Buletin SA PPI Maroko

36

description

Sebuah wadah komunikasi dan ajang untuk mempererat eilaturrahmi antar WNI dan putra-putri Indonesia di pucuk utara benua Afrika.

Transcript of Buletin SA PPI Maroko

Page 1: Buletin SA PPI Maroko
Page 2: Buletin SA PPI Maroko
Page 3: Buletin SA PPI Maroko

Assalamu’alaikum. Wr.Wb.

Salam hangat kami sampaikan kepada seluruh pembaca setia buletin Sayyidul Ayyam yang budiman. Tanpa terasa kita telah memasuki bulan kedua tahun 2013, meski peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW telah berlalu namun spirit dan perjuangan yang ada pada Nabi masih melekat pada diri kami sehingga SA kini mampu tampil lebih berwarna.

Tema besar pada edisi kali ini tidak hanya berkutat pada fenomena yang tengah marak di In-donesia saja, karya-karya emas putra-putri Indonesia di negeri senja ini juga ikut mewarnai terbitnya buletin SA edisi ke V ini dengan tulisan yang tak kalah menariknya, disini juga anda akan menemukan rubrik-rubrik menarik dan bermanfaat yang bisa memberikan pencerahan pada hidup kita.

Satu lagi, pada rudrik laporan utama anda juga akan menemukan tulisan hasil hasil wawancara eksklusif dengan Pakar Perbandingan Agama Maroko, Prof Dr. Mariam Ait Ahmed yang mana beliau adalah aktivis perempuan dari Maroko yang sangat terkenal. Beliau juga dikenal sebagai pakar per-bandingan agama dan pemikiran Islam Kontemporer. Kini beliau menjabat sebagai ketua riset dan pengembangan studi masa depan dan ketua jurusan perbandingan agama dan dialog peradaban serta ketua Asosiasi Persaudaraan Maroko-Indonesia. Temukan segera hasil wawancaranya disni.

Saran dan kritik yang membangun dari para pembaca kami buka dan kami tampung demi ke-majuan PPI kita.@

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Page 4: Buletin SA PPI Maroko

Menengok Ranah PolitikMendengar satu kata ini “ranah politik” sudah barang tentu beberapa orang akan mempunyai

pandangan negatif dan anggapan bahwa politik itu kotor, busuk, menjijikan dan sebagainya. Ya itulah keadaan sebagian argument masyarakat Indonesia saat ini. Sebaliknya menurut pandangan penulis politik itu justru tidak kotor = bersih, karena sebetulnya yang membuat kotor perpolitikan itu adalah orang-orang kotor yang memang berkeinginan mengotori perpolitikan yang iya jalani, bahkan ada ka-lanya ranah politik itu menjadi ajang orang-orang yang kotor dalam berpolitik untuk mengeruk keun-tungan bahkan kekuasaan yang sebesar-besarnya di Negeri Indonesia ini. Itulah faktor yang mem-buat rakyat sudah tidak lagi percaya terhadap para pemimipinnya, karena memang pemimpin kotor itu sendiri yang membuat rakyatnya menjadi tidak mempercayainya lagi.

Politik yang sehat dan bersih serta terbebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) adalah yang tidak akan menghalalkan segala cara untuk meraih apa yang dinginkan oleh pribadi itu sendiri maupun kendaraan politiknya. Itulah salah satu ciri politik yang sehat, dia akan terus berjuang melakukan ses-uatu yang akan membawa kemaslahatan terhadap apa yang dipimpinnya, karena dia meyakini bahwa jabatan atau kekuasaan yang ia dapatkan itu merupakan amanah dari-Nya, pastinya akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak nanti, sehingga membuatnya merasa takut akan siksa-Nya yang sangat pedih.

Disini kita akan membahas sebenarnya apakah makna siyasah (konteks kata politik dalam ba-hasa arab) itu sendiri dalam kehidupan di dunia ini. Secara sederhana, konteks kata siyasah dimaknai sebagai politik. Jika kita teliti dengan cermat, memang tidak dijumpai penggunaan kata siyasah dalam Al Qur’an maupun Al-Hadits yang maknanya politik, namun ada banyak konteks yang menunjukkan ketepatan pemaknaan tersebut. Dalam terminologi Arab, secara umum dipahami bahwa kata siyasah berasal dari kata “as saus” yang berarti ar ri-a-sah (kepengurusan). Jika dikatakan saasa al amra be-rarti qaama bihi (menangani urusan). Syarat bahwa seseorang berpolitik dalam konteks ini adalah ia melakukan sesuatu yang membawa kemaslahatan, bagi jama’ah atau sekumpulan orang.

Politik dalam konteks kata selain bahasa arab banyak sekali disebutkan, misalnya dalam beber-apa bahasa negara-negara maju di Benua Eropa. Dalam bahasa inggris politik disebut politic, kemu-

• SeniMerealisasikanKebaikan

OPINI

1

Page 5: Buletin SA PPI Maroko

dian dalam bahasa perancis politik disebut politique, kemudian dalam bahasa spanyol politik disebut politico, lalu dalam bahasa jerman politik disebut politisch, serta dalam bahasa italia politik disebut juga politico. Ya itulah beberapa konteks kata politik dalam beberapa bahasa di negara-negara Benua Eropa.

Selanjutnya dalam konteks istilah, politik juga bisa diartikan dalam bentuk kata “seni”. Disini ditemukan banyak sekali definisi tentang siyasah atau politik, dimana keseluruhannya bisa saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Diantara makna siyasah dalam bentuk konteks kata seni yang terpenting adalah:

• Senimengaturpemerintahan

Politik memang tidak selalu identik dengan yang namanya pemerintahan, tapi tidak dapat dipun-gkiri bahwa pemerintahan adalah salah satu bagian yang penting dalam politik. Rifa’ah Ath-Thahthawi mendefinisikan politik sebagai seni mengatur pemerintahan dan berbagai hal yang terkait dengann-ya. “Kajian tentang ilmu ini, perbincangannya, diskusi tentangnya di berbagai forum dan tempat per-temuan, menyelami arusnya, semua itu dinamakan politik. Aktivis dibidang ini disebut politikus. Maka politik berarti segala sesuatu yang bersentuhan dengan pemerintahan, hukum-hukum serta berbagai hal yang berkaitan dengannya”.

• SenimengelolaperubahanPolitik juga bisa dimaknai sebagai seni mengelola perubahan. Malik bin Nabi memberikan pen-

jelasan dan gambaran bahwa politik adalah “aktivitas yang terorganisir dan efektif yang dilakukan oleh umat secara keseluruhan - negara dan masyarakat - yang sejalan dengan ideologi mayoritas rakyat-nya, dalam rangka mewujudkan kesetaraan dan saling bantu antara pemerintah dan individu dalam aspek sosial, ekonomi dan budaya. Semua itu agar politik memberikan pengaruhnya yang kongkret pada realitas sosial, yang membawa pada perubahan bingkai kultur dalam sebuah orientasi, yang akan menumbuhkan kecerdasan baru secara harmonis”. Dalam pandangan tersebut pada akhirnya politik adalah “penciptaan kultur”.

• SeniMerealisasikanKebaikanDalam perspektif Aristoteles dan para filosof Yunani pada umumnya, politik bisa dimaknai se-

bagai segala sesuatu yang sifatnya dapat merealisasikan kebaikan ditengah kumpulan orang atau masyarakat. Imam Syafi’i memberi definisi bahwa politik adalah hal-hal yang bersesuaian dengan syara’, dalam artian ada yang boleh dilaksanakan dan sebaliknya ada yang tidak boleh dilaksanakan dengan kata lain “harus ada etika”. Pengertian ini dijelaskan oleh Ibnu Aqil bahwa politik adalah hal-hal praktis yang lebih mendekatkan pada kemaslahatan untuk manusia dan lebih menjauhkan dari keru-sakan, walaupun tidak digariskan oleh Rasulullah SAW atau dibawa oleh wahyu Allah SWT.

• SeniKepedulianTerhadapUrusanUmmatSelanjutnya politik juga bisa dimaknai secara lebih luas sebagai kepedulian terhadap berbagai

dinamika kehidupan dan persoalan ummat manusia. Imam As-Syahid Hasan Al-Banna menyebutkan politik adalah “hal-hal yang memikirkan persoalan-persoalan internal maupun eksternal ummat”, yang dimaksud dengan kata internal adalah “mengurus persoalan pemerintahan, menjelaskan fungsi-fung-sinya, merinci kewajiban dan hak-haknya, melakukan pengawasan terhadap para penguasa untuk kemudian dipatuhi jika mereka melakukan kebaikan dan dikritisi jika mereka melakukan kekeliruan”.

Lalu dari sisi eksternal, politik dalam wacana Hasan Al-Banna adalah “memelihara kemerdekaan dan kebebasan suatu bangsa, lalu menghantarkannya mencapai tujuan yang akan menempatkan kedudukannya ditengah-tengah bangsa lain serta membebaskannya dari penindasan dan intervensi oleh pihak lain dalam urusan-urusannya”. Dengan persepsi seperti inilah Hasan Al-Banna secara tegas

2

Page 6: Buletin SA PPI Maroko

mengatakan bahwa, “Keislaman seseorang menuntutnya untuk memberikan perhatian kepada perso-alan-persoalan bangsa”.

Dari beberapa pengertian konteks kata politik secara bahasa dan istilah diatas dapat disim-pulkan bahwa aktifitas politik mempunyai cakupan yang sangat luas. Semua itu dapat kita lihat mulai dari aktifitas pribadi atau individu yang memproses perubahan di dalam dirinya, hingga pada aktifitas kolektif atau bersama dalam suatu partai politik atau dalam urusan pemerintahan. Semua keseluru-hannya tersebut masuk pada wilayah pengertian politik. Dengan pengertian tersebut, terlihat jelas bahwa siyasah atau politik adalah termasuk salah satu tugas kerasulan yang penting, sebagaimana dalam firman-Nya:

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nya-ta dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan (Al-Hadid: 25)”.

Dalam ayat lainnya juga dijelaskan tentang penciptaan manusia dan penguasaannya di muka bumi ini, sebagaimana firman-Nya:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjad-ikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”. Tuhan berfirman: “Sesung-guhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Dari semua pengertian politik secara bahasa dan istilah tersebut, serta penjelasan ketepa-tan makna politik melalui kitab suci Al-Qur’an dapat dipahami bahwa ranah politik itu tidaklah kotor = bersih. Semua itu bisa dilihat dari berbagai aktifitas politik mulai dari individual hingga pada arah kebersamaan. Tetapi apabila di pemerintahan suatu bangsa atau bahkan masyarakat luas kita pernah menemukan dan menjumpai suatu keanehan bahkan kejanggalan, pada hakikatnya itu hanyalah ok-num semata yang melakukannya, karena memang iya menginginkan kekotoran itu terjadi dari sebuah ranah perpolitikan suatu bangsa. Jadi, dalam makna yang sebenar-benarnya dapat disimpulkan bahwa perpolitikan itu bersih bila sesuai dengan jalan yang diridhoi oleh-Nya. Sebaliknya bila tak sesuai den-gan jalan yang diridhoi oleh-Nya, akan membawa pada jalan keterpurukan suatu bangsa.

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang terus istiqomah pada jalan yang diridhoi oleh-Nya. Allahumma Amin Ya Rabbal Alamin.

Muhammad Umar Lutfi*Penulis adalah mahasiswa s1 di universitas Tetouan

Profil & Biografi

3

Page 7: Buletin SA PPI Maroko

Al-Qadli Iyyadl dan WalipituMembahas tokoh itu sangat menarik apalagi tokoh yang satu ini, anda harus membacanya, ter-

utama bagi anda yang tinggal di Maroko, sebab, kalau bukan karena dia, Maroko tidak bakalan dikenal atau disebut-sebut (Laula Al-Iyyadl lama 'urifa/dzukiro Al-Maghrib). Entah siapa yang memunculkan adagium itu. Tapi terlepas dari siapa yang memunculkannya namun memang pantas dia disebut-se-but karena memang dia mempunyai kontribusi tidak sedikit terhadap perjalanan sejarah, pemikiran, keilmuan dan politik Maroko di abad keenam hijriah.

