BULETIN PUSTEKLIM EDISI 005
Transcript of BULETIN PUSTEKLIM EDISI 005
Jl.Kaliurang Km.7 Gg. Jurugsari IV, No. 19, Sleman Yogyakarta
Tel : 0274 – 885247 Fax. 0274 – 885423
www.PUSTEKLIM.org
BULETIN PUSTEKLIM
EDISI 005
Jl.Kaliurang Km.7 Gg. Jurugsari IV, No. 19, Sleman Yogyakarta
Tel : 0274 – 885247 Fax. 0274 – 885423
www.PUSTEKLIM.org
A. Penanggung Jawab : Nao Tanaka
B. Editor : Juni. R
C. Tim Redaksi :
1. Juni. R
2. Yuni Supriyati
3. Bebby Fitriani Kasowari
iii
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera,
Kebersihan adalah sebagian daripada Iman. Kata mutiara ini tentunya tidak asing di telinga
kita di Indonesia. Banyak ungkapan – ungkapan bermakna sama, dengan berbagai bahasa dari
sumber dan golongan masyarakat yang beragam di Indonesia. Intinya, bahwa leluhur kita ternyata
peduli dengan kebersihan dan juga peduli dengan lingkungan alam.
Pepatah, kata mutiara, kata – kata bijak, bukanlah hanya ucapan belaka atau cita – cita
belaka, tetapi harus dilaksanakan dan diterapkan sekarang juga. Lingkungan sekolah merupakan
tempat mendidik anak – anak maupun generasi muda untuk dapat menguasai berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga sangat pas apabila di tempat ini pula diberikan pendidikan yang kuat
membentuk karakter yang peduli kebersihan dan lingkungan melalui praktik sehari – hari, latihan
sehari – hari, bukan hanya teori dan kata – kata mutiara saja, karena limbah dihasilkan oleh siapa
saja dan dimana saja kapan saja kita berada, tidak terkecuali di sekolah; dan kita harus bertanggung
jawab untuk mengelolanya.
Di Negara kita, terdapat banyak jenis lembaga pendidikan dengan berbagai karakter dan
spesifikasi maupun keunikan masing – masing. Dalam kaitannya dengan masalah limbah yang
dihasilkan, secara garis besar dikelompokkan menjadi sekolah reguler dan sekolah boarding.
Sekolah reguler, yang mana para siswa datang dari rumah ke sekolah sampai jam tertentu dan
pulang ke rumah lagi, sehingga limbah yang dikeluarkan selama berada di sekolah relatif sedikit.
Sementara untuk sekolah dengan sistem boarding, siswa menginap di asrama sekolah, sehingga
mereka beraktifitas dalam hal sanitasi dan sebagainya juga terjadi di tempat itu. Oleh karenanya,
sekolah dengan sistem boarding dapat dianggap suatu komunitas yang terdiri dari cukup banyak
individu yang juga menghasilkan cukup banyak limbah. Pada tahun ketiga proyek PUSTEKLIM
fase IV ini terdapat 7 lokasi pondok pesantren (boarding school) yang mengadopsi IPAL dengan
teknologi kombinasi Anaerobik – Aerobik (RBC Lattice-3D).
Selain pondok pesantren, ada banyak sekolah dengan sistem boarding di Indonesia, dan
tentu saja dengan menerapkan pengolahan limbah yang baik di sekolah akan menciptakan
lingkungan sekolah yang sehat serta memberikan efek positif bagi pembelajaran tentang
kepedulian lingkungan dan menumbuhkan kesadaran kepada para peserta didik. Hasilnya, generasi
muda akan menjadi generasi yang aktif dan lebih giat menjaga dan merawat atau memperbaiki
kondisi lingkungannya. Dan generasi manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani akan
tercipta hingga pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi tanah air kita Indonesia.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yogyakarta, 14 Aug. 19 (J.R)
iv
Daftar Isi
- Memajukan Sanitasi di Propinsi Jawa Timur dengan Sarana IPAL
Komunal yang Efektif
- Bimbingan Teknis IPAL Komunal Yang Ditingkatkan, Yogyakarta
Januari 2019
- Pelatihan Tukang, KSM dan Pelaksana pengerjaan IPAL Domestik
Komunal Kabupaten Wonosobo
- Kemajuan Proyek Penyebarluasan IPAL Komunal Berbasis
Masyarakat Secara Intensif Di Indonesia Tahun Ketiga (2019)
1
Memajukan Sanitasi Propinsi Jawa Timur
Melalui Sarana IPAL Komunal yang Efektif
Jawa Timur adalah salah satu Propinsi paling high urbanized di Indonesia luas wilayah
47.922 km², dan jumlah penduduk 42.030.633 jiwa (sensus 2017). Jawa Timur memiliki wilayah
terluas di antara 6 Propinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di
Indonesia setelah Jawa Barat. Secara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 Kabupaten, dan
9 Kota, menjadikan Jawa Timur sebagai Propinsi yang memiliki jumlah Kabupaten/Kota
terbanyak di Indonesia.
