BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat...

149

Transcript of BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat...

Page 1: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah
Page 2: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMEDANG

NOMOR 53 TAHUN 2017

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMEDANG,

Menimbang : a. bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan

landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dalam rangka penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

b. bahwa penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018 dihasilkan melalui proses Musyawarah Perencanaan

Pembangunan yang dilakukan pada Tahun 2017;

c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa Rencana Kerja Pemerintah

Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,dan huruf c, perlu menetapkan

Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2018;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan

Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan

Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2851);

Page 3: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5495);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 9

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4664);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

Page 4: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5887);

14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 3);

15. Peraturan Presiden Nomor Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor );

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 310);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017

Nomor );

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005–2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi

Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005–2025 (Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87);

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 6

Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat

Nomor 64);

Page 5: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009–2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2010 Nomor 22 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Barat Nomor 86);

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 160);

23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2018 (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2017 Nomor );

24. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang

Tahun 2008 Nomor 2);

25. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten

Sumedang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten

Sumedang Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7);

26. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang 2011–2031 (Lembaran

Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2012 Nomor 2);

27. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Sumedang Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1);

28. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2014 tentang Prosedur Perencanaan dan Penganggaran Daerah Kabupaten

Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Sumedang Nomor 18);

29. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pemetaan Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang (Lembaran

Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 Nomor 3);

30. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Page 6: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun

2016 Nomor 11);

31. Peraturan Bupati Nomor 113 Tahun 2009 tentang Sumedang

Puseur Budaya Sunda (Berita Daerah Kabupaten Sumedang

Tahun 2009 Nomor 113);

32. Peraturan Bupati Nomor 114 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan dengan Sistem Elektronik di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang (Berita Daerah

Kabupaten Sumedang Tahun 2015 Nomor 114);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH

DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2018.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Sumedang.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah Kabupaten Sumedang yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Sumedang.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan

DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah.

5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disebut RPJPD adalah rencana dua puluh tahunan

yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi dan program

Kabupaten Sumedang.

6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang

selanjutnya disebut RPJMD adalah rencana lima tahunan yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi dan program

Kabupaten Sumedang dalam upaya mencapai RPJPD.

7. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang yang

selanjutnya disebut RKPD adalah rencana tahunan yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi dan program

Kabupaten Sumedang.

8. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah

untuk periode 1 (satu) tahun.

Page 7: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

9. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa

depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan

instansi pemerintah.

10. Misi adalah upaya-upaya ideal untuk mencapai visi yaitu sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi

pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.

11. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) sampai dengan lima tahunan.

12. Sasaran adalah hasil yang dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam

kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

13. Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang

dijabarkan kedalam kebijakan-kebijakan dan program-

program.

14. Kebijakan adalah ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan

program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan

misi instansi pemerintah.

15. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan

terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai sasaran

tertentu.

16. Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu

yang dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program telah ditetapkan dengan memanfaatkan

sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan

tertentu.

17. Input (masukan) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, salah satunya adalah

biaya/dana.

18. Output (keluaran) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa

(fisik dan atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan

masukan yang diinginkan.

19. Outcome (hasil) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu

program.

Page 8: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

BAB II

KEDUDUKAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

(1) Kedudukan RKPD Tahun 2018 merupakan dokumen perencanaan bagi Pemerintah Daerah yang memuat uraian visi,

misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan untuk

kurun waktu satu tahun.

(2) Dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat uraian kegiatan perangkat daerah untuk kurun waktu 1 (satu) tahun.

Pasal 3

Ruang lingkup RKPD Tahun 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

a. BAB I Pendahuluan; b. BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu;

c. BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka Pendanaan;

d. BAB IV Prioritas dan Sasaran Pembangunan;

e. BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah; dan

f. BAB VI Penutup.

Pasal 4

Isi uraian Naskah RKPD Tahun 2018 tercantum dalam Lampiran

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 5

(1) RKPD Tahun 2018 menjadi landasan penyusunan Kebijakan

Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara untuk menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2018.

(2) RKPD Tahun 2018 menjadi pedoman penyempurnaan

rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah.

Page 9: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah

Kabupaten Sumedang.

Ditetapkan di Sumedang pada tanggal 31 Mei 2017

BUPATI SUMEDANG,

ttd

EKA SETIAWAN

Diundangkan di Sumedang

pada tanggal 31 Mei 2017

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN SUMEDANG,

ttd

ZAENAL ALIMIN BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2017 NOMOR 53

Page 10: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI SUMEDANG

NOMOR 53 TAHUN 2017

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2018

Page 11: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 i

KATA PENGANTAR

Dalam konteks manajemen, perencanaan mendapatkan posisi strategis

sebelum memulai berbagai aktivitas organisasi. Perencanaan juga didefinisikan

sebagai suatu proses yang berkelanjutan dalam rangka pengambilan keputusan,

penentuan pilihan dari berbagai alternatif pemanfaatan sumberdaya dengan

memperhatikan keterbatasan dan kendala secara efektif dan efisien untuk mencapai

suatu keadaan yang lebih baik di masa datang.

Perencanaan Pembangunan Daerah disusun secara bertahap meliputi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20

tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka

waktu 5 tahun, dan Rencana Pembangunan Tahunan yang selanjutnya disebut

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

RKPD sebagai dokumen perencanaan daerah tahunan, digunakan untuk

acuan dalam penyusunan RAPBD dan dasar-dasar pelaksanaan kegiatan-kegiatan

yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Perangkat Daerah. RKPD

berperan menjabarkan Rencana RPJMD yang memuat prioritas pembangunan

daerah, rencana kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran

perekonomian daerah secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta

program perangkat daerah dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

pendanaan yang bersifat indikatif. RKPD kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam

Rencana Kerja Perangkat Daerah.

Substansi RKPD Kabupaten Sumedang Tahun 2018 ini disusun mengacu

kepada:

1. Substansi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018;

2. Substansi RKPD Propinsi Jawa Barat Tahun 2018;

3. Substansi dari RPJPD Kabupaten Sumedang 2005-2025; dan

4. Substansi dari RPJMD Kabupaten Sumedang 2014-2018.

Setiap proses penyusunan dokumen rencana pembangunan dilakukan

koordinasi lintas instansi pemerintah dengan seluruh pelaku pembangunan, melalui

suatu forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk

menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan arah dan

kebijakan pembangunan.

Page 12: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 ii

Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2014 tentang Prosedur

Perencanaan dan Penganggaran Daerah, untuk Tahun 2018 Pemerintah Kabupaten

Sumedang memasuki tahun terakhir pada RPJMD tahap ketiga menggunakan pagu indikatif

dalam pendanaan program dan kegiatan Perangkat Daerah maupun kecamatan yang

dikuatkan dengan nota kesepakatan antara DPRD dengan Bupati Sumedang. Dengan

demikian, diharapkan semua pihak dapat lebih memahami model penganggaran dalam

pencapaian tujuan pembangunan daerah.

BUPATI SUMEDANG,

EKA SETIAWAN

Page 13: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR TABEL vi

HAL

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………….. I-1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan ……………………………………………………………. I-4

1.3 Hubungan Antar Dokumen …………………………………………………………… I-8

1.4 Sistematika Dokumen RKPD …………………………………………………………. I-9

1.5 Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………………. I-12

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016 DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN ……………………………..

II-1

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografis dan Demografi ………………………………………… II-1

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ……………………………………… II-7

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi …… II-7

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial …………………………………. II-11

2.13. Aspek Pelayanan Umum ……………………………………………………. II-15

2..1.3 .1 Fokus Layanan ………………………………………………….. II-15

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah ……………………………………………….. II-30

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai

Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD ……………………………………………..

II-32

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah …………………………………............... II-35

2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan

Pencapaian Sasaran Pembangunan Daerah ……………………...

II-55

2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan Daerah …………………………………………………….

II-55

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH ………………………………………………………………………

III-1

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ……………………………………………….. III-I

3.1.1. Perkembangan dan Arah Perekonomian Dunia ……………….. III-1

3.1.2. Perkembangan dan Arah Kebijakan Ekonomi Nasional ……. III-3

3.1.3. Perkembangan dan Arah Kebijkan Ekonomi Regional Jawa

Barat ……………………………………………………………………………...

III-5

Page 14: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 iv

3.1.4. Kondisi Ekonomi Daerah dan Perkiraan Tahun 2018 ………. III-7

3.1.5. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun

2018 ………………………………………………………………………………

III-10

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ………………………………………………... III-14

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan …….. III-14

3.2.2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ……………………………….. III-15

3.2.3 Arah Kebijakan Belanja Daerah ……………………………………… III-18

3.2.4. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ………………………………. III-24

3.2.5. Rekapitulasi Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah .. III-26

3.3. Kebijakan Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ……………..

3.3.1. APBN …………………………………………………………………………….. III-29

3.3.2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan

(TJSLP) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) …………………………………………………………………………..

III-32

3.3.3. Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) ……………………………... III-33

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH …………………….. IV-1

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ……………………………………………….. IV-1

4.1.1. Perspektif Pembangunan Nasional 2015-2019 ……………….. IV-1

4.1.2. Perspektif Pembangunan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2013-2018 ………………………………………………………….

IV-2

4.1.3 Perspektif Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2014-2018 ……………………………………………………………………..

IV-5

4.2 Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2018 …………………..

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH …………… V-1

BAB VI PENUTUP ………………………………………………..………………………………………… VI-1

Page 15: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Alur Proses Penyusunan RKPD Kabupaten Sumedang

Tahun 2018 ............................................................................................................... I-1

Gambar 1.2. Tahapan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sumedang .......... I-3

Gambar 1.3. Hubungan Antara Dokumen Perencanaan dan Penganggaran ........ I-9

Gambar 2.1. Peta Administratif Berdasarkan Luas Wilayah Menurut

Kecamatan Kabupaten Sumedang ................................................................. II-1

Gambar 2.2. Curah Hujan Tahunan Kabupaten Sumedang Tahun 2013-2016 ... II-3

Gambar 2.3. PDRB Kabupaten Sumedang tahun 2010 – 2014 (Trilyun

Rupiah) ........................................................................................................................ II-8

Gambar 2.4. PDRB Per Kapita Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015 .............. II-10

Gambar 2.5. Indeks Gini Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015 ......................... II-10

Gambar 2.6. Perkembangan Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Sumedang

Tahun 2010-2014 .................................................................................................. II-12

Gambar 2.7. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Sumedang

Tahun 2011-2015 .................................................................................................. II-13

Gambar 2.8. Perkembangan Angka Harapan Hidup di Kabupaten Sumedang

Tahun 2010-2015 ................................................................................................... II-14

Gambar 2.9. Perkembangan Pengeluaran Penduduk di Kabupaten Sumedang

Tahun 2011-2015 .................................................................................................. II-14

Gambar 2.10. Perkembangan IPM Kabupaten Sumedang Tahun 2010–2015 ....... II-15

Gambar 2.11. Capaian Layanan Air Bersih Berdasarkan Bantuan Tahun 2015 .... II-23

Gambar 2.12. Capaian Layanan Air Bersih Kabupaten Sumedang ............................... II-23

Gambar 3.1. Kontribusi dan Pertumbuhan Sektor Usaha terhadap PDRB

Kabupaten Sumedang Tahun 2015 (persen) ............................................ III-8

Gambar 3.2. Klasifikasi Kecamatan berdasarkan PDRB/kapita dan LPE 2015 … III-12

Gambar 3.2. Potensi Sektor Utama dalam PDRB Kecamatan Tahun 2015 ............ III-13

Page 16: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sebaran Curah Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang

Tahun 2013-2016 ………………………………………………………………………

II-4

Tabel 2.2. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten

Sumedang Tahun 2012-2015 ………………………………………………………

II-6

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2015 …………. II-6

Tabel 2.4. PDRB Berdasarkan Kontribusi Lapangan Usaha (persen),

2011-2015 ………………………………………………………………………………….

II-7

Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen),

2011-2015 ………………………………………………………………………..……….

II-9

Tabel 2.6. Data Sumber Daya Manusia DIKDASMEN Kabupaten Sumedang

Tahun Ajaran 2015/2016 ……………………………………………………………

II-17

Tabel 2.7. Jumlah Prasarana Sekolah DIKDASMEN Kabupaten Sumedang Tahun

Ajaran 2015/2016 ……………………………………………………………

II-18

Tabel 2.8. Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten Sumedang Tahun 2016 (Unit) . II-19

Tabel 2.9. Data Potensi Wisata di Kabupaten Sumedang ………………………………. II-25

Tabel 2.10. Data Kawasan/objek Wisata Potensial yang Perlu Dikembangkan

di Kabupaten Sumedang ……………………………………………………………..

II-26

Tabel 2.11. Panjang Jalan Dirinci Menurut Status di Kabupaten Sumedang

Tahun 2011-2015 ………………………………………………………………………

II-27

Tabel 2.12 Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten

Sumedang Tahun 2011- 2015 ………………………………………………………

II-27

Tabel 2.13. Data Sarana Ibadah Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015 ………. II-27

Tabel 2.14. Data Prestasi Atlet Pelajar Kabupaten Sumedang Tingkat Jawa

Barat Tahun 2011- 2015 ……………………………………………………………

II-29

Tabel 2.15. Data Prestasi Atlet Kabupaten Sumedang di Tingkat Nasional/

Asia Tahun 2011-2015 ………………………………………………………………

II-30

Tabel 2.16 Potensi Unggulan Tiap Kecamatan ……………………………………………… II-30

Tabel 2.17. Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2014- 2018 sampai dengan

Tahun 2016 ………………………………………………………………………………..

II-34

Tabel 3.1. Pertumbuhan Ekonomi Dunia Menurut IMF (%) …………………………. III-1

Tabel 3.2. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Menurut ADB (%) ……………… III-2

Tabel 3.3. Pertmbuhan PDB Indonesia dari Sisi Pengeluaran

(persen, y-o-y) …………………………………………………………………………….

III-4

Tabel 3.4. Realisasi dan Proyeksi Indikator Makro Provinsi Jawa Barat

Tahun 2015-2018 ……………………………………………………………………….

III-6

Page 17: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 vii

Tabel 3.5. Target Indikator Makro Provinsi Jawa Barat Tahun 2016-2018 ……. III-7

Tabel 3.6. Indikator Ekonomi Makro Kabupaten Sumedang 2014-2018

Berdasarkan Target RPJMD 2014-2018. ………………………………………..

III-9

Tabel 3.7. Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015-2017 dan Estimasi

Target Pendapatan Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2016-

2018 …………………………………………………………………………………

III-17

Tabel 3.8. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015-2017 dan Proyeksi Belanja

Daerah Tahun 2018 …………………………………………………………………….

III-23

Tabel 3.9. Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2015-2017 dan Proyeksi

Pembiayaan Daerah Tahun 2018 ………………………………………………….

III-25

Tabel 3.10. Rekapitulasi Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Sumedang Tahun 2015-2018 ………………………………………

III-26

Tabel 3.11. Jumlah Dana APBN Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Kabupaten

Sumedang Tahun 2011-2015 ………………………………………

III-29

Tabel 3.12. Alokasi Dana Dekosentrasi Berdasarkan SKPD di Kabupaten

Sumedang Tahun 2011-2015 ……………………………………………………….

III-30

Tabel 3.13. Alokasi Dana Tugas Pembantuan Berdasarkan SKPD di Kabupaten

Sumedang Tahun 2011-2015 ……………………………………………………….

III-31

Tabel 3.14 Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Sumber Dana

Perusahaan BUMD Kabupaten Sumedang dan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2011-2014 ………………………………………………………………

III-32

Tabel 3.15. Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Sumber

Dana Perusahaan BUMN Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2014 ..

II-32

Tabel 3.16. Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Sumber

Dana PMDN/PMA Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2014 ………….

II-32

Tabel 3.17. Rekapitulasi Program Kegiatan TJSLP/PKBL Sumber Dana

PMDN/PMA Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2014 ...............................

II-33

Tabel 3.18. Rekapitulasi DIPA Berdasarkan Jenis Kewenangan Tahun 2013-2015

di Kabupaten Sumedang ……………………………………………………

II-33

Tabel 3.19. Alokasi Dana PHLN Berdasarkan Kementerian/Lembaga Tahun

2013-2015 di Kabupaten Sumedang …………………………………………….

II-34

Tabel 3.20.

Program dan Kegiatan yang Bersumber Dana dari PHLN Berdasarkan

Kementerian/Lembaga Tahun 2015 di Kabupaten

Sumedang …………………………………………………………………………………..

III-34

Tabel 4.1. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Sumedang ………………………. IV-6

Tabel 4.2. Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan ………………. IV-7

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2018 dan Program Prioritas

Tahun 2018 RPJMD ……………………………………………………………………..

IV-8

Page 18: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 viii

Tabel 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2018

Bersumber dari APBD Kabupaten

Sumedang……………………………………………………………………………………

V-2

- Dinas Pendidikan ……………………………………………………………….

- Dinas Kesehatan ………………………………………………………………...

- Rumah Sakit Umum Daerah ………………………………………………..

- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ………………………

- Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan …..

- Satuan Polisi Pamong Praja …………………………………………………

- Badan Penanggulangan Bencana Daerah ……………………………..

- Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ………………………………….

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ……………………………..

- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil …………………………..

- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa …………………………

- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ………

- Dinas Perhubungan …………………………………………………………….

- Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik ……..

- Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan

Perindustrian ……………………………………………………………………...

- Dinas Arsip dan Perpustakaan ……………………………………………..

- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu …

- Dinas Perikanan dan Peternakan ………………………………………….

- Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga …

- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ……………………………….

- Inspektorat Kabupaten ………………………………………………………..

- Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Daerah ………………………………………………………………………………..

- Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah ……………………………….

- Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah …………………….

- Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ..

- Sekretariat Daerah ……………………………………………………………….

- Sekretariat DPRD …………………………………………………………………

- Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik ……………………………………...

- Kecamatan Buahdua ……………………………………………………………

- Kecamatan Cibugel ………………………………………………………………

- Kecamatan Cimalaka ……………………………………………………………

V.2

V.21

V.36

V.37

V-111

V.193

V-199

V-203

V-211

V-217

V-229

V-232

V-244

V-255

V-267

V-273

V-286

V-291

V-295

V-309

V-329

V-342

V-345

V-357

V-363

V-373

V-378

V-398

V-401

V-406

V-409

V-411

Page 19: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 ix

- Kecamatan Cimanggung. ………………………………………………………

- Kecamatan Cisarua …………………………………………………………………

- Kecamatan Cisitu ……………………………………………………………………

- Kecamatan Conggeang ……………………………………………………………

- Kecamatan Darmaraja ……………………………………………………………

- Kecamatan Ganeas …………………………………………………………………

- Kecamatan Jatigede ……………………………………………………………….

- Kecamatan Jatinnagor ……………………………………………………………

- Kecamatan Jatinunggal ………………………………………………………….

- Kecamatan pamulihan …………………………………………………………...

- Kecamatan Rancakalong ………..………………………………………………

- Kecamatan Situraja ………..………………………………………………………

- Kecamatan Sukasari ………..……………………………….……………………

- Kecamatan Sumedang Selatan ………..………………………………………

- Kecamatan Sumedang Utara ………..…………………………………………

- Kecamatan Surian ………..……………………………………..…………………

- Kecamatan Tanjungkerta ………..……………………..………………………

- Kecamatan Tanjungmedar ………..……………………………………………

- Kecamatan Tanjungsari ………..………………………..………………………

- Kecamatan Tomo ………..…………………………………………….……………

- Kecamatan Ujungjaya ………..……………………………………………………

- Kecamatan Wado ………..…………………………………………….……………

V-413

V-417

V-420

V-422

V-424

V-426

V-428

V-430

V-433

V-435

V-439

V-441

V-444

V-447

V-454

V-458

V-461

V-464

V-466

V-468

V-470

V-478

Tabel 5.2. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2018

APBD Prov/APBN/CSR

V-475

- Dinas Pendidikan ………………………………………………………………..

- Dinas Kesehatan ………………………………………………………………….

- Rumah Sakit Umum Daerah …………………………………………………

- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ………………………

- Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

- Satuan Polisi Pamong Praja …………………………………………………

- Badan Penanggulangan Bencana Daerah ……………………………..

- Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak ………………………………………………………………………………….

- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ………………………………….

- Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan ……………………………..

- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil …………………………..

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa …………………………

- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ………

V-475

V-479

V-485

V-487

V-522

V-617

V-619

V-620

V-625

V-627

V-631

V-632

V-634

Page 20: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 x

- Dinas Perhubungan …………………………………………………………….

- Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik ……..

- Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan

Perindustrian ……………………………………………………………………...

- Dinas Arsip dan Perpustakaan ……………………………………………..

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu …

- Dinas Perikanan dan Peternakan ………………………………………….

- Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga …

- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ……………………………….

- Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah ………………………………………………………….

- Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik ……………………………………....

V-637

V-639

V-640

V-645

V-647

V-649

V-655

V-663

V-672

V-674

Page 21: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa rencana pembangunan tahunan daerah atau

yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen

perencanaan pembangunan tahunan yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,

prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan sumber pendanaannya, baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong

partisipasi masyarakat dan prakiraan maju.

Penyusunan RKPD dilaksanakan dengan tahapan persiapan penyusunan RKPD,

penyusunan rancangan awal RKPD, penyusunan rancangan RKPD, pelaksanaan

musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) RKPD, perumusan rancangan

akhir RKPD, dan penetapan RKPD dengan menggunakan pendekatan politik, teknokratik,

partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up) serta didukung piranti

lunak level Decission Support System (DSS) yaitu RKPD Online Kabupaten Sumedang.

Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir

ilmiah oleh Perangkat Daerah yang secara fungsional bertugas untuk menyusun

perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk

melalui proses konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan

mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan melalui mekanisme

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) maupun Forum Perangkat

Daerah. Pendekatan top down dan bottom up dilaksanakan menurut jenjang

pemerintahan, yang selanjutnya rencana pembangunan tersebut diselaraskan melalui

musyawarah yang dilaksanakan di tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten,

provinsi dan nasional.

Gambar 1.1. Bagan Alur Proses Penyusunan RKPD Kabupaten Sumedang Tahun 2018

Page 22: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-2

Prinsip dan tujuan dari Sistem Perencanaan Dan Penganggaran Daerah

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 18 Tahun 2014 tentang

Prosedur Perencanaan dan Penganggaran Daerah Kabupaten Sumedang, bahwa:

1) Pembangunan Daerah diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-

prinsip kebersamaan, keadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta

kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan daerah;

2) Perencanaan Pembangunan Daerah disusun secara sistematis, terarah, terpadu,

menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan dan diselenggarakan berdasarkan

asas umum penyelenggaraan negara serta mengacu kepada Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumedang;

3) Sistem Penganggaran Daerah diselenggarakan berdasarkan asas-asas umum

pengelolaan keuangan Negara yang meliputi akuntabilitas, berorientasi pada hasil,

profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dan pemeriksaan keuangan oleh

Badan Pemeriksa yang bebas dan mandiri;

4) Sistem Perencanaan dan Penganggaran Daerah bertujuan untuk:

a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah,

ruang, waktu, fungsi pemerintah maupun antar pusat dan daerah;

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan;

d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;

e. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan; dan,

f. Memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara perspektif spiritualitas perencanaan, penyusunan RKPD Kabupaten

Sumedang disemangati oleh nilai filosofis Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS) yaitu

“Insun Medal Insun Madangan”, serta nilai manajerial SPBS “Rayawan Jati Sunda” yaitu

sebagai berikut:

a. Sirna Ning Cipta = Kesadaran tertinggi sebagai puncak tauhidullah. Urang Sunda

berujar “Hirup darma wawayangan”. Menyadari bahwa hakekatnya kekuasaan

tertinggi yang menentukan jalan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

adalah skenario Illahi. Tetapi syariatnya manusia mempunyai tanggung jawab untuk

melakukan usaha yang dimulai dari sebuah proses perencanaan pembangunan

tahunan. Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum, apabila kaum itu sendiri

Page 23: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-3

tidak mengupayakannya. Apabila kita gagal membuat perencanaan tahunan, maka

sebenarnya kita sedang merencanakan untuk gagal.

b. Sirna Ning Rasa = Kesadaran sebagai hamba Allah yang diberi tugas untuk

mensejahterakan dunia. Urang Sunda berujar “Ngertakeun bumi lamba”. Menyadari

bahwa perencanaan pembangunan tahunan merupakan sebuah instrumen untuk

membidik berbagai permasalahan sehingga masyarakat dapat keluar dari

permasalahan tersebut dan mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera.

Perencanaan pembangunan tahunan tidak ada artinya apabila tidak bermuara pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

c. Sirna Ning Karsa = Kesadaran tertinggi sebagai kualitas aktualisasi amal ibadah

untuk memiliki niat dan kehendak yang mantap. Memiliki visi dan misi yang jelas,

terukur, terstruktur, tepat guna serta tepat waktu. Urang Sunda berujar “Muga

bareng jeung parengna, malati lingsir ku wanci campaka ligar ku mangsa”. Maknanya

adalah menyadari sepenuhnya bahwa perencanaan pembangunan tahunan yang

dituangkan dalam RKPD ini merupakan penjabaran dari visi dan misi RPJMD serta

RPJPD.

RKPD Kabupaten Sumedang Tahun 2018 merupakan pelaksanaan tahun ke-5

(lima) dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Sumedang Tahun 2014–2018 serta memasuki momentum berakhirnya paruh ketiga

RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025. Hal ini menuntut semua pihak untuk

lebih fokus, dan tepat sasaran sehingga dapat mempertanggungjawabkan proses

pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sumedang.

Gambar 1.2. Tahapan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sumedang

Page 24: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-4

Mengingat RKPD merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan

pembangunan nasional, maka RKPD Tahun 2018 merujuk pada dokumen–dokumen

perencanaan yang sudah ada yaitu RPJPN, RPJMN, RKP Tahun 2018, RPJPD Provinsi Jawa

Barat, RPJMD Provinsi Jawa Barat, RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 dan RPJMD

Kabupaten Sumedang Tahun 2014–2018 terutama dilihat dari keterkaitan kebijakan dan

arah pembangunan yang akan dilaksanakan Tahun 2018.

Dokumen RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan serta merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (RAPBD), yakni sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan

Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Sementara

bagi Perangkat Daerah (PD), RKPD Tahun 2018 merupakan pedoman bagi Perangkat

Daerah untuk menyempurnakan Rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)

Tahun 2018 dengan memperhatikan Renstra PD Tahun 2014-2018.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Landasan hukum diselenggarakannya penyusunan RKPD Tahun 2018 adalah:

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4

Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang

dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

Page 25: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-5

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5495);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah dirubah beberapa kali terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

Page 26: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-6

15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);

18. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 3);

19. Peraturan Presiden Nomor Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun

2018 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor );

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyusunan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor );

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 –

2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45), sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 –

2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87);

Page 27: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-7

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2009 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 64);

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 22 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Barat Nomor 86);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-

2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 160);

27. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Berita Daerah Provinsi Jawa

Barat Tahun 2017 Nomor );

28. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Nomor 2);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun

2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor

13 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang

Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 7);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten

Sumedang Tahun 2012 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Sumedang Nomor 1);

31. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

(Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Nomor 1, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1):

32. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Prosedur

Perencanaan dan Penganggaran Daerah Kabupaten Sumedang (Lembaran Daerah

Kabupaten Sumedang Tahun 2014 Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Sumedang Nomor 18);

Page 28: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-8

33. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pemetaan

Urusan Pemerintahan Kabupaten Sumedang, (Lembaran Daerah Kabupaten

Sumedang Tahun 2016 Nomor 3);

34. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Susunan

dan Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Sumedang, Lembaran Daerah

Kabupaten Sumedang Tahun 2016 Nomor 11);

35. Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 Lembaran Daerah Kabupaten

Sumedang Tahun 2016 Nomor 12);

36. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 113 Tahun 2009 tentang Sumedang Puseur

Budaya Sunda (SPBS) (Berita Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor

113);

37. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 43 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten

Sumedang Tahun 2017 Nomor 43).

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Penyusunan RKPD ditujukan sebagai upaya untuk mewujudkan perencanaan

pembangunan daerah yang sinergis antara perencanaan pembangunan nasional,

provinsi dan dengan kabupaten/kota yang berbatasan. Oleh karenanya, substansi RKPD

Tahun 2018 harus selaras dengan dokumen perencanaan tingkat pusat dan dokumen

perencanaan tingkat provinsi dan dokumen perencanaan tingkat kabupaten/kota yang

berbatasan sehingga terjadi sinergitas perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan

kabupaten/kota.

RKPD Kabupaten Sumedang Tahun 2018 merupakan RKPD tahap V atau tahap

terakhir dari RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018. Penyusunan RKPD

Kabupaten Sumedang mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 dan

RKPD Jawa Barat Tahun 2018. Sebagai bentuk hubungan dokumen perencanaan antara

pusat dan daerah, maka penyusunan RKPD Kabupaten Sumedang Tahun 2018

meeemperhatikan juga RPJMN Tahun 2015 – 2019 dan RKP Nasional Tahun 2018.

Dokumen RKPD Tahun 2018 selanjutnya menjadi acuan penyusunan rencana

kerja perangkat daerah Tahun 2018 dan menjadi pedoman penyusunan Nota

Kesepakatan KUA dan Nota Kesepakatan PPAS serta Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2018.

Page 29: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-9

Gambar 1.3. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

1.4 Sistematika Dokumen RKPD

Sistematika Dokumen RKPD Kabupaten Sumedang ini disusun sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian ini memuat tentang latar belakang penyusunan dokumen

RKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika

dokumen RKPD, serta maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPD

Kabupaten Sumedang Tahun 2018.

1.1. Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan

RKPD, kedudukan RKPD Tahun 2018 dalam periode dokumen RPJMD,

Renstra PD, Renja PD dan tindak lanjutnya dengan proses penyusunan

RAPBD, pengintegrasian program, serta spiritualitas perencanaan.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Menguraikan dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD

Tahun 2018 yang memuat ketentuan secara langsung dengan

penyusunan RKPD, baik yang berkala nasional maupun daerah.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Bagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lain yang

relevan beserta penjelasannya.

RKP Daerah

Page 30: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-10

1.4. Sistematika Dokumen RKPD

Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD, serta garis besar

isi setiap bab didalamnya.

1.5. Maksud dan Tujuan

Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumen RKPD

dan sasaran penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Sumedang Tahun

2018.

BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN YANG LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Bagian ini menjelaskan tahapan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu

menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga

memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan

sebagai bahan acuan. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan

menguraikan tentang kondisi geografi, demografi, pencapaian kinerja

penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan

daerah di Kabupaten Sumedang.

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Mengemukakan tentang data dan informasi gambaran umum kondisi

daerah mencakup aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan,

aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.

2.2 . Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai

Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD

Menguraikan hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja

pembangunan daerah, dari hasil evaluasi pelaksanaan program dan

kegiatan RKPD tahun lalu dengan RPJMD dan dari hasil evaluasi

pelaksanaan Renja PD tahun lalu dan realisasi renstra PD yang dilakukan

oleh masing-masing PD.

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

Mengemukakan hasil analisis isu strategis dan permasalahan yang

termuat dalam RPJMD dengan kondisi aktual Kabupaten Sumedang

berdasarkan hasil Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan, Forum PD

dan Musrenbang Kabupaten. Dalam rangka sinergitas, sinkronisasi,

integritas juga menguraikan keterkaitan dengan isu strategis dan

permasalahan pembangunan skala provinsi dan nasional.

Page 31: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-11

BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH

Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan

tahun berjalan yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan

ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah

daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah

meliputi pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah.

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Mengemukakan perumusan arah kebijakan daerah yang dikaitkan

dengan arah kebijakan nasional, provinsi, dan kabupaten di bidang

ekonomi yang bersumber dari dokumen RKP, RPJMD, dan RKPD Provinsi.

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Menjelaskan kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah

mencakup arah kebijakan pendapatan daerah, belanja daerah dan

pembiayaan daerah.

BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran

pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi

pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capain kinerja yang direncanakan

dalam RPJMD.

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Memuat penjelasan tentang tujuan dan sasaran pembangunan daerah

berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD

tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD,

identifikasi isu strategis dan masalah mendesak pembangunan di tingkat

daerah dan nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta

kerangka pendanaan, dan hasil musrenbang tahun 2017 dalam rangka

menetapkan arah kebijakan pembangunan daerah.

4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

Mengemukakan tema pembangunan daerah serta perumusan prioritas

pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi

pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan

dalam RPJMD, pembangunan daerah dan nasional rancangan kerangka

ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan dan hasil musrenbang

tahun 2018, dalam rangka menetapkan arah kebijakan pembangunan

darerah.

Page 32: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page 1-12

BAB V: RENCANA KERJA PROGRAM PRIORITAS DAERAH

Mengemukakan secara eksplisit rencana program prioritas daerah yang

disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun

rencana (RKPD dan capaian biaya yang direncanakan dalam RPJMD).

BAB VI: PENUTUP

Menguraikan tentang pedoman pelaksanaan dan kaidah pelaksanaanya

serta menguraikan hal-hal pokok yang termuat dalam keseluruhan

dokumen RKPD sehingga memberikan gambaran mengenai seluruh

agenda pembangunan tahun 2018.

1.5 Maksud dan Tujuan

Penyusun RKPD Kabupaten Sumedang Tahun 2018 dimaksudkan untuk

memberikan arah pembangunan Kabupaten Sumedang yang terintegrasi dan

berkelanjutan sesuai dengan visi, misi, dan amanat RPJMD Tahun 2014-2018 dengan

memuat komponen-komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang diharapkan pada

setiap bidang kewenangan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, baik yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang maupun yang dilaksanakan

bersama-sama masyarakat.

Tujuan dari penyusunan RKPD Tahun 2018 ini adalah sebagai pedoman bagi

Perangkat Daerah dalam menyusun Renja Perangkat Daerah dan kerangka acuan dalam

penyusunan Rancangan Nota Kesepakatan KUA dan Nota Kesepakatan PPAS, serta

Rancangan APBD Tahun Anggaran 2018.

Page 33: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2016

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografis dan Demografi

Kabupaten Sumedang terletak antara 06O34’46,18” – 07O00’56,25” Lintang

Selatan dan 107O01’45,63” – 108O12’59,04” Bujur Timur. Menurut Peraturan Daerah

Kabupaten Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2031 luas wilayah Kabupaten Sumedang adalah

155.872 Ha yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 270 desa dan 7 kelurahan. Kecamatan

yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Buahdua yaitu 10.768,28 Ha (6,91%) dan

yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Cisarua yaitu 1.770,74 Ha (1,14 %).

Kabupaten Sumedang berbatasan dengan beberapa kabupaten, secara

administratif batas wilayah Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu

b. Sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung

c. Sebelah Barat : Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Subang

d. Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka

Visualisasi wilayah administratif Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Gambar 2.1. Peta Administratif Berdasarkan Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kabupaten Sumedang

Page 34: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-2

a. Topografi

Kemiringan Lereng Kabupaten Sumedang dinyatakan dalam derajat atau persen

kemiringan lereng merupakan salah satu factor yang sangat mempengaruhi besarnya

erosi. Selain memperbesar jumlah aliran permukaan, makim curamnya lereng juga

memperbesar kecepatan aliran permukaan yang selanjutnya memperbesar energy

angkut air. Jika lereng permukaan tanah menjadi dua kali lebih curam maka banyaknya

erosi persatuan luas akan menjadi 2.0 – 2,5 kali lebih banyak.

