BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN DENGAN...

25
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten dan Pasal 4 Peraturan Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Transcript of BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN DENGAN...

BUPATI KLATEN

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI KLATEN

NOMOR 35 TAHUN 2017

TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN

FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KLATEN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5

Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kabupaten Klaten dan Pasal 4 Peraturan

Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten,

maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang

Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Daerah Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

2

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5679);

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016

tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas

Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017

tentang pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang

Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah;

3

12. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kabupaten Klaten (Lembaran Daerah

Kabupaten Klaten Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Klaten Nomor 138);

13. Peraturan Bupati Klaten Nomor 36 Tahun 2016 tentang

Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Klaten (Berita Daerah Kabupaten Klaten

Tahun 2016 Nomor 32);

14. Peraturan Bupati Klaten Nomor 46 Tahun 2016 tentang

Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi

serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten

(Berita Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2016 Nomor

42);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PEMBENTUKAN KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI

TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT

PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KLATEN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Klaten.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Klaten.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten.

5. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

7. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

8. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah

organisasi yang melaksanakan kegiatan teknis operasional tertentu

4

pada Dinas Kesehatan.

9. Kepala UPTD adalah Kepala UPTD pada Dinas Kesehatan Kabupaten

Klaten.

10. Unit Laboratorium adalah UPTD pada Dinas Kesehatan.

11. Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat adalah UPTD pada Dinas

Kesehatan.

12. Unit Instalasi Farmasi adalah UPTD pada Dinas Kesehatan.

13. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat PUSKESMAS

adalah UPTD pada Dinas Kesehatan.

14. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan

tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada

keahlian dan keterampilan tertentu.

15. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk UPTD:

a. Unit Laboratorium Kelas A;

b. Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Kelas A;

c. Unit Instalasi Farmasi Kelas A;

d. PUSKESMAS, terdiri dari:

1. PUSKESMAS Prambanan;

2. PUSKESMAS Kebondalem Lor;

3. PUSKESMAS Gantiwarno;

4. PUSKESMAS Wedi;

5. PUSKESMAS Bayat;

6. PUSKESMAS Cawas I;

7. PUSKESMAS Cawas II;

8. PUSKESMAS Trucuk I;

9. PUSKESMAS Trucuk II;

10. PUSKESMAS Kalikotes;

11. PUSKESMAS Kebonarum;

12. PUSKESMAS Jogonalan I;

13. PUSKESMAS Jogonalan II;

14. PUSKESMAS Manisrenggo;

15. PUSKESMAS Karangnongko;

5

16. PUSKESMAS Ngawen;

17. PUSKESMAS Ceper;

18. PUSKESMAS Jambukulon;

19. PUSKESMAS Pedan;

20. PUSKESMAS Karangdowo;

21. PUSKESMAS Juwiring;

22. PUSKESMAS Wonosari I;

23. PUSKESMAS Wonosari II;

24. PUSKESMAS Delanggu;

25. PUSKESMAS Polanharjo;

26. PUSKESMAS Karanganom;

27. PUSKESMAS Tulung;

28. PUSKESMAS Majegan;

29. PUSKESMAS Jatinom;

30. PUSKESMAS Kayumas;

31. PUSKESMAS Kemalang;

32. PUSKESMAS Klaten Selatan;

33. PUSKESMAS Klaten Tengah; dan

34. PUSKESMAS Klaten Utara.

(2) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Unit Pelaksana

Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.

BAB III

UNIT LABORATORIUM

Bagian Kesatu

Kedudukan dan Susunan Organisasi

Pasal 3

(1) Unit Laboratorium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)

huruf a, merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional di

bidang laboratorium klinik dan laboratorium air.

(2) Unit Laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin

oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas, secara teknis melalui Kepala Bidang

terkait dan secara administrasi melalui Sekretaris.

Pasal 4

(1) Susunan Organisasi Unit Laboratorium terdiri dari:

6

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha; dan

c. Jabatan Fungsional.

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin

oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Unit Laboratorium.

(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin

oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan

bertanggung jawab kepada Kepala Unit Laboratorium.

