Buletin EDISI 1 2014 New

50
E D I S I I - 2 0 1 4

description

BULETIN STKW SBY EDISI 1 2014

Transcript of Buletin EDISI 1 2014 New

Page 1: Buletin EDISI 1 2014 New

E D I S I I - 2 0 1 4

Page 2: Buletin EDISI 1 2014 New

Hiruk pikuk kita laluiSusah, senang, sedih bersamatiga tahun setengah perjalanan tapi telah hilang sia-sia

Kau menilai biasa sajaTanpa Kau sadari keadaan itu Kukira aku berarti untukmu Tapi aku salah menilaimu

Kawan, mungkin kau lupakankuMungkin kau tak hiraukanku,Karena tak butuhkanku lagiNamun persahabatan ini takkan terlupa bagiku

Awal mengenal seseorang mungkin biasasetelah jalani hari-hari akan semakin akrabjika menjadi kebiasaan bisa menjadi eratdan jika dipisahkan akan beratSahabat,Kau bukanlah sedarahKau bukan saudara se-Bapak dan se-IbuSahabat begitu berarti bagikutapi kenapa persahabatan itu berartiHari-hari telah terlewatiSeiring sinar mentari yang berpijarkesetiaan sahabat tak seperti mentari ituindahnya mentari tak seindah persahabatan

Sandra Wahyu

Kawan

Sahabat

Sandra Wahyu

Novy

Rosa

ndy

Page 3: Buletin EDISI 1 2014 New
Page 4: Buletin EDISI 1 2014 New

I S I B U L E T I N

I N S T I T U S I

J U R U S A N S E N I T A R I

J U R U S A N S E N I K A R A W I T A N

J U R U S A N S E N I R U PA

J U R U S A N S E N I T E AT E R

B E M & S E M PA L

A L U M N I

S E R B A - S E R B I

A G E N D A S E N I

S E K O L A H T I N G G I K E S E N I A N W I L W A T I K T A S U R A B AYA

J U R U S A N T A R I , K A R A W I T A N , S E N I R U P A D A N T E A T E R

J l . K l a m p i s A n o m I I , W i s m a M u k t i S u k o l i l o - S u r a b a y a

Te l p / f a x : 0 3 1 - 5 9 4 9 9 4 5 e m a i l : s t k w _ s b y @ y m a i l . c o m

W e b s i t e : w w w. s t k w - s b y. c o m

26 – 27 September 2014

Festival Kesenian Indonesia ( FKI ) ke 8

13 September 2014

Resital Tari STKW Surabaya

2-5 September 2014

Ujian Akhir Seni Rupa STKW Surabaya

Page 5: Buletin EDISI 1 2014 New

1

I N S T I T U S I

Page 6: Buletin EDISI 1 2014 New

Kita memang pantas bersyukur pada Tuhan yang Maha Kuasa karena pada awal STKW Surabaya

didirikan telah berperan penting dalam menumbuhkan seni budaya di Jawa Timur, para alumninya begitu

mewarnai diberbagai sektor gerakan kesenian baik melalui sanggar, kreator bahkan sampai pegang

kendali sebagai pejabat kesenian dan kebudayaan di institusi pemerintah di berbagai kabupaten kota dan

di pemerintahan provinsi Jawa Timur. dari Tahun ke tahun memang terjadi pasang surut dalam

menghidupkan peran STKW Surabaya sebagai Perguruan Tinggi Seni di Indonesia, dari awal pendirian

yang gegap gempita tiba - tiba semakin tidak terdengar gaungnya bahkan semakin diragukan oleh

berbagai pihak. Disinilah baru disadari bahwa memimpin sebuah institusi tidaklah segampang membalik

tangan, diperlukan adanya keikhlasan semua pihak untuk tidak cuek bebek, maka semakin dapat dilihat

dan dibuktikan betapa gigihnya pak Jarianto yang tidak pernah kapok untuk bersusah payah dalam

mengendalikan perguruan tinggi seni.

Perlahan tapi pasti pak Jar yang tetap istiqomah dalam mempertahankan STKW Surabaya

akhirnya menuai hasil yang gemilang, jerih payahnya telah terbayar ketika beliau mampu meyakinkan pak

Gubernur provinsi Jawa timur pakde Karwo bahwa pembangunan kebudayaan sangat penting dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui Peraturan Gubernur no 90 tahun 2011, maka sejak januari

2012 lahirlah Unit Pelaksana teknis ( UPT ) Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, dengan

demikian setidaknya upaya untuk mencarikan kepastian gaji para Dosen dan Karyawan telah teratasi.

Pak Jarianto yang juga sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jawa Timur

juga sering kali mengingatkan kepada seluruh jajarannyadengan kalimat “ Pimpinan itu adalah seseorang

yang mampu memimpin dalam keadaan suka maupun duka, dalam keadaan yang carut marut sampai

stabil, kalau pemimpin itu memimpin di institusi yang sudah mapan maka siapapun bisa, maka jangan

pernah mengeluh” itulah kata bijak yang perlu di teladani oleh seluruh civitas akademi, Pak Jar dengan

nama lengkap Dr. H. Jarianto, M.Si sebagai ketua STKW surabaya tidak pernah mengeluh, ia selalu

mencari celah dengan penuh istiqomah, dan tidak pernah gembar - gembor kepada siapapun ketika apa

yang diinginkan tercapai juga.

Kini STKW Surabaya terus di dorong untuk menjadi semakin tumbuh berkembang, oleh karena itu

langkah yang diperlukan adalah membenahi berbagai regulasi layanan mahasiswa dari mulai sistem

akademik, prosedur layanan administrasi maupun pendampingan mahasiswa, saat ini para pembantu

Ketua beserta pejabat struktural tidak hentinya membahas berbagai persoalan yang sebelumnya tidak

pernah tersentuh guna menunjang berbagai hal yang terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pola

pemikiran civitas academik terus dipacu untuk tidak berhenti puas dengan apa yang sudah di perbuat,

sepertibertambahnya kwantitas jumlah mahasiswa baru sebagai representasi dari kepercayaan

masyarakat terhadap STKW Surabaya harus diikuti dengan kwalitas layanan akademisnya.

Tentu hal yang sudah diupayakan sedemikian lebih baik ini tidak sertamerta semua civitas

akademik merasa bersyukur, ada yang masih menginginkan yang lebih dan lebih, itu hal biasa seperti

dalam buku Dahlan Iskan from Zoro to hero di sebutkan bahwa “dalam sebuah institusi itu mesti ada 10

persen orang yang mempunyai dedikasi dan loyal dan ada 10 persen yang kerjanya gembosi, banyak

omong gak kerja dan sebangsanya, maka seorang pemimpin harus mendorong 80 persen person yang

ada untuk menjadi dream team dengan slogan kerja, kerja dan kerja”, itulah semangat yang terus

dipertahankan untuk memperjuangkan visi misi lembaga.

2

I N S T I T U S I

Page 7: Buletin EDISI 1 2014 New

Kalau kita pandai bersyukur maka Alloh

Subhanahuwataala akan memberikan nikmat yang lebih,

maka mudah-mudahan seluruh civitas academika STKW

Surabaya bisa menjadi orang yang pandai bersyukur, karena

perjuangan masihlah sangat panjang, berbagai regulasi

dipersiapkan sebagai penunjang akreditasi yang menjadi

beban Perguruan Tinggi Saat ini dan itu hanya bisa

dikerjakan oleh seluruh pejabat struktural yang sudah

ditunjuk oleh Bapak ketua dalam melaksanakan tugasnya,

dan regulasi ini masih dalam proses yang tidak semuanya

mau memahami walau terus d iusahakan dan

diupayakan.Pak Ketua Dr. H . Jarianto, M.Si baru saja

bernafas lega karena sudah bisa menggaji para Dosen dan

Karyawan serta memfasilitasi beberapa kegiatan yang

terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, kini harus

menandatangani pakta integritas dengan Civitas Akademika

untuk mengupayakan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta

Surabaya menjadi berstatus Perguruan Tinggi Negeri.

Dalam sambutan syukuran atas nikmat yang

diberikan oleh Alloh SWT kepada STKW Surabaya, jumat

malam 4 april 2014 di pendopo STKW pak ketua

menyampaikan pentingnya bersyukur, tahun 2012 STKW

Surabaya berhasil menggelar kembali sendratari kolosal di

Taman Candrawilwatikta yang disaksikan seniman seluruh

p rov ins i se Indones ia , t ahun 2013 be rhas i l

menyelenggarakan Festival Majapahit Internasional, dan

tahun 2014 berhasil menampilkan sendrataari kolosal yang

di saksikan Presiden Republik Indonesia Bapak Dr. H. Susilo

Bambang Yudhoyono, jika kita semua mau bersyukur

insyaallah Tuhan akan memberikan jalan keluar dengan

kenikmatan yang diharapkan termasuk status negeri,

semoga seluruh civitas academik diberi kemampuan

menggerakkan dirinya untuk kepentingan institusi, termasuk

menyiapkan akreditasi Institusi, kini mahasiswa

menggantungkan masa depannya melalui kawah

condrodimuka STKW Surabaya yang kita cintai bersama......

WORKSHOPWAYANG PUPPET

DI WISMA JERMAN

doc. STKW Sby

Wisma Jerman Mengundang yang salah satunyaadalah Mahasiswa STKW untuk mengenal gerak

dinamis dan wayang puppet yang kemudiandipertontonkan dalam peringatan Ulang tahun

Wisma Jerman. Congratulation....

I N S T I T U S I

3

Page 8: Buletin EDISI 1 2014 New

STKWS &PERKEMBANGANNYA

I N S T I T U S I

Jauh sebelum STKWS didirikan, nama ”wilwatikta” lebih awal pada tahun 1961 telah digagas oleh beberapa

organisasi kesenian antara lain AMSTKCS, LKR, AMS, PERBUSA, RSO, PMS, BR, TKS, Cita-cita itu terus berkembang

tahun 1964 -1965 dengan di ketuai Bpk M. Said telah mewujudkan Teater Terbuka bernama TAMAN TJANDRA

WILWATIKTA yang berlokasi di Pandaan-Pasuruan Jawa Timur yang bertujuan mewadahi kegiatan PUSLATNI

WILWATIKTA yang diketuai R. Soebiono Danoesastro. Disamping itu para tokoh Wilwatikta juga terlibat dalam

mendirikan Sekolah kesenian bernama Konservatori karawitan di Surabaya dan pada tahun 1973 -1974 berstatus

negeri yang kemudian namanya berubah menjadi SMKI lalu SMKN 9 dan terakhir SMKN 12.

Pusat Latihan kesenian ( Puslatni ) Wilwatikta yang bermarkas di jl Sumatra itu kemudian pada tahun 1974

bersama BAPARDA jawa timur ( Sekarang Disbudpar Prov Jatim ) mulai dikenal di dunia internasional dengan

muhibah seni ke TAHITI dan NEW CALADONIA. Pemikiran terus berkembang maka pada akhir Tahun 1979 Para

seniman “WILWATIKTA” berinisiatif untuk mencari cara terbaik membuat suatu wadah yang lebih berbobot dan

bersifat ilmiah, khususnya guna pembinaan dan pengembangan kesenian gaya Jawa Timur untuk masa mendatang.

Inisiatif yang baik itu kemudian tanggal 18 april tahun 1980, diwujudkan dengan didirikan Sekolah Tinggi

Kesenian Wilwatikta Surabaya (STKWS) yang didukung oleh dua Yayasan yaitu Yayasan Pusat Latihan kesenian

“WILWATIKTA” Surabaya di beri nama Badan Pembina Perguruan Tinggi “WILWATIKTA” Surabaya dan Yayasan

Taman Candra “WILWATIKTA” Pandaan- Pasuruan. Maka tanggal 6 mei 1980 secara STKWS resmi berdiri melaui SK.

Badan Pembina nomor 01/BP/1980 Tentang Berdirinya Sekolah Tinggi Kesenian “Wilwatikta” Surabaya disusul

pada 21 juni 1980 mulai menerima Mahasiswa Baru Program S-1 Jurusan Seni Tari dan Seni Karawitan.

Dari sejak awal STKWS berdiri, para pendiri sudah berkeinginan

agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut terlibat, dan tahun 2011 saat

ketua STKWS DR. H. Jarianto, M.Si mengusulkan ke Pemerintah Provinsi

Jawa Timur dan direspon oleh Gubernur Jawa Timur DR.H.Sukarwo

melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 90 tahun 2011 perihal

Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya resmi menjadi salah satu

UPT. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur.

4

Page 9: Buletin EDISI 1 2014 New

Pendirian ini juga dikuatkan surat nomor 65/I/1981 dari KOPERTIS Wilayah VII tanggal 23 April 1981 tentang

ijin operasional Sekolah Tinggi Kesenian “Wilwatikta “ Surabaya, dan pada 24 Oktober 1981 MENDIKBUD

memberikan pengakuan STK “Wilwatikta” Surabaya dengan SK nomor 0313/0/1981. Yaitu sebagai Perguruan Tinggi

Kesenian berdomisili di Surabaya khususnya Jawa Timur pada umumnya. Untuk pengembangan program studi,

Tahun 1984 Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya membuka Jurusan Seni Rupa dengan program awal D.1,

D.2, D.3. sebagai respon awal permintaan masyarakat Jawa Timur khususnya para pelaku seni di daerah yang

membutuhkan tempat pendidikan seni rupa. Selanjutnya Tahun 2002 dibuka program S.1 Seni Rupa berdasarkan Ijin

Penyelenggaraan Dirjen Dikti Nomor 625/D/T/2002, tanggal 3 April 2002.

Dari sejak awal STKWS berdiri, para pendiri sudah berkeinginan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut

terlibat, dan tahun 2011 saat ketua STKWS DR. H. Jarianto, M.Si mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan

direspon oleh Gubernur Jawa Timur DR.H.Sukarwo melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 90 tahun 2011

perihal Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya resmi menjadi salah satu UPT. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Propinsi Jawa Timur.