Berdasarkan kemiringan lereng yang terjadi di Kabupaten Sumedang terdiri kelas 1

(satu) hingga kelas 6 (enam). Kelas kemiringan lereng yang dominan di Kabupaten Sumedang

adalah kelas 4, sedangkan kelas 1,2 dan 3 nampak seimbang, kemudian kemiringan yang

paling sedikit adalah kelas kemiringan 6 (enam). Semakin tinggi kelas kemiringan lereng

maka akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya erosi yang akan mempengaruhi

tingkat sedimentasi. Kondisi topografi kemiringan lahan wilayah Kabupaten Sumedang dapat

diklasifikasikan menjadi 6 kelas, yaitu:

1. 0-8 % yang merupakan daerah datar hingga berombak dengan luas area sekitar 8,24 %.

Kemiringan wilayah dengan tipe ini dominan di bagian timur laut Kabupaten Sumedang

yaitu Kecamatan Ujungjaya, Tomo dan sebagian dari Kecamatan Conggeang, Kecamatan

Surian pada bagian Utaranya.

2. 8-15 % yang merupakan daerah berombak sampai bergelombang dengan area sekitar

4,37 %. Wilayah Kabupaten Sumedang yang dominan dengan kemiringan tipe ini

terletak dibagian tengah dan utara, bagian barat laut serta bagian barat daya yaitu pada

bagian selatan Kecamatan Surian, dan Conggeang.

3. 15-25 % yang merupakan daerah bergelombang sampai berbukit dengan komposisi area

yang mencakup 46,38 %. Kemiringan lereng ini paling dominan di wilayah Kabupaten

Sumedang, persebarannya berada di bagian tengah sampai ke tenggara, bagian selatan

sampai barat daya serta bagian barat yaitu pada Kecamatan Tanjungmedar,

Tanjungkerta, Buahdua, Paseh, Cimalaka, Cisarua, Cisitu, Situraja, Sumedang Utara,

Jatinunggal dan Jatigede.

4. 25-45 % yang merupakan daerah berbukit sampai bergunung dengan luas area sekitar

21,58% yang dominan di wilayah Sumedang bagian tengah, bagian selatan serta bagian

timur wilayah Kabupaten Sumedang yaitu Cimanggung, Jatinnagor, Pamulihan, Ganeas,

Cibugel, Sumedang Selatan dan pada bagian selatan Kecamatan Wado.

5. 45 – 60 % merupakan daerah bergunung dengan luas area sekitar 18 % yang dominandi

Wilayah Kabupaten Sumedang bagian selatan, bagian timur serta bagian barat yaitu pada

Kecamatan Sukasari, Cimanggung dan Wado.

6. > 60 % merupakan daerah terjal dan mempunyai area disekitar pegunungan yang

berada disekitar Kabupaten Sumedang seluas 1,43%. Kemiringan ini berada pada

Kecamatan Surian, Cimanggung, Cibugel, dan Wado

Page 35: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-3

b. Klimatologi

Berdasarkan tipe iklim menurut kriteria Schmidt & Ferguson dalam Daldjoeni

(1986), secara umum wilayah Kabupaten Sumedang termasuk dalam Tipe B (Iklim

Kering), dengan nilai Q (perbandingan rata-rata bulan kering dengan rata-rata bulan

basah) adalah 0,32% (berada pada kisaran nilai Q antara 0,14 ≤ 0,33 yang merupakan

kriteria tipe iklim B). Iklim dengan tipe B berarti iklim basah, sehingga hampir setiap

vegetasi bisa tumbuh di tempat ini. Hal ini berarti bahwa iklim di wilayah Kabupaten

Sumedang pada umumnya cocok untuk pengembangan sistem pertanian dan

perkebunan, dan baik untuk hampir semua jenis tanaman budidaya.

Dalam kurun empat tahun terakhir jumlah curah hujan tahunan Kabupaten

Sumedang menurun drastis pada Tahun 2015 yaitu sebesar 1.982 mm, kemudian

kembali meningkat tajam pada tahun 2016 hingga mencapai 3.879 mm. Anomali pola

curah hujan Tahun 2015 dan Tahun 2016 tersebut diakibatkan adanya fenomena el nino

dan la nina yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Pola curah hujan Tahun

2013 sampai Tahun 2016 di Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2. Curah Hujan Tahunan Kabupaten Sumedang Tahun 2013-2016

Berdasarkan Tabel 2.1, daerah yang mengalami kekeringan terparah akibat

dampak el nino pada Tahun 2015 adalah Kecamatan Tanjungsari, Sukasari, Situraja dan

Cisitu. Jumlah hari hujan (HH) di daerah-daerah tersebut kurang dari 100 hari dalam

setahun. Sebaliknya, akibat dampak la nina pada Tahun 2016 di Kecamatan Rancakalong,

Conggeang, dan Ujungjaya menyebabkan terjadinya bencana banjir dan longsor karena

pada ketiga daerah tersebut jumlah hari hujan lebih dari 200 hari dan curah hujan diatas

5.000 mm dalam setahun.

5

Page 36: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-4

Terlepas dari anomali cuaca, wilayah dengan kecenderungan curah hujan

tertinggi selama tahun 2016 di Kabupaten Sumedang adalah Kecamatan Rancakalong,

Sumedang Selatan, Ujungjaya Conggeang, dan Tomo. Sedangkan wilayah dengan

kecenderungan curah hujan rendah adalah Kecamatan Tanjungsari dan Sukasari. Rincian

jumlah hari hujan dan curah hujan per kecamatan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.1. Sebaran Curah Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2013-2016

NO. KECAMATAN 2013 2014 2015 2016

MM HH MM HH MM HH MM HH 1. Jatinangor 2.237 157 2.068 156 1.236 129 2.927 185 2. Cimanggung 2.237 157 2.068 156 1.405 104 3.000 190 3. Tanjungsari 3.422 168 2.068 156 1.294 95 2.367 143 4. Sukasari 2.622 132 2.743 120 1.294 95 3.152 171 5. Pamulihan 2.622 132 2.763 129 1.556 112 3.211 177 6. Rancakalong 3.049 163 3.523 190 1.566 112 7.030 201 7. Sumedang Selatan 3.049 163 3.470 188 1.686 100 6.923 199 8. Sumedang Utara 2.157 166 1.856 158 1.686 100 2.221 196 9. Ganeas 2.157 166 1.856 159 1.686 100 2.200 193

10. Situraja 2.373 178 2.371 179 1.505 90 2.479 210 11. Cisitu 2.707 187 2.173 166 1.534 88 2.160 213 12. Darmaraja 3.065 165 3.058 169 2.336 122 3.970 253 13. Cibugel 3.065 165 3.335 167 2.166 121 3.898 249 14. Wado 3.681 194 3.349 179 3.224 149 3.576 217 15. Jatinunggal 3.532 169 5.284 163 3.378 160 3.446 182 16. Jatigede 3.532 169 5.282 156 2.384 114 3.568 187 17. Tomo 5.313 196 4.100 198 1.976 105 4.866 233 18. Ujungjaya 4.613 192 4.100 202 1.969 110 6.403 261 19. Conggeang 4.062 171 3.782 191 2.476 112 5.449 239 20. Paseh 4.247 202 3.566 165 2.686 117 3.778 172 21. Cimalaka 885 129 3.479 142 1.953 106 3.975 184 22. Cisarua 3.438 191 2.075 172 1.954 105 4.344 249 23. Tanjungkerta 3.441 192 2.075 172 2.641 112 4.265 244

Sumber : Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang, 2016 (diolah) MM = curah hujan (mm) HH = hari hujan

c. Potensi Pengembangan Wilayah

Potensi Pengembangan Wilayah mengacu kepada Strategi Pengembangan

Wilayah yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun

2011-2031, yaitu :

a. Wilayah Pengembangan Sumedang Kota, terdiri dari Kecamatan Sumedang Utara,

Kecamatan Sumedang Selatan, Kecamatan Rancakalong, Kecamatan Cimalaka,

Kecamatan Paseh, Kecamatan Tanjungmedar, Kecamatan Tanjungkerta, Kecamatan

Ganeas, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Situraja. Pusat pengembangannya di

Perkotaan Sumedang, dengan kegiatan utama yang dikembangkan meliputi pusat

pemerintahan, perdagangan, jasa, pendidikan menengah, pariwisata dan pertanian;

Page 37: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-5

b. Wilayah Pengembangan Tanjungsari, terdiri dari Kecamatan Jatinangor, Kecamatan

Cimanggung, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan Pamulihan dan Kecamatan

Sukasari. Pusat pengembangannya di Tanjungsari, dengan kegiatan utama yang

dikembangkan meliputi pusat pendidikan tinggi, industri kecil/menengah,

perdagangan, jasa, pariwisata dan pertanian;

c. Wilayah Pengembangan Buahdua, terdiri dari Kecamatan Buahdua, Kecamatan

Surian dan Kecamatan Conggeang. Pusat pengembangannya di Conggeang, dengan

kegiatan utama yang akan dikembangkan meliputi pertanian, perdagangan, industri

rumahan (home industry), dan pariwisata;

d. Wilayah Pengembangan Wado, terdiri dari Kecamatan Wado, Kecamatan Darmaraja,

Kecamatan Jatinunggal, Kecamatan Cibugel dan Kecamatan Cisitu. Pusat

pengembangannya di Wado, dengan kegiatan utama yang akan dikembangkan

meliputi perdagangan, jasa, pertanian dan pariwisata;

e. Wilayah Pengembangan Tomo, terdiri dari Kecamatan Tomo, Kecamatan Ujungjaya,

dan Kecamatan Jatigede. Pusat pengembangannya di Tomo, dengan kegiatan utama

yang akan dikembangkan meliputi pertanian, industri kecil/menengah,

perdagangan, pariwisata, dan pertanian.

d. Demografi (Kependudukan)

Berdasarkan Tabel 2.2, sebagaimana hasil perhitungan BPS bahwa pada Tahun

2012 jumlah penduduk Kabupaten Sumedang sebanyak 1.117.919 jiwa, kemudian pada

Tahun 2015 bertambah hingga mencapai 1.137.273 jiwa, atau dalam kurun waktu 4

(empat) tahun terakhir terjadi pertambahan jumlah penduduk sebanyak 19.354 jiwa.

Meskipun demikian laju pertumbuhan penduduknya semakin menurun, yang semula

0,71% pada Tahun 2012 menjadi hingga sebesar 0,51 % pada Tahun 2015. Penurunan

laju pertumbuhan penduduk tersebut terjadi sebagai hasil upaya pengendalian

penduduk.

Sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembangunan Tahun 2018 di

Kabupaten Sumedang, proyeksi laju pertumbuhan penduduk Tahun 2016 sebesar 0,32%

dan laju pertumbuhan penduduk pada Tahun 2017 sebesar 0,23 %.

Page 38: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-6

Tabel 2.2. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Sumedang Tahun 2012-2015

No Tahun Jumlah Penduduk

(Jiwa) Laju Pertumbuhan (%)

1. 2012 1.117.919 0.71

2. 2013 1.125.125 0,64

3. 2014 1.131.516 0,57 4. 2015 1.137.273 0,51 6. 2016* 1.140.939 0,32 7. 2017* 1.143.582 0,23

Sumber: Sumedang dalam Angka 2012-2016, BPS Kabupaten Sumedang

*Hasil Proyeksi BAPPEDA, 2016

Jumlah penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) per Kecamatan di

wilayah Kabupaten Sumedang pada Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Berdasarkan data pada Tabel 2.3 ini diketahui Laju Pertumbuhan Penduduk paling tinggi

berada di Kecamatan Pamulihan dan Sumedang Utara. Laju pertumbuhan penduduk yang

tinggi di kedua wilayah tersebut dikarenakan berkembangnya kawasan-kawasan

permukiman yang menyangga daerah industri, pusat ekonomi perkotaan dan pusat

pemerintahan.

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2015

No. Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Laju

Pertumbuhan Penduduk (%) 2014 2015

1. Jatinangor 111.886 112.621 0,66 2. Cimanggung 82.634 82.965 0,40 3. Tanjungsari 79.355 79.903 0,69 4. Sukasari 32.930 33.237 0,93 5. Pamulihan 57.905 58.510 1,04 6. Rancakalong 38.678 38.844 0,43 7. Sumedang Selatan 76.510 76.897 0,51 8. Sumedang Utara 94.383 95.409 1,09 9. Ganeas 24.204 24.319 0,48

10. Situraja 38.319 38.472 0,40 11. Cisitu 26.817 26.899 0,31 12. Darmaraja 37.569 37.626 0,15 13. Cibugel 21.266 21.326 0,28 14. Wado 44.051 44.191 0,32 15. Jatinunggal 42.442 42.613 0,40 16. Jatigede 23.989 24.013 0,10 17. Tomo 22.877 22.956 0,35 18. Ujungjaya 29.526 29.582 0,19 19. Conggeang 29.076 29.085 0,03 20. Paseh 36.589 36.680 0,25 21. Cimalaka 58.588 58.891 0,52 22. Cisarua 19.299 19.327 0,15 23. Tanjungkerta 34.451 34.588 0,40 24. Tanjungmedar 24.772 24.852 0,33 25. Buahdua 32.444 32.503 0,18 26. Surian 10.956 10.964 0,07

Jumlah 1.131.516 1.137.273 0,51

Sumber : Sumedang Dalam Angaka Tahun 2016. BPS

Page 39: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-7

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

a. Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi di Kabupaten Sumedang, dapat dilihat dari peranan PDRB per

sektor terhadap total PDRB Kabupaten Sumedang. Sebagaimana dijelaskan pada Tabel

2.4, maka sektor primadona pertama di Kabupaten Sumedang adalah sektor pertanian,

kehutanan dan perikanan. Memperhatikan perkembangan sektor tersebut selama lebih

kurang 5 (lima) tahun terakhir, sektor tersebut memiliki peranan lebih dari 20%. Dengan

demikian dapat diindikasikan bahwa sebagian besar mata pencaharian masyarakat

Sumedang berada pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

Primadona selanjutnya selama lima tahun terakhir yang memiliki peranan lebih

dari 10 % adalah sektor industri pengolahan; perdagangan besar dan eceran, reparasi

mobil dan sepeda motor; dan Konstruksi.

Tabel 2.4. PDRB Berdasarkan Kontribusi Lapangan Usaha (persen), Tahun 2011─2015

Peringkat Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 23,41 22,57 22,55 21,71 20,66

2 Industri Pengolahan 19,47 18,42 18,27 18,88 18,49

3 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

17,99 17,68 17,63 17,08 16,46

4 Konstruksi 7,87 9,31 9,25 9,30 10,16

5 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

7,43 7,65 7,11 6,81 6,84

6 Jasa Pendidikan 4,30 4,79 5,10 5,56 5,92

7 Transportasi dan Pergudangan 4,38 4,24 4,52 4,72 5,25

8 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,20 4,18 4,27 4,38 4,31

9 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,52 3,79 4,06 4,07 4,13

10 Informasi dan Komunikasi 2,64 2,67 2,65 2,77 2,91

11 Jasa lainnya 1,58 1,56 1,55 1,61 1,67

12 Real Estate 1,70 1,66 1,64 1,59 1,61

13 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,94 0,92 0,89 1,02 1,08

14 Pengadaan Listrik dan Gas 0,37 0,33 0,28 0,30 0,30

15 Pertambangan dan Penggalian 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11

16 Jasa Perusahaan 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08

17 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

PDRB KABUPATEN SUMEDANG 100 100 100 100 100

Sumber: BPS Kab. Sumedang, 2016

Adapun besarnya nilai PDRB Kabupaten Sumedang selama Tahun 2010-2015

terus mengalami peningkatan dengan capaian pada Tahun 2015 sebesar Rp. 24,83

Trilyun (atas dasar harga berlaku) atau sebesar Rp. 18,95 Trilyun jika dihitung

berdasarkan harga konstan dengan tahun dasar 2010. Nilai PDRB Kabupaten Sumedang

Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Page 40: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-8

Gambar 2.3. PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2011 – 2015 (Trilyun Rupiah)

b. Pertumbuhan Ekonomi

Dalam lima tahun terakhir (2011‐2015) perekonomian Kabupaten Sumedang

mengalami pertumbuhan yang berfluktuatif. Pada kurun waktu tersebut, laju

pertumbuhan mengalami percepatan di Tahun 2012, dengan laju pertumbuhan sebesar

6,56 %. Hal ini disebabkan tingginya laju pertumbuhan yang ekstrim di kategori

konstruksi, sebesar 25,12 %. Sedangkan pada tahun selanjutnya (2013‐2014) kembali

mengalami perlambatan. Laju pertumbuhan PDRB Sumedang Tahun 2013

sebesar 4,84 %, sedangkan Tahun 2014 mencapai 4,70 persen. Perlambatan laju

pertumbuhan pada Tahun 2014 disebabkan karena kembali menurunnya capaian

produksi sejumlah sektor seperti pertanian; kostruksi; administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial wajib serta jasa pendidikan. Disamping itu perlambatan

ekonomi Kabupaten Sumedang juga dipengaruhi oleh keadaan ekonomi nasional dan

kebijakan pemerintah pusat, diantaranya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),

Tarip Dasar Listrik (TDL) dan tingginya suku bunga bank kebijakan pemerintah (BI rate).

Pada Tahun 2015, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang kembali

berakselerasi, dimana pertumbuhan tersebut lebih digerakan oleh tumbuhnya sektor

informasi dan komunikasi yang tumbuh pesat tidak hanya di wilayah Kabupaten

Sumedang tetapi juga di berbagai wilayah di Indonesia, peningkatan peran sektor

konstruksi, sektor jasa, khususnya jasa pendidikan dan jasa kesehatan yang mampu

tumbuh di atas 10%. Adapun laju pertumbuhan ekonomi sektor pertanian, kehutanan,

dan perikanan yang selama ini menjadi kontributor utama PDRB, ternyata mengalami

pertumbuhan yang negatif (-4,67%). Penyebab pertumbuhan negatif pada sektor

pertanian, kehutanan dan perikanan pada Tahun 2015 ini adalah turunnya sejumlah

besar produk pertanian akibat kekeringan yang panjang. Laju pertumbuhan Riil PDRB

Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.5.

10

12

14

16

18

20

22

24

20112012

20132014

2015

16,3918,14

20,26

22,34

24,83

15,39

16,40 17,19 18,00 18,95N

ila

i P

DR

B (

tril

yu

n r

up

iah

)

Tahun

Harga Berlaku

Harga Konstan

(Sumber: BPS Kab. Sumedang, 2016)

Page 41: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-9

Tabel 2.5. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), Tahun 2011- 2015

No Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0.53 0.62 2.86 0.74 -4.67

2 Pertambangan dan Penggalian 2.82 2.79 2.85 2.16 0.86

3 Industri Pengolahan 3.57 2.40 4.44 4.49 5.46

4 Pengadaan Listrik dan Gas 4.43 8.20 6.72 5.73 -3.88

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

-0.97 2.12 3.25 3.36 2.88

6 Konstruksi 8.61 25.12 6.38 3.87 15.46

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

6.82 7.10 4.31 4.70 3.67

8 Transportasi dan Pergudangan 8.16 6.21 5.32 5.34 8.16

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 6.98 5.69 4.96 6.74 5.30

10 Informasi dan Komunikasi 13.75 12.19 11.89 19.11 17.98

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 7.55 7.53 11.86 4.43 8.47

12 Real Estate 7.58 6.03 5.72 5.39 9.22

13 Jasa Perusahaan 10.84 6.33 6.76 5.84 7.22

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

-1.20 4.72 -1.88 -2.68 4.23

15 Jasa Pendidikan 10.74 18.25 11.49 15.65 12.90

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7.54 7.53 7.57 21.65 10.79

17 Jasa lainnya 13.56 6.85 7.53 10.51 9.66

Produk Domestik Regional Bruto 4.79 6.56 4.84 4.70 5.23

Sumber: BPS Kab. Sumedang, 2016

c. PDRB per Kapita

Pada Tahun 2015, PDRB per kapita ( a d h b ) K a b u p a t e n Sumedang

mencapai Rp. 21.831.145 atau meningkat 10,55 % dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Bila dilihat selama lima tahun terkahir (Tahun 2011‐2015) PDRB perkapita

(adhb) mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal tersebut mengindikasikan bahwa

secara umum tingkat kesejahteraan masyarakat Sumedang dari tahun ke tahun semakin

baik. Walaupun demikian, peningkatan PDRB per kapita di atas masih belum

menggambarkan secara riil peningkatan daya beli masyarakat Sumedang secara umum.

Hal ini disebabkan pada PDRB per kapita yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar

harga berlaku masih terkandung faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya

beli masyarakat.

Perkembangan daya beli masyarakat secara riil dapat dipantau dengan

menggunakan PDRB per kapita yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan. Dari

Gambar 2.4 dapat diamati bahwa PDRB per kapita yang dihitung dari PDRB atas dasar

harga konstan pada Tahun 2015 sebesar Rp.16,6 juta atau mengalami kenaikkan

sebesar 4,71 % dibandingkan Tahun 2014 yang hanya sebesar Rp.15,91 juta.

Page 42: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-10

Gambar 2 . 4 . PDRB Per Kapita Kabupaten Sumedang Tahun 2011–2015

d. Distribusi Pendapatan

Pembangunan yang berkualitas adalah pembangunan yang bersifat inklusif

atau bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dengan lebih merata. Salah satu

indikator yang biasa digunakan untuk mengukur ketimpangan dalam distribusi

pendapatan adalah indeks gini. Ketimpangan distribusi pendapatan dalam indeks

gini diukur oleh angka indeks yang berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati

nol maka tingkat ketimpangan semakin rendah, dan sebaliknya semakin mendekati

satu maka distribusi pendapatan masyarakat semakin timpang. Secara spesifik

kriteria ketimpangan menurut indeks gini, yaitu: 1) di bawah 0,4 terkategori

ketimpangan rendah; 2) antara 0,4 dan 0,5 terkategori ketimpangan moderat; dan 3)

di atas 0,5 terkategori ketimpangan tinggi.

Berdasarkan data indeks gini, distribusi pendapatan di Kabupaten Sumedang

selama Tahun 2011 hingga Tahun 2015, terkategori ketimpangan rendah, apalagi

jika dibandingkan dengan tingkat nasional dan provinsi Jawa Barat yang stabil

berada di angka 0,4.

Sumber: Bappeda Kab. Sumedang (2016)

Gambar 2.5. Indeks Gini Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015

0,325

0,367

0,337

0,328

0,359

0,3

0,31

0,32

0,33

0,34

0,35

0,36

0,37

0,38

2011 2012 2013 2014 2015

Poin

Tahun

GINI RATIO KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2011 - 2015

10

14

18

22

20112012

20132014

2015

14,7716,23

18,01

19,75

21,83

13,86 14,67 15,28 15,91 16,66P

DR

B p

er

Ka

pit

a(J

uta

Ru

pia

h)

Tahun

Harga Berlaku

Harga Konstan

(Sumber: BPS Kab. Sumedang, 2016)

Page 43: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-11

2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Pembangunan di bidang kesejahteraan sosial erat kaitannya dengan upaya

meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Kabupaten Sumedang yang tercermin

pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurut BPS, IPM menjelaskan bagaimana

penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,

kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Adapun menurut United Nations Development

Programme (UNDP), IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar yaitu (a.) Umur panjang

dan hidup sehat (a long and healthy life); (b.) Pengetahuan (knowledge); dan (c.) Standar

hidup layak (decent standard of living).

Umur panjang dan hidup sehat diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir;

Pengetahuan diukur berdasarkan rata-rata lama bersekolah dan angka melek huruf

penduduk usia 15 tahun ke atas; dan standar hidup layak diukur dengan pengeluaran per

kapita yang telah disesuaikan menjadi paritas daya beli. Nilai komposit dari ketiga

dimensi tersebut berkisar antara 0-100.

Pengertian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagaimana yang dikeluarkan

oleh UNDP yakni merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur tingkat

keberhasilan pembangunan manusia. IPM ini mulai digunakan oleh UNDP sejak tahun

1990 untuk mengukur upaya pencapaian pembangunan manusia suatu negara.

Walaupun tidak dapat mengukur semua dimensi dari pembangunan, namun mampu

mengukur dimensi pokok pambangunan manusia yang dinilai mencerminkan status

kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk. IPM dihitung berdasarkan data yang

dapat menggambarkan ketiga komponen yaitu angka harapan hidup yang mewakili

bidang kesehatan, angka melek huruf dan rata-rata lamanya bersekolah mengukur

capaian pembangunan di bidang pendidikan, dan kemampuan daya beli / paritas daya

beli (PPP) masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata

besarnya pengeluaran perkapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian

pembangunan untuk hidup layak.

Namun pada Tahun 2010, UNDP menyempurnakan metode IPM dengan metode

baru, karena beberapa indikator dipandang sudah tidak tepat untuk digunakan dalam

penghitungan IPM. Angka melek huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan

Lama Sekolah. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional

Bruto (PNB) per kapita dan metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-

rata geometrik.

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah

yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur

Page 44: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-12

berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk

umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia

7 tahun ke atas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem

pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan yang

diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. Angka harapan lama sekolah di Kabupaten

Sumedang mengalami peningkatan selama 3 (tiga) tahun terakhir dimulai pada Tahun

2013. Hal ini dapat diasumsikan bahwa kesadaran dan kemampuan orang tua untuk

menyekolahkan anak-anaknya semakin meningkat. Disamping itu dapat ditunjang

dengan kemudahan dalam mengakses sarana dan prasarana pendidikan. Peningkatan

harapan lama sekolah ini berarti bahwa harapan lama sekolah setiap anak di Kabupaten

Sumedang dapat mencapai melebihi tingkat menengah atas (SMU/SMK). Perkembangan

Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Sumedang Tahun 2011 -2015 ditampilkan pada

gambar berikut.

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 (diolah)

Gambar 2.6. Perkembangan Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015

Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Rata-rata Lama Sekolah didefinisikan

sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan

formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah

tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung dalam penghitungan rata-rata lama

sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas. Angka Rata-rata Lama Sekolah di

Kabupaten Sumedang pada Tahun 2015 adalah 7,66 yang berarti bahwa penduduk

Kabupaten Sumedang rata-rata menempuh pendidikan formal selama 7 (tujuh) tahun 6

(enam) bulan atau setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas dua semester satu.

Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan, selain tergantung pada

kemampuan daerah untuk menggunakan dan memanfaatkan segala sumberdaya

termasuk alokasi anggaran, juga sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi masyarakat

10,93

11,95

12,83 12,89 12,9

9,5

10

10,5

11

11,5

12

12,5

13

13,5

2011 2012 2013 2014 2015

HLS

Tahun

HARAPAN LAMA SEKOLAH

Page 45: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-13

baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraaan dan pengelolaan

pendidikan. Perkembangan Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sumedang beberapa

tahun terakhir, yaitu Tahun 2011 – 2014 ditunjukkan Gambar 2.7. di bawah ini. Dalam

gambar tersebut tampak bahwa perkembangan RLS dari Tahun 2011 sampai dengan

Tahun 2013 cenderung stagnan tidak terlihat adanya penurunan maupun peningkatan

tapi pada Tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 0,15 poin. Meskipun peningkatannya

tidak signifikan namun dapat memberikan gambaran bahwa RLS di Kabupaten

Sumedang mengalami peningkatan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa penduduk usia 25

tahun telah mendapatkan ijazah pendidikan, bisa dengan melalui program kejar

kelompok belajar (Kejar Paket A/B/C).

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 (diolah)

Gambar 2.7. Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015

Indeks Kesehatan mempresentasikan derajat kesehatan masyarakat suatu

wilayah pada periode waktu tertentu, yang diukur melalui Angka Harapan Hidup

(AHH). Peningkatan AHH dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 menggambarkan

pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Sumedang cukup baik. Hal ini dapat

dibuktikan dengan prestasi Kabupaten Sumedang dalam memperoleh gelar Juara

Kabupaten Sehat kriteria Padapa.

Pada Tahun 2010, AHH masyarakat Sumedang adalah sebesar 71,68 tahun 2010

kemudian menjadi 71,91 tahun pada Tahun 2015. Perkembangan AHH penduduk

Kabupaten Sumedang beberapa tahun terakhir dari Tahun 2010 – Tahun 2015 dapat

dilihat dalam Gambar 2.8 berikut ini. Tampak bahwa peningkatan AHH penduduk di

Kabupaten Sumedang tiap tahunnya, yang menandakan meningkatnya kesadaran

penduduk untuk hidup lebih sehat.

7,51 7,517,51

7,667,66

7,4

7,45

7,5

7,55

7,6

7,65

7,7

2011 2012 2013 2014 2015

RLS

Tahun

RATA-RATA LAMA SEKOLAH

Page 46: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-14

Sumber : BPS Sumedang, 2016 (diolah)

Gambar 2.8. Perkembangan Angka Harapan Hidup di Kabupaten Sumedang Tahun 2010-2015

Indeks Daya Beli Masyarakat yang saat ini diganti dengan Pengeluaran Per

Kapita Disesuaikan. Pengeluaran per kapita yang disesuaikan ditentukan dari nilai

pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (Purcashing Power Parity-PPP).

Pengeluaran per kapita Kabupaten Sumedang mengalami peningkatan dari

Rp. 8.653.000,00 pada Tahun 2011 dan menjadi Rp. 9.279.000,00 pada Tahun 2015.

Indeks pengeluaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pendapatan dan

inflasi (peningkatan secara umum harga barang dan jasa). Perkembangan pengeluaran

masyarakat yang digambarkan melalui pengeluaran per kapita riil untuk beberapa tahun

terakhir disajikan dalam Gambar 2.9.

Sumber: BPS Kab. Sumedang, 2016

Gambar 2.9. Perkembangan Pengeluaran Penduduk di Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2015

71,68

71,74

71,8

71,86

71,89

71,91

71,55

71,6

71,65

71,7

71,75

71,8

71,85

71,9

71,95

2010 2011 2012 2013 2014 2015

AH

H

Tahun

ANGKA HARAPAN HIDUP KABUPATEN SUMEDANG

2011 2012 2013 2014 2015

Pengeluaran per Kapita (Rp)

9.279.000

8.844.000

8.828.000

8.653.000

8.669.000

Page 47: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-15

Dari hasil penghitungan komponen IPM tersebut di atas diketahui bahwa Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Kabupaten

Sumedang mengalami peningkatan dari 66,16 poin pada Tahun 2011 menjadi 69,29 poin

pada Tahun 2015. Adapun perkembangan data dari Tahun 2010 - 2015 untuk besaran

IPM, disajikan pada Gambar 2.10 di bawah ini.

Sumber: BPS Kab. Sumedang, 2016 (diolah)

Gambar 2.10. Perkembangan IPM Kabupaten Sumedang Tahun 2010–2015

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

a. Pendidikan

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Semua anak usia dini terutama usia 3 sampai dengan 6 tahun, baik laki-laki

maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang optimal sesuai

dengan potensi yang dimilikinya sesuai tahap-tahap perkembangan atau tingkat usia

mereka.

Lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Sumedang tersebar

diseluruh wilayah Kabupaten Sumedang merata di 26 (dua puluh enam kecamatan) baik

negeri maupun swasta. Lembaga pendidikan anak usia dini yang terdaftar di Dinas

Pendidikan terdiri atas Taman Kanak-kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Tempat

Penitipan Anak (TPA), serta Raudatul Atfhal (RA). Jumlah siswa jenjang PAUD di

Kabupaten Sumedang sesuai data dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan

Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Tahun 2015 sebanyak

53.156 siswa, dan pada Tahun 2016 sebanyak 56.192 siswa atau terjadi peningkatan

3.036 siswa.

66,04

66,16

67,36

68,4768,76

69,29

64

65

66

67

68

69

70

2010 2011 2012 2013 2014 2015

IPM

Tahun

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIAKABUPATEN SUMEDANG

Page 48: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-16

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian RPJMD Tahun 2014-2018 sampai

dengan tahun 2016, bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) Taman Kanak-kanak (TK)/RA

pada Tahun 2014 sebesar 61,94%, pada tahun 2015 sebesar 76,3% dan pada Tahun

2016 sebesar 76,9%.

2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

Program pendidikan wajib belajar 9 tahun bertujuan untuk meningkatkan

pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau,

baik melalui jalur formal maupun non formal yang mencakup Sekolah Dasar (SD) dan

Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jalur pendidikan Non Formal dapat juga ditempuh dalam

bentuk kesetaraan Sekolah Dasar atau bentuk lain yang sederajat serta SMP/MTs, SMP

Terbuka dan Pendidikan Non Formal kesetaraan SMP atau bentuk lain yang sederajat

sehingga seluruh anak usia 7-15 tahun baik laki-laki maupun perempuan dan anak-anak

yang memerlukan perhatian khusus dapat memperoleh Pendidikan setidak-tidaknya

sampai sekolah menengah pertama atau sederajat.

Berdasarkan data pada profil daerah yang bersumber dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Tahun 2016, jumlah sekolah dasar pada Tahun 2016 sebanyak 667 sekolah,

dengan jumlah siswa sebanyak 114.149 orang, jumlah lulusan sebanyak 20.388 orang,

serta masih terdapat siswa yang putus sekolah sebanyak 41 orang, berdasarkan

Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan indikator untuk mengukur

keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka

memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan. APK merupakan

indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di

masing-masing jenjang pendidikan. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap RPJMD APK

SD/MI di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2014 adalah 114,84%, pada Tahun 2015

sebesar 116,06% dan pada tahun 2016 sebesar 117,95 yang berarti bahwa terdapat

penduduk yang berusia bukan 7-12 Tahun yang bersekolah di SD/MI pada Tahun 2014

sebesar 14,84% pada Tahun 2015 sebesar 16,06% dan pada Tahun 2016 sebesar

17,95%. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI pada Tahun 2014 sebesar

101,06%, Tahun 2015 sebesar 101,98%, dan Tahun 2016 sebesar 103,74%, angkanya

lebih dari 100% dikarenakan adanya penduduk usia 7-12 tahun di luar Kabupaten

Sumedang bersekolah di Kabupaten Sumedang.

3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Berdasarkan data pada profil daerah yang bersumber dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan, bahwa pada Tahun 2016 jumlah SMP sebanyak 165 sekolah dengan jumlah

siswa sebanyak 57.982 orang, jumlah lulusan sebanyak 17.739 orang, serta masih ada

yang putus sekolah sebanyak 60 orang.

Page 49: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-17

Berdasarkan hasil evaluasi RPJMD Tahun 2014 – 2018 sampai dengan akhir

Tahun 2016 capaian indicator Pendidikan pada tingkat SMP adalah berupa Angka

Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs pada Tahun 2014 sebesar 101,33%, pada Tahun 2015

sebesar 101,74%, dan pada Tahun 2016 sebesar 104,74 % terdapat penduduk yang

berusia bukan 13-15 tahun yang bersekolah di SMP/MTs. Pada Tahun 2014 sebesar 1,33

% dan Tahun 2015 sebesar 1,74 %, kemudian untuk Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs pada Tahun 2014 sebesar 97,78% , pada Tahun 2015 sebesar 101,97% dan

pada Tahun 2016 sebesar 102,27% , yang berarti bahwa pada Tahun 2014 terdapat

97,7% siswa yang berusia 13-15 Tahun yang bersekolah di SMP/MTs, sedangkan pada

Tahun 2015 dan 2016 terdapat siswa yang berusia 13-15 tahun dari luar Kabupaten

Sumedang.

