BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

133
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2019 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Desa serta mewujudkan tertib administrasi dan kepastian hukum, maka Peraturan Bupati Blitar Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tatacara Pencalonan, Pemilihan, Pengesahan dan Pengangkatan, Pelantikan serta Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Blitar Nomor 32 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tatacara Pencalonan, Pemilihan, Pengesahan dan Pengangkatan, Pelantikan serta Pemberhentian Kepala Desa sudah tidak sesuai dengan dinamika, sehingga perlu diganti/dicabut; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa;

Transcript of BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

Page 1: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

BUPATI BLITAR

PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN

PERATURAN BUPATI BLITAR

NOMOR 50 TAHUN 2019

TENTANG

TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN

KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR,

Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Daerah

Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2019 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun

2016 tentang Pemerintahan Desa serta

mewujudkan tertib administrasi dan kepastian

hukum, maka Peraturan Bupati Blitar Nomor 35

Tahun 2016 tentang Tatacara Pencalonan,

Pemilihan, Pengesahan dan Pengangkatan,

Pelantikan serta Pemberhentian Kepala Desa

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Bupati Blitar Nomor 32 Tahun 2018 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Blitar Nomor 35

Tahun 2016 tentang Tatacara Pencalonan,

Pemilihan, Pengesahan dan Pengangkatan,

Pelantikan serta Pemberhentian Kepala Desa

sudah tidak sesuai dengan dinamika, sehingga

perlu diganti/dicabut;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pemilihan,

Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa;

Page 2: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

2

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas

Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II

Surabaya Dengan Mengubah Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Timur dan Undang-Undang Nomor

16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kabupaten Kota Besar Dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat

dan Daerah Istimewa Jogyakarta (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 2730);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 5679);

Page 3: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

3

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5601);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

123, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 6321);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5558) sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

tentang Dana Desa yang Bersumber Dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5864);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017

tentang Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 6041);

Page 4: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

4

9. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun

2015 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 157);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun

2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 4) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 66 Tahun 2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan

Pemberhentian Kepala Desa (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1222);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 4

Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun

2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Blitar

Tahun 2016 Nomor 4/E, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10), sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Blitar Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021

(Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2017

Nomor 7/E, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Blitar Nomor 25);

Page 5: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

5

13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6

Tahun 2016 tentang Pemerintahan Desa

(Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten

Blitar Tahun 2016 Nomor 6/E, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Nomor 13)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2019

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor

6 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Desa

(Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten

Blitar Tahun 2019 Nomor 10/E, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Nomor 48);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Peraturan

Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor

10/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Blitar Nomor 17);

15. Peraturan Bupati Blitar Nomor 44 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian

Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat

Daerah Kabupaten Blitar (Berita Daerah

Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor 44/D)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Bupati Blitar Nomor 6 Tahun 2018 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun

2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja

Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar (Berita

Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2018 Nomor 6/D);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATACARA PEMILIHAN,

PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA

DESA.

Page 6: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

6

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Blitar.

2. Bupati adalah Bupati Blitar.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat

Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan

Daerah.

4. Camat adalah pemimpin dan koordinator

penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja

kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya

memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan

dari Bupati untuk menangani sebagian urusan

otonomi Daerah dan menyelenggarakan tugas

umum pemerintahan.

5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang

disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa

sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya

disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan

fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan

wakil dari penduduk Desa berdasarkan

keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara

demokratis.

Page 7: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

7

9. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang

diselenggarakan oleh BPD khusus untuk pemilihan

kepala Desa antar waktu.

10. Pemilihan Kepala Desa yang selanjutnya disebut

Pilkades adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di

Desa dalam rangka memilih kepala Desa yang

bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan

adil.

11. Pemilihan Kepala Desa Antar Waktu yang

selanjutnya disebut Pilkades Antar Waktu adalah

Pilkades yang dilaksanakan dalam hal kepala Desa

yang berhenti dan/atau diberhentikan dengan sisa

masa jabatan lebih dari 1 (satu) tahun dengan

Musyawarah Desa.

12. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang

mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk

menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan

melaksanakan tugas dari Pemerintah dan

Pemerintah Daerah.

13. Penjabat Kepala Desa adalah seorang pejabat yang

diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk

melaksanakan tugas, hak dan wewenang serta

kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu

tertentu.

14. Sekretaris Desa adalah perangkat Desa yang

bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang

tertib administrasi pemerintahan dan pembangunan

serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.

15. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu

Kepala Desa dalam penyusunan kebijakan dan

koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat Desa

dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam

pelaksanaan kebijakan yang diwadahi dalam bentuk

pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.

16. Pelaksana Tugas Kepala Desa yang selanjutnya

disebut Plt. Kepala Desa adalah Sekretaris Desa

atau Perangkat Desa lainnya yang mendapat

perintah untuk melaksanakan tugas dan kewajiban

Kepala Desa selama Kepala Desa menjalani cuti.

Page 8: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

8

17. Dukungan Elemen Satuan Kinerja yang selanjutnya

disingkat DESK adalah panitia yang dibentuk

Bupati pada tingkat Kabupaten dalam mendukung

pelaksanaan Pilkades.

18. Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat Kecamatan adalah

tim yang dibentuk Camat pada tingkat kecamatan

dalam mendukung pelaksanaan Pilkades.

19. Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa yang

selanjutnya disebut Panitia Pemilihan adalah

Panitia yang dibentuk oleh BPD untuk

menyelenggarakan proses Pilkades.

20. Petugas Pendaftaran Pemilih yang selanjutnya

disebut Pantarlih adalah petugas yang membantu

tugas ketua seksi sosialisasi, pendaftaran pemilih,

penetapan pemilih, penjaringan dan penyaringan

bakal calon kepala desa ditetapkan oleh Kepala

Desa berdasarkan usulan Panitia Pemilihan.

21. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

selanjutnya disingkat KPPS adalah kelompok

masyarakat yang membantu tugas ketua seksi

tatacara pelaksanaan pemilihan kepala desa,

pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan

suara ditetapkan oleh Kepala Desa berdasarkan

usulan Panitia Pemilihan.

22. Panitia Pilkades Antar Waktu adalah panitia yang

dibentuk oleh BPD untuk menyelenggarakan proses

Pilkades Antar Waktu.

23. Bakal Calon Kepala Desa adalah seseorang yang

telah mengajukan pendaftaran sebagai calon Kepala

Desa kepada Panitia Pemilihan.

24. Calon Kepala Desa adalah Bakal Calon Kepala Desa

yang telah memenuhi persyaratan dan ditetapkan

oleh Panitia Pemilihan sebagai calon yang berhak

dipilih menjadi Kepala Desa.

Page 9: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

9

25. Calon Kepala Desa Terpilih adalah Calon Kepala

Desa yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah

suara sah dalam pelaksanaan Pilkades dan

ditetapkan oleh Panitia Pemilihan sebagai Calon

Kepala Desa Terpilih yang akan ditetapkan dan

dilantik sebagai Kepala Desa.

26. Pemilih adalah penduduk Desa yang bersangkutan

dan telah memenuhi persyaratan untuk

menggunakan hak pilih dalam Pilkades.

27. Daftar Pemilih Sementara yang selanjutnya

disingkat DPS adalah daftar Pemilih yang disusun

berdasarkan data daftar Pemilih tetap pemilihan

umum terakhir yang telah diperbaharui dan dicek

kembali atas kebenarannya serta ditambah dengan

Pemilih baru.

28. Daftar Pemilih Tambahan adalah daftar Pemilih

yang disusun berdasarkan usulan dari Pemilih

karena yang bersangkutan belum terdaftar dalam

DPS sebelum ditetapkannya daftar Pemilih tetap.

29. Daftar Pemilih Tetap yang selanjutnya disingkat DPT

adalah daftar Pemilih yang telah ditetapkan oleh

Panitia Pemilihan sebagai dasar penentuan identitas

Pemilih dan jumlah Pemilih dalam Pilkades.

30. Kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh Calon Kepala Desa untuk meyakinkan para

Pemilih dalam rangka mendapatkan dukungan.

31. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya

disingkat TPS adalah tempat dilaksanakannya

pemungutan suara.

32. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi

syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai aparatur

sipil negara secara tetap oleh pejabat pembina

kepegawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan.

33. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

selanjutnya disingkat APBD adalah rencana

keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan

Peraturan Daerah.

Page 10: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

10

34. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang

selanjutnya disebut APBDesa adalah rencana

keuangan tahunan Pemerintahan Desa.

35. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-

undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah

dibahas dan disepakati bersama BPD.

36. Dusun adalah wilayah dalam Desa yang merupakan

lingkungan kerja penyelenggaraan pemerintahan

Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan

masyarakat Desa.

37. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya

disingkat LKD adalah wadah partisipasi

masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa, ikut

serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan pembangunan, serta meningkatkan

pelayanan masyarakat Desa.

38. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah

bagian dari kerja Pemerintah Desa atau Kelurahan

merupakan lembaga yang dibentuk melalui

musyawarah pengurus rukun tetangga atau

perwakilan warga di wilayah kerjanya yang

ditetapkan oleh Pemerintah Desa atau kelurahan.

39. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT

adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah

kepala keluarga di lingkungannya dalam rangka

pelayanan pemerintahan, kemasyarakatan dan

pembangunan yang ditetapkan oleh Pemerintah

Desa atau kelurahan.

40. Unsur Masyarakat adalah kelompok-kelompok

masyarakat Desa yang masing-masing kelompok

memiliki kepentingan yang sama serta keterkaitan

satu sama lain sebagai anggota kelompok.

41. Putusan Pengadilan adalah pernyataan hakim yang

diucapkan dalam sidang pengadilan terbuka, yang

dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas

dari segala tuntutan hukum.

Page 11: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

11

42. Tersangka adalah seorang yang karena

perbuatannya atau keadaannya berdasarkan bukti

permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak

pidana.

43. Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut,

diperiksa dan diadili di pengadilan.

44. Terpidana adalah seorang yang dipidana

berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap.

45. Hari adalah hari kerja.

BAB II

PEMILIHAN KEPALA DESA SECARA SERENTAK

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 2

(1) Pilkades dilakukan secara serentak 1 (satu) kali

atau dapat bergelombang.

(2) Pilkades 1 (satu) kali sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) dilaksanakan pada Hari yang sama di

seluruh Desa pada wilayah Kabupaten.

Pasal 3

(1) Pilkades secara bergelombang sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 dapat dilaksanakan

dengan mempertimbangkan:

a. pengelompokan waktu berakhirnya masa

jabatan Kepala Desa di wilayah Kabupaten;

b. kemampuan keuangan daerah; dan/atau

c. ketersediaan PNS di lingkungan Kabupaten

yang memenuhi persyaratan sebagai Penjabat

Kepala Desa.

(2) Pilkades secara bergelombang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling banyak

3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) tahun.

Page 12: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

12

(3) Penetapan waktu Pilkades secara bergelombang

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan

dengan Keputusan Bupati.

Pasal 4

Pengelompokan nama Desa yang mengikuti Pilkades

secara serentak dalam suatu interval waktu sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) ditetapkan dengan

Keputusan Bupati.

Pasal 5

Jadwal tahapan dalam pelaksanaan Pilkades dan jadwal

pelaksanaan Pilkades secara bergelombang dan/atau

secara serentak ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Bagian Kedua

Anggaran Biaya Pilkades

Pasal 6

(1) Pilkades dibiayai oleh APBD dan APBDesa.

(2) Pilkades Antar Waktu melalui Musyawarah Desa

dibebankan pada APBDesa.

Pasal 7

Pengelolaan Biaya Pilkades yang bersumber dari APBD

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dikelola

oleh satuan kerja :

a. yang membidangi Pemerintahan Desa;

b. yang membidangi keamanan dan ketertiban; dan

c. kecamatan

Pasal 8

Biaya yang dikelola oleh satuan kerja yang membidangi

Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

7 huruf a dipergunakan untuk membiayai :

a. biaya operasional DESK Pilkades;

b. biaya pelantikan Kepala Desa; dan

c. honor anggota DESK Pilkades.

Page 13: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

13

Pasal 9

Biaya yang dikelola oleh satuan kerja yang membidangi

keamanan dan ketertiban sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 7 huruf b dipergunakan untuk membiayai :

a. honor petugas keamanan dari aparat Kepolisian

Negara Republik Indonesia, Tentara Nasional

Indonesia dan Satuan Polisi Pamong Praja;

b. biaya makanan dan minuman petugas keamanan

dari aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia,

Tentara Nasional Indonesia dan Satuan Polisi

Pamong Praja; dan

c. biaya gelar pasukan kesiapan pengamanan Pilkades.

Pasal 10

Biaya yang dikelola oleh satuan kerja kecamatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c

dipergunakan untuk membiayai :

a. honorarium Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat

Kecamatan;

b. honorarium Panitia Pemilihan;

c. honorarium Pantarlih;

d. honorarium KPPS;

e. biaya makan dan minum rapat;

f. biaya alat tulis kantor dan penggandaan;

g. biaya pendistribusian logistik Pilkades;

h. pengadaan surat suara;

i. pengadaan surat undangan;

j. pengadaan kotak suara;

k. pengadaan bilik suara;

l. pengadaan alat coblos;

m. pengadaan bantalan;

n. pengadaan tinta; dan

o. pengadaan peralatan dan perlengkapan pendukung

Pilkades;

Page 14: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

14

Pasal 11

Biaya Pilkades yang bersumber dari APBDesa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)

dipergunakan untuk membiayai :

a. honorarium petugas keamanan di TPS.

b. biaya pembuatan TPS;

c. biaya sewa sound system;

d. biaya sewa meja dan kursi;

e. biaya makanan dan minuman rapat;

f. biaya alat tulis kantor dan penggandaan; dan

g. pengadaan peralatan dan perlengkapan pendukung

Pilkades;

Bagian Ketiga

Logistik

Pasal 12

(1) Pengadaan jumlah surat undangan disesuaikan

dengan rekapitulasi DPT ditambah 2,5% (dua koma

lima persen) dari jumlah Pemilih.

(2) Pengadaan jumlah surat suara disesuaikan dengan

rekapitulasi DPT ditambah 2,5% (dua koma lima

persen) dari jumlah Pemilih.

(3) Pengadaan jumlah kotak suara, bagi Desa yang TPS

nya lebih dari 1 (satu) TPS disesuaikan dengan

jumlah TPS ditambah 2,5% (dua koma lima persen)

dari jumlah TPS.

(4) Pengadaan jumlah kotak suara, bagi Desa yang

hanya terdiri dari 1 (satu) TPS disesuaikan dengan

jumlah Dusun atau RW ditambah 2,5% (dua koma

lima persen) dari jumlah Dusun atau RW.

(5) Pengadaan bilik suara serta alat coblos dan

bantalannya paling banyak 6 (enam) kali jumlah

kotak suara.

(6) Bahan, bentuk dan ukuran surat suara, surat

undangan, kotak suara dan bilik suara

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan

Bupati ini.

Page 15: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

15

(7) Bahan, bentuk dan ukuran surat suara, surat

undangan, kotak suara dan bilik suara

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

Bagian Keempat

DESK Pilkades dan Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat

Kecamatan

Paragraf 1

DESK Pilkades

Pasal 13

(1) Bupati membentuk DESK Pilkades yang ditetapkan

dengan Keputusan Bupati.

(2) Susunan keanggotaan DESK sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. pengarah;

b. penanggungjawab;

c. koordinator;

d. ketua;

e. wakil ketua;

f. sekretaris; dan

g. anggota.

(3) DESK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

keanggotaan dijabat oleh :

a. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah;

b. Sekretaris Daerah;

c. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan

Rakyat;

d. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah;

e. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa;

f. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

g. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja;

h. Inspektur Kabupaten;

i. Kepala Dinas Perhubungan;

Page 16: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

16

j. Kepala Bagian Pemerintahan;

k. Kepala Bagian Hukum;

l. Kepala Bagian Layanan Pengadaan;

m. Kabag Humas dan Protokol; dan

n. Forum Pimpinan di Kecamatan

(4) DESK Pilkades mempunyai tugas :

a. merencanakan, mengoordinasikan dan

menyelenggarakan semua tahapan pelaksanaan

pemilihan tingkat Kabupaten;

b. melakukan bimbingan teknis pelaksanaan

Pilkades terhadap Panitia Pemilihan;

c. menetapkan jumlah surat suara, kotak suara

dan bilik suara;

d. memfasilitasi pencetakan surat suara dan

pembuatan kotak suara, bilik suara serta

perlengkapan pemilihan lainnya;

e. menyampaikan surat suara, kotak suara, bilik

suara dan perlengkapan pemilihan lainnya

kepada Panitia Pemilihan;

f. memfasilitasi penyelesaian permasalahan

Pilkades tingkat Kabupaten;

g. melakukan pengawasan penyelenggaraan

Pilkades dan melaporkan serta membuat

rekomendasi kepada Bupati;

h. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

pemilihan; dan

i. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang

ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 14

(1) Tugas DESK Pilkades sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13 ayat (4) huruf c, huruf d dan huruf e

pelaksanaanya dapat ditugaskan kepada Tim

Fasilitasi Pilkades Tingkat Kecamatan.

(2) Tugas DESK Pilkades yang pelaksanaannya

ditugaskan kepada Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat

Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dibebankan pada APBD.

Page 17: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

17

Paragraf 2

Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat Kecamatan

Pasal 15

(1) Camat membentuk Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat

Kecamatan yang ditetapkan dengan Keputusan

Camat.

(2) Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat Kecamatan terdiri

dari unsur staf kecamatan dengan susunan

keanggotaan terdiri atas :

a. 1 (satu) orang ketua merangkap sebagai anggota;

b. 1 (satu) orang sekretaris merangkap sebagai

anggota; dan

c. 3 (tiga) orang anggota.

(3) Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat Kecamatan

mempunyai tugas :

a. merencanakan, mengkoordinasikan dan

menyelenggarakan semua tahapan pelaksanaan

pemilihan tingkat kecamatan disesuaikan

dengan tahapan yang telah ditetapkan oleh

Bupati;

b. mengiventarisir jumlah surat suara, kotak suara

dan bilik suara;

c. memfasilitasi proses pengadaan surat suara,

kotak suara, bilik suara serta perlengkapan

Pilkades lainnya;

d. menyampaikan surat suara, kotak suara, bilik

suara dan perlengkapan pemilihan lainnya

kepada Panitia Pemilihan;

e. memfasilitasi penyelesaian permasalahan

Pilkades tingkat kecamatan;

f. melakukan pengawasan penyelenggaraan

Pilkades dan melaporkan serta membuat

rekomendasi kepada DESK Pilkades;

g. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

pemilihan; dan

h. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang

diberikan oleh DESK Pilkades.

Page 18: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

18

Bagian Kelima

Tahapan Pelaksanaan

Pasal 16

Pilkades dilaksanakan melalui tahapan:

a. persiapan;

b. pencalonan;

c. pemungutan suara; dan

d. penetapan.

Bagian Keenam

Tahapan Persiapan

Paragraf 1

Panitia Pilkades Tingkat Desa

Pasal 17

Tahapan persiapan Pilkades di Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16 huruf a, terdiri atas kegiatan :

a. pemberitahuan BPD kepada Kepala Desa tentang

akhir masa jabatan yang disampaikan 6 (enam)

bulan sebelum berakhir masa jabatan;

b. pembentukan Panitia Pemilihan oleh BPD ditetapkan

dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari setelah

pemberitahuan akhir masa jabatan dan disampaikan

secara tertulis oleh BPD kepada Bupati melalui

Camat.

c. laporan akhir masa jabatan Kepala Desa kepada

Bupati disampaikan dalam jangka waktu 30 (tiga

puluh) Hari setelah pemberitahuan akhir masa

jabatan.

Pasal 18

(1) BPD membentuk Panitia Pemilihan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 huruf b terdiri dari unsur

Perangkat Desa, Lembaga Kemasyarakatan dan

tokoh masyarakat ditetapkan dengan keputusan

BPD.

