Bundelan KO DN6

21
ALKOHOL I. TUJUAN 1. Mengidentifikasi adanya gugus hhidroksil pada senyawa alkohol 2. Membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier. 3. Membedakan alkohol mono dan poly II. TEORI DASAR Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung karbon, oksigen . hidrogen . atom.atom oksigen dan hidrogen di dalam molekul alkohol membentuk gugus hiroksil ( -OH ) yang membuat alkohol mempunyai sifat kusus ( CnH₂h + 1 atau R-OH Gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol Model bola dan stik dari gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.

Transcript of Bundelan KO DN6

Page 1: Bundelan KO DN6

ALKOHOL

I. TUJUAN

1. Mengidentifikasi adanya gugus hhidroksil pada senyawa alkohol

2. Membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier.

3. Membedakan alkohol mono dan poly

II. TEORI DASAR

Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung karbon, oksigen . hidrogen . atom.atom

oksigen dan hidrogen di dalam molekul alkohol membentuk gugus hiroksil ( -OH ) yang

membuat alkohol mempunyai sifat kusus ( CnH₂h + 1 atau R-OH

Gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol

Model bola dan stik dari gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol

Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang

untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang

digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol

lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang

dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang

lebih luas lagi.

Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa

pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri

terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.

Struktur

Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3.

Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini merujuk pada

jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah

metanol. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier

paling sederhana adalah 2-metil-2-propanol.

Page 2: Bundelan KO DN6

Rumus kimia umum

Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'

Penggunaan

Pengawet

Alkohol juga dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).

Otomotif

Alkohol dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Etanol dan metanol dapat dibuat

untuk membakar lebih bersih dibanding bensin atau diesel. Alkohol dapat digunakan sebagai

antibeku pada radiator. Untuk menambah penampilan mesin pembakaran dalam, metanol

dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan mendinginkan

masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.

Nama-nama untuk alkohol

Nama sistematik

Dalam sistem tatanama IUPAC, nama-nama senyawa alkana kehilangan akhiran "e" dan

diganti dengan "ol", contohnya metana menjadi metanol dan etana menjadi etanol. Ketika

dibutuhkan, posisi dari gugus hidroksil dapat diketahui dari nomor di antara nama alkana dan

"ol": 1-propanol untuk CH3CH2CH2OH, 2-propanol untuk CH3CH(OH)CH3. Jika ada gugus

fungsi yang lebih tinggi (seperti aldehida, keton, atau asam karboksilat, maka awalannya

adalah "hidroksi", contohnya: 1-hidroksi-2-propanon (CH3COCH2OH).

Beberapa contoh senyawa alkohol dan bagaimana menamainya :

Penggunaan tatanama IUPAC dipakai di publikasi-publikasi ilmiah dan diperlukan

identifikasi detail terhadap substansi tersebut. Pada konteks lainnya, alkohol biasanya disebut

dengan gugus alkil ditambah dengan kata "alkohol", misalnya metil alkohol, etil alkohol.

Propil alkohol dapat disebut n-propil alkohol atau isopropil alkohol, tergantung dari dimana

gugus fungsinya berikatan, berikatan pada karbon pertama atau kedua pada rantai propana.

Alkohol dapat dikelompokkan menjadi alohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier,

tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan dengan atom karbon yang

Page 3: Bundelan KO DN6

juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai rumus umum RCH2OH; alkohol

sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan alkohol tersier rumus umumnya RR'R"COH,

dimana R, R', dan R" melambangkan gugus alkil. Etanol dan n-propil alkohol adalah contoh

alkohol primer; isopropil alkohol adalah contoh alkohol sekunder. Penggunaan awalan sek-

(atau s-) dan tert- (atau t-), biasanya ditulis dalam huruf miring, dapat digunakan sebelum

nama gugus alkil untuk membedakan alkohol sekunder dan alkohol tersier dari alkohol

primer. Contohnya, isopropil alkohol juga dapat disebut sek-propil alkohol, dan alkohol

tersier (CH3)3COH, atau 2-metil-2-propanol juga dapat disebut dengan tert-butil alkohol atau

tert-butanol.

