Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… ·...

23
Edisi Maret 2020 BULETIN JATENG GINSI Edisi Maret 2020 : 922 TAHUN KE - L KHUSUS UNTUK ANGGOTA Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 76432943 // 024 7602781 // WhatsApp : 082 133 919 046 Email : [email protected] // Website : www.ginsijateng.com Instagram : @ginsijateng // twiter : @ginsijateng

Transcript of Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… ·...

Page 1: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Edisi Maret 2020

BULETIN

JATENG GINSI Edisi Maret 2020 : 922 TAHUN KE - L

KHUSUS UNTUK ANGGOTA

Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024 – 7602781 // WhatsApp : 082 133 919 046 Email : [email protected] // Website : www.ginsijateng.com Instagram : @ginsijateng // twiter : @ginsijateng

Page 2: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Edisi Maret 2020

maret 2020 NOMOR : 922 TAHUN KE - L

DAFTAR ISI Liputan Khusus : Pengukuhan Pengurus BPD Ginsi Jawa Tengah Masa Bhakti 2019-2024 ....... 1 Cegah Corona, GINSI Jateng Bagikan Alat Semprot Disinfektan .............................................................. 3 Dampak Corona, BPS: Impor Indonesia Turun 18,69 Persen ………………………………………………. 4 Percepat Layanan Impor Barang untuk Tanggulangi Covid-19 ...………………...................................... 5 Bebaskan Bea Impor Bahan Baku, Menperin: Jangan Ada Penumpang Gelap ………….................... 9 Kemdag Siap Sederhanakan Regulasi Ekspor dan Impor …….................................................................. 10 Ini Ketentuan Insentif Pembebasan PPH Pasal Impor Efek Virus Corona …………………………….. 12 BKPM: Izin Impor Alat Kesehatan Naik Akibat Corona ……………………………………………………….. 13 Impor Terdampak Corona, Bagaimana Perekonomian Jawa Tengah? ………………………………… 15 Peraturan Pemerintah: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 12

Tahum 2020 Tentang Barang Dilarang Impor ................................................................................................ 16 Laporan Kegiatan BPD GINSI Jateng bulan Maret 2020….........………………………………………….. 18

*** dihimpun dari berbagai sumber

BULETIN GINSI JATENG

Page 3: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 1

Edisi Maret 2020

LIPUTAN KHUSUS : PENGUKUHAN PENGURUS BPD GINSI JAWA TENGAH

MASA BHAKTI 2019-2024

SEMARANG, Telah diselenggarakan acara Pengukuhan Pengurus BPD GINSI Jawa Tengah Masa Bhakti 2019-2024 yang dikukahkan oleh Ketua Umum BPP Pusat yaitu Bapak H. Capt. Subandi di Gedung Wisma Perdamaian-Semarang.

Acara ini dihadiri oleh Tamu Undangan diantaranya: Danlalal Semarang, Kepala KSOP Kelas I Tanjung Emas, GM. TPKS, Kakanwil DJBC Jateng&DIY, Kepala Imigrasi Kelas I Semarang, para stakeholder, para Ketua Asosiasi, serta Para Anggota GINSI Jawa Tengah.

Hadir juga Bp. Heru Setiadhi, SH, MSi selaku Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, beliau menyampaikan bahwa GINSI boleh memperjuangkan kepentingan importir, namun tidak mengkesampingkan kepentingan nasional.

Dilanjutkannya, Pemprov tengah merancang sejumlah kebijakan untuk mengatasi ketergantungan akan produk impor.

"Bukan untuk menghilangkan impor, karena produk impor masih diperlukan. Untuk itu pemetaan komoditas yang harus dibuat dalam negari, ataupun subtitusi barang impor wajib dilakukan. Dan untuk menunuju kesana kami butuh bantuan GINSI," paparnya.

Ia mengakui, Impor dan eskpor masih jomplang, dan harus diperbaiki lewat rumusan kebijkan.

"Untuk menyeimbangkan impor dan ekspor memang harus bijak memilah kepentingan, guna mencapai tujuan bersama," imbuhnya.

Page 4: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 2

Edisi Maret 2020

Heru menambahkan, barang impor tetap akan masuk diiringi perkembangan invesyasi di Jateng.

"Investasi terus berkembang, bahkan target investai Rp 47 triliun tahun lalu, realisasinya mencapai Rp 59 triliun. Ke depan akan kami lakukan pembahasan besama GINSI lebih mendalam melalui FGD untuk menyatukan visi bersama," tambahnya.

Pengurus BPD GINSI Jawa Tengah merupakan hasil dari Musyawarah Daerah BPD GINSI Jawa Tengah Tahun 2019 yang telah diselenggarakan pada tanggal 17 Desember 2019 di Semarang. PERTEMUAN BPD GINSI JAWA TENGAH DENGAN GUBERNUR JAWA TENGAH

S E M A R A N G, Jumat, 13 Maret 2020, BPD GINSI Jawa Tengah melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh) Semarang.

Dalam Pertemuan ini, Bp. Budiatmoko selaku Ketua BPD GINSI Jawa Tengah dan pengurus lainnya berkesempatan untuk membicarakan tentang kepengurusan terbaru BPD GINSI Jawa Tengah Masa Bhakti 2019-2024. Serta membicarakan mengenai dampak virus CoVid-19 dalam kegiatan importasi khususnya di Jawa Tengah.

