BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... ·...

39
PE PENCEGAHAN VIRUSD D Menimbang Mengingat BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARA ERATURAN DAERAH KABUPAT NOMOR 9 TAHUN 20 TENTANG N DAN PENANGGULANGAN HU DAN ACQUIRED IMMUNE DEFI DENGAN RAHMAT TUHAN YAN BUPATI BOGOR, : a. bahwa epidemi Huma Acquired Immune De Bogor dari perilaku berisiko rendah se memerlukan tindaka percepatan upaya pencegahan da Immunodeficiency V Deficiency Syndromese b. bahwa berdasarkan dimaksud dalam huru daerah tentangPenc Human Immunodeficie Deficiency Syndrome. : 1. Pasal 18 ayat (6) Republik Indonesia Ta 2. Undang-Undang Nom Pembentukan Daera Lingkungan Propinsi Republik Indonesia sebagaimana telah d Nomor 4 Tahun Kabupaten Purwaka Dengan Mengubah U 1950 tentang P Kabupaten Dalam Lin (Lembaran Negara Re Nomor 31, Tambaha Indonesia Nomor 2851 3. Undang-Undang Nom Asasi Manusia (Lemba Tahun 1999 Nomor 16 Republik Indonesia No AT TEN BOGOR 015 UMAN IMMUNODEFICIENCY ICIENCY SYNDROME NG MAHA ESA, , an Immunodeficiency Virus d eficiency Syndromedi Kabupat berisiko tinggi kepada perilak emakin meningkat, sehing an, pendekatan khusus d penanggulangan mela an penanggulanganHum Virusdan Acquired Immu ecaraoptimal; n pertimbangan sebagaima uf a, perlu membentuk peratur cegahan dan Penanggulang ency Virusdan Acquired Immu Undang-Undang Dasar Nega ahun 1945; mor 14 Tahun 1950 tenta ah-Daerah Kabupaten Dala Djawa Barat (Berita Nega Tahun 1950 Nomor diubah dengan Undang-Unda 1968 tentang Pembentuk arta dan Kabupaten Suba Undang-Undang Nomor14 Tahu Pembentukan Daerah-Daer ngkungan Propinsi Djawa Bar epublik Indonesia Tahun 19 an Lembaran Negara Repub 1); mor 39 Tahun 1999 tentang H baran Negara Republik Indones 65, Tambahan Lembaran Nega omor 3886); 4. Undang SALINAN dan ten ku gga dan alui man une ana ran gan une ara ang am ara 8) ang kan ang un rah rat 968 blik Hak sia ara g…

Transcript of BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... ·...

Page 1: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

BUPATI BOGORPROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANGPENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY

VIRUSDAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BOGOR,Menimbang : a. bahwa epidemi Human Immunodeficiency Virus dan

Acquired Immune Deficiency Syndromedi KabupatenBogor dari perilaku berisiko tinggi kepada perilakuberisiko rendah semakin meningkat, sehinggamemerlukan tindakan, pendekatan khusus danpercepatan upaya penanggulangan melaluipencegahan dan penanggulanganHumanImmunodeficiency Virusdan Acquired ImmuneDeficiency Syndromesecaraoptimal;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu membentuk peraturandaerah tentangPencegahan dan PenanggulanganHuman Immunodeficiency Virusdan Acquired ImmuneDeficiency Syndrome.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kabupaten DalamLingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 1950 Nomor 8)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 4 Tahun 1968 tentang PembentukanKabupaten Purwakarta dan Kabupaten SubangDengan Mengubah Undang-Undang Nomor14 Tahun1950 tentang Pembentukan Daerah-DaerahKabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2851);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HakAsasi Manusia (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3886);

4. Undang…

SALINAN

BUPATI BOGORPROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANGPENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY

VIRUSDAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BOGOR,Menimbang : a. bahwa epidemi Human Immunodeficiency Virus dan

Acquired Immune Deficiency Syndromedi KabupatenBogor dari perilaku berisiko tinggi kepada perilakuberisiko rendah semakin meningkat, sehinggamemerlukan tindakan, pendekatan khusus danpercepatan upaya penanggulangan melaluipencegahan dan penanggulanganHumanImmunodeficiency Virusdan Acquired ImmuneDeficiency Syndromesecaraoptimal;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu membentuk peraturandaerah tentangPencegahan dan PenanggulanganHuman Immunodeficiency Virusdan Acquired ImmuneDeficiency Syndrome.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kabupaten DalamLingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 1950 Nomor 8)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 4 Tahun 1968 tentang PembentukanKabupaten Purwakarta dan Kabupaten SubangDengan Mengubah Undang-Undang Nomor14 Tahun1950 tentang Pembentukan Daerah-DaerahKabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2851);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HakAsasi Manusia (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3886);

4. Undang…

SALINAN

BUPATI BOGORPROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANGPENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY

VIRUSDAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BOGOR,Menimbang : a. bahwa epidemi Human Immunodeficiency Virus dan

Acquired Immune Deficiency Syndromedi KabupatenBogor dari perilaku berisiko tinggi kepada perilakuberisiko rendah semakin meningkat, sehinggamemerlukan tindakan, pendekatan khusus danpercepatan upaya penanggulangan melaluipencegahan dan penanggulanganHumanImmunodeficiency Virusdan Acquired ImmuneDeficiency Syndromesecaraoptimal;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu membentuk peraturandaerah tentangPencegahan dan PenanggulanganHuman Immunodeficiency Virusdan Acquired ImmuneDeficiency Syndrome.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kabupaten DalamLingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 1950 Nomor 8)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 4 Tahun 1968 tentang PembentukanKabupaten Purwakarta dan Kabupaten SubangDengan Mengubah Undang-Undang Nomor14 Tahun1950 tentang Pembentukan Daerah-DaerahKabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2851);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HakAsasi Manusia (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3886);

4. Undang…

SALINAN

BUPATI BOGORPROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANGPENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY

VIRUSDAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BOGOR,Menimbang : a. bahwa epidemi Human Immunodeficiency Virus dan

Acquired Immune Deficiency Syndromedi KabupatenBogor dari perilaku berisiko tinggi kepada perilakuberisiko rendah semakin meningkat, sehinggamemerlukan tindakan, pendekatan khusus danpercepatan upaya penanggulangan melaluipencegahan dan penanggulanganHumanImmunodeficiency Virusdan Acquired ImmuneDeficiency Syndromesecaraoptimal;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu membentuk peraturandaerah tentangPencegahan dan PenanggulanganHuman Immunodeficiency Virusdan Acquired ImmuneDeficiency Syndrome.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kabupaten DalamLingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 1950 Nomor 8)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 4 Tahun 1968 tentang PembentukanKabupaten Purwakarta dan Kabupaten SubangDengan Mengubah Undang-Undang Nomor14 Tahun1950 tentang Pembentukan Daerah-DaerahKabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2851);

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HakAsasi Manusia (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3886);

4. Undang…

SALINAN

Page 2: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 2 -

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4301);

5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentangPraktek Kedokteran (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 116, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentangKepariwisataan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4966);

7. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5062);

8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5063);

9. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentangRumah Sakit (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5072);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentangTenaga Kesehatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1996 Nomor 49, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 tentangPelayanan Darah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 18, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5197);

14. Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentangPembentukan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional;

15. Peraturan …

Page 3: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 3 -

15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor68/MEN/IV/2004 tentang Pencegahan danPenanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja;

16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2014tentang Pedoman Pelayanan Konseling dan TestingHIV/AIDS Secara Sukarela (Voluntary Conselling andTesting);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun2007 tentang Pedoman Umum Pembentukan KomisiPenanggulangan AIDS dan Pemberdayaan MasyarakatDalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS diDaerah;

18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 760 Tahun 2007tentang Penetapan Lanjutan Rumah Sakit RujukanBagi Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA);

19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008tentang Rekam Medik;

20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 Tahun 2008tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;

21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012tentang Rahasia Kedokteran;

22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013tentang Penanggulangan HIV dan AIDS;

23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2013tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibuke Anak (PPIA);

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12Tahun 2012 tentang Pencegahan dan PenanggulanganHuman Immunodeficiency Virus (HIV) dan AcquiredImmune Deficiency Syndrome(AIDS) (Lembaran DaerahProvinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor 12 Seri E,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa BaratNomor 126).

