi ternak;
k. melakukan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular;
l. melakukan pembinaan dan pengawasan kesejahteraan hewan;
m. memantau dan mengevaluasi pemberantasan penyakit hewan;
n. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan pos kesehatan hewan, rumah sakit hewan, pasar hewan dan
laboratorium kesehatan hewan;
o. melakukan bimbingan teknis pendirian dan pengelolaan rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU);
p. menginventarisir perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang
usaha obat hewan; q. melakukan pembinaan teknis, pengawasan dan evaluasi izin usaha
obat hewan;
r. menyusun laporan dan pendokumentasian hasil pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Hewan, dan memberikan saran pertimbangan
15
kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan s. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
Bagian Kelima
Bidang Perikanan
Pasal 16
(1) Bidang Perikanan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan
pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang perikanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas,
Kepala Bidang Perikanan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan kebijakan di bidang perikanan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang perikanan;
c. pemberian bimbingan teknis di bidang perikanan;
d. pemantauan dan evaluasi di bidang perikanan; e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(3) Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diuraikan sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Bidang Perikanan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
Seksi sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Perikanan untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Bidang Perikanan;
e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas; f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. menyusun kebijakan di bidang Perikanan;
h. menyelenggarakan pelaksanaan teknis standarisasi, akreditasi lembaga sertifikasi sistem mutu hasil perikanan;
i. melaksanakan kegiatan pengembangan kawasan budidaya dan daya
saing hasil perikanan;
j. menyediakan dokumen perizinan IUP sesuai ketentuan yang berlaku; k. melaksanakan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan
pemasarannya;
l. memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada nelayan kecil dan usaha kecil pembudidaya ikan;
m. melakukan inventarisasi dan identifikasi terhadap kelompok-
kelompok dan kelembagaan sektor perikanan; n. mengawasi dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya ikan;
o. menyusun laporan dan pendokumentasian hasil pelaksanaan tugas
Bidang Perikanan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
p. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 17
(1) Seksi Perikanan Budidaya dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai
16
tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi
di bidang perikanan budidaya.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perikanan Budidaya sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di
lingkungan Seksi Perikanan Budidaya sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Perikanan Budidaya untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Perikanan
Budidaya;
e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran Seksi Perikanan
Budidaya; h. menyelenggarakan pelaksanaan teknis standarisasi, akreditasi
lembaga sertifikasi sistem mutu hasil perikanan;
i. melaksanakan kegiatan pengembangan kawasan budidaya dan daya saing hasil perikanan;
j. melaksanakan bimbingan teknis dalam peningkatan kelembagaan
dan SDM bidang budidaya dan daya saing hasil perikanan; k. menyusun SOP penerbitan izin IUP budidaya sesuai ketentuan yang
ada;
l. menyediakan dokumen perizinan IUP sesuai ketentuan yang berlaku; m. menganalisis kebutuhan pengembangan sarana dan prasarana
perikanan budidaya sesuai pedoman yang ada;
n. melaksanakan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan
pemasarannya; o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Perikanan
Budidaya dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
sebagai bahan perumusan kebijakan; dan p. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 18
(1) Seksi Pemberdayaan Nelayan dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang pemberdayaan nelayan.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai
berikut :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pemberdayaan Nelayan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di
lingkungan Seksi Pemberdayaan Nelayan sehingga berjalan lancar; c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Pemberdayaan Nelayan untuk mengetahui
perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Pengolahan
17
Hasil; e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas;
f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya; g. melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran Seksi
Pemberdayaan Nelayan;
h. melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepada nelayan kecil dan
usaha kecil pembudidaya ikan; i. menyiapkan data terkait pembinaan nelayan kecil dan usaha kecil
pembudidaya ikan;
j. melakukan inventarisasi dan identifikasi terhadap kelompok-kelompok dan kelembagaan sektor perikanan;
k. memfasilitasi pertumbuhan kelembagaan masyarakat perikanan;
l. melakukan pembinaan dalam rangka pengembangan kelembagaan sektor perikanan;
m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi
Pemberdayaan Nelayan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
n. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 19
(1) Seksi Perlindungan Sumber Daya Ikan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan
serta evaluasi di bidang Perlindungan Sumber Daya Ikan.