Page 19: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

19

(2) Susunan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) adalah :

a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota;

b. 1 (satu) orang wakil ketua merangkap anggota;

c. 1 (satu) orang sekretaris merangkap anggota;

dan

d. 4 (empat) orang ketua seksi merangkap anggota

yaitu :

1. ketua seksi sosialisasi, pendaftaran pemilih,

penetapan pemilih, penjaringan dan

penyaringan bakal calon kepala desa ;

2. ketua seksi logistik dan tatacara kampanye;

3. ketua seksi tatacara pelaksanaan pemilihan

kepala desa, pemungutan suara, dan

rekapitulasi penghitungan suara; dan

4. ketua seksi perencanaan, pengawasan,

evaluasi dan pelaporan.

Pasal 19

Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 mempunyai tugas :

a. merencanakan, mengoordinasikan,

menyelenggarakan, mengawasi dan mengendalikan

semua tahapan pelaksanaan Pilkades;

b. merencanakan dan mengajukan biaya Pilkades

kepada Bupati melalui Camat;

c. melakukan pendaftaran dan penetapan Pemilih;

d. mengadakan penjaringan dan penyaringan Bakal

Calon Kepala Desa;

e. menetapkan Calon Kepala Desa yang telah

memenuhi persyaratan;

f. menetapkan tata cara pelaksanaan Pilkades;

g. menetapkan tata cara pelaksanaan Kampanye;

h. memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan

dan TPS;

i. melaksanakan pemungutan suara;

j. menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara

dan mengumumkan hasil Pilkades;

k. menetapkan Calon Kepala Desa Terpilih; dan

Page 20: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

20

l. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

Pilkades.

Pasal 20

(1) Panitia Pemilihan menyusun rencana kebutuhan

barang dan biaya Pilkades yang bersumber dari

APBD dan diajukan kepada Bupati melalui Camat

paling lama 30 (tiga puluh) Hari setelah

terbentuknya Panitia Pemilihan untuk memperoleh

persetujuan Bupati.

(2) Bupati menyetujui rencana biaya pemilihan dalam

waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak

diterima dari Panitia Pemilihan.

(3) Rencana kebutuhan dan biaya Pilkades

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah berisi

rencana kebutuhan barang untuk Pilkades dan

rencana besaran honorarium untuk Panitia

Pemilihan, sedangkan untuk pengelolanya adalah

satuan kerja kecamatan.

(4) Panitia Pemilihan menyusun rencana biaya Pilkades

yang bersumber dari APBDesa dan diajukan kepada

Kepala Desa paling lama 30 (tiga puluh) Hari setelah

terbentuknya Panitia Pemilihan untuk memperoleh

persetujuan Kepala Desa.

(5) Kepala Desa menyetujui rencana biaya pemilihan

dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak

diterima dari Panitia Pemilihan.

(6) Prosedur pencairan dana untuk kegiatan Pilkades

dari dana yang bersumber dari APBDesa

dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan dengan cara

mengajukan surat permintaan pembayaran kepada

Kepala Desa.

Page 21: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

21

Pasal 21

(1) Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih,

Penetapan Pemilih, Penjaringan Dan Penyaringan

Bakal Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 18 ayat (2) huruf d angka 1 bertugas :

a. mengumumkan adanya lowongan jabatan Kepala

Desa serta persyaratan yang harus dicukupi

sekaligus menerima pendaftaran Bakal Calon

Kepala Desa dalam jangka waktu 9 (sembilan)

Hari;

b. menerima kelengkapan persyaratan administrasi

yang harus dicukupi Bakal Calon Kepala Desa

dalam jangka waktu 15 (lima belas hari) Hari

sejak pengumuman lowongan jabatan Kepala

Desa dan pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa

dibuka;

c. melaksanakan penelitian kelengkapan

persyaratan administrasi Bakal Calon Kepala

Desa sekaligus menetapkan Calon Kepala Desa

yang berhak dipilih dan melaksanakan undian

nomor urut calon Kepala Desa dalam jangka

waktu 20 (dua puluh) Hari sejak pengumuman

lowongan jabatan Kepala Desa dan pendaftaran

Bakal Calon Kepala Desa dibuka;

d. melaksanakan seleksi tambahan apabila Bakal

Calon Kepala Desa yang memenuhi persyaratan

lebih dari 5 (lima) orang;

e. menyusun dan menetapkan DPS;

f. mengumumkan DPS;

g. melakukan pendaftaran dan pencatatan Data

Pemilih Tambahan;

h. mengumumkan Daftar Pemilih Tambahan;

i. merekapitulasi DPS dan Daftar Pemilih

Tambahan untuk disusun dan ditetapkan

sebagai DPT;

j. mengumumkan DPT; dan

k. membuat salinan DPT untuk dipergunakan di

TPS pada saat pemungutan suara.

Page 22: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

22

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, ketua seksi

sosialisasi, pendaftaran pemilih, penetapan pemilih,

penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala

desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dibantu oleh Pantarlih.

(3) Pantarlih sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa atas

usul Panitia Pemilihan.

(4) Pantarlih bertugas :

a. melaksanakan pemutakhiran dan validasi data

Pemilih dengan mendatangi langsung ke tempat

tinggal Pemilih;

b. melakukan pendaftaran dan pencatatan Pemilih

tambahan; dan

c. menyampaikan undangan pelaksanaan

pemungutan suara kepada Pemilih.

Pasal 22

Ketua seksi logistik dan tata cara kampanye

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf d

angka 2 bertugas :

a. menyiapkan dan menata lokasi TPS;

b. menyiapkan surat undangan untuk Pemilih;

c. menyiapkan surat suara;

d. menyiapkan meja, kursi dan sound system di TPS;

e. menyediakan makanan dan minuman pada saat

rapat, pemungutan suara dan penghitungan suara;

dan

f. menyusun jadwal, lokasi dan tata tertib Kampanye

Calon Kepala Desa.

Pasal 23

(1) Ketua seksi tatacara pelaksanaan pemilihan kepala

desa, pemungutan suara dan rekapitulasi

penghitungan suara sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 18 ayat (2) huruf d angka 3 bertugas :

a. menyusun tata tertib pemungutan suara dan

penghitungan suara;

Page 23: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

23

b. mengatur alur yang harus dilalui oleh Pemilih

pada waktu pemungutan suara di TPS;

c. menetapkan tata letak peralatan dan

perlengkapan pemungutan suara dan

penghitungan suara di TPS;

d. melaksanakan pemungutan suara dan

penghitungan suara;

e. menjelaskan tentang surat suara yang dianggap

sah dan surat suara yang dianggap tidak sah;

f. membuat rekapitulasi hasil penghitungan suara;

dan

g. membuat berita acara pemungutan suara dan

penghitungan suara.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, ketua seksi

tatacara pelaksanaan pemilihan kepala desa,

pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan

suara dapat dibantu KPPS.

(3) Anggota KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa atas

usul Panitia Pemilihan.

(4) Anggota KPPS sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

bertugas :

a. memastikan bahwa data yang tertulis dalam

surat undangan adalah sesuai dengan orang

yang membawa undangan dimaksud dan

terdaftar dalam salinan DPT;

b. memberikan surat suara kepada Pemilih dengan

cara menukar surat undangan Pemilih dengan

surat suara;

c. memastikan bahwa surat suara yang telah

dicoblos dimasukkan ke dalam kotak suara yang

telah disediakan sesuai dengan lokasi domisili

Pemilih;

d. memastikan bahwa Pemilih yang telah

melaksanakan pemungutan suara, diberi tanda

berupa tinta pada salah satu ujung jari

tangannya;

Page 24: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

24

e. berdasarkan permintaan Pemilih, anggota KPPS

dapat membantu Pemilih yang mempunyai

halangan fisik dan harus merahasiakan pilihan

Pemilih yang bersangkutan;

f. membuat rekapitulasi jumlah Pemilih yang hadir

berdasarkan jumlah surat undangan yang telah

ditukar dengan surat suara;

g. membuat rekapitulasi surat suara yang telah

diterima, surat suara yang telah digunakan,

surat suara yang rusak dan surat suara yang

belum digunakan; dan

h. membuat rekapitulasi penghitungan suara.

Pasal 24

Ketua seksi perencanaan, pengawasan, evaluasi dan

pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat

(2) huruf d angka 4 bertugas :

a. menyusun rencana kebutuhan dan anggaran biaya

pelaksanaan Pilkades yang dibebankan pada APBD;

b. menyusun rencana kebutuhan dan anggaran biaya

pelaksanaan Pilkades yang dibebankan pada

APBDesa;

c. menyusun rencana kegiatan Panitia Pemilihan;

d. mengendalikan tahapan-tahapan kegiatan dalam

Pilkades;

e. melaksanakan pengawasan terhadap jalannya

Kampanye Calon Kepala Desa;

f. melaksanakan evaluasi terhadap tahapan-tahapan

dalam Pilkades; dan

g. menyusun laporan hasil pelaksanaan Pilkades.

Pasal 25

(1) Ketua, wakil ketua, sekretaris dan seksi-seksi

Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 18 ayat (2) diberikan honorarium setiap bulan

yang dibebankan pada APBD, terhitung sejak

ditetapkan jadwal Pilkades serentak oleh Bupati

sampai dengan penetapan Calon Kepala Desa

Terpilih.

Page 25: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

25

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Pantarlih

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) dan

anggota KPPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal

23 ayat (3) mendapatkan honorarium yang

dibebankan pada APBD.

(3) Tata cara pemberian dan besaran honorarium

Panitia Pemilihan, Pantarlih dan anggota KPPS

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

disesuaikan dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 26

Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 ayat (2), Pantarlih sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 21 ayat (3) dan anggota KPPS sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3) harus memenuhi

persyaratan :

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal

Ika;

c. bukan sebagai pimpinan atau anggota BPD;

d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah

menengah pertama atau sederajat;

e. bersikap netral dan tidak memihak;

f. terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal di

Desa yang bersangkutan; dan

g. bersedia menjadi Panitia Pemilihan, Pantarlih atau

anggota KPPS.

Pasal 27

(1) Dalam hal Panitia Pemilihan mengundurkan diri,

BPD melaksanakan musyawarah untuk menetapkan

pengganti anggota Panitia Pemilihan.

Page 26: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

26

(2) Dalam hal anggota Pantarlih dan KPPS

mengundurkan diri, Kepala Desa menetapkan

pengganti anggota Pantarlih dan KPPS atas usulan

Panitia Pemilihan.

Paragraf 2

Penetapan Pemilih

Pasal 28

(1) Pemilih yang menggunakan hak pilih, harus

terdaftar sebagai Pemilih.

(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memenuhi syarat :

a. penduduk Desa yang pada Hari pemungutan

suara Pilkades sudah berumur 17 (tujuh belas)

tahun atau sudah/pernah menikah;

b. nyata-nyata tidak sedang terganggu

jiwa/ingatannya;

c. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap; dan

d. berdomisili di Desa sekurang-kurangnya 6

(enam) bulan sebelum disahkannya DPS yang

dibuktikan dengan kartu tanda penduduk atau

surat keterangan penduduk.

(3) Pemilih yang telah terdaftar dalam daftar Pemilih

ternyata tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), tidak dapat menggunakan

hak memilih.

Pasal 29

(1) Daftar Pemilih dimutakhirkan dan divalidasi sesuai

data penduduk di Desa.

(2) Pemutakhiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

dilakukan karena :

a. memenuhi syarat usia Pemilih, yang sampai

dengan Hari dan tanggal pemungutan suara

pemilihan sudah berumur 17 (tujuh belas)

tahun;

Page 27: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

27

b. belum berumur 17 (tujuh belas) tahun, tetapi

sudah/pernah menikah;

c. telah meninggal dunia;

d. pindah domisili ke desa lain; dan/atau

e. belum terdaftar.

(3) Berdasarkan daftar Pemilih sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Panitia Pemilihan menyusun dan

menetapkan DPS.

Pasal 30

(1) DPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat

(3), diumumkan oleh Panitia Pemilihan pada tempat

yang mudah dijangkau masyarakat.

(2) Jangka waktu pengumuman sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) selama 3 (tiga) Hari.

Pasal 31

(1) Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 30 ayat (2), Pemilih atau anggota keluarga

dapat mengajukan usul perbaikan mengenai

penulisan nama dan/atau identitas lainnya.

(2) Selain usul perbaikan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Pemilih atau anggota keluarga dapat

memberikan informasi yang meliputi :

a. Pemilih yang terdaftar sudah meninggal dunia;

b. Pemilih sudah tidak berdomisili di desa tersebut;

c. Pemilih yang sudah menikah di bawah umur 17

tahun; atau

d. Pemilih yang sudah terdaftar tetapi sudah tidak

memenuhi syarat sebagai Pemilih.

(3) Apabila usul perbaikan dan informasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diterima,

Panitia Pemilihan segera mengadakan perbaikan

DPS.

Pasal 32

(1) Pemilih atau anggota keluarga yang belum terdaftar,

secara aktif melaporkan kepada Panitia Pemilihan

melalui pengurus RT/RW.

Page 28: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

28

(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

didaftar sebagai Pemilih tambahan.

(3) Pencatatan data Pemilih tambahan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan paling lambat

3 (tiga) Hari.

Pasal 33

(1) Daftar Pemilih Tambahan diumumkan oleh Panitia

Pemilihan pada tempat yang mudah dijangkau oleh

masyarakat.

(2) Pengumuman Daftar Pemilih Tambahan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan

selama 3 (tiga) Hari terhitung sejak berakhirnya

jangka waktu penyusunan Daftar Pemilih

Tambahan.

(3) Dalam jangka waktu pengumuman Daftar Pemilih

Tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Pemilih atau anggota keluarga yang belum terdaftar

dalam Pemilih sementara maupun Pemilih

tambahan, secara aktif menghubungi Panitia

Pemilihan untuk dimasukkan dalam daftar Pemilih.

Pasal 34

(1) Panitia Pemilihan menetapkan dan mengumumkan

DPS yang sudah diperbaiki dan Daftar Pemilih

Tambahan sebagai DPT.

(2) DPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditanda

tangani oleh ketua Panitia Pemilihan dan

diumumkan di tempat yang strategis untuk

diketahui oleh masyarakat.

(3) Pengumuman DPT sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dilaksanakan selama 3 (tiga) Hari terhitung

sejak penetapan DPT.

(4) DPT yang sudah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan

tidak dapat diubah, kecuali terdapat Pemilih yang

meninggal dunia atau pindah domisili.

Page 29: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

29

(5) Dalam hal terdapat Pemilih yang meninggal dunia

atau pindah domisili sebagaimana dimaksud pada

ayat (4), Panitia Pemilihan membubuhkan catatan

dalam DPT pada kolom keterangan meninggal dunia

atau pindah domisili.

(6) Panitia Pemilihan menyusun salinan DPT untuk

keperluan tahapan pemungutan suara dan

penghitungan suara.

Bagian Ketujuh

Tahapan Pencalonan

Paragraf 1

Pendaftaran Calon Kepala Desa

Pasal 35

Calon Kepala Desa wajib memenuhi persyaratan:

a. Warga Negara Republik Indonesia;

b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

c. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal

Ika;

d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah

menengah pertama atau sederajat;

e. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun

pada saat mendaftar;

f. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;

g. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;

Page 30: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

30

h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang

diancam dengan pidana penjara paling singkat 5

(lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah

selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan

secara jujur dan terbuka kepada publik bahwa yang

bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai

pelaku kejahatan berulang-ulang;

i. tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap;

j. berbadan sehat;

k. tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali

masa jabatan;

l. bebas dari narkoba; dan

m. memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi.

Pasal 36

(1) Tata cara pengumuman kepada publik sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 huruf h dilakukan dengan

mengumumkan pada media lokal dan/atau dengan

cara menempelkan pada papan pengumuman di

Kantor Desa setempat dalam jangka waktu 3 (tiga)

kali 24 (dua puluh empat) jam.

(2) Bahan, format dan isi pengumuman sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam

Peraturan Bupati ini.

Pasal 37

Kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 huruf m, terdiri atas :

a. fotokopi kartu tanda penduduk atau kartu keluarga;

b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas

kertas bermeterai;

Page 31: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

31

c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan

Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, mempertahankan dan

memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat

oleh yang bersangkutan diatas kertas segel atau

bermeterai cukup;

d. ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan

ijazah terakhir yang dilegalisasi oleh Pejabat

berwenang atau surat pernyataan dari Pejabat yang

berwenang;

e. akte kelahiran;

f. surat keterangan catatan kepolisian yang

dikeluarkan oleh Kepolisian Resor;

g. surat pernyataan tidak pernah dijatuhi pidana

penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap karena

melakukan tindak pidana yang diancam dengan

pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau

lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani

pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan

terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan

pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku

kejahatan berulang-ulang di atas kertas bermaterai;

h. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala

Desa dan tidak akan mengundurkan diri setelah

ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa dan ditetapkan

nomor urut Calon Kepala Desa;

i. surat pernyataan tidak pernah sebagai Kepala Desa

selama 3 (tiga) kali masa jabatan secara berturut-

turut atau tidak secara berturut-turut di atas kertas

bermeterai;

j. surat keterangan bebas narkoba dari Badan

Narkotika Kabupaten.

k. surat keterangan berbadan sehat dari dokter

pemerintah;

l. surat permohonan menjadi Calon Kepala Desa yang

dibuat oleh yang bersangkutan di atas bermeterai

cukup;

Page 32: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

32

m. bagi PNS harus melampirkan surat izin untuk

mencalonkan diri sebagai Kepala Desa dari pejabat

pembina kepegawaian; dan

n. bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia/Dewan Perwakilan Daerah/Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi/Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan

pegawai Badan Umum Milik Negara/Badan Usaha

Milik Daerah harus melampirkan surat izin untuk

mencalonkan diri sebagai Kepala Desa dari atasan

yang berwenang.

Paragraf Kedua

Calon Kepala Desa Berasal dari Kepala Desa, BPD,

Penjabat Kepala Desa, Perangkat Desa, PNS, Anggota

Tentara Nasional Indonesia/kepolisian Republik

Indonesia, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia/Dewan Perwakilan Daerah/Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi/Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten/Kota dan Pegawai Badan Usaha Milik

Negara/Badan Usaha Milik Daerah

Pasal 38

(1) Kepala Desa yang akan mencalonkan diri kembali

diberi cuti sejak ditetapkan sebagai Calon Kepala

Desa sampai dengan penetapan Calon Kepala Desa

Terpilih.

(2) Selama menjalani cuti sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala Desa dilarang menggunakan

fasilitas Pemerintah Desa untuk kepentingan

sebagai Calon Kepala Desa.

(3) Dalam hal Kepala Desa cuti sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Sekretaris Desa melaksanakan tugas

dan kewajiban Kepala Desa.

(4) Dalam hal terjadi kekosongan Sekretaris Desa,

Kepala Desa dapat menunjuk Perangkat Desa

lainnya untuk melaksanakan tugas dan kewajiban

Kepala Desa.

Page 33: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

33

Pasal 39

Anggota BPD yang mencalonkan diri dalam Pilkades

harus mengundurkan diri dari keanggotaan BPD.

Pasal 40

(1) Penjabat Kepala Desa yang mencalonkan diri dalam

Pilkades harus mengajukan pengunduran diri dari

jabatannya selaku Penjabat Kepala Desa secara

tertulis.

(2) Penjabat Kepala Desa yang mencalonkan diri

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan

dari jabatannya.

Pasal 41

(1) Perangkat Desa yang mencalonkan diri dalam

Pilkades diberi cuti terhitung sejak yang

bersangkutan terdaftar sebagai Bakal Calon Kepala

Desa sampai dengan selesainya penetapan Calon

Kepala Desa Terpilih.

(2) Tugas Perangkat Desa yang mencalonkan diri dalam

Pilkades sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dirangkap oleh Perangkat Desa lainnya yang

ditetapkan dengan surat tugas Kepala Desa.

(3) Kepala Desa memberikan cuti kepada Perangkat

Desa yang mencalonkan diri sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) paling lama 3 (tiga) Hari sejak

diterimanya pengajuan cuti Perangkat Desa.