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR

danBUPATI BOGORMEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENCEGAHAN DANPENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCYVIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCYSYNDROME

BAB I …

Page 4: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 4 -

BAB IKETENTUAN UMUM

Bagian KesatuDefinisiPasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Bogor.

2. Pemerintah Daerahadalah Pemerintah KabupatenBogor.

3. Bupati adalah Bupati Bogor.

4. Pencegahan adalah upaya yang dilakukan agarseseorang tidak tertular HIV dan AIDSmelalui kegiatanpromotif dan preventif.

5. Penanggulangan adalah segala upaya yang meliputipelayanan diagnosis, kuratif dan rehabilitatif yangditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, angkakematian, membatasi penularan serta penyebaranpenyakit agar wabah tidak meluas ke daerah lain sertamengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya.

6. Human Immunodeficiency Virusyang selanjutnyadisingkat HIV adalah Virus yang menyebabkanAcquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

7. Acquired Immuno Deficiency Syndromeyangselanjutnya disingkat AIDS adalah suatu kumpulangejala berkurangnya kemampuan pertahanan diriyang disebabkan oleh masuknya virus HIV dalamtubuh seseorang.

8. Orang Dengan HIV dan AIDS yang selanjutnyadisingkat ODHA adalah orang yang telah terinfeksivirus HIV.

9. Infeksi Menular Seksual yang selanjutnya disingkatIMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubunganseksual secara vaginal, anal (lewat anus) dan oral(dengan mulut).

10. Tes HIV atas Inisiatif Pemberi Pelayanan Kesehatandan Konseling yang selanjutnya disingkat TIPK adalahtes HIV dan konseling yang dilakukan kepadaseseorang untuk kepentingan kesehatan danpengobatan berdasarkan inisiatif dari pemberipelayanan kesehatan.

11. Konseling dan Tes HIV Sukarela yang selanjutnyadisingkat KTS adalah proses konseling sukarela dantes HIV atas inisiatif individu yang bersangkutan.

12. Konseling adalah komunikasi informasi untukmembantu klien/pasien agar dapat mengambilkeputusan yang tepat untuk dirinya dan bertindaksesuai keputusan yang dipilihnya.

13. Surveilans …

Page 5: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 5 -

13. Surveilans Epidemiologi adalah pemantauan dananalisa sistematis terus menerus terhadap penyakitatau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yangmempengaruhinya untuk melakukan tindakanpenanggulangan yang efektif dan efisien.

14. Populasi Kunci adalah kelompok masyarakat yangmenentukan keberhasilan program pencegahan danpengobatan, meliputi orang-orang berisiko tertularatau rawan tertular karena perilaku seksual berisikoyang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak steril,serta orang-orang yang rentan karena pekerjaan danlingkungan terhadap penularan HIV serta ODHA.

15. Populasi Umum adalah kelompok masyarakat yangtidak termasuk dalam populasi kunci.

16. Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bogor yangselanjutnya disebut KPA Daerah adalah lembagaPemerintah Daerah yang bersifat nonstruktural danmultisektor yang menangani permasalahan HIV danAIDS di Kabupaten Bogor.

Bagian KeduaAsas

Pasal 2Pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSdiselenggarakan dengan berasaskan:

a. Ketuhanan Yang Maha Esa;

b. perikemanusiaan;

c. manfaat;

d. perlindungan;

e. penghormatan terhadap hak asasi manusia;

f. keadilan; dan

g. nondiskriminasi.

Bagian KetigaMaksud dan Tujuan

Paragraf 1MaksudPasal 3

Maksud dilaksanakannya pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS adalah untuk menekanlaju epidemi HIV dan AIDS pada populasi kunci danpopulasi umum, melalui penyediaan dan penyebarluasaninformasi serta menciptakan suasana kondusif,penyediaan pelayanan perawatan, dukungan danpengobatan kepada ODHA secara komprehensif, denganmeningkatkan peran masyarakat dan mengembangkankemitraan.

Paragraf …

Page 6: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 6 -

Paragraf 2TujuanPasal 4

Tujuan pengaturan pencegahan dan penanggulangan HIVdan AIDS adalah:

a. menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru;

b. menurunkan hingga meniadakan kematian yangdisebabkan oleh keadaanyang berkaitan dengan AIDS;

c. meniadakan diskriminasi terhadap ODHA;

d. meningkatkan kualitas hidup ODHA; dan

e. mengurangi dampak sosial ekonomi dari penyakit HIVdan AIDS padaindividu, keluarga dan masyarakat.

Bagian KeempatSasaranPasal 5

Sasaran pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS,meliputi:

a. peningkatan program pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS pada populasi kuncidan populasi umum;

b. perlindungan terhadap populasi umum yang rentanpenularan HIV dan AIDS akibat pekerjaan danlingkungannya;

c. peningkatan kesadaran masyarakat sejakdiniterutama pada kelompok umur 14(empat belas)sampai dengan 49(empat puluh Sembilan) tahununtuk mengetahui tentang pencegahan dan penularanHIV dan AIDS; dan

d. peningkatan kesadaran ODHA untuk melakukanpencegahan dan penanggulangan risiko penularansecara mandiri.

Bagian KelimaRuang Lingkup

Pasal 6Ruang lingkup pencegahan dan penanggulangan HIV danAIDS, meliputi:

a. promosi kesehatan;

b. pencegahan;

c. diagnosis; dan

d. pengobatan danrehabilitasi terhadap individu,keluarga, dan masyarakat.

BAB II …

Page 7: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 7 -

BAB IIPRINSIP DAN STRATEGI

Pasal 7Dalam penanggulangan HIV dan AIDS harus menerapkanprinsip sebagai berikut:

a. memperhatikan nilai-nilai agama, budaya, dan normakemasyarakatan;

b. menghormati harkat dan martabat manusia sertamemperhatikan keadilan dan kesetaraan gender;

c. kegiatan diarahkan untuk mempertahankan danmemperkokoh ketahanan dan kesejahteraan keluarga;

d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan ditingkat Nasionaldan Provinsi Jawa Barat;

e. kegiatan dilakukan secara sistematis dan terpadu,mulai dari peningkatan perilaku hidup sehat,pencegahan penyakit, pengobatan, perawatan dandukungan bagi yang terinfeksi HIV (ODHA) sertaorang-orang terdampak HIV dan AIDS;

f. kegiatan dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintahberdasarkan kemitraan;

g. melibatkan peran aktif populasi kunci dan ODHA sertaorang-orang yang terdampak HIV dan AIDS; dan

h. memberikan dukungan kepada ODHA dan orang-orang yang terdampak HIV dan AIDS agar dapatmempertahankan kehidupan sosial ekonomi yanglayak dan produktif.

BAB IIITUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

PEMERINTAH DAERAHPasal 8

(1) Tugas dan tanggungjawab pemerintah daerah dalampencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSmeliputi:

a. melakukan penyelenggaraaan berbagai upayapencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS;

b. menyelenggarakan penetapan situasi epidemik HIVtingkat daerah;

c. menjamin ketersediaan fasilitas pelayanankesehatan tingkat primer dan rujukan dalammelakukan pencegahan dan penanggulangan HIVdan AIDS sesuai dengan kemampuan; dan

d. menyelenggarakan sistem pencatatan, pelaporandan evaluasi dengan memanfaatkan sisteminformasi.

(2) Ketentuan …

Page 8: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 8 -

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas dantanggungjawab pemerintah daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanBupati.

Pasal 9(1) Pemerintah Daerah menyusun Strategi Pencegahan

dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Daerah,berpedoman pada Strategi dan Rencana Aksi NasionalPenanggulangan HIV dan AIDS.

(2) Strategi Pencegahan dan Penanggulangan HIV danAIDS di Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1),paling sedikit memuat:

a. kebijakan, strategi dan langkah-langkahpencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS;

b. pembentukan, kedudukan, tugas dan fungsi sertatata kerja KPA Daerah;

c. peran dan tanggungjawab ODHA;

d. pemberdayaan ODHA, populasi kunci dan populasiumum dalam pencegahan dan penanggulanganHIV dan AIDS;

e. mekanisme pencegahan dan penanggulangan HIVdan AIDS;

f. bentuk serta jenis program dan kegiatanpencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSyang dapat diberikan oleh Pemerintah Daerah;

g. sumber pendanaan; dan

h. hal-hal lainnya yang bersifat strategis.