Nama umum/trivial/perdagangan

 Rumus kimia   Nama IUPAC   Nama umum 

Alkohol monohidrik

CH3OH Metanol Alkohol kayu

C2H5OH Etanol Alkohol gandum

C3H7OH Isopropil alkohol Alkohol gosok

C5H11OH Pentanol Amil alkohol

C16H33OH 1-Heksadekanol Cetil alkohol

Alkohol polihidrik

C2H4(OH)2 1,2-etadienol Etilen glikol

C3H5(OH)3 1,2,3-propatrienol Gliserol

C4H6(OH)4 1,2,3,4-butatetraenol Eritritol

C5H7(OH)5 1,2,3,4,5-pentapentanol Xylitol

C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol Mannitol, Sorbitol

C7H9(OH)7 1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol Volemitol

Alkohol alifatik tidak tersaturasi

C3H5OH Prop-2-ene-1-ol Alil alkohol

C10H17OH 3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-ol Geraniol

C3H3OH Prop-2-in-1-ol Propargil alkohol

Alkohol alisiklik

C6H6(OH)6 Cyclohexane-1,2,3,4,5,6-geksol Inositol

C10H19OH 2 - (2-propyl)-5-methyl-cyclohexane-1-ol Mentol

Keasaman

Page 4: Bundelan KO DN6

Alkohol adalah asam lemah, karena perbedaan keelektronegatifan antara Oksigen dan

Hidrogen pada gugus hidroksil, yang memampukan Hidrogen lepas dengan mudah. Bila di

dekat Karbon Hidroksi terdapat gugus penarik elektron seperti fenil atau halogen, maka

keasaman meningkat. Sebaliknya, semakin banyak gugus pendorong elektron seperti rantai

alkana, keasaman menurun.

Produksi

Pada industri, alkohol diproduksi dengan beberapa cara:

Dengan fermentasi menggunakan glukosa yang diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum.

Fermentasi alkohol ini dibantu dengan khamir dan suhu dibawah 37 °C. Selain fermentasi

glukosa, proses pembuatan alkohol juga dapat dibuat dengan mengkonversi aukrosa dengan

enzim invertase menjadi glukosa dan fruktosa, setelah itu glukosa dikonversi lagi menjadi

etanol dengan enzim zymase.

Dengan hidrasi langsung menggunakan etilena (Hidrasi etilena) atau alkana lain dari proses

cracking dari minyak bumi yang didistilasi.

Sintesis laboratorium

Ada beberapa metode yang ada untuk mensintesis alkohol di laboratorium.

Substitusi

Alkil halida primer bereaksi dengan NaOH atau KOH akan menghasilkan alkohol primer.

Reagen Grignard bereaksi dengan gugus karbonil akan menghasilkan alkohol sekunder dan

alkohol tersier. Reaksi lainnya adalah reaksi Barbier dan reaksi Nozaki-Hiyama.

Reduksi

Aldehida atau keton dapat direduksi dengan natrium borohidrida atau litium aluminium

hidrida. Reduksi lainnya oleh aluminiumisopropilat adalah reduksi Meerwein-Ponndorf-

Verley. Hidrogenasi asimetris Noyori adalah reduksi asimetris β-keto-ester.

Metanol dan etanol

Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya metil alkohol dan

etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:

H H H

| | |

H-C-O-H H-C-C-O-H

| | |

H H H

metanol etanol

Page 5: Bundelan KO DN6

Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat

dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan

telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat

yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di

dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat

toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya

dengan cepat.

isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3, atau

alkohol gosok

etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama dalam

antifreeze

gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat dalam

minyak dan lemak alami, yaitu trigliserida (triasilgliserol)

Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena

Alkohol digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan

bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat

sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk

mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol tersebut

didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol

tersebut dikenal dengan nama spirtus.

III. ALAT & BAHAN

3.1 ALAT

Tabung reaksi

Rak tabung reaksi

Gelas piala

Pipet takar10 ml

Penanggas

Bunsen

Kaki tiga

3.2 BAHAN

Etanol

Fenol

Gliserol

Propanol-3

Metanol

Tersier butanol

CuSO₄ anhidrat

H₂SO₄ pekat

Page 6: Bundelan KO DN6

NaOH

FeCl₃

I₂ /KI

ZnCl₂

Hcl pekat

K₂Cr₂O₇

IV. PROSEDUR KERJA

4.1 CARAKERJA

1. a. Uji alkohol berair

Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,

tabung reaksi 2 dimasukkan gliserol, tabung reaksi 3 dimasukkan propanol-2, tabung

reaksi 4 dimasukkan tersier butanol, tabung reaksi lima dimasukkan methanol, dan

tabung reaksi 6 dimasukkan fenol.

pada masing.masing tabung reaksi di masukan kristal CuSo₄ anhidrat bila terbentuk

larutan bewarna biru maka alkohol tersebut mengandung air.

b. Esterifikasi

Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,

tabung reaksi 2 dimasukkan gliserol, tabung reaksi 3 dimasukkan propanol-2, tabung

reaksi 4 dimasukkan tersier butanol, tabung reaksi lima dimasukkan methanol, dan

tabung reaksi 6 dimasukkan fenol.

