BUKU_JAJA.pdf
Transcript of BUKU_JAJA.pdf
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
1/175
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAANEdisi 1
Dr. H. Jaja Suteja, SE., MSi.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
2/175
Sanksi Pelanggaran Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 Tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49
Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing
paling sedikit 1 (satu) bulan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengansengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil
pelanggaran hak cipta atau hak terkait Sebagai dimaksud pada Ayat (1)
dipidana dengan Pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
3/175
KATA PENGANTAR
Assa lamua laikum Wr. Wb.
Tren globalisasi bisnis dan berbagai isu lokal pada saat ini telah
terdokumentasi dengan baik dalam laporan keuangan, baik dalam korporasi
besar maupun kecil, sehingga pada akhirnya berbagai kecenderungan
tersebut berpengaruh secara signiikan pada kinerja keuangan, karenanya
pemahaman atas beragam konsep manajemen keuangan, khususnya
keuangan korporasi (corporate inancial management) sangat penting,
baik bagi pihak manajemen, pemerintah, mereka yang berminat dalam
manajemen keuangan perusahaan, para mahasiswa sekolah bisnis maupun
para pemerhati masalah keuangan.
Buku Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi 1 ini hadir dengan tujuan
untuk memberikan salah satu referensipentingdalam menangani sejumlah
masalah tata kelola keuangan perusahaan. Selain itu, buku ini penting
sebagai buku referensibagi mahasiswa bisnis yang mengambil konsentrasi
manajemen keuangan perusahaan, baik mahasiswa S1 (Sarjana), mahasiswa
S2 (Magister) maupun mahasiswa S3 (Doktoral).
Buku ini disajikan dalam format penuntun belajar agar pembaca dapat
memahami teori kuangan perusahaan secara komprehensif. Dalam buku
ini dibahas mengenai: pengertian, fungsi, dan peran manajemen keuangan,
kerangka dasar keuangan korporasi, analisis laporan keuangan, nilai waktu
uang, teori struktur modal perusahaan, kebijakan dividen perusahaan,
merger dan akuisisi.
Dalam kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya kepada Dekan Fakultas Ekonomi Unpas, Dr. H. R. Abdul
Maqin, S.E., M.P. yang telah memberikan dorongan kepada penulis agar dapat
menyelesaikan buku referensi ini tepat waktu, juga PD II FE Unpas, Dr. Atang
Hermawan, S.E., MSIE., Ak.; PD III FE Unpas, Sadikun Citra Rusmana, S.E.;
Wasito, S.E., MSIE.; dan juga kepada Dr. H. Juanim, S.E., M.Si.; Sdr. Bayu Indra
Setia, S.E., M.Si.; serta Sdr. Ardi Gunardi, S.E. yang telah membantu terbitnya
buku ini.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
4/175
Akhirnya harapan penulis semoga kehadiran buku ini dapat bermanfaat,
saran dan kritik konstruktif sangat terbuka demi perbaikan buku ini pada
masa yang akan datang.
Wassalamuala ik um Wr. Wb.
Bandung, Medio April 2012
Penulis
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
5/175
DAFTAR ISI
7 Merger dan Akuisisi7 123
6 Kebijakan Dividen Perusahaan6 105
5 Teori Struktur Modal Perusahaan5 75
4 Nilai Waktu Uang4 65
3 Analisis Laporan Keuangan3 39
2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi2 21
1 Pengertian, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan1 1
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
6/175
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pola Aliran Kas (Cash Flow) antara Perusahaan (The Firm)dengan Pasar Keuangan (Financial Market) (5)
Gambar 1.2 Pengaruh Berbagai Ilmu terhadap Manajemen Keuangan (7)
Gambar 1.3 Hubungan Fungsi Keuangan dengan Tujuan Perusahaan (11)
Gambar 2.1 Basic Corporate Finance Framework (24)
Gambar 2.2 Contoh Komponen Neraca (27)
Gambar 2.3 Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan (29)
Gambar 2.4 Distribusi Aliran Kas Perusahaan (30)
Gambar 2.5 The Cost of Capital (33)
Gambar 5.1 Hubungan EBIT~EPS dalam Penentuan Pilihan Debt Equity
Financing (79)
Gambar 5.2 Target Struktur Modal Optimal (81)
Gambar 5.3 Hubungan Non MonotonicNilai Perusahaan ~ Struktur
Modal (82)
Gambar 5.4 Hubungan antara Nilai Perusahaan dengan Tingkat Pengeluaran
Manajer dalam Bentuk Kemewahan Fasilitas (92)
Gambar 7.1 Ekspektasi Utilitas berdasarkan Expectation Theory (144)
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
7/175
11 Jaja SutejaPengertian, Fungsi, dan Peran
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merpakan seni dan pengetahuan yang memberikan
peran penting dalam menentkan berbagai alteratif solusi mengenai
set peluang investasi dan ragam sumber pendanaan optimal yang dapat
diakses oleh persahaan
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
8/175
2 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
BAB
1Pengertian, Fungsi, dan Peran
Manajemen Keuangan
Setelah membaca topik ini diharapkan memahami:
1. Pengertian Manajemen Keuangan
2. Berbagai Fungsi dan Peran Manajemen Keuangan Perusahaan
3. Tujuan Manajemen Keuangan Perusahaan
4. Berbagai Bentuk Organisasi Perusahaan
5. Konlik Keagenan Perusahaan
6. Evolusi Teori Keuangan
A. Pengeran Manajemen Keuangan Perusahaan
Keuangan merupakan bidang kajian yang sangat luas dan dinamis. Dalampraktiknya masalah tersebut seringkali berpengaruh baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap sisi kehidupan setiap orang dan perusahaan
atau organisasi. Uang (money) bagi perusahaan dapat dianalogikan seperti
darah dalam suatu sistem metabolisme tubuh manusia, darah akan
memiliki fungsi dan peran yang sangat signiikan. Bayangkan, bagaimana
manusia tanpa darah atau perusahaan tanpa memiliki uang (money) satu
sen/rupiah pun, apa yang yang akan terjadi? Manusia tanpa darah pasti
akan meninggal, begitu juga dengan perusahaan, tanpa dukungan inansial
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
9/175
3BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
yang memadai akan sangat sulit untuk melakukan kegiatan bisnis sebelum
betul-betul kemudian dinyatakan mengalamiinancial distressatau bahkan
pailit/bangkrut. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengelola sumber
daya uang secara lebih profesional.
Secara umum, manajemen keuangan dideinisikan sebagai seni dan ilmu
dalam mengelola uang (the art and science of managing money). Jika kita
berbicara tentang keuangan, maka ada tiga area yang saling berkaitan, yaitu:
(i) Uang dan Pasar Modal (money and capital market), termasuk di dalamnya
pasar sekuritas dan lembaga keuangan, (ii) Investasi (investments), baik yang
dibuat oleh investor individual maupun lembaga dalam memilih portofolio
sekuritas, serta (iii) Manajemen Keuangan (inancial management), yang
mencakup pembuatan keputusan keuangan dalam perusahaan.
1. Uang dan Pasar Modal (Money and Capital Market)
Setiap individu maupun perusahaan yang memiliki kelebihan (surplus)
uang atau dana dapat melakukan kegiatan investasi. Terdapat banyak ragam
sarana yang dapat dilakukan untuk berinvestasi, mulai dengan investasi
yang dilakukan pada sektor bisnis riil/nyata, sampai dengan investasi
yang dilakukan pada jenis aktiva-aktiva tidak berwujud, salah satunya
adalah berinvestasi pada pasar modal (capital market) dengan membeli
sekuritas/surat berharga yang tersedia. Sementara itu, setiap perusahaan
yang membutuhkan dana juga dapat menjual sekuritas/surat berharga
pada pasar modal.
Selain pasar modal, juga terdapat lembaga lain yang memungkinkanpemilik dana dan pihak-pihak yang membutuhkan dana dapat bertemu,
seperti bank, perusahaan asuransi, reksa dana, dan lain-lain. Mereka
inilah yang disebut dengan lembaga keuangan (inancial institution),
selanjutnya lembaga keuangan ini juga memberikan pelayanan mengenai
jasa keuangan, yaitu pemberian jasa dan produk-produk keuangan kepada
individu, perusahaan dan pemerintah.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
10/175
4 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
2. Investasi (Investments)
Terdapat banyak alternatif pilihan bagi seseorang individu dan lembaga
atau perusahaan untuk melakukan aktivitas investasi, baik investasi pada
aktiva nyata maupun dalam sejumlah instrumen investasi berbentuk
sekuritas. Untuk dapat meningkatkan beragam pilihan investasi tersebut,
investor dapat membentuk portofolio investasi (portfolio investments).
Untuk itu dibutuhkan analis sekuritas untuk memilih investasi atau
sekuritas mana yang memberikan imbal hasil (return) tinggi. Analis dapat
bekerja sendiri maupun bergabung pada perusahaan pialang sekuritas atau
brokerage house.
3. Manajemen Keuangan (Financial Management)
Dalam sejumlah terbitan buku beberapa orang sering menyebutnya
sebagai keuangan manajerial atau managerial inance, yaitu suatu kegiatan
yang berhubungan dengan beragam fungsi dan peran serta tugas yang
harus dilakukan oleh manajer keuangan dalam perusahaan bisnis dalam
kaitannya dengan pengambilan keputusan keuangan. Manajer keuangan
adalah orang yang bertanggung jawab secara aktif dalam mengelolakeuangan pada berbagai jenis usaha atau bisnis, baik perusahaan keuangan
atau non keuangan, perusahaan perseorangan atau public, perusahaan
besar atau kecil, perusahaan yang mencari keuntungan maupun non proit
motive.
Manajer keuangan secara aktif mencari sumber-sumber dana
(source of fund) dari berbagai pihak untuk kemudian diinvestasikan
dalam berbagai kegiatan produktif (allocation of fund on producting
assets). Dari kegiatan investasi dalam aktiva produktif inilah perusahaan
diharapkan dapat memperoleh nilai tambah baik berupa keuntungan atau
kesejahteraan secara inansial (economic or inancial welfares) maupun
kesejahteraan dalam bentuk lain bagi para pemegang saham perusahaan
(shareholders).
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
11/175
5BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
Dari Gambar 1.1tersebut tampak pola aliran kas, mulai dari perusahaan
(the irm), untuk mendukung rencana investasi selanjutnya perusahaan
mengeluarkan atau menerbitkan surat berharga (bond or equity issue).
