BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau...

20
SALINAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA ADAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI KUTAI KARTANEGARA, a. bahwa lembaga adat di daerah memiliki potensi besar untuk berperan serta dalam pengembangan dan pelestarian adat budaya di daerah yang mempakan bagian dari upaya untuk memelihara ketahanan budaya bangsa sebagai pilar dari ketahanan nasional; b. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 12 ayat (2) huruf p Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, salah satu urusan wajib Pemerintah Daerah adalah bidang kebudayaan, meliputi pengelolaan kebudayaan, pelestarian tradisi dan pembinaan lembaga adat di daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan hunaf b tersebut diatas, maka perlu membentuk Peraturan Bupati tentang Lembaga Adat dan Kelurahan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2, Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Transcript of BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau...

Page 1: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

SALINAN

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA

NOMOR 21 TAHUN 2016

TENTANG

LEMBAGA ADAT DESA DAN KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang

BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

a. bahwa lembaga adat di daerah memiliki potensi besaruntuk berperan serta dalam pengembangan danpelestarian adat budaya di daerah yang mempakan bagiandari upaya untuk memelihara ketahanan budaya bangsasebagai pilar dari ketahanan nasional;

b. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 12 ayat (2)huruf p Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintah Daerah, salah satu urusan wajib PemerintahDaerah adalah bidang kebudayaan, meliputi pengelolaankebudayaan, pelestarian tradisi dan pembinaan lembagaadat di daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan hunaf b tersebut diatas, maka perlumembentuk Peraturan Bupati tentang Lembaga Adat danKelurahan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2, Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang PenetapanUndang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentangPembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 352) sebagai Undang-undang (LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 72, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

3, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5234);

4, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5234);

Page 2: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah berapa kali diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahim 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahim 2014 Nomor 123, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimanatelah diubah terakhir dengan Peraturan PemerintahNomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang PeraturanPelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5717);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik IndonesiaNomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman TeknisPeraturan di Desa.

8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2014 tentang PedomanKewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan KewenanganLokal Berskala Desa.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG LEMBAGA ADAT DESADAN KELURAHAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan otonom.

3. Kepala Daerah selanjutnya disebut Bupati adalah BupatiKabupaten Kutai Kartanegara.

4. Kesultanan adalah Kesultanan Kutai Kartanegara IngMartadipura.

5. Sultan adalah R^'a Kesultanan Kutai Kartanegara IngMartadipura.

Page 3: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

6. Kecamatan adalah wilayah keija Camat, sebagai PerangkatDaerah Kabupaten.

7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilikibatas-batas wilayah yang berwenangan untuk mengaturdan mengurus kepentingan masyarakat setempat,berdasarkan asal usxil dan adat istiadat setempat yangdiakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan NegaraRepublik Indonesia.

8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusanpemerintahan oleh Pemerintah Desa dan BadanPermusyawaratan Desa (BPD) dalam mengatur danmengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkanasal-usul dan adat istiadat setempat, yang diakui dandihormati dalam sistem Pemerintahan Negara KesatuanRepublik Indonesia.

9. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan Perangkat Desasebagai unsur penyelenggara Pemerintah Desa.

10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undanganuang dibuat oleh Badan Permusyawaratan Desa bersamaKepala Desa.

11. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkatBPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudandemokrasi dalam penyelenggara pemerintah desa sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

12. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnyadisebut APBDes, adalah rencana keuangan yang dibahasdan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD,yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

13. Pengawas adalah suatu proses kegiatan yang ditujukanuntuk menjamin agar suatu kegiatan dapat beijalansesuai dan ketentuan yang telah ditetapkan;

14. Adat Istiadat adalah seperangkat nilai-nilai, norma-norma,k£iidah sosial dan keyakinsm. sosial yang tumbuh danberkembang bersama dengan pertumbuhan danperkembangan masyarakat yang masih dihayati dan dipelihara sebagai pola perilaku dalam kehidupanmasyarakat setempat.

15. Kebiasan-kebiasaan dalam kehidupan masyarakat adalahpola-pola kegiatan atau perbuatan positif yang dilakukanoleh warga masyarakat yang merupakan sebuah kesatuanhukum tertentu yang pada dasamya dapat bersumberpada hukum adat atau adat istiadat yang diakuikeabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan wargamasyarakat lainnya.

16. Wilayah Adat adalah wilayah kesatuan masyarakat adatyang masih hidup, tumbuh dsin berkembang, sehinggamenjadi penyangga keberadaan adat istiadat yangbersangkutan.

17. Lembaga Adat adalah organisasi kemasyarakatan yangkarena kesejarahan atau asal usulnya imtuk melakukankegiatan pelestarian serta pengembangan adat budayayang berada di wilayah kabupaten Kutai kartanegara.