(4) Bagan Organisasi Unit Laboratorium sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua

Tugas dan Fungsi

Pasal 5

Unit Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan

teknis operasional Dinas di bidang laboratorium klinik dan laboratorium

air.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Unit

Laboratorium menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional bidang laboratorium

kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang laboratorium

kesehatan;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang laboratorium kesehatan;

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Rincian Tugas

Paragraf 1

Kepala Unit Laboratorium

Pasal 7

7

(1) Kepala Unit Laboratorium mempunyai tugas memimpin pelaksanaan

tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. menyusun program kerja,rencana kerja Unit Laboratorium;

b. melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan pengawasan,

pengendalian pelaksanaan tugas Unit Laboratorium;

c. memeriksa keberlanjutan terhadap kegiatan pemeriksaan kualitas

air, makanan, kimia, air terbatas dan pemeriksaan laboratorium

lainnya di unit laboratorium yang mencakup wilayah kerja se-

Kabupaten Klaten;

d. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik

berkala maupun insidentil laboratorium kesehatan daerah dan

laboratorium PUSKESMAS se-kabupaten Klaten;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi

permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Unit

Laboratorium dan mencari alternatif pemecahan masalah

laboratorium kesehatan daerah dan laboratorium PUSKESMAS se-

Kabupaten Klaten; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala Dinas

sesuai bidang tugasnya.

Paragraf 2

Kepala Subbagian Tata Usaha

Pasal 8

(1) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan,

rumah tangga dan perlengkapan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan, pedoman,

petunjuk teknis ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,

perencanaan evaluasi dan pelaporan;

b. merencanakan kegiatan dan melaksanakan kegiatan di Unit

Laboratorium;

8

c. melakukan pengawasan terhadap kegiatan administrasi urusan

tatausaha, rumah tangga, perlengkapan inventaris/aset, keuangan,

kepegawaian dan kearsipan;

d. mengkoordinasikan, membagi tugas dan memberi petunjuk agar

pelaksanaan tugas berjalan lancar sesuai ketentuan yg berlaku;

e. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan mengevaluasi hasil kerja

untuk pengembangan karier;

f. melakukan koordinasi dan kerja sama dengan unit terkait dalam

rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan mengiventarisasi

permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Unit

Laboratorium dan mencari alternatif pemecahan masalah

laboratorium kesehatan daerah dan laboratorium PUSKESMAS se-

Kabupaten Klaten; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala Dinas

sesuai bidang tugasnya.

BAB IV

UNIT PEMBIAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT

Bagian Kesatu

Kedudukan dan Susunan Organisasi

Pasal 9

(1) Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b, merupakan unsur pelaksana kegiatan

teknis operasional di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat.

(2) Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas secara teknis melalui

Kepala Bidang terkait dan secara administrasi melalui Sekretaris.

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat terdiri

dari:

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha; dan

c. Jabatan Fungsional.

9

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin

oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan

Masyarakat.

(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin

oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan

bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan

Masyarakat.

(4) Bagan Organisasi Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II

Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua

Tugas dan Fungsi

Pasal 11

Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan

sebagian kegiatan teknis operasional Dinas di bidang pembiayaan

kesehatan masyarakat.

Pasal 12

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Unit

Pembiayaan Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan rencana kerja, kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis

di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat;

b. pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan rencana kerja, kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis di bidang pembiayaan kesehatan

masyarakat;

c. pelaksanaan kegiatan Trias Manajemen Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan, yang terdiri dari Manajemen Kepesertaan, Manajemen

Pelayanan Kesehatan dan Manajemen Keuangan;

d. penghitungan dan analisa biaya satuan pelayanan kesehatan;

e. penghitungan dan analisa besaran premi Program Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan;

f. pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan, pengelolaan Sistem

Informasi Manajemen (SIM), pemantauan dan pengawasan, serta

evaluasi di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat;

g. pelaksanaan ketatausahaan; dan

10

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Rincian Tugas

Paragraf 1

Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat

Pasal 13

(1) Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas

memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 11 dan Pasal 12.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. merumuskan rencana kerja, kebijakan, pedoman dan petunjuk

teknis di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

b. melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan rencana kerja,

kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di Unit Pembiayaan

Kesehatan Masyarakat;

c. melaksanakan kegiatan Trias Manajemen Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan, yang terdiri dari Manajemen Kepesertaan, Manajemen

Pelayanan Kesehatan dan Manajemen Keuangan;

d. menyusun draf Keputusaan Bupati/Kebijakan terkait Program

Jaminan Kesehatan Nasional;

e. menyusun dan merumuskan rencana kegiatan dan anggaran Unit

Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

f. melaksanaan perhitungan, pemantauan dan pengawasan serta

evaluasi di Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

g. melaksanakan koordinasi lintas program/lintas sektoral dengan

unit kerja terkait di bidang pembiayaan kesehatan masyarakat;

h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan baik

berkala maupun insidentil;

i. melakukan monitoring dan evaluasi Program Jaminan Kesehatan

Nasional di PUSKESMAS se-Kabupaten Klaten;

j. pelayanan pengaduan masyarakat terkait Program Jaminan

Kesehatan Nasional;

k. sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kecamatan;

l. menghitung estimasi kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional;

11

m. menyusun Perjanjian Kerjasama dan Addendum;

n. menilai sasaran kinerja pegawai di Unit Pembiayaan Kesehatan

Masyarakat; dan

o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan kompetensi.