Pada masing.masing tabung reaksi masukan beberapa tetes H₂SO₄ pekat dari 2 ml

asam asetat .panaskan masing masing tabung reaksi tersebut di atas penangas air ,bila

timbul bau harum dan bila ditambahkan ke dalam tabung reaksi yang berisi air akan

terbentuk bidang batas , maka sudah terbentuk ester.

c. Membedakan alkohol mono dan poly

ambil 2 buah tabung reaksi , masukan :

etanol tabung reaksi 1

gliserol tabung reaksi 2

kedalam masing masing tabung reaksi tadi tambahkan C₂SO₄ dan

beberapa tetes NaOH.

Bila terbentuk larutan warna biru tua maka alkohol tersebut adalah alkohol

poly dan jika terbentuk endapan biru tua maka alkohol tersebut adalah

alkohol mono.

Kusus fenol

1 ml fenol di tambahkan beberapa teteslarutan FeCl₃ . adanya larutan

bewarna ungu menandakan adanya fenol.

Page 7: Bundelan KO DN6

d. Iodium tes ( disamping gugus karbonil dan gugus metil )

Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,

tabung reaksi 2 dimasukkan gliserol, tabung reaksi 3 dimasukkan propanol-2, tabung

reaksi 4 dimasukkan tersier butanol, tabung reaksi lima dimasukkan methanol, dan

tabung reaksi 6 dimasukkan fenol.

Tambahkan ke dalam tabung reaksi satu persatu Iodium / KI sampai warna coklat

tidak hilang.tambahkan beberapa tetes NaOH 0,1 N .Bisa terbentuk endapan kuning

maka alkohol tersebut mengandung gugus metil di samping gugus karbonil.

2. Membedakan alkohol Primer, Sekunder dan Tersier

Ambil 3 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,

tabung reaksi 2 dimasukkan propanol-2, tabung reaksi 3 dimasukkan tersier butanol.

Tambahkan kedalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan sedikit Kristal ZnCl2

dan HCl pekat.

Kocok dan diamkan! Amati apa yang terajdi!

Pijarkan kembali ampul tersebet selama lebih kurang 10 menit.

3. Oksidasi alkohol

Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian kedalam tabung reaksi 1 dimasukkan etanol,

tabung reaksi 2 dimasukkan gliserol, tabung reaksi 3 dimasukkan propanol-2, tabung

reaksi 4 dimasukkan tersier butanol, tabung reaksi lima dimasukkan methanol, dan

tabung reaksi 6 dimasukkan fenol.

Kepada masing-masing tabung reaksi tambahkan 3 tetes H2SO4 pekat dan beberapa tetes K2Cr2O7.

Panaskan pada penanggas air, amati apa yang terjadi.

4.2 DIAGRAM KERJA

1. a. Tes Kebasaan

+ CuSO4 Anhidrat amati

Sampel

Page 8: Bundelan KO DN6

b. Esterifikasi

+ H2SO4 + CH3COOH, Panaskan amati

Sampel

c. Membedakan alkohol mono dan poly

+CuSO4 + NaOH amati

+ FeCl3 amati

Sampel

d. Iodoform Test

+ I2/KI amati

Sampel

2. Membedakan alkohol Primer, Sekunder dan Tersier

+ ZnCl + HCl Pekat Kocok & amati

Sampel

3. Oksidasi Alkohol

+ H2SO4 + K2C2O7, Panaskan amati

Sampel

Page 9: Bundelan KO DN6

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL

No Uraian Reaksi Pengamatan Keterangan

1 a. Uji Alkohol Berair

Etanol + Krsirtal CuSO4

anhidrat

CH3CH2OH + CuSO4 Biru +

Gliserol+ Krisrtal CuSO4

anhidrat

C3H5(OH)3 + CuSO4

Biru -

Propanol+ Krisrtal

CuSO4 anhidrat   + CuSO4Biru -

Tersier butanol+ Krisrtal

CuSO4 anhidrat + CuSO4

Biru -

Metanol + Krisrtal

CuSO4 anhidrat

CH3OH + CuSO4

Biru +

Fenol + Krisrtal CuSO4

anhidrat

+ CuSO4

Biru -

2 Esterifikasi

Etanol + Beberapa tetes

asam sulfat pekat + 2

ml asam asetat.