Page 4: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

18. Pemberdayaan adalah rangkaian upaya mendorongmotivasi dsin membangkitkan kesadaran atas potensi yangdimiliki dalam mengembangkan aspek-aspek kepribadian,pengetahuan sistem nilai dan keterampilan keija, sertameningkatkan peran lembaga adat untuk menunjangpembangunan.

19. Pelestarian adalah upaya untuk memelihara danmengembangkan nilai-nilai budaya yang meliputi etika,moral dan adat serta lembaga adat, agar tetap teijaga danberlanjut.

20. Perlindungan adalah upaya untuk menjaga nilai sejarah,adat istiadat, harta kelmyaan dan lembaga adat, sehinggamempunyai nilai lokal maupim nasional.

21. Pengembangan adalah upaya terencana, terpadu danterarah agar kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat danlembaga adat dapat berkembang, sehingga mampumeningkatkan peranannya dalam pembangunain.

22. Pembinaan adalah pemberian pedoman, standarpelaksanaan, perencanaan, penelitian, pengembsmgan,bimbingan, pendidikan dan pelatihan, konsultasi,supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasipelaksanaan.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Peraturan Bupati tentang lembaga adat desa dankelurahan dimaksudkan sebagai pedoman dalampembentukan lembaga adat di desa dan kelurahan.

(2) Tujuan Pembentukan Peraturan Bupati ini sebagaiberikut:

a. sebagai mitra pemerintah dalam upaya menggali,mengembangkan dan melestarikan nilai, nilai luhxirdan tradisi positif yang telah menjadi panutan dantuntunan dalam kehidupan bermasyarakat;

b. menangkal pengaruh budaya yang merusakperadaban dan tata nilai masyarakat;dan

c. membantu pemerintah dalam menyelesaikan konflikdan atau permasalahan masyarakat.

BAB III

NAMA, KEDUDUKAN DAN SIFAT

Pasal 3

Nama Lembaga Adat di Desa atau di Kelurahan disesuaikandengan adat istiadat atau tradisi dalam masyarakat yang adadi Desa atau di Kelurahan.

Page 5: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

Pasal 4

Lembaga Adat berkedudukan di Desa atau di Kelurahan.

Pasal 5

Lembaga Adat di Desa atau di Kelurahan tersebut bersifatkhusus:

a. sebagai wadah organisasi permusyawaratan danpermufakatan yang dipimpin oleh Kepala Adatberdasarkan adat istiadat dan berada diluar susunan

organisasi pemerintah;

b. sebagai wadah komunikasi, konsultasi, dan sinkronisasipenyelesaian masalah dan norma adat dalam kehidupanmasyarakat Desa atau Kelurahan;dan

0. sebagai mitra keija Pemerintah Desa atau Kelurahandalam pemberdayaan masyarakat.

BAB III

PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT

Bagian PertamaSyarat Pembentukan Lembaga Adat

Pasal 6

Syarat pembentukan lembaga adat sebagai berikut:a. terdapatnya simbol-simbol yang mencirikan adat istiadat

dan masih terpelihara di Desa atau Kelurahan;

b. terdapatnya pemukiman yang penduduknya mayoritasmasyarakat adat yang masih memegang teguh adatistiadat;

c. terdapatnya hukum adat atau pranata adat balk tertulismaupun tidak yang masih hidup dan kebiasaan-kebiasaan yang positif diakui dan mengikat bagimasyarakat adat maupun masyarakat yang memasukiwilayah adat dan tidak bertentangan dengan Perundang-undangan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

d. terdapatnya perwujudan atau manifestasi adat istiadatyang berbentuk kesenian, bahasa, kesusastraan,kebendaaan atau kerajinan dan bangunan, kesejarahan,tradisi yang masih terpelihara;

e. mempunyai latar belakang nilai sejarah dan budaya yangberhubungan erat dengan adat istiadat kesultanan KutaiKartanegara Ing Martadipura;

f. mempimyai nilai sejarah dan budaya dari kerajaan/kesultanan di luar Kesultanan Kutai Kartanegara IngMartadipura yang teijalin harmonis dan terpelihara dsinmenyatu dan dapat diterima oleh adat istiadatKesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura danmasyarakat lokal.

Page 6: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

Bagian keduaTata Cara Pembentukan Lembaga Adat

Paragraf pertamaLembaga Adat Desa atau Kelurahan yang

Terbentuk Secara Turun Temurun

Pasal 7

(1) Lembaga Adat di Desa atau Kelurahan yang terbentxiksebelum terbentuknya Desa atau Kelurahan yangkeberadaannya masih terpelihara secara turun temurunhingga saat ini tetap melaksanakan kegiatan berdasarkanadat istiadat atau hukum adat yang berlaku di dalammasyarakat adatnya tersebut baik secara tertulis atautidak tertulis dengan ketentuan tidak bertentangandengan Peraturaan perundang-perudangan NegaraKesatuan Republik Indonesia.

