BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

42
BUPATI PASER PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PASER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER, Menimbang : a. bahwa agar perjalanan Dinas dapat dilaksanakan secara lebih tertib, efisien, efektif perlu mengatur kembali ketentuan pelaksanaan perjalanan Dinas Dalam Negeri di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Paser; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas dalam Negeri di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Paser. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Transcript of BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Page 1: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

BUPATI PASERPERATURAN BUPATI PASER

NOMOR 45 TAHUN 2013

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DI LINGKUNGANPEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PASER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASER,

Menimbang : a. bahwa agar perjalanan Dinas dapat dilaksanakan secara lebih tertib,efisien, efektif perlu mengatur kembali ketentuan pelaksanaanperjalanan Dinas Dalam Negeri di Lingkungan Pemerintahan DaerahKabupaten Paser;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang PedomanPelaksanaan Perjalanan Dinas dalam Negeri di LingkunganPemerintahan Daerah Kabupaten Paser.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Undang-UndangDarurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah TingkatII di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-PokokKepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-UndangNomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan LembaranNegara Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

Page 2: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang LaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4614);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2007 tentang PerubahanNama Kabupaten Pasir menjadi Kabupaten Paser ProvinsiKalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4760);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2013 tentang PerubahanNama Ibu Kota Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur dariTanah Grogot menjadi Tana Paser (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2013 Nomor 7, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5392);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 20 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan SekretariatDewan PerWakilan Rakyat Daerah Kabupaten Paser (LembaranDaerah Kabupaten Paser Tahun 2008 Nomor 20, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Paser Nomor 11) sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 11 Tahun2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten PaserNomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata KerjaSekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan PerWakilan RakyatDaerah Kabupaten Paser (Lembaran Daerah Kabupaten PaserTahun 2010 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenPaser Nomor 20);

Page 3: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

11. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 21 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Paser Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Paser Nomor 12) sebagaimana telah diubahbeberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten PaserNomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas PeraturanDaerah Kabupaten Paser Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasidan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah (Lembaran Daerah KabupatenPaser Tahun 2013 Nomor 1, Tambahan Lembaran DaerahKabupaten Paser Nomor 32);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 22 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan PembangunanDaerah, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Paser(Lembaran Daerah Kabupaten Paser Tahun 2008 Nomor 22,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Paser Nomor 13)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah KabupatenPaser Nomor 3 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas PeraturanDaerah Kabupaten Paser Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasidan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Paser(Lembaran Daerah Kabupaten Paser Tahun 2010 Nomor 3,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Paser Nomor 19);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 23 Tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan (LembaranDaerah Kabupaten Paser Tahun 2008 Nomor 23, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Paser Nomor 14)

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah beberapa kali, terakhirdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah;

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentangPerjalanan Dinas dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri,dan Pegawai Tidak Tetap;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2009 tentangTata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DI LINGKUNGANPEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PASER.

Page 4: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Paser.2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah

Daerah dan Dewan PerWakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugaspembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NegaraKesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraPemerintahan Daerah Kabupaten Paser.

4. Bupati adalah Bupati Paser.5. Pejabat Negara adalah Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian .

6. Pimpinan DPRD adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Wakil Ketua DewanPerwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Paser.

7. Anggota DPRD adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Paser.8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Paser.9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Sekretariat

Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan diLingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Paser.

10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipilsebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokKepegawaian.

11. Kepala Desa adalah Kepala Desa di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Paser.12. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa atau Pejabat

lain yang berwenang untuk melakukan otorisasi keuangan desa yang selanjutnyadisebut PKPKDes.

13. Sekretaris Desa adalah Sekretaris Desa di Lingkungan Pemerintah Daerah KabupatenPaser yang selanjutnya disebut Sekdes.

14. Perangkat desa adalah Perangkat Desa di Lingkungan Pemerintah Daerah KabupatenPaser.

15. Pegawai Tidak Tetap yang selanjutnya disingkat PTT adalah pegawai yang dipekerjakanuntuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan danpembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengankebutuhan dan kemampuan organisasi.

16. Perjalanan Dinas merupakan perjalanan Dinas dari tempat kedudukan ke tempat tujuandan kembali ke tempat kedudukan semula, dengan tujuan dalam daerah, luar daerahdalam provinsi dan luar provinsi.

17. Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah.

Page 5: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

18. Uang Harian adalah uang yang terdiri dari uang makan, uang saku dan uang transportlokal yang dibayarkan secara lumpsum.

19. Uang Representasi adalah tambahan uang saku kepada Pejabat Negara, SekretarisDaerah, Pimpinan dan Anggota DPRD, dan Pejabat Eselon II.

20. Lumpsum adalah uang yang dibayarkan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan dandibayar sekaligus.

21. Surat Perintah Perjalanan Dinas yang selanjutnya disingkat SPPD adalah surat perintahperjalanan Dinas kepada Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pegawai NegeriSipil, Kepala Desa, Sekdes, Perangkat Desa dan Pegawai Tidak Tetap untuk melakukanperjalanan Dinas serta pemberian fasilitas perjalanan dan pembiayaan.

22. Tempat kedudukan adalah tempat/kota dimana Kantor/satuan kerja berada.23. Luar Daerah adalah luar Kabupaten Paser.24. Perjalanan Dinas Dalam Daerah adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan, baik

perseorangan maupun secara bersama dalam daerah Kabupaten Paser, yang dilakukandalam satu Kecamatan dan antar Kecamatan,untuk kepentingan negara atas perintahPejabat yangberwenang.

25. Perjalanan Dinas Luar Daerah adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan baikperseorangan maupun secara bersama ke luar daerah Kabupaten Paser, baik dalamsatu provinsi maupun luar provinsi untuk kepentingan daerah/negara atas perintahPejabat yang berwenang.

26. Tempat Tujuan adalah nama suatu desa, kecamatan, kabupaten atau kota tempatsuatu lembaga atau instansi berkedudukan yang menjadi tujuan perjalanan Dinas.

27. Surat Tugas yang selanjutnya disebut ST adalah surat perintah kepada Pejabat negara,Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap yang dikeluarkan oleh Pejabatberwenang sebagai dasaruntuk melakukan perjalanan Dinas.

28. Biaya sewa/carter kendaraan dalam kota tempat tujuan adalah biaya yang diberikanuntuk sewa kendaraan dalam kota tempat tujuan untuk perjalanan Dinas luar provinsi.

29. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Kepala SKPD pemegangkewenangan penggunaan anggaran dan bertanggung jawab atas pengelolaan anggaranpada SKPD yang bersangkutan.

30. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah Pejabat yang diberikankewenangan oleh PA sesuai hak dan tanggungjawabnya berdasarkan ketentuanPerundang-undangan untuk mengelola uang APBD dan ditetapkan oleh Kepala Daerah.

31. Pejabat Penatausahaan Keuangan adalah Pejabat penatausahaan keuangan SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Paser yang selanjutnya disebut PPK.

32. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yang selanjutnya disingkat PPTK adalah Pejabatpada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatuprogram sesuai dengan bidang tugasnya.

33. Pelaksana Perjalanan Dinas adalah personil yang diberikan surat tugas untukmelaksanakan perjalanan Dinas oleh Pejabat berwenang atau Pejabat atas namaPejabat yang berwenang yang selanjutnya disebut pelaksana SPPD.

34. Surat Permintaan Pembayaran, yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen yangdibuat/diterbitkan oleh Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dandisampaikan kepada PA/Kuasa PA atau Pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkandana yang bersumber dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau dokumen lainyang dipersamakan.

Page 6: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

35. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlahtertentu yang diberikan kepada bendahara pengeluaran untuk membiayai kegiatanoperasional sehari-hari satuan kerja, yang tidak mungkin dilakukan melalui mekanismepembayaran langsung.

36. Kementerian/lembaga adalah institusi pemerintah tempat tujuan perjalanan Dinasdalam negeri yang selanjutnya disebut K/L.

37. Lembaga non departemen adalan institusi pemerintah tempat tujuan perjalanan Dinasyang selanjutnya disebut LND.

38. Kota adalah kota/kabupaten pembagian wilayah administratif di Indonesia.39. Jadwal Kegiatan adalah jadwal kegiatan workshop, seminar, bintek, diklat, lokalatih,

konferensi, simposium, desiminasi atau kegiatan sejenis yang diselenggarakan K/LDepartemen atau Non Departemen, Pemerintah Daerah, dan swasta.

40. Rincian Biaya Perjalanan Dinas adalah dokumen pertanggungjawaban perjalanan Dinasyang mengatur rincian dan jumlah biaya perjalanan Dinas Pejabat Negara, PegawaiNegeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap yang selanjutnya disingkat RBPD.

41. Pergi Pulang adalah dari tempat kedudukan ke tempat tujuan dan dari tempat tujuan ketempat kedudukan yang selanjut disebut PP.

42. Perjalanan dalam kota adalah perjalanan yang dilakukan di dalam Kota Kabupaten danKecamatan kurang dari delapan jam atau lebih dari delapan jam yang selanjutnyadisebut perjalanan Dinas dalam kota.

43. BBM adalah bahan bakar minyak yang digunakan dalam pelaksanaan perjalanan DinasDalam Negeri di lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Paser.

BAB II

PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI

Pasal 2

Ketentuan Perjalanan Dinas Dalam Negeri sebagai berikut:a. prinsip perjalanan Dinas;b. pelaksanaan perjalanan Dinas;c. tingkatan perjalanan Dinas;d. biaya perjalanan Dinas;e. jumlah hari perjalanan Dinas;f. pelaporan dan pertanggungjawaban perjalanan Dinas; dang. bentuk/format naskah Dinas perjalanan Dinas dan bentuk/format SPJ perjalanan Dinas.

Bagian KesatuPrinsip Perjalanan Dinas

Pasal 3

(1) Perjalanan Dinas dalam negeri dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut :a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkait

dengan penyelenggaraan pemerintahan;b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja SKPD;c. efisien penggunaaan belanja daerah dengan memperhatikan frekuensi dan jumlah

harinya dibatasi; dand. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan perjalanan Dinas dan pembebanan

perjalanan Dinas.

Page 7: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

(2) Prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dilaksanakan oleh:a. atasan pelaksana SPPD dalam menerbitkan dan mengawasi pelaksanaan surat

tugas;b. PA/KPA dalam melakukan pembebanan biaya perjalanan Dinas setelah

berkoordinasi dengan PPTK terkait ketersediaan anggaran;c. PPK dalam melakukan pengujian dan penerbitan perintah pembayaran;d. bendahara pengeluaran dalam melakukan pengujian atas pembayaran kepada

pelaksana SPPD; dane. pelaksana SPPD dalam melaksanakan perjalanan Dinas.

Bagian KeduaPelaksanaan Perjalanan Dinas

Pasal 4

Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri terdiri dari :a. perjalanan Dinas;b. penerbitan SPT;c. penerbitan SPPD;d. penandatanganan ST;dane. penandatanganan SPPD.

