BUKU_JAJA.pdf

download BUKU_JAJA.pdf

of 175

Transcript of BUKU_JAJA.pdf

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    1/175

    MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAANEdisi 1

    Dr. H. Jaja Suteja, SE., MSi.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    2/175

    Sanksi Pelanggaran Pasal 72

    Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta

    1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

    perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49

    Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing

    paling sedikit 1 (satu) bulan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00

    (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun

    dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).

    2. Barangsiapa dengansengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil

    pelanggaran hak cipta atau hak terkait Sebagai dimaksud pada Ayat (1)

    dipidana dengan Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau

    denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    3/175

    KATA PENGANTAR

    Assa lamua laikum Wr. Wb.

    Tren globalisasi bisnis dan berbagai isu lokal pada saat ini telah

    terdokumentasi dengan baik dalam laporan keuangan, baik dalam korporasi

    besar maupun kecil, sehingga pada akhirnya berbagai kecenderungan

    tersebut berpengaruh secara signiikan pada kinerja keuangan, karenanya

    pemahaman atas beragam konsep manajemen keuangan, khususnya

    keuangan korporasi (corporate inancial management) sangat penting,

    baik bagi pihak manajemen, pemerintah, mereka yang berminat dalam

    manajemen keuangan perusahaan, para mahasiswa sekolah bisnis maupun

    para pemerhati masalah keuangan.

    Buku Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi 1 ini hadir dengan tujuan

    untuk memberikan salah satu referensipentingdalam menangani sejumlah

    masalah tata kelola keuangan perusahaan. Selain itu, buku ini penting

    sebagai buku referensibagi mahasiswa bisnis yang mengambil konsentrasi

    manajemen keuangan perusahaan, baik mahasiswa S1 (Sarjana), mahasiswa

    S2 (Magister) maupun mahasiswa S3 (Doktoral).

    Buku ini disajikan dalam format penuntun belajar agar pembaca dapat

    memahami teori kuangan perusahaan secara komprehensif. Dalam buku

    ini dibahas mengenai: pengertian, fungsi, dan peran manajemen keuangan,

    kerangka dasar keuangan korporasi, analisis laporan keuangan, nilai waktu

    uang, teori struktur modal perusahaan, kebijakan dividen perusahaan,

    merger dan akuisisi.

    Dalam kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada Dekan Fakultas Ekonomi Unpas, Dr. H. R. Abdul

    Maqin, S.E., M.P. yang telah memberikan dorongan kepada penulis agar dapat

    menyelesaikan buku referensi ini tepat waktu, juga PD II FE Unpas, Dr. Atang

    Hermawan, S.E., MSIE., Ak.; PD III FE Unpas, Sadikun Citra Rusmana, S.E.;

    Wasito, S.E., MSIE.; dan juga kepada Dr. H. Juanim, S.E., M.Si.; Sdr. Bayu Indra

    Setia, S.E., M.Si.; serta Sdr. Ardi Gunardi, S.E. yang telah membantu terbitnya

    buku ini.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    4/175

    Akhirnya harapan penulis semoga kehadiran buku ini dapat bermanfaat,

    saran dan kritik konstruktif sangat terbuka demi perbaikan buku ini pada

    masa yang akan datang.

    Wassalamuala ik um Wr. Wb.

    Bandung, Medio April 2012

    Penulis

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    5/175

    DAFTAR ISI

    7 Merger dan Akuisisi7 123

    6 Kebijakan Dividen Perusahaan6 105

    5 Teori Struktur Modal Perusahaan5 75

    4 Nilai Waktu Uang4 65

    3 Analisis Laporan Keuangan3 39

    2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi2 21

    1 Pengertian, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan1 1

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    6/175

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Pola Aliran Kas (Cash Flow) antara Perusahaan (The Firm)dengan Pasar Keuangan (Financial Market) (5)

    Gambar 1.2 Pengaruh Berbagai Ilmu terhadap Manajemen Keuangan (7)

    Gambar 1.3 Hubungan Fungsi Keuangan dengan Tujuan Perusahaan (11)

    Gambar 2.1 Basic Corporate Finance Framework (24)

    Gambar 2.2 Contoh Komponen Neraca (27)

    Gambar 2.3 Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan (29)

    Gambar 2.4 Distribusi Aliran Kas Perusahaan (30)

    Gambar 2.5 The Cost of Capital (33)

    Gambar 5.1 Hubungan EBIT~EPS dalam Penentuan Pilihan Debt Equity

    Financing (79)

    Gambar 5.2 Target Struktur Modal Optimal (81)

    Gambar 5.3 Hubungan Non MonotonicNilai Perusahaan ~ Struktur

    Modal (82)

    Gambar 5.4 Hubungan antara Nilai Perusahaan dengan Tingkat Pengeluaran

    Manajer dalam Bentuk Kemewahan Fasilitas (92)

    Gambar 7.1 Ekspektasi Utilitas berdasarkan Expectation Theory (144)

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    7/175

    11 Jaja SutejaPengertian, Fungsi, dan Peran

    Manajemen Keuangan

    Manajemen keuangan merpakan seni dan pengetahuan yang memberikan

    peran penting dalam menentkan berbagai alteratif solusi mengenai

    set peluang investasi dan ragam sumber pendanaan optimal yang dapat

    diakses oleh persahaan

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    8/175

    2 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    BAB

    1Pengertian, Fungsi, dan Peran

    Manajemen Keuangan

    Setelah membaca topik ini diharapkan memahami:

    1. Pengertian Manajemen Keuangan

    2. Berbagai Fungsi dan Peran Manajemen Keuangan Perusahaan

    3. Tujuan Manajemen Keuangan Perusahaan

    4. Berbagai Bentuk Organisasi Perusahaan

    5. Konlik Keagenan Perusahaan

    6. Evolusi Teori Keuangan

    A. Pengeran Manajemen Keuangan Perusahaan

    Keuangan merupakan bidang kajian yang sangat luas dan dinamis. Dalampraktiknya masalah tersebut seringkali berpengaruh baik secara langsung

    maupun tidak langsung terhadap sisi kehidupan setiap orang dan perusahaan

    atau organisasi. Uang (money) bagi perusahaan dapat dianalogikan seperti

    darah dalam suatu sistem metabolisme tubuh manusia, darah akan

    memiliki fungsi dan peran yang sangat signiikan. Bayangkan, bagaimana

    manusia tanpa darah atau perusahaan tanpa memiliki uang (money) satu

    sen/rupiah pun, apa yang yang akan terjadi? Manusia tanpa darah pasti

    akan meninggal, begitu juga dengan perusahaan, tanpa dukungan inansial

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    9/175

    3BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    yang memadai akan sangat sulit untuk melakukan kegiatan bisnis sebelum

    betul-betul kemudian dinyatakan mengalamiinancial distressatau bahkan

    pailit/bangkrut. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengelola sumber

    daya uang secara lebih profesional.

    Secara umum, manajemen keuangan dideinisikan sebagai seni dan ilmu

    dalam mengelola uang (the art and science of managing money). Jika kita

    berbicara tentang keuangan, maka ada tiga area yang saling berkaitan, yaitu:

    (i) Uang dan Pasar Modal (money and capital market), termasuk di dalamnya

    pasar sekuritas dan lembaga keuangan, (ii) Investasi (investments), baik yang

    dibuat oleh investor individual maupun lembaga dalam memilih portofolio

    sekuritas, serta (iii) Manajemen Keuangan (inancial management), yang

    mencakup pembuatan keputusan keuangan dalam perusahaan.

    1. Uang dan Pasar Modal (Money and Capital Market)

    Setiap individu maupun perusahaan yang memiliki kelebihan (surplus)

    uang atau dana dapat melakukan kegiatan investasi. Terdapat banyak ragam

    sarana yang dapat dilakukan untuk berinvestasi, mulai dengan investasi

    yang dilakukan pada sektor bisnis riil/nyata, sampai dengan investasi

    yang dilakukan pada jenis aktiva-aktiva tidak berwujud, salah satunya

    adalah berinvestasi pada pasar modal (capital market) dengan membeli

    sekuritas/surat berharga yang tersedia. Sementara itu, setiap perusahaan

    yang membutuhkan dana juga dapat menjual sekuritas/surat berharga

    pada pasar modal.

    Selain pasar modal, juga terdapat lembaga lain yang memungkinkanpemilik dana dan pihak-pihak yang membutuhkan dana dapat bertemu,

    seperti bank, perusahaan asuransi, reksa dana, dan lain-lain. Mereka

    inilah yang disebut dengan lembaga keuangan (inancial institution),

    selanjutnya lembaga keuangan ini juga memberikan pelayanan mengenai

    jasa keuangan, yaitu pemberian jasa dan produk-produk keuangan kepada

    individu, perusahaan dan pemerintah.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    10/175

    4 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    2. Investasi (Investments)

    Terdapat banyak alternatif pilihan bagi seseorang individu dan lembaga

    atau perusahaan untuk melakukan aktivitas investasi, baik investasi pada

    aktiva nyata maupun dalam sejumlah instrumen investasi berbentuk

    sekuritas. Untuk dapat meningkatkan beragam pilihan investasi tersebut,

    investor dapat membentuk portofolio investasi (portfolio investments).

    Untuk itu dibutuhkan analis sekuritas untuk memilih investasi atau

    sekuritas mana yang memberikan imbal hasil (return) tinggi. Analis dapat

    bekerja sendiri maupun bergabung pada perusahaan pialang sekuritas atau

    brokerage house.

    3. Manajemen Keuangan (Financial Management)

    Dalam sejumlah terbitan buku beberapa orang sering menyebutnya

    sebagai keuangan manajerial atau managerial inance, yaitu suatu kegiatan

    yang berhubungan dengan beragam fungsi dan peran serta tugas yang

    harus dilakukan oleh manajer keuangan dalam perusahaan bisnis dalam

    kaitannya dengan pengambilan keputusan keuangan. Manajer keuangan

    adalah orang yang bertanggung jawab secara aktif dalam mengelolakeuangan pada berbagai jenis usaha atau bisnis, baik perusahaan keuangan

    atau non keuangan, perusahaan perseorangan atau public, perusahaan

    besar atau kecil, perusahaan yang mencari keuntungan maupun non proit

    motive.

    Manajer keuangan secara aktif mencari sumber-sumber dana

    (source of fund) dari berbagai pihak untuk kemudian diinvestasikan

    dalam berbagai kegiatan produktif (allocation of fund on producting

    assets). Dari kegiatan investasi dalam aktiva produktif inilah perusahaan

    diharapkan dapat memperoleh nilai tambah baik berupa keuntungan atau

    kesejahteraan secara inansial (economic or inancial welfares) maupun

    kesejahteraan dalam bentuk lain bagi para pemegang saham perusahaan

    (shareholders).

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    11/175

    5BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    Dari Gambar 1.1tersebut tampak pola aliran kas, mulai dari perusahaan

    (the irm), untuk mendukung rencana investasi selanjutnya perusahaan

    mengeluarkan atau menerbitkan surat berharga (bond or equity issue).