Jawa Timur memiliki sejumlah industri besar, di antaranya galangan pembuatan kapal
terbesar di Indonesia PT PAL di Surabaya, industri perlengkapan militer PT Pindad di Malang,
industri besar kereta api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di Madiun, pabrik kertas (PT Tjiwi
Kimia di Tarik-Sidoarjo, PT Leces di Probolinggo), pabrik rokok ( Wismilak di Surabaya Gudang
Garam di Kediri, Sampoerna di Surabaya, dan Pasuruan, serta Bentoel di Malang). Di Gresik
terdapat Semen Gresik, dan PT Petrokimia Gresik. Di Tuban terdapat pabrik Semen terbesar di
Indonesia yaitu Semen Indonesia (ex Semen Gresik), dan Semen Holcim serta Kawasan Kilang
Petrokimia. Pemerintah telah menetapkan 12 kawaan industri estate, di antaranya Surabaya
Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di
Kabupaten Pasuruan, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) di Kabupaten Madiun, Ngoro
Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo,
serta Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil
tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, dan beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri
kerajinan kulit berupa tas, dan sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo adalah salah satu industri kecil
yang sangat terkenal.
Jumlah penduduk dan laju urbanisasi yang tinggi pastilah membawa konsekuensi logis
dampak pencemaran lingkungan akibat sanitasi. Berbagai program sanitasi juga sudah
diimplementasikan di Kota/Kabupaten di Jawa Timur. Pada tahun 2017 PUSTEKLIM
mengadakan kegiatan roadshow program peningkatan IPAL Komunal dengan teknologi
kombinasi anaerobik – aerobik (RBC-Lattice 3 Dimensi) untuk IPAL Komunal yang efektif
dengan efisiensi tinggi di Jawa Timur di antaranya di Kota Blitar, Pasuruan, Nganjuk, Magetan,
2
dan Pacitan. Pada Bimtek Sanimas 2017 di Kota Malang, PUSTEKLIM bertindak sebagai
narasumber dalam acara tersebut dan sebaliknya beberapa Kota/Kabupaten juga hadir dalam
kegiatan Bimtek PUSTEKLIM di Yogyakarta.
Kabupaten Pasuruan, Pionir Sanitasi Jawa Timur dengan IPAL Komunal yang Mumpuni
Kabupaten Pasuruan sebagai Kota yang berkembang sangat pesat, memiliki salah satu
kawasan industri utama di Jawa Timur, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER). Industri
utama di Kabupaten ini antara lain Sampoerna di Pandaan, Matsushita (Panasonic), dan PT.
Nestle Indonesia .
Diskusi kondisi sanitasi di Kabupaten Pasuruan
PUSTEKLIM bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU) Kabupaten
Pasuruan melakukan peningkatan sarana IPAL Komunal pada tahun 2017 di Desa Ngerong
Kecamatan Gempol (kapasitas 120 KK) dan Desa Sumberdawesari Kecamatan Grati (kapasitas
3
120 KK). Dua unit IPAL ini dibangun baru dengan penambahan unit pengolah aerobik (RBC).
Animo yang bagus dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan masyarakat yang sudah merasakan
manfaat langsung dari IPAL PUSTEKLIM, berlanjut dengan pembangunan satu unit IPAL lagi
yang dibangun di Desa Candiwates Kecamatan Prigen (kapasitas 125 KK). IPAL ini sudah
dibangun sebelumnya dan direnovasi dengan penambahan RBC sehingga lebih berkualitas.