SUSUNAN PENGURUS BPD GINSI JAWA TENGAH MASA BHAKTI 2019-2024:

NO. JABATAN NAMA

1 2

Dewan Pembina/Pengarah Ketua Sekretaris Anggota Badan Pengurus Harian Ketua Wk. Ketua 1 Bd. Organisasi dan Keanggotaan Wk. Ketua 2 Bd. Perdagangan dan Perindustrian Wk. Ketua 3 Bd. Kepelabuhan dan Kepabeanan Sekretaris Wk. Sekretaris Bendahara Wk. Bendahara Ketua Bidang 1 Organisasi Ketua Bidang 2 Keanggotaan Ketua Bidang 3 Perdagangan Ketua Bidang 4 Perindustrian Ketua Bidang 5 Kepelabuhanan dan Perhubungan Ketua Bidang 6 Kepabeanan

Edward Sofiananda H. Abdoel Aziz H. M. Soediro Atmo Prawiro H. Budiatmoko, SH., MH Tri Sulistyanta, SH Harry Nuryanto, SE., MM Andreas BW, SE., MA R. Wahyudi Panca Ribawa, SE M. Syarif, SE Endah Mawarni Rustamaji, SE Pitra Jaya, SE Alfredo Buddi Putram ST Yanuar Antoni Bambang Wijarnarko Eko Sujatmiko Sudrajat, AMd

Page 5: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 3

Edisi Maret 2020

Cegah Corona, GINSI Jateng Bagikan Alat Semprot Disinfektan

Gabungan Importir Seluruh Indonesia

(GINSI) Jateng memberikan bantuan alat penyemprot disinfektan kepada sejumlah industri padat karya di kawasan industri di Kota Semarang yang dinilai membutuhkan, Jumat (20/3/2020).

Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk aksi sosial untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid-19.

“Kami memberikan bantuan alat penyemprot disinfektan, karena penyebaran virus corona sangat mengkhawatirkan sehingga perlu kepedulian kita bersama,” kata Ketua GINSI Jateng H. Budiatmoko didampingi Wakil Ketua, Andreas BW, Tri S dan Sekum Yudi Panca.

Selain memberikan bantuan, GINSI Jateng juga mengunjungi beberapa anggotanya untuk melihat secara langsung permasalahan yang timbul akibat penyebaran virus corona.

“Kami sekaligus mengunjungi ke beberapa anggota dan menerima masukan permasalahan akibat virus corona, seperti naiknya kurs dolar, produksi melambat, tenaga kerja yang sudah dirumahkan dan solusi yang harus dilakukan,” ujar dia.

Menurutnya, dengan langkah-langkah tersebut, menjadi cara melindungi perusahaan, tenaga kerja dan masyarakat sekitar dari wabah virus yang meresahkan.

“Kami mengharapkan para pelaku industri tak perlu panik dan tetap waspada dengan cara menjaga kesehatan para pekerja. Demikian juga dengan permasalahan yang timbul akibat corona, agar iklim usaha dapat berjalan dengan baik,” imbuhnya.

“Percayalah kepada Pemerintah akan ada regulasi yang meringankan dan memudahkan para pengusaha,” pungkasnya.

Page 6: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 4

Edisi Maret 2020

Dampak Corona, BPS: Impor Indonesia Turun 18,69 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi kinerja impor Indonesia pada Februari 2020 tercatat US$11,6 miliar atau turun 18,69 persen dari periode Januari 2020 (mtm) US$14,27 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI Yunita Rusanti mengatakan penurunan tersebut terjadi untuk komoditas migas dan nonmigas.

"Penurunan impor pada Februari 2020 cukup dalam, yaitu turun 18,69 persen dibandingkan Januari 2020," katanya dalam siaran langsung melalui akun Youtube BPS RI, Senin 16 Maret 2020.

Dia menuturkan impor migas turun 12,05 persen dan nonmigas turun 19,77 persen. Jika dilihat dari tahun ke tahun (year on year), impor RI turun 5,11 persen dari US$12,23 miliar menjadi US$11,60 miliar.

"Impor migas naik 10,33 persen [yoy]. Sementara itu, impor migas tetap turun 7,40 persen," imbuhnya.

Yunita memaparkan tren penurunan impor terjadi untuk semua jenis kebutuhan, yaitu konsumsi (39,91 persen) bahan baku penolong (15,89 persen), dan barang modal (18,03 persen).

Untuk kategori barang konsumsi, lanjutnya, penurunan terbesar terjadi pada komoditan tank dan senjata lainnya, buah pear, mainan bukan plastik, alas kaki bukan plastik, dan lainnya. Impor bahan baku penolong yang mengalami penurunan yaitu Ron 88 dari Singapura dan Malaysia. Prophan untuk gas elpiji, serta spare part handphone.

"Penurunan impor dari China mendominasi Februari 2020 sebesar US$1.954 juta. Ini berlaku untuk kategori mesin dan perlengkapan elektrik, mesin dan peralatan mekanik, plastik dan barang dari plastik," jelasnya.

Impor dari Hong Kong mengalami penurunanDampak Corona, Impor Indonesia Turun 18,69 Persen US$116,5 juta untuk mesin dan perlengkapan elektrik, kain rajutan, dan kapas. Selain itu, impor Indonesia dari Korea Selatan turun US$113,7 kapal, kain rajutan, dan bahan bakar mineral.

Seperti diketahui, wabah virus Corona mulai menjangkiti penduduk di Wuhan, China pada akhir Januari 2020 atau setelah Tahun Baru Imlek. Virus Corona atau Covid-19 lantas menyebar ke berbagai belahan dunia dan ditetapkan sebagai wabah pandemik oleh WHO.

Page 7: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 5

Edisi Maret 2020

Percepat Layanan Impor Barang untuk Tanggulangi Covid-19

Pemerintah memberi berbagai kemudahan dalam pelaksanaan pemasukan impor barang untuk keperluan pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Kemudahan tersebut berupa pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor. Selain itu, untuk lebih mempercepat pelayanan impor barang tersebut telah diterbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020.

Di dalamnya diatur mengenai pemberian mandat kepada Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dalam hal ini Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memberikan pengecualian perizinan tata niaga impor. Menindaklanjuti hal tersebut, Bea Cukai bersama BNPB telah menyusun Standard Operational Procedure bersama nomor 01/BNPB/2020, KEP-113/BC/2020 yang mulai berlaku mulai 20 Maret 2020 sampai dengan berakhirnya masa keadaan tertentu darurat bencana yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam SOP tersebut, kemudahan pemasukan barang impor dengan pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor serta pengecualian ketentuan tata niaga impor tersebut diatur dengan sejumlah ketentuan, sebagai berikut: 1. Importir/penerima (pemohon) mengajukan

pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor melalui BNPB, kemudian BNPB bersama dengan kementerian/lembaga terkait melakukan penelitian subjek pemohon.