Panaskan, tambahkan

kedalam tabung reaksi

berisi air

CH3CH2OH + H2SO4 pkt +

CH3COOH

Bau harum dan

terbentuk

bidang batas

+

Gliserol+ Beberapa

tetes asam sulfat pekat

+ 2 ml asam asetat.

Panaskan, tambahkan

kedalam tabung reaksi

berisi air

C3H5(OH)3 + H2SO4 pkt +

CH3COOH

Bau harum dan

terbentuk

bidang batas

+

Propanol+Beberapa

tetes asam sulfat pekat

+ 2 ml asam asetat.

Panaskan, tambahkan

kedalam tabung reaksi

berisi air

+ H2SO4 pkt +

CH3COOH Bau harum dan

terbentuk

bidang batas

+

Page 10: Bundelan KO DN6

Tersier butanol+

Beberapa tetes asam

sulfat pekat + 2 ml

asam asetat. Panaskan,

tambahkan kedalam

tabung reaksi berisi air

+ H2SO4 pkt +

CH3COOH

Bau harum dan

terbentuk

bidang batas

+

Metanol Beberapa

tetes asam sulfat pekat

+ 2 ml asam asetat.

Panaskan, tambahkan

kedalam tabung reaksi

berisi air

CH3OH + H2SO4 pkt +

CH3COOHBau harum dan

terbentuk

bidang batas

+

Fenol +Beberapa tetes

asam sulfat pekat + 2

ml asam asetat.

Panaskan, tambahkan

kedalam tabung reaksi

berisi air

+ H2SO4 pkt + CH3COOHBau harum dan

terbentuk

bidang batas

+

C. Membedakan alkohol mono dan poli

Etanol + CuSO4 +

beberapa tetes NaOH

CH3CH2OH + CuSO4 + NaOH Biru tua (poly)

dan endapan

biru (mono)

+ (mono)

Giserol+ CuSO4 +

beberapa tetes NaOH

C3H5(OH)3 + CuSO4 + NaOH Biru tua (poly)

dan endapan

biru (mono)

+ (mono)

Fenol + CuSO4 +

beberapa tetes FeCL3

+ CuSO4 + NaOH Biru tua (poly)

dan endapan

biru (mono)

+ (poli)

d. Iodoform tes (disamping gugus karbonil dan gugus metil)

Etanol + I2/KI sampai

warna coklat tidak

hilang + beberapa tetes

NaOH 0,1 N

CH3CH2OH + I2/KI + NaOH

Endapan kuning -

Page 11: Bundelan KO DN6

Fenol + I2/KI sampai

warna coklat tidak

hilang + beberapa tetes

NaOH 0,1 N

+ I2/KI + NaOHEndapan kuning -

Propanol + I2/KI sampai

warna coklat tidak

hilang + beberapa tetes

NaOH 0,1 N

+ I2/KI + NaOH Endapan kuning -

Tersier butanol + I2/KI

sampai warna coklat

tidak hilang + beberapa

tetes NaOH 0,1 N

+ I2/KI + NaOHEndapan kuning -

Gliserol + I2/KI sampai

warna coklat tidak

hilang + beberapa tetes

NaOH 0,1 N

C3H5(OH)3 + I2/KI + NaOH

Endapan kuning -

2 Uji spesifik alkohol

Etanol + sepotong

logam kecil Na

CH3CH2OH + Logam Na Gelembung

udara

Tidak

dilakukan

Fenol + sepotong logam

kecil Na

+ Logam Na Gelembung

udara

Tidak

dilakukan

Propanol2 + sepotong

logam kecil Na + Logam Na

Gelembung

udara

Tidak

dilakukan

Tersier butanol +

sepotong logam kecil

Na + Logam Na

Gelembung

udara

Tidak

dilakukan

Gliserol + sepotong

logam kecil Na

C3H5(OH)3 + Logam Na Gelembung

udara

Tidak

dilakukan

Metanol + sepotong

logam kecil Na

CH3OH + Logam Na Gelembung

udara

Tidak

dilakukan

3 Membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier

Etanol + Sedikit kristal

ZnCl2 dan HCl pekat.

Kocok, amati. Pijarkan

kembali selama krang

lebih 10 menit.

CH3CH2OH + ZnCl2 + HCl pkt

Terbentuk

bidang batas - (primer)

Page 12: Bundelan KO DN6

Propanol 2+ Sedikit

kristal ZnCl2 dan HCl

pekat. Kocok, amati.

Pijarkan kembali selama

krang lebih 10 menit.