4. Program Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mentargetkan bahwa di Tahun 2014

perbandingan jumlah siswa SMK / SMA adalah 60 : 40 dan Tahun 2015 perbandingannya

70 : 30. Target tersebut dibuat dengan asumsi bahwa lulusan SMK lebih siap untuk

memasuki Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI), sehingga akan menekan angka

pengangguran.

Berdasarkan data pada profil daerah yang bersumber dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan pada tahun 2016 jumlah sekolah menengah sebanyak 119 sekolah

dengan jumlah siswa sebanyak 39.988 orang, jumlah lulusan sebanyak 3.982

orang, serta masih ada yang putus sekolah sebanyak 476 orang dan yang

mengulang sebanyak 3 orang.

Sesuai dengan hasil evaluasi RPJMD Tahun 2014 – 2018 sampai dengan Tahun

2016 bahwa indikator pembangunan pendidikan yaitu APK SMA/SMK/ sederajat pada

Tahun 2014 adalah 81,61%, pada Tahun 2015 sebesar 82,52% dan pada Tahun 2016

sebesar 79,4% dan indikator lainnya adalah APM dengan capaian pada Tahun 2014

sebesar 65,45%, pada Tahun 2015 sebesar 63,88% dan pada Tahun 2016 sebesar 61,4%,

capaian APM tersebut menggambarkan bahwa siswa yang berusia 16 – 18 tahun hanya

sebanyak kurang lebih 65% dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berusia 16 –

18 tahun, hal ini terjadi diduga karena belum meratanya sekolah menengah di tiap-tiap

kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang dan belum berlakunya Wajib Belajar 12

Tahun.

Kondisi Sumber Daya Manusia pendidikan dasar menengah (DIKDASMEN dan

ketersediaan prasarana sekolah DIKDASMEN Kabupaten Sumedang pada Tahun Ajaran

2015/2016 disajikan dalam Tabel berikut ini.

Page 50: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-18

Tabel 2.6. Data Sumber Daya Manusia DIKDASMEN Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2015/2016

NO VARIABEL SD SMP SMA DIKDASMEN

1 2 3 4 5 6=3+4+5 1 Guru 7.130 3.522 3.982 14.634 2 Siswa Baru 25.283 19.706 14.475 59.460 3 Siswa 114.149 57.982 39.988 212.119 4 Jumlah Siswa 139.432 77.688 54.459 271.579 5 Lulusan 20.388 17.739 11.071 49.198 6 Mengulang 0 0 3 3 7 Putus Sekolah 41 60 476 577 Rasio Guru : Siswa 20 22 14 19

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sumedang, Tahun 2016

Tabel 2.7. Jumlah Prasarana Sekolah DIKDASMEN Kabupaten Sumedang

Tahun Ajaran 2015/2016

NO PRASARANA SD SMP SMA DIKDASMEN

1 2 3 4 5 6=3+4+5 1 Sekolah 667 165 119 951 2 Rombongan Belajar 4.835 1.866 1.246 7.947 3 Ruang Kelas 5.577 1.833 1.091 8.501 4 Perpustakaan 496 120 83 699 5 Ruang UKS 185 81 84 350 6 Ruang Komputer 19 72 84 175 7 Laboratorium 0 198 174 372 8 Ruang Olahraga 81 64 86 231

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sumedang, Tahun 2016

b. Kesehatan

Berkaitan dengan bidang kesehatan masyarakat, kondisi kesehatan masyarakat

dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu genetika, lingkungan, perilaku masyarakat dan

pelayanan kesehatan, yang antara lain dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi

masyarakat serta pola penyakit yang diderita. Sedangkan status kesehatan masyarakat

antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti angka kematian

bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu melahirkan, keadaan gizi masyarakat

dan usia harapan hidup.

Lingkungan merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat, selain faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Hampir tidak

ada satu pun penyakit yang muncul yang tidak diakibatkan atau dipengaruhi oleh

lingkungan. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat

dan juga sejalan dengan upaya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable

Development Goals) yang ke enam yaitu telah dikembangkan penciptaan dan pengelolaan

sanitasi yang bersih dan sehat dengan metode Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

(STBM) yang meliputi 5 (lima) pilar yaitu (1)stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS),

Page 51: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-19

(2)cuci tangan pakai sabun, (3)pengembangan air minum rumah tangga, (4)pengelolaan

sampah rumah tangga, dan (5)pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Upaya lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah melalui

pengembangan fasilitas dan instalasi, mendorong dan memfasilitasi peran serta

masyarakat khususnya dalam mobilisasi dana untuk alternatif pembayaran serta

meningkatkan dan menyempurnakan manajemen dalam rangka otonomi pengelolaan

rumah sakit. Adapun sarana kesehatan yang tersedia di Kabupaten Sumedang sampai

dengan Tahun 2014 disajikan dalam Tabel 2.8 berikut ini.

Tabel 2.8. Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten Sumedang Tahun 2016 (Unit)

Sarana Pemerintah Jumlah Sarana Swasta Jumlah

Rumah Sakit Umum 1 Rumah Sakit Umum 1

Puskesmas 32 Klinik/Praktek Dokter 69

Puskesman DTP 6 Bidan Praktek 195

Puskesmas Non DTP 26 Rumah Bersalin 7

Puskesmas Pembantu 71 Apotik 91

Poskesdes dan Polindes 283 Toko Obat 18

Bank Darah Rumah Sakit 1 Batra 21

Gudang Farmasi 1 Radiologi 4

Laboratorium 6 Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Sumedang Tahun 2016

c. Lingkungan Hidup

Dalam pelaksanaan pembangunan diperlukan sumber daya yang dapat

mendukung keberhasilan pembangunan yaitu sebagai berikut:

1. Sumber daya manusia; jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan

kebudayaan.

2. Sumber daya alam: air, tanah, udara hutan, kandungan mineral, dan keanekaragaman

hayati.

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi: transportasi, komunikasi, teknologi ilmu

pengetahuan, dan rekayasa.

Sumber daya tersebut bersifat terbatas sehingga dalam pemanfaatannya perlu

bersikap cermat dan hati-hati. Agar Sumber Daya Alam senantiasa tersedia sebagai

bahan pembangunan maka pelaksanaan pembangunan harus memperhatikan aspek

lingkungan.

Pemerintah Kabupaten Sumedang khususnya bidang Lingkungan Hidup terus

melakukan berbagai upaya dalam penanganan lahan kritis serta pencemaran lingkungan

sebagai dampak berkembangnya sektor industri. Pada Tahun 2014 telah dilakukan

penanganan lahan kritis antara lain dengan kegiatan Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis

(GRLK) dan Rehabilitasi DAS Besar Jawa Barat (Agroforestry), Luas Lahan Kritis dan

Page 52: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-20

Lahan Sangat Kritis di Kabupaten Sumedang pada awal Tahun 2015 yang belum

ditangani seluas 12.944,61 Ha dan pemerintah Kabupaten Sumedang telah

melaksanakan penanganan lahan kritis pada Tahun 2015 seluas 1.252,5 Ha. Selanjutnya

berdasarkan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

rehabilitasi lahan kritis di luar kawasan hutan menjadi kewenangan Provinsi.

Menuju pembangunan yang berkelanjutan perlu penetapan kawasan yang

berfungsi melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam

dan sumber daya buatan serta nilai sejarah dan budaya bangsa yang berupa kawasan

lindung. Kawasan lindung yang terdapat di Kabupaten Sumedang adalah berupa kawasan

lindung hutan dan kawasan lindung non hutan.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumedang,

kawasan lindung hutan terdiri atas hutan lindung dengan luas kurang lebih 9.277 ha,

cagar alam berupa Cagar Alam Gunung Jagat dengan luas kurang lebih 127 ha, taman

wisata alam berupa Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tampomas dengan luas kurang

lebih 1.250 ha, taman hutan raya berupa Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Palasari

dengan luas 34,8875 ha dan taman buru berupa Kawasan Taman Buru Gunung Masigit

Kareumbi dengan luas kurang lebih 7.453 ha. Adapun kawasan lindung non hutan adalah

terdiri dari kawasan gerakan tanah yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten dengan

luas kurang lebih 34.338 ha, kawasan resapan air dengan luas kurang lebih 18.080 ha,

sempadan sungai tersebar diseluruh wilayah kabupaten dengan luas kurang lebih

2.338 ha, dan perlu dialokasikan juga sempadan waduk untuk Waduk Jatigede dan

Waduk Sadawarna.

d. Irigasi

Fungsi irigasi memegang peranan sangat penting dalam meningkatkan produksi

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.

Pengelolaan irigasi adalah salah satu faktor pendukung utama bagi keberhasilan

pembangunan pertanian terutama dalam rangka peningkatan serta perluasan tujuan

pembangunan pertanian dari program swasembada beras menjadi swasembada pangan.

Penyediaan air irigasi dalam kuantitas dan kualitas yang memadai merupakan salah satu

faktor penting untuk menunjang ketahanan pangan tersebut.

Daerah Irigasi ini adalah merupakan daerah yang cukup subur, perlu mendapat

perhatian dalam rangka peningkatan maupun pembangunan fisik sarana irigasinya.

Jumlah maupun mutu pembangunan sarana irigasi di Kabupaten Sumedang sampai saat

ini belum mencapai target yang dikehendaki.

Jumlah Daerah Irigasi yang tersebar diseluruh kecamatan dan desa di Kabupaten

Sumedang, mencapai 1.543 Daerah Irigasi yang meliputi 2 daerah irigasi kewenangan

Page 53: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-21

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (D.I Sentig dan D.I Ujungjaya) dan 1.541 Daerah Irigasi

kewenangan Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan luas areal pemanfaatan daerah

irigasi tersebut berkisar 1 s.d 15.660 Ha dari luasan keseluruhan yang mencapai

100.897 ha. Sementara itu untuk panjang saluran daerah irigasi di Kabupaten Sumedang

berkisar 0,30 – 6,60 Km dengan panjang secara keseluruhan mencapai 2.105,022 Km.

Adapun kondisi daerah irigasi (DI) secara keseluruhan meliputi:

• Kondisi Baik : 617 DI

• Kondisi Rusak Ringan : 401 DI

• Kondisi Rusak Berat : 525 DI

• Total : 1.543 DI

e. Air Minum

PDAM Sumedang atau Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Medal

Sumedang merupakan sebuah perusahaan daerah yang bergerak dalam

pengelolaan, produksi dan penyaluran air minum kepada masyarakat yang

menjadi pelanggannya. PDAM Tirta Medal Sumedang memanfaatkan mata air

yang terletak di Cipanteneun sebagai sumber airnya.

Berdasarkan sejarahnya, PDAM Tirta Medal Sumedang merupakan

perusahaan yang dikembangkan dan berasal dari Badan Pengelola Air Minum

(BPAM). BPAM dibentuk seiring dengan beroperasinya Sistem Pelayanan Air

Bersih Kota Sumedang pada tahun 1979 yang didasarkan pada Surat Keputusan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 16/KPTS/CK/III/1979 tertanggal 05 Maret

1979. Pada awalnya, sistem pelayanan air bersih ini memiliki jumlah sambungan

langganan sebanyak 578 SR (Sambungan Rumah) dan 14 KU (Kran Umum).

Sumber air bakunya dengan memanfaatkan sumber mata air Cipanteuneun yang

terletak di Desa Licin Kecamatan Cimalaka dengan debit air lebih dari 50 liter per

detik.

Pada tahun 1985, tepatnya pada tanggal 20 Maret 1985, Pemerintah

Daerah Kabupaten Sumedang mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Sumedang Nomor 6 Tahun 1985 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. Peraturan Daerah ini

ditindaklanjuti dengan mengubah BPAM menjadi Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM). Perubahan status ini dilakukan pada tanggal 22 Maret 1988 dengan

ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Prasarana dan Sarana

Page 54: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-22

Penyediaan Air Bersih di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, Propinsi Jawa

Barat Nomor: 690/1730-Pemda/1988.

Perkembangan selanjutnya, PDAM Tirtal Medal Sumedang tidak hanya

mengelola dan menyalurkan air minum di daerah kota Sumedang saja. Namun

kemudian membuka beberapa cabang dan unit pelayanan di berbagai wilayah

yang berada di Kabupaten Sumedang, seperti di Tanjungsari, Jatinangor, Situraja,

Cisitu, Wado, Paseh, Tomo dan wilayah lainnya. Kantor pusat PDAM Tirta Medal

Sumedang beralamat di Jalan Raya Sumedang-Cirebon Km. 4,5 Cimalaka

Sumedang.

PDAM Kabupaten Sumedang sebagai penyelenggara Sistem Penyediaan Air

Bersih (SPAB) sampai dengan Tahun 2015 baru dapat melayani penduduk yang ada di

Kabupaten Sumedang sebesar ± 12,35% saja dan baru 17 Kecamatan yang dapat dilayani

jaringan PDAM Tirtamedal Sumedang. Dari seluruh pelanggan tersebut hanya 60% saja

yang dapat menerima air selama 24 jam sedangkan sisanya dilakukan secara bergiliran,

bahkan pada kondisi musim kemarau panjang ada yang tidak dapat dilayani melalui

jaringan pipa sehingga harus disuplai dengan menggunakan tangki air. Dengan adanya

kondisi tersebut diatas terlihat bahwa kinerja pelayanan air bersih PDAM Sumedang

belum optimal.

Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk menunjang kesehariannya,

masyarakat Kabupaten Sumedang yang belum terlayani air bersih dari PDAM Tita Medal

memanfaatkan sumber-sumber air yang ada baik itu penyalurannya dilakukan dengan

perpipaan ataupun tanpa perpipaan seperti, sumur gali, sumur bor, ataupun sumur

pompa.

Sedangkan sampai dengan saat ini tercatat bahwa pelayanan air bersih perpipaan

perdesaan (non PDAM) yang sudah dilayani melalui program-program penyediaan air

bersih baik dari pemerintah pusat ataupun daerah yang tersebar luas di Kabupaten

Sumedang sebesar 184.612 jiwa. Nilai tersebut baru sekitar 14,53%.

Disamping PDAM, penyediaan air minum di Kabupaten Sumedang juga dilayani

oleh Pamsimas yaitu Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat. Program PAMSIMAS

merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan

dukungan Bank Dunia, yang bertujuan meningkatkan penyediaan air bersih, sanitasi, dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam menurunkan angka

penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan lingkungan. Pamsimas

dimulai Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2015 telah membangun infrastruktur air

minum di 101 desa dan akan dilanjutkan sampai Tahun 2019 sebagai pencapaian target

universal akses 100-0-100 sesuai kesepakatan Sustainable Development Goals (SDG’s).

Page 55: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-23

Secara umum, pelayanan air bersih di Kabupaten Sumedang dibiayai dari APBD

(Kabupaten dan Provinsi) dan APBN. Bantuan APBN berupa Bantuan Langsung

Masyarakat dengan Program Pamsimas dan DAK.

Sumber: BAPPPPEDA Kab. Sumedang, Tahun 2016

Gambar 2.11. Capaian Layanan Air Bersih Berdasarkan sumber Dana Pada Tahun 2015

Sumber: BAPPPPEDA Kab. Sumedang, tahun 2016

Gambar 2.12. Capaian Layanan Air Bersih Kabupaten Sumedang

f. Pariwisata

Pembangunan bidang pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di

bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non-migas yang

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian

Negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata ini didukung dengan Undang-undang

Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang menyebutkan bahwa keberadaan

obyek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya

Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat dan memperluas

PDAM12% PAMSIMAS

9%DAK5%

Belum Terlayani (jiwa)74%

CAPAIAN LAYANAN AIR BERSIH BERDASARKAN BANTUAN

PDAM PAMSIMAS DAK Belum Terlayani (jiwa)

0

20000

40000

60000

80000

100000

Bu

ahd

ua

Cim

alak

a

Cis

aru

a

Co

ngg

ean

g

Gan

eas

Jati

nan

gor

Pam

ulih

an

Ran

caka

lon

g

Suka

sari

Sumed

ang…

Tan

jun

gker

ta

Tan

jun

gsar

i

Uju

ngj

aya

Jum

ah P

end

ud

uk

Kecamatan

Jumlah Penduduk (jiwa)

Sudah Terlayani (jiwa)

Belum Terlayani (jiwa)

Page 56: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-24

kesempatan kerja, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan seni

budaya setempat.

Seperti halnya Kabupaten/kota lain, Kabupaten Sumedang sebagai sebuah

Kabupaten yang memiliki 26 Kecamatan, saat ini tengah fokus mengagendakan

penguatan dan pengembangan kapasitas ekonomi wilayah dengan memilih dan

menempatkan bidang pariwisata sebagai sumber penggerak pembangunan dan sekaligus

menjadikannya sebagai sektor andalan dalam menunjang perekonomian daerah.

Pembangunan dan pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Sumedang itu

sendiri telah diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 8 Tahun

2014 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten

Sumedang Tahun 2014-2025. Sebagai implementasi dari Peraturan daerah dimaksud,

pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga telah

menyusun rencana strategis dalam pengembangan dan pembangunan kepariwisataan

melalui program pengembangan pemasaran pariwisata dan program pengembangan

destinasi pariwisata.

Program pengembangan pemasaran pariwisata menitikberatkan kegiatan

promosi pariwisata dengan sering mengikuti kegiatan pameran. Dalam mengikuti ajang

pameran baik tingkat propinsi maupun tingkat nasional selama lima tahun terakhir

(2011 - 2015) Kabupaten Sumedang beberapa kali mengukir prestasi, diantaranya:

1. Tahun 2012, 2013 dan 2015 menjadi juara umum pada pelaksanaan pameran citra

pariwisata Jawa Barat di TMII Jakarta;

2. Tahun 2016 Kabupaten Sumedang mengikuti ajang tingkat Nasional mewakili

Provinsi Jawa Barat dalam kegiatan Expo Nusantara yang dilaksanakan di Sasana

Kriya Nusantara TMII Jakarta dan meraih penghargaan dengan kategori Penataan

Stand Terbaik dan Penyaji Produk Unggulan Daerah Terbaik.

Prestasi yang telah diraih tersebut perlu didukung dengan pembangunan dan

pengembangan kepariwisataan, sehingga tujuan Kabupaten Sumedang sebagai salah satu

destinasi atau daerah tujuan wisata di Jawa Barat bisa tercapai. Sebagai upaya untuk

mencapai tujuan dimaksud, pelaksanaan program pengembangan destinasi pariwisata

perlu dilaksanakan secara optimal, terpadu dan berkesinambungan melalui pelaksanaan

kegiatan yang tepat sasaran.

Sebagai upaya mendorong tercapainya tujuan pembangunan kepariwisataan,

diantaranya dengan melakukan pendataan, inventarisasi dan identifikasi potensi-potensi

objek daya tarik wisata yang tersebar di Kabupaten Sumedang, baik potensi wisata alam,

wisata seni budaya, wisata tirta maupun wisata buatan. Kegiatan-kegiatan tersebut

dilaksanakan melalui perencanaan yang bersifat lebih spesifik terhadap kawasan atau

Page 57: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-25

objek yang potensial untuk dikembangkan yaitu dengan menyusun perencanaan yang

komprehensif dalam bentuk Detail Engineering Design (DED) sebagai dasar atau acuan

pengembangan objek dan daya tarik wisata.

Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Sumedang bila dilihat dari

pemenuhan infrastruktur pariwisata termasuk penataan objek dan kawasan pariwisata

maupun dari sektor penunjang kepariwisataan belum secara maksimal menjadi destinasi

unggulan. Dari sisi kuantitas objek wisata dan penunjang pariwisata yang tersebar di

Kabupaten Sumedang, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Potensi Objek Wisata

Tabel 2.9. Data Potensi Wisata di Kabupaten Sumedang

No. Nama Objek Alamat Kategori

1. Cipanas Sekarwangi Desa Sekarwangi Kec. Buahdua

Wisata Alam

2. Cipanas Cileungsing Desa Cilangkap Kec. Buahdua Wisata Alam 3. Gunung Kunci Kel. Kota Kulon Kec.

Sumedang Selatan Wisata Alam

4. Dayeuhluhur Desa Dayeuhluhur Kec. Ganeas

Wisata Ziarah/Budaya/ Sejarah

5. Gunung Lingga Desa Cimarga Kec. Cisitu Wisata Ziarah/Budaya/ Sejarah

6. Marongge Desa Marongge Kec. Tomo Wisata Ziarah/Budaya/ Sejarah

7. Gunung Puyuh/Cut Nyak Dhien

Desa Sukajaya Kec. Sumedang Selatan

Wisata Ziarah/Budaya/ Sejarah

8. Pasarean Gede Kel. Kota Kulon Kec. Sumedang Selatan

Wisata Ziarah/Budaya/ Sejarah

9. Museum Yayasan Pangeran Geusan Ulun

Kel. Regolwetan Kec . Sumedang Selatan

Wisata Budaya/Sejarah

10. Curug Sindulang Desa Sindulang Kec. Cimanggung

Wisata Tirta

11. Curug Cigorobog Desa Citengah Kec. Sumedang Selatan

Wisata Tirta

12. Curug Ciputrawangi Narimbang

Desa Narimbang Kec. Conggeang

Wisata Tirta

13. Cipadayungan Desa Citimun Kec. Cimalaka Wisata Tirta 14. Kampung Toga Desa Sukajaya Kec.

Sumedang Selatan Wisata Alam/ Buatan

15. Pangjugjugan Desa Babakan Anjun Kec. Pamulihan

Wisata Alam/ Buatan

16. Waterboom Gajah Depa Desa Serang Kec. Cimalaka Wisata Buatan 17. Wijaya Kusumah Desa Galudra Kec. Cimalaka Wisata Buatan 18. Waterboom Paseh Desa Paseh Kaler Kec. Paseh Wisata Buatan 19. Desa Wisata Rancakalong Desa Rancakalong Kec.

Rancakalong Wisata Budaya

20. Panenjoan Pasir Biru Desa pasir Biru Kec. Rancakalong

Wisata Budaya

21. Kampung Karuhun Desa Citengah Kec. Sumedang Selatan

Wisata Alam/ Buatan

22. BGG Golf & Resort Kec. Jatinangor Wisata Buatan/Minat Khusus

Sumber: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kab. Sumedang,Tahun 2015

Page 58: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-26

b. Kawasan/objek wisata potensial yang perlu dikembangkan

Tabel 2.10. Data Kawasan/objek Wisata Potensial yang Perlu Dikembangkan di Kabupaten Sumedang

No. Nama Objek Alamat Potensi

Pengembangan 1. Curug Sabuk Desa Margamekar/Sukajaya Kec.

Sumedang Selatan Wisata Tirta

2. Curug Cipongkor Desa Ciherang Kec. Seumedang Selatan

Wisata Tirta

3. Curug Kencana Desa Citengah Kec. Sumedang Selatan

Wisata Tirta

4. Kawasan Margawindu Desa Citengah Kec. Sumedang Selatan

Wisata Alam/Minat Khusus

5. Gunung Kunci-Palasari Kel. Kota Kulon Kec. Sumedang Selatan

Wisata Alam/Buatan

6. Kawasan Gunung Lingga Batu Dua

Desa Cimarga/Linggajaya Kec. Cisitu

Wisata Ziarah/Budaya/ Minat Khusus

7. Kawasan Cadaspangeran Desa Cijeruk Kec. Pamulihan Wisata Alam/Budaya/ Sejarah

8. Cilemang Desa Hariang Kec. Buahdua Wisata Tirta/Geopark 9. Malandang Desa Buahdua Kec. Buahdua Wisata Alam/Budaya/S

ejarah 10. Air Panas Cibubuan Desa Cibubuan Kec. Buahdua Wisata Alam, air tiga rasa 11. Desa Genteng Kec. Sukasari Desa Wisata 12. Cigumentong Desa Sindulang Kec. Cimanggung Desa wisata 13. Paniisan Desa Pangadegan Kec.

Rancakalong Wisata alam

14. Kawasan Gunung Tampomas

Kec. Cimalaka, Kec. Paseh, Kec. Buahdua, Kec. Tanjungkerta

Wisata Alam/tematik

15. Kawasan Wisata Terpadu Jatigede

Wilayah /Kawasan bendungan Jatigede

Wisata Tirta, Wisata buatan

16. Gunung Kacapi Desa Kebonjati Kec. Sumedang Utara

Wisata Alam, Budaya dan Buatan

Sumber: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kab. Sumedang,Tahun 2015

c. Penunjang Kepariwisataan

Pengembangan sektor pariwisata tidak lepas dari pengembangan usaha jasa

hiburan, akomodasi/restoran dan rumah makan di Kabupaten Sumedang, diantaranya:

- Hotel Bintang di kabupaten Sumedang sebanyak 3 (tiga) hotel;

- Hotel Non Bintang sebanyak 18 (delapan belas) hotel;

- Restoran dan rumah makan sebanyak 112 (seratus dua belas);

- Karaoke sebanyak 5 (lima) buah tempat karoke yang terdaftar.

g. Jaringan Prasarana Jalan

Panjang jalan di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2015 sepanjang 951,88 km

yang terdiri atas jalan negara 60 Km, jalan provinsi 117,275 Km, jalan kabupaten 774,606

km. Adapun jalan desa sepanjang 810,096 Km. Sampai dengan Tahun 2015, kondisi jalan

baik pada jalan kabupaten bertambah sedangkan jalan rusak ringan, rusak sedang, dan

rusak berat mengalami penurunan. Penjelasan secara rinci atas kondisi jalan

sebagaimana dimaksud, sebagaimana Tabel 2.11. dan 2.12. di bawah ini.

Page 59: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-27

Tabel 2.11. Panjang Jalan Dirinci Menurut Status Jalan di Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015

NO STATUS JALAN TAHUN

2011 2013 2014 2014 2015

1. Jalan Nasional melewati Kabupaten (Km)

61,196 61,196 61,196 61,196 60,000

2. Jalan Provinsi melewati Kabupaten (Km)

116,084 116,084 116,084 116,084 117,275

3. Jalan Kabupaten (Km) 796,056 796,056 796,056 796,056 774,606

J u m l a h 973,336 973,336 973,336 973,336 951,88

Sumber: Profil Daerah Kabupaten Sumedang 2016

Tabel 2.12. Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Sumedang Tahun 2011–2015

NO. PANJANG JALAN

BERDASARKAN KONDISI TAHUN

2011 2012 2034 2014 2015 1. Jalan Baik 168,156 173,160 173,262 356,432 449,27 2. Jalan Rusak Ringan 287,209 322,752 307,764 218,902 139,43 3. Jalan Rusak Sedang 148,081 127,730 133,838 160,967 131,68 4. Jalan Rusak Berat 192,610 172,414 181,192 59,755 54,22

J u m l a h 796,056 796,056 796,056 796,056 774,606 Sumber: Profil Daerah Kabupaten Sumedang 2016

h. Tempat Ibadah

Kehidupan beragama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan

sosial sehari-hari. Kehidupan beragama akan semakin baik bila ditunjang oleh

tersedianya sarana dan prasarana keagamaan yang baik pula. Pada Tahun 2015

berdasarkan sumber data Kementerian Agama Kantor Kabupaten Sumedang, bahwa

jumlah sarana peribadatan secara keseluruhan di Kabupaten Sumedang tercatat

sebanyak 5.512 buah. Jumlah sarana ibadah Agama Islam yang terdiri dari mesjid,

langgar dan mushola berjumlah 5.496 buah. Sedangkan untuk sarana ibadah agama

lainnya terdiri dari 11 buah Gereja, 3 Pura/Kuil/Sanggah dan 2 buah Vihara. Sarana

peribadatan mesjid, langgar dan mushola tersebar hampir merata di seluruh kecamatan,

kecuali untuk Gereja hanya ada di kecamatan Sumedang Utara, Sumedang Selatan,

Cimanggung Jatinangor dan Jatinunggal. Vihara ada 2 buah yaitu di Kecamatan Jatinangor

dan Pura/Kuil/Sanggah berjumlah 3 buah berada di Kecamatan Cimanggung, Jatinangor

dan Pamulihan. Perkembangan sarana ibadah di Kabupaten Sumedang dari Tahun 2011

sampai dengan Tahun 2015 sebagaimana pada tabel berikut ini.

Tabel 2.13. Data Sarana Ibadah Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015

No Sarana Ibadah Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 1. Masjid 3238 3418 1938 2663 2660 2. Langgar/Mushalah 2718 2266 3482 2830 2836 3. Gereja Kristen 18 19 9 9 9 4. Gereja Katolik/Kapel 3 3 2 2 2 5. Pura/Kuil/Sanggah 3 3 3 3 3 6. Vihara,Cetya/Klenteng 2 2 2 2 2

Sumber: Kementerian Agama Kantor Kab. Sumedang, Tahun 2016, diolah

Page 60: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-28

i. Penataan Ruang

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumedang pada Tahun 2012

sudah berbentuk peraturan daerah, yaitu berupa Peraturan Daerah Kabupaten

Sumedang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Sumedang Tahun 2011–2031 yang merupakan pedoman untuk pemanfaatan dan

pengendalian pemafaatan ruang di Kabupaten Sumedang.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten yaitu “Mewujudkan Sumedang

sebagai kabupaten agribisnis yang didukung oleh kepariwisataan dan perindustrian

secara efektif, berdaya saing, dan berkelanjutan”.

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dari sudut kepentingan pertumbuhan

ekonomi meliputi:

a. Kawasan perkotaan Sumedang;

b. Rintisan Kawasan Industri Ujungjaya;

c. Kawasan Waduk Jatigede;

d. Kawasan Tanjungari dan sekitarnya;

e. Kawasan DI Sentig; dan

f. Kawasan DI Ujungjaya.

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dari sudut kepentingan sosial budaya berupa

Kawasan Kampung Sunda yang terletak di Kawasan Jatigede.

Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) dari sudut kepentingan pendayagunaan

sumberdaya alam dan teknologi tinggi meliputi: Kawasan Gunung Tampomas dan

sekitarnya serta Kawasan Agroteknobisnis Sumedang.

j. Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pemberdayaan masyarakat di wilayah pedesaan menjadi hal yang mutlak harus

dilakukan karena dengan pemberdayaan masyarakat di wilayah maka ketergantungan

masyarakat akan semakin berkurang sekaligus akan langsung memberikan dampak

signifikan dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Sumedang karena 80%

masyarakat di Kabupaten Sumedang berada di wilayah pedesaan.

Program-program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan pada tahun-

tahun sebelumnya di Kabupaten Sumedang adalah Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Desa, Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan, Peningkatan Partisipasi

Masyarakat dalam Membangun Desa, dan Desa Mandiri dalam Perwujudan Desa

Peradaban.

Page 61: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-29

k. Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Penyelenggaraan pemerintahan di daerah secara faktual dihadapkan pada

problematika dan tantangan yang mendasar baik di bidang idiologi, politik, ekonomi,

sosial, budaya maupun kerukunan umat beragama serta gangguan ketentraman dan

ketertiban. Berdasarkan kondisi umum tersebut dapat melumpuhkan keutuhan

persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya perencanaan

program dan kegiatan yang terpadu dalam suatu kebijakan pemerintahan secara terus-

menerus dan berkesinambungan yaitu dengan mewujudkan prinsip-prinsip good

governance baik secara rutin, berkala maupun berjenjang dan pertanggungjawaban

kinerja yang berakumulasi serta perencanaan yang jelas, terarah, efektif disertai dengan

pengendalian yang teruji dan terukur sehingga program-program pembangunan di

Kabupaten Sumedang dapat dicapai secara optimal.

l. Pemuda dan Olah Raga

Kegiatan kepemudaan dan Olah Raga di Kabupaten Sumedang cukup aktif, hal ini

dapat dilihat dengan jumlah klub Olah Raga yang cukup sebanyak 486 Klub. Demikian

halnya dengan jumlah organisasi kepemudaan ada 436 organisasi. Namun dari segi

ketersediaan sarananya, masih kurang karena gedung olah raga yang ada baru satu untuk

tingkat Kabupaten dan belum terpadu untuk seluruh jenis olah raga, sehingga

kedepannya masih diperlukan upaya dari pemerintah untuk menyiapkan sarana olah

raga yang terpadu yang untuk seluruh jenis olah raga yang ada.

Dalam bidang olah raga, prestasi para atlet dari Kabupaten Sumedang cukup

membanggakan, dari mulai tingkat provinsi, nasional, Asia Tenggara, bahkan

Internasional. Prestasi di bidang olah raga pelajar tingkat Jawa Barat yang telah diperoleh

selama 5 (lima) tahun terakhir disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.14. Data Prestasi Atlet Pelajar Kabupaten Sumedang Tingkat Jawa Barat Tahun 2011 – 2015

No Cabang Olah Raga Raihan Medali

2011 2012 2013 2014 2015

1 Tenis Lapang (Pa/Pi) Tim

1 Perak 1 Perunggu 2 Perak

2 Bola Volli (Pa/Pi) Tim 1 Perak, 1 Perunggu

1 Emas, 1 Perak

3. Tenis Meja (Pa/Pi) Tim

1 Emas 1 Perak 1 Emas, I Perak

1 Perak 3 Emas, 1 Perak

4. Bulutangkis (Pa/Pi) Tim

1 Emas, 1 Perak

2 Perak 2 Emas 2 Perak 2 Emas

5 Sepak Takraw (Pa/Pi) Tim

2 Emas 1 emas, 1 perak

1 Emas 1 Emas 1 Emas

6 Pencak Silat (Pa/Pi) 4 Emas, 1 Perak

1 Perak, 1 Perunggu

2 Emas 8 Perak

1 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu

2 Emas/4 Perak

7. Bola Volli Pasir 2 Perunggu 8. Bola Basket 1 Perak 1 Perunggu 2 Perak

Page 62: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-30

Tabel 2.15. Data Prestasi Atlet Kabupaten Sumedang di Tingkat Nasional/Asia Tahun 2011-2015

No Cab. Olah Raga Nama Atlet Even Lomba Prestasi

1 Balap Sepeda Dedi Nrcahyadi Sea Games 2011 Medali Perunggu 2 Taekwondo M. Alfi Kusumah Kore Terbuka 2015 Medali Emas 3 Panahan Ratna Humaira Kejuaraan Nasional Indoor

Tahun 2015 Ronde Nasional 4 Medali Emas

Hal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak baik itu

pemerintah dan masyarakat, khususnya masyarakat olah raga di Kabupaten Sumedang.

Dengan semakin tumbuhnya kesadaran masyarakat ini diharapkan ke depan dapat

menunjang peningkatan kapasitas SDM generasi muda dalam berbagai aspek kehidupan.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

a. Kemampuan Ekonomi Daerah

Kemampuan ekonomi daerah ditunjukkan oleh nilai tambah yang dihasilkan oleh

seluruh unit ekonomi dalam bentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB

Kabupaten Sumedang berdasarkan harga berlaku Tahun 2014 mencapai Rp. 15.885,24

milyar atau meningkat 6,44% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 14.923,72 milyar.