Paragraf 1Perjalanan Dinas

Pasal 5

(1) Perjalanan Dinas dilakukan untuk melaksanakan tugas bagi kepentingan Negara/Daerahdengan tetap menerapkan prinsip selektif, ketersediaan anggaran, efisien dan akuntabel.

(2) Perjalanan Dinas Dalam Negeri meliputi perjalanan Dinas baik di dalam maupun di luardaerah Kabupaten Paser dalam wilayah Republik Indonesia.

(3) Perjalanan Dinas dapat dilakukan oleh Bupati/Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD,PNS, CPNS, Kepala Desa, Sekdes, Perangkat Desa, PTT setelah terlebih dahulumendapat persetujuan/perintah Pejabat yang berwenang.

(4) PTT dapat melaksanakan perjalanan Dinas untuk kepentingan Negara/Daerah dalammendesak dan khusus.

(5) Perjalanan Dinas luar daerah dalam Provinsi dan luar Provinsi, dalam hal rapat koordinasidan perjalanan Dinas luar Provinsi dalam hal konsultasi di lingkungan SKPD dan UPTD,dilaksanakan paling rendah oleh Pejabat eselon IV, Auditor.

(6) Bupati/Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pejabat Struktural, PNS, CPNS,Kepala Desa, Sekdes, Perangkat Desa, PTT yang melaksanakan perjalanan Dinasdiberikan ST dan SPPD yang ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang atau atasnama pejabat yang berwenang.

Paragraf 2Penerbitan ST

Pasal 6

(1) Untuk melaksanakan perjalanan Dinas Dalam Negeri, pelaksana SPPD harus mendapatpersetujuan dari Pejabat yang berwenang atau Pejabat atas nama Pejabat yangberwenang.

Page 8: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

(2) Perjalanan Dinas Dalam Negeri oleh pelaksana SPPD dilakukan sesuai perintah atasanpelaksana SPPD yang tertuang dalam surat tugas.

(3) Bentuk dan susunan surat tugas tersebut pada ayat (2), sebagaimana tercantum dalamlampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 7

(1) Untuk mewujudkan pemberian perintah pelaksanaan perjalanan Dinas yang akuntabelsebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) huruf d, serta mendapatkan persetujuan dariPejabat yang berwenang atau Pejabat atas nama Pejabat yang berwenang sebagaimanadimaksud Pasal 6 ayat (1), pelaksana SPPD mengajukan telaahan staf, nota Dinas atausurat lainnya.

(2) Disposisi dan paraf Pejabat yang berwenang atau Pejabat atas nama Pejabat yangberwenang pada telaahan staf, nota Dinas atau surat lainnya sebagai dasar persetujuanuntuk penerbitan ST.

(3) Telaahan staf/nota Dinas sebelum ditandatangani dibubuhkan paraf hirarkis.

(4) Telaahan staf/nota Dinas yang dibuat Pejabat yang akan menandatangani telaahanstaf/nota tersebut tidak memerlukan paraf.

(5) Pengajuan telaahan staf dan nota Dinas hendaknya menginformasikan maksud tujuan,alasan, kinerja yang dihasilkan, jumlah personil, jumlah hari pelaksanaan dan sumberpendanaan dan tempat pelaksanaan perjalanan Dinas.

(6) Dalam hal perjalanan Dinas memiliki prioritas tinggi dan bersifat penting serta perlupenjelasan teknis dan mendalam, untuk mendapatkan persetujuan perjalanan Dinasmenggunakan telaahan staf.

(7) Dalam hal pelaksana SPPD menugaskan dirinya sendiri, tidak perlu membuat telaahanstaf/nota Dinas.

(8) Bentuk dan susunan telaahan staf dan nota Dinas tersebut pada ayat (1), sebagaimanatercantum dalam lampiran II dan III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkandari Peraturan ini.

Paragraf 3Penerbitan SPPD

Pasal 8

(1) Surat tugas menjadi dasar penerbitan SPPD oleh PA/KPA.

(2) Dalam hal perjalanan Dinas Dalam Negeri di dalam Kota yang dilaksanakan kurang daridelapan jam maupun sampai dengan delapan jam dapat dilakukan tanpa penerbitanSPPD.

(3) Pembebanan terhadap biaya perjalanan Dinas Dalam Negeri di dalam Kota yangdilaksanakan tidak sampai dengan delapan jam maupun sampai dengan delapan jamsebagaimana dimaksud pada ayat (2), dicantumkan oleh PA/KPA dalam surat tugas.

Page 9: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Paragraf 4Penandatanganan ST

Pasal 9

(1) ST diterbitkan atas dasar disposisi dan paraf persetujuan Pejabat berwenang padatelaahan staf, nota Dinas atau surat lainnya dalam rangka perjalanan Dinas untukmemenuhi surat undangan Dinas, surat panggilan Dinas, dan kepentingan Dinas SKPDdan atau kepentingan Pemerintah Daerah.

(2) SPPD dikeluarkan atas dasar ST yang telah diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang.

Pasal 10

(1) ST ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang, dengan ketentuan sebagai berikut :a. Bupati dan Wakil Bupati ditandatangani oleh Bupati atau Wakil Bupati apabila Bupati

berhalangan;b. ST Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD, ditandatangani oleh Ketua DPRD, jika

berhalangan ST ditandatangani oleh Wakil Ketua DPRD atas nama Ketua DPRD;c. Pejabat yang berwenang menandatangani surat tugas di lingkungan Sekretariat

Daerah, meliputi:1. ST Sekretaris Daerah ditandatangani oleh Bupati/Wakil Bupati, jika berhalangan ST

ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati;2. ST Asisten ditandatangani oleh Sekretaris Daerah, jika berhalangan langsung

ditandatangani Bupati atau Wakil Bupati;3. ST Staf Ahli Bupati ditandatangani oleh Bupati Paser dan/atau Wakil Bupati Paser,

jika berhalangan ditandatangani oleh Sekretaris Daerah;4. ST Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian ditandatangani oleh Sekretaris Daerah, jika

berhalangan ST ditandatangani oleh Asisten yang membidangi atas namaSekretaris Daerah, jika berhalangan ditandatangani Asisten lainnya;

5. ST Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, PNS/CPNS dan PTT dengan tujuanperjalanan dalam daerah Kabupaten ditandatangani Asisten yang membidangi atauAsisten lainnya;

6. ST yang biaya perjalanan Dinasnya dibebankan pada anggaran rutin SekretariatDaerah ditandatangani oleh Sekretaris Daerah, jika Sekretaris Daerah berhalangan,ditandatangani oleh Asisten Administrasi, jika berhalangan ditandatangani Asistenlainnya; dan

7. ST Kepala Unit Penghubung, Kepala Unit Pengelola Mess, PNS/CPNS dan PTTditandatangani oleh Asisten yang membidangi, jika berhalangan oleh Asistenlainnya.

d. Pejabat yang berwenang menandatangani ST di lingkungan Sekretariat DPRDadalah :1. ST Sekretaris DPRD ditandatangani oleh Bupati atau Wakil Bupati dan jika

berhalangan ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati/ WakilBupati; dan

2. ST Kepala Bagian,Kepala Sub Bagian, PNS/CPNS dan PTT di lingkungan SekretariatDPRD ditandatangani oleh Sekretaris DPRD, apabila berhalangan dapatditandatangani oleh Kepala Bagian Umum atas nama Sekretaris DPRD, jikaberhalangan ditandatangani oleh Pejabat lainnya yang ditunjuk atas namaSekretaris DPRD.

Page 10: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

e. Pejabat yang berwenang menandatangani ST di lingkungan Inspektorat/Badan/Dinasadalah:1. ST Inspektur, Kepala Badan/Kepala Dinas ditandatangani oleh Bupati atau Wakil

Bupati dan jika berhalangan ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas namaBupati/Wakil Bupati; dan

2. ST Sekretaris Inspektorat/Dinas/Badan, Irban, Kabid, Kasi, Kasubbid, Kasubbag,PNS/CPNS dan PTT di lingkungan Inspektorat/Dinas/Badan ditandatangani olehInspektur/Kepala Dinas/Kepala Badan, jika berhalangan ditandatangani olehSekretaris atas nama Kepala SKPD, jika berhalangan ditandatangani oleh Pejabatlainnya yang ditunjuk atas nama Kepala SKPD.

f. Pejabat yang berwenang menandatangani ST di lingkungan Kantor, BadanPenanggulangan Bencana Daerah, RSUD Panglima Sebaya, Satpol PP, Kecamatandan Kelurahan adalah :1. ST Kepala Kantor,Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah,Kepala Satpol

PP, Direktur RSUD Panglima Sebaya dan Camat ditandatangani oleh Bupati atauWakil Bupati, jika berhalangan oleh Sekretaris Daerah, jika berhalangan olehAsisten yang membidangi;

2. ST Camat ditandatangani oleh Camat bersangkutan, jika melakukan perjalananDinas Dalam Daerah Kabupaten Paser;

3. ST Sekretaris Kecamatan, Kabag TU, Kasi, Kasubbag, PNS/CPNS dan PTT dilingkungan Kantor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, RSUD PanglimaSebaya, Satpol PP, Kecamatan ditandatangani Kepala SKPD, jika berhalanganditandatangani oleh Sekretaris/Kabag TU/Kasubbag TU pada Kantor atas namaKepala SKPD;

4. ST Lurah ditandatangani Camat, jika berhalangan langsung ditandatangani AsistenTata Pemerintahan, jika berhalangan ditandatangani Asisten lainnya;

5. ST Lurah ditandatangani Lurah bersangkutan jika melakukan perjalanan DinasDalam Daerah Kabupaten Paser; dan

6. ST Sekretaris Lurah, Kasi di lingkungan Kelurahan ditandatangani oleh Lurah.

g. Pejabat yang berwenang menandatangani ST di lingkungan Sekretariat Korpriadalah :1. ST Sekretaris Korpri ditandatangani Sekretaris Daerah selaku Ketua Korpri, jika

berhalangan ditandatangani Asisten Administrasi, jika berhalangan oleh Asistenlainnya; dan

2. ST Kasubbag TU/Kasi/PNS/CPNS/PTTditandatangani Sekretaris Korpri, jikaberhalangan dapat ditandatangani Kasubbag TU atau Pejabat yang ditunjuk sesuaiketentuan.

h. Pejabat yang berwenang menandatangani ST di lingkungan UPTD adalah :1. ST Kepala UPTD yang berada satu kota maupun yang tidak satu kota dengan

SKPD teknis, ditandatangani oleh Kepala SKPD, jika berhalangan ditandatanganioleh Sekretaris SKPD atas nama Kepala SKPD jika melakukan perjalanan Dinas luardaerah Kabupaten Paser;

2. ST Kepala UPTD yang berada satu kota maupun yang tidak satu kota denganSKPD teknis, ditandatangani oleh Kepala UPTD atas nama Kepala SKPD jikamelakukan perjalanan Dinas Dalam Daerah Kabupaten Paser;

Page 11: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

3. ST Kasubbag TU, PNS/CPNS dan PTT di lingkungan UPTD yang berada satu kotamaupun yang tidak satu kota dengan SKPD teknis, ditandatangani oleh KepalaSKPD jika melakukan perjalanan Dinas Luar Daerah Kabupaten Paser; dan

4. ST Kasubbag TU, PNS/CPNS dan PTT di lingkungan UPTD yang berada satu kotamaupun yang tidak satu kota dengan SKPD teknis, ditandatangani Kepala UPTDjika melakukan perjalanan Dinas dalam daerah Kabupaten Paser.

i. Pejabat yang berwenang menandatangani ST di lingkungan Pemerintahan Desaadalah :1. ST Kepala Desa ditandatangani oleh Kepala Desa bersangkutan jika melakukan

perjalananan Dinas Dalam Daerah Kabupaten Paser;2. ST Kepala Desa ditandatangani oleh Camat untuk Dinas Luar Daerah; dan3. ST Ketua, Anggota BPD, Sekdes,dan Perangkat desa ditandatangani Kepala desa.