Ia lahir tahun 476 H di kota Sebta/Ceuta/ تبس, sebuah kota yang secara geografis terletak di benua Afrika, menempel di ujung utara Maroko, namun pasca kolonial Portugis (1415 M) kemudian beralih ke Spanyol setelah pada tanggal 1 Januari 1668 Raja Afonso VI dari Portugal secara resmi menyerahkan Ceuta ke Raja Carlos II dari Spanyol, hingga tahun 1956 Maroko merdeka Spanyol tetap bersikeras menganeksasi Ceuta bagian dari Spanyol.

Nama asli beliau adalah Musa bin 'Iyyadl. Bermadzhab Maliki, berakidah Asy'ari. Ia disebut Mukhodrim ad-Daulatain artinya ia hidup di dunia kerajaan. Tumbuh dewasa saat masa kemunduran (daur ad-dho'f) Kerajaan Al-Murobitin (537-541 H /1142-1146 M) dan cengkraman kekuatan baru Ker-ajaan Al-Muwahidin (541-668 H / 1156-1269 M). Yang pada masa itu juga kejayaan Islam di Andalu-sia mulai melemah disebabkan terpecah ke muluk at-thowaif (raja-raja daerah), ego dan hawa nafsu dikedepankan, raja-raja enggan membantu raja lainnya yang sesama muslim, ironisnya mereka malah bersekutu dengan Raja Nasrani Alfonso VI dan Raja Sancho II.

Ia mulai mengembara menimba ilmu ke Andalusia ketika umurnya menginjak kepala tiga. Setelah berguru di sana sebanyak lebih kurang 100 guru dari bermacam disiplin ia balik ke Sebta. Di tanah kelahirannya itu ia langsung diundang masyarakatnya untuk mengisi acara-acara ilmiah. Waktu berselang ia diangkat menjadi Qadli (Hakim) di sana, kemudian dimutasi menjadi Qadli di Gornatoh (Granada). Dari sinilah kemudian ia digelari dengan Al-Qadli karena pernah menjabat Qadhi di Maroko dan di Andalusia. Karena tuduhan politis ia ditangkap lalu diasingkan ke Marakech tahun 543 H--Ibu-kota kerajaan Al-Muwahidin--setelah sebelumnya dituduh menggerakkan kegoncangan politik dan hu-ru-hara di Sebta melawan Al-Muwahidin yang kala itu diperintah oleh raja kedua Al-Muwahidin yakni Abdul Mukmin bin Ali Al-Kumi. Setahun setelah diasingkan Al-Qadli Iyyadl wafat di kota yang sekarang dikenal sebagai kota wisata Maroko. Ia wafat karena diracuni. Konon katanya yang meracuni orang Yahudi.

Dia ulama yang multi talenta, bukan hanya sekedar ulama yang jago pidato dan piawai berce-ramah tapi ia juga seorang pujangga dan penulis yang al-fakih, al-muhaddis, al-mufassir, al- muarrikh, al-ushuli, al-lughowi. Bagi anda yang ingin mengetahui biografi Rasulullah SAW bisa membaca kitabn-ya yang berjudul Asy-syifa bi Ta'rif Huquq al-Mustofa, hanya satu jilid. Untuk mengenal siapa guru-gu-runya bisa membaca kitabnya Al-Ghunyah. Sebagaimana disebutkan oleh putranya Al-Qadli Iyyadl bahwa ayahnya mempunyai guru 100 orang dari berbagai disiplin ilmu. Diantaranya; Al-Qadli Abul Walid, Ibnul Arabi Al-Mu'afiri, Abu Ali Al-Ghozzani, Abul Abbas Al-'Adzri. Yang ingin tahu ulama-ulama pelopor madzhab

Profil & Biografi

4

Page 8: Buletin SA PPI Maroko

Maliki bisa membaca kitabnya Tartibul Madarik wa Taqribul Masalik fi Ma'rifati A'lam Madzhab al-Imam Malik empat juz, yang kelima indeks dan daftar isi. Ia juga mensyarahi (menjelaskan) kitab Sahih Muslim, nama kitabnya Al-Ikmal Fi Syarhi Sahih Muslim, tapi sayangnya belum dicetak, masih dalam bentuk manuskrip. Kitab tersebut menyempurnakan kitab Al-Muallim fi syarhi muslim karya Imam Al-Maziri. Yang ingin membaca sejarah ia memiliki Jami'u At-Tarikh, berisi sejarah pengua-sa-penguasa Andalusia dan Maroko, termasuk sejarah Sebta dan ulamanya. Yang ingin baca ilmu hadis bisa membaca Masyariqul Anwar fi Iqtifai Sahih al-Atsar, kitab ini tentang penjelasan ghoribul hadis (hadis-hadis yang rumit pemahamannya), kitab ini konsentrasi di tiga kitab sahih; Al-Muwatho', Al-Bukhori dan Muslim. Yang ingin membaca hikmah-hikmah dan cerita-cerita yang mencengangkan bisa membaca At-Tanbihat.

Ada yang menarik di Indonesia, walaupun Al-Qadli Iyyadl Maliki tetapi Hadrotusy Syekh Hasy-im Asy'ari pendiri Ormas terbesar di Indonesia, NU banyak menukil pendapat beliau dalam bukunya “al-Tibyan fi Nahyi ‘an Muqatha’ah al-Arham wa al-Aqrab wa al-Akhwan”. Ini mengindikasikan bahwa sekalipun KH. Hasyim Asyari bermadzhab Syafii tapi ia tidak segan untuk menjadikannya sebagai rujukan dan teladan. Benar kata Dubes RI untuk kerajaan Maroko, H. Tosari Widjaja; "Maroko adalah guru ulama-ulama Indonesia."

Yang masih penasaran atau ingin kenal lebih dekat lagi dengan Al-Qadli Iyyadl bisa membaca biografinya di buku Azhar Ar-Riyadl fi Akhbari Al-Qadli 'Iyyadl 5 jilid besar karya Al-Maqqori selesai ditulisnya tahun 1038 H. atau yang ditulis oleh anaknya Abu Abdillah Muhammad berjudul At-Ta'rif Bi Al-Qadli 'Iyyadl.

• WalipituAl-Qadhi Iyyadl termasuk salah satu Walipitu (Wali tujuh) yang diagungkan dan ramia diziarahi

oleh masyarakat Maroko. Biografi singkat wali-wali tersebut sebagaimana berikut:

• (Sidi)YusufBinAliAs-Shonhaji(w.593H/1196M)

• Al-Qadli'Iyyad

Nama lengkapnya Iyyadl bin Musa bin Iyyadl bin 'Amr ورمع Bin Musa Bin Iyyadl Bin Muhammad bin Abdillah bin Musa bin iyyadl As-Sibti Al-Yahshubi. Nasab Al-Yahshubi merujuk ke Yahsub bin Malik salah satu kabilah Humair, kabilah di Yaman Al-Kohtoniyah. Nenek moyangnya hijrah ke kota Basthoh, salah satu daerah di Gornatoh (Granada). Kemudian hijrah ke Fes. Lalu buyutnya, Amr hijrah ke Sebta tahun 373 H / 893 M. Keluarganya kemudian terkenal di sana dengan keluarga ahli takwa (ulama). Nah, di sinilah Al-Qadli Iyyadl lahir 15 Sya'ban 476 H / 28 Desember 1083 M). Ia tumbuh dan belajar ke ulama Sebta. Kemudian mondok/mesantren ke Andalusia tahun 503. Menjadi Qadli umur 35 Tahun, umur 28 sudah bermunadzoroh (mengisi acara-acara ilmiyah).

5

Page 9: Buletin SA PPI Maroko

Nenek moyangnya hijrah ke kota Basthoh, salah satu daerah di Gornatoh (Granada). Kemudian hijrah ke Fes. Lalu buyutnya, Amr hijrah ke Sebta tahun 373 H / 893 M. Keluarganya kemudian terkenal di sana dengan keluarga ahli takwa (ulama). Nah, di sinilah Al-Qadli Iyyadl lahir 15 Sya'ban 476 H / 28 Desember 1083 M). Ia tumbuh dan belajar ke ulama Sebta. Kemudian mondok/mesantren ke Anda-lusia tahun 503. Menjadi Qadli umur 35 Tahun, umur 28 sudah bermunadzoroh (mengisi acara-acara ilmiyah).

Wafat malam jumat, tengah malam Jumadal Akhir, dikebumikan di Marakech 544 H.Ia lama menjadi Qadli di Sebta, kemudian dimutasi menjadi Qadli di Granada (532 H) tapi ja-

batannya tidak berumur panjang di sana. Dikebumikan di Bab Ilan di belakang pagar kota Marakech.

• ImamAs-Suhaily(gurunyaImamIbnuDihyah)

Suhaily adalah nama suatu lembah di Malaga, Andalusia. Dikebumikan di Marakech di Bab-Asy-Syariah, kini bernama Bab Ar-Rabb. (w. 581 H/ 1185 M) dia satu-satunya dari Walipitu yang nasabnya ke Andalusia. Dalam ziarah Walipitu dia yang terakhir diziarahi. Salah satu dai Al-Muwahi-dun. Dia yang mengarang Ar-Raudh Al-Unf, sebuah kitab tentang Siroh Nabawiyah. Kata guru bahasa Arab penulis di Dar El Hadith El Hassania buku ini sangat bagus; detil dan bahasanya indah.

• AbuAl-AbbasAs-Sibti(AhmadbinJa'farAl-Khozroji)

Lahir di Sebta (524 H/1192 M) wali terbesar kota Marakech. Ayahnya wafat. Uminya mengirim-nya ke penjahit supaya belajar agar bisa mendapat uang dengan ketrampilan tersebut. Tapi ia kabur ke pondoknya Syekh Abi Abdillah Muhammad Al-Fakhor. Kemudian ia dijemput oleh ibunya di pesantren tersebut. Sang Syekh usul ke ibunya Abu Al-Abbas bahwa ia akan tetap mendidik anaknya sekaligus memberi uang ke Ibunya sebagai ganti ia mencari nafkah dari menjahit. Deal.

Pada tahun 539 H / 1144 M tahun ketika Al-Muwahidun merebut kekuasaan Al-Murobithun se-bab kematian Yusuf bin Tasyfin, Abu Al-Abbas pergi ke Marakech guna mencari guru dengan niatan menuntut ilmu, umurnya baru 16 tahun. Sayangnya Marakech waktu itu tengah dikepung oleh musuh (Muharam-Syawal 541 H /1146 M), oleh karenanya ia naik gunung Jiliz (Gueliz) dengan pembantunya untuk bersembunyi dan bertapa di sana selama 40 tahun. Pada zaman Al-Ya'qub ia turun gunung, mengakhiri pertapaannya, kemudian dibangunkan rumah dan pesantren untuk mengayomi umat. Wa-fat di Marakech, 3 Jumadal Akhir 601 H / 1204 M.

• MuhammadbinSulaimanAl-Jazuli

Dari keturunan Idris bin Abdillah bin Al-Hasan Al-Mutsanna bin Al-Hasan As-Sibti Bin Ali Bin Abi Tholib. Besar dan tumbuh di kampungnya Jazulah, salah satu daerah di kawasan Sus. Setelah belajar di kampungnya ia dikirim keluarganya ke Fes. Berguru ke Syekh Ahmad Zaruq.

Meninggal diracun selepas sholat subuh, Kamis 16 Rabiul Awwal 870 H / 1465 M. Disemayam-kan awalnya di Afughol daerah Syayadzomah kemudian setelah 20 tahun jasadnya dipindah ke Mar-akech. Dia menempati ziarah keempat. Bagi anda yang ingin mengambil berkahnya silahkan ziarah hari jumat karena pada hari itu khataman pembacaan kitab Dalailul Khoirot

6

Page 10: Buletin SA PPI Maroko

• AbdulAzizAt-Tabba'

Lengkapnya Abu Faris Abdul Aziz bin Abdul Haq At-Tabba' Al-Harror Al-Marokusyi. Menempati urutan kelima dalam ziaroh. Dia muridnya Imam Al-Jazuli. Wali ini wali gaul yang menganjurkan untuk bergumul dengan masyarakat. Ia mensinergikan antara ritual religi, budaya, kegiatan ekonomi dan kehidupan sosial. Ia bagaikan Sunan Kalijaga. Banyak orang percaya bahwa keberkahannya bisa mengobati kemalasan dan membangkitkan kecerdasan. petilasannya sekarang dikenal dengan nama Haumah Sidi Abdul Aziz antara kampung Al-Mawasin dan Amashfuh. Wafat 914 H / 1529 M.