Januari 2012 UPT STKWS memulai operasional, didirikan atas dasar pemikiran untuk mempercepat pengembangan

seni budaya Jawa Timur melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan tetap memperhatikan

dinamika dan pengembangan seni budaya universal. Tahun 20113 STKWS menambah satu jurusan lagi yaitu jurusan

teater melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor. 552/E/O/2013 tanggal 8 November

2013 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Seni Teater program sarjana ( S-1 ).

I N S T I T U S I

5

Page 10: Buletin EDISI 1 2014 New

STKW Surabaya telah dipimpin oleh Bapak DR. H. Jarianto, M.Si selama 3 periode. Sangat menarik

adanya beberapa tuntutan untuk beliau sebagai Ketua STKW Surabaya periode 2014-2018. Disimpulkan poin

pertama adalah STKW di Negerikan, kedua untuk perkembangan STKW dimulai dari SDM, struktur lembaga

dan lain sebagainya.Bagaimana Bapak Jarianto dalam menyikapi hal ini? “Beliau justru sangat antusias karena

STKW berani bermimpi!” Jelas Bu Lilis menirukan antusiasme Bapak Jarianto.Ya, beliau tidak gentar walau di

hari pelantikan disambut dengan corat-coret mahasiswa menuntut, STKW di negerikan.“Saya tidak ngerti

kalau ada tulisan … tak pikir seneng, teko ngarep senep. Tapi gakpapa, justru itulah mahasiswa, ikut

bertanggung jawab dalam kelembagaan ini” ucap Bapak Jarianto saat pidato dalam acara Pelantikan Ketua

STKW Surabaya, 14 Februari 2014.

Hebat betul cara beliau menanggapi setiap hal dengan positif. Tidak heran mengapa Bapak Jarianto

dipercaya untuk kembali menjadi Ketua STKW Surabaya. Tapi beliau nyaris tidak bisa menjadi kandidat calon

ketua lho. Mengingat masa bhakti beliau sudah mengabdi dan bertugas selama 3 periode ini, maka tim panitia

pemilihan mengadakan konsultasi dengan pihak kopertis, dengan kebijakan mengingat, menimbang dan

seterusnya akhirnya pihak kopertis VII Jawa Timur mengijinkan Bapak Jarianto dicalonkan kembali sebagai

Ketua STKW Surabaya pada periode 2014-2018.Karena berdasarkanhasil pemilihan, dari 5 kandidat yang

terjaring 69% dimenangkan olehBapak Dr. H. Jarianto, M.Si dengan segala potensi akademik dan non

akademik yang beliau miliki, jelas potensi sungguh luar biasa untuk memimpin STKW.

Panitia Pemilihan Ketua STKW Surabaya terdiri dari Ketua Luwar, M.Sn, Sekretaris Lilis Lestari,

S.Sn., M.Pd, Anggota: Suyadi, M.Sn, Sabar, M.Sn dan Suripno, M.Sn. telah bekerja keras untuk menjaring

dan mengadakan pemilihan sesuai dengan prosedur yang ada di Lembaga STKW Surabaya. Sejak 3 tahun

sebelumnya embrio pemikiran bahwa yayasan wilwatikta ingin diserahkan kepada pemerintah daerah untuk

lebih bisa mengadakan pembenahan dan penyempurnaan baik secara strategi intuisi dan peningkatan program

pembelajaran, dalam hal ini diserahkan Gubernur Jawa Timur. Bu lilis memberikan sekilas perjuangannya

“Saya dan tim bekerja keras untuk memenuhi persyaratan dan menyusun anggaran persiapan mulai dari gaji

pegawai sampai operasional pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sungguh perjuangan panjang pada

waktu itu saya masih bertugas di kepala BAU (Biro Administrasi Umum) periode 2010-2014. Alhamdulillah

semua unit terkait dapat bekerja keras untuk mempersiapkan proses alih kelola, pada tahun 2011, berhasil

secara resmi diserahkannya STKW Surabaya ke pengelolaan pemerintah Propinsi Jawa Timur.”

Wah, ternyata tidak mudah dari proses pemilihan hingga kini usaha untuk STKW Surabaya

dinegerikan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti jumlah Doktor harus ada sekian, kemudian

tanah harus ada 15 hektar! Tim Penegerian STKW Surabaya bekerja keras mengerjakan tugasnya. Berusaha

untuk mencapai cita-cita STKW Surabaya, kita sebagai masyarakat STKW Surabaya harus turut membantu

dalam prosesnya yaitu dengan menjadi mahasiswa yang aktif, mengembangkan potensi kreatif dan inovatif

secara akademisi, keilmuan sosial dan budaya sehingga masyarakat kampus menjadi cerdas dan berkompeten.

Arda Fathimah Fania Ena | Seni Tari | 2014

I N S T I T U S I

6

Page 11: Buletin EDISI 1 2014 New

Di negara maju, seni menjadi pilar utama dalam segala urusan kehidupan, dalam konsep bernegara seni budaya adalah

pilar utama yang diandalkan dalam persaingan global, memberikan ciri khas atau karakter bangsa, kenyataan saat ini

dunia seni budaya masih menjadi belantara dan siapapun orang nya baik yang punya bakat maupun yang tidak

berbakat, sangat mungkin meniti masa depan melalui kesenian. Disampaikanoleh Dirjen Kebudayaan Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr. Kacung Marijan bahwa Kebudayaan dalam ranah berneraga itu sangat penting

sekali karena kebudayaan yang kuat dalam suatu negara akan mencereminkan kekuatan bangsa, akan tetapi sehebat

apapun ekonomi suatu negara kalau masyarakatnya tidak berbudaya maka sangat rentan akan kehancurannya.

Ingin jadi Sarjana Seni............ Pilih Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, karena di Jawa Timur ya hanya STKW Surabaya yang buka jurusan

Seni Tari,SeniKarawitan , Seni RupaMurni dan Seni Teater, gak ada yang lain, kalau ada perguruan tinggi mempunyai Jurusan Kesenian tapi lulusannya bukan

Sarjana Seni.......

STKW Surabayaperlu adanya upaya untuk diperkenalkan

secara terus menerus, kata pepatah tak kenal maka tak

sayang, oleh sebab itu sosialisasi STKW Surabaya melalui guru

SMA/SMK se jawa timur sangat diperlukan, sejak tahun

pertama adanya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sekolah Tinggi

Kesenian Wilwatikta Surabaya diharapkan mampu berperan

untuk meyakinkan masyarakat bahwa meniti karier melalui

bidang seni budaya juga mempunyai masa depan yang sama

dengan bidang lainnya bahkan lahannya lebih longgar di

ranah seni budaya dari pada bidang lainnya, bahkan masih

banyak masyarakat yang kurang tertarik dan masih melihat

dengan sebelah mata, sehingga peluang untuk mencari

nafkah dibidang seni budaya sungguh masih sangat longgar.

Hasil yang dicapai dalam sosialisasi ini adalah adanya

kepercayaan masyarakat khususnya di Jawa Timur terhadap

STKW Surabaya, hal ini terbukti dengan jumlah mahasiswa

yang semakin meningkat dan lulusan murni dari SMA/SMK.

Keberadaan STKW saat ini juga tidak perlu diragukan lagi,

lulusan STKW Surabaya mempunyai kemampuan baik secara

keilmuan maupun ketrampilan, mampu beradaptasi di

lingkungan pemerintahan, siap sebagai pendidik yang handal

dan kreatifitasnya akan menjadi bagian penting dalam

menumbuh kembangkan seni budaya yang tumbuh subur di

Jawa Timur ini.

D I U N D A N G S M A / S M K S E J A T I M

I N S T I T U S I

7

Page 12: Buletin EDISI 1 2014 New

Lulus sebagai sarjana seni masih belum banyak saingannya, di indonesia masih ada 7 tujuh perguruan tinggi seni : ISI

Padang Panjang, ISI Jogjakarta,ISI Surakarta, ISI Denpasar, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), STSI bandung, Sekolah Tinggi

Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya. Saat ini sedang diupayakan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Aceh,

Kalimantan, Sulawesi dan Papua, para calon pendidiknya masih sangat kurang oleh karena itu jika mahasiswa seni mau

mengasah ilmunya kejenjang yang lebih tinggi juga belum banyak pesaingnya misalnya kuliah untuk mendapat gelar

Magister seni atau lanjut kuliah Doctor, juga Profesor.

Lahan yang lain adalah sebagai guru seni, dalam undang-undang pendidikan nasional bahwa sekolah keguruan dan

non keguruan diperlakukan sama yaitu harus mengambil program khusus keguruan, peluang yang sama ini sangat

memberikan ruang pada lulusan sarjana seni untuk terjun sebagai guru seni karena hampir di banyak sekolah pada

saat ini masih belum punya guru seni yang lulusan seni. Disamping itu Lahan kerja juga ada di pemerintahan, pada saat

ini masih banyak Pejabat di Kabupaten kota yang tidak punya latar belakang pendidikan seni, oleh karena itu kedepan

Dinas yang terkait dengan kebudayaan tentu akan di ambil dari para lulusan kesenian.

Meretas masa depan dimanapun dan jurusan apapun harus disertai dengan keyakinan dan kemauan yang keras dan

sungguh-sungguh, dalam peribahasa jawa “sopo sing temen bakal tinemu” dan dalam bahasa yang lebih religius“man

jadda wajada” ( siapa yang sungguh-sungguh pasti akan menuai hasilnya )

doc. STKW Sby

maka datanglah di kampus seni

satu-satunya di Jawa timur, STKW Surabaya

Jangan ragu-ragu !!!

ingin jadi sarjana seni

I N S T I T U S I

Fatt 01*

8

Page 13: Buletin EDISI 1 2014 New

Ini merupakan sejarah, karena selama Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya berdiri kepala kopertis

belum pernah sekalipun hadir di kampus STKW Surabaya, tapi Alhamdulillah dengan berbagai pembenahan dan

kemajuan yang alami STKW dalam 3 tahun terakhir ini telah terdengar sampai ke beliau sehingga ketika civitas

academic ingin mengundang KOPERTIS dalam rangka pembinaan demi kemajuan lembaga, maka surat undangan

itu ditanggapi dengan antusias, surat minta diperbaharui karena beliau berkenan untuk hadir sendiri dan tidak di

wakilkan, pada tanggal 14 April 2014 Beliau hadir didampingi oleh Ketua STKWS DR. H jarianto, M.S member

Pembinaan Dosen STKW Surabaya.

Berbagai hal tentang kelemahan dan kelebihan disampaikan secara sistematik dan sangat diapresiasi oleh

seluruh dosen yang hadir, ada beberapa hal yang dianggap menarikperihal STKW Surabaya, pertama

bahwaPerguruan tinggi ini adalah satu-satunya perguruan tinggi seni di Jawa timur yang mempunyai keistimewaan

dan keunikanter sendiri, ketikabeliaumasukkehalaman STKW Surabaya sudahmerasakanatmosfirlingkunganseni,

seperti ada pohon merah dari rangkaian besi-besi, ada patung diatas pohon dll, ini yang memang diharapkan oleh

kopertis, bahwa lingkungan academis harus menciptakan atmosfir sesuai dengan basic perguruan tinggi seni.

Kedua adalah terkait dengan icon Kopertis VII yaitu “ Kembang Kantil “, diceritakan bahwa ruang pertemuan

yang ada di kopertis di namakan kembang kantil, hal ini mengandung filosofi bahwa kembang itu berarti bunga,

indah, berbunga, berkembang, majudankantiladalahikut, mengikuti, bersama-sama, bergabung, rukun. Maka

kembang kantil bermakna kebersamaan, kerukunan untuk maju dan berkembang.Beberapa tahun yang

laluKopertis minta kepada STKW Surabaya untuk dibuatkan tarian Kembang kantil, dan karya yang dikordinatori

oleh Ibu Lilis Lestari dengan garapan musik Pak wandi, karya itu menjadi kebanggaan Kopertis VII dan ditampilkan

dalam event-event khusus kopertis.

(WikeChyntiaMaritsyaAmir)

Kepala KOPERTIS VII hadir di STKW

doc. STKW Sby

I N S T I T U S I

9

Page 14: Buletin EDISI 1 2014 New

Belajar di STKW Surabaya tidak perluragu-ragu, walaupun masih berstatus sebagai

Perguruan tinggi swasta, akan tetapi kwalitas penyelenggaraan sangat terjaga dengan baik, karena

manajemen penyelenggaraan secara institusi ditopang oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur

melalui UPT Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya dibawah Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Jawa Timur dan penyelenggaraan secara akademis melibatkan perguruan tinggi

seni se-Indonesia yang bergabung dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia yang

disingkat dengan BKS-PTSI.

Dalam kerangka pemikiran global serta menyongsong Asean Community yang

diberlakukan tahun depan, maka STKWS dan lulusannya harus mampu bersaing dengan Perguruan

tinggi lainnya, BKS–PTSI selalu mendorong mahasiswa untuk mempunyai keseimbangan secara

intelektual dan skill kesenimananya. Adanya keterbatasan jumlah perguruan tinggi seni di Indonesia

juga memberikan banyak peluang dan kesempata dalam memasuki dunia kerja dan usaha.

BKS-PTSI merupakan badan kontak yang mempunyai agenda rutin pertemuan setiap tahun

dan dilaksanakan secara bergilir membahas berbagai isu kesenian mutakhir, pada awal tahun ini

STKWS menjadi tuan rumah, pertemuan dilaksanakan tanggal 1s.d 2 Maret 2014 di Hotel Swiss

bellin dan dihadiri para pucuk pimpinan perguruan tinggi seni di Indonesia. STKW di wakili oleh Dr.