(2) Lembaga Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dalam melaksanakan kegiatan adat istiadatnya tetapberkoordinasi dengan Pemerintah Desa atau Kelurahan.

Paragraf KeduaPembentukan Lembaga Adat Desa

Pasal 8

(1) Pembentukan Lembaga Adat dilaksanakan atas prakarsamasyarakat melalui musyawarah mufakat dan dapatdifasilitasi Pemerintah Desa.

(2) Dgdam memfasilitasi musyawarah tersebut PemerintahDesa membentuk panitia musyawarah pembentukanlembaga adat yang keanggotaanya dari unsur PemerintahDesa dan tokoh-tokoh adat.

(3) Musyawarah pembentukan lembaga adat tersebutdihadiri oleh tokoh-tokoh adat, tokoh agama, tokohpemuda dan dapat pula dihadiri oleh aparat PemerintahDesa dan lembaga kemasyarakatan.

(4) Tokoh adat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaiitumereka yang dian^ap oleh masyarakat dan PemerintahDesa mempunyai kemampuan dan memahami adatistiadat yang berlaku di desa tersebut dan mendapatkanrekomendasi dari pihak kesultanan Kutai KartanegaraIng Martadipura.

(5) Hasil musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dituangkan dalam berita acara rapat yangselanjutnya disampaikan kepada Pemerintah Desa untukdilakukan pengk^'ian dengan dibantu PemerintahKecamatan dan Tim Kabupaten sebagai dasarpenyusunan rancangan Peraturan Desa tentangPembentukan Lembaga Adat di Desa.

Page 7: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

(6) Rancangan Peraturan Desa tersebut selanjutnyadisampaikan oleh Pemerintah Desa kepada BadanPermusyawaratan Desa (BPD) untuk dibahas bersamadan mendapatkan persetujuan Badan PermuyawaratanDesa (BPD).

(7) Rancangan Peraturan Desa yang telah mendapatkanpersetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)ditetapkan dan disyahkan oleh Kepala Desa menjadiPeraturan Desa.

(8) Peraturan Desa selanjutnya dipublikasikan kepadamasyarakat oleh Sekretaris Desa.

Paragraf KeduaPembentukan Lembaga Adat Kelurahan

Pasal 9

(1) Pembentukan lembaga adat di Kelurahan dilaksanakanatas prakarsa masyarakat melalui musyawarah mvifakatdan difasilitasi Pemerintah Kelurahan.

(2) Dalam memfasilitasi musyawarah tersebut, PemerintahKelurahan membentuk panitia musyawarahpembentukan lembaga adat yang keanggotaanya dariunsur Pemerintah Kelurahan dan tokoh-tokoh adat.

(3) Musyawarah pembentukan lembaga adat tersebutdihadiri oleh tokoh-tokoh adat, tokoh agama, tokohpemuda dan dapat pula dihadiri oleh aparat PemerintahKelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan LembagaKemasyarakatan yang ada di Kelurahan;

(4) Tokoh Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitumereka yang dianggap oleh masyarakat dan PemerintahKelurahan mempunyai kemampuan dalam memahamiadat istiadat yang berlaku di Kelurahan tersebut danmendapatkan rekomendasi dari pihak kesultanan KutaiKartanegara Ing Martadipura.

(5) Hasil musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dituangkan dalam berita acara rapat danpermohonan yang selanjutnya disampaikan kepadaPemerintah Kelurahan.

(6) Hasil musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksudpada ayat (5) dilakukan pengkajian berdasarkan kriteriaoleh pihak Pemerintah Kelurahan dan dibantuPemerintah Kecamatan dan Tim Kabupaten.

(7) Hasil pengkajian tersebut, oleh pihak PemerintahKelurahan selanjutnya diusulkan kepada pihakPemerintah Kecamatan xintuk mendapatkan persetujuanCamat.

(8) Berdasarkan persetujuan Camat tersebut, selanjutnyaLurah menetapkan pembentukan Lembaga Adat diKelurahan.

Page 8: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

BAB IV

STRUKTUR DAN MASA BAKTI

Bagian PertamaSusiinan

Pasal 10

(1) Susunan kepengurusan Lembaga Adat di Desa atauKelurahan terdiri dari:

a. Ketua Adat;

b. Sekretaris; dan

c. Pembantu adat beijumlah 3 orang.

(2) Pengukuhan atau peresmian pengurus lembaga adatdilaksanakan oleh Kepala Desa atau Lurah denganmengikuti adat istiadat atau tradisi yang berlaku diwilayah adat tersebut.

Bagian KeduaMasa Bhakti

Pasal 11

(1) Masa bhakti kepengurusan Lembaga Adat Desa yangdibentuk tidak secara turun temurun selama 5 (Uma)tahun, dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatanberikutnya.