Paragraf 2

Kepala Subbagian Tata Usaha

Pasal 14

(1) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan,

rumah tangga dan perlengkapan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. menyusun rencana program dan melaksanakan kegiatan

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga,

perlengkapan dan pemeliharaan;

b. menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan,

kebijakan, pedomam dan petunjuk teknis ketatausahaan,

kepegawaian keuangan, urusan umum, perencanaan, evaluasi dan

pedoman;

c. menyusun absensi apel harian (pagi dan siang) pegawai Unit

Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

d. menyiapkan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap

kegiatan administrasi urusan tata usaha, rumah tangga,

perlengkapan, material, investaris dan aset, urusan keuangan,

kepegawaian, surat menyurat, kearsipan dan kegiatan

administrasi lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan;

e. mengkoordinasikan, membagi tugas dan memberi petunjuk

kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar

sesuai ketentuan yang berlaku;

f. menilai hasil kerja bawahan mengevaluasi hasil kerja untuk bahan

pengembangan karier;

g. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja terkait

dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

12

h. mengkoordinasikan dan menyusun laporan kegiatan di Unit

Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

i. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi

permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga,

perlengkapan dan pemeliharaan dan mencari alternatif

pemecahan;

j. mengagendakan surat masuk dan surat keluar;

k. menyusun surat dinas ke PUSKESMAS maupun Perangkat Daerah

lain;

l. mengoperasikan aplikasi SIMAKSI terkait pembuatan Sasaran

Kinerja Pegawai dan Capaian Kinerja Pegawai;

m. menyusun analisis beban kerja, analisis jabatan di Unit

Pembiayaan Kesehatan Masyarakat;

n. mengusulkan dan menghimpun persyaratan kenaikan berkala

atau kenaikan pangkat pegawai di Unit Pembiayaan Kesehatan

Masyarakat;

o. membuat Standar Operasional (SOP) di Unit Pembiayaan

Kesehatan Masyarakat; dan

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

BAB V

UNIT INSTALASI FARMASI

Bagian Kesatu

Kedudukan dan Susunan Organisasi

Pasal 15

(1) Unit Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)

huruf c, merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional di

bidang farmasi alat kesehatan.

(2) Unit Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin

oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas secara teknis melalui Kepala Bidang

terkait dan secara administrasi melalui Sekretaris.

Pasal 16

13

(1) Susunan Organisasi Unit Instalasi Farmasi terdiri dari:

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha; dan

c. Jabatan Fungsional.

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin

oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Unit Instalasi Farmasi.

(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin

oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan

bertanggung jawab kepada Kepala Unit Instalasi Farmasi.

(4) Bagan Organisasi Unit Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tercantum dalam Lampiran III Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua

Tugas dan Fungsi

Pasal 17

Unit Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan

teknis operasional Dinas di bidang farmasi alat kesehatan.

Pasal 18

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Unit

Instalasi Farmasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional bidang pengelolaan farmasi

dan alat kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan farmasi

dan alat kesehatan;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan farmasi dan

alat kesehatan;

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Rincian Tugas

Paragraf 1

Kepala Unit Instalasi Farmasi

Pasal 19

14

(1) Kepala Unit Instalasi Farmasi mempunyai tugas memimpin

pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17

dan Pasal 18.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. merencanakan kegiatan teknis operasional dan kegiatan teknis

penunjang di bidang kefarmasian dan alat-alat kesehatan

berdasarkan rencana strategis dinas;

b. membagi tugas pengelolaan dan administrasi obat dan alat-alat

kesehatan;

c. membimbing pelaksanaan tugas bawahan di Unit Instalasi

Farmasi;

d. memeriksa pelaksanaan tugas bawahan di Unit Instalasi Farmasi;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas sehingga tugas pokok dan fungsi