Sumber daya alam yang ada di Kabupaten Sumedang cukup banyak dan beragam,

dengan segala kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Hal ini apabila diolah dan

dimanfaatkan merupakan sumber ekonomi yang dapat memberikan kontribusi pada

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu wilayah Kabupaten Sumedang mempunyai lahan pertanian yang cukup

luas terdiri atas lahan basah dan lahan kering. Kabupaten Sumedang telah dieksplorasi

mengenai potensi unggulan yang dimiliki oleh masing-masing kecamatan sebagai bagian

dari pemetaan proyeksi pembangunan kedepan, dengan memanfaatkan potensi daerah

yang ada. Potensi unggulan daerah Kabupaten Sumedang dari 26 Kecamatan terperinci

dalam tabel berikut :

Tabel 2.16. Potensi Unggulan Tiap Kecamatan

No. Kecamatan Jenis Potensi Unggulan

1 Jatinangor Jagung, Sapi Potong, Domba, Ukiran Kayu, Senapan Angin, Tekstil, Lapang Golf, Kawasan Perguruan Tinggi serta Perkemahan Kiara Payung.

2 Cimanggung Jagung, Ikan Nila, sapi Perah, Domba, Opak Ketan, serta Curug Sindulang. 3 Tanjungsari Jagung, Ikan Lele, Sapi Perah, Domba, Tembakau Rajangan, ubi cilembu

serta Perkemahan Cijambu. 4 Sukasari Tomat, Ubi Cilembu, Sapi Perah, Domba Gaut, Tembakau Rajangan, serta

Perkemahan Baru Beureum 5 Pamulihan Ubi Cilembu, Sapi Perah, Domba, Kerajinan Wayang Golek, Tape Singkong

serta Cadas Pangeran 6 Rancakalong Ubi Cilembu, Talas semir, Jagung, Kopi, Sapi Potong, Sapi Perah, Domba,

serta Desa Wisata Ngalaksa.

Page 63: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-31

No. Kecamatan Jenis Potensi Unggulan

7 Sumedang Selatan

Padi Sawah, Talas semir, Jeruk Cikoneng, Teh Margawindu, Ikan Nila, Ikan Mas, Ikan Lele, Sapi Potong, Tahu Sumedang, Wisata alam Cibingbin, Alun-Alun Sumedang, Kampung Toga, Museum Prabu Geusan Ulun, Makam Cut Nyak Dien, dan Taman Hutan Rakyat Inten Dewata (Gunung Kunci ddan Gunung Palasari).

8 Sumedang Utara

Talas Semir, Jeruk Cikoneng, Ikan Nila, Ikan Mas, Ikan Lele, Ikan Hias, Sapi Potong, Sapi Perah, Domba, Tahu Sumedang, Sale Pisang, serta Lapangan Pacuan Kuda.

9 Situraja Kacang Tanah, Sawo Sukatali, Kayu Mahoni, Ikan Nila, Udang Galah, sapi Potong, Sapi Perah, Domba, Kolam serta Kolam Renang.

10 Cisitu Kacang Tanah, Sawo Sukatali, Kayu Mahoni, Ikan Mas, Sapi Potong, Sapi Perah, Domba, Gula Aren, Wisata Batu Dua dan Gunung Lingga.

11 Darmaraja Kacang Tanah, Padi Sawah,Kedelai, Sawo Sukatali, Tembakau, Ikan Nila, Sapi Potong, Domba, Kolam Renang dan Wisata Waduk Jatigede

12 Cibugel Jagung, Tomat, Kayu Manglid, Kayu Suren, Sapi Potong, Domba, Serta Sapi Perah.

13 Wado Jagung, Kopi, Kayu Mahoni, Ikan Mas, Udang galah, Sapi Potong, Domba, Serta Sapi Perah dan Wisata Waduk Jatigede

14 Jatinunggal Kedelai, Kayu Jati, Udang Galah dan Gula Aren dan Wisata Waduk Jatigede 15 Jatigede Mangga Gedong Gincu, Pisang, Kayu Jati, Sapi Potong, Domba, serta

Perkemahan Parakankondsang dan Wisata Waduk Jatigede 16 Tomo Padi Sawah, Kacang Tanah, Mangga Gedong Gincu, Tembakau, Domba,

Meubeul, Wisata Ziarah Marongge, Situ Sari dan Kawasan Industri 17 Ujungjaya Kedelai, Mangga Gedong Gincu, Tembakau, Kayu jati, Ikan Lele, Sapi

Potong, serta Domba dan Kawasan Industri 18 Conggeang Padi Sawah, Salak Bongkok, Mangga, Ikan Nila, Ikan Mas, Ikan Hias, Sapi

Potong, Domba,, Meubel, Opak Ketan, Emping Melinjo, Wana wisata Gunung Tampomas, serta atraksi Kuda Renggong.

19 Paseh Salak Bongkok, Kayu Tisuk, Tembakau, Bambu, Sapi Potong, Oncom Pasir Reungit, Pemandian serta Mebeul

20 Cimalaka Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Hias, Sapi Potong, Domba, serta Kolam Renang Cipanteneun.

21 Cisarua Padi Sawah, Jeruk Cikoneng, serta Ikan Mas. 22 Tanjungkerta Padi Sawah, Kencur, Jeruk Cikoneng, Ikan Mas, Ikan Nila, Sapi Potong,

serta Domba 23 Tanjungmedar Jagung, Pisang, Kayu Sengon, Sapi Potong, dan Domba. 24 Buahdua Padi Sawah, Pisang, Kayu Jati, Udang Galah, Ikan, sapi Potong, Kolam

renang Cigireng, Air Panas Cileungsing, serta Air Panas Sekarwangi 25 Surian Kencur, Pisang, Kayu Jati, Kayu Sengon, Sapi Potong, Sapi Perah, Domba

dan Gula Aren 26 Ganeas Sawo Sukatali dan Wisata Ziarah Dayeuhluhur

Sumber: Dari Berbagai Sumber, 2014

b. Iklim Berinvestasi

Penanaman modal (investasi) menjadi faktor yang sangat penting dalam

pembangunan perekonomian yang dinamis, baik di tingkat nasional maupun di tingkat

regional dan lokal. Hal ini terjadi karena investasi sangat signifikan berpengaruh

terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pengembangan sumber

daya strategis, implementasi dan transfer keahlian dan teknologi, pertumbuhan ekspor

dan meningkatkan neraca pembayaran. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk

menciptakan iklim berinvestasi di Kabupaten Sumedang antara lain:

Page 64: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-32

1. Peningkatan Strategi Daya Pikat Investor, dengan hasil kegiatan adalah tersusunnya

Peraturan Bupati Sumedang Nomor 65 Tahun 2014 tentang Pemberian Insentif dan

Kemudahan dalam Penyelenggaraan Penanaman Modal di Kabupaten Sumedang

dan Keputusan Bupati Sumedang Nomor : 517/KEP.509-BPMPT/2015 tentang

Klasifikasi Jenis Perusahaan Berdasarkan Intensitas Gangguan di Kabupaten

Sumedang sebagai peraturan pelaksanaannya. Manfaat kegiatan ini adalah :

a. Adanya kepastian hukum bagi para investor yang berminat menanamkan

modalnya di Sumedang

b. Menciptakan lingkungan usaha yang kondusif di Sumedang

c. Meningkatkan daya tarik investasi daerah

2. Penyusunan Feasibility Study Potensi Investasi Unggulan di Kabupaten Sumedang,

dengan hasil kegiatan adalah Tersedianya Buku Feasibility Study Potensi Investasi

Unggulan Kabupaten Sumedang. Manfaat kegiatan ini adalah :

a. Tersedianya data potensi investasi unggulan Kabupaten Sumedang dan hasil

analisis kelayakan investasi komoditas unggulan dan komoditas potensi

investasi;

b. Meningkatkan daya tarik investasi melalui penyediaan data dan informasi yang

tepat dan akurat mengenai profil investasi Kabupaten Sumedang dan analisis

kelayakan investasi pada beberapa potensi investasi unggulan;

c. Dijadikan arah prioritas pembangunan Kabupaten Sumedang untuk dapat

dijadikan acuan dalam menentukan investasi usaha bagi stakeholder di

Kabupaten Sumedang.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun

Berjalan dan Realisasi RPJMD

Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Sumedang yang telah ditetapkan kemudian

sasarannya diimplementasikan dalam perencanaan tahunan menunjukkan

keberlanjutan dan keberhasilan pencapaian sasaran yang telah dilakukan. Sasaran yang

telah ditetapkan diukur dengan indikator kinerja pembangunan yang telah ditetapkan

dalam RPJMD untuk kurun waktu 5 tahun. Sasaran pembangunan sebagaimana dimuat

dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumedang Tahun 2014–2018 adalah sebagai

berikut :

1. Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif;

2. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah;

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik;

4. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel;

Page 65: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-33

5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan;

6. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan;

7. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat;

8. Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat;

9. Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan

wilayah;

10. Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru;

11. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang;

12. Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat;

13. Meningkatnya ketahanan pangan daerah;

14. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan;

15. Lestarinya nilai-nilai kesundaan.

RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018 merupakan pedoman

penyusunan program dan kegiatan dalam Rencana Kerja Permerintah Daerah (RKPD)

setiap tahun pada periode RPJMD yang dimaksud. Evaluasi capaian indikator kinerja

program dalam RPJMD berdasarkan hasil pelaksanaan RKPD Tahun 2016 menjadi acuan

dalam perancangan RKPD Tahun 2018. Dari hasil evaluasi, capaian kinerja RPJMD Tahun

2014-2018 sampai dengan akhir Tahun 2016 dari seluruh penyelenggaraan urusan

pemerintahan adalah sebesar 78,44 %. Evaluasi Capaian Kinerja RPJMD pada Tahun

2016 dapat dilihat secara ringkas pada tabel 2. 17.

Page 66: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-34

Tabel 2.17. Capaian Kinerja RPJMD Tahun 2014 – 2018 sampai dengan Tahun 2016

NO SKPD Jumlah

Program RPJMD

Jumlah Indikator

RPJMD

Jumlah Indikator RPJMD dg realisasi

Tingkat Capaian Kinerja

(%)

Kriteria Kinerja

0% 0 -

49,99 %

50 - 59,99

%

>=60%

Di Bawah Target (Tk. Capaian

<60%*)

Sesuai/Melebihi Target (Tk.

Capaian >=60%*) 1 Sekretariat Daerah 6 6 0 0 3 3 76,21 V 2 Sekretariat DPRD 1 3 0 0 0 3 60,00 V 3 Inspektorat 3 3 0 2 0 1 63,28 V 4 Dinas Pendidikan 6 28 0 0 0 28 94,97 V 5 Dinas Kesehatan 11 31 0 3 2 26 88,17 V 6 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 8 9 0 3 0 6 75,98 V 7 Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan 6 6 0 1 0 6 80,54 V 8 Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12 9 0 1 4 9 63,33 V

9 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 7 11 0 5 2 4 53,91 V 10 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan 10 16 1 5 1 9 67,46 V 11 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 1 5 0 2 2 1 55,58 V 12 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 5 6 0 2 1 3 53,94 V 13 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 7 9 0 0 2 7 89,79 V 14 Dinas Perhubungan 7 8 0 2 1 5 73,59 V 15 Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik 8 12 0 1 1 10 87,92 V 16 Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan Perindustrian 12 22 2 5 3 12 102,16 V 17 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 4 7 0 1 0 6 73,33 V 18 Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga 5 6 0 1 0 5 62,67 V 19 Dinas Arsip dan Perpustakaan 8 10 0 1 2 7 90,23 V 20 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 6 18 0 4 1 13 88,86 V 21 Dinas Perikanan dan Peternakan 11 18 0 3 4 11 108,77 V 22 Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah 6 6 0 0 7 6 62,83 V 23 Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 4 9 0 0 1 8 61,87 V 24 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 2 5 0 0 0 5 60,06 V 25 Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah 1 1 0 0 0 1 88,68 V 26 Satuan Polisi Pamong Praja 3 5 1 0 0 4 71,94 V 27 Rumah Sakit Umum Daerah 2 2 0 0 0 2 87,27 V 28 Badan Penanganan Bencana Daerah 1 1 0 0 0 1 76,92 V 29 Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 2 4 0 0 0 4 92,33 V 30 X Dinas Energi, Sumber Daya Mineral dan Pertanahan 4 5 0 4 0 1 60,34 V 31 X Akademi Keperawatan 2 2 0 0 0 2 60,00 V

JUMLAH 171 283 4 49 26 204 78,44 Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016

* Angka 60% merupakan tingkat capaian kinerja minimum yang harus dicapai sampai dengan akhir Tahun 2016

Page 67: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-49

Uraian Capaian Kinerja RPJMD pada setiap urusan yang diselenggarakan oleh

Pemerintah Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut :

a. Urusan Pendidikan dan Kebudayaan

Urusan Pendidikan dan Kebudayaan diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan. Urusan ini diimplementasikan dalam 6 (enam) program yang

diukur dalam 28 (dua puluh delapan) indikator kinerja program (IKP). Rata-rata

tingkat capaian IKP pada urusan Pendidikan dan Kebudayaan sampai dengan akhir

Tahun 2016 adalah 94,97%. Capaian ini menunjukkan tingkat kinerja yang baik

karena setiap IKP yang ditargetkan pada Tahun 2016 tercapai diatas 60 %.

b. Urusan kesehatan

Urusan ini diselenggarakan oleh dua SKPD yaitu Dinas Kesehatan dan Rumah

Sakit umum Daerah (RSUD). Dinas Kesehatan melaksanakan 11 (sebelas) program

yang kemudian diukur dalam 31 (tiga puluh satu) IKP. Rata-rata tingkat capaian IKP

urusan Kesehatan sampai dengan akhir Tahun 2016 adalah 88,17 %. Meskipun

demikian pada urusan kesehatan masih terdapat Indikator Kinerja Program (IKP)

dengan tingkat capaiannya masih dibawah 50 % yaitu (1) Jumlah Akreditasi sarana

dan tenaga kesehatan di Puskesmas, (2) Jumlah Puskesmas PONED dan (3) Rumah

Sakit Tanpa Kelas.

Sedangkan RSUD melaksanakan 2 (dua) program yang diukur dalam 2 (dua)

indikator kinerja. Rata-rata capaian seluruh capaian indikator kinerja RSUD pada

akhir Tahun 2016 adalah sebesar 87,27 %.

c. Urusan Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan dua urusan

pemerintahan yaitu Urusan Lingkungan Hidup dan Urusan Kehutanan. Kedua

urusan tersebut diimplementasikan dalam 10 (sepuluh) program dengan jumlah

indikator yang diukur sebanyak 16 (enam belas) IKP. Realisasi capaian target IKP

untuk urusan lingkungan hidup sampai dengan akhir Tahun 2016 mencapai rata-

rata 67,46 %. Indikator dengan tingkat capaiannya masih 0% adalah Persentase

luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk

produksi biomassa yang diinformasikan. Sedangkan indikator dengan tingkat capaian

antara 0 % dan 50 % adalah sebagai berikut:

1) Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

2) Jumlah mata air permanen

Page 68: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-50

d. Urusan Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman

Penyelenggaran urusan ini dilaksanakan oleh dua SKPD yaitu (1) Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan (2) Dinas Perumahan, Kawasan

Permukiman dan Pertanahan.

d.1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Terdapat 8 (delapan) program yang kemudian diukur dalam 9 (sembilan)

IKP yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Rata-rata tingkat capaian seluruh IKP pada urusan Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang sampai dengan akhir Tahun 2016 adalah 75,98 %. Dari

seluruh IKP yang diukur, terdapat 3 (tiga) IKP yang tingkat capaiannya masih

rendah atau diantara 0 % dan 50 %, antara lain :

1) Terwujudnya dan terbangunnya peningkatan jalan strategis dan non

strategis serta jembatan yang mantap

2) Terwujudnya pemeliharaan rutin jalan dan jembatan per tahun

dilaksanakan pada 30% total panjang jalan;

3) Terwujudnya pemeliharaan Periodik Jalan dilaksanakan pada interval tiap

3 tahun setelah dilaksanakannya pemeliharaan rutin jalan;

d.2 Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Urusan ini diimplementasikan melalui 6 (enam) program dengan 6

(enam) IKP yang diukur. Realisasi tingkat capaian IKP untuk urusan Penataan

Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sampai dengan akhir

Tahun 2016 mencapai rata-rata 80,54 %. Hanya terdapat satu IKP yang

capaiannya masih dibawah 50 % pada SKPD ini yaitu Ketersediaan MCK.

e. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, dan Kepegawaian

Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, dan

Kepegawaian diselenggarakan oleh SKPD berikut :

e.1. Sekretariat DPRD

Sekretariat DPRD melaksanakan sebanyak 1 (satu) program yang diukur

dalam 3 (tiga) IKP. Tingkat capaian ketiga IKP tersebut sampai dengan akhir

Tahun 2016 adalah rata-rata 60 %.

e.2. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah melaksanakan 6 (enam) program yang diukur dalam 6

(enam) IKP. Rata-rata tingkat capaian IKP yang diukur pada SKPD Sekretariat

Daerah sampai dengan akhir Tahun 2016 mencapai rata-rata 76,21 %.

e.3. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

SKPD Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

melaksanakan 4 (empat) program dengan 9 (sembilan) IKP yang diukur.

Page 69: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-51

Rata-rata tingkat capaian dari seluruh IKP sampai dengan akhir Tahun 2016

adalah 61,87% terdapat 3 (tiga) IKP.

e.4. Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah

Urusan Keuangan Daerah yang dilaksanakan pada Badan Pengelolaan

Pendapatan Daerah diimplementasikan melalui 1 (satu) program yang diukur

melalui 1 (satu) indikator kinerja program. Realisasi capaian target IKP sampai

dengan akhir Tahun 2016 mencapai rata-rata 88,68 %.

e.5. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset melaksanakan 2 (dua) program

dengan 5 (lima) IKP yang diukur. Rata-rata tingkat capaian IKP di Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sampai dengan akhir Tahun 2016

adalah 60,06 %.

e.6. Inspektorat

Inspektorat turut menyelenggarakan urusan Otonomi Daerah melalui 3

(tiga) program dengan pengukuran 3 (tiga) indikator kinerja program. Rata-rata

tingkat capaian IKP sampai dengan akhir Tahun 2016 adalah sebesar 63,28%.

Capaian indikator kinerja program yang perlu ditingkatkan atau tingkat

capaiannya masih diantara 0 % dan 50 % adalah (1) Meningkatnya

profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan dan (2)

Menurunnya jumlah temuan terhadap ketaatan dan sistem pengendalian

internal.

e.7. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan 1 (satu) program

yang diukur dengan 1 (satu) IKP. Rata-rata tingkat capaian IKP sampai dengan

akhir Tahun 2016 adalah sebesar 76,92 %.

f. Urusan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

Urusan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan

diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah melalui 6 (enam) program yang kemudian diukur dalam 6

(enam) indikator kinerja program (IKP). Sampai dengan akhir Tahun 2016, rata-rata

tingkat capaian IKP adalah sebesar 62,83%.

g. Urusan Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga

Urusan Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh

Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga melalui implementasi 5

(lima) program dengan pengukuran 6 (enam) IKP. Sampai dengan akhir Tahun

2016, tingkat capaian IKP pada urusan Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan

Olahraga mencapai rata-rata 62,67 %. Pada urusan ini terdapat satu indikator

Page 70: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-52

kinerja program dengan capaian masih dibawah 50 % yaitu Persentase peningkatan

kunjungan wisatawan 20 persen per tahun.

h. Urusan Penanaman Modal

Terdapat 4 (empat) program dengan 7 (tujuh) IKP yang menjadi tanggung

jawab Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Realisasi tingkat

capaian IKP untuk urusan Penanaman Modal sampai dengan akhir Tahun 2016

mencapai rata-rata 73,33%. Terdapat satu IKP yang masih rendah atau tingkat

capaiannya atau diantara 0 % dan 50 % yaitu Terselenggaranya kerjasama

kemitraan antara UMKM dengan pemerintah.

i. Urusan Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Urusan ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah,

Perdagangan dan Perindustrian melalui pelaksanaan 12 (Duabelas) program yang

diukur dalam 22 (dua puluh dua) IKP. Realisasi seluruh tingkat capaian IKP pada

urusan ini, sampai dengan akhir Tahun 2016 mencapai rata-rata 102,16 %.

Meskipun capaian kumulatif pada SKPD ini melebihi 100 %, akan tetapi terdapat 2

(dua) IKP dengan tingkat capaiannya masih 0 % antara lain:

1) Peningkatan pengusaha industri dan perdagangan di Kabupaten Sumedang yang

menguasai prosedur ekspor dan impor;

2) Meningkatnya omset pasar tradisional 1 persen per tahun.

Sedangkan Indikator Kinerja Program dengan tingkat capaian antara 0 % dan

50 % antara lain :

1) Pengembangan sistem dan jaringan informasi Perindustrian;

2) Bertambahnya Jumlah promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Daerah;

3) Meningkatnya kualitas SDM pengelola dan pedagang Pasar Tradisional;

4) Sinkronisasi kebijakan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;

dan

5) Jumlah pedagang kaki lima dan asongan yang tertata.

j. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil diselenggarakan oleh

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui pelaksanaan 1 (satu) program

yang diukur melalui 5 (lima) IKP. Tingkat capaian seluruh IKP untuk urusan

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil sampai dengan akhir Tahun 2016

mencapai rata-rata 55,58 %. Terdapat dua indikator kinerja capaiannya masih

dibawah 50%, yaitu (1) Rasio kepemilikan kartu keluarga per satuan kepala

keluarga dan (2) Rasio pasangan berakte nikah.

Page 71: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-53

k. Urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui

implementasi 7 (tujuh) program yang diukur melalui 11 (sebelas) IKP. Rata-rata

seluruh tingkat capaian IKP pada urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi sampai

dengan akhir Tahun 2016 mencapai 53,91 %. Terdapat 5 (lima) Indikator kinerja

program yang perlu ditingkatkan karena nilai capaiannya masih dibawah 5 %, yaitu:

1) Besaran Tenaga Kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi;

2) Besaran Tenaga Kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan

3) Besaran Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan;

4) Besaran Pemeriksaan Perusahaan; dan

5) Jumlah calon lokasi penerima transmigran.

l. Urusan Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Ketiga urusan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak melalui 12 (dua belas) program yang diukur dengen 9 (sembilan)

IKP. Tingkat capaian indikator kinerja kumulatif sampai dengan akhir Tahun 2016

rata-rata sebesar 63,33 %, dimana terdapat satu indikator kinerja program yang

capaiannya masih dibawah 50 % dari target yang ditentukan yaitu Persentase

Penyandang Cacat Fisik dan Mental serta Lanjut Usia tidak Potensial yang telah

menerima jaminan sosial.

m. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kabupaten Sumedang

dikelola oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana melalui

pelaksanaan 7 (tujuh) program yang diukur dengan 9 (sembilan) IKP. Tingkat

capaian seluruh IKP untuk urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

sampai dengan akhir Tahun 2016 mencapai rata-rata 89,79 %.

n. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Urusan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

melalui implementasi 5 (lima) program yang selanjutnya diukur dalam 6 (enam) IKP.

Sampai dengan akhir Tahun 2016, rata-rata seluruh tingkat capaian IKP pada urusan

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mencapai 53,94 %.

Terdapat 2 (dua) indikator dengan tingkat capaian masih rendah atau pada

angka capaian antara 0 % dan 50 % yaitu (1) Frekuensi fasilitasi peningkatan

ekonomi masyarakat perdesaan dan (2) Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna,

Perilaku Hidup Sehat, dan Lingkungan yang Bersih

Page 72: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-54

o. Urusan Perhubungan

Urusan ini diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan melalui pelaksanaan 7

(tujuh) program yang selanjutnya diukur dalam 8 (delapan) IKP. Rata-rata tingkat

capaian dari seluruh IKP yang diukur sampai dengan akhir Tahun 2016 mencapai

73,59%. Terdapat 2 (dua) IKP yang tingkat capaiannya dibawah 50% yaitu (1)

Ketersediaan Peraturan/Dokumen Pendukung Bidang Perhubungan dan (2)

Ketersediaan lampu penerangan jalan umum.

p. Urusan Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

Urusan Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik diselenggarakan oleh

Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik melalui implementasi 8

(delapan) program yang diukur dengan 12 (dua belas) IKP. Rata-rata tingkat capaian

seluruh IKP pada urusan Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik sampai

dengan akhir Tahun 2016 mencapai 87,92 %. Indikator kinerja program yang perlu

ditingkatkan karena nilai capaiannya masih dibawah 50% yaitu Jumlah kegiatan

yang terinformasikan melalui Layanan M-CAP.

q. Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat

Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat

diselenggarakan oleh dua SKPD yaitu:

q.1. Satuan Polisi Pamong Praja

Pelaksanaan urusan yang menjadi tanggungjawab SKPD ini

diimplementasikan kedalam 3 (tiga) program yang diukur melalui 5 (lima) IKP.

Rata-rata tingkat capaian dari seluruh IKP pada urusan ini sampai dengan akhir

Tahun 2016 mencapai 71,94%. Terdapat satu IKP yang tingkat capaiannya 0%

yaitu Frekuensi kriminalitas di dusun/desa. Hal ini disebabkan penentuan target

akhir dan target per tahun untuk IKP ini adalah sebesar 0 kasus.

q.2. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Pelaksanaan urusan yang menjadi tanggungjawab SKPD ini

diimplementasikan kedalam 2 (dua) Program yang diukur melalui 4 (empat)

IKP. Tingkat capaian seluruh IKP untuk urusan Ketenteraman, Ketertiban

Umum, dan Pelindungan Masyarakat sampai dengan akhir Tahun 2016 sudah

mencapai diatas 92,33 %.

r. Urusan Kearsipan dan Perpustakaan

Urusan Kearsipan dan Perpustakaan diselenggarakan oleh Dinas Arsip dan

Perpustakaan melalui pelaksanaan 8 (delapan) program yang diukur melalui 10

(sepuluh) IKP. Rata-rata tingkat capaian seluruh IKP pada urusan Kearsipan dan

Perpustakaan sampai dengan akhir Tahun 2016 adalah 90,23 %. Namun demikian,

Page 73: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-55

masih terdapat IKP dengan tingkat capaian antara 0 % dan 50 % yaitu Jumlah arsip

daerah yang terpelihara.

s. Urusan Pertanian dan Ketahanan Pangan

Urusan Pertanian dan Ketahanan Pangan diselenggarakan oleh Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan melalui pelaksanaan 6 (enam) program yang diukur dengan

18 (delapan belas) IKP. Rata-rata tingkat capaian seluruh IKP pada urusan Pertanian

dan Ketahanan Pangan sampai dengan akhir Tahun 2016 mencapai 88,86%. Namun

demikian, masih terdapat IKP dengan tingkat capaian antara 0 % dan 50 % antara

lain:

1) Peningkatan produksi padi sebesar 2% per tahun;

2) Peningkatan produksi palawija sebesar 2% per tahun;

3) Peningkatan produksi hortikultura unggulan dan prospektif daerah; dan

4) Persentase Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan.

t. Urusan Pertanian dan Perikanan

Sebagian urusan pertanian yaitu pada komoditas peternakan dan urusan

perikanan diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan melalui

pelaksanaan 11 (sebelas) program dengan mengukur 18 (delapan belas) IKP. Rata-

rata tingkat capaian seluruh IKP pada SKPD ini sampai dengan akhir Tahun 2016

mencapai 108,77 %. Meskipun rata-rata kumulatif capaian indikator kinerja SKPD

ini lebih dari 100%, masih terdapat 3 (tiga) IKP dengan tingkat capaian antara 0%

dan 50 % yaitu (1) Peningkatan produksi ikan konsumsi, (2) Persentase peningkatan

produksi susu dan (3) Persentase peningkatan sarana dan prasarana Pasar Hewan

Regional.

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Pencapaian

Sasaran Pembangunan Daerah

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan Tahun 2016 di

Kabupaten Sumedang, sesuai dengan Sasaran-sasaran RPJMD Tahun 2014-2018. Adapun

permasalahan tersebut berdasarkan hasil evaluasi RPJMD sampai dengan Tahun 2016

dengan rincian sebagai berikut:

1. Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif

Permasalahan dalam mewujudkan kelembagaan pemerintah yang efisien dan

efektif adalah:

Page 74: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-56

a. Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan pemerintah daerah,

kecamatan, kelurahan dan desa, antara lain dalam pelaksanaan urusan

pemerintahan;

b. Kurangnya Pemahaman dan Implementasi dari fungsi kelembagaan pemerintah

serta kriterianya. Akibatnya, terjadi kekurang jelasan tugas dan tanggung jawab

instansi pemerintah. Inefisiensi, kelambatan, ketidakmerataan pelayanan dan

fasilitas sosial;

c. Mata rantai birokrasi yang terlalu panjang yang menyebabkan fungsi

kelembagaan pemerintah yang kurang efisien dan efektif;

d. Sistem kelembagaan yang masih kurang dalam mewujudkan Good Governance

dan Clean Government.

2. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah

Permasalahan dalam meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah antara

lain :

a. Masih rendahnya biaya yang dialokasikan untuk peningkatan kualitas SDM

aparatur;

b. Kurangnya sarana prasarana peningkatan kualitas SDM aparatur;

c. Sistem penempatan aparatur yang belum sesuai dengan kapasitas dan beban

kerja;

d. Upaya peningkatan perbaikan kesejahteraan aparatur di daerah belum

terealisasi secara nyata sesuai dengan beban kerja.

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Permasalahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik:

a. Kurangnya SDM dalam manajemen pelayanan publik (kualitas dan

kuantitasnya);

b. Kurangnya sarana dan prasanara pendukung dalam upaya peningkatan

pelayanan puklik;

c. Belum optimalnya Standar Operasional Pelaksanaan pelayanan publik;

d. Manajemen pelayanan. Sampai sejauh ini, belum ada kesepakatan tentang

pelembagaan fungsi pemerintah serta kriterianya. Akibatnya, terjadi kekaburan

tugas dan tanggung jawab instansi pemerintah. Inefisiensi, kelambatan,

ketidakmerataan pelayanan dan fasilitas sosial;

e. Masalah keuangan pemerintah. Pemerintah memiliki keterbatasan sumber

pendapatan dalam membiayai pelayanan dan pembangunan secara

menyeluruh. Pemerintah pun dipaksa untuk mencari solusi alternatif. Salah

satunya melalui peningkatan partisipasi dan kerjasama dengan pihak swasta

dalam pengadaan pelayanan. Untuk itu dibutuhkan sikap birokrasi yang

Page 75: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-57

proaktif dan bukannya reaktif, yang masih merupakan kecenderungan perilaku

birokrasi saat ini;

f. Masalah radius pelayanan. Banyaknya jenis pelayanan, berdampak menyulitkan

administrasi pelayanan dan koordinasi pembangunan;

4. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel

Permasalahan dalam Mewujudkan perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah yang akuntabel:

a. Belum optimalnya kesesuaian antara Dokumen Perencanaan RPJPD, RPJMD,

RKPD dan Dokumen Perencanaan Lainnya;

b. Belum optimalnya sinergitas perencanaan Nasional, Provinsi dan Kabupaten.

c. Belum terintegrasinya perencanaan dan penganggaran, sehingga dapat

menimbulkan ketidak singkronan antara perencanaan dan penganggaran.

5. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan

Permasalahan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan pemerintahan:

a. Kurangnya peran serta masyarakat terhadap pemeliharaan infrastruktur

bidang sumber daya air, bidang kebinamargaan serta keciptakaryaan yang

sudah terbangun;

b. Belum optimalnya jalinan kemitraan pemerintah daerah dengan masyarakat

dan dunia usaha dalam penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur daerah.

6. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan

Masalah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten

Sumedang:

a. Belum meratanya tenaga pendidik baik jumlah maupun kualifikasinya;

b. Masih terbatasnya sarana prasarana pendidikan;

c. Peran serta masyarakat, apresiasi masyarakat terhadap pendidikan khususnya

jenjang SMA/SMK/MA masih perlu peningkatan. Hal ini terkait dengan tingkat

kemampuan ekonomi masyarakat;

d. Belum optimalnya relevansi pendidikan;

7. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Masalah dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Sumedang:

a. Belum optimalnya pencapaian upaya kesehatan sesuai dengan SPM, MDGs

Bidang kesehatan;

b. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban

pembiayaan kesehatan;

Page 76: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-58

c. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas, serta penyebaran sumberdaya

manusia kesehatan, dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi

ketenagaan kesehatan;

d. Masih terbatasnya keterjangkauan masyarakat terhadap sarana pelayanan

kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar yang ada, terutama untuk

daerah-daerah beresiko (rawan bencana, kawasan industri, daerah wisata,

daerah yang terkena pembangunan Waduk, dan lain-lain);

8. Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat

Masalah dalam Meningkatkan penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan

bermasyarakat adalah belum intensifnya upaya-upaya peningkatan kualitas

pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

9. Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan

wilayah

Masalah dalam Meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah dalam

mendorong pengembangan wilayah:

a. Sarana infrastruktur yang dimiliki Sumedang sebagai salah satu aspek dalam

peningkatan investasi masih kurang memadai;

b. Kurangnya peranserta masyarakat terhadap pemeliharaan infrastruktur bidang

sumber daya air, bidang kebinamargaan serta keciptakaryaan yang sudah

terbangun;

c. Terbatasnya alokasi anggaran untuk penyediaan infrastruktur.

10. Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru

Masalah dalam mewujudkan infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi

baru:

a. Masih belum optimalnya upaya peningkatan penyediaan sarana prasarana dan

infrastruktur di kawasan pengembangan ekonomi;

b. Belum optimalnya jalinan kemitraan pemerintah daerah dengan masyarakat

dan dunia usaha dalam penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur daerah.

11. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang

Masalah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang:

a. Masih rendahnya produktivitas dan daya beli masyarakat melalui penguatan

kelembagaan ekonomi rakyat;

b. Sumber daya manusia pengelola dan pembina masih menjadi kendala dalam

pembinaan KUMKM;

c. Sebagian besar produk KUMKM belum mampu bersaing di pasaran yang lebih

luas, misalnya di tingkat regional dan nasional;

Page 77: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-59

d. Kerjasama antara KUMKM dengan KUMKM dan lembaga-lembaga lain belum

dibangun dengan baik dalam rangka menghadapi akses pasar yang lebih luas

dan tantangan global dan peningkatan permodalan;

e. Belum adanya upaya akselerasi peningkatan produktivitas lembaga ekonomi

rakyat (UMKM);

f. Belum optimalnya langkah-langkah kreatif untuk menggali potensi dan

pengembangan investasi kepariwisataan daerah;

g. Masih kurangnya upaya pengembangan industri kecil dan menengah yang

berbasis potensi unggulan daerah;

h. Belum optimalnya pembentukan dan pengembangan lembaga keuangan desa.

12. Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat

Masalah dalam Meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat:

a. Masih terbatasnya lapangan kerja baik di perkotaan maupun di perdesaan;

b. Belum sinerginya upaya-upaya peningkatan kesejahteraan petani, buruh dan

masyarakat miskin lainnya.

13. Meningkatnya ketahanan pangan daerah

Masalah dalam Meningkatkan ketahanan pangan daerah:

a. Masih belum terkendalinya alih fungsi lahan pertanian (sawah) sehingga

menghambat upaya peningkatan produksi beras;

b. Dalam upaya peningkatan produksi dan stok kedele masih belum mencapai

target disebabkan selain belum terkendalinya alih fungsi lahan pertanian, juga

produktivitas tanaman kedele lokal masih rendah;

c. Masih belum optimalnya upaya peningkatan penyediaan sarana prasarana dan

infrastruktur pertanian.

14. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan

Masalah dalam Meningkatkan kualitas lingkungan hidup berkelanjutan:

a. Belum adanya payung hukum atau peraturan perundang-undangan di daerah

dalam rangka optimalisasi Pengendalian, Pencemaran dan/atau Perusakan

Lingkungan Hidup;

b. Pertumbuhan prasarana dan sarana dalam rangka perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas

Sumber Daya Manusia;

c. Masih terbatasnya bibit dalam rangka rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan

lingkungan;

d. Kurangnya peran serta masyarakat di dalam pelestarian lingkungan hidup.

Page 78: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-60

15. Lestarinya nilai-nilai kesundaan

Masalah dalam melestarikan nilai-nilai kesundaan:

a. Belum intensifnya upaya-upaya peningkatan kualitas pemahaman dan

pengamalan nilai-nilai budaya daerah sebagai spirit pelaksanaan pembangunan

daerah;

b. Belum optimalnya keberpihakan pihak swasta dalam mengelola dan

melestarikan nilai kesundaan.

2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Daerah

Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan,

dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan

memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Permasalahan yang dihadapi dalam

perencanaan pembangunan Tahun 2017 di Kabupaten Sumedang adalah dengan

diberlakukannya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan

urusan pemerintah daerah sebagai pengganti Undang-Undang No 32 Tahun 2004.

Dalam UU No. 23 Tahun 2014 urusan pemerintahan terdiri atas urusan

pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan

umum. Urusan pemerintahan absolut adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya

menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Urusan pemerintahan umum adalah Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. Urusan

pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah

Pusat, Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan pemerintahan konkuren

yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.

Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas

Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan

Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan

Urusan Pemerintahan yang Tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Urusan

Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar adalah Urusan

Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar.

Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi:

a. pendidikan;

b. kesehatan;

c. pekerjaan umum dan penataan ruang;

d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

Page 79: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-61

e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan

f. sosial

Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar

meliputi:

a. tenaga kerja;

b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;

c. pangan;

d. pertanahan;

e. lingkungan hidup;

f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;

h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

i. perhubungan;

j. komunikasi dan informatika;

k. koperasi, usaha kecil, dan menengah

l. penanaman modal;

m. kepemudaan dan olah raga;

n. statistik;

o. persandian;

p. kebudayaan;

q. perpustakaan; dan

r. kearsipan

Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi:

a. kelautan dan perikanan;

b. pariwisata;

c. pertanian;

d. kehutanan;

e. energi dan sumber daya mineral;

f. perdagangan;

g. perindustrian; dan

h. transmigrasi

Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan

a. Perencanaan

b. Keuangan

c. Kepegawaian

d. Pendidikan dan Pelatihan

Page 80: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-62

e. Penelitian dan Pengembangan

f. Fungsi penunjang lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan

Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan pembangunan Tahun 2016 di

Kabupaten Sumedang berdasarkan urusan pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

1. Urusan Pendidikan

a. Rata-rata lama sekolah 7,66 Tahun, artinya masih kurang dari target wajar dikdas

9 Tahun;

b. Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah 54% artinya masih rendah;

c. Jumlah guru PNS untuk saat ini lebih kurang 7.000 orang, tapi 5 tahun kedepan

lebih dari 1.000 orang akan pensiun, dan guru non PNS saat ini jumlahnya sudah

lebih dari 4.000 orang, perlu antisipasi untuk ketersediaan guru PNS;

d. Masih terdapat ruang kelas yang kondisinya rusak berat pada setiap jenjang

pendidikan;

e. Masih banyaknya sekolah yang belum terakreditasi pada setiap jenjang

pendidikan;

f. Belum optimalnya relevansi pendidikan dengan lapangan pekerjaan;

g. Belum meratanya sekolah jenjang sekolah menengah.

2. Urusan Kesehatan

a. Belum optimalnya pencapaian upaya kesehatan sesuai dengan SPM, Post DGs dan

RPJMD Bidang kesehatan;

b. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban pembiayaan

kesehatan sesuai target total coverage 2019;

c. Belum terpenuhinya jenis, kuantitas, kualitas, serta penyebaran sumberdaya

manusia kesehatan, dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi

ketenagaan kesehatan;

d. Masih kurang sarana pelayanan kesehatan yang terpenuhi standar pelayanan dari

sisi sarana, prasarana yang layak;

e. Masih belum optimalnya dukungan manajemen kesehatan terhadap peningkatan

upaya kesehatan secara menyeluruh;

f. Pembenahan sistem dan peningkatan pembiayaan jaminan kesehatan yang

bersumber APBD Provinsi dan APBD Kabupaten;

g. Masih terbatasnya peranan dunia swasta dalam pembangunan Kabupaten

Sumedang;

3. Urusan Lingkungan Hidup

a. Belum adanya regulasi di daerah dalam rangka optimalisasi Pengendalian,

Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup;

Page 81: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-63

b. Masih lemahnya pengendalian dan pengawasan dalam rangka optimalisasi

Pengendalian, Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup;

c. Kurangnya prasarana dan sarana dalam rangka perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup;

d. Belum optimalnya pengelolaan persampahan (regulasi, sarana dan prasarana,

SDM, dan metode);

e. Masih kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan lingkungan

hidup;

f. Masih lemahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

berkelanjutan;

g. Masih rendahnya tingkat keberhasilan reklamasi lahan eks galian tambang

mineral bukan logam dan batuan;

h. Belum adanya kelembagaan pengelolaan air limbah domestik;

i. Belum tersinergikannya program pengolahan sampah berbasis masyarakat.

4. Urusan Pekerjaan Umum

a. Belum optimalnya sinkronisasi dan integrasi program dan kegiatan lintas jenjang

dan lintas sektor dalam bidang infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi;

b. Masih terbatasnya area pelayanan Pemadam Kebakaran;

c. Belum memadainya sarana prasarana bidang ke-PU-an;

d. Masih rendahnya kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi;

e. Masih rendahnya kegiatan pemeliharaan untuk mempertahankan kondisi jalan

yang mantap;

f. Rendahnya peran serta masyarakat terhadap pemeliharaan infrastruktur bidang

sumber daya air, bidang kebinamargaan serta keciptakaryaan yang sudah

terbangun;

g. Belum selesainya optimalisasi kompensasi dampak pembangunan Waduk

Jatigede, berupa pembangunan jalan dan jembatan, infrastruktur dasar

penunjang (air minum, kesehatan, sanitasi dll);

h. Masih terkendalanya pembebasan lahan pembangunan DI Rengrang;

i. Belum tertatanya infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah proyek nasional,

antara lain akses interchange Jalan Tol Cisumdawu, jalan lingkar kawasan

pendidikan Jatinangor, jalan lingkar Waduk Jatigede dll.

5. Urusan Penataan Ruang

a. Masih lemahnya pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang;

b. Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan penataan ruang;

Page 82: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-64

c. Belum optimalnya sosialisasi peraturan penataan ruang (masyarakat dan

swasta);

d. Masih rendahnya kepedulian masyarakat akan pemanfaatan ruang, khususnya di

kawasan lindung (daerah resapan air, daerah rawan bencana, daerah hutan

lindung dll).

6. Urusan Perumahan

a. Belum terintegrasinya penanganan Rumah Tidak Layak Huni;

b. Belum adanya regulasi daerah penyediaan rumah bagi masyarakat

berpenghasilan rendah;

c. Masih rendahnya kebutuhan masyarakat akan hunian vertikal

(Rusunawa/Rusunami) di wilayah Jatinangor dan wilayah padat lainnya.

7. Urusan Pertanahan

a. Dalam melakukan data penggarap, sulit mendapatkan data yang akurat mengenai

lama penggarapan tanah dan luasnya, karena tidak ada bukti tertulis. Data

penggarapan hanya mengandalkan keterangan dari pihak desa;

b. Penyediaan lahan untuk pembangunan infrastruktur aparatur dan sarana umum

masih terkendala kriteria dan syarat dari pemohon yang tidak lengkap.

8. Urusan Perencanaan Pembangunan

a. Belum optimalnya sinergitas perencanaan pembangunan yang bersifat lintas

sektor, lintas jenjang dan lintas wilayah;

b. Belum optimalnya Integrasi perencanaan pembangunan antara program reguler

dengan program berbasis pemberdayaan dan program sektoral lainnya;

c. Masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia dan anggaran untuk

pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah;

d. Masih belum terbentuknya profesionalisme aparatur perencana akibat sistem

birokrasi yang belum mengacu kepada UU ASN;

e. Masih rendahnya implementasi dokumen perencanaan pembangunan;

f. Belum terbentuknya SIDA (Sistem Inovasi Daerah).

9. Urusan Pemuda dan Olah Raga

a. Masih terbatasnya anggaran dalam peningkatan sarana dan prasarana olah raga;

b. Masih rendahnya daya saing pemuda dalam memasuki dunia kerja dan juga

persaingan dengan pihak asing di era globalisasi dan pasar bebas;

c. Belum optimalnya peran serta dunia usaha dalam keberpihakan terhadap dunia

olahraga;

d. Masih rendahnya arah dan minat masyarakat terhadap olahraga prestasi;

e. Belum optimalnya kiprah lembaga kepemudaan.

Page 83: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-65

10. Urusan Penanaman Modal

a. Kurangnya dukungan infrastruktur yang memadai.

b. Belum adanya kepastian menyangkut kebijakan dan regulasi pro investasi.

c. Kurangnya SDM tenaga kerja lokal yang berkualitas.

d. Belum optimalnya kerjasama pembangunan investasi.

e. Masih terbatasnya sarana dan prasarana investasi termasuk data base yang

akurat.

f. Pelimpahan kewenangan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2009

tentang Pelimpahan Penandatanganan Perizinan dari Bupati kepada Kepala

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan dan proses persetujuan

prinsip dan Izin Lokasi di Kabupaten Sumedang dan Peraturan Bupati Nomor 55

Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2006 tentang

Pelimpahan Urusan Pemerintahan dari Bupati kepada Camat. Dalam pelaksanaan

pelayanan perizinan terjadi tumpang tindih kewenangan Karena adanya

kewenangan Kabupaten yang diambil oleh Kecamatan;

g. Sarana infrastruktur yang dimiliki Sumedang sebagai salah satu aspek dalam

peningkatan investasi masih kurang memadai;

h. Kemudahan usaha bagi UKM berupa pemberian izin gratis belum mendapat

respons sesuai dengan yang diharapkan dari para pelaku usaha.

11. Urusan Koperasi dan UKM

a. Sumber daya manusia pengelola dan pembina masih menjadi kendala dalam

pembinaan KUMKM;

b. Sebagian besar produk KUMKM belum mampu bersaing di pasaran yang lebih

luas, misalnya di tingkat regional dan nasional;

c. Kerjasama antara KUMKM dengan KUMKM dan lembaga-lembaga lain belum

dibangun dengan baik dalam rangka menghadapi akses pasar yang lebih luas dan

tantangan global dan peningkatan permodalan.

12. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Sehubungan dengan bergulirnya program penerapan e-KTP di Kabupaten

Sumedang, maka kegiatan program SIAK online dari Kecamatan terputus

sehingga pelayanan KK dan KTP dilaksanakan di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil. Tentunya hal ini mengakibatkan pelyanan menjadi terpusat di

Dinas;

b. Kegiatan penerapan e-KTP mengalami keterlambatan dari waktu yang telah

direncanakan karena adanya keterlambatan penyediaan perangkat dan jaringan

oleh pihak konsorsium, dimana sampai dengan akhir Desember 2011 baru

Page 84: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-66

berhsil dilakukan perekaman e-KTP sebanyak 42 %, sehingga untuk

penyelesaiannya diperlukan tambahan anggaran di tahun 2012;

c. Berkaitan dengan pemeliharaan database kependudukan, masih dirasakan

kesulitan mendapatkan data lahir dan mati.

13. Urusan Ketenagakerjaan

a. Jumlah kesempatan kerja yang tersedia tidak seimbang dengan jumlah angkatan

kerja;

b. Kompetensi sumber daya manusia/pencari kerja kurang memenuhi kebutuhan

pasar kerja;

c. Masyarakat/pencari kerja kurang memiliki jiwa wirausaha;

d. Kurangnya minat pencari kerja/masyarakat Sumedang untuk bekerja di luar

negeri yang dipengaruhi oleh informasi kekerasan yang terjadi terhadap TKI,

kultur budaya dan pola pikir;

e. Kurangnya pemahaman dunia industri/pengusaha terhadap peraturan

perundangan ketenagakerjaan;

f. Kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang pelatihan, baik Instruktur maupun

tenaga Kepelatihan;

g. Kurang memadainya tempat pelatihan maupun tempat praktek pelatihan atau

gedung pelatihan sudah tidak memadai lagi sehinga perlu adanya rehabilitasi.

14. Urusan Ketahanan Pangan

a. Masih diperlukan tambahan anggaran untuk cadangan pangan daerah untuk

mengatasi Dampak pembangunan waduk Jatigede

b. Masih terbatasnya dukungan anggaran untuk pengembangan lokasi desa mandiri

pangan.

c. Belum adanya Peraturan Bupati tentang Standar Pelayanan Minimum (SPM)

bidang pangan sehingga belum optimalnya pelaksanaan program /kegiatan

bidang ketahanan pangan yang mengacu pada SPM sesuai Peraturan Menteri

Pertanian RI Nomor: 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar

Pelayanan Minimum (SPM) bidang Ketahanan Pangan.

15. Urusan Pemberdayaan Perempuan

a. Masih rendahnya kualitas sumberdaya perempuan untuk berperan serta dalam

proses pembangunan.

b. Belum maksimalnya perlindungan perempuan dari tindak kekerasan

c. Belum maksimalnya perlindungan terhadap hak-hak anak

d. Rendahnya tingkat kesejahteraan yang harus dipenuhi anak.

Page 85: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-67

16. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

a. Partisipasi masyarakat yang ikut BKR rendah, hal ini disebabkan peran kader BKR

perlu ditingkatkan lagi dan terjadinya pergeseran paradigma dari kelompok BKR

kepada Kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja;

b. Konselor sebaya yang terlatih masih rendah;

c. Tingkat partisipasi keluarga yang memiliki balita, remaja dan anggota keluarga

lansia masih rendah;

d. Kurangnya tenaga penyuluh KB (1 penyuluh KB membina 3-4 Desa/Kelurahan),

idealnya 1 penyuluh KB membina 1-2 Desa/Kelurahan.

17. Urusan Perhubungan

a. Prasarana dan fasilitas perhubungan yang tidak sebanding antara kebutuhan

dengan alokasi penyediaan, sehingga mengakibatkan kualitas pelayanan yang

diberikan terhadap masyarakat untuk pelayanan prasarana dan fasilitas

perhubungan kurang optimal;

b. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi bidang

perhubungan serta bidang teknis operasional lainnya;

c. Masih rendahnya pencegahan dan penertiban parkir illegal, terminal illegal, dan

kendaraan yang tidak layak jalan;

d. Masih rendahnya pemeliharaan dan kelengkapan sarana prasarana lalu lintas;

e. Masih rendahnya pengendalian kendaraan dengan tonase berlebih dan tidak

sesuai dengan kelas jalan.

18. Urusan Komunikasi dan Informatika

a. Belum optimalnya sarana pendukung pelaksanaan tugas seperti kendaraan baik

roda 4 roda 2, misalnya mobil unit keliling;

b. Belum tersedianya prasarana dan sarana pokok penunjang yang mendasar

sarana prasarana komunikasi dan informatika berupa. Lokal Area Network

(LAN), berfungsinya Wide Area Network (WAN), Internet, Web Site;

c. Terbatasnya sumber daya manusia dengan kompetensi bidang komunikasi

maupun informatika dalam teklnis kegiatan penerangan dan TIK;

d. Belum optimalnya penyampaian informasi pembangunan secara menyeluruh dan

masih adanya berita hoax yang meresahkan masyarakat.

19. Urusan Kesbangpoldagri

a. Belum Optimalnya kinerja satuan Linmas pada sistem keamanan lingkungan baik

di Desa/Kelurahan;

b. Belum Optimalnya keterampilan satuan Linmas dalam penanggulangan bencana;

Page 86: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-68

c. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat dalam mengantisipasi suatu kejadian

bencana;

d. Masih rendahnya pemahaman sebagian aparatur desa/kelurahan terhadap

mengantisifasi suatu kejadian yang dapat mengakibatkan perpecahan bangsa;

e. Masih belum optimalnya Komunitas Intelejen Daerah (Kominda)dalam

membangun sistem kerja;

f. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota

Satuan Polisi Pamong Praja, terutama berkaitan dengan pengetahuan dan

keterampilan anggota Satuan Polisi Pamong Praja seperti keterampilan tekni ke-

Satpol PP-an serta pengetahuan dan wawasan tentang Peraturan/hukum

termasuk Peraturan Daerah;

g. Rekuitmen Anggota Satuan Polisi Pamong Praja masih belum sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja

pasal 16;

h. Terbatasnya sarana prasarana penunjang penyelenggaraan urusan ketentraman

dan ketertiban umum seperti : kurangnya mobil patroli, peralatan kantor dan

anggaran untuk melaksanakan kegiatan monitoring penegakan Perda serta tugas

lain, sehingga kinerja Satpol PP belum bisa optimal dalam pelaksanakan tugas

penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

i. Regulasi Ketentraman dan Ketertiban yang tertuang dalam Peraturan Daerah

Nomor 1 Tahun 1988 Tentang K-3 diperlukan revisi karena sudah kurang relevan

dengan kondisi sekarang.

20. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

a. Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan desa, pembangunan pedesaan dan

pemberdayaan masyarakat, secara umum belum menunjukan kinerja optimal

mengingat kapasitas SDM belum merata.

b. Masih adanya sebagian masyarakat perdesaan yang merasakan ketergantungan

terhadap program pemerintah baik dalam hal aktivitas ekonominya maupun

penopang kehidupannya.

c. Kinerja pembangunan masyarakat desa masih lamban terutama bidang ekonomi

dan teknologi terlebih bagi masyarakat yang bermukim di wilayah yang jauh dari

perkotaan.

21. Urusan Sosial

a. Tidak imbangnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial dengan

penyiapan kegiatan yang didanai oleh APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten

Sumedang;

Page 87: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-69

b. Pelayanan kesejahteraan sosial kurang didukung oleh data yang valid dan

uptodate, sehingga perkembangan kualitas sasaran pelayanan kurang terpantau;

c. Pelayanan kesejahteraan sosial belum terlaksana secara terintegrasi antara

pemerintah, masyarakat, stakeholders dan dunia usaha, sehingga pelayanan

kurang efektif;

d. Belum adanya tempat pelayanan sosial penyandang tuna susila ,orang

gila,retadansi,anak nakal korban narkoba, eks narapidana, dan rumah singgah;

e. Belum seluruhnya kecamatan terdapat wahana kesejahteraan sosial berbasis

masyarakat;

f. Belum terpenuhinya bantuan permakanan klien panti sosial.

22. Urusan Kebudayaan

a. Kurangnya SDM yang berpotensi dalam pengelolaan keragaman budaya

khususnya kegiatan kepurbakalaan dan sejarah;

b. Kurangnya program/kegiatan yang menggali potensi kebudayaan khususnya

budaya Sunda;

c. Kurangnya sarana dan prasara yang menunjang untuk kegiatan lapangan dalam

rangka pendataan dan perdokumentasian cagar budaya, sehingga kegiatan

tersebut belum maksimal dilaksanakan.

23. Urusan Pariwisata

a. Masih terbatasnya partisipasi dalam kegiatan event pameran yang lebih strategis

terutama diluar nusantara (level internasioanal);

b. Masih kurangnya kesadaran dan pengertian dari para pengusaha jasa dan sarana

pariwisata untuk mewadahi diri dalam suatu organisasi/asosiasi yang dapat

dijadikan mitra pemerintah dalam upaya pengembangan kepariwisataan.

24. Urusan Statistik

a. Perlu adanya komitmen bersama untuk penyelenggaraan urusan statistik dalam

setiap sektor;

b. Kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur, sehingga tidak seluruh

program dan kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

25. Urusan Kearsipan

a. Kurangnya Kualitas SDM terhadap cara penataan arsip yang tertib dan benar;

b. Kurangnya perhatian pimpinan akan pentingnya arsip;

c. Sarana dan Prasarana Arsip yang diperlukan untuk penataan arsip kurang

memadai.

26. Urusan Perpustakaan

a. Koleksi (jumlah) bahan pustaka perpustakaan daerah dan perpustakaan keliling

masih terbatas;

Page 88: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-70

b. Minimnya koleksi bahan pustaka berbahasa Sunda;

c. Koleksi bahan pustaka untuk anak-anak masih sedikit;

d. Tidak ada fasilitas internet untuk pengunjung (anggota perpustakaan);

e. Terbatasnya sarana pendukung perpustakaan keliling/mobil pusling.

27. Urusan Perikanan

1) DAK Kelautan dan Perikanan dengan realisasi mencapai 52,70% dan penunjang

DAK Kelautan dan Perikanan dengan realisasi mencapai 87,60% hal ini

diakibatkan oleh :

a. Pada pertengahan pelaksanaan kegiatan ada beberapa pekerjaan pengadaan

fisik/ barang mengalami perubahan judul sehingga mengakibatkan

keterlambatan capaian realisasi akhir kegiatan.

b. Ada dua pekerjaan fisik yang diberhentikan pelaksanaannya di perubahan

anggaran, mengingat kecil kemungkinan waktu selesai pekerjaan tidak dapat

selesai tepat waktu sesuai SPK.

c. Ada empat pekerjaan yang sudah mendapat SPM diakhir tahun anggaran,

namun SP2Dnya ditunda dan dianggarkan kembali pada tahun anggaran

2017

2) belum optimalnya dukungan anggaran untuk budidaya ikan hias di kelompok

penangkar ikan hias (pemijahan/pendederan), disamping masih terbatasnya

jumlah kelompok tani yang dapat mengembangkan dan meningkatkan produksi

ikan hias.

3) masih rendahnya kelompok pembudidaya ikan yang mengembangkan induk ikan

sebagai bakalan benih ikan, sehingga perlu difasilitasi pengembangan induk ikan

di Kelompok Usaha Pembenihan Rakyat (UPR); disamping itu tingkat produksi

benih ikan di UPTD Balai Benih Ikan dan kelompok UPR mengalami penurunan

karena gangguan bencana longsor, banjir dan gangguan lingkungan kesehatan

lingkungan ikan.

4) Kegiatan dengan kode rekening belanja hibah barang kepada masyarakat,

realisasi fisik maupun keuanganya terganggu karena ada perubahan aturan

penyerahan hibah barang kepada kelompok tani yang Berbadan Hukum

Indonesia (BHI).

5) Belum adanya kajian tentang pemanfaatan perairan Waduk Waduk Jatigede

untuk perikanan, sehingga tidak terkendalinya kelompok-kelompok

pembudidayaan ikan seperti jaring tancap dan penangkapan ikan menggunakan

jaring dengan ukuran kecil.

6) Belum adanya sistem pemasaran yang baik dan diversivikasi prodak olahan hasil

tangkapan ikan di wilayah jatigede.

Page 89: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-71

28. Urusan Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, perkebunan dan Peternakan)

1. Produktivitas padi (GKG) mengalami peningkatan sebesar 4,90 % pada dari tahun

2015 namun secara keseluruhan, pencapaian target peningkatan produksi padi

2% pertahun dari target awal belum terealisasi dikarenakan berkurangnya

luasan lahan sebagai dampak konversi lahan sawah untuk pembangunan Waduk

Jatigede dan Jalan Tol Cisundawu dari tingkat produktivitas . Diperlukan

dukungan dana untuk peningkatan produksi padi melalui pencetakan sawah

baru, meningkatkan indeks produksi melalui pembangunan jides, pengembangan

bibit/benih unggul, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), dan

meningkatkan kesuburan lahan pertanian.

2. Pencapaian produksi palawija 2% per tahun belum terealisasi secara optimal han

ini terjadi karena penurunan produktiviitas pada tanaman kedelai, kacang hijau

dan ubi jalar; dan menurunnya luas tanam jagung, kacang tanah, kacang gondolo

dan kedelai yang ditanam pada areal persawahan.

3. Pada Tahun 2016 Sebagian besar pagu anggaran dinas bertumpu pada hibah

barang. Kegiatan yang mempunyai kode rekening belanja hibah barang kepada

masyarakat, realisasi fisik maupun keuanganya terganggu, karena ada perubahan

aturan penyerahan hibah barang kepada kelompok tani. Pada awal tahun

Anggaran diharuskan kelompok tani penerima hibah barang harus Berbadan

Hukum Indonesia (BHI). Namun pada pertengahan tahun aturan tersebut

direvisi, bahwa kelompok tani penerima hibah barang cukup dengan Surat

Keterangan Terdaftar (SKT) dari Bupati.

4. Realisasi indikator persentase peningkatan produksi susu belum mencapai target

yang diharapkan, hal ini karena terjadi penurunan populasi sapi perah. Jumlah

ternak sapi perah yang telah memproduksi susu pada tahun 2016 sebanyak 6.105

ekor dari jumlah populasi sapi perah sebanyak 6.861 ekor.

5. Realisasi indikator kinerja program untuk persentase sarana dan prasarana Pasar

Hewan Regional masih 0% dari target 10%. Hal ini karena belum adanya

dukungan anggaran baik dari daerah maupun pusat untuk pembangunan

prasarana dan sarana Pasar Hewan Regional.

6. Masih kurangnnya sarana prasarana dan infrastruktur lainnnya untuk

pengolahan hasil bidang perkebunan untuk meningkatkan kualitas dan mutu

hasil perkebunan.

29. Urusan Kehutanan

a. Belum terakomodirnya permintaan bibit yang cukup tinggi dari masyarakat.

Page 90: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-72

b. Perlu adanya revisi Detail Enggeneering Design (DED) Tahura Gunung Kunci dan

Gunung Palasari untuk mengoptimalkan pembangunan Tahura Gunung Kunci

dan Gunung Palasari.

c. Masih Terbatasnya dukungan anggaran pengembangan Tahura Gn. Kunci dan Gn.

Palasari.

30. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral

a. Belum tersedianya regulasi Penciptaan dan Pemanfaatan Energi Alternatif;

b. Masih belum optimalnya upaya-upaya pengembangan teknologi tepat guna

dalam penciptaan energi alternatif di perdesaan;

c. Belum optimalnya sosialisasi dan penyuluhan akan pentingnya energy

alternative kepada masyarakat;

31. Urusan Perindustrian

a. Masih banyak pengusaha kecil yang belum terbina;

b. Kurangnya volume bimbingan dan penyuluhan industri;

c. Penguasaan teknologi produksi kurang.

32. Urusan Perdagangan

a. Terbatasnya anggaran untuk pembinaan kelompok pedagang;

b. Proses perijinan yang dikelola dinas lain mengakibatkan data para pelaku usaha

perdagangan baik yang PDN maupun PLN yang tersedia tidak lengkap;

c. Belum terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana UPTD Pasar;

d. Belum memadainya insfratruktur pasar tradisional yang refresentatif;

e. Masih belum tertatanya tempat berusaha/kebutuhan akan kios/los baik di Pasar-

pasar Pemda maupun Pasar Desa;

f. Masih kurangnya pengetahuan manajerial para pengelola pasar pemda maupun

pasar desa.

g. Pedagang Kaki Lima yang belum tertata/semerawut;

h. Belum terpenuhinya sarana dan prasarana penanggulangan sampah;

i. Program kegiatan Kebutuhan Pokok Masyarakat (KEPOKMAS) tidak

dilaksanakan karena pemasok komoditi beras, minyak dan gula telah ditetapkan

oleh tingkat Provinsi.

33. Urusan Ketransmigrasian

Tahun 2015 penduduk asal genangan Waduk Jatigede yang mengikuti

transmigrasi sebanyak 16 KK dengan tujuan lokasi transmigrasi yaitu :

1. Kabupaten Poso sebanyak 5 KK 18 jiwa;

2. Kabupaten Buton Utara sebanyak 6 KK 21 jiwa;

3. Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 6 KK 21 jiwa.

Page 91: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page II-73

Tidak ada permasalahan program di pemukiman transmigrasi, hanya saja ada

1 KK yang kembali dari Kabupaten Buton Utara.

Page 92: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Kondisi perekonomian Kabupaten Sumedang Tahun 2015 berikut

karakteristiknya, estimasi pertumbuhan ekonomi Tahun 2016, serta proyeksi

perekonomian Tahun 2017-2018 dapat digambarkan melalui Rancangan Kerangka

Ekonomi Daerah yang juga merupakan penjelasan atas analisis statistik perekonomian

daerah. Berdasarkan gambaran kerangka ekonomi daerah tersebut, maka disusun

berbagai prioritas pembangunan, pengambilan kebijakan untuk menghadapi tantangan

dan penyelesaian masalah pembangunan agar arah pembangunan daerah Tahun 2018

dapat dicapai sesuai dengan sasaran program dan kegiatan yang ditetapkan. Pada sisi

lain, perkiraan sumber-sumber pendapatan dan besaran pendapatan dari sektor-sektor

potensial merupakan dasar kebijakan anggaran untuk mengalokasikan perencanaan

anggaran berbasis kinerja secara efektif dan efisien.

3.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

3.1.1. Perkembangan dan Arah Perekonomian Dunia

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh IMF sebagaimana pada Tabel 3.1, bahwa

perekonomian global pada Tahun 2016-2018 masih melambat yang disebabkan oleh

perlambatan ekonomi China, rendahnya harga komoditas, serta gejolak geopolitik masih

mempengaruhi perekonomian dunia. Selain itu, ketidakpastian ekonomi, politik, dan

kelembagaan terkait Brexit akan berdampak bagi menurunnya aliran uang dan

perdagangan Inggris dengan seluruh Kawasan Eropa, serta memberi konsekuensi negatif

bagi kondisi makro ekonomi global. Hal ini menyebabkan lambatnya perbaikan ekonomi

yang berimplikasi pada pelemahan perdagangan global dan inflasi yang tetap rendah.

Tabel 3.1. Pertumbuhan Ekonomi Dunia Menurut IMF (%)

Kelompok Negara

Realisasi Estimasi Proyeksi 2015 2016 2017 2018

Dunia 3,2 3,1 3,4 3,6 Negara Maju 2,1 1,6 1,9 2,0 Amerika Serikat 2,6 1,6 2,3 2,5 Kawasan Eropa 2,0 1,7 1,6 1,6 Jepang 1,2 0,9 0,8 0,5

Negara Berkembang 4,1 4,1 4,5 4,8 China 6,9 6,7 6,5 6,0 India 7,6 6,6 7,2 7,7 ASEAN-5 4,8 4,8 4,9 5,2 Amerika Latin dan Karibia 0,0 -0,7 1,2 2,1 Sub Sahara Afrika 3,4 1,6 2,8 3,7

Sumber : World Economic Outlook, Januari 2017

Page 93: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-2

Pemulihan ekonomi negara-negara berkembang dan moderasi pertumbuhan

negara-negara maju masih akan terjadi sepanjang Tahun 2016-2018. Pertumbuhan

kawasan ASEAN pada Tahun 2016 hingga 2018 cenderung moderat. Kondisi ini

dipengaruhi oleh penguatan perekonomian Filipina dan Thailand serta perlambatan

ekonomi Indonesia, Malaysia, Singapore dan Vietnam. Investasi di bidang infrastruktur

oleh pemerintah berkontribusi besar bagi perekonomian negara-negara seperti

Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Tabel 3.2. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Tenggara Menurut ADB (%)

Negara 2017 2018

Brunei Darussalam 1.0 2.5

Cambodia 7.1 7.1

Indonesia 5.1 5.3

Lao People’s Democratic Republic 6.9 7.0

Malaysia 4.4 4.6

Myanmar 7.7 8.0

Philippines 6.4 6.6

Singapore 2.2 2.3

Thailand 3.5 3.6

Viet Nam 6.5 6.7

Average 4.8 5.0

Sumber : : Asian Development Outlook 2017

Sebagaimana Tabel 3.2 Asian Development Bank (ADB) memprediksi

perekonomian di beberapa kawasan pada Tahun 2017-2018 tidak banyak mengalami

perubahan, khususnya di kawasan Asia. Indonesia sebagai Negara dengan perekonomian

terbesar di kawasan Asia Tenggara akan tumbuh moderat sepanjang Tahun 2016. Hal ini

disebabkan oleh perbaikan iklim usaha, investasi di bidang infrastruktur yang lebih

tinggi, dan kebijakan tax amnesty serta pemotongan anggaran pemerintah pada semester

II Tahun 2016. ADB memperkirakan pertumbuhan yang lebih tinggi pada Tahun 2017

dan 2018, seiring dengan membaiknya ekonomi negara-negara maju serta harga

komoditas global dan permintaan domestik yang lebih tinggi. Secara umum, diperkirakan

pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi

negara di Kawasan Asia Tenggara.

Page 94: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-3

3.1.2 Perkembangan dan Arah Kebijakan Ekonomi Nasional

Di tengah perekonomian global yang cenderung melambat, Indonesia justru

berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya yang cukup tinggi. Pada triwulan

III Tahun 2016 pertumbuhan PDB Indonesia tercatat sebesar 5,1% (y-o-y), lebih tinggi

dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 4,8%.

Pertumbuhan tersebut utamanya berasal dari pengeluaran konsumsi (tumbuh 5,0%),

dan pengeluaran investasi (tumbuh 4,1%). Sementara itu, pengeluaran pemerintah

mengalami penurunan, karena adanya kebijakan penghematan belanja pemerintah.

Peran pengeluaran konsumsi (53,8%) dan investasi (31,6%) merupakan yang terbesar

dibandingkan kelompok pengeluaran lainnya, sehingga keduanya menjadi penggerak

utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III Tahun 2016. Tanpa adanya

pemotongan anggaran, pertumbuhan PDB Indonesia Tahun 2016 diperkirakan akan

mencapai 5,1%, di atas target pertumbuhan yang ditetapkan Pemerintah sebesar 5,0%.

Laju pertumbuhan tertinggi diharapkan berasal dari pengeluaran Pemerintah (5,8%),

investasi (5,3%), dan pengeluaran konsumsi (5,1%). Sementara untuk ekspor dan impor

diperkirakan masih akan terkontraksi, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar

( -1,1%) dan (-0,9%).

Di Tahun 2017, harga komoditas dan energi diperkirakan mulai membaik serta

perekonomian global yang mulai pulih diperkirakan akan memberikan dampak positif

bagi perekonomian Indonesia. Kinerja perdagangan Indonesia diperkirakan akan mulai

mencatatkan pertumbuhan yang positif, dimana pertumbuhan ekspor di Tahun 2017

diperkirakan sebesar 2,2% sementara pertumbuhan impor mencapai 3,1%. Sumber

pertumbuhan ekonomi Indonesia di Tahun 2017 diperkirakan masih berasal dari

permintaan domestik yaitu sisi pengeluaran konsumsi, investasi, dan pengeluaran

Pemerintah, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 5,2%, 5,9%, dan 6,1%.