(2) Masa bhakti pengurus Lembaga Adat Keliarahan yangdibentuk tidak secara turun temurun selama 3 (tiga)tahun, dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatanberikutnya.

BABY

MEKANISME PENGANGKATAN PENGURUS

Bagian PertamaPengangkatan Pengurus Lembaga Adat secara Turun

Temurun di Desa dan Kelurahan

Pasal 12

(1) Pengangkatan pengurus lembaga adat yang dibentuksecara turun temurun dilaksanakan sesuai dengan tatacara adat istiadat yang berlaku di Desa atau di Kelurahantersebut dan tidak bertentangan dengan peraturanperudang-undangan Negara Republik Indonesia.

(2) Pembentukan susunan pengurus lembaga adat tersebutdifasilitasi dan dihadiri oleh Kepala desa atau Lurah.

(3) Hasil keputusan lembaga adat tersebut dituangkandalam berita acara yang didalamnya menyebutkanjabatan dan nama yang bersangkutan denganmelampirkan daftar hadir.

Page 9: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

(4) Fotocopy Berita Acara dan Daftar Hadir beserta suratresmi disampaikan kepada Kepala Desa atau Lurah.

(5) Pengangkatan Pengurus Lembaga Adat di Desa atau diKelurahan ditetapkan oleh Kepala Desa atau Lurah.

(6) Kepala Desa atau Lurah menyampaikan kepada Camatdengan surat resmi, yang dilampiri asli Surat Keputusan,fotocpy Berita Acara dan Daftar hadir sebagaimanadimaksud pada ayat (4)

(7) Selanjutnya Camat menyampaikan kepada Bupati danKesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura melaluiKepala Bapemas dan Pemdes Kabupaten KutaiKartanegara untuk pengesahan pengangkatan penguruslembaga adat, dengan tetap meleimpirkan asli berkas danfotocopy sebagaimana dimaksud pada ayat (6).

Bagian KeduaPersyaratan Pengangkatan Pengurus Lembaga Adat

yang diangkat secara tidak Turun Temurun

Pasal 13

Persyaratan Pengangkatan Pengurus lembaga adat desa atau

Kelurahan yaitu sebagai berikut:

a. Warga Negara Republik Indonesia;

b. Penduduk Desa atau Kelurahan setempat yang

dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk dan surat

keterangan bertempat tinggal dari Kepala Desa atau

Lurah;

c. Mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian

dalam memahami adat istiadat yang berlaku di Desa atau

Kelurahan tersebut yang diketahui oleh Kepala Desa atau

Lurah dengan memperhatikan pendapat pemuka atau

tokoh-tokoh adat di desa atau kelurahan dan

mendapatkan rekomendasi dari Kesultanan Kutai

Kartanegara Ing Martadipura;

d. Dipilih secara musyawarah dan mufakat;

e. Usia minimal 17 Tahun;

f. Tidak terlibat dalam masalah hiikum atau menjalani

masa hukuman.

Bagian KetigaPengangkatan Pengurus Lembaga Adat

Desa dan Kelurahan secara tidak turun temurun

Pasal 14

(1) Pengangkatan pengurus Lembaga Adat di Desa dan diKelurahan dilaksanakan berdasarkan prinsipmusyawarah dan mufakat yang pimpin oleh salah satutokoh adat yang ditunjuk dengan difasilitasi PemerintahDesa atau Kelurahan.

Page 10: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

(2) Dalam memfasilitasi musyawarah tersebut PemerintahDesa dan Kelurahan membentuk Panitia MusyawarahPemilihan Kepengurusan Lembaga Adat yangkeanggotaanya dari unsur Pemerintah Desa atauKelurahan dan tokoh-tokoh adat merangkap pesertamusyawarah.

(3) Panitia musyawarah tersebut menyiapkan sarana danprasarana rapat, jadwal dsin tata tertib musyawarahpemilihan Pengurus Lembaga Adat.

(4) Peserta musyawarah pengangkatan pengurus lembagaadat tersebut dihadiri oleh Pemuka atau Tokoh Adat,Tokoh Agama dan Pemuda dan Aparat Pemerintah Desa,Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan LembagaKemasyarakatan yang ada di Kelurahan.

(5) Peserta musyawarah sebagaimana ayat (4) bertugasmemilih kepengurusan lembaga adat berdasarkanpersyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

(6) Hasil keputusan rapat musyawarah tersebut ditueingkandalam berita acara rapat yang disiapkan panitia denganmenyebutkan jabatan dan nama yang terpilih sebagaipengurus lembaga adat, dengan melampirkan daftarhadir peserta rapat/musyawarah.

(7) Berita Acara dan daftar hadir tersebut dengan suratresmi disampaikan oleh panitia pemilihan pengurus adatkepada Kepala Desa atau Lurah.

(8) Kepada Desa atau Lurah menerbitkan Surat Keputuseintentang Pengangkatan Pengurus Lembaga Adat.