BAB IVKEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

Bagian KesatuPencegahan

Pasal 10Pemerintah Daerah melakukan pencegahan penularanHIV dan AIDS, melalui:

a. promosi kesehatan;

b. pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksual;

c. pencegahan penularan HIV melalui hubungan nonseksual;

d. pencegahan penularan HIV dari ibu ke anaknya;

e. pencegahan penularan pada calon pengantin; dan

f. pencegahan penularan HIV di perusahaan.

Paragraf …

Page 9: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 9 -

Paragraf 1Promosi Kesehatan

Pasal 11(1) Promosi kesehatan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10 huruf a ditujukan untuk meningkatkanpengetahuan yang benar dan komprehensif mengenaipencegahan penularan HIV dan menghilangkan stigmaserta diskriminasi.

(2) Promosi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diberikan dalam bentuk advokasi, bina suasana,pemberdayaan, kemitraan dan peran serta masyarakatsesuai dengan kondisi sosial budaya serta didukungkebijakan publik.

(3) Promosi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tenaga nonkesehatan terlatih.

(4) Sasaran promosi kesehatan meliputi pembuatkebijakan, sektor swasta, organisasi kemasyarakatandan masyarakat.

(5) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4)diutamakan pada populasi sasaran dan populasikunci.

(6) Populasi sasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5)merupakan populasi yang menjadi sasaran program.

(7) Populasi kunci sebagaimana dimaksud pada ayat (5)meliputi:

a. pengguna narkotika psikotropika dan zat adiktif(napza) suntik;

b. Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung maupun tidaklangsung;

c. pelanggan/pasangan seks WPS;

d. gay, waria, dan Laki-laki pelanggan/pasanganSeks dengan sesama Laki (LSL); dan

e. warga binaan lapas/rutan.

Pasal 12(1) Promosi kesehatan dapat dilakukan terintegrasi

dengan pelayanan kesehatan maupun programpromosi kesehatan lainnya.

(2) Promosi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputi:

a. iklan layanan masyarakat;

b. kampanye penggunaan kondom pada setiaphubungan seks berisiko penularan penyakit;

c. promosi kesehatan bagi remaja dan dewasa muda;

d. peningkatan …

Page 10: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 10 -

d. peningkatan kapasitas dalam promosi pencegahanpenyalahgunaan napza dan penularan HIV kepadatenaga kesehatan, tenaga non kesehatan yangterlatih; dan

e. program promosi kesehatan lainnya.

(3) Promosi kesehatan yang terintegrasi pada pelayanankesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diutamakan pada pelayanan:

a. kesehatan peduli remaja;

b. kesehatan reproduksi dan keluarga berencana;

c. pemeriksaan asuhan antenatal;

d. infeksi menular seksual;

e. rehabilitasi napza; dan

f. tuberkulosis.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman teknispromosi kesehatan penanggulangan HIV dan AIDSdiatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Paragraf 2Pencegahan Penularan HIV Melalui Hubungan Seksual

Pasal 13(1) Pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksual

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b,merupakan berbagai upaya untuk mencegahseseorang terinfeksi HIV dan/atau penyakit IMS lainyang ditularkan melalui hubungan seksual.

(2) Pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksualdilaksanakan terutama di tempat yang berpotensiterjadinya hubungan seksual berisiko.

(3) Pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksualdilakukan dengan 4 (empat) kegiatan yang terintegrasimeliputi:

a. peningkatan peran pemangku kepentingan;

b. intervensi perubahan perilaku;

c. manajemen pasokan perbekalan kesehatanpencegahan; dan

d. penatalaksanaan IMS.

(4) Peningkatan peran pemangku kepentingansebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf aditujukan untuk menciptakan tatanan sosial dilingkungan populasi kunci yang kondusif.

(5) Intervensi perubahan perilaku sebagaimana dimaksudpada ayat (3) hurufb ditujukan untuk memberipemahaman dan mengubah perilaku kelompok secarakolektif dan perilaku setiap individu dalam kelompoksehingga kerentanan terhadap HIV berkurang.

(6) Manajemen …

Page 11: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 11 -

(6) Manajemen pasokan perbekalan kesehatanpencegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf c ditujukan untuk menjamin tersedianyaperbekalan kesehatan pencegahan yang bermutu danterjangkau.

(7) Penatalaksanaan IMS sebagaimana dimaksud padaayat (3) huruf d ditujukan untuk menyembuhkan IMSpada individu dengan memutus mata rantai penularanIMS melalui penyediaan pelayanan diagnosis danpengobatan serta konseling perubahan perilaku.

Pasal 14(1) Pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksual

dilakukan melalui upaya untuk:

a. tidak melakukan hubungan seksual (Abstinensia);

b. setia dengan pasangan (Be Faithful);

c. menggunakan kondom secara konsisten (Condomuse);

d. menghindari penyalahgunaan obat/zat adiktif (noDrug);

e. meningkatkan kemampuan pencegahan melaluiedukasi termasuk mengobati IMS sedini mungkin(Education); dan

f. melakukan pencegahan lain, antara lain melaluisirkumsisi.

(2) Tidak melakukan hubungan seksual sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a ditujukan bagi orangyang belum menikah.

(3) Setia dengan pasangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b berarti hanya berhubungan seksualdengan pasangan tetap.

(4) Menggunakan kondom secara konsisten sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c berarti selalumenggunakan kondom bila berhubungan seksualdengan pasangan tetap yang telah terinfeksi HIVdan/atau IMS.

Paragraf 3Pencegahan Penularan HIV Melalui

Hubungan Non SeksualPasal 15

(1) Pencegahan penularan HIV melalui hubungan nonseksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 hurufc, ditujukan untuk mencegah penularan HIV melaluidarah.

(2) Pencegahan penularan HIV melalui hubungan nonseksual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. uji …

Page 12: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 12 -

a. uji saring darah pendonor;

b. pencegahan infeksi HIV pada tindakan medis dannon medis yang melukai tubuh; dan

c. pengurangan dampak buruk pada pengguna napzasuntik.

(3) Uji saring darah pendonor sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a dilakukan sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan.

(4) Pencegahan infeksi HIV pada tindakan medis dan nonmedis yang melukai tubuh sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b dilakukan dengan penggunaanperalatan steril dan mematuhi standar proseduroperasional serta memperhatikan kewaspadaan umum(universal precaution).

(5) Pengurangan dampak buruk pada pengguna napzasuntik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf cmeliputi:

a. program layanan konseling perubahan perilakuserta dukungan psikososial kepada penggunanapza suntik;

b. mendorong pengguna napza suntik khususnyapecandu opiat menjalani program terapi rumatan;

c. mendorong pengguna napza suntik untukmelakukan pencegahan penularan seksual; dan

d. layanan konseling dan tes HIV sertapencegahan/imunisasi hepatitis.

Paragraf 4Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anaknya

Pasal 16Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anaknyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf d,dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan yang meliputi:

a. pencegahan penularan HIV pada perempuan usiaproduktif;

b. pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan padaperempuan dengan HIV;

c. pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIVke bayi yang dikandungnya; dan

d. pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatankepada ibu dengan HIV beserta anak dan keluarganya.

Pasal 17(1) Terhadap ibu hamil yang memeriksakan kehamilan

harus dilakukan promosi kesehatan dan pencegahanpenularan HIV.

(2) Pencegahan …

Page 13: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 13 -

(2) Pencegahan penularan HIV terhadap ibu hamilsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui pemeriksaan diagnostik HIV dengan tes dankonseling.

(3) Tes dan Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dianjurkan sebagai bagian dari pemeriksaanlaboratorium rutin saat pemeriksaan asuhan antenatalatau menjelang persalinan pada:

a. semua ibu hamil yang tinggal di daerah denganepidemi meluas dan terkonsentrasi; atau

b. ibu hamil dengan keluhan keluhan IMS dantuberkulosis di daerah epidemi rendah.

Pasal 18(1) Ibu hamil dengan HIV dan AIDS serta keluarganya

harus diberikan konseling mengenai:

a. pengobatan HIV dan AIDS kepada ibu;

b. pilihan cara persalinan;

c. pilihan pemberian ASI eksklusif kepada bayihingga usia 6 (enam) bulan atau pemberian susuformula yang dapat diterima, layak, terjangkau,berkelanjutan, dan aman (acceptable, feasible,affordable, sustainable and safe);

d. pemberian susu formula dan makanan tambahankepada bayi setelah usia 6 (enam) bulan;

e. pengobatan pencegahan HIV dan AIDS pada anak;dan

f. pemeriksaan HIV pada anak.

(2) Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (1)sebagai bagian dari standar perawatan bagi ibu hamilyang didiagnosis terinfeksi HIV dan AIDS.