H. Jarianto, M.Si selaku Ketua STKW, DrsMargana, MM (sekretaris Ketua), TrinilWindrowati,

M.Sn (Wakil Ketua I bidang akademis, Drs. ArifRofiq, M.Si. (Wakil Ketua II bidang Tata kelola ),

sertaLilis Lestari, S.Sn, M.Pd (WakilKetua III bidang kemahasiswaan). Agenda pertemuan kali

inimembahasdanmenyusunstrategipengembanganPerguruanTinggiSeni, Sosialisasikurikulum

KKNI (KerangkaKualifikasiNasional Indonesia), danPersiapan FKI (Festival Kesenian Indonesia)

ke 8 di Yogyakarta

Kualitas lulusan STKW Di garansi PT Seni se- Indonesia

I N S T I T U S I

10

Page 15: Buletin EDISI 1 2014 New

Sebagaituanrumah, ketua STKW banyak memberikan masukan

tentang strategi pengembangan dan pelestarian nilai budaya di Indonesia,

kita harus bersikap adaptif dalam berbagai kompetisi dan tantangan

menghadapi era globalisasi serta selalu bersikap kritis dalam membangun

opini yang objektif.

Muatan local menjadi kebijakan masing-masing perguruan tinggi

sehingga lulusan yang dihasilkan mempunyai kemampuan daya inisiatif,

dan kreatifitas yang tinggi dalam melestarikan, mengembangkan dan

memanfaatkan potensi budayanya sekaligus menjadi seniman yang

berpengetahuan mampu menginpirasi almamater baik ditingkat local,

regional maupun nasional.

Posisi kebudayaan di pemerintahan saat ini juga semakin mendapat

perhatian serius, hal ini terbukti dengan wilayah budaya yang semakin

melebar, kebudayaan menjadi bagian dari tugas kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, dan Industri kreatif yang berbasis budaya menjadi bagian

di kementerian Pariwisata dan industry kreatif, dan dari 7 Perguruan Tinggi

Seni yang sudah ada di Indonesia yaitu IKJ Jakarta, STSI Bandung, ISI

Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Denpasar, ISI Padang Panjang, dan STKW

Surabaya, pemerintah masih merasa perlu untuk membuka perguruan

tinggi baru yang berbasis kesenian yaitu Institut Seni Budaya di Aceh,

Kalimantan, Makasar dan Papua.

STKW diharapkan mampu mencetak Sarjana seni, sebagai

intelektual yang sekaligus seniman dan Seniman yang sekaligus intektual,

Pertemuan BKS-PTSI ditutup dengan wisata budaya ke Sumenep,

waktunya memang terbatas, pada saat perjalanan pulang ada sedikit

insiden, tetapi Alhamdulillah tidak ada yang terlambat sebagian pulang

lewat stasiun Gubeng dan sebagian lagi melalui Bandara Juanda, berbagai

agenda akan segera ditindak lanjuti, Festival Kesenian Indonesia segera

disiapkan dan kurikulum KKNI akan diberlakukan tahun depan.

(wike-fanya)

doc. STKW Sby

I N S T I T U S I

6

Page 16: Buletin EDISI 1 2014 New

Kita pasti tahu bahwa“ TAMAN CANDRA WIWALTIKTA” mempunyai Amphiteater

terbesar di Indonesia dan dalam sejarahnya pada tahun 1971 dilaksanakan perhelatan besar

yaitu Festival Ramayana Internasional yang dibuka oleh presiden Soeharto. Sejarah itu diulang

kembali dengan Festival Majapahit Internasional tahun lalu diikuti 9 negara, dihelat selama 3

hari oelh STKWS dengan penonton sekitar 30 ribu orang, dan Presiden Susilo Bambang

yudoyono tidak sempat hadir, oleh karena itu lengkap sudah pada awal tahun 2014 pak SBY

menyempatkan hadir khusus untuk menyaksikan tampilan dari Sekolah Tinggi Kesenian

Wilwatikta dalam lakon Sumpah Palapa.

Sendratari di awali dengan Tari Bedoyo Mojokirono yang digarap oleh Dimas Pramuka

Atmaji, mahasiswa STKW Surabaya yang belum lulus tetapi karyanya sudah diundang

beberapa kali oleh istana merdeka Jakarta untuk menghibur presiden /tamu Negara sahabat.

Pertunjukan dilanjutkan dengan pagelaran sendratari dengan judul “ SUMPAH PALAPA” yang

dimainkan oleh mahasiswa dan para Dosen dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW)

Surabaya, Sendratari tersebut menceritakan perjuangan Patih Gajah Mada dalam

mempersatukan berbagai daerah yang terdiri berbagai suku bangsa dan budaya menjadi satu

kesatuan yaitu Nusantara.

SendratariKolosal di Candra wilwatikta terbuka untuk umum, Pemprov Jatim

memberikan tontonan spektakuler bagi masyarakat secara gratis, tujuannya adalah

memberikan apresiasi bagi masyarakat untuk lebih bangga dengan seni di JawaTimur serta

mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa tempat tersebut merupakan icon seni

pertunjukan dalam tampilan kolosal bagian dari kekayaan dari kebudayaan bangsa Indonesia

yang ada di Jawa Timur.

Dikatakan oleh Wahyudianto, M.Sn sutradara sendratari sekaligus dosen Sekolah Tinggi

Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, syukurlah jika penampilan STKW di Candrawilwatikta

mendapat pujian dari bapak Susilo Bambang Yudoyono Presiden Republik Indonesia dengan

mengatakan “ Excellen, Profesional, luar biasa, ini menunjukkan bahwa STKW Surabaya

S E N I T A R I

12

Page 17: Buletin EDISI 1 2014 New

memang layak dan tidak perlu diragukan lagi kwalitasnya. Sebagai

pemeran tokoh Gajah Mada, pak Wahyu ketika dipanggung tidak

pernah berfikir dan merasakan beban siapa yang menonton, apakah

itu Presiden, gubernur, pak lurah atau rakyat biasa,ketika ada

pernyataan seperti itu kita harus mengapresiasi, yang terpenting

saya sebagai tokoh gajah mada/ sutradara harus menyajikan dan

menari dengan total siapapun yang menonton.

Sebagai sutradara, penari, koreografer dalam dunia seni harus

totalitas, tidak membedakan siapa yang menonton kata pakwahyu,

kita tidak pernah ada beban apapun, kita harus siap, jika Pak Susilo

bambang yudoyono memberikan tanggapan seperti itu barangkali

karena mungkin juga tidak pernah melihat pertunjukan seperti itu,

tetapi setidaknya ibu Negara Ani Yudoyono telah memuat 3 foto

pertunjukan itu dalam instagramnya.

Pujian dan Apresiasi orang nomor 1 di Indonesia ini karena secara

kwalitas sendratari sumpah Palapa memang mendapat apresiasi

luarbiasa dari 15 ribu penonton, Gajah Mada yang diperankan oleh

pak Wahyu sangat memukau, itu juga karena pengalamannya terlibat

dalam lakon yang sama sejak tahun 1994-1996, saya sudah menata

dengan lakon yang sama, semuanya mengalir begitu saja, mengenai

atribut ya kita menyesuaikan siapa yang menonton, maka kita preteli

simbol-simbol yang sangat ”vulgar“ kita kemas dengan symbol warna

dengan bendera kata pakwahyu, beberapapenataan baru dengan

melibatkan beberapa mahasiswa semester akhir sebagai bekal

pengalaman setelah lulus nanti, pengalaman menari menggarap dan

merasakan panggung di taman candrawilwatikta adalah kebanggaan

tersendiri dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan kata donna

salah satu mahasiswa yang sering terlibat sebagai pelatih dalam

berbagai kekaryaan di STKW Surabaya.

Kalau kita melihat kebelakang, sendratari Sumpah Palapa

adalah bagian dari pengembangan sendratari “Surya Majapahit“

yang di gelar awal pembukaan candrawilwatikta tahun 2012 lalu,

ada kelanjutan expedisi gajah mada, sendratari di dukung 200

personil terdiri dari 80 penari, 35 pengrawit, sisanya crew artistic

mulai dari Sound system, lighting, Crew Busana, Crew Panggung,

dan panitia lainnya. Syukurlah malam itu cuaca sangat mendukung

sehingga pertunjukan tampak anggun dan mempesona. Salam

budaya. Cristy 01

S E N I T A R I

13

Page 18: Buletin EDISI 1 2014 New

Kreatifitas adalah bagian dari keseharian civitas Academik Sekolah Tingggi Kesenian

Wilwatikta Surabaya, oleh karena itu tidak asing lagi jika Tony J Bakri dosen tari gaya

Surakarta tergelitik untuk mencoba membedah dari kebiasaan tampilan wayang orang

yang diwadahinya dalam Sanggar Tribuwana untuk menampilkan Wayang Orang gaya Jawa

Timuran. Gagasan dan inisiatif garap wayang orang 'tidak biasa' itu muncul tiba-tiba ketika

para penari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya saat berkumpul

menjelang tidur dalam periapan Sendratari kolosal di Pandaan, ada pak Tony J Bakry

(UNESA), pak Winarto (SMK 12), pak Wahyudiyanto, pak R.Djoko Prakosa, pak Handoyo,

dan pak Joko Sumarno

Kebiasaan kita pada umumnya wayang orang selama ini adalah wayang orang solo dan jawa

tengah, munculah ide dari teman-teman jawa timur yang mempunyai kompentensi bagus

tentang materi tari dan cerita jawa timuran ka pak Tony, Ide itu ditindak lanjuti di Sekolah

Tinggi Kesenian Wiwaltikta (STKW) Surabaya yang menghasilkan statement-statement

yang diwadahi dalam komunitas Tribuwana dengan mencoba membuat wayang orang “

jawa timuran” yang unsur geraknya di ambil dari garap tari/sanggid jawa timuran.

“ SINTA CINIDRA, WAYANG ORANG JAWA TIMUR(AN) ““ SINTA CINIDRA, WAYANG ORANG JAWA TIMUR(AN) “

S E N I T A R I

14

Page 19: Buletin EDISI 1 2014 New

Dalam cerita garap wayang orang versi jawa timuran mempunyai cerita “ yang unik dari candinya ataupun struktur

garapannya, rasa gendingnya, semua itu tidak bisa terlepas dari aslinya. Bagi kita dalam mengarap wayang orang

menyesuaikan ciri khas orang jawa timuran yang disebut dengan wayang kulit yang dinamakan 'cek dong'/dakdong'

kita pakai sebagai referensi/acuan dalam menghasilkan ide garap kita. Dalang yang giat membantu kita dalam

pengarapan wayang orang jawa timur(an) namanya pak dalang supriyono, beliau adalah pengajar di SMK 12. Adapun

komunitas seni yang tergabung dalamTribuana, adalahSTK Wilwatikta Surabaya, UNESA dan SMKN 12 yang bergerak

dalam seni pertunjukan. Ide segera ditindak lanjuti, Dialog disepakati dengan beberapa komitmen yaitu menciptakan

kembali wayang orang jawa timur(an), mengacu pada sumber-sumber seni dan budaya jawa timuran, dan perlu

dihadirkan pakar budaya dan seni pertunjukan dalam proses dan evaluasi garapan.

Mencoba wayang orang dengan gaya Jawa Timuran sebenarnya sudah dimulai ujicoba pada tanggal. 27 Desember

2013 yang didanai Taman Budaya Jawa Timur dengan episode “Tragedi Hutan Dandaka” (Sinta Ilang). Tujuannya ingin

menggali potensi teater tradisional jawa timur. Pendekatan Cerita menggunakan referensi kitab jawa kuno dari jawa

timur ditulis kembali dalam bahasa jawa baru menjadi bagian dari cara menyesuaikan jaman, dengan mengambil

cerita Ramayana karena Majapahit diambil alih oleh kerajaan di Surakarta-jogyakarta, Mataram baru dengan

menyadur serat Mintaraga merupakan salinan kembali dari kekawin kitab Arjunawiwaha.

Kakawin Serat lokapala dari kitab Arjunawijaya kita translit dalam bahasa jawa madya kata pak Tony, kita

wujudkan dalam bentuk wayang orang, Pertunjukan wayang orang di Jogyakarta hanya di dalam kraton, kalau Di

Surakarta sudah berkembang, lebih romantis, lebih luwes, fleksibel, dan menjadi tontonan. Setiap daerah ada

perbedaan logat atau cara menyampaianya. Garapan wayang orang jawa timuran yang kedua mengambil ide yang

sama dari sebelumnya dengan mengambil ceritera “Prahara Asmara Dandaka, namun dari diskusi panjang

diputuskan untuk memilih judul yang lebih menarik yaitu “ Sinta Cinidra “dengan focus klimaks penculikan sinta oleh

rahwana.

Ini awal yang menggembirakan kata Pak Tony karena karya yang

ditampilkan diapresiasi banyak kalangan mulai bludaknya

penonton sampai sarasehan untuk mendapatkan saran dan

masukan yang bersifat teknis dan filosofis dari seniman

karawitan, koreografer, hingga dalang wayang kulit, juga hadir

tokoh wayang orang dari Sriwedari (solo) Surakarta.

(Cristy)

S E N I T A R I

15

Page 20: Buletin EDISI 1 2014 New

UJIANPEMBAWAAN SENI TARI

TAHUN AKADEMIK 2013-2014

Doc. STKW Sby

S E N I T A R I

16

Adalah ujian seleksi yang akan dijadikan tujuan untuk mengetahui minat utamamahasiswa pada semester 5, diantaranya adalah Kreator, Peneliti, Penyaji,

juga penggiat seni. Ujian ini gelar di Pendopo STKW Sby pada 19-20 Juli 2014.

Remo PutraPraningrum SaraswatiIstianingsihEva Suniariastuti

Remo PutriPutri PermatasariRayi Sekti SusilowatiRyas Yuliana

Remo PutriArina Rizki PalupiKlinem Fatmawati

ArimbiAgnes RosariandiniFitria HestiNovi Kurniawati

Gambuh KerisMaria IsmarianaDian Ayu

Gambuh KerisUcu OchtaniaChristin Mujiani

Gunung SariRirin OriskaMedy Putra Permatasari

JejerMukti Sari NugrahiniNur SetyaniTitik

BeskalanNanda Beauty YoniandiniIndah Eva RianaWindusasi

P WulanWeni KristianaWiji Astuti

Page 21: Buletin EDISI 1 2014 New

Lensa Uji PembawaanJurusan Seni Karawitan

STKW Sby 19 - 20 Juli 2014

Suntoro (Gending Gondo Kusuma, Karawitan Tari Gunung Sari)

Dwi Sahru Romadona ( Gending Sekar Cindhe, Karawitan Tari Gandrung Dor)

Eldian Nilamsari (Gending Semarangan, Gending Rarari)

Taufik Hidatyatullah (Karawitan Tari Remo Putra, Aransemen lagu Joget Blambangan)

Yoga Prasetyo Aji (Karawitan Tari Topeng Bapang, Gending Kembang Jambu)

Moch. Harun Hasibuan (Gending Blandaran Baru,Aransemen lagu Loro Sesigar)

Yudhan Fijar Sukmatimur (Karawitan Tari Topeng Sekartaji, Aransemen lagu Prawan Deso)

Dedy Kurniawan (Gending Rarari, Karawitan Tari Jaran Goyang)

SENI KARAWITAN

12

Page 22: Buletin EDISI 1 2014 New

K A R Y A M U S I K M A H A S I S W A“ P A R M A N ”

S i a p k e P A P U A

Musik Ramayana ini adalah sebuah komposisi yang menghantarkan mahasiswa semester akhir bernana parman untuk menyelesaikan tugas akhir studi di jurusan seni karawitan tahun 2013 yang lalu. Karya parman sangat menarik karena mampu menterjemahkan potensi music etnik dalam komposisi kreatif, enak didengar dan enak ditonton, oleh karena itu pak ketua STKWS berkeinginan untuk memamerkan komposisi ini didepan pak Gubernur yang juga sangat mempunyai perhatian khusus terhadap tumbuh kembangnya kesenian Jawa Timur.

Maka ketika Festival Majapahit Internasional digelar dan dihadiri oleh 9 (Sembilan) Negara, karya music Ramayana ini juga dipamerkan dan dimainkan selama 2 (dua) hari berturut turut di pendopo trowulan dan pada saat penutupan festival pun digelar kembali sebagai penutup acara, fantastic tampilan mendapat aplus luar biasa.

Pada festival kesenian Jawa timur yang lalu karya ini juga ditampilkan dihadapan seniman se Jawa Timur juga sebagai sajian puncak saat penutupan. Karya Paarman sangat fenomenal, dan begitulah seharusnya karya akademis harus mampu menunjukkan karakter yang berbeda dari seniman otodidak. Sebuah karya tidak perlu ditawarkan kesana kemari untuk dipentaskan, akan tetapi karya yang berkwalitas tentu banyak yang menawari untuk dipentaskan, syukurlah bahwa karya akhir mahasiswa seni karawitan ini mendapat perhatian banyak pihak, sampai sekarang juga masih belum ada kesempatan untuk tampil dihadapan Gubernur, bahkan sudah kedahuluan untuk ditampilkan di Papua pada tanggal 10 sd 13 oktober 2014 dalam acara Temu Taman Budaya Tk Nasional mewakili Taman Budaya provinsi Jawa Timur.

Karya Parman memang fenomenal, pada festival Kesenian Indonesia ( FKI ) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Seni Se Indonesia pada tanggal 26 sd 27 September 2014 di Jogja juga akan menampilkan karya dengan model dan ide garapan dari karya parman. Semoga semuanya jadi lancar dan harapan yang paling penting karya ini juga akan memberikan inspirasi adik-adik mahasiswa di bawahnya (rul ).

SENI KARAWITAN

18

Page 23: Buletin EDISI 1 2014 New

doc. STKW Sby

Peith HeinB e l a n d a

B l u s u k a n k e S T K W S

SENI KARAWITAN

19

Page 24: Buletin EDISI 1 2014 New

Menarik dan seru jika menonton acara Akademi Dangdut Indosiar jadi teringatkan

lagunnya Ahmad Albar yang judulnya ”Dunia ini Panggung Sandiwara”. Akademi

Dangdut Indosiar merupakan ajang pencarian bakat yang dikemas sedemikian

rupa untuk menyiapkan penyanyi dangdut masa depan. Alur dramatik penyajian

pertunjukanya juga ditata dengan apik yang didukung presenter-presenter

humoris, penonton pendukung yang meriah dan komentar para juri yang pedas

yang mampu membangkitkan rasa haru, sedih, penasaran dan gregetan bagi

yang menonton.

Yang lebih membanggakan lagi adalah salah satu finalis dalam ajang tersebut adalah Febro mahasiswa jurusan seni

karawitan STKW Surabaya semester V ditahun akademik 2012/2013. Setelah melalui beberapa tahap seleksi

akhirnya Febro masuk delapan besar finalis ajang tersebut.

Jika menengok kebelakang, di kampus Febro adalah sosok mahasiswa yang cool dan nggak banyak omong, tapi

kalau sudah menyanyi suaranya bisa membuat terkagum-kagum bagi yang mendengarnya. Kemampuan Febro

dalam bernyanyi tidak serta merta dia dapat dari langit, tapi dia melalui proses yang lama. Selain rajin dalam berolah

vocal secara mandiri Febro juga sering sharing dengan orang yang dia anggap lebih senior, itu tuturnya saat

diwawancarai oleh presenter akademi selesai menyuguhkan tampilannya. Semua usaha yang Febro lakukan

tujuannya adalah agar bisa tampil maksimal saat bernyanyi di atas panggung.

Di dunia sebagai panggung sandiwara seperti lagunya Ahmad Albar, agar bisa memegang perannan harus berani

dalam memilih casting dan peran. Seperti Febro menjadi seorang penyanyi menurut penulis adalah sebagai bentuk

kesadaran dalam pilihan, ini kesimpulan penulis setelah menguping obrolan dosen teater Didik Harmadi Meong

bersama mahasiswanya di Serambi Teater. Pak Meong menyampaikan analisanya tentang berbagai macam teori

keaktoran yang dipejarinya dari tulisan tokoh-tokoh teater dunia. Dalam obrolanya, Pak Meong mencoba

menghubungkan antara panggung teater sebagai mikro kehidupan dengan realitas sebagai makro kehidupan.

Memang untuk menentukan pilihan terhadap peran membutuhkan kebranian dan kesadaran. Menurut Pak Meong,

kesadaran tanpa keberanian artinya hanya terdiam jadi penonton, sebaliknya keberanian tanpa kesadaran artinya

mabuuuuukkkkk……….hahahahahaha (kelakarnya).

Dalam kesimpulannya Pak Meong, calon aktor sebelum menentukan pilihan akan peran supaya nantinya bisa

memerankan perannya dengan baik harus melewati beberapa tahap yakni:

1. Menyadari diri

Sebelum menentukan terhadap pilihan peran calon actor haruslah menyadari akan dirinya tentang potensi,

kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya.

2. Membangun diri

Setelah semua potensi, kekurangan dan kelebihan diri sudah terdeteksi maka tahap berikutnya adalah

membangun diri artinya terus belajar memenuhi kekurangan dan memaksimalkan kelebihan yang sudah

dimilikinya.

3. Berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar

Sebagai makluk social manusia tidak bisa hidup dan memenuhi keinginan dan kebutuhannya secara sendiri.

Dengan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar akan menjadi penunjang dalam memudahkan

dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dengan terpenuhi kebutuhannya itu maka akan membantu

seorang actor memerankan peranannya dengan baik, dengan beriteraksi social maka akan menambal dan

menyulam diri kita mendekati kesempurnaan.

FEBRO MAHASISWA KARAWITANFINALIS AKADEMI DANGDUT INDOSIAR

(mencoba mengkutak-kutik sebuah tayangan televisi dengan teori pemeranan)

15

SENI KARAWITAN

20

Page 25: Buletin EDISI 1 2014 New

Ada sebuah catatan untuk seorang actor bahwa seorang actor harus iklas menjalani perannya sesuai alur dramatic,

yang dalam ilmu dramaturgi biasa dikenal dengan Trilogi Aristoteles (pemaparan, konflik dan penyelesaian).

Dan Febro sudah melakukan semua itu dalam pertunjukan dramanya di Akademi Dangdut Indosiar. Febro mampu

memerankan perannya dengan baik dalam kontes tersebut, itu dapat dibuktikan dengan lolosnya Febro dalam

delapan besar dalam Akademi Dangdut Indosiar, factor dukungan, beda paham, sudut pandang dan subyektifitas

juri sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari kontes tersebut.

Dalam sesi pemaparan awal tampilan Febro berjalan mulus-mulus saja walaupun sering dalam posisi tidak aman

hingga lolos sampai jadi delapan besar finalis dalam kontes tersebut. Yang lebih menegangkan saat sesi konflik

sudah berlangsung salah satu juri (Bang Ipul) selalu melontarkan komentar-komentar yang pedas pada setiap

tampilanya Febro. Bang Ipul mengatakan bahwa gaya tampilan Febro mirip sekali dengan raja dangdut Rhoma

Irama, sampai-sampai Bang Ipul memanggil Febro dengan panggilan Febro Irama.

Komentar Bang Ipul yang seperti ini selalu kontroversi dengan komentar-komentar juri yang lain. Bahkan dirasa

saking pedasnya sampai-sampai Hos'D Akademi ikut angkat komentar walaupun berkomentar terhadap kontestan

bukan wilayah pembawa acara. Febro punya gaya khas tersendiri dan sangat beda dengan Rhoma Irama, Febro

punya gaya yang asyik dan suara yang nge-rock, sampai-sampai Hos'D Akademi meminta tampilan Febro dalam

menyanyi ditampilkan ulang untuk dibandingkan dengan dengan gaya bernyanyinya Rhoma Irama. Tapi apa mau

dikata berkomentar adalah otoritas juri, mau ngomong apa saja itu adalah hak juri, sebagai kontestan harus sabar

jadi obyek komentator.

Sampai sesi Resolusi Febro harus berbesar hati dan menerima hasil semua jerih payahnya dalam kontes tersebut.

Dalam sebuah kontes kompetisi harus ada yang kalah dan menang, tanggal 10 April 2014 harus tersenggol dan

meningggalkan panggung Dangdut Akademi.

Kekalahan dalam kontes dangdut akademi tidak akan menyurutkan langkah Febro untuk bernyanyi, karena

bernyanyi sudah menjadi ruh dan aliran darahnya serta sebagai refleksi sebuah bentuk ibadah. Kesadaran dunia

panggung hanya sebagai miniatur kehidupan. Yang terpenting adalah menyiapkan konsep dalam realitas sebagai

makro kehidupan yang mengusung cita-cita besar membangun keluarga dan membahagiakan anak istri. Febro

tetap dan teruslah bernyanyi karena kau telah memilihnya sebagai jalan hidup, apa yang telah kau lakukan akan

tercatat dalam sejarah perjalannanmu. (pitri tari)

SENI KARAWITAN

21

Page 26: Buletin EDISI 1 2014 New

ART CONCORTIUM IDI STKW SURABAYA

ART CONCORTIUM IDI STKW SURABAYA

Sebagai mahasiswa seni rupa dituntut untuk terus mengasah

kemampuannya secara kreatif, dengan demikian

dibutuhkan pameran bersama sebagai media interaktif yang

profesional, berapresiasi dengan masyarakat sehingga

proses kreatif mahasiswa dalam berkeseniannya semakin

terasah dengan gesekan-gesekan, komentar dan kritik yang

baik sebagai bentuk tanggung jawab atas karya mereka di

hadapan masyarakat luas.

ART CONCORTIUM IDI STKW SURABAYA

Maka mulai

tahun 2011, Jurusan

seni rupa STKWS

merintis pertemuan

a n t a r m a h a s i s w a

k a m p u s s e n i s e

indonesia, ditandai

d e n g a n p a m e r a n

bersama di Sekolah

Ti n g g i K e s e n i a n

Wilwatikta Surabaya

dengan STSI Bandung dan ISI Surakarta. Dari

ngumpul bareng dan berbincang tentang dunia seni rupa

yang ada di kota masing-masing, sharing saling tukar

pendapat lalu timbul gagasan untuk bisa berapresiasi

bersama.

Pertemuan 3 (tiga) kampus seni dalam acara

pameran bersama itu juga disertai diskusi, STKW Surabaya

sebagai inisiator lalu STSI Bandung dan ISI Surakarta

merespon ide dan gagasan yang kemudian mengerucut

menjadi gerakan bersama antar perguruan tinggi seni

dengan merencanakan kegiatan pameran seni rupa antar

enam institusi seni yang ada di Indonesia yaitu: STKW

Surabaya, ISI Surakarta, STSI Bandung, ISI Padang

Panjang, ISI Denpasar dan IKJ Jakarta,

Keresahan-keresahan yang dirasakan para

akademisi tak luput dari kurangnya perhatian dari pakar

seni, pihak-pihak galeri seni profesional maupun

Proses apresiatif terhadap mahasiswa terletak pada

pengertian dan pemahaman insan-insan yang terkait, tidak

hanya melihat pelaku seni yang sudah mapan, melainkan

para mahasiswa seni rupa juga membutuhkan ruang

apresiasi.

Akhirnya pameranpun digelar dengan memilih

nama Art concortium pada 3 - 8 mei 2014 di Galeri

Rakuti dan Hall Center STKWS. Sayang kalau ide yang

cemerlang hanya akan digantung menjadi sekedar

ide kata Mufi Mubaroh M.Sn dosen STKWS yang juga

menjadi penanggung jawab kegiatan ini, maka STKWS

memberanikan diri untuk menjadi tuan rumah. Concortium/

Konsorsium memiliki arti perkongsian atau ikatan kerja

sama yang lebih erat hubungannya, bersifat multi atau

hubungan kerja sama lebih dari dua komponen, jadi

Konsorsium Seni memiliki arti Perkongsian, Perkumpulan

atau kerja sama mempelopori event di bidang seni yang

sifatnya lebih erat antara hubungan lembaga seni yang lebih

dari dua lembaga.

SENI RUPA

22

Page 27: Buletin EDISI 1 2014 New

ART CONCORTIUM IDI STKW SURABAYA

ART CONCORTIUM IDI STKW SURABAYA

ART CONCORTIUM I

DI STKW SURABAYA

ART CONCORTIUM IDI STKW SURABAYA

ART CONCORTIUM IDI STKW SURABAYA ART CONCORTIUM I

DI STKW SURABAYA

Pameran ini kemudian memilih tema Six standard colour merupakan simbol perwakilan dari enam kampus seni yang

memiliki karakter masing-masing dalam mewarnai kancah seni rupa akademik maupun seni rupa nasional, selain itu six standard

colour adalah salah satu unsur dasar dan bagian utama dalam media warna. Pameran dibuka oleh Ketua STKW Surabaya, DR H

Jarianto, M.Si, dalam sambutan disampaikan bahwa pameran bersama antar perguruan tinggi seni menjadi sangat penting karena

dapa t memperkokoh i ka t an pa ra

mahasiswa/si seni menjadi lebih terbuka dengan

membiasakan untuk musyawarah mengemukakan

pendapat.

Sementara itu Agus Sukamto, M.Sn sebagai

ketua jurusan seni rupa STKWS mengatakan bahwa

dengan kebersamaan antar perguruan tinggi seni se-

indonesia diharapkan mampu mendorong

tumbuhnya infrastruktur dan suprastruktur seni rupa

yang kuat di Indonesia melalui individu-individu

akademik seni. Secara esensial penyelenggaraan ini

memang mempunyai maksud dan tujuan merespon

keinginan mahasiswa seni rupa dalam

berekspresi, interaksi akademisi dan masyarakat

umum, memperkenalkan karya perupa akademik

melalui pendidikan berkesenian, menjadi ajang

proses kreatif, mengembangkan link dengan lembaga

dan perupa akademik di seluruh institusi seni di

Indonesia maupun di luar Indonesia (muf).

SENI RUPA

23

Page 28: Buletin EDISI 1 2014 New

RANDOM THE

PAMERAN HIMAJUR SENI RUPA STKW SBYJOURNEYK e p a t i h a n A r t S p a c e& Galeri Jurusan Seni Rupa Murni ISI Surakarta

Diskusi Seni dengan Kajur, Dosen, MahasiswaSeni Rupa Murni ISI Surakarta dan STKW Sby

Galeri Jurusan Seni Rupa Murni ISI Surakarta Sarasehan Sebelum dibukanya pamerandi Galeri Jurusan Seni Rupa Murni ISI Surakarta

Foto bersama di Gedung jurusan Seni rupamurni ISI Surakarta

Suasana Di Kepatihan Art Space

Mahasiswa STKW Sby yang berangkat ke ISI Surakarta Foto bersama Mahasiswa STKW Sby dan ISI Surakarta Dekan, Dosen yang hadir dalam Pameran

Sambutan Dekan Jurusan Seni rupa Murni Peserta dan Penonton yang hadir

Kuliah umum Bersama Dosen Perancisdi ISI Surakarta

Pembukaan Pameran di Kepatihan Art Space (Terlihat Nurata, Syalaby dan seniman-seniman Solo)

SENI RUPA

24

Page 29: Buletin EDISI 1 2014 New

SENI RUPA

Bulan depan saya harus ke Perancis, melanjutkan program tahun sebelumnya, Tahun 2010 saya berkunjung ke

Perancis bersama istri melalui seleksi yang ketat di CCCL Perancis Jl Darmo ( sekarang di komplek AJBS ) dengan

program pameran dan workshop budaya Jawa, selain juga menata ulang koleksi benda ethno Indonesia yang

ditawarkan oleh Museum De Rouen di Kota Rouen, dua minggu membuat desain ruang untuk koleksi benda ethno

Indonesia salah satu dari agenda Museum De Rouen tahun 2011 untuk membuka ruang Asia. Kegiatan dilanjutkan

presentasi untuk rencana pameran, memberi workshop membuat motif batik Jawa untuk terapi anak penderita Anoreksia

di rumah sakit kota Rouen, worskshop seni Tai Chi, workshop membuat wayang untuk anak sekolah dasar lalu membuat

lakon cerita yang dibuat sendiri.

Dalam catatan kunjungan yang penting saya infokan ke civitas STKW khususnya mahasiswa adalah beberapa

pengalaman mengunjungi berbagai museum dan galeri. Di saat weekend sempat mengunjungi pameran di museum

maupun galeri seni, yang menarik kantor walikota didalamnya menyisakan ruang untuk galeri juga rumah sakit, dan

bekas Kathedral. Itulah perkembangan seni rupa di Prancis secara tidak langsung telah mempengaruhi seni rupa dunia,

tokoh seperti Claude Monet, Pissaro, Renoir, Duchamp pernah hidup dan berkarya di Kota itu. Yang tidak boleh

dilewatkan adalah berkunjungan ke kota museum kontemporer seperti Tokyo de Palais, Louvre, dan museum

kontemporer di Cete sebuah kota kecil di Paris ada perpustakaan internet, main video mainan anak-anak kontemporer,

toko buku semua dibangun untuk rakyatnya.

KetuaJurusan Seni rupa STKW

RESIDENSI di PARIS

Oleh: Agus “koecink” Sukamto

25

Page 30: Buletin EDISI 1 2014 New

Mengamati Museum de Rouen di lantai pertama, ada pameran keramik, obyeknya menarik, semua

nampan berisikan tengkorak dan tulang-tulang porselen yang berornamen tradisional Cina. Mungkin jumlahnya

sekitar 540 hingga 1000 obyek tengkorak dan tulang berbahan tanah porselen dengan pembakaran seribu

empat ratus derajat Celcius dengan tema Underground Flowers diangkat dari peristiwa besar Tiananmen yang

terjadi di Tiongkok, sebuah karya instalasi yang dikerjakan selama dua puluh tahun dari 1989 hingga 2009

proses yang fantastis. Juga ada karya perupa Joan Crous Judul “Cenae IX”yang konsep karyanya banyak

terinspirasi dari material letusan gunung berapi dikerjakan dengan teknik glass.

Bertempat di Musee des Beaux-Arts sebuah pameran pertama yang menggabungkan arsitek dan

desainer Sylvian Dubuison dan Vincent Barre adalah pematung yang berlatar belakang seorang arsitektur, Dia

menggunakan berbagai teknik dalam lokakarya di Saint-Firmansyah-des-Bois, dalam Loiret: mencairnya besi

dan aluminium, lilin langsung, dipotong potong baja, keramik atau mono-jenis. Karyanya antara figurasi dan

abstraksi, meditasi dan tindakan, dengan demikian mewakili dari kekuatan sebuah bentuk.

Sylvain Dubuisson dari arsitektur ke desain, lahir tahun 1946, pemenang Grand Prix Nasional de Design

pada tahun 1991, arsitektur belajar di Belgia dan sejak 1980-an telah mengembangkan karya terinspirasi oleh

literatur, dengan eklektisisme besar bentuk, bahan dan mencetak. Dia diperkenalkan ke dunia desain pada tahun

1984. Sylvain Dubuisson bekerja dengan Museum Beaux-Arts di Rouen untuk pertama kalinya pada tahun 1994,

ketika ia ditugaskan untuk membuat ustremonumental (Chandelier) untuk tangga kehormatan. Material lokal

masih menjadi pijakan untuk menghasilkan nilai-nilai karya berdasarkan ruang dan waktu dimana semua

kejadian menjadi suatu ingatan bagi para seniman yang berpameran di museum-museum tersebut. Untuk oleh-

oleh bulan depan akan saya laporkan tahun depan, khusus untuk mahasiswa STKW jangan khawatir, semua

pengalaman akan saya berikan semuanya, karena anda adalah generasi masa depan yang harus lebih baik dari

pada saya, (koecing).

SENI RUPA

26

Page 31: Buletin EDISI 1 2014 New

Pertemuan para mahsiswa Jurusan seni teater yang diwadahi melalui Parade Teater Kampus Seni Se Indonesia di Kampus Institut

Kesenian Jakarta, telah menoreh pangalaman baru bagi mahasiswaa Jurusan teater Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya,

Yang diharapkan dapat lebih memacu kreativitas dan produktivitas mahasiswa dalam berkarya. Pada kegiatan PTKSI Ke 3

dilaksanakan pada tanggal 9 Maret sampai dengan taanggal 15 Maret

2014 yang setiap pementasannya digelar di Gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta , Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta

Surabaya Jurusan seni teater dengan “ Serambi Teater “ nya

telah menampilkan bentuk teater Jawa Timuran dengan membawakan lakon “ BAPAK POLAH ANAK KEPRADAH “ Naskah :

Iman,CB dengan sutradara : Agung Kasas. Adapun lakon ter

sebut telah digarap dengan sentuhan sentuhan warna teater tradisional khas jawa timur ludrug. Dari pengamatan yang didapat pada

saat pementasan lakon “ BAPAK POLAH ANAK KEPRADAH” ternyata telah menjadi dayatarik bagi penonton yang hadir dalam

menyaksikan penampilan dari Serambi Teater STKW Surabaya pada Parade Teater Kampus Seni ke 3 digedung Teater kecil Taman

Ismail Marzuki Jakarta. Setelah pementasan selesai pada hari kedua dilanjutkan dengan acara

forum diskusi yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa peserta Parade Teater kampus dari 7 ( tu

juh) Perguruan tinggi seni se Indonesia. Dari forum diskusi tersebut sang sutradara“ Bapak

Polah Anak Kepradah “ yang diwakili oleh Agung Kasas menyampaikan konsep dan latar

belakang dari lakon yang telah dipentaskan oleh mahasiswa jurusan teater Sekolah Tinggi

Kesenian Wilwatikta Surabaya. Dan hamper sebahagian besar peserta memberikan

apresiasi

yang sangat positip dan mengesankan atas pementasan lakon “ Bapak Polah Anak Kepradah “

Adapun lakon tersebut sebelumnya juga telah dipentaskan di Gedung Kesenian Cak Durasim

Taman Budaya Jawa Timur di Surabaya pada tanggal 3 Maret 2014 . Demikian juga setelah

pementasan di Taman Ismail Marzuki Jakarta, lakon Bapak Polah Anak Kepradah telah dian

dipentaskan pula di Gedung Kesenian kota Batu, pada tanggal 29 Maret 2014 dalam rangka

memperingati Hari Teater se Dunia.

SERAMBI TEATER STKW Surabaya yang merupakan wadah bagi kegiatan mahasiswa jurusan seni teater,sebagai ruang dialog

maupun kekaryaan dengan bermodal pada keilmuan

yang dimiliki diharapakan mampu berperan aktif dan memberikan warna terhadap kemajuan per

kembangan perteateran di Jawa Timur pada khususnya maupun pada skala nasional.

Selamat untuk mahasiswa jurusan teater STKW Surabaya,,,majulah terus bersama semangat

dan geliatmu yang tak pernah henti.

KEIKUTSERTAAN “ SERAMBI TEATER “STKW SURABAYA DALAM PTKSI KE 3

DI TAMAN ISMAIL MARZUKI JAKARTA.

Oleh: Pribadi Agus Santoso

SENI TEATER

27

Page 32: Buletin EDISI 1 2014 New

Konsep jurusan teater di STKW Surabaya memang sudah digagas delapan tahun yang lalu, embrio jurusan

teater STKW juga sudah terlahir namun embrio ini tidak bisa berkembang karena wahyu legalitas

operasional prodi yang diharapkan belum juga turun. Hal inilah yang mengharuskan embrio jurusan teater

tarak broto menjalani tabah dalam kesabaran selama sewindu.

Pada tanggal 20 pebruari 2014, berketepatan dengan malam jumat legi yang dipercaya malam penuh mistik

dan sakral. Terdengar suara gemuruh tetabuhan semakin mendekat ke pendopo agung STKW, semakin

dekat nampaklah seorang paruh baya dengan diringi para bodyguard serta kibaran panji-panji. Saat kaki

seorang paruh paruhbaya itu menginjak lantai pendopo agung munculah raksasa menghadang dan

menyerang memporak-porandakan rombongan. Namun dengan tenang orang paruh baya tersebut

mengibaskan tangannya seketika itu juga raksasa itu terjungkal, perlahan bangun bertekuk lutut dan

menyerahkan gulungan lontar. Orang paruh baya itu mengmbil posisi lalu membuka gulungan lontar itu dan

membacanya. Ternyata isi lontar itu adalah SK (Surat Keputusan) ijin operasional Prodi Jurusan Teater

STKW Surabaya dan orang paruh baya itu adalah Bapak Agus Pribadi yang mendapat kepercayaan menjabat

Kajur Teater Surabaya.

Tepuk tangan meriah mengakhiri prosesi pembacaan SK ijin operasional prodi jurusan teater yang dikemas

dalam sebuah adegan drama. Kemudian dilanjutkan sambutan Kepala UPT STKW Bapak Arif Rofiq

diteruskan dengan pemotongan tumpeng. Sebagai acara penutup ditampilkannya pementasan dan

apresiasi kreatifitas mahasiswa.

Selamat dan sukses atas turunnya SK ijin operasional prodi jurusan teater STKW Surabaya, mudah-mudahan

aktifitasmu nantinya melahirkan sarjana-sarjana teater berkompeten yang akan menyemarakan geliat

teater jawa timur, nasional dan internasional. Amin.

Hampir sewindu menunggu……Upaya dan cara bergumul menggebu……

Turun secarik kertas tanda legalitasmu…...Sebagai senjata mengukir sejarah baru……

TASYAKURAN JURUSAN TEATER

SENI TEATER

28

Page 33: Buletin EDISI 1 2014 New

Banyak cara yang dilakukan untuk bisa mengenal sebuah sosok

walaupun sosok itu sudah meninggal. Termasuk sosok Chairil Anwar

penyair monumental Indonesia. Chairil Anwar adalah penyair

Angkatan '45 yang terkenal dengan puisinya yang berjudul "Aku".