Uang hasil penerbitan sekuritas tersebut kemudian diinvestasikan pada
aset atau aktiva perusahaan, baik dalam bentuk current maupun ixed
assets.Utilisasi aktiva tersebut akan menciptakan aliran kas (cash low from
irms assets). Aliran kas yang tercipta selanjutnya akan didistribusikan
oleh manajemen perusahaan berdasarkan berbagai kebijakan keuangan
(diversiied inancial policies), sebagian dana tersebut dikembalikan kepada
perusahaan dalam bentuk dana ditahan (retained earning) sebagian lagi
didistribusikan kepada pemilik perusahaan (owners or shareholders) dalam
bentuk dividen (dividend cash payment) atau digunakan untuk membayar
Gambar 1.1Pola Aliran Kas (Cash Flow) antara Perusahaan
(The Firm) dengan Pasar Keuangan (Financial Market)
B
Retained
cash lows
Dividendsand debts
payments
Total Value of the Firm
to Investors in the
Financial Markets
Total Value of
Firms Assets
Cash low from
irms assets
Government
Short-term debt
Long-term debt
Equity shares
Firm issues securitiesA
C
D
E
F
Financial marketsFirm invests
in assets
Current Assets
Fixed Assets
Sumber: Ross, Westerield, Jordan (200:15)
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
12/175
6 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
berbagai kewajiban yang jatuh tempo (debt due maturity). Karena
perusahaan adalah lembaga bisnis yang memanfaatkan areapublicterbesar,
oleh karena itu mereka juga harus membayar pajak (corporate income tax)
yang harus dibayarkan kepada pemerintah dalam rangka berkontribusidalam pemeliharaan sarana publik.
B. Fungsi dan Peran Manajemen Keuangan
Dalam praktiknya tidak pernah ada aktivitas bisnis (business activities)
dalam suatu organisasi laba (proit organization), khususnya perusahaan
tanpa pernah berinteraksi dengan bagian keuangan. Oleh karena itu, fungsi
manajemen keuangan dapat dijelaskan melalui peran dan fungsi dari
manajemen keuangan dalam perusahaan. Hubungan antara manajemen
keuangan dengan bidang fungsional lainnya dalam sebuah perusahaan
bisnis bersifat saling melengkapi (complementary role of managing
corporate each other). Artinya, dalam satu tata kelola perusahaan, misalnya
bidang atau bagian pemasaran (marketing department) hanya sebagai
salah satu sub sistem saja, oleh karena dengan sendirinya tidak bisa secara
sepihak memutuskan untuk melakukan strategi fungsional tertentu tanpa
memperhatikan arah kebijakan korporat, misalnya ekspansi pasar (existing
ornew market expantion) karena harus memperoleh dukungan pendanaan,
sumber daya manusia dan aspek lainnya dari perusahaan. Dengan demikian,
bidang fungsional tersebut seharusnya bersinergi dan implementasi antara
kebijakan tersebut harus bersifat uniied, integrated,dancomprehensive.
Begitu pula dengan bagian atau departemen lainnya, departemen
sumber daya manusia (HRM Department) dalam mengeksekusi strategi
fungsionalnya juga tidak bisa melakukannya atau memutuskan secarasepihak, misalnya merekrut karyawan tanpa ada perencanaan dan
pengalokasian dana atau menaikkan gaji para karyawannya demi alasan
produktivitas. Dengan demikian, bidang-bidang fungsional tersebut dalam
tata kelola perusahaan sifatnya saling mendukung untuk sebuah strategi
perusahaan yang handal.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
13/175
7BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
Dalam kaitan tersebut, manajemen keuangan perusahaan memiliki
peran yang sangat penting dalam mencari berbagai sumber pendanaan
perusahaan agar dapat menjamin bahwa rencana strategik dapat
diimplementasikan pada berbagai bidang fungsional, termasuk adanyadukungan inansial yang memadai (available source of fund).
Berdasarkan Gambar 1.2tampak bahwa dalam hubungannya dengan
bagian lain dalam perusahaan seperti bagian akuntansi misalnya, fungsi
keuangan untuk sejumlah besar perusahaan kecil atau small business
enterprise dilakukan juga oleh controller, sedangkan pada perusahaan
besar (large enterprise) pada umumnya bagiancontrollerkerap dilibatkan
dalam kegiatan keuangan.
Namun demikian, tugas bagian keuangan berbeda dengan akunting.
Bagian akunting menekankan pada accrual basis bahwa pendapatan di-
akui pada saat penjualan (walaupun belum terjadi pembayaran) dan biaya
diakui jika sudah dikeluarkan. Bagian keuangan menekankan pada cash
basis (cash low), yaitu pendapatan dan biaya yang benar-benar terjadi.
Gambar 1.2 berikut ini akan memberikan sebuah delinasi work low
hubungan di antara bidang-bidang tersebut:
Sumber: Sjahrial (200:3)
Gambar 1.2Pengaruh Berbagai Ilmu terhadap Manajemen Keuangan
Keputusan Keuangan
Memaksimumkan
Kesejahteraan para Pemilik
Akuntansi, Ekonomi
Makro/Mikro, Metode
Kuantitatif, Marketing,
MSDM, dan lain-lain
Analisis Kelayakan Investasi
Modal Kerja
Sumber dan Biaya Modal
Penentuan Struktur Modal/
Dividen, dan lain-lain
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
14/175
Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Dalam menjalankan fungsi dan peran tersebut, manajemen keuangan
tidak bisa lepas dari berbagai pengaruh perubahan kondisi, baik aspek
internal maupun eksternal. Aspek internal terkait perkembangan dalam
perusahaan, sementara kondisi lingkungan eksternal perusahaan ditunjuk-kan oleh perkembangan indikator ekonomi makro yang eksistensinya
relatif bersifat uncontrollable factors.
Dalam proses pembuatan keputusan keuangan (inancial decision
making process), bagian akunting menekankan pengumpulan dan penyajian
data keuangan (collection and presentation of inancial data), sementara itu
bagian keuangan menekankan pada evaluasi data keuangan dan membuat
keputusan berdasarkan pertimbangan imbal hasil dan risiko atau return
andrisk.Bidang-bidang tersebut sangat berpengaruh terhadap manajemen
keuangan dalam merumuskan berbagai kebijakan atau keputusan keuangan.
Berbagai kebijakan/keputusan keuangan tersebut tujuan akhirnya adalah
bagaimana memaksimumkan kekayaan atau kemakmuran dari para pemilik
perusahaan (shareholders).
Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat di-
tempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang dari semua keuntungan
pemegang saham yang diharapkan akan diperoleh di masa yang akandatang (present value of expected cash low). Kemakmuran pemegang saham
meningkat bila harga saham yang dimilikinya juga meningkat. Harga pasar
saham yang terbentuk dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: (i) Earning
per Share (EPS), (ii) Price Earning Ratio (PER), (iii) tingkat bunga bebas
risiko, (iv) tingkat kepastian operasi perusahaan, dan lain-lain.
Makin besar ukuran perusahaan, maka makin besar tingkat
independennya, dalam sebuah perusahaan besar bagian keuangan sering
menjadi suatu departemen yang terpisah dan mempunyai hubungan
langsung dengan pemimpin perusahaan (Chief Executive Oficer) melalui
pemimpin bagian keuangan atau Chief Financial Oficer. Bagian keuangan
ini membawahi treasurer dan controller. Treasurer adalah orang atau
pejabat yang bertanggung jawab terhadap kegiatan keuangan seperti: (i)
perencanaan keuangan, (ii) mencari sumber dana (iii) menginvestasikan
dana, (iv) mengelola kas, (v) mengelola kegiatan kredit, (vi) mengelola dana
pensiun, dan (vii) mengelolaforeign exchange.Controlleradalah akuntan
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
15/175
BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
kepala (chief accountant) dan bertanggung jawab atas kegiatan akunting
perusahaan seperti, corporate accounting, pengelolaan pajak, akuntansi
keuangan, dan biaya.
Kegiatan utama manajer keuangan adalah membuat keputusan investasidan pendanaan (inancial decisions). Kegiatan ini dapat digambarkan
melalui neraca perusahaan. Di sisi kiri adalah keputusan investasi, yaitu
membuat keputusan atas aktivitas kegiatan investasi pada beragam
aktiva produktif yang dilakukan yang dicerminkan pada pemilikan harta
atau aktiva perusahaan: harta lancar/current assetsmaupun harta tetap/
ixed assets. Di sisi kanan adalah keputusan keuangan, yaitu menentukan
kombinasi dan jenis-jenis sumber dana yang digunakan untuk membiayai
kegiatan produktif perusahaan.
C. Tujuan Utama Perusahaan
Manajer dan pemegang saham adalah pihak yang berbeda. Setiap
kegiatan manajer harus dilakukan untuk mencapai tujuan pemiliknya. Jika
manajer dapat mencapai tujuan yang ditetapkan pemilik perusahaan, maka
manajer juga mencapai tujuan inansial dan tujuan profesionalnya.
1. Memaksimumkan Kesejahteraan Pemilik Perusahaan (Maximize
Shareholders Wealth)
Tujuan utama yang ditetapkan oleh pemilik perusahaan adalah
bagaimana memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham (how to
maximize shareholders wealth) dari aktivitas bisnisnya saat ini yang dikelola
oleh para agen profesional (management). Pencapaian tujuan ini diukur
melalui harga saham perusahaan, jika harga saham meningkat, maka
kesajahteraan pemegang saham juga meningkat. Harga saham ini tergantung
pada timing atas return (cash low) dan risikonya. Penetapan tujuan ini
juga berarti bahwa perusahaan harus menggunakan sumber dana berbiaya
rendah atau melakukan investasi dengan return tinggi, sehingga harga
saham akan meningkat. Dengan konsep ini, maka penilaian pendapatan
per lembar saham atau Earning per Share(EPS) menjadi penting, karena
merupakan indikator atas imbal hasil atau return (cash low) di masa yang
akan datang dan mempengaruhi harga saham perusahaan saat ini.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
16/175
10 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
2. Memaksimumkan Profit(Profit Maximization)
Memaksimumkan proit biasanya dilakukan untuk tujuan jangka
pendek. Dalam jangka panjang, tujuan memaksimumkan proit tidak
dapat dilakukan, karena mengabaikan: (i) timing of the return, (ii) cash
low kepada pemegang saham, (iii) tingkat risiko yang dihadapi, dan
(iv) masalah waktu (timing).