(3) Konseling pemberian ASI dan pemberian makanantambahan kepada bayi setelah usia 6 (enam) bulansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c danhuruf d disertai dengan informasi pemberianimunisasi, serta perawatan bayi baru lahir, bayi dananak balita yang benar.

(4) Pemberian pengobatan HIV dan AIDS sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19Setiap bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV dapatdilakukan tes virologi HIV (DNA/RNA) dimulai pada usia 6(enam) sampai dengan 8 (delapan) minggu atau tesserologi HIV pada usia 18 (delapan belas) bulan ke atas.

Paragraf …

Page 14: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 14 -

Paragraf 5Pencegahan Penularan HIV pada Calon Pengantin

Pasal 20(1) Dalam upaya pencegahan penularan HIV pada calon

pengantin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10huruf e, setiap calon pengantindianjurkanmengikutikonseling HIV pra nikah yang diselenggarakanolehinstansi/lembaga yang terkait.

(2) Setiap calon pengantin dapatmelakukan pemeriksaandarahuntuk HIV.

Paragraf 6Pencegahan Penularan HIV di Perusahaan

Pasal 21(1) Dalam upaya pencegahan penularan HIV di

perusahaansebagaimana dimaksud dalam Pasal 10huruf f, setiap perusahaan wajib menerapkanprosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3)khusus untuk pencegahan dan penanggulangan HIVdan AIDS sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Setiap perusahaan wajib untuk:

a. melakukan komunikasi danmemberikan informasiserta edukasi tentang HIV dan AIDS padakaryawannya;

b. menyediakan tempat media komunikasi, informasidan edukasi yang mudah diakses olehkaryawannya;

c. berperan aktif dalam upaya penanggulangan HIVdan AIDS dengan membantu merujuk ke klinikKTS yang ditunjuk untuk karyawannya; dan

d. memberikan bantuan pada program pencegahandan penanggulangan HIV dan AIDS.

(3) Setiap perusahaandilarang:

a. membuka status HIV karyawannyakecuali untukkepentingan penelitian, medis dan hukum; dan

b. melakukan PHK pada karyawan karena status HIV.

Bagian KeduaPenanggulangan

Pasal 22(1) Kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS terdiri atas:

a. pemeriksaan diagnosis HIV;

b. pengobatan dan perawatan;

c. perawatan...

Page 15: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 15 -

c. perawatan dan dukungan; dan

d. rehabilitasi.

(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diselenggarakan oleh pemerintah daerah danmasyarakat.

Paragraf 1Pemeriksaan Diagnosis HIV

Pasal 23(1) Pemeriksaan diagnosis HIV sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a, dilakukan untukmencegah sedini mungkinterjadinya penularan ataupeningkatan kejadian infeksi HIV.

(2) Pemeriksaan diagnosis HIV sebagaimana dimaksudpada ayat (1)dilakukan berdasarkan prinsipkonfidensialitas, persetujuan, konseling,pencatatan,pelaporan dan rujukan.

(3) Prinsip konfidensial sebagaimana dimaksud pada ayat(2) berarti hasilpemeriksaan harus dirahasiakan danhanya dapat dibuka kepada:

a. yang bersangkutan;

b. tenaga kesehatan yang menangani;

c. keluarga terdekat dalam hal yang bersangkutantidak cakap;

d. pasangan seksual; dan

e. pihak lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 24(1) Pemeriksaan diagnosis HIV dilakukan melalui KTS

atau TIPK.

(2) Pemeriksaan diagnosis HIV sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harusdilakukan dengan persetujuanpasien.

(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (2), dalamhal:

a. penugasan tertentu dalam kedinasantentara/polisi;

b. keadaan gawat darurat medis untuk tujuanpengobatan pada pasienyang secara klinis telahmenunjukan gejala yang mengarah kepadaAIDS;dan

c. permintaan pihak yang berwenang sesuaiketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 25 …

Page 16: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 16 -

Pasal 25(1) KTS dilakukan dengan langkah-langkah meliputi:

a. konseling pra tes;

b. tes HIV; dan

c. konseling pasca tes.

(2) KTS hanya dilakukan dalam hal pasien memberikanpersetujuan secaratertulis.

(3) Konseling pra tes sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a dilakukandengan tatap muka atau tidak tatapmuka dan dapat dilaksanakanbersama pasangan(couple counseling)atau dalam kelompok(groupcounseling).

(4) Konseling pasca tes sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c harusdilakukan tatap muka secaraperorangan dengan tenaga kesehatan atau konselorterlatih.

Pasal 26(1) TIPK dilakukan dengan langkah-langkah meliputi:

a. pemberian informasi tentang HIV dan AIDSsebelum tes;

b. pengambilan darah untuk tes;

c. penyampaian hasil tes; dan

d. konseling.

(2) Tes HIV pada TIPK tidak dilakukan dalam hal pasienmenolak secaratertulis.

(3) TIPK harus dianjurkan sebagai bagian dari standarpelayanan bagi:

a. setiap orang dewasa, remaja dan anak-anak yangdatang ke fasilitaspelayanan kesehatan dengantanda, gejala, atau kondisi medisyangmengindikasikan atau patut diduga telahterjadi infeksi HIV terutamapasien dengan riwayatpenyakit tuberculosis dan IMS;

b. asuhan antenatal pada ibu hamil dan ibu bersalin;

c. bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan infeksi HIV;

d. anak-anak dengan pertumbuhan suboptimal ataumalnutrisi diwilayah epidemi luas, atau anakdengan malnutrisi yang tidakmenunjukan responyang baik dengan pengobatan nutrisi yangadekuat;dan

e. laki-laki dewasa yang meminta sirkumsisi sebagaitindakanpencegahan HIV.

(4) Pada wilayah epidemi meluas, TIPK harus dianjurkanpada semua orangyang berkunjung ke fasilitaspelayanan kesehatan sebagai bagian daristandarpelayanan.

(5) TIPK …

Page 17: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 17 -

(5) TIPK sebagai standar pelayanan pada epidemi meluassebagaimanadimaksud pada ayat (4) terutamadiselenggarakan pada fasilitaspelayanan kesehatanyang:

a. menyelenggarakan pelayanan medis rawat jalandan rawat inap;

b. menyelenggarakan pelayanan kesehatanpemeriksaan ibu hamil,persalinan dan nifas;

c. memberikan pelayanan kesehatan populasi denganrisiko tinggi;

d. memberikan pelayanan kesehatan anak dibawah10 (sepuluh) tahun;

e. menyelenggarakan pelayanan bedah;

f. memberikan pelayanan kesehatan remaja; dan

g. memberikan pelayanan kesehatan reproduksi,termasuk keluargaberencana.

(6) Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakanTIPK sebagaimanadimaksud pada ayat (5) harusmemiliki kemampuan untuk memberikanpaketpelayanan pencegahan, pengobatan dan perawatanHIV dan AIDS.

(7) Pada wilayah epidemi terkonsentrasi dan epidemirendah, TIPK dilakukanpada semua orang dewasa,remaja dan anak yang memperlihatkan tandadangejala yang mengindikasikan infeksi HIV, termasuktuberkulosis,serta anak dengan riwayat terpapar HIVpada masa perinatal, padapemerkosaan dan kekerasanseksual lain.

(8) TIPK sebagaimana dimaksud pada ayat (7) terutamadiselenggarakanpada:

a. pelayanan IMS;

b. pelayanan kesehatan bagi populasi kunci/orangyang berperilakurisiko tinggi;

c. fasilitas pelayanan yang menyelenggarakanpelayanan pemeriksaan ibuhamil, persalinan dannifas; dan

d. pelayanan tuberculosis.

Pasal 27(1) Tes HIV untuk diagnosis dilakukan oleh tenaga medis

dan/atau teknisilaboratorium yang terlatih.

(2) Dalam hal tidak ada tenaga medis dan/atau teknisilaboratoriumsebagaimana dimaksud pada ayat (1),bidan atau perawat terlatih dapatmelakukan tes HIV.

(3) Tes HIV sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan metoderapid diagnostic test(RDT)atau EIA (Enzyme Immuno Assay).

Pasal …

Page 18: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 18 -

Pasal 28(1) Konseling wajib diberikan pada setiap orang yang telah

melakukan tesHIV.

(2) Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas konselingpribadi, konseling berpasangan,konseling kepatuhan, konselingperubahan perilaku,pencegahan penularan termasuk infeksi HIVberulangatau infeksi silang, atau konseling perbaikan kondisikesehatan,kesehatan reproduksi dan keluargaberencana.