    Uang hasil penerbitan sekuritas tersebut kemudian diinvestasikan pada

    aset atau aktiva perusahaan, baik dalam bentuk current maupun ixed

    assets.Utilisasi aktiva tersebut akan menciptakan aliran kas (cash low from

    irms assets). Aliran kas yang tercipta selanjutnya akan didistribusikan

    oleh manajemen perusahaan berdasarkan berbagai kebijakan keuangan

    (diversiied inancial policies), sebagian dana tersebut dikembalikan kepada

    perusahaan dalam bentuk dana ditahan (retained earning) sebagian lagi

    didistribusikan kepada pemilik perusahaan (owners or shareholders) dalam

    bentuk dividen (dividend cash payment) atau digunakan untuk membayar

    Gambar 1.1Pola Aliran Kas (Cash Flow) antara Perusahaan

    (The Firm) dengan Pasar Keuangan (Financial Market)

    B

    Retained

    cash lows

    Dividendsand debts

    payments

    Total Value of the Firm

    to Investors in the

    Financial Markets

    Total Value of

    Firms Assets

    Cash low from

    irms assets

    Government

    Short-term debt

    Long-term debt

    Equity shares

    Firm issues securitiesA

    C

    D

    E

    F

    Financial marketsFirm invests

    in assets

    Current Assets

    Fixed Assets

    Sumber: Ross, Westerield, Jordan (200:15)

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    12/175

    6 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    berbagai kewajiban yang jatuh tempo (debt due maturity). Karena

    perusahaan adalah lembaga bisnis yang memanfaatkan areapublicterbesar,

    oleh karena itu mereka juga harus membayar pajak (corporate income tax)

    yang harus dibayarkan kepada pemerintah dalam rangka berkontribusidalam pemeliharaan sarana publik.

    B. Fungsi dan Peran Manajemen Keuangan

    Dalam praktiknya tidak pernah ada aktivitas bisnis (business activities)

    dalam suatu organisasi laba (proit organization), khususnya perusahaan

    tanpa pernah berinteraksi dengan bagian keuangan. Oleh karena itu, fungsi

    manajemen keuangan dapat dijelaskan melalui peran dan fungsi dari

    manajemen keuangan dalam perusahaan. Hubungan antara manajemen

    keuangan dengan bidang fungsional lainnya dalam sebuah perusahaan

    bisnis bersifat saling melengkapi (complementary role of managing

    corporate each other). Artinya, dalam satu tata kelola perusahaan, misalnya

    bidang atau bagian pemasaran (marketing department) hanya sebagai

    salah satu sub sistem saja, oleh karena dengan sendirinya tidak bisa secara

    sepihak memutuskan untuk melakukan strategi fungsional tertentu tanpa

    memperhatikan arah kebijakan korporat, misalnya ekspansi pasar (existing

    ornew market expantion) karena harus memperoleh dukungan pendanaan,

    sumber daya manusia dan aspek lainnya dari perusahaan. Dengan demikian,

    bidang fungsional tersebut seharusnya bersinergi dan implementasi antara

    kebijakan tersebut harus bersifat uniied, integrated,dancomprehensive.

    Begitu pula dengan bagian atau departemen lainnya, departemen

    sumber daya manusia (HRM Department) dalam mengeksekusi strategi

    fungsionalnya juga tidak bisa melakukannya atau memutuskan secarasepihak, misalnya merekrut karyawan tanpa ada perencanaan dan

    pengalokasian dana atau menaikkan gaji para karyawannya demi alasan

    produktivitas. Dengan demikian, bidang-bidang fungsional tersebut dalam

    tata kelola perusahaan sifatnya saling mendukung untuk sebuah strategi

    perusahaan yang handal.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    13/175

    7BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    Dalam kaitan tersebut, manajemen keuangan perusahaan memiliki

    peran yang sangat penting dalam mencari berbagai sumber pendanaan

    perusahaan agar dapat menjamin bahwa rencana strategik dapat

    diimplementasikan pada berbagai bidang fungsional, termasuk adanyadukungan inansial yang memadai (available source of fund).

    Berdasarkan Gambar 1.2tampak bahwa dalam hubungannya dengan

    bagian lain dalam perusahaan seperti bagian akuntansi misalnya, fungsi

    keuangan untuk sejumlah besar perusahaan kecil atau small business

    enterprise dilakukan juga oleh controller, sedangkan pada perusahaan

    besar (large enterprise) pada umumnya bagiancontrollerkerap dilibatkan

    dalam kegiatan keuangan.

    Namun demikian, tugas bagian keuangan berbeda dengan akunting.

    Bagian akunting menekankan pada accrual basis bahwa pendapatan di-

    akui pada saat penjualan (walaupun belum terjadi pembayaran) dan biaya

    diakui jika sudah dikeluarkan. Bagian keuangan menekankan pada cash

    basis (cash low), yaitu pendapatan dan biaya yang benar-benar terjadi.

    Gambar 1.2 berikut ini akan memberikan sebuah delinasi work low

    hubungan di antara bidang-bidang tersebut:

    Sumber: Sjahrial (200:3)

    Gambar 1.2Pengaruh Berbagai Ilmu terhadap Manajemen Keuangan

    Keputusan Keuangan

    Memaksimumkan

    Kesejahteraan para Pemilik

    Akuntansi, Ekonomi

    Makro/Mikro, Metode

    Kuantitatif, Marketing,

    MSDM, dan lain-lain

    Analisis Kelayakan Investasi

    Modal Kerja

    Sumber dan Biaya Modal

    Penentuan Struktur Modal/

    Dividen, dan lain-lain

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    14/175

    Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Dalam menjalankan fungsi dan peran tersebut, manajemen keuangan

    tidak bisa lepas dari berbagai pengaruh perubahan kondisi, baik aspek

    internal maupun eksternal. Aspek internal terkait perkembangan dalam

    perusahaan, sementara kondisi lingkungan eksternal perusahaan ditunjuk-kan oleh perkembangan indikator ekonomi makro yang eksistensinya

    relatif bersifat uncontrollable factors.

    Dalam proses pembuatan keputusan keuangan (inancial decision

    making process), bagian akunting menekankan pengumpulan dan penyajian

    data keuangan (collection and presentation of inancial data), sementara itu

    bagian keuangan menekankan pada evaluasi data keuangan dan membuat

    keputusan berdasarkan pertimbangan imbal hasil dan risiko atau return

    andrisk.Bidang-bidang tersebut sangat berpengaruh terhadap manajemen

    keuangan dalam merumuskan berbagai kebijakan atau keputusan keuangan.

    Berbagai kebijakan/keputusan keuangan tersebut tujuan akhirnya adalah

    bagaimana memaksimumkan kekayaan atau kemakmuran dari para pemilik

    perusahaan (shareholders).

    Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat di-

    tempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang dari semua keuntungan

    pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh di masa yang akandatang (present value of expected cash low). Kemakmuran pemegang saham

    meningkat bila harga saham yang dimilikinya juga meningkat. Harga pasar

    saham yang terbentuk dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: (i) Earning

    per Share (EPS), (ii) Price Earning Ratio (PER), (iii) tingkat bunga bebas

    risiko, (iv) tingkat kepastian operasi perusahaan, dan lain-lain.

    Makin besar ukuran perusahaan, maka makin besar tingkat

    independennya, dalam sebuah perusahaan besar bagian keuangan sering

    menjadi suatu departemen yang terpisah dan mempunyai hubungan

    langsung dengan pemimpin perusahaan (Chief Executive Oficer) melalui

    pemimpin bagian keuangan atau Chief Financial Oficer. Bagian keuangan

    ini membawahi treasurer dan controller. Treasurer adalah orang atau

    pejabat yang bertanggung jawab terhadap kegiatan keuangan seperti: (i)

    perencanaan keuangan, (ii) mencari sumber dana (iii) menginvestasikan

    dana, (iv) mengelola kas, (v) mengelola kegiatan kredit, (vi) mengelola dana

    pensiun, dan (vii) mengelolaforeign exchange.Controlleradalah akuntan

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    15/175

    BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    kepala (chief accountant) dan bertanggung jawab atas kegiatan akunting

    perusahaan seperti, corporate accounting, pengelolaan pajak, akuntansi

    keuangan, dan biaya.

    Kegiatan utama manajer keuangan adalah membuat keputusan investasidan pendanaan (inancial decisions). Kegiatan ini dapat digambarkan

    melalui neraca perusahaan. Di sisi kiri adalah keputusan investasi, yaitu

    membuat keputusan atas aktivitas kegiatan investasi pada beragam

    aktiva produktif yang dilakukan yang dicerminkan pada pemilikan harta

    atau aktiva perusahaan: harta lancar/current assetsmaupun harta tetap/

    ixed assets. Di sisi kanan adalah keputusan keuangan, yaitu menentukan

    kombinasi dan jenis-jenis sumber dana yang digunakan untuk membiayai

    kegiatan produktif perusahaan.

    C. Tujuan Utama Perusahaan

    Manajer dan pemegang saham adalah pihak yang berbeda. Setiap

    kegiatan manajer harus dilakukan untuk mencapai tujuan pemiliknya. Jika

    manajer dapat mencapai tujuan yang ditetapkan pemilik perusahaan, maka

    manajer juga mencapai tujuan inansial dan tujuan profesionalnya.

    1. Memaksimumkan Kesejahteraan Pemilik Perusahaan (Maximize

    Shareholders Wealth)

    Tujuan utama yang ditetapkan oleh pemilik perusahaan adalah

    bagaimana memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham (how to

    maximize shareholders wealth) dari aktivitas bisnisnya saat ini yang dikelola

    oleh para agen profesional (management). Pencapaian tujuan ini diukur

    melalui harga saham perusahaan, jika harga saham meningkat, maka

    kesajahteraan pemegang saham juga meningkat. Harga saham ini tergantung

    pada timing atas return (cash low) dan risikonya. Penetapan tujuan ini

    juga berarti bahwa perusahaan harus menggunakan sumber dana berbiaya

    rendah atau melakukan investasi dengan return tinggi, sehingga harga

    saham akan meningkat. Dengan konsep ini, maka penilaian pendapatan

    per lembar saham atau Earning per Share(EPS) menjadi penting, karena

    merupakan indikator atas imbal hasil atau return (cash low) di masa yang

    akan datang dan mempengaruhi harga saham perusahaan saat ini.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    16/175

    10 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    2. Memaksimumkan Profit(Profit Maximization)

    Memaksimumkan proit biasanya dilakukan untuk tujuan jangka

    pendek. Dalam jangka panjang, tujuan memaksimumkan proit tidak

    dapat dilakukan, karena mengabaikan: (i) timing of the return, (ii) cash

    low kepada pemegang saham, (iii) tingkat risiko yang dihadapi, dan

    (iv) masalah waktu (timing).