Pasal 42

(1) Perangkat Desa dari PNS yang mencalonkan diri

dalam Pilkades harus mengajukan pengunduran diri

dari jabatannya selaku Perangkat Desa secara

tertulis.

(2) Perangkat Desa yang mencalonkan diri sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diberhentikan dari

jabatannya paling lambat sebelum pendaftaran

Bakal Calon Kepala Desa.

Page 34: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

34

Pasal 43

(1) PNS yang mencalonkan diri dalam Pilkades harus

mendapatkan izin tertulis dari pejabat pembina

kepegawaian.

(2) Dalam hal PNS sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) terpilih dan diangkat menjadi Kepala Desa, yang

bersangkutan dibebaskan sementara dari

jabatannya selama menjadi Kepala Desa tanpa

kehilangan hak sebagai PNS sebagaimana diatur

dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

tentang kepegawaian.

(3) PNS yang terpilih dan diangkat menjadi Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berhak

menerima haknya sebagai PNS, mendapatkan

tunjangan Kepala Desa dan pendapatan lainnya

yang sah yang bersumber dari APBDesa.

Pasal 44

(1) Anggota Tentara Nasional Indonesia yang

mencalonkan diri dalam Pilkades harus

mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif

keprajuritan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia

yang mencalonkan diri dalam Pilkades harus

mengundurkan diri atau pensiun dari dinas

kepolisian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(3) Pegawai Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha

Milik Daerah yang mencalonkan diri dalam

Pilkades harus mendapat izin tertulis dari pejabat

atasan yang berwenang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Anggota DPR RI/

Page 35: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

35

Pasal 45

Kepala Desa yang sisa masa jabatannya paling lama 6

(enam) bulan sejak ditetapkannya tanggal pelaksanaan

Pilkades, dapat mengikuti Pilkades dengan mengajukan

permohonan kepada Bupati untuk mengikuti Pilkades

dan mengundurkan diri atau berhenti dari jabatannya

sebagai Kepala Desa.

Paragraf 3

Pengumuman Lowongan Jabatan Kepala Desa,

Pendaftaran, Penelitian, Penetapan dan Pengumuman

Calon Kepala Desa Yang Akan Dipilih

Pasal 46

(1) Panitia Pemilihan mengumumkan adanya lowongan

jabatan Kepala Desa serta persyaratan yang harus

dicukupi oleh Bakal Calon Kepala Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 sekaligus

menerima pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa

selama 9 (sembilan) Hari.

(2) Bakal Calon Kepala Desa melengkapi persyaratan

yang harus dicukupi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dalam waktu 15 (lima belas) Hari sejak

pengumuman lowongan jabatan Kepala Desa dan

pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa dibuka.

(3) Panitia Pemilihan melakukan penelitian terhadap

persyaratan Bakal Calon Kepala Desa meliputi

penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi

pencalonan.

(4) Penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai

klarifikasi pada instansi yang berwenang yang

dilengkapi dengan surat keterangan dari yang

berwenang.

(5) Panitia Pemilihan mengumumkan hasil penelitian

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada

masyarakat untuk memperoleh masukan.

Page 36: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

36

(6) Masukan masyarakat sebagaimana dimaksud pada

ayat (4), wajib diproses dan ditindak lanjuti Panitia

Pemilihan.

(7) Jangka waktu penelitian persyaratan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) sampai dengan

pengumuman hasil penelitian sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) adalah selama 20 (dua

puluh) Hari sejak pengumuman lowongan jabatan

Kepala Desa dan pendaftaran Bakal Calon Kepala

Desa dibuka.

Pasal 47

(2) Dalam hal Bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35

berjumlah paling sedikit 2 (dua) orang dan paling

banyak 5 (lima) orang, Panitia Pemilihan

menetapkan Bakal Calon Kepala Desa menjadi

Calon Kepala Desa.

(3) Calon Kepala Desa yang ditetapkan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diumumkan kepada

masyarakat.

Pasal 48

(1) Dalam hal Bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35

kurang dari 2 (dua) orang, Panitia Pemilihan

membuka tahap kedua pendaftaran selama 9

(sembilan) Hari.

(2) Bakal Calon Kepala Desa melengkapi persyaratan

yang harus dicukupi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dalam waktu 15 (lima belas) Hari sejak

tahap kedua pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa

dibuka.

(3) Panitia Pemilihan melakukan penelitian terhadap

persyaratan Bakal Calon Kepala Desa meliputi

penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi

pencalonan dalam waktu 20 (dua puluh) Hari sejak

tahap kedua pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa

dibuka.

Page 37: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

37

(4) Dalam hal Bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi

persyaratan tetap kurang dari 2 (dua) orang setelah

pembukaan kembali pendaftaran sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Bupati menunda

pelaksanaan Pilkades sampai dengan waktu yang

ditetapkan kemudian.

(5) Apabila dalam tenggang waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) masa jabatan Kepala Desa

berakhir, Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa

dari PNS di lingkungan pemerintah Daerah.

Pasal 49

Dalam hal Bakal Calon Kepala Desa yang memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 lebih

dari 5 (lima) orang, Panitia Pemilihan melakukan seleksi

tambahan.

Pasal 50

(1) Seleksi tambahan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 49 menggunakan kriteria pengalaman bekerja

di lembaga pemerintahan, tingkat pendidikan, usia,

pendidikan dan pelatihan yang mendukung

pelaksanaan tugas dalam bidang Pemerintahan

Desa.

(2) Bobot nilai kriteria pengalaman bekerja di lembaga

pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) sebagai berikut :

a. pernah menjabat sebagai Kepala Desa selama 1

(satu) kali masa jabatan bobot nilai 10 (sepuluh);

b. pernah menjabat sebagai Kepala Desa selama 2

(dua) kali masa jabatan bobot nilai 20 (dua

puluh);

c. Perangkat Desa dengan masa jabatan sampai

dengan 15 (lima belas) tahun bobot nilai 5 (lima);

d. Perangkat Desa dengan masa jabatan lebih dari

15 tahun bobot nilai 10 (sepuluh);

e. pengurus dan anggota BPD, serta LKD lainnya

dengan 1 (satu) kali masa jabatan bobot nilai 5

(lima);

Page 38: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

38

f. pengurus dan anggota BPD, serta LKD lainnya

dengan lebih dari 1 (satu) kali masa jabatan

bobot nilai 10 (sepuluh);

g. PNS/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian

Negara Republik Indonesia/Badan Usaha Milik

Negara/Badan Usaha Milik Daerah dengan masa

kerja sampai dengan 10 (sepuluh) tahun bobot

nilai 5 (lima);

h. PNS/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian

Negara Republik Indonesia/Badan Usaha Milik

Negara/Badan Usaha Milik Daerah dengan masa

kerja 10 (sepuluh) sampai dengan 20 (dua

puluh) tahun bobot nilai 10 (sepuluh);

i. PNS/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian

Negara Republik Indonesia/Badan Usaha Milik

Negara/Badan Usaha Milik Daerah dengan masa

kerja 20 (dua puluh) sampai dengan 30 (tiga

puluh) tahun bobot nilai 15 (lima belas);

j. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Propinsi/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten/Kota dengan 1 (satu) kali masa

jabatan bobot nilai 10 (sepuluh);

k. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Propinsi/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten/Kota dengan 2 (dua) kali masa

jabatan atau lebih bobot nilai 20 (dua puluh).

(3) Bobot nilai kriteria tingkat pendidikan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. sekolah menengah lanjutan tingkat pertama

atau sederajat bobot nilai 5 (lima);

b. sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat

bobot nilai 10 (sepuluh);

c. Diploma bobot nilai 15 (lima belas);

d. strata 1 (satu) bobot nilai 20 (dua puluh);

e. strata 2 (kedua) bobot nilai 25 (dua puluh lima);

f. strata 3 (tiga) bobot nilai 30 (tiga puluh).

Page 39: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

39

(4) Bobot nilai kriteria usia sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sebagai berikut :

a. usia 25 (dua puluh lima) sampai dengan 28 (dua

puluh delapan) tahun bobot nilainya 5 (lima);

b. usia 29 (dua puluh sembilan) sampai dengan 32

(tiga puluh dua) tahun bobot nilainya 10

(sepuluh);

c. usia 33 (tiga puluh tiga) sampai dengan 36 (tiga

puluh enam) tahun bobot nilainya 15 (lima

belas);

d. usia 37 (tiga puluh tujuh) sampai dengan 40

(empat puluh) tahun bobot nilainya 20 (dua

puluh);

e. usia 41 (empat puluh satu) sampai dengan 44

(empat puluh empat) tahun bobot nilainya 25

(dua puluh lima);

f. usia 45 (empat puluh lima) tahun keatas bobot

nilainya 30 (tiga puluh);

(5) Bobot nilai kriteria pendidikan dan pelatihan yang

mendukung pelaksanaan tugas dalam bidang

Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dengan bukti berupa sertifikat/piagam

sebagai berikut :

a. pendidikan dan pelatihan atau bimbingan teknis

yang dilaksanakan oleh tingkat kementerian

bobot nilainya 10 (sepuluh);

b. pendidikan dan pelatihan atau bimbingan teknis

yang dilaksanakan oleh tingkat propinsi bobot

nilainya 8 (delapan);

c. pendidikan dan pelatihan atau bimbingan teknis

yang dilaksanakan oleh tingkat Kabupaten/kota

bobot nilainya 6 (enam);

d. pendidikan dan pelatihan atau bimbingan teknis

yang dilaksanakan oleh tingkat kecamatan bobot

nilainya 4 (empat);

e. pendidikan dan pelatihan atau bimbingan teknis

yang dilaksanakan oleh tingkat Desa bobot

nilainya 2 (dua);

Page 40: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

40

Pasal 51

(1) Panitia Pemilihan melaksanakan seleksi tambahan

dengan memberikan bobot nilai Bakal Calon Kepala

Desa sesuai dengan kriteria sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 50 dan menetapkan 5 (lima) orang

Calon Kepala Desa yang akan mengikuti tahapan

pemungutan suara berdasarkan peringkat tertinggi.

(2) Dalam hal Panitia Pemilihan belum dapat

menetapkan 5 (lima) orang Calon Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Calon Kepala

Desa ditetapkan berdasarkan nilai tertinggi dari

kriteria pengalaman bekerja di lembaga

pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

50 ayat (2) terhadap Bakal Calon Kepala Desa yang

memperoleh nilai sama.

(3) Dalam hal Panitia Pemilihan belum dapat

menetapkan 5 (lima) orang Calon Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Calon Kepala

Desa ditetapkan berdasarkan nilai tertinggi dari

kriteria tingkat pendidikan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 50 ayat (3) terhadap Bakal Calon

Kepala Desa yang memperoleh nilai sama.

(4) Dalam hal Panitia Pemilihan belum dapat

menetapkan 5 (lima) orang Calon Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Calon Kepala

Desa ditetapkan berdasarkan nilai tertinggi dari

kriteria usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50

ayat (4) terhadap Bakal Calon Kepala Desa yang

memperoleh nilai sama.

(5) Dalam hal Panitia Pemilihan belum dapat

menetapkan 5 (lima) orang Calon Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Calon Kepala

Desa ditetapkan berdasarkan nilai tertinggi dari

kriteria pendidikan dan pelatihan yang mendukung

pelaksanaan tugas dalam bidang Pemerintahan

Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat

(5) terhadap Bakal Calon Kepala Desa yang

memperoleh nilai sama.

Page 41: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

41

(6) Dalam hal seleksi tambahan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) sampai dengan ayat (5) belum dapat

menetapkan 5 (lima) orang Calon Kepala Desa,

Panitia Pemilihan mengajukan permohonan secara

tertulis kepada DESK Pilkades untuk melaksanakan

seleksi tambahan yang diikuti oleh Bakal Calon

Kepala Desa yang memperoleh nilai sama.

(7) Ketentuan mengenai mekanisme pelaksanaan

seleksi tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat

(6) ditentukan oleh DESK Pilkades.

(8) Biaya pelaksanaan seleksi tertulis sebagaimana

dimaksud pada ayat (6) dibebankan pada APBD.

Pasal 52

Nilai hasil seleksi tambahan dari masing-masing Bakal

Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

50 dan Pasal 51 diumumkan secara terbuka melalui

media informasi yang ada di Desa.

Pasal 53

(1) Penetapan Calon Kepala Desa disertai dengan

penentuan nomor urut melalui undian secara

terbuka oleh Panitia Pemilihan.

(2) Pelaksanaan undian nomor urut calon sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dihadiri oleh para Calon

Kepala Desa atau orang lain yang diberi kuasa oleh

Calon Kepala Desa.

(3) Nomor urut dan nama Calon Kepala Desa yang telah

ditetapkan disusun dalam daftar Calon Kepala Desa

dan dituangkan dalam berita acara dan ditetapkan

dengan Keputusan Panitia Pemilihan.

(4) Panitia Pemilihan mengumumkan melalui media

masa dan/atau papan pengumuman tentang nama

calon yang telah ditetapkan, paling lambat 7 (tujuh)

Hari sejak tanggal ditetapkan.

(5) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

bersifat final dan mengikat.

Page 42: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

42

(6) Form berita acara penetapan nomor urut dan nama

Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

Paragraf 4

Kampanye

Pasal 54

(1) Calon Kepala Desa dapat melakukan Kampanye

sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat

Desa.

(2) Pelaksanaan Kampanye sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dalam jangka waktu 3 (tiga) hari

kalender sebelum dimulainya masa tenang.

(3) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka, dialogis

serta bertanggung jawab.

(4) Jadwal waktu dan tempat pelaksanaan Kampanye

ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 55

(1) Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54

ayat (1) memuat visi dan misi bila terpilih sebagai

Kepala Desa.

(2) Visi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan keinginan yang ingin diwujudkan dalam

jangka waktu masa jabatan Kepala Desa.

(3) Misi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi

program yang akan dilaksanakan dalam rangka

mewujudkan visi.

Pasal 56

Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat

(1) dapat dilaksanakan melalui :

a. pertemuan terbatas;

b. tatap muka;

c. dialog;

Page 43: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

43

d. penyebaran bahan kampanye kepada umum;

e. pemasangan alat peraga di tempat kampanye dan di

tempat lain yang ditentukan oleh Panitia Pemilihan;

dan

f. kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan

perundang -undangan.

Pasal 57

(1) Pelaksana Kampanye dilarang :

a. mempersoalkan dasar negara Pancasila,

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 dan bentuk

Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. melakukan kegiatan yang membahayakan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. menghina seseorang, agama, suku, ras,

golongan, Calon Kepala Desa dan/atau Calon

Kepala Desa yang lain;

d. menghasut dan mengadu-domba perseorangan

atau masyarakat;

e. mengganggu ketertiban umum;

f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau

menganjurkan penggunaan kekerasan kepada

seseorang, sekelompok anggota masyarakat,

dan/atau Calon Kepala Desa yang lain;

g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga

Kampanye Calon Kepala Desa;

h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat

ibadah dan tempat pendidikan;

i. membawa atau menggunakan gambar dan/atau

atribut Calon Kepala Desa lain selain dari

gambar dan/atau atribut Calon Kepala Desa

yang bersangkutan; dan

j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi

lainnya kepada peserta Kampanye.

(2) Pelaksana Kampanye dalam kegiatan Kampanye

dilarang mengikutsertakan :

a. Kepala Desa;

b. Perangkat Desa; dan/atau

Page 44: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

44

c. pimpinan dan anggota BPD.

Pasal 58

Pelaksana Kampanye yang melanggar larangan

Kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat

(1) dikenai sanksi :

a. peringatan tertulis apabila pelaksana Kampanye

melanggar larangan walaupun belum terjadi

gangguan; dan

b. penghentian kegiatan Kampanye di tempat terjadinya

pelanggaran atau di suatu wilayah yang dapat

mengakibatkan gangguan terhadap keamanan yang

berpotensi menyebar ke wilayah lain.

Pasal 59

(1) Masa tenang selama 3 (tiga) hari kalender sebelum

Hari dan tanggal pemungutan suara.

(2) Hari dan tanggal pemungutan suara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Bagian kedelapan

Tahapan Pemungutan Suara

Pasal 60

(1) TPS ditentukan lokasinya di tempat yang mudah

dijangkau.

(2) Jumlah TPS dapat lebih dari 1 (satu) TPS dengan

mempertimbangkan jumlah Pemilih dan kondisi

geografis Desa.

(3) Penetapan jumlah TPS ditetapkan oleh Panitia

Pemilihan dan dikoordinasikan dengan Camat dan

DESK Pilkades.

(4) Bagi Desa yang melaksanakan Pilkades hanya

dengan 1 (satu) TPS, maka jumlah Kotak Suara

sama dengan jumlah Dusun yang ada di Desa yang

bersangkutan.

Page 45: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

45

(5) Apabila Desa yang melaksanakan Pilkades hanya

dengan 1 (satu) TPS hanya mempunyai 1 (satu)

Dusun, maka jumlah kotak suara adalah sama

dengan jumlah RW di Desa yang bersangkutan.

(6) Pemilih memasukkan surat suara pada kotak suara

sesuai dengan Dusun atau RW tempat domisili

Pemilih.

Pasal 61

(1) Pemilih hadir di lokasi TPS sesuai dengan surat

undangan dari Panitia Pemilihan.

(2) Surat undangan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) mencantumkan tentang nama, alamat Pemilih

dan nomor urut dalam DPT serta Hari, tanggal, jam

dan lokasi TPS.

(3) Pemungutan suara dilakukan dengan mencoblos

surat suara yang berisi nomor, foto, dan nama

Calon Kepala Desa.

Pasal 62

(1) Pemilih tuna netra, tuna daksa atau yang

mempunyai halangan fisik lain pada saat

memberikan suaranya di TPS dapat dibantu oleh

Panitia Pemilihan atau orang lain atas permintaan

Pemilih.

(2) Anggota Panitia Pemilihan atau orang lain yang

membantu Pemilih sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), wajib merahasiakan pilihan Pemilih yang

bersangkutan.

Pasal 63

(1) Pemilih yang menjalani rawat inap di rumah sakit

atau sejenisnya, yang sedang menjalani hukuman

penjara, memberikan suara di TPS khusus.

(2) TPS khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berupa kotak dan bilik suara yang dibawa oleh

Panitia Pemilihan dan saksi ke tempat rawat inap di

rumah sakit atau sejenisnya atau tempat menjalani

hukuman penjara.

Page 46: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

46

Pasal 64

(1) Pada saat pemungutan suara dan penghitungan

suara Calon Kepala Desa wajib hadir di TPS yang

telah ditentukan oleh Panitia Pemilihan.

(2) Calon Kepala Desa yang berhalangan hadir di TPS

harus menyampaikan surat izin atas

ketidakhadirannya dengan alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan dan kehadirannya diganti

dengan foto yang bersangkutan dengan ukuran

minimal 10 R.

(3) Calon Kepala Desa yang berhalangan hadir di TPS,

tanpa ada keterangan yang dapat

dipertanggungjawabkan atas ketidakhadirannya,

maka perolehan suara yang diperoleh oleh Calon

Kepala Desa tersebut dihitung sebagai suara tidak

sah.

(4) Calon Kepala Desa yang sudah ditetapkan sebagai

Calon Kepala Desa yang berhak dipilih serta

ditetapkan nomor urut Calon Kepala Desa, apabila

terjadi sesuatu hal yang menyebabkan Calon Kepala

Desa tersebut menjadi tidak memenuhi syarat,

maka perolehan suara yang diperoleh oleh Calon

Kepala Desa yang tidak lagi memenuhi syarat

tersebut dihitung sebagai suara tidak sah.

Pasal 65

(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Panitia

Pemilihan melakukan kegiatan:

a. pembukaan kotak suara;

b. pengeluaran seluruh isi kotak suara;

c. pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan;

dan

d. penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan

peralatan.

(2) Kegiatan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat dihadiri oleh saksi Calon Kepala

Desa, BPD, pengawas, dan warga masyarakat.

Page 47: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

47

(3) Kegiatan Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), dibuatkan berita acara yang

ditandatangani oleh Ketua Panitia Pemilihan, dan

sekurang-kurangnya 2 (dua) anggota Panitia

Pemilihan serta dapat ditandatangani oleh saksi dan

Calon Kepala Desa.