dapat terselenggara secara optimal dan maksimal dan analisis

hasil kerja guna pengembangan rencana strategis dan rencana

kerja Unit Instalasi Farmasi;

f. melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan

penjagaan mutu obat, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

lainnya;

g. melaksanakan pengamatan, pengawasan dan pemeriksaan mutu

obat sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya;

h. melaksanakan pencatatan dan pelaporan mengenai ketersediaan

dan penggunaan obat, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

lainnya yang ada di Unit Instalasi Farmasi;

i. melaksanakan pemusnahan obat, sediaan farmasi dan perbekalan

lainnya yang sudah tidak memenuhi standart sesuai ketentuan

yang berlaku;

j. melaksanakan penyiapan data untuk penyusunan perencanaan

kebutuhan obat;

k. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja

penyelenggaraan instalasi farmasi;

l. melakukan hubungan kerja dengan unit kerja terkait dalam

rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan

15

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan kompetensi.

Paragraf 2

Kepala Subbagian Tata Usaha

Pasal 20

(1) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan,

rumah tangga dan perlengkapan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. menghimpun, mempelajari peraturan perundangan, kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis ketatausahaan, kepegawaian,

keuangan, urusan umum, perencanaan dan evaluasi;

b. menyusun rencana program dan melaksanakan kegiatan

ketatausahaan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,

perlengkapan dan pemeliharaan;

c. menyiapkan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap

kegiatan administrasi urusan tata usaha, rumah tangga,

perlengkapan, material, inventaris dan aset, urusan keuangan,

kepegawaian, surat menyurat, kerarsipan dan kegiatan

administrasi lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan;

d. mengkoordinasikan, membagi tugas kepada bawahan agar

pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar sesuai ketentuan

yang berlaku;

e. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan

mengevaluasi hasil kerja untuk bahan pengembangan karier

pegawai;

f. melakukan koordinasi dan kerja sama dengan unit kerja terkait

dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

g. mengkoordinasikan dan menyusun laporan kegiatan Unit Instalasi

Farmasi;

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventaris

permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga,

16

perlengkapan dan pemeliharaan serta mencari alternative

pemecahan masalah; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung

sesuai bidang tugasnya.

BAB VI

PUSKESMAS

Bagian Kesatu

Kedudukan dan Susunan Organisasi

Pasal 21

(1) PUSKESMAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d,

merupakan unsur pelaksana kegiatan teknis operasional di bidang

pelayanan kesehatan masyarakat.

(2) PUSKESMAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh

seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas secara teknis melalui Kepala Bidang terkait dan

secara administrasi melalui Sekretaris.

Pasal 22

(1) Susunan Organisasi PUSKESMAS terdiri dari:

a. Kepala;

b. Subbagian Tata Usaha; dan

c. Jabatan Fungsional.

(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin

oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala PUSKESMAS.

(3) Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin

oleh seorang tenaga fungsional senior sebagai ketua kelompok dan

bertanggung jawab kepada Kepala PUSKESMAS.

(4) Bagan Organisasi PUSKESMAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua

Tugas dan Fungsi

Pasal 23

PUSKESMAS mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis

operasional Dinas di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.

17

Pasal 24

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23,

PUSKESMAS menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional bidang pelayanan kesehatan

masyarakat;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang pelayanan

kesehatan masyarakat;

c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pelayanan kesehatan

masyarakat;

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Rincian Tugas

Paragraf 1

Kepala PUSKESMAS

Pasal 25

(1) Kepala PUSKESMAS mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas

dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dan Pasal 24.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. merencanakan program kegiatan PUSKESMAS dengan mengacu

pada rencana dan ketentuan yang berlaku;

b. membagi tugas pelaksanaan program kegiatan kepada bawahan

sesuai dengan bidang maupun kompetensinya sehingga tugas dan

tanggung jawab akan terlaksana dengan baik sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

c. membimbing pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan agar mampu

melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. memeriksa pekerjaan bawahan berdasarkan rencana dan

pencaiapan kerja sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan karier;

e. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan

realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran kegiatan

berikutnya;

18

f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung

sesuai bidang tugasnya.

Paragraf 2

Kepala Subbagian Tata Usaha

Pasal 26

(1) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan,

rumah tangga dan perlengkapan.