(9) Kepala Desa atau Lurah dengan surat resmi, yangdilaimpiri asli Surat Keputusan, Fotocopy Berita Acaradan Daftar hadir sebagaimana pada ayat (4)menyampaikan kepada Camat.

(10) Selanjutnya Camat menyampaikan kepada KesultananKutai KartanegEua Ing Martadipura dan Bupati melaluiKepala Bapemas dan Pemdes Kabupaten KutaiKartanegara imtuk pengesahan pengangkatan penguruslembaga adat, dengan melampirkan asli berkassebagaimana pada ayat (9).

BAB VI

PENGGANTIAN PENGURUS

Pasal 15

(1) Penggantian Pengurus Lembaga Adat dilakukan, karena :a. berakhimya masa bakti kepengurusan dan tidak

terpilih kembali;

b. berhalangan tetap dan atau meninggal dunia;

c. mengundurkan diri atas kehendak sendiri;

d. pindah di desa atau wilayah lain;dan

e. terlibat dalam masalah hukum yang mempimyaikekuatan tetap.

Page 11: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

(2) Penggantian Pengurus sebagaimana ayat (1) huruf b,hams dinyatakan dengan surat keterangan meninggaldunia dari Rukun Tetangga yang diketahui Kepala Desaatau Liirah.

(3) Penggantian pengums sebagaimana ayat (1) humf c,hams dinyatakan dengan surat pengunduran diri,diketahui oleh Kepala Desa atau Lurah.

(4) Penggantian pengums sebagaimana ayat (1) humf d,hams dinyatakan dengan surat keterangan pindah dariRukun Tetan^a yang diketahui Kepala Desa atau Lurah.

(5) Pergantian pengums sebagaimana Ayat 1 huruf e,dilakukan setelah adanya keputusan tetap daripengadilan.

Pasal 16

(1) Pergantian Pengums Lembaga Adat Desa atau Kelurahanyang berakhir masa bhaktinya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 11 dilakukan berdasarkan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 14.

(2) Pen^antian Ketua Adat sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 ayat (1) huruf a , hams dilakukan dalam rapatMusyawarah Lembaga Adat dan prosesnya sebagaimanadim^sud dalam Pasal 12 dan Pasal 14.

(3) Penggantian Sekretaris dan Pembantu sebagimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf b dan humf cdilakukan dalam forum rapat Musyawarah Lembaga Adatyang dipimpin Kepala Adat.

(4) Penggantian sebagaimana ayat (2) dan (3) diatas,dituangkan dalam Berita Acara dan dilampirkan daftarhadir, disampaikan kepada Kepala Desa atau Lurahimtuk diproses sebagaimana maksud dalam Pasal 12 danPasal 14.

(5) Masa jabatan pengums bam adalah melanjutkan sisawaktu masa jabatan pengums lama yang digantikan;

BAB VII

TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 17

Lembaga Adat mempunyai tugas membina, melestarikandan melindungi budaya dan adat istiadat serta hubunganantar tokoh adat dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan.

Pasal 18

Lembaga Adat dalam melaksanakan tugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 mempunyai fimgsi:

a. menampimg dan penyalur pendapat atau aspirasimasyarakat tentang pelestarian yang bersumber dari adatistiadat kepada Pemerintah Desa dan Kelurahan sertamenyelesaikan perselisihan yang menyangkut hukumadat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat;

Page 12: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

b. pemberdayaan pelestarian dan pengembeingan adatistiadat dan kebiasaan kebiasaan masyarakat dalamrangka memperkaya budaya masyarakat sertamemberdayakan masyarakat dalam menimjangpenyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan,pelaksanaan pembangunan dan pembinaankemasyarakatan; dan

c. penciptaan hubimgan yang demokratis dan harmonisserta obyektif antara Lembaga Adat dengan PemerintahDesa dan Keliirahan.

BAB VIII

HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN

Pasal 19

(1) Lembaga Adat mempiinyai hak dan wewenang sebagaiberikut;a. mewakili masyarakat adat keluar, yaitu dalam hal

menyangkut kepentingan yang mempengaruhi adat;

b. mengelola hak-hak adat dan harta kekayaan adatuntuk meningkatkan kemajuan dan taraf hidupmasyarakat kearah yang lebih baik;

c. menyelesaikan perselisian antar masyarakat danpelanggaran adat istidat yang dilakukan masyarakatberdasarkan hukum adat yang berlaku di wilayahadat istiadatnya sepanjang penyelesaiannya tidakbertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;dan

d. penyelesaikan perselisihan antar masyarakat danpelan^aran adat istidat yang dimaksud pada ayat (1)huruf c diatur lebih lanjut dengan peraturanadat/kesepakatan adat yang disetujui oleh pihakKesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