Jika ada dua proyek yang menghasilkan EPS berbeda, maka perusahaan
harus mengambil proyek dengan EPS besar pada awal-awal tahun cash
low. Pemegang saham menerima cash lowdalam bentuk dividen maupun
penjualan sahamnya. Jadiproittinggi, yang berarti EPS tinggi, tidak berarti
bahwa cash lowyang diterima pemegang saham juga tinggi, karena belum
tentu Board of Directors akan memberikan dividen tinggi kepada para
pemilik perusahaan.
Tujuan maksimisasiproitbiasanya mengabaikan risiko (risk avoidance),
yaitu kemungkinan kondisi di mana hasil aktual yang terjadi berbeda dari
yang diharapkan. Di lain pihak, terjadi trade-offantara return(cash low)
dan risiko (risk bearing). Seperti yang kita ketahui bersama-sama, return
dan risk merupakan determinan harga saham, yang pada akhirnya akan
menentukan kesejahteraan pemegang saham (shareholders welfare).Cashlow tinggi berhubungan dengan harga saham tinggi, sedangkan risiko
tinggi akan menyebabkan harga saham menjadi rendah. Berdasarkan atas
pertimbangan tersebut, maka maksimisasi proit bukan menjadi tujuan
yang ditetapkan oleh pemilik perusahaan, sehingga juga bukan merupakan
tujuan manajer keuangan.
Hubungan fungsi keuangan dengan tujuan perusahaan secara
sederhana dapat dilukiskan dalam Gambar 1.2 Tampak bahwa dari
relasional tersebut, ending destination-nya adalah how to maximize value
of the irm.
Fungsi manajemen keuangan yang direpresentasikan pada kebijakan
investasi (investment policy) dan kebijakan pendanaan atau pembelanjaan
(inancing policy) akan memiliki implikasi terhadap pendapatan yang
terealisasi (realized return) dengan risiko bisnis yang dihadapi dan pada sisi
lain juga akan berpengaruh terhadap risiko keuangan. Perpaduan antara
risiko bisnis yang bersifat unik/spesiik dengan risiko yang muncul karena
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
17/175
11BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
manajemen perusahaan mengungkit (lever) usahanya dengan sumber
pendanaan yang berasal dari eksternal melalui utang (debt inancing)
akan menghasilkan risiko total (total risk). Jumlah risiko total ini akan
berpengaruh terhadap pencapaian nilai perusahaan (value of the irm).Gambar 1.3hubungan fungsi keuangan dengan tujuan perusahaan.
Keputusan
Investasi
Fungsi Keuangan
Keputusan
Pembelanjaan
Keputusan Dividen
Risiko
Total
Risiko Keuangan
Risiko Bisnis
Pendapatan
Pendapatan
Nilai
Perusahaan
Harga Pasar
Saham
Faktor
Eksternal
Perusahaan
Pendapatan
Harga Pasar
Saham
Gambar 1.3
Hubungan Fungsi Keuangan dengan Tujuan Perusahaan
Bagi perusahaan terbuka (tbk.), pencapaian nilai perusahaan akan
terepresentasikan dari apresiasi pasar atau investor berupa harga saham
saat ini (current market stock price). Namun demikian, apresiasi harga
saham tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fundamental saja,
akan tetapi faktor eksternal perusahaan juga akan mempengaruhi terhadap
harga pasar yang tercipta.
Hasil sejumlah studi empiris menunjukkan bahwa faktor fundamental
mampu menjelaskan pergerakan harga saham berkisar antara 5% s.d. 27%
saja (suteja, 2010), sehingga masih tersisa banyak faktor yang berpengaruh
terhadap pergerakan harga saham suatu perusahaan emiten di suatu pasar
modal (capital market).
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
18/175
12 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
D. Berbagai Bentuk Organisasi Bisnis
Untuk menuju tercapainya tujuan pemilik perusahaan, maka perlu
dibentuk organisasi yang akan mampu mewadahi aspirasi atau keinginandari investor. Dalam praktiknya banyak organisasi bisnis yang dapat
dibentuk sesuai dengan keinginan dan tingkat kompleksitas kegiatan bisnis
yang ada.
1. Perusahaan Perseorangan
Pemilik perusahaan adalah satu orang di mana tanggung jawab terhadap
kewajiban (utang) kepada pihak ketiga sepenuhnya pada pemilik
hingga harta milik pribadinya. Meskipun cara-cara pengelolaannya
sederhana, mudah, leksibel, namun agak sulit dipertahankan ketika
tingkat kerumitan kegiatan bisnis meningkat secara signiikan,
meskipun tidak menutup untuk berkembang menjadi perusahaan
dengan skala besar, namun tetap akan menjadi sulit untuk dikelola
secara profesional hal ini karena tuntutan dari lingkungan bisnis itu
sendiri.
2. Persekutuan: Firma (Fa) dan Komanditer (CV)
Perusahaan irma atau komanditer adalah jenis organisasi bisnisyang dibentuk oleh 2 (dua) orang atau lebih bersepakat mendirikan
perusahaan di mana tanggung jawab terhadap kewajiban (obligation)
kepada pihak ketiga sepenuhnya pada pemilik hingga harta milik
pribadinya.
3. Perseroan Terbatas (PT atau NV)
Bentuk organisasi bisnis seperti ini adalah bentuk organisasi bisnis yang
paling ideal dan umum. Bentuk organisasi bisnis ini mencerminkan
adanya pemisahan antara pemilik perusahaan (shareholders) denganpimpinan perusahaan (Board of Directors), di mana tanggung jawab
terhadap kewajiban (obligation) kepada pihak ketiga bagi pemilik
hanya sebesar modal yang disetor saja (sebesar harta perusahaan),
sehingga harta pribadi pemilik tidak digunakan untuk membayar sisa
utang.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
19/175
13BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
E. Masalah Keagenan (Agency Problems)
Dari pembahasan sebelumnya manajer harus menjalankan tujuan yang
telah ditetapkan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, manajer adalahagen para pemilik perusahaan. Pada kenyataannya, manajer juga memiliki
tujuan pribadi yang menyangkut kesejahteraan, keamanan kerja dan beneit
lainnya. Akibatnya, manajer enggan melakukan kegiatan yang berisiko
tinggi jika hal tersebut akan membahayakan kepentingan pribadinya.
Perbedaan tujuan inilah yang menyebabkan konlik yang disebut sebagai
agency conlict/problem, bahwa manajer akan mendahulukan kepentingan
pribadi dibandingkan dengan kepentingan perusahaan secara keseluruhan.
Untuk meminimalkan agency problembiasanya digunakan: (i) market forces
dan (ii) agency cost.
Market Forces: Pemegang saham utama (major shareholder) dengan
jumlah saham mayoritas dan ancaman pengambilalihan
oleh perusahaan lain (threat of takeoverorhostile takeover)
merupakan market forces. Kedua hal ini memungkinkan
pemegang saham mengganti manajer dan menekan
manajer untuk melakukan apa yang diinginkan pemegangsaham.
Agency Costs: Biaya-biaya ini digunakan untuk memonitor tingkah
laku manajer, memberikan insentif inansial agar mau
mencapai tujuan atau kegiatan yang harus dilakukan dan
agar manajer tidak melakukan kecurangan-kecurangan.
Beberapa contoh agency cost adalah incentive plan dan
performance plan.
Incentive plan memberi manajerkompensasi berupa saham perusahaan (stock option).
Sementara itu performance planadalah kompensasi yang
akan diberikan jika manajer mencapai standar tertentu.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
20/175
14 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
F. Evolusi Teori Keuangan
Manajemen keuangan sebagai bagian dari akar ilmu pengetahuan
sosial, juga menunjukkan perkembangan seperti halnya cabang ilmupengetahuan lainnya, meskipun akselerasi perkembangannya tidak secepat
ilmu-ilmu keperilakuan (behavioral sciences).Beberapa catatan mengenai
evolusi teori keuangan:
1. Konsep Pasar Modal Sempurna (Perfect Capital Market)
Secara umum pasar modal sempurna memiliki karakteristik: (i) tidak
ada biaya transaksi, (ii) tidak ada pajak, (iii) ada cukup banyak pembeli
dan penjual, (iv) ada kemampuan akses yang sama ke pasar, (v) tidak
ada biaya informasi, (vi) setiap orang memiliki harapan yang sama,
dan (vii) tidak ada biaya yang berhubungan dengan hal kesulitan
keuangan.
2. Konsep Diskonto Aliran Kas (Discounted Cash Flow)
Teori ini dikembangkan oleh John Burr Williams dan Myron J. Gordon.
Konsep dasar dari teori ini adalah pada nilai waktu uang (time value
of money).
3. Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)Teori ini dikembangankan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller
atau kemudian dikenal dengan istilah MM theory pada Tahun 15.
Teori yang dikembangkan bahwa nilai suatu perusahaan tergantung
pada arus penghasilan di masa depan (future earning streams) dan
oleh karena itu, tidak tergantung pada struktur modal. Teori MM yang
pertama ini mengasumsikan pada pasar modal sempurna dan tidak ada
pajak, sehingga sering disebut model MM tanpa Pajak (MM 1without
Tax). Sekitar tahun 163 model ini disempurnakan dengan Model MM
dengan Pajak (MM 1 with Tax).
Dengan adanya pajak penghasilan, utang dapat menghemat pajak
yang dibayar (tax shield). Tetapi teori ini lupa bahwa utang yang besar
dapat menimbulkaninancial distress.Karena ada kelemahan tersebut
kemudian model ini diperbaiki yang sering disebut Tax Saving-
Financial Cost Trade off Theoryatau lebih dikenal dengan Teori Trade
offatauBalance Theory.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
21/175
15BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
4. Teori Dividen (Dividend Theory)
Teori ini juga dikembangkan oleh Modigliani dan Miller yang kemudian
teorinya dikenal dengan Teori MM atau MM Model yang menyebutkan
bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, karenasetiap rupiah pembayaran dividen akan mengurangi laba ditahan yang
digunakan untuk membeli aktiva baru.
5. Teori Portfolio dan Capital Asset Pricing Model
Teori Portfolio Modern dikembangkan oleh Harry Markowitz pada
tahun 10 yang membawanya untuk meraih penghargaan tertinggi
dalam ilmu pengetahuan, ia mendapat hadiah Nobel. Pelajaran
utama dari teori ini adalah bahwa risiko dapat dikurangi dengan
cara mengkombinasikan beberapa jenis aktiva berisiko (risky assets)
daripada hanya memegang salah satu jenis aktiva saja.