2. Jika pemohon adalah instansi pemerintah/Badan Layanan Umum (BLU) maka BNPB berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait menerbitkan rekomendasi sebagai izin pengecualian ketentuan tata niaga impor untuk barang yang terkena ketentuan tata niaga impor. Selanjutnya instansi pemerintah/BLU tersebut meneruskan permohonan pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor kepada Kepala Kantor

Page 8: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 6

Edisi Maret 2020

Pelayanan Utama Bea Cukai/Kantor Wilayah Bea Cukai tempat pemasukan berdasarkan skema Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.04/2019.

3. Jika pemohon adalah yayasan/lembaga nonprofit (sosial keagamaan) maka BNPB berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait menerbitkan rekomendasi sebagai izin pengecualian ketentuan tata niaga impor untuk barang yang terkena ketentuan tata niaga impor sekaligus sebagai rekomendasi pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor. Selanjutnya Yayasan/Lembaga nonprofit tersebut meneruskan permohonan pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor kepada Direktur Fasilitas Kepabeanan, Kantor Pusat Bea Cukai sesuai dengan skema Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.04/2012.

4. Jika pemohon adalah orang perseorangan atau badan hukum swasta, maka BNPB akan melakukan penelitian apakah barang impor bersifat nonprofit oriented (nonkomersial) atau profit oriented (komersial). Jika bersifat nonkomersial, pemohon harus menyerahkan surat hibah kepada BNPB (Negara) atau surat hibah kepada Yayasan/Lembaga nonprofit .

5. Dalam hal surat hibah ditujukan kepada BNPB maka BNPB membuat surat permohonan pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor kepada Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai/Kantor Wilayah Bea Cukai tempat pemasukan dengan menggunakan skema Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.04/2019. BNPB juga berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait menerbitkan surat rekomendasi sebagai izin pengecualian ketentuan tata niaga impor untuk barang yang terkena ketentuan tata niaga impor.

6. Sementara itu, jika surat hibah ditujukan kepada Yayasan/lembaga nonprofit, maka BNPB berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait membuat surat rekomendasi sebagai izin pengecualian ketentuan tata niaga impor untuk barang yang terkena ketentuan tata niaga impor sekaligus sebagai rekomendasi pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor atas nama yayasan/lembaga nonprofit. Yayasan/lembaga nonprofit kemudian membuat surat permohonan pembebasan bea masuk, cukai dan/atau pajak impor kepada Direktur Fasilitas

Kepabeanan sesuai dengan skema Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.04/2012.

7. Untuk permohonan pihak-pihak yang lain seperti kementerian/lembaga, perguruan tinggi, dan badan internasional, selain menggunakan berbagai skema di atas, BNPB juga akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk menerbitkan rekomendasi sebagai izin pengecualian ketentuan tata niaga impor untuk barang yang terkena ketentuan tata niaga impor.

Bea Cukai dalam hal ini Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai/Kantor Wilayah Bea Cukai tempat pemasukan maupun Direktorat Fasilitas Kepabeanan selanjutnya akan menindaklanjuti proses tersebut,sesuai syarat yang ditetapkan. Kemudian menerbitkan Surat Keputusan Menteri Keuangan (SKMK) tentang Pembebasan Bea Masuk, Cukai, dan/atau Pajak Impor. Selanjutnya, Instansi Pemerintah/BLU atau yayasan/lembaga nonprofit sosial keagamaan mengajukan Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

PIB dapat dibuat secara mandiri atau oleh Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) kepada kantor pabean tempat pemasukan barang dengan mencantumkan nomor dan tanggal SKMK. Tujuannya agar mendapat pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor, serta mencantumkan nomor dan tanggal rekomendasi BNPB agar mendapat pengecualian tata niaga impor sekaligus menyerahkan rekomendasi BNPB tersebut kepada kantor pabean tempat pemasukan barang. Setelah seluruh kewajiban pabean dipenuhi maka Instansi Pemerintah/BLU atau yayasan/lembaga nonprofit sosial keagamaan tersebut akan mendapatkan Surat Pemberitahuan Pengeluaran Barang (SPPB) sebagai dokumen pengeluaran barang impor. Untuk orang perseorangan atau badan hukum swasta yang bersifat nonprofit oriented (nonkomersial) maupun profit oriented (komersial) juga mengajukan PIB.

Page 9: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 7

Edisi Maret 2020

PIB dibuat secara mandiri atau oleh Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) kepada kantor pabean tempat pemasukan barang. Namun khusus yang bersifat nonkomersial, di dalam PIB juga harus mencantumkan nomor dan tanggal SKMK agar mendapatkan pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor dan mencantumkan BNPB atau yayasan/lembaga nonprofit sosial keagamaan sebagai pemilik barang. Selain itu juga harus mencantumkan nomor dan tanggal rekomendasi BNPB di dalam PIB sebagai izin pengecualian ketentuan tata niaga impor dan menyerahkan rekomendasi BNPB tersebut kepada kantor pabean tempat pemasukan barang. Setelah seluruh kewajiban pabean dipenuhi maka orang perseorangan atau badan hukum swasta tersebut akan mendapatkan Surat Pemberitahuan

Pengeluaran Barang (SPPB) sebagai dokumen pengeluaran barang impor.

Khusus yang bersifat nonkomersial, orang perseorangan atau badan hukum swasta diwajibkan untuk menyampaikan laporan kepada BNPB tentang realisasi impor dan distribusi barang/pembagian barang kepada masyarakat. Dalam rangka kemudahan proses pelayanan maka seluruh proses permohonan, penerbitan rekomendasi, penerbitan SKMK, dan pengajuan PIB tersebut dapat dilakukan secara elektronik.

Sedangkan untuk memudahkan dalam pengawasannya maka telah ditetapkan tiga tempat pemasukan barang impor tersebut yaitu Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Bandara Halim Perdanakusumah.

Kemendag Permudah Impor

Alat Pendeteksi Corona

untuk Tes Massal Kementerian Perdagangan (Kemendag)

akan mempermudah impor alat kesehatan (alkes) pendeteksi virus corona (Covid-19). Alat tersebut akan digunakan pemerintah untuk mendukung metode rapid test yang dilakukan dalam skala besar. "Saya sudah koordinasi dengan Menteri Kesehatan, segala yang berkaitan dengan covid-19 dipermudah (impornya)," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Carrefour Duta Merlin, Jakarta, Kamis (19/3).