Pasal 66

(1) Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 65 ayat (1), Panitia Pemilihan

memberikan penjelasan mengenai tata cara

pemungutan suara.

(2) Dalam hal pemungutan suara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Pemilih diberi kesempatan

oleh Panitia Pemilihan berdasarkan prinsip urutan

kehadiran Pemilih.

(3) Apabila menerima surat suara yang ternyata rusak,

Pemilih dapat meminta surat suara pengganti

kepada Panitia Pemilihan, kemudian Panitia

Pemilihan memberikan surat suara pengganti hanya

1 (satu) kali.

(4) Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan

suara, Pemilih dapat meminta surat suara pengganti

kepada Panitia Pemilihan, Panitia Pemilihan

memberikan surat suara pengganti hanya 1 (satu)

kali.

Pasal 67

(1) Suara untuk Pilkades dinyatakan sah apabila :

a. surat suara ditandatangani oleh ketua Panitia

Pemilihan; dan

b. surat suara dicoblos dengan alat coblos yang

telah disediakan.

(2) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), suara untuk Pilkades dinyatakan sah apabila :

a. tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak

segi empat yang memuat 1 (satu) Calon Kepala

Desa;

Page 48: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

48

b. tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak

segi empat yang memuat nomor, foto dan nama

Calon Kepala Desa yang telah ditentukan;

c. tanda coblos lebih dari 1 (satu), tetapi masih di

dalam salah satu kotak segi empat yang

memuat nomor, foto dan nama Calon Kepala

Desa; atau

d. tanda coblos terdapat pada salah satu garis

kotak segi empat yang memuat nomor, foto, dan

nama Calon Kepala Desa.

Pasal 68

(1) Pelaksanaan pemungutan suara ditutup sesuai

dengan jam yang tercantum dalam surat undangan

Pemilih.

(2) Panitia Pemilihan membuat berita acara jalannya

pemungutan suara yang ditandatangani oleh ketua,

sekretaris dan ketua seksi tatacara pelaksanaan

pemilihan kepala desa, pemungutan suara dan

rekapitulasi penghitungan suara serta dapat

ditandatangani oleh saksi dan Calon Kepala Desa.

Bagian Kesembilan

Tahapan Penghitungan Suara

Pasal 69

(1) Penghitungan suara di TPS dilakukan oleh Panitia

Pemilihan setelah pemungutan suara berakhir.

(2) Bagi Desa yang jumlah TPS lebih dari 1 (satu) TPS

penghitungan suara dilakukan pada salah satu TPS

yang ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.

(3) Bagi Desa yang jumlah TPS lebih dari 1 (satu) TPS,

sebelum penghitungan suara dimulai, Panitia

Pemilihan menghitung:

a. jumlah Pemilih yang memberikan suara

berdasarkan salinan DPT untuk TPS dan surat

undangan yang telah ditukar dengan surat

suara;

b. jumlah Pemilih dari TPS lain;

Page 49: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

49

c. jumlah surat suara dari masing-masing TPS ;

d. jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan

e. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh

Pemilih karena rusak atau keliru dicoblos.

(4) Bagi Desa yang jumlah TPS hanya 1 (satu) TPS

sebelum penghitungan suara dimulai, Panitia

Pemilihan menghitung:

a. jumlah Pemilih yang memberikan suara

berdasarkan salinan DPT untuk masing-masing

Dusun atau RW dengan cara menghitung surat

undangan yang telah ditukar dengan surat

suara oleh anggota KPPS;

b. jumlah surat suara yang tidak terpakai; dan

c. jumlah surat suara yang dikembalikan oleh

Pemilih karena rusak atau keliru dicoblos.

Pasal 70

(1) Bagi Desa dengan jumlah TPS lebih dari 1 (satu)

TPS, maka jumlah surat suara di masing-masing

TPS harus sesuai dengan jumlah Pemilih yang hadir

dan memberikan suara di TPS yang bersangkutan.

(2) Bagi Desa dengan jumlah TPS hanya terdiri dari 1

(satu) TPS, maka jumlah surat suara di kotak suara

masing-masing Dusun atau RW harus sesuai

dengan jumlah Pemilih yang hadir dan

memasukkan surat suara pada kotak suara masing-

masing Dusun atau RW.

(3) Jika terjadi selisih jumlah surat suara lebih banyak

dari jumlah Pemilih yang hadir memberikan suara

maka kelebihan surat suara diambil secara acak

sehingga jumlah surat suara sama dengan jumlah

Pemilih yang hadir memberikan suara.

(4) Jika terjadi selisih jumlah surat suara lebih sedikit

dari jumlah Pemilih yang hadir maka kekurangan

surat suara tersebut dihitung sebagai suara tidak

sah sehingga jumlah surat suara sama dengan

jumlah Pemilih yang hadir memberikan suara.

Page 50: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

50

Pasal 71

(1) Panitia Pemilihan melaksanakan penghitungan

suara sampai dengan selesai di TPS.

(2) Penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat dihadiri dan disaksikan oleh saksi

Calon Kepala Desa, BPD, pengawas dan warga

masyarakat.

(3) Saksi Calon Kepala Desa dalam penghitungan suara

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus

membawa surat mandat dari Calon Kepala Desa

yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada

ketua Panitia Pemilihan.

(4) Panitia Pemilihan membuat berita acara hasil

penghitungan suara yang ditandatangani oleh

ketua, sekretaris dan ketua seksi tatacara

pelaksanaan pemilihan kepala desa, pemungutan

suara dan rekapitulasi penghitungan suara serta

dapat ditandatangani oleh saksi Calon Kepala Desa.

(5) Berita acara hasil penghitungan suara sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) diberikan kepada masing-

masing saksi dan Calon Kepala Desa yang hadir

sebanyak 1 (satu) eksemplar dan menempelkan 1

(satu) eksemplar sertifikat hasil penghitungan suara

di tempat umum.

(6) Berita acara beserta kelengkapannya sebagaimana

dimaksud pada ayat (5), dimasukkan dalam sampul

khusus yang disediakan dan dimasukkan ke dalam

kotak suara yang pada bagian luar ditempel label

atau segel.

(7) Panitia Pemilihan menyerahkan berita acara hasil

penghitungan suara, surat suara, dan alat

kelengkapan administrasi pemungutan dan

penghitungan suara kepada BPD segera setelah

selesai penghitungan suara.

(8) Form berita acara penghitungan suara sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam Lampiran

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

Page 51: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

51

Pasal 72

(1) Calon Kepala Desa yang memperoleh suara

terbanyak dari jumlah suara sah ditetapkan sebagai

Calon Kepala Desa Terpilih.

(2) Calon Kepala Desa yang sudah ditetapkan sebagai

calon Kepala Desa yang berhak dipilih serta

ditetapkan nomor urut Calon Kepala Desa, apabila

terjadi sesuatu hal yang menyebabkan Calon Kepala

Desa tersebut menjadi tidak memenuhi syarat,

maka perolehan suara yang diperoleh oleh Calon

Kepala Desa yang tidak lagi memenuhi syarat

tersebut menjadi suara tidak sah.

(3) Dalam hal Calon Kepala Desa yang memperoleh

suara sah terbanyak lebih dari 1 (satu) orang, Calon

Kepala Desa Terpilih ditetapkan berdasarkan

wilayah perolehan suara sah yang lebih luas.

(4) Wilayah perolehan suara sah yang lebih luas

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didasarkan

perolehan suara sah terbanyak di masing-masing

KPPS dengan jumlah sebaran KPPS lebih banyak.

(5) Dalam hal Calon Kepala Desa yang memperoleh

suara sah terbanyak lebih dari 1 (satu) orang

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) belum dapat

ditetapkan, Calon Kepala Desa Terpilih ditetapkan

berdasarkan perolehan suara sah terbanyak di

KPPS dengan jumlah DPT terbesar.

(6) Dalam hal jumlah Calon Kepala Desa yang

memperoleh suara sah terbanyak yang sama lebih

dari 1 (satu) orang sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) belum dapat ditetapkan, Calon Kepala Desa

Terpilih ditetapkan berdasarkan perolehan suara

sah tertinggi di KPPS.

(7) Panitia Pemilihan menetapkan Calon Kepala Desa

Terpilih dalam waktu paling lama 1 (satu) kali 24

(dua puluh empat) jam sejak penghitungan suara

dinyatakan selesai.

Page 52: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

52

(8) Dalam hal Calon Kepala Desa yang memperoleh

suara sah terbanyak yang sama lebih dari 1 (satu)

orang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (5)

dan ayat (6), Panitia Pemilihan dapat

memperpanjang waktu penetapan Calon Kepala

Desa Terpilih paling lama 2 (dua) kali 24 (dua puluh

empat) jam sejak penghitungan suara dinyatakan

selesai.

Pasal 73

(1) Dalam hal Calon Kepala Desa yang memperoleh

suara sah terbanyak yang sama lebih dari 1 (satu)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 belum dapat

ditetapkan, Bupati menetapkan Pilkades tidak

menghasilkan Calon Kepala Desa Terpilih dalam

waktu 3 (tiga) kali 24 (dua puluh empat) jam sejak

diterima laporan dari BPD.

(2) Dalam hal Pilkades tidak menghasilkan Calon

Kepala Desa Terpilih sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Pilkades dilaksanakan pada Pilkades

serentak gelombang berikutnya.

(3) Apabila dalam tenggang waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) masa jabatan Kepala Desa

berakhir, Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa

dari PNS di lingkungan Pemerintah Daerah.

(4) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) melaksanakan tugas dan wewenang Kepala

Desa sampai dengan dilantiknya Kepala Desa hasil

pemilihan langsung secara serentak sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 74

(1) Calon Kepala Desa dapat mengajukan keberatan

atas penetapan Calon Kepala Desa Terpilih oleh

Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 72 secara tertulis kepada Panitia Pemilihan,

disertai keterangan, bukti dan saksi yang

mendukung dalam waktu paling lambat 3 (tiga) Hari

setelah penetapan Calon Kepala Desa terpilih;

Page 53: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

53

(2) Panitia Pemilihan menjawab keberatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) secara tertulis paling lambat

3 (tiga) Hari sejak keberatan diterima.

Pasal 75

Perlengkapan pemungutan suara dan penghitungan

suara di TPS, disimpan di kantor Desa atau di tempat

lain yang terjamin keamanannya.

Bagian Kesepuluh

Penetapan, Pengesahan dan Pengangkatan

Pasal 76

(1) Calon Kepala Desa Terpilih ditetapkan dengan

Keputusan Panitia Pemilihan.

(2) Panitia Pemilihan menyampaikan laporan perihal

nama Calon Kepala Desa Terpilih disertai dokumen-

dokumen pendukung kepada BPD, paling lama 7

(tujuh) Hari setelah penetapan Calon Kepala Desa

Terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) BPD menyampaikan laporan kepada Bupati melalui

Camat dengan tembusan kepada Kepala Desa paling

lama 7 (tujuh) Hari setelah menerima laporan dari

Panitia Pemilihan perihal Calon Kepala Desa

Terpilih.

(4) Bupati menetapkan pengesahan dan pengangkatan

Calon Kepala Desa Terpilih menjadi Kepala Desa

dengan Keputusan Bupati paling lama 30 (tiga

puluh) Hari sejak diterimanya laporan dari BPD.

(5) Dalam hal terjadi perselisihan hasil Pilkades, Bupati

menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

Pasal 77

(1) Dalam hal terjadi perselisihan hasil Pilkades, Bupati

menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu

paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak tanggal

diterimanya penyampaian hasil Pilkades dari BPD.

Page 54: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

54

(2) DESK melakukan penelitian terhadap proses

pemungutan suara dan penghitungan suara.

(3) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dilaporkan kepada Bupati sebagai bahan dalam

penyelesaian perselisihan hasil Pilkades.

(4) Penyelesaian perselisihan oleh Bupati sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) hanya untuk perselisihan

yang bersifat administratif.

(5) Perselisihan atau sengketa hasil Pilkades, yang

bersifat pidana penyelesaiannya melalui jalur

pengadilan.

(6) Proses peradilan sebagaimana dimaksud pada ayat

(5) tidak mempengaruhi tahapan proses

pengesahan, pengangkatan dan pelantikan Calon

Kepala Desa Terpilih menjadi Kepala Desa.

Bagian Kesebelas

Pelantikan

Pasal 78

(1) Calon Kepala Desa Terpilih dilantik oleh Bupati atau

pejabat yang ditunjuk paling lama 30 (tiga puluh)

Hari terhitung sejak ditetapkannya Keputusan

Bupati tentang Pengesahan dan Pengangkatan

Calon Kepala Desa Terpilih menjadi Kepala Desa.

(2) Sebelum memangku jabatannya, Kepala Desa

terpilih bersumpah/berjanji.

Page 55: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

55

(3) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

sebagai berikut :

“Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji

bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku

Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-

jujurnya dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu

taat dalam mengamalkan dan mempertahankan

Pancasila sebagai dasar negara; dan bahwa Saya

akan menegakkan kehidupan demokrasi dan

Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan

perundang- undangan dengan selurus-lurusnya

yang berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia”.

(4) Susunan acara pelantikan Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai

berikut :

a. pembacaan Keputusan Bupati tentang

pengesahan dan pengangkatan Calon Kepala

Desa Terpilih menjadi Kepala Desa;

b. pengambilan sumpah/janji jabatan oleh Bupati

atau pejabat yang ditunjuk;

c. penandatanganan berita acara pengambilan

sumpah/janji;

d. kata pelantikan oleh Bupati atau pejabat yang

ditunjuk;

e. penyematan tanda jabatan oleh Bupati atau

pejabat yang ditunjuk;

f. pembacaan amanat Bupati; dan

g. pembacaan do’a.

Pasal 79

(1) Calon Kepala Desa Terpilih yang meninggal dunia,

berhalangan tetap atau mengundurkan diri dengan

alasan yang dapat dibenarkan sebelum pelantikan,

Calon Kepala Desa Terpilih dinyatakan gugur dan

Bupati mengangkat PNS dari Pemerintah Daerah

sebagai Penjabat Kepala Desa.

Page 56: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

56

(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) melaksanakan tugas dan wewenang Kepala

Desa sampai dengan dilantiknya Kepala Desa hasil

pemilihan langsung secara serentak sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 80

(1) Calon Kepala Desa Terpilih yang ditetapkan sebagai

tersangka dan diancam dengan pidana penjara

paling singkat 5 (lima) tahun sebelum pelantikan,

Calon Kepala Desa Terpilih tetap dilantik sebagai

Kepala Desa.

(2) Calon Kepala Desa Terpilih yang ditetapkan sebagai

tersangka dalam tindak pidana korupsi, terorisme,

makar dan/atau tindak pidana terhadap keamanan

negara sebelum pelantikan, Calon Kepala Desa

Terpilih tetap dilantik menjadi Kepala Desa dan

pada kesempatan pertama Bupati memberhentikan

sementara yang bersangkutan dari jabatannya

sebagai Kepala Desa.

(3) Calon Kepala Desa Terpilih yang ditetapkan sebagai

terdakwa dan diancam dengan pidana penjara

paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan register

perkara di pengadilan sebelum pelantikan, Calon

Kepala Desa Terpilih tetap dilantik menjadi Kepala

Desa dan pada kesempatan pertama Bupati

memberhentikan sementara yang bersangkutan dari

jabatannya sebagai Kepala Desa.

(4) Calon Kepala Desa terpilih yang ditetapkan sebagai

terpidana dan diancam dengan pidana penjara

paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap sebelum pelantikan, Calon Kepala Desa

Terpilih tetap dilantik menjadi Kepala Desa dan

pada kesempatan pertama Bupati memberhentikan

yang bersangkutan dari jabatannya sebagai Kepala

Desa dan mengangkat PNS dari Pemerintah Daerah

Kabupaten sebagai Penjabat Kepala Desa.

Page 57: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

57

(5) Calon Kepala Desa Terpilih sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) yang tidak

hadir pada saat pelantikan diangggap

mengundurkan diri kecuali dengan alasan yang

dapat dibenarkan.

(6) Calon Kepala Desa Terpilih yang tidak hadir pada

saat pelantikan dengan alasan yang dapat

dibenarkan dilantik pada waktu yang ditentukan

kemudian.

(7) Pelaksanaan ketentuan kesempatan pertama

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3) dan

ayat (4), paling lambat 14 (empat belas) Hari

terhitung sejak tanggal pelantikan.

(8) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) melaksanakan tugas dan wewenang Kepala

Desa sampai dengan dilantiknya Kepala Desa hasil

Pilkades Antar Waktu melalui Musyawarah Desa.

Bagian Kedua belas

Serah Terima Jabatan

Pasal 81

(1) Serah terima jabatan dilakukan setelah pelantikan

Calon Kepala Desa Terpilih.

(2) Serah terima jabatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan dengan penandatanganan

berita acara serah terima jabatan.

(3) Penandatanganan berita acara serah terima jabatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan

pada acara pengambilan sumpah/janji dan

pelantikan Calon Kepala Desa Terpilih setelah

penyematan tanda jabatan bersamaan dengan

menyerahkan memori serah terima jabatan.

(4) Memori serah terima jabatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) terdiri atas :

a. pendahuluan;

b. monografi Desa;

c. pelaksanaan program kerja tahun lalu;

d. rencana program yang akan datang;

Page 58: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

58

e. kegiatan yang telah diselesaikan, sedang

dilaksanakan dan rencana kegiatan setahun

terakhir;

f. hambatan yang dihadapi; dan

g. daftar inventarisasi dan kekayaan desa.

Pasal 82

(1) Kepala Desa memegang jabatan selama 6 (enam)

tahun terhitung sejak tanggal pelantikan.

(2) Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat menjabat paling banyak 3 (tiga) kali masa

jabatan secara berturut-turut atau tidak secara

berturut-turut.

(3) Penghitungan periodisasi masa jabatan Kepala Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai

berikut :

a. Kepala Desa yang diangkat berdasarkan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang

Pemerintahan Desa, dengan masa jabatan 8

(delapan) tahun setiap periodenya;

b. Kepala Desa yang diangkat berdasarkan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, dengan masa jabatan 5

(lima) tahun dihitung selama 1 (satu) periode,

sedangkan yang diangkat dengan masa jabatan

diatas 5 (lima) tahun sampai dengan 10

(sepuluh) dihitung telah menjabat selama 2 (dua)

periode;

c. Kepala Desa yang diangkat berdasarkan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, dengan masa jabatan 6

(enam) tahun setiap periodenya;

d. ketentuan periodisasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) termasuk jabatan Kepala Desa

yang dipilih melalui Musyawarah Desa;

e. dalam hal Kepala Desa mengundurkan diri

sebelum habis masa jabatannya atau

diberhentikan, Kepala Desa dianggap telah

menjabat 1 (satu) periode masa jabatan.

Page 59: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

59

Bagian Ketiga belas

Peningkatan Kapasitas Kepala Desa

Pasal 83

(1) Calon Kepala Desa Terpilih yang telah dilantik harus

mengikuti pelatihan awal masa jabatan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Kepala Desa harus mengikuti program pelatihan

yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah.

(3) Biaya pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) dibebankan pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara, APBD Provinsi dan

APBD.

BAB III

PEMILIHAN KEPALA DESA ANTAR WAKTU MELALUI

MUSYAWARAH DESA

Pasal 84

(1) Kepala Desa yang berhenti dan/atau diberhentikan

dengan sisa masa jabatan lebih dari 1 (satu) tahun,

Bupati mengangkat PNS dari Pemerintah Daerah

sebagai Penjabat Kepala Desa sampai dengan

ditetapkan Kepala Desa Antar Waktu hasil

Musyawarah Desa.

(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan paling lama 6 (enam) bulan

sejak Kepala Desa diberhentikan.

(3) Masa jabatan Kepala Desa yang ditetapkan melalui

musyawarah Desa terhitung sejak tanggal

pelantikan sampai dengan habis sisa masa jabatan

Kepala Desa yang diberhentikan.

Pasal 85

(1) BPD membentuk Panitia Pilkades Antar Waktu.