(3) Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh konselorterlatih.

(4) Konselor terlatih sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dapat merupakantenaga kesehatan maupun tenaganon kesehatan.

Pasal 29(1) Tes HIV pada darah pendonor, produk darah dan

organ tubuh dilakukanuntuk mencegah penularanHIV melalui transfusi darah dan produkdarah sertatransplantasi organ tubuh.

(2) Tindakan pengamanan darah pendonor, produk darahdan organ tubuhterhadap penularan HIV sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukandengan uji saringdarah/organ tubuh pendonor.

Pasal 30(1) Tindakan pengamanan darah terhadap penularan HIV

melalui transfusidarah sebagaimana dimaksud dalamPasal 29 ayat (2) meliputi :

a. uji saring darah pendonor; dan

b. konseling pasca uji saring darah.

(2) Sebelum dilakukan pengambilan darah pendonor,diberikan informasimengenai hasil pemeriksaan ujisaring darah dan permintaan persetujuanuji saring(informed consent).

(3) Persetujuan uji saring (informed consent)sebagaimanadimaksud padaayat (2) berisi pernyataan persetujuanpemusnahan darah danpersetujuan untuk dirujuk kefasilitas pelayanan kesehatan apabila hasiluji saringdarah reaktif.

(4) Uji saring darah pendonor sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf adilakukan sesuai dengan standaryang ditetapkan sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Dalam …

Page 19: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 19 -

(5) Dalam hal hasil uji saring darah sebagaimanadimaksud pada ayat (1)huruf a reaktif, maka UnitTransfusi Darah harus melakukanpemeriksaan ulang.

(6) Dalam hal hasil pemeriksaan ulang sebagaimanadimaksud pada ayat (5)tetap reaktif, Unit TransfusiDarah harus memberikan suratpemberitahuan disertaidengan anjuran untuk melakukan konselingpasca ujisaring darah.

(7) Konseling pasca uji saring darah sebagaimanadimaksud pada ayat (1)huruf b berisi anjuran kepadapendonor yang bersangkutan untuktidakmendonorkan darahnya kembali dan merujukpendonor ke fasilitaspelayanan kesehatan untukmendapatkan pelayanan Tes dan KonselingHIV.

Paragraf 2Pengobatan dan Perawatan

Pasal 31(1) Setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib

memberikan pelayanan pengobatan danperawatanODHA.

(2) Dalam hal fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimanadimaksud ayat (1)tidak mampu memberikanpengobatan dan perawatan, wajib merujukODHA kefasilitas pelayanan kesehatan lain yang mampu atauke rumahsakit rujukan ARV.

Pasal 32(1) Setiap orang terinfeksi HIV wajib mendapatkan

konseling pascapemeriksaan diagnosis HIV,diregistrasi secara nasional danmendapatkanpengobatan.

(2) Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi pencatatan yangmemuat nomor kode fasilitaspelayanan kesehatan, nomor urut ditemukan padafasilitas pelayanan kesehatan dan stadium klinissaatpertama kali ditegakkan diagnosisnya.

(3) Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) harus dijagakerahasiaannya sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 33(1) Pengobatan HIV bertujuan untuk mengurangi

risikopenularan HIV,menghambat perburukan infeksioportunistik dan peningkatkan kualitashiduppengidap HIV.

(2) Pengobatan …

Page 20: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 20 -

(2) Pengobatan HIV sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus dilakukanbersamaan dengan penapisan danterapi infeksi oportunistik, pemberiankondom dankonseling.

(3) Pengobatan AIDS bertujuan untuk menurunkansampai tidak terdeteksijumlah virus (viral load) HIVdalam darah dengan menggunakankombinasi obatARV.

Pasal 34(1) Pengobatan HIV dan AIDS dilakukan dengan

carapengobatan:

a. terapeutik;

b. profilaksis; dan

c. penunjang.

(2) Pengobatan terapeutik sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf ameliputi pengobatan ARV, pengobatanIMS, dan pengobatan infeksioportunitis.

(3) Standar pengobatan profilaksis sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan.

(4) Pengobatan penunjang sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf cmeliputi pengobatan suportif, adjuvantdanperbaikan gizi.

Pasal 35(1) Pengobatan ARV diberikan setelah

mendapatkankonseling, mempunyaipengingat minumobat (PMO) dan pasien setuju patuhterhadappengobatan seumur hidup.

(2) Pengobatan ARV sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harusdiindikasikan bagi:

a. penderita HIV yang telah menunjukkan stadiumklinis 3 atau 4 ataujumlah sel Limfosit T CD4kurang dari atau sama dengan yang ditetapkanberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. ibu hamil dengan HIV; dan

c. penderita HIV dengan tuberkulosis.

(3) Pengobatan ARV dimulai di rumah sakit dan dapatdilanjutkan dipuskesmas atau fasilitas pelayanankesehatan lainnya.

(4) Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (3)sekurang-kurangnyamerupakan rumah sakit kelas C.

Pasal …

Page 21: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 21 -

Pasal 36(1) Setiap ibu hamil dengan HIV berhak mendapatkan

pelayanan persalinandi fasilitas pelayanan kesehatan.

(2) Pelayanan persalinan sebagaimana dimaksud padaayat (1)memperhatikan prosedur kewaspadaanstandar dan tidak memerlukanalat pelindung dirikhusus bagi tenaga kesehatan penolong persalinan.

Pasal 37(1) Setiap bayi baru lahir dari ibu HIV dan AIDS harus

segera mendapatkanpengobatan pencegahan HIV danAIDS.

(2) Dalam hal status HIV belum diketahui, pemberiannutrisi sebagaipengobatan penunjang bagi bayi barulahir sebagaimana dimaksud padaayat (1)dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Paragraf 3Perawatan dan Dukungan

Pasal 38(1) Perawatan dan dukungan HIV dan AIDS harus

dilaksanakan denganpilihan pendekatan sesuaidengan kebutuhan:

a. perawatan berbasis fasilitas pelayanan kesehatan;dan

b. perawatan rumah berbasis masyarakat (CommunityHome Based Care).

(2) Perawatan dan dukungan HIV dan AIDS sebagaimanadimaksud padaayat (1) harus dilakukan secara holistikdan komprehensif denganpendekatan biologis,psikologis, sosial dan spiritual (biopsikososiospiritual)yang meliputi:

a. tatalaksana gejala;

b. tata laksana perawatan akut;

c. tatalaksana penyakit kronis;

d. pendidikan kesehatan;

e. pencegahan komplikasi dan infeksi oportunistik;

f. perawatan paliatif;

g. dukungan psikologis kesehatan mental, dukungansosial ekonomi dan pemberdayaan masyarakatuntuk membina kelompok-kelompokdukungan;dan

h. evaluasi dan pelaporan hasil.

(3) Perawatan …

Page 22: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 22 -

(3) Perawatan berbasis fasilitas pelayanan kesehatansebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf amerupakan perawatan yang ditujukan kepadaorangterinfeksi HIV dengan infeksi oportunistiksehingga memerlukanperawatan di fasilitas pelayanankesehatan sesuai dengan sistem rujukan.

(4) Perawatan rumah berbasis masyarakat (CommunityHome Based Care)sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b merupakan bentukperawatan yangdiberikan kepada orang terinfeksi HIV tanpainfeksioportunistik, yang memilih perawatan di rumah.

(5) Perawatan dirumah sebagaimana dimaksud pada ayat(4) bertujuanuntuk mencegah infeksi, mengurangikomplikasi, mengurangi rasasakit/tidak nyaman,meningkatkan penerimaan diri menghadapi situasidanmemahami diagnosis, prognosis dan pengobatan, sertameningkatkankemandirian untuk mencapai hidupyang berkualitas.

Paragraf 4Rehabilitasi

Pasal 39(1) Rehabilitasi pada kegiatan penanggulangan HIV dan

AIDS dilakukanterhadap setiap pola transmisipenularan HIV pada populasi kunciterutama pekerjaseks dan Pengguna Napza Suntik.

(2) Rehabilitasi pada kegiatan penanggulangan HIV danAIDS dilakukanmelalui rehabilitasi medis dan sosial.

(3) Rehabilitasi pada kegiatan penanggulangan HIV danAIDS ditujukanuntuk mengembalikan kualitas hidupuntuk menjadi produktif secaraekonomis dan sosial.