• AbdulllahAl-Ghazwani

Lengkapnya Abdullah bin 'Ajjal Al-Ghazwani. Muridnya Abdul Aziz At-Tabba'. Beliau memiliki kitab bernama, Annuqtoh Al-Azaliyah fi Sirri Ad-Dzat Al-Ilahiyah (Titik Azali kupas tuntas Rahasia Dzat Ilahi. Al-Allamah Abdullah Al-Hibthi berkata, "Saya bersaksi bahwa dia (Abdullah Al-Ghazwani) terma-suk al-Arif billah (wali Allah), dia lebih banyak menjawab dengan prilaku (teladan) dari pada dengan perkataan (ceramah)." Wafat 935 H.

*** Terlalu ringkas artikel ini untuk membahas ulama-ulama di atas, di samping waktu penu-

lisan yang tidak banyak. Tapi cukup sebagai kail bagi mereka yang haus ilmu dan teladan. Penulis ya-kin di sana-sini masih banyak kekurangan, maka jika nanti ada yang mengkoreksi atau melengkapinya alangkah baik sebagai penyempurna. Semoga bermanfaat.

Akhirnya, semoga kita semua mendapat keberkahan dari ilmu dan kualitas kesalehan tingkat tinggi mereka serta diberi kekuatan dan kemauan menziarahi dan meneladaninya. Aamiin. [aiz]

• DialogdalamIslam

Alvian Iqbal Zahasfan

Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Dar El Hadith El Hassania Semester VI, tingkat akhir.

7

Page 11: Buletin SA PPI Maroko

Dialog Agama; antara Akidah dan Toleransi

Sesungguhnya perbedaan manusia dalam beragama dan akidah adalah sunnah (hukum) yang telah di tetapkan oleh Allah ta’ala dengan tujuan dan hikmah yang besar sebagai ujian dan cobaan.

Allah ta’ala telah berfirman : “Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka Senantiasa berbeda, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tu-hanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetap-kan: Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya”. ( Q.S. Hud ; 118-119).

Yang dimaksud dengan berbeda disini adalah berbeda dalam agama, dan bukan perbedaan dalam warna kulit, bahasa, bangsa dan lainnya. Dan perbedaan yang paling mendasar antar agama adalah perbedaan antara umat muslim dan ahli kitab (yahudi dan nasrani).

Sejak diutusnya Nabi Muhammad saw. dan para sahabat yang mengikuti risalah islamnya hing-ga akhir zaman ketika turunnya nabiyullah ‘Isa ‘alaihissalam, perbedaan itu akan tetap terjadi, Allah ta’ala berfirman : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". (Q.S. Al Baqarah ; 120)

• KristendandialogPada saat sekarang ini dan khususnya sejak pertengahan abad terakhir setelah Konsili Vatikan

II (1962 - 1965 M), muncul perkembangan baru dalam metode penyebaran dan pengajaran agama kristen, sebuah kristenisasi di bawah jubah dialog dan perbaikan hubungan serta kerjasama mengenai isu-isu umum antar agama.

Metode baru ini, yakni kristenisasi dengan berdialog, bertujuan untuk memperbaiki kristenisasi setelah kekalahannya dari ajaran sekuler dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena masyarakat barat telah membayangkan hal-hal yang negatif tentang Gereja pada abad pertengahan dan renais-sance (pencerahan) serta era modern, sehingga membuat dunia barat menjadi terbuka – seperti seka-rang. Dan agama dianggap sebagai ancaman bagi gereja di masa depan, terutama dengan peningka-tan masuknya orang-orang kristen ke dalam ajaran islam.

• DialogdalamIslam

Pada masa-masa sebelumnya, ulama-ulama islam belum pernah berurusan dengan agama lain kecuali untuk berdakwah dan berjihad menyebarkan kalimat tauhid. Sebagaimana yang diajarkan dalam kitab suci Al-Quran yang menghendaki Nabi dan pengikutnya menyampaikan dan menyuarakan Islam lewat argumentasi, hikmah, dialog, dan debat dalam cara terbaik, entah kepada kaum Muslim sendiri maupun kepada kaum diluar pemeluk Islam. Ini sesuai dengan firman-Nya: “Serulah (manusia) pada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (QS. Al-Nahl : 125).

Artikel

8

Page 12: Buletin SA PPI Maroko

Atau pada firman-Nya yang lain; “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik”. (QS. al-Ankabut: 46).

Dari dua ayat diatas mengungkapkan strategi dakwah agama Islam yang dilandasi argumentasi, dalil, dan debat terbaik. Bahkan, kalangan ahli tafsir menjelaskan bahwa debat terbaik (jidal ahsan) merupakan dialog peradaban atau debat dalam semangat persaudaraan, kelembutan, jauh dari uca-pan kotor dan cacimaki.

• MetodeDialogAgama

Sebelum masuk lebih dalam lagi tentang pendekatan yang tepat (almanhaj asshahih) seputar dialog antar agama, agar slogan "dialog antar agama" tidak terbebani dengan banyaknya makna dan ideologi palsu sehingga membuat pikiran setiap orang yang mendengarnya menjadi berpandangan negatif, maka perlu adanya pembedaan dalam pokok pembahasan antara tujuan asli dari dialog ag-ama dengan sesempilan yang ikut terbawa dari urusan dunia. Karena pada saat ini, fakta menunjukan bahwa lembaga-lembaga Islam yang ada sekarang lebih didasarkan pada pendekatan dialog yang bertentangan dengan pendekatan rabbani. Yaitu pendekatan yang telah diajarkan dalam Al Quran dan As Sunnah.

Agar lebih jelasnya, bahwa dialog dengan non-muslim terbagi menjadi dua bidang:1) Dialog dalam hal duniawi, dan ini disebut juga negosiasi kebijakan yang masih dalam keten-

tuan Islam, seperti dalam perdamaian dan perjanjian dan penanganan terkait masalah duniawi, dan tidak ada hubungan yang berkaitan seputar akidah dan agama, Hal ini dimaksudkan untuk hidup ber-dampingan dengan damai dan tentram dengan saling menghormati.

2) Dialog mengenai masalah-masalah agama, yaitu dialog dalam hal agama dan konsep iman dan isu-isu yang menjadi perbedaan, seperti tauhid dan iman dan hari kebangkitan, dan lain sebagain-ya.

Jika dialog dalam hal-hal duniawi tidak memerlukan pembuktian dan pembenaran, maka dialog dalam masalah-masalah agama ini, memerlukan pemahaman dan penguatan dari dalil-dalil yang kuat baik dari segi akli (akal) maupun nakli (al-quran dan as sunnah shahihah).

Dengan adanya pembedaan semacam ini, sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pembahasan dialog agama, sehingga berjalan dengan baik dan mampu menghasilkan sesuai tujuan.

Tujuan dari dialog agama tidak lain adalah untuk memperlihatkan dan membuktikan kebenaran Islam itu sendiri, sehingga pengikut agama lain, berdasarkan intuisi dan pengetahuan, dapat melang-kah ke jalan yang lurus dan benar dengan tidak memberikan ruang untuk bernegossiasi dalam ma-salah akidah dan iman. Namun, pada saat yang sama, Islam tetap percaya bahwa ruang dialog itu tetap terbuka sekalipun tidak meninggalkan hasil yang diinginkan, yakni pelaku dialog tetap berpegang teguh kepada ajaran agamanya masing-masing.

Hal ini sekaligus untuk menyanggah pernyatan Dr. Mariam Ait Ahmed yang mengatakan “Dialog agama, yang mana para pemuka agama atau pakarnya saling bertemu untuk bertukar pendapat den-gan metode yang tepat tentang kepercayaan agama mereka. Dengan saling menghormati satu sama lain.”1.

Karena dalam akidah dan kepercayaan tidak ada tawar menawar dan bertukar satu sama lain, sebagaimana yang telah di contohkan oleh Rasulullah dalam menghadapi kafir Quraisy.

9

Page 13: Buletin SA PPI Maroko

• AsbabunnuzulsurahAlKafirun

Telah diriwayatkan bahwa Walid bin Mugirah, ‘As bin Wail As Sahmi, Aswad bin Abdul Muttalib dan Umaiyah bin Khalaf bersama rombongan pembesar-pembesar Quraisy datang menemui Nabi SAW. menyatakan, “Hai Muhammad! Marilah engkau mengikuti agama kami dan kami mengikuti ag-amamu dan engkau bersama kami dalam semua masalah yang kami hadapi, engkau menyembah Tu-han kami setahun dan kami menyembah Tuhanmu setahun. Jika agama yang engkau bawa itu benar, maka kami berada bersamamu dan mendapat bagian darinya, dan jika ajaran yang ada pada kami itu benar, maka engkau telah bersekutu pula bersama-sama kami dan engkau akan mendapat bagian pula daripadanya”. Beliau menjawab, “Aku berlindung kepada Allah dari mempersekutukan-Nya”. Lalu turunlah surah Al Kafirun sebagai jawaban terhadap ajakan mereka.

Kemudian Nabi SAW pergi ke Masjidilharam menemui orang-orang Quraisy yang sedang ber-kumpul di sana dan membaca surah Al Kafirun, maka mereka berputus asa untuk dapat bekerja sama dengan Nabi SAW. Sejak itu mulailah orang-orang Quraisy meningkatkan permusuhan mereka ke pada Nabi dengan menyakiti beliau dan para sahabatnya, sehingga tiba masanya hijrah ke Madinah.

”Lakum Diinukum Waliya Diin” Ayat pamungkas yang merupakan ringkasan dan kesimpulan seluruh kandungan surat Al-Kaafirun, secara umum semakna dengan firman Allah yang lain dalam QS. Yunus [10]: 41, dan mungkin juga QS. Al-Qashash [28]: 55, serta yang lainnya. Dimana semuanya ber-intikan pernyataan dan ikrar ketegasan sikap setiap orang beriman terhadap setiap orang kafir, tanpa adanya sedikitpun toleransi, kompromi dan pencampuran, jika terkait secara khusus tentang masalah dan urusan agama masing-masing, yakni yang meliputi aspek aqidah, ritual ibadah dan hukum.

Namun demikian dari sisi yang lain, jika kita renungkan, surat inipun dari awal sampai akhir, se-benarnya juga mengandung makna sikap toleransi Islam dan kaum muslimin terhadap agama lain dan pemeluknya. Yakni berupa sikap pengakuan terhadap eksistensi agama selain Islam dan keberadaan penganut-penganutnya. Meskipun yang dimaksud tentulah sekadar pengakuan terhadap realita, dan sama sekali bukan pengakuan pembenaran.

Dan diperbolehkan untuk berinteraksi dengan orang-orang kafir dalam berbagai bidang ke-hidupan umum, Sebagaimana tersirat dalam Al Quran surah Luqman ayat 15 yang artinya; “dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. QS [60]: 8

Dan pada surat Al-Mumtahanah ayat 8, Allah ta’ala berfirman : “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.”

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/01/27263/prof-dr-mariam-ait-ahmed-rukun-dia-log-ada-3-dialog-kehidupan-dialog-kemanusiaan-dan-dialog-agama/#ixzz2KCSedaf9

Burhan Ali, Lc.Mahasiswa asal Cilacap yang sedang menempuh

pendidikan di Universitas Hassan II – Casablanca, pada program Master jurusan Akidah dan “Agama-agama di Gharb Al Islam dan Pengaruhnya dalam Dialog”

10

Page 14: Buletin SA PPI Maroko

Judul buku: Ensiklopedia Nurcholish Madjid.Isi halaman: 4000 halamanTemas besar: mengupas tuntas tentang pe-

mikiran Nur Cholis Madjid..Buku ini menjadi empat jilid.Buku setebal 4000 halaman yang terba-

gi menjadi 4 jilid ini mengupas tuntas tentang pe-mikiran nur cholis madjid.