(2) Lembaga adat berkewajiban untuk melakukan hal-halsebagai berikut;

a. membantu kelancaran penyelenggaraan pemerintah,pelaksanaan pembangunan dan pembinaankemasyarakatan, terutama dalam pemanfaatan hak-hak adat dan hak kekayaan lembaga adat dengantetap memperhatikan kepentingan masyaraikat adatsetempat;

b. memelihara stabilitas nasional yang sehat dandinamis yang dapat memberikan peluang yang luaskepada aparat Pemerintah, terutama PemerintahDesa dan Kelurahan dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggara pemerintah yang bersih danberwibawa, serta pelaksanaan pembangunan yanglebih berkualitas dan pembinaan kemasyarakatanyang adil dan demokratis;

Page 13: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

c. menciptakan suasana yang menjamin tetapterpeliharanya kebhinekaan masyarakat adat dalamrangka persatuan dan kesatuan bangsa;

d. pakaian dan atribut berpedomain pada ketentuanKesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipnra.

BAB IX

MUSYAWARAH LEMBAGA ADAT

Pasal 20

(1) Musyawarah Lembaga Adat dilakukan paling sedikitsekali dalam setahun untuk membicarakan hal-hal yangberkembang dalam kehidupan masyarakat.

(2) Keputusan Musyawarah Lembaga Adat menjadi normadalam mengatur tata kehidupan masyarakat dan sanksi-sanksi atas pelanggaran sesuai dengan adat istiadat dankebiasaan masyarakat.

(3) Hasil Musyawarah Lembaga Adat dituangkan dalamBerita Acara dan ditetapkan dalam keputusanselanjutnya disampaikan kepada :

a. Bupati Kepala Daerah;

b. Camat;

c. Lurah atau Kepala Desa;dan

d. Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

BABX

HUBUNGAN DAN TATA KERJA

Pasal 21

(1) Hubungan Lembaga Adat desa atau kelurahan danPemerintah Desa bersifat keijasama, konsultatif dankoordinatif.

(2) Hubungan Lembaga Adat dengan lembaga lainnyabersifat koordinatif dan konsultatif.

(3) Hubungan Lembaga Adat dengan Pihak Ketiga bersifatkemitraan / keij asama.

Pasal 22

(1) Dalam melaksanakan tugasnya setiap pengurus LembagaAdat wajib menerapkan prinsip koordinasi dan konsultasibaik dalam lingkup kepengurusan maupun denganlembaga kemasyarakatan lainnya^ Pemerintah Desa atauKelurahan maupun pihak ketiga sesuai dengan bidangtugas dilaksanakan.

(2) Setiap pengurus secara beijenjang melakukanpembinaan, memfasilitasi, mengkoordinasikan sertamemberikan petunjuk bagi unsur yang berada dibawahtanggung jawabnya agar dapat menjalankan tugas danfungsinya sesuai dengan ketentuan peraturan yangberlaku.

Page 14: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

(3) Setiap pengurus secara beijenjang mengikuti petunjiikserta arahan dari Pemerintah Desa atau Kelurahan, sertawajib memiliki data potensi serta permasalahan yangdihadapi masyarakat Desa atau Kelurahan danbertanggung jawab kepada Kepala Desa atau Lurahdalam bentuk laporan pelaksanaan tugas.

BAB XI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Bagian PertamaPembinaan Lembaga Adat

Pasal 23

(1) Pembinaan terhadap Lembaga Adat dilakukan secarabeijenjang oleh Bupati, Kesultanan Kutai Kartanegara IngMartadipura, Camat, Lurah dan Kepala Desa, sesuaidengan tingkat kewenangannya.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan upaya untuk mewujudkan tercapainyatujuan pelaksanaan kegiatan Lembaga Adat.

Pasal 24

(1) Pembinaan Bupati dan Kesultanan Kutai Kartanegara IngMartadipura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23ayat (1) meliputi:a. pemberian pedoman tehnis pelaksanaan pembinaan

dan pengembangan Lembaga Adat;

b. penetapan bantuan keuangan untuk pengembanganLembaga Adat;

c. pelatihan dan orientasi lapangan bagi pengurusLembaga Adat;

d. pemberiaan bimbingan dan konsultasi tehnis dalamrangka pelaksanaan kegiatan Lembaga Adat;

e. pemberian penghargaan atas prestasi yang telahdilakukan pengurus lembaga adat, dalam skalaTingkat Kabupaten, yang bentuk dan jenispenghargaan serta waktu penyerahannya disesu^andengan kondisi lapangan;

f. pembinaan secara berkesinambungan dalam berbagaibentuk, seperti : petunjuk tehnis, temu karya, temuwicara, pelatihan penyegaran, pelatihan keterampilan,pemberian stimulant, studi banding, kunjungan keijadan rapat umum/khusus.