(2) Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai

berikut:

a. merencanakan program kegiatan ketatausahaan PUSKESMAS

dengan berkoordinasi dengan Kepala PUSKESMAS serta

memberikan arahan kepada bawahan dengan mengacu pada

rencana maupun kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten

sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b. membagi tugas pelaksanaan program kegiatan kepada bawahan

sesuai dengan bidang maupun kompetensinya sehingga tugas dan

tanggung jawab akan terlaksana dengan baik sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

c. membimbing pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan agar mampu

melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

d. memeriksa pekerjaan bawahan berdasarkan rencana dan

pencapaian kerja sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengembangan karier;

e. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana dan

realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran kegiatan

berikutnya;

f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan;

dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung

sesuai bidang tugasnya.

BAB VII

JABATAN FUNGSIONAL

19

Pasal 27

(1) Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)

huruf c, Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 16 ayat (1) huruf c, Pasal 22

ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan

jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh Kepala Unit dan

secara administratif dikoordinasikan oleh Kepala Subbagian Tata

Usaha.

Pasal 28

(1) Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang

terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang keahliannya,

diangkat dari Pegawai Negeri Sipil berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat

oleh Bupati diantara tenaga fungsional yang ada.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan

peraturan Perundang-undangan.

BAB VIII

TATA KERJA

Pasal 29

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat,

Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS dan Kepala Subbagian

Tata Usaha, melaksanakan tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 30

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit

Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala

20

PUSKESMAS menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi

dengan yang dipimpinnya.

Pasal 31

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat,

Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS melaksanakan sistem

pengendalian internal di lingkungan masing-masing.

Pasal 32

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat,

Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS bertanggungjawab

memimpin dan mengkoordinasikan bawahan dan memberikan pengarahan

serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 33

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat,

Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS dalam melaksanakan

tugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap satuan organisasi

di bawahnya.

BAB IX

ESELONISASI, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN

Pasal 34

(1) Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan

Masyarakat dan Kepala Unit Instalasi Farmasi merupakan jabatan

struktural eselon IVa atau jabatan pengawas.

(2) Kepala PUSKESMAS dijabat oleh pejabat fungsional tenaga kesehatan

yang diberikan tugas tambahan.

(3) Kepala Sub Bagian Tata Usaha merupakan jabatan struktural eselon

IVb atau jabatan pengawas.

Pasal 35

Kepala Unit Laboratorium, Kepala Unit Pembiayaan Kesehatan Masyarakat,

Kepala Unit Instalasi Farmasi, Kepala PUSKESMAS dan Kepala Subbagian

Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

21

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 36

Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Klaten

Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten (Berita Daerah Kabupaten

Klaten Tahun 2010 Nomor 38) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 37

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Kabupaten Klaten.

Ditetapkan di Klaten

pada tanggal, 14 September 2017

Plt.BUPATI KLATEN,

Cap

ttd

SRI MULYANI

Diundangkan di Klaten

pada tanggal, 14 September 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLATEN,

Cap

ttd

JAKA SAWALDI

BERITA DAERAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017 NOMOR 36

22

JABATAN FUNGSIONAL

SUB. BAGIAN

TATA USAHA

BUPATI KLATEN,

SUNARNA

BAGAN ORGANISASI

UNIT LABORATORIUM PADA DINAS

KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 28 TAHUN 2008 TANGGAL 2 SEPTEMBER 2008

KEPALA UPTD

SUB. BAGIAN

TATA USAHA

Plt. BUPATI KLATEN,

Cap ttd

SRI MULYANI

LAMPIRAN I

PERATURAN BUPATI KLATEN

NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN

SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN

FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT

PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN

KLATEN

23

BAGAN ORGANISASI

UNIT PEMBIAYAAN KESEHATAN

MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KLATEN

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN

TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL

Plt. BUPATI KLATEN, Cap

ttd

SRI MULYANI

LAMPIRAN II

PERATURAN BUPATI KLATEN

NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN

SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN

FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT

PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN

KLATEN

24

BAGAN ORGANISASI

UNIT INSTALASI FARMASI PADA DINAS

KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN

TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL

Plt. BUPATI KLATEN,

Cap ttd

SRI MULYANI

LAMPIRAN III

PERATURAN BUPATI KLATEN

NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN

SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN

FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT

PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN

KLATEN

25

BAGAN ORGANISASI

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

KLATEN

KEPALA UPTD

SUBBAGIAN

TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL

Plt. BUPATI KLATEN, Cap

ttd

SRI MULYANI

LAMPIRAN IV

PERATURAN BUPATI KLATEN

NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PEMBENTUKAN KEDUDUKAN

SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN

FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT

PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN

KLATEN