    Jika ada dua proyek yang menghasilkan EPS berbeda, maka perusahaan

    harus mengambil proyek dengan EPS besar pada awal-awal tahun cash

    low. Pemegang saham menerima cash lowdalam bentuk dividen maupun

    penjualan sahamnya. Jadiproittinggi, yang berarti EPS tinggi, tidak berarti

    bahwa cash lowyang diterima pemegang saham juga tinggi, karena belum

    tentu Board of Directors akan memberikan dividen tinggi kepada para

    pemilik perusahaan.

    Tujuan maksimisasiproitbiasanya mengabaikan risiko (risk avoidance),

    yaitu kemungkinan kondisi di mana hasil aktual yang terjadi berbeda dari

    yang diharapkan. Di lain pihak, terjadi trade-offantara return(cash low)

    dan risiko (risk bearing). Seperti yang kita ketahui bersama-sama, return

    dan risk merupakan determinan harga saham, yang pada akhirnya akan

    menentukan kesejahteraan pemegang saham (shareholders welfare).Cashlow tinggi berhubungan dengan harga saham tinggi, sedangkan risiko

    tinggi akan menyebabkan harga saham menjadi rendah. Berdasarkan atas

    pertimbangan tersebut, maka maksimisasi proit bukan menjadi tujuan

    yang ditetapkan oleh pemilik perusahaan, sehingga juga bukan merupakan

    tujuan manajer keuangan.

    Hubungan fungsi keuangan dengan tujuan perusahaan secara

    sederhana dapat dilukiskan dalam Gambar 1.2 Tampak bahwa dari

    relasional tersebut, ending destination-nya adalah how to maximize value

    of the irm.

    Fungsi manajemen keuangan yang direpresentasikan pada kebijakan

    investasi (investment policy) dan kebijakan pendanaan atau pembelanjaan

    (inancing policy) akan memiliki implikasi terhadap pendapatan yang

    terealisasi (realized return) dengan risiko bisnis yang dihadapi dan pada sisi

    lain juga akan berpengaruh terhadap risiko keuangan. Perpaduan antara

    risiko bisnis yang bersifat unik/spesiik dengan risiko yang muncul karena

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    17/175

    11BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    manajemen perusahaan mengungkit (lever) usahanya dengan sumber

    pendanaan yang berasal dari eksternal melalui utang (debt inancing)

    akan menghasilkan risiko total (total risk). Jumlah risiko total ini akan

    berpengaruh terhadap pencapaian nilai perusahaan (value of the irm).Gambar 1.3hubungan fungsi keuangan dengan tujuan perusahaan.

    Keputusan

    Investasi

    Fungsi Keuangan

    Keputusan

    Pembelanjaan

    Keputusan Dividen

    Risiko

    Total

    Risiko Keuangan

    Risiko Bisnis

    Pendapatan

    Pendapatan

    Nilai

    Perusahaan

    Harga Pasar

    Saham

    Faktor

    Eksternal

    Perusahaan

    Pendapatan

    Harga Pasar

    Saham

    Gambar 1.3

    Hubungan Fungsi Keuangan dengan Tujuan Perusahaan

    Bagi perusahaan terbuka (tbk.), pencapaian nilai perusahaan akan

    terepresentasikan dari apresiasi pasar atau investor berupa harga saham

    saat ini (current market stock price). Namun demikian, apresiasi harga

    saham tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fundamental saja,

    akan tetapi faktor eksternal perusahaan juga akan mempengaruhi terhadap

    harga pasar yang tercipta.

    Hasil sejumlah studi empiris menunjukkan bahwa faktor fundamental

    mampu menjelaskan pergerakan harga saham berkisar antara 5% s.d. 27%

    saja (suteja, 2010), sehingga masih tersisa banyak faktor yang berpengaruh

    terhadap pergerakan harga saham suatu perusahaan emiten di suatu pasar

    modal (capital market).

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    18/175

    12 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    D. Berbagai Bentuk Organisasi Bisnis

    Untuk menuju tercapainya tujuan pemilik perusahaan, maka perlu

    dibentuk organisasi yang akan mampu mewadahi aspirasi atau keinginandari investor. Dalam praktiknya banyak organisasi bisnis yang dapat

    dibentuk sesuai dengan keinginan dan tingkat kompleksitas kegiatan bisnis

    yang ada.

    1. Perusahaan Perseorangan

    Pemilik perusahaan adalah satu orang di mana tanggung jawab terhadap

    kewajiban (utang) kepada pihak ketiga sepenuhnya pada pemilik

    hingga harta milik pribadinya. Meskipun cara-cara pengelolaannya

    sederhana, mudah, leksibel, namun agak sulit dipertahankan ketika

    tingkat kerumitan kegiatan bisnis meningkat secara signiikan,

    meskipun tidak menutup untuk berkembang menjadi perusahaan

    dengan skala besar, namun tetap akan menjadi sulit untuk dikelola

    secara profesional hal ini karena tuntutan dari lingkungan bisnis itu

    sendiri.

    2. Persekutuan: Firma (Fa) dan Komanditer (CV)

    Perusahaan irma atau komanditer adalah jenis organisasi bisnisyang dibentuk oleh 2 (dua) orang atau lebih bersepakat mendirikan

    perusahaan di mana tanggung jawab terhadap kewajiban (obligation)

    kepada pihak ketiga sepenuhnya pada pemilik hingga harta milik

    pribadinya.

    3. Perseroan Terbatas (PT atau NV)

    Bentuk organisasi bisnis seperti ini adalah bentuk organisasi bisnis yang

    paling ideal dan umum. Bentuk organisasi bisnis ini mencerminkan

    adanya pemisahan antara pemilik perusahaan (shareholders) denganpimpinan perusahaan (Board of Directors), di mana tanggung jawab

    terhadap kewajiban (obligation) kepada pihak ketiga bagi pemilik

    hanya sebesar modal yang disetor saja (sebesar harta perusahaan),

    sehingga harta pribadi pemilik tidak digunakan untuk membayar sisa

    utang.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    19/175

    13BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    E. Masalah Keagenan (Agency Problems)

    Dari pembahasan sebelumnya manajer harus menjalankan tujuan yang

    telah ditetapkan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, manajer adalahagen para pemilik perusahaan. Pada kenyataannya, manajer juga memiliki

    tujuan pribadi yang menyangkut kesejahteraan, keamanan kerja dan beneit

    lainnya. Akibatnya, manajer enggan melakukan kegiatan yang berisiko

    tinggi jika hal tersebut akan membahayakan kepentingan pribadinya.

    Perbedaan tujuan inilah yang menyebabkan konlik yang disebut sebagai

    agency conlict/problem, bahwa manajer akan mendahulukan kepentingan

    pribadi dibandingkan dengan kepentingan perusahaan secara keseluruhan.

    Untuk meminimalkan agency problembiasanya digunakan: (i) market forces

    dan (ii) agency cost.

    Market Forces: Pemegang saham utama (major shareholder) dengan

    jumlah saham mayoritas dan ancaman pengambilalihan

    oleh perusahaan lain (threat of takeoverorhostile takeover)

    merupakan market forces. Kedua hal ini memungkinkan

    pemegang saham mengganti manajer dan menekan

    manajer untuk melakukan apa yang diinginkan pemegangsaham.

    Agency Costs: Biaya-biaya ini digunakan untuk memonitor tingkah

    laku manajer, memberikan insentif inansial agar mau

    mencapai tujuan atau kegiatan yang harus dilakukan dan

    agar manajer tidak melakukan kecurangan-kecurangan.

    Beberapa contoh agency cost adalah incentive plan dan

    performance plan.

    Incentive plan memberi manajerkompensasi berupa saham perusahaan (stock option).

    Sementara itu performance planadalah kompensasi yang

    akan diberikan jika manajer mencapai standar tertentu.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    20/175

    14 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    F. Evolusi Teori Keuangan

    Manajemen keuangan sebagai bagian dari akar ilmu pengetahuan

    sosial, juga menunjukkan perkembangan seperti halnya cabang ilmupengetahuan lainnya, meskipun akselerasi perkembangannya tidak secepat

    ilmu-ilmu keperilakuan (behavioral sciences).Beberapa catatan mengenai

    evolusi teori keuangan:

    1. Konsep Pasar Modal Sempurna (Perfect Capital Market)

    Secara umum pasar modal sempurna memiliki karakteristik: (i) tidak

    ada biaya transaksi, (ii) tidak ada pajak, (iii) ada cukup banyak pembeli

    dan penjual, (iv) ada kemampuan akses yang sama ke pasar, (v) tidak

    ada biaya informasi, (vi) setiap orang memiliki harapan yang sama,

    dan (vii) tidak ada biaya yang berhubungan dengan hal kesulitan

    keuangan.

    2. Konsep Diskonto Aliran Kas (Discounted Cash Flow)

    Teori ini dikembangkan oleh John Burr Williams dan Myron J. Gordon.

    Konsep dasar dari teori ini adalah pada nilai waktu uang (time value

    of money).

    3. Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)Teori ini dikembangankan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller

    atau kemudian dikenal dengan istilah MM theory pada Tahun 15.

    Teori yang dikembangkan bahwa nilai suatu perusahaan tergantung

    pada arus penghasilan di masa depan (future earning streams) dan

    oleh karena itu, tidak tergantung pada struktur modal. Teori MM yang

    pertama ini mengasumsikan pada pasar modal sempurna dan tidak ada

    pajak, sehingga sering disebut model MM tanpa Pajak (MM 1without

    Tax). Sekitar tahun 163 model ini disempurnakan dengan Model MM

    dengan Pajak (MM 1 with Tax).

    Dengan adanya pajak penghasilan, utang dapat menghemat pajak

    yang dibayar (tax shield). Tetapi teori ini lupa bahwa utang yang besar

    dapat menimbulkaninancial distress.Karena ada kelemahan tersebut

    kemudian model ini diperbaiki yang sering disebut Tax Saving-

    Financial Cost Trade off Theoryatau lebih dikenal dengan Teori Trade

    offatauBalance Theory.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    21/175

    15BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    4. Teori Dividen (Dividend Theory)

    Teori ini juga dikembangkan oleh Modigliani dan Miller yang kemudian

    teorinya dikenal dengan Teori MM atau MM Model yang menyebutkan

    bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, karenasetiap rupiah pembayaran dividen akan mengurangi laba ditahan yang

    digunakan untuk membeli aktiva baru.

    5. Teori Portfolio dan Capital Asset Pricing Model

    Teori Portfolio Modern dikembangkan oleh Harry Markowitz pada

    tahun 10 yang membawanya untuk meraih penghargaan tertinggi

    dalam ilmu pengetahuan, ia mendapat hadiah Nobel. Pelajaran

    utama dari teori ini adalah bahwa risiko dapat dikurangi dengan

    cara mengkombinasikan beberapa jenis aktiva berisiko (risky assets)

    daripada hanya memegang salah satu jenis aktiva saja.

    Teori yang berkaitan dengan teori portfolio adalah Capital Asset

    Pricing Model(CAPM) yang dikembangkan Sharpe, John Litner dan Jan

    Moissin yang secara terpisah menunjukkan bahwa tingkat keuntungan

    yang disyaratkan (required rate of return) pada suatu aktiva berisiko

    merupakan fungsi dari tiga faktor, yaitu:

    tingkat keuntungan bebas risiko, tingkat keuantungan yang disyaratkan pada portfolio dengan

    risiko rata-rata, dan

    volatilitas tingkat keuntungan aktiva berisiko tersebut.

