Bundelan KO DN9
-
Upload
ditoaprasetyo -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
Transcript of Bundelan KO DN9
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 1/13
KARBOHIDRAT
I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui uji spesifik karbohidrat2. Untuk mengenal golongan karbohidrat
3. Untuk membedakan mono,di,dan polisakarida
4. Mengetahui cara kerja dan pengujian karbohidrat
II. TEORI DASAR
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan molekul yang banyak terdapat di alam. Pembentukan karbohidrat
melalui proses fotosintesis dan merupakan sumber energi hayati dari hasil konversi energi
matahari ke dalam bentuk energi kimia. Karbohidrat selain sebagai sumber utama energi
organisme hidup, juga merupakan sumber karbon untuk sintesis biomolekul dan sebagai
bentuk energi polimerik.
Karbohidrat berasal dari hidrat suatu karbon dengan rumus empiris Cx(H2O)y, merupakan
polihidroksi-aldehid (-C=O) polihidroksi – keton (-C-C=O(COH) dan turunannya lihat Gambar
14.3.
Gambar 14.3.
Karbohidrat dan Gugus fungsional yang ada dalam
karbohidrat
Karbohidrat yang dibangun oleh polihdroksi dan gugus
aldehid disebut dengan aldosa, sedangkan yang disusunoleh polihidroksi dan gugus keton dikenal dengan ketosa.
Molekul karbohidrat yang paling sederhana adalah polihidroksi aldehida dan polihidroksi
keton yang empunyai tiga hingga enam atom karbon. Atom C memiliki kerangka tetrahedral
yang membentuk sudut 105,9oC menyebabkan molekul karbohidrat cukup sulit berbentuk
rantai lurus. Berdasarkan kerangka tetrahedral inilah, molekul polihidroksi ini lebih stabil
dalam struktur siklik perhatikan Bagan 14.4.
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 2/13
Bagan 14.4. Rantai lurus dan bentuk siklik dari
karbohidrat
Karbohidrat sederhana dibangun oleh 5 (lima) atom C
disebut dengan pentosa. Sedangkan yang dibangun oleh
6 (enam) atom C dikenal dengan heksosa.
Selain dibentuk oleh sejumlah atom C yang mengandung gugus polihidroksi, strukturnya
karbohidrat semakin kompleks dengan adanya atom karbon asimetri, yaitu atom karbon yang
mengikat empat atom atau molekul yang berbeda pada struktur tetrahedralnya. Kehadiran C
asimetri menyebabkan molekul karbohidrat bersifat optik aktif, yaitu mampu memutar bidang
cahaya terpolarisasi. Pada karbohidrat juga dijumpai keisomeran optik, molekul-molekul yang
komposisinya identik tetapi berbeda orientasinya dalam ruang dan keaktifan optiknya.Karbohidrat yang paling sederhana ditemukan di alam mengandung tiga atom C disebut triosa.
Jika dengan gugus aldehida dinamakan aldotriosa (HOCH2-CHOH-CHO) dan dan dengan
gugus keton disebut dengan ketotriosa (HOCH2-CO-CH2OH).
Karbohidrat dapat berupa monosakarida atau gula sederhana atau berupa gabungan dari
monosakarida yang dapat membentuk polisakarida dengan beberapa unit sampai beberapa
ribu unit monosakarida. Atas dasar jumlah rantai monomernya maka karbohidrat dapat
digolongkan menjadi tiga yaitu monosakarida, Oligosakarida dan polisakarida, lihat Gambar
14.5. Sebagai sumber energi utama bagi tubuh manusia, karbohidrat menyediakan energi
sebesar 4 kalori atau 17 kilojoule per-gramnya.
Gambar 14.5. Klasifikasi karbohidrat
Pemecahan karbohidrat menghasilkan mono dan disakarida,
terutama glukosa. Melalui proses glikolisis, glukosa segera
terlibat dalam produksi adenosin tri phospat (ATP), pembawa
energi sel.
Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat:
1. Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh:
glukosa, galaktosa, ribose
2. Ketosa: karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh:
fruktosa
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 3/13
Ditinjau dari hasil hidrolisisnya:
1. Monosakarida: karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul-molekul
karbohidrat yang lebih sederhana lagi. Misalnya: glukosa, fruktosa, ribosa, galaktosa
2. Disakarida: karbohidrat yang terbentuk dari kondensasi 2 molekul monosakarida.
Misalnya: sukrosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula pati)
3. Oligosakarida: karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3 – 10
monosakarida, misalnya dekstrin dan maltopentosa
4. Polisakarida: karbohirdat yang terbentuk dari banyak molekul monosakarida. Misalnya pati
(amilum), selulosa, dan glikogen.