Pasal 11

(1) Dalam hal perjalanan Dinas Dalam Negeri mengikuti bimtek, diklat dan sejenisnyasecara bersama-sama, yang anggarannya tersedia pada satu SKPD atau masing-masingSKPD, ST ditandatangi oleh Sekretaris Daerah atau Asisten atas nama Sekretaris Daerahatau Kepala SKPD masing-masing.

(2) Dalam hal perjalanan Dinas Dalam Negeri mengikutsertakan instansi vertikal, STditandatangani sebagai berikut :a. Pimpinan/Kepala instansi vertikal ditandatangi oleh yang bersangkutan;danb. Pejabat instansi vertikal ditandatangani oleh atasan bersangkutan.

(3) Dalam hal perjalanan Dinas terdiri dari beberapa SKPD termasuk instansi vertikaldengan kegiatan dan tujuan yang sama, sedangkan sumber anggaran perjalanan Dinasada pada SKPD dan instansi vertikal masing-masing, ST ditandatangani oleh KepalaSKPD dan Pimpinan/Kepala instansi vertikal masing-masing.

(4) Dalam hal perjalanan Dinas dalam negeri mengikutsertakan pihak ketiga/unsurmasyarakat, personil non PNS, ST ditandatangani oleh Kepala SKPD atau Pejabat yangditunjuk sebagai KPA.

Paragraf 5

Penandatanganan SPPD

Pasal 12

(1) SPPD dikeluarkan dan ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang.

(2) Pejabat yang berwenang dalam menerbitkan SPPD sekaligus menetapkan tingkatgolongan perjalanan Dinas dan alat transport yang digunakan untuk melaksanakanperjalanan yang bersangkutan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuanperjalanan Dinas tersebut.

(3) Bentuk dan susunan SPPD tersebut pada ayat (1), sebagaimana tercantum dalamlampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Page 12: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Pasal 13

(1) Pejabat yang berwenang yang menandatangani SPPD sebagaimana Pasal 12 ayat (1)dan (2), ketentuan sebagai berikut :a. Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD Bupati/Wakil Bupati, Pimpinan serta

Anggota DPRD adalah:1. SPPD Bupati dan Wakil Bupati ditandatangani oleh Sekretaris Daerah; dan2. SPPD Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD ditandatangani oleh Sekretaris DPRD.

b. Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD di lingkungan Sekretariat Daerahadalah:1. SPPD Sekretaris Daerah, ditandatangani oleh Sekretaris Daerah;2. Staf ahli Bupati, ditandatangani oleh Sekretaris Daerah ;3. Asisten Sekretaris Daerah ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atau Kepala

Bagian selaku Kuasa Pengguna Anggaran; dan4. SPPD Kepala Bagian, Kasubbag, Kepala Unit Penghubung, Kepala Unit Pengelola

Mess, PNS, CPNS dan PTT di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Paserditandatangani oleh Sekretaris Daerah atau Kepala Bagian.

c. Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD di lingkungan Sekretariat DPRDadalah:1. SPPD Sekretaris DPRD ditandatangani oleh Sekretaris DPRD; dan2. SPPD Kepala Bagian, Kasubbag, PNS non struktural, CPNS dan PTT di lingkungan

Sekretariat DPRD ditandatangani oleh Sekretaris DPRD atau Pejabat yang ditunjuksebagai KPA.

d. Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD di lingkunganInspektorat/Dinas/Badan:1. SPPD Inspektur/Kepala Dinas/Badan ditandatangani oleh Inspektur/Kepala

Dinas/Kepala Badan; dan2. SPPD Sekretaris Inspektorat/Dinas/Badan,Irban/Kabid/Kasi/Kasubbid/Kasubbag,

PNS/CPNS dan PTT di lingkungan Inspektorat/Dinas/Badan ditandatangani olehInspektur/Kepala Dinas/Badan atau Pejabat yang ditunjuk sebagai KPA.

e. Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD di lingkungan Kantor, BadanPenanggulangan Bencana Daerah, RSUD Panglima Sebaya, Satpol PP, Kecamatandan Kelurahan :1. SPPD Kepala Kantor, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kepala

Satpol PP, Direktur RSUD Panglima Sebaya/Camat ditandatangani oleh KepalaSKPD;

2. SPPD Sekretaris Kecamatan/Kabag TU/Kabid/Kasi/Kasubbag/Kasubbag TU,PNS/CPNS dan PTT di lingkungan Kantor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah,Satpol PP, RSUD Panglima Sebaya/Kecamatan ditandatangani oleh Kepala SKPDatau Pejabat yang ditunjuk sebagai KPA;

3. SPPD Lurah ditandatangani oleh Lurah; dan4. SPPD Sekretaris Lurah, Kasi di lingkungan kelurahan ditandatangani oleh Lurah.

f. Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD Di lingkungan Sekretariat Korpri :1. SPPD Sekretaris ditandatangani oleh Sekretaris Kopri atau Pejabat yang ditunjuk

sebagai KPA; dan2. SPPD Kasubbag TU/Kasi/PNS/CPNS/PTT ditandatangani Sekretaris Korpri atau

Pejabat yang ditunjuk sebagai KPA.

Page 13: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

g. Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD di lingkungan UPTD :1. SPPD Kepala UPTD ditandatangani oleh Kepala SKPD atau Pejabat yang ditunjuk

sebagai KPA; dan2. SPPD Kasubbag TU, PNS/CPNS dan PTT ditandatangani oleh Kepala SKPD atau

Pejabat yang ditunjuk sebagai KPA.h. Pejabat yang berwenang menandatangani SPPD di lingkungan pemerintahan desa :

1. SPPD Kepala desa ditandatangani oleh Kepala Desa selaku Pemegang KekuasaanPengelolaan Keuangan Desa (PKPKDes); dan

2. SPPD Ketua, Anggota BPD, Sekdes, dan Perangkat desa ditandatangani olehKepala Desa selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa (PKPKDes).

(2) Dalam hal perjalanan Dinas Dalam Negeri mengikuti bimtek, diklat dan sejenisnyasecara bersama-sama, yang anggarannya tersedia pada satu SKPD, SPPDditandatangani oleh PA atau KPA SKPD bersangkutan.

(3) Dalam hal perjalanan Dinas Dalam Negeri mengikuti bimtek, diklat dan sejenisnyasecara bersama-sama, yang anggarannya tersedia pada masing-masing SKPD, SPPDditandatangani oleh PA atau KPA masing-masing SKPD.

(4) Dalam hal perjalanan Dinas Dalam Negeri mengikutsertakan Pimpinan/Kepala, Pejabatinstansi vertikal,SPPD ditandatangani oleh PA atau KPA SKPD pemilik anggaran.

(5) Dalam hal perjalanan Dinas Dalam Negeri mengikutsertakan pihak ketiga/unsurmasyarakat, personil non PNS, SPPD ditandatangani oleh Kepala SKPD atau Pejabatyang ditunjuk sebagai KPA.

Bagian KetigaTingkatan Perjalanan Dinas

Pasal 14

Perjalanan Dinas dalam negeri di lingkungan Pemerintahan Daerah dibagi ke dalamtingkatan yaitu:a. tingkatan 1 (Bupati, Wakil Bupati, Ketua/Wakil Ketua DPRD);b. tingkatan 2 (Pejabat struktural eselon II, Anggota DPRD);c. tingkatan 3 (Pejabat struktural eselon III/PNS golongan IV);d. tingkatan 4 (Pejabat struktural eselon IV, Auditor, P2UPD, Kepala sekolah);e. tingkatan 5 (Pejabat struktural eselon V dan PNS/CPNS golongan III);danf. tingkatan 6 PNS/CPNS golongan II, I, dan PTT

Pasal 15

(1) Kepala Desa dan Ketua BPD disetarakan dengan tingkatan 4 sebagaimana dimaksudPasal 14 huruf d.

(2) Sekdes dan Wakil Ketua BPD disetarakan dengan tingkatan 5 sebagaimana dimaksudPasal 14 huruf e.

(3) Perangkat desa dan Anggota BPD disetarakan dengan tingkatan 6 sebagaimanadimaksud Pasal 14 huruf f.

(4) Perjalanan Dinas yang mengikutsertakan/melibatkan pihak ketiga/unsur masyarakat,personil PNS/non PNS, biaya perjalanan Dinas kepada yang bersangkutan, diberlakukansebagai berikut :

Page 14: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

a. Kepala/Pimpinan intansi vertikal disetarakan dengan tingkatan 2 sebagaimanadimaksud Pasal 14 huruf b;

b. Pejabat/PNS/CPNS dari instansi vertikal disetarakan berdasarkan pangkat/golongandan jabatan organiknya;

c. lembaga non departemen/Tim ad hoc yang dibentuk berdasarkan PeraturanPerundang-undangan, yang pengurusnya merupakan Pejabat dari instansiPemerintah Daerah Kabupaten Paser maupun instansi vertikal, disetarakanberdasarkan jabatan/golongan organiknya;

d. suami/istri Pejabat negara disetarakan dengan tingkatan 1 sebagaimana dimaksudPasal 14 huruf a;

e. suami/Istri/Ketua/Wakil Ketua DPRD, istri Sekretaris Daerah dan Ketua oganisasimassa/organisasi wanita atau sejenis disetarakan dengan tingkatan 3 sebagaimanadimaksud Pasal 14 huruf c;

f. pengurus organisasi massa/organisasi wanita atau sejenis disetarakan dengantingkatan 5 sebagaimana dimaksud Pasal 14 huruf e;

g. perseorangan, kelompok masyarakat, organisasi massa/organisasi wanita dansejenis,yang berstatus PNS/CPNS disetarakan dengan tingkatan 6 sebagaimanadimaksud Pasal 14 huruf f;

h. tenaga ahli atau Wakil dari sesuatu profesi dan sejenisnya disetarakan dengantingkatan 3 sebagaimana Pasal 14 huruf c;

i. tenaga ahli sebagaimana dimaksud huruf h, berkedudukan sebagai Kepala SKPD atauKepala/Pimpinan instansi vertikal disetarakan dengan tingkatan 2 sebagaimanadimaksud Pasal 14 huruf b;

j. tenaga teknis, atau personil yang dikategorikan sama disetarakan dengan tingkatan 4sebagaimana dimaksud Pasal 14 huruf d; dan

k. masyarakat baik perseorangan, swasta, kelompok masyarakat, oganisasimassa/organisasi wanita atau sejenis, disetarakan dengan tingkatan 6 sebagaimanadimaksud Pasal 14 huruf f.