(4) Rehabilitasi pada populasi kunci pekerja sekssebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengancara pemberdayaan keterampilan kerja danefikasi diriyang dapat dilakukan oleh sektor sosial,Pemerintahmaupun masyarakat.

(5) Rehabilitasi pada populasi kunci pengguna napzasuntik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukandengan cara rawat jalan, rawat inapdan program pascarawat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VKELEMBAGAAN

Pasal 40(1) Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV

dan AIDS di Daerah, dibentuk KPA Daerah yangditetapkan dengan Keputusan Bupati, sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) KPA …

Page 23: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 23 -

(2) KPA Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diketuai oleh Bupati.

(3) Susunan keanggotaan KPA Daerah, meliputi unsur:

a. Satuan Kerja Perangkat Daerah;

b. Instansi Vertikal di Daerah;

c. Lembaga Swadaya Masyarakat yang peduli HIVdan AIDS;

d. dunia usaha yang peduli HIV dan AIDS;

e. organisasi profesi yang peduli HIV dan AIDS;

f. organisasi kepemudaan;

g. organisasi masyarakat; dan

h. perguruan tinggi.

(4) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, KPA Daerahdilengkapi dengan Sekretariat, Kelompok Kerja danPanel Ahli, yang ditetapkan dengan Keputusan KetuaKPA Daerah.

Pasal 41(1) KPA Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40,

mempunyai tugas melaksanakan pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS di Daerah.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimanadimaksud pada ayat (1), KPA Daerah mempunyaifungsi:

a. pengkoordinasian perumusan penyusunankebijakan, strategi, dan langkah-langkah yangdiperlukan dalam rangka penanggulangan HIV danAIDS sesuai kebijakan, strategi, dan pedoman yangditetapkan oleh Komisi Penanggulangan AIDSNasional dan Komisi Penanggulangan AIDSProvinsi;

b. pembinaan, pengelolaan, pengendalian,pemantauan, dan pengevaluasian pelaksanaanpenanggulangan HIV dan AIDS di Daerah;

c. penghimpunan, penggerakan, penyediaan, danpemanfaatan sumberdaya yang berasal dari Pusat,Provinsi, Daerah, masyarakat, dan bantuan luarnegeri secara efektif dan efisien untuk kegiatanpenanggulangan HIV dan AIDS;

d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsimasing-masing instansi yang tergabung dalamkeanggotaan KPA Daerah;

e. pelaksanaan kerjasama regional dalam rangkapenanggulangan HIV dan AIDS;

f. penyebarluasan informasi mengenai upayapenanggulangan HIV dan AIDS kepada aparat danmasyarakat;

g. mendorong …

Page 24: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 24 -

g. mendorong terbentuknya LSM/kelompok PeduliHIV dan AIDS; dan

h. monitoring dan evaluasi pelaksanaanpenanggulangan HIV dan AIDS sertamenyampaikan laporan secara berkala danberjenjang kepada Komisi Penanggulangan AIDSProvinsi dan Komisi Penanggulangan AIDSNasional.

(3) Dalam pencegahan dan penanggulangan HIV danAIDS, KPA Daerah berkoordinasi dengan KomisiPenanggulangan AIDS Nasional dan KomisiPenanggulangan AIDS Provinsi melalui sinkronisasidan harmonisasi kegiatan sesuai dengan Strategi danRencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDSserta Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan HIVdan AIDS Provinsi Jawa Barat.

BAB VIKERAHASIAAN DAN PERLINDUNGAN

Bagian KesatuKerahasiaan

Pasal 42(1) Setiap ODHA dapat merahasiakan status HIV.

(2) Status ODHA sebagaimana dimaksud pada ayat (1),wajib dibuka dalam hal:

a. pencegahan penularan kepada pasangan; dan

b. membutuhkan layanan kesehatan.

Pasal 43(1) Setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan

terhadap ODHA, wajib merahasiakan identitas,diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, danriwayat pengobatan ODHA.

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapatdibuka dengan ketentuan:

a. untuk kepentingan ODHA;

b. atas perintah pengadilan;

c. permintaan dan/atau persetujuan ODHA; dan

d. kepentingan penelitian, pendidikan dan audit dibidang kesehatan, sepanjang tidak menyebutkanidentitas ODHA.

(3) Permintaan informasi sebagaimana dimaksud padaayat (2), wajib dilakukan secara tertulis kepadapimpinan sarana pelayanan kesehatan.

Bagian …

Page 25: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 25 -

Bagian KeduaPerlindungan

Pasal 44(1) Setiap orang yang mengetahui ODHA di

lingkungannya, dapat melakukan perlindungan daristigma dan tindakan diskriminasi.

(2) Setiap penyedia layanan kesehatan, wajib memberikanpelayanan kepada ODHA tanpa diskriminasi.

Pasal 45Perlindungan terhadap risiko tertular HIV dan AIDS,dilakukan dengan ketentuan:

a. Setiap orang yang merasa dirinya berisiko tertular HIVdan AIDS wajib melakukan konseling dan tes HIV;

b. Setiap orang yang mengetahui dirinya dan/ataupasangannya mengidap atau diduga mengidap HIVdan AIDS wajib melindungi pasangannya dari risikotertular HIV dan AIDS;

c. Setiap orang yang menggunakan jarum suntik, jarumtato, atau jarum akupuntur atau alat lain sejenisuntuk tubuhnya sendiri dan/atau tubuh orang lainwajib menggunakan jarum steril;

d. Pasangan yang akan menikah dapat melakukankonseling dan tes HIV untuk melindungi secara dinidari risiko tertular HIV dan AIDS; dan

e. Setiap pengusaha/pimpinan badan usaha/pimpinaninstansi/pimpinan lembaga pendidikan/pimpinanlembaga sosial melaksanakan perlindungan untukmencegah dan menanggulangi HIV dan AIDS di tempatkerja/sekolah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIIPERAN DUNIA USAHA DAN MASYARAKAT

Bagian KesatuDunia Usaha

Pasal 46(1) Setiap pengusaha wajib berperan dalam melakukan

upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSdi tempat kerja.

(2) Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSdi tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),meliputi:

a. pengembangan kebijakan upaya pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS;

b. penyebarluasan…

Page 26: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 26 -b. penyebarluasan informasi dan penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan di tempat kerja; dan

c. pemberian perlindungan kepada pekerja/buruhdengan HIV dan AIDS dari tindak dan perlakuandiskriminatif.

Pasal 47Setiap pengusaha wajib memberikan hak kepada setiappekerja/buruh dengan HIV dan AIDS untuk mendapatkanpelayanan kesehatan kerja, sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 48(1) Pengusaha dan/atau serikat pekerja/serikat buruh

melaksanakan upaya pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja,berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah.

(2) Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSdi tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dapat dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga atauahli di bidang HIV dan AIDS.

Bagian KeduaMasyarakat

Pasal 49(1) Masyarakat berperan secara aktif dalam pencegahan

dan penanggulangan HIV dan AIDS, sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),meliputi:

a. perseorangan;

b. keluarga;

c. kelompok;

d. tokoh agama;

e. tokoh masyarakat;

f. organisasi keagamaan

g. organisasi kepemudaan;

h. organisasi profesi; dan/atau

i. organisasi kemasyarakatan.

(3) Peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diarahkan untuk meningkatkan penyebarluasaninformasi HIV dan AIDS, pendampingan danpenjangkauan serta upaya peniadaan diskriminasi danstigmatisasi terhadap ODHA dan OHIDHA.

(4) Pencegahan …

Page 27: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 27 -

(4) Pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS olehmasyarakat dilaksanakan secara terpadu danterkoordinasi, yang dilakukan berdasarkan prinsiptransparansi, partisipatif dan akuntabel, sertamemperhatikan nilai agama dan budaya.

BAB VIIIKERJASAMA DAN KEMITRAAN

Bagian KesatuKerjasamaPasal 50

(1) Pemerintah Daerah mengembangkan kerjasama dalamrangka pencegahan dan penanggulangan HIV danAIDS.

(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan antara Pemerintah Daerah dengan:

a. Pemerintah;

b. Pemerintah Daerah Provinsi; dan

c. Pemerintah Kota/Kabupaten lain.

(3) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan(2), meliputi:

a. peningkatan pengetahuan dan pemahamanmasyarakat;

b. penguatan kelembagaan KPA Daerah;

c. penguatan pencatatan dan pelaporan pencegahandan penanggulangan HIV dan AIDS;

d. pengurangan dampak buruk penggunaan jarumsuntik;

e. pencegahan HIV melalui hubungan seksual;

f. penguatan layanan dan rujukan untuk perawatan,dukungan, dan pengobatan; dan

g. kerjasama lain yang diperlukan sesuaikesepakatan.

