buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

65
Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama BUKU PANDUAN PRATIKUM ANATOMI BIOMEDIK IV (CARDIORESPIRASI) Semester II PENYUSUN : Dr. Fachrizal Hariadi Dr. M. Arief Faisal FAKULTAS KEDOKTERAN U N I V E R S I T A S A B U L Y A T A M A A C E H 2012

description

buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Transcript of buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Page 1: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

BUKU PANDUAN PRATIKUM ANATOMI

BIOMEDIK IV

(CARDIORESPIRASI)

Semester II

PENYUSUN :

Dr. Fachrizal Hariadi

Dr. M. Arief Faisal

FAKULTAS KEDOKTERAN

U N I V E R S I T A S A B U L Y A T A M A A C E H

2012

Page 2: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, karena rahmat dan inayah-

Nyalah Buku Panduan Pratikum Anatomi ini dapat disusun untuk mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh berdasarkan Satuan Acara

Perkuliahan yang berlaku. Buku ini sebagai peganggan wajib bagi mahasiswa

yang sedang menjalankan Pratikum Anatomi, dengan harapan agar setiap

mahasiswa mengerti teori yang mendasari setiap Pratikum Anatomi yang

sedang dilakukannya serta mampu melakukan setiap praktikum dengan benar.

Kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu

dalam penyusunan buku ini, walaupun tuntunan Pratikum Anatomi ini masih

jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian kami tidak menutup segala kriitik

dan masukan demi sempurnanya buku ini dan berharap sepenuhnya agar buku

ini dapat berhasil mencapai sasarannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Lampoh Keude, Maret 2012

Penyusun,

Dr. Fachrizal .H

i

Page 3: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

PERATURAN DAN TATA TERTIB PRAKTIKUM ............................................... iii

ANATOMI CARDIOVASCULAR ............................................................................ 1

1. Jantung ............................................................................................................. 6

2. Permukaan Jantung ............................................................................................ 7

3. Batas Jantung ................................................................................................... 7

4. Ruang Jantung .................................................................................................. 8

5. Perdarahan Jantung ........................................................................................... 11

6. Vena Besar Thorax ........................................................................................... 16

7. Aorta ................................................................................................................ 20

ANATOMI TRACTUS RESPIRATORIUS............................................................... 24

1. Mediastinum ..................................................................................................... 24

2. Pleura ............................................................................................................... 25

3. Trachea.............................................................................................................. 27

4. Pulmo ................................................................................................................ 29

5. Perdarahan Paru ................................................................................................. 30

6. Segmen Pulmonalis ........................................................................................... 32

7. Mekanisme Respirasi ......................................................................................... 33

Gambar- Gambar Anatomi Urogenetalia ....................................................................... 37

Postest 1 ....................................................................................................................... 51

Postest 2 ....................................................................................................................... 52

Postest 3 ........................................................................................................................ 53

Prestest 1 ....................................................................................................................... 54

Prestest 2 ....................................................................................................................... 55

Prestest 3 ....................................................................................................................... 56

LEMBARAN PENILAIAN ........................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 58

ii

Page 4: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

PERATURAN DAN TATA PRATIKUM ANATOMI

1. Mahasiswa yang mengikuti Pratikum Anatomi adalah mereka yang telah mendaftar

terlebih dahulu dan terdaftar dalam salah satu grup Pratikum Anatomi.

2. Mahasiswa harus hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai, bila terlambat lebih dan

20 menit dan tidak mengikuti pretest tidak diizinkan mengikuti Pratikum Anatomi.

Mahasiswa tidak dapat meninggalkan ruangan sebelum waktu yang ditetapkan,

kecuali atas izin asisten yang bertugas.

3. Presentasi skill lab adalah 100% (seratus persen), bila tidak/berhalangan hadir makna

harus menggantinya sewaktu inhall. Praktikan yang persentasinya kurang dari 100%

secar otomatis tidak lulus Pratikum Anatomi dari awal.

4. Apabila nilai pretest 20 tidak diperkenakan mengikuti Pratikum Anatomi dan

diwajibkan mengikuti inhal.

5. Bila mahasiswa berhalangan hadir, harus ada pemberitahuan dari yang berwenang

memberikannya.

6. Selama Pratikum Anatomi, mahasiswa diharuskan berpakaian rapi (tidak memakai

kaos dan sandal jepit) serta mengenakan jas pratikum dan papan nama.

7. Dilarang membuang sampah kedalam bak pencuci, buanglah ketempat yang

disediakan.

8. Sebelum dan sesudah pratikum meja harus dibersihkan.

9. Sebelum dan sesudah skill lab alat-alat diperiksa terlebih dahulu, jika ada alat yang

rusak atau hilang segera laporkan kepada petugas yang ada di laboratorium.

10. Alat yang rusak atau hilang karena kelalaian praktikan menjadi tanggung jawab

praktikan, dan harus diganti dalam 1 minggu dan waktu kehilangan / rusak.

11. Selama praktikum dilarang makan/minum, ribut-ribut dan merokok. Handphone

dimatikan atau dimatikan nada deringnya, serta dilarang menggunakan handphone

berlebihan saat pratikum.

12. Saat memasuki laburatorium praktikan harus melepas sepatu, dan menggunakan

sendal sudah disiapkan. (akan diatur tersendiri)

13. Bagi yang melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai

ujian praktikum atau mengulang praktikum.

iii

Page 5: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

ANATOMI CARDIOVASCULAR

Mediastinum.

Mediastinum adalah sekat yang terdiri dari Jaringan Areola. Sekat ini

memisah rongga dada bagian kiri dari rongga dada bagian kanan, Mediastinum

ini sebagai sekat berada antara Collumna Vertebralis Pars Thoracales dengan

Sternum.

Mediastinum ini merupakan lanjutan kebawah dari Spatium para

Pharyngcum dileher. Mediastinum ini menurut tempatnya dibagi oleh bidang

datar lewat sendi Manubrium Sternum menjadi :

Mediastinum Superior

Mediastinum lnferior.

Selanjutnya Mediastinum lnferior dibagi lagi menjadi :

Mediastinum Posterior yang ditempati Oesophagus

Mediastinum Medialis yang ditempati Pericardium dan Cor (Jantung)

Mediastinum Anterior yang berada Sternum dengan Pericardium.

Mediastinum Superior menempati rongga Mediastinum mulai diatas

Angulus Sternalis (Angulus Ludovici) yang sesuai dengan pinggir atas Basis

Cordis keatas hingga ApperturaThoracis Superior.

Isi Mediastinum Superior :

Oesophagus, berjalan dari atas kebawah pada bagian Posterior.

Trachea, berada didepan Oesophagus hingga Bifurcatio Trachealis.

Plexus Nn. Vagi membentuk jalinan dari serabut-serabut N. Vagus kiri

dan kanan mengelilingi Oesophagus mulai dibawah Bifurcatio Trachealis.

N. Phrenicus, berjalan pada dinding lateral Mediastinum yang dibentuk

oleh Pleura (dikiri dan kanan).

1

Page 6: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

N. Recurent Laryngis kanan, yaitu cabang N. Vagus pada Level

Appertura Thoracis Superior yang berjalan menyilang balik dari depan

kebawah A. Subclavia kanan, kemudian dibelakang dan keatas disamping

Trachea.

N. Recurent Laryngis kiri adalah cabang N. Vagus kiri pada Level Arcus

Aortae N. Vagus mula-mula berjalan kebawah kedalam Mediastinum, N.

Recurent kiri depan Arcus Aortae dan dari sini berbelok kebawahnya dan

kembali keatas lateral A. Carotis Com munis menuju leher dari Larynx.

N. Cardiacus Superior, medius dan lnferior adalah berkas serabut

Symphatis untuk jantung, berkas (dikiri dan dikanan), ini masing-masing

berasal dari Ganglion Cervicalis Superior, Ganglion Gervicalis Medius

dan Ganglion Cervicalis lnferior. Ke3 N. Cardiacus ini bersama serabut-

serabut dari N. Vagus akan membentuk Plexus Cardiacus dan Plexus

Pulmonalis.

A Carotis Communis kiri, adalah cabang tengah dari 3 cabang Arcus

Aortae, berjalan keatas bagian kiri Appertura Thoracis Superior.

A Subclavia kiri, cabang ke 3 (sebelah kiri) dari Arcus Aortae. Arteri ini

berjalan katas lateral menuju Arcus Aorta.