Bagian KeempatBiaya Perjalanan Dinas

Pasal 16

(1) Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pejabat, PNS, CPNS, Kepala Desa,Sekdes, Perangkat Desa, Ketua/Wakil Ketua/Anggota BPD dan PTT yang melakukanPerjalanan Dinas diberikan biaya perjalanan Dinas.

(2) Biaya perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :a. uang harian;b. biaya transport ;c. biaya penginapan;d. uang representasi;dane. sewa/carter kendaraan dalam kota.

(3) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, terdiri atas :a. uang makan;b. uang transport lokal; danc. uang saku.

Page 15: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

(4) Besarnya uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan ayat (3)dibayar secara lumpsum.

(5) Biaya transport sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, terdiri atas :a. perjalanan Dinas dari tempat kedudukan sampai tempat tujuan keberangkatan dan

kepulangan termasuk biaya ke terminal bus/ stasiun/ bandara/ pelabuhankeberangkatan; dan

b. Pajak/retribusi yang dipungut di terminal bis/stasiun/bandara/pelabuhan sesuaiPeraturan Daerah setempat.

(6) Biaya transport sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b, adalah transportasidarat/laut/udara dari tempat kedudukan ke tempat tujuan PP dan dibayarkan secara atcost.

(7) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c merupakan biaya yangdiperlukan untuk menginap:a. di hotel; ataub. di tempat menginap lainnya.

(8) Dalam hal pelaksana SPPD tidak menggunakan biaya hotel/penginapan sebagaimanadimaksud pada ayat (7), berlaku ketentuan sebagai berikut:a. pelaksana SPPD diberikan biaya hotel/penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen)

dari tarif maksimal di kota tempat tujuan sesuai standarisasi biaya perjalanan Dinasdi lingkungan Pemerintahan Kabupaten Paser; dan

b. biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibayarkan secara lumpsum.

(9) Ketentuan sebagaimana ayat (7) huruf a dan b, diberlakukan juga bagi perjalanandalam daerah Kabupaten yang dilaksanakan selama tiga hari.

(10) Ketentuan biaya hotel/penginapan sebesar 30% sebagaimana ayat (8), dihitungberdasarkan persentase dari tarif maksimal di kota tempat tujuan sesuai lampirantentang standarisasi biaya perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintahan KabupatenPaser.

(11) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, dapat diberikankepada Pejabat Negara, Pimpinan dan Anggota DPRD dan Pejabat eselon II selamamelakukan perjalanan Dinas.

(12) Uang representasi sebagaimana dimaksud pada ayat (11), diberikan pada perjalananDinas luar Daerah dalam Provinsi dan luar Provinsi.

(13) Sewa/carter kendaraan dalam kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e,hanya diberikan kepada Pejabat Negara, Pimpinan DPRD dan Sekretaris Daerah untukkeperluan pelaksanaan tugas di tempat tujuan.

(14) Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (13), sudah termasuk biaya untukpengemudi, bahan bakar, pajak dan dibayarkan secara at cost.

(15) Biaya perjalanan Dinas dibayarkan sebelum perjalanan Dinas jabatan dilaksanakandan/atau dibayarkan setelah perjalanan Dinas dilaksanakan.

(16) Dalam hal biaya perjalanan Dinas dibayarkan sebelum perjalanan Dinas jabatandilaksanakan, dapat diberikan uang muka kepada Pejabat/Pegawai Negeri yangmelaksanakan perjalanan Dinas oleh bendahara pengeluaran dari UP yang dikelolanya,berdasarkan permintaan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dengan persetujuanPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

Page 16: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

(17) Dalam hal perjalanan Dinas harus segera dilaksanakan, sementara biaya perjalananDinas belum dapat dibayarkan, maka biaya perjalanan Dinas dibayarkan setelahperjalanan Dinas selesai.

(18) Perjalanan Dinas dalam kota kurang dari delapan jam sebagaimana dimaksud Pasal 8ayat (2), dapat diberikan uang transport.

(19) Perjalanan dalam kota lebih dari delapan jam dapat diberikan uang transport danuang harian sebesar lima puluh persen dari uang harian perjalanan Dinas dalamKabupaten sesuai lampiran Keputusan Bupati Paser tentang Standarisasi BiayaPerjalanan Dinas Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Paser.

(20) Perjalanan Dinas yang dilakukan Bupati/Wakil Bupati atau Pimpinan DPRD/AnggotaDPRD atau Kepala SKPD, Kepala Bagian Sekretariat daerah, yang didampingi Pejabateselon IV,V,PNS/CPNS, Kepala desa, Sekdes, perangkat desa, Ketua/WakilKetua/Anggota BPD dan PTT dengan maksud dan tujuan yang sama, didasaripertimbangan efisensi/efektifitas, kemudahan dan kelancaran koordinasi, dapatmenginap pada hotel yang sama.

(21) Dalam hal biaya penginapan pada hotel/penginapan yang sama sebagaimanadimaksud pada ayat (20) lebih tinggi dari satuan biaya hotel/penginapan yangditetapkan dalam Keputusan Bupati, dapat menggunakan fasilitas kamar dengan biayaterendah pada hotel/penginapan tersebut.

(22) Dalam hal fasilitas kamar dengan biaya terendah sebagaimana dimaksud ayat (21)telah penuh, dapat menggunakan fasilitas kamar hotel satu tingkat di atas biayaterendah pada hotel tersebut.

(23) Bupati/Wakil Bupati, Pimpinan DPRD, Anggota DPRD, Pejabat eselonII,III,IV,V,PNS/CPNS, Kepala Desa, Sekdes, Perangkat Desa, Ketua/WakilKetua/Anggota BPD dan PTT dapat diberikan masing-masing satu kamar.

(24) Perjalanan Dinas yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh Pejabat eselon III, IV,V, PNS/CPNS dan PTT dapat mengambil kamar hotel diatas tarif yang telah ditentukandengan ketentuan minimal satu kamar hotel berdua dan tidak melebihi tarif totalpenggabungan dua orang atau lebih pelaksana perjalanan dinas dalam satu kamarhotel.

(25) Dalam hal memilih tempat menginap pada perjalanan Dinas luar provinsi, biayapenginapan hanya dibayarkan apabila :a. hotel tempat menginap berlokasi di Kabupaten/Kota/Kecamatan tempat tujuan, atau

bandar udara tempat tujuan;b. hotel tempat menginap berlokasi pada Kabupaten/Kota atau Kecamatan yang masih

satu provinsi dengan Kabupaten/Kota/Kecamatan tempat tujuan; danc. pengecualian sebagaimana ketentuan huruf a dan b, yang disebabkan kondisi

tertentu pada saat keberangkatan ke tempat tujuan, dapat menginap di KotaBalikpapan dan sekitarnya, atau Kota Banjarmasin dan sekitarnya.

(26) Dalam hal perjalanan Dinas luar Provinsi, melakukan singgah di kota lain baik saatkeberangkatan ke tempat tujuan maupun kembali ke tempat kedudukan, maka tiketPP dibayarkan berdasarkan harga tiket terendah, kecuali jika rute penerbanganmerupakan transit, penggantian biaya tiket dibayarkan secara penuh.

Page 17: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Pasal 17

(1) Dalam hal Bupati, Wakil Bupati, unsur Pimpinan dan Anggota DPRD, PNS/CPNS danPTT ditugaskan menjadi tenaga ahli, instruktur dan sejenisnya yang seluruh biayaditanggung oleh penyelenggara, yang bersangkutan tidak diberikan biaya perjalananDinas.

(2) Dalam hal Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD, PNS, CPNS dan PTTmengikuti kegiatan, workshop, seminar, bimbingan teknis, pendidikan dan latihan,lokalatih, konferensi, simposium, desiminasi atau kegiatan sejenis yangdiselenggarakan K/L/LND, yang akomodasi dan konsumsi pesertanya ditanggung olehpenyelenggara, hanya diberi uang harian dan biaya transport.

(3) Dalam hal Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD, PNS, CPNS dan PTTmengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh K/L/LND maupun swasta, dandikenakan biaya akomodasi dan konsumsi peserta, bukti/kuitansi pembayaran yangdibuat/dikeluarkan oleh panitia penyelenggara, merupakan bukti pengeluaran yang sahsebagai pengganti bill hotel.

(4) Dalam hal Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD, PNS, CPNS dan PTTmengikuti kegiatan bimbingan teknis, pendidikan dan latihan atau kegiatan sejenisyang diselenggarakan oleh K/L/LND, Pemerintah Daerah lain maupun swasta yangdirekomendasikan pemerintah, dan dikenakan biaya kontribusi peserta,pembiayaannya mengacu pada Keputusan Bupati Paser tentang standarisasi barangdan harga.

Pasal 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai Biaya perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud Pasal 16ayat (2) huruf a,b,c,dan d, ditetapkan dengan Keputusan Bupati Paser tentang StandarisasiBiaya Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Paser

Bagian KelimaJumlah Hari Perjalanan Dinas

Pasal 19

(1) Dalam hal memenuhi prinsip efisien penggunaan belanja daerah perjalanan Dinassebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (1) huruf c, perlu pembatasan perjalanan Dinasdengan memperhatikan frekuensi dan jumlah harinya.

(2) Untuk memenuhi prinsip efisien penggunaan belanja daerah sebagaimana dimaksudayat (1), jumlah hari perjalanan Dinas terdiri dari :a. jumlah hari perjalanan Dinas Dalam Daerah Kabupaten;b. jumlah hari perjalanan Dinas Luar Daerah Dalam Provinsi; danc. jumlah hari perjalanan Dinas Luar Daerah Luar Provinsi.