(2) Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dibentuk Tim Fasilitasi Tingkat Kabupatenyang terdiri dari Satuan Keija Perangkat Daerah danKesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yangditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Page 15: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

(3) Sekretariat Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2)berada pada Badan Pemberdayaan Masyarakat danPemerintahan Desa Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pasal 25

(1) Pembinaan Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal23 ayat (1) meliputi:a. pemberian fasilitasi kepada Pemerintah Desa atau

Kelmrahan, serta Lembaga Kemasyarakatan lainnyauntuk pengembangan Lembaga Adat;

b. pemberian fasilitasi atas pelaksanaan tugas danfungsi Lembaga Adat;

c. pemberian fasilitasi kegiatan Lembaga Adat dalammusyawarah pembangunan di Desa atau diKelurahan;

d. pemberian fasilitasi pelaksanaan keijasama antaraLembaga Adat dan Lembaga tehnis, dalammelaksanakan tugas dan fungsinya;dan

e. pemberian penghargaan atas prestasi yang dilakukanLembaga Adat untuk tingkat Kecamatan;

(2) Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Camat dibantu Lembaga Adat Kecamatanuntuk melaksanakan pembinaan sehari-hari, denganberkoordinasi dengan instansi terkait;

Pasal 26

(1) Pembinaan Kepala Desa atau Lurah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) meliputi:

a. pemberian fasilitasi pembentukan dan penetapanpengurus Lembaga Adat dengan Surat Keputusan;

b. pemberian dan penetapan alokasi dana dari AnggaranPendapatan dan Belanja Desa (APBDes) atauanggaran kelurahan untuk operasional kegiatanlembaga adat;

0. pemberian fasilitasi pelaksanaan kegiatan LembagaAdat dalam pemberdayaan masyarakat danpembangunan;

d. pemberian fasilitasi Lembaga Adat dalam rangkapengembangan partisifasi masyarakat melaluiswadaya dan gotong royong;dan

e. pemberian penghargaan atas prestasi yang telahdilakukan Lembaga Adat di Tingkat Desa atauKelurahan.

(2) Dalam melakukan pembinaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b dan huruf c Kepala Desa atauLurah menugaskan Perangkat Desa atau Kelurahanuntuk berkoordinasi dengan Lembaga Kemasyarakatanterkait.

Page 16: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

Bagian KeduaPengawasan Lembaga Adat

Pasal 27

(1) Bupati, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura,Caihat, Lurah dan Kepala Desa melakukan pengawasanatas pelaksanaan kegiatan Lembaga Adat secarabeijenjang sesuai dengan tingkat kewenangannya.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditujukan imtuk menjamin agar pelaksanaan kegiatanLembaga Adat beijalan secara efektif dan efisien, sesuaidengan pembinaan dan rencana yang telah ditetapksin;

Bagian KetigaMonitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 28

Pengawasan atas pelaksanaan kegiatan Lembaga Adatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, dilakukan melaluikegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 29

(1) Kegiatan Monitoring sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 bertujuan untuk :

a. mengetahui keberadaan pelaksanaan kegiatanLembaga Adat dan pembinaannya;

b. memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalamkegiatan tersebut teleih menjgileinkan peran danfungsinya sesuai tugas masing-masing;dan

c. mengetahui proses pelaksanaan kegiatan LembagaAdat dan pembinaannya;

(2) Kegiatan Monitoring sebagaimaina dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui:

a. monitoring secara rutin terhadap Lembaga Adat, atasperkembangan kegiatan yang sedang berlangsung,agar dapat beijalan sesuai dengan rencana dan basilyang diharapkan;dan

b. kegiatan dilakukan secara bersama antara Instansidan lembaga terkait.

Pasal 30

(1) Kegiatan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalamPasal 28, bertujuan untuk mengetahui kesiapan,hambatan, peluang dan tingkat keberhasilanpelaksanaan ke^atan Lembaga Adat dan pembinaannya,dalam rangka pemberdayaan masyarakat danpembangunan, sebagai bahan acuan upaya perbaikanserta penyempumaan.

Page 17: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

(2) Kegiatan Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui:

a. menilai dan memeriksa kembali pelaksanaan kegiatanLembaga Adat dan pembinaannya dalam tugas danfungsinya;dan

b, evaluasi awal, saat beijalan, dan akhir setiap periodekegiatan Lembaga Adat.

(3) Kegiatan Evaluasi sebagaimana dimkasud pada ayat (2)dilakukan oleh masyarakat, Lembaga Adat, PemerintahDesa, Kecamatan, Pemerintah Kabupaten danKesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Pasal 31

(1) Kegiatan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 bertujuan untuk menginformasikan berbagaimasukan, proses, kendala serta tingkat hasil sebagaibahan dokumen perkembangan pelaksanaan kegiatan.