Beberapa monosakarida penting sebagai berikut.
1. Glukosa
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Di alam
glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari
reaksi antara karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun
serta mempunyai sifat:
Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
Dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol) dengan reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 ==> 2C2H5OH + 2CO2
Dapat mengalami mutarotasi
2. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa
lebih manis dari pada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa
dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalamasam clorida. Disebut juga sebagai gula buah, dperoleh dari hdrolisis sukrosa; dan
mempunyai sifat:
Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.40C)
Dapat mereuksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
Dapat difermentasi
3. Galaktosa
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat
dalam susu. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 4/13
Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa
menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam
sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Dapat diperoleh dari hidrolisis gula
susu (laktosa), dan mempunyai sifat:
Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata
Tidak dapat difermentasi
Beberapa disakarida penting sebagai berikut.
1. Laktosa
Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa. Laktosa
adalah disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses
hidrolisis enzimatik oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.
Beberapa sifat lakotsa:
Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa
Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia
Dapat dperoleh dari hasil samping pembuatan keju
Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
2. Maltosa
Beberapa sifat maltosa:
Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa
Digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk)
Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
3. Sukrosa
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk oleh
banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa mempunyai sifat
memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah
glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Sukrosa bereaks negatif terhadap
pereaksi fehling, benedict, dan tollens.
Beberapa polisakarida penting.
1. Selulosa
Merupakan komponen utama penyusun serat dinding sel tumbuhan
Polimer dari glukosa
Hirolisis lengkap dengan katalis asam dan enzim akan menghasilkan glukosa
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 5/13
2. Pati atau amilum
Polimer dari glukosa
Apabila dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan menjadi amilosa dan
amilopektin
Amilopektin merupakan polimer yang lebih besar dari amilosa
Hirdolisis parsial akan menghasilkan amilosa
Hidrolisis lengkap akan menghasilkan glukosa
3. Glikogen
Hidrolisis glikogen akan menghasilkan glukosa
Dalam sistem hewan, glikogen digunakan sebagai cadangan makanan (glukosa)
4. Kitin
Bangungan utama dari hewan beraki banyak seperti kepiting
Merupakan polimer dari glukosamina
Hidrolisis akan menghasilkan 2-amino-2-deoksi-glukosa
Analisa kualiatif karbohidrat.
1. Uji Molisch
Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat.
Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi
pentosa menghasilkan senyawa fulfural.
Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural
atau hidroksimetil furfural dengan alpha-naftol dalam pereaksi molish.
2. Uji Seliwanoff
Merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut
juga ketosa
Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna
merah pada larutannya.
3. Uji Benedict
Merupakan uji umum untuk karbohidrat yang memiliki gugus aldehid atau keton
bebas
Uji benedict berdasarkan reduksi Cu
2+
menjadi Cu
+
oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 6/13
Biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3
Uji positif ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata
serta adanya endapan.
4. Uji Barfoed
Digunakan untuk menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel
Uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah orange
5. Uji Iodin
Digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida
Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru
Amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu
Sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat
6. Uji Fehling
Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa,
maltosa, dll)
Uji positif ditandai dengan warna merah bataserta adanya endapan.
III. ALAT & BAHAN
3.1 ALAT
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Gelas piala
Penangas
Bunsen
Kaki tiga
Kawat kassa
3.2 BAHAN
Glukosa
Sukrosa
Selulosa
Amilum
Kertas saring
H2 So4 pekat
Na OH 5%
Cu So4 5%
Alfa naftol
Fehling
2,4 dinitrofenil hidrazin
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 7/13
IV. PROSEDUR KERJA
4.1 CARAKERJA
1. Reaksi dengan H2SO4 Pekat
Ambil 4 buah tabung reaksi .Tabung reaksi 1 diisi dengan glukosa, tabung reaksi 2
diisi dengan sukrosa, tabung reaksi 3 diisi dengan selulosa, dan tabung reaksi 4 diisi
dengan amilum.
Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 2 ml H2 So4 pekat.
Amati apa yg terjadi
2. Tromer Test
Ambil 4 buah tabung reaksi, tabung reaksi 1 diisi dengan larutan glukosa, tabung
reaksi 2 diisi dengan larutan sukrosa, tabung reaksi 3 diisi dengan larutan selulosa,
dan tabung reaksi 4 diisi dengan larutan amilum.
Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 1ml NaOH pekat dan 5 tetes
larutan CuSO4 5% kemudian dikocok.
Amati apa yang terjadi?
