Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh

4
Media Komunikasi Lembaga Amil Zakat Nasional Chevron News LEMBAGA AMIL ZAKAT NASIONAL Chevron Indonesia Akta Notaris Wahyu Nurani, SH. No. 34 Tanggal 28 April 2008 NPWP : 02.816.712.0-077.000 Balikpapan|Darajat|Dumai|Duri|Jakarta|Minas|Rumbai|Salak َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ً وم رﻣﺿﺎنْ ﱢﺞ وﺻ ﱠﺻﻼة وإﯾﺗﺎء اﻟزﻛﺎة واﻟﺣ ل ﷲ وإﻗﺎم اﻟُ ﺳوُ ﱠﻣدا ر ﻣﺣُ ﱠن ن ﻻ إﻟﮫ إﻻ ﷲ وأْ دة أَ ﻣس ﺷﮭﺎْ ﺳﻼم ﻋﻠﻰ ﺧْ ﺑﻧﻲ اﻹُ ِ ِ ِ ِ َ َ ََ َ َ َ َ ِ َ َِ َ َ َ َ َ َ َ ُ ُ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ "Islam dibangun diatas lima dasar, yaitu: syahadat la ilaha illallah dan Muhammad Rosulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan berpuasa di bulan Ramadhan" (HR. Al-Bukhari dan Musliim) Terbit sebulan sekali, tidak diperjualbelikan Edisi II 12 Rabiul Akhir 1435 H / 14 Februari 2014 Tidak Dibaca Saat Khutbah Jumat “Lebih Sulit Mencari Pemimpin Yang Soleh Dari Pada Mencari Musuh Yang Tholeh” ن رﺳول ﷲّ ن ﻋﻣر رﺿﻰ ﷲ ﻋﻧﮫ، أ ﺣدﯾث ﻋﺑدﷲّ ّ ّ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯾﮫ وﺳﻠم، ﻗﺎل: ﻛﻠﻛم راع ﻓﻣﺳؤل ﻋنّ ّ ﯾﺗﮫ، ﻓﺎﻷﻣﯾر اﻟذى ﻋﻠﻰ اﻟﻧﺎس راع وھو ﻣﺳؤولّ رﻋ رﺟل راع ﻋﻠﻰ أھل ﺑﯾﺗﮫ وھوﻣﺳؤل ﻋﻧﮭم،ّ ﻋﻧﮭم، واﻟ واﻟﻣرأة راﻋﯾﺔ ﻋﻠﻰ ﺑﯾت ﺑﻌﻠﮭﺎ ووﻟده وھﻰ ﻣﺳؤﻟﺔ ﯾده وھو ﻣﺳؤل ﻋﻧﮫ، أﻻّ ﻋﻧﮭم، واﻟﻌﺑد راع ﻋﻠﻰ ﻣﺎل ﺳّ ّ ﯾﺗﮫ.ّ ﻓﻛﻠﻛم راع وﻛﻠﻛم ﻣﺳؤل ﻋن رﻋ ﺑﺎب ﻛراھﯾﺔ١٧ : ﻛﺗﺎب اﻟﻌﺗق٤٩ أﺧرﺟﮫ اﻟﺑﺧﺎرى ﻓﻰ اﻟﺗطﺎول ﻋﻠﻰ اﻟرﻗﯾق(No:1199). Hadits dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. H. Mohd. Yusuf Hasibuan, Lc. Siapakah Pemimpin yang Soleh ? Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari didalam kitab Al-“itaqi Bab Karahiyah At-tathawalu ‘Ala Ar-Roqiq)” Untuk menjawab pertanyaan judul diatas, penulis mengajak para pembaca untuk merenung sejenak dalam memikirkan tentang pemimpin yang diharapkan dan sesuai dengan masyarakat indonesia. Khususnya pada tahun 2014 sebagai tahun “Perlombaan” atau berlomba dalam hal kebaikan untuk mementukan dan memilih pemimpin yang soleh. Siapakah pemimpin yang soleh? Dan bagaimanakah sifat-sifat pemimpin yang soleh? Siapa saja yang bisa dimasukkan kedalam kategori pemimpin yang soleh?. Pada dasarnya setiap umat manusia adalah pemimpin, baik untuk individu maupun untuk orang lain. Terkadang ada sebagian perspektif bahwa pemimpin itu bisa disebut sebagai pemimpin apabila ia menduduki amanah atau jabatan seperti direktur, bupati, presiden dll. Padahal hakekat pemimpin untuk alam semesta ini telah diberikan oleh Allah Swt kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Al-Quran sudah menyinggung tentang fungsi penciptaan manusia selain untuk beribadah kepada Allah Swt, diperintahkan juga untuk memimpin alam semesta ini agar menjadi lebih baik dan benar-benar berfungsi untuk hal-hal yang positif. Sebagaimana firman Allah Swt yang artinya “Dan ketika tuhanmu (Allah Swt) berfirman kepada para malaikat; Sesungguhnya Aku akan menciptakan khalifah (pemimpin) dimuka bumi