Page 18: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Paragraf 1Jumlah Hari Perjalanan Dinas Dalam Daerah Kabupaten

Pasal 20

Perjalanan Dinas Dalam Daerah Kabupaten :a. perjalanan Dinas dalam daerah Kabupaten dibayarkan maksimal 2 (dua) hari atau sesuai

dengan jadwal kegiatan;b. pengecualian ketentuan jumlah hari sebagaimana huruf a sebagai berikut:

1. dalam hal kegiatan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) yang dilaksanakanoleh Aparatur Pemeriksa pada Inspektorat Kabupaten Paser dalam jumlah harimenyesuaikan jadwal program kerja pemeriksaan;

2. dalam hal pelaksanaan pemeriksaan dengan tujuan tertentu, pemeriksaan investigasi,pemeriksaan khusus diatur tersendiri dengan keputusan Bupati Paser;

3. dalam hal mendampingi aparatur pusat maupun provinsi yang melakukan penelitian,survey, pendataan dan sejenisnya di daerah, dan tidak menimbulkan pembiayaanAPBD, jumlah hari menyesuaikan dengan hari penugasan aparatur Pusat dan Provinsi;

4. dalam hal tempat tujuan sulit dijangkau dan jarak tempuh lama dapat diberikan tigahari;

5. ketentuan hari sebagaimana angka 4, diberlakukan bagi SKPD yang berkedudukan diIbu Kota Kabupaten;

7. dalam hal pelaksanaan kegiatan pengawasan ujian sekolah;dan8. dalam hal perjalanan Dinas yang berkaitan dengan penanggulangan bencana,

pengawasan dan pengendalian lalu lintas, pengawalan, pengamanan kegiatan Pejabat,mengantar pasien diatur tersendiri dengan Keputusan Bupati.

Paragraf 2Jumlah Hari Perjalanan Dinas Luar Daerah

Dalam Provinsi

Pasal 21

Perjalanan Dinas Luar Daerah Dalam Provinsi :a. Perjalanan Dinas ke Balikpapan dan PPU dibayarkan 2 (dua) hari atau sesuai jadwal

kegiatan;danb. Perjalanan Dinas ke Pemerintah Provinsi dan ke Kabupaten/Kota lainnya di Wilayah

Provinsi Kalimantan Timur, dibayarkan 3 (tiga) hari atau sesuai jadwal kegiatan.

Paragraf 3Jumlah Hari Perjalanan Dinas Luar Daerah

Luar Provinsi

Pasal 22

Perjalanan Dinas Luar Daerah Luar Provinsi :a. perjalanan Dinas Keluar Daerah Provinsi Kalimantan Timur dibayarkan 3 (tiga) hari atau

sesuai jadwal kegiatan;b. perjalanan Dinas satu tempat tujuan dengan dua atau lebih K/L/LND/SKPDyang

dikunjungi dapat diberikan perjalanan Dinas selama 4 (empat) hari;danc. perjalanan Dinas dengan tempat tujuan lebih dari satu kota, yangberjarak 30 kilometer

atau lebih dengan kota tempat tujuan berikutnya, dapat diberikan perjalanan Dinasselama 4 (empat) hari.

Page 19: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Bagian KeenamPelaporan dan Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas

Pasal 23

(1) SPPD selain merupakan surat perintah, digunakan pula sebagai bahan pelaporan danpertanggungjawaban.

(2) Pada SPPD dicatat:a. tanggal berangkat dan tempat kedudukan, ditandatangani oleh Pejabat Berwenang;b. tanggal tiba dan berangkat di/dari tempat yang dikunjungi, ditandatangani/legalisasi

oleh Pejabat yang berwenang yang dikunjungi, Kepala Unit Penghubung, Kepala UnitPengelola Mess Pemerintah Kabupaten Paser; dan

c. tanggal tiba kembali di tempat kedudukan ditandatangani/legalisasi Pejabat yangberwenang.

(3) Dalam SPPD tidak boleh ada penghapusan-penghapusan atau cacat-cacat dalam tulisan.Perubahan-perubahan dapat dilakukan dengan coretan dan dibubuhi paraf dari Pejabatyang berwenang.

(4) Bupati atau Wakil Bupati, Pimpinan/Anggota DPRD, PNS, CPNS, Kepala Desa, Sekdes,perangkat desa , Ketua/Wakil/Anggota BPD dan PTT yang melaksanakan perjalananDinas wajib menyampaikan SPPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepadabendahara pengeluaran/bendahara pengeluaran pembantu paling lambat 5 (lima) harikerja setelah tanggal tiba kembali di tempat kedudukan dengan ketentuan sebagaiberikut:a. perjalanan Dinas menggunakan jasa transportasi udara/pesawat melampirkan tiket

PP, boarding pass dan airport tax;b. perjalanan Dinas menggunakan jasa transportasi darat dan laut menyesuaikan

dengan administrasi yang disediakan oleh jasa layanan transportasi dimaksud;c. biaya hotel dalam rangka perjalanan Dinas dibuktikan dengan melampirkan bukti

pembayaran sesuai dengan tarif hotel yang telah ditetapkan dengan KeputusanBupati Paser tentang standarisasi biaya perjalanan Dinas di lingkungan PemerintahanKabupaten Paser;

d. biaya tranportasi dibayarkan at cost sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (6),berdasarkan tingkatan perjalanan Dinas sesuai dengan standarisasi biaya perjalananDinas di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Paser;

e. bukti pembayaran yang sah untuk sewa/carter kendaraan dalam kota berupa kwitansiatau bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh Badan Usaha yang bergerak dibidang jasa transportasi/penyewaan kendaraan;

f. dalam hal jasa transportasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dan e, tersebut diatas tidak dapat mengeluarkan kwitansi atau bukti pengeluaran sah, pelaksana SPPDyang melakukan perjalanan Dinas membuat daftar pengeluaran riil untuk biayatransport tersebut, disetujui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan diketahui olehPengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, dengan menyatakan tanggungjawabsepenuhnya atas pengeluaran sebagai pengganti bukti pengeluaran yang sah;

g. melampirkan laporan perjalanan Dinas dengan memperhatikan hal sebagai berikut :1. Laporan perjalanan Dinas minimal dibuat dalam rangkap empat;2. Laporan perjalanan Dinas dapat ditembuskan kebagian perencanaan pada SKPD

bersangkutan;dan3. Kepala SKPD dapat memerintahkan kepada bawahannya untuk melakukan

sosialiasi hasil perjalanan Dinas di SKPD masing-masing.

Page 20: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

h. bentuk dan susunan daftar pengeluaran riil tersebut pada huruf (f), sebagaimanatercantum dalam lampiran V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPeraturan ini; dan

i. bentuk dan susunan laporan perjalanan Dinas tersebut pada huruf (g), sebagaimanatercantum dalam lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPeraturan ini.

Pasal 24

Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan dari harga sebenarnya (markup), dan/atau perjalanan Dinas rangkap (dua kali atau lebih) dalam pertanggungjawabanperjalanan Dinas yang berakibat kerugian yang diderita oleh Daerah/Negara, bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh tindakan yang dilakukan.

Pasal 25

(1) Bagi SKPD yang melakukan rapat kerja, rapat koordinasi, orientasi lapangan yangdilaksanakan di luar daerah penandatanganan/legalitas keberangkatan/kedatanganpada SPPD dilakukan oleh Pejabat Daerah setempat dimana kegiatan dilaksanakan,sedangkan untuk kegiatan seminar, workshop, pelatihan dan sejenisnya,penandatanganannya dapat dilakukan oleh panitia pelaksana.

(2) Dalam hal pelaksanaan rapat kerja, rapat koordinasi, seminar, workshop, pelatihandan sejenisnya, yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat,termasuk instansi vertikal yang bekerjasama dengan manajemenhotel/penginapan/wisma dan sejenisnya dalam fasilitas tempat pelaksanaankegiatan,berdasarkan kondisi tertentu penandatanganan/legalitas SPPD dapatdilakukan manager atau orang yang diberi kewenangan oleh manajemenhotel/penginapan/ wisma.

(3) Dalam hal perjalanan Dinas mengantar atasan/Pejabat atau tamu Pemerintah Daerah,penandatanganan/legalitas SPPD dapat ditandatangani oleh Pejabat berwenang, messperwakilan/unit penghubung Pemerintah Daerah dan institusi Pemerintah lainnya diKabupaten/Kota tujuan setempat.

Bagian Ketujuh

Bentuk/Format Naskah Dinas Perjalanan Dinasdan Bentuk/Format SPJ perjalanan Dinas

Pasal 26Bentuk/format naskah Dinas perjalanan Dinas dan bentuk/format SPJ perjalanan Dinassebagaimana pada lampiran I, II, III, IV, V, VI, VII, dan VIII yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan ini.

BAB IIILARANGAN PEMBAYARAN RANGKAP PERJALANAN DINAS

Pasal 27Pelaksana perjalanan Dinas dilarang menerima biaya perjalanan Dinas rangkap (dua kaliatau lebih) untuk perjalanan Dinas yang dilakukan dalam waktu yang sama.

Page 21: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

BAB IVPENGENDALIAN INTERNAL

Pasal 28(1) Kepala SKPD agar menyelenggarakan pengendalian internal terhadap pelaksanaan

perjalanan Dinas.

(2) Pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuaiketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 29

(1) Bupati Paser dapat memberikan penghargaan kepada SKPD/UPTD di lingkunganPemerintah Daerah Kabupaten Paser yang dinilai baik dalam penyelenggaraan kegiatanperjalanan Dinas dalam negeri.

(2) Pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud ayat (1), berdasarkan rekomendasi/penilaian oleh pengawas internal atau pengawas eksternal.

(3) Mekanisme pemberian penghargaan dan penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) dan(2), akan diatur lebih lanjut.

BAB VKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 30(1) Pejabat yang berwenang bertanggungjawab atas ketertiban pelaksanaan Peraturan ini

dalam lingkungan kerjanya masing-masing.

(2) Pejabat yang berwenang wajib membatasi pelaksanaan perjalanan Dinas untuk hal-halyang tidak mempunyai prioritas tinggi dan penting serta mengadakan penghematandengan mengurangi frekuensi, jumlah orang dan lamanya perjalanan.

Pasal 31(1) Pejabat yang dapat menggunakan sopir adalah Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan/Anggota

DPRD,Pejabat eselon II, Pejabat eselon IIIA/Irban.

(2) Pejabat selain sebagaimana dimaksud ayat (1) serta PNS, CPNS yang melaksanakanperjalanan Dinas secara bersama-sama minimal 3 (tiga) orang yang menggunakanmobil Dinas, dapat mengunakan sopir pada masing-masing SKPD dan diberikanpenggantian biaya BBM sesuai jarak tempuh dan biaya ferry, jika menggunakan jasatransportasi penyeberangan ferry PP.

(3) Perjalanan Dinas Bupati, Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pejabat eselon II ,Pejabat eselon IIIA/Irban sebagaimana dimaksud ayat (1) yang menggunakankendaraan Dinas beserta sopir, hanya diberikan penggantian BBM dan penyeberanganferry PP.

(4) PNS/CPNS dan PTT sebagai pengikut Bupati/Wakil Bupati, Pimpinan/Anggota DPRD,Kepala SKPD atau Pejabat lainnya yang menggunakan mobil Dinas, tidak diberikan uangtransport.