Teori yang berkaitan dengan teori portfolio adalah Capital Asset
Pricing Model(CAPM) yang dikembangkan Sharpe, John Litner dan Jan
Moissin yang secara terpisah menunjukkan bahwa tingkat keuntungan
yang disyaratkan (required rate of return) pada suatu aktiva berisiko
merupakan fungsi dari tiga faktor, yaitu:
tingkat keuntungan bebas risiko, tingkat keuantungan yang disyaratkan pada portfolio dengan
risiko rata-rata, dan
volatilitas tingkat keuntungan aktiva berisiko tersebut.
6. Teori Harga Opsi (Option Pricing Theory)
Option adalah hak untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada
harga yang telah ditentukan pada waktu yang telah ditentukan pula.
Teori ini secara formal dikembangkan oleh Fisher Black dan MyronScholes yang sering disebut Black-Scholes Option Pricing Model.
7. Hipotesis Penelitian Pasar Eisien (Eficient Market Hypothesis)
Teori ini dikembangkan oleh Eugene F. Fama. Terminologi eisien dalam
teori ini lebih menekankan pada konsep eisiensi secara informasi.
Teori ini mengatakan jika pasar eisien (eficient market), maka harga
yang terbentuk mereleksikan seluruh informasi yang ada. Menurut
teori ini pasar eisien dibagi menjadi tiga:
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
22/175
16 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
a) Pasar eisien bentuk lemah (weak form eficient market hypothesis):
jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi harga
di masa lalu, sehingga upaya investor untuk memperoleh excess
returndengan memanfaatkan data harga di masa lalu adalah sia-sia (harga adalahrandom walk).
b) Eisiensi bentuk setengah kuat (semi strong form eficient market
hypothesis): jika harga mencerminkan informasi harga historis
plus informasi yang tersedia bagi publik.
c) Eisiensi bentuk kuat (strong form eficient market hypothesis):
jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi yang
ada, baik harga sekuritas masa lalu, informasi yang tersedia bagi
publik, maupun informasi yang bersifat privat.
. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling
yang lebih familiar dengan Jensen and Meckling (176). Teori ini
muncul karena adanya keterpisahan antara pemilik dan manajemen.
Agency relationshipmuncul ketika individu (majikan atau principals)
membayar individu lain (agent/management) untuk bertindak atas
namanya, mendelegasikan kekuasaan untuk membuat keputusankepada agen atau karyawannya. Teori keagenan dapat dipandang
sebagai suatu versi darigame theory(Mursalim, 2005), yang membuat
suatu model kontraktual antara dua atau lebih orang (pihak), di mana
salah satu pihak disebut agentdan pihak yang lain disebutprincipals
Pemilik perusahaan atau principals or shareholders men-
delegasikan pertanggung jawaban atas decision making kepada
manajemen atau agent,hal ini dapat pula dikatakan bahwaprincipals
memberikan suatu amanah kepada agentuntuk melaksanakan tugas
tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Wewenang
dan tanggung jawab agent maupun principals diatur dalam kontrak
kerja atas persetujuan bersama.
Scott (2000) menyatakan bahwa perusahaan mempunyai
banyak kontrak, misalnya kontrak kerja antara perusahaan dengan
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
23/175
17BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
para manajernya dan kontrak pinjaman antara perusahaan dengan
krediturnya. Kontrak kerja yang dimaksud adalah kontrak kerja antara
pemilik modal dengan manajer perusahaan. Di mana antara agent
dan principals ingin memaksimumkan utility masing-masing denganinformasi yang dimiliki. Tetapi di satu sisi, agentmemiliki informasi
yang lebih banyak (fully information) dibanding dengan principals,
sehingga menimbulkan adanya asymmetric information. Informasi yang
lebih banyak dimiliki oleh manajer dapat memicu untuk melakukan
tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk
memaksimumkan utility-nya (perquisite motive).
Sedangkan bagi pemilik modal dalam hal ini investor, akan
sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang dilakukan oleh
manajemen karena hanya memiliki sedikit informasi yang ada. Oleh
karena itu, terkadang kebijakan-kebijakan tertentu yang dilakukan
oleh manajemen perusahaan tanpa sepengetahuan pihak pemilik
modal atau investor.
. Teori Informasi Asimetrik (Asymmetric Information Theory)
Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui
informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datangdibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu, sebagai
pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai
kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat
dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan
keuangan. Akan tetapi, informasi yang disampaikan terkadang diterima
tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Kondisi ini
dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi
(asymmetric information).
Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih superior dalam
menguasai informasi dibanding pihak lain (pemilik atau pemegang
saham). Asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik
(principals) memberikan kesempatan kepada manajer untuk bertindak
oportunis, yaitu memperoleh keuntungan pribadi.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
24/175
1 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Conclusion Remark
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan
pemegang saham atau para pemilik. Bagi perusahaan terbuka atauperusahaan yang tanda kepemilikannya telah beredar di pasar modal
(public), maka tujuan ini direpresentasikan oleh harga saham di pasar.
Bagi perusahaan non public, biasanya tujuan ini dicerminkan oleh nilai
perusahaan. Oleh karena itu, manajer keuangan berupaya agar nilai saham
atau nilai perusahaan meningkat.
Manajer keuangan harus memilih alternatif yang dapat meningkatkan
nilai perusahaan secara keseluruhan, misalnya memilih investasi dengan
return tinggi, menggunakan sumber dana berbiaya rendah, dan lain-lain.
Dengan kata lain, manajer keuangan harus memperhitungkan returndan
risiko, dan akibatnya pada nilai saham atau perusahaan. Dalam meraih
destinasi bisnis dari para pemilik perusahaan, ada banyak faktor yang
berpengaruh, mulai faktor internal yang relatif terkendali sampai dengan
faktor eksternal yang bersifat uncontrollable.
Ilmu manajemen keuangan seperti halnya ilmu-ilmu lainnya juga
mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan dan ragamnyatantangan yang dihadapi. Paradigma keputusan investasi relatif memiliki
tingkat prioritas yang lebih bermakna jika dibandingkan dengan per-
masalahan kebijakan pembelanjaan, perkembangan konsepsi ini telah
menggeser paradigma lama mengenai urgensi kebijakan pembelanjaan
perusahaan. Perkembangan terakhir dari evolusi ilmu manajemen
keuangan cenderung bertumpu pada masalah-masalah yang terkait
perilaku keuangan atau inancial behavior.Masalah manajemen keuangan
keperilakuan seiring dengan meningkatnya dominasi investasi dan makinbergairahnya pasar modal di beberapa negara berkembang.
Perkembanganinancial behaviorini tidak lepas dari adanya kenyataan
bahwa terdapat informasi yang tidak simetris (asymmetric information) di
antara para pemilik dan manajemen, kenyataan tersebut seringkali memicu
adanya konlik di antara mereka, oleh karena kondisi demikian mendorong
adanya konsep signalingdan masalah keagenan perusahaan.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
25/175
1BAB 1 Pengertan, Fungsi, dan Peran Manajemen Keuangan
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. and Michael C. Ehrhard. 2002. Financial Management
Theory and Practice(10thedition).Thomson Learning Inc.
Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 200. Fundamentals of Financial
Management. Jakarta: Salemba Empat.
Gitman, Lawrence J. 2000. Principle of Managerial Finance. Addison-
Wesley.
Husnan, Suad. 17. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan: Keputusan
Jangka Pendek (edisi ke-4). Yogyakarta: BPFE.
Jensen, Michael C. and W. H. Meckling. 176. Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure.Journal of Financial
Economics, 3: 305-360.
Keown, Arthur J. et al. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan(edisi ke-7).
Jakarta: Salemba Empat.
Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan. Jakarta.
Grasindo.
Martono dan Agus Harjito. 2002. Manajemen Keuangan (edisi ke-1).
Yogyakarta: Ekonisia.
Mursalim. 2005. Income Smoothing dan Motivasi Investor: Studi Empiris
pada Investor di BEJ.Jurnal Simposium Nasional Akuntansi, VIII: 15-
206.
Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen Keuangan Modern: Analisis,
Perencanaan dan Kebijaksanaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Pratowo, Dwi dan Rika Julianti. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep
dan Aplikasi(edisi Revisi). Yogyakarta: YPKN.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
26/175
20 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (edisi
ke-4). Yogyakarta: BPFE.
_____________________. 200. Dasar-Dasar Pembelanjaan (edisi ke-4).
Yogyakarta: BPFE.
Saragih, F. A. H. Manurung. dan J. Manurung. 2005. Dasar-Dasar Keuangan
Bisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi(edisi ke-4).
Yogyakarta: BPFE.
_______________. 200. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE.
Sawir, Agnes. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory (2ndedition). Canada:
Prentice Hall.
Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Satu
(edisi ke-4). Jakarta: Prenhallindo.
____________________________________________. 2002. Manajemen Keuangan Dua
(edisi ke-4). Jakarta: Literata Lintas Media.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan(edisi ke-1), Yogyakarta: Ekonisia.
__________. 2005. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ekonisia.
Syamsudin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan (edisi ke-7).
Jakarta: Raja Graindo Persada.
Van Horne, James C., and Wachowicz, Jr., John Martin. 200. Fundamentals
of Financial Management (13thedition). Harlow: Prentice-Hall, Inc.
Weston, J. Fred and Copeland, Thomas E. 12. Managerial Finance. New
York: The Dryden Press.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
27/175
22 Jaja SutejaKerangka Dasar
Keuangan Korporasi
Pada dasarya sebuah kegiatan bisnis diawali oleh seorang investor yang
bersedia untk berinvestasi atas sumber daya yang dia miliki. Kesediaan
investor tersebut untk selanjutya menjadi nilai tkar (exchange rate)
terhadap besarya imbal hasil investasi yang diharapkan (expected
retur on the investment)
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
28/175
22 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
BAB
2Kerangka Dasar Keuangan
Korporasi
Setelah membaca topik ini diharapkan memahami:
1. Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
2. Laporan Keuangan Perusahaan
3. Imbal Hasil Investasi
4. Pola Distribusi Aliran Kas Perusahaan
5. Biaya Modal dan Biaya Modal Tertimbang
Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
Pada dasarnya sebuah kegiatan bisnis diawali oleh seorang investor yangbersedia untuk berinvestasi atas sumber daya yang dia miliki. Kesediaan
investor tersebut untuk selanjutnya menjadi nilai tukar (exchange rate)
terhadap besarnya imbal hasil investasi yang diharapkan (expected return
on the investment). Pertanyaan selanjutnya adalah berapa besar imbal hasil
tersebut? Para ahli ekonomi keuangan (inancial economist) berpendapat
bahwa, Semakin berisiko suatu investasi, maka makin tinggi return
ekspektasinya (the riskier the investment,the higher the expected return).