description

Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh

Transcript of Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh

Page 1: Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh

Media Komunikasi Lembaga Amil Zakat Nasional Chevron

NewsLEMBAGAAMIL ZAKATNASIONALChevron Indonesia

Akta Notaris Wahyu Nurani, SH. No. 34 Tanggal 28 April 2008NPWP : 02.816.712.0-077.000

Balikpapan|Darajat|Dumai|Duri|Jakarta|Minas|Rumbai|Salak

ج وصوم رمضان صالة وإیتاء الزكاة والح مدا رسول هللا وإقام ال ن مح بني اإلسالم على خمس شھادة أن ال إلھ إال هللا وأ "Islam dibangun diatas lima dasar, yaitu: syahadat la ilaha illallah dan Muhammad Rosulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji

dan berpuasa di bulan Ramadhan" (HR. Al-Bukhari dan Musliim)

Terbit sebulan sekali, tidak diperjualbelikan

Edisi II12 Rabiul Akhir 1435 H /

14 Februari 2014

Tidak Dibaca Saat Khutbah Jumat

“Lebih Sulit Mencari Pemimpin Yang Soleh Dari Pada Mencari Musuh Yang Tholeh”

حدیث عبدهللا ن عمر رضى هللا عنھ، أن رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم، قال: كلكم راع فمسؤل عن

رعیتھ، فاألمیر الذى على الناس راع وھو مسؤول عنھم، والرجل راع على أھل بیتھ وھومسؤل عنھم،

والمرأة راعیة على بیت بعلھا وولده وھى مسؤلة عنھم، والعبد راع على مال سیده وھو مسؤل عنھ، أال

فكلكم راع وكلكم مسؤل عن رعیتھ.

أخرجھ البخارى فى ٤٩ كتاب العتق: ١٧ باب كراھیة التطاول على الرقیق

(No:1199).

Hadits dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah

SAW bersabda: “Semua kamu adalah pemimpin dan

bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang

imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas

rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya

dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.

Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas

penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan

(karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya.

H. Mohd. Yusuf Hasibuan, Lc.

SiapakahPemimpin

yang Soleh ?Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan

harta ayahnya. (HR. Bukhari didalam kitab Al-“itaqi Bab Karahiyah At-tathawalu ‘Ala Ar-Roqiq)”

Untuk menjawab pertanyaan judul diatas, penulis mengajak para pembaca untuk merenung sejenak dalam memikirkan tentang pemimpin yang diharapkan dan sesuai dengan masyarakat indonesia. Khususnya pada tahun 2014 sebagai tahun “Perlombaan” atau berlomba dalam hal kebaikan untuk mementukan dan memilih pemimpin yang soleh. Siapakah pemimpin yang soleh? Dan bagaimanakah sifat-sifat pemimpin yang soleh? Siapa saja yang bisa dimasukkan kedalam kategori pemimpin yang soleh?. Pada dasarnya setiap umat manusia adalah pemimpin, baik untuk individu maupun untuk orang lain. Terkadang ada sebagian perspektif bahwa pemimpin itu bisa disebut sebagai pemimpin apabila ia menduduki amanah atau jabatan seperti direktur, bupati, presiden dll. Padahal hakekat pemimpin untuk alam semesta ini telah diberikan oleh Allah Swt kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali.