Buku ini menggambarkan keluasan dan kedalaman pengetahuan Nurcholis Madjid (yang sangat "ensiklopedis" sebagai intelektual), juga kreativitasnya sebagai cendikiawan yang tanpa

pamrih dan keberanian moralnya yang nothing to loose. Cak Nur tampil dengan gagasan-gagasan yang segar dan membebaskan. Semuanya itu menempatkannya dalam posisi yang unik sebagai seo-rang cendikiawan Muslim Indonesia. Bahwa ia juga ditanggapi secara kontoversial, itu sepenuhnya sangat dimakluminya. Malah baginya, kontroversi menjadi semacam hukum alam (sunatullah) yang mustahil untuk terus dielakkan. Pada dirinya berlaku pepatah Inggris ini: "To avoid critism, do nothing, say nothing, and be nothing!". Dan ia tidak mau menjadi nothing, bukan karena ia mengharapkan se-jenis popularitas, tetapi karena ia memandang bahwa itulah tugas yang harus diembannya sebagai Hamba Allah.

Nurcholis Madjid mustahil dipisahkan dari pembicaraan tentang Islam di Indonesia, bahkan ten-tang Indonesia secara keseluruhan. Ia salah seorang anak bangsa yang terbesar, dengan kontribusi yang tak kalah besarnya. Bukan saja karena dalam dirinya terkandung banyak unsur sejati kebang-saan Indonesia, tetapi juga karena padanya pulalah unsur-unsur itu mendapatkan pencapaiannya yang amat tinggi. Semuanya ia abdikan bukan bagi kepentingan kelompoknya, tatapi bagi bangsa dan negara secara keseluruhan.

Nurcholis adalah contoh par excellece bagi wajah kaum muslim santri, kelompok terbesar rakyat Indonesia. Dimulai dengan "proyek pembaruan pemikiran" pada awal tahun '70an memprakarsai pen-didikan kultural bagi pembentukan kelas menengah kota yang lebih religius, hingga ikut mendorong demokratisasi di Indonesia. Nurcholis terus menerus membakar bara transformasi dalam tubuh bang-sa ini.

Ensiklopedi ini didesain dengan satu entri dapat dibaca satu menit. dengan membaca satu entri akan dirasakan "one minute enlightenment" (pencerahan satu menit). Satu entri manapun yang A nda baca, Anda akan meraih pencerahan pikiran. Inilah karya yang menunjukkan bagaimana sang tokoh mengolah informasi yang sedemikian banyaknya menjadi pemikiran yang padat dengan pelbagai tema yang demikian luas. Sebuah Mahakarya!

Sumber : http://ensiklopedicaknur.blogspot.com/

Afif Husen*Penulis adalah ma-

hasiswa s1 d universitas Imam Nafie, Tanger, Ma-roko.

11

Page 15: Buletin SA PPI Maroko

Islam, Mohammad dan Konspirasi Barat

Ketika berada di bulan kelahiran manusia teragung sepanjang zaman ini, saya seolah-olah ingin kembali ke kampung halaman nan jauh disana. Iya, kampung halaman dimana ketika bulan maulid tiba. Para pengurus masjid dan masyarkat setempat sibuk mempersiapkan acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Uniknya setiap masjid atau surau mengambil kesempatan ini secara bergiliran. Ada yang mengadakannya di awal bulan, di pertengahan, atau di akhir bulan. Maka, otomatis selama sebulan penuh semarak maulid nabi sangat kental sekali.

Acara peringtan maulid nabi diadakan secara sederhana saja, para pengurus tiap-tiap masjid mengundang seorang ustadz untuk memberikan ceramah satu dua jam saja di depan para jama’ah masyarakat setempat dan para tamu undangan dari kampung-kampung sebelah.

Jama’ah yang datang berduyun-duyun untuk menghadiri acara peringatan ini merupakan pe-mandangan yang sangat menyejukkan. Bagaimana tidak, saudara-saudara dari kampung tetangga yang mungkin sangat jarang bertemu untuk bertegur sapa. Saat itu saling kunjung-mengunjungi masjid kampung masing-masing, berkumpul dalam satu majelis peringatan hari kelahiran insan yang sangat mereka cintai, yakni Nabi Muhammad SAW.

Sungguh indah persaudaraan mereka. Sungguh indah sebuah persatuan dalam syi’ar islam. Tak pernah kami mendengar kata Bid’ah dan membid’ahkan disana, yang saat ini sudah ramai dibic-arakan di kota-kota. Sampai kami bosan dibuatnya.

Jika saya boleh berceloteh, berhentilah berdebat tentang hukum memperingati maulid Nabi

12

Page 16: Buletin SA PPI Maroko

ini. Bagi saudara-saudara yang berpendapat bahwa maulid nabi adalah bid’ah dan haram, silahkan pegang pendapat kalian. Berhentilah mengkafirkan saudara-saudara kalian yang tak sepaham dengan kalian. Biarlah mereka tetap dengan pendapat mereka, dan kalian tetap dengan pendapat kalian. Toh, masing-masing mempunyai dalil yang bisa dipertanggungjawabkan. Karena saat ini musuh kita yang anti islam sangat banyak dan lihai berkonspirasi. Mereka sudah bermain di semua lini untuk menghan-curkan citra islam dan para pemeluknya. Bagaimana kita bisa menghadapi mereka, kalau kita sendiri diributkan oleh hal remeh-temeh di internal kita. Bagaimana persatuan umat bisa tercipta untuk meng-hadapi mereka, jika kita sendiri sibuk saling bid’ah-membid’ahkan, saling kafir-mengkafirkan, bahkan saling curiga-mencurigai.

Kami mengajak kalian berhenti sejenak (jika tidak mau berhenti selamanya) membahas tentang bid’ah membid’ahkan maulid Nabi SAW. Coba kita tolehkan wajah kita sejenak kedunia Barat yang bisa kami katakana sebagai pusat anti islam atau islamphobia sedang dibangun saat ini. Mereka tak pernah bosan, bahkan tak akan pernah bosan membangun citra negative tentang islam. Mereka bergerak san-gat gesit dan lincah mencari titik lemah untuk membenarkan propaganda mereka, bahwa islam adalah agama kekerasan, teroris dan lain sebagainya.

Sampai saat ini, sudah berapa banyak serangan mereka terhadap islam dan Nabi Muhammad SAW. Mereka selalu menghina islam dan Muhammad dengan berbagai cara. Baik melalui media cetak seperti koran, majalah, buku-buku; maupun melalui media elektronik berupa film atau berita yang tak berimbang.

Kalian tentu masih ingat dengan novel “ Satanic Verses (Ayat-ayat Setan)” yang ditulis oleh Salman Ruhdie, film pendek yang berjudul “Fitna” yang dipelopori oleh Geert Wilders di Belanda, dan penayangan kartun Nabi Muhammad di harian Jillands Posten di Denmark, atau yang baru-baru ini “ the innocence of muslim “. Sebuah film tak bermutu yang menghina dan melecehkan islam dan Nabi Muhammad SAW.

Coba kita menerawang sejenak tingkah polah mereka itu, seakan ada sebuah konspirasi yang mereka olah disana. Mereka sengaja melakukan hal kontroversial itu karena ingin memancing atau memprovokasi umat islam dunia. Mereka ingin membakar emosi umat islam dan mencari pembe-naran akan propaganda-propaganda mereka. Bahwa islam adalah agama yang brutal. Sayangnya, banyak diantara kita yang tanpa sadar telah masuk dalam perangkap keji mereka ini. Aksi-aksi brutal atau anarkisme dalam menanggapi pelecehan mereka hanya mencoreng image islam itu sendiri, dan memang itu yang mereka inginkan. Memang sulit, karena disatu sisi islam dilecehkan, dan disisi yang lain kita dituntut untuk bijak menghadapi hal ini. Karena jika umat islam tidak bijak dalam menanggapi masalah ini. Maka, umat islam itu sendiri yang menambah panjang pelecehan tersebut.

Wajar jika kita emosi saat agama kita dihina, saat Nabi junjungan kita dilecehkan, karena itu adalah bukti bahwa kita masih mencintai agama yang kita anut, masih menyayangi kekasih kita Nabi Muhammad SAW. Namun, tentu kita harus pandai-pandai juga mengolah emosi tersebut. Agar kita tak terperosok dalam jebakan mereka yang anti islam. Luapan emosi harus tetap dalam koridor al-Qur’an dan apa yang dicontohkan oleh Baginda Nabi dalam Sunahnya.

Dr. Zakir Naik dalam wawancara eksklusif pada salah satu channel televisi islam di negeri jiran Malaysia, memberikan enam strategi dalam menyikapi pelecehan Barat tersebut:

Pertama:Umat islam harus membentuk sebuah badan organisasi pengacara muslim internasional, yang

dipilih dari pengacara-pengacara terbaik dari Negara-negara berbasis islam. Hal ini lanjut beliau, agar pelaku pelecehan atau pihak yang mendukung aksi pelecehan terhadap islam dan nabi Muham-mad SAW. Dapat diadukan ke Mahkamah Internasional. Walaupun tipis harapan untuk mendapatkan keadilan dalam hal ini, tapi umat islam harus berusaha” kata beliau.

Kedua:Setiap pemerintah Negara-negara berbasis kekuatan islam, harus melakukan protes secara

resmi melalui kementerian luar negeri terhadap kedutaan Negara dan para pelaku pelecehan. Tanpa rasa takut meregangnya hubungan antar kedua Negara. Karena membela islam dan Muhammad itu

13

Page 17: Buletin SA PPI Maroko

lebih berharga daripada membela diri sendiri. Ketiga:Melakukan balasan secara intelektual. Jika pelaku pelecehan menggunakan media film dalam

propaganda mereka. Seperti film “The Innocence Of Muslim”. Maka, umat islam harus melakukan klar-ifikasi dengan pembuatan film yang menceritakan tentang sirah Nabi Muhammad yang sesungguhnya. Jika media yang mereka gunakan melalui buku-buku kebohongan yang mereka tulis. Maka, umat islam harus menulis buku-buku untuk mengklarifikasi kebohongan mereka tersebut.

Keempat:Negara-negara islam harus berani melakukan embargo atau pembatasan impor terhadap Neg-

ara pelaku yang bersangkutan atau pihak yang mendukung aksi pelecehan tersebut. Seperti mana yang pernah dilakukan oleh Negara-negara teluk sebagai reaksi pelecehan penayangan kartun Nabi Muhammad yang dimuat harian Jillands Posten di Denmark. Saat itu Denmark mengalami kerugian besar, mencapai satu billion dollar.

Kelima:Umat islam seluruh dunia harus melakukan protes kepada pelaku, Negara tempat tinggalnya,

atau pihak yang terlibat dalam pelecehan tersebut dengan melalui email, surat atau faks.Keenam:Melakukan demontrasi damai dengan turun kejalan. Tanpa ada tindakan anarkisme atau peru-

sakan alat-alat publik.Itulah enam strategi yang dianjurkan oleh Dr. Zakir naik. Beliau merupakan seorang orator mus-

lim asal India yang sangat dikenal dunia saat ini melalui orasi-orasi ilmiah beliau.Terakhir, disaat islam, Nabi Muhammad serta para pengikutnya sering mendapat pelecehan

atau diskriminasi oleh kelompok islamphobia di negeri Barat sana. Sudah saatnya kita merapatkan barisan, berhenti mempermasalahkan perbedaan-perbedaan Furu’iyyah yang tak akan pernah ada titik temunya. Menahan diri untuk tidak mengkafirkan sesama. Karena islam harus bersatu dalam naungan bendera islam. Dalam naungan syahadat yang sama.

Mari kita kembali mememahami dan menghayati ajaran agama yang kita anut, mencontoh dan menerapkan akhlak Rasulullah dalam setiap nafas kehidupan. Agar mereka yang anti islam tau, bah-wa inilah islam yang sesungguhnya. Inilah keluhuran akhlak Rasulullah SAW. Mari bersama-sama kita berusaha melandasi tingkah polah kita sesuai anjuran al-qur’an dan Sunnah. Agar melalui wajah-wajah kita, islam Nampak anggun berwibawa dan mereka yang anti (memusuhi) islam menyadari bahwa mereka telah keliru menilai islam saat ini. Allahu Musta’an.

Herdiansyah Amran

*Penulis adalah mahasiswa s1 di universitas Hassan II Mohammedia, Casablanca, Maroko.

14

Page 18: Buletin SA PPI Maroko

Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed: Rukun Dialog Ada 3: Dialog Ke-hidupan, Dialog Kemanusiaan,

dan Dialog AgamaDialog Agama, Wacana Perdamaian Antar Umat Beragama

(Wawancara Eksklusif dengan Pakar Perbandingan Agama Maroko, Prof Dr. Mariam Ait Ahmed)

Prof. Dr. Mariam Ait Ahmed adalah aktivis perempuan dari Maroko yang sangat terkenal. Beliau juga dikenal sebagai pakar perbandingan agama dan pemikiran Islam Kontemporer. Kini beliau menja-bat sebagai ketua riset dan pengembangan studi masa depan dan ketua jurusan perbandingan agama dan dialog peradaban serta ketua Asosiasi Persaudaraan Maroko-Indonesia.