    6. Teori Harga Opsi (Option Pricing Theory)

    Option adalah hak untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada

    harga yang telah ditentukan pada waktu yang telah ditentukan pula.

    Teori ini secara formal dikembangkan oleh Fisher Black dan MyronScholes yang sering disebut Black-Scholes Option Pricing Model.

    7. Hipotesis Penelitian Pasar Eisien (Eficient Market Hypothesis)

    Teori ini dikembangkan oleh Eugene F. Fama. Terminologi eisien dalam

    teori ini lebih menekankan pada konsep eisiensi secara informasi.

    Teori ini mengatakan jika pasar eisien (eficient market), maka harga

    yang terbentuk mereleksikan seluruh informasi yang ada. Menurut

    teori ini pasar eisien dibagi menjadi tiga:

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    22/175

    16 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    a) Pasar eisien bentuk lemah (weak form eficient market hypothesis):

    jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi harga

    di masa lalu, sehingga upaya investor untuk memperoleh excess

    returndengan memanfaatkan data harga di masa lalu adalah sia-sia (harga adalahrandom walk).

    b) Eisiensi bentuk setengah kuat (semi strong form eficient market

    hypothesis): jika harga mencerminkan informasi harga historis

    plus informasi yang tersedia bagi publik.

    c) Eisiensi bentuk kuat (strong form eficient market hypothesis):

    jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi yang

    ada, baik harga sekuritas masa lalu, informasi yang tersedia bagi

    publik, maupun informasi yang bersifat privat.

    . Teori Keagenan (Agency Theory)

    Teori ini dikembangkan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling

    yang lebih familiar dengan Jensen and Meckling (176). Teori ini

    muncul karena adanya keterpisahan antara pemilik dan manajemen.

    Agency relationshipmuncul ketika individu (majikan atau principals)

    membayar individu lain (agent/management) untuk bertindak atas

    namanya, mendelegasikan kekuasaan untuk membuat keputusankepada agen atau karyawannya. Teori keagenan dapat dipandang

    sebagai suatu versi darigame theory(Mursalim, 2005), yang membuat

    suatu model kontraktual antara dua atau lebih orang (pihak), di mana

    salah satu pihak disebut agentdan pihak yang lain disebutprincipals

    Pemilik perusahaan atau principals or shareholders men-

    delegasikan pertanggung jawaban atas decision making kepada

    manajemen atau agent,hal ini dapat pula dikatakan bahwaprincipals

    memberikan suatu amanah kepada agentuntuk melaksanakan tugas

    tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Wewenang

    dan tanggung jawab agent maupun principals diatur dalam kontrak

    kerja atas persetujuan bersama.

    Scott (2000) menyatakan bahwa perusahaan mempunyai

    banyak kontrak, misalnya kontrak kerja antara perusahaan dengan

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    23/175

    17BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    para manajernya dan kontrak pinjaman antara perusahaan dengan

    krediturnya. Kontrak kerja yang dimaksud adalah kontrak kerja antara

    pemilik modal dengan manajer perusahaan. Di mana antara agent

    dan principals ingin memaksimumkan utility masing-masing denganinformasi yang dimiliki. Tetapi di satu sisi, agentmemiliki informasi

    yang lebih banyak (fully information) dibanding dengan principals,

    sehingga menimbulkan adanya asymmetric information. Informasi yang

    lebih banyak dimiliki oleh manajer dapat memicu untuk melakukan

    tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk

    memaksimumkan utility-nya (perquisite motive).

    Sedangkan bagi pemilik modal dalam hal ini investor, akan

    sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang dilakukan oleh

    manajemen karena hanya memiliki sedikit informasi yang ada. Oleh

    karena itu, terkadang kebijakan-kebijakan tertentu yang dilakukan

    oleh manajemen perusahaan tanpa sepengetahuan pihak pemilik

    modal atau investor.

    . Teori Informasi Asimetrik (Asymmetric Information Theory)

    Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

    informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datangdibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu, sebagai

    pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai

    kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat

    dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan

    keuangan. Akan tetapi, informasi yang disampaikan terkadang diterima

    tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Kondisi ini

    dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi

    (asymmetric information).

    Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih superior dalam

    menguasai informasi dibanding pihak lain (pemilik atau pemegang

    saham). Asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik

    (principals) memberikan kesempatan kepada manajer untuk bertindak

    oportunis, yaitu memperoleh keuntungan pribadi.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    24/175

    1 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Conclusion Remark

    Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan

    pemegang saham atau para pemilik. Bagi perusahaan terbuka atauperusahaan yang tanda kepemilikannya telah beredar di pasar modal

    (public), maka tujuan ini direpresentasikan oleh harga saham di pasar.

    Bagi perusahaan non public, biasanya tujuan ini dicerminkan oleh nilai

    perusahaan. Oleh karena itu, manajer keuangan berupaya agar nilai saham

    atau nilai perusahaan meningkat.

    Manajer keuangan harus memilih alternatif yang dapat meningkatkan

    nilai perusahaan secara keseluruhan, misalnya memilih investasi dengan

    return tinggi, menggunakan sumber dana berbiaya rendah, dan lain-lain.

    Dengan kata lain, manajer keuangan harus memperhitungkan returndan

    risiko, dan akibatnya pada nilai saham atau perusahaan. Dalam meraih

    destinasi bisnis dari para pemilik perusahaan, ada banyak faktor yang

    berpengaruh, mulai faktor internal yang relatif terkendali sampai dengan

    faktor eksternal yang bersifat uncontrollable.

    Ilmu manajemen keuangan seperti halnya ilmu-ilmu lainnya juga

    mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan dan ragamnyatantangan yang dihadapi. Paradigma keputusan investasi relatif memiliki

    tingkat prioritas yang lebih bermakna jika dibandingkan dengan per-

    masalahan kebijakan pembelanjaan, perkembangan konsepsi ini telah

    menggeser paradigma lama mengenai urgensi kebijakan pembelanjaan

    perusahaan. Perkembangan terakhir dari evolusi ilmu manajemen

    keuangan cenderung bertumpu pada masalah-masalah yang terkait

    perilaku keuangan atau inancial behavior.Masalah manajemen keuangan

    keperilakuan seiring dengan meningkatnya dominasi investasi dan makinbergairahnya pasar modal di beberapa negara berkembang.

    Perkembanganinancial behaviorini tidak lepas dari adanya kenyataan

    bahwa terdapat informasi yang tidak simetris (asymmetric information) di

    antara para pemilik dan manajemen, kenyataan tersebut seringkali memicu

    adanya konlik di antara mereka, oleh karena kondisi demikian mendorong

    adanya konsep signalingdan masalah keagenan perusahaan.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    25/175

    1BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan

    DAFTAR PUSTAKA

    Brigham, Eugene F. and Michael C. Ehrhard. 2002. Financial Management

    Theory and Practice(10thedition).Thomson Learning Inc.

    Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 200. Fundamentals of Financial

    Management. Jakarta: Salemba Empat.

    Gitman, Lawrence J. 2000. Principle of Managerial Finance. Addison-

    Wesley.

    Husnan, Suad. 17. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan: Keputusan

    Jangka Pendek (edisi ke-4). Yogyakarta: BPFE.

    Jensen, Michael C. and W. H. Meckling. 176. Theory of The Firm: Managerial

    Behavior, Agency Cost and Ownership Structure.Journal of Financial

    Economics, 3: 305-360.

    Keown, Arthur J. et al. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan(edisi ke-7).

    Jakarta: Salemba Empat.

    Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan. Jakarta.

    Grasindo.

    Martono dan Agus Harjito. 2002. Manajemen Keuangan (edisi ke-1).

    Yogyakarta: Ekonisia.

    Mursalim. 2005. Income Smoothing dan Motivasi Investor: Studi Empiris

    pada Investor di BEJ.Jurnal Simposium Nasional Akuntansi, VIII: 15-

    206.

    Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen Keuangan Modern: Analisis,

    Perencanaan dan Kebijaksanaan. Jakarta: Bumi Aksara.

    Pratowo, Dwi dan Rika Julianti. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep

    dan Aplikasi(edisi Revisi). Yogyakarta: YPKN.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    26/175

    20 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (edisi

    ke-4). Yogyakarta: BPFE.

    _____________________. 200. Dasar-Dasar Pembelanjaan (edisi ke-4).

    Yogyakarta: BPFE.

    Saragih, F. A. H. Manurung. dan J. Manurung. 2005. Dasar-Dasar Keuangan

    Bisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

    Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi(edisi ke-4).

    Yogyakarta: BPFE.

    _______________. 200. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

    BPFE.

    Sawir, Agnes. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

    Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory (2ndedition). Canada:

    Prentice Hall.

    Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Satu

    (edisi ke-4). Jakarta: Prenhallindo.

    ____________________________________________. 2002. Manajemen Keuangan Dua

    (edisi ke-4). Jakarta: Literata Lintas Media.

    Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan(edisi ke-1), Yogyakarta: Ekonisia.

    __________. 2005. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi.

    Yogyakarta: Ekonisia.

    Syamsudin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan (edisi ke-7).

    Jakarta: Raja Graindo Persada.

    Van Horne, James C., and Wachowicz, Jr., John Martin. 200. Fundamentals

    of Financial Management (13thedition). Harlow: Prentice-Hall, Inc.

    Weston, J. Fred and Copeland, Thomas E. 12. Managerial Finance. New

    York: The Dryden Press.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    27/175

    22 Jaja SutejaKerangka Dasar

    Keuangan Korporasi

    Pada dasarya sebuah kegiatan bisnis diawali oleh seorang investor yang

    bersedia untk berinvestasi atas sumber daya yang dia miliki. Kesediaan

    investor tersebut untk selanjutya menjadi nilai tkar (exchange rate)

    terhadap besarya imbal hasil investasi yang diharapkan (expected

    retur on the investment)

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    28/175

    22 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    BAB

    2Kerangka Dasar Keuangan

    Korporasi

    Setelah membaca topik ini diharapkan memahami:

    1. Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    2. Laporan Keuangan Perusahaan

    3. Imbal Hasil Investasi

    4. Pola Distribusi Aliran Kas Perusahaan

    5. Biaya Modal dan Biaya Modal Tertimbang

    Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    Pada dasarnya sebuah kegiatan bisnis diawali oleh seorang investor yangbersedia untuk berinvestasi atas sumber daya yang dia miliki. Kesediaan

    investor tersebut untuk selanjutnya menjadi nilai tukar (exchange rate)

    terhadap besarnya imbal hasil investasi yang diharapkan (expected return

    on the investment). Pertanyaan selanjutnya adalah berapa besar imbal hasil

    tersebut? Para ahli ekonomi keuangan (inancial economist) berpendapat

    bahwa, Semakin berisiko suatu investasi, maka makin tinggi return

    ekspektasinya (the riskier the investment,the higher the expected return).