Al-Quran sudah menyinggung tentang fungsi penciptaan manusia selain untuk beribadah kepada Allah Swt, diperintahkan juga untuk memimpin alam semesta ini agar menjadi lebih baik dan benar-benar berfungsi untuk hal-hal yang positif. Sebagaimana firman Allah Swt yang artinya “Dan ketika tuhanmu (Allah Swt) berfirman kepada para malaikat; Sesungguhnya Aku akan menciptakan khalifah (pemimpin) dimuka bumi

Page 2: Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh

ini. Lalu para malaikat bertanya. Apakah Engkau akan menciptakan yang akan merusak alam dan menumpahkan darah? Dan kami selalu bertasbih kepadaMu (QS. Al-Baqarah 30) dan firman Allah Swt “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah (QS. Al-Anbiya :73)”

Pemimpin didalam bahasa arab disebut dengan Khalifah yang diambil dari khalafa yang artinya berganti. Makanya pemimpin selalu diganti sebagai patah tumbuh hilang berganti atau istilah lain setiap ada pergantian pasti ada perubahan. Ini menandakan bahwa segala sesuatu yang bernyawa baik pemimpin maupun lainnya pasti berganti-ganti kecuali hanya Allah Swt sebagai pencipta yang tidak akan berganti. Dan Allah Swt membuktikan kepada hambanya bahwa Dialah Sebenar-benar Sang Pencipta yang tidak memiliki akhir dan pengganti. Kata khalifah lebih sering digunakan semenjak masa Abu Bakar As-Shiddik Ra. Sedangkan pada masa kepemimpinan Umar Bin Khattab ra diangkat menjadi pemimpin, kata khalifah sudah mulai berkembang dan dikenal dengan sebutan Amirul Mukminin yang artinya pemimpin umat islam.

Pada tahun 2014 ini penulis mengajak agar lebih berhati-hati dalam memilih pemimpin. Komisi Pemilihan Umum selalu menghimbau masyarakat indonesia agar jangan Golput (Golongan Putih) dan jangan asal-asalan dalam memilih calon pemimpin atau asal ada uang, maka ada suara dan asal menerima serangan fajar dibalas dengan serangan memilih. Agar terhindar dari pemimpin yang tholeh (tidak baik) dan tidak salah memilih kelak dalam pemilihan umum 2014. Maka dibawah ini ada beberapa kriteria calon pemimpin yang soleh, diantaranya:

1. Shiddik atau Jujur. Ini merupakan landasan utama bagi semua pemimpin agar tidak ada yang ditutup-tutupin. Sebagaimana baginda Rasulullah Saw yang selalu jujur dalam segala aktivitasnya bahkan sampai bercandapun beliau bersikap jujur. Ketika seorang nenek bertanya kepada beliau “wahai Rasulullah apakah aku akan masuk surga? Maka Rasulullah Saw menjawab sambil tersenyum “tidak” maka nenek ini menangis tersedu-sedu. Maka Rasulullah Saw menyatakan “bahwa kelak disurga tidak akan ada nenek-nenek semua yang masuk

kesana akan dimudakan oleh Allah Swt. Sebagaiman termaktub didalam Al-Quran yang artinya;

“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (QS An-Najm: 4~5).

2. Amanah artinya dapat dipercaya. Seorang pemimpin yang soleh pasti akan menjalankan semua amanah yang diperoleh sesuai dengan alurnya atau sesuai SOP (Standard Operating Procedure). Bukan sebaliknya yang berkhianat.