Secara keseluruhan, pertumbuhan PDB Indonesia dalam skenario baseline

diperkirakan sebesar 5,2% di Tahun 2017, dimana angka ini tanpa memperhitungkan

resiko global dan domestik. Namun demikian, mengingat cukup kuatnya resiko ekonomi

ke depan yang berasal dari resiko global dan domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia

diperkirakan akan terkoreksi dari skenario dasar. Sementara itu, resiko ekonomi global

dan domestik yang tidak diantisipasi oleh kebijakan yang tepat akan dapat memberikan

dampak terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia

Adapun ditahun 2018, target pertumbuhan ekonomi nasional berada pada 6,1%

yang menitikberatkan pada pertumbuhan konsumsi dan investasi. Kebutuhan investasi

mencapai Rp. 5.079 Trilyun dihadapkan mampu mendorong dan menjadi penggerak

pertumbuhan ekonomi nasional. Konsumsi pemerintah diperkirakan masih akan relatif

Page 95: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-4

terbatas seiring ruang fiskal yang sempit, dan prioritas pada alokasi belanja modal.

Sementara itu kinerja ekspor masih terbatas seiring dengan lemahnya ekonomi global

dan stagnannya harga komoditas. Namun, ekspor jasa akan meningkat, terutama

didorong oleh peningkatan pariwisata. Impor akan tumbuh lebih cepat dari ekspor,

seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan domestik.

Tabel 3.3. Pertumbuhan PDB Indonesia dari Sisi Pengeluaran (persen, y-o-y)

Komponen 2015 2016* 2017* 2018**

PDB 4,8 5,1 5,2 6,1

Pengeluaran Konsumsi 5,0 5,1 5,2 5,4

Investasi 5,1 5,3 5,9 8,0

Pengeluaran Pemerintah 5,4 5,8 6,1 3,2 Ekspor -2,0 -1,1 2,2 2,0

Impor -5,8 -0,9 3,1 2,5 Sumber: BPS dan Oxford Economics(2017), Bappenas (2017) Keterangan: *) angka baseline, sebelum memperhitungan resiko global dan domestik, BPS dan Oxford Economics

**) angka Hasil Simulasi Kedeputian Bidang Ekonomi Bappenas

Dari sisi domestik, penerimaan perpajakan dan penghematan anggaran

berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, kondisi

fiskal yang ada menyebabkan terbatasnya ruang bagi pemerintah untuk memberikan

stimulus pada perekonomian di masa yang akan datang. Sementara itu adanya pengaruh

eksternal seperti kebijakan pemerintah RRT untuk mengerem laju pertumbuhan

ekonominya akan memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Begitu juga dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Amerika Serikat,

seiring dengan terpilihnya Trump menjadi presiden AS.

Dari sisi produksi, untuk memenuhi peningkatan permintaan domestik, industri

pengolahan, perdagangan, dan jasa-jasa harus tumbuh lebih cepat. Sektor konstruksi dan

transportasi diharapkan tumbuh lebih cepat seiring dengan masih besarnya belanja

infrastruktur pemerintah dan peningkatan investasi secara umum. 5 sektor utama yang

diharapkan sebagai penghela pertumbuhan ekonomi adalah:

1. Industri pengolahan, terutama nonmigas

2. Pertanian

3. Perdagangan

4. Konstruksi

5. Informasi dan Komunikasi

Sementara 2 sektor prioritas yang akan ditingkatkan peranannya adalah sektor

pariwisata dan sektor jasa keuangan.

Page 96: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-5

Tabel 3.4. Capaian dan Target Pembangunan Nasional (2015-2018)

Target

Pembangunan

2015 2016 2017 2018

Realisasi Realisasi Target RPJMN

UU APBN 2017

Target RPJMN

Target Revisi

Pertumbuhan

Ekonomi 4,79% 5,0% 7,1% 5,1% 7,5% 6,1%

Tingkat Pengan

gguran Terbuka

(TPT)

6,18%

(Agustus) 5,61% 5,0-5,3% 5,6% 4,6-5,1% 5,3-5,5%

Tingkat

Kemiskinan

11,13%

(September)

10,60% (target

realisasi)

8,5–9,5% 10,5% 7,5-8,5% 9,0-10,0%

Gini Rasio

(Realisasi perio

de maret)

0,408 0.397 0,38 0,39 0,37 0,38

IPM - 70,1 - 70,1 - 70,1

Sumber : Bappenas (2017)

Mengingat tantangan perekonomian baik di tingkat global maupun regional yang

dirasa lebih berat di tahun mendatang, sementara target pembangunan jangka menengah

(RPJMN) masih lebih tinggi maka dilakukan revisi target agar lebih rasional.

Pertumbuhan ekonomi yang pada tahun 2018 diprediksi mencapai 7,5% direvisi menjadi

6,1%. Tingkat pengangguran yang ditargetkan bisa berada di bawah 5,1% menjadi 5,3

hingga 5,5%. Hal yang sama terjadi untuk kemiskinan yang semula ditargetkan pada

RPJMN berada pada kisaran 7,5-8,5%, dikoreksi menjadi 9-10%. Target gini ratio yang

menjadi ukuran ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat pun berubah dari 0,37

menjadi 0,38. Hal ini akan berdampak pada target indikator makro ekonomi di level

provinsi dan kabupaten/kota.

3.1.3 Perkembangan dan Arah Kebijakan Ekonomi Regional Jawa Barat

Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat hingga Tahun 2015 masih berada

di atas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu mencapai 5,03% dibandingkan

pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada 4,8%. Demikian pula untuk capaian

Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mampu mencapai 5,76% sementara laju

pertumbuhan ekonomi nasional hanya mencapai 5,1% di tahun yang sama. Seiring

dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan nasional, Jawa Barat juga

memproyeksikan akan terjadi akselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada

Tahun 2017 dan 2018. Hal ini dimungkinkan mengingat Jawa Barat masih berkontribusi

besar terhadap perekonomian nasional dengan ukuran perekonomian (economy size)

yang besar, juga jumlah penduduk terbesar, dan aktivitas perekonomian masyarakat

yang tinggi dengan dukungan akses yang cukup lengkap.

Page 97: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-6

Hingga triwulan III Tahun 2016, laju pertumbuhan ekonomi terbesar dari

lapangan usaha perekonomian Jawa Barat ada pada lapangan usaha informasi dan

komunikasi (tumbuh sebesar 13,66%), lapangan usaha transportasi dan pergudangan

serta lapangan usaha jasa keuangan dan transportasi - 12,99% dan 10,25%. Dilihat dari

sisi pengeluaran, peningkatan kinerja terjadi pada hampir seluruh komponen, Ekspor

Barang dan Jasa tumbuh sebesar 13,08%; Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit

Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 6,11%; Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT)

sebesar 5,90% dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,00%, dan

Perubahan Inventori sebesar 3,75%.

Menurut Data dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (2016),

akselerasi pembangunan ekonomi di Jawa Barat begitu penting karena dari sisi geografis,

Provinsi Jawa Barat berdekatan dengan Provinsi DKI Jakarta yang merupakan pusat

pemerintah dan ekonomi nasional sehingga dapat dijadikan sebagai pusat pasar,

keuangan dan permodalan, serta pengembangan teknologi. Sedangkan, dari sisi ekonomi,

Provinsi Jawa Barat merupakan penyumbang ekonomi terbesar ketiga (14,30%) setelah

Provinsi DKI Jakarta (16,32%) dan Jawa Timur (14,68%). Selain itu, Jawa Barat juga

memiliki keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM), tidak hanya jumlah yang besar yang

akan menjadi faktor produksi dan pasar potensial, namun kualitas SDM juga cukup

unggul dengan ditunjang oleh banyaknya perguruan tinggi baik negeri maupun swasta

yang berkualitas di Jawa Barat. Secara lengkap, gambaran indikator ekonomi makro

Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4. Realisasi dan Proyeksi Indikator Makro Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 – 2018

NO INDIKATOR LKPJ 2015

LKPJ 2016

TARGET 2017

TARGET 2018

1. a. Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 46.709.6 47.379,4 48.366,9 49.169,7 b. Laju Pertumbuhan Penduduk

(%) 1,47 1,43 - -

2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,06 (5,04)

5,67 6,3 – 6,9 6,4 – 7,0

3. Inflasi (%) 2,73 2,75 4,0 – 5,0 4,0 – 5,0 4. Nilai PDRB per Kapita (adhb)

(Rp Juta) 32,64 34,88 26,00–28,00 28,00–30,00

5. Rasio Penduduk Miskin terhadap Jumlah Penduduk (%)

9,57 8,77 5,00 – 4,10 5,00 – 4,10

6. Laju Pertumbuhan Investasi (adhb)(%)

29,53 7,65 - -

7. Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

8,72 8,89 7,00 – 6,50 6,50 - 6,00

8. Nilai Investasi/ PMTB (adhb)(Rp.Triliun)

396,36 (382,99)

412,30 267,2–287,2 315,3–335,3

Sumber: Rancangan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018

Pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke Jawa Barat selama dua

tahun terakhir menurun. Namun pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) terus

Page 98: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-7

meningkat khususnya ke sektor industri pengolahan. Provinsi Jawa Barat merupakan

salah satu tujuan investasi utama dengan pangsa terhadap nasional untuk PMA mencapai

20,4% dan PMDN mencapai 14,1%.

Tabel 3.5. Target Indikator Makro Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 – 2018

No INDIKATOR SATUAN TARGET ASUMSI

2017-2018 2016 2017 2018

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Persen 6,3 – 6,9 6,3 – 6,9 6,4 – 7,0 5,76 - 6,07

2. Tingkat Pengangguran Terbuka

Persen 7,50 – 7,00 7,00 – 6,50 6,50 – 6,00 8,72 - 8,86

3. Angka Kemiskinan Persen 5,90 – 5,00 5,00 – 4,10 5,00 – 4,10 8,3 - 8,8 4. Gini Ratio Poin 0,36 – 0,35 0,35 – 0,34 0,34 – 0,33 0,4 - 0,41

Sumber: Bappeda Prov. Jabar, 2017

Dengan asumsi tidak ada perubahan drastis pada kondisi perekonomian global

dan nasional, maka pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di Tahun 2017 dan 2018 akan

berada di kisaran 5,76% hingga 6,07%. Tingkat inflasi berada di angka 3,3% hingga 3,7%.

tingkat pengangguran terbuka diprediksi akan berkurang menjadi 8,72% pada Tahun

2017 dan 8,86% di Tahun 2018. Kemiskinan juga diprediksi akan mengalami penurunan

di Tahun 2017 dan 2018 pada kisaran 8,3% - 8,8%. Namun demikian, kesenjangan

distribusi pendapatan masyarakat masih diprediksi akan mengikuti tren nasional yang

diukur dengan indeks gini di kisaran 0,40 - 0,41.

3.1.4 Kondisi Ekonomi Daerah dan Perkiraan Tahun 2018

Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2015 mencapai 5,23%,

sedangkan pada Tahun 2014 sebesar 4,84%. Percepatan laju pertumbuhan disebabkan

oleh tumbuhnya sektor informasi dan komunikasi, sektor konstruksi, dan sektor jasa,

khususnya jasa pendidikan dan jasa kesehatan yang mampu tumbuh di atas 10%.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi sektor yang

memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Sumedang, diikuti oleh

industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor (Gambar

3.1). Namun demikian, laju pertumbuhan sektor pertanian paling lambat dibandingkan

sektor lainnya, bahkan pada Tahun 2015 berada pada pertumbuhan negatif. Sementara

sektor lain yang berkontribusi besar dapat tumbuh hingga mencapai 2 digit. Hal ini

mengindikasikan bahwa sektor pertanian yang berada di hulu masih tertinggal dalam

penciptaan nilai tambah dan daya saingnya, sementara di bagian hilir baik di sektor

perdagangan komoditas pertanian maupun di sektor industri pengolahan hasil pertanian

sudah memiliki margin keuntungan yang lebih besar. Namun demikian peran sektor

pertanian bagi Kabupaten Sumedang masih memiliki peran strategis mengingat

Page 99: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-8

banyaknya masyarakat yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber

pendapatan rumah tangga. Adanya guncangan pada sektor pertanian dapat berdampak

pada perlambatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang. Salah satu fenomena

terjadinya El Nino yang berkepanjangan di Tahun 2015 telah memicu kenaikan harga

bahan pokok yang menyebabkan peningkatan inflasi dan penurunan daya beli

masyarakat.

Sumber: Bappeda Kabupaten Sumedang, 2016

Gambar 3.1. Kontribusi dan pertumbuhan Sektor Usaha terhadap PDRB Kabupaten Sumedang Tahun 2015 (Persen)

Kontributor terbesar bagi PDRB Kab. Sumedang pada Tahun 2015 masih sama

dengan tahun sebelumnya, yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, Sektor

industri pengolahan, dan Sektor perdagangan. Laju pertumbuhan tercepat didominasi

oleh sektor informasi dan komunikasi, sektor konstruksi, dan sektor jasa, khususnya Jasa

kesehatan dan kegiatan sosial, dan jasa pendidikan. Sektor pertanian, kehutanan dan

-4,67

0,86

5,46

-3,88

2,88

15,46

3,67

8,16

5,30

17,98

8,47

9,22

7,22

4,23

12,90

10,79

9,66

20,66

0,11

18,49

0,30

0,03

10,16

16,46

5,25

4,31

2,91

4,13

1,61

0,08

6,84

5,92

1,08

1,67

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,…

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran;…

Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan,…

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa lainnya

Kontribusi dan pertumbuhan Sektor Usaha terhadap PDRB Kab. Sumedang Tahun 2015 (Persen)

Kontribusi Pertumbuhan

Page 100: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-9

perikanan meskipun masih menjadi kontributor terbesar namun tumbuh sangat lambat

bahkan pada Tahun 2015 mengalami perlambatan hingga mencapai (-4,67%).

Perlambatan ini berdampak tidak hanya pada penurunan kegiatan usaha di sektor

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, namun juga pada kesejahteraan para pelaku usaha

di sektor tersebut.

Hasil kajian LP3E Unpad (2016), menyatakan bahwa tidak seluruh sektor utama

bisa dijadikan target kebijakan bagi peningkatan kesejahtaraan masyarakat (utamanya

adalah untuk peningkatan kesempatan kerja dan penurunan kemiskinan), hanya ada 2

sektor yang bisa menurunkan tingkat kemiskinan di Kabupaten sumedang, yaitu sektor

pertanian dan sektor perdagangan .

Tahun 2015 diperkirakan menjadi titik balik dari perlambatan ekonomi baik di

tingkat global, nasional, regional Jawa Barat, juga bagi Kabupaten Sumedang. Oleh karena

itu diproyeksikan pada Tahun 2017 dan 2018 kondisi perekonomian di Kabupaten

Sumedang akan mengikuti perkembangan perekonomian yang kembali meningkat. Laju

perekonomian Kabupaten Sumedang di Tahun 2015 sudah lebih baik jika dibandingkan

perekonomian nasional maupun regional Jawa Barat.

Tabel 3.6. Indikator Ekonomi Makro Kabupaten Sumedang 2014-2018 Berdasarkan Target RPJMD Tahun 2014-2018

No Indikator 2014 2015 2016 2017 2018

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

4,87 (4,70)*

5,05 (5,23)*

5,24 (4,9 – 5,4)**

5,42 (5,1 – 5,6)**

5,60 (5,3 – 5,8)**

2. PDRB (adhb) (Milyar Rupiah)

15.885,24 (22.344,05)*

16.846,75 (24,827,97)*

17.808,27 (26,019,00)**

18.769,78 (27,369,89)**

19.731,34 (28,757,81)**

3. PDRB Per Kapita (adhb) (Ribu Rupiah)

14.179,8 (19,747,0)*

15.056,0 (21,831,1)*

15.932,3 (22,814,9)**

16.808,5 (23,927,5)**

17.684,8 (25,006,9)**

4. Investasi/PMTB (adhb) (Milyar Rupiah)

3.163,35 3.289,89 3.421,48 3.558,34 3.700,67

5. Indeks Gini (poin)

0,29 (0,328)*

0,28 (0,349)*

0,27 (0,33-0,36)**

0,26 (0,32-0,35)**

0,25 (0,33-0,37)**

6. Tingkat Kemiskinan (%)

11,31 (10,78)*

10.81 (11,36)*

10.31 9.80 9.32

7. Tingkat Pengangguran (%)

7,04 (7,51)*

6,66 (9,00)*

6,28 5,90 5,52

Sumber: RPJMD Kab. Sumedang 2014-2018, BPS Kab. Sumedang 2016, Bappppeda Kab. Sumedang 2017. *) Realisasi **) Proyeksi (Ada perubahan kriteria perhitungan baru)

Adanya perubahan perhitungan LPE, PDRB, PDRB per kapita menurut kriteria

baru yang dirilis BPS, dimana terjadi perubahan tahun dasar dari tahun 2000 ke 2010,

dan perubahan dari 9 sektor menjadi 17 kategori sesuai implementasi System of National

Accounts (SNA) 2008 dan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia (KBKI) 2014. Hal ini

berdampak pada penyesuaian target dan proyeksi dari beberapa indikator ekonomi

Page 101: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-10

makro. Sebagai contoh nilai PDRB (adhb) yang ditargetkan di tahun 2014 sebesar

Rp. 15.885,24 Milyar berdasarkan kriteria perhitungan lama, pada tahun yang sama

menurut perhitungan baru dari BPS, realisasinya sudah mencapai Rp. 22.344,05 Milyar.

Capaian ini sudah melebihi target di tahun-tahun berikutnya, bahkan target di Tahun

2017 sebesar Rp. 18.769,78 Milyar, masih jauh di bawah capaian Tahun 2014. Dengan

demikian diperlukan nilai proyeksi untuk menentukan target baru di Tahun 2015 hingga

2017 mengikuti metode perhitungan baru dari BPS.

Komponen PDRB Kabupaten Sumedang dari aspek pengeluaran/penggunaan

masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga, diikuti oleh investasi/PMTB dan

konsumsi/pengeluaran pemerintah. Diharapkan investasi/PMTB akan terus meningkat

dari tahun ke tahun seiring dengan selesainya beberapa proyek nasional yang ada di

Kabupaten Sumedang seperti waduk Jatigede dan jalan tol Cisumdawu, serta proyek

nasional lain di sekitar wilayah perbatasan seperti Bandara Internasional Jawa Barat di

Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Indeks gini yang merupakan indikator ketimpangan distribusi pendapatan

masyarakat, ditargetkan terus menurun hingga mendekati 0,26 di Tahun 2017, namun

mengingat ketimpangan secara nasional masih menjadi tantangan dimana terjadi

peningkatan indeks gini hingga mencapai 0,41, apalagi di Tahun 2017 merupakan era

globalisasi ekonomi yang makin terbuka, tentu perlu dipertimbangkan kembali target

penurunan indeks gini, dan diprediksi bagi Kabupaten Sumedang masih akan berada

pada kisaran di bawah 0,40.

Tingkat kemiskinan pada Tahun 2015 terjadi peningkatan dibandingkan tahun

sebelumnya, dan berada di atas target yang ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2014-2018.

Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari meningkatnya pengangguran yang pada Tahun

2015 meningkat menjadi 9%. Oleh karena itu, ketimpangan distribusi pendapatan

masyarakat juga menjadi semakin timpang yang dibuktikan dengan meningkatnya

indeks gini dari 0,328 di Tahun 2014 menjadi 0,349 di Tahun 2015.

3.1.5 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2018

Perekonomian Kabupaten Sumedang tidak dapat dilepaskan dari kondisi faktual

yang terjadi baik di dalam daerah maupun pengaruh fenomena yang terjadi di sekitar

wilayah perbatasan Kabupaten Sumedang, kondisi regional Provinsi Jawa Barat,

kebijakan nasional hingga dinamika perekonomian global. Sesuai dengan tema

pembangunan di Tahun 2018, yaitu “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Melalui

Pengembangan Potensi Wilayah”, maka tantangan dan arah kebijakan ekonomi

Kabupaten Sumedang Tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Page 102: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-11

1. Mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif

Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang yang mampu

mencapai 5,23% pada tahun 2015 setelah pada tahun 2014 hanya berada pada

4,70% ternyata masih belum dinikmati secara merata oleh penduduk Kabupaten

Sumedang. Hal ini terlihat dari meningkatnya gini ratio dari 0,328 di tahun 2014

menjadi 0,349 di tahun 2015 dan indikator kesejahteraan sosial yang kurang

menggembirakan, dimana tingkat kemiskinan dan pengangguran juga mengalami

peningkatan. Oleh karena itu tantangan terbesar pembangunan perekonomian di

tahun 2018 adalah bagaimana menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih

berkeadilan, ditandai dengan terciptanya kesempaan kerja yang lebih luas sehingga

memungkinkan masyarakat berpendapatan rendah untuk keluar dari garis

kemiskinan. Kondisi ini akan berkontribusi pada berkurangnya tingkat

ketimpangan distribusi pendapatan di tangah masyarakat.

Menurut hasil kajian tim LP3E UNPAD (2016), sektor yang diharapkan

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja

yang tinggi dan secara signifikan dapat mengurangi tingkat kemiskinan adalah

sektor pertanian dan sektor perdagangan. Berdasarkan hasil analisis LQ (Location

Quotient) dan MRP (Model Rasio Pertumbuhan) yang merupakan modifikasi dari

analisis shift-share, sektor pertanian merupakan sektor basis, memiliki potensi

ekspor yang cukup besar, dan potensial untuk dikembangkan di Kabupaten

Sumedang. Hanya saja dari sisi pertumbuhannya, sektor pertanian merupakan

sektor yang sangat lambat. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk

mengembangkan dan mempercepat pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten

Sumedang adalah meningkatkan produktivitas modal dan produktivitas tenaga

kerja.

Sektor perdagangan yang banyak melibatkan pelaku usaha (UMKM) juga

memegang peranan penting dalam perekonomian mengingat besarnya kontribusi

sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Sumedang. Menjadikan sektor pertanian dan

sektor perdagangan sebagai motor penggerak perekonomian maka diharapakan

pertumbuhan ekonomi yang dicapai dapat lebih inklusif.

2. Mengurangi ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah

Berdasarkan tipologi Klassen yang memperlihatkan klasifikasi kemajuan

pembangunan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Sumedang, masih terdapat

12 kecamatan yang memiliki indikator makro ekonomi (laju pertumbuhan ekonomi

dan PDRB per kapita) yang lebih rendah dibandingkan tingkat kabupaten.

Kelompok kecamatan yang tertinggal pembangunan ekonominya ini berada pada

kuadran III.

Page 103: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-12

Sumber: Bappppeda Kab. Sumedang, 2017

Gambar 3.2. Klasifikasi Kecamatan berdasarkan PDRB/kapita dan LPE 2015

Kecamatan yang berada di kuadran III tersebut membutuhkan stimulan

perekonomian yang lebih besar agar mampu mengejar ketertinggalan dari

wilayah lainnya sekaligus mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan

masyarakat. Pada umumnya merupakan wilayah yang didominasi oleh sektor

pertanian sebagai mata pencaharian utama masyarakatnya. Oleh karena itu

sektor pertanian tetap menjadi sektor strategis dalam pembangunan Kabupaten

Sumedang di samping sektor lain yang memiliki keterkaitan baik di hulu (indutri

agro input atau penyedia sarana produksi pertanian) maupun di hilir (industri

pengolahan, perdagangan, agrowisata), serta infrasturktur penunjang seperti

irigasi dan jalan.

3. Pengembangan wilayah berdasarkan potensi ekonomi

Potensi dan keunggulan komparatif wilayah harus menjadi daya dorong

pembangunan di masing-masing kecamatan. Berdasarkan sektor/lapangan usaha

yang potensial di berbagai kecamatan, dapat dikelompokkan dalam empat sektor

utama. Sebagian besar kecamatan memiliki potensi di sektor pertanian, kehutanan,

Page 104: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-13

dan perikanan. Pembangunan berdasarkan pada potensi sektoral wilayah ini

memerlukan sinergi agar dapat diarahkan pada pembangunan yang bersifat tematik,

dimana terjadi hubungan kerja sama antar wilayah kecamatan yang saling terkait

dan saling mendukung mulai dari hulu sebagai penyedia bahan baku hingga hilir

yang berperan dalam pengolahan dan pemasaran. Kondisi eksisting untuk

pengembangan wilayah dapat digambarkan sebagai berikut.

Sumber: Bappeda Kabupaten Sumedang, 2016

Gambar 3.3. Potensi Sektor Utama dalam PDRB Kecamatan Tahun 2015

4. Peningkatan kesempatan kerja yang lebih luas untuk mengurangi

pengangguran dan kemiskinan

Meningkatnya pengangguran yang disertai dengan bertambahnya jumlah

penduduk miskin perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah beserta

setakeholder, khususnya dunia usaha yang semakin seletktif memilih tenaga kerja

di tengah arus modernisasi industri dan persaingan usaha yang semakin kompleks.

Bagi angkatan kerja sendiri harus memiiki skill untuk dapat bersaing, bahkan di era

pasar bebas ASEAN, arus keluar masuk modal, barang, dan tenaga kerja menjadi

tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Sumedang

tetap menekankan perlunya pembinaan dan pelatihan bagi angkatan kerja,

menstimulasi kreatifitas usaha, dan peningkatan daya saing bagi wirausaha untuk

dapat mengembangkan usaha dan menghadapi persaingan bisnis yang lebih luas.

Permasalahan yang lebih kompleks terjadi di beberapa lokasi yang

merupakan wilayah dengan pembangunan ekonomi yang relatif tertinggal seperti

di beberapa wilayah perbatasan (kecuali kecamatan jatinangor dan Cimanggung

yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung, mampu tumbuh lebih pesat

perekonomiannya). Wilayah lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah

wilayah relokasi OTD (Orang Terkena Dampak) pembangunan Waduk Jatigede.

Salah satu upaya yang diperlukan adalah pengembangan kawasan waduk Jatigede

Page 105: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-14

menjadi kawasan ekonomi baru dengan melibatkan OTD sekaligus membangun

dan memfasilitasi spirit wirausaha bagi OTD Jatigede yang akan membuka

lapangan kerja baru.

Berdasarkan sektor usaha, penduduk miskin di Kabupaten Sumedang

sebagian besar berada di sektor primer, yaitu di sektor pertanian, kehutanan, dan

perikanan, khususnya sektor pertanian, sub sektor padi & palawija yang memiliki

proporsi 37,48% dari total rumah tangga miskin di Kab. Sumedang. Sektor

Pertanian juga menyerap paling banyak tenaga kerja di Kabupaten Sumedang,

sehingga ketika sektor pertanian mengalami perlambatan, bahkan goncangan, akan

berdampak pada meningkatnya pengangguran yang diikuti dengan bertambahnya

jumlah orang miskin.

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Kebijakan keuangan daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2018 secara umum

disusun dalam rangka mewujudkan arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam

RPJMD Tahun 2014-2018, yang tidak terlepas dari kapasitas fiskal daerah sebagai salah

satu penopang strategis dalam implementasi pembangunan Kabupaten Sumedang.

Sehingga pendanaan non APBD Kabupaten Sumedang seperti APBN, APBD Provinsi Jawa

Barat, Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat, hibah, dana kemitraan swasta, swadaya

masyarakat, serta kontribusi pelaku usaha melalui Corporate Social Responsibility (CSR)

merupakan potensi sumber penerimaan guna menunjang beban belanja pembangunan

daerah.

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Kemampuan fiskal pemerintah berdampak langsung terhadap kemampuan

daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat dan

keberlangsungan pembangunan daerah. Kemampuan fiskal pemerintah ini dapat diukur

dari penerimaan daerah, yang terdiri atas pendapatan daerah dan penerimaan

pembiayaan daerah.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, disebutkan bahwa sumber

pendapatan daerah Kabupaten terdiri atas: (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; (2) Dana Perimbangan yang

meliputi Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan

Pajak; dan, (3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, meliputi Hibah, Dana Bagi Hasil

Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi

Page 106: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-15

Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Bagi Hasil

Bukan Pajak dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Tunjangan Profesi Guru,

dan Dana Desa. Sedangkan penerimaan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) dan Pencairan Dana

Cadangan.

3.2.2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan serta direncanakan

secara terukur, rasional, memiliki kepastian hukum dan dasar hukum penerimaannya

dengan memperhatikan kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahun

sebelumnya, serta perkiraan pertumbuhan perekonomian pada Tahun 2018.

Kebijakan pengelolaan Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2018

diarahkan melalui upaya pengelolaan anggaran pendapatan daerah dengan

memperhatikan upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pendapatan asli

daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan

Daerah dalam struktur APBD merupakan elemen penting untuk mendukung

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Adapun kebijakan Pemerintah

Daerah dalam rangka meningkatkan sektor Pendapatan Daerah untuk pemenuhan

kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pendapatan daerah dengan melaksanakan intesifikasi dan

ekstensifikasi pada pajak daerah dan retribusi daerah;

2. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia pengelola pendapatan daerah;

3. Mengembangkan sumber-sumber pendapatan daerah;

4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya peningkatan

kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan daerah;

5. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap aturan, system dan prosedur pajak

daerah;

6. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan pemungutan pajak daerah dan

retribusi daerah;

7. Meningkatkan koordinasi secara sinergis dengan Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah Pusat dalam upaya peningkatan pendapatan daerah yang bersumber

dari dana perimbangan dan dana bagi hasil pajak dan bukan pajak.

Berdasarkan kebijakan Pendapatan Daerah tersebut di atas, maka untuk

merealisasikan rencana target penerimaan pendapatan daerah, dijabarkan dalam

Strategi sebagai berikut:

Page 107: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-16

a. Peningkatan kinerja pengelolaan pendapatan daerah melalui peningkatan mutu

pelayanan, pemeliharaan data base, penyusunan dan perubahan regulasi di bidang

pendapatan daerah;

b. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia pengelola pendapatan daerah

melalui Diklat Teknis, Bintek, Workshop, Seminar, Lokakarya, Sosialisasi dan

Kunjungan Kerja (Study Banding);

c. Pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah, melalui intensifikasi dan

ekstensifikasi pendapatan daerah serta melakukan koordinasi yang intensif dengan

Pemerintah Provinsi untuk memperoleh Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak dari

Provinsi;

d. Optimalisasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah melalui peningkatan laba atas

pernyertaan modal pada Perusahaaan milik daerah/BUMD;

e. Peningkatan Penerimaan Dana Perimbangan melalui koordinasi dan konsultasi yang

intensif kepada pemerintah pusat;

f. Peningkatan pengendalian dan pengawasan pemungutan pajak daerah dan retribusi

daerah melalui pembinaan, monitoring, evaluasi, pemeriksaan dan penindakan;

g. Peningkatan pemahaman masyarakat melalui sosialisasi aturan sistem dan prosedur

pajak daerah dan retribusi daerah.

Dengan Kebijakan Pendapatan Daerah dan Stratgis Pencapaian Proyeksi

Penerimaan Daerah Tahun Anggaran 2018 serta adanya beberapa kebijakan dari

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan Dana

Transfer dan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten Sumedamg, maka

Pendapatan Daerah pada Tahun Anggaran 2018 diproyeksikan sebagaimana tabel

berikut.

Page 108: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-17

Tabel 3.7. Target Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015-2017 dan Estimasi Pendapatan Daerah Tahun 2018

NO

URAIAN

Jumlah Perubahan APBD

TA. 2015 Perubahan APBD

TA. 2016 APBD

TA. 2017 Rancangan APBD

TA. 2018 I. PENDAPATAN DAERAH 2.422.651.891.199,66 2.456.527.171.663,58 2.401.771.605.154,48 2.440.419.267.471,48 1.1 Pendapatan Asli Daerah 318.552.026.399,66 340.660.537.990,55 361.161.779.848,48 368.308.340.865,48 1.1.1 Hasil Pajak Daerah 117.674.631.210,00 123.924.591.715,00 124.006.704.058,00 129.453.265.075,00 1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 13.979.033.503,80 15.979.874.658,04 18.288.165.547,48 19.988.165.547,48 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan 4.071.882.393,00

6.147.263.424,87

6.797.372.174,00 6.797.372.174,00

1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Asli 182.826.479.292,86 194.608.808.192,64 212.069.538.069,00 212.069.538.069,00 1.2 Dana Perimbangan 1.312.916.320.326,00 1.668.033.854.411,00 1.707.369.180.000,00 1.735.226.261.974,00 1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 114.949.458.326,00 91.287.214.611,00 112.977.335.000,00 118.055.821.274,00 1.2.2 Dana Alokasi Umum 1.118.845.812.000,00 1.138.929.785.000,00 1.138.929.785.000,00 1.161.708.380.700,00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 79.121.050.000,00 437.816.854.800,00 455.462.060.000,00 455.462.060.000,00 1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 791.183.544.474,00 447.832.779.262,03 333.240.645.306,00 336.884.664.632,00 1.3.1 Pendapatan Hibah 2.649.000.000,00 11.258.108.099,03 0,00 0,00 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemda

Lainnya 123.539.307.310,00

118.219.978.863,00

115.971.662.306,00 119.615.681.332,00

1.3.4 Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus 1.662.000.000,00 0,00 0,00 0,00 1.3.5 Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemda

Lainnya 177.932.264.540,00

144.564.117.300,00

0,00 0,00

1.3.6 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Dari Provinsi Pemerintah Daerah

53.634.624,00

0,00

00,00 0,00

1.3.8 Dana Tunjangan Profesi Guru 407.904.457.000,00 0,00 0,00 0,00 1.3.9 Dana Desa 77.442.881.000,00 173.790.575.000,00 217.268.983.000,00 217.268.983.000,00 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 2.422.651.891.199,66 2.456.527.171.663,58 2.401.771.605.154,48 2.440.419.267.471,48

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, 2017 Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, 2017

Page 109: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-18

3.2.3. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Belanja Daerah menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bahwa Belanja

Daerah adalah semua kewajiban Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan

bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Kebijakan Belanja Daerah pada Tahun 2018 didasarkan pada korelasi antara

alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dengan pencapaian Visi dan Misi

Pemerintah Kabupaten Sumedang, serta memperhatikan sinergitasnya dengan prioritas

pembangunan Nasional dan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Barat yang diarahkan

untuk memperkuat bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Kebijakan

Belanja Daerah Tahun 2018 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang

proporsional, efisien dan efektif.