Menurutnya, kemudahan impor yang akan

diberikan Kemendag antara lain terkait penghapusan laporan surveyor. Namun, dia memastikan barang yang dimpor tersebut tetap memiliki standar kesehatan yang sesuai.

Selanjutnya, Kemendag juga memastikan akan mempermudah impor untuk alat kesehatan lain seperti, masker dan alat pelindung diri seiring dengan kebutuhannya yang tinggi

"Semuanya segera dipermudah," ujar dia. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta pemeriksaan virus corona segera dilakukan dengan metode rapid test dalam skala besar. Pemeriksaan infeksi Covid-19 dengan metode itu nantinya melibatkan seluruh rumah sakit, baik milik pemerintah pusat dan daerah, BUMN, TNI, Polri, hingga swasta.

“Agar deteksi dini indikasi awal seorang terpapar Covid-19 bisa kita lakukan,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas via video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3).

Menurut Jokowi, pemeriksaan dengan metode tersebut bakal lebih cepat ketimbang test swab yang selama ini digunakan. Pemeriksaan juga dapat dilakukan di lembaga riset dan perguruan tinggi yang mendapat rekomendasi Kementerian Kesehatan.

Page 10: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 8

Edisi Maret 2020

Dengan demikian, pemerintah bisa lebih sigap untuk menangani orang-orang yang terjangkit pandemi corona di dalam negeri. Ia juga meminta protokol kesehatan dengan alur yang jelas, sederhana, dan mudah dipahami disiapkan. Dengan demikian, pasien yang telah melakukan rapid test dapat mengetahui apakah mereka perlu layanan rumah sakit atau hanya isolasi mandiri. Rumah sakit-rumah sakit juga diminta menyiapkan rencana kontingensi terkait kesiapan mengangani pasien virus corona. Bila diperlukan, Jokowi menilai Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta dan hotel milik BUMN bisa dimanfaatkan.

“Kemudian rencana kontingensi ini juga harus disiapkan sampai ke daerah, termasuk percepatan pembangunan di Pulau Galang, Kepulauan Riau,” kata dia.

SOP Impor Barang untuk

Penanggulangan Covid-19 Penanggulangan Bencana (BNPB)

menerapkan standar operasional dan prosedur (SOP) baru untuk mempermudah pemasukan impor barang untuk keperluan penanggulangan Covid-19.

Hal tersebut disusun dalam Standard Operational Procedure bersama Nomor 01/BNPB/2020, KEP-113/BC/2020 yang mulai berlaku pada 20 Maret 2020 sampai berakhirnya masa keadaan darurat bencana.

Salinan SOP menjelaskan kemudahan pemasukan barang impor diatur dengan importir atau penerima (pemohon) mengajukan pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor, kemudian BNPB bersama kementerian/lembaga melakukan penelitian subjek pemohon.

Ketentuan subjek pemohon tersebut terdiri dari empat kategori yaitu pertama adalah jika pemohon merupakan instansi pemerintah atau Badan Layanan Umum (BLU) maka BNPB menerbitkan surat rekomendasi pengecualian ketentuan tata niaga impor.

Selanjutnya, instansi pemerintah atau BLU meneruskan permohonan ke kantor wilayah atau kantor pelayanan umum BC tempat pemasukan sehingga Surat Keputusan Menteri Keuangan (SKMK) Pembebasan akan diterbitkan.

Kategori kedua yaitu jika pemohon adalah yayasan atau lembaga nonprofit maka BNPB

menerbitkan surat rekomendasi pengecualian ketentuan tata niaga impor sekaligus pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor.

Selanjutnya, yayasan atau lembaga nonprofit meneruskan permohonan kepada Direktur Fasilitas Kepabeanan Kantor Pusat Bea Cukai sehingga Surat Keputusan Menteri Keuangan (SKMK) Pembebasan akan diterbitkan.

Kategori ketiga yakni jika pemohon adalah orang perseorangan atau badan hukum swasta maka BNPB melakukan penelitian apakah barang impor bersifat nonprofit oriented atau profit oriented.

Jika bersifat nonkomersial maka pemohon harus menyerahkan surat hibah ke BNPB agar dapat dibuatkan surat permohonan pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak impor ke kantor wilayah atau kantor pelayanan utama BC tempat pemasukan agar Surat Keputusan Menteri Keuangan (SKMK) Pembebasan dapat diterbitkan.

Pemohon nonkomersial juga bisa menyerahkan surat hibah ke yayasan atau lembaga nonprofit lalu BNPB membuat surat rekomendasi izin pengecualian ketentuan tata niaga impor sekaligus pembebasan bea masik, cukai, dan/atau pajak impor.

Kemudian yayasan atau lembaga nonprofit membuat surat permohonan ke Direktur Fasilitas Kepabeanan sehingga Surat Keputusan Menteri Keuangan (SKMK) Pembebasan dapat diterbitkan.

Kategori keempat adalah permohonan dari pihak lain seperti kementerian/lembaga, perguruan tinggi, dan badan internasional dengan proses BNPB akan menerbitkan surat rekomendasi izin pengecualian ketentuan tata niaga impor.

Setelah barang impor tiba, seluruh pemohon harus mengajukan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dengan mencantumkan nomor dan tanggal SKMK serta rekomendasi BNPB ke kantor pabean tempat pemasukan barang agar Surat Pemberitahuan Pengeluaran Barang (SPPB) dapat dikeluarkan.

Sementara untuk pemohon perseorangan atau badan hukum swasta bersifat nonkomersial juga diwajibkan untuk menyampaikan laporan kepada BNPB tentang realisasi impor dan distribusi barang atau pembagian barang kepada masyarakat.

Dalam rangka kemudahan proses pelayanan maka seluruh proses permohonan, penerbitan rekomendasi, penerbitan SKMK, dan pengajuan PIB dapat dilakukan secara elektronik.