3. Fatanah atau cerdas. Setiap pemimpin dibutuhkan kecerdasannya dalam mengelola negara dan menstabilkan APBD negara. Apalagi ketika negara sedang mengalami krisis ekonomi, akhlak dan pendidikan. Maka disinilah kecerdasan program yang harus diluncurkan oleh seorang pemimpin. Bukan justru lebih menjerumuskan masyarakat seperti program menteri kesehatan yang membagi-bagi alat kondom kepada mahasiswa demi kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.

4. Tabligh maknanya menyampaikan. Seorang pemimpin yang soleh selalu menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui oleh masyarakat tanpa menyembunyikan sesuatu demi kepentingan pribadi. Sebagaiman baginda Rasulullah saw yang selalu menyampaikan semua perintah Allah Swt tanpa disimpan walawpun hanya satu ayat. Allah Swt berfirman yang artinya: “Supaya Dia mengetahui, bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (QS Al-Jin: 28)

5. Khadim atau Sebagai pelayan umat. Raja Arab Saudi selalu disebut sebagai Khadimul Haramain artinya pembantu mesjidil haram yaitu mekah dan mesjid An-nabawi yaitu madinah al-munawwarah. Seorang pemimpin yang soleh bukan sebagai raja yang harus diservis dan dimanjakan seperti ‘bayi” yang harus disiapkan seluruh kebutuhannya sampai naik mobilpun pintunya dibukakan oleh seorang ajudan.

6. Adil. Seorang pemimpin yang soleh harus berlaku adil. Didalam buku al-Qadhi bahwa nabi Yusuf as

Page 3: Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh

LAZNas Chevron Balikpapan NewsletterPublished by : LAZNas Chevron Balikpapan

Jln.Attaka Besar No.1 (Annex Building), Kompleks Pasir Ridge, Telp 0542-7563776, e-Mail : [email protected]

Dewan Syuro : Sudarmo,Istianto Prabowo,Yunus Alamsyah ; Konsultan : H.J. Ardan Mardan Lc.MA

Direktur : Fikly ; Bendahara : Katrin P , Ida Hariani; Sekertaris : Yuni MarsyalManager Operasional : Imam Syafii , Administrasi : Retno Palupy

sangat adil dalam memutuskan permasalahan yang dihadapi bangsa mesir. Pada saat itu beliau dihadapkan dengan permasalahan seorang pencuri dan yang dipanggil pengadilan ada dua orang, tapi dengan keadilan nabi yusuf as permasalahan tersebut selesai dengan menyuruh mereka berdua menutup mata. Kemudian nabi yusuf mengatakan bahwa ia sebenarnya telah mengetahui siapa yang telah mencuri sambil mengeluarkan pedang. Maka barang siapa yang tidak mengaku akan ku tebas kepalanya, akhirnya mengakulah salah seorang diantara mereka.

7. Merasakan apa yang telah dirasakan rakyatnya. Pemimpin yang soleh ia tidak akan sembarangan menghamburkan hartanya melainkan lebih mementingkan kepentingan rakyatnya. Dan seterusnya.

Kemudian penulis akan memberikan beberapa contoh pemimpin-pemimpin yang soleh dan sukses dalam memimpin negara dari mulai para nabi sampai dengan para sahabat dan tabi’in .

1. Baginda Rasulullah Saw.

Nabi Muhammad Saw beliau adalah pemimpin yang benar-benar mengemban amanah dengan baik. Karena ia pernah mengatakan: Law Anna Fatimata Binti Muhammad Sariqat Laqoto’tu YadaHa yang artinya “kalau seandainya fatimah Binti Muhammad telah mencuri maka akan kupotong tangannya.” Penegakan hukum yang dijalankan oleh baginda Rasulullah Saw benar-benar tanpa membedakan antara kerabat dengan masyarakat bawahan. Begitu juga dengan sifat sayangnya Rasulullah Saw dengan orang-orang miskin yang mana beliau memberikan makanan kepada nenek yang tua dan buta meskipun dia tidak beragama islam. Apalagi dengan anak-anak yatim baginda Rasulullah Saw benar-benar menyayangi mereka dengan memberikan pelukan.