(2) Pembentukan Panitia Pilkades Antar Waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

dengan Keputusan BPD.

Page 60: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

60

(3) Panitia Pilkades Antar Waktu terdiri atas Perangkat

Desa dan unsur masyarakat.

(4) Panitia Pilkades Antar Waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (3), jumlahnya disesuaikan

dengan beban tugas dan kemampuan APBDesa.

(5) Panitia Pilkades Antar Waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) bertanggungjawab kepada

BPD.

Pasal 86

(1) Panitia Pilkades Antar Waktu sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) melakukan

penjaringan dan penyaringan Bakal Calon Kepala

Desa Antar Waktu.

(2) Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa Antar Waktu

menjadi Calon Kepala Desa Antar Waktu ditetapkan

paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 3

(tiga) orang Calon Kepala Desa Antar Waktu.

(3) Dalam hal jumlah Calon Kepala Desa Antar Waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang

memenuhi persyaratan lebih dari 3 (tiga) orang,

Panitia Pilkades Antar Waktu melakukan seleksi

tambahan.

(4) Ketentuan mengenai seleksi tambahan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50 berlaku

mutatis mutandis terhadap seleksi tambahan

Pilkades Antar Waktu sebagaimana dimaksud pada

ayat (3).

(5) Dalam hal Calon Kepala Desa Antar Waktu yang

memenuhi persyaratan kurang dari 2 (dua) orang,

Panitia Pilkades Antar Waktu memperpanjang

waktu pendaftaran selama 7 (tujuh) Hari.

(6) Dalam hal Calon Kepala Desa Antar Waktu yang

memenuhi persyaratan tetap kurang dari 2 (dua)

orang setelah perpanjangan waktu sebagaimana

dimaksud pada ayat (5), BPD menunda pelaksanaan

Musyawarah Desa Pilkades Antar Waktu sampai

dengan waktu yang ditetapkan oleh BPD.

Page 61: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

61

(7) Dalam hal Musyawarah Desa Pilkades Antar Waktu

tidak menghasilkan Calon Kepala Desa Pengganti

Antar Waktu, BPD dapat mengajukan permohonan

kepada Bupati untuk mengikuti Pilkades serentak

gelombang berikutnya.

Pasal 87

(1) Pilkades Antar Waktu dilaksanakan melalui

tahapan:

a. persiapan;

b. pelaksanaan; dan

c. pelaporan.

(2) Tahapan persiapan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi:

a. BPD membentuk Panitia Pilkades Antar Waktu

paling lama dalam jangka waktu 15 (lima belas)

Hari terhitung sejak Kepala Desa diberhentikan;

b. pengajuan biaya Pilkades dengan beban

APBDesa oleh Panitia Pilkades Antar Waktu

kepada Penjabat Kepala Desa paling lama dalam

jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari terhitung

sejak Panitia Pilkades Antar Waktu terbentuk;

c. pemberian persetujuan biaya Pilkades Antar

Waktu oleh Penjabat Kepala Desa paling lama

dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari

terhitung sejak diajukan oleh Panitia Pilkades

Antar Waktu;

d. pengumuman dan pendaftaran Bakal Calon

Kepala Desa oleh Panitia Pilkades Antar Waktu

dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari;

e. penelitian kelengkapan persyaratan administrasi

Bakal Calon Kepala Desa Antar Waktu oleh

Panitia Pilkades Antar Waktu dalam jangka

waktu 7 (tujuh) Hari; dan

Page 62: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

62

f. penetapan Calon Kepala Desa Antar Waktu oleh

Panitia Pilkades Antar Waktu paling sedikit 2

(dua) orang calon dan paling banyak 3 (tiga)

orang Calon Kepala Desa Antar Waktu yang

dimintakan pengesahan Musyawarah Desa

untuk ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa

Antar Waktu yang berhak dipilih dalam

Musyawarah Desa.

(3) Tahapan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b meliputi :

a. penyelenggaraan Musyawarah Desa dipimpin

oleh Ketua BPD yang teknis pelaksanaan

pemilihannya dilakukan oleh Panitia Pilkades

Antar Waktu;

b. pengesahan Calon Kepala Desa Antar Waktu

yang berhak dipilih oleh Musyawarah Desa

melalui musyawarah mufakat atau melalui

pemungutan suara;

c. pelaksanaan pemilihan Calon Kepala Desa Antar

Waktu oleh Panitia Pilkades Antar Waktu dan

peserta Musyawarah Desa melalui mekanisme

musyawarah mufakat atau melalui pemungutan

suara yang telah disepakati oleh Musyawarah

Desa;

d. pelaporan hasil pemilihan Calon Kepala Desa

Antar Waktu oleh Panitia Pilkades Antar Waktu

kepada Musyawarah Desa; dan

e. pengesahan Calon Kepala Desa Antar Waktu

terpilih oleh Musyawarah Desa.

(4) Peserta Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) huruf c melibatkan unsur masyarakat.

(5) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) berasal dari:

a. tokoh adat;

b. tokoh agama;

c. tokoh masyarakat;

d. tokoh pendidikan;

e. perwakilan kelompok tani;

f. perwakilan kelompok nelayan;

Page 63: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

63

g. perwakilan kelompok perajin;

h. perwakilan kelompok perempuan;

i. perwakilan kelompok pemerhati dan

perlindungan anak;

j. perwakilan kelompok masyarakat miskin; atau

k. Unsur masyarakat lain sesuai dengan kondisi

sosial budaya masyarakat setempat.

(6) Unsur masyarakat lain sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) huruf k diwakili paling banyak 5 (lima)

orang dari setiap Dusun.

(7) Kriteria unsur masyarakat sebagaimana dimaksud

pada ayat (5) diatur dalam Peraturan Desa dan

nama-nama unsur masyarakat ditetapkan dengan

keputusan Kepala Desa.

(8) Jumlah peserta Musyawarah Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dibahas dan

disepakati bersama BPD dan Pemerintah Desa

dengan memperhatikan jumlah penduduk yang

mempunyai hak pilih di Desa yang ditetapkan

dengan keputusan BPD.

(9) Tahapan pelaporan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c meliputi :

a. pelaporan hasil Pilkades Antar Waktu melalui

Musyawarah Desa kepada BPD dalam jangka

waktu 7 (tujuh) Hari setelah Musyawarah Desa

mengesahkan Calon Kepala Desa Antar Waktu

Terpilih;

b. pelaporan Calon Kepala Desa Antar Waktu

Terpilih hasil Musyawarah Desa oleh ketua BPD

kepada Bupati paling lambat 7 (tujuh) Hari

setelah menerima laporan dari Panitia Pilkades

Antar Waktu;

c. penerbitan Keputusan Bupati tentang

pengesahan pengangkatan Calon Kepala Desa

Antar Waktu terpilih paling lambat 30 (tiga

puluh) Hari sejak diterimanya laporan dari BPD;

dan

Page 64: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

64

d. pelantikan Kepala Desa Antar Waktu oleh Bupati

paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak

diterbitkan keputusan pengesahan

pengangkatan Calon Kepala Desa Terpilih

dengan urutan acara pelantikan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(10) Tahapan pelaksanaan Pilkades Antar Waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan

ayat (4) dapat dipersingkat dengan

mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas.

Pasal 88

(1) BPD menyampaikan laporan Calon Kepala Desa

Antar Waktu Terpilih hasil Musyawarah Desa

kepada Bupati.

(2) Bupati mengesahkan Calon Kepala Desa Antar

Waktu Terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dengan Keputusan Bupati.

Bupati wajib melantik caloturan perundang-undangan.

BAB IV

PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Bagian Kesatu

Larangan Kepala Desa

Pasal 89

(1) Kepala Desa dilarang :

a. merugikan kepentingan umum;

b. membuat keputusan yang menguntungkan diri

sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan/atau

golongan tertentu;

c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak,

dan/atau kewajibannya;

d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap

warga dan/atau golongan masyarakat tertentu;

e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok

masyarakat Desa;

Page 65: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

65

f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme,

menerima uang, barang, dan/atau jasa dari

pihak lain yang dapat mempengaruhi

keputusan atau tindakan yang akan

dilakukannya;

g. menjadi pengurus partai politik;

h. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi

terlarang;

i. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau

anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten,

dan jabatan lain yang ditentukan dalam

peraturan perundangan-undangan;

j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye

pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala

daerah;

k. melanggar sumpah/janji jabatan; dan

l. meninggalkan tugas selama 30 (tiga puluh) Hari

kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan

tidak dapat dipertanggungjawabkan.

(2) Kepala Desa yang melanggar larangan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) dikenai sanksi

administratif berupa teguran lisan dan/atau

teguran tertulis.

(3) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) tidak dilaksanakan,

dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan

dapat dilanjutkan dengan pemberhentian.

Bagian Kedua

Pemberhentian Kepala Desa

Pasal 90

(1) Kepala Desa berhenti karena:

a. meninggal dunia;

b. permintaan sendiri; atau

Page 66: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

66

c. diberhentikan.

(2) Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf c karena:

a. berakhir masa jabatannya;

b. tidak dapat melaksanakan tugas secara

berkelanjutan atau berhalangan tetap secara

berturut-turut selama 6 (enam) bulan karena

menderita sakit yang mengakibatkan baik fisik

maupun mental, tidak berfungsi secara normal

yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter

yang berwenang dan/atau tidak diketahui

keberadaannya;

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Kepala Desa;

d. melanggar larangan sebagai Kepala Desa;

e. adanya perubahan status Desa menjadi

Kelurahan, penggabungan 2 (dua) Desa atau

lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, atau

penghapusan Desa;

f. tidak melaksanakan kewajiban sebagai Kepala

Desa; atau

g. dinyatakan sebagai terpidana yang diancam

dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)

tahun berdasarkan putusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

(3) Apabila Kepala Desa berhenti sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), BPD melaporkan kepada

Bupati melalui Camat atau sebutan lain.

(4) Laporan Ketua BPD kepada Bupati sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) memuat materi situasi yang

terjadi terhadap Kepala Desa yang bersangkutan.

(5) Atas laporan Ketua BPD sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) Bupati melakukan kajian untuk proses

selanjutnya.

Page 67: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

67

Bagian Ketiga

Pemberhentian Sementara

Pasal 91

Kepala Desa dapat diberhentikan sementara oleh Bupati

karena :

a. tidak melaksanakan kewajiban sebagai Kepala Desa;

b. melanggar larangan sebagai Kepala Desa;

c. dinyatakan sebagai terdakwa yang diancam dengan

pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun

berdasarkan register perkara di Pengadilan; dan

d. ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana

korupsi, teroris, makar, dan/atau tindak pidana

terhadap keamanan negara.

Pasal 92

Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 91 disahkan pemberhentiannya

oleh Bupati tanpa melalui usulan BPD setelah

dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan putusan

Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

tetap.

Bagian Keempat

Pengesahan Pemberhentian

Pasal 93

Pengesahan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 90 ditetapkan dengan Keputusan

Bupati.

Page 68: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

68

Pasal 94

(1) Kepala Desa yang diberhentikan sementara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 setelah

melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak

bersalah berdasarkan putusan Pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap, paling

lama 30 (tiga puluh) Hari sejak penetapan putusan

Pengadilan diterima oleh Kepala Desa, Bupati

merehabilitasi dan mengaktifkan kembali Kepala

Desa yang bersangkutan sebagai Kepala Desa

sampai dengan akhir masa jabatannya.

(2) Apabila Kepala Desa yang diberhentikan sementara

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah berakhir

masa jabatannya, Bupati harus merehabilitasi nama

baik Kepala Desa yang bersangkutan.

Pasal 95

Dalam hal Kepala Desa diberhentikan sementara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91, Sekretaris Desa

melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa sampai

dengan adanya putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 96

Dalam hal sisa masa jabatan Kepala Desa yang berhenti

tidak lebih dari 1 (satu) tahun karena diberhentikan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (1) huruf a

dan huruf b serta ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d,

huruf f, dan huruf g, Bupati mengangkat PNS dari

Pemerintah Daerah sebagai Penjabat Kepala Desa sampai

terpilihnya Kepala Desa yang baru.

Page 69: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

69

Bagian Kelima

Penjabat Kepala Desa

Pasal 97

(1) Dalam hal sisa masa jabatan Kepala Desa yang

berhenti lebih dari 1 (satu) tahun karena

diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

90 ayat (1) huruf a dan huruf b serta ayat (2) huruf

b, huruf c, huruf d, huruf f, dan huruf g, Bupati

mengangkat PNS dari Pemerintah Daerah sebagai

Penjabat Kepala Desa sampai terpilihnya Kepala

Desa yang baru melalui hasil Musyawarah Desa.

(2) Kepala Desa yang dipilih melalui Musyawarah Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan

tugas Kepala Desa sampai habis sisa masa jabatan

Kepala Desa yang diberhentikan.

Pasal 98

(1) Dalam hal terjadi kebijakan penundaan

pelaksanaan Pilkades, Kepala Desa yang habis masa

jabatannya tetap diberhentikan dan selanjutnya

Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa.

(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) adalah PNS dari Pemerintah Daerah.

Pasal 99

(1) PNS yang diangkat sebagai Penjabat Kepala Desa

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 dan Pasal

97 ayat (1) paling sedikit harus memahami bidang

kepemimpinan dan teknis pemerintahan.

(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) melaksanakan tugas, wewenang, dan

kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan

Kepala Desa.

Pasal 100

(1) Kepala Desa yang berstatus PNS apabila berhenti

sebagai Kepala Desa dikembalikan kepada instansi

induknya.

Page 70: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

70

(2) Kepala Desa yang berstatus PNS apabila telah

mencapai batas usia pensiun sebagai PNS

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan

memperoleh hak sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 101

(1) Penjabat Kepala Desa yang diangkat sebelum

berlakunya Peraturan Bupati ini tetap

melaksanakan tugas sampai dengan dilantiknya

Kepala Desa definitif.

(2) Kepala Desa yang diangkat sebelum berlakunya

Peraturan Bupati ini tetap melaksanakan tugas

sampai dengan berakhir masa jabatannya.

Pasal 102

Seluruh Tahapan Pilkades yang telah dan sedang

berlangsung sampai diterbitkan Peraturan Bupati ini

tetap dinyatakan sah.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 103

Pada saat Peraturan Bupati mulai berlaku, Peraturan

Bupati Blitar Nomor 35 Tahun 2016 tentang Tatacara

Pencalonan, Pemilihan, Pengesahan dan Pengangkatan,

Pelantikan serta Pemberhentian Kepala Desa (Berita

Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor 35/E)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati

Blitar Blitar Nomor 32 Tahun 2018 tentang Perubahan

Atas Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2016 tentang

Tatacara Pencalonan, Pemilihan, Pengesahan dan

Pengangkatan, Pelantikan Serta Pemberhentian Kepala

Desa (Berita Daerah Kabupaten Blitar Nomor 32/E)

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 71: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

71

Pasal 104

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Blitar.

Ditetapkan di Blitar

pada tanggal 7 Oktober 2019

BUPATI BLITAR,

Ttd.

RIJANTO

Diundangkan di Blitar

Pada tanggal 7 Oktober 2019

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BLITAR

Ttd.

TOTOK SUBIHANDONO

BERITA DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2019 NOMOR 50/E

Page 72: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN BUPATI BLITAR

NOMOR 50 TAHUN 2019

TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN

KEPALA DESA

I. UMUM

Peraturan Bupati ini merupakan peraturan pelaksanaan dari

Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pemerintahan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pemerintahan

Desa khususnya yang mengatur tentang tata cara pemilihan,

pengangkatan dan pemberhentian kepala desa.

Adapun hal-hal yang diatur lebih rinci berkaitan dalam Peraturan

Bupati ini adalah tentang tata cara pemilihan kepala desa serentak,

pemilihan kepala desa antar waktu, pengangkatan dan pemberhentian

kepala desa.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas. Pasal 2

Cukup jelas. Pasal 3

Cukup jelas. Pasal 4

Cukup jelas. Pasal 5

Tahapan yang dilaksanakan tetap menyesuaikan tahapan yang telah ditetapkan, namun bila ada keadaan tertentu sehingga mengakibatkan tahapan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Bupati, maka tahapan tersebut tetap sah sepanjang tahapan selanjutnya tidak terlampaui.

Page 73: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

2

Pasal 6 Cukup jelas.

Pasal 7 Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas. Pasal 9

Yang dimaksud adalah keamanan dan ketertiban wilayah daerah pada hari H-1, Hari H dan Hari H+1 pelaksanaan Pilkades serentak.

Pasal 10

Cukup jelas. Pasal 11

Huruf a Adalah petugas keamanan di lingkungan TPS yang terdiri dari anggota Linmas.

Huruf b Cukup jelas.

Huruf c Cukup jelas.

Huruf d Cukup jelas.

Huruf e Cukup jelas.

Huruf f Cukup jelas. Huruf g

Cukup jelas. Huruf h

Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4) Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d

Dilaksanakan oleh satuan kerja kecamatan, karena Camat sebagai unsur anggota dalam DESK Pilkades.

Huruf e Dilaksanakan oleh satuan kerja kecamatan, karena Camat sebagai unsur anggota dalam DESK Pilkades.

Page 74: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

3

Huruf f Cukup jelas.

Huruf g Cukup jelas.

Huruf h Cukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas. Pasal 15

Cukup jelas. Pasal 16

Cukup jelas. Pasal 17

Cukup jelas. Pasal 18

Ayat (1) Unsur pimpinan dan anggota BPD dilarang menjadi Panitia Pemilihan.

Ayat (2) Kepemimpinan dalam Panitia Pemilihan bersifat kolektif kolegial.

Pasal 19

Huruf a Cukup jelas.

Huruf b Cukup jelas.

Huruf c Cukup jelas.

Huruf d Cukup jelas.

Huruf e Cukup jelas.

Huruf f Panitia Pilkades menetapkan tata cara pelaksanaan pemilihan dan menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye di dalam suatu bentuk pedoman tata cara (bukan suatu peraturan atau keputusan) yang ditandatangani oleh Panitia Pemilihan dan dilampiri dengan berita acara penyusunan musyawarah Panitia Pemilihan.

Huruf g Cukup jelas.

Huruf h Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas. Pasal 21

Cukup jelas. Pasal 22

Cukup jelas.

Page 75: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

4

Pasal 23 Ayat (1)

Huruf a Ketua seksi tatacara pelaksanaan pemilihan kepala desa, pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan suara menyusun tata tertib pemungutan suara dan penghitungan suara di dalam suatu bentuk pedoman tata cara (bukan suatu peraturan atau keputusan) yang ditandatangani oleh Panitia Pemilihan dan dilampiri dengan berita acara penyusunan musyawarah Panitia Pemilihan.

Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d Cukup jelas. Huruf e Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g Cukup jelas.

Ayat (2) a) Apabila jumlah TPS lebih dari 1 (satu) TPS, maka jumlah KPPS

adalah sama dengan jumlah TPS yang dibutuhkan; b) Apabila jumlah TPS hanya 1 (satu) TPS pada Desa dengan

jumlah Dusun lebih dari 1 (satu) Dusun maka jumlah KPPS adalah sama dengan jumlah Dusun; dan

c) Apabila jumlah TPS hanya 1 (satu) TPS pada Desa dengan jumlah Dusun hanya 1 (satu) Dusun, maka jumlah KPPS adalah sama dengan jumlah RW.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4) Cukup jelas.

Pasal 24

Cukup jelas. Pasal 25

Cukup jelas. Pasal 26

Cukup jelas. Pasal 27

Cukup jelas. Pasal 28

Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Huruf a

Bagi Pemilih yang berumur 17 (tujuh belas) tahun pada saat tahapan pemungutan suara walaupun belum mempunyai kartu tanda penduduk atau surat keterangan penduduk tetap memenuhi persyaratan sebagai Pemilih yang akan ditetapkan dalam DPT.

Page 76: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

5

Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d

Penjelasan mengenai persyaratan Pemilih “berdomisili di Desa sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum disahkannya daftar pemilih sementara yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk atau surat keterangan penduduk.”, maka warga Desa yang memiliki bukti kependudukan berupa kartu tanda penduduk atau kartu keluarga atau surat keterangan kependudukan yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebelum jadwal DPS ditetapkan sesuai dengan ketentuan Keputusan Bupati tentang penetapan tahapan pilkades serentak.