    Jumlah investasi awal yang dilakukan oleh (seorang) investor pada

    perusahaan, seringkali menjadi investasi atau modal awal (initial investment

    or capital). Untuk kemudian investasi menjadi aktiva/kekayaan perusahaan

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    29/175

    23BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    (irms assets) baik itu pada aktiva lancar seperti: kas, ekuivalen kas, surat

    berharga, piutang dagang, maupun beragam persediaan. Sebagian investasi

    tersebut dibelanjakan untuk mendukung sustainabilitas perusahaan,

    seperti:plant,property,equiptment,land,dan juga beragam jenis investasijangka panjang lainnya. Dalam sejumlah kasus, secara khusus pada kasus

    perusahaan kecil (small business), seorang investor melakukan sendiri

    pengambilan keputusan tersebut (all of the irms investment decision).

    Namun demikian, pada kasus lain pada sejumlah perusahaan bertumbuh

    (growths irms), pengambilan keputusan tersebut telah didelegasikan

    pada pihak atau orang lain yang kemudian dikenal sebagai manajemen

    perusahaan/agen.

    Agar imbal hasil yang diekspektasikan investor dapat dipenuhi,

    maka langkah selanjutnya adalah manajemen atau pemilik perusahaan

    atau investor harus segera me-utilisasi aktiva yang dimiliki untuk bisa

    menghasilkan suatu produk (barang dan atau jasa) yang dapat dijual pada

    para pembeli (the buyers). Tentu saja, dalam proses penciptaan barang

    dan jasa yang dapat dijual tersebut, perusahaan mengeluarkan berbagai

    biaya, sebagai contoh: biaya operasi dan produksi, biaya distribusi dan

    penyimpanan/pergudangan, biaya tenaga kerja dan juga pajak. Selisihantara berbagai biaya yang dikeluarkan dengan total pendapatan atau

    transaksi yang terjadi merupakan keuntungan perusahaan (the irms

    proit).

    Dalam perspektif manajemen keuangan, keuntungan perusahaan ini

    selanjutnya digunakan sebagai dasar estimasi imbal hasil investor. Untuk

    memperoleh delinasi yang lebih jelas, maka selanjutnya pembahasan akan

    lebih difokuskan pada sisi atau aspek investors yang telah memutuskan

    sumberdayanya (money capital)diinvestasikan dalam bisnis tertentu.

    Dalam praktik terbaiknya, sangat jarang suatu bisnis hanya didanai

    oleh seseorang investor saja (all equity inancing), namun ada banyak

    investor yang berpartisipasi dalam pembelanjaan aset-aset perusahaan.

    Tidak semua investor memiliki kesamaan tujuan, dalam konteks ini, tujuan

    para investor diklasiikasikan pada tujuan/kontrak pada saat mereka

    (investors) mendirikan perusahaan.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    30/175

    24 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Berkenaan dengan kontrak investor pada saat mereka mendirikan atau

    mengembangkan usaha perusahaan, ada 2 (dua) tipe kontrak dasar, yaitu

    (i) debt contractsdan (ii) equity contracts.Debt contractmerupakan suatu

    kesepahaman yang memuat kesanggupan/janji debitur untuk membayarkembali kepada para investor. Pihak yang memiliki hak/claimsatas aktiva

    yang dibiayainya (invested assets) disebut debtholders.

    Gambar 2.1 berikut menggambarkan mengenai kedua jenis kontrak

    seperti yang telah dijelaskan dalam bagian atau paragraf sebelumnya.

    Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:4)

    DebtInvestors

    Dana

    Returns

    Investasi

    Returns

    Para

    Manajer

    Returns

    Equity

    Investors

    Gambar 2.1

    Basic Corporate Finance Framework

    Gambar 2.1 mengilustrasikan kegiatan bisnis utama perusahaan,

    diawali dari aktivitas pengidentiikasian atas berbagai peluang investasi

    (investment scanning) kemudian mencari sumber pendanaan untuk

    melanjutkan peluang investasi tersebut. Tahap selanjutnya adalah

    mengeksekusi beragam investasi terpilih tersebut untuk menghasilkan

    pendapatan dan dari sumber ini perusahaan akan membayar biaya operasi,

    kewajiban terhadap kreditur juga termasuk imbal hasil (return) bagi pemilik

    perusahaan (equity holders returnatauReturn On Equity~ ROE).

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    31/175

    25BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    Sementara itu yang dimaksud dengan equity contractsmenunjukkan

    situasi yang bertolak belakang dengan penjelasan pertama, dalam kontrak

    atau perjanjian jenis kedua ini, mengindikasikan adanya residual claims

    atas invested assetsatauproitperusahaan. Proitadalah nilai dalam satuanmoneter setelah perusahaan membiayai semua biaya operasi dan kewajiban

    (obligations) pada kreditur atau debtholders. Pemilik jenis klaim terakhir

    ini kemudian disebut equityholdersatauequitycontracts.

    Untuk memperoleh relasional dari berbagai kegiatan bisnis perusahaan,

    maka selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan (the

    irms inancial statement). Laporan keuangan perusahaan merupakan satu

    set dokumen (a set of documents) yang memuat dan mengelola berbagai

    informasi penting tentang aktivitas yang telah dilakukan oleh manajemen

    perusahaan pada suatu waktu tertentu di masa lalu. Ada dua jenis laporan

    keuangan standar, yaitu: (i) neraca (the balance sheet) dan (ii) laporan laba

    rugi (the income statement).

    Laporan Keuangan Perusahaan (A Corporate Financial Statement)

    Dalam penjelasan sebelumnya disebutkan bahwa beragam kegiatan

    utama perusahaan dicatat dalam dua jenis laporan keuangan utama, yaitu:(i) neraca dan (ii) laporan laba rugi. Pada bagian atau paragraf selanjutnya

    penulis akan menjelaskan karakteristik utama dari kedua laporan

    keuangan tersebut yang dilakukan secara terpisah dan begitu juga interaksi

    di antara keduanya. Interaksi di antara keduanya sangatlah penting bagi

    para analis keuangan untuk memperoleh gambaran/potret/snapshotyang

    lebih lengkap mengenai situasi keuangan perusahaan dan kinerja bisnis

    perusahaan (business performance of the irm).

    Neraca (The Balance Sheet)

    Sebuah neraca perusahaan menyediakan sebuah potret atau snapshot

    perusahaan pada suatu periode waktu tertentu atas berbagai aktivitas

    yang telah dilakukan perusahaan. Laporan tersebut pada dasarnya terdiri

    dari 2 (dua) bagian utama, yaitu: (i) sisi sebelah kiri (left hand side) yang

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    32/175

    26 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    menyajikan aset/aktiva perusahaan, dan (ii) sisi sebelah kanan (right hand

    side) menyajikan kewajiban atau liabilities perusahaan. Aktiva tersebut

    mencerminkan investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, sementara

    itu kewajiban atau utang menggambarkan bagaimana aktiva perusahaantersebut didanai. Dari penyajian sebuah neraca perusahaan adalah mudah

    untuk memahaminya, karena kedua sisi neraca mereleksikan seperti dua

    sisi koin/mata uang. Satu sisi neraca tidak dapat dipengaruhi atau dirubah

    tanpa merubah atau mempengaruhi sisi yang lainnya dan keduanya

    memiliki ukuran yang sama (misalnya, aktiva akan sama dengan utang

    perusahaan; TA = E + D).

    Sebagai contoh, apabila manajemen perusahaan melakukan investasi

    baru, maka perusahaan juga harus mencari tambahan pendanaan

    (peningkatan aktiva mereleksikan adanya investasi sementara peningkatan

    utang mereleksikan pendanaan). Dengan cara yang sama, seandainya kita

    memperoleh pendanaan baru, maka manajemen perusahaan memperoleh

    kas atau membeli barang atau perlengkapan kantor (meningkatnya baik

    aktiva maupun utang).

    Komponen-komponen yang disajikan dalam sebuah neraca disusun

    dengan urutan-urutan tertentu. Aktiva dalam neraca diawali dengan beragamaktiva yang likuid (aktiva yang dengan mudah dapat dikonversikan kembali

    menjadi kas). Sementara utang disajikan atau diurutkan berdasarkan pada

    tingkat klaim dan waktu jatuh tempo (i.e. when the liabilities is due). Pada sisi

    aktiva, beragam komponen aktiva diurutkan berdasarkan tingkat likuiditas

    (descending liquidity), hal ini berarti komponen aktiva yang paling likuid

    akan disajikan pada daftar aktiva teratas, sementara yang lainnya ada di

    bawahnya. Berdasarkan aturan tersebut, maka aktiva perusahaan disusun

    dengan urut-urutan sebagai berikut: cash,bank accounts or cash equivalent,

    marketable or tradable securities,trade or account receivables, inventories

    andat the very bottom,property,plant,and equipment(PPE). Perlu dicatat

    bahwa aktiva-aktiva tersebut dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori

    utama, yaitu: (i) aktiva jangka pendek atau aktiva lancar yang diharapkan

    dapat menjadi kas dalam jangka pendek dan (ii) aktiva tetap atau aktiva

    tidak lancar yang diharapkan dapat kembali menjadi kas lebih dari 1 (satu)

    tahun.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    33/175

    27BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    Pada sisi utang perusahaan dalam sebuah neraca komponen

    komponen disusun berdasarkan pada tingkat eksibilitasnya, komponen-

    komponen pasiva yang memiliki tingkat jatuh tempo atau klaim tercepat

    akan ditempatkan pada daftar yang paling atas, sementara komponenpasiva atau utang yang klaimnya masih panjang (the furthest-dated claim)

    ditempatkan pada bagian bawah neraca sebelah kanan. Dengan demikian,

    klaim terendah dalam susunan utang adalah ekuitas atau modal sendiri

    yang akan menerima klaim aset setelah semua kewajiban terpenuhi (The

    least exigible claim consists of equity,since equity holders receive their part

    after all other obligations have been satisied).

    Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:6)

    Current Assets

    Cash & Bank Accounts

    Trade Receivables

    Inventories

    Other Current Assets

    Non Current Assets

    Goodwill

    Property, Plant & Equipment

    Other Long Term Assets

    Current Liabilities

    Suppliers

    Employees

    Short Term Financial Debt

    Taxes

    Non Current Liabilities

    Long Term Financial Debt

    Other Long Term Liabilities

    Shareholders Equity

    Gambar 2.2

    Contoh Komponen Neraca

    Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa neraca

    adalah snapshotdari investasi dan pendanaan perusahaan yang telah terjadi

    pada suatu waktu tertentu. Dalam praktiknya, snapshot/potret tersebut

    merujuk pada horizonwaktu satu bulan, triwulan, semester, tahunan atau

    periode waktu lainnya. Snapshot/potret kebijakan investasi dan pendanaan

    perusahaan selanjutnya dikomparasikan antar waktu untuk memperoleh

    gambaran evolusi perubahan investasi dan pendanaan sepanjang waktu.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    34/175

    28 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Ketika seseorang sedang menganalisis investasi perusahaan, pada

    dasarnya mereka tidak hanya melihat bagaimana ukuran atau besaran

    investasinya saja (not just only size of investments), namun juga mereka

    harus memahami apa yang menjaid faktor pemicunya (main drivers),dengan perkataan lain, apa yang sedang terjadi dalam perusahaan manakala

    adanya perubahan secara dramatis pada akun piutang usaha atau tingkat

    persediaan. Peningkatan investasi baru juga mengindikasikan adanya

    pertumbuhan pendanaan aset, pertanyaan pentingnya adalah apakah

    investasi tersebut didanai oleh sumber jangka pendek atau jangka panjang?

    oleh debt atau equity? Pilihan alternatif pendanaan akan berpengaruh

    terhadap kinerja keuangan perusahaan secara signiikan dan juga pada

    keterbukaan risiko perusahan (corporate risk exposure).