A. Anonyma adalah cabang pertama (sebelah kanan) Arcus Aortae.

Arteri ini pendek dan memberikan 2 cabang yaitu :

A Carotis Communis kanan (dimedial) yang menuju Appertura

Thoracis Superior bagian kanan.

A. Subclavia kanan cabang ke lateral dari A. Anonyma, menuju

Appertura Thoracis memasuki Trigonum Scaleni kanan.

V. Cava Superior berada dikanan belakang Aorta Ascendens, dan disini

bercabang 2 yaitu V. Anonyma kiri dan V. Anonyma kanan.

2

Page 7: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

V. Anonyma kanan adalah cabang kanan V. Cava Superior yang

kemudian bercabang 2 yaitu :

V. Subclavia kanan menuju kelateral Appertora Thoracis Superior

di depan M. Scalenus Anterior kanan.

V. Jugularis lnterna, sebelah kanan dan belakang A. Carotis

Communis kanan menuju Appertura Thoracis Superior.

A. Anonyma kiri adalah cabang kiri dari V. Cava Superior, Vena ini

bercabang 2 yaitu :

V. Jugularis lnterna kiri adalah cabang medial, berada sebelah

depan lateral A. Carotis Communis, menuju Appertura Thoracis

Superior.

V. Subclavia kiri adalah cabang lateral didepan A. Subclavia kiri,

menuju kelateral Appertura Thoracis Superior; berjalan didepan M.

Scalenus Anterior kiri.

Ductus Thorackus (pembuluh penyalur Limfe) berada sebelah kiri

belakang Oesophagus

Thymus, organ ini adalah berupa sisa dalam perkembangan embriologi,

terdapat pada bagian depan Mediastinum.

Fungsi Mediastinum adalah sebagai sekat pemisah organ paru kiri dan

organ paru kanan. Mediastinum ini berupa organ-organ penting. Bila salah satu

paru tidak berfungsi misalnya pada pneumo Thorax, maka paru yang satu lagi

masih bisa berfungsi untuk pernafasan.

Mediastinum lnferior mulai dari Angulus Sternalis kebawah sampai

Diaphragma. Mediastinum lnferior ini tediri dari bagian Anterior, bagian

Medius dan bagian Posterior.

Mediastinum Posterior adalah bagian dibelakang Pericardium hingga

Columna Vertebralis. Mediastinum Medius adalah bagian yang ditempati

3

Page 8: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

kantong Pericardium dengan Jantung. Mediastinum Anterior adalah bagian

sempit antara Pericardium depan dengan Sternum.

Didalam Mediastinum Posterior terdapat :

Oesophagus

Plexus N. Vagus

V. Hemiazygos dikiri dan V. Azygos dikanan.

Aorta Thoracalis dikiri

Ductus Thoracicus dikiri

N. Splanhicus mayor dan minor

Pembuluh-pembuluh Lymph

Didalam Mediastinum Medius terdapat:

Kantong Pericardium dengan Jantung

N. Phrenicus kanan pada pleura – pericardii bagian kanan

N. Phrenicus kiri pada Pleuro - Pericardii bagian kiri.

Arteri dan V. Phrenicocardiaca kiri dan kanan mengikuti masing-masing N.

Phrenicus (Arteri-Vena-Pembuluh-pembuluh Lymph). Di dalam Mediastinum

Anterior terdapat:

Pembuluh-pembuluh Lymph kecil dan bagian bawah A-V Mammaria

lnterna.

Alat-alat penting didalam Mediastinum lnferior :

Pericaridum sebagai kantong atau selubung untuk jantung

Jantung sebagai organ pusat mengalirkan darah keseluruh tubuh

Aorta Ascendens mengalirkan darah arterial keseluruh tubuh kecuali

paru-paru.

Pulmonalis sebagai pembuluh darah mengalirkan darah keparu-paru.

4

Page 9: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

V. Cava Superior sebagai pembuluh darah Venous dari kepala, leher dan

Extremitas Superior kembali kejantuag.

Bronchus kiri mengalirkan udara pernafasan keparu kiri.

Bronchus kanan mengalirkan udara pernafasan keparu kanan.

Plexus N. Vagus yang membentuk serabut-serabut para Symphatis untuk

jantung, paru-paru dan alat-alat Viscera Abdomen.

Ductus Thoracicos, mulai dari Cistema Chyli setinggi VL1- VL2.

Aorta Thoracaiis, pembuluh darah yang menyalurkan darah dan berlanjut

ke Aorta Abdominalis.

N. Vagus kanan setelah memasuki bagian Medial Appertura Thoracis

Superior berada didepan A. Subclavia kanan, lalu mempercabangkan N.

Recurent Laryngis yang membelok dibawah dan kebelakang Medial Arteri

Subclavia kanan, disamping Trachea menuju ke Larynx. Seterusnya N. Vagus

dari Level A. Subclavia menuju kebawah, mula-mula dibelakang V. Cava

Superior dan tiba dibelakang Bronchus kanan, disini memberikan cabang-

cabang untuk Plexus Pulmonis dan Plexus Cardiacus dan selebihnya

membentuk Plexus Oesophagus.

N. Vagus kiri setelah memasuki Apperturs Thoracis Superior bagian

medial, berada antara A. Carotis Communis dan A. Subclavia kiri, pada Level

Arcus Aortae dan akan bercabang jadi N. Recurrent Laryogis kiri, yang berjalan

dibawah Arcus Aorta dan naik kebelakang disamping Trachea menuju Larynx.

N. Recurrent kiri ini mengadakan serabut-serabut untuk membentuk

Plexus Pulmonis dan plexus cardiacus. Dari Level Arcus Aortae, Vagus kiri

membentuk plexus Oesophagus.

N. Cardiacii merupakan 3 berkas serabut-serabut post Ganglionic dari

Symphatis yang keluar dari Ganglion Cervicalis Superior, Medius dan lnferior

yang masing-masing membentuk N. cardiacus superior, N. Cardiacus Medius

dan N. Cardiacus lnferior. Ke 3 syaraf ini akan membentuk Plexus Cardiacus.

5

Page 10: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

N. Phrenicus didalam Pleura Pericadii mengeluarkan cabang-cabang

untuk menyarafi Pericardium. Sebagian menuju Sub pleura diaphragma dan

disini membentuk serabut-serabut untuk menyarafi Pleura Parietalis dan

serabut-serabut menyarafi otot Diaphragma pada masing-masing pihak.

JANTUNG

Jantung adalah satu organ berdinding musculous tebal dengan 4 ruangan

di dalamnya. Jantung ini menempati Mediastinum Medius, rongga di.dada kiri

dan berada di dalam kantong Pericardium. Jantung merupakan organ tubuh

yang paling berat pada embryo 5 bulan. Kerjanya harus tetap berkontraksi sejak

dalam kandungan sampai orang meninggal.

Bentuk jantung seperti kerucut dengan puncak (Apex) kedepan lateral kiri

dan basis di Posterior. Beratnya (tanpa darah) adalah 300 gr; Capacitas

ruangannya adalah 300 cc (dilatasi) diniana 120 cc masing-masing untuk bilik

kiri/kanan. Besar jantung sewaktu Cositractie adalah sebesar tinju (12,5 x 3,5 x

2,5 cm).

Jantung mempunyai 3 Facies (permukaan) yaitu Facies Sternocostalis

(depan atas, lateral kiri dan kanan) Facies Diaphragmatica (lnferior) dan Basis

(belakang).

Jantung ini adalah alat pompa darah untuk mengalirkan darah arterial

keseluruh tubuh yang tidak boleh berhenti lebih dari 5 detik. Jantung bekerja

diluar kehendak kita. Selubung jantung adalah Pericardium yang terdapat

sebagai kantong dan Epicadium sebagai lapisan luar jantung. Pericardium

adalah jaringan Serosa Fibrous agak tebal dimana permukaan dalam adalah

Serous Mucous yang menghasilkan cairan pelicin sedikit.

6

Page 11: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

PERMUKAAN JANTUNG

Jantung mempunyai tiga permukaan: facies sterno-costalis (anterior),

facies diaphragmatica (inferior), dan basis cordis (facies posterior), Jantung juga

mempunyai apex yang arahnya ke bawah, depan, dan kiri.

Facies sternocostalis terutama dibentuk oleh atrium dextrum dan

ventriculus dexter, yang dipisahkan satu sama lain oleh sulcus atrioventricularis.