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas. Pasal 30

Cukup jelas. Pasal 31

Cukup jelas. Pasal 32

Cukup jelas. Pasal 33

Cukup jelas. Pasal 34

Cukup jelas. Pasal 35

Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d

Cukup jelas. Huruf e

Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g

Dibuktikan dengan surat keterangan dari pengadilan negeri.

Huruf h 1) Bakal Calon Kepala Desa dapat membuktikan dengan surat

keterangan catatan kepolisian yang dikeluarkan oleh Kepolisian

Resor atau surat keterangan yang dikeluarkan oleh Kejaksaan

untuk tindak pidana khusus.

Page 77: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

6

2) Terkait pengertian “pelaku kejahatan berulang-ulang” tersebut

mengacu pada ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

yang mengatur tentang pengertian dari pelaku kejahatan

berulang, sebagaimana diatur dalam pasal 486, 487, 488 Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana, yaitu :

a. pelakunya adalah orang yang sama;

b. kejahatan yang diulangi harus sama atau sejenis dengan

kejahatan yang terdahulu;

c. antara kejahatan yang terdahulu dan kejahatan yang

diulangi harus sudah ada keputusan hakim berupa

pemidanaan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

dan

d. pengulangan kejahatan yang dilakukan dalam tenggang

waktu tidak lebih dari 5 (lima) tahun.

Huruf i Dibuktikan dengan surat keterangan dari pengadilan negeri. Huruf j Cukup jelas. Huruf k Cukup jelas. Huruf l

Cukup jelas. Huruf m

Cukup jelas. Pasal 36

Cukup jelas Pasal 37

Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d

Cukup jelas Huruf e

Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Huruf i Cukup jelas Huruf j Cukup jelas Huruf k

Surat keterangan berbadan sehat adalah surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh dokter instansi pemerintah di bidang kesehatan dan memiliki kewenangan dalam memberikan keterangan sehat pada rumah sakit umum daerah.

Huruf l Cukup jelas

Page 78: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

7

Huruf m Cukup jelas

Huruf n Cukup jelas

Pasal 38

Cukup jelas Pasal 39

Cukup jelas Pasal 40

Cukup jelas. Pasal 41

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Selama menjalani cuti, tugas Perangkat Desa yang sedang menjalani cuti dirangkap oleh Perangkat Desa lainnya yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Setelah selesai menjalani cuti atau ditetapkannya sebagai Calon Kepala Desa Terpilih, Perangkat Desa melaporkan diri kepada Kepala Desa dan melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai Perangkat Desa kembali.

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas. Pasal 43

Ayat (1) PNS yang mencalonkan diri dalam Pilkades harus mendapatkan izin tertulis dari pejabat pembina kepegawaian, yaitu Bupati melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten, dengan melengkapi persyaratan sebagai berikut : a) surat pengantar dari kepala organisasi perangkat daerah

kepada Bupati; b) surat permohonan izin mencalonkan Kepala Desa kepada

Bupati; c) surat pernyataan tunduk pada peraturan yang berlaku,

terhadap hak-hak kepegawaian semasa menjadi Kepala Desa terpilih;

d) surat rekomendasi untuk mencalonkan Kepala Desa dari kepala opd;

e) surat keterangan tidak sedang menjabat sebagai Penjabat Kepala Desa;

f) fotokopi yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang : 1) keputusan Bupati tentang Pengangkatan calon PNS; 2) keputusan Bupati tentang Pengangkatan PNS; 3) keputusan Bupati tentang Pengangkatan pangkat dan

berkala terakhir; 4) petikan nomor induk pegawai baru; 5) sasaran kerja pegawai tahun terakhir; 6) keputusan Bupati tentang Pengangkatan jabatan

terakhir.

Page 79: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

8

Ayat (2) Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas. Pasal 45

Cukup jelas. Pasal 46

Cukup jelas. Pasal 47

Cukup jelas Pasal 48

Cukup jelas. Pasal 49

Cukup jelas. Pasal 50

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4) Cukup jelas.

Ayat (5) Pernah mengikuti pendidikan dan latihan dibuktikan dengan piagam, sertifikat atau surat keterangan dari instansi dan/atau panitia penyelenggara.

Pasal 51

Cukup jelas. Pasal 52

Cukup jelas. Pasal 53

Cukup jelas. Pasal 54

Cukup jelas. Pasal 55

Cukup jelas. Pasal 56

Cukup jelas. Pasal 57

Cukup jelas.

Page 80: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

9

Pasal 58 Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas. Pasal 60

Cukup jelas. Pasal 61

Cukup jelas. Pasal 62

Cukup jelas. Pasal 63

Cukup jelas. Pasal 64

Ayat (1) Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4) Calon Kepala Desa menjadi tidak memenuhi syarat disebabkan karena meninggal dunia atau ditetapkan sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 65

Cukup jelas. Pasal 66

Cukup jelas. Pasal 67

Cukup jelas. Pasal 68

Cukup jelas. Pasal 69

Cukup jelas. Pasal 70

Cukup jelas. Pasal 71

Cukup jelas. Pasal 72

Cukup jelas. Pasal 73

Cukup jelas.

Page 81: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

10

Pasal 74 Cukup jelas.

Pasal 75

Cukup jelas. Pasal 76

Cukup jelas. Pasal 77

Cukup jelas. Pasal 78

Cukup jelas. Pasal 79

Cukup jelas. Pasal 80

Cukup jelas. Pasal 81

Cukup jelas. Pasal 82

Cukup jelas. Pasal 83

Cukup jelas. Pasal 84

Cukup jelas. Pasal 85

Cukup jelas. Pasal 86

Cukup jelas. Pasal 87

Cukup jelas. Pasal 88 Cukup jelas. Pasal 89 Cukup jelas. Pasal 90

Cukup jelas. Pasal 91

Cukup jelas. Pasal 92

Cukup jelas.

Page 82: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

11

Pasal 93 Cukup jelas.

Pasal 94

Cukup jelas. Pasal 95

Cukup jelas. Pasal 96

Cukup jelas. Pasal 97

Cukup jelas. Pasal 96

Cukup jelas. Pasal 97

Cukup jelas. Pasal 98

Cukup jelas. Pasal 99

Cukup jelas. Pasal 100

Cukup jelas. Pasal 101

Cukup jelas.

Pasal 102 Cukup jelas.

Pasal 103

Cukup jelas .

Pasal 104 Cukup jelas.

Page 83: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BLITAR

Nomor 50 TAHUN 2019

Tanggal 7 Oktober 2019

CONTOH BENTUK DAN FORMAT DOKUMEN PEMILIHAN KEPALA DESA

1. PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA

A. Pemberitahuan Masa Akhir Jabatan Kepala Desa

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA……….. KECAMATAN………….. KABUPATEN BLITAR

Jalan…………………No……..………………

…………., …………..

Nomor : Kepada

Sifat : Yth. Sdr. Kepala Desa ……

Lampiran : di

Perihal : PEMBERITAHUAN AKHIR MASA ___________________

JABATAN KEPALA DESA

Sesuai dengan ketentuan Pasal 17 Peraturan Bupati Blitar

Nomor 50 Tahun 2019 tentang Tata cara Pemilihan,

Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa bahwa Badan

Permusyawaratan Desa memberitahukan akhir masa jabatan

Kepala Desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir

masa jabatannya.

Sehubungan hal tersebut bersama ini diberitahukan bahwa

masa jabatan Saudara sebagai Kepala Desa…………….

Kecamatan…………. akan berakhir pada tanggal…………….,

untuk itu dimohon kepada Saudara agar segera membuat

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Akhir Masa

Jabatan Kepala Desa.

Demikian untuk menjadikan maklum dan terima kasih atas

kerja samanya.

BADAN PERMUSYAWARATAN

DESA…………..

K E T U A

____________________

Tembusan :

Yth. Sdr. Camat……………………….

Page 84: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

2

B. Keputusan BPD tentang Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA………..

KECAMATAN………….. KABUPATEN BLITAR

Jalan…………………No……..

KEPUTUSAN

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA …………..

KECAMATAN …… KABUPATEN BLITAR

NOMOR …….. TAHUN…….

TENTANG

PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……….

KECAMATAN……… KABUPATEN BLITAR

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA…

KECAMATAN…. KABUPATEN BLITAR

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 17 Peraturan

Bupati Blitar Nomor 50 Tahun 2019 tentang Tata

cara Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian

Kepala Desa, perlu membentuk Panitia Pemilihan

Kepala Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu

menetapkan Keputusan Badan Permusyawaratan

Desa……….. tentang Pembentukan Panitia Pemilihan

Kepala Desa……. Kecamatan…… Kabupaten Blitar;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5495);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47

Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5717);

Page 85: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

3

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

tentang Dana Desa yang Bersumber Dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5558) sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2014 tentang Dana Desa yang Bersumber Dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5864);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun

2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun

2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Desa;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun

2016 tentang Pemerintahan Desa sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar

Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pemerintahan Desa;

6. Peraturan Bupati Blitar Nomor 50 Tahun 2019

tentang Tata cara Pemilihan, Pengangkatan, dan

Pemberhentian Kepala Desa;

Memperhatikan : 1. Surat Badan Permusyawaratan Desa..... Nomor : ......

tanggal..... Perihal : Pemberitahuan Akhir Masa

Jabatan Kepala Desa ................;

2. Hasil musyawarah Badan Permusyawaratan Desa.....

Kecamatan........ tanggal........ tentang Pembentukan

Panitia Pemilihan Kepala Desa........ Kecamatan.......

Kabupaten Blitar;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Dengan Keputusan Badan Permusyawaratan Desa

ditetapkan pembentukan Panitia Pemilihan Kepala

Desa……… Tahun…….. dengan susunan sebagaimana

tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Page 86: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

4

KEDUA : Tugas Panitia Pemilihan Kepala Desa adalah :

a. merencanakan, mengkoordinasikan,

menyelenggarakan, mengawasi dan mengendalikan

semua tahapan pelaksanaan Pilkades;

b. merencanakan dan mengajukan biaya Pilkades

kepada Bupati melalui Camat;

c. melakukan pendaftaran dan penetapan Pemilih;

d. mengadakan penjaringan dan penyaringan bakal

calon Kepala Desa;

e. menetapkan calon Kepala Desa yang telah

memenuhi persyaratan;

f. menetapkan tata cara pelaksanaan Pilkades;

g. menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye;

h. memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan

dan TPS;

i. melaksanakan pemungutan suara;

j. menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara

dan mengumumkan hasil Pilkades;

k. menetapkan calon Kepala Desa terpilih; dan

l. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

Pilkades.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya Panitia Pemilihan Kepala

Desa sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU

bertanggungjawab kepada Badan Permusyawaratan

Desa.

KEEMPAT : Masa tugas Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagaimana

dimaksud pada Diktum KESATU adalah terhitung sejak

tanggal ditetapkan sampai dengan penetapan Calon

Kepala Desa Terpilih.

KELIMA : Dalam melaksanakan tugasnya Panitia Pemilihan Kepala

Desa diberikan honorarium selama ….. bulan terhitung

sejak ditetapkan Jadwal Pilkades Serentak oleh Bupati

sampai dengan Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih.

KEENAM : Akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya

apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan Keputusan

ini.

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :…………………. Pada tanggal

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA….. KETUA,

______________________

Page 87: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

5

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

Yth. 1. Bapak Bupati Blitar;

2. Sdr. Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Blitar;

3. Sdr. Camat…………… Kabupaten Blitar;

4. Sdr. Kepala Desa……….. Kecamatan….. Kabupaten Blitar;

5. Panitia Pemilihan Kepala Desa…. Kecamatan…. Kabupaten Blitar;

Page 88: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

6

LAMPIRAN KEPUTUSAN BPD………….

Nomor :

Tanggal :

SUSUNAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………. KECAMATAN…………. KABUPATEN BLITAR

TAHUN…………

NO. NAMA JABATAN DALAM

KEPANITIAAN

KETERANGAN

1 2 3 4

1 Ketua merangkap anggota

2 Sekretaris merangkap anggota

3 Bendahara merangkap anggota

4 Ketua Seksi Sosialisasi,

Pendaftaran Pemilih,

Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan

Bakal Calon Kepala Desa

merangkap anggota

5 Ketua Seksi Logistik dan

Tatacara Kampanye

merangkap anggota

6 Ketua Seksi Tatacara

Pelaksanaan Pemilihan Kepala

Desa, Pemungutan Suara, dan

Rekapitulasi Penghitungan

Suara merangkap anggota

7 Ketua Seksi Perencanaan,

Pengawasan, Evaluasi dan

Pelaporan merangkap anggota

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA……..

KETUA,

______________________

Page 89: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

7

2. PEDOMAN KOP SURAT, STEMPEL DAN SAMPUL SURAT PANITIA

PEMILIHAN KEPALA DESA

A. Pedoman Kop Surat.

1. Kop Surat Panitia Pemilihan Kepala Desa ditulis pada bagian atas

tengah dari kertas surat dengan huruf berwarna hitam;

2. Semua surat dengan menggunakan Kop Surat Panitia Pemilihan

Kepala Desa ditandatangani oleh Ketua di sisi sebelah kiri dan

Sekretaris di sisi sebelah kanan;

3. Bentuk Kop Surat Panitia Pemilihan Kepala Desa dan penanda

tanganannya beserta stempel, selengkapnya sebagai berikut :

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………. KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jl……………..Telpon……………… Kode Pos………………..

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ……………

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

B. Pedoman stempel

1. Stempel Panitia Pemilihan Kepala Desa berbentuk 4 (empat)

persegi panjang berukuran panjang 6 cm dan lebar 3 cm;

2. Tinta yang dipergunakan berwarna ungu;

3. Bentuk stempel Panitia Pemilihan Kepala Desa sebagai berikut :

Ketua

(Stempel Panitia)

Harus mengenai tanda

Tangan keduanya

Sekretaris

PANITIA

PEMILIHAN KEPALA DESA …….

KECAMATAN…….…

KABUPATEN BLITAR

KABUPATEN BLITAR

3 cm

6 cm

Page 90: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

8

3. PENDAFTARAN PEMILIH

A. Tanda Bukti Pendaftaran Pemilih

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………… KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

TANDA BUKTI PENDAFTARAN PEMILIH

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

Kepala Keluarga / Penghuni Rumah :

Alamat :

No. Nama Jenis

Kelamin

Tempat/

Tanggal Lahir

Status (Kawin/

Belum Kawin)

Keterangan

Telah terdaftar sebagai Pemilih pada Pemilihan Kepala Desa………….

Kecamatan……….. Kabupaten Blitar Tahun……..

Kepala Keluarga / Penghuni Rumah

(…………………………)

Petugas Pendaftaran Pemilih

(…………………………..)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………… KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

TANDA BUKTI PENDAFTARAN PEMILIH

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

Kepala Keluarga / Penghuni Rumah :

Alamat :

No. Nama Jenis

Kelamin

Tempat/

Tanggal Lahir

Status (Kawin/

Belum Kawin)

Keterangan

Telah terdaftar sebagai Pemilih pada Pemilihan Kepala Desa………….

Kecamatan……….. Kabupaten Blitar Tahun……..

Kepala Keluarga / Penghuni Rumah

(…………………………)

Petugas Pendaftaran Pemilih

(…………………………..)

Potong disini

Page 91: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

9

B. Daftar Pemilih Sementara (DPS)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………………. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln……………… No…… Telp………….

DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS)

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

DUSUN / RW :

No. Nama Jenis

Kelamin

Tempat/

Tanggal Lahir

Status

(Kawin/

Belum Kawin)

Alamat Ket

L P

1 2 3 4 5 6 7 8

RT… / RW…

JUMLAH

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 92: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

10

C. Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……………….. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln……………… No…… Telp………….

REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS)

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

NO. DUSUN/RW JUMLAH PEMILIH KETERANGAN

1 2 3 4

J U M L A H

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 93: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

11

D. Daftar Pemilih Tambahan

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……………. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

DUSUN / RW :

No. Nama Jenis

Kelamin

Tempat/

Tanggal Lahir

Status (Kawin/

Belum Kawin)

Alamat Ket

L P

1 2 3 4 5 6 7 8

RT… /

RW…

JUMLAH

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 94: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

12

E. Rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……….. KECAMATAN…………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

NO. DUSUN/RW JUMLAH PEMILIH KETERANGAN

1 2 3 4

J U M L A H

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 95: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

13

F. Catatan Daftar Pemilih Yang Belum Tercatat Dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) Dan Daftar Pemilih Tambahan

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………… KECAMATAN…………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

CATATAN DAFTAR PEMILIH YANG BELUM TERCATAT DALAM

DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS) DAN DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

DUSUN / RW :

No. Nama Jenis

Kelamin

Tempat/

Tanggal Lahir

Status (Kawin/

Belum Kawin)

Alamat Ket

L P

1 2 3 4 5 6 7 8

RT… /

RW…

JUMLAH

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 96: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

14

G. Rekapitulasi Catatan Daftar Pemilih Yang Belum Tercatat Dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) Dan Daftar Pemilih Tambahan

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……………….. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

REKAPITULASI CATATAN DAFTAR PEMILIH YANG BELUM TERCATAT DALAM

DAFTAR PEMILIH SEMENTARA (DPS) DAN DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

NO. DUSUN/RW JUMLAH PEMILIH KETERANGAN

1 2 3 4

J U M L A H

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 97: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

15

H. Daftar Pemilih Tetap (DPT)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……………….. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT)

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

DUSUN / RW :

No. Nama Jenis

Kelamin

Tempat/

Tanggal Lahir

Status (Kawin/

Belum Kawin)

Alamat Ket

L P

1 2 3 4 5 6 7 8

RT…/ RW…

JUMLAH

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 98: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

16

I. Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……………

KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TETAP (DPT)

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN…………….. KABUPATEN BLITAR TAHUN…………

NO. DUSUN/RW JUMLAH PEMILIH KETERANGAN

1 2 3 4

J U M L A H

Ditetapkan di :

Pada tanggal :

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 99: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

17

4. CONTOH SURAT PERMOHONAN, SURAT PERNYATAAN DAN SURAT KETERANGAN LAINNYA SEBAGAI KELENGKAPAN ADMINISTRASI BAKAL CALON KEPALA DESA

A. Surat Permohonan Menjadi Calon Kepala Desa

…………, ………….

Perihal : PERMOHONAN MENJADI Kepada

CALON KEPALA DESA Yth. Sdr. Ketua Panitia Pemilihan

Kepala Desa... Kecamatan...

Di

………………….

Yang bertanda tangan dibawah ini :

nama : ………………………………………

tempat/tanggal lahir : ………………………………………

pekerjaan : ………………………………………

jenis kelamin : ………………………………………

alamat : ……………………………………….

Dengan ini mengajukan permohonan menjadi Calon Kepala Desa………

dalam Pemilihan Kepala Desa…. Kecamatan… Kabupaten Blitar Tahun…,

sebagai bahan pertimbangan bersama ini Saya lampirkan persyaratan

administratif sebagai berikut :

a. fotokopi kartu tanda penduduk atau kartu keluarga;

b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat

oleh yang bersangkutan di atas kertas bermeterai;

c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh yang

bersangkutan diatas kertas segel atau bermeterai cukup;

d. ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir

yang dilegalisasi oleh Pejabat berwenang atau surat pernyataan dari

Pejabat yang berwenang;

e. akte kelahiran;

f. surat keterangan catatan kepolisian yang dikeluarkan oleh Kepolisian

Resor;

g. surat pernyataan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara

paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah

selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan

terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta

bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang di atas kertas

bermaterai;

h. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa dan tidak

akan mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai calon Kepala Desa

dan ditetapkan nomor urut calon Kepala Desa;

Page 100: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

18

i. surat pernyataan tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali

masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut di

atas kertas bermeterai;

j. surat keterangan bebas narkoba dari Badan Narkotika Kabupaten.

k. surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah;

l. bagi PNS harus melampirkan surat izin untuk mencalonkan diri sebagai

Kepala Desa dari pejabat pembina kepegawaian;

m. bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Dewan

Perwakilan Daerah/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi/Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan pegawai Badan Umum

Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah harus melampirkan surat izin

untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa dari atasan yang

berwenang; dan

n. surat permohonan menjadi Calon Kepala Desa yang dibuat oleh yang

bersangkutan di atas kertas bermeterai.