(2) Kegiatan Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui;

a. pencapaian hasil kineija yang sekaligus merupakanbentuk pertanggungjawaban dari pelaksanaankegiatan Lembaga Adat, pembinaan dan pengawasandalam tugas dan fuingsinya;

b. laporan dibuat setiap bulan, triwulan, semester, satutahunan, dan akhir masajabatan/kegiatan, dan atausewaktu-waktu bila diperlukan;

(3) Kegiatan Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dilakukan secara beijenjang, yaitu :

a. Kepala Adat melaporkan kegiatan, pembinaan, danpengendalian Lembaga Adat kepada Kepala Desa atauLurah dengan pokok laporan meliputi: pendahuluan,hasil kegiatan, permasalahan, rekomendasi, sarandan penutup;

b. Lurah atau Kepala Desa melaporkan kegiatan,pembinaan, dan pengendalian Lembaga Adat kepadaCamat dengan pokok pelaporan meliputi:pendahuluan, hasil kegiatan, permasalahan,rekomendasi, saran dan penutup;dan

c. Camat melaporkan kegiatan, pembinaan, danpengendalian Lembaga Adat kepada Bupati denganpokok pelaporan meliputi : pendahuluan, hasilkegiatan, permasalahan, rekomendasi, saran danpenutup.

Page 18: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

BAB XII

PERLINDUNGAN

Pasal 32

(1) Pemerintah dan masyarakat berkewajiban melindungi,menghormati dan melestarikan adat istiadat danLembaga Adat dalam upaya memperkaya kebudayaandaerah maupun kebudayaan nasional.

(2) Pemerintah dan masyarakat berkewajiban melestarikankekayaan dan aset, benda-benda penin^alan adat yangmemiliki nilai sejarah.

BAB XIII

SUMBER DANA

Pasal 33

Sumber Dana Lembaga Adat Desa atau Kelurahan dapatdiperoleh dari:

a. swadaya Masyarakat;

b. bagian dari anggaran Pendapatan dan Belanja Desa(APBDes);

c. bantuan Pemerintah, Pemerintah Propinsi, danPemerintah Kabupaten;

d. bantuan lainnya yang dian^ap sah dan tidak mengikat;

e. adanya keijasama dengan badan usaha lainnya(Pihak III).

BAB XIV

KEKAYAAN LEMBAGA ADAT

Pasal 34

(1) Kekayaan Lembaga Adat Desa atau Kelurahan dapatberasal dari harta kekayaan Lembaga adat sendiri atauhibah dari Pemerintah, Kesultanan Kutai Kartanegara IngMartadipura atau pihak ketiga dengan jenis barang yangbergerak atau tidak bergerak seperti bangunan rumahadat, kendaraan, tanah dan barang-barang peninggalansejarah.

(2) Kekayaan sebagaimana ayat (1) hams dilengkapi denganbukti kepemiUkan yang sah dari pemerintah.

Page 19: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

BAB XV

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 35

(1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, makaPeraturan Pembentukan lembaga Adat Desa danKelurahan yang bertentangan dengan Peraturan Bupatiini dinyatakan tidak berlaku.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati inisepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebihlanjut.

BAB XVI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 36

(1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, bagi PengurusLembaga Adat Desa atau Kelurahan yang beliim berakhirmasa bhaktinya tetap melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya hingga berakhir masa baktinya.

(2) Pengurus Lembaga Adat Desa atau Kelurahan yangpengangkatannya disahkan melalui Surat KeputusanBupati, dikarenakan suatu hal mengundurkan diri untukpergantian antar waktu pengurus Lembaga Adat tersebutditetapkan dan disahkan dengan Surat KeputusanKepala Desa atau Lurah.

(3) Bagi Pengurus lembaga Adat Desa dan Kelurahan yangberakhir masa bhaktinya untuk pengisian kepengurusanLembaga Adat Desa atau Kelurahan tersebut,dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Bupatiini.

(4) Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Bupati iniPemerintah Kabupaten dan Kesultanan KutaiKartanegara Ing Martadipura akan melakukan evaluasikembali terhadap lembaga-lembaga Adat di KutaiKartanegara.

Page 20: BUPATI KUTAI KARTANEGARA › Home › Download › 66691 › PERBUP NO … · pada hukum adat atau adat istiadat yang diakui keabsahannya oleh warga masyarakat tersebut dan warga

BAB XVII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 37

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahiiinya,memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannyadalam Berita Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ditetapkan di Tenggarongpada tanggal 27 April 2016

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

ttd

RITA WIDYASARI

Diundangkan di Tenggarongpada tan^al 28 April 2016

Plt.S£KRETARI8 DAERAH

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

ttd

Ir.H.MARLI. M.Si

NIP 19590206 198802 1 002

BERITA DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2016

NOMOR 21

Salinan Sesuai Dengan AslinyaSekretatiat Kabupaten Kutai Kartanegara

Kepala Bagian Hukum

O. SH

NIP. 197806OT 200212 1 002