(5) Dalam hal perjalanan Dinas mengikutsertakan pihak lain, penggantian biaya BBM bagiPejabat yang menggunakan mobil Dinas dari SKPD lain atau dari instansi vertikal,dibebankan kepada SKPD penyelenggara perjalanan Dinas/SKPD pemilik anggaran.

Page 22: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

(6) Dalam hal perjalanan Dinas yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu surattugas, ada pelaksana SPPD yang dalam kondisi tertentu harus berangkat secara terpisah,maka yang bersangkutan diberikan uang transport sesuai pengeluaran riil.

(7) Sopir yang ditugaskan mengantar atasan, menjemput tamu (fasilitator, narasumberatau sejenisnya) atau tugas lainnya untuk kepentingan Pemerintah Daerah, diberikanpenggantian biaya BBM sesuai jarak tempuh PP.

(8) Perjalanan Dinas dari ibukota Kabupaten dengan tujuan desa tertentu yang jaraknyamelebihi ibukota Kecamatan diberikan tambahan biaya transport/BBM sesuai denganjarak dari ibukota Kecamatan ke Desa tujuan.

Pasal 32(1) Dalam hal perjalanan Dinas dalam Kabupaten maupun luar Kabupaten dalam Provinsi

yang secara efektif dapat ditempuh melalui jalur darat, agar dilakukan optimalisasipenggunaan mobil Dinas. Jika mobil Dinas tidak bisa berfungsi/difungsikan maka dapatmenggunakan sarana transportasi lainnya.

(2) Optimalisasi penggunaan mobil Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasukPejabat eselon IV, PNS, CPNS yang melaksanakan perjalanan Dinas bersama-samaminimal tiga orang di lingkungan SKPD/UPTD, dan diberikan penggantian biayaBBMsesuai jarak tempuh dan biaya ferry, jika menggunakan jasa transportasipenyeberangan ferry PP.

(3) Dalam hal optimalisasi penggunaan mobil dengan ketentuan melaksanakan perjalananDinas bersama-sama minimal tiga orang, Pejabat eselon IV sebagaimana dimaksud ayat(2) tidak termasuk Lurah dan Kepala UPTD.

(4) Dalam hal perjalanan Dinas luar Kabupaten dalam Provinsi, jika Kabupaten/Kota tempattujuan memiliki fasilitas bandar udara,transportasi udara dapat digunakan.

(5) Dalam hal perjalanan Dinas dalam Kabupaten maupun luar Kabupaten dalam Provinsi,yang dapat ditempuh jalur darat dan air tidak diperkenankan carter, kecuali sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dalam satu surat tugas.

(6) Pengecualian sebagaimana ayat (5) sebagai berikut :a. dalam hal perjalanan Dinas keluar daerah dalam provinsi maupun luar provinsi,

undangan/pemanggilan melalui faksimile/telex dengan jadwal kegiatan hanya selisihsatu hari;

b. biaya transportasi darat dengan tujuan Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur danKabupaten Kutai Barat;

c. biaya transportasi laut speed boat Penajam – Balikpapan PP; dand. biaya transportasi darat Kampung Baru/Semayang – Bandar Udara Sepinggan

Balikpapan PP.(7) Dalam hal perjalanan daerah luar provinsi secara bersama-sama minimal tiga orang,

dari bandara ke kota tujuan atau dari kota tujuan pertama menuju kota tempat tujuanberikutnya dengan jarak tempuh kurang dari delapan jam, diperkenankan carter/sewakendaraan darat.

(8) Standarisasi biaya sewa/carter kendaraan darat sebagaimana dimaksud ayat (7),berpedoman atau sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya TahunAnggaran Berjalan.

(9) Dalam hal terjadinya bencana alam seperti Banjir, Gempa Bumi, Badai, Gunung Meletus,Tanah Longsor, Wabah Penyakit, Angin Topan dan lain-lain yang berdampak sistemik,sehingga tertundanya aktivitas transportasi udara di kota tempat tujuan atau kota yangmemiliki fasilitas Bandar udara yang masih satu provinsi dengan kota tujuan, makapelaksana SPPD dapat diberikan tambahan biaya menginap sesuai bukti bill hoteldengan memperhitungkan ketersediaan anggaran.

Page 23: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Pasal 33

Dalam hal kemudahan pelaksanaan kegiatan perjalanan Dinas di lingkungan PemerintahanKabupaten Paser, dapat berkoodinasi melalui komunikasi langsung melalui faksimile, telexatau e-mail.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka:a. Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas

di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Paser;danb. Peraturan Bupati Paser Nomor 36 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati

Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas di LingkunganPemerintahan Daerah Kabupaten Paser;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 35

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati inidengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Paser.

Ditetapkan di Tana Paserpada tanggal 16 Desember 2013

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDI

Diundangkan di Tana Paserpada tanggal 24 Desember 2013

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PASER,

ttd

H. HELMY LATHYF

BERITA DAERAH KABUPATEN PASER TAHUN 2013 NOMOR 329

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 24: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

PENJELASANATAS

PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DI LINGKUNGANPEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PASER

II. PENJELASAN UMUM

Kegiatan perjalanan Dinas dalam negeri, merupakan program kegiatanyang memilikikedudukan sama pentingnya dengan program kegiatanlainnya dalam menyelenggarakanurusan pemerintahan baik wajib maupun pilihan dalam konteks penyelenggaraanotonomi daerah.Tanpa ada kegiatan perjalanan Dinas hampir mustahil penyelenggaraanpemerintahan yang memerlukan komunikasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi dapatberjalan dengan baik, karena kegiatan perjalanan Dinas itu sendiri merupakan salah satusaluran untuk melakukan komuniKasi, koordinasi, monitoring dan evaluasi.

Kegiatan perjalanan Dinas yang juga sebagai unsur penunjang aktivitas penyelenggaraanpemerintahan, tentu diarahkan untuk kepentingan negara dan daerah.Oleh karena itu,dalam segenap pelaksanaannya harus ada bentuk pertanggungjawaban dan kinerja yangharus dihasilkan. Program kerja perjalanan Dinas yang dituangkan dalam dokumenperencanaan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka mewujudkanpencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran SKPD.

Sebagai program kegiatan yang berdampak pada pembiayaan ABPD dan penggunaanhari kerja, maka perlu upaya-upaya tertib administrasi dan tertib penggunaan anggarandaerahsecara efektif dan efisien. Dengan demikian penatalaksanaan perjalanan Dinasakan berkontribusi kepada pengelolaan keuangan daerah secara baik dan benar. Selainitu frekuensi dan pengaturan hari perjalanan Dinas, jumlah pelaksana perlu diatursedemikian rupa agar tidak mengganggu penyelenggaraan pelayanan publik dilingkungan kerja SKPD maupun UPTD.

Jika dikaitkan dengan agenda reformasi birokrasi yang saat ini merupakan program kerjautama Kabinet Indonesia bersatu jilid dua dan sudah menjadi prioritasnasionalsebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TahunAnggaran 2013, maka kehadiran peraturan Bupati ini semakin dibutuhkan.

Reformasi birokrasi tidak lagi bersifat instansional tapi sudah bersifat nasional, hal inisebagaimana dengan ditetapkannya PP Nomor 81Tahun 2010 Tentang Grand DesignReformasi Birokrasi dan Permenpan Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map ReformasiBirokrasi. Dari delapan area perubahan sebagaimana ketentuan perundang-undangantersebut di atas, salah satunya adalah penguatan pada aspekketatalaksanaan.Ketatalaksanaan dapat didefenisikan sebagai sebuah sistem yang teratur.Hampir dapat dipastikan setiap daerah yang telah bekerja dengan sistemteratur memilikioutput kinerja yang jelas. Menyoal upaya perbaikan sistem maka disana ada norma,standar, kriteria, prosedur (NSPK).

Page 25: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Aspek ketatalaksanaan masih menjadi persoalan dalam penyelenggaraan pemerintahan,baik di tingkat pusat maupun di daerah. Penyusunan peraturan Bupati ini sebagaipenyempurnaan peraturan sebelumnya terkait pengaturan pelaksanaan perjalanan Dinas,merupakan upaya perbaikan ketatalaksanaan di tingkat daerah. Dengan demikianpenatalaksanaan perjalanan Dinas ke arah yang lebih baik di lingkungan PemerintahKabupaten Paser merupakan salah satu cerminan penerapan reformasi birokrasi didaerah.

Harus disadari bahwa pintu pertama atau langkah awal untuk mewujudkan pelaksanaanperjalanan yang efektif, efisien dan akuntabel dimulai dengan penyusunan pedomanperjalanan Dinas. Standar, norma, kriteria dan prosedur yang diatur dalam sebuahpedoman perjalanan Dinas menjadi pegangan atau panduan bagi PA/KPA, PPK, PPTK,bendahara, pelaksana SPPD, termasuk pengawas internal daerah maupun pengawaseksternal dalam penyelenggaraan perjalanan Dinas.

Namun demikian, hal yang paling fundamental yang tidak kalah penting dan sebagaipenentu, adalah perlunya dibangun persepsi, komitmen serta kesadaran bersama yangkuatuntuk melakukan perubahan pola pikir (mind set) dan budaya kerja (culture set)dalam memaknai prinsip-prinsip perjalanan Dinas, yakni selektif, ketersediaan anggaran,efisien, akuntabilitas serta semangat at cost yang terkandung di dalam peraturan ini.

III. PENJELASAN PASAL PER PASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2Cukup jelas

Pasal 3Cukup jelas

Pasal 4Cukup jelas

Pasal 5Ayat (4)PTT dapat melaksanakan perjalanan Dinas untuk kepentingan negara/daerah dalamhal :a. tidak tersedianya PNS/CPNS yang memiliki kompetensi/kualifiKasi teknis yang

dipersyaratkan, maka PTT dapat menggantikannya;b. PNS/CPNS yang memiliki kompetensi/kualifiKasi teknis yang dipersyaratkan ada,

karena alasan/kondisi tertentu PTT yang memiliki kompetensi/kualifiKasi setaradapat menggantikannya;

c. sebagai ajudan untuk ikut mendampingi Pejabat negara, mendampingiPimpinan/Anggota DPRD dan Pejabat eselon II yang bertugas untuk penyiapanadministrasi, akomodasi dan transportasi selama bertugas; dan

d. kegiatan-kegiatan terkait penyampaian dokumen/laporan,pembelian/pengirimanbarang, dan pengumpulan data pada SKPD.

Page 26: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Pasal 6Cukup jelas

Pasal 7Ayat (1)

Yang dimaksud dengan surat lainnya adalah seluruh surat undangan dari instansilain, surat panggilan diklat dan surat sejenisnya yang telah diberi disposisi danparaf setuju oleh Pejabat berwenang atau Pejabat atas nama Pejabat yangberwenang.

Ayat (2)Yang dimaksud disposisi dan paraf adalah pemberian disposisi dan paraf setujuoleh Pejabat berwenang atau Pejabat atas nama Pejabat yang berwenang padalembar telaahan/nota Dinas yang diajukan calon pelaksana SPPD.