Pinggir kanannya dibentuk oleh atrium dextrum dan pinggir kirinya oleh

ventriculus sinister dan sebagian auricula sinistra. Ventriculus dexter dipisahkan

dari ventriculus sinister oleh sulcus interventricularis anterior.

Facies diaphragmatica jantung terutama dibentuk oleh ventriculus dexter

dan sinister yang dipisahkan oleh sulcus interventricularis posterior. Permukaan

inferior atrium dextrum, tempat bermuara vena cava inferior, juga ikut

membentuk facies diaphragmatica.

Basis cordis, atau facies posterior terutama dibentuk oleh atrium

sinistrum, tempat bermuara empat venae pulmonales. Basis cordis terletak

berlawanan dengan apex cordis.

Apex cordis, dibentuk oleh ventriculus sinister, mengarah ke bawah,

depan, dan kiri. Apex terletak setingi spatium intercostale V sinistra, 9 cm dari

garis tengah. Pada daerah apex, denyut apex biasanya dapat dilihat dan diraba

pada orang hidup.

Perhatikan bahwa basis cordis dinamakan basis karena jantung berbentuk

piramid dan basisnya terletak berlawanan dengan apex. Jantung tidak terletak

pada basisnya; jantung terletak pada facies diaphragmatica (inferior).

BATAS JANTUNG

Batas kanan jantung dibentuk oleh atrium dextrum, batas kiri oleh

auricula sinistra dan di bawah oleh ventriculus sinister. Batas bawah terutama

dibentuk oleh ventriculus dexter tetapi juga oleh atrium dextrum dan apex oleh

7

Page 12: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

ventriculus sinister. Batas-batas ini penting pada pemeriksaan radiografi

jantung.

RUANG-RUANG JANTUNG

Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum,

atrium sinstrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister. Atrium dextrum

terletak anterior terhadap atrium sinistrum dan ventriculus dexter anterior

terhadap ventriculus sinister.

Dinding jantung tersusun atas otot jantung, myocardium, yang di luar

terbungkus oleh pericardium serosum, yang disebut epicardium, dan di bagian

dalam diliputi oleh selapis endothel disebut endocardium.

Serambi kanan = Atrium Dexter

Serambi kiri = Atrium Sinister

Bilik kanan = Ventriculus Dexter

Bilik kiri = Veritricuius Sinister

Serambi kanan menerima darah Venous yang miskin oksigen dari seluruh

tubuh melalui V. cava superior dan V. cava lnferior. Muara ke 2 Vena ini boleh

dikatakan tidak mempunyai klep. Ke 2 muara vena ini merupakan sahi

pelurusan pada dinding posterior medial serambi kanan (Atrium kanan)

Serambi kanan kedepan berhubungan dengan bilik kanan melalui klep

Atrio Ventricular Tricuspidalis (3 buah klep). Atrium Dexter ini mempunyai

ruangan yang dibatasi 6 dinding yaitu dinding.

Posterior, dinding depan, dinding lateral, dinding medial, dinding

Superior, dan dinding lnferior. Pada dinding posterior kita dapati pelurusan ke 2

V. Cavae, dilateral pelurusan V. Cavae ini kita jumpai Crista Terminalis. Pada

dinding medial bagian belakang terdapat Fossa Ovalss dan pada bagian

depannya terdapat Annulus Limbus Ovalis.

8

Page 13: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Pada dinding lnferior terdapat muara V. Cava lnferior, kedepan muara V.

Cava lnferior terdapat Valvulae Sinus Coronarius (muara pembuluh Venous

terbesar untuk jantung). Pada dinding depan terdapat Klep Tricuspid (3 buah

klep). Pada dinding atas terdapat muara V. Cava Superior dan Cristae disebut

M. Pectinati yang merupakan serabut-serabut otot jantung.

M. Pectinatus ini adalah dinding dari Auriculum Cordis yaitu inangan

dari atrium. Pada dinding lateral yang merupakan kesatuan dengan dinding atas

terdapat Musculi Pectinati. Pada ruangan atrium kiri terdapat di dinding

Posterior 4 buah (empat buah) muara V. Puimonalis; dinding Superior dengan

Musculi Pectinati, dinding medial merupakan Septum Atriorum, dinding

lnferior, dinding depan dengan klep Bicuspid (2 klep)

Ruangan Ventrikel kiri kebelakang dibatasi dinding posterior dengan klep

Bicuspid (dilateral kiri) dan klep Aorta (dimedial). Dinding medial merupakan

Septum Ventriculare. Dinding selebihnya melengkung. Pada permukaan dalam

ruangan Ventrikel kiri ini terdapat Endocardium. Trabeculae Carneae, M.

papillaris, Chorda, Tendinea (pita-pita halus menghubungkan M. papillaris

dengan daun-daun Klep Bicuspid).

Otot jantung disebut Myocardium, serabut-serabut otot atrium terpisah

dari Ventrikel. Batas perpisahan antara ke2 kumpulan serabut otot disebut

Sulcus Coronarius.

Serabut-serabut otot atrium terdiri dari2 lapisan :

Lapisan luar berjalan Transversal (arah melintang)

Lapisan dalam berjalan melengkung dari arah depan kebelakang (Ada

sedikit serabut-serabut Circulair mengelilingi muara Vena yang masuk

kedalam Atrium).

Serabut-serabut otot Ventrikel terdiri dari 3 lapisan yaitu :

Lapisan luar yang tipis dengan serabut-serabut arah Spiral, bersatu untuk

ke 2 Ventrikel.

9

Page 14: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Lapisan tengah tebal, lapisan ini untuk Ventrikel kanan, serabut-serabut

medius ini arahnya Silindris untuk tiap-tiap Ventrikel.

Lapian dalam, arah serabut-serabutnya Spiral, lapisan ini merupakan

lanjutan dari serabut-serabut luar.

Fungsi serabut-serabut otot jantung adalah berkontraksi memperkecil

jantung dan menutup klep-klep agar tidak terjadi pengembalian darah

(Regurgitation) dan mendorong darah keluar jantung, keseluruh tubuh rata-rata

sebanyak 72 x tiap menit system conductie didalam jantung dilakukan melalui

system serabut Conductie yang terdapat pada dinding jantung.

System Conductie ini terdiri dari:

Sinus - Atrial Node (SA Node)

Atrio - Ventricular Node (AV Node).

Atrio -Ventricular Bundle (Hiss Bundle).

Titik tolak Conductie adalah Sinu Atrial Node yang terletak pada ujuag

atas Sulcus Terminalis (bayangan diluar dari Crista Terminalis pada atrium

kanan). Titik tolak conductie berikutnya adalah Atrio Ventricular Node yang

terdapat pada Septum Atriale didepan Ostium Sinus Coronarius.

Sebagai penerus conduksi adalah Atrio Ventricular Bundle (Hiss Bundle)

yang dimulai dari Atrio-Ventricular Node ke Hiss Bundle yang terdapat pada

Septum Ventriculare.

lnnervasi system Conductie ini secara teratur adalah oleh N. Vagus; Sino

Atrial Node disyarafi oleh Serabut Vagus kanan. Atrio Ventricular Node

disyarafi oleh serabut N. Vagus kiri. Bila Atrium berkontraksi akan diikuti oleh

contraksi ventrikel. Serabut-serabut otot dan A. coronaria disyarafi oleh serabut-

serabut Symphatis lewat N. Cardiacii dan serabut-serabut Afferent dilakukan

juga melalui N. Cardiaci

10

Page 15: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

PERDARAHAN JANTUNG

Jantung mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra dan sinistra,

yang berasal dari aorta ascendens tepat di atas valva aortae, Arteriae coronariae

dan cabang-cabang utamanya terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam

jaringan ikat subepicardial.

Jaringan lemak ini dibawah Pericardium berguna sebagai bantalan lembut

bagi A. Coronaria yang ada didalamnya dan juga sebagai cadangan makanan.

A. Coronaria adalah 2 Arteri yang khusus mendarahi otot-otot jantung,

Ada 2 A. Coronaria yaitu : A. Coronaria Dextra (kanan) sebagai cabang dari

Bulbus Aorta dengan pangkal diatas klep kanan dari Aorta Ascendens dan A.

Coronaria Sinistra merupakan pangkal Aorta Ascendens, berpangkal diatas klep

kiri dan Aorta.