3. Pinoff Test
Ambil 4 buah tabung reaksi, tabung reaksi 1 diisi dengan larutan glukosa, tabung
reaksi 2 diisi dengan larutan sukrosa, tabung reaksi 3 diisi dengan larutan selulosa,
tabung reaksi 4 diisi dengan larutan amilum.
Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 5ml n-naftol
Melalui dinding tabung reaksi alirkan H2SO4 (jangan digoyang).
Amati apa yang terjadi?
4. Fehling Test
Ambil 4 buah tabung reaksi, tabung reaksi 1 diisi dengan larutan glukosa, tabung
reaksi 2 diisi dengan larutan sukrosa, larutan 3 diisi dengan larutan selulosa, tabung
reaksi 4 diisi dengan larutan amilum. Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 2ml pereaksi fehling.
Kocok dan panaskan selama 2 menit.
Amati apa yang terjadi?
5. Pembuatan osazon
Ambil 4 buah tabung reaksi, tabung reaksi 1 diisi dengan larutan glukosa, tabung
reaksi 2 diisi dengan larutan sukrosa, tabung reaksi 3 diisi dengan larutan selulosa,
tabung reaksi 4 diisi dengan larutan amilum. Kedalam masing-masing tabung reaksi, tambahkan 2-4 tetes dinitrofenilhidrazin.
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 8/13
Amati apa yang terjadi?
6. Hidrolisis Amilum
Masukan 1 gr amilum kedalam tabung reaksi.
Tambahkan dengan Hcl 3%, panaskan pada pengangas air beberapa saat.
Netralkan dengan NaOH 5% (cek dengan lakmus merah).
Tambahkan pereaksi fehling 2ml dan panaskan.
Amati apa yang terjadi?
7. Reaksi dengan iodine.
Masukan 2 ml larutan amilum kedalam tabung reaksi.
Tambahkan 1-2 tetes larutan iodine
Amati apa yang terjadi?
4.2 DIAGRAM KERJA
Rex dengan H2SO4
+ H2SO4 Pekat Amati
Sampel
Dinoff Tes
+ α-Naftol + H2SO4 Pekat Amati
Sampel
Tromer Tes
+ NaOH + CuSO4 5%, Kocok Amati
Sampel
Fehling Tes
+ Pereaksi Fehling, Kocok, Panaskan Amati
Sampel
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 9/13
Pembuatan Ozon
+ Fenil Hidrazin + H2SO4 Pekat, Panaskan Amati
Sampel
Hidrolisis Amilum
+ HCl 5% + NaOH + Fehling, Panaskan Amati
Sampel
Reaksi dengan Iodine (Khusus Amilum)
+ 1-2 tetes Iodine Amati
Sampel
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL
No Uraian Reaksi Pengamatan Keterangan
1 Reaksi dengan asam sulfat pekat
a. Glukosa + 2 ml
asam sulfat, amati!C6H10O5 + H2SO4→ Larut +
b. Sukrosa + 2 ml
asam sulfat, amati!
C12H22O11 + H2SO4→ Tidak Larut -
c. Selulosa + 2 ml
asam sulfat, amati!(C6H10O5)n + H2SO4→ Larut +
d. Amilum + 2 ml
asam sulfat, amati!(C6H10O5)n + H2SO4→ Larut -
2 Tromer Test
a. Glukosa + NaOH
+ tembaga sulfat,amati!
C6H10O5 + NaOH +
CuSO4→ Larutan biru tua +
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 10/13
b. Sukrosa + NaOH
+ tembaga sulfat,
amati!
C12H22O11 + NaOH +
CuSO4→ Larutan biru tua +
c. Selulosa + NaOH
+ tembaga sulfat,
amati!
(C6H10O5)n + NaOH +
CuSO4→ Tidak Larut -
d. Amilum +NaOH
+ tembaga sulfat ,
amati!
(C6H10O5)n + NaOH +
CuSO4→
Tidak Larut, berbentuk
gumpalan-
3 Pinoff Test
a. Glukosa + α-
naftol + asam sulfat pekat (melalui
dinding tanpa
digoyang)
C6H10O5 + α-naftol +
H2SO4→
larutan coklat, endapan
biru tua+
b. Sukrosa + α-
naftol + asam sulfat
pekat (melalui
dinding tanpa
digoyang)
C12H22O11 + α-naftol +
H2SO4→
larutan coklat, endapan
hitam+
c. Selulosa + α-
naftol + asam sulfat
pekat (melalui
dinding tanpa
digoyang)
(C6H10O5)n + α-naftol +
H2SO4→
larutan coklat, endapan
hitam+
d. Amilum +α-
naftol + asam sulfat
pekat (melalui
dinding tanpa
digoyang)
(C6H10O5)n + α-naftol +
H2SO4→
larutan coklat, endapan
ungu kehitaman+
4 Fehling Test
a. Glukosa + 2 ml
fehling, kocok,
panaskan
C6H10O5 + fehling (a&b)
→
↑
Merah bata +
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 11/13
b. Sukrosa + 2 ml
fehling, kocok,
panaskan
C12H22O11 + fehling (a&b)
→
↑
Larutan hijau tua +
c. Selulosa + 2 ml
fehling, kocok,
panaskan
(C6H10O5)n + fehling (a&b)
→
↑
Larutan biru tua +
d. Amilum + 2 ml
fehling, kocok,
panaskan
(C6H10O5)n + fehling (a&b)
→
↑
Larutan biru tua +
5 Pembuatan Osazon
a. Glukosa + 2,4
dinitrofenilhidrazin,amati!
C6H10O5 + -NHNH2→
kuning +
b. Sukrosa + 2,4
dinitrofenilhidrazin,
amati!
C12H22O11 + -NHNH2 → kuning, tidak larut +
c. Selulosa + 2,4
dinitrofenilhidrazin,
amati!
(C6H10O5)n + -NHNH2→ kuning +
d. Amilum + 2,4
dinitrofenilhidrazin,
amati!
(C6H10O5)n + -NHNH2 → kuning keruh +
6 Hidrolisis amilum
Amilum + Asam
klorida 3%,
panaskan + NaOH
5%+ fehling 2 ml,
panaskan
(C6H10O5)n + HCl →
↑
+ NaOH + fehling →
↑
Larutan kuning +
7 Reaksi dengan Iodin
Amilum + 1-2 tetes
Iodin, Amati!
(C6H10O5)n + I2/KI→ Larutan hitam kehijauan +
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 12/13
VI. KESIMPULANDAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
a. Reaksi dengan H2SO4 pekat
Glukosa → larut dengan asam sulfat pekat
Sukrosa → tidak larut
Selulosa → larut
Amilum → larut
b. Pada Tromer test
Glukosa, sukrosa, selulosa, dan amilum terbentuk larutan biru tua.
c. Pada pinot test
Glukosa → Endapan biru tua, larutan coklat
Sukrosa → Endapan hitam, larutan coklat Selulosa → Endapan hitam, larutan coklat
Amilum → Endapan ungu tua kehitaman, larutan coklat
d. Fehling Test
Glukosa → Endapan merah bata
Sukrosa → Endapan hijau tua
Selulosa → Larutan biru
Amilum → Larutan biru tua
e. Pembuatan Osazon
Glukosa → Larutan kuning
Sukrosa → Kuning tak larut
Selulosa → Kuning
Amilum → Kuning keruh
f. Hidrolisis amilum
Amilum membentuk endapan kuning
g. Reaksi dengan Iodin (khusus amilum)
Membentuk endapan hitam kehijauan
6.2 SARAN
- Teliti dalam melakukanpraktikum terutama dalam penambahan zat kimia.
- Larutan yang akan direaksikan (glukosa, sukrosa, selulosa, amilum), harus dibuat
dengan teliti dan dalam keadaan masih baik, Sehingga hasil yang didapat tepat seperti
dalam penambahan reagen tertentu, apabial terbentuk endapan atau tidak.
7/15/2019 Bundelan KO DN9
http://slidepdf.com/reader/full/bundelan-ko-dn9 13/13
VII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Struktur Karbohidrat?
Glukosa : C6H12O6
Sukrodsa : C12H22O11
Selulosa : (C6H12O6)n
Amilum : (C6H12O6)n
n : untuk menyatakan kelipatan yang mencapai ratusan/ribuan
2. Sukrosa tidak + dengan pereaksi fehling?
Sukrosa tidak positif dengan pereaksi fehling, karena sukrosa bukan gula pereduksi sudah
mempunyai gugusaldehid dan keton bebas, sehingga tidak terjadi reduksi antar sukrosa +
fehling. Fehling bertujuan untuk menunjukkan danya karbohidrat reduksi.
3. Beda Amilum dengan Selulosa?
Amilum terbentuk pada bagian fotosintesis pada bagian yang hijau dari tumbuhan
Selulosa terdapat pada bagiab berkayu dari tumbuhan seperti tangkai, batang, dan dahan
(mempunyai dinding sel tumbuhan)
VIII. DAFTAR PUSTAKA
1. www.news-medical.net/health
2. www.chem-is-try.org
3. www.chemistry35.blogspot.com