(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai
berikut : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Promosi dan Pelayanan Usaha
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas di
lingkungan Seksi Perlindungan Sumber Daya Ikan sehingga berjalan lancar;
c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkungan Seksi Perlindungan Sumber Daya Ikan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;
d. menilai hasil dan prestasi kerja pegawai aparatur sipil negara sesuai
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dalam lingkungan Seksi Perlindungan Sumber Daya Ikan;
e. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau
menandatangani naskah dinas; f. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;
g. melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran Seksi
Perlindungan Sumber Daya Ikan;
h. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan di bidang Perlindungan Sumber Daya Ikan;
i. melaksanakan pencegahan pencemaran dan kerusakan sumber daya
ikan dan lingkungannya; j. melaksanakan fasilitasi pengawasan eksplorasi, eksploitasi, dan
konservasi pengelolaan perairan danau dan sekitarnya;
k. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya ikan;
l. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan
Sumber Daya Ikan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan
18
m. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugasnya.
Bagian Kedelapan Jabatan Fungsional
Pasal 20
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 21
(1) Kepala Dinas, Sekretaris dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan
oleh Bupati.
(2) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh
Sekretaris Daerah atas pelimpahan wewenang dari Bupati.
Pasal 22
(1) Kepala Dinas melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan
umum yang ditetapkan oleh Bupati sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(2) Dalam hal Kepala Dinas memandang perlu untuk mengadakan
perubahan kebijaksanaan, maka hal tersebut diajukan kepada Bupati untuk mendapat persetujuan.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala
Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional Dinas wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan singkronisasi baik dalam lingkup masing-masing maupun antar Satuan Kerja Perangkat Daerah serta
dengan Instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas
masing-masing.
Pasal 24
(1) Kepala Dinas wajib mengawasi Sekretaris dan setiap Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing, dan bila
terjadi penyimpangan dapat mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan peraturan.
(2) Sekretaris, para Kepala Bidang wajib mengawasi pelaksanaan tugas
setiap Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi masing-masing, dan bila terjadi penyimpangan dapat mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan peraturan.
(3) Setiap Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib mengawasi pelaksanaan tugas setiap Staf masing-masing, dan bila terjadi
19
penyimpangan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan.
Pasal 25
(1) Kepala Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan
Sekretaris, setiap Kepala Bidang dan memberi bimbingan serta petunjuk
dalam pelaksanaan tugas Sekretaris dan Kepala Bidang.
(2) Sekretaris, para Kepala Bidang bertanggung jawab memimpin,
mengoordinasikan setiap Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, dan
memberikan bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya masing-masing.
(3) Setiap Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi bertanggung jawab memimpin,
mengoordinasikan setiap Staf masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya.
Pasal 26
(1) Kepala Dinas bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan berkewajiban menyampaikan laporan secara berkala tepat
waktu.
(2) Sekretaris, para Kepala Bidang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
dan berkewajiban menyampaikan laporan secara berkala tepat waktu.
(3) Setiap Kepala Sub Bagian bertanggung jawab kepada Sekretaris dan setiap Kepala Seksi bertanggung jawab kepada Kepala Bidang masing-
masing, baik Kepala Sub Bagian maupun Kepala Seksi berkewajiban
menyampaikan laporan secara berkala tepat waktu.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 27
Rincian tugas dan atau hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan
Bupati ini, ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas, setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Sekretaris Daerah.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 28
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrasi dan Pejabat
Fungsional, masing-masing pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sidenreng Rappang berdasarkan Peraturan Bupati
Sidenreng Rappang Nomor 54 Tahun 2016 tentang Susunan, Kedudukan,
Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Berita Daerah Kabupaten Sidenreng
Rappang Tahun 2016 Nomor 54), tetap menjalankan tugas dan fungsi
sampai dengan pelantikan pejabat berdasarkan peraturan bupati ini.
20
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Nomor 54
Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Berita Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2016 Nomor 54) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 30
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Sidenreng Rappang.
Ditetapkan di Pangkajene Sidenreng
pada tanggal, 6 Desember 2019
BUPATI SIDENRENG RAPPANG,
ttd
DOLLAH MANDO
Diundangkan di Pangkajene Sidenreng pada tanggal, 6 Desember 2019
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG,
ttd
SUDIRMAN BUNGI
BERITA DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG TAHUN 2019
NOMOR 44
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretariat Daerah Kabupaten Kepala Bagian Hukum
A.M. FAISAL
21
22
23