Jumlah investasi awal yang dilakukan oleh (seorang) investor pada
perusahaan, seringkali menjadi investasi atau modal awal (initial investment
or capital). Untuk kemudian investasi menjadi aktiva/kekayaan perusahaan
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
29/175
23BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
(irms assets) baik itu pada aktiva lancar seperti: kas, ekuivalen kas, surat
berharga, piutang dagang, maupun beragam persediaan. Sebagian investasi
tersebut dibelanjakan untuk mendukung sustainabilitas perusahaan,
seperti:plant,property,equiptment,land,dan juga beragam jenis investasijangka panjang lainnya. Dalam sejumlah kasus, secara khusus pada kasus
perusahaan kecil (small business), seorang investor melakukan sendiri
pengambilan keputusan tersebut (all of the irms investment decision).
Namun demikian, pada kasus lain pada sejumlah perusahaan bertumbuh
(growths irms), pengambilan keputusan tersebut telah didelegasikan
pada pihak atau orang lain yang kemudian dikenal sebagai manajemen
perusahaan/agen.
Agar imbal hasil yang diekspektasikan investor dapat dipenuhi,
maka langkah selanjutnya adalah manajemen atau pemilik perusahaan
atau investor harus segera me-utilisasi aktiva yang dimiliki untuk bisa
menghasilkan suatu produk (barang dan atau jasa) yang dapat dijual pada
para pembeli (the buyers). Tentu saja, dalam proses penciptaan barang
dan jasa yang dapat dijual tersebut, perusahaan mengeluarkan berbagai
biaya, sebagai contoh: biaya operasi dan produksi, biaya distribusi dan
penyimpanan/pergudangan, biaya tenaga kerja dan juga pajak. Selisihantara berbagai biaya yang dikeluarkan dengan total pendapatan atau
transaksi yang terjadi merupakan keuntungan perusahaan (the irms
proit).
Dalam perspektif manajemen keuangan, keuntungan perusahaan ini
selanjutnya digunakan sebagai dasar estimasi imbal hasil investor. Untuk
memperoleh delinasi yang lebih jelas, maka selanjutnya pembahasan akan
lebih difokuskan pada sisi atau aspek investors yang telah memutuskan
sumberdayanya (money capital)diinvestasikan dalam bisnis tertentu.
Dalam praktik terbaiknya, sangat jarang suatu bisnis hanya didanai
oleh seseorang investor saja (all equity inancing), namun ada banyak
investor yang berpartisipasi dalam pembelanjaan aset-aset perusahaan.
Tidak semua investor memiliki kesamaan tujuan, dalam konteks ini, tujuan
para investor diklasiikasikan pada tujuan/kontrak pada saat mereka
(investors) mendirikan perusahaan.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
30/175
24 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Berkenaan dengan kontrak investor pada saat mereka mendirikan atau
mengembangkan usaha perusahaan, ada 2 (dua) tipe kontrak dasar, yaitu
(i) debt contractsdan (ii) equity contracts.Debt contractmerupakan suatu
kesepahaman yang memuat kesanggupan/janji debitur untuk membayarkembali kepada para investor. Pihak yang memiliki hak/claimsatas aktiva
yang dibiayainya (invested assets) disebut debtholders.
Gambar 2.1 berikut menggambarkan mengenai kedua jenis kontrak
seperti yang telah dijelaskan dalam bagian atau paragraf sebelumnya.
Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:4)
DebtInvestors
Dana
Returns
Investasi
Returns
Para
Manajer
Returns
Equity
Investors
Gambar 2.1
Basic Corporate Finance Framework
Gambar 2.1 mengilustrasikan kegiatan bisnis utama perusahaan,
diawali dari aktivitas pengidentiikasian atas berbagai peluang investasi
(investment scanning) kemudian mencari sumber pendanaan untuk
melanjutkan peluang investasi tersebut. Tahap selanjutnya adalah
mengeksekusi beragam investasi terpilih tersebut untuk menghasilkan
pendapatan dan dari sumber ini perusahaan akan membayar biaya operasi,
kewajiban terhadap kreditur juga termasuk imbal hasil (return) bagi pemilik
perusahaan (equity holders returnatauReturn On Equity~ ROE).
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
31/175
25BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
Sementara itu yang dimaksud dengan equity contractsmenunjukkan
situasi yang bertolak belakang dengan penjelasan pertama, dalam kontrak
atau perjanjian jenis kedua ini, mengindikasikan adanya residual claims
atas invested assetsatauproitperusahaan. Proitadalah nilai dalam satuanmoneter setelah perusahaan membiayai semua biaya operasi dan kewajiban
(obligations) pada kreditur atau debtholders. Pemilik jenis klaim terakhir
ini kemudian disebut equityholdersatauequitycontracts.
Untuk memperoleh relasional dari berbagai kegiatan bisnis perusahaan,
maka selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan (the
irms inancial statement). Laporan keuangan perusahaan merupakan satu
set dokumen (a set of documents) yang memuat dan mengelola berbagai
informasi penting tentang aktivitas yang telah dilakukan oleh manajemen
perusahaan pada suatu waktu tertentu di masa lalu. Ada dua jenis laporan
keuangan standar, yaitu: (i) neraca (the balance sheet) dan (ii) laporan laba
rugi (the income statement).
Laporan Keuangan Perusahaan (A Corporate Financial Statement)
Dalam penjelasan sebelumnya disebutkan bahwa beragam kegiatan
utama perusahaan dicatat dalam dua jenis laporan keuangan utama, yaitu:(i) neraca dan (ii) laporan laba rugi. Pada bagian atau paragraf selanjutnya
penulis akan menjelaskan karakteristik utama dari kedua laporan
keuangan tersebut yang dilakukan secara terpisah dan begitu juga interaksi
di antara keduanya. Interaksi di antara keduanya sangatlah penting bagi
para analis keuangan untuk memperoleh gambaran/potret/snapshotyang
lebih lengkap mengenai situasi keuangan perusahaan dan kinerja bisnis
perusahaan (business performance of the irm).
Neraca (The Balance Sheet)
Sebuah neraca perusahaan menyediakan sebuah potret atau snapshot
perusahaan pada suatu periode waktu tertentu atas berbagai aktivitas
yang telah dilakukan perusahaan. Laporan tersebut pada dasarnya terdiri
dari 2 (dua) bagian utama, yaitu: (i) sisi sebelah kiri (left hand side) yang
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
32/175
26 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
menyajikan aset/aktiva perusahaan, dan (ii) sisi sebelah kanan (right hand
side) menyajikan kewajiban atau liabilities perusahaan. Aktiva tersebut
mencerminkan investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, sementara
itu kewajiban atau utang menggambarkan bagaimana aktiva perusahaantersebut didanai. Dari penyajian sebuah neraca perusahaan adalah mudah
untuk memahaminya, karena kedua sisi neraca mereleksikan seperti dua
sisi koin/mata uang. Satu sisi neraca tidak dapat dipengaruhi atau dirubah
tanpa merubah atau mempengaruhi sisi yang lainnya dan keduanya
memiliki ukuran yang sama (misalnya, aktiva akan sama dengan utang
perusahaan; TA = E + D).
Sebagai contoh, apabila manajemen perusahaan melakukan investasi
baru, maka perusahaan juga harus mencari tambahan pendanaan
(peningkatan aktiva mereleksikan adanya investasi sementara peningkatan
utang mereleksikan pendanaan). Dengan cara yang sama, seandainya kita
memperoleh pendanaan baru, maka manajemen perusahaan memperoleh
kas atau membeli barang atau perlengkapan kantor (meningkatnya baik
aktiva maupun utang).
Komponen-komponen yang disajikan dalam sebuah neraca disusun
dengan urutan-urutan tertentu. Aktiva dalam neraca diawali dengan beragamaktiva yang likuid (aktiva yang dengan mudah dapat dikonversikan kembali
menjadi kas). Sementara utang disajikan atau diurutkan berdasarkan pada
tingkat klaim dan waktu jatuh tempo (i.e. when the liabilities is due). Pada sisi
aktiva, beragam komponen aktiva diurutkan berdasarkan tingkat likuiditas
(descending liquidity), hal ini berarti komponen aktiva yang paling likuid
akan disajikan pada daftar aktiva teratas, sementara yang lainnya ada di
bawahnya. Berdasarkan aturan tersebut, maka aktiva perusahaan disusun
dengan urut-urutan sebagai berikut: cash,bank accounts or cash equivalent,
marketable or tradable securities,trade or account receivables, inventories
andat the very bottom,property,plant,and equipment(PPE). Perlu dicatat
bahwa aktiva-aktiva tersebut dikelompokkan menjadi 2 (dua) kategori
utama, yaitu: (i) aktiva jangka pendek atau aktiva lancar yang diharapkan
dapat menjadi kas dalam jangka pendek dan (ii) aktiva tetap atau aktiva
tidak lancar yang diharapkan dapat kembali menjadi kas lebih dari 1 (satu)
tahun.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
33/175
27BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
Pada sisi utang perusahaan dalam sebuah neraca komponen
komponen disusun berdasarkan pada tingkat eksibilitasnya, komponen-
komponen pasiva yang memiliki tingkat jatuh tempo atau klaim tercepat
akan ditempatkan pada daftar yang paling atas, sementara komponenpasiva atau utang yang klaimnya masih panjang (the furthest-dated claim)
ditempatkan pada bagian bawah neraca sebelah kanan. Dengan demikian,
klaim terendah dalam susunan utang adalah ekuitas atau modal sendiri
yang akan menerima klaim aset setelah semua kewajiban terpenuhi (The
least exigible claim consists of equity,since equity holders receive their part
after all other obligations have been satisied).
Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:6)
Current Assets
Cash & Bank Accounts
Trade Receivables
Inventories
Other Current Assets
Non Current Assets
Goodwill
Property, Plant & Equipment
Other Long Term Assets
Current Liabilities
Suppliers
Employees
Short Term Financial Debt
Taxes
Non Current Liabilities
Long Term Financial Debt
Other Long Term Liabilities
Shareholders Equity
Gambar 2.2
Contoh Komponen Neraca
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa neraca
adalah snapshotdari investasi dan pendanaan perusahaan yang telah terjadi
pada suatu waktu tertentu. Dalam praktiknya, snapshot/potret tersebut
merujuk pada horizonwaktu satu bulan, triwulan, semester, tahunan atau
periode waktu lainnya. Snapshot/potret kebijakan investasi dan pendanaan
perusahaan selanjutnya dikomparasikan antar waktu untuk memperoleh
gambaran evolusi perubahan investasi dan pendanaan sepanjang waktu.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
34/175
28 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Ketika seseorang sedang menganalisis investasi perusahaan, pada
dasarnya mereka tidak hanya melihat bagaimana ukuran atau besaran
investasinya saja (not just only size of investments), namun juga mereka
harus memahami apa yang menjaid faktor pemicunya (main drivers),dengan perkataan lain, apa yang sedang terjadi dalam perusahaan manakala
adanya perubahan secara dramatis pada akun piutang usaha atau tingkat
persediaan. Peningkatan investasi baru juga mengindikasikan adanya
pertumbuhan pendanaan aset, pertanyaan pentingnya adalah apakah
investasi tersebut didanai oleh sumber jangka pendek atau jangka panjang?
oleh debt atau equity? Pilihan alternatif pendanaan akan berpengaruh
terhadap kinerja keuangan perusahaan secara signiikan dan juga pada
keterbukaan risiko perusahan (corporate risk exposure).