Berikut ini petikan wawancaranya dengan Abdul Haq bin Rahmun:

• BagaimanapendapatAndamengenaigambaranIslamditen-gah-tengahrevolusiduniaArab?

Salah satu hasil utama revolusi Arab saat ini adalah kembalinya kontroversi dunia Internasion-al tentang Islam bukan sebagai agama akan tetapi sebagai pergerakan. Baik itu yang berhubungan dengan peranan yang memicu revolusi itu sendiri, ataupun masa depan politik dan pergerakan saat ini, ada indikasi bahwa kekuatan Islam yang tumbuh dalam revolusi Arab mempengaruhi para sekuler, liberal secara internal dan barat dalam tingkatan Internasional, yang berdampak kembalinya obsesi Islam phobia, kekhawatiran dan ketakutan sebagai hasil dari pada revolusi Arab, hal ini dijelaskan sebagian dari pada mereka dalam berbagai forum sebagai musuh demokrasi, perempuan, seni, ke-bebasan agama dan budaya.

15

Page 19: Buletin SA PPI Maroko

• Adakonflikintelektualantaraagamadanideologi,sementa-raIslamdijadikansebagaitargetutama.BagaimanaumatIslamdapatmemberikanperanandalamberdialogdenganbarattanpafanatisme?

Saat ini Islam tentunya memainkan peranan yang dominan dalam perdebatan politis, kontro-versi dalam ruang lingkup ideologi sejarah dan konflik agama dengan pihak-pihak yang berbeda. Baik itu di dalam maupun di luar daerah. Kontroversional antara skepitisme dan intimidasi menimbulkan kritikan terhadap kebijakan ajaran Islam untuk “mengkritik prinsip-prinsip agama secara global” dengan mengadopsi kebijakan yang inklusif dan menggapai pemberdayaan antara kontroversi ideologi.

Terdapat pertanyaan, bagaimana mungkin peradaban dikatakan sebagai produk budaya Islam yang jauh dari aksi dan reaksi yang terlahir dari fanatisme yang berkembang dalam corak pikir orang barat. Dalam tahapan ini kita dituntut untuk mengaktifkan kembali segala komponen dialog peradaban yang seimbang, serta pemurnian mental masa depan dari keterbelakangan berlebihan yang men-gasingkan mereka dari peranan kompetisi politik internal dan peradaban internasional. Hal tersebut dilakukan dengan mengambil jalan dialog yang mengedepankan pengetahuan, keilmuan, dan teknis, serta pengembangan sistem pendidikan dan pengajaran yang membentuk moral manusia, dan mer-encanakan program diplomasi organisasi dan social kemasyarakatan juga pengembangan media di tingkat regional maupun internasional. Di samping menjalin hubungan yang lebih erat antara pribadi dengan organisasi kebudayaan dan universitas-universitas di Barat dan Timur.

• Sekarang ada orang yang mencoba mendistorsi Islam danmencorengnya, tetapi dunia Arab dan Islam dengan tergesa mem-balasnyadengankekerasandanpertumpahandarahsepertiyangba-ru-baruiniterjadidiLibya,yangmenyebabkanterbunuhnyadutabesarAmerika.BagaimanapendapatAndatantangperilakusepertiituyangmenyebabkanbencanadankedengkian?

Saat ini ketika orang barat melihat kita, bahwasanya muslim adalah orang terbelakang, barbar, dungu, biadab dan teroris, itu memang tanggapan yang kita prediksikan, sementara sebagian dari kita terlihat melakukan kekerasan di jalan-jalan. Bahkan aksi tersebut sudah sampai kepada pembunuhan orang-orang tidak bersalah seperti yang terjadi di Libya dan membakar instansi- instansi pemerintah dan kedutaan. Dalam Islam kita memiliki keyakinan “bahwa setiap orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”. Seperti halnya kita menolak penghakiman universal terhadap seluruh umat Islam setelah peristiwa 11 September. Dan penetapan mereka terhadap kita akan perbuatan yang tidak dilakukan oleh kita. Sebagaimana diri kita sendiri tidak akan dapat menghakimi seluruh orang yang melakukan penyimpangan di rumahnya sendiri. Akan tetapi, Kita kembalikan urusannya kepada hukum pidana yang berlaku. Saya mengira bahwa kekerasan dan tindakan emosional akan dapat menyeret kita ke masa depan yang penuh dengan peperangan antar agama, keyakinan, mazhab dan golongan. Sebagaimana yang baru-baru ini dirasakan orang Islam di Burma dengan Budha, sampai batasan membunuh manusia hidup-hidup yang disandarkan pada agama dan sekte. Nah, apakah kita akan ikut bergerak dalam proyek pembuatan film dan menyalakan sumbu perpecahan antara koptik dan muslim yang hidup damai di Mesir, dengan alasan mereka berkontribusi dalam pembuatan film!!!

Kita dalam ajaran Islam yang jauh dari kepentingan tertentu selalu ikut perintah Tuhan kepada kita” katakan wahai ahli kitab marilah kita berpegang teguh kepada satu kalimat” yang dimulai dengan ajakan terhadap agama dan mengadakan dialog yang jauh dari perpecahan dan kekerasan. Saat ini, bahkan lebih dari sebelumnya, kita sangat perlu dengan dialog antar agama dan budaya untuk memperbaiki kembali dialog antara agama dan kebudayaan yang pernah terjadi, untuk mengemba-likan apa yang hilang dari kedua belah pihak. Orang lain bukanlah satu-satunya dan tidak absolut, melainkan juga memiliki keberagaman, kontroversi, juga persilangan pendapat. Mereka juga memiliki orang-orang cendekia yang melakukan dialog dengan cendekiawan kita, mereka juga memiliki orang-

16

Page 20: Buletin SA PPI Maroko

orang dungu dan fanatik, yang kadang selalu bertabrakan dengan yang sama-sama dungu dari semua penjuru dunia.

• Apakah landasan Islam terhadap dialog agama, pentingnyadialog serta tujuannya?Yangdianggapsebagai asasuntukbertukarpengetahuanmendalamyangmenjadikan kritikan yangmembangun,jauhdarimenjatuhkandanmenghina-hina.Sehinggadialogdankritikbisasalingmelengkapibukanmalahmenimbulkanpertentangan?

Dalam konteks ini kita harus menentukan sikap kita akan dialog dan menyesuaikan dengan metode yang diajarkan Islam, tidak melalui perubahan situasi politik untuk mendeklarasikan penolakan atau penerimaan terhadap tekanan global. Dengan kata lain apakah kita berdialog dengan yang lain sesuai dengan metode yang diajarkan Islam yang bersandarkan asas-asas dialog antara agama se-cara teoritis dan praktis, dan mengetahui perbedaan kebudayaan dan pengetahuan tentang berbagai peradaban, atau kita berdialog dengan menjustifikasi lawan kita ketika mereka tidak sejalan dengan kita dan memprovokasinya?

Saya telah membahas topik ini secara terperinci dalam buku saya yang berjudul “Dialektika dia-log: wacana Islam kontemporer” sebagai upaya menjalin dialog antara penganut agama Islam dengan yang lainnya dengan cara yang benar. Yang disandarkan kepada konteks Al Quran dan Hadits yang jauh dari unsur politik dan propaganda yang menjadikan dialog agama sebagai tujuan massa tertentu. Saya jelaskan di dalam buku saya tentang anjuran dialog sebagaimana yang ada dalam ajaran Islam dialog antara agama dan budaya. Dari realita sejarah, saya menyaksikan akan lembaran yang begitu indah tentang peradaban kehidupan kita dengan non muslim, jauh dari manipulasi dan kepentingan budaya barat yang mana dialog dijadikan bagian dari agenda mereka.

Saya jelaskan dan saya tegaskan dalam buku saya bahwa pandangan terhadap fakta tatanan dunia saat ini, visi dan misi ke depannya sampai kepada keraguan akan kemampuan untuk berhasil berdasarkan berbagai konferensi terhadap dialog agama. Kerja sama internasional merupakan salah satu solusi terhadap problematika kita saat ini.

Terdapat berbagai sebab ketegangan terhadap aturan atau tatanan yang ada ialah karena ke-sombongan etnis, fanatisme agama yang merupakan hasil dari ketidaktahuan akan agama, budaya dan peradaban lain, dan dibalik semua itu menyebabkan krisis yang harus diatasi dengan dialog, saling mengenal, dan adanya akulturasi, sehingga jauh dari pada pemberangusan dan pengingkaran terhadap yang lain, dan tidak mau menerima perbedaan budaya yang ada salah satu solusinya yakni dengan berdialog secara terbuka dan dengan kemitraan, dengan demikian akan membentuk manusia dengan peradaban.

• IslamdijadikansebagaitargetpelecehansebagaimanayangterjadibelakanganinimelaluifilmAmerika«kebebasanIslam»dankartundalammajalahPerancis,sebagaimanayangtelahterjadimasalaluterdapatpelecehanterhadapIslamdalamsebagianbuku-bukusas-trabahkanadayangmenawarkanuntukmembakarAlQuran,jadilang-kahapayangpalingtepatuntukmenanggapipenghinaantersebutden-gancaramembangunperadaban?

Lebih tepat untuk para pengacara muslim di Barat dan para pemikir untuk mengangkat masalah ini melalui jalan hukum, para wartawan dengan media, penulis dengan bukunya, dan perfilman dengan produksi, mereka bersama-sama meminta maaf terhadap apa yang menyakiti jutaan umat Islam, dan jaminan perlindungan akan keamanan jiwa serta kebebasan beragama miliyaran umat Islam, perka-ra ini ketika diselesaikan dengan jalur hukum, mendorong opini umum untuk mengikuti perkemban-gan kasus dan penyebabnya, khususnya saat ini dengan berbagai media informasi mengajak kepada penyelesaian masalah Fanatik agama dan ajakan kepada perdamaian dengan perjanjian dan mene-

17

Page 21: Buletin SA PPI Maroko

piskan hal-hal yang berbau pelecehan agama dan menghormati para penganut agama samawi.Saya pikir dengan cara ini akan dapat memberikan kekuatan bagi umat Islam dalam keyak-

inan dan perlindungan agama mereka, saat ini kita dalam kondisi dua pilihan, menuntut balik dengan kekerasan dan mensukseskan proyek orang-orang yang fanatik di barat, tentu hal ini akan sangat membahayakan terhadap agama kita, atau mencari langkah yang efektif dengan membantah apa yang dituduhkan golongan fanatik di Barat, dan memberikan pemahaman kepada paracendekia akan kes-antunan agama ini, menepiskan praduga mereka untuk memproduksi sebuah filem untuk skala inter-nasional, dan ini mengarah kepada capaian masa depan untuk dunia Islam dalam peradaban umat, dengan logia berfikir yang benar, dengan adanya timbal balik kemaslahatan kita dalam media-media elektronik dan komunikasi dunia internasional.

• DialektikadialogwacanaIslamkontemporeryangmerupakanruanglingkupAndadalamduniaakademikitu,apakonteks,syaratdanmetodedalamdialogantaraagama?

Ajakan terhadap dialog antara agama, dari orang Islam sangat erat kaitannya dengan pertu-karan antar wacana, dialog dan kritik dalam membentuk wacana masa depan dunia Islam kontempo-rer, berawal dari pertanyaan apakah definisi dan batasan dalam pembentukan wacana yang realistis, dan efektivitasnya dalam pemikiran Islam kontemporer?

Pertama harus dengan membedakan antara tiga tahapan dialog antara pengikut agama yang berbeda, yaitu gesekan yang ada dalam kehidupan sehari-hari, pertemuan dalam kesempatan-kesem-patan atau kepentingan bersama, dan wacana yang mengarah kepada kesulitan tiap golongan. Bukan berarti segala gesekan, pertemuan atau wacana antara umat Islam tentang agama yang berbeda ter-masuk dialog antara agama, terkadang gesekan akan menghasilkan bentrokan, terkadang pertemuan menyebabkan pada penolakan, dan wacana kadang berdampak pada kesalahpahaman jika ketiga syarat dan rukun dialog itu sendiri tidak terpenuhi, yakni:

Dialog kehidupan, apa yang ada dalam realitas saat ini bahwa agama bermacam-macam, yang dibangun atas pondasi kehidupan bersama dalam masyarakat yang di dalamnya terdapat syarat- syarat tertentu yang memberikan aturan pertemuan antara orang Islam.

Dialog kemanusiaan, yakni dengan menanamkan nilai moralitas antara umat beragama untuk menggapai keadilan sosial dan mengangkat hak asasi manusia dan menolak perjualbelian manusia, pelecehan seksual, perang senjata, kemiskinan dan polusi. Tahapan ini sangat penting khususnya dalam menyingkap moralitas dan nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam setiap agama karena setiap agama berusaha untuk melindungi atau membela haknya.

Dialog agama, yang mana para pemuka agama atau Pakarnya saling bertemu untuk bertukar pendapat dengan metode yang tepat tentang kepercayaan agama mereka. Dengan saling menghor-mati satu sama lain.

• Apa pendapat Andamengenai hambatan dan keterbelakan-gandalammembentukperadaban,apakahsemuaitudiperlukanpeng-etahuanterhadapkasus-kasusdanproblematikainternal,danperkem-bangansejarahperadabanduniaArabdanIslam,danmengaitkannyadengankepentinganagama,budaya,ekonomi,politikdenganketentu-anyangberlakusaatini?

Saya kira keluarnya para pemikir Arab dari kekangan, emosional dan keadaan psikologis kel-uarga, menuntut kita saat ini dengan revolusi komunikasi universal. Pengkaderan para pemuda ikut berpartisipasi merevitalisasi peradaban dengan kemauan sebagai syarat utama, dan membekali mer-eka dengan pengetahuan mendalam akan diri dan pengetahuan untuk mengakses pondasi dan prin-sip-prinsip intelektual, filsafat, agama, politik, dan ekonomi,

Karena pijakan menuju langkah ke depan merupakan keseimbangan kemaslahatan yang ber-

18

Page 22: Buletin SA PPI Maroko

hubungan dengan intelektual dan peradaban lain, yang menuntut dasar kemampuan pengetahuan komponen diri, dan kemampuan menanamkan keotentikan nilainya, yang tidak dapat terpengaruh oleh situasi peristiwa.

Mungkin kita dapat bekerja melalui kebijakan dan kepentingan dan membangun pusat-pusat pendidikan dalam rangka mencari agenda budaya, dan mempersiapkan strategy ke depan yang efektif dalam rangka mengeksplorasi wacana dunia Islam kontemporer untuk peradaban kita yang berinterak-si dengan realitas agama, budaya, kepercayaan yang bertentangan dengan arus dunia?

Ini semua pertanyaan yang kita miliki untuk dipikirkan secara dalam dan detail guna memba-ngun dialog masa depan untuk peradaban kita dengan pondasi agama dan perjalanan sejarah, tidak dikaitkan dengan polemik dan peristiwa yang ada, mengakhiri kekerasan dan kembali menerima den-gan terbuka pemahaman peradaban silam dan dialog agama harus kira bina, karena kita diperintahkan “ wahai ahli kitab kemarilah” dan menerapkan metode dialog Al Quran “ ajaklah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan mauidoh hasanah dan berdebatlah dengan cara terbaik”yang mana disyaratkan dialog dengan akal dan pikiran, bukan dengan emosi dan menyandarkan hukum terhadap prasangka, aksi dan reaksi.

Pada akhirnya permasalahan terarah untuk membentuk kesatuan pikiran, dan menguatkan identitas agama dan budaya kita, dan mengangkat sejarah serta peradaban kita. Dan memperbaiki konflik-konflik serta tantangan- tantangan yang kita hadapi untuk memberi pencerahan di masa depan yang mengangkat keberadaan kita, sebagai jati diri dan afiliasi dalam perubahan dunia dibekali dengan revolusi komunikasi, dan informasi untuk menuju pada keterbukaan dan interaksi budaya.

Dewi Anggraeni Penterjemah:

(Mahasiswi S2, Universitas Has-san Tsani, Casablanca-Maroko)

19

Page 23: Buletin SA PPI Maroko

Agar Hafalan Al-Qur’an yang Kita Hafal, Tidak Cepat Hilang

Hidup dalam naungan Al-Qur’an berarti selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an baik secara tila-wah (membaca), tadabbur (memahami), hifzh (menghafalkan), tanfidzh (mengamalkan), ta’lim (men-gajarkan) dan tahkiim (menjadikannya sebagai manhaj dan rujukan hukum).

Allah SWT berfirman:

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. (QS Al Baqarah: 2)

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal shaleh, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”. (QS Al Israa: 9)

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang memepelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” Berbicara tentang hafalan Al-Qur’an, memang kebanyakan dari diri kita lebih berat men-

jaga hafalan yang telah diselesaikan ataupun disetorkan (ditasmi’kan) ketimbang ketika meghafalnya mulai dari nol, ini merupakan sebuah sunnatullah yang terjadi dalam kehidupan ini, karena memang manusia tempatnya khilaf dan salah. Namun jangan sampai kita berkecil hati, bahwa jika niat kita baik, ikhlas hanya karena Allah SWT, Insya Allah Dia akan membimbing kita dalam menghafal dan menjaga kitab suci Al-Qur’an ini, kalau Allah SWT ridho terhadap apa yang kita lakukan, maka kemu-dahan-kemudahan dari-Nya lah yang akan kita dapatkan di dunia hingga akhirat kelak nanti.

Ada beberapa tips untuk menjaga agar hafalan Al-Qur’an yang telah kita hafal, agar tidak cepat hilang atau bahkan sampai lupa, beberapa diantaranya:

M Umar LutfiPenulis adalah mahasiswa

s1 di universitas Abdelmalek Es-saadi,Tetouan, Maroko.

20

Page 24: Buletin SA PPI Maroko

1. PengaturanwaktuPandai mengatur waktu akan membantu kita seorang penghafal Al-Qur’an dalam memeliha-

ra hafalannya, mengatur waktu untuk senantiasa mengulang-ulang hafalan yang terus berkelanjutan harus terus dilakukan oleh seorang pengahafal Al-Qur’an. Rasulullah SAW mengingatkan kita bahwa hafalan Al-Qur’an akan lebih cepat hilang dan lepas bila dibandingkan dengan seekor unta yang terikat kuat apabila ia tidak selalu mengulang-ulang hafalannya tersebut.

“Jagalah Al-Qur’an, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, Al-Qur’an itu lebih cepat lepas dari pada seekor unta dari ikatannya”. (HR. Bukhari)

2. MenyediakanwaktukhususDalam proses muraja’ah (mengulang) hafalan, seorang penghafal Al-Qur’an harus menyediakan

waktu khusus untuk mengulang kembali hafalan yang telah dihafal sebelum melanjutkan target hafalan ke surat, halaman, dan ayat berikutnya.3. WiridAl-Qur’an

Selain menyediakan waktu khusus, seorang penghafal Al-Qur’an harus memperbanyak tilawah. Kita harus memiliki waktu yang rutin tuk membaca Al-Qur’an setiap hari, karena sering membaca Al-Qur’an akan dapat mempermudah kita dalam menghafal kitab suci-Nya.4. Menjadiimamdalamshalat

Hafalan Al-Qur’an akan selalu melekat pada ingatan kita apabila selalu dibaca dalam shalat.

5. MengajarkanoranglainSalah satu cara yang paling efektif dalam menjaga hafalan adalah dengan mengajarkan orang

lain, karena pada saat kita mendengarkan bacaan atau hafalan orang lain, maka secara tidak langsung kita sedang mengulang-ulang hafalan tersebut.

6. MendengarkanbacaanoranglainBanyak mendengar akan memudahkan kita dalam menghafal, karena melalui pendengaran

adalah salah satu cara yang semakin mempermudah kita dalam mengingat bacaan yang telah dan akan dihafal.

7. MendengarkankasetatauCDAl-Qur’anPilihalah satu bacaan syaikh terkenal yang tilawahnya tersebar di seluruh dunia dan cenderung

diminati nadanya dalam membaca Al-Qur’an, misalnya Syaikh Sa'ad Al-Ghamidi, Syaikh Musyari Ra-syid, Syaikh Ahmad Sudais, Syaikh Hani Ar-Rifai, Syaikh Abu Baker Al-Shatiri, Syaikh Abdullah bin Ali Bashfar, Syaikh Suud Syuraim, Syaikh Abdurrahman Al-Hudzaifi, dan lain-lain.

8. MembacasejarahparapenghafalAl-Qur’anUntuk memberikan motivasi dan hamasah baru kita juga dapat membaca perjalanan para ulama

dan orang-orang yang menghafal Al-Qur’an, kita akan bisa mengambil pelajaran dari pengalaman-pen-galaman mereka serta dapat memperbaharui semangat diri ini.

9. Membiasakanmuraja’ahtanpamelihatmushafBiasakan mengulang hafalan Al-Qur’an tanpa melihat mushaf, karena bila membaca hafalan

selalu melihat mushaf akan menjadi ketergantungan tuk selalu ingin melihatnya. Kecuali ketika kita su-dah tidak dapat melanjutkan bacaan hafalan tersebut, maka boleh saja kita melihat kembali ke mushaf.

21

Page 25: Buletin SA PPI Maroko

10. MenjauhikemaksiatanJiwa yang selalu dipenuhi kemaksiatan dan dosa, akan sulit untuk menerima cahaya Al-Qur’an,

hati yang tertutup disebakan oleh dosa yang senantiasa dilakukannya.

Allah SWT berfirman:

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci ? “.(QS Muhammad: 24) Dalam sejarah tercatat bahwa Imam Syafi’i rahimahullah tergolong ulama yang memiliki

kecepatan dalam menghafal, bagaimana dia mengadu kepada gurunya Waki’. Suatu hari dia mengala-mi keterlambatan dalam menghafal, maka gurunya pun memberikan obat mujarrab kepadanya, yaitu agar dia meninggalakan perbuatan maksiat dan mengosongkan hati dari setiap penghalang antara dia dan Tuhannya.

Imam Syafi’I rahimahullah berkata:“Aku mengadu kepada (guruku) Waki’ atas buruknya hafalankuMaka diapun memberiku nasihat agar aku meninggalkan kemaksiatanDia memberitahuku bahwa ilmu itu adalah cahayaDan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat”.. Yuk mari kita mulai sama-sama menghafalkan firman-Nya, semoga Allah SWT mem-

berikan jalan kemudahan untuk kita semua dalam perjalanan menjaga kitab suci ummat Islam, yaitu Al-Qur’an.

Wallahua’lam bishshawab.

Mengisi hari dengan kegundahan hati bagai bayang-bayang pelangi yang siap ditelan waktu, pelangi akan hilang ketika matahari akan semakin terang, begitu juga dengan hati yang gundah, ia akan hilang ketika kebahagiaan itu menghampiri. Kebahagian ibarat obat penawar paling mujarab ketika kegundahan itu sirna, karena itu ia adalah kebutuhan primer setiap manusia. Namun dibalik itu semua ada hidup. Hidup adalalah pokok adanya kebagiaan itu dan sejatinya manusia hidup bukan untuk mencari kebahagiaan semata, ada aturan termaktub yang telah digoreskan tuhan.

Ada kebahagiaan ada juga penderitaan, ada kaya ada miskin, ada pintar ada juga tidak pintar, ada tambah ada kurang, ada hidup ada mati. Semuanya sesuai sunnatullah “dan segala sesuatu kami

22

Page 26: Buletin SA PPI Maroko

ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat Allah”. Makna pasangan disini tidak selalu bersifat gender yang ditujukan kepada makhluk hidup saja. Makna berpasang-pasangan itu luas dan dapat mengcouplingkan dua hal yang sifatnya saling melengkapi (komplemen) maupun saling berse-brangan (antonim) beserta aspek-aspek yang menyertainya, sehingga makna berpasang-pasangan tidak selalu berarti pasangan yang bersifat gender. Kebahagian ibarat pelengkap ( komplemen) dan kegundahan adalah antonimnya itu sendiri.

Ada Tuhan, Rabb sekalian alam, Tuhan yang maha sempurna, Tuhan yang maha Kuasa diatas segala-galanya. Tempat berkeluh kesah, tempat meminta, memohan segala kebutuhan manusia. Se-jatinya Tuhan sangat tidak butuh manusia namun manusia itu butuh Tuhan.

Manusia perlu mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat, untuk mendapatkannya harus ada yang menuntun, dialah Rasulullah SAW penuntun sejati hidup umat manusia. Manusia yang tahu akan hakikat hidup itu sendiri yaitu untuk beribadah kepada Allah dan manusia yang begitu setia menyam-paikan risalah Allah SWT. Penyampai Risalah, Pembimbing kepada ketauhidan dan pembuat aturan sesuai perintah Allah.

Ada catatan amal, pemegangnya adalah makhluk tuhan yang paling teliti, yang tak pernah me-leset meski jarum berulang-ulang berputar. Ia begitu teliti mengupdate catatan amal manusia melebihi para updaters facebook ter up to date sekalipun yang tak pernah berhenti mengupdate statusnya. Catatan amal yang nantinya menjadi acuan tunggal nasib manusia di alam yang abadi akhirat. Catatan amal yang menjadi CPU tuhan yang menyimpan bermegabyte data-data manusia. Catatan manusia yang menjadi kompas antara dua tempat surga atau neraka.

Ada aturan hidup, pengayom perilaku manusia tanpa pandang buluh, yang setiap saat bersama manusia. Aturan itu mengikat, menjerat, menghakimi, mengatur segalanya. Gerak-gerik manusia teray-omi namun tak pelak hanya kesadaran, ketakwaan yang setia menjalani aturan-aturan yang termaktub.

Sekarang aku tahu ini adalah kehidupan. Tidak perlu ada yang mengatur, Tidak perlu ada yang melihat, Tidak perlu ada yang mencatat, tapi apa gunanya hidupku ini tanpa aturan yang termaktub ?? apa gunanya hidupku ini tanpa pengawasan yang tak pernah meleset ?? apa gunanya hidupku ini tanpa ada pencatat yang tak pernah salah ?? jikalau aku hanya hidup bagai manusia-manusia yang hanya menikmati kebahagiaan, mungkin aku masih berpikir irrasional. Setiap di dunia ini ada timbal balik, kedewasaan butuh perjuangan, kebahagiaan butuh pengorbanan, kesabaran butuh keikhlasan.

Aku adalah hidupku, selama ini aku telah memaknai hidupku begitu kejam, aku terus-terusan mengutuk hari-hariku dan harapan-harapan yang tak pernah datang. Aku menuntut orang lain meng-hargaiku sementara aku sendiri tidak pernah mencoba menghargai diri sendiri, aku tidak sakit tapi sengaja membuat diriku sakit, aku tidak cacat tapi sengaja membuat diriku cacat, sungguh bodohnya aku, aku hanya mencari kebahagiaan sesaat itu yang tak lain hanya untuk duniawiku, namun saat ini ku hanya bisa berkata, Tuhan … terima kasih Engkau telah menciptakanku begitu sempurna, begitu indah skenariomu yang tak berpihak pada siapapun dimuka bumi ini, aku luapkan semuanya hanya dengan penghayatan yang hakiki, pengahayatan yang penuh penafsiran sehingga tampak jelaslah bahwa Engkau sungguh maha mulia atas setiap kesalahan dari pemikiran hamba-hambanya …

23

Page 27: Buletin SA PPI Maroko

Berbakti Tidak Membuatku MatiSemua tak tahu apa yang dilakukan besok. Rencana demi rencana tersusun rapi bisa dio-

brak-abrik tanpa kita sadari. Rancangan jadwal boleh kita akan laksanakan,Tapi ketentuan veto dari-Nya tetaplah tak bisa di ganggu gugat. Ibarat Jarum kecil yang di jatuhkan ke laut. Tak pelak , jarum itu akan jatuh kedalamnya walaupun bisa juga angin kencang yang bernama Doa membawanya ke keselamatan haqiqi nan abadi.

Aku hidup di kota industri,KUDUS. Kota yang penuh dengan industri rokok terbesar di Indone-sia. Kota kecil dengan penduduk 700ribu jiwa yang berpenghasilan besar di negeriku. Bayangkan ,jika dirunut dari pajak -+4M perhari untuk PT Djarum, 2M untuk PT Nojorono(sebangsa rokok Mild), belum lagi dari PT Sukun ,PT Polytron (televisi), PT Pura (kertas), dan Perusahaan rokok* kecil lainnya(sum-ber :Suara Merdeka). Itu pajaknya saja,belum penghasilan.

Hidup di kota industri belumlah menjamin hidup ini mulia. Bahkan hanya bisa jadi penghirup udara kotor dan limbahnya. Sejak MTs aku selalu dan tetap menghirup limbah kotor ketika bersepeda 10Km ke sekolah dengan bersepeda. Mungkin ketika pagi aku fly fly saja dengan ini. Tapi ketika siang di bawah terik matahari,aku begitu tersiksa dengan ini. Terutama ketika melewati PT Nusantara IX Rendeng. Panas sekali.

Bersepeda adalah kegiatanku dalam mencari ilmu ke sekolah. Sejak , dari kecil Mts sampai MA. Awalmula mungkin aku masih terbiasa dan tidak begitu mempersalahkan akan hal ini. Dari keluar desa dengan menggayuh sendirian menuju hiruk-pikuknya Kota. Tapi,ketika menginjak UN Mts semuanya berubah. Saban hari melihat teman naik motor begitu panas rasa di relung ini. Ibu (alm) selalu berkata : “seng sabar ziz,golek ngelmu cilikane ki apik rekoso ngko leh mulyo”. memang hati pemuda, aku selalu

Fakih Abdul AzizMahasiswa s1 di universitas

Hassan II Mohammedia, Casablanca, Maroko.

24

Page 28: Buletin SA PPI Maroko

labil dan marah ketika pulang dari Madrasah. Tak ada yang bisa menenangkanku kecuali ibunda ter-cinta dan hati nurani terdalam. Lembutnya kasih sayang dan hiburan membuatku selalu cerah dengan hidup ini.

Basic keluargaku memang orang yang tangguh dalam menghadapi hidup. Aku termasuk anak yang mengalami kekayaan dan kebangkrutan keluarga. Keadaan sebelum krisis moneter itu keluarga-ku bisa dibilang sangat enak. Tapi , keadaan berubah drastis ketika setelah krisis moneter. Serta-merta dari orang iri dengan ilmu hitamnya, Kios terjual, Penyakit yang di idam ibu semuanya beruntun mem-bunuh keluarga kecil ini.

Dalam keadaan ini pun orang tua tidak ingin anaknya mengalami yang sama. Semua ingin anaknya semata wayang sukses di dunia maupun akhirat. Dan untuk mencapai semua itu , hanya bisa dengan ilmu. Yah, memang pendidikan itu adalah hal yang membuat orang itu bermartabat daripada dengan yang lainnya.

Keinginan dari SD aku ingin melanjutkan ke SMP. Tapi, orang tua berkehendak lain. Aku disuruh sekolah ke Madrasah supaya mengetahui agama lebih mendetail. MADRASAH QUDSIYYAH itu nama madrasahku. Dekat dengan Menara Kudus dan merupakan Madrasah yang masih menggunakan 80% kitab salaf dan 20% pelajaran umum. Unik dan Aneh.

Tahun pertama sekolah saya begitu kaget, tiap hari harus ada pelajaran kitab. Pelajaran umum-nya sedikit sekali, apalagi pelajaran* KEMENAG itu, sama sekali tidak diajarkan selama satu semester. Kitab-kitab salaf adalah makanan sehari-hari. Begitu jenuh memang,Bagaimana tidak?..hidup di kota industri mendidik tiap hari untuk mempunyai uang dan uang. Bertolak belakang dengan pengajian ini. Hingga tak jarang dari siswa yang tidur tanpa memperdulikan ustadz atau kyai ketika lagi maknani kitab. Hehe

Pengalaman Mondokku tidak banyak. Bahkan bisa dibilang hampir tidak ada. Sejak dari kecil aku dituntut harus selalu dan tetap bersabar menghadapi hidup ini. Hidup yang sederhana dan baha-gia. Point pertama aku tekankan karena kesederhanaan ini aku bisa merestui rizki dengan mentasa-rufkannya ke hal yang baik. Dan point yang kedua aku bisa merasakan kebaikan warga masyarakat yang indah permai dengan gotong-royong.

Waktupun bergulir dengan indahnya. Hingga awal bulan Sya’ban kelas 1 MA aku ditawari un-tuk hidmah di rumah KH.Sofwan di wilayah lereng pegunungan Muria. Orang tua sangat menyetujui disebabkan untuk mengurangi biaya sekolah. Dinginnya hawa gunung di pagi hari membuatku sejuk dan tentram. Didalam khidmah ini aku dibelajari dengan kebersihan rumah,gae wedang kopi dan men-yambut tamu yang baik. Walaupun tak jarang juga aku dikasih ilmu syariat yang berhubungan dengan madrasah.

Semua hal itu tidak berlangsung lama. Entah mengapa akhir Romadhon aku minta mohon diri dan yaipun merestuinya . Tepatnya malam hari raya, aku ingin pulang. Muncul perasaan berdosa me-mang, tapi mau bagaimana lagi. Kehidupan disana lebih jauh bila pergi kesekolah dan selalu makan makanan enak. Aku memang perlu adaptasi. Tidak serta merta kebalikan hidup ini bisa bersatu di hati ini yang selalu mikir kehidupan dirumah. Kebiasaan makan tahu, tempe, sambel harus dibiasakan dengan makanan opor,gule,soto dll. Agak lucu memang, tapi inilah hidupku waktu itu.

Di akhir kelas 2 MA aku dirundung masalah hidup yang begitu besar. Aku tidak tahu harus kemana hidupku ini. Kehidupan keluarga begitu rumit. Penyakit ibu tersayang semakin menjadi-jadi. Dari kanker rahim tahun 2004 sampai terakhir di kanker usus dan ginjal. Semua keuangan terfokus

25

Page 29: Buletin SA PPI Maroko

dalam rumah sakit. Mulai dari rumah sakit YAKIS,RSUD KUDUS,R MARDIRAHAYU sampai rumah sakit DR.Karyadi Semarang yang terkenal itu. Harus rongsen 4kali atau lebih. Biaya semua itu sangat-lah besar dan butuh waktu lama. Baik yang nginap di rumah sakit ataupun berobat jalan yang harus bolak-balik Kudus-Semarang 2minggu sekali.

Dalam merasakan penyakit itu ibu selalu berkata : “ kue kudune lulus aliyah ziz “ . aku bingung. Kemana dan pakai apa?. Jawabannya Allah yang Maha Tau. Awal tahun ujian nasional aku disuruh mondok di Pondoknya yi Naf’an. Posisinya deket dengan madrasah. Dan di pondok sinilah aku baru tahu caranya membaca kitab kuning, mudzakaroh, muhafadhoh dll. Aku yang dulu belajar hanya kare-na besok mau tes, Sekarang mau tidak mau harus mau (dengan kesadaran sendiri) menghafal kembali dari mulai sejak Mts dan Aliyah untuk mematahkan hujjah lawan di Malam hari atau Sorogan di pagi hari.

Motivasi itu penting dalam mencari ilmu. Bayangkan kita bila tidak punya motivasi dan harus dirundung masalah bertele-tele ?. galau dan sedih terus. Begitupun aku, kadang mendapat khabar tentang rumah aku begitu bersemangat, tapi tidak jarang juga aku nge-down dan merenung sendiri di Pondok. Dan dari itulah kadang di Mudzakaroh fathul muin pondok aku tidak bersemangat dan lesu. Tapi bila bahagia dan cemerlang, ndelalah semua fikiran dan referensi ada sendiri dalam mematahkan yang lain.

Dalam pondok ini aku selalu di peseni sama ibu dan nenek : ‘neg no penggawean ,ger ndang cepet dilakoni, iklaso, lan neg iso dadio hidmah mareng kyai ben manfaat ilmunem ‘ ( kalau ada peker-jaan cepatlah lakukan dan ikhlaslah ,dan kalau bisa jadilah santri yang dekat dengan kyai supaya man-faat ilmumu) . inilah motto hidupku sampai sekarang ini.