Adapun kebijakan Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai

berikut:

A. Belanja Pegawai

1. Pemenuhan kewajiban mutlak yang bersifat tetap (fixed cost) dalam kerangka

peningkatan kinerja pemerintahan melalui:

a) Penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah

(PNSD) disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta

memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD serta

pemberian gaji ketiga belas dan gaji keempat belas

b) Penganggaran kebutuhan penganggaran CPNSD Tahun 2018 dan kebutuhan

kenaikan Gaji dan Tunjangan;

c) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala,

kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan

memperhitungkan acress yang besarnya maksimum 2,5% (dua koma lima

per seratus) dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan.

d) Penganggaran Hak – Hak Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2000

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1980 tentan

Hak Keuangan/Administratif Kepala Daerah beserta Wakil Kepala Daerah

serta Janda/Dudanya;

e) Penganggaran Hak – Hak Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014

tentang Kedudukan Keuangan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan

Anggota DPRD;

Page 110: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-19

f) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD

dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2017 dengan mempedomani

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan Presiden Nomor 12

Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang

Jaminan Kesehatan;

g) Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi

PNSD dibebankan pada APBD dengan mempedomani Peraturan Pemerintah

Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara;

h) Penganggaran Tunjangan profesi guru PNSD dan Dana Tambahan

Penghasilan Guru PNSD yang dananya bersumber dari APBN Tahun Anggaran

2018 melalui DAK;

i) Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD harus memperhatikan

kemampuan keuangan daerah dengan persetujuan DPRD sesuai amanat Pasal

63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah

2. Pemberian insentif yang berbasis kompetensi kinerja dalam penyelenggaraan

pelayanan publik melalui penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD sesuai

kemampuan keuangan daerah dengan persetujuan DPRD Sebagaimana diatur

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

3. Pemberian penghargaan atas capaian kinerja Pendapatan Asli Daerah melalui

penganggaran Insentif Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah dengan

memperdomani Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara

Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah;

B. Hibah dan Bantuan Sosial

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dilakasanakan secara proporsional

sesuai dengan kemampuan keuangan daerah diantaranya dalam rangka memenuhi:

a) Pendanaan Kegiatan Pemilihan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang

dianggarkan pada jenis belanja hibah dari pemerintah daerah kepada KPU

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Bawaslu Provinsi/Panwas Kabupaten/Kota

Page 111: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-20

dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015

tentang Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 tentang

Pengelolaan Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan

Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota;

b) Hibah dan Bantuan sosial yang ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran

program dan kegiatan pemerintah daerah sesuai urgensi dan kepentingan daerah

dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas,

dan manfaat untuk masyarakat sesuai kemampuan daerah setelah

memprioritaskan pemenuhan Belanja Urusan Wajib dan Pilihan dengan

mempedomani Peraturan Kepala Daerah yang mengatur tata cara penganggaran,

pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan serta

monitoring dan evaluasi hibah dan bantuan sosial;

c) Penganggaran Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini

(BOP PAUD) yang bersumber dari DAK yang diselenggarakan oleh masyarakat

(swasta);

C. Bagi Hasil Kepada Pemerintah Desa dan Bantuan Keuangan Kepada

Pemerintah Desa serta Partai Politik

1. Pemberian Bagi Hasil atas realisasi capaian target pendapatan asli daerah melalui

pemenuhan hak – hak keuangan desa atas bagian Hasil Pajak dan Retribusi

Daerah Paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari realisasi Penerimaan pajak dan

retribusi Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47

Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun

2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang desa yang telah dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Bupati Sumedang

2. Pemberian Bantuan Keuangan kepada Pemerintahan Desa dalam rangka

pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan;

a) Pemenuhan Hak – Hak Keuangan Desa melalui Alokasi Dana Desa sebesar

10% dari Alokasi Dana Perimbangan yang diterima dalam APBD setelah

dikurangi Dana Alokasi Khusus sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang –

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa

Page 112: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-21

b) Pengalokasikan Dana Desa yang bersumber dari APBN dengan besaran

pengalokasian Dana Desa berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara yang berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan

tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan

Evaluasi Dana Desa.

c) Bantuan Keuangan yang bersifat Umum dan Khusus Kepada Pemerintah Desa

dalam rangka membantu pelaksanaan Tugas Daerah di desa serta percepatan

Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Desa

3. Pemberian Bantuan Keuangan secara proporsional kepada Partai Politik yang

mendapatkan Kursi di DPRD Kabupaten Sumedang, yang penganggarannya

berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman Tatacara Perhitungan, Penganggaran

dalam APBD dan Tertib Administrasi Pengajuan, Penyaluran dan Laporan

Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik

D. Belanja Tidak Terduga

Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan

mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2017 dan kemungkinan adanya

kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali

dan pengaruh pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk

mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang,

seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan

bencana sosial, kebutuhan mendesak lainnya yang tidak tertampung dalam bentuk

program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2018, termasuk pengembalian atas

kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.

Alokasi kebijakan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2018 antara lain

diprioritaskan untuk:

1. Pemantapan pengelolaan infrastruktur meliputi antara lain jalan, jembatan,

irigasi, air bersih dan infrastruktur daerah lainnya;

2. Pemantapan layanan dasar pada bidang Pendidikan, pembinaan akhlak/moral

dan nilai-nilai budaya Sunda di masyarakat;

3. Peningkatan kualitas layanan dasar bidang kesehatan, antara lain melalui

pengembangan jaminan pelayanan kesehatan gratis dan peningkatan kualitas

sistem pelayanan kesehatan;

Page 113: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-22

4. Pemantapan pengelolaan layanan dasar bidang ekonomi antara lain

diprioritaskan pada upaya peningkatan daya beli masyarakat, penanggulangan

kemiskinan(pro poor), perluasan kesempatan kerja (pro job), serta peningkatan

ketersediaan pangan;

5. Peningkatan kualitas manajemen pemerintahan daerah dan desa serta kualitas

jati diri aparatur pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sumedang sebagai

pemangku kepentingan dalam pembangunan daerah;

6. Melaksanakan komitmen pembangunan berkelanjutan yang sifatnya multi years

dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat, serta

penanggulangan dampak sosial ekonominya, antara lain dalam rangka

pembangunan tol Cisumdawu dan pasca penggenangan waduk Jatigede;

7. Mengoptimalkan penataan kawasan perkotaan ibu kota Kabupaten Sumedang;

8. Penumbuhkembangan partisipasi sektor swasta, perguruan tinggi dan swadaya

masyarakat dalam pembangunan daerah;

9. Peningkatan promosi dan investasi daerah serta penciptaan iklim usaha yang

kondusif;

10. Pengembangan daya tarik wisata daerah;

11. Pengadaan lahan Kawasan Pusat Pemerintahan dan Sport Center Tadjimalela;

12. Pendanaan Pemilihan Kepala Daerah sesuai dengan tahapan

Gambaran secara lengkap kebijakan Belanja Daerah pada Tahun 2018, adalah

sebagai berikut:

Page 114: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-23

Tabel 3.8. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015-2017 dan Proyeksi Belaja Daerah Tahun 2018

Kode Rekening

Uraian Jumlah

Perubahan APBD TA. 2015

Perubahan APBD TA. 2016

APBD TA. 2017

Rancangan APBD TA. 2018

II. BELANJA DAERAH 2.573.745.593.744,00 2.629.639.569.456,16 2.405.458.790.523,33 2.440.662.278.850,08 2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.424.141.338.969,30 1.624.093.444.912,18 1.553.963.162.289,68 1.652.445.842.494,10 2.1.1. Belanja Pegawai 1.280.894.954.425,30 1.304.208.451.687,18 1.155.276.78.072,68 1.248.813.499.692,45 2.1.4. Belanja Hibah 13.745.000.000,00 18.144.600.000,00 33.382.088.900,00 39.106.917.375,00 2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 1.855.874.450,00 1.514.317.000,00 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00 2.1.6. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/

Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa 5.625.080.000,00 5.538.073.000,00 14.229.486.000,00 14.774.143.062,25

2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota, Pemerintah Desa dan Partai Politik

121.886.769.167,00

294.361.511.167,00

346.405.574.167,00 346.751.282.364,40

2.1.8. Belanja Tidak Terduga 133.660.927,00 326.492.058,00 3.169.233.150,00 1.500.000.000,00 2.2. BELANJA LANGSUNG 1.149.604.254.774,70 969.242.734.916,85 851.459.628.233,65 788.216.436.355,98 2.2.1. Belanja Pegawai 90.807.669.526,00 66.655.463.646,00 61.545.641.336,00 0,00 2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 459.277.269.002,70 401.357.136.554,85 400.459.738.616,65 0,00 2.2.3. Belanja Modal 599.519.316.246,00 501.230.134.716,00 389.490.248.281,00 0,00 JUMLAH BELANJA DAERAH 2.573.745.593.744,00 2.593.336.179.829,03 2.405.458.790.523,33 2.440.662.278.850,08

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, 2017

Page 115: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-24

3.2.4. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang

bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang terdiri dari

penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2018 dalam RKPD

TAhun 2018 direncanakan sebesar nol rupiah. Sementara kebijakan Pengeluaran

Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2018 meliputi Pembayaran Pokok Utang dan

Penyertaan Modal kepada Badan Usaha Milik Daerah, dengan perincian sebagai berikut:

1. Penyertaan Modal Kepada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Medal Kabupaten

Sumedang sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor

8 Tahun 2016 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Sumedang pada

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Medal Kabupaten Sumedang;

2. Penyertaan Modal kepada kepada Bank Perkreditan Rakyat Bank Sumedang

sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 5 Tahun

2016 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Sumedang pada Perusahaan

Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Sumedang;

3. Penyertaan modal kepada PT. Bank Jabar Banten (BJB) sebagaimana diatur dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Penyertaan

Modal Pemerintah Kabupaten Sumedang tentang pada Perseroan terbatas Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Penyertaan

Modal Pemerintah Kabupaten Sumedang tentang pada Perseroan terbatas Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

4. Pembayaran utang Likuidasi 6 PD. BPR sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Sumedang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembubaran 6 (enam)

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Dalam Likuidasi di Kabupaten

Sumedang

Adapun gambaran umum Pembiayaan Daerah Kabupaten Sumedang sejak Tahun

2015 sampai dengan Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Page 116: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-25

Tabel 3.9. Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2015-2017 Dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2018

Kode Rek

Uraian Jumlah

Perubahan APBD Perubahan APBD APBD TA. 2017

Rancangan APBD TA. 2018 TA. 2015 TA. 2016

III. PEMBIAYAAN DAERAH 5.450.000.000,00 16.256.108.099,03 5.400.000.000,00 11.920.566.160,00 3.1. Penerimaan Pembiayaan Daerah 156.543.702.544,35 153.065.116.264,48 9.087.185.368,85 - 3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 0,00 - 3.1.2. Pencairan Dana Cadangan Jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah 156.543.702.544,35

53.065.116.264,48

9.087.185.368,85

-

3.2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan 3.2.2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 4.650.000.000,00 15.456.108.099,03 3.800.000.000,00 10.946.739.610,00 3.2.3. Pembayaran Pokok Utang 800.000.000,00 800.000.000,00 1.600.000.000,00 730.815.171,40 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Daerah 5.450.000.000,00 16.256.108.099,03 5.400.000.000,00 11.677.554.781,40

PEMBIAYAAN NETTO 151.093.702.544,35 136.809.008.165,45 3.687.185.368,85 (11.920.566.160,00)

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Tahun 2016

3.2.5. Rekapitulasi Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah

Adapun rekapitulasi kerangka pendanaan pembangunan daerah Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2015-2018, sebagaimana tabel berikut :

Page 117: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-26

Tabel 3.10. Rekapitulasi Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2015-2018

KODE REKENING

URAIAN Perubahan APBD

TA 2015 Perubahan APBD

TA 2016 APBD

TA 2017 Rancangan APBD

TA 2018

1. PENDAPATAN DAERAH 2.422.651.891.199,66 2.456.527.171.663,58 2.401.771.605.154,48 2.440.419.267.471,48

1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 318.552.026.399,66 340.660.537.990,55 361.161.779.848,48 368.308.340.865,48

1.1.1. Hasil Pajak Daerah 117.674.631.210,00 123.924.591.715,00 124.006.704.058,00 129.453.265.075,00

1.1.2. Hasil Retribusi Daerah 13.979.033.503,80 15.979.874.658,04 18.288.165.547,48 19.988.165.547,48

1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

4.071.882.393,00 6.147.263.424,87 6.797.372.174,00 6.797.372.174,00

1.1.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 82.826.479.292,86 194.608.808.192,64 212.069.538.069,00 212.069.538.069,00

1.2. DANA PERIMBANGAN 1.312.916.320.326,00 1.668.033.854.411,00 1.707.369.180.000,00 1.735.226.261.974,00

1.2.1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 114.949.458.326,00 91.287.214.611,00 112.977.335.000,00 118.055.821.274,00

1.2.2. Dana Alokasi Umum 1.118.845.812.000,00 1.138.929.785.000,00 1.138.929.785.000,00 1.161.708.380.700,00

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 79.121.050.000,00 437.816.854.800,00 455.462.060.000,00 455.462.060.000,00

1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

791.183.544.474,00 447.832.779.262,03 333.240.645.306,00 336.884.664.632,00

1.3.1 Pendapatan Hibah 2.649.000.000,00 11.258.108.099,03 0,00

1.3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

123.539.307.310,00 118.219.978.863,00 115.971.662.306,00 119.615.681.632,00

1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.662.000.000,00 0,00 0,00 -

1.3.6. Bantuan keuangan dari Provinsi atau pemerintah daerah lainnya

177.932.264.540,00 144.564.117.300,00 0,00 -

1.3.7. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

53.634.624,00 0,00 0,00 -

1.3.8. Dana Tunjangan Profesi Guru 407.904.457.000,00 0,00 0,00 -

1.3.9. Dana Desa 77.442.881.000,00 173.790.575.000,00 217.268.983.000,00 217.268.983.000,00

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 2.422.651.891.199,66 2.456.527.171.663,58 2.401.771.605.154,48 2.440.419.267.471,48

Page 118: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-27

2. BELANJA DAERAH 2.573.745.593.744,00 2.593.336.179.829,03 2.405.458.790.523,33 2.440.662.278.850,08

2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.424.141.338.969,30 1.624.093.444.912,18 1.553.963.162.289,68 1.652.445.842.494,10

2.1.1. Belanja Pegawai 1.280.894.954.425,30 1.304.208.451.687,18 1.155.276.780.072,68 1.248.813.499.692,45

2.1.4. Belanja Hibah 13.745.000.000,00 18.144.600.000,00 33.382.088.900,00 39.106.917.375,00

2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 1.855.874.450,00 1.514.317.000,00 1.500.000.000,00 1.500.000.000,00

2.1.6. Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan Desa

5.625.080.000,00 5.538.073.000,00 14.229.486.000,00 14.774.143.062,25

2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik

121.886.769.167,00 294.361.511.167,00 346.405.574.167,00 346.751.282.364,40

2.1.8. Belanja Tidak Terduga 133.660.927,00 326.492.058,00 3.169.233.150,00 1.500.000.000,00

2.2. BELANJA LANGSUNG 1.149.604.254.774,70 969.242.734.916,85 851.495.628.233,65 788.216.436.355,98

2.2.1. Belanja Pegawai 90.807.669.526,00 66.655.463.646,00 61.545.641.336,00

2.2.2. Belanja Barang Dan Jasa 459.277.269.002,70 401.357.136.554,85 400.459.738.616,65

2.2.3. Belanja Modal 599.519.316.246,00 501.230.134.716,00 389.490.248.281,00

JUMLAH BELANJA DAERAH 2.573.745.593.744,00 2.593.336.179.829,03 2.405.458.790.523,33 2.440.662.278.850,08

SURPLUS/(DEFISIT) (151.093.702.544,34) (136.809.008.165,45) 3.687.185.368,85 (243.011.378,60)

3. PEMBIAYAAN DAERAH

3.1. Penerimaan Pembiayaan Daerah

3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya

156.543.702.544,35 153.065.116.264,48 9.087.185.368,85

-

3.1.2. Pencairan Dana Cadangan 0,00

-

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

156.543.702.544,35 153.065.116.264,48 9.087.185.368,85 -

Page 119: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-28

3.2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

3.2.2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah

4.650.000.000,00 15.456.108.099,03 3.800.000.000,00 10.946.739.610,00

3.2.3. Pembayaran Pokok Utang 800.000.000,00 800.000.000,00 1600000000,00 730.815.171,40

JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN

DAERAH 5.450.000.000,00 16.256.108.099,03 5.400.000.000,00 11.677.554.781,40

PEMBIAYAAN NETTO 151.093.702.544,35 136.809.008.165,45 3.687.185.368,85 (11.677.554.781,40)

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN (SILPA)

0,00 0,00 (0,00) (11.920.566.160,00)

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2016

Page 120: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-29

3.3. Kebijakan Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Pendanaan daerah, selain bersumber dari APBD, juga berasal dari Pemerintah

Provinsi (APBD Provinsi) dan Pemerintah Pusat (APBN) berupa Dana Dekonsentrasi

(Dekon) dan Tugas Pembantuan (TP), yang pengalokasiannya sesuai dengan kebijakan

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk kepentingan pelaksanaan

pembangunan di Kabupaten Sumedang. Selain itu, ada juga pendanaan yang bersumber

dari BUMN, BUMD Provinsi, BUMD Kabupaten, dan swasta (PMA dan PMDN) berupa CSR

(Corporate Social Responsibility).

3.3.1. APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa Dana Dekonsentrasi

(Dekon) dan Tugas Pembantuan (TP) yang dikelola oleh SKPD di Kabupaten Sumedang.

Besarnya alokasi APBN yang masuk ke Kabupaten Sumedang setiap tahunnya mengalami

fluktuasi. Perkembangan alokasi APBN di Kabupaten Sumedang selama kurun waktu 5

(lima) tahun (2011 s.d. 2015) dapat dilihat pada Tabel 3.10. sebagai berikut:

Tabel 3.11. Jumlah Dana APBN Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Kabupaten

Sumedang Tahun 2011-2015

Pagu

Dana

Jenis APBN Jumlah

Dekonsentrasi Tugas Pembantuan

2011 1.055.755.000,00 28.863.303.000,00 29.919.058.000,00

2012 0 27.643.824.000,00 27.643.824.000,00

2013 0 18.748.600.000,00 18.748.600.000,00

2014 0 12.199.150.000,00 12.199.150.000,00

2015 0 16.761.564.000,00 16.761.564.000,00

Sumber: Dinas Kesehatan, 2015 Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, 2015 Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2011 Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, 2015 Badan Ketahanan Pangan, Penyluluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, 2012 Dinas Pendidikan, 2013 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, 2012

Distribusi alokasi dana APBN berupa Dana Dekonsentrasi yang masuk ke

Kabupaten Sumedang melalui SKPD Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Page 121: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-30

Tabel 3.12. Alokasi Dana Dekosentrasi Berdasarkan SKPD di Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015

No. SKPD Pagu Anggaran (dalam Ribuan Rupiah)

Jumlah 2011 2012 2013 2014 2015

1 Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura

500.000.000,00 0 0 0 0 500.000.000,00

2 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

555.755.000,00 0 0 0 0 555.755.000,00

Jumlah 1.055.755.000,00 0 0 0 0 1.055.755.000,00 Sumber: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, 2011 Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, 2011

Distribusi alokasi dana APBN berupa Tugas Pembantuan yang masuk

ke Kabupaten Sumedang melalui SKPD Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada

Tabel 3.13.

Page 122: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page III-31

Tabel 3.13. Alokasi Dana Tugas Pembantuan Berdasarkan SKPD di Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2015

No. SKPD Pagu Anggaran (dalam ribuan rupiah)

Jumlah 2011 2012 2013 2014 2015

1. Dinas Kesehatan 2.400.000,00 5.287.600,00 2.758.800,00 3.787.260,00 5.419.068,00 19.652.728,00 2. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 1.621.634,00 912.000,00 539.778,00 520.520,00 1.601.096,00 5.195.028,00 3. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 2.132.557,00 0 1.721.087,0 0 0 3.853.644,00 4. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura 8.767.593,00 5.199.300,00 7.977.337,00 7.325.650,00 9.741.400,00 39.011.280,00 5. Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan 1.001.700,00 1.180.700,00 1.031.800,00 0 0 3.124.200,00

6. Dinas Pendidikan 1.012.800,00 302.820,00 0 0 0 1.315.620,00 7. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga 0 0 1.500.000,00 0 0 1.500.000,00 8. Dinas Peternakan dan Perikanan 11.256.285,00 4.123.410,00 3.149.770,00 565.820,00 0 19.095.285,00 9. BLK UKM 670.734,00 0 0 0 0 670.734,00

10. BPMPD 0 10.637.994,00 0 0 0 10.637.994,00 Jumlah 28.863.303,00 27.643.824,00 18.678.572,00 12.199.150,00 16.761.564,00 104.146.513,00

Sumber: Dinas Kesehatan, 2015 Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, 2015 Dinas Kehutanan dan Perkebunan, 2011 Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, 2015 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, 2013 Badan Ketahanan Pangan, Penyluluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, 2013 Dinas Pendidikan, 2012 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, 2012

Page 123: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang (RKPD) Tahun 2018 Page III-32

3.3.2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) dan Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Kerjasama dunia usaha (BUMD, BUMN, dan Swasta) dengan Pemerintah

Kabupaten Sumedang melalui Program TJSPL/PKBL di Kabupaten Sumedang telah

difasilitasi sehingga dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pembangunan

daerah. Rincian alokasi anggaran TJSLP/PKBL di Kabupaten Sumedang dapat dilihat

pada Tabel 3.13., 3.14., dan 3.15.

Tabel 3.14. Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Sumber Dana

Perusahaan BUMD Kabupaten Sumedang dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2014

No. Nama

Perusahaan Pagu Anggaran

Jumlah 2011 2012 2013 2014

1

PT. Bank BJB 264.242.431,00 352.428.568,00 399.890.361,00 0 1.016.561.360,00

Sumber: Bagian Pengendalian Pembangunan, Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, 2014

Tabel 3.15. Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Sumber Dana

Perusahaan BUMN Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2014

No. Nama

Perusahaan

Pagu Anggaran Jumlah

2011 2012 2013 2014 1. PT. Askes 229.500.000,00 337.500.000,00 90.000.000,00 0 657.000.000,00

2. PT. BSM Syariah 10.000.000,00 59.500.000,00 87.450.000,00 95.000.000,00 251.950.000,00

3. Perum Perhutani 364.524.120,00 208.758.500,00 247.508.000,00 34.783.000,00 855.573.620,00

4. PT. PLN 7.500.000,00 0 0 0 7.500.000,00

5. PT. Bank Mandiri

25.000.000,00 490.000.000,00 0 0 515.000.000,00

Sumber: Bagian Pengendalian Pembangunan, Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, 2014

Tabel 3.16. Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Sumber Dana

PMDN/PMA Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2014

No. Nama

Perusahaan Pagu Anggaran

Jumlah 2011 2012 2013 2014

1. PT. Coca Cola Amatil Indonesia

2. PT. Bank Mega 6.000.000,00 6.000.000,00 6.000.000,00 6.000.000,00 24.000.000,00 Sumber: Bagian Pengendalian Pembangunan, Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, 2014

Beberapa kegiatan TJSLP/PKBL yang dilakukan di Kabupaten Sumedang,

sebagian besar bertema pengabdian pada masyarakat, seperti bantuan hewan kurban

pada saat Idul Adha dan bantuan air bersih untuk masyarakat yang tidak terjangkau

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada saat kemarau.

Page 124: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang (RKPD) Tahun 2018 Page III-33

Tabel 3.17. Rekapitulasi Program Kegiatan TJSLP/PKBL Sumber Dana PMDN/PMA

Kabupaten Sumedang Tahun 2011-2014

No. Nama

Perusahaan Program

2011 2012 2013 2014 1. PT. Coca Cola

Amatil Indonesia

Coke Farm Coke Farm Biopori untuk Pendidikan dan Masyarakat – SMAN I Cimanggung dan Desa Cihanjuang Coke Kicks – Grass Roots Soccer Development Program Across Indonesia

Coke Farm

2. PT. Kwalram Indonesia

Pemberian Beasiswa Bantuan Air Bersih Bantuan Hewan Kurban

Sumber : Bagian Pengendalian Pembangunan, Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang, 2014

3.3.3. Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN)

Salah satu alternative pembiayaan dalam rangka mendukung pembangunan

adalah melalui Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). PHLN adalah setiap penerimaan

Negara baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam

bentuk barang dan atau dalam bentuk jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar

negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.

Sumber PHLN adalah berasal dari Negara asing, lembaga multilateral, lembaga

keuangan dan lembaga non keuangan asing. Jenis pinjamannya dapat berupa pinjaman

lunak, fasilitas kredit ekspor, pinjaman komersial, dan pinjaman campuran.

Sumber pendanaan pembangunan melalui DIPA APBN di Kabupaten Sumedang

pada Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 Dapat dilihat pada Tabel 3.17.

Tabel 3.18. Rekapitulasi DIPA Berdasarkan Jenis Kewenangan Tahun 2013 – 2015 di Kabupaten Sumedang

No. Jenis

Kewenangan Pagu DIPA

2013 2014 2015 1. Kantor Pusat 0 0 0 2. Kantor Daerah 0 0 0 3. Dekonsentrasi 0 0 0 4. Tugas Pembantuan 900.000.000,00 12.199.150.000,00 16.761.564.000,00 5. Urusan Bersama 61.554.088.000,00 0 24.504.992.000,00

Jumlah 62.454.088.000,00 12.199.150.000,00 40.266.556.000,00 Sumber: Dinas Kesehatan, 2015 Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, 2015 Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, 2015 Dinas Pendidikan, 2013

Dari jumlah tersebut, jumlah alokasi PHLN yang masuk ke Kabupaten Sumedang

pada Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.19.

Page 125: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang (RKPD) Tahun 2018 Page III-34

Tabel 3.19. Alokasi Dana PHLN Berdasarkan Kementerian/Lembaga Tahun 2013-2015 di Kabupaten Sumedang

No. Kementerian/Lembaga Besaran Anggaran (Rp)

2013 2014 2015 1 Kementerian Dalam Negeri 10.151.000.000,00 0 0 2 Kementerian Kelautan dan

Perikanan 900.000.000,00 0 0

3 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

2.550.000.000,00 0 4.310.000.000,00

Jumlah 13.601.000.000,00 0 4.310.000.000,00 Sumber: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, Perumahan, dan Permukiman, 2015 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, 2013 Dinas Peternakan dan Perikanan, 2013

Program dan kegiatan yang bersumber dari PHLN yang dialokasikan untuk

Kabupaten Sumedang dari Kementerian/Lembaga adalah sebagai berikut:

Tabel 3.20. Program dan Kegiatan yang Bersumber Dana dari PHLN Berdasarkan

Kementerian/Lembaga Tahun 2015 di Kabupaten Sumedang

No. Nama

Kementerian /Lembaga

Nama Satker

Nama Program

Nama Kegiatan Pagu

1 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, Perumahan, dan Permukiman Kabupaten Sumedang

Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

1. Pembinaan dan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

2. Pembinaan dan Pengembangan Air Minum

2.550.000.000,00

1.760.000.000,00

Jumlah 4.310.000.000,00 Sumber: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, Perumahan, dan Permukiman, 2015

Page 126: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-1

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

4.1.1. Perspektif Pembangunan Nasional 2015-2019

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, bahwa dengan

mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan yang dihadapi

dan capaian pembangunan selama ini, maka visi pembangunan nasional untuk tahun

2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Secara umum Strategi Pembangunan Nasional menggariskan hal-hal antara lain,

Norma Pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN 2015-2019 adalah sebagai

berikut:

a. Membangun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat;

b. Setiap upaya meningkatkan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak

boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar yang dapat merusak

keseimbangan pembangunan;

c. Memberikan perhatian khusus kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan

menengah-bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan

mengurangi keleluasaan pelaku pelaku besar untuk terus menjadi agen

pertumbuhan. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi

yang;

d. Berkelanjutan;

Page 127: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-2

e. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung

lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang

berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam

kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan ke depan.

Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA.

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan

rasa aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga

bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, maka pembangunan

nasional 2015-2019 akan diarahkan untuk mencapai sasaran utama yang mencakup:

1) Sasaran Makro;

2) Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat:

3) Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;

4) Sasaran Dimensi Pemerataan;

5) Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;

6) Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan.

4.1.2. Perspektif Pembangunan Provinsi Jawa Barat 2013-2018

Atas dasar Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013

tentang RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, bahwa dengan

mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang serta

isu-isu strategis yang terjadi di Jawa Barat, maka Visi Tahun 2013-2018 yaitu "Jawa

Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua".

Page 128: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-3

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya

saing dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat

menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak

dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang

pada nilai budaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara

pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.

Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara

lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam

menjalani kehidupan.

Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan

oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan

memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta

memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai

berikut:

Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing. Hal ini

untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Masyarakat Jawa Barat yang agamis,

berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral, berbudaya IPTEK, memiliki spirit juara

dan siap berkompetisi

Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.Hal ini untuk

menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Perekonomian Jawa Barat yang semakin

maju dan berdaya saing, bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan

non pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri, menyerap banyak

tenaga kerja, serta memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan

Perluasan Partisipasi Publik. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu

Pemerintahan Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam

pelayanan yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang modern berbasis

IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan

pemerintahan yang bersih (Clean Government) serta menerapkan model manajemen

pemerintahan hibrida yang mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota

dengan manajemen lintas kabupaten/kota.

Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan

Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa

Barat 2018 yaitu Pembangunan Jawa Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung

Page 129: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-4

dan daya tampung lingkungan, memiliki infrastruktur dasar yang memadai, serta

didukung oleh tersedianya infrastruktur yang mampu meningkatkan konektivitas

antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi.

Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan

Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. Hal ini

untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Kehidupan sosial

kemasyarakatan yang kokoh dan berbudaya yang bercirikan tingginya pemanfaatan

modal sosial dalam pembangunan, meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya

jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda

dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan

internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya dan industri pariwisata yang

berdaya saing dalam bingkai kearifan lokal.

Untuk mendukung tujuan dan pencapaian sasaran misi, kebijakan umum

pembangunan Jawa Barat diarahkan untuk :

1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing dimaknai melalui kebijakan

optimalisasi kualitas dan sebaran layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan

sosial, serta peningkatan kapabilitas sumber daya manusia Jawa Barat;

2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan dimaknai melalui kebijakan

pengembangan kemampuan dan daya saing ekonomi Jawa Barat berbasis potensi

lokal;

3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tata kelola dan

perluasan partisipasi publik dimaknai melalui kebijakan penyelenggaraan good

governance yang bermutu, akuntabel, toleran, dan berbasis ilmu pengetahuan dan

teknologi;

4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan infrastruktur

strategis yang berkelanjutan dimaknai melalui kebijakan optimalisasi kuantitas,

kualitas, dan pelayanan infrastruktur wilayah serta pengendalian tata ruang berbasis

daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana serta peningkatan penciptaan dan

pemanfaatan energi baru terbarukan;

5. Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui peningkatan peran pemuda,

olahraga, seni, budaya dan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal dimaknai melalui

kebijakan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan yang berbasis potensi

lokal.

Page 130: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-5

4.1.3. Perspektif Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2018

Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

adalah: “Pada Tahun 2018 Sumedang Sejahtera, Nyunda, Maju, Mandiri dan

Agamis (Senyum Manis)”

Penjelasan dari visi jangka menengah tersebut adalah sebagai berikut:

SEJAHTERA adalah kondisi masyarakat Kabupaten Sumedang yang secara lahir

batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan, yang ditandai

dengan meningkatnya IPM, rendahnya kemiskinan (persentase), rendahnya indeks

pemerataan (Gini Coefficient), dan berkurangnya kasus kejahatan.

NYUNDA adalah karakter masyarakat Kabupaten Sumedang yang dilandasi

filosofi dan nilai-nilai kesundaan sebagai pengungkit Pembangunan. Ditandai dengan

banyaknya kegiatan-kegiatan kebudayaan, partisipasi dalam kegiatan kebudayaan dan

kepariwisataan.

MAJU adalah kondisi terwujudnya akselerasi pembangunan ke arah yang lebih

baik dengan semakin meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dan hasil-hasil

pembangunan, ditandai dengan meningkatnya PDRB (pertumbuhan ekonomi).

MANDIRI adalah kemampuan masyarakat Kabupaten Sumedang dalam

mengelola potensi sumberdaya yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

kearifan lokal sehingga memiliki daya saing untuk mencapai kesejahteraan. Ditandai

dengan meningkatnya PAD (kapasitas fiskal), meningkatnya kerja sama pemerintah-

swasta-akademisi, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan,

meningkatnya indeks adaptasi teknologi.

AGAMIS adalah sikap dan prilaku hidup masyarakat Kabupaten Sumedang yang

mencerminkan dan merefleksikan nilai-nilai agama yang diyakininya. Ditandai dengan

banyaknya kegiatan keagamaaan, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

kegiatan-kegiatan keagamanaan, dan tidak adanya konflik antar penganut agama

(internal dan eksternal).

Misi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sumedang Tahun 2014-2018

adalah:

1. Meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan reformasi

birokrasi dan kualitas demokrasi

2. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas,

terampil, dan produktif yang dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan

3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah

Page 131: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-6

4. Mengembangkan perekonominan Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan

berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompok-kelompok usaha

kecil dan menengah

5. Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari

berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan

Tabel 4.1. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Sumedang

RKPD 2018 PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

TAHUN 2014-2018 1. Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran,

dan Peningkatan Pemberdayaan dalam Perekonomian;

2. Perluasan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur ;

3. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang Berkelanjutan dan Menjadi Motor Kemajuan Ekonomi;

4. Dampak sosial ekonomi pembangunan Waduk Jatigede dan Tol Cisumdawu;

5. Ketahanan Pangan dan Energi Daerah; 6. Pengembangan Ekonomi Kreatif

Masyarakat; 7. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan

Kinerja Pelayanan Publik; 8. Keterjangkauan, Kualitas

Penyelenggaraan Pendidikan, Pengembangan IPTEK, dan Daya Saing SDM;

9. Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat, dan Lingkungan yang Bersih;

10. Kelestarian Budaya, dan Kemajuan Pariwisata.

1. Perluasan dan Peningkatan Kualitas Infrastruktur ;

2. Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan Pemberdayaan dalam Perekonomian;

3. Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik;

4. Keterjangkauan, Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan, Pengembangan IPTEK, dan Daya Saing SDM;

5. Kemudahan Akses Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat, dan Lingkungan yang Bersih;

6. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan yang Berkelanjutan dan Menjadi Motor Kemajuan Ekonomi;

7. Ketahanan Pangan dan Energi Daerah; 8. Pengembangan Ekonomi Kreatif

Masyarakat; 9. Kelestarian Budaya, dan Kemajuan

Pariwisata ; 10. Dampak sosial ekonomi pembangunan

waduk Jatigede dan Tol Cisumdawu.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 1 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumedang, dapat

dijelaskan bahwa hubungan visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan adalah

sebagaimana yang digambarkan dalam Tabel 4.2.

Page 132: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-7

Tabel 4.2. Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Visi : Pada Tahun 2018 Sumedang Senyum Manis

4.2. Tema dan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2018

Prioritas pembangunan daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2018 sebagai

bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia serta bagian dari

Misi Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan

efektivitas pemerintahan daerah dalam mewujudkan pelayanan publik dan kualitas demokrasi

1.1. Mewujudkan reformasi birokrasi dalam kelembagaan, SDM, dan sistem pelayanan publik

1.1.1. Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif

1.1.2. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah

1.1.3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

1.1.4. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel

1.2. Mewujudkan kualitas demokrasi

1.2.1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan

2. Mengembangkan sumber daya manusia Kabupaten Sumedang yang sehat, cerdas, terampil, dan produktif dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan

2.1. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Sumedang

2.1.1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan

2.1.2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

2.1.3. Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat

3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah

3.1. Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan infrastruktur wilayah yang berkualitas

3.1.1. Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan wilayah

3.1.2. Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru

4. Mengembangkan perekonomian Kabupaten Sumedang yang berdaya saing dan berkeadilan, serta memberdayakan dan melindungi kelompok-kelompok usaha kecil dan menengah

4.1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4.1.1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang

4.1.2. Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat

4.1.3. Meningkatnya ketahanan pangan daerah

5. Mengembangkan lingkungan Kabupaten Sumedang yang aman, nyaman, dan lestari berbasis budaya dan nilai-nilai kesundaan sebagai daya ungkit pembangunan

Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dan nilai-nilai kesundaan di Kabupaten Sumedang

5.1.1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan

5.1.2. Lestarinya nilai-nilai kesundaan

Page 133: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-8

Provinsi Jawa Barat, ditetapkan dengan memperhatikan prioritas pembangunan

nasional dan prioritas pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018.

Tema pembangunan nasional Tahun 2018 yaitu : “Memacu Investasi dan

Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”.