Page 11: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 9

Edisi Maret 2020

Bebaskan Bea Impor Bahan Baku, Menperin: Jangan Ada Penumpang Gelap

Pemerintah memutuskan untuk

membebaskan bea impor bahan baku 19 sektor industri. Berkaitan dengan itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan pihaknya akan memastikan tidak ada penumpang gelap (free rider) dari relaksasi impor tersebut.

Pembebasan bea impor bahan baku sendiri diberikan untuk membantu industri dalam negeri yang terkena dampak negatif virus corona (Covid-19).

"Tidak boleh ada produk-produk impor barang jadi dalam paket ini. Intinya kami pemerintah tidak mau ada free rider (penumpang gelap)," kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).

Pemerintah juga memastikan akan tetap menjaga industri dalam negeri di tengah kemudahan impor tersebut. Misalnya, jika bahan baku yang dibutuhkan sudah ada di Indonesia maka tidak perlu impor.

"Tentu ini tidak boleh dengan relaksasi atau pembebasan bea masuk bahan baku industri ini tidak boleh ganggu produk-produk yang sudah dihasilkan industri dalam negeri," ujarnya.

Di saat yang sama, pemerintah pun perlu menjamin bahwa industri manufaktur mendapatkan kecukupan bahan baku. Pasalnya sejumlah industri dalam negeri mulai kesulitan mendapatkan pasokan bahan baku.

"Selain itu kami harus bisa pastikan industri bisa mendapatkan kecukupan bahan baku agar mereka bisa melanjutkan kembali operasinya," tambahnya.

Berikut daftar 19 sektor industri yang

mendapatkan relaksasi bea masuk impor bahan baku: 1. Industri bahan kimia dan barang dari bahan

kimia 2. Industri peralatan listrik 3. Industri kendaraan bermotor, trailer dan semi

trailer 4. Industri farmasi, produk obat kimia dan obat

tradisional 5. Industri logam dasar 6. Industri alat angkutan lainnya 7. Industri kertas dan barang dari kertas 8. Industri makanan 9. Industri komputer, barang elektronik dan optic 10. Industri mesin dan perlengkapan 11. Industri tekstil 12. Industri karet, barang dari karet dan plastic 13. Industri furniture 14. Industri percetakan dan reproduksi media

rekaman 15. Industri barang galian bukan logam 16. Industri barang logam bukan mesin dan

peralatannya 17. Industri bahan jadi 18. Industri minuman 19. Industri kulit, barang dari kulit serta alas kaki

Page 12: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 10

Edisi Maret 2020

Kemdag Siap Sederhanakan Regulasi Ekspor dan Impor

Kementerian Perdagangan (Kemdag) siap melakukan penyederhanaan regulasi dan prosedur ekspor dan impor dalam akselerasi peningkatan ekspor, sekaligus memperkuat pasar dalam negeri.

Komitmen tersebut ditegaskan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto guna menyikapi situasi ekonomi global yang sulit saat ini dan kondisi perdagangan Indonesia pada awal 2020, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2020 di Istana Negara, Rabu (4/3/2020)).

Mendag menjelaskan, isu defisit neraca perdagangan Indonesia masih terus menjadi sorotan di dalam negeri. Sementara itu di luar negeri, tantangan dari berbagai situasi terus bergulir, antara lain perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok yang belum usai, Brexit, serta penyebaran virus Covid-19 di dunia yang

dapat berdampak besar bagi perekonomian nasional dan internasional.

Untuk itu, Raker Kemdag Tahun 2020 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi, Rabu (4/3/2020), menitikberatkan penguatan koordinasi dan sinergi untuk relaksasi kebijakan dan prosedur ekspor dan impor untuk mendorong ekspor, meningkatkan investasi, dan menstabilkan kondisi perekonomian Indonesia.

“Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, Raker Kemdag tahun ini harus ditekankan pada bekerja lebih giat dan tidak normatif untuk melahirkan terobosan-terobosan yang sederhana untuk kelancaran aktivitas ekonomi makro, dorong ekspor, dan impor yang berorientasi untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dan ekspor. Raker ini juga difokuskan pada penyelesaian ekspor karena terganggunya

Page 13: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 11

Edisi Maret 2020

permintaan, suplai dan produksi,” ujar Mendag pada pembukaan Raker Kemdag.

Raker Kemdag Tahun 2020 diselenggarakan pada 4-5 Maret 2020 mengusung tema “Akselerasi Peningkatan Ekspor dan Penguatan Pasar Dalam Negeri Menuju Indonesia Maju”. Raker dihadiri 450 peserta yang terdiri pejabat eselon I, II, jajaran Kemdag, perwakilan perdagangan di luar negeri, kepala dinas provinsi yang membidangi perdagangan, serta asosiasi dan pelaku usaha.

Mendag melanjutkan, pada kondisi

perlambatan ekonomi dunia, jangan ada industri yang mengeluhkan kekurangan bahan baku, contohnya gula, untuk industri makanan dan minuman; serta bahan baku garam untuk industri farmasi. Selain fokus pada akselerasi peningkatan eskpor, impor juga harus dipercepat, khususnya impor bahan baku yang berorientasi pada industri dan ekspor.

Kebijakan rekomendasi yang panjang harus dihilangkan dan prosedur yang berbelit-belit dipangkas agar pasokan untuk produksi dapat terjaga.

“Kondisi perekonomian saat ini, khususnya karena dampak Covid-19 harus dipandang berbeda. Relaksasi impor, baik tarif maupun nontarif sedang dibutuhkan karena aspek permintaan, pasokan, dan produksi negara-negaradi dunia telah terganggu. Jangan sampai ada prosedur yang menghambat ekspor maupun impor,” tegas Mendag.

Mendag menegaskan, akan terus mencermati berbagai perkembangan dan tantangan perdagangan dunia agar dapat mengambil peluang yang menguntungkan Indonesia. Selain kebijakan importasi, relaksasi pada kebijakan ekspor juga terus didorong untuk memasok kebutuhan negara-negara yang sebelumnya disuplai dari Tiongkok.