A. Coronaria Dextra berjalan didalam Sulcus Coronarius bagian kanan,

Sulcus mana memisah atrium kanan dengan Ventrikel kanan; arteri ini menuju

Facies Diaphragmatica kanan dan kemudian berada di dalam Sulcus

Longitudinalis Posterior yang berakhir dekat Apex Cordis. A. Coronarius kanan

ini terutama mendarahi dinding jantung kanan, kemudian melalui cabang-

cabang kecil mendarahi dinding atrium kanan, juga mendarahi sebagian Septum

Ventriculorum dan bagian medial dinding Ventrikel kiri.

A. Coronaria sinister mendarahi Ventrikel dan Atrium kiri (lebih besar

dari yang kanan) yang berjalan pada Sulcus Coronarius bagian kiri. Sulcus ini

memisah atrium kiri dengan Ventrikel kiri.

A. Coronaria Sinistra ini segera bercabang 2 yaitu :

Ramus Descendens Anterior yang mula-mula berjalan dibelakang

pangkal A. Pulmonalis, kemudian menuju kedepan berada pada Sulcus

Longitudinalis Anterior yang menuju lncissura Apicis Cordis dan

berbelok kebawah pada Facies Diaphragmatica. Arteri ini mendarahi

dinding Ventrikel kiri depan, Septum Ventriculorum dan sebagian kecil

untuk dinding Ventrikel kanan.

11

Page 16: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Ramus Circumflexus yang mula-mula ditutupi oleh Auriculum Sinister,

kemudian menempati Sulcus Coronarius kiri menuju Facies

Diaphragmatica yang berjalan sejajar dan berdekatan dengan Sulcus

Longitudinalis Posterior. Arteri ini mendarahi dinding Ventrikel kiri

lateral bawah dan dinding dan dinding Atrium sinister.

Anastomose antara cabang-cabang A. Coronaria ini sedikit sekali,

akibatnya bila terjadi penyumbatan pada salah satu Arteri ini atau cabang-

cabangnya maka terjadilah Degeneratie dan Necrose otot-otot didaerah

alirannya (Myocard Infarc).

Fungsi A. Coronaria adalah membawa oksigen dan Nutrisi untuk otot-

otot jantung (daerah Venous jantung dialirkan melalui beberapa buah V. Cordis

menuju Sinus Coronarius).

Darah Arteriel otot-otot, Atrium, Ventrikel kanan dialirkan melalui A.

Coronaria Dextra. Darah Venous dari dinding atrium kanan dan dinding depan

Ventrikel kanan dialirkan melalui V. Cordis Magna langsung ke Sinus

Coronarius.

Darah Venous dari dinding Ventrikel kanan dan atrium kanan dialirkan

melalui V. Cordis Anterior ke Atrium kanan; Ventrikel kiri bagian Apex, depan

dan Septum akan menerima darah Arterial dari Ramus Descendens Anterior

(cabang A. Coronarius).

Ventrikel kiri bagian Arterial dari Ramus Descendens Anterior (cabang

A. Coronarius). Ventrikel kiri bagian Diaphragmatica menerima darah Arterial

dari Ramus Circumflexus (cabang dari A. Coronarius kiri).

Atrium kiri menerima darah Arterial dari Ramus Circumflexus. Darah

Venous dari masing-masing din ding Ventrikel kiri dan kanan dialirkan melalui

beberapa Venae Cordis Minimae yang masuk langsung ke Ventrikel kiri dan

kanan melalui muara kecil yaitu Foramina Venarum Minimarum.

12

Page 17: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Darah Venous dinding Ventrikel kiri Posterior dialirkan melalui V.

Posterior. Ventriculi Sinister yang memasuki pangkal V. Cordis Magna.

Mediastinum yang ada pada Sulcus Longitudinalis posterior yang menuju Sinus

Coronarius

Aliran Lymph jantung terdiri dari 2 Jurusan yaitu jurusan Sulcus

Longitudinalis Anterior dan jurusan Sulcus Longitudinalis Posterior. Aliran

jurusan Sulcus Longitudinalis Anterior akan mengalirkan aliran Lymph dari

Endocardium dan dinding Facies Costalis, aliran ini melalui depan Arteri

pulmonales dan dari sini ke aliran Mediastinum.

Aliran jurusan Sulcus Longitudinalis Posterior mengalirkan Lymph dari

dinding jantung Facies Diaphragmatica melalui belakang A. Pulmonalis dan

dari sini menuju aliran Mediastinum. Aliran Lymph Pericardium akan

mengikuti V. Phrenico Cardiaca menuju aliran Mammaria lnterna yang

bersangkutan kedalam Mediastinum. Projeksi jantung pada dinding dada depan

adalah : batas kanan dibentuk atrium kanan pada garis para Sternal kanan mulai

tulang rawan iga 3 kanan sampai pada tulang rawan iga 6 kanan. Batas bawah

jantung dibentuk oleh ventrikel kiri dan garis ini dari Apex mula-mula

melengkung kekiri lalu lunis hingga tulang rawan iga ke-2 kiri. Batas atas

dibentuk oleh atrium kanan dan atrium kiri melalui garis tulang rawan iga 3

kanan ke tulang rawan iga ke 2 kiri.

Anatomi Permukaan Katup-Katup Jantung

Proyeksi jantung pada permukaan tubuh telah dijelas-kan pada. Proyeksi

permukaan katup-katup jantung seperti berikut ini.

Valva tricuspidalis terletak di belakang setengah bagian kanan sternum

pada spatium intercostale.

Valva mitralis terletak di belakang setengah bagian kiri sternum setinggi

cartilage costalis.

13

Page 18: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Valva trunci pulmonalis terletak di belakang ujung medial cartilage

costalis III sinistra dan bagian yang berhubungan dengan sternum.

Valva aortae terletak di belakang setengah bagian kiri sternum pada

spatium intercostale III.

Auskultasi Katup Jantung

Waktu mendengarkan jantung dengan stetoskop, dapat didengarkan dua

bunyi: lupdup. Bunyi pertama ditimbulkan oleh kontraksi ventrikel dan

penutupan valva tricuspidalis dan mitralis.

Bunyi kedua ditimbulkan oleh penutupan cepat valva aortae dan valva

trunci pulmonalis. Penting bagi dokter untuk mengetahui tempat untuk

meletakkan stetoskopnya pada dinding thoraks sehingga dia mampu

mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh masing-masing katup dengan

gangguan yang minimal.

Valva tricuspidalis paling baik didengarkan sekitar ujung bawah kanan

corpus sterni.

Valva mitralis paling baik didengarkan di sekitar denyut apex, yaitu

setinggi spatium intercostale V sinistra, 31/1 inci (9 cm) dari garis tengah.

Valva pulmonalis didengar dengan gangguan minimal di sekitar ujung

medial spatium intercostale II kiri.

Valva aortae paling baik didengar di sekitar ujung medial spatium

intercostale II kanan .

Pericardium

Pericardium merupakan sebuah kantong fibroserosa yang membungkus

jantung dan pangkal pembuluh-pembuluh besar. Fungsinya adalah membatasi

pergerakan jantung yang berlebihan secara keseluruhan dan menyediakan

pelumas sehingga bagian-bagian jantung yang berbeda dapat berkontraksi.

14

Page 19: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Pericardium terletak di dalam mediastinum medius, posterior terhadap corpus

sterni dan cartilagines costales II sampai VI.

PERICARDIUM FIBROSUM

Pericardium fibrosum adalah bagian fibrosa yang kuat dari kantong

pericardium. Pericardium terikat kuat di bawah centrum tendineum diahpragma.

Pericardium fibrosa bersatu dengan selubung luar pembuluh-pembuluh darah

besar yang berjalan melalui pericadium yaitu, aorta, truncus pulrno nalis, venae

cavae superior dan inferior, dan venae pulmonales. Pericardium fibrosum di

depan melekat pada sternum melalui ligamenta sternopericardiaca.

PERICARDIUM SEROSUM

Pericardium serosum mempunyai lamina parietalis dan lamina visceralis.

Lamina parietalis membatasi pericardium fibrosum dan melipat di sekeliling

pangkal pembuluh-pembuluh darah besar untuk melanjut menjadi lamina

visceralis pericardium serosum yang meliputi permukaan jantung.

Lamina visceralis berhubungan erat dengan jantung dan sering

dinamakan epicardium. Ruang seperti celah di antara lamina parietalis dan

lamina visceralis pericardium serosum disebut cavitas pericardiaca. Normalnya,

cavitas ini berisi sedikit cairan, cairan pericardial, yang berfungsi sebagai

pelumas untuk memudahkan pergerakan jantung.