Ayat (7)Yang dimaksud pelaksana SPPD menugaskan dirinya sendiri adalah Bupati Paser,Wakil Bupati, Pimpinan DPRD, Sekretaris Daerah

Pasal 8Cukup jelas

Pasal 9Cukup jelas

Pasal 10Cukup jelas

Pasa 11Cukup jelas

Pasal 12Cukup jelas

Pasal 13Cukup jelas

Pasal 14Cukup jelas

Pasal 15Cukup jelas

Pasal 16Ayat (8)

Huruf a.Pelaksana SPPD dapat diberikan biaya hotel/penginapan sebesar 30 % (tigapuluh persen) dalam hal :1. tidak terdapat hotel atau tempat menginap lainnya, sehingga pelaksana

SPPD menginap di tempat menginap yang tidak menyediakan kuitansi/buktibiaya penginapan.

Page 27: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Contoh:Pelaksana SPPD pada salah satu SKPD di lingkungan PemerintahKabupaten Paser, misalnya ditugaskan atasannya melakukan perjalanandalam daerah kabupaten dalam rangka pengukuran batasdesa/survey/pengumpulan data/pengambilan sample dsb. Karena tempattujuan memerlukan jarak tempuh yang lama dan sulit di jangkau (desa),maka diberikan tugas selama 3 hari. Dalam melakukan tugasnya,pelaksana SPPD pada SKPD tersebut perlu menginap, sementara di desatempat tujuan perjalanan Dinas tersebut tidak tersedia hotel atau tempatmenginap lainnya, sehingga pelaksana SPPD menginap di rumahpenduduk. Kepada yang bersangkutan diberikan biaya penginapan sebesar30% secara lumpsum selama 2 malam. Penghitungan 30% berdasarkantarif hotel di Ibu kota kabupaten sesuai dengan Standarisasi BiayaPerjalanan Dinas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Paser

2. terdapat hotel atau tempat menginap lainnya, namun pelaksana SPPDtidak menginap di hotel atau tempat menginap lainnya tersebut.

Contoh:a. Seorang pelaksana SPDD di SKPD Kabupaten Paser diperintahkan

melaksanakan tugas konsultasi ke Jakarta selama 3 hari. Dalammelaksanakan tugasnya, pelaksana SPPD tidak menginap di hotel atautempat menginap lainnya, sehingga pelaksana SPPD dimaksud tidakdapat menyerahkan kuitansi/bukti riil biaya penginapan. Kepadapelaksana SPPD dimaksud diberikan biaya penginapan sebesar 30%secara lumpsum selama 2 malam berdasarkan tarif Standarisasi BiayaPerjalanan Dinas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Paser

b. Dua orang pelaksana di SKPD Kabupaten Paser yaitu A dan Bdiperintahkan melaksanakan tugas studi orientasi ke Bandung, si Bmemutuskan tidak menggunakan fasilitas hotel dan ikut menginap dikamar dengan A dengan persetujuan A, maka si B berhak mendapatbiaya penginapan 30%, berdasarkan tarif sesuai dengan StandarisasiBiaya Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Paser.

c. Dua orang pelaksana di SKPD Kabupaten Paser yaitu A dan Bdiperintahkan melaksanakan tugas studi orientasi ke Surabaya, si Amemutuskan tidak menggunakan fasilitas hotel dan memilih menginapdi rumah kerabat/saudaranya, maka A berhak mendapat biayapenginapan 30%, berdasarkan tarif Standarisasi Biaya Perjalanan Dinasdi lingkungan Pemerintahan Kabupaten Paser

d. Seorang pelaksana SPPD di SKPD Kabupaten Paser diperintahkanmelaksanakan tugas konsultasi ke Samarinda selama 3 hari. Dalammelaksanakan tugasnya, pelaksana SPPD menginap di hotel hanya 1malam. Kepada pelaksana SPPD dimaksud tetap diberikan biayapenginapan sebesar 30% untuk 1 malam. berdasarkan tarif sesuaiStandarisasi Biaya Perjalanan Dinas di lingkungan PemerintahanKabupaten Paser.

Page 28: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Ayat (24)Pejabat eselon III, IV, V, PNS/CPNS dan PTT melakukan perjalanan bersama-sama, dengan kondisi hotel yang dituju telah penuh berdasarkan tarif yangditentukan atau karena pertimbangan efisiensi dan efektifitas, maka dapatmengambil kamar hotel diatas tarif yang ditentukan dengan ketentuan satukamar hotel berdua atau lebih dan tariff kamar hotel tersebut tidak melebihitarif total penggabungan pelaksana perjalanan dinas dalam satu kamar hotel.

Contoh :a. Pejabat eselon III bernama A, Pejabat Eselon IV bernama B dan dua orang

Staf golongan III bernama C dan D diperintahkan atasan bersama-samamelakukan perjalanan dinas ke Samarinda selama tiga hari, karena hotelyang dituju kamar hotel sesuai tarif yang ditentukan telah penuh, si A,B,Cdan D memutuskan tetap menginap di hotel tersebut dengan mengambilkamar hotel diatas tarif yang ditentukan.Tarif kamar hotel yang diperboleh sebagai berikut: Si A memutuskan satu kamar hotel dengan B maka ketentuan tarif kamar

hotel si A dan B adalah : Tingkatan 3 Rp.710.000,- (Kaltim) + Tingkatan 4Rp.710.000,- (Kaltim) = Rp. 1.420.000,-Maka tarif hotel si A dan B maksimal diatas tarif yang ditentukan adalah =Rp. 1.420.000,-

Si C memutuskan satu kamar hotel dengan D maka ketentuan tarif kamarhotel si C dan D adalah : Tingkatan 5 Rp. Rp. 480.000,- (Kaltim) +Tingkatan 5 Rp. 480.000,- (Kaltim) = Rp. 960.000,-Maka tarif hotel si C dan D maksimal diatas tarif yang ditentukan adalahRp. 960.000,-

Jika Si A,B,C dan D menginap di hotel tersebut hanya satu malam maka siA,B,C dan D masing-masing berhak mendapatkan 30 % x 1 malam,berdasarkan tarif yang ditentukan sesuai tingkatan masing-masing,sebagaimana Lampiran Keputusan Bupati Paser tentang Standar BiayaPerjalanan Dinas Dalam Negeri di Lingkungan Pemerintahan KabupatenPaser.

Ayat (25)Huruf a

Pelaksana SPPD pada sebuah SKPD di lingkungan Pemerintah DaerahKabupaten Paser ditugaskan atasannya studi orientasi ke TasikmalayaJawa barat, yang bersangkutan dapat menginap pada hotel yang ada diibu kota Jakarta.

Huruf bContoh :Pelaksana SPPD pada sebuah SKPD di lingkungan Pemerintah DaerahKabupaten Paser ditugaskan atasannya konsultasi ke Banjarbaru, yangbersangkutan dapat menginap pada hotel yang ada di Banjarmasin,demikian juga sebaliknya tempat tujuan ke Banjarmasin dapat menginapdi hotel yang ada di Banjarbaru.

Huruf cPelaksanaan perjalanan Dinas adalah perjalanan Dinas sesuai jadwalkegiatan berdasarkan undangan pemerintah

Page 29: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Contoh :1. Pelaksana SPPD pada sebuah SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah

Kabupaten Paser ditugaskan atasannya untuk memenuhi undanganpemerintah untuk mengikuti rapat koordinasi di Jakarta, karena jadwalpenerbangan pagi hari, maka sebagai antisipasi dapat menginap dihotel yang ada di Balikpapan dan sekitarnya.

2. Pelaksana SPPD pada sebuah SKPD di lingkungan Pemerintah DaerahKabupaten Paser ditugaskan atasannya untuk memenuhi undanganpemerintah untuk mengikuti rapat koordinasi di Jakarta, karena rutepenerbangan Balikpapan – Jakarta habis, sehingga memilih rutepenerbangan Banjarmasin – Jakarta, maka dapat menginap di hotelyang ada di Banjamasin dan sekitarnya.

Ayat (26)Maksud melakukan singgah ke kota lain adalah bukan bersifat kedinasan.Maksud rute penerbangan transit, adalah penerbangan yang bersifattransit/pesawat melakukan transit sebelum menuju kota tujuan. Misalnyatempat tujuan ke Medan, transit terlebih dahulu ke Jakarta.

Pasal 17Ayat (3)

Contoh:Kementerian Dalam Negeri mengundang SKPD tertentu dari enam kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan, dari enam kabupaten/kota 4 yang dibiayai dan 2Kabupaten / kota yang tidak dibiayai. salah satu SKPD tertentu yang tidakdibiayai berasal dari Kabupaten Paser. SKPD tertentu dari Kabupaten Pasertersebut dapat mengikuti kegiatan dengan cukup membayar biayahotel/komsumsi, misalnya hanya 1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu) selamakegiatan tiga hari. Bukti pelunasan/kwitansi yang dikeluarkan panitiapenyelenggara dapat dijadikan bukti pengeluaran sah sebagai pengganti billhotel. mekanisme Pembiayaan/pembayaran Kegiatan perjalanan Dinassebagaimana dimaksud mengacu pada peraturan Bupati ini , bukan kategoripembiayaan bimtek/diklat sebagaimana yang ditetapkan dalam keputusanBupati tentang standar satuan harga dan barang.

Pasal 18Cukup jelas

Pasal 19Cukup jelas

Pasal 20Huruf a,

perjalanan Dinas dalam daerah kabupaten maksimal dibayarkan dua hari adalah :Desa Senipah, Desa Random, Desa Keladen, KeCamatlan Tanjung. Aru, DesaLabuang Kalo,Selengot,Desa Muara Andeh Desa Tanjung Pinang, Desa RantauAtas, Desa Muara Lambakan, Desa Maruat, Desa Petiku, Desa Swan Slutung,Desa Adang Jaya, Desa Rantau Layung, Desa Muara Telake.

Page 30: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

huruf b,angka 4

tempat tujuan yang sulit dijangkau dan jarak tempuh lama dapat diberikantiga hari adalah : Desa Kepala Telake

Pasal 21Cukup jelas

Pasal 22Cukup jelas

Pasal 23Cukup jelas

Pasal 24Cukup jelas

Pasal 25Ayat (2)

Yang dimaksud kondisi tertentu, adanya standar prosedurpenandatanganan/legalitas SPPD dalam hal penyelenggaraan kegiatan dilakukandi luar tempat kedudukan kementerian/lembaga, SKPD atau instansi vertikal,atau adanya kesepakatan penyelenggara kegiatankepada pihak hotel dalam halpenandatanganan/legalitas SPPD,maka pemberian tanda tangan dapat dilakukanmanager atau orang yang diberi kewenangan oleh manajemen hotel/penginapan/wisma.