Page 14: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 12

Edisi Maret 2020

Ini Ketentuan Insentif Pembebasan PPh Pasal 22 Impor Efek Virus Corona

Pemerintah membebaskan pemungutan

pajak penghasilan (PPh) Pasal 22 Impor yang dipungut oleh bank devisa atau Ditjen Bea dan Cukai (DJBC). Pembebasan ini menjadi salah satu dari empat insentif pajak untuk wajib pajak terdampak virus Corona (COVID-19).

Insentif ini diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan No.23/PMK.03/2020. Beleid yang diteken langsung oleh Sri Mulyani ini diundangkan pada 23 Maret 2020 dan mulai berlaku pada 1 April 2020. Simak artikel ‘Terbit, Ini Beleid Insentif Pajak Gaji Karyawan Ditanggung Pemerintah’.

PPh Pasal 22 Impor dibebaskan dari pemungutan kepada wajib pajak yang memiliki salah satu dari 102 kode klasifikasi lapangan usaha (KLU) yang tercantum dalam beleid ini dan/atau wajib pajak yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE. Simak Kamus Pajak ‘Apa Itu WP KITE?’.

“KLU … adalah sesuai KLU yang tercantum dan telah dilaporkan wajib pajak dalam Surat Pemberitahuan Tahunan PPh tahun pajak 2018,” demikian penggalan bunyi pasal 6 ayat (4) PMK tersebut.

Pembebasan dari pemungutan PPh diberikan melalui Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. Permohonan SKB diajukan oleh wajib pajak secara tertulis kepada Kepala KPP tempat Wajib Pajak Pusat terdaftar. Permohonan menggunakan formulir yang ada di lampiran PMK ini.

Bagi wajib pajak yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE, pengajuan SKB dilampiri dengan Keputusan Menteri Keuangan mengenai penetapan sebagai perusahaan yang mendapat fasilitas KITE.

Kepala KPP dalam jangka waktu paling lama 3 hari kerja sejak permohonan diterima, menerbitkan SKB Pemungutan PPh Pasal 22 Impor apabila wajib pajak memenuhi kriteria KLU dan/atau perusahaan KITE. Kepala KPP menerbitkan Surat Penolakan apabila wajib pajak tidak memenuhi kriteria.

“Jangka waktu pembebasan dari pemungutan PPh … berlaku sejak tanggal Surat Keterangan Bebas diterbitkan sampai dengan tanggal 30 September 2020,” demikian bunyi penggalan pasal 6 ayat (9).

Wajib pajak yang telah mendapatkan pembebasan PPh Pasal 22 Impor harus menyampaikan laporan realisasi pembebasan PPh Pasal 22 Impor setiap 3 bulan kepada Kepala KPP dengan menggunakan formulir seperti yang tercantum dalam lampiran beleid ini.

Laporan realisasi pembebasan PPh Pasal 22 Impor disampaikan paling lambat 20 Juli 2020 (untuk masa pajak April 2020 – Juni 2020) dan20 Oktober 2020 (untuk masa pajak Juli 2020—September 2020).

Page 15: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 13

Edisi Maret 2020

BKPM: Izin Impor Alat Kesehatan Naik Akibat Corona

Jakarta - Izin edar dan impor alat kesehatan

di Kementerian Kesehatan melonjak akibat adanya virus corona atau Covid-19. Sebelumnya adanya virus corona, izin edar dan impor dari Kemenkes yang masuk ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melonjak ke posisi nomor dua, di bawah perdagangan.

“Dulu kesehatan hanya nomor lima dan enam,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers online di Jakarta, Senin, 23 Maret 2020. Menurut Bahlil, situasi ini terjadi karena BKPM dan Kemenkes berkomitmen untuk mempermudah izin edar dan impor terkait dengan penanganan virus corona ini.

Saat ini, penyebaran virus corona di Indonesia terus meluas. Sampai kemarin, Minggu, 22 Maret 2020, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 514. Lalu, 48 orang meninggal dan 29 orang sembuh.

Lebih rinci, daftar izin edar dan impor yang meningkat di Indonesia ini yaitu: pertama dan yang tertinggi adalah izin edar alat kesehatan 1482 izin. Lalu, sertifikat distribusi penyalur alat kesehatan 1255 izin, sertifikat cara distribusi alat kesehatan yang baik 935 izin, sertifikat produksi industri alat kesehatan 877 izin, dan terakhir sertifikat perdagangan besar dan farmasi.

Bahlil juga mengatakan, kemarin dia juga telah berkomunikasi secara langsung melalui sambungan telepon dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Purwanto. Mereka berkomitmen agar izin edar dan impor alat kesehatan yang berkaitan dengan penanganan corona bisa dilakukan dalam waktu satu hari saja.

Menurut Bahlil, perintah itu telah disampaikan pada bawahannya di BKPM. “Begitu ada pengusaha urus izinnya, kalau bisa hari itu, hari itu saja,” kata dia. Bahkan, Bahlil juga bersedia membantu pengurusan izin usaha di sektor kesehatan, sekalipun tidak menjadi kewenangan izinnya bukan berada di BKPM.

Kini Online, Layanan

Pengajuan

Rekomendasi BNBP

Untuk Barang Impor

Penanggulangan Covid-

19 melalui Sistem INSW

Dalam rangka Gugus Tugas Percepatan

Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia, kini pengajuan rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terdiri dari pengecualian ketentuan tata niaga impor dan pemberian fasilitas fiskal dapat dilakukan secara online melalui sistem Indonesia National Single Window (INSW) yang merupakan sinergi antara Lembaga Nasional Single Window (LNSW), BNPB, Bea Cukai, Kementerian Kesehatan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Page 16: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 14

Edisi Maret 2020

Pemohon yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Layanan Umum (BLU), yayasan dan lembaga non profit, serta perseorangan atau pihak swasta yang bersifat non komersial dapat mengajukan permohonan pengajuan rekomendasi BNPB secara online mulai tanggal 30 Maret 2020. Lingkup komoditi yang akan mendapatkan rekomendasi dari BNPB yaitu hand sanitizer, bahan baku hand sanitizer dan produk mengandung desinfektan, test kit dan reagent laboratorium, virus transfer media, obat dan vitamin, peralatan medis, serta alat pelindung diri.

Untuk dapat mengajukan permohonan secara online, pemohon cukup mengakses laman resmi INSW di http://insw.go.id lalu klik menu Aplikasi INSW dan pilih submenu Perizinan Tanggap Darurat. Pemohon dapat memilih menu Pengajuan Rekomendasi BNPB. Setelah itu, pemohon dapat mengisi formulir serta mengunggah dokumen persyaratan sesuai dengan jenis pemohon. Setelah permohonan diajukan, BNPB akan menentukan pengajuan rekomendasi

yang perlu dianalisis oleh Kementerian Kesehatan dan/atau BPOM dan yang dapat langsung ditangani oleh BNPB.

Selain itu, BNPB dapat menerbitkan rekomendasi apabila proses analisis oleh Kementerian Kesehatan dan/atau BPOM melebihi batas waktu satu jam. Pemohon juga dapat memantau status pengajuan rekomendasi melalui fitur Tracking Pengajuan Rekomendasi BNPB di laman resmi INSW. Setelah proses analisis selesai, sistem akan menerbitkan persetujuan atau penolakan pengajuan rekomendasi.

Pengajuan rekomendasi bagi pemohon perseorangan atau swasta dalam rangka kegiatan komersial tetap melalui Kementerian Kesehatan dan/atau BPOM. Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi BNPB di nomor 021-51010112 / 51010117 atau Contact Center Bea Cukai 1500225 atau melalui live web chat di Linktr.ee/bravobeacukai atau nomor kontak 081318717002 / 087776666940.

Page 17: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 15

Edisi Maret 2020

Impor Terdampak Corona, Bagaimana Perekonomian Jawa Tengah?

SEMARANG — Pengaruh penyebaran virus

corona atau covid - 19 mulai berdampak pada aktivitas perdagangan Jawa Tengah seiring pengetatan impor barang dari China.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) menunjukkan impor nonmigas Jateng dari 14 negara pada pada Januari 2020 (year-on-year) mengalami kontraksi sebesar 0,79 persen. Khusus China, impor selama Januari year-on-year tumbuh tipis di angka 0,89 persen.

Menariknya, jika dilihat dari aspek komoditas, sejumlah komoditas impor unggulan yang menopang industri di Jateng juga turut menurun. Mesin-mesin atau pesawat mekanik terkontraksi 17,96 persen. Bahan baku tekstil seperti kapas dan serat stafel buatan juga tercatat mengalami kontraksi masing-masing 19,41 persen dan 29,27 persen.

Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono mengungkapkan berharap bahwa impor bahan baku penolong diharapkan bisa bisa masuk. Apalagi bahan baku penolong sangat diperlukan untuk kebutuhan industri.

"Ada bahan baku di sini, subtitusi impor dibutuhkan walaupun bahan bakunya lebih mahal," ungkap Sentot, Senin (2/3/2020).

Sentot menambahkan bahwa ketergantungan Jateng dengan China cukup besar. Kontribusi China ke total impor nonmigas Jateng selama Januari 2020 mencapai 52,97 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain seperti lain seperti Jepang atau Amerika Serikat.

Impor Jateng dari China, kata Sentot beragam, mulai dari barang-barang elektronik, bahan baku tekstil, hingga komoditas konsumsi seperti bawang putih. Kelangkaan dan kenaikan harga bawang putih juga telah berimbas ke inflasi Jateng pada Februari 2020 yang secara year-on-year mencapai 3,55 persen.

"Kalau China mengalami penurunan, itu efeknya ke global. Termasuk ke Jawa Tengah," ungkapnya.

Sentot sendiri tak mau berspekulasi apakah fenomena covid-19, yang di Indonesia telah menyerang dua warga di Depok Jawa Barat, bakal berpengaruh ke perekonomian Jateng dalam jangka panjang atau tidak.

Sementara itu sampai pertengahan Februari 2020, aktivitas perdagangan antara Jawa Tengah (Jateng) dengan China pasca libur Imlek dan menjangkitnya virus corona atau covid - 19 belum sepenuhnya pulih.

Berdasarkan Data Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Tanjung Emas per 15 Februari 2020, aktivitas impor dari China tercatat turun dibandingkan Februari 2019. Penurunan aktivitas importasi ini dapat dilihat dari penyampaian pemberitahuan impor barang (PIB) yang semula 3.910 menjadi hanya 1.908. Jumlah ini juga tercatat lebih rendah dibandingkan Januari 2020 yang mencapai 4.874.

Terhadap penetapan atas penelitian SKA Form E yang telah dilakukan sejak tanggal 30 Januari 2020 sampai dengan tanggal diterbitkannya Surat Edaran Direktur Jenderal Bea Cukai nomor SE-02/BC/2020 dapat diajukan Keberatan dan Banding sebagaimana dimaksud dalam PMK Nomor 51/PMK.04/2017 tentang Keberatan di Bidang Kepabeanan dan Cukai, dan/atau pembetulan surat penetapan tagihan atas kekurangan pembayaran bea masuk sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 143/PMK.04/2017 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pembetulan Surat Penetapan Tagihan atas Kekurangan Pembayaran Bea Masuk dan/atau Sanksi Administrasi Berupa Denda yang Disebabkan oleh Kesalahan Tulis, Kesalahan Hitung, Kekeliruan, Kekhilafan, dan/atau Bukan karena Kesalahan Orang.

Page 18: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 16

Edisi Maret 2020

Page 19: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 17

Edisi Maret 2020

Page 20: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 18

Edisi Maret 2020

KEGIATAN BPD GINSI JATENG PERIODE

MARET 2020 1. SOSIALISASI PENERBITAN NOTA PELABUHANAN (IMPORTIR/EKSPORTIR) DI TPKS

Sosialisasi ini diadakan oleh TPKS

(Terminal Petikemas Semarang) pada hari

Selasa, 3 Maret 2020 di Terminal Penumpang

VIP Pelabuhan Tanjung Emas.

Sosialisasi ini memberikan pemahaman

bagi para pelaku usaha terkait dengan Nota

Pelabuhanan serta Sistem Pembayaran di TPKS.

2. SHARING SESSION DENGAN KPP II SEMARANG

Sharing Session ini diadakan oleh KPP

(Komite Pengawas Perpajakan) II Semarang

pada hari Selasa, 3 Maret 2020 pukul 15.45 WIB.