Demikian untuk menjadikan periksa dan atas perkenannya

disampaikan terima kasih.

Pemohon

(Nama Jelas)

Meterai

secukupnya

Page 101: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

19

B. Surat Pernyataan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

nama : ………………………………………

tempat/tanggal lahir : ………………………………………

pekerjaan : ………………………………………

jenis kelamin : ………………………………………

alamat : ……………………………………….

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Saya bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan

apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, Saya sanggup dituntut sesuai

dengan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

…………………., …………….

Yang membuat pernyataan,

(Nama Jelas)

Meterai

secukupnya

Page 102: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

20

C. Surat Pernyataan Memegang Teguh dan Mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Mempertahankan dan Memelihara Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

nama : ………………………………………

tempat/tanggal lahir : ………………………………………

pekerjaan : ………………………………………

jenis kelamin : ………………………………………

alamat : ……………………………………….

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Saya bersedia memegang teguh

dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan

apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, Saya sanggup dituntut sesuai

dengan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

…………………., …………….

Yang membuat pernyataan,

(Nama Jelas)

Meterai

secukupnya

Page 103: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

21

D. Surat Pernyataan Bersedia Dicalonkan Sebagai Kepala Desa dan Tidak Akan Mengundurkan Diri Selama Proses Tahapan Pemilihan Kepala Desa

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

nama : ………………………………………

tempat/tanggal lahir : ………………………………………

pekerjaan : ………………………………………

jenis kelamin : ………………………………………

alamat : ……………………………………….

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Saya bersedia dicalonkan

sebagai Kepala Desa… Kecamatan... pada Pemilihan Kepala Desa…

Kecamatan… Kabupaten Blitar Tahun… dan tidak akan mengundurkan diri

selama proses tahapan Pemilihan Kepala Desa.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan

apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, Saya sanggup dituntut sesuai

dengan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

…………………., …………….

Yang membuat pernyataan

(Nama Jelas)

Meterai

secukupnya

Page 104: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

22

E. Surat Pernyataan Tidak Pernah Menjabat Sebagai Kepala Desa Selama 3 (Tiga) Kali Masa Jabatan Secara Berturut-Turut Atau Tidak Secara Berturut-Turut

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

nama : ………………………………………

tempat/tanggal lahir : ………………………………………

pekerjaan : ………………………………………

jenis kelamin : ………………………………………

alamat : ……………………………………….

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Saya tidak pernah menjabat

sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan secara berturut-turut

atau tidak secara berturut-turut.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan

apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, Saya sanggup dituntut sesuai

dengan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

…………………., …………….

Yang membuat pernyataan

(Nama Jelas)

Meterai

secukupnya

Page 105: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

23

F. Surat Pernyataan Tidak Pernah Dijatuhi Pidana Penjara Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Telah Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap Karena Melakukan Tindak Pidana Yang Diancam Dengan Pidana Penjara Paling Singkat 5 (Lima) Tahun Atau Lebih

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

nama : ………………………………………

tempat/tanggal lahir : ………………………………………

pekerjaan : ………………………………………

jenis kelamin : ………………………………………

alamat : ……………………………………….

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Saya tidak pernah dijatuhi

pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam

dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan apabila

ternyata pernyataan ini tidak benar, Saya sanggup dituntut sesuai dengan

hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

…………………., …………….

Yang membuat pernyataan

(Nama Jelas)

Meterai

secukupnya

Page 106: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

24

G. Tata Cara Pengumuman Kepada Publik Tentang Calon Kepala Desa Yang Telah Menjalani Pidana

PENGUMUMAN : PERNYATAAN

Foto 5R

PENGUMUMAN : Nama …… sebagai Bakal Calon Kepala Desa …… Kecamatan…..

Kabupaten Blitar

Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, saya ………… sebagai Bakal Calon

Kepala Desa…… Kecamatan…. Kabupaten Blitar periode …. menyampaikan secara

jujur dan terbuka kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa :

Saya telah menjalani hukuman pidana penjara selama ……. tahun mulai dari

tanggal …… sampai dengan …….. di …… sebagaimana Surat Keterangan Kepala

Rutan ……. Nomor : ……. tanggal …… dan Surat Lepas Nomor : …….. tahun …….

tanggal ……. Berdasarkan Putusan Pengadilan …… Nomor : ……. tanggal ……

yang telah berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana ……..

sebagaimana diatur dalam Pasal …..

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui sebagaimana mestinya

dan akan menjadi salah satu lampiran dalam berkas pendaftaran sebagai bakal

Calon Kepala Desa ……. Kecamatan ….. Kabupaten Blitar.

Blitar, ……………….

Yang mengumumkan,

…………………………………..

Page 107: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

25

5. PENETAPAN CALON KEPALA DESA YANG BERHAK DIPILIH

A. Berita Acara Hasil Penelitian Persyaratan Bakal Calon Kepala Desa

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………………… KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

BERITA ACARA HASIL PENELITIAN PERSYARATAN

BAKAL CALON KEPALA DESA

Pada hari ini ……….. tanggal… bulan… tahun….. bertempat di ………..

telah dilaksanakan penelitian persyaratan bakal calon Kepala Desa meliputi

penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi pencalonan terhadap

bakal calon Kepala Desa yaitu :

1. Sdr. ……………………….

2. Sdr. ……………………….

3. Sdr. ……………………….

4. Sdr. ……………………….

5. Sdr. ………………………

6. dst.

Berdasarkan ketentuan Pasal 41 Peraturan Bupati Blitar Nomor 50 Tahun

2019 tentang Tata cara Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian

Kepala Desa, kelengkapan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi

oleh Bakal Calon Kepala Desa sebagai berikut :

a. fotokopi kartu tanda penduduk atau kartu keluarga;

b. surat pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat

oleh yang bersangkutan di atas kertas bermeterai;

c. surat pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh yang

bersangkutan diatas kertas segel atau bermeterai cukup;

d. ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir

yang dilegalisasi oleh Pejabat berwenang atau surat pernyataan dari

Pejabat yang berwenang;

e. akte kelahiran;

f. surat keterangan catatan kepolisian yang dikeluarkan oleh Kepolisian

Resor;

g. surat pernyataan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan

putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara

paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah

selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan

terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta

bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang di atas kertas

bermaterai;

h. surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa dan tidak

akan mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai calon Kepala Desa

dan ditetapkan nomor urut calon Kepala Desa;

Page 108: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

26

i. surat pernyataan tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali

masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut di

atas kertas bermeterai;

j. surat keterangan bebas narkoba dari Badan Narkotika Kabupaten.

k. surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah;

l. bagi PNS harus melampirkan surat izin untuk mencalonkan diri sebagai

Kepala Desa dari pejabat pembina kepegawaian;

m. bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Dewan

Perwakilan Daerah/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi/Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan pegawai Badan Umum

Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah harus melampirkan surat izin

untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa dari atasan yang

berwenang; dan

Dari ……… (………) orang bakal calon Kepala Desa yang dilakukan

penelitian persyaratan administrasi, ..….. (…..…) orang dinyatakan

memenuhi persyaratan dan …… (………..) orang dinyatakan tidak memenuhi

persyaratan.

Adapun bakal calon Kepala Desa yang memenuhi persyaratan sebagai calon

Kepala Desa yang berhak dipilih adalah :

1. Sdr. ……………………….

2. Sdr. ……………………….

3. Sdr. ……………………….

4. Sdr. ……………………….

5. Sdr. ………………………

Sedangkan bakal calon Kepala Desa yang tidak memenuhi persyaratan

sebagai calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah :

1. Sdr. ………………………. karena………………

2. Sdr. ………………………. karena………………

3. Sdr. ………………………. karena………………

4. Sdr. ………………………. karena………………

5. Sdr. ……………………… karena………………

6. dst.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan selanjutnya

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

……………., …………….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran Pemilih, Penetapan Pemilih,

Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 109: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

27

B. Berita Acara Hasil Penentuan Nomor Urut Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………………. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

BERITA ACARA HASIL PENENTUAN NOMOR URUT DAN NAMA

CALON KEPALA DESA YANG BERHAK DIPILIH

Pada hari ini …… tanggal…… bulan…… tahun…….. bertempat di ……..

dihadiri oleh para calon Kepala Desa yang berhak dipilih dan disaksikan

oleh para saksi dari calon Kepala Desa yang berhak dipilih telah

dilaksanakan tahapan Penentuan Nomor Urut Calon Kepala Desa yang

berhak dipilih dalam tahapan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa…..

Kecamatan….. Tahun…. melalui undian secara terbuka sesuai dengan

ketentuan Pasal 57 Peraturan Bupati Blitar Nomor 50 Tahun 2019 tentang

Tata cara Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa,

dengan hasil sebagai berikut :

1. Sdr. ………………………. mendapat Nomor Urut 1

2. Sdr. ………………………. mendapat Nomor Urut 2

3. Sdr. ………………………. mendapat Nomor Urut 3

4. Sdr. ………………………. mendapat Nomor Urut 4

5. Sdr. ……………………… mendapat Nomor Urut 5

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan selanjutnya

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………….., ………………..

Calon Kepala Desa Saksi

1 Sdr. …………………… (……………..) 1 Sdr. …………………… (……………..)

2 Sdr. …………………… (……………..) 2 Sdr. …………………… (……………..)

3 Sdr. …………………… (……………..) 3 Sdr. …………………… (……………..)

4 Sdr. …………………… (……………..) 4 Sdr. …………………… (……………..)

5 Sdr. …………………… (……………..) 5 Sdr. …………………… (……………..)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………….

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(………………….)

Sekretaris

(………………….)

Ketua Seksi Sosialisasi, Pendaftaran

Pemilih, Penetapan Pemilih, Penjaringan dan Penyaringan Bakal

Calon Kepala Desa

(…………………….)

Page 110: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

28

C. Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa tentang Penetapan Nomor Urut dan Nama Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA ……………….

KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

KEPUTUSAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN……………. KABUPATEN BLITAR

NOMOR …….. TAHUN…….

TENTANG

PENETAPAN NOMOR URUT DAN NAMA

CALON KEPALA DESA YANG BERHAK DIPILIH

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…….………….

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 57 Peraturan

Bupati Blitar Nomor 50 Tahun 2019 tentang Tata

cara Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian

Kepala Desa, setelah dilaksanakan pendaftaran

Bakal Calon Kepala Desa dan penelitian persyaratan

Bakal Calon Kepala Desa, serta pengundian nomor

urut Calon Kepala Desa yang berhak dipilih, perlu

menetapkan Nomor Urut dan Nama Calon Kepala

Desa yang berhak dipilih dalam Tahapan

Pemungutan Suara;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan

Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa………..

tentang Penetapan Nomor Urut dan Nama Calon

Kepala Desa Yang Berhak Dipilih;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5495);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47

Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5717);

Page 111: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

29

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

tentang Dana Desa yang Bersumber Dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5558) sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2014 tentang Dana Desa yang Bersumber Dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5864);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun

2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun

2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

Kepala Desa;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun

2016 tentang Pemerintahan Desa sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar

Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pemerintahan Desa;

6. Peraturan Bupati Blitar Nomor 50 Tahun 2019

tentang Tata cara Pemilihan, Pengangkatan, dan

Pemilihan Kepala Desa;

Memperhatikan : 1. Berita Acara Hasil Penelitian Persyaratan Bakal

Calon Kepala Desa tanggal…..;

2. Berita Acara Hasil Penentuan Nomor Urut Calon

Kepala Desa Yang Berhak Dipilih tanggal …..;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Dengan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala

Desa…….. ditetapkan Nomor Urut dan Nama Calon

Kepala Desa Yang Berhak Dipilih dalam tahapan

Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa…….

Kecamatan……… Tahun…… dengan susunan nomor

urut dan nama Calon Kepala Desa yang berhak

dipilih sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Keputusan ini.

Page 112: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

30

KEDUA : Akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya

apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan

Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di :………………….

Pada tanggal

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……

KETUA,

______________________

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

Yth. 1. Bapak Bupati Blitar;

2. Sdr. Kabag Pemeritahan Setda Kabupaten Blitar;

3. Sdr. Camat…………… Kabupaten Blitar;

4. Sdr. Kepala Desa……….. Kecamatan…. Kabupaten Blitar;

5. Sdr. Ketua BPD… Kecamatan... Kabupaten Blitar;

6. Sdr. Calon Kepala Desa……….. Kecamatan…. Kabupaten Blitar.

Page 113: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

31

LAMPIRAN KEPUTUSAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………

Nomor :

Tanggal :

DAFTAR NOMOR URUT DAN NAMA

CALON KEPALA DESA YANG BERHAK DIPILIH

NAMA CALON KEPALA DESA NOMOR

URUT KETERANGAN

1 Calon Kepala Desa……….

2 Calon Kepala Desa……….

3 Calon Kepala Desa……….

4 Calon Kepala Desa……….

5 Calon Kepala Desa……….

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………..

KETUA,

______________________

Page 114: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

32

6. SURAT UNDANGAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

Bersama ini diberitahukan bahwa Panitia Pemilihan Kepala Desa……..

Kecamatan….. Kabupaten Blitar mengundang Saudara/i :

nama : …………………………..

alamat : Jl….. No… RT… RW… Dusun…

jenis kelamin : L (laki-laki)/P (Perempuan) *

nomor urut dalam DPT : …………………………..

Untuk memberikan suara pada Pemiliihan Kepala Desa…………..

Kecamatan…….. Kabupaten Blitar, yang akan dilaksanakan pada :

hari/tanggal : ……….., ………………………….

waktu : 07.00 WIB s/d 13.00 WIB

tempat : ……………………………………

……………………, ………………

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………..

Ketua,

____________________________

---------------------------------------Potong Disini---------------------------------------

Yang Menyerahkan

_____________________

Yang Menerima

_________________

Nama Pemilih :

No. Urut DPT :

Page 115: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

33

7. PELAKSANAAN TAHAPAN PEMUNGUTAN SUARA, TAHAPAN PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN CALON KEPALA DESA TERPILIH

A. Berita Acara Pengecekan Dokumen dan Peralatan Dalam Kotak Suara

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………….. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

BERITA ACARA PENGECEKAN DOKUMEN DAN PERALATAN

DALAM KOTAK SUARA

KECAMATAN………. KABUPATEN BLITAR TAHUN ……..

Pada hari ini ……. tanggal… bulan… tahun….. bertempat di …….. telah

dilaksanakan Pengecekan Dokumen dan Peralatan Dalam Kotak Suara

sesuai dengan Pasal 69 Peraturan Bupati Blitar Nomor 50 Tahun 2019

tentang Tata cara Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala

Desa, dengan perincian sebagai berikut :

1. Kotak suara dalam keadaan baik dan tersegel; 2. Seluruh isi Kotak Suara adalah sebagai berikut :

a. .............. berjumlah ......... dalam kondisi ........ b. .............. berjumlah ......... dalam kondisi ........ c. .............. berjumlah ......... dalam kondisi ........ d. .............. berjumlah ......... dalam kondisi ........ e. .............. berjumlah ......... dalam kondisi ........ f. .............. berjumlah ......... dalam kondisi ........

3. Dokumen dan peralatan dalam kondisi baik dan lengkap.

Berdasarkan data tersebut diatas, maka pelaksanaan tahapan Pemungutan

Suara Pemilihan Kepala Desa… Kecamatan…… Kabupaten Blitar Tahun……

dinyatakan sah, selanjutnya dilaksanakan tahapan Penghitungan Suara.

…………….., ………………..

Calon Kepala Desa Saksi

1 Sdr. …………………… (……………..) 1 Sdr. …………………… (……………..)

2 Sdr. …………………… (……………..) 2 Sdr. …………………… (……………..)

3 Sdr. …………………… (……………..) 3 Sdr. …………………… (……………..)

4 Sdr. …………………… (……………..) 4 Sdr. …………………… (……………..)

5 Sdr. …………………… (……………..) 5 Sdr. …………………… (……………..)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……………. KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Tatacara

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, Pemungutan Suara dan

Rekapitulasi Penghitungan Suara

(…………………….)

Page 116: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

34

B. Berita Acara Tahapan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………….. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

BERITA ACARA TAHAPAN PEMUNGUTAN SUARA

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN………. KABUPATEN BLITAR TAHUN ……..

Pada hari ini ……. tanggal… bulan… tahun….. bertempat di …….. telah

dilaksanakan Tahapan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa….

Kecamatan... Kabupaten Blitar Tahun.... dengan aman, tertib dan lancar

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan perincian

sebagai berikut :

1. tahapan Pemungutan Suara dimulai pada pukul …. WIB s/d …. WIB;

2. jumlah calon Kepala Desa yang berhak dipilih sebanyak ... (...) orang;

3. jumlah calon Kepala Desa yang hadir sebanyak …. (...) orang;

4. jumlah calon Kepala Desa yang tidak hadir sebanyak … (….) orang;

5. jumlah Pemilih sesuai dengan DPT sebanyak …….. (……) orang;

6. jumlah Pemilih yang hadir sebanyak ..… (……) orang;

7. jumlah Pemilih yang tidak hadir sebanyak ...... (…….) orang;

8. jumlah surat suara seluruhnya sebanyak ……… (…….. ) lembar;

9. jumlah surat suara yang rusak ………. (……..) lembar;

10. jumlah surat suara yang terpakai ……….. (…….) lembar;

11. jumlah surat yang tidak terpakai ……… (…….) lembar;

Berdasarkan data tersebut diatas, maka pelaksanaan tahapan

Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa… Kecamatan…… Kabupaten

Blitar Tahun…… dinyatakan sah, selanjutnya dilaksanakan tahapan

Penghitungan Suara.

…………….., ………………..

Calon Kepala Desa Saksi

1 Sdr. …………………… (……………..) 1 Sdr. …………………… (……………..)

2 Sdr. …………………… (……………..) 2 Sdr. …………………… (……………..)

3 Sdr. …………………… (……………..) 3 Sdr. …………………… (……………..)

4 Sdr. …………………… (……………..) 4 Sdr. …………………… (……………..)

5 Sdr. …………………… (……………..) 5 Sdr. …………………… (……………..)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……………. KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Tatacara

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, Pemungutan Suara dan

Rekapitulasi Penghitungan Suara

(…………………….)

Page 117: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

35

C. Berita Acara Tahapan Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Desa

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………..

KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

BERITA ACARA TAHAPAN PENGHITUNGAN SUARA

PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN………. KABUPATEN BLITAR TAHUN ……..

Pada hari ini ….. tanggal… bulan… tahun….. bertempat di …. telah

dilaksanakan tahapan Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Desa……..

Kecamatan……….. Kabupaten Blitar Tahun……….. dengan aman, tertib dan

lancar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan

perincian sebagai berikut :

1. Jumlah Pemilih yang hadir menggunakan hak pilihnya dari :

a. Dusun…… / RW……. adalah sebanyak … (…..) orang;

b. Dusun…… / RW……. adalah sebanyak … (…..) orang;

c. Dusun…… / RW……. adalah sebanyak … (…..) orang;

d. Dusun…… / RW……. adalah sebanyak … (…..) orang;

e. dst.

Jumlah total Pemilih yang hadir adalah sebanyak … (…..) orang;

2. Jumlah surat suara pada kotak suara dari :

a. Dusun…… / RW……. adalah sebanyak … (….) surat suara;

b. Dusun…… / RW……. adalah sebanyak ... (….) surat suara;

c. Dusun…… / RW……. adalah sebanyak ... (….) surat suara;

d. Dusun…… / RW……. adalah sebanyak ... (….) surat suara;

e. dst.