• Sedangkan tema pembangunan provinsi Jawa Barat Tahun 2018 yaitu

“Percepatan Pembangunan Manusia Bagi Upaya Peningkatan Daya Saing

Menuju Kemandirian Masyarakat“

Untuk mencapai keberhasilan pembangunan, sejalan dengan prioritas

pembangunan nasional dan provinsi, serta fokus-fokus sebagaimana tertuang dalam

RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025, dan Program Unggulan Kepala Daerah

periode Tahun 2014-2018, maka Tema Pembangunan Daerah Kabupaten Sumedang

Tahun 2018 adalah “Akselerasi Pemerataan Pembangunan Melalui Optimalisasi

Pengembangan Potensi Wilayah”, dengan prioritas pembangunan daerah sebagai

berikut:

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2018 dan Program Prioritas Tahun 2018 RPJMD

No. Prioritas Pembangunan

Daerah (RKPD)

Program Prioritas Tahun 2018

(RPJMD)

Kinerja Perangkat Daerah (PD) Indikator Target

1 Prioritas 1 : Meningkatnya pemerataan pendapatan masyarakat

Program Pembinaan Pedagangan Kaki Lima dan Asongan

Jumlah pedagang kaki lima dan asongan yang tertata

1 wilayah Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Peningkatan sarana dan prasarana bidang peternakan

Persentase peningkatan sarana dan prasarana bidang peternakan

10% Dinas Perikanan dan Peternakan

Program Peningkatan pengelolaan hasil produksi peternakan

Peningkatan kualitas produk olahan peternakan

1 unit usaha Dinas Perikanan dan Peternakan

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Meningkatnya kualitas SDM KUMKM berbasis sumber daya lokal

100 orang Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Meningkatnya Jaringan Usaha. kemitraan dan fasilitasi PIRT dan Halal

100 UKM Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Terwujudnya fasilitasi bantuan permodalan dan sarana usaha KUMKM

100 KUKM Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Besaran Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

100% Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

2

Prioritas 2: Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumedang

Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport

Peningkatan pengusaha industri dan perdagangan di Kabupaten Sumedang yang menguasai prosedur ekspor dan impor

30 orang Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam negeri

Bertambahnya Jumlah promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Daerah

4 kali Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Terbangunnya lembaga dan kerjasama kemitraan antara Pelaku usaha besar/asosiasi pengusaha dengan Pelaku

1 kali Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Page 134: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-9

usaha kecil/UKM

Terlaksananya sistem resi gudang untuk komoditi unggulan daerah

100% Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Meningkatnya kualitas SDM pengelola dan pedagang Pasar Tradisional

175 orang Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Meningkatnya Sarana dan prasarana pasar yang representatif

75% Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Sinkronisasi kebijakan Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

6 lembaga Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Meningkatnya Iklim Usaha perdagangan yang kondusif

95% Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Pemberdayaan dan Perlindungan Pasar Tradisional

Meningkatnya omset pasar tradisional 1 persen per tahun

Rp. 1.066.000.000

Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Peningkatan produksi padi sebesar 2% per tahun

564.033 ton GKG Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Peningkatan produksi palawija sebesar 2% per tahun

269.427 ton Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Peningkatan produksi hortikultura unggulan dan prospektif daerah

262.000 ton Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

Meningkatnya kemitraan usaha tani

17 Kelompok Tani Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Peningkatan lahan produktif perkebunan

73 ha Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Program Pengembangan Agribisnis

Frekuensi fasilitasi kemitraan usaha agrobisnis komoditas perkebunan

1 kel Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Program Pembangunan Sarana, Prasarana dan Infrastruktur Pertanian lainnya

Ketersediaan sarana prasarana dan infrastruktur perkebunan

21 kel Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Program Peningkatan produksi hasil peternakan

Persentase peningkatan produksi daging, telur dan susu

4% Dinas Perikanan dan Peternakan

a. Daging 14.000 ton

b. Telur 1.432 ton

c. Susu 16.138 ton

Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

Persentase pengendalian tingkat kematian ternak dan pengendalian penyakit hewan menular strategis (PHMS) dan Zoonosis

100% Dinas Perikanan dan Peternakan

Program Peningkatan Kesehatan masyarakat veteriner

Tingkat keamanan Pangan Asal Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH)

100% Dinas Perikanan dan Peternakan

Program Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanam modal. memperkuat daya saing perekonomian dan mempercepat peningkatan penanaman modal

3 Perda/Perbup/Informasi Peluang Usaha

Dinas PMPTSP

Terlaksananya kegiatan penanaman modal yang sesuai dengan hak. kewajiban dan tanggungjawab penanaman modal

100% Dinas PMPTSP

Program Peningkatan promosi dan kerjasama

Terselenggaranya kerjasama kemitraan antara UMKM dengan pemerintah

3 kali Dinas PMPTSP

Meningkatnya citra sumedang 2 kali Dinas PMPTSP

Page 135: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-10

sebagai daerah tujuan penanaman modal dan meningkatnya minat akan peluang penanaman modal yang prospektif

Program Peningkatan Pelayanan Perizinan

Terselenggaranya pelayanan perijinan dan non perijinan penanaman modal

100% Dinas PMPTSP

Program Pengembangan Sistem Pendukung usaha bagi UMKM

Terciptanya akselerasi pasar yang kuat bagi KUMKM

130 KUKM Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Meningkatnya Kualitas Pemasaran dan jaringan usaha UKM yang kompetitif

240 UKM Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Jatidiri Koperasi dan Akses Kemitraan Koperasi

72 Koperasi Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Persentase peningkatan kunjungan wisatawan 205 per tahun

100% Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Destinasi wisata unggulan yang dikembangkan

1 lokasi Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Peningkatan jumlah usaha Industri yang menggunakan teknologi yang lebih maju

5 kelompok Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Peningkatan jumlah IKM yang dilatih dalam pengelolaan usaha dan legalitas usaha

5 kelompok Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Peningkatan jumlah perajin/pengusaha dalam industri kreatif yang berbasis budaya unggulan

20 orang Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

Pengembangan sistem dan jaringan informasi Perindustrian

26 kecamatan Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Peningkatan Jumlah promosi produk IKM yang diikuti

3 kali Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

3 Prioritas 3 : Terwujudnya infrastrukur di kawasan pengembangan ekonomi baru

Program Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan

Jumlah sarana dan prasarana Pasar Hewan Lokal yang terpelihara

- Dinas Perikanan dan Peternakan

Persentase peningkatan sarana dan prasarana Pasar Hewan Regional

10% Dinas Perikanan dan Peternakan

4 Prioritas 4 : Meningkatnya kualitas infrastruktur wilayah dalam mendorong pengembangan wilayah

Prgram Peningkatan Efesiensi Perdagangan dalam negeri

Peningkatan Sistem Jaringan Informasi Perdagangan serta penggunaan produk dalam negeri

30 orang Dinas Koperasi, UKM, Dagperin

Program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan

Terwujudnya pemeliharaan rutin jalan dan jembatan per tahun dilaksanakan pada 30% total panjang jalan

17,97 km Dinas PUPR

Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan

Ketersediaan data base jalan dan jembatan

100% Dinas PUPR

Program Pengendalian Banjir

Jumlah bantaran dan tanggul sungai yang terehabilitasi

80% Dinas PUPR

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi. rawa. dan jaringan pengairan

Luasan daerah irigasi (DI) yang terlayani air irigasi

24.022,2 ha Dinas PUPR

Program Pengembangan kinerja Pengelolaan Penyehatan Lingkungan

Ketersediaan MCK 85% Dinas PUPR

Program pembangunan saluran

Berkurangnya jumlah titik genangan

15% Dinas PUPR

Page 136: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-11

drainase/gorong-gorong

Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

Ketersediaan air baku 100% Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Program Pembangunan Sarana, Prasarana dan Infrastruktur Lainnya

Ketersediaan sarana, prasarana dan infrastruktur pertanian

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

- Alsintan 250 unit

- Jaringan Irigasi Perdesaan 500 ha

- Jalan Usaha Tani 10 km

Program Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

Peningkatan infrastruktur di wilayah strategis

100% Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Ketersediaan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

100% Dinas Perhubungan

Ketersediaan Peraturan/Dokumen Pendukung Bidang Perhubungan

100% Dinas Perhubungan

Program Lingkungan Sehat Perumahan

Ketersediaan saluran drainase/gorong-gorong di Kawasan IPP

- Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

5. Prioritas 5 : Meningkatnya ketahanan pangan daerah

Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan

Persentase Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita

91.50% Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Persentase Penguatan Cadangan Pangan

79.80% Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Persentase Ketersediaan Informasi Pasokan Harga dan Akses Pangan di Daerah

100.00% Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Persentase Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

100.00% Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Persentase Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

95.70% Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Persentase Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan

100.00% Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Persentase Penanganan Daerah Rawan Pangan

75.00% Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan

Bertambahnya jumlah kelompok tani yang menerapkan pengelolaan pasca panen dan perbaikan mutu pengelolaan hasil pertanian

5 Kelompok tani Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Program Pengembangan budidaya perikanan

Peningkatan produksi ikan : Dinas Perikanan dan Peternakan a. Ikan konsumsi 24.000 ton

b. Ikan Hias 598.112 ekor

c. Benih Ikan 211.629 ribek

Program Peningkatan sarana dan prasarana bidang perikanan

Persentase peningkatan sarana prasarana produksi perikanan

10% Dinas Perikanan dan Peternakan

Program Peningkatan Konsumsi Hasil Perikanan

Peningkatan tingkat konsumsi ikan

18.40 kg/kapita Dinas Perikanan dan Peternakan

Program Optimalisasi pengolahan dan pemasaran produksi perikanan

Peningkatan kualitas produk olahan perikanan

5 unit usaha Dinas Perikanan dan Peternakan

Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Jumlah kelompok usaha aneka Hasil Hutan Non Kayu

DLHK

6 Prioritas 6 : Meningkatnya kualitas penyelenggaraan

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Tercapainya angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini

Dinas Pendidikan

Angka Partisipasi Kasar (APK) Dinas Pendidikan

- PAUD (TK/RA) 94,50%

Page 137: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-12

pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) Dinas Pendidikan

- PAUD (TK/RA) 65,93%

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Tercapainya Angka Partisipasi Pendidikan Dasar

Dinas Pendidikan

Angka Partisipasi Kasar (APK) Dinas Pendidikan

- SD/MI sederajat 120.95%

- SMP/MTs sederajat 108.14%

Angka Partisipasi Murni (APM) Dinas Pendidikan

- SD/MI sederajat 106.74%

- SMP/MTs sederajat 105.67%

Persenatase SD/MI Gratis 100% Dinas Pendidikan

Persenatase SMP/MTs Gratis 100% Dinas Pendidikan

Program Pendidikan Menengah

Tercapainya Partispasi Pendidikan Menengah

Dinas Pendidikan

Angka Partisipasi Sekolah Dinas Pendidikan

- SMA/MA sederajat - SMK Angka Partisipasi Kasar (APK) Dinas Pendidikan

- SMA/MA Sederajat

- SMK Angka Partisipasi Murni (APM) Dinas Pendidikan

- SMA/MA Sederajat - SMK Persentase SMA/SMK/MA Gratis

Dinas Pendidikan

Program Pelayanan Pendidikan Non Formal

Tercapainya Partispasi Pendidikan Non Formal

Dinas Pendidikan

Angka Partisipasi Kejar Paket A 2.80% Dinas Pendidikan

Angka Partisipasi Kejar Paket B

7.00% Dinas Pendidikan

Angka Partisipasi Kejar Paket C 7.00% Dinas Pendidikan

Angka Melek Huruf 98.32% Dinas Pendidikan

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Tercapainya Kinerja Pendidikan

Dinas Pendidikan

Angka RLS 8.49%

Angka tingkat pendidikan yang ditamatkan

Dinas Pendidikan

- SD/MI 100%

- SMP/MTs 100%

- SMA/MA 100%

- SMK 100%

Program Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kelayakan Guru SD 96,43% Dinas Pendidikan

Kelayakan Guru SMP 98,98% Dinas Pendidikan

Kelayakan Guru SMA 98,98% Dinas Pendidikan

Kelayakan Guru SMK 98,98% Dinas Pendidikan

Program pengadaan dan peningkatan sarana prasarana pendidikan kesehatan

Rasio sarana praktek/mahasiswa

1:5 rasio Akademi Keperawatan

Pengembangan SDM dalam bidang kesehatan

Jumlah keluarga yang terbina dalam bidang kesehatan

120 KK Akademi Keperawatan

7. Prioritas 7 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Jumlah Akreditasi sarana dan tenaga kesehatan di Puskesmas

25 Unit Dinas Kesehatan

Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya

Jumlah Puskesmas 36 unit Dinas Kesehatan

Jumlah Puskesmas Perawatan 16 unit Dinas Kesehatan

Jumlah Puskesmas PONED 32 unit Dinas Kesehatan

Jumlah Rumah Sakit Tanpa Kelas

Dinas Kesehatan

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Ketersediaan Obat dan Alat kesehatan

100% Dinas Kesehatan

Program Upaya Kesehatan masyarakat

UPTD yang mendapatkan biaya penunjang kegiatan dlam melaksanakan pelayanan

100% Dinas Kesehatan

Page 138: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-13

kesehatan dasar

Persentase Kualitas Air Minum yang memenuhi syarat

Dinas Kesehatan

Persentase Penduduk/RT yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas

Dinas Kesehatan

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Cakupan PHBS di Rumah tangga

70% Dinas Kesehatan

Cakupan Desa siaga aktif Purnama

40% Dinas Kesehatan

Program Pengembangan Lingkungan Sehat

Cakupan penduduk yg menggunakan jamban sehat

75% Dinas Kesehatan

Cakupan Desa yg melaksanakan STBM

80 Desa Dinas Kesehatan

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Persentase penduduk yang terlindungi jaminan pemeliharaan kesehatan berbasis asuransi

50% Dinas Kesehatan

Program Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

Tersedianya data terpilah perspektif gender (berdasarkan jenis kelamin)

100% Dinas Kesehatan

Program Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular

Penemuan dan Penanganan penderita penyakit menular:

Dinas Kesehatan

Penemuan pasien baru TB BTA + (CDR)

80% Dinas Kesehatan

Penemuan penderita Pneumoni pada Balita

86% Dinas Kesehatan

Penanganan penderita HIV/AIDS

100% Dinas Kesehatan

Penanganan penderita malaria 100% Dinas Kesehatan

Penanggulangan penyakit DBD :

100%

Dinas Kesehatan

- Penderita DBD yang ditangani

- Case Fatality Rate (CFR) <1%

Desa/Kel UCI 100% Dinas Kesehatan

Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 jam

100% Dinas Kesehatan

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

Cakupan Kunjungan Ibu hamil K4

96% Dinas Kesehatan

Cakupan Pelayanan Balita 80% Dinas Kesehatan

Kunjungan neonatus KN3 96% Dinas Kesehatan

Cakupan Neonatal dengan komplikasi yang ditangani

72% Dinas Kesehatan

Program Jaminan Persalinan

Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

90% Dinas Kesehatan

Cakupan MP ASI anak usia 6 - 24 bln gakin

100% Dinas Kesehatan

Cakupan Balita Gizi buruk mendapat perawatan

100% Dinas Kesehatan

Persentase balita gizi buruk <1% Dinas Kesehatan

Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun (3.5%)

2.50% Dinas PPKB

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Persentase peningkatan partisipasi masyarakat dalam berolahraga

20% Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga

8 Prioritas 8 : Meningkatnya

Program Penataan Administrasi

Penduduk bernomor induk kependudukan (NIK) Nasional

100% Disdukcasip

Page 139: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-14

kualitas pelayanan publik

Kependudukan Rasio kepemilikan kartu keluarga per satuan kepala keluarga

99% Disdukcasip

Rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk wajib KTP

99% Disdukcasip

Rasio bayi berakte kelahiran 80% Disdukcasip

Rasio pasangan berakte nikah 80% Disdukcasip

Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Persentase penduduk yang terlindungi jaminan pemeliharaan kesehatan berbasis asuransi

50% Dinas Kesehatan

Pelayanan terhadap pasien gakin yang datang ke rumah sakit pada setiap unit

100% RSUD

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Jumlah Tempat tidur pasien 20 unit RSUD

Program Penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah

Tersusunnya dokumen basis data potensi daerah, dokumen daya tarik daerah. dokumen strategi pemikat investor dan dokumen prosedur investasi

100% DPMPTSP

Peningkatan pengetahuan masyarakat, dunia usaha dalam bidang penanaman modal

1 (satu) kali DPMPTSP

Peningkatan Pelayanan Angkutan

Jumlah Orang yang terangkut angkutan umum/hari

49.000 orang Dinas Perhubungan

Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

Penurunan tingkat kecelakaan lalu lintas

237 kejadian Dinas Perhubungan

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Ketersediaan fasilitas lalu lintas

70% Dinas Perhubungan

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Ketersediaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ yang Terpelihara

70% Dinas Perhubungan

Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

Peningkatan KIR angkutan umum

3.600 kendaraan Dinas Perhubungan

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Persentase PMKS skala Kabupaten Sumedang yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,Narkoba dan Penyakit Sosial lainnya)

Persentase PMKS skala Kabupaten Sumedang yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Pembinaan Lanjut Usia Terlantar

Persentase PMKS skala Kabupaten Sumedang yang menerima program pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Pembinaan Anak Terlantar

Persentase PMKS skala Kabupaten Sumedang yang menerima program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Page 140: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-15

Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan social

Persentase panti sosial skala Kabupaten Sumdang yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan social

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Persentase Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan social

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Perlindungan Sosial bagi PMKS yang termasuk dalam kriteria Korban Bencana.

Persentase korban bencana skala Kabupaten Sumedang yang menerima Bantuan Sosial selama masa tanggap darurat

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Persentase Korban Bencana skala Kabupaten Sumedang yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap

100%

Program Pembinaan dan latihan bagi penyandang cacat dan eks trauma

Persentase Penyandak Cacat Fisik dan Mental serta Lanjut Usia tidak Potensial yang telah menerima jaminan social

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Perlindungan dan Pengembangan Ketenagakerjaan

Besaran Pekerja/Buruh yang menjadi peserta Program Jamsostek

100% Disnakertrans

Besaran Pemeriksaan Perusahan

100% Disnakertrans

Besaran Pengujian Peralatan Perusahaan

100% Disnakertrans

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan

Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Penguatan Kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak

Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Pengembangan Pusat Informasi dan Konseling KRR

Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun (3.5%)

2.50% Dinas Pengendalian Pendudukn dan Keluarga Berencana

Program Pelayanan Kontrasepsi

Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif (65%)

74,28% Dinas Pengendalian Pendudukn dan Keluarga Berencana

Program Pembinaan Peranserta Masyarakat Dalam Pelayanan KB-KR Yang Mandiri

Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) 5%

4,5% Dinas Pengendalian Pendudukn dan Keluarga Berencana

Program penyiapan tenaga pendamping Kelompok Bina Keluarga

Cakupan Anggota Bina Keluar-ga Balita (BKB) ber-KB (70%)

93,29% Dinas Pengendalian Pendudukn dan Keluarga Berencana

Program Pengembangan Model Operasional BKB. Posyandu- Paud

Cakupan Anggota Bina Keluar-ga Balita (BKB) ber-KB (70%)

93,29% Dinas Pengendalian Pendudukn dan Keluarga Berencana

Kerja sama Informasi dengan Media Massa

Frekuensi pelaksanaan diseminasi informasi Nasional

26 Kecamatan Dinas Komunikasi dan Informasi,

Page 141: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-16

Persandian dan Statistik

Pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informatika

Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal dan BTS

- Radio/TV lokall/BTS

Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Pembinaan Telematika Daerah

Jumlah Wilayah, Media Elektronik dan Media Komunikasi yang Terbina

79.42% Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Pengembangan komunikasi, informasi, dengan media masa

Jumlah Jaringan Komunikasi Stasioner

7.340 jaringan Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Jumlah Jaringan Komunikasi Mobile

400.000 jaringan Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Rasio Wartel/Warnet terhadap Penduduk

0.22 rasio Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

Tersedianya data, informasi dan administrasi pertanahan

1 (satu) paket Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertanahan

Terfasilitasinya Kebutuhan lahan untuk Kepentingan umum

1(satu) paket Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Frekuensi kriminalitas di dusun/desa

0 (nol) kasus Satpol PP

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Cakupan patroli siaga, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat (3 x Patroli dalam 1 hari)

70% Satpol PP

Cakupan rasio petugas perlindungan masyarakat (1 orang setiap RT atau sebutan lainnya)

75% Satpol PP

Program Pemeliharaan Keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat dan pencegahan tindak criminal

Cakupan penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah

90% Satpol PP

Program pembinaan dan pengembangan bidang energi baru terbarukan

Berkembangnya Energi Alternatif di masyarakat

20 KK Dinas Perhubungan

Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

Rasio elektrifikasi -

Ketersediaan lampu penerangan jalan umum

-

Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan

Persentase pengawasan pemegang IUP

-

Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan

Menurunnya resiko bencana di daerah rawan bencana geologi

-

Program Pengembangan Wilayah Ketransmigrasian

Jumlah calon lokasi penerima transmigran

- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Program Transmigrasi local

Penanganan pemindahan penduduk miskin asal wilayah genangan jatigede melalui pola sisipan pedesaan

- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Page 142: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-17

Program Transmigrasi Regional

Penanganan pemindahan penduduk miskin asal wilayah genangan jatigede melalui pola resseltemen (penerima manfaat Cirebon, Majalengka, Indramayu)

- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Program Peningkatan Sarana Hubungan Industrial

Besaran Kasus diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)

100% Disnakertrans

9. Prioritas 9 : Terwujudnya kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif

Pengembangan aplikasi sistem dan konten telematika

Peningkatan sistem informasi penyelenggaraan pemerintahan melalui electronic government

55% Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Jumlah Pengunjung Web Site www.sumedangkab.go.id

240.000 orang Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Pengembangan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika

Ketersediaan Sarana dan Prasarana Komunikasi dan Informatika

60% Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Pengembangan Pelayanan Komunikasi dan Informatika

Pengadaan barang dan jasa melalui LPSE

365 hari Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Jumlah kegiatan yang terinformasikan melalui Layanan M-CAP

100 kali Dinas Komunikasi dan Informasi, Persandian dan Statistik

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

Peningkatan jumlah kecamatan tanggap bencana

13 Kecamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Program peningkatan Kualitas Kebijakan manajemen Pemerintahan

Persentase kualitas kebijakan manajemen pemerintahan

100% Sekretariat Daerah

Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah

Kesepakatan kerjasama yang ditindaklanjuti ke dalam perjanjian kerjasama

75 Daerah/Pihak Ke-3

Sekretariat Daerah

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

Persentase kelembagaan yang efektif dan efisien

77,26 % Sekretariat Daerah

Program Penerapan dan penegakan hukum

Pemberian layanan hukum terhadap aduan/pengajuan permasalahan hukum yang diterima

100% Sekretariat Daerah

Program Penataan Sarana dan Prasarana Hukum

Peningkatan sarana dan prasarana Pelayanan Publik dibidang Informasi Hukum (JDIH)

100% Sekretariat Daerah

Program Peningkatan Pelayanan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah

100% Sekretariat Daerah

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Ketercapaian fungsi pengawasan DPRD

100% Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Ketercapaian fungsi legislasi DPRD

100% Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Ketercapaian fungsi budgeting DPRD

100% Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Rasio APBD terhadap PDRB 13,04% Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Tersedianya data dan informasi 14 Perda/ Badan Pengelolaan

Page 143: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-18

keuangan Perbup/Dok Keuangan dan Aset Daerah

Tersedianya data penggajian pegawai

63 SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Tersedianya dokumen pelaksanaan APBD

2 (dua)Dokumen Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengamanan barang milik daerah

4 (empat) Dokumen

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

Tersedianya data APBD Hasil evaluasi

4 (empat) Raperda/Raperbup

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

Meningkatnya profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

26 orang Inspektorat

Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan-kebijakan KDH

Menurunnya jumlah temuan terhadap ketaatan dan sistem pengendalian internal

50 temuan Inspektorat

Program Penataan dan penyempurnaan sistem dan prosedur pengawasan

Tersedianya sistem dan prosedur pengawasan

1 (satu) Paket Inspektorat

Program Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip

Jumlah arsip daerah yang terpelihara

37.500 dokumen Dinas Arsip dan Perpustakaan

Program Penelusuran arsip yang bernilai sejarah

Jumlah dokumen yang bernilai sejarah

- Dinas Arsip dan Perpustakaan

Program Peningkatan kualitas layanan informasi kearsipan

Terlayaninya SKPD, Desa dan masyarakat dalam hal informasi kearsipan

18 SKPD Dinas Arsip dan Perpustakaan

Program Pengembangan khasanah kearsipan

Jumlah SKPD yang menyerahkan arsip statis

2 (dua) SKPD Dinas Arsip dan Perpustakaan

Program Perbaikan sistem administrasi kearsipan

Ketersediaan Peraturan Bupati tentang Tata Kearsipan

- Dinas Arsip dan Perpustakaan

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Jumlah Kunjungan ke Perpustakaan

37.552 orang Dinas Arsip dan Perpustakaan

Jumlah Perpustakaan 546 Perpustakaan

Dinas Arsip dan Perpustakaan

Jumlah Bahan Pustaka 339.200 eksemplar

Dinas Arsip dan Perpustakaan

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Frekuensi konflik antar suku - Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Frekuensi Konflik antar umat beragama/Keyakinan

- Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

10 Prioritas 10 : Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Ketersediaan sistem pendukung kediklatan

3 (tiga) paket Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Program Pendidikan Kedinasan

Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat

517 orang Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Penyusunan regulasi kepegawaian

2 (dua) paket Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Program Pembinaan dan Pengembangan

Frekuensi Penataan dan Penempatan Pegawai dalam

19 kali Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Page 144: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-19

Aparatur jabatan Sumber Daya Manusia

Jumlah pegawai yang mendapatkan penghargaan dan kenaikan pangkat

2.225 orang Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Jumlah Penyelesaian kasus pelanggaran disiplin pegawai, ijin perceraian dan perkawinan

100% Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Jumlah Pelayanan Pengelolaan administrasi Kepegawaian

7.322 orang Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Terlaksananya rekruitmen pegawai

2 kali Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Program Pengembangan Data dan Informasi

Tersedianya Data Base Pegawai 1 paket Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Intensitas Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

7 (tujuh) paket Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur pengelola kearsipan

Ketersediaan jumlah arsiparis/pengelola arsip

157 orang Dinas Arsip dan Perpustakaan

Program Pengembangan/ Pemeliharaan sarana dan prasarana kearsipan

Ketersediaan sarana/prasarana kearsipan

20 paket Dinas Arsip dan Perpustakaan

Program Peningkatan kapasitas sumber daya manusia peternakan dan perikanan

Jumlah aparatur / pelaku usaha peternakan dan perikanan yang mengikuti pelatihan teknis/magang, dsj.

10 orang Dinas Perikanan dan Peternakan

Persentase peningkatan data dan informasi

16% Dinas Perikanan dan Peternakan

11. Prioritas 11: Meningkatnya kualitas lingkungan hidup berkelanjutan

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air

30 Usaha/ Kegiatan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Persentase luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan

100% Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pecemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti

5 (lima) pengaduan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara

20 Usaha/ Kegiatan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang melaksanakan AMDAL UKL/UPL

10 (Sepuluh)Usaha/ Kegiatan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Jumlah sungai yang terpantau kualitas airnya

6 sungai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jumlah titik pantau kualitas 6 lokasi Dinas Lingkungan

Page 145: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-20

udara ambient Hidup dan Kehutanan

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Jumlah Taman Kehati Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Jumlah mata air permanen 5 mata air Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Jumlah pengunjung yang mengakses data dan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup

250 orang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Persentase penanganan sampah

39% Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Capaian Luas RTH (Ha) 156,37 ha Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Persentase Lahan Kritis terhadap Luas Wilayah Kabupaten Sumedang

0.64% Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Hutan

Persentase Peningkatan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dalam perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

16.67% Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Program perencanaan dan pengembangan hutan

Persentase Luasan Kawasan Hutan minimal yakni 30% dari luas wilayah

0.55% Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Program pengendalian air tanah

Ketersediaan air bersih yang bersumber dari air tanah

2 (dua) titik Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

12. Prioritas 12 : Meningkatnya penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat

Pembinaan akhlak/ moral masyarakat

Sekratariat Daerah

13. Prioritas 13 : Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang akuntabel

Program Pengembangan data statistik daerah

Persentase ketersediaan data dan informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan

100% PAPELITBANGDA

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Persentase kesesuaian sasaran rencana menengah daerah dengan realisasi tahunan

100% PAPELITBANGDA

Program Kerjasama Pembangunan

Persentase kerjasama pemda dengan perusahaan (CSR) dan perguruan tinggi

100% PAPELITBANGDA

Program Perencanaan Sosial Budaya

Persentase kesesuaian sasaran rencana menengah daerah dengan realisasi tahunan bidang sosial budaya

100% PAPELITBANGDA

Program Perencanaan Pengembangan Kawasan Stragtegis dan Cepat Tumbuh

Persentase kesesuaian sasaran rencana menengah daerah dengan realisasi tahunan bidang infrastruktur

100% PAPELITBANGDA

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Persentase kesesuaian sasaran rencana menengah daerah dengan realisasi tahunan bidang ekonomi

100% PAPELITBANGDA

Program Pengembangan data/informasi

Persentase data dan informasi perencanaan pembangunan yang dapat diakses

100% PAPELITBANGDA

Program Perencanaan Tata Ruang

Ketersediaan rencana tata ruang pada kawasan strategis

100% PAPELITBANGDA

Page 146: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page IV-21

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang sesuai RTRW

80% PAPELITBANGDA

14. Prioritas 14 : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan

Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Persentase peningkatan partisipasi pemuda dalam pembangunan

20% Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemuda dan Olahraga

Program Peningkatan Peran serta dan kesetaraan Gender dalam pembangunan

Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu

100% Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

Jumlah petugas perlindungan masyarakat (linmas)

4.137 orang Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Program Pendidikan Politik Masyarakat

Jumlah LSM, Ormas dan OKP -LSM/Ormas/OKP Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Jumlah Organisasi Politik Daerah

- Partai Politik Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

Frekuensi Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan

3 (tiga) Paket Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Frekuensi Fasilitasi dan Evaluasi DBH Pajak Daerah, Retribusi Daerah bagi Desa dan ADD

2 (dua) Paket Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

Frekuensi Fasilitasi Kegotong royongan

4 (empat) kali Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program Peningkatan Keberdayaan Lembaga Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan

Frekuensi Fasilitasi peningkatan ekonomi masyarakat perdesaan

5 (lima) paket Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program Peningkatan Keberdayaan dan Kemandirian Lembaga Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan

Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna, Perilaku Hidup Sehat, dan Lingkungan yang Bersih

3 (tiga) paket Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

15. Prioritas 15 : Lestarinya nilai-nilai kesundaan

Program pengembangan nilai budaya

Persentase peningkatan apresiasi masyarakat terhadap nilai budaya

20% Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga

Program pengelolaan kekayaan budaya

Persentase peningkatan apresiasi masyarakat terhadap karya budaya

20% Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga

Page 147: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 Page V-1

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Berdasarkan visi, misi, kebijakan dan sasaran sebagaimana tertuang dalam

RPJMD 2014-2018 maupun perkembangan kebijakan pemerintah dalam skala regional

dan nasional, serta dengan memperhatikan kondisi umum dan permasalahan yang

dihadapi diformulasikan dalam hasil musrenbang Tahun 2018, maka dalam rangka

penyelenggaraan manajemen pemerintahan daerah untuk Tahun 2018 disusun fokus

pembangunan daerah yang menjadi kebijakan umum dalam penyusunan APBD Tahun

2018.

Rencana program dan kegiatan prioritas daerah Tahun 2018 dituangkan dalam

Bab V yang merupakan rangkaian substansi program dan kegiatan yang secara makro

telah dibahas sebelumnya pada Bab II sampai dengan Bab IV dalam rangka pencapaian

15 (lima belas) prioritas pembangunan daerah Tahun 2018 sesuai dengan isu aktual dan

kondisi umum yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya, kelima belas prioritas

pembangunan daerah tersebut dijabarkan ke dalam program dan kegiatan serta pagu

indikatifnya yang dituangkan pada Tabel 5.1. usulan program dan kegiatan prioritas

daerah Tahun 2018 yang diusulkan melalui APBD Kabupaten Sumedang. Sementara

Tabel 5.2. menampilkan daftar usulan rencana program dan kegiatan prioritas daerah

Tahun 2018 yang diusulkan melalui APBD Provinsi, APBN dan sumber dana lainnya.

Page 148: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 PageVI-1

BAB VI

PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018

merupakan penjabaran tahun kelima dari RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014-

2018, yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 dan RKPD Provinsi

Jawa Barat Tahun 2018, serta berdasarkan hasil Musrenbang Tahun 2017. RKPD memuat

gambaran umum daerah, evaluasi hasil kinerja daerah, rancangan kerangka ekonomi

daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaan yang bersifat

indikatif.

Dalam rangka menjamin terlaksananya prioritas pembangunan daerah tersebut

yang diuraikan ke dalam berbagai program dan kegiatan, serta untuk terwujudnya

kinerja pembangunan daerah yang optimal, maka perlu diperhatikan kaidah-kaidah

pelaksanaan sebagai berikut:

1. Seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan para

pelaku pembangunan di Kabupaten Sumedang, berkewajiban untuk melaksanakan

program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam RKPD tahun 2018 secara sinergis

dan terintegrasi;

2. Sebagai langkah awal dalam menyusun RAPBD tahun2018, RKPD Tahun 2018 harus

dijabarkan lebih lanjut dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (KUA-APBD) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

Tahun2018 yang merupakan hasil kesepakatan bersama Pemerintah Kabupaten

Sumedang dengan DPRD Kabupaten Sumedang;

3. Dalam rangka operasionalisasi RKPD yang memuat berbagai program dan kegiatan

pembangunan daerah yang pendanaannya bersumber dari APBD,

APBN/BLN/PHLN/ dan sumber-sumber lainnya yang sah, setiap Perangkat Daerah

harus menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah, sebagai dasar pelaksanaan

rencana kegiatan tahun2018;

4. Partisipasi masyarakat dalam rangka tindak lanjut proses perencanaan

pembangunan daerah, yaitu proses penganggaran, pelaksanaan dan

pengawasannya, difasilitasi oleh Forum Delegasi Musrenbang, sehingga aspirasi dan

kepentingan masyarakat dapat terakomodasi dengan baik;

5. Untuk menjamin konsistensi, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan,

setiap Perangkat Daerah wajib melakukan pengawasan dan pengendalian serta

evaluasi kinerja pelaksanaan RKPD Tahun 2017, sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi masing-masing;

Page 149: BUPATI SUMEDANGbappppeda.sumedangkab.go.id/file/RKPD 2018.pdfbupati sumedang provinsi jawa barat peraturan bupati sumedang nomor 53 tahun 2017 tentang rencana kerja pemerintah daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumedang Tahun 2018 PageVI-2

6. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan RKPD harus memperhatikan prinsip-prinsip

tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), serta perlu dukungan

partisipasi dari segenap pemangku kepentingan (sektor swasta, perguruan tinggi

dan masyarakat) dalam balutan semangat “Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean”.

Demikian RKPD Kabupaten Sumedang Tahun 2018 sebagai landasan penyusunan

Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara untuk

menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018

serta penyempurnaan rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah.

BUPATI SUMEDANG,

EKA SETIAWAN