    Untuk memperoleh hasil analisis kinerja keuangan perusahaan,

    maka proses analisis seharusnya dilakukan dengan membandingkan

    akun-akun yang ada dalam neraca dan juga laporan laba rugi perusahaan.

    Penggabungan analisis kedua laporan keuangan tersebut akan mampu

    menggambarkan apa yang sudah terjadi pada masa lalu dengan utilisasi

    aktiva perusahaan oleh manajemen. Satu hal, analisis secara simultan

    laporan keuangan perusahaan (balance sheet andincome statement) sebagaisuatu skenario ilm, akan mampu menceritakan potret keterkaitan angka-

    angka di antara keduanya sebagai suatu potret implementasi kebijakan

    keuangan perusahaan. Itulah inti dari analisis kinerja keuangan perusahaan,

    selanjutnya konsep analisis ini dalam praktiknya kita kenal sebagai analisis

    rasio keuangan perusahaan.

    Laporan Laba Rugi Perusahaan (Corporate Income Statement)

    Laporan laba rugi perusahaan adalah suatu gambaran dari representasi

    operasi bisnis perusahaan, yang secara khusus akan memuat catatan

    mengenai total penjualan yang terealisasi dan beragam biaya (cost) yang

    terjadi sepanjang waktu pada periode tersebut/tertentu, dari laporan ini

    keuntungan bersih perusahaan dihitung. Seperti halnya neraca, laporan

    laba rugi juga dapat disusun sesuai dengan horizonwaktu yang diinginkan,

    per bulan, per triwulan, semester atau laporan laba rugi perusahaan per

    tahun.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    35/175

    29BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    Berikut Gambar 2.3contoh komponen atau akun yang secara umum

    ada dalam sebuah laporan laba rugi perusahaan. Dari contoh sampel

    sederhana sebuah laporan keuangan seperti yang diperlihatkan pada

    Gambar 2.3 mengilustrasikan bagaimanaproit dihitung. Seperti yangdijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa ada relasional kuat antara

    neraca dengan laporan laba rugi perusahaan.

    Net Sales

    Minus Cost of Goods Sold

    Gross Proit (or Contribution Margin)

    Minus Fixed Costs

    EBIT

    Minus Interest Expenses

    Income Before Taxes

    Minus Income Taxes

    Net Income

    Gambar 2.3

    Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan

    Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:9)

    Perubahan pada neraca otomatis akan berpengaruh terhadap

    komponen yang ada dalam laporan laba rugi. Memahami interaksi antara

    kedua laporan tersebut sangat krusial untuk memperoleh konklusi akurat

    mengenai kinerja bisnis dan kemampulabaan perusahaan. Laporan laba

    rugi perusahaan menunjukkan bagaimana keuntungan (accounting proit)dihasilkan dari operasi perusahaan.

    Dalam praktiknya, investor akan memperoleh imbal hasil dari kegiatan

    operasinya, di mana returnyang diterima berasal dariproityang dihasilkan.

    Namun demikian, perhatian investor tidak hanya pada masalah proit

    saja, akan tetapi juga aliran kas perusahaan (cash low of the irm). Lebih

    spesiik lagi, investor akan memperhatikan jumlah kas yang telah mereka

    investasikan kemudian mereka juga akan membandingkan nilai ini dengan

    jumlah kas dari returninvestasinya.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    36/175

    30 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Imbal Hasil Investasi (Return on Investment)

    Pada saat aliran kas (cash inlow) terealisasi dari sejumlah transaksi

    penjualan, manajemen akan mendistribusikan kas tersebut kepada

    beragam pemegang klaim. Kelompok pertama yang memiliki klaim ataskas dari pendapatan perusahaan adalah tenaga kerja dan para vendoratau

    providersatausuppliers. Selanjutnya kelompok berikutnya adalah beragam

    pemenuhan atas pemegang klaim keuangan, misalnya pembayaran bunga

    dan prinsipalnya (debtholders or bondholders), termasuk pembayaran

    pajak. Setelah semua klaim terpenuhi, maka sisa kas menjadi hak para

    pemilik sebagai residual claimatau sebagai equityholderssering juga disebut

    shareholdersatau para pemegang saham perusahaan.

    Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:10)

    Investments

    Suppliers

    Employees

    Financial

    Debt

    Shareholders

    Equity

    Gambar 2.4

    Distribusi Aliran Kas Perusahaan

    Gambar 2.4 mengilustrasikan distribusi penerima kas perusahaan,

    dan secara khusus bagaimanareturninvestasi dari seorang investor dihitung

    atau ditentukan. Dari gambar tersebut, arah anak panah menunjukkan

    distribusi aliran kas perusahaan berdasarkan pada senioritas klaim. Dari

    diskusi sebelumnya, jelas bagaimana para investor (a inancial investors)

    dibayar dari aliran kas yang dihasilkan perusahaan, namun pertanyaannya

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    37/175

    31BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    adalah apakah nilai/kas yang dibayarkan tersebut cukup memuaskan dari

    ekspektasi imbal hasil (return) sebelumnya?

    Returnyang diharapkan Investor Biaya Modal (Investors ExpectedReturn Cost of Capital)

    Pada bagian awal bab ini telah disinggung mengenai nilai tukar

    (exchange rate) dari kesediaan seorang investor untuk berinvestasi

    dalam aset perusahaan. Nilai tukar tersebut pada dasarnya adalah sebuah

    kompensasi atas risiko yang kemungkinan ia tanggung. Oleh karena itu,

    makin besar kesedian atas risk bearing, maka makin besar ekspektasi

    returndari kegiatan investasinya.

    Perbedaan alokasi dari kas yang dihasilkan akan berimplikasi terhadap

    besaran risiko yang dipikulnya (risk bearing), sebagai contoh, pegawai,

    pemasok atau supplier dan kreditur atau debtholders akan menerima

    pembayaran sesuai dengan janji atau promise atau skedul. Sementara

    pemilik perusahaan atau owners or shareholders, mereka tidak memiliki

    janji pembayaran tertentu,mereka hanya akan menerima claim/tuntutan/

    hak setelah semua bagian telah menerima haknya masing-masing, sebagai

    konsekuensinya para pemilik perusahaan akan memiliki tingkat risikoyang lebih besar jika dibandingkan dengan pihak lain yang memiliki skala

    prioritas tuntutan terhadap cash inlowyang lebih tinggi.

    Permasalahannya adalah bagaimana kita dapat memisahkan atau

    menjelaskan perbedaan returnekspektasi (expected return) dari investor

    yang berbeda? Pertimbangkan apabila ada seseorang tidak menanggung

    risiko dalam bisnisnya, pastilah investor itu akan memilih investasi bebas

    risiko (riskless investment). Sekarang pertimbangkan kembali apabila

    seseorang berinvestasi pada aset berisiko (risky assets), tentu saja mereka

    (investors) tidak akan menerima return atau imbal hasil yang lebih kecil

    dari investasi bebas risiko, mereka akan mensyaratkan atau menghendaki

    adanya risiko premium di atas investasi bebas risiko. Berdasarkan pada

    penjelasan tersebut, maka kita dapat memformulasikan secara matematik

    persamaan returnekspektasi, yaitu:

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    38/175

    32 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Expected Return= Rf+ Risk Premium ............................................... (2.1)

    di mana:

    Rf = the return promised by a risk-free investment

    Risk Premium= the extra return that an investor requires for an investment

    with a given level of risk

    Apabila return ekspektasi dari seseorang investor secara sendiri-

    sendiri, maka rumusan ekspektasi return investasi secara umum dapat

    dirubah menjadi persamaan return ekspektasi individu investor sebagai

    berikut:

    Ke= R

    f+ Risk Premium

    e................................. (2.2)

    di mana:

    Ke = biaya modal sendiri (cost of equity)

    Rf = investasi bebas risiko (risk free rate)

    Risk premium= the extra return that an investor requires for an investment

    with a given level of risk

    Apabila investasi dalam aktiva tersebut berasal dari pinjaman/utang di

    mana biaya utang dinotasikan dengankdmaka persamaan tersebut dirubah

    menjadi:

    Kd= R

    f+ Risk Premium

    d............................. (2.3)

    Karena pemegang ekuitas/pemilik perusahaan memiliki prioritas

    terendah terhadap klaim/tuntutan cash inlowatau aktiva, maka equityholder

    akan memiliki tingkat risiko yang lebih besar dari debtholders,di mana nilai Rf

    sama pada kedua persamaan, maka: Risk Premiume>Risk Premium

    d, oleh

    karena itu Ke> K

    dkondisi ini mencerminkan bahwa risiko yang lebih tinggi

    dari pemilik ekuitas dikaitkan dengan makin tingginya ekspektasi tingkat

    imbal hasilnya.

    Seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa sangat

    kecil aktiva hanya dibiayai dari satu jenis sumber saja, tapi ada banyak

    sumber pendanaan yang terlibat di dalam sebuah perusahaan. Oleh karena

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    39/175

    33BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    itu, kombinasi sederhana dari minimal 2 (dua) sumber pendanaan (Debt

    vs Equity) akan menghasilkan biaya rata-rata tertimbang dari komposisi

    masing-masing WACC atau Weighted Average Cost of Capital dengan

    formulasi sebagai berikut:

    r r

    B

    ST r rS C B= + - -0 01( )( )

    Gambar 2.5 mengilustrasikan bagaimana ekspektasi return baik dari

    debtdan ekuitas dihitung di mana komposisi ekuitas dan debtmasing masing

    E/(D+E) dan D/(D+E),sementara biaya modal bersih dari pinjaman:

    Kd(after tax) = K

    d(1t) ............................ (2.4)

    Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:12)

    Gambar 2.5

    The Cost of Capital

    Investment

    Debtholders

    Equityholders

    Kd=R

    f+RP

    d

    Ke=R

    f+RP

    e

    WACC

    Conclusion Remarks

    Laporan keuangan perusahaan merupakan catatan penting mengenai

    sejarah aktivitas bisnis yang telah dilakukan oleh manajemen pada periode

    tertentu di masa lalu. Dua format laporan keuangan dasar, yaitu neraca

    dan laporan laba rugi. Neraca mengindikasikan sejarah investasi baik

    dalam bentuk aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar. Sementara pada

    sisi kanan neraca menunjukkan sumber pendanaan yang digunakan untukmembelanjai aktiva tersebut.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    40/175

    34 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Laporan laba rugi mengindikasikan optimalisasi utilisasi aset

    menjadi produk yang dapat dijual. Dalam laporan laba rugi akan tercermin

    besarnya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan penjualan barang.