+ ZnCl2 + HCl pkt Terbentuk

bidang batas

dengan lambat

sekunder

Tersier Butanol +

Sedikit kristal ZnCl2 dan

HCl pekat. Kocok,

amati. Pijarkan kembali

selama krang lebih 10

menit.

+ ZnCl2 + HCl pktTerbentuk

bidang batas

dengan cepat

Tersier

4 Oksidasi alkohol

Etanol + 3 tetes +H2SO4

pekat + K2Cr2O7.

Panaskan

CH3CH2OH + H2SO4 pkt +

K2CrO7 kuning gading -

Fenol + 3 tetes +H2SO4

pekat + K2Cr2O7.

Panaskan

+ H2SO4 pkt + K2CrO7

hitam +

Propanol + 3 tetes

+H2SO4 pekat +

K2Cr2O7. panaskan

+ H2SO4 pkt + K2CrO7 biru tua +

Tersier butanol + 3

tetes +H2SO4 pekat +

K2Cr2O7. panaskan + H2SO4 pkt + K2CrO7

biru tua -

Gliserol + 3 tetes

+H2SO4 pekat +

K2Cr2O7. panaskan

C3H5(OH)3 + H2SO4 pkt + K2CrO7

orange +

Metanol + 3 tetes

+H2SO4 pekat +

K2Cr2O7. panaskan

CH3OH + H2SO4 pkt + K2CrO7

bening +

Page 13: Bundelan KO DN6

5.2 PEMBAHASAN

Uji alkohol berair

Sifat CuSO4 anhidrat yang larut dalm alcohol CuSO4 anhidrat dapat digunakan untuk

mengidentifikasi jika di tambah CuSO4 anhidrat. Larutan yang mengandung alcohol akan

berubah biru, hal ini menunjukkan adanya kandungan air.

1. Esterifikasi

Dari data pengamatn dapat disimpulkan alcohol dapat diubah menjadi ester dengan

ditandai adanya bau harum dan bidang batas (seperti minyak dimasukkan kedalam air)

2. Membedakan alcohol mono dan poly

Etanol adalah alcohol mono, gliserol adalah alcohol poly dan fenol ditambah FeCl3 warna

ungu.

3. Iodoform Test

Metanol mempunyai gugus fungsi metal dan karbonil, sedangakn yang alin tidak , maka

metanol dapat menghasilkan CHI3.

4. Oksidasi alcohol

Alkohol yang dapat teroksida dapat ditunjukkan denagn adanya reaksi denagn K2Cr2O7

menjadi biru.

VI. KESIMPULANDAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Dari praktikum yang dilakukan di dapatkan hasil :

Dari uji alcohol berair hanya tersier butanol yang menghasilkan larutan biru yang

berarti adanya H2O

Esterifikasi,etanol,propanol-2, tersierbutanol dan methanol, yang menghasilkan bau

harum dan memiliki bidang batas, berarti yang membentuk ester

Membedakan alcohol mono dan poly etanol merupakan alcohol poly

Iodoform Test, Gliserol mengasilkan endapan kuning berarti menghasilakn gugus

metil.

6.2 SARAN

- Teliti dalam melakukanpraktikum terutama dalam penambahan zat kimia

VII. JAWABAN PERTANYAAN

Page 14: Bundelan KO DN6

1. Fungsi CuSO4 !Fungsi CuSO4 anhidrat pada uji alcohol berair adalah untuk mengidentifikasi apakah

alcohol tersebut mengandung air/tidak.

2. Alkohol Polar

Alkohol bersifat polar, karena alcohol mempunyai gugus OH dan jika di gambarkan

secara struktur, tidak adan di dapatkan suatu bentuk sistematik.

3. Struktur Molekul !

Metanol : CH3OH

Etanol : CH3CH2OH

Gliserol : C3H5(OH)3

Propanol-2 :

CH3CHCH3

Fenol :

Tersierbutanol :

CH3CCH3

4. Esterifikasi?

Esterifikasi adalah reaksi pembentukan suatu ester denag cara merefluks suatu

campuran asam organic dengan alcohol

5. Alkohol mono dan poly

Alkohol mono adalah alcohol yang memiliki satu gugus OH

Contoh : etanol

Alkohol Poli adalah alcohol yang mempunyai lebih dari satu gugus OH

Contoh : Gliserol

VIII. DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Amina

2. http://itatsorganik-h402.tripod.com/amina.html

3. http://tuanpitri.com/xii/senyawa-amina-amina-primer-materi-kimia-kelas-xii

4. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/alkil-amina/

OH

CH3

OH