Berkat puisinya itu, ia memiliki julukan 'Si Binatang Jalang'. Chairil

banyak menelurkan puisi-puisi yang mayoritas bertemakan kematian,

individualisme, dan ekstensialisme. Karya-karya Chairil

dikompilasikan dalam tiga buku, yaitu Deru Campur Debu (1949),

Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949), dan Tiga

Menguak Takdir yang merupakan kumpulan puisi bersama Asrul Sani

dan Rivai Apin (1950), serta diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris,

Jerman, dan Spanyol.

Chairil lahir di Medan, 26 Juli 1922. Ia adalah putra mantan Bupati

Indragiri Riau, dan masih memiliki ikatan keluarga dengan Perdana

Menteri pertama Indonesia, Sutan Sjahrir. Ia bersekolah di Hollandsch-

Inlandsche School (HIS) yang kemudian dilanjutkan di MULO, tetapi

tidak sampai tamat. Walaupun latar belakang pendidikannya terbatas,

Chairil menguasai tiga bahasa, yaitu Bahasa Inggris, Belanda, dan

Jerman.

Ia mulai mengenal dunia sastra di usia 19 tahun, namun namanya

mulai dikenal ketika tulisannya dimuat di Majalah Nisan pada 1942.

Setelah itu, ia menciptakan karya-karya lain yang sangat terkenal

bahkan sampai saat ini seperti "Krawang Bekasi" dan "Aku".

Wanita adalah dunia kedua pria flamboyan ini setelah sastra. Dalam

lingkup keluarga, nenek adalah orang terdekat Chairil sebelum sang

ibu sendiri. Ketika dewasa, ia diketahui menjalin hubungan dengan

banyak wanita dan Hapsah adalah satu-satunya wanita yang pernah

dinikahinya walaupun ikatan suci tersebut tidak berlangsung lama.

Perceraian itu dikarenakan gaya hidup Chairil yang tidak berubah

bahkan setelah memiliki istri dan anak. Pernikahan tersebut

menghasilkan seorang putri yang bernama Evawani Chairil Anwar

yang sekarang berprofesi sebagai notaris.

Belum genap 27 tahun, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi

tentang penyebab kematiannya, namun satu hal yang pasti adalah ia

mengidap TBC disinyalir menjadi sebab kepergiannya. Walaupun

hidupnya di dunia sangat singkat, Chairil Anwar dan karya-karyanya

sangat melekat pada dunia sastra Indonesia. Karya-karya Chairil juga

banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa

Inggris, Jerman dan Spanyol. Sebagai tanda penghormatan, dibangun

patung dada Chairil Anwar di kawasan Jakarta dan hari kematiannya

diperingati sebagai Hari Chairil Anwar oleh para pengagumnya.

MALAM CHAIRIL ANWAR 25 APRIL 2014 DI PENDOPO STKW

SEKALI BERARTI SETELAH ITU MATISEKALI BERARTI SETELAH ITU MATI

SENI TEATER

29

Page 34: Buletin EDISI 1 2014 New

doc. STKW Sby

Sebagai seorang mahasiswa pasti mendengar nama Chairil Anwar. Dan untuk mengenal sosok Chairil Anwar saat ini bisa dilakukan dengan cara mengenal karya-karyanya yang monumental. Dan itulah yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan teater STKW Surabaya dalam mempelajari, memahami dan mengapresiasi karya sastra “puisi” karya Chairil Anwar dengan sebuah event dengan tajuk “Sekali Berarti Setelah itu Mati”.

Acara sederhana tapi meriah ini dihadiri para mahasiswa dan para tokoh STKW, mahasiswa kampus-kampus di Surabaya, komunitas-komunitas kesenian di Surabaya, serta beberapa murid SMA dan SMK di Surabaya. Juga dimeriahkan pentas pantomime dari SMK 12 Surabaya.

Chairil Anwar……walaupun kau sudah tiada……..karyamu akan terus dikenang

SENI TEATER

30

Page 35: Buletin EDISI 1 2014 New

S. Tari, S. Karawitan, S.Rupa dan S. Teater Pelantikan BEM dan Himajur

BEM dan HIMAJUR merupakan tombak Lembaga juga Mahasiswa dalam mengaspirasikan Kepentingan

Akademik guna kemajuan Lembaga dan perkembangan Mahasiswa itu sendiri. STKW Surabaya telah

meresmikan BEM dan HIMAJUR Tahun Akademik 2014 - 2015 yang diselenggarakan di Taman Budaya Propinsi

Jawa Timur.

doc. STKW Sby

BEM & SEMPAL

31

Page 36: Buletin EDISI 1 2014 New

Gunung Kelud Meletus,

Kebesaran Allah SWT

menyatukan

relawan dan korban

Letusan Gunung Kelud pada kamis

malam tanggal 13 Februari 2014 membawa

dampak yang sangat luar biasa. Muntahan

material vulkanik menerpa dampak ke

santero pulau Jawa. Gunung Kelud dengan

ketinggian 1.731 m diatas permukaan laut

telah mengeluarkan dengan ledakan erupsi

setinggi kurang lebih 17.000 meter. Dampak

dari erupsi tersebut membawa efek yang

sangat luar biasa di nusantara.

Erupsi Gunung Kelud yang secara

geografis masuk di wilayah antara kab. Kediri

dan kab. Blitar telah memuntahkan ribuan

material vulkanis,. Debu, batu dan pasir telah

membawa efek ke wilayah wilayah sekitar

gunung Kelud.

Ribuan warga sekitar gunung kelud di

wilayah kab.kediri, kab. Malang yang terkena

dampak erupsi gunung kelud di evakuasi

untuk diungsikan si tempat yang lebih aman.

B N P B ( B a d a n N a s i o n a l

Penanggulangan Bencana) langsung

tanggap untuk melayani para pengungsi,

BNPB yang merupakan badan atau lembaga

untuk mengurusi penanggulanagn bencana

cepat tanggap melihat kaadaan seperti itu,

pengevakuasian para warga di tempat yang

aman memang sangat dibutuhkan secara

maksimal.

STKW Surabaya, kampus

seni yang terletak di wilayah Surabaya

langsung tanggap melihat dampak dari

erupsi Gunung Kelud. Tim relawan STKW

yang terdiri dari BEM STKW ( Badan

Eksekutif Mahasiswa), UKM SeMPAL (Seni

MahasiswaPecintaAlam) STKW serta para

Pembina mahasiswa melakukan aksi peduli

korban erupsi Gunung Kelud.

Para tim relawan yang diterjunkan

dilokasi-lokasi pengungsian berusaha

semaksimal mungkin bekerja. Mereka di

sebar ketempat titik-titik pengungsian.

Tempat yang dituju adalah titik pengungsian

di kota Batu, karena kota tersebut sebagai

wilayah dan tempat warga yang mengungsi

dan di evakuasi oleh tim BNPB.

Tim Relawan STKW Surabaya terdiri dari mahasiswa jurusan Seni

Tari, Seni Karawitan, Seni Rupa dan Seni Teater yang peduli terhadap

pengungsi erupsi Gunung Kelud telah melakukan kegiatan terhadap

masyarakat. Mereka melakukan kegiatan yang sesuai dengan potensi

yang mereka miliki, yaitu pada bentuk pola kesenian.

Tujuan kegiatan tersebut sebagai bentuk pengabdian terhadap

masyarakat, menanamkan rasa empati/simpati pada para korban, serta

memberi pemulihan mental terhadap anak-anak korban bencana erupsi

Gunung Kelud.

Target utama kegiatan tersebut adalah menstabilkan psikologis

pada anak-anak korban bencana erupsi gunung kelud, dengan media

berupa bentuk kreatifitas seni.

Bentuk kreatifitas seni tersebut adalah menggambar bersama,

menyanyi bersama, menari bersama serta mendongeng agar anak-anak

juga merasa terhibur dengan kegiatan yang dilakukan oleh tim relawan

STKW.

Kegiatan tersebut dilakukan ditempat penampungan pengungsi di

gedung Kesenian Batu dan gedung Graha Wangsa kota Batu. Wilayah

kerja tim relawan STKW bekerjama dengan pimpinan Gedung Kesenian

Batu dan BNPB kota Batu

Agenda program pemulihan mental terhadap anak-anak korban

bencana erupsi gunung kelud dengan kegiatan menggambar bersama,

menyanyi bersama, menari bersama serta mendongeng antara anak-anak

dengan para tim relawan STKW Surabaya yang dilakukan di tempat tritik-

titik pengungsi di Gedung Kesenian Batu dan Gedung Graha Wangsa Batu

sempat berkolaborasi dengan istri walikota Batu ibu Dewanti Rumpoko,

agenda tersebut juga sempat dilihat oleh Pimpinan Muhammadiyah Pusat

bapak Prof. Dr. Dien Syamsudin yang sedang melakukan kunjungan kerja

di titik-titik penampungan pengungsi korban bencana erupsi Gunung Kelud

di kota Batu.

By.

Taufiq Sholekhuddin

Pembina UKM SeMPAL

(Seni MahasiswaPecintaAlam) STKW Sby

BEM & SEMPAL

32

Page 37: Buletin EDISI 1 2014 New

doc. STKW Sby

Gunung kelud menyisakan cerita dukaGunung Kelud menyatukan kita

dalam naungan atabAlam Semesta

BEM & SEMPAL

33

Page 38: Buletin EDISI 1 2014 New

PENDAKIANGUNUNG WELIRANG PENDAKIANGUNUNG WELIRANG

Bukan suatu rencana pergi mendaki kegunung Welirang, hanya sekedar keinginan saja, karena memang waktu itu mendekati libur akhir tahun, setidaknya bisa ngerefresh otak biar seger kembali setelah datangnya awal tahun 2014, disamping itu mencari pengalaman baru bersama teman-teman yang belum pernah mendaki gunung sama sekali “gokil abis deh….Akhir tahun baru tahun baru semakin mendekat sekitar tanggal 25 Desember 2013, kami bahkan belum merencanakan matang-matang tentang logistic dan persiapan fisik kita, berfikirlah saya, dari pada diem dikos atau ngluyur kesana-kemari nggak jelas, mending keluar kota saja, itung-itung cuci otak,. berhubung uang saya pas-pasan dan tidak memungkinkan untuk pergi jauh-jauh, lebih baik saya pergi mendaki gunung welirang saja bersama enam orang teman saya Novy Rosandy, Arif black, Fian Mentok, Anton-I, Januar dan Damar meraka adalah teman se kampus yang tiap hari selalu bertemu,,,,

Ini merupakan awal Petualangan mereka , kecuali si Arif sama Novi karena dia sudah biasa naik gunung, baru dimulai. Gunung welirang merupakan awal dari

Petualanganku (kata temenku si mentok namanya) Jejak pertama pada GunungWelirang menjadi suatu spirit akan kecintaanya pada keindahan alam untuk mendaki gunung yang lebih tinggi lagi

Rencana sudah mulai berjalan,, tanggal 28 Desember 2013 kita ngumpul sekitar pukul 12 siang di kampus tersayang kita yaitu STKW Surabaya, setelah semua pada kumpul kita mulai berangkat sekitar jam 1 siang untuk menuju ke pos perijinan Gunung Welirang.

Singkat cerita Sampailah pada pos perijinan pendakian Gunung Welirang sekitar jam 3 sore kami beristiahat selama 1 jam sambil mengisi data diri pendakian. Di pos ini pendaki diharuskan mengisi data diri dengan tarif perijinan Rp.7000/orang. Pendaki bisa langsung melakukan pendakian lewat belakang pos perijinan, ataupun melewati jalur aspal menuju wisata kakek bodoh,

Setelah semua administrasi dan pengisian data diri sudah selsai, kami mulai berangkat sekitar jam 5 sore dengan melalui jalur aspal sejalan dengan wisata kakek bodoh, membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk sampai ke pos pertama yaitu yang disebut pet bocor, nama pet bocor diambil ketika pada saat itu pendaki (pertama) yang membuat jalur pendakian tidak dapatmenemukan sumber air maka dia memukul pipa kecil yang terbuat dari besi sampai akhirnyabocor (keluar air). Sampai sekarang pun dinamakan pet bocor .

BEM & SEMPAL

33

Page 39: Buletin EDISI 1 2014 New

Kemudian dari pet bocor menuju pos kedua yang membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 jamperjalanan. Medannya cukup terjal karena medan tersusun dari bebatuan besar. Medannya punlebih banyak menanjak yang cukup membuat kaki sangat capek dan gemetar. Saat sampai di pos dua pendaki dapat menemukan mata air yang disebut kop kopan/kopan (baca: ngokop; meminumlangsung dari sumber air). Disinilah kami mendirikan tenda untuk istirahat kami sampai kurang lebih jam 10 malam di kopkopan. Nama kopan diambil hampir sama dengan cerita di pet bocor , hanya saja pipa yang ada di kopkopan ini mempunyai diameter kurang lebih 10 cm dan berada setinggi hampir 2 meter. Pendaki perlu sedikit menengadah untuk dapat langsung meminum air tersebut maka disebutlah kopkopan.

Pada malam hari itu cuaca begitu cerah dan dapat melihat suasana gemerlap lampu kota yang sangat indah. Setelah puas menikmati indahnya malam kita beristirahat karena besok harus meneruskan perjalanan.

Pagi sudah tiba, persiapan sudah matang, kaki mulai kuat kaera perjanan pemanasan kemarin,,, Dari kopkopan menuju pos selanjutnya yakni pos pondokan memerlukan 4-5 jam perjalanan. Saat itu perjalanan sudah sedikit ringan pada rute ini karena kita melewati hutan dan padang rumput yang sangat gersang, kayu dan ranting yang terbakar karena terkena panas matahari, karena memang sebelum itu musim panas. Tapi track lama sudah diganti dengan track yang hampir sama dengan jalur pet bocor-kopan yakni jalur makadam yang terjal dan cukup menanjak. Mungkin ini dibuatkan karena pada saat itu banyak pendaki yang tersesat dan kemungkinan juga untuk jalan hartop yang sedang mengangkut batu Welirang.

Perjalan cukup melelahkan, bercampur hujan dan angina yang membasahi kami, Setelah sampai di pondo'an sekitar jam 2 siang, kira-kira perjalan kami p\4jam lamanya, kami langsung mencari tempat dan mendirikan tenda untuk segera beristirahat. Sebagian dari kami ada yang mengambil air, untuk mendapatkan mata air, kami perlu turun sedikit karena letak mata air yang terletak pada area seperti bekas aliran sungai. Air disini cukup banyak jadi tidak usah kawatir disaat musim hujan dating, suhu pada malam hari mencapai 10 derajat celcius.

Cuaca malam itu brcampur hujan dan angina, sehingga kami tidak bisa pergi kemana-mana, cumin bisa ngumpul dalam satu tenda dengan cemilan makan ringan dan minum kopi sambil cerita-cerita cewek… hehehehehe,,,,namun kami heran ketika detik-detik pergantian tahun sudah mulai mendekat, hujan badaipun berhenti, “ wah, malam yang indah, sebagian dari kami ada yang belum tidur dan mengucapkan selamat tahun baru 2014,,,,,

Pagi mulai tiba persiapan kita untuk pergi kepuncak, dari pondo'an ke puncak membutuhkan waktu 3-4 jam perjalanan. Semua tas dan peralatan diletakkan di dalam tenda saja karena jalur pendakian yang sangat terjal dan menanjak. Kami membawalah air secukupnya dan beberapa makanan ringan untuk bekal perjalanan karena akan sulit mendapatkan air nantinya. Kami sampai pada tanah lapang disamping Gunung Kembar. Disini kami dapat mengambil foto. karena view disini cukup indah dan bagus. Perjalanan dilanjutkan sampai pada rute tebing yang sangat indah, Serasa berada di Afrika. Tebing yang mempesona dan jurang yang indah. Kami dapat melihat deretan Gunung Anjasmoro, dari sini. Perjalanan dilanjutkan sampai pada jalur turun tapi pandaki cukup mengambil arah kanan untuk naik menuju puncak. Pada rute ini pendaki akan menemukan Gua Sriti yang cukup cantik. Banyak pendaki yang menggunakan tempat ini untuk berkemah jikaingin berkemah di puncak. Sekilas memang seperti gua, tapi sebenarnya ini hanya tebing yang agak menjorok ke dalam yang dapat melindungi dari angin dan hujan. Pendaki lurus saja sampai pada puncak Gunung Welirang. Puncak Gunung Welirang ditandai dengan batu besar berdiri. Dari puncak pun terlihat kawah mengangah tempat para penambang mencari uang kehidupan. Syukurlah sampai dipuncak bersama teman2ku,,,, samapi disini aja,, pokoknya asik deh,,, sampai-sampai sulit untuk dituliskan,,,,,

Salam sehat,

Heri Macan (SeMPAL)

BEM & SEMPAL

35

Page 40: Buletin EDISI 1 2014 New

Seniman patung Surabaya Agung Tato adalah Alumni yang juga dosen STKWS menjadi salah satu dari pemenang

kompetisi UOB di bidang seni lukis sebagai juara II dengan mendapatkan uang tunai senilai 100 juta rupiah, UOB adalah

salah satu kompetisi lukis tingkat nasional terbuka yang diadakan oleh Bank Buana. Ini adalah prestasi yang

membanggakan kita bersama, karena sebagai Dosen STKWS bias menorehkan prestasi dalam kompetisi terbuka yang

sangat ketat kata Pak Margana sekretaris ketua STKW Surabaya, kita juga bersyukur karena untuk kategori pendatang

baru salah satu mahasiswa STKW Herimacan walaupun belum mendapatkan kejuaraanakan tetapi setidaknya

lukisannya sudahmasuk menjadi 10 besar, saya bangga karena Agung Tato sebagai dosen yang tidak banyak bicara

telah mampu meracuni mahasiswanya untuk terus maju dalam mendalami berbagai hal, Agung tato adalah lulusan S.1

STKW tahun 2009 Dengan keahlian senirupa dibidang lukis dan Patung.

Jika anda masuk di kantor Redaksi harian Jawa Post, anda akan jugaketemu dengan beberapa karya patung agung tato

berderet di balkon atas dalam berbagai gaya mulai dari duduk, noleh berdiri dan macam-macam, Patung replica tropi

kejuaraan Koran Jawa Post di Tingkat Internasional sering digunakan background foto tamu yang dating ke Jawa Post

juga karya tahun lalu. Maka tidak salah kalau Agung Tato juga di pesan oleh Walikota Surabaya untuk membuat replica

patung Surabaya untuk di kirim ke Korea Selatan.

Seperti termuat dalam Jawa Post minggu 6 juli 2014 bahwa Patung Suroboyo yang dibuat oleh Alumni STKWS Pak

Agungtato ukuran tinggi 2,6 meter serta diameter 0,75 meter telah terpasang di Busan Korea Selatan. Tri Rismaharini

walikota Surabaya melounching patung tersebut sebagai penanda 20 tahun kerjasama kota Surabaya dengan Busan.

Patung yang dibuat dari bahan perunggu karya asli seniman Surabaya kata Walikota Surabaya, dan desainnya persis

dengan yang ada di Surabaya itu di pasang di taman kota yang terletak di Busan Indonesian Center ( BIC ) berdiri tepat

di jalan Surabaya.

Dosen yang berkwalitas dan berprestasi InsyaAllah juga akan menghasilkan mencetak lulusan yang sama kwalitasnya,

atau bahkan harus melebihi dosennya, semoga…….. ( novi & Ar )

PATUNGAGUNG TATO

DI KOREASELATAN

ALUMNI

36

Page 41: Buletin EDISI 1 2014 New

LULUK LULUS K2

Baru – baru ini di dunia keguruan semua ribut K2, sebuah seleksi CPNS

yang direbutkan banyak guru yang masih honorer. Luluk Rindayani yang masuk

jurusan Seni Tari di STKW Surabaya tahun 2008 dan lulus pada tahun 2012 lalu

adalah salah satu Alumni STKW yang lolos K 2 seleksi CPNS th 2014 di wilayah kota

Surabaya. Syukur Alhamdulillah di STKW Surabaya saya banyak mendapat

pengalaman lahir batin, sehingga dalam mengerjakan sesuatu selalu saya kerjakan

dengan sunggguh sungguh, tanpa pamrih dan tidak pernah putus asa, sekali lagi

Alhamdulillah Tuhan ternyata memberikan kemudahan kepada saya karena

persaingan dalam mengikuti K2 sangat ketat sekali.

Luluk merasakan benar bahwa STKW telah merubah pola pikirnya dalam

dunia kesenian, pada awalnya hanya sekedar menari, kemudian ingin tahu lebih

banyak tentang tari sehingga ingin menjadi Sarjana tari, banyak ilmu dia peroleh,

mulai pada pengenalan wacana budaya yang sangat minim sampai dia

mendapatkan ilmu budaya yang sangat kompleks, hal itu akan menambah wacana

tentang kebudayaan.

Luluk mengajar di SDN Sambikerep II mulai tahun 1999 dan mendapatkan

SK sebagai guru honorer pada tahun 2001 terus berupaya mengabdikan diri pada

pendidikan khususnya dalam bidang seni dan budaya. Serta juga diperbantukan

sebagai pengajar tari di sekolah SD oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Surabaya.

Luluk rindayani yang bersahaja diam – diam juga punya hoby menyanyi

dangdut, dan itu pernah dilakoninya dari tempat satu ketempat yang lain, tapi

sayangnya belum sempat mengikuti audisi dangdut di beberapa televisi nasional,

kalau sempat audisi pasti saya sudah jadi artis topmarkotop katanya sambbil

bercanda. Luluk yang tubuhnya agak bongsor terlihat sangat sehat maklum ternya

ia juga bekerja part time sebagai pra staf manager di Herbal KK, wah pekerja keras

ya.

Luluk lahir di Surabaya 29 mei 1977 mempunyai anak satu bernama

Zeze Riankca, selalu bersyukur karena awal mengikuti K2 hanyalah mencoba

tanpa banyak berharap karena spesifikasi perekrutan yang sebenarnya adalah

guru kelas, guru olah raga dan guru agama, luluk dilingkungan sekolah sebagai

guru ekstrakurikuler.

Seseorang yang sangat berjasa dalam semangat saya adalah Rr. Lies Susilowati

kepala UPTD Dinas Pendidikan Wilayah Sambikerep Surabaya, beliau mengatakan

“carilah peluang besar…tapi minat sedikit” itulah yang mendorong saya ke STKW.

(piq)

“carilah peluang besar…tapi peminatnya sedikit” itulah yang mendorong

saya kuliah di STKW.

ALUMNI

37

Page 42: Buletin EDISI 1 2014 New

Kalau dilihat sekilas dari fisiknya kampus STKW kurang begitu

meyakinkan, tapi kalau produknya STKW sangatlah luar biasa. Banyak

alumni produk STKW yang mampu menerapkan keilmuan yang

didapatnya dari kampus dalam masyarakat dimana dia menetap.

Pengalaman-pengalaman yang didapat saat dikampus bisa menjadi

referensi dalam rangka membangun dan mengembangkan diri menjadi

seorang tokoh yang ditokohkan dalam masyarakat.

Salah satunya produk STKW yang mampu membangun dan

mengembangkan diri menjadi tokoh yang ditokohkan adalah Debi

Subiyanti. Wanita kelahiran Kediri yang lulus STKW tahun 2003 ini

sekarang tinggal di Rotterdam salah satu kota di Negara Belanda.

Stand STKW di halaman Taman Budaya dalam acara Festifal Kesenian Jawa Timur 2014 yang digelar oleh Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jawa Timur ini tiba heboh saat Mbak Deby berkunjung. Selama sepuluh tahun

lebih Mbak Deby meninggalkan Indonesia, kerinduan akan almamater STKW, teman lama dan para dosen, tiba-tiba

meledak dan meluap dalam jerit bahagia dan tawa yang terekspresikan dalam kebebasan bahasa tubuh yang lama

terpenjara.

Banyak cerita yang diungkap dalam canda. Semenjak kelulusannya tahun 2013 dengan berbekal keilmuan yang dia

dapat dari kampus STKW dan pengalaman berkesenian, Mbak Deby meninggalkan Indonesia menuju Belanda.

Memang tidak gampang hidup di negeri orang, tapi Mbak Deby harus memulainya. Dengan Skill kepenarian yang telah

dimiliki Mbak Deby mulai membangun dan mengembangkan diri. Ketekunan dan keuletannya memancarkan inner

beauty yang kuat, dan Skill kepenariannya mampu memikat hati Ralph Verhelst, seorang pemuda asli turunan Belanda.

Seperti parikan jawa “iwak gerih gae cok bakal pojok sawah - nek kepingin sugih yo cepet nikah”. Hehehehehe……

maka dari itu Mbak Deby tidak mau menunda kesuksesanya. Pada tahun 2004 Mbak Deby memutuskan untuk

menikah dengan Ralph Verhelst. Bersama sang suami Mbak Deby menata kehidupan rumah tangga. Waktu terus

berjalan, ruang popularitas Mbak Deby mulai terbangun dan meluas.Pada tahun 2012 bersama-sama hampir 2,6 %

warga Indonesia yang tinggal di Belanda, Mbak Deby mendirikan Yayasan Peduli Seni Indonesia yang memikirkan

tentang pelestarian seni-seni Indonesia yang mulai dilupakan. Bekerja sama dengan orang-orang Suriname Jawa yang

tinggal di Belanda membuat pergelaran yang diselenggarakan tiap tahun. Mbak Deby juga mulai menjalin kerja sama

dengan banyak pihak dengan harapan kedepan Yayasan Peduli Seni Indonesia ini bisa mengisi acara pasar malam tiap

bulan sehingga dengan demikian kesenian Indonesia semakin populer di Belanda khususnya dan dunia Internasional

Umumnya.

Inilah penggalan dialog penulis dengan Mbak Deby,

Penulis : Apa kira-kira yang sangat berkesan dalam hati Mbak Deby dulu kuliah di STKW?

Mbak : Apa ya…..? Yang jelas semuanya berkesan, daya survive yang diajarkan itu yang sangat luar biasa. Dulu saya

sendiri tidak terbayang, kalau bisa seperti ini. Memang dulu banyak yang bilang kalau teknik saya dalam menari

memang bagus, makanya saat saya mengambil tugas akhir kekaryaan (koreografer) banyak yang bertanya, kenapa

kok tidak mengambil penyaji saja?. Tapi bagi saya untuk bisa menjadi koreografer yang baik bukan hanya pandai dalam

menuangkan konsep, tapi juga harus mempunyai skill kepenarian yang bagus. Bagaimana bisa membuat konsep

gerak tari yang bagus kalau sang koreografer tidak menguasai teknik garak yang bagus. Saya sangat bangga dan

berterima kasih pada STKW karena dengan ijazah STKW kesenimanan saya diakui oleh pemerintah kota Den Haag.

Penulis : gimana Mbak, nggak mampir kampus ta?

Mbak Deby : Sebenarnya sudah saya jadwalkan main ke kampus, tapi semua sudah ketemu disini sama saja, lagian

besuk juga mau cabut Surabaya mengajak anak-anak wisata ke Bali.

Penulis : Oya…..! Kira-kira kapan STKW diundang pentas di Belanda?

Mbak Deby : Gampang itu, nanti kalau Yayasannya sudah benar-benar mapan.

Penulis : Terima kasih Mbak.

Mbak Deby : See You!

STKW satu-satunya Perguruan Tinggi Seni Jawa Timur terbukti telah mampu menghasilkan alumnus-alumnus yang

hebat seperti Mbak Deby. Dan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produknya dengan perbaikan–perbaikan

infrastruktur akademiknya. Semangat STKW maju terus, warnai negeri dengan seni. (mjk).