Awal Mei aku terpaksa izin ke yai untuk dirumah sebentar karena memang diminta bapak untuk membantu merawat ibu dirumah. Kondisi ibu yang RS Dr. Karyadi bilang « maaf kami tidak bisa lebih lagi ,ini sudah diluar kemampuan dokter pak« . Setiap hari aku harus mijeti, ngipasi, minumin pil dan lainnya seperti ketika kencing dan buang air besar. Karena memang ibu sudah tidak bisa duduk lagi, apalagi berdiri dan berjalan. Untung saja waktu itu sekolah sudah libur dan saya sudah ikut seleksi beasiswa Sudan. Jadi ,bisa mencoba mengembalikan jasa beliau waktu kecil walaupun itu mungkin tidak bisa sepenuhnya.

Waktu pun bergulir dengan cepatnya. Tepat waktu itu, hari seleksi beasiswa Mesir aku pun berniat berangkat. Tapi ,apa kata ibu ?sambil berkata dengan serak2 basah : wes zis, angger neng ngomah ae, ngrawat aku, ngkoleh ntok seng lueh apik timbang kui , ( sudah ziz, dirumah saja merawat aku, entar lah dapat yang lebih) . akhirnya kubatalkan keberangkatan itu. Tidak ada dendam ataupun sesal ketika itu. Aku sangat patuh pada sendhiko-nya ibu. Aku sangat percaya. Karena bagiku doa ibu adalah hal yang paling urgent dalam hidupku ini. Doa ibu adalah senjataku dan juga ridonya masuk pada doa Nabi dan Rasul.

Hingga akhirnya , 20 Rajab 1432H beliau meninggal didepan mataku sendiri. Sangatlah sedih ketika itu. tapi ,alhamdulillah pernah membuat beliau tersenyum sepekan sebelumnya dengan beliau mengetahui nilai UN dengan rata-rata 8,7. Setelah itu, aku kembali ke Pondok. Hiburan dari Bu nyai liwat sms waktu malam 1 Meninggalnya ibu begitu menghibur. Aku tidak boleh menyerah. Harus tetap giat belajar cari ilmu.

Kembali ke Pondok waktu itu sedang Pembangunan Baru. Kebanyakan dari santri jarang bah-kan tidak mau membantu proses pembangunan ini. Mulai dari penggede dan Ketua pondok banyak yang pulang atau sekedar kunjungan ke pondok kalau ada ngaji. Bahkan ada yang bilang, ngapain bantu tukang ?. ngapain di pondok ? gak ngaji koq, mending di rumah saja, atau boyong saja lah ,pin-

26

Page 30: Buletin SA PPI Maroko

dah.

Semuanya ku dengar dengan seksama. Aku tersenyum. Inilah potret asli mereka. Keikhlasan itu terlihat ketika disuguhi kesibukan yang mungkin atsar-nya tidak langsung. Bukan terlihat ketika menye-diakan wedang yai atau mencuci pakaiannya yai saja.

Tepat ketika itu 16 Juli 2012,waktu PENGERUKAN SUMUR pondok aku ikut membantu tukang dan siangnya aku kewarnet iseng-iseng cari berita tentang beasiswa . ada Beasiswa S1 Maroko . Di pondok sepi hanya aku dan kang Eko dan santri -santri lainnya. Akhirnya akupun izin pulang. Dan menyiapkan berkas-berkas yang harus dikirim ke ditpertais.net atau KEMENAG untuk di seleksi ad-ministrasi dahulu.

Berkat dukungan dari Kyai,Bapak,dan Keluarga semuanya alhamdulillah aku lulus. Tinggal me-lengkapi berkas-berkas berikutnya yaitu passport,SKCK,surat dokter. Dan diberitahu oleh bapak Bil Bachtiar bahwa kita berangkat ke Maroko tanggal 17 September 2012. akupun sangat bingung dan bahagia. Bingung karena belum tau biaya pesawatnya karena waktunya singkat, bahagia karena akh-irnya aku bisa kuliah di Luar Negeri.

Dalam pembuatan plus pengadaan semua itu memang perlu perjuangan dan pengorbanan yang tinggi. Dimana saya dituntut deadline sepekan setelah pengumuman itu dengan panasnya bulan pua-sa. Aku langsung cabut saja untuk izin pada kyai untuk tidak ikut sepenuhnya POSONAN di pondok.

Singkat cerita, aku benar-benar mengamalkan hadits Qudsi

ini. Semua selesai. Dan akhirnya tanggal 15 September 2012 aku berangkat ke Jakarta. Kini, aku bisa kuliah dengan beasiswa Maroko. Kusangat bersyukur dengan ini. Terutama cita-citaku bisa kuliah di Luar Negeri. Meninggalkan tanah air tercinta demi mengasah lebih dalam tentang ilmu aga-maku dan ilmu bahasa.

Akhir kata,

Mengasinglah dirimu dari Negerimu dalam mencari kemuliyaan, Pergilah karena didalam Bep-ergian terdapat 5 faidah: Pertama menghilangkan kesusahan, kedua mencari rizqi bertambah, ke tiga mendapat ilmu, keempat bisa memperbagus tata-krama, kelima mendapat teman-teman mulia.

27

Page 31: Buletin SA PPI Maroko

Abu Nawas Melarang Rukuk dan Sujud dalam Shalat

Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaituAbu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa tidak mau rukuk dan sujud dalam salat.

Lebih lagi, Harun Al-Rasyid mendengar Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantunya, Abu Nawas layak dipancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah.

Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, henda-knya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi). Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan.

“Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak rukuk dan sujud dalam salat?” tanya Khalifah ketus.

Abu Nawas menjawab dengan tenang, “Benar, Saudaraku.”Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, “Benar kamu berkata kepada

masyarakat bahwa aku, Harun Al-Rasyid, adalah seorang khalifah yang suka fitnah?”Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudaraku.”Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, “Kamu memang pantas dihukum mati, karena

melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!”Abu Nawas tersenyum seraya berkata, “Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku

telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap. Ka-ta-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah.”

Khalifah berkata dengan ketus, “Apa maksudmu? Jangan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”

Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, “Saudaraku, aku memang berkata rukuk dan sujud tidak perlu dalam shalat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara shalat jenazah yang memang tidak perlu rukuk dan sujud.”

“Bagaimana soal aku yang suka fitnah?” tanya Khalifah.Abu Nawas menjawab dengan senyum, “Kalau itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat

Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu. Se-bagai seorang khalifah dan seorang ayah, anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak, berarti anda suka ’fitnah’ (ujian) itu.”

28

HumorIslami

Page 32: Buletin SA PPI Maroko

Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun Al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar. Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun Al-Rasyid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya. Abu Nawas memanggil Khalifah dengan “ya akhi” (saudar-aku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut dengan memutarbalikkan berita.

Sumber: http://qois.blogspot.com/2012/02/humor-islami-abu-nawas-melarang-rukuk.html

“Istri Rasulullah”Perempuan, di mana pun mereka berada, ia selalu menarik untuk diperbincangkan. Diperbin-

cangkan tentang kedudukannya, tentang kelemahannya, tentang kekuatannya, tentang pengaruhnya dan tentang karya-karya nyatanya. Setiap hari adalah harinya. Bukan hanya pada tanggal 8 Maret yang bertepatan pada International Woman's Day, atau pada tanggal 21 April yang bertepatan dengan hari Kartini, melainkan setiap hari adalah hari istimewa bagi kaum perempuan.

Perempuan menduduki posisi yang sejajar dengan laki-laki dalam kapasitasnya sebagai ma-nusia. Sebagai ibadurrahman, sejajar dalam peluang meraih syurga, sejajar dalam kesempatannya meraih ilmu, sejajar dalam kesempatan berkompetisi, sejajar dalam peluangnya untuk didengar, dan sejajar dalam aspek kemanusiaannya.

Sebuah pengibaratan yang indah Perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Ya... tulang rusuk, bukan tulang kepala untuk disembah juga bukan tulang kaki untuk diinjak atau dihina. Dari tulang rusuk yang dekat dari qalbu untuk dicintai, tulang rusuk tidak diatas, tidak pula dibawah tetapi sejajar untuk menjadi mitra yang sejajar dalam beramal saleh, mitra yang sejajar untuk membangun peradaban.

Perempuan menduduki posisi sebagai makmum dalam rumah tangga dan dalam ketatanega-raan. Karena memang itulah posisi yang paling tepat baginya berdasarkan segala potensi yang ia mili-ki. Meski perempuan menduduki posisi sebagai makmum, bukan berarti ia tidak memiliki andil apapun dalam membangun peradaban, karena dalam posisinya itulah dia mempersiapkan sang imam untuk membangun peradaban. Begitu banyak kita saksikan dilayar kesuksesan tokoh-tokoh besar, selalu ada perempuan hebat bersamanya.

Dikalangan ummat islam, sangat masyhur dalam sirah nabawiyah bahwa dibalik layar ketega-ran Rosulullah SAW menghadapi beratnya tantangan dakwah dimasa-masa awal kenabiannya, berdiri

29

Page 33: Buletin SA PPI Maroko

sosok perempuan bijak nan lembut Khadijah binti khuwailid. Beliaulah yang menenangkan Rosulullah ketika mendapatkan wahyu untuk pertama kalinya dengan jalan yang sangat menakutkan bagi Rosu-lullah. Beliaulah orang pertama yang mengimani kenabian Rosulullah, yang mensupport dakwah Be-liau dengan segala yang dimiliknya. Beliaulah yang setia mendampingi Rosulullah dalam masa-masa sulit pemboikotan.

Perempuan-perempuan seperti itulah yang akan menempati derajat yang lebih mulia dari bi-dadari-bidadari syurga. Perempuan-perempuan yang beriman dan beramal saleh yang terikat pada hukum islam yang kaffah. Perempuan-perempuan yang mampu memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya untuk kesempurnaan pelaksanaan hukum islam. Mereka itulah bidadari-bidadari yang kak-inya menapak di bumi.

Betapa beruntungnya laki-laki yang didampingi bidadari-bidadari seperti mereka. Pun betapa bahagianya mereka yang mampu menduduki posisi itu. Wahai muslimah tidakkah engkau mengingink-an derajat itu ???

Ingatlah wahai saudariku..Prestasi tertinggi seorang muslimah bukanlah ketika dia menjadi presiden direktur sebuah kor-

porasi multi nasional, apalagi menduduki jabatan sebagai kepala Negara. Prestasi tertinggi seorang muslimah adalah ketika dia menundukan segala keinginannya pada hukum islam dan pada saat yang sama dia mampu membina suami dan anak-anaknya menjadi pembela agama Allah. Menjadi arsitek peradaban, menjadi sosok yang berkontribusi besar bagi ummat, juga dengan karya nyatanya, ia gun-cangkan dunia hingga islam berada di puncak kejayaannya.

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya “ Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati ? “ sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum. Anakku, seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan hati yang ada dibaliknya, akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mem-pesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya. Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan, tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya , tetapi dilihat dari apa yang sering mulutn-ya bicarakan. Akhwat sejati bukan dilihat dari keahlian berbahasanya , tetapi dilihat dari bagaimana ia berbicara .

Sang ayah lalu terdiam sejenak sembari melihat kearah putrinya “ Lantas apalagi abi ? “ sahut putrinya . Ketahuilah putriku , akhwat sejati bukan dilihat dari keberanian dalam berpakaian , tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya. Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda. Dan ingatlah, akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul .

Setelah itu sang anak kembali bertanya, “ Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu , abi ? “ sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata “ Pelajarilah mereka ! “ sang anak pun men-gambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “ Istri Rasulullah .’’

30

Feby MeliyanaMahasiswi s1 universitas Qadi Ayyad Marrakech.

Page 34: Buletin SA PPI Maroko

31

Page 35: Buletin SA PPI Maroko

kalau aku merantau lalu datang musim kemarausumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama rerant-

inghanya air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantausedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku

di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerin-duan

lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaankudan ibulah yang meletakkan aku di sini

saat bunga kembang menyemerbak bau sayangibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi

aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samuderasempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada

diritempatku berlayar, menebar pukat dan melempar jauhlokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku

kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawannamamu, ibu, yang kan kusebut paling dahululantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu

bila aku berlayar lalu datang angin sakalTuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal

ibulah itu bidadari yang berselendang bianglalasesekali datang padaku

menyuruhku menulis langit birudengan sajakku

32

Page 36: Buletin SA PPI Maroko