IPAL di Gerbo dan Sumbergedang menuju realisasi
Untuk tahun 2019 ini, program kerjasama PUSTEKLIM – Kabupaten Pasuruan terus
berlanjut dengan pola pembiayaan yang berbeda. Jika ketiga unit IPAL yang dibangun tahun 2017
dan 2018 mendapatkan “Unit Aerobik” berupa mesin RBC dan bak pengolah aerobik termasuk
dalam program hibah murni dari PUSTEKLIM, maka dua unit IPAL yang dibangun tahun ini 2019
ini menggunakan skema partial subsidy (sebagian biaya komponen unit RBC ditanggung
PUSTEKLIM, sebagian lagi ditanggung Pemerintah melalui KSM). Kali ini pembangunan IPAL
Komunal berada di Desa Gerbo Kecamatan Purwodadi dan Desa Sumbergedang Kecamatan
Pandaan Kabupaten Pasuruan. Saat ini proses konstruksi sedang berlangsung dan direncanakan
selesai sebelum masuk musim hujan akhir tahun ini.
Kades Gerbo, Bpk. Sutrisno (paling kiri), Bpk. Abdul Majid (DPU) (kedua dari kiri) Kabid. Air Bersih dan Air Limbah Permukiman, dari DPKP
(DPU) Kabupaten Pasuruan, Bpk. Ichwan Adi (di tengah dengan kaos lengan Panjang), Ketua KSM “Limbah Berkah” Bpk. MC. Khoiri (dengan
helm putih), TFL bidang teknis, Bpk. Hilmi (paling kanan)
Kabupaten Gresik dengan segudang prestasi di bidang pelayanan sanitasi
Kabupaten Gresik dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.
Beberapa industri di Kabupaten Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Nippon
4
Paint, BHS-Tex, Industri perkayuan/ Plywood dan Maspion. Kabupaten Gresik juga merupakan
penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan laut, tambak, maupun perikanan darat.
Kabupaten Gresik juga terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap berkapasitas
2.200 MW.
Antara Gresik dan Surabaya dihubungkan oleh sebuah Jalan Tol Surabaya-Manyar, yang
terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol. Selain itu perekonomian masyarakat Kabupaten
Gresik banyak ditopang dari sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu Industri Songkok, Pengrajin
Tas, Pengrajin Perhiasan Emas & Perak, Industri Garment (konveksi).
Tidak hanya mumpuni di bidang industri, di bidang pembangunan dan layanan sanitasi pun
Gresik bisa disebut salah satu yang terbaik di Indonesia. Program unggulan mereka adalah “JADI
SAYANG (JAmban Dan IPAL Sehat MasYArakat senANG)” Kabupaten Gresik sudah
membangun 133 IPAL Komunal (dari proyek USRI, IUWASh plus, DAK) dan hampir semua
terawat dengan baik. Selain itu juga memiliki IPLT. Total SR sejumlah 4200 SR yang artinya
sejumlah 97% masyarakat terlayani sarana sanitasi IPAL. Dukungan Pemerintah Gresik melalui
regulasi dengan menerbitkan Perda Pengelolaan Air Limbah, dan membentuk UPT Pengelolaan
Air Limbah. UPT PAL antara lain bertugas men-support KPP, menjalankan Layanan Pengurasan
Lumpur Tinja Terjadwal online berbasis android, dan menanggung biaya O&M beberapa IPAL
Komunal Kawasan.
Go Ploong aplikasi layanan limbah domestik masyarakat online berbasis android
Pemerintah Kabupaten Gresik sejak tahun 2017 meluncurkan aplikasi daring berbasis
Android bernama Go Ploong untuk melayani limbah domestik masyarakat setempat, seperti sedot
tinja. Aplikasi ini bisa diunduh di layanan play store Android sehingga masyarakat yang
mengalami masalah dengan jamban tinggal menghubungi petugas UPT yang siap melayani dengan
biaya sangat terjangkau dan beberapa layangan gratis. Tak heran jika UPT PAL Gresik kerap
menjadi tujuan studi banding atau menambah ilmu tentang managemen pengelolaan IPAL
Komunal dari seluruh Indonesia maupun negeri jiran. Berbagai penghargaan sudah dicapai, antara
lain Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Propinsi Jawa Timur Tahun 2017. Kemudian
Peringkat 1 Karya terpilih Entrepreneur TIK 2019 untuk Kategori Public Sector di program
idenTIK Kementrian Kominfo. Program pengelolaan IPAL Komunal Pemkab Gresik ini akan
5
dibuat percontohan bagi Kabupaten/Kota se Indonesia saat Konsfrensi Tingkat Tinggi (KTT) City
Sanitation Summit (CSS) di Banjarmasin Kalimantan Selatan bulan September 2019 mendatang.