2. Nabi Yusuf As. (Bahasa Yunaninya Yozarsif)

Siapa yang tidak kenal dengan nabi yusuf as sebagai pemimpin kota mesir yang diangkat setelah beliau bisa mentakwilkan mimpi sang raja. Kecerdasan

nabi yusuf sudah kelihatan semenjak kecil dalam memimpin, yang mana pada saat itu ada dua orang yang telah dituduh sebagai pencuri. Maka nabi yusuf as. Mengadili mereka berdua dengan kecerdasan yang tangkas yaitu dengan menyuruh kedua orang pencuri ini untuk menutup mata mereka berdua. Lalu nabi yusuf as. mengatakan “maka hendaklah kamu mengakui kesalahan yang telah diperbuat karena aku telah mengetahui siapa yang telah mencuri, jikalau salah satu diantara kamu tidak mengakui maka akan kepenggal kepala kamu.” kemudian salah seorang diantara mereka mengakui semua kesalahan yang telah diperbuat dan menyerahkan dirinya.

Begitu juga ketangkasan nabi yusuf as. dalam mengambil kebijakan untuk mensejahterakan rakyat mesir. Ia memutuskan untuk menyimpan seluruh makanan dan gantum yang telas dipanen selama 7 tahun bisa digunakan untuk kebutuhan 7 tahun kedepan. Sehingga pada musim kemarau selama 7 tahun seluruh kebutuhan bisa ditanggulangi dengan bekerjasama seluruh masyarakat mesir.

4. Nabi Sulaiman As.

Didalam buku Al-Bidayah Wa An-Nihayah yang dikarang oleh Ibnu kasir dituliskan “bahwa ada tiga raja yang paling besar dan saleh dimuka bumi Allah Swt yang pertama nabi Sulaiman, kedua nabi Yusuf dan yang ketiga Zulkarnaen. Dan ada tiga raja yang paling besar dan zhalim kepada masyarakat serta murka kepada Allah Swt dimuka bumi, pertama Ramsiyes Kedua (Fir’aun La’natu Allahu Alaihi).

Pada masa Nabi Sulaiman memimpin ada dua orang ibu menghadap kepada beliau yang mana mereka berdua mengaku bahwa seorang anak bayi adalah milik mereka saling berantam satu sama lain. Salah seorang ibu mengatakan “anak bayi tersebut adalah milikku.” Begitu juga pengakuan ibu yang kedua. Akhirnya nabi Sulaiman memutuskan dan mengatakan “Ketahuilah wahai kedua wanita aku akan memotong menjadi dua bagian bayi ini.” Akhirnya salah seorang ibu tersenyum sambil mengatakan “terima kasih wahai nabi sulaiman ternyata engkau memang sungguh-sungguh adil.”

Page 4: Buletin LAZNas Balikpapan Edisi 2 Siapakah Pemimpin yang Soleh

“Berkhidmat pada Muzakki dan Mustahik”

LEMBAGAAMIL ZAKATNASIONALChevron Indonesia

LAZNas Chevron BALIKPAPAN

Gedung Annex Chevron Indonesia, Jalan Attaka Besar 1, Gunung Pasir Balikpapan Kaltim Telp. : 0542-7563305 – 05428033068 email : [email protected]

Pengurus dan Amil LAZNas Chevron BALIKPAPAN

Direktur Cabang : FiklyKetua Bidang Kesehatan : Iwan Sutadiwirya, Ketua Bidang Pendidikan : Yuni Marsal

Ketua Bidang Ekonomi Produktif : Ratimala, Ketua Bidang Dakwah : Ahmas NuryantoKetua Bidang Sosial : Hardiyono,

Contact Person LAZNas Chevron Balikpapan:Imam Syafi'I - 0542-8033068

No Account LAZNas Chevron BalikpapanBank Mandiri Cabang Suprapto Balikpapan a/c Bank Mandiri Balikpapan , No. 149-000-4871424