Contoh :SKPD tertentu di Kabupaten Paser sebagai peserta kegiatan yang dilaksanakanoleh Instansi vertikal yang berkedudukan di Samarinda. Penyelenggaraankegiatan di Balikpapan bertempat di hotel A. Panitia penyelenggara dari instansivertikal tidak bersedia menandatangani SPPD karena sesuai standar proseduratau kesepakatan, SPPD ditandatangani pihak hotel. Maka SPPD dapatditandatangani manajer atau orang yang diberi kewenangan oleh manajemenHotel A.

Ayat (3)Contoh :a.Dalam hal supir ditugaskan mengantar atasan untuk mengikuti kegiatan

instansi pemerintah/SKPD/ instansi vertikal di Samarinda, makapenandatanganan/legalitas SPPD oleh Pejabat berwenang penyelenggarakegiatan atau oleh Pengelola Mess PerWakilan Kabupaten Paser di Samarinda.

b.Dalam hal supir ditugaskan mengantar tamu Pemerintah Daerah ke BandarUdara di Kota Balikpapan atau Pelabuhan Semayang, makapenandatanganan/legalitas SPPD oleh Pengelola Mess PerWakilan KabupatenPaser atau Mess Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur di Kota Balikpapan.

c. Dalam hal supir ditugaskan mengantar atasan ke pelabuhan Speed boat ataupenyeberangan ferry Kabupaten Penajam, penandatanganan/legalitas SPPDoleh Pejabat yang berwenang di Kecamatan Penajam atau Kelurahan Penajamatau Kantor Perwakilan ASDP di Kabupaten Penajam Paser Utara

Page 31: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Pasal 26Cukup jelas

Pasal 27Cukup jelas

Pasal 28Ayat (2)

Yang dimaksud sesuai ketentuan perundang-undangan adalah mengacu kepadaPeraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor per - 22/pb/2013 tentangKetentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi PejabatNegara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap Pasal 16 ayat (2), (3), dan (4)

Pasal 29Cukup jelas

Pasal 30Cukup jelas

Pasal 31Ayat (6)

pelaksana SPPD satu orang atau lebih yang tidak bisa bersama-sama, karenaterkendala aktivitas kedinasan yang masih harus diselesaikan, sehingga harusberangkat sendiri, yang bersangkutan tetap diberikan uang transport sesuaipengeluaran riil.

Ayat (7)Yang dimaksud tugas lainnya seperti mengantar/mengambil vaksin,mengantar/mengambil obat dan tugas-tugas lain yang sejenis.

Pasal 32Ayat (3)

Pengertian tidak termasuk Lurah dan Kepala UPTD, adalah penggunaankendaraan mobil Dinas dapat dilakukan secara perseorangan oleh Lurah danKepala UPTD dan bersangkutan diberikan bantuan BBM sesuai jarak tempuh danbiaya ferry jika menggunakan jasa penyeberangan ferry.

Ayat (6)Huruf aYang dimaksud selisih satu hari adalah selisih hari, tanggal saat diterimanyafaksimile/telex oleh petugas/operator dengan jadwal hari/tanggal pertamadimulainya kegiatan.

Contoh :

Pada tanggal 14 Februari Operator Santelda Sekretariat Daerah menerimaFaksimile dari Biro Organisasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terkait RakorBidang Organisasi. Jadwal kegiatan tanggal 15 s/d 17 Februari. Diterimanyafaksimile tanggal 14 Februari dengan hari Pertama kegiatan tanggal 15 Februaridikategorikan selisih satu hari.

Page 32: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Pasal 33Cukup jelas

Pasal 34Cukup jelas

Pasal 35Cukup jelas

TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 4

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 33: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013TANGGAL 16 DESEMBER 2013

LAMBANG KOP NASKAH DINASDAERAH PERANGKAT DAERAH

SURAT TUGAS

NOMOR …………………

Dasar : ............................................................................................................................................................................................................

MEMERINTAHKAN :

Kepada : 1. Nama : .......................................................Pangkat/gol : .......................................................NIP : .......................................................Jabatan : .......................................................

2. Nama : .......................................................Pangkat/gol : .......................................................NIP : .......................................................Jabatan : .......................................................

Untuk : 1. .......................................................................2. .......................................................................3. .......................................................................

Ditetapkan di …………………..pada tanggal ……………………..

PEJABAT YANG BERWENANG

...........................................NIP.

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 34: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013TANGGAL 16 DESEMBER 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PASERSATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Jalan .............. Nomor ............ Tanah GrogotTelepon 0543- ............. Faksimile 0543- ...............Kode Pos 76211

________________________________________________________________

TELAAHAN STAF

Kepada : ...........................................................Dari : ...........................................................Tanggal : ...........................................................Nomor : ...........................................................Lampiran : ...........................................................Hal :...........................................................................................................__________________________________________________________________

I. Persoalan.

II. Pra Anggapan

III. Fakta-Fakta yang mempengaruhi

IV. Analisis

V. Kesimpulan

VI. Saran

NAMA JABATAN

NAMAPangkatNIP

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDISalinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 35: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

gi akibat kesalahan, kea LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013TANGGAL 16 DESEMBER 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PASERSATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Jalan .............. Nomor ............ Tanah GrogotTelepon 0543- ............. Faksimile 0543- ...............Kode Pos 76211

________________________________________________________________

NOTA DINAS

Kepada : .....................................................................Dari : .....................................................................Tanggal : .....................................................................Nomor : .....................................................................Sifat : .....................................................................Lampiran : .....................................................................Hal :...........................................................................................................______________________________________________________________________

............................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ................................................................................................................................. ............................................................................................

............................................................................................................................. .............................................................................................................................................................................................................................

NAMA JABATAN,

NAMA PEJABATPangkatNIP.

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 36: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

LAMPIRAN IV: PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013TANGGAL 16 DESEMBER 2013

LAMBANG KOP NASKAH DINASDAERAH PERANGKAT DAERAH

Lembar ke : …………………..Kode No : ...........................Nomor : ...........................

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS(S P P D)

1. Pejabat yang memberi perintah Pejabat yang berwenang

2. Nama Pegawai yang diperintah

3. a. Pangkat dan Golongan menurutPP No. 6 Tahun 1997

b. Jabatanc. Tingkat menurut peraturanperjalanan

4. Maksud Perjalanan Dinas

5. Alat angkut yang dipergunakan

6. a. Tempat berangkatb. Tempat tujuan

7. a. Lamanya Perjalanan Dinasb. Tanggal berangkatc. Tanggal harus kembali

8. Pengikut

9. Pembebanan Anggarana. Instansi

b. Mata Anggaran

10. Keterangan lain-lain

Dikeluarkan di : ……………………pada tanggal :

PEJABAT YANG BERWENANG,

............................................

Page 37: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

SPPD No. : ..............................Berangkat dari(tempat kedudukan) : ..............................Pada tanggal : ..............................Ke : ..............................

PEJABAT YANG BERWENANG,

............................................

II. Tiba di : ........................................ Berangkat dari:...........................

Pada tanggal : ......................................... Ke: ..........................

Kepala Pada tanggal : ..........................Kepala

III. Tiba di : ...................................... Berangkatdari : ........................

Pada tanggal : ........................................ Ke: ........................

Kepala Pada tanggal : ........................Kepala

IV. Tiba di : ....................................... Berangkat dari : ........................Pada tanggal : ....................................... Ke : ........................Kepala Pada tanggal : ........................

Kepala

V. Tiba kembali di :Pada tanggal : ..................................................Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa perjalanantersebut di atas benar dilakukan atas perintahnya dansemata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktuyang sesingkat-singkatnya.

PEJABAT YANG BERWENANG

.........................................___________________________________________________________________VI. CATATAN LAIN-LAIN___________________________________________________________________VII. PERHATIAN yang berwenang menerbitkan SPP, pegawai yang melakukan perjalanan Dinas,para Pejabat yang BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDI

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 38: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013TANGGAL 16 DESEMBER 2013

DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama :NIP :Jabatan :

Berdasarkan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) tanggal ………………. Nomor :……………………. , dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :1. Biaya transport pegawai dan di bawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti

pengeluarannya, meliputi :NO. URAIAN JUMLAH

JUMLAH

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untukpelaksanaan perjalanan Dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapatkelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut kekas daerah.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimanamestinya.

Mengetahui/Menyetujui Pejabat/PegawaiPejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Yang Melakukan Perjalanan Dinas,

(…………………………………)NIP

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDISalinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 39: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

LAMPIRAN VI: PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013TANGGAL 16 DESEMBER 2013

LAPORAN PERJALANAN DINAS

A. DASAR

B. YANG MELAKSANAKAN PERJALANAN DINAS

C. TUJUAN PERJALANAN DINAS

D. MAKSUD PERJALANAN DINAS

E. KESIMPULAN/HASIL

Yang melaksanakan perjalanan Dinas

( …………………………………….. )NIP. …………………………

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDISalinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 40: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

LAMPIRAN VII : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013TANGGAL 16 DESEMBER 2013

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINASLampiran SPPD Nomor :Tanggal :NO PERINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN

1.2.3.4.5.6.7.8.

JUMLAH Rp.TERBILANG :

………………………., ……………………………..Telah dibayar sejumlah Telah menerima jumlah uang sebesar

Rp……………………........... Rp. ……………………………Bendahara Pengeluaran, Yang Menerima,

( ……………………………………..) ( ………………………………………)NIP……………………………………. NIP. …………………………………..

PERHITUNGAN SPPD RAMPUNGDitetapkan : Rp. …………………………………..Yang telah dibayar semula : Rp. …………………………………..Sisa kurang/lebih : Rp. …………………………………..

Pejabat yang berwenang/Pejabat lain yang ditunjuk( …………………………………….. )

NIP. …………………………

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDISalinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 41: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

LAMPIRAN VIII : PERATURAN BUPATI PASERNOMOR 45 TAHUN 2013TANGGAL 16 DESEMBER 2013

Tahun Anggaran :Nomor Rekening :Nomor BKU :

KUITANSI PEMBAYARAN/ BUKTI PEMBAYARANSudah Terima Dari : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna AnggaranBanyaknya uang :Terbilang : Rp.Buat Pembayaran :

Tanah Grogot,Pejabat Pelaksana teknis Kegiatan yang bepergian

.............................................. ..................................NIP NIP

Setuju bayarPengguna Anggaran,Bendahara Pengeluaran,

................................ ..................................NIP NIP

BUPATI PASER,

ttd

H. M. RIDWAN SUWIDISalinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum Setda Kab.Paser,

H. Suwardi, SH, M. SiPembina Tk. INIP. 19620424 199303 1 011

Page 42: BUPATI PASER - humas.paserkab.go.id

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian Hukum Setda Kab. Paser,

H. Suwardi, SH,M.SiPembinaNIP 19620424 199303 1 011

NO NAMA JABATAN PARAF

1. H. Andi Azis Kasubbag. Produk Hukum Daerah

2. H. Suwardi Kepala Bagian Hukum

3. H. Heriansyah Idris Asisten Tata Pemerintahan

4. H. Helmy Lathyf Sekretaris Daerah