Untuk memperoleh hasil analisis kinerja keuangan perusahaan,
maka proses analisis seharusnya dilakukan dengan membandingkan
akun-akun yang ada dalam neraca dan juga laporan laba rugi perusahaan.
Penggabungan analisis kedua laporan keuangan tersebut akan mampu
menggambarkan apa yang sudah terjadi pada masa lalu dengan utilisasi
aktiva perusahaan oleh manajemen. Satu hal, analisis secara simultan
laporan keuangan perusahaan (balance sheet andincome statement) sebagaisuatu skenario ilm, akan mampu menceritakan potret keterkaitan angka-
angka di antara keduanya sebagai suatu potret implementasi kebijakan
keuangan perusahaan. Itulah inti dari analisis kinerja keuangan perusahaan,
selanjutnya konsep analisis ini dalam praktiknya kita kenal sebagai analisis
rasio keuangan perusahaan.
Laporan Laba Rugi Perusahaan (Corporate Income Statement)
Laporan laba rugi perusahaan adalah suatu gambaran dari representasi
operasi bisnis perusahaan, yang secara khusus akan memuat catatan
mengenai total penjualan yang terealisasi dan beragam biaya (cost) yang
terjadi sepanjang waktu pada periode tersebut/tertentu, dari laporan ini
keuntungan bersih perusahaan dihitung. Seperti halnya neraca, laporan
laba rugi juga dapat disusun sesuai dengan horizonwaktu yang diinginkan,
per bulan, per triwulan, semester atau laporan laba rugi perusahaan per
tahun.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
35/175
29BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
Berikut Gambar 2.3contoh komponen atau akun yang secara umum
ada dalam sebuah laporan laba rugi perusahaan. Dari contoh sampel
sederhana sebuah laporan keuangan seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 2.3 mengilustrasikan bagaimanaproit dihitung. Seperti yangdijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa ada relasional kuat antara
neraca dengan laporan laba rugi perusahaan.
Net Sales
Minus Cost of Goods Sold
Gross Proit (or Contribution Margin)
Minus Fixed Costs
EBIT
Minus Interest Expenses
Income Before Taxes
Minus Income Taxes
Net Income
Gambar 2.3
Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan
Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:9)
Perubahan pada neraca otomatis akan berpengaruh terhadap
komponen yang ada dalam laporan laba rugi. Memahami interaksi antara
kedua laporan tersebut sangat krusial untuk memperoleh konklusi akurat
mengenai kinerja bisnis dan kemampulabaan perusahaan. Laporan laba
rugi perusahaan menunjukkan bagaimana keuntungan (accounting proit)dihasilkan dari operasi perusahaan.
Dalam praktiknya, investor akan memperoleh imbal hasil dari kegiatan
operasinya, di mana returnyang diterima berasal dariproityang dihasilkan.
Namun demikian, perhatian investor tidak hanya pada masalah proit
saja, akan tetapi juga aliran kas perusahaan (cash low of the irm). Lebih
spesiik lagi, investor akan memperhatikan jumlah kas yang telah mereka
investasikan kemudian mereka juga akan membandingkan nilai ini dengan
jumlah kas dari returninvestasinya.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
36/175
30 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Imbal Hasil Investasi (Return on Investment)
Pada saat aliran kas (cash inlow) terealisasi dari sejumlah transaksi
penjualan, manajemen akan mendistribusikan kas tersebut kepada
beragam pemegang klaim. Kelompok pertama yang memiliki klaim ataskas dari pendapatan perusahaan adalah tenaga kerja dan para vendoratau
providersatausuppliers. Selanjutnya kelompok berikutnya adalah beragam
pemenuhan atas pemegang klaim keuangan, misalnya pembayaran bunga
dan prinsipalnya (debtholders or bondholders), termasuk pembayaran
pajak. Setelah semua klaim terpenuhi, maka sisa kas menjadi hak para
pemilik sebagai residual claimatau sebagai equityholderssering juga disebut
shareholdersatau para pemegang saham perusahaan.
Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:10)
Investments
Suppliers
Employees
Financial
Debt
Shareholders
Equity
Gambar 2.4
Distribusi Aliran Kas Perusahaan
Gambar 2.4 mengilustrasikan distribusi penerima kas perusahaan,
dan secara khusus bagaimanareturninvestasi dari seorang investor dihitung
atau ditentukan. Dari gambar tersebut, arah anak panah menunjukkan
distribusi aliran kas perusahaan berdasarkan pada senioritas klaim. Dari
diskusi sebelumnya, jelas bagaimana para investor (a inancial investors)
dibayar dari aliran kas yang dihasilkan perusahaan, namun pertanyaannya
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
37/175
31BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
adalah apakah nilai/kas yang dibayarkan tersebut cukup memuaskan dari
ekspektasi imbal hasil (return) sebelumnya?
Returnyang diharapkan Investor Biaya Modal (Investors ExpectedReturn Cost of Capital)
Pada bagian awal bab ini telah disinggung mengenai nilai tukar
(exchange rate) dari kesediaan seorang investor untuk berinvestasi
dalam aset perusahaan. Nilai tukar tersebut pada dasarnya adalah sebuah
kompensasi atas risiko yang kemungkinan ia tanggung. Oleh karena itu,
makin besar kesedian atas risk bearing, maka makin besar ekspektasi
returndari kegiatan investasinya.
Perbedaan alokasi dari kas yang dihasilkan akan berimplikasi terhadap
besaran risiko yang dipikulnya (risk bearing), sebagai contoh, pegawai,
pemasok atau supplier dan kreditur atau debtholders akan menerima
pembayaran sesuai dengan janji atau promise atau skedul. Sementara
pemilik perusahaan atau owners or shareholders, mereka tidak memiliki
janji pembayaran tertentu,mereka hanya akan menerima claim/tuntutan/
hak setelah semua bagian telah menerima haknya masing-masing, sebagai
konsekuensinya para pemilik perusahaan akan memiliki tingkat risikoyang lebih besar jika dibandingkan dengan pihak lain yang memiliki skala
prioritas tuntutan terhadap cash inlowyang lebih tinggi.
Permasalahannya adalah bagaimana kita dapat memisahkan atau
menjelaskan perbedaan returnekspektasi (expected return) dari investor
yang berbeda? Pertimbangkan apabila ada seseorang tidak menanggung
risiko dalam bisnisnya, pastilah investor itu akan memilih investasi bebas
risiko (riskless investment). Sekarang pertimbangkan kembali apabila
seseorang berinvestasi pada aset berisiko (risky assets), tentu saja mereka
(investors) tidak akan menerima return atau imbal hasil yang lebih kecil
dari investasi bebas risiko, mereka akan mensyaratkan atau menghendaki
adanya risiko premium di atas investasi bebas risiko. Berdasarkan pada
penjelasan tersebut, maka kita dapat memformulasikan secara matematik
persamaan returnekspektasi, yaitu:
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
38/175
32 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Expected Return= Rf+ Risk Premium ............................................... (2.1)
di mana:
Rf = the return promised by a risk-free investment
Risk Premium= the extra return that an investor requires for an investment
with a given level of risk
Apabila return ekspektasi dari seseorang investor secara sendiri-
sendiri, maka rumusan ekspektasi return investasi secara umum dapat
dirubah menjadi persamaan return ekspektasi individu investor sebagai
berikut:
Ke= R
f+ Risk Premium
e................................. (2.2)
di mana:
Ke = biaya modal sendiri (cost of equity)
Rf = investasi bebas risiko (risk free rate)
Risk premium= the extra return that an investor requires for an investment
with a given level of risk
Apabila investasi dalam aktiva tersebut berasal dari pinjaman/utang di
mana biaya utang dinotasikan dengankdmaka persamaan tersebut dirubah
menjadi:
Kd= R
f+ Risk Premium
d............................. (2.3)
Karena pemegang ekuitas/pemilik perusahaan memiliki prioritas
terendah terhadap klaim/tuntutan cash inlowatau aktiva, maka equityholder
akan memiliki tingkat risiko yang lebih besar dari debtholders,di mana nilai Rf
sama pada kedua persamaan, maka: Risk Premiume>Risk Premium
d, oleh
karena itu Ke> K
dkondisi ini mencerminkan bahwa risiko yang lebih tinggi
dari pemilik ekuitas dikaitkan dengan makin tingginya ekspektasi tingkat
imbal hasilnya.
Seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, bahwa sangat
kecil aktiva hanya dibiayai dari satu jenis sumber saja, tapi ada banyak
sumber pendanaan yang terlibat di dalam sebuah perusahaan. Oleh karena
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
39/175
33BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
itu, kombinasi sederhana dari minimal 2 (dua) sumber pendanaan (Debt
vs Equity) akan menghasilkan biaya rata-rata tertimbang dari komposisi
masing-masing WACC atau Weighted Average Cost of Capital dengan
formulasi sebagai berikut:
r r
B
ST r rS C B= + - -0 01( )( )
Gambar 2.5 mengilustrasikan bagaimana ekspektasi return baik dari
debtdan ekuitas dihitung di mana komposisi ekuitas dan debtmasing masing
E/(D+E) dan D/(D+E),sementara biaya modal bersih dari pinjaman:
Kd(after tax) = K
d(1t) ............................ (2.4)
Sumber: Preve and Sarria-Allende (2010:12)
Gambar 2.5
The Cost of Capital
Investment
Debtholders
Equityholders
Kd=R
f+RP
d
Ke=R
f+RP
e
WACC
Conclusion Remarks
Laporan keuangan perusahaan merupakan catatan penting mengenai
sejarah aktivitas bisnis yang telah dilakukan oleh manajemen pada periode
tertentu di masa lalu. Dua format laporan keuangan dasar, yaitu neraca
dan laporan laba rugi. Neraca mengindikasikan sejarah investasi baik
dalam bentuk aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar. Sementara pada
sisi kanan neraca menunjukkan sumber pendanaan yang digunakan untukmembelanjai aktiva tersebut.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
40/175
34 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Laporan laba rugi mengindikasikan optimalisasi utilisasi aset
menjadi produk yang dapat dijual. Dalam laporan laba rugi akan tercermin
besarnya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan penjualan barang.