Sharing Session ini bermaksud untuk

mengetahui penguna jasa/stakeholder di bidang

kepabeanan dan pajak. Dalam pertemuan ini

para Anggota GINSI Jateng juga hadir dan

memberikan masukan kepada KPP II Semarang.

3. RAPAT II PERSIAPAN PENGUKUHAN PENGURUS BPD GINSI JATENG 2019-2024

Rapat ini diadakan pada hari Rabu, 4 Maret 2020

di Old Kettle Semarang. Rapat ini membahas

mengenai susunan acara Pengukuhan, Tempat

dan Waktu serta Tamu Undangan yang akan

diundang pada acara tersebut.

Page 21: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 19

Edisi Maret 2020

4. EVALUASI KEBIJAKAN DAN PENGAWASAN IMPOR TPT SEBAGAI BAHAN BAKU UNTUK MENDORONG EKSPOR DI JAWA TENGAH

Acara ini diadakan oleh Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Jawa Tengah pada hari Rabu,

11 Maret 2020 di Aula Lt.5 Disperindag-Jateng.

Dalam kesempatan ini Bp. Andreas, BW, SE, MA

selaku Wakil Ketua II Ginsi Jawa Tengah menjadi

Moderator di acara tersebut.

Tujuan kegiatan ini adalah masih

banyaknya pelaku usaha (importir) di Jawa

Tengah yang belum paham kebijakan impor

yang setiap saat berubah, selain itu juga untuk

menyampaikan informasi terkini tentang

regulasi impor barang tekstil guna memenuhi

bahan baku untuk keperluan ekspor Jawa

Tengah, termasuk menyampaikan strategi dan

upaya peningkatan komoditas industri

pengolahan dan memanfaatkan besarnya

peluang kebiutihan impor para pembeli pasar

dunia.

5. PENGUKUHAN PENGURUS BPD GINSI JAWA TENGAH MASA BHAKTI 2019-2024 SEMARANG, Telah diselenggarakan acara

Pengukuhan Pengurus BPD GINSI Jawa Tengah

Masa Bhakti 2019-2024 yang dikukahkan oleh

Ketua Umum BPP Pusat yaitu Bapak H. Capt.

Subandi di Gedung Wisma Perdamaian-

Semarang.

Acara ini dihadiri oleh Tamu Undangan

diantaranya: Danlalal Semarang, Kepala KSOP

Kelas I Tanjung Emas, GM. TPKS, Kakanwil DJBC

Jateng&DIY, Kepala Imigrasi Kelas I Semarang,

para stakeholder, para Ketua Asosiasi, serta Para

Anggota GINSI Jawa Tengah.

Hadir juga Bp. Heru Setiadhi, SH, MSi selaku

Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah,

beliau menyampaikan bahwa GINSI boleh

memperjuangkan kepentingan importir, namun

tidak mengkesampingkan kepentingan nasional.

Dilanjutkannya, Pemprov Jawa tengah

merancang sejumlah kebijakan untuk mengatasi

ketergantungan akan produk impor.

.

6. PERTEMUAN BPD GINSI JAWA TENGAH DENGAN GUBERNUR JAWA TENGAH

S E M A R A N G, Jumat, 13 Maret 2020, BPD

GINSI Jawa Tengah melakukan pertemuan

dengan Gubernur Jawa Tengah di Rumah Dinas

Gubernur (Puri Gedeh) Semarang.

Dalam Pertemuan ini, Bp. Budiatmoko

selaku Ketua BPD GINSI Jawa Tengah dan

pengurus lainnya berkesempatan untuk

membicarakan tentang kepengurusan terbaru

BPD GINSI Jawa Tengah Masa Bhakti 2019-2024.

Serta membicarakan mengenai dampak virus

CoVid-19 dalam kegiatan importasi khususnya

di Jawa Tengah.

Page 22: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 20

Edisi Maret 2020

7. RAPAT DAMPAK VIRUS CORONA (COVID19) DI JAWA TENGAH

Rapat ini diselenggarakan di Lt. 7 Kantor

Gubernur Provinsi Jawa Tengah (Senin, 16 Maret

2020). Dalam rapat ini membahas tentang

“Upaya identifikasi permasalahan dan

tindaklanjut dampak Covid Sektor Ekonomi dan

Pembangunan di Jawa Tengah”.

Dalam Rapat ini BPD GINSI Jawa Tengah

memberikan saran bahwa: Disperindag Jateng

harus menyediakan alat kesehatan yang banyak

untuk para pelaku usaha/ masyarakat, dan GINSI

Jateng meminta untuk segera dibuarkan Surat

dari Gubernur kepada BeaCukai, Balai Karantina,

KSOP, Pelindo tentang permudahkan dan

mempercepat proses clearance dokumen, serta

GINSI untuk dapat dilibatkan dalam kegiatan

perdagangan luar Negeri.

8. GINSI JATENG BAGIKAN ALAT SEMPROT DISINFEKTAN

GINSI Jateng memberikan bantuan alat

penyemprot disinfektan kepada sejumlah

industri padat karya di kawasan industri di Kota

Semarang yang dinilai membutuhkan, Jumat

(20/3/2020).

Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk

aksi sosial untuk mengantisipasi penyebaran

virus corona atau covid-19. “Kami memberikan

bantuan alat penyemprot disinfektan, karena

penyebaran virus corona sangat

mengkhawatirkan sehingga perlu kepedulian

kita bersama,” kata Ketua GINSI Jateng H.

Budiatmoko didampingi Wakil Ketua, Andreas

BW, Tri S dan Sekum Yudi Panca. Selain

memberikan bantuan, GINSI Jateng juga

mengunjungi beberapa anggotanya untuk

melihat secara langsung permasalahan yang

timbul akibat penyebaran virus corona.

Page 23: Buletin GINSI Jatengginsijateng.com/wp-content/uploads/2020/04/BULETIN-GINSI-922-M… · Sekretariat : Jl. Abdul Rahman Saleh No. 226 H Semarang Telp/Fax : 024 – 76432943 // 024

Buletin GINSI Jateng 21

Edisi Maret 2020