    Dari komponen laba rugi ini akan dihitung mengenai keuntungan yangdihasilkan oleh perusahaan.

    Dalam praktik terbaiknya, pada umumnya perusahaan mengakses

    sumber pendanaan dari lebih satu jenis sumber (Debt+Equity), oleh karena

    itu, biaya yang dikeluarkan perusahaan merupakan biaya tertimbang rata-

    rata (WACC). Kombinasi dari (D + E) setiap perusahaan berbeda-beda

    dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, ada banyak faktor yang

    berpengaruh terhadap optimalisasi kombinasi antara debtdan equity.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    41/175

    35BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    DAFTAR PUSTAKA

    Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 2008. Fundamentals of Financial

    Management. Jakarta: Salemba Empat.

    Brigham, Eugene F. and Michael C. Ehrhard. 2002. Financial Management

    Theory and Practice(10thedition).Thomson Learning Inc.

    Gitman, Lawrence J. 2000. Principle of Managerial Finance. Addison-

    Wesley.

    Hasanawati, Sri. 2005. Implikiasi Keputusan Investasi, Pendanaan dan

    Dividen terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta.

    Manajemen Usahawan Indonesia, 9: 42-47.

    Husnan, Suad. 1997. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan: Keputusan

    Jangka Pendek (edisi ke-4). Yogyakarta: BPFE.

    Keown, Arthur J. et al. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan(edisi ke-7).

    Jakarta: Salemba Empat.

    Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan. Jakarta.

    Grasindo.

    Martono dan Agus Harjito. 2002. Manajemen Keuangan (edisi ke-1).

    Yogyakarta: Ekonisia.

    McConnell, John and Henri Servaes. 1990. Additional Evidence on Equity

    Ownership and Corporate Value.Journal of Financial Economics,27:

    595-612.

    Mesbacher. 2004. Does Capital Structure Inluence Firms Value?Academic

    Paper. University of Ulster German.

    Miller, M. H. and F. Modigliani. 1966. Some Estimates of the Cost of Capital

    to the Electric Utility Industry, 1954-57.American Economic Review,

    57: 33-91.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    42/175

    36 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Miller, M. H. 1977. Debt and Tax. The Journal of Finance, 32 (2): 261-275.

    Modigliani, F. and M. H. Miller. 1958. The Cost of Capital, Corporation

    Finance and The Theory of Investment. American Economic Review,

    48: 261-297.

    Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen Keuangan Modern: Analisis,

    Perencanaan dan Kebijaksanaan. Jakarta: Bumi Aksara.

    Myers, S. 1977. Determinants of Corporate Borrowing.Journal of Financial

    Economics, 5: 147-175.

    Myers, S. and N. Majluf. 1984. Corporate Financing Decisions When

    Firms Have Information Investor Do Not Have. Journal of Financial

    Economics,13: 187-221.

    Myers, S. C. 1984. The Puzzle. The Journal of Finance, 39 (3): 575-590.

    OConnor, Dennis and Alberto Bueso. 1988. Managerial Finance, New York:

    Prentice Hall.

    Pangeran. 2003. Pemilihan antara Penawaran Sekuritas Ekuitas dan

    Utang: Suatu Pengujian Empiris Terhadap Pecking Order Theory dan

    Balancing Theory. Manajemen Usahawan Indonesia,4: 27-46.

    Pratowo, Dwi dan Rika Julianti. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep

    dan Aplikasi(edisi Revisi). Yogyakarta: YPKN.

    Preve, Lorenzo A. and Virginia Sarria-Allende. 2010. Working Capital

    Management.New York: Oxford University Press, Inc. www.oup.com.

    Ratnawati, Kusuma. 2001. Analisis Perbedaan Struktur Modal dan Faktor

    Intern, Faktor Ekstern Perusahaan Industri PMA dan PMDN di Bursa

    Efek Jakarta, serta Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian

    Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya. 77-86.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    43/175

    37BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi

    Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (edisi

    ke-4). Yogyakarta: BPFE.

    __________. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan(edisi ke-4). Yogyakarta: BPFE.

    Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi(edisi ke-4).

    Yogyakarta: BPFE.

    _______________. 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

    BPFE.

    Saragih, F. A. H. Manurung. dan J. Manurung. 2005. Dasar-Dasar Keuangan

    Bisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

    Sawir, Agnes. 2005.Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

    Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

    Shim, Jae K. and Joel G. Siegel. 2001. Managerial Finance, New York:

    McGraw Hill.

    Steiner, Lorenz Thomas. 1996. A Reexamination of the Ralationship between

    Ownership Structure, Firm Diversiication and Tobins Q. Journal of

    Business and Economics, 35 (4).

    Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Satu

    (edisi ke-4). Jakarta: Prenhallindo.

    ____________________________________________. 2002. Manajemen Keuangan Dua

    (edisi ke-4). Jakarta: Literata Lintas Media.

    Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan(edisi ke-1), Yogyakarta: Ekonisia.

    __________. 2005. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi.

    Yogyakarta: Ekonisia.

    Syamsudin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan (edisi ke-7).

    Jakarta: Raja Graindo Persada.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    44/175

    38 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Van Horne, James C., and Wachowicz, Jr., John Martin. 2008. Fundamentals

    of Financial Management (13th edition). Harlow: Prentice-Hall, Inc.

    Weston, J. Fred and Copeland, Thomas E. 1992. Managerial Finance. New

    York: The Dryden Press.

    ________________________________________________. 1999. Manajemen Keuangan.

    Jakarta: Erlangga.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    45/175

    33 Jaja SutejaAnalisis Laporan

    Keuangan

    Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja persahaan

    dengan persahaan lain dalam industi yang sama, evaluasi kecenderngan

    posisi keuangan persahaan sepanjang wakt. Analisis laporan keuangan

    yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan

    di bidang fnansial akan sangat membant dalam menilai prestasimanajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    46/175

    40 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    BAB

    3 Analisis LaporanKeuangan

    Setelah membaca topik ini diharapkan memahami:

    1. Pentingnya Rasio Keuangan

    2. Jenis-jenis Rasio Keuangan

    3. Mengevaluasi Laporan Keuangan Perusahaan

    Pendahuluan

    Analisis laporan keuangan didesain untuk menentukan kekuatan dankelemahan relatif perusahaan. Para investor membutuhkan informasidalam rangka menentukan baik aliran kas perusahaan masa depan dan

    juga risiko dari kegagalan aliran kas tersebut. Para manajer keuangan

    membutuhkan informasi yang dihasilkan dari kegiatan analisis baik itu

    untuk mengevaluasi kinerja keuangan masa lalu, akan tetapi juga untuk

    memetakan berbagai rencana masa depan. Aktivitas analisis keuangan

    perusahaan memfokuskan pada laporan keuangan sebagai highlightaspekkunci kegiatan atau operasi perusahaan.

    Analisis laporan keuangan perusahaan mempelajari bagaimana ke-

    terkaitan di antara angka angka/numerics baik dalam laporan laba rugi,

    dalam neraca perusahaan, maupun di antara laporan laba rugi dan neraca

    perusahaan. Bagaimanapun hubungan atau keterkaitan tersebut selalu

    berubah sepanjang waktu sebagai sebuah trend/inclinationdan bagaimana

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    47/175

    41BAB 3 Analisis Laporan Keuangan

    sebuah perusahaan tertentu membandingkan kinerja dengan perusahaan

    lainnya dalam suatu industri (benchmarking). Namun demikian, analisis

    laporan keuangan perusahaan tetap memiliki keterbatasan dan mengguna-

    kan pertimbangan tertentu, meskipun demikian produk atau hasil analisisini dapat menyediakan banyak pandangan yang sangat bermanfaat bagi

    operasi perusahaan.

    Laporan keuangan perusahaan umumnya digunakan untuk membantu

    memprediksikan earnings dan dividen perusahaan di masa depan. Dari

    sudut pandang seorang investor, prediksi kondisi keuangan masa depan

    tidak lain merupakan substansi utama dari analisis laporan keuangan

    secara keseluruhan. Dari sudut pandang manajemen, analisis laporan

    keuangan sangat bermanfaat baik itu untuk membantu mengantisipasi

    kondisi keuangan masa depan dan lebih penting lagi, sebagai titik awal

    untuk merencanakan berbagai tindakan yang akan berpengaruh terhadap

    berbagai aktivitas masa depan perusahaan.

    1. Pengeran Laporan Keuangan

    Laporan keuangan (inancial statement) adalah laporan yang memuat

    hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja

    keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan

    yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan

    yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu

    perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan

    untuk menilai kinerja keuangan.

    2. Pengguna Hasil Analisis Laporan Keuangan

    Informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat ber-

    manfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah,bankers,

    pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

    Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

    Kreditur Dagang

    Bagi para kreditur dagang, laporan keuangan perusahaan digunakan

    sebagai informasi awal mengenai kemampuan perusahaan dalam

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    48/175

    42 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    menutup kewajibannya yang harus segera mereka penuhi dengan

    beragam aktiva lancar yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka

    lebih memfokuskan pada masalah likuiditas.

    Pemegang Obligasi

    Laporan keuangan perusahaan bagi para bondholders merupakan

    informasi awal mengenai prediksi aliran kas masuk perusahaan dalam

    jangka panjang (long term expected cash inlows of the irm).

    Pemegang Saham

    Bagi para pemegang saham (stockholders) hasil analisis laporan

    keuangan perusahaan akan dijadikan sebagai dasar pengambilan

    keputusan, apakah perusahaan yang dia miliki merupakan perusahaan

    yang sehat atau sebaliknya. Indikator awal mengenai tingkat kesehatan

    tersebut akan dapat dilihat dari berbagai jenis rasio kemampulabaan

    perusahaan (proitability ratio). Dengan demikian, dapat dikatakan

    bahwa bagi stockholders mereka akan lebih memfokuskan pada

    proitabilitas, arus kas jangka panjang dan kesehatan perusahaan.

    Perencana

    Bagi para perencana perusahaan, informasi yang diperoleh dari lebihmemfokuskan pada penilaian posisi keuangan saat ini dan evaluasi

    peluang potensial perusahaan.

    Pengawas

    Bagi para pengawas (supervisors), produk analisis laporan keuangan

    perusahaan sering dipergunakan sebagai dasar penilaian mengenai

    efektivitas dan eisiensi operasi perusahaan dari beragam aktiva atau

    kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa bagi para pengawas lebih memfokuskan pada ROI

    untuk beragam aset dan eisiensi aset.