SINUS PERICARDII

Pada permukaan posterior jantung, lipatan pericardium serosum di sekitar

vena-vena besar membentuk recessus yang dinamakan sinus obliquus.

Demikian posterior jantung, terdapat sinus transversus yang merupakan jalan

pendek yang terletak di antara lipatan pericadium serosum di sekitar aorta dan

truncus pulmonalis dengan lipatan di sekitar vena-vena besar.

15

Page 20: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

VENA-VENA BESAR THORAX

Vena Brachiocephalica

Vena brachiocephalica dextra dibentuk pada pangkal leher oleh gabungan

vena subclavia dextra dan vena jugularis interna dextra. Vena brachiocephalica

sinistra mempunyai asal yang sama. Vena brachiocephalica sinistra berjalan

miring ke bawah dan kanan di belakang manubrium sterni dan di depan cabang-

cabang besar arcus aortae. la bergabung dengan vena brachiocephalica dextra

untuk membentuk vena cava superior.

VENA CAVA SUPERIOR

Vena cava superior mengandung semua darah vena dari kepala, leher, dan

kedua extremitas superior; dan dibentuk oleh persatuan dua vena

brachiocephalica. Vena ini berjalan ke bawah untuk berakhir pada atrium

dextrum jantung. Vena azygos bersatu dengan permukaan posterior vena cava

superior tepat sebelum vena cava superior memasuki pericardium.

VENA-VENA AZYGOS

Vena-vena azygos terdiri atas vena azygos utama, vena hemiazygos, dan

vena hemiazygos accesoria. Pembuluh-pembuluh ini mengalirkan darah dari

bagian-bagian posterior spatium intercostale, dinding posterior abdomen,

pericardium, diaphragma, bronchi, dan oesophagus.

Vena Azygos

Asal vena azygos bervariasi. Sering dibentuk oleh gabungan vena

lumbalis ascendens dextra dan vena subcostalis dextra. Pembuluh ini naik ke

atas melalui hiatus aorticus pada diaphragma pada sisi kanan aorta sampai

setinggi vertebra thoracica V. Di sini pembuluh ini melengkung ke depan di atas

radix pulmonis dan bermuara ke dalam permukaan posterior vena cava superior.

16

Page 21: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Vena azygos mempunyai banyak cabang termasuk delapan buah venae

intercostales bagian bawah, vena intercostalis superior dextra, vena hemiazygos

dan vena hemiazygos accesoria, serta sejumlah venae mediastinales.

Vena Hemiazygos

Vena ini sering dibentuk oleh gabungan vena lumbalis ascendens sinistra

dan vena subcostalis sinistra. Vena ini naik ke atas melalui crus sinistrum

diaphragma, dan kira-kira setinggi vertebra thoracica VIII membelok ke kanan

dan bergabung dengan vena azygos. Vena ini menerima darah dari beberapa

venae intercostales sinistra dan venae mediastinales.

Vena Hemiazygos Accessoria

Vena ini dibentuk oleh gabungan dari empat sampai delapan venae

intercostales. Dan bergabung dengan vena azygos setinggi vertebra thoracica

VII.

VENA CAVA INFERIOR

Vena cava inferior menembus centrum tendineum diaphragma setinggi

vertebra thoracica VIII dan langsung bermuara ke dalam bagian bawah atrium

dextrum.

VENAE PULMONALES

Dua venae pulmonales meninggalkan masing-masing paru membawa

darah yang kaya akan oksigen ke atrium sinistrum jantung.

Arteri-Arteri Besar Thorax

Aorta

Aorta merupakan arteri utama yang membawa darah yang kaya oksigen

dari ventriculus sinister jantung ke jaringan-jaringan di dalam tubuh. Untuk

17

Page 22: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

kepentingan uraian, aorta terbagi sebagai berikut: aorta ascendens, arcus aortae,

aorta thoracica, dan aorta abdominalis.

Aorta Ascendens

Aorta ascendens mulai dari basis ventriculus sinister dan berjalan ke atas

dan depan sehingga terletak di belakang pertengahan kanan sternum setinggi

angulus sterni, tempat pembuluh nadi ini melanjutkan diri menjadi arcus aortae.

Aorta ascendens terletak di dalam pericardium fibrosum dan terbungkus

bersama dengan truncus pulmonalis di dalam sarung pericardium serosum. Pada

pangkalnya terdapat tiga tonjolan, sinus aortae, yang masing-masing terletak di

belakang cuspis valva aortae.

Cabang-cabang

Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae, dan arteria

coronaria sinistra berasal dari sin us posterior sinistra aortae.

Arcus Aortae

Arcus aortae merupakan lanjutan aorta ascendens. Pembuluh ini terletak

di belakang manubrium sterni dan berjalan ke atas, belakang, dan kiri di depan

trachea (arah utamanya adalah ke belakang). Kemudian pembuluh ini berjalan

ke bawah di sebelah kiri trachea, dan setinggi angulus sterni melanjutkan diri

sebagai aorta desendens.

Cabang-cabang

Truncus brachiocephalieus berasal dari permukaan cembung arcus

aortae. Pembuluh ini berjalan ke atas dan di sebelah kanan trachea, dan

bercabang dua menjadi arteria subclavia dextra dan arteria carotis communis

dextra di belakang articulatio sternoclavicularis dextra.

18

Page 23: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Arteria carotis communis sinistra berasal dari permukaan cembung arcus

aortae di sebelah kiri truncus brachiocephalicus. Pembuluh ini berjalan ke atas

dan di sebelah kiri trachea dan dan masuk ke leher di belakang articulatio

sternoclavicularis sinistra. Arteria subclavia sinistra berasal dari arcus aortae di

belakang arteri carotis communis sinistra. Berjalan ke atas sepanjang sisi kiri

trachea dan oesophagus untuk masuk ke pangkal leher. Pembuluh ini

melengkung di permukaan atas apex pulmo sinister.

Aorta Thoracica

Aorta thoracica terletak di dalam mediastinum posterior dan mulai

sebagai lanjutan arcus aortae di sebelah kiri pinggir bawah corpus vertebra

thoracica IV (setinggi angulus stemi). Kemudian berjalan turun ke bawah di

dalam mediastinum posterior, miring ke depan dan medial untuk mencapai

permukaan anterior columna vertebralis. Setinggi vertebra thoracica XII

pembuluh ini berjalan di belakang diaphragma (melalui hiatus aorticus) pada

garis tengah dan melanjutkan diri sebagai aorta abdominalis.

Cabang-cabang

Arteriae intercostales posterior dipercabangkan untuk sembilan spatium

intercostale bagian bawah pada masing-masing sisi. Arteriae subcostales

dipercabangkan pada masing-masing sisi dan sepanjang pinggir bawah costa Xll

untuk masuk ke dinding abdomen. Rami pericardiaca, oesophageales dan

bronchiales merupakan cabang-cabang kecil yang menuju ke organ-organ

tersebut.

Truncus Pulmonalis

Truncus pulmonalis membawa darah yang terdeoksi-genasi dari

ventriculus dexter jantung menuju ke paru. Pembuluh ini meninggalkan bagian

atas ventriculus dexter dan berjalan ke atas, belakang dan kiri. Panjangnya

19

Page 24: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

sekitar 5 cm dan berakhir pada bagian cekung arcus aorta dengan bercabang dua

menjadi arteri pulmonalis dextra dan sinistra. Bersama-sama dengan aorta

ascendens pembuluh ini dibungkus oleh selubung pericardium serosum.

Cabang-cabang

Arteria pulmonalis dextra berjalan ke kanan di belakang aorta ascendens

dan vena cava superior untuk masuk ke radix pulmonis dextra. Arteri

pulmonalis sinistra berjalan ke kiri di depan aorta descendens untuk masuk ke

radix pulmonis sinistra.

Ligamentum arteriosum merupakan pita fibrosa yang rnenghubungkan

bifurcatio trunci pulmonalis dengan permukaan cekung arcus aortae.

Ligamentum arteriosum merupakan sisa ductus arteriosus, yang pada janin

mengalirkan darah dari truncus pulmonalis ke aorta, jadi tidak melalui paru.

Nervus laryngeus recurrens sinistra melingkari pinggir bawah struktur ini

Setelah lahir, ductus menutup. Bila ductus initetap terbuka, darah dari aorta

akan masuk ke sirkulasi paru, mengakibatkan terjadinya hipertensi pulmonal

dan hipertrofi ventriculus dexter. Dengan demikian tindakan ligasiductus ini

perlu dilakukan.