Jumlah total surat suara adalah sebanyak … (….) surat suara;

3. Jumlah surat suara yang sah sebanyak … (….) surat suara;

4. Jumlah surat Suara yang tidak sah sebanyak … (….) surat suara;

5. Perolehan suara masing-masing calon Kepala Desa yang berhak dipilih :

a. Sdr. ………….. dengan Nomor Urut 1 memperoleh ………. suara;

b. Sdr. ………….. dengan Nomor Urut 2 memperoleh ………. suara;

c. Sdr. ………….. dengan Nomor Urut 3 memperoleh ………. suara;

d. Sdr. ………….. dengan Nomor Urut 4 memperoleh ………. suara;

e. Sdr. ………….. dengan Nomor Urut 5 memperoleh ………. suara;

Berdasarkan penghitungan suara dan perolehan suara masing-masing

calon Kepala Desa yang berhak dipilih tersebut, maka Sdr. ………………

dengan Nomor Urut ……….. dinyatakan sebagai calon Kepala Terpilih.

Page 118: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

36

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan selanjutnya

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

…………….., ………………..

Calon Kepala Desa Saksi

1 Sdr. …………………… (……………..) 1 Sdr. …………………… (……………..)

2 Sdr. …………………… (……………..) 2 Sdr. …………………… (……………..)

3 Sdr. …………………… (……………..) 3 Sdr. …………………… (……………..)

4 Sdr. …………………… (……………..) 4 Sdr. …………………… (……………..)

5 Sdr. …………………… (……………..) 5 Sdr. …………………… (……………..)

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……………………..

KECAMATAN………………… KABUPATEN BLITAR

Ketua

(…………………….)

Sekretaris

(…………………….)

Ketua Seksi Tatacara

Pelaksanaan Pemilihan Kepala

Desa, Pemungutan Suara dan

Rekapitulasi Penghitungan Suara

(…………………….)

Page 119: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

37

D. Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………………. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

KEPUTUSAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA………..

KECAMATAN……………. KABUPATEN BLITAR

NOMOR …….. TAHUN…….

TENTANG

PENETAPAN CALON KEPALA DESA TERPILIH

ATAS NAMA SAUDARA/I ………

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…….………….

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 76 ayat (7)

Peraturan Bupati Blitar Nomor 50 Tahun 2019

tentang Tata cara Pemilihan, Pengangkatan, dan

Pemberhentian Kepala Desa, setelah

dilaksanakannya tahapan Pemungutan Suara dan

tahapan Penghitungan Suara Pemilihan Kepala

Desa…. Kecamatan…. Kabupaten Blitar Tahun…..,

perlu menetapkan Calon Kepala Desa Terpilih;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan

Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa tentang

Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Atas Nama

Saudara/i …………..;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5495);

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5717);

Page 120: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

38

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60

Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber

Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor

60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber

Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5864);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan

Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan

Pemberhentian Kepala Desa;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 6 Tahun

2016 tentang Pemerintahan Desa sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar

Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pemerintahan Desa;

6. Peraturan Bupati Blitar Nomor 50 Tahun 2019

tentang Tata cara Pemilihan, Pengangkatan, dan

Pemberhentian Kepala Desa;

Memperhatikan : 1. Berita Acara Tahapan Pemungutan Suara Pemilihan

Kepala Desa……… Kecamatan….... Kabupaten Blitar

tanggal…..;

2. Berita Acara Tahapan Penghitungan Suara

Pemilihan Kepala Desa… Kecamatan… Kabupaten

Blitar tanggal …..;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Dengan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa….

ditetapkan Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Atas

Nama Saudara/i ………. dengan Nomor Urut …… dalam

Pemilihan Kepala Desa…. Kecamatan…. Kabupaten Blitar

Tahun….

Page 121: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

39

KEDUA : Calon Kepala Desa Terpilih sebagaimana dimaksud pada

Diktum KESATU dilaporkan kepada BPD guna

disampaikan kepada Bupati Blitar melalui Camat………

untuk disahkan dan dilantik menjadi Kepala Desa…..

Kecamatan…. Kabupaten Blitar.

KETIGA : Akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya

apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan Keputusan

ini.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :………………….

Pada tanggal

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………..

KETUA,

______________________

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

Yth. Sdr. Ketua BPD……… Kecamatan…… Kabupaten Blitar.

Page 122: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

40

E. Laporan Panitia Pemilihan Kepala Desa Perihal Pelaksanaan

Pemilihan Kepala Desa

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…………………. KECAMATAN……………… KABUPATEN BLITAR

Sekretariat Jln………………No…… Telp………….

………………, …………….

Nomor : …………….. Kepada

Sifat : …………….. Yth. Sdr. Ketua BPD…

Lampiran : 1 (satu) berkas Kecamatan……….

Perihal : LAPORAN PELAKSANAAN PEMILIHAN di

KEPALA DESA…… KECAMATAN…….. …………………..

KABUPATEN BLITAR TAHUN…..

Berdasarkan ketentuan Pasal 80 Peraturan Bupati Blitar

Nomor 50 Tahun 2019 tentang Tata cara Pemilihan,

Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa, Tahapan

Pemilihan Kepala Desa…. Kecamatan… Kabupaten Blitar

Tahun… telah dilaksanakan dan dapat kami laporkan sebagai

berikut :

1. bahwa pada hari ….. tanggal …….. bertempat di …………

telah dilaksanakan tahapan Pemungutan Suara dan

tahapan Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Desa…

Kecamatan… Kabupaten Blitar Tahun… dengan aman,

tertib dan lancar sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dengan hasil

sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Tahapan

Pemungutan Suara dan Berita Acara Tahapan

Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Desa… Kecamatan…

Kabupaten Blitar Tahun…;

2. bahwa berdasarkan hasil tahapan Penghitungan Suara

tersebut, Calon Kepala Desa yang berhak dipilih atas nama

Saudara/i ………. Dengan Nomor Urut ……. memperoleh

suara sah terbanyak yaitu …… suara, sehingga yang

bersangkutan ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa

Terpilih dengan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa…

Kecamatan…. Kabupaten Blitar Tahun….;

3. bahwa dengan adanya Keputusan Panitia Pemilihan Kepala

Desa….. tentang Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Atas

Nama Saudara/i ………………., kami sampaikan kepada

Saudara Ketua BPD untuk dapatnya mengajukan

permohonan kepada Bupati Blitar melalui Camat……….

pengesahan dan pengangkatan calon Kepala Desa terpilih

atas nama Saudara/i …… menjadi Kepala Desa definitif;

4. bahwa telah dilaksanakan serah terima dokumen-dokumen

dan logistik Pemilihan Kepala Desa dari Panitia Pemilihan

Kepala Desa kepada BPD untuk selanjutnya disimpan di

tempat yang terjamin keamanannya.

Page 123: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

41

Berikut kami lampirkan dokumen-dokumen pendukung

pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Desa, yaitu :

1. Berita Acara Tahapan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala

Desa…. Kecamatan…. Kabupaten Blitar Tahun…. ;

2. Berita Acara Tahapan Penghitungan Suara Pemilihan

Kepala Desa… Kecamatan…. Kabupaten Blitar Tahun….;

3. Salinan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa tentang

Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Atas Nama

Saudara/i…;

4. Berkas persyaratan administrasi Calon Kepala Desa

Terpilih.

Demikian laporan kami, selanjutnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA……..

KETUA,

_______________________

TEMBUSAN :

Yth. Sdr. Kepala Desa…………………

Page 124: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

42

F. Berita Acara Serah Terima Dokumen dan Logistik

BERITA ACARA SERAH TERIMA DOKUMEN DAN LOGISTIK

PEMILIHAN KEPALA DESA ..............

KECAMATAN….. KEBUPATEN BLITAR TAHUN ...............

Pada hari ini ……………, tanggal ……… bulan ………… tahun

…………… bertempat di ……………, para pihak yang bertanda tangan

dibawah ini :

1. Panitia Pemilihan Kepala Desa……… Kecamatan….. Kabupaten Blitar,

yang selanjutya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

2. Badan Permusyawaratan Desa…….. Kecamatan….. Kabupaten Blitar,

yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA;

menyatakan bahwa :

1. telah dilaksanakan serah terima dokumen-dokumen dan logistik

pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dari Pihak Pertama kepada Pihak

Kedua dengan baik dan lengkap sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, selanjutnya PIHAK KEDUA

bertanggungjawab penuh atas dokumen dan logistik tersebut;

2. dokumen-dokumen dan logistik Pemilihan Kepala Desa yang

diserahkan oleh Pihak Pertama dan diterima oleh Pihak Kedua meliputi:

a. Daftar Pemilih Sementara (DPS);

b. Daftar Pemilih Tambahan;

c. Catatan Daftar Pemilih Yang Belum Tercatat Dalam Daftar Pemilih

Sementara (DPS) Dan Daftar Pemilih Tambahan;

d. Daftar Pemilih Tetap (DPT);

e. Surat Undangan Pemilih yang hadir menggunakan Hak Pilihnya;

f. Surat Suara yang terpakai;

g. Surat Suara yang tidak terpakai;

h. Surat Suara yang rusak;

i. Plano Hasil Penghitungan Suara;

j. Berita Acara Tahapan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa;

k. Berita Acara Tahapan Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Desa;

l. Kotak Suara, Bilik Suara, Tinta dan Alat Coblos;

3. selanjutnya dokumen-dokumen dan logistik Pemilihan Kepala Desa

tersebut disimpan di tempat yang terjamin keamanannya, yaitu ………

Demikian Berita Acara ini dibuat, untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

BADAN PEMUSYAWARATAN DESA….

KETUA,

____________________________

PIHAK PERTAMA

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA…

KETUA,

_____________________________

Page 125: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

43

8. LAPORAN BPD TENTANG PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA DAN PERMOHONAN PENGESAHAN DAN PENGANGKATAN CALON KEPALA DESA TERPILIH MENJADI KEPALA DESA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA……… KECAMATAN………….. KABUPATEN BLITAR

Jalan………………… No…………….....

…………., …………..

Nomor : ………….. Kepada

Sifat : ………….. Yth. Bapak Bupati Blitar

Lampiran : ………….. cq. Camat…..

Perihal : LAPORAN PELAKSANAAN di

PEMILIHAN KEPALA DESA DAN BLITAR

PERMOHONAN PENGESAHAN DAN

PENGANGKATAN CALON KEPALA

DESA TERPILIH MENJADI KEPALA

DESA DEFINITIF

Menindaklanjuti surat Panitia Pemilihan Kepala Desa……..

Kecamatan….. Kabupaten Blitar Nomor…... tanggal...… perihal

Laporan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa….. Kecamatan……

Kabupaten Blitar Tahun……. sebagaimana terlampir, bersama

ini dapat kami laporkan kepada Bapak Bupati Blitar sebagai

berikut :

1. bahwa pada hari ….. tanggal …….. bertempat di …………

telah dilaksanakan tahapan Pemungutan Suara dan

tahapan Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Desa…

Kecamatan… Kabupaten Blitar Tahun… dengan aman,

tertib dan lancar sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

2. bahwa berdasarkan hasil tahapan Penghitungan Suara

tersebut, Calon Kepala Desa yang berhak dipilih atas nama

Saudara/i ………. dengan Nomor Urut ……. memperoleh

suara sah terbanyak yaitu …… suara, sehingga yang

bersangkutan ditetapkan sebagai Calon Kepala Desa

Terpilih dengan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa…

Kecamatan…. Kabupaten Blitar Tahun….;

3. bahwa dengan ditetapkannya Keputusan Panitia Pemilihan

Kepala Desa….. tentang Penetapan Calon Kepala Desa

Terpilih Atas Nama Saudara/i ………………. tersebut, kami

sampaikan permohonan pengesahan dan pengangkatan

calon Kepala Desa terpilih atas nama Saudara/i ……

menjadi Kepala Desa definitif;

Berikut kami lampirkan dokumen-dokumen pendukung

pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Desa, yaitu :

1. Berita Acara Tahapan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala

Desa…. Kecamatan…. Kabupaten Blitar Tahun…. ;

2. Berita Acara Tahapan Penghitungan Suara Pemilihan

Kepala Desa… Kecamatan…. Kabupaten Blitar Tahun….;

Page 126: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

44

3. Salinan Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa tentang

Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih Atas Nama

Saudara/i…;

4. Berkas persyaratan administrasi Calon Kepala Desa

Terpilih.

Demikian atas terkabulnya permohonan ini disampaikan

ucapan terima kasih.

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA…….

KETUA,

_______________________

TEMBUSAN :

Yth. 1. Sdr. Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Blitar

2. Sdr. Kepala Desa……… Kecamatan….. Kabupaten Blitar

Page 127: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

45

9. KELENGKAPAN ALAT PEMUNGUTAN SUARA DI TPS

A. Spesifikasi Kotak Suara, Bilik Suara, Tinta dan Alat Coblos

Keterangan :

I. Kotak Suara

1. Spesifikasi bahan yang digunakan adalah karton double wall

dengan ketebalan karton minimal 6 mm (B/C Flute Double Wall)

2. Bahan karton double wall :

a. Sisi luar : duplex coated minimal 250

gram/m²

b. Sisi tengah dan gelombang : medium minimal 150 gram/m²

c. Sisi dalam : kraft minimal 200 gram/m²

KOTAK SUARA

DUSUN / RW

……………………..

KOTAK SUARA

BILIK SUARA

ALAT COBLOS

BANTALAN

TINTA

Page 128: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

46

3. Gambar double wall :

4. Bentuk, ukuran dan warna kotak suara yang terbuat dari

karton diproduksi dengan ketentuan :

a. Berbentuk kotak dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 40 cm

dan tinggi 60 cm;

b. pada sisi samping kanan dan kiri kotak suara diberi lubang

pegangan untuk mengangkat;

c. tutup kotak suara bagian tengah diberi celah/lubang untuk

memasukkan surat suara dengan panjang 18 cm dan lebar 1

cm;

d. pada sisi depan bagian tengah dipasang tempat untuk

memasang gembok atau pengaman lainnya;

e. kotak suara disambung dengan lem kardus dan dapat dijahit

kawat;

f. tampilan luar kotak suara berwarna putih; dan

g. pada sisi depan bagian tengah bertuliskan ”Kotak Suara

Dusun/RW (nama Dusun/RW)”;

II. Bilik Suara

1. Spesifikasi bahan yang digunakan adalah karton double wall

dengan ketebalan karton minimal 6 mm (B/C Flute Double

Wall).

2. Bahan karton double wall

a. Sisi luar : duplex coated minimal 250

gram/m²

b. Sisi tengah dan gelombang : medium minimal 150 gram/m²

c. Sisi dalam : kraft minimal 200 gram/m²

3. Gambar double wall :

4.

5. Bentuk, ukuran dan warna Bilik Pemungutan Suara yang

terbuat dari karton diproduksi dengan ketentuan :

a. Warna putih (dinding bagian luar);

b. Ukuran :

1. Lebar bilik kiri dan kanan 50 cm;

2. Tinggi bilik sisi kiri dan kanan 60 cm;

3. Tinggi bilik sisi tengah 60 cm; dan

4. Lebar bilik sisi tengah 60 cm.

B/C Flute Double

Wall ≥ 6 mm

Lapisan dalam : kraft min

200gr/m²

Lapisan tengah dan

gelombang : medium min

150gr/m²

Lapisan luar (coating)

douplex min. 250 gr/m²

B/C Flute Double

Wall ≥ 6 mm

Lapisan dalam : kraft min

200gr/m²

Lapisan tengah dan

gelombang : medium min

150gr/m²

Lapisan luar (coating)

douplex min. 250 gr/m²

Page 129: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

47

B. Spesifikasi dan Cara Melipat Surat Suara

1) Spesifikasi Surat Suara

NO. URAIAN KETERANGAN

1 Surat Suara Dibuat 2 (dua) muka, pada muka 1

(satu) berisi identitas Panitia dan Logo

Pemerintah Kabupaten Blitar, pada

muka 2 (dua) berisi gambar Calon

Kepala Desa

2 Jenis Kertas HVS 80 gr

3 Ukuran Kertas :

Untuk 2 (Dua) Calon Kepala Desa panjang 19 cm lebar 14 cm

Untuk 3 (Tiga) Calon Kepala Desa panjang 19 cm lebar 21 cm

Untuk 4 (Empat) Calon Kepala Desa panjang 19 cm lebar 28 cm

Untuk 5 (Lima) Calon Kepala Desa panjang 19 cm lebar 35 cm

4 Ukuran kolom untuk Panitia 6 cm x 8 cm

5 Ukuran kolom tulisan “SURAT SUARA” 6 cm x 8 cm

6 Ukuran kolom untuk Nomor Urut Calon

Kepala Desa

1 cm x 6 cm

7 Ukuran kolom untuk foto masing-

masing Calon Kepala Desa

6 cm x 6 cm

8 Ukuran nama Calon Kepala Desa 1 cm x 6 cm

9 Ukuran jarak spasi lipatan kertas 1 cm

2) Cara Melipat Surat Suara

a. Surat Suara Untuk 2 (dua) Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih

Cara melipat surat suara :

1. Pelipatan dimulai dengan cara mempertemukan antara sisi bawah dan

sisi atas pada muka 2 ( E bertemu dengan A dan F bertemu dengan B);

2. Selanjutnya BF bertemu AE dan C bertemu D;

3. Rapikan.

A B

C D

E F

MUKA 1 MUKA 2 A

D

B

E F

Page 130: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

48

b. Surat Suara Untuk 3 (tiga) Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih

Cara melipat surat suara :

1. Pelipatan dimulai dengan cara mempertemukan antara sisi bawah dan

sisi atas pada Muka 2 ( I bertemu dengan A, J bertemu B, K bertemu C

dan L bertemu dengan D);

2. Selanjutnya IA bertemu KC dan E bertemu G;

3. Selanjutnya JB bertemu LD dan F bertemu H;

4. Rapikan.

A B C D

E GF H

I J K L

MUKA 2

A B C D

E F GH

I J K L

MUKA 1

Page 131: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

49

c. Surat Suara Untuk 4 (empat) Calon Kepala Desa Yang Berhak

Dipilih

d.

Cara melipat surat suara :

1. Pelipatan dimulai dengan cara mempertemukan antara sisi bawah dan

sisi atas pada Muka 2 ( K bertemu dengan A, L bertemu B, M bertemu

C, N bertemu dengan D dan O bertemu E);

2. Selanjutnya KA bertemu OE dan F bertemu J;

3. Selanjutnya MC bertemu KAOE dan H bertemu FJ;

4. Rapikan.

A

B

C D E

F G H I J

K L M N O

MUKA 1

MUKA 2

A

B

C D E

F G H I J

O N M L K

Page 132: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

50

e. Surat Suara Untuk 5 (lima) Calon Kepala Desa Yang Berhak Dipilih

Cara melipat surat suara :

1. Pelipatan dimulai dengan cara mempertemukan antara sisi bawah dan

sisi atas pada Muka 2 ( M bertemu dengan A, N bertemu B, O bertemu

C, P bertemu dengan D, Q bertemu E dan R bertemu F);

2. Selanjutnya MA bertemu OC dan G bertemu I;

3. Selanjutnya NB bertemu RF dan H bertemu L;

4. Selanjutnya PD bertemu NBRF dan J bertemu HL;

5. Rapikan.

MUKA 1

MUKA 2

A

K J I H G

F E D C B

R Q P O

A

N M

L

A B C D E F

G H I J K L

M N O

A

P Q R

Page 133: BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN DENGAN …

51

1

2 2 2 2

3 3 3 3

4 4 4 4

5

4

5 5 5

6 6 6 6

7 7 7 7

8 8 8 8

9 9

10

11

10

11

C. CONTOH LAY OUT TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA (TPS)

Keterangan :

1. Pintu Masuk Lokasi TPS

2. Pintu Masuk Pemilih per Dusun / RW

3. Tempat Penerimaan Udangan dan Pencocokan dengan DPT

4. Ruang Tunggu Pemilih

5. Tempat Penukaran Undangan dengan Surat Suara

6. Tempat Saksi dari Calon

7. Bilik Suara

8. Kotak Suara

9. Tempat Pencelupan Tinta

10. Panggung untuk Calon Kepala Desa

11. Pintu Keluar Lokasi TPS

BUPATI BLITAR,

TTD.

RIJANTO