    3. Bentuk Dasar Laporan Keuangan

    Ada banyak laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, tetapi

    yang umum digunakan adalah: (1) neraca, (2) laporan laba rugi. Berikut

    adalah penjelasan kedua laporan keuangan tersebut beserta contohnya:

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    49/175

    43BAB 3 Analisis Laporan Keuangan

    a. Neraca

    Neraca (balance sheet) merupakan sebuah ringkasan posisi keuangan

    perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total assets = total

    liabilities + owners equity. Contoh berikut ini adalah neraca hipotesis

    PT ABC pada periode tertentu sebagai berikut:

    Kas 2.848.000

    Piutang usahac 10.848.000Persediaan 21.264.000

    Biaya dibayar dimukad 336.000

    Piutang pajak 560.000

    Aktiva lancare 35.856.000

    Aktiva tetapf 25.536.000Akumulasi

    penyusutang (13.712.000)Aktiva tetap bersih 11.824.000

    Aktiva tetap lainnya 4.320.000

    Total aktivab 52.000.000

    a) posisi aset pada tanggal

    tertentub) apa yang dimiliki perusahaanc) jumlah utang para pelanggand) biaya dimuka yang siap

    dibayare) aktiva lancarf) jumlah aktiva tetapg) akumulasi pengurangan atas

    penggunaan aset tetap

    PT ABC

    (dilihat dari sisi aset)

    Neraca 31 Desember, 2009a

    (dalam Rp)

    Neraca dilihat dari sudut pandang aktiva menggambarkan sisi output

    dari kebijakan investasi perusahaan. Dari sudut pandang aktiva investasi

    perusahaan dikategorikan pada: (i) investasi jangka pendek, dan (ii) investasijangka panjang. Investasi jangka pendek selanjutnya menunjukkan isi

    investasi pada aktiva lancar (current assets) dalam pandangan manajemen

    keuangan sisi investasi ini menggambarkan modal kerja perusahaan atau

    corporate working capital.

    Sementara sisi investasi jangka panjang menunjukkan investasi dalam

    aktiva tetap (ixed assets). Komponen utama dalam investasi aktiva tetap

    umumnya terdiri dariproperty,plant,dan equipment(PPE).

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    50/175

    44 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Wesel bayar 7.168.000

    Utang dagangc 2.368.000

    Utang pajakd 576.000

    Utang lancar lainnyad 3.056.000

    Utang lancare 13.168.000

    Utang jangka panjangf 10.096.000

    Modal sendiri

    Saham biasa nominal 16.000g 6.736.000

    Tambahan modalg 5.776.000

    Laba ditahanh 16.224.000

    Total modal sendiri 28.736.000

    Total utang dan modal sendiria, b 52.000.000

    PT ABC

    (dilihat dari sisi utang)

    Neraca 31 Desember, 2009

    (dalam Rp)

    a) aktiva = utang + modal

    sendirib) apa yang menjadi utang

    perusahaan dan posisi

    kepemilikan usahac) kewajiban pada pemasok

    perusahaand) upah dan gaji yang masih

    harus dibayare) utang usaha < 1 tahunf) utang > 1 tahung) investasi milik

    perusahaan sendirih) earnings reinvested

    Neraca dilihat dari sudut pandang utang dan modal mengindikasikan

    atau menggambarkan kebijakan pendanaan (inancing decisions) yang

    dilakukan oleh perusahaan. Pada dasarnya, neraca dilihat dari sisi utang

    menggambarkan mengenai sumber pendanaan jangka pendek perusahaan

    (short term inancing) dan sumber pendanaan jangka panjang perusahaan

    (long term inancing) termasuk sumber pendanaan abadi yang berasal

    dari para pengambil bagian dalam perusahaan atau sering disebut dengan

    modal sendiri (equity inancing).

    b. Laporan Laba Rugi

    Laporan laba rugi (income statement) merupakan sebuah ringkasan

    mengenai pendapatan dan biaya-biaya selama periode tertentu yang

    menggambarkan apakah perusahaan dalam posisi untung atau rugi. Berikut

    ini contoh hipotesis mengenai laporan laba rugi PT ABC pada periode

    tertentu, secara rinci komponen/pos yang ada dalam sebuah laporan laba

    rugi standar sebagai berikut:

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    51/175

    45BAB 3 Analisis Laporan Keuangan

    Penjualan bersih 63.872.000Harga pokok penjualanb 42.880.000

    Laba kotor 20.992.000

    Biaya administrasi dan umumc 14.592.000

    EBITd 6.400.000

    Biaya bungae 1.360.000

    EBTf 5.040.000

    Pajak 1.824.000

    EATg 3.216.000

    Dividen kas 2.288.000

    Peningkatan laba ditahan 928.000

    PT ABC

    Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2009a

    (dalam Rp)

    a) mengukur kemampuanperusahaan untuk

    memperoleh keuntunganb) yang diterima atau akan

    diterima dari pelangganc) biaya penjualan, iklan,

    administrasi kantor, dan

    lain-laind) pendapatan operasie) biaya dana pinjamanf) pendapatan kena pajakg) jumlah yang siap diterima

    oleh pemilik perusahaan

    Laporan laba rugi PT ABC untuk Tahun 2009, penerimaan penjualan

    (sales revenue) adalah Rp 63.872.000. Laba kotor (gross proit) Rp 20.992.000

    diperoleh dari penjualan dikurangi harga pokok penjualan (cost of goods

    sold) dan merupakan jumlah yang digunakan untuk menutup biaya operasi,biaya inansial dan pajak. Laba operasi (operating proit) Rp 6.400.000

    diperoleh setelah laba kotor dikurangi biaya operasi, berarti perusahaan

    sudah membayar biaya produksi dan biaya penjualan produk. Laba operasi

    sering disebut earning/net proit before interest and taxes (EBIT), karena

    digunakan untuk membayar biaya inansial, yaitu pembayaran bunga

    pinjaman dan membayar pajak. Laba operasi dikurangi pembayaran bunga

    diperoleh laba sebelum pajak atau earning before tax/EBT, besarnya Rp

    5.040.000. Laba bersih (earning/net proit after tax = EAT) Rp 3.216.000

    didapat setelah laba sebelum pajak dikurangi pajak. Laba bersih inilah yang

    menjadi hak/milik pemegang saham.

    4. Rasio Keuangan

    Pada bagian ini, akan digambarkan suatu konstruksi dan interpretasi

    dari rasio utama yang digunakan untuk meringkas informasi keuangan

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    52/175

    46 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    perusahaan. Kemudian setelah menjelaskan serta mengenalkan rasio-rasio

    kunci tersebut, akan dipertimbangkan bagaimana dapat dipergunakan

    untuk dapat menyertakan informasi mengenai kondisi keuangan dan untuk

    mem-forecastprospek perusahaan di masa depan.Secara garis besar ada empat jenis rasio yang dapat digunakan untuk

    menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, aktivitas,

    leverage, dan proitabilitas. Keempat jenis rasio tersebut dijelaskan sebagai

    berikut:

    a. Rasio Likuiditas

    Menyoal masalah rasio likuiditas, seharusnya memahami juga apa arti

    dari likuiditas itu sendiri. Aktiva likuid secara khusus dicirikan sebagaisuatu aset/aktiva yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi kas/

    cash. Tapi apa artinya semua ini? Konversi terhadap karakteristik kas

    secara khusus menjelaskan tiga kondisi/keadaan. Pertama, menjelaskan

    bagaimana konversi aset menjadi kas dalam horizonwaktu jangka pendek,

    tapi kondisi tersebut tidaklah memadai untuk dapat menjelaskan mengenai

    konsep Likuiditas. Kedua, konversi aset menjadi karakteristik kas tidak

    disertai dengan penurunan nilai aset tersebut secara signiikan (lost of

    value) dan ketiga, kondisi likuiditas dari aset bersifatscalable, hal ini berarti

    sejumlah aset tertentu dapat dikonversikan menjadi kas.

    Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa kita sangat peduli terhadap

    likuiditas? Analisis likuiditas akan mampu memberikan informasi seseorang

    menentukan apakah perusahaan mampu membayar kewajibannya yang

    telah jatuh tempo dalam satu tahun (ingat bahwa kondisi likuiditas selalu

    dikaitkan dengan kecepatan dan dalam bahasa sederhana kemudian disebut

    jangka pendek). Bagaimanapun dengan membandingkan keseluruhanaktiva lancar dengan kewajiban lancarnya yang jatuh tempo satu tahun atau

    kurang kemudian sering disebut bahwa perusahaan memiliki kemampuan

    bayar, rasio ini pada analisis selanjutnya disebut liquidity ratio atau rasio

    likuiditas. Rasio likuiditas menyediakan beragam informasi mengenai

    kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan perusahaan

    jangka pendek.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    53/175

    47BAB 3 Analisis Laporan Keuangan

    Liquidity Ratioyang umum digunakan antara lain:

    1) Current ratio(rasio lancar): alat ukur bagi kemampuan likuiditas

    (solvabilitas jangka pendek), yaitu kemampuan untuk membayar

    utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

    Formulasi:

    CR Aktivalancar

    lancar=

    Utang100%

    2) Quick ratio/acid test ratio(rasio cepat): alat ukur bagi kemampuan

    perusahaan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi

    dengan aktiva lancar yang lebih likuid.

    Formulasi:

    QR Aktivalancar Persediaan

    lancar=

    -

    Utang100%

    b. Rasio Akvitas

    Rasio aktivitas atau dikenal juga sebagai rasio operasi/eisiensi, yaitu

    memfokuskan pada tingkat eisiensi di mana aset-aset dikelola perusahaan,

    dengan perkataan lain rasio-rasio ini meringkas berbagai informasi,sehingga dapat membantu seseorang menilai apakah suatu perusahaan

    memiliki jumlah investasi yang tepat untuk setiap aset operasi. Oleh

    karenanya, pada umumnya rasio operasi rumusannya beragam dari satu

    perusahaan kepada perusahaan lainnya dalam suatu industri.

    Rasio-rasio ini antara lain:

    1) Receivable turnover (perputaran piutang): mengukur kualitas

    piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam me-ngumpulkan piutang dagang tersebut.

    Formulasi:

    ReceivableturnoverRa

    =Penjualan Kredit Bersih Setahun

    Rata

    - ttaPiutang

    2) Inventory turnover (perputaran persediaan): rasio untuk

    mengukur eisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk

    mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan

    untuk berputar dalam suatu periode tertentu.

  • 7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf

    54/175

    48 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)

    Formulasi:

    Inventory turnover

    Harga Pokok Penjualan

    Rata-Rata Persedia=

    aan

    3) Receivable turnover in days (perputaran piutang harian):

    mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan

    jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu.

    Formulasi:

    Average collection period

    JumlahHari dalam Setahun

    Perputa=

    rran Piutang

    4) Total assets turnover (perputaran aktiva): rasio untuk mengukur

    eisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan.

    Formulasi:

    Total assetsturnover

    Penjualan Bersih

    Total Aktiva=

    c. Rasio Leverage

    Finansial

    Penggunaan utang dalam pendanaan bisnis dalam perspektif

    manajemen keuangan disebut leverage. Dalam ilmu isika, leverageadalah

    sesuatu yang mampu mengangkat/mengungkit dengan kekuatan tertentu.

    Utang (deb