Peningkatan IPAL Randuagung Gresik dengan sistem kombinasi PUSTEKLIM
Dengan segudang capaian hasil kerja nyata di atas, Gresik berminat menambah khasanah
teknologi IPAL Komunal. Berawal dari presentasi PUSTEKLIM di bulan Maret 2019, dan
menambah pengetahuan dalam Bimtek PUSTEKLIM Juni 2019 di Yogyakarta (melihat langsung
IPAL Komunal system PUSTEKLIM), tahun ini sudah disepakati kerjasama KSM Randuagung
dengan PUSTEKLIM untuk menambah unit RBC di IPAL yang sudah dibangun di Randuagung.
Terdapat dua unit IPAL yang sudah dibangun di Desa Randuagung. Kedua unit IPAL ini
sudah beroperasi dan untuk pemeliharaan didukung oleh UPT PAL. Yang pertama IPAL
Randuagung 1 (KPP Sejahtera) dibangun th 2013 dengan kapasitas 150-200 KK. IPAL dibangun
di lahan milik kas desa. Jumlah pemanfaat saat ini 135 SR, dan tahun ini akan dibangun tambahan
60 SR (dana optimalisasi). Warga yang dilayani IPAL dari kawasan perumahan, cukup bersih dan
secara ekonomi berkecukupan. Untuk kedua IPAL di atas, Pengurus KPP antusias dan sebagai
IPAL kawasan, biaya O&M akan ditanggung oleh UPT PAL. Dengan adanya RBC, efluen yang
tadinya hanya dibuang ke selokan akan dialihkan untuk pengairan kebun palawija yang ada di
sebelah lokasi IPAL. Yang kedua adalah IPAL Randuagung 2 (KPP Sentosa) dibangun th 2014,
kapasitas 150-200 KK IPAL dibangun di lahan jalan kampung. Jumlah user saat ini 120 SR dan
tahun ini akan dibangun tambahan 60 SR (dana optimalisasi). Warga yang dilayani IPAL dari
kawasan perumahan yang lebih padat, dan secara ekonomi berkecukupan sampai kurang mampu.
Dua unit RBC untuk Desa Randuagung merupakan hibah dari PUSTEKLIM yang disambut baik
oleh KPP dan Pemerintah Kabupaten Gresik. Dengan adanya unit pengolah RBC kelak, efluen
akan lebih berkualitas dan diharapkan lebih meningkatkan kualitas lingkungan sekitar. Biaya
listrik untuk menjalankan IPAL akan didanai oleh UPT PAL sebagai bentuk dukungan bagi
sustainability IPAL kawasan. Semoga IPAL PUSTEKLIM dengan system kombinasi anaerobik
dan aerobik dapat menambah ragam teknologi pengolah limbah yang ada di Gresik.
Sidoarjo; semangat baru membangun IPAL Komunal
Kabupaten Sidoarjo adalah wilayah pendukung utama Kota metropolitan Surabaya.
Perikanan, industri dan jasa merupakan sektor perekonomian utama Sidoarjo. Berbatasan langsung
6
dengan Kota Surabaya, fasiltas publik skala besar seperti bandara Internasional Juanda dan
terminal Bungurasih berada di Sidoarjo. Bersama dengan Gresik, Sidoarjo merupakan salah satu
penyangga utama Kota Surabaya. Dengan jumlah penduduk yang padat dan kawasan aglomerasi
perKotaan yang dominan, Sidoarjo baru membangun 3 unit IPAL Komunal. Meskipun demikian,
semangat tim P2CKPR dan pemerintah wilayah Kecamatan dan desa sangat antusias
meningkatkan kualitas lingkungan antara lain dengan membangun IPAL Komunal domestik. Tim
dari Sidoarjo juga menjadi jumlah terbanyak (6 orang) yang hadir dalam Bimtek PUSTEKLIM di
Yogyakarta Juni 2019.
Dari dua kali pertemuan sosialisasi dengan PUSTEKLIM, belajar bersama dalam Bimtek
dan juga survey lapangan, akhirnya terpilih lokasi calon IPAL Komunal di Desa Tambaksumur
Kecamatan Waru. IPAL Komunal di Desa Tambaksumur (dibangun tahun 2018 dari proyek
Sanimas mulai beroperasi Januari 2019). Kapasitas sekitar 100 KK. Saat ini jumlah SR/ user 46
KK (sekitar 275 jiwa) + 30 unit kamar kost (1 kamar 1 keluarga). Lokasi IPAL di tanah kas desa.
Kawasan permukiman di sekitar padat, dan sekelilingnya parit/ got yang mampet/hitam. Sumber
air bersih untuk warga dari PAM dan ada beberapa sumur yang masih bisa dipakai. Mayoritas
warga berprofesi sebagai pedagang dan pegawai pabrik. Unit RBC merupakan hibah dari
PUSTEKLIM. Pengurus KPP Erlima sebagai pengelola IPAL antusias dan Pemerintah sangat
mendukung untuk menambah unit RBC pada IPAL yang sudah dibangun. Pembiayaan untuk
operasional IPAL (listrik dll.) direncanakan dari dana pengelolaan sampah dan kemungkinan dari
Dana Desa. Diharapakan pilot plant unit pengolah aerobik RBC dari PUSTEKLIM bisa menjadi
awal yang baik untuk mencapai standar baku mutu terbaru Pemerintah secara khusus dan secara
keseluruhan meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat di Tambaksumur.
(Yuni Supriyati)
7
Bimbingan Teknis IPAL Komunal Yang Ditingkatkan,
Yogyakarta Juni 2019
Pada tahun 2019 PUSTEKLIM menyelenggarakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) IPAL
Komunal berbasis masyarakat yang ditingkatkan dengan teknologi kombinasi anaerobik – aerobik
(menggunakan RBC-Lattice 3 Dimensi) seperti tahun – tahun sebelumnya. Dalam bimbingan
teknis yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta pada tanggal 25 – 26 Juni dihadiri oleh 31 peserta
dari berbagai instansi pemerintah daerah di Indonesia.
IPAL Domestik Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim, D.I.Yogyakarta
Suasana BimTek PUSTEKLIM, peserta sedang melakukan praktik perhitungan desain IPAL Domestik (kiri);
tanya jawab dengan Dr. Tanaka tentang materi pelatihan (kanan)
8
Dalam BIMTEK kali ini, selain materi – materi mengenai desain IPAL dan teknologi
pengolahan air limbah seperti biasanya, lebih diperkenalkan pula aplikasi pengolahan air limbah
dengan kombinasi anaerobik – aerobik (RBC-Lattice 3 Dimensi) untuk boarding school, dalam
kesempatan ini sebagai contohnya adalah pondok pesantren. Pondok pesantren sebagai institusi
pendidikan di mana para siswanya (santri) mondok atau menginap di sekolah tersebut, sehingga
suatu pondok pesantren dengan jumlah santri yang cukup signifikan, misalnya 500 jiwa atau lebih
dapat dipandang sebagai suatu komunitas yang setingkat RT dengan jumlah KK sebanyak 100 KK
(5 jiwa/KK). Oleh sebab itu, pengadaan sistem pengolahan air limbah untuk pesantren atau
boarding school secara umum adalah kebutuhan yang penting.
9
Pelatihan Tukang, KSM dan Pelaksana pengerjaan
IPAL Domestik Komunal Kabupaten Wonosobo
Dalam setiap kegiatan konstruksi pembangunan IPAL Komunal, sebagian besar pekerjaan
melibatkan masyarakat yang tergabung dalam KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang mana
diantaranya berprofesi atau mengambil bagian sebagai tukang atau pelaksana dalam pengerjaan
konstruksi yang dilakukan tersebut. Biasanya KSM di damping oleh TFL teknis yang membantu
dan membimbing mereka di dalam setiap langkah pengerjaan konstruksi IPAL tersebut.
Namun demikian, berkaitan dengan sistem IPAL Komunal yang direkomendasikan oleh
PUSTEKLIM, yang mana terdapat spesifikasi sistem maupun konstruksi yang lebih
dikembangkan, maka dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonosobo mengundang
PUSTEKLIM untuk memberikan bimbingan teknis bagi para pelaksana pengerjaan IPAL
Komunal di Wonosobo pada tanggal 7 Agustus 2019. Dalam acara ini disampaikan oleh
PUSTEKLIM pentingnya menggunakan pengolahan kombinasi anaerobik – aerobik supaya
memenuhi baku mutu kepada sekitar 50 orang peserta.
Suasana BimTek untuk tukang dan pelaksana kegiatan pembangunan IPAL di Wonosobo
10
Kemajuan proyek fase IV tahun III
Tahun 2019 merupakan tahun ketiga dari proyek fase IV PUSTEKLIM, dalam tahun ini,
seperti tahun pertama dan kedua, PUSTEKLIM terus menyebarluaskan teknologi IPAL Komunal
berbasis masyarakat yang ditingkatkan dengan pengolahan kombinasi anaerobik – aerobik
menggunakan RBC-Lattice 3 Dimensi. Adapun lokasi – lokasi yang mengadopsi teknologi IPAL
Komunal yang direkomendasikan PUSTEKLIM di tahun ketiga ini sebagai berikut,
1). Sumatra Selatan
A. Kabupaten Banyuasin
Berawal dari keikutsertaan staf DPU Banyuasin dalam acara BimTek PUSTEKLIM di
Yogyakarta pada bulan Juni 2019, dari Kabupaten Banyuasin mengajukan minat
keikutsertaan dalam program peningkatan IPAL Komunal dengan dukungan sistem
aerobik. Awalnya terdapat empat lokasi yang berminat, namun karena beberapa
pertimbangan, akhirnya hanya disetujui dua lokasi saja, yaitu PonTren (pondok pesantren)
Nurul Hikmah, Desa Cinta Manis baru, Kecamatan Air Kumbang (KSM Madani) dan satu
lagi PonTren Darul Ulum, Desa Saleh Jaya RT 02 RW 02 Kecamatan Air Saleh (KSM AL
–Ikhlas).
1. PonTren Nurul Hikmah, Desa Cinta Manis baru, Kecamatan Air Kumbang (KSM
Madani)
Pondok pesantren ini mendidik 250 jiwa santri yang menginap, dan 300 jiwa santri
yang tidak menginap. Oleh karena itu untuk PonTren ini di rancang IPAL dengan kapasitas
maksimal 120 KK (atau sekitar 600 jiwa atau 60 m3/hari, karena terdapat juga 12 KK rumah
tangga di lingkungan pesantren tersebut).
2. PonTren Darul Ulum, Desa Saleh Jaya RT 02 RW 02 Kecamatan Air Saleh (KSM AL
–Ikhlas)
Satu lagi PonTren di Banyuasin yang mengadopsi teknologi ini adalah PonTren Darul
Ulum, yang mana mendidik santri sekitar 150 jiwa. Selain dari PonTren sendiri, terdapat
11
56 KK dan 3 WC umum yang direncanakan akan menyalurkan buangan limbah
domestiknya ke fasilitas IPAL. Untuk IPAL domestik disini dirancang berkapasitas
maksimum 400 jiwa atau setara 40 m3/hari air limbah.
Proses konstruksi bak RBC IPAL domestik PonTren Darul Ulum, Banyuasin
2). Jawa Barat
A. Kabupaten Cirebon
Di Kabupaten Cirebon pada tahun ini kembali ikut serta dalam program
PUSTEKLIM fase IV ini. Awalnya terdapat empat lokasi PonTren yang berminat, namun
hanya dua yang bisa ikut serta. Adapun kedua PonTren tersebut yaitu,
1. PonTren Ulumuddin, Kecamatan Susukan
PonTren Ulumuddin Susukan, saat ini mendidik 350 santri yang menginap di pondok.
Selain itu terdapat 1650 santri yang pulang ke rumah, sehingga jika diasumsikan volume
air limbah yang dihasilkan oleh santri yang pulang – pergi adalah 30% dari yang menginap,
maka jumlah air limbah yang dihasilkan santri yang pulang pergi equivalent dengan 495
santri menginap. Oleh sebab itu jika ingin mengolah semua air limbah yang dihasilkan,
dibutuhkan IPAL yang berkapasitas sekitar 900 jiwa atau 90 m3/hari. Akan tetapi, dari
hasil pertimbangan pihak PU dan pondok pesantren bahwa penerapan teknologi IPAL ini
12
akan dimulai dari model skala kecil terlebih dahulu, baru jika berhasil akan diekspansi
dalam tahap berikutnya; IPAL yang dibangun tahun 2019 berkapasitas 100 jiwa.
Survey lokasi IPAL PonTren Ulumuddin Susukan
2. PonTren Abu Mansyur, Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered.
Tidak berbeda dengan PonTren Ulumuddin, untuk PonTren Abu Manshur juga
menggunakan IPAL berkapasitas 100 jiwa, padahal jumlah santri yang ada sebanyak 350
jiwa yang menginap dan 700 jiwa yang pulang-pergi. Jika model kecil ini membuktikan
manfaat yang dirasakan, harapan ke depan dari pihak PonTren ada inisiatif untuk
membangun IPAL sesuai beban limbah yang mereka hasilkan.
Diskusi dan penandatanganan MoU antara PUSTEKLIM dan PonTren Abu Manshur
disaksikan bapak-bapak dari DPU Kabupaten Cirebon
3). Jawa Tengah
13
A. Kabupaten Pekalongan
1. Capgawen Selatan, Kelurahan Kedungwuni Timur, Kecamatan Kedungwuni
Di Kabupaten Pekalongan, kali ini peningkatan IPAL domestik yang ada berlokasi di
daerah Capgawen Selatan, Kedungwuni. IPAL ini sebelumnya hanya menggunakan sistem
anaerobik saja untuk mengolah air limbah dari 60 KK dan ditambah 8 WC umum yang
melayani para pengunjung pasar Capgawen yang berada tepat di sebelah IPAL. Karena
adanya keinginan warga untuk meningkatkan kualitas air olahan dan didorong oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan, maka KSM Cempaka kemudian bekerjasama
dengan PUSTEKLIM untuk meningkatkan sistem IPAL ini. Unit aerobik yang dibantu
PUSTEKLIM berkapasitas maksimal 60 m3/hari. Saat ini proses pembangunan mulai akan
dilaksanakan.
Sistuasi di lokasi IPAL Capgawen Pekalongan
B. Kabupaten Batang
1. PonTren modern Tazzaka, Desa Sidayu, Kecamatan Bandar (KPP Tazzaka)
PonTren modern Tazzaka merupakan pondok pesantren dengan sistem yang sudah
modern dan cukup besar di Kabupaten Batang. Pondok pesantren ini mendidik 1000 jiwa
santri, dan pengurus pondok ini sangat berkomitmen dalam menjaga kelestarian maupun
dalam mengupayakan terciptanya pengolahan air limbah yang baik. Oleh sebab itu, pondok
pesantren membangun sarana IPAL dengan sistem kombinasi anaerobik – aerobik seperti
direkomendasikan PUSTEKLIM.
14
Pondok Pesantren Modern Tazzaka dan lokasi pembangunan IPAL
C. Kabupaten Pati
Kabupaten Pati untuk kali ini bekerjasama dengan PUSTEKLIM untuk membangun
IPAL Komunal. Setelah tahun 2017 dan 2018 bekerjasama, di tahun ketiga 2019 ini DPU
Kabupaten Pati dan PUSTEKLIM kembali bekerjasama dalam pembangunan IPAL
Komunal. Adapun lokasinya yaitu,
1. PonTren Assalafiyah Kajen Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso (KSM Assalafiyah)
Untuk Pondok Pesantren Assalafiyah, IPAL yang dibangun untuk melayani hingga 500
jiwa santri yang menginap. Sebenarnya santri yang existing jumlahnya 300 jiwa, namun
untuk antisipasi kedepannya terjadi peningkatan jumlah santri, maka dirancang IPAL
kapasitasnya untuk 500 jiwa.
2. PonTren Raudlatul Fallah, Desa Bermi Kecamatan Gembong (KSM PPRTFQ RF)
Pesantren satu lagi di Pati yang mengadopsi teknologi IPAL Komunal PUSTEKLIM
yaitu Pondok Pesantren Remaja Tahfidzul Qur’an Raudlatul Fallah, yang bertempat di
Desa Bermi, Kecamatan Gembong. PonTren ini mendidik sekitar 300 jiwa santri juga sama
dengan Assalafiyah, IPAL yang dibangun berkapasitas 500 jiwa.
4). Jawa Timur
A. Kabupaten Gresik
1. Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas (KPP Sejahtera)
15
Diskusi dengan para staf DPU Kabupaten Gresik (kiri); IPAL Randuagung 1 (kanan)
IPAL Komunal di sini melayani sekitar 200 KK atau mengolah 100 m3/hari air limbah.
IPAL akan ditingkatkan dengan RBC agar kualitas air olahan semakin baik.
2. Randuagung, Kecamatan Kebomas (KPP Sentosa)
Jalur perpipaan berada di bawah jalan (kiri); posisi IPAL berada di tepi sungai (kanan)
Sama dengan IPAL KPP Sejahtera, IPAL Komunal KPP Sentosa juga melayani sekitar
200KK atau sekitar 100 m3/hari.
Selain dua unit IPAL Komunal di atas, untuk IPAL Komunal Kelurahan Gending,
Kecamatan Kebomas juga sedang dalam proses mengadakan perjanjian kerjasama untuk
peningkatan antara KPP dan PUSTEKLIM.
B. Kabupaten Sidoarjo
1. Desa Tambaksumur, Kecamatan Waru
16
Situasi IPAL Komunal Tambaksumur - Sidoarjo
Foto bersama perangkat Desa dan KPP IPAL Komunal Tambaksumur - Sidoarjo
Untuk Kabupaten Sidoarjo tahun 2019 ini melakukan peningkatan IPAL Komunal di
Desa Tambaksumur, Kecamatan Waru. Adapun IPAL ini melayani 100 KK atau sekitar 50
m3/hari.
C. Kabupaten Pasuruan
1. Desa Gerbo, Kecamatan Purwodadi
IPAL Komunal ini dirancang untuk melayani 200 KK atau 100 m3/hari air limbah
domestik. Saat ini pembangunan IPAL sedang tahap konstruksi dan akan segera selesai.
17
IPAL Gerbo, dalam tahap finishing
2. Desa Sumber Gedang, Kecamatan Pandaan
Sama seperti IPAL Komunal Desa Gerbo, di Desa Sumber Gedang, proses konstruksi
IPAL sedang berlangsung, dan dalam waktu dekat akan segera selesai. IPAL ini juga
dirancang untuk mengolah air limbah dari 200 KK penduduk.
5) Gorontalo
A. Kabupaten Bone Bolango
1. Kelurahan Pauwo, Kecamatan Kabila
Kondisi dan situasi IPAL Komunal Pauwo, tampak dari depan (kiri); bak RBC telah selesai dibangun (kanan)
Lokasi IPAL cukup baik, dengan jaringan perpipaan yang baik dan aliran airnya lancar.
IPAL ini di desain menurut PU untuk melayani 72 sambungan rumah (yang existing). Air
18
olahan dialirkan ke sungai Bone. Didukung oleh jajaran pemerintah daerah, masyarakat
berkeinginan terus meningkatkan kualitas air olahan IPAL yang ada supaya menjadi
semakin bagus lagi. Oleh karenanya pihak KSM ‘Laulipa’ yang difasilitasi pemerintah
setempat, menjalin kerja sama dengan PUSTEKLIM untuk meningkatkan IPAL dengan
teknologi kombinasi anaerobik – aerobik. Saat ini pembangunan sistem aerobik sudah
memasuki finishing bak RBC, dan hanya menunggu pengiriman dan pemasangan RBC-
Lattice 3 Dimensi.
2. Desa Ayula Selatan, Kecamatan Bulango
IPAL Komunal Ayula (kiri), hydroponik KPP ‘Berkah” (kanan), memanfaatkan air olahan IPAL
Selain Kelurahan Pauwo, satu lokasi lagi yaitu berada di Desa Ayula Selatan. IPAL
komunal ini melayani sejumlah 70 KK . Pengurus KSM/KPP ‘Berkah’ berkeinginan juga
untuk terus meningkatkan kualitas air olahan dari IPAL mereka. Selama ini sudah ada
pemanfaatan air olahan untuk kegiatan pertanian, namun masyarakat berkeinginan lebih
baik lagi sesuai standard baku mutu. Oleh karena itu KSM ‘Berkah’ juga bekerja sama
dengan PUSTEKLIM melakukan peningkatan IPAL komunal yang ada dengan teknologi
kombinasi anaerobik – aerobik. Saat ini pembangunan sistem aerobik memasuki
konstruksi bak RBC, diharapkan segera dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Jl. Kaliurang km. 7 Gg. Jurugsari IV/19 Yogyakarta
P.O. BOX 19 YKBS 55281
Phone : 0274 – 885247
Fax : 0274 – 885423
www.PUSTEKLIM.org
Contact Person
Herman Sudjarwo
Hp. 0812 – 295 – 5204, E – mail : herman [email protected]
Yuni Supriyati
Hp. 0812 – 277 – 9388, E – mail : [email protected]
Bebby Fitriani Kasowari
Hp. 0823 – 5326 – 5514, E – mail : [email protected]
Jl.Kaliurang Km.7 Gg. Jurugsari IV, No. 19, Sleman Yogyakarta
Tel : 0274 – 885247 Fax. 0274 – 885423
www.PUSTEKLIM.org