Arteriae Pada Dinding Posterior Abdomen

AORTA

Lokasi dan Deskripsi

Aorta memasuki abdomen melalui hiatus aorticus diaphragma yang

terletak di depan verterbra thoracica XII. Aorta berjalan turun di belakang

peritoneum pada fasies anterior corpus vertebrae lumbales. Setinggi vertebra

lumbalis IV, aorta bercabang menjadi dua arteria iliaca communis. Di sebelah

kanannya terdapat vena cava inferior, cisterna chyli, dan pangkal vena azygos.

Di sebelah kirinya terletak truncus symphaticus sinistra.

20

Page 25: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Cabang-Cabang

1. Tiga cabang visceral anterior: truncus coeliacus, arteria mesenterica

superior, dan arteria mesenterica inferior.

2. Tiga cabang visceral lateralis: arteria suprarenalis, arteria renalis, dan

arteria testicularis atau arteria ovarica.

3. Lima cabang lateral dinding abdomen: arteria phrenica inferior dan empat

buah arteriae lumbales.

4. Tiga cabang terminal: dua arteriae iliacae communies dan arteria sacralis

mediana.

ARTERIAE ILIACA COMMUNES

Arteria iliaca communis dextra dan arteria iliaca communis sinistra

merupakan cabang terminal aorta. Arteriae ini dipercabangkan setinggi vertebra

lumbalis IV dan berjalan ke bawah dan lateral sepanjang margo medialis

musculus psoas. Masing-masing arteri ini berakhir di depan articulatio

sacroiliaca dengan bercabang dua menjadi arteria ilica externa dan arteria iliaca

interna. Pada bifurcatio, arteria iliaca communis pada masing-masing sisi

disilang di anterior oleh ureter.

ARTERIA ILIACA EXTERNA

Arteria iliaca externa berjalan di sepanjang margo medialis musculus

psoas, mengikuti pinggir atas pelvis. Arteria iliaca externa bercabang menjadi

arteria epigastrica inferior dan arteria circumfiexa ilium profunda.

Arteria iliaca externa sampai ke tungkai atas dengan berjalan di bawah

ligamentum inguinale dan berubah menjadi arteria femoralis. Arteria epigastrica

inferior dipercabangkan tepat di atas ligamentum inguinale. Arteria ini berjalan

ke atas dan medial sepanjang pinggir medial anulus inguinalis profundus dan

masuk ke dalam vagina musculi recti abdominis di belakang musculus rectus

abdominis. Arteria circumfiexa ilium profunda dipercabangkan di dekat arteria

21

Page 26: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

epigastrica inferior. Arteria ini berjalan ke atas dan lateral menuju ke spina

iliaca anterior superior dan cristalis untuk mendarahi otot-otot dinding anterior

abdomen.

Venae pada Dinding Posterior Abdomen

Vena Gava inferior

Vena cava inferior mengalirkan sebagian besar darah dari tubuh dibawah

diagpragma ke atrium oleh persatuan vena iliaca communis di belakang arteria

iliaca communis dextra setinggi vertebra lumbalis V. Vena ini berjalan ke atas

pada sisi kanan aorta, menembus centrum tendineum diaphragma setinggi

vertebra thoracica VIII, dan bermuara ke dalam atrium dextrum cor. Truncus

symphaticus dextra terletak di belakang pinggir kanan vena cava inferior dan

ureter de;dra terletak 112 inci (1,3 cm) dari pinggir kanannya. Foramen

epiploicum memisahkan vena cava inferior dari vena portae hepatis.

Cabang-Cabang

Vena cava inferior mempunyai cabang-cabang sebagai berikut :

1. Dua cabang visceral anterior: venae hepaticae.

2. Tiga cabang visceral lateralis: vena suprarenalis dextra (vena suprarenalis

sinistra bermuara ke vena renalis sinistra), venae renales, dan vena

testicularis dextra atau vena ovarica dextra (vena testicularis smistra atau

vena ovarica sinistra bermuara ke vena renalis sinistra).

3. Lima cabang lateral dinding abdomen: vena phrenica inferior dan empat

venae lumbales.

4. Tiga cabang pangkal: dua venae iliacae communes dan vena sacralis

rnediana.

Cabang-cabang vena cava inferior diringkas pada Diagram. Bila

seseorang ingat bahwa aliran darah vena dari bagian abdomen tractus

22

Page 27: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

gastrointestinalis bermuara ke hepar melalui cabang-cabang vena portae hepatis,

dan vena suprarenalis sinistra dan vena cularis atau ovarica sinistra terlebih

dahulu bermuara ke vena renalis sinistra, jelaslah bahwa cabang-cabang vena

cava inferior memiliki hubungan cukup dekat dengan cabang-cabang aorta

abdominalis.

VENA MESENTERICA INFERIOR

Vena mesenterica inferior merupakan cabang sirkulasi portal. Pembuluh

ini mulai di pertengahan atas canalis analis sebagai vena rectalis superior. Vena

mesenterica inferior berjalan ke atas pada dinding posterior abdomen, pada sisi

kin arteria mesenterica inferior dan flexura duodenojeju nalis dan bergabung

dengan vena lienalis di belakang pancreas. Vena ini menerima cabang-cabang

yang sesuai dengan cabang-cabang arterinya.

VENA LIENALIS

Vena lienalis merupakan cabang sirkulasi portal. Pembuluh ini keluar dari

hilum lienale sebagai gabungan dari beberapa vena dan kemudian bergabung

dengan venae gastricae breves dan vena gastroomentalis sinistra. Vena lienalis

berjalan ke kanan di dalam ligamentum lienorenale, kemudian berjaian di

belakang pancreas di bawah artena lienalis. Vena lienalis bergabung dengan

vena mesenterica superior di belakang collum pancreatis untuk membentuk

vena portae hepatis. Vena ini bergabung dengan venavena dari pancreas dan

vena mesenterica inferior.

VENA MESENTERICA SUPERIOR

Vena mesenterica superior merupakan cabang sirkulasi portal. Vena ini

bermula pada junctura ileocaecalis dan berjaian ke atas pada dinding posterior

abdomen di dalam radix mesenterii dan pada sisi kanan arteriae mesenterica

superior. Vena mesenterica superior berjaian di depan pars horizontals

23

Page 28: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

duodenum dan di belakang collum pancreatis, tempat penggabungan dengan

vena lienalis untlik membentuk vena portae hepatis. Pembuluh ini menerima

cabang-cabang yang sesuai dengan cabang-cabang arteria mesenteria superior

dan juga menerima vena pencreaticoduonalis inferior dan vena gastroepiploica

dextra.

VENA PORTA

Vena porta akan dijelaskan pada Modul Enterohepatik.

ANATOMI TRAKTUS RESPIRATORIUS

Rongga thoraks dapat dibagi menjadi bagian-bagian,yang disebut

mediastenum dan paru serta pleura yang terletak di lateral.

Mediastenum

Mediastenum berisi sisa thymus, jantung, pembuluh-pembuluh darah

besar, trakea, oesophagus, ductus thoracicus, kelenjar limfe, N.vagus, N.

Phrenicus dan truncus simpaticus.

Mediastenum dibagi menjadi 2 :

- Mediastenum superior dan

- Mediastenum inferior

Mediastenum superius

Mediastenum superius terdiri dari : Thymus, vena-vena besar, arteri-arteri

besar, trakea, oesophagus, ductus thoracicus, dan truncus simpaticus. Batas

mediastenum superius pada bagian anterior adalah manubrium sterni dan pada

bagian posterius dibatasi oleh empat vertebrae thoracicae (V1-V4).

24

Page 29: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Mediastenum inferius

Mediastenum inferius terdiri dari : Thymus, jantung di dalam pericardium

dengan N. Phrenicus di kanan dan kirinya, oesophagus, aorta descenden dan

truncus simpaticus. Batas mediastenum inferius pada bagian anterior adalah

corpus sterni dan pada bagian posterius dibatasi oleh delapan vertebrae

thoracicae.

Pleura

Pleura dan paru terletak di kedua sisi mediastenum di dalam cavitas thoracacis.

Pleura memiliki dua bagian :

- Lapisan parietalis

- Lapisan viseralis

Lapisan parietalis

Lapisan parietalis yang membatasi dinding thorax, meliputi permukaan

thoracal diaphragma dan permukaan lateral mediastenum, dan meluas sampai ke

pangkal leher untuk membatasi permukaan bawah membrana supra pleura dan

apertura thoracis.