Sedangkan seorang ibu lagi menangis tersedu-sedu sambil mengatakan “wahai nabi Sulaiman alangkah teganya engkau membunuh seorang bayi yang tidak berdosa dan tidak memiliki setitik kejahatanpun maka janganlah engkau bunuh bayi ini dan hendaklah engkau jaga dia sehingga dia menjadi anak yang soleh.” Maka nabi Sulaiman memberikan bayi tersebut kepada ibu yang menangis, karena tidak mungkin seorang ibu kandung tega melihat anaknya dibunuh. Sedangkan seorang ibu yang tersenyum diberikan hukuman penjara.

5. Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.

Setelah Rasulullah Saw wafat maka para sahabat mengadakan Mu’tamar As-Saqifah lalu kaum anshar (penduduk asli kota madinah) mengusulkan agar menjadi pemimpin adalah Sa’ad Bin Ibadah Al-Ansharial Kharuji. Karena kaum anshar beranggapan bahwa orang-orang muhajirin (Para pendtang ke kota madinah) agar pulang ke kota mekkah. Kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq mengatakan

نحن األمراء و أنتم الوزراء , أن رسول هللا صعلم قال : األئمة من قریش

Yang artinya “Kami adalah pemimpin sedangkan kamu orang muhajirin sebagai para mentre. Sesungguhnya Rasululllah Saw telah bersabda: Kepemimpinan dari suku orang quraisy.” mendengarkan ucapan ini Sa’ad Bin Ibadah membenarkan dan setuju sambil mengatakan “apa yang telah engkau katakana adalah benar, kami adalah mentri-mentri dan kamu para muhajirin adalah sebagai pemimpin.”

فقال سعد : صدقت نحن الوزراء وأنتم األمراء Kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq menunjuk Umar

Bin Khattab dan Sa’ad Bin Ibadah untuk dipilih menjadi pemimpin orang-orang muslim. Akhirnya Umar Bin Khattab memilih Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai pemimpin untuk orang-orang muslim. Inilah bukti ketawadu’an Abu Bakar Ash-Shiddiq. Begitu juga Abu Bakar sangat tegas dalam memutuskan bahwa orang-orang yang murtad (keluar dari agama islam) dan orang-orang yang enggan membayar zakat dihalalkan

darahnya. Akhirnya terbunuhlah Musailamah Al-Kazzab yang dibunuh oleh Khalid Bin Walid. Singkatnya ketika Abu Bakar sebelum meninggal ia memberikan wasiyat kepada anaknya A isyah Ra agar supaya mengembalikan seluruh isi rumahnya kepada Negara.

6. Umar Bin Abdul Aziz

Beliau adalah seorang tabi’in yang memimpin pada masa mu’awiyah. Didalam memimpin ia sangat sederhana, karena seluruh kemewahan negara dan

istana ia tinggalkan dan memilih tinggal digubuk-gubuk. Dan ia tidak pernah menggunakan pakaian yang lebih mahal dari yang digunakan rakyat, akhirnya ketika ia berjalan dengan ajudannya yang dianggap sebagai raja adalah ajudannya bukan dia (Umar Bin Abdul Aziz). Dll.

Begitulah pemimpin-pemimpin pada masa zaman dahulu sebagai ibrah untuk kita sebagai generasi penerus. Kita Harus mengikuti Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw. khususnya dalam memimpin diri sendiri, rumah tangga, daerah desa, kabupaten, provinsi sampai dengan negara. Karena hakekat kepemimpinan adalah milik Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt “Katakanlah: ”Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Ali 'Imran 26). Sehingga ketika kita memimpin sesuai dengan kalamullah dan sunnah nabi Muhammad saw maka kita akan meresakan ketenangan dan kebahagian. Semoga kita sebagai masyarakat Indonesia menemukan pemimpin yang soleh dan menyayangi rakyat miskin serta siap membangun bangsa dan negara menjadi negara yang sejahtera dan berwibawa. Amin Ya Rabbal ‘Alamin. ## YSHSB