Dari komponen laba rugi ini akan dihitung mengenai keuntungan yangdihasilkan oleh perusahaan.
Dalam praktik terbaiknya, pada umumnya perusahaan mengakses
sumber pendanaan dari lebih satu jenis sumber (Debt+Equity), oleh karena
itu, biaya yang dikeluarkan perusahaan merupakan biaya tertimbang rata-
rata (WACC). Kombinasi dari (D + E) setiap perusahaan berbeda-beda
dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, ada banyak faktor yang
berpengaruh terhadap optimalisasi kombinasi antara debtdan equity.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
41/175
35BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. 2008. Fundamentals of Financial
Management. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F. and Michael C. Ehrhard. 2002. Financial Management
Theory and Practice(10thedition).Thomson Learning Inc.
Gitman, Lawrence J. 2000. Principle of Managerial Finance. Addison-
Wesley.
Hasanawati, Sri. 2005. Implikiasi Keputusan Investasi, Pendanaan dan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta.
Manajemen Usahawan Indonesia, 9: 42-47.
Husnan, Suad. 1997. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan: Keputusan
Jangka Pendek (edisi ke-4). Yogyakarta: BPFE.
Keown, Arthur J. et al. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan(edisi ke-7).
Jakarta: Salemba Empat.
Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan. Jakarta.
Grasindo.
Martono dan Agus Harjito. 2002. Manajemen Keuangan (edisi ke-1).
Yogyakarta: Ekonisia.
McConnell, John and Henri Servaes. 1990. Additional Evidence on Equity
Ownership and Corporate Value.Journal of Financial Economics,27:
595-612.
Mesbacher. 2004. Does Capital Structure Inluence Firms Value?Academic
Paper. University of Ulster German.
Miller, M. H. and F. Modigliani. 1966. Some Estimates of the Cost of Capital
to the Electric Utility Industry, 1954-57.American Economic Review,
57: 33-91.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
42/175
36 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Miller, M. H. 1977. Debt and Tax. The Journal of Finance, 32 (2): 261-275.
Modigliani, F. and M. H. Miller. 1958. The Cost of Capital, Corporation
Finance and The Theory of Investment. American Economic Review,
48: 261-297.
Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen Keuangan Modern: Analisis,
Perencanaan dan Kebijaksanaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Myers, S. 1977. Determinants of Corporate Borrowing.Journal of Financial
Economics, 5: 147-175.
Myers, S. and N. Majluf. 1984. Corporate Financing Decisions When
Firms Have Information Investor Do Not Have. Journal of Financial
Economics,13: 187-221.
Myers, S. C. 1984. The Puzzle. The Journal of Finance, 39 (3): 575-590.
OConnor, Dennis and Alberto Bueso. 1988. Managerial Finance, New York:
Prentice Hall.
Pangeran. 2003. Pemilihan antara Penawaran Sekuritas Ekuitas dan
Utang: Suatu Pengujian Empiris Terhadap Pecking Order Theory dan
Balancing Theory. Manajemen Usahawan Indonesia,4: 27-46.
Pratowo, Dwi dan Rika Julianti. 2002. Analisis Laporan Keuangan Konsep
dan Aplikasi(edisi Revisi). Yogyakarta: YPKN.
Preve, Lorenzo A. and Virginia Sarria-Allende. 2010. Working Capital
Management.New York: Oxford University Press, Inc. www.oup.com.
Ratnawati, Kusuma. 2001. Analisis Perbedaan Struktur Modal dan Faktor
Intern, Faktor Ekstern Perusahaan Industri PMA dan PMDN di Bursa
Efek Jakarta, serta Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian
Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya. 77-86.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
43/175
37BAB 2 Kerangka Dasar Keuangan Korporasi
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (edisi
ke-4). Yogyakarta: BPFE.
__________. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan(edisi ke-4). Yogyakarta: BPFE.
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi(edisi ke-4).
Yogyakarta: BPFE.
_______________. 2008. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE.
Saragih, F. A. H. Manurung. dan J. Manurung. 2005. Dasar-Dasar Keuangan
Bisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sawir, Agnes. 2005.Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Shim, Jae K. and Joel G. Siegel. 2001. Managerial Finance, New York:
McGraw Hill.
Steiner, Lorenz Thomas. 1996. A Reexamination of the Ralationship between
Ownership Structure, Firm Diversiication and Tobins Q. Journal of
Business and Economics, 35 (4).
Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Satu
(edisi ke-4). Jakarta: Prenhallindo.
____________________________________________. 2002. Manajemen Keuangan Dua
(edisi ke-4). Jakarta: Literata Lintas Media.
Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan(edisi ke-1), Yogyakarta: Ekonisia.
__________. 2005. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ekonisia.
Syamsudin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan (edisi ke-7).
Jakarta: Raja Graindo Persada.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
44/175
38 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Van Horne, James C., and Wachowicz, Jr., John Martin. 2008. Fundamentals
of Financial Management (13th edition). Harlow: Prentice-Hall, Inc.
Weston, J. Fred and Copeland, Thomas E. 1992. Managerial Finance. New
York: The Dryden Press.
________________________________________________. 1999. Manajemen Keuangan.
Jakarta: Erlangga.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
45/175
33 Jaja SutejaAnalisis Laporan
Keuangan
Analisis laporan keuangan mencakup perbandingan kinerja persahaan
dengan persahaan lain dalam industi yang sama, evaluasi kecenderngan
posisi keuangan persahaan sepanjang wakt. Analisis laporan keuangan
yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan
di bidang fnansial akan sangat membant dalam menilai prestasimanajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
46/175
40 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
BAB
3 Analisis LaporanKeuangan
Setelah membaca topik ini diharapkan memahami:
1. Pentingnya Rasio Keuangan
2. Jenis-jenis Rasio Keuangan
3. Mengevaluasi Laporan Keuangan Perusahaan
Pendahuluan
Analisis laporan keuangan didesain untuk menentukan kekuatan dankelemahan relatif perusahaan. Para investor membutuhkan informasidalam rangka menentukan baik aliran kas perusahaan masa depan dan
juga risiko dari kegagalan aliran kas tersebut. Para manajer keuangan
membutuhkan informasi yang dihasilkan dari kegiatan analisis baik itu
untuk mengevaluasi kinerja keuangan masa lalu, akan tetapi juga untuk
memetakan berbagai rencana masa depan. Aktivitas analisis keuangan
perusahaan memfokuskan pada laporan keuangan sebagai highlightaspekkunci kegiatan atau operasi perusahaan.
Analisis laporan keuangan perusahaan mempelajari bagaimana ke-
terkaitan di antara angka angka/numerics baik dalam laporan laba rugi,
dalam neraca perusahaan, maupun di antara laporan laba rugi dan neraca
perusahaan. Bagaimanapun hubungan atau keterkaitan tersebut selalu
berubah sepanjang waktu sebagai sebuah trend/inclinationdan bagaimana
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
47/175
41BAB 3 Analisis Laporan Keuangan
sebuah perusahaan tertentu membandingkan kinerja dengan perusahaan
lainnya dalam suatu industri (benchmarking). Namun demikian, analisis
laporan keuangan perusahaan tetap memiliki keterbatasan dan mengguna-
kan pertimbangan tertentu, meskipun demikian produk atau hasil analisisini dapat menyediakan banyak pandangan yang sangat bermanfaat bagi
operasi perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan umumnya digunakan untuk membantu
memprediksikan earnings dan dividen perusahaan di masa depan. Dari
sudut pandang seorang investor, prediksi kondisi keuangan masa depan
tidak lain merupakan substansi utama dari analisis laporan keuangan
secara keseluruhan. Dari sudut pandang manajemen, analisis laporan
keuangan sangat bermanfaat baik itu untuk membantu mengantisipasi
kondisi keuangan masa depan dan lebih penting lagi, sebagai titik awal
untuk merencanakan berbagai tindakan yang akan berpengaruh terhadap
berbagai aktivitas masa depan perusahaan.
1. Pengeran Laporan Keuangan
Laporan keuangan (inancial statement) adalah laporan yang memuat
hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja
keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan
yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan
yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan
untuk menilai kinerja keuangan.
2. Pengguna Hasil Analisis Laporan Keuangan
Informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat ber-
manfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah,bankers,
pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Kreditur Dagang
Bagi para kreditur dagang, laporan keuangan perusahaan digunakan
sebagai informasi awal mengenai kemampuan perusahaan dalam
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
48/175
42 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
menutup kewajibannya yang harus segera mereka penuhi dengan
beragam aktiva lancar yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka
lebih memfokuskan pada masalah likuiditas.
Pemegang Obligasi
Laporan keuangan perusahaan bagi para bondholders merupakan
informasi awal mengenai prediksi aliran kas masuk perusahaan dalam
jangka panjang (long term expected cash inlows of the irm).
Pemegang Saham
Bagi para pemegang saham (stockholders) hasil analisis laporan
keuangan perusahaan akan dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan, apakah perusahaan yang dia miliki merupakan perusahaan
yang sehat atau sebaliknya. Indikator awal mengenai tingkat kesehatan
tersebut akan dapat dilihat dari berbagai jenis rasio kemampulabaan
perusahaan (proitability ratio). Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa bagi stockholders mereka akan lebih memfokuskan pada
proitabilitas, arus kas jangka panjang dan kesehatan perusahaan.
Perencana
Bagi para perencana perusahaan, informasi yang diperoleh dari lebihmemfokuskan pada penilaian posisi keuangan saat ini dan evaluasi
peluang potensial perusahaan.
Pengawas
Bagi para pengawas (supervisors), produk analisis laporan keuangan
perusahaan sering dipergunakan sebagai dasar penilaian mengenai
efektivitas dan eisiensi operasi perusahaan dari beragam aktiva atau
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian, dapatdikatakan bahwa bagi para pengawas lebih memfokuskan pada ROI
untuk beragam aset dan eisiensi aset.