Lapisan visceralis

Lapisan visceralis yang meliputi seluruh permukaan luar paru dan meluas

ke dalam fissura inter lobalis. Kedua lapisan ini saling berhubungan satu dengan

yang lain pada lipatan pleura yang mengelilingi alat-alat yang masuk dan keluar

dari hilus pulmonalis pada setiap paru. Untuk memungkinkan pergerakan vasa

pulmonalis dan bronchus selama respirasi, lipatan pleura tergantung bebas dan

disebut ligamentum pulmonale.

25

Page 30: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Lapisan parietalis dan lapisan visceralis pleura dipisahkan satu dengan

yang lain oleh suatu ruangan sempit yang disebut dengan cavitas pleuralis atau

rongga pleura.

Normalnya cavitas pleuralis mengandung sedikit cairan jaringan (cairan

pleura) yang meliputi permukaan pleura sebagai lapisan tipis dan

memungkinkan kedua lapisan pleura bergerak satu dengan yang lain dengan

sedikit pergesekan.

Lapisan parietalis terbagi menjadi lima bagian :

- Pleura parietalis pars costalis membatasi permukaan dalam costae,

cartilangines costales, spatium intercostale, pinggir-pinggir corpus

vertebrae, dan permukaan belakang sternum.

- Pleura parietalis pars diphragmatica meliputi permukaan thoracal

diaphragma. Pada respirasi biasa pleura costalis dan pleura

diaphragmatica berdekatan satu sama lain, di bawah pinggir bawah paru.

- Pleura parietalis pars mediastinalis meliputi dan membentuk batas

lateral mediastenum. Akan tetapi selama respirasi, biasanya terdapat

empat tempat pada cavitas pleuralis yang tidak di isi paru sepenuhnya

yaitu recessus costo diaphragmaticus dextra dan sinistra.

- Recessus diaphragmaticus merupakan celah sempit diantara pleura

parietalis pars costalis dan pars diaphragmatica yang hanya dipisahkan

oleh lapisan tipis cairan pleura.

- Recessus costomedialis terletak sepanjang pinggir anterior pleura.

Recessus ini merupakan celah sempit diantara pleura parietalis pars

costalis dan pars medialis yang dipisahkan oleh selapis tipis cairan pleura.

Persarafan pleura

Pleura parietalis peka terhadap nyeri, suhu, raba, dan tekanan. Pleura

parietalis dipersarafi oleh pars costalis secara segmental dipersarafi oleh

26

Page 31: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

N. Phrenicus, dan pars diaphragmatica di bagian kubah dipersarafi oleh N.

Phrenicus. Sedangkan pleura visceralis yang meliputi paru dipersarafi oleh saraf

otonom dari plexus pulmonalis. Pleura visceralis peka terhadap tarikan tetapi

tidak peka terhadap sensasi umum seperti nyeri dan raba.

TRACHEA

Trachea adalah tabung yang dapat bergerak dengan panjang kurang lebih

5 inci (13cm) dan berdiameter 1 inci (2,5 cm). Trakhea mempunyai dinding

fibroelastis yang tertanam di dalam balok-balok cartilago hialin yang berbentuk

huruf U yang mempertahankan lumen trachea tetap terbuka. Hubungan trachea

dengan struktur lain di dalam mediastinum superius thorax adalah sebagai

berikut:

Struktur penting :

1. Anterior : sternum, thymus, vena brachiochepalica sinistra, pangkal

truncus brachiocephalikus dan arteri carotis comunis sinistra dan arcus

aortae.

2. Posterior : Oesophagoes, Nervus laryngeus recurens sinistra.

3. Dextra : vena Azygos, nervus vagus dextra, dan pleura.

4. Sinistra : Arcus aortae, arteriae carotis comunis sinistra dan arteria

subclavia sinistra, nervus vagus sinistra dan nervus phrenicus sinistra dan

pleura.

Persarafan Trachea

Saraf-sarafnya adalah cabang-cabang nervus vagus, nervus laryngeus

recurrens dan truncus symphaticus. Saraf-saraf ini mengurus otot trachea dan

membrana mucosa yang melapisi trachea.

27

Page 32: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Struktur Trachea :

1. Skeletopi : VC6 (dibawah cricoid) – VT4-5 (angle of louise)

2. Merupakan “cartilago trachealis” yang berbentuk cincin sebanyak 16-20

buah, dimana diantara kedua ujung cincin itu dihubungkan oleh “Pars

intermembranacea”. Dan didalam trachea terdapat “M.Trachealis”

3. Cartilago pembentuk trachea :

1. Cartilago chrycoid

2. Cartilago thyroid

3. Cartilago erithynoid

4. Cartilago cornoculata.

4. Lig. Annularia (ligamentum diantara cartilago tracheales)

5. Bifurcatio trachea

→ Carina trachealis (Cartilago berbentuk segitiga)

6. Vaskularisasi → A.Thyroidea inferior, Rr.Trachealis

7. Inervasi → N.Laryngeus recurrent, Rr.Trachealis

Bronchus principalis

Bronchus principalis (utama) dexter lebih lebar, lebih pendek, lebih

vertikal di bandingkan bronchus principalis sinester dan panjangnya kurang

lebih 1 inci (2,5 cm).

Percabangan dari bronchus principalis dexter (pendek, lebar, vertical)

1. bronchus lobaris superior dexter

2. bronchus lobaris medius dexter

3. bronchus lobaris inferior dexter

Bronchus principalis (utama) sinester lebih sempit, lebih panjang dan

lebih horizontal di bandingkan bronchus principalis dexter dan panjang nya

kurang lebih 2 inci (5 cm).

28

Page 33: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Percabangan dari bronchus principalis sinister (panjang, sempit, landai)

1. bronchus lobaris superior sinister

2. bronchus lobaris inferior sinister

PULMO

Perjalanan Menuju Pertukaran Udara

Hidung → Nasopharynx → Oropharynx → Larynxopharynx → Trachea →

Bronchus principalis dextra et sinistra → Bronchus secundus/lobaris →

Bronchus segmentalis → Bronchiolus terminalis → Bronchiolus respiratorius

→ Ductus alveolaris → Sacculus → Alveolus.

Mekanisme Respirasi

Respirasi terdiri dari dua fase, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi yang

diakibatkan oleh penambahan dan pengurangan kapasitas cavitas thoracis secara

bergantian. Frekuensi respirasi/pernafasan bervariasi antara16 sampai 20 per

menit pada orang normal yang sedang istirahat dan lebih cepat pada anak-anak

dan lebih lambat pada orang tua.

Facies Pulmonis

1. Facies costalis

Diinervasi N.Intercostalis

2. Facies mediastinalis

Diinervasi N.Phrenicus

3. Facies diaphragmatica

Diinervasi N.Phrenicus & N.Intercostalis

29

Page 34: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Perdarahan Paru

Bronchi jaringan ikat paru dan pleura viseralis menerima darah dari

arteriae bronchiales yang merupakan cabang aorta descendens. Venae

bronchiales (yang berhubungan dengan venae pulmonales) mengalirkan

darahnya ke vena azygos dan vena hemiazygos.

Alveoli menerima darah terdeoksigenasi dari cabang-cabang terminal

arteriae pulmonales. Darah yang teroksigenasi meninggalkan kapiler-kapiler

alveoli masuk ke cabang-cabng venae pulmonales yang mengikuti jaringan ikat

septal inter segmentalis ke radix pulmonis. Dua venae pulmonales

meninggalkan setiap radix pulmonis untuk bermuara kedalam atrium sinistrum

cor.

Aliran Limfe Paru

Pembuluh limfe berasal dari flexus superficialis dan flexus profundus.

Pembuluh-pembuluh ini tidak terdapat pada dinding alveoli. Flexus

superficialis (subpleural) terletak di bawah pleura ficeralis dan mengalirkan

cairannya melalui permukan paru kearah hilum pulmonis, tempat pembuluh-

pembuluh limfe bermuara ke nodi bronchopulmonales.

Plexus profundus berjalan sepanjang bronchi arteria, venae pulmonales

menuju ke hilum pulmonis, mengalirkan limfe ke nodi intrapulmonales yang

terletak didalam substansi paru. Kemudian limfe masuk kedalam nodi

bronchopulmonales di dalam hilum pulmonis. Semua cairan limfe paru

meninggalkan hilum pulmonis mengalir ke nodi tracheobronchiales dan

kemudian masuk kedalam truncus lymphaticus bronchomediastinalis.