IJAZAH STKWDIAKUI

DUNIA INTERNASIONAL

ALUMNI

38

Page 43: Buletin EDISI 1 2014 New

ALUMNI

39

Page 44: Buletin EDISI 1 2014 New

Siapa yang tidak mengenal Slamet Abdul Syukur, dialah tokoh music kontemporer Indonesia yang lama

menetap di perancis karena kepeduliannya dengan music di Indonesia, pada th 1962 hingga 1976 mendapat

bea siswa ke perancis yaitu di Concervatoire Nasional superieur de Musicue dibawah bimbingan Oliver

messiaaen dan Henri Dittileux. Bagi Slamet music tidak ada dikotomi apakah itu etnik atau kontemporer, music

ya music. Pemikiran yang sangat dikenal adalah konsep Minimaks yaitu suatu sikap menghormati

keterbatasan ( MINimal ) sebagai tantangan kreatif (MAXimal).

Sosok yang lebih suka di panggil mas ini tidak asing bagi STKWS, karena awal Perguruan tinggi seni ini dibuka

pernah ada jurusan Musik, beliaulah tokoh yang menyemangati waktu itu disamping pak isfanhari dan Yusbar

jaelani.

Seperti yang disampaikan oleh Gema Swaratayagita penanggung jawab kegiatan Sluman Slumun Slamet

bahwa ia merasa perlu mengadakan ulang tahun Slamet Abdul syukur dalam usianya ke 79. Ini tidak semata-

mata masalah umur akan tetapi penghormatan pada pemikirannya, maklum tahun 1958 sudah menggelar

karyanya berjudul Sangkuriang bahkan berbagai penghargaan regional, Nasional internasional telah

disabetnya.

Bersyukurlah Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatika Surabaya yang mempunyai jurusan karawitan itu dicintai oleh

mas Slamet, karena ia hanya mau menggelar karyanya di Pendopo Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta

Surabaya. Sabtu 21 juni 2014 jam 19.00 Pendopo STKWS digetarkan dengan karyanya tahun 60 an berjudul

Kabut, TOBOR ( 1961 ), Gelandangan ( 1998 ), Tetabuhan Sungut ( 1975 ) dan GAME-Land 1 ( 2003 ) dengan

gamelan kyai fatahillah yang dikomandani Iwan Gunawan jebolan SMKI bandung yang menjadi dosen di UPI

Bandung, tapi sayang mahasiswa karawitan tidak banyak yang mengapresiasi kehadirannya. Memang

Pendopo STKWS sudah mulai dilirik oleh teman seniman dari luar provinsi sebagai ruang alternative untuk

menunjukkan kreatifitasnya di Surabaya ( . ar,rul, nov)

Slamet Abdul Syukur,

POJOK KAMPUS

40

Page 45: Buletin EDISI 1 2014 New

TEATER PIKTORIALBANDUNG DI STKW

Sore itu, 26 juni 2014 ada yang berbeda di pendopo kampus STKW. Pendopo yang biasa ramai digunakan untuk aktifitas perkuliahan

tapi kali ini ditutup kain hitam. Dan apabila kita masuk ruang pendopo seperti layaknya masuk dalam black box. Penutupan pendopo

ini bukan karena aksi unjuk rasa yang menjadi tren mahasiswa dalam merespon dan menentang suatu kebijakan, akan tetapi

penutupan pendopo kampus ini merupakan bentuk pelayanan atas kehadiran kelompok Teater Piktorial Bandung yang akan pentas

di pendopo STKW tanggal 27 Juni 2014.

Terlihat mahasiswa teater di bantu beberapa orang dari komunitas teater luar kampus sibuk menata perangkat lampu, sound

system, setting property kebutuhan pentas Teater Piktorial. Tak beberapa lama terlihat para actor Teater Piktorial mulai oriantasi

panggung kemudian menata ulang beberapa seting yang dirasa kurang pas.

Malam itu perkiraan penulis meleset. Penulis memrediksikan ada gladi bersih pada malam itu tapi ternyata hanya orientasi

panggung saja. Melihat banyaknya teman-teman dari komunitas teater Surabaya dan sekitarnya yang datang silih berganti sebagai

bentuk rasa antusias menyambut kedatangan kelompok Teater Piktorial ini, semakin menambah rasa penasaran penulis untuk

menonton acara pementasanya.

Tanggal 27 juni 2014 waktu menunjukan pukul 19.00WIB, penonton sudah antri untuk mengisi daftar hadir. Hampir 200 penonton

duduk lesehan diatas karpet merah menunggu pementasan dimulai. Setelah beberapa sambutan beberapa tokoh Surabaya , Bapak

Agus Pribadi (Kajur Teater STKWS), Bapak Arif Roriq (Kapala STKWS), dan Cak Chrisman Hadi (Ketua DKS), music dan lagu mengalun

pertanda pementasan dimulai.

Pementasan teater berjudul Universitas Orang-orang Mati ini mengisahkan tentang ritual pembunuhan yang dilakukan oleh

seorang Profesor terhadap para ilmuan dari universitas-unuversitas yang diyakini olehnya sudah tidak lagi mampu menyelesaikan

masalah-masalah mendesak yang telah memporak porandakan kehidupan manusia dan tersesat kepada penciptaan ilmu yang

berjalan kearah yang salah, yaitu kepada penghancuran dunia.

Sang Profesor berkesimpulan bahwa sebagaian besar universitas adalah pelaku yang telah menciptakan kehancuran pada perang

karena para ilmuwannya belajar dan kemudian menggunakan ilmunya untuk menghancurkan dunia. Profesor berpendapat bahwa

universitas dan para ilmuwannya akan kembali menjadi sumber ancaman bagi masa depan dunia. Hal ini yang membuat Propesor

bertekat menghancurkan universitas-universitas dan membunuh para ilmuawannya.

Untuk melancarkan misinya itu Profesor mendatangi sebuah sebuah universitas yang telah hancur karena perang dan melakukan

percobaan bertahun-tahun untuk menghidupkan para dosen dan mahasiswa yang telah mati. Usaha Profesor akhirnya berhasil,

dengan mengerahkan mayat hidup hasil percobaanya untuk membunuh para ilmuwan dan calon ilmuwan universitas hingga dunia

ini dihuni oleh orang-orang bodoh. Sampai akhirnya didunia tidak ada lagi aturan dan orang yang belajar.

Kebodohan masal yang melanda dunia membuat Profesor kebingungan. Dunia dalam bahaya karena dihuni orang-orang bodoh,

Profesor bersama mayat hidup ciptaannya akhirnya membunuh semua orang bodoh untuk menyelamatkan dunia, hingga suatu

ketika Profesor bertemu dengan anak kecil yang menangis karena anak itu tidak menjumpai orang dewasa. Ketika akan membunuh

anak kecil itu muncullah sang pengantin kekasih professor mencegahnya. Anak kecil itu selamat dan tumbuh besar, bersama

professor serta mahasiswa orang-orang mati ciptaan professor.

Naskah ini terinspirasi dari keadaan kampus sang penulis pada tahun 2004 yang tiba-tiba menjadi sepi karena mulai diberlakukan

penguncian gedung-gedung pada pukul Sembilan malam, termasuk gedung tempat mahasiswa berlatih mengasah kemampuan

berkreatifitas dalam berkesenian. Orang-orang kampus kemudian banyak yang hanya datang kekampus malam hari untuk duduk-

duduk, nongkrong dan ngobrol ditaman. Hal inilah yang menjadi pemantik terciptanya naskah Universitas Orang-orang Mati.

Teater memang tidak bisa terlepas dari persolalan-persoalan sosial disekitar kita. Mudah-mudahan dengan pementasan teater

Universitas Orang-orang Mati ini juga bisa menginspirasi mahasiswa-mahasiswa jurusan teater khususnya dan mahasiswa-

mahasiswa STKW umumnya untuk terus mengasah kreatifitasnya dengan keterbatasan yang ada. Dengan kesungguhan berangkat

dari yang ada, tidak mengada-ada, hasilnya tidak apa adanya (Hasyim Amir).

41

POJOK KAMPUS

Page 46: Buletin EDISI 1 2014 New

Sebuah fenomena yang tak akan habis-habisnya, ayam dan telor mana yang terlahir duluan, mana yang harus didahulukan, mana

yang harus dilakukan.

Seperti hal nya di kampus STKW Surabaya, dengan minimnya fasilitas, gedung dan perlengkapan yang seharusnya didukung

sepenuhnya ternyata masih banyak yang merasa kurang akan keberadaan.

Ketika ada sebuah pertanyaan apakah pembangunan gedung diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan ?, pasti banyak

yang sepakat dengan ide dan gagasan tersebut, akan tetapi banyaknya kekurangan kebutuhan itu yang berpengaruh dengan

berbagai alasan

Ketika dalam pembangunan gedung dalam hal ini renovasi, pasti akan mengkorbankan tempat dalam proses perkuliahan, hal itu

lah yang menjadi bahan persoalan ketika mahasiswa dengan jadwal yang padat untuk memanfaatkan ruang dan fasilitas, banyak

yang terganggu dengan pembangunan gedung, kalaupun tidak dilakukan rehap gedung secara otomatis pasti akan terjadi

kekurangan tempat belajar

Hal inilah yang menjadi bahan pertimbangan pembangunan rehap gedung, yang pada dasarnya untuk menujang proses

perkuliahan, akan tetapi untuk sementara waktu pasti mengkorbankan sedikit waktu dan peristiwa dalam proses belajar mengajar.

Semoga dalam kasus Ayam dan Telor ini bisa terpecahkan dengan sedikit banyak kekurangan dan kelebihan masing-masing. (taufiq)

Dari namanya saja orang pasti paham kalau itu sebuah tempat yang jorok.Gang becek, sebutan dari mahasiswa jurusan seni rupa yang selalu berkarya di tempat studio patung dan keramik, kenapa disebut gang becek ? karena tempat tersebut adalah sebuah lorong yang ditengah diantara ruang tersebut selalu tergenangi air dari pembuangan sisa air AC, tempat tersebut selalu becek, akan tetapi dari tempat tersebutlah, mahasiswa jurusan seni rupa selalu berkarya tanpa kenal lelah mulai pagi, siang sampai malam bahkan sampai menginap di studio tersebut tanpa kenal lelah.Bahkan dari tempat tersebutlah mahasiswa sering mendapatkan proyek souvenir dari luar kampus sampai dari beberapa tempat, ini yang membuat mahasiswa selalu memanfaatkan ruang dan tersebut walau dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, kondisi tempat yang kotor dan kumuh serta becek. (taufiq)

42

POJOK KAMPUS

Karya : Rio T-bo Afita

Page 47: Buletin EDISI 1 2014 New

Bob “Rochim”

Alfian “Mentok”

INSTITUSIINSTITUSI

45

POJOK KAMPUS

Pentingnya Olah Tubuh Bagi Seorang PenariSalah satu unsur utama dalam tari adalah

gerak, dimana gerak merupakan media penyampai

maksud atau media ungkap yang ditangkap oleh penonton

dari seorang penari diatas pentas. Gerak yang terkandung dalam

mengalami proses pengembangan sesuai kebutuhan karya tari tersebut. Tujuan

sebuah karya tari merupakan ekspplorasi dari gerak sehari-hari yang telah

pengebangan ini tidak lain untuk mempertegas bentuk karya, sehingga makna dan pesan yang

dalam pengembangkan suatu gerak pada karya tari dibutuhkan tubuh yang ideal.pengertian tubuh ideal disini bukanlah tubuh yang memiliki standar-standar ukuran tertentu, melainkan tubuh yang mampu menampilkan gerak-gerak yang dibutuhkan dengan baik dan ekspresif.Untuk mendapatkan tubuh yang mampu digerakkan sesuai kebutuhan, maka seorang penari perlu mengolah tubuhnya. Olah tubuh adalah latian dasar yang mampu membentuk tubuh seorang penari menjadi ideal. sasaran-sasaran olah tubuh pada umumnya melatih kekuatan, kelenturan, ketahanan dan kelincahan tubuh. Keempat sasaran ini bertujuan melatih stamina, energi dan kekuatan tubuh menjadi lebih stabil dan seimbang. Selain sasaran-sasaran tersebut hal yang palingutama dalam olah tubuh adalah melatih olah rasa.Olah Rasa menjadi dasar utama dalam olah tubuh, proses pengolahan rasa sebenarnya sangat sederhana, namun bermanfaat tinggi bagi yang mampu melakukannya dengan baik. diawali dengan menyatukan hati dan pikiran sebuah proses lah rasa dimulai. olah rasa tentunya dapat menenangkan hati dan pikiran orang yang melakukannya, mengatur pernapasan menjadi lancar dan sempurna. pikiran dan hati yang tenang, serta ditambah dengan stamina dan energi tubuh yang cukup merupakan modal dasar bagi tubuh untuk dapat difungsikan pada berbagai kebutuhan gerak apapun. oleh karena itu, olah tubuh dan olah rasa sangatlah diperlukan bagi tubuh-tubuh penari (D.A.K)

terkandung didalamnya mampu ditangkap secara mudah oleh penonton.

Novy Rosandy

43

POJOK KAMPUS

Page 48: Buletin EDISI 1 2014 New

17 Agustus 2014 18.00 WIB

Parade Senja menjelang penurunan bendera lakon “sarip Sang Pejuang”Produksi : STKW Sby

2-5 September 2014

Ujian Akhir Seni Rupa STKW Surabaya

Di Galeri Rakuti STKW Sby

13 September 2014

Resital Tari STKW Surabayadi Pendopo STKW Sby

Oleh : Elisabeth Novita Meno I Judul : MbuOleh : Siti Musyarofah I Judul : Mbok Sakerah

Oleh : Diah Ajeng Srikandini I Sebagai : Penyaji

26 – 27 September 2014Festival Kesenian Indonesia ( FKI ) ke 8

BKS-PTSI :STKW Surabaya

Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang

Institut Kesenian Jakarta (IKJ)

Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

Habib “Mayit”

Anton

44

POJOK KAMPUS

Page 49: Buletin EDISI 1 2014 New

SELAMAT DATANG CALON SARJANA SENI

TAHUN AKADEMIK 2014 - 2015

B E A S I S W A 1 T A H U N

Page 50: Buletin EDISI 1 2014 New