3. Bentuk Dasar Laporan Keuangan
Ada banyak laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, tetapi
yang umum digunakan adalah: (1) neraca, (2) laporan laba rugi. Berikut
adalah penjelasan kedua laporan keuangan tersebut beserta contohnya:
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
49/175
43BAB 3 Analisis Laporan Keuangan
a. Neraca
Neraca (balance sheet) merupakan sebuah ringkasan posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total assets = total
liabilities + owners equity. Contoh berikut ini adalah neraca hipotesis
PT ABC pada periode tertentu sebagai berikut:
Kas 2.848.000
Piutang usahac 10.848.000Persediaan 21.264.000
Biaya dibayar dimukad 336.000
Piutang pajak 560.000
Aktiva lancare 35.856.000
Aktiva tetapf 25.536.000Akumulasi
penyusutang (13.712.000)Aktiva tetap bersih 11.824.000
Aktiva tetap lainnya 4.320.000
Total aktivab 52.000.000
a) posisi aset pada tanggal
tertentub) apa yang dimiliki perusahaanc) jumlah utang para pelanggand) biaya dimuka yang siap
dibayare) aktiva lancarf) jumlah aktiva tetapg) akumulasi pengurangan atas
penggunaan aset tetap
PT ABC
(dilihat dari sisi aset)
Neraca 31 Desember, 2009a
(dalam Rp)
Neraca dilihat dari sudut pandang aktiva menggambarkan sisi output
dari kebijakan investasi perusahaan. Dari sudut pandang aktiva investasi
perusahaan dikategorikan pada: (i) investasi jangka pendek, dan (ii) investasijangka panjang. Investasi jangka pendek selanjutnya menunjukkan isi
investasi pada aktiva lancar (current assets) dalam pandangan manajemen
keuangan sisi investasi ini menggambarkan modal kerja perusahaan atau
corporate working capital.
Sementara sisi investasi jangka panjang menunjukkan investasi dalam
aktiva tetap (ixed assets). Komponen utama dalam investasi aktiva tetap
umumnya terdiri dariproperty,plant,dan equipment(PPE).
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
50/175
44 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Wesel bayar 7.168.000
Utang dagangc 2.368.000
Utang pajakd 576.000
Utang lancar lainnyad 3.056.000
Utang lancare 13.168.000
Utang jangka panjangf 10.096.000
Modal sendiri
Saham biasa nominal 16.000g 6.736.000
Tambahan modalg 5.776.000
Laba ditahanh 16.224.000
Total modal sendiri 28.736.000
Total utang dan modal sendiria, b 52.000.000
PT ABC
(dilihat dari sisi utang)
Neraca 31 Desember, 2009
(dalam Rp)
a) aktiva = utang + modal
sendirib) apa yang menjadi utang
perusahaan dan posisi
kepemilikan usahac) kewajiban pada pemasok
perusahaand) upah dan gaji yang masih
harus dibayare) utang usaha < 1 tahunf) utang > 1 tahung) investasi milik
perusahaan sendirih) earnings reinvested
Neraca dilihat dari sudut pandang utang dan modal mengindikasikan
atau menggambarkan kebijakan pendanaan (inancing decisions) yang
dilakukan oleh perusahaan. Pada dasarnya, neraca dilihat dari sisi utang
menggambarkan mengenai sumber pendanaan jangka pendek perusahaan
(short term inancing) dan sumber pendanaan jangka panjang perusahaan
(long term inancing) termasuk sumber pendanaan abadi yang berasal
dari para pengambil bagian dalam perusahaan atau sering disebut dengan
modal sendiri (equity inancing).
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement) merupakan sebuah ringkasan
mengenai pendapatan dan biaya-biaya selama periode tertentu yang
menggambarkan apakah perusahaan dalam posisi untung atau rugi. Berikut
ini contoh hipotesis mengenai laporan laba rugi PT ABC pada periode
tertentu, secara rinci komponen/pos yang ada dalam sebuah laporan laba
rugi standar sebagai berikut:
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
51/175
45BAB 3 Analisis Laporan Keuangan
Penjualan bersih 63.872.000Harga pokok penjualanb 42.880.000
Laba kotor 20.992.000
Biaya administrasi dan umumc 14.592.000
EBITd 6.400.000
Biaya bungae 1.360.000
EBTf 5.040.000
Pajak 1.824.000
EATg 3.216.000
Dividen kas 2.288.000
Peningkatan laba ditahan 928.000
PT ABC
Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2009a
(dalam Rp)
a) mengukur kemampuanperusahaan untuk
memperoleh keuntunganb) yang diterima atau akan
diterima dari pelangganc) biaya penjualan, iklan,
administrasi kantor, dan
lain-laind) pendapatan operasie) biaya dana pinjamanf) pendapatan kena pajakg) jumlah yang siap diterima
oleh pemilik perusahaan
Laporan laba rugi PT ABC untuk Tahun 2009, penerimaan penjualan
(sales revenue) adalah Rp 63.872.000. Laba kotor (gross proit) Rp 20.992.000
diperoleh dari penjualan dikurangi harga pokok penjualan (cost of goods
sold) dan merupakan jumlah yang digunakan untuk menutup biaya operasi,biaya inansial dan pajak. Laba operasi (operating proit) Rp 6.400.000
diperoleh setelah laba kotor dikurangi biaya operasi, berarti perusahaan
sudah membayar biaya produksi dan biaya penjualan produk. Laba operasi
sering disebut earning/net proit before interest and taxes (EBIT), karena
digunakan untuk membayar biaya inansial, yaitu pembayaran bunga
pinjaman dan membayar pajak. Laba operasi dikurangi pembayaran bunga
diperoleh laba sebelum pajak atau earning before tax/EBT, besarnya Rp
5.040.000. Laba bersih (earning/net proit after tax = EAT) Rp 3.216.000
didapat setelah laba sebelum pajak dikurangi pajak. Laba bersih inilah yang
menjadi hak/milik pemegang saham.
4. Rasio Keuangan
Pada bagian ini, akan digambarkan suatu konstruksi dan interpretasi
dari rasio utama yang digunakan untuk meringkas informasi keuangan
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
52/175
46 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
perusahaan. Kemudian setelah menjelaskan serta mengenalkan rasio-rasio
kunci tersebut, akan dipertimbangkan bagaimana dapat dipergunakan
untuk dapat menyertakan informasi mengenai kondisi keuangan dan untuk
mem-forecastprospek perusahaan di masa depan.Secara garis besar ada empat jenis rasio yang dapat digunakan untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, aktivitas,
leverage, dan proitabilitas. Keempat jenis rasio tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
a. Rasio Likuiditas
Menyoal masalah rasio likuiditas, seharusnya memahami juga apa arti
dari likuiditas itu sendiri. Aktiva likuid secara khusus dicirikan sebagaisuatu aset/aktiva yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi kas/
cash. Tapi apa artinya semua ini? Konversi terhadap karakteristik kas
secara khusus menjelaskan tiga kondisi/keadaan. Pertama, menjelaskan
bagaimana konversi aset menjadi kas dalam horizonwaktu jangka pendek,
tapi kondisi tersebut tidaklah memadai untuk dapat menjelaskan mengenai
konsep Likuiditas. Kedua, konversi aset menjadi karakteristik kas tidak
disertai dengan penurunan nilai aset tersebut secara signiikan (lost of
value) dan ketiga, kondisi likuiditas dari aset bersifatscalable, hal ini berarti
sejumlah aset tertentu dapat dikonversikan menjadi kas.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa kita sangat peduli terhadap
likuiditas? Analisis likuiditas akan mampu memberikan informasi seseorang
menentukan apakah perusahaan mampu membayar kewajibannya yang
telah jatuh tempo dalam satu tahun (ingat bahwa kondisi likuiditas selalu
dikaitkan dengan kecepatan dan dalam bahasa sederhana kemudian disebut
jangka pendek). Bagaimanapun dengan membandingkan keseluruhanaktiva lancar dengan kewajiban lancarnya yang jatuh tempo satu tahun atau
kurang kemudian sering disebut bahwa perusahaan memiliki kemampuan
bayar, rasio ini pada analisis selanjutnya disebut liquidity ratio atau rasio
likuiditas. Rasio likuiditas menyediakan beragam informasi mengenai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan perusahaan
jangka pendek.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
53/175
47BAB 3 Analisis Laporan Keuangan
Liquidity Ratioyang umum digunakan antara lain:
1) Current ratio(rasio lancar): alat ukur bagi kemampuan likuiditas
(solvabilitas jangka pendek), yaitu kemampuan untuk membayar
utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Formulasi:
CR Aktivalancar
lancar=
Utang100%
2) Quick ratio/acid test ratio(rasio cepat): alat ukur bagi kemampuan
perusahaan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Formulasi:
QR Aktivalancar Persediaan
lancar=
-
Utang100%
b. Rasio Akvitas
Rasio aktivitas atau dikenal juga sebagai rasio operasi/eisiensi, yaitu
memfokuskan pada tingkat eisiensi di mana aset-aset dikelola perusahaan,
dengan perkataan lain rasio-rasio ini meringkas berbagai informasi,sehingga dapat membantu seseorang menilai apakah suatu perusahaan
memiliki jumlah investasi yang tepat untuk setiap aset operasi. Oleh
karenanya, pada umumnya rasio operasi rumusannya beragam dari satu
perusahaan kepada perusahaan lainnya dalam suatu industri.
Rasio-rasio ini antara lain:
1) Receivable turnover (perputaran piutang): mengukur kualitas
piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam me-ngumpulkan piutang dagang tersebut.
Formulasi:
ReceivableturnoverRa
=Penjualan Kredit Bersih Setahun
Rata
- ttaPiutang
2) Inventory turnover (perputaran persediaan): rasio untuk
mengukur eisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk
mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
untuk berputar dalam suatu periode tertentu.
-
7/23/2019 BUKU_JAJA.pdf
54/175
48 Manajemen Keuangan Perusahaan (Edisi 1)
Formulasi:
Inventory turnover
Harga Pokok Penjualan
Rata-Rata Persedia=
aan
3) Receivable turnover in days (perputaran piutang harian):
mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan
jumlah piutang dalam setiap jangka waktu tertentu.
Formulasi:
Average collection period
JumlahHari dalam Setahun
Perputa=
rran Piutang
4) Total assets turnover (perputaran aktiva): rasio untuk mengukur
eisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan.
Formulasi:
Total assetsturnover
Penjualan Bersih
Total Aktiva=
c. Rasio Leverage
Finansial
Penggunaan utang dalam pendanaan bisnis dalam perspektif
manajemen keuangan disebut leverage. Dalam ilmu isika, leverageadalah
sesuatu yang mampu mengangkat/mengungkit dengan kekuatan tertentu.
Utang (deb