Bagian KeduaKemitraanPasal 51

(1) Pemerintah Daerah membentuk kemitraan dengandunia usaha, lembaga bantuan internasional,dan/atau lembaga lain dalam rangka pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS.

(2) Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan dalam kegiatan:

a. pendidikan …

Page 28: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 28 -

a. pendidikan dan pelatihan dalam rangkapeningkatan kompetensi sumberdaya manusia;

b. penelitian dan pengembangan programpencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS;

c. tindak lanjut hasil skrining darah donor yangreaktif dari unit transfusi darah ke layanankonseling dan tes HIV;

d. pemberdayaan ekonomi lapangan kerja bagi ODHA;dan

e. kegiatan lain sesuai kesepakatan, dengan prinsipsaling menguntungkan.

BAB IXPENGHARGAAN

Pasal 52(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan penghargaan

kepada perorangan, masyarakat dan lembaga yangtelah berjasa dalam upaya pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS.

(2) Penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dapat diberikan dalam bentuk:

a. piagam;

b. bantuan program; dan/atau

c. bentuk penghargaan lainnya.

BAB XLARANGAN

Pasal 53(1) Setiap ODHA dilarang dengan sengaja mendonorkan

darah, produk darah, organ dan/atau jaringantubuhnya kepada orang lain.

(2) Setiap orang dan lembaga yang menyelenggarakandonor darah, produksi darah, organ dan/atau jaringantubuh, dilarang mendistribusikan darah, produksidarah, organ dan/atau jaringan tubuh, yang diketahuidan/atau diduga tertular HIV dan AIDS.

(3) Setiap ODHA dilarang dengan sengaja menularkanHIV dan AIDS kepada pasangannya dan/atau oranglain.

BAB XI …

Page 29: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 29 -

BAB XIPEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 54(1) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap

upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSdi Daerah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Pembinaan, pengawasan dan pengendaliansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui:

a. penyediaan dan pemberian informasi tentangpencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSsecara komprehensif;

b. penguatan kelembagaan KPA Daerah danmasyarakat dalam upaya pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS secarakomprehensif;

c. penguatan rumah sakit, puskesmas, dan unitkesehatan lainnya agar mampu melakukanpencegahan, penanganan dan rehabilitasi medisserta menyediakan sarana penunjang dalam rangkapencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS;

d. pengembangan kebijakan pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja; dan

e. monitoring, evaluasi, dan pelaporan secara berkala,agar penanggulangan HIV dan AIDS dapatdiselenggarakan secara optimal serta mampumeningkatkan dan memperbaiki pelaksanaanprogram secara terarah.

BAB XIIPEMBIAYAAN

Pasal 55Pembiayaan yang diperlukan untuk pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS di Daerah, dibebankanpada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dansumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIIIPENYIDIKAN

Pasal 56(1) Selain oleh Penyidik Kepolisian Negara Republik

Indonesia (Penyidik Polri), Penyidik Pegawai NegeriSipil (PPNS) dapat melakukan penyidikan tindakpidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) PPNS …

Page 30: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 30 -

(2) PPNS dalam melaksanakan tugas penyidikansebagaimana dimaksud pada ayat (1), berwenang:

a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorangmengenai adanya tindak pidana pelanggaranPeraturan Daerah;

b. melakukan tindakan pertama pada saat di tempatkejadian dan melakukan pemeriksaan;

c. menyuruh berhenti seorang tersangka danmemeriksa tanda pengenal diri tersangka;

d. melakukan penyitaan benda atau surat;

e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;

f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksasebagai tersangka dan/atau saksi;

g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalamhubungannya dengan pemeriksaan perkara;

h. mengadakan penghentian penyidikan setelahmendapat petunjuk dari Penyidik Polri bahwa tidakterdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukanmerupakan tindak pidana dan selanjutnya melaluiPenyidik Polri memberitahukan hal tersebut kepadaPenuntut Umum, tersangka atau keluarganya; dan

i. mengadakan tindakan hukum lain menurut hukumyang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan dan hasilpenyidikannya kepada Penyidik Polri.

(4) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menyampaikan hasil penyidikan kepada PenuntutUmum melalui Penyidik Polri.

BAB XIVKETENTUAN PIDANA

Pasal 57(1) Setiap orang yang melakukan pelanggaran terhadap

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53,diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulanatau pidana denda paling banyak Rp. 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pelanggaran.

(3) Dalam hal tindak pidana yang dilakukan diancamdengan hukuman pidana yang lebih tinggi dariancaman pidana dalam Peraturan Daerah ini, makadikenakan ancaman pidana yang lebih tinggi, sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Denda …

Page 31: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 31 -

(4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan penerimaan Daerah dan disetorkan ke KasDaerah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 58Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka kebijakanyang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulanganHIV dan AIDS yang ditetapkan sebelum berlakunyaPeraturan Daerah ini wajib menyesuaikan denganketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.

BAB XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 59Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Daerah ini harusditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejakPeraturan Daerah ini diundangkan.

Pasal 60Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah KabupatenBogor.

Ditetapkan di Cibinongpada tanggal 28 Oktober 2015

BUPATI BOGOR,

NURHAYANTIDiundangkan di Cibinong,pada tanggal 28 Oktober 2015

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN BOGOR,

ADANG SUPTANDARLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGORTAHUN 2015 NOMOR 9NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGORPROVINSI JAWA BARAT :198/2015

ttd

ttd

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIANPERUNDANG-UNDANGAN

ttd

ADE JAYA MUNADI

Page 32: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

PENJELASANPERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

NOMOR 9 TAHUN 2015

TENTANG

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCYVIRUS DAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME

I. UMUM

Tingkat kemajuan suatu bangsa dinilai berdasarkan berbagaiukuran.Berdasarkan indikator sosial, tingkat kemajuan suatu negaradiukur dari kualitas sumberdaya manusianya.Suatu bangsa dikatakanmakin maju apabila sumberdaya manusianya memiliki kepribadian,berakhlak mulia, dan berkualitas pendidikan yang tinggi.Tingginyakualitas pendidikan masyarakat ditandai dengan makin menurunnyatingkat pendidikan terendah serta meningkatnya partisipasi pendidikandan jumlah tenaga ahli serta profesional yang dihasilkan oleh sistempendidikan.

Kemajuan suatu bangsa juga diukur berdasarkan indikatorkependudukan.Terdapat keterkaitan yang erat antara kemajuan suatubangsa dengan laju pertumbuhan penduduk, termasuk derajatkesehatan.Bangsa yang sudah maju, ditandai dengan laju pertumbuhanpenduduk yang lebih kecil, angka harapan hidup yang lebih tinggi, dankualitas pelayanan sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan, kualitassumberdaya manusia yang makin baik akan tercermin dalam produktivitasyang makin tinggi.

Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunannasional, menjadi sektor yang strategis dalam mengupayakan setiap warganegara untuk mengambil bagian aktif dalam pembangunan secaraberkeadilan dan dapat menikmati hasil-hasil pembangunan dalam tatanankehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Bogor perludiupayakan dengan peran aktif seluruh lapisan masyarakat sejak dariperencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan, sehingga dapatberdaya guna dan berhasil guna.Hal ini dilakukan dengan tujuan untukmenciptakan kehidupan yang layak dan bermartabat serta terpenuhinyakebutuhan dasar masyarakat.

Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS sebagai bagian daripembangunan kesehatan Kabupaten Bogor telah menjadi bagian dalamperencanaan pembangunan. Maksud dilaksanakannya pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS adalah untuk menekan laju epidemi HIVdan AIDS pada populasi kunci dan populasi umum, melalui penyediaandan penyebarluasan informasi serta menciptakan suasana kondusif,penyediaan pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan kepadaODHA secara komprehensif, dengan meningkatkan peran masyarakat danmengembangkan kemitraan.

Tujuan …

Page 33: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

- 2 -

Tujuan yang ingin dicapai adalah pengaturan strategi peningkatanupaya pencegahan pada populasi kunci, populasi umum, peningkatanpenyediaan pelayanan konseling dan tes HIV; peningkatan kualitas hidupODHA melalui perawatan, dukungan dan pengobatan; memfasilitasipenyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS sertapengurangan dampak HIV dan AIDS pada kehidupan sosial dan ekonomiorang-orang yang terinfeksi dan terdampak HIV; peningkatan peranmasyarakat dalam berbagai upaya penanggulangan HIV dan AIDS; danpeningkatan kemitraan diantara pihak terkait secara terpadu danberkelanjutan dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.