Vascularisasi Pulmo

o Bronchus, jaringan ikat paru, dan pleura viceralis menerima dari aa.

bronchiales, yang berasal dari :

Aorta descendens → aorta thoracica → a. bronchiolus → aa. bronchiales.

30

Page 35: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

o Vena bronchiales (berhubungan dengan vena pulmonales) → v. azygos →

v. hemiazygos.

Tabel. Perbedaan antara pulmo dextra dan sinistra

31

Page 36: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Segmen Pulmonalis

Pulmo dextra

1. Lobus superior : 1. Segmentum apicale

2. Segmentum posterius

3. Segmentum anterius

2. Lobus medius : 4. Segmentum laterale

5. Segmentum mediale

3. Lobus inferior : 6. Segmentum superius (apical inferius)

7. Segmentum basale mediale

8. Segmentum basale anterior

9. Segmentum basale laterale

10. Segmentum basale posterior

Pulmo sinistra

1. Lobus superius: 1.Segmentum apicoposterius

2. Segmentum anterius

3. Segmentum linguare superius

4. Segmentum linguare inferius

2. Lobus inferius : 1. Segmentum superius

2. Segmentum basale mediale

3. Segmentum basale anterius

4. Segmentum basale lateral

5. Segmentum basale posterius

Ventilasi Paru

Paru dapat dikembang-kempiskan melalui 2 cara, yaitu :

1. Diafragma bergerak turun naik untuk memperbesar dan memperkecil rongga

dada.

2. Depresi dan elevasi tulang iga.

32

Page 37: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Mekanisme respirasi

1. Inspirasi

Diafragma kontraksi (turun) → Otot inspirasi mengangkat rangka thorax,

dibantu oleh m.SCM → SIC melebar → Diameter anteroposterior thorax

membesar → Rongga dada membesar dan mengembang → tekanan dalam

rongga dada meningkat → udara masuk ke dalam rongga dada.

2. Ekspirasi

Diafragma relaksasi (naik) → Otot inspirasi menarik rangka thorax → SIC

menyempit → Diameter anteroposterior thorax mengecil → Rongga dada

mengecil dan menciut → tekanan dalam rongga dada menurun → udara

keluar ke atmosfer.

Volume Paru

1. Volume tidal (alun napas) → VT (tidal volume)

Adalah volume udara yang diinspirasikan dan diekspirasikan di setiap

pernapasan normal, jumlahnya kira-kira 500 mL.

2. Volume cadangan inspirasi → IRV (inspiratory reserve volume)

Adalah volume tambahan udara yang dapat diinspirasikan di atas volume

tidal normal dan biasanya mencapai 3000 mL.

3. Volume cadangan ekspirasi → ERV (expiratory reserve volume)

Adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat

setelah akhir suatu ekspirasi tidal yang normal, jumlahnya kira-kira 1100

mL.

4. Volume residu/sisa → RV (residual volume)

Adalah volume udara yang masih tersisa di dalam paru setelah melakukan

ekspirasi paling kuat, besarnya kira-kira 1200 mL.

33

Page 38: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Gambar 43. Mekanisme pernapasan

Surfactan

1. Merupakan cairan yang berfungsi mencegah kecenderungan alveoli untuk

kolaps.

2. Disekresikan oleh sel epitel alveolus.

Macam Pernafasan

1. Thoracal (cenderung wanita)

2. Abdominal (cenderung pria)

o Kontraksi diafragma → Inspirasi

o Relaksasi diafragma → Ekspirasi

3. Thoracal-abdominal (anak-anak)

Persarafan Paru

Pada radix setiap paru terdapat plexus pulmonalis yang terdiri atas

serabut eferen dan aferen saraf otonom. Plexus di bentuk dari cabang-cabang

truncus symphaticus dan menerima serabut-serabut parasimpatis dari nervus

vagus. Serabut-serabut eferen symphatis mengakibatkan bronchodilatasi dan

fasokonstriksi. Serabut-serabut eferen parasimpatis mengakibatkan

bronchocontriksi, vaso dilatasi dan peningkatan sekresi kelenjar. Impuls aferen

34

Page 39: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

yang berasal dari mucosa bronchos dan dari reseptor regang pada dinding

alveoli berjalan ke susunan saraf pusat dalam saraf simpatis dan parasimpatis.

Inervasi Pulmo

Oleh plexus pulmonalis

1. Parasimpatis → N.Vagus → Bronchoconstrictor, Vasodilator (afferent)

Simpatis → T.Simpatikus (T1-5) → Bronchodilator, Vasokonstriktor

(efferent)

Otot-otot respirasi

• Otot-otot respirasi adalah otot-otot pada dinding dada yang dapat secara

langsung menggerakkan tulang-tulang iga hingga rongga dada jadi

membesar (inspirasi) atau rongga dada mengecil (ekspirasi)

• Yang termasuk otot-otot inspirasi :

- M. Intercostalis Externus

- M. Serratus Posterior

- M. Transversus thoracalis

• Yang termasuk otot-otot ekspirasi :

- M. Intercostalis Internus

- M. Transversus Costalis

- M. Rectus Abdominis

• Otot-otot Respirasi accessorius :

- M. Pectoralis Mayor

- M. Pectoralis Minor

- M. Serratus Anterior

- M. Sternocleidomastoideus

• Fungsi mediastinum adalah sebagai sekat pemisah organ paru kiri dan

organ paru kanan

35

Page 40: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

• Berat Paru kanan kira-kira 250 gram dan berat paru kiri kira-kira 200

gram

• Pleura merupakan selaput pembungkus paru-paru yang terdiri dari pleura

parietalis dan pleura visceralis

• Pulmo kanan terdiri dari3 lobus yaitu : lobus superior, lobus medius, dan

lobus inferior. Ke 3 lobus ini dipisah oleh fissura obliqua. Fissura

horizontalis memisahkan lobus superior dan medius

• Pada paru kanan terdapat 10 segmen, dimana 3 segmen untuk lobus

superior, 2 segmen untuk lobus medius dan 5 segmen untuk lobus inferior

• Paru kiri terdiri dari 2 lobus, yaitu lobus superior dan lobus inferior yang

dipisahkan oleh fissura obliqua

36

Page 41: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Gambar – Gambar Anatomi Cardiorespirasi

37

Page 42: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

38

Page 43: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

39

Page 44: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

40

Page 45: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

41

Page 46: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

42

Page 47: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

43

Page 48: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

44

Page 49: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

45

Page 50: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

46

Page 51: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

47

Page 52: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

48

Page 53: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

49

Page 54: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

50

Page 55: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Postest I:

51

Page 56: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Postest II:

52

Page 57: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Postest III:

53

Page 58: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Pretest I:

54

Page 59: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Pretest II:

55

Page 60: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Pretest III:

56

Page 61: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

BIODATA MAHASISWA/I

Nama Mahasiswa : …………………………….

Nomor Induk : …………………………….

Alamat : …………………………….

Hp/Telp : …………………………….

LEMBARAN PENILAIAN :

1. NILAI TENTAMEN :

2. NILAI PRETEST :

3. NILAI REMEDIAL :

Maka dengan ini dinyatakan bahwa mahasiswa/i LULUS / TIDAK LULUS

Lampoh Keudee, ……………………..2012

Mengatahui Koordinator Lab ANATOMI

Dr. Fachrizal H

2 x 2²/1

(KTP)

57

Page 62: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

DAFTAR PUSTAKA

1. Richard S, Snell. Anatomi Klinik untuk mahasiswa kedokteran, Edisi 6.

Jakarta : EGC 2006.

2. Simba Sitepu, dkk. Anatomi 2 ( kepala, Leher, Thorax, Abdomen,

Pelpis). Edisi 4 : Bagian Anatomi FK USU, 2005

3. R. Putz dan R. Pabst. Sabotta, Atlas Anatomi manusia, Jilid 1, Edisi 21.

Jakarta : EGC 2000.

4. R. Putz dan R. Pabst. Sabotta, Atlas Anatomi manusia, Jilid 2, Edisi 21.

Jakarta : EGC 2000.

58

Page 63: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Catatan:

Page 64: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Catatan:

Page 65: buku_panduan_anatomi_cardiorespirasi

Buku Panduan Pratikum Anatomi Fakultas Kedokteran Abulyatama

Catatan: