Bundelan KO DN6
-
Upload
ditoaprasetyo -
Category
Documents
-
view
105 -
download
8
Transcript of Bundelan KO DN6
ALKOHOL
I. TUJUAN
1. Mengidentifikasi adanya gugus hhidroksil pada senyawa alkohol
2. Membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier.
3. Membedakan alkohol mono dan poly
II. TEORI DASAR
Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung karbon, oksigen . hidrogen . atom.atom
oksigen dan hidrogen di dalam molekul alkohol membentuk gugus hiroksil ( -OH ) yang
membuat alkohol mempunyai sifat kusus ( CnH₂h + 1 atau R-OH
Gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol
Model bola dan stik dari gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang
digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang
dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang
lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa
pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Struktur
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3.
Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada
jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah
metanol. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier
paling sederhana adalah 2-metil-2-propanol.
Rumus kimia umum
Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
Penggunaan
Pengawet
Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).
Otomotif
Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Etanol dan metanol dapat dibuat
untuk membakar lebih bersih dibanding bensin atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai
antibeku pada radiator. Untuk menambah penampilan mesin pembakaran dalam, metanol
dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan
masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.
Nama-nama untuk alkohol
Nama sistematik
Dalam sistem tatanama IUPAC, nama-nama senyawa alkana kehilangan akhiran "e" dan
diganti dengan "ol", contohnya metana menjadi metanol dan etana menjadi etanol. Ketika
dibutuhkan, posisi dari gugus hidroksil dapat diketahui dari nomor di antara nama alkana dan
"ol": 1-propanol untuk CH3CH2CH2OH, 2-propanol untuk CH3CH(OH)CH3. Jika ada gugus
fungsi yang lebih tinggi (seperti aldehida, keton, atau asam karboksilat, maka awalannya
adalah "hidroksi", contohnya: 1-hidroksi-2-propanon (CH3COCH2OH).
Beberapa contoh senyawa alkohol dan bagaimana menamainya :
Penggunaan tatanama IUPAC dipakai di publikasi-publikasi ilmiah dan diperlukan
identifikasi detail terhadap substansi tersebut. Pada konteks lainnya, alkohol biasanya disebut
dengan gugus alkil ditambah dengan kata "alkohol", misalnya metil alkohol, etil alkohol.
Propil alkohol dapat disebut n-propil alkohol atau isopropil alkohol, tergantung dari dimana
gugus fungsinya berikatan, berikatan pada karbon pertama atau kedua pada rantai propana.
Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier,
tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang
juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai rumus umum RCH2OH; alkohol
sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya RR'R"COH,
dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil. Etanol dan n-propil alkohol adalah contoh
alkohol primer; isopropil alkohol adalah contoh alkohol sekunder. Penggunaan awalan sek-
(atau s-) dan tert- (atau t-), biasanya ditulis dalam huruf miring, dapat digunakan sebelum
nama gugus alkil untuk membedakan alkohol sekunder dan alkohol tersier dari alkohol
primer. Contohnya, isopropil alkohol juga dapat disebut sek-propil alkohol, dan alkohol
tersier (CH3)3COH, atau 2-metil-2-propanol juga dapat disebut dengan tert-butil alkohol atau
tert-butanol.
Nama umum/trivial/perdagangan
Rumus kimia Nama IUPAC Nama umum
Alkohol monohidrik
CH3OH Metanol Alkohol kayu
C2H5OH Etanol Alkohol gandum
C3H7OH Isopropil alkohol Alkohol gosok
C5H11OH Pentanol Amil alkohol
C16H33OH 1-Heksadekanol Cetil alkohol
Alkohol polihidrik
C2H4(OH)2 1,2-etadienol Etilen glikol
C3H5(OH)3 1,2,3-propatrienol Gliserol
C4H6(OH)4 1,2,3,4-butatetraenol Eritritol
C5H7(OH)5 1,2,3,4,5-pentapentanol Xylitol
C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol Mannitol, Sorbitol
C7H9(OH)7 1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol Volemitol
Alkohol alifatik tidak tersaturasi
C3H5OH Prop-2-ene-1-ol Alil alkohol
C10H17OH 3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-ol Geraniol
C3H3OH Prop-2-in-1-ol Propargil alkohol
Alkohol alisiklik
C6H6(OH)6 Cyclohexane-1,2,3,4,5,6-geksol Inositol
C10H19OH 2 - (2-propyl)-5-methyl-cyclohexane-1-ol Mentol
Keasaman
Alkohol adalah asam lemah, karena perbedaan keelektronegatifan antara Oksigen dan
Hidrogen pada gugus hidroksil, yang memampukan Hidrogen lepas dengan mudah. Bila di
dekat Karbon Hidroksi terdapat gugus penarik elektron seperti fenil atau halogen, maka
keasaman meningkat. Sebaliknya, semakin banyak gugus pendorong elektron seperti rantai
alkana, keasaman menurun.
Produksi
Pada industri, alkohol diproduksi dengan beberapa cara:
Dengan fermentasi menggunakan glukosa yang diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum.
Fermentasi alkohol ini dibantu dengan khamir dan suhu dibawah 37 °C. Selain fermentasi
glukosa, proses pembuatan alkohol juga dapat dibuat dengan mengkonversi aukrosa dengan
enzim invertase menjadi glukosa dan fruktosa, setelah itu glukosa dikonversi lagi menjadi
etanol dengan enzim zymase.
Dengan hidrasi langsung menggunakan etilena (Hidrasi etilena) atau alkana lain dari proses
cracking dari minyak bumi yang didistilasi.
Sintesis laboratorium
Ada beberapa metode yang ada untuk mensintesis alkohol di laboratorium.
Substitusi
Alkil halida primer bereaksi dengan NaOH atau KOH akan menghasilkan alkohol primer.
Reagen Grignard bereaksi dengan gugus karbonil akan menghasilkan alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Reaksi lainnya adalah reaksi Barbier dan reaksi Nozaki-Hiyama.
Reduksi
Aldehida atau keton dapat direduksi dengan natrium borohidrida atau litium aluminium
hidrida. Reduksi lainnya oleh aluminiumisopropilat adalah reduksi Meerwein-Ponndorf-
Verley. Hidrogenasi asimetris Noyori adalah reduksi asimetris β-keto-ester.
Metanol dan etanol
Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol dan
etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
H H H
| | |
H-C-O-H H-C-C-O-H
| | |
H H H
metanol etanol
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat
dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan
telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat
yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di
dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat
toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya
dengan cepat.
isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3, atau
alkohol gosok
etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama dalam
antifreeze
gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat dalam
minyak dan lemak alami, yaitu trigliserida (triasilgliserol)
Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan
bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat
sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk
mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut
didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol
tersebut dikenal dengan nama spirtus.
III. ALAT & BAHAN
3.1 ALAT
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Gelas piala
Pipet takar10 ml
Penanggas
Bunsen
Kaki tiga
3.2 BAHAN
Etanol
Fenol
Gliserol
Propanol-3
Metanol
Tersier butanol
CuSO₄ anhidrat
H₂SO₄ pekat
NaOH
FeCl₃
I₂ /KI
ZnCl₂
Hcl pekat
K₂Cr₂O₇
IV. PROSEDUR KERJA
4.1 CARAKERJA
1. a. Uji alkohol berair
Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,
tabung reaksi 2 dimasukkan gliserol, tabung reaksi 3 dimasukkan propanol-2, tabung
reaksi 4 dimasukkan tersier butanol, tabung reaksi lima dimasukkan methanol, dan
tabung reaksi 6 dimasukkan fenol.
pada masing.masing tabung reaksi di masukan kristal CuSo₄ anhidrat bila terbentuk
larutan bewarna biru maka alkohol tersebut mengandung air.
b. Esterifikasi
Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,
tabung reaksi 2 dimasukkan gliserol, tabung reaksi 3 dimasukkan propanol-2, tabung
reaksi 4 dimasukkan tersier butanol, tabung reaksi lima dimasukkan methanol, dan
tabung reaksi 6 dimasukkan fenol.
Pada masing.masing tabung reaksi masukan beberapa tetes H₂SO₄ pekat dari 2 ml
asam asetat .panaskan masing masing tabung reaksi tersebut di atas penangas air ,bila
timbul bau harum dan bila ditambahkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air akan
terbentuk bidang batas , maka sudah terbentuk ester.
c. Membedakan alkohol mono dan poly
ambil 2 buah tabung reaksi , masukan :
etanol tabung reaksi 1
gliserol tabung reaksi 2
kedalam masing masing tabung reaksi tadi tambahkan C₂SO₄ dan
beberapa tetes NaOH.
Bila terbentuk larutan warna biru tua maka alkohol tersebut adalah alkohol
poly dan jika terbentuk endapan biru tua maka alkohol tersebut adalah
alkohol mono.
Kusus fenol
1 ml fenol di tambahkan beberapa teteslarutan FeCl₃ . adanya larutan
bewarna ungu menandakan adanya fenol.
d. Iodium tes ( disamping gugus karbonil dan gugus metil )
Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,
tabung reaksi 2 dimasukkan gliserol, tabung reaksi 3 dimasukkan propanol-2, tabung
reaksi 4 dimasukkan tersier butanol, tabung reaksi lima dimasukkan methanol, dan
tabung reaksi 6 dimasukkan fenol.
Tambahkan ke dalam tabung reaksi satu persatu Iodium / KI sampai warna coklat
tidak hilang.tambahkan beberapa tetes NaOH 0,1 N .Bisa terbentuk endapan kuning
maka alkohol tersebut mengandung gugus metil di samping gugus karbonil.
2. Membedakan alkohol Primer, Sekunder dan Tersier
Ambil 3 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,
tabung reaksi 2 dimasukkan propanol-2, tabung reaksi 3 dimasukkan tersier butanol.
Tambahkan kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan sedikit Kristal ZnCl2
dan HCl pekat.
Kocok dan diamkan! Amati apa yang terajdi!
Pijarkan kembali ampul tersebet selama lebih kurang 10 menit.
3. Oksidasi alkohol
Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,
tabung reaksi 2 dimasukkan gliserol, tabung reaksi 3 dimasukkan propanol-2, tabung
reaksi 4 dimasukkan tersier butanol, tabung reaksi lima dimasukkan methanol, dan
tabung reaksi 6 dimasukkan fenol.
Kepada masing-masing tabung reaksi tambahkan 3 tetes H2SO4 pekat dan beberapa tetes K2Cr2O7.
Panaskan pada penanggas air, amati apa yang terjadi.
4.2 DIAGRAM KERJA
1. a. Tes Kebasaan
+ CuSO4 Anhidrat amati
Sampel
b. Esterifikasi
+ H2SO4 + CH3COOH, Panaskan amati
Sampel
c. Membedakan alkohol mono dan poly
+CuSO4 + NaOH amati
+ FeCl3 amati
Sampel
d. Iodoform Test
+ I2/KI amati
Sampel
2. Membedakan alkohol Primer, Sekunder dan Tersier
+ ZnCl + HCl Pekat Kocok & amati
Sampel
3. Oksidasi Alkohol
+ H2SO4 + K2C2O7, Panaskan amati
Sampel
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL
No Uraian Reaksi Pengamatan Keterangan
1 a. Uji Alkohol Berair
Etanol + Krsirtal CuSO4
anhidrat
CH3CH2OH + CuSO4 Biru +
Gliserol+ Krisrtal CuSO4
anhidrat
C3H5(OH)3 + CuSO4
Biru -
Propanol+ Krisrtal
CuSO4 anhidrat + CuSO4Biru -
Tersier butanol+ Krisrtal
CuSO4 anhidrat + CuSO4
Biru -
Metanol + Krisrtal
CuSO4 anhidrat
CH3OH + CuSO4
Biru +
Fenol + Krisrtal CuSO4
anhidrat
+ CuSO4
Biru -
2 Esterifikasi
Etanol + Beberapa tetes
asam sulfat pekat + 2
ml asam asetat.
Panaskan, tambahkan
kedalam tabung reaksi
berisi air
CH3CH2OH + H2SO4 pkt +
CH3COOH
Bau harum dan
terbentuk
bidang batas
+
Gliserol+ Beberapa
tetes asam sulfat pekat
+ 2 ml asam asetat.
Panaskan, tambahkan
kedalam tabung reaksi
berisi air
C3H5(OH)3 + H2SO4 pkt +
CH3COOH
Bau harum dan
terbentuk
bidang batas
+
Propanol+Beberapa
tetes asam sulfat pekat
+ 2 ml asam asetat.
Panaskan, tambahkan
kedalam tabung reaksi
berisi air
+ H2SO4 pkt +
CH3COOH Bau harum dan
terbentuk
bidang batas
+
Tersier butanol+
Beberapa tetes asam
sulfat pekat + 2 ml
asam asetat. Panaskan,
tambahkan kedalam
tabung reaksi berisi air
+ H2SO4 pkt +
CH3COOH
Bau harum dan
terbentuk
bidang batas
+
Metanol Beberapa
tetes asam sulfat pekat
+ 2 ml asam asetat.
Panaskan, tambahkan
kedalam tabung reaksi
berisi air
CH3OH + H2SO4 pkt +
CH3COOHBau harum dan
terbentuk
bidang batas
+
Fenol +Beberapa tetes
asam sulfat pekat + 2
ml asam asetat.
Panaskan, tambahkan
kedalam tabung reaksi
berisi air
+ H2SO4 pkt + CH3COOHBau harum dan
terbentuk
bidang batas
+
C. Membedakan alkohol mono dan poli
Etanol + CuSO4 +
beberapa tetes NaOH
CH3CH2OH + CuSO4 + NaOH Biru tua (poly)
dan endapan
biru (mono)
+ (mono)
Giserol+ CuSO4 +
beberapa tetes NaOH
C3H5(OH)3 + CuSO4 + NaOH Biru tua (poly)
dan endapan
biru (mono)
+ (mono)
Fenol + CuSO4 +
beberapa tetes FeCL3
+ CuSO4 + NaOH Biru tua (poly)
dan endapan
biru (mono)
+ (poli)
d. Iodoform tes (disamping gugus karbonil dan gugus metil)
Etanol + I2/KI sampai
warna coklat tidak
hilang + beberapa tetes
NaOH 0,1 N
CH3CH2OH + I2/KI + NaOH
Endapan kuning -
Fenol + I2/KI sampai
warna coklat tidak
hilang + beberapa tetes
NaOH 0,1 N
+ I2/KI + NaOHEndapan kuning -
Propanol + I2/KI sampai
warna coklat tidak
hilang + beberapa tetes
NaOH 0,1 N
+ I2/KI + NaOH Endapan kuning -
Tersier butanol + I2/KI
sampai warna coklat
tidak hilang + beberapa
tetes NaOH 0,1 N
+ I2/KI + NaOHEndapan kuning -
Gliserol + I2/KI sampai
warna coklat tidak
hilang + beberapa tetes
NaOH 0,1 N
C3H5(OH)3 + I2/KI + NaOH
Endapan kuning -
2 Uji spesifik alkohol
Etanol + sepotong
logam kecil Na
CH3CH2OH + Logam Na Gelembung
udara
Tidak
dilakukan
Fenol + sepotong logam
kecil Na
+ Logam Na Gelembung
udara
Tidak
dilakukan
Propanol2 + sepotong
logam kecil Na + Logam Na
Gelembung
udara
Tidak
dilakukan
Tersier butanol +
sepotong logam kecil
Na + Logam Na
Gelembung
udara
Tidak
dilakukan
Gliserol + sepotong
logam kecil Na
C3H5(OH)3 + Logam Na Gelembung
udara
Tidak
dilakukan
Metanol + sepotong
logam kecil Na
CH3OH + Logam Na Gelembung
udara
Tidak
dilakukan
3 Membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier
Etanol + Sedikit kristal
ZnCl2 dan HCl pekat.
Kocok, amati. Pijarkan
kembali selama krang
lebih 10 menit.
CH3CH2OH + ZnCl2 + HCl pkt
Terbentuk
bidang batas - (primer)
Propanol 2+ Sedikit
kristal ZnCl2 dan HCl
pekat. Kocok, amati.
Pijarkan kembali selama
krang lebih 10 menit.
+ ZnCl2 + HCl pkt Terbentuk
bidang batas
dengan lambat
sekunder
Tersier Butanol +
Sedikit kristal ZnCl2 dan
HCl pekat. Kocok,
amati. Pijarkan kembali
selama krang lebih 10
menit.
+ ZnCl2 + HCl pktTerbentuk
bidang batas
dengan cepat
Tersier
4 Oksidasi alkohol
Etanol + 3 tetes +H2SO4
pekat + K2Cr2O7.
Panaskan
CH3CH2OH + H2SO4 pkt +
K2CrO7 kuning gading -
Fenol + 3 tetes +H2SO4
pekat + K2Cr2O7.
Panaskan
+ H2SO4 pkt + K2CrO7
hitam +
Propanol + 3 tetes
+H2SO4 pekat +
K2Cr2O7. panaskan
+ H2SO4 pkt + K2CrO7 biru tua +
Tersier butanol + 3
tetes +H2SO4 pekat +
K2Cr2O7. panaskan + H2SO4 pkt + K2CrO7
biru tua -
Gliserol + 3 tetes
+H2SO4 pekat +
K2Cr2O7. panaskan
C3H5(OH)3 + H2SO4 pkt + K2CrO7
orange +
Metanol + 3 tetes
+H2SO4 pekat +
K2Cr2O7. panaskan
CH3OH + H2SO4 pkt + K2CrO7
bening +
5.2 PEMBAHASAN
Uji alkohol berair
Sifat CuSO4 anhidrat yang larut dalm alcohol CuSO4 anhidrat dapat digunakan untuk
mengidentifikasi jika di tambah CuSO4 anhidrat. Larutan yang mengandung alcohol akan
berubah biru, hal ini menunjukkan adanya kandungan air.
1. Esterifikasi
Dari data pengamatn dapat disimpulkan alcohol dapat diubah menjadi ester dengan
ditandai adanya bau harum dan bidang batas (seperti minyak dimasukkan kedalam air)
2. Membedakan alcohol mono dan poly
Etanol adalah alcohol mono, gliserol adalah alcohol poly dan fenol ditambah FeCl3 warna
ungu.
3. Iodoform Test
Metanol mempunyai gugus fungsi metal dan karbonil, sedangakn yang alin tidak , maka
metanol dapat menghasilkan CHI3.
4. Oksidasi alcohol
Alkohol yang dapat teroksida dapat ditunjukkan denagn adanya reaksi denagn K2Cr2O7
menjadi biru.
VI. KESIMPULANDAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan di dapatkan hasil :
Dari uji alcohol berair hanya tersier butanol yang menghasilkan larutan biru yang
berarti adanya H2O
Esterifikasi,etanol,propanol-2, tersierbutanol dan methanol, yang menghasilkan bau
harum dan memiliki bidang batas, berarti yang membentuk ester
Membedakan alcohol mono dan poly etanol merupakan alcohol poly
Iodoform Test, Gliserol mengasilkan endapan kuning berarti menghasilakn gugus
metil.
6.2 SARAN
- Teliti dalam melakukanpraktikum terutama dalam penambahan zat kimia
VII. JAWABAN PERTANYAAN
1. Fungsi CuSO4 !Fungsi CuSO4 anhidrat pada uji alcohol berair adalah untuk mengidentifikasi apakah
alcohol tersebut mengandung air/tidak.
2. Alkohol Polar
Alkohol bersifat polar, karena alcohol mempunyai gugus OH dan jika di gambarkan
secara struktur, tidak adan di dapatkan suatu bentuk sistematik.
3. Struktur Molekul !
Metanol : CH3OH
Etanol : CH3CH2OH
Gliserol : C3H5(OH)3
Propanol-2 :
CH3CHCH3
Fenol :
Tersierbutanol :
CH3CCH3
4. Esterifikasi?
Esterifikasi adalah reaksi pembentukan suatu ester denag cara merefluks suatu
campuran asam organic dengan alcohol
5. Alkohol mono dan poly
Alkohol mono adalah alcohol yang memiliki satu gugus OH
Contoh : etanol
Alkohol Poli adalah alcohol yang mempunyai lebih dari satu gugus OH
Contoh : Gliserol
VIII. DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Amina
2. http://itatsorganik-h402.tripod.com/amina.html
3. http://tuanpitri.com/xii/senyawa-amina-amina-primer-materi-kimia-kelas-xii
4. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/alkil-amina/
OH
CH3
OH