Peraturan Daerah ini akan memberikan arah dan pedoman yangjelas kepada Pemerintah Daerah dalam merencanakan dan melaksanakanpembangunan di bidang kesehatan, bagi populasi kunci dan populasiumum; mempermudah masyarakat untuk memahami dan mematuhiPeraturan Daerah sehingga pada akhirnya tumbuh kesadaran yang dapatmemberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut berperan dalampembangunan kesehatan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Istilah-istilah dalam pasal ini dimaksudkan untuk mencegahtimbulnya salah tafsir dan salah pengertian dalam memahami danmelaksanakan pasal-pasal dalam Peraturan Daerah ini.

Pasal 2Huruf a

Yang dimaksud dengan ”Ketuhanan Yang Maha Esa” adalahdalam pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS harusdilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan untuk membantuorang yang membutuhkan pertolongan dengan empati dankasih sayang.

Huruf bYang dimaksud dengan ”perikemanusiaan” adalah dalampenyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan HIV danAIDS, harus menekankan pada penghormatan pada martabatkemanusiaan.

Huruf cYang dimaksud dengan ”manfaat” adalah dalampenyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan HIV danAIDS, harus memberi manfaat bagi peningkatan kualitashidup masyarakat.

Huruf dYang dimaksud dengan ”perlindungan” adalahpenyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan HIV danAIDS, harus melindungi ODHA, populasi kunci, dan populasiumum.

Huruf eYang dimaksud dengan ”penghormatan terhadap hak asasimanusia” adalah dalam penyelenggaraan pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS, harus menekankan padaperhormatan hak asasi manusia.

Page 34: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

Huruf f…

- 3 -Huruf f

Yang dimaksud dengan ”keadilan” adalah dalam menanganimasalah pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS,memperhatikan hak dan kewajiban secara proporsional.

Huruf gYang dimaksud dengan ”nondiskriminasi” adalah tidak adanyaperlakuan berbeda antara ODHA, populasi kunci dan populasiumum.

Pasal 3Yang dimaksud dengan penyediaan pelayanan perawatan, dukungandan pengobatan kepada ODHA secara komprehensif adalahpencegahan dan perawatan secara lengkap terhadap infeksioportunistik pada ODHA, dengan didukung layanan konseling,layanan psikososial, perawatan di rumah, dan mobilisasisumberdaya secara berjenjang dan berkesinambungan.

Pasal 4Cukup jelas

Pasal 5Huruf a

Sasaran pencegahan dan penanggulangan pada populasi kunciyaitu kepada pemakai narkoba dengan jarum suntik(penasun), waria, lelaki seks lelaki, warga binaanpemasyarakatan terutama karena kasus terkait penggunaannarkoba, wanita pekerja seks (WPS) langsung dan tidaklangsung, laki-laki pekerja seks (PPS), serta pelanggan WPSdan/atau PPS. Yang dimaksud dengan WPS langsung adalahWPS jalanan dan berada di lokasi-lokasi prostitusi. WPS tidaklangsung adalah WPS yang memiliki profesi lain selainmenjajakan seks. Sasaran program pencegahan danpenanggulangan kepada populasi umum, yaitu pekerja/buruh,siswa sekolah, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan anak-anak.

Huruf bSasaran pencegahan dan penanggulangan kepada populasiumum yang rentan penularan HIV dan AIDS akibatpekerjaannya dan lingkungannya, misalnya supir truk, anakbuah kapal, pekerja/pegawai yang sering bertugasmeninggalkan keluarganya cukup lama, tenaga kesehatantermasuk dokter, dan perawat.

Huruf cKasus HIV dan AIDS pada umumnya didominasi oleh usia 14sampai dengan 49 tahun. Oleh karena itu, perlu peningkatanpengetahuan yang komprehensif tentang HIV/AIDS bagi usia14 sampai dengan 49 tahun, meliputi bahaya penyakit yangmerusak kekebalan tubuh dan cara pencegahan penularannyamelalui penyebarluasan informasi, pendidikan, programkomunikasi, dan upaya-upaya untuk meningkatkanpengetahuan tentang cara pencegahan penularan penyakitHIV/AIDS.

Huruf d

Page 35: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

Ketentuan ini dimaksudkan agar ODHA dapat berdaya dalammelakukan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS,yang dimulai dari dirinya sendiri.

Pasal 6…- 4 -

Pasal 6Cukup jelas

Pasal 7Cukup jelas

Pasal 8Cukup jelas

Pasal 9Cukup jelas

Pasal 10Cukup jelas

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 12Cukup jelas

Pasal 13Cukup jelas

Pasal 14Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Yang dimaksud dengan “berhubungan seksual denganpasangan tetap” adalah pasangan suami/atau istri yang sah.

Pasal 15Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelasAyat (4)

Cukup jelasAyat (5)

Huruf aProgram layanan konseling perubahan perilaku sertadukungan psikososial kepada pengguna napza suntikdiartikan bahwa pemerintah dalam keadaan daruratdapat memberikan alat suntik steril.

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Pasal 16

Page 36: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

Cukup jelas

Pasal 17Cukup jelas

Pasal 18…- 5 -

Pasal 18Cukup jelas

Pasal 19Cukup jelas

Pasal 20Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “instansi/lembaga yang terkait” dalampenyelenggaraan konseling HIV pra nikah antara lain KUA,Gereja, Vihara dan lain-lain.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 21Cukup jelas

Pasal 22Cukup jelas

Pasal 23Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Huruf aCukup jelas

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Huruf eYang dimaksud “pihak lain” antara lain untukpenelitian dibidang pendidikan, kesehatan dan perintahpengadilan.

Pasal 24Cukup jelas

Pasal 25Cukup jelas

Pasal 26Cukup jelas

Pasal 27Cukup jelas

Pasal 28Cukup jelas

Pasal 29Cukup jelas

Pasal 30

Page 37: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

Cukup jelas

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32 …- 6 -

Pasal 32Cukup jelas

Pasal 33Cukup jelas

Pasal 34Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup JelasAyat (4)

Yang dimaksud dengan pengobatan suportifyaitumemperbanyak asupan gizi/makanan, khususnya yangmengandung semua unsur vitamin dan mineral yangdibutuhkan untuk melawan virus HIV dan mencegahterjadinya infeksi penyerta, adjuvantyaitu terapi pendampingdengan menggunakan obat-obatan tradisional dan perbaikangizi yaitu pola konsumsi makanan sesuai gizi seimbang(makanan sehari-hari yang terdiri atas beragam bahanmakanan yang berkualitas dalam jumlah dan proporsi sesuaidengan aktifitas fisik, umur, jenis kelamin dan keadaanfisiologi tubuh sehingga dapat memenuhi kebutuhan giziuntuk pemeliharaan dan perbaikan sel tubuh dan proseskehidupan seseorang).

Pasal 35Cukup jelas

Pasal 36Cukup jelas

Pasal 37Ayat (1)

Pengobatan pencegahan HIV dan AIDS pada bayi yang barulahir dari ibu HIV dan AIDSdengan cara pengobatan profilaksisARV dan kotrimoksazol.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 38Cukup jelas

Pasal 39Cukup jelas

Pasal 40Cukup jelas

Page 38: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

Pasal 41 …

- 7 -

Pasal 41Cukup jelas

Pasal 42Cukup jelas

Pasal 43Cukup jelas

Pasal 44Cukup jelas

Pasal 45Cukup jelas

Pasal 46Cukup jelas

Pasal 47Cukup jelas

Pasal 48Cukup jelas

Pasal 49Cukup jelas

Pasal 50Cukup jelas

Pasal 51Cukup jelas

Pasal 52Cukup jelas

Pasal 53Cukup jelas

Pasal 54Cukup jelas

Pasal 55Cukup jelas

Pasal 56Cukup jelas

Pasal 57Cukup jelas

Pasal 58Cukup jelas

Pasal 59Cukup jelas

Page 39: BUPATI BOGOR - bogorkab.go.idbogorkab.go.id/uploads/images/Bogorkab/perda 2015/Perda Nomor 9... · bupati bogor provinsi jawa barat peraturan daerah kabupaten bogor nomor 9 tahun

Pasal 60Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 85