Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

download Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

of 70

Transcript of Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    1/70

    Diktat Pengajaran

    PR KTEK IB D H D N

    MENTORING G M ISL M

    Untuk Perguruan Tinggi

    Disusun Oleh

    RAHMAT FADHIL

    NUR PRAMAYUDI

    TAUFIK HIDAYAT

    UNIT PENGEMBANGAN PROGRAM PENDAMPING

    MATA KULIAH AGAMA ISLAM UP3AI)

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    2/70

    Diktat Pengajaran

    PRAKTEK IBADAH DAN

    MENTORING AGAMA ISLAM

    Untuk Perguruan Tinggi

    Disusun Oleh

    RAHMAT FADHILNUR PRAMAYUDITAUFIK HIDAYAT

    Unit Pengembangan Program PendampingMata Kuliah Agama Islam (UP3AI)

    Universitas Syiah Kuala

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    3/70

    PR KTEK IB D H D N MENTORING G M ISL M

    Untuk Perguruan Tinggi

    Penyusun :

    Rahmat Fadhil

    Nur Pramayudi

    Taufik Hidayat

    Pewajah Sampul dan Isi :

    [email protected]

    Diproduksi terbatas untuk kalangan internal oleh :

    Unit Pengembangan Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI)

    Universitas Syiah Kuala

    Masjid Jamik Kampus Darussalam Lantai I, Darussalam Banda Aceh

    UP3AI Unsyiah, Februari 2014

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    4/70

    iii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah swt atas limpahan rahmat dankasih sayangnya, sehingga memberikan kami kekuatan, ketabahan, ketekunan dan

    kelapangan di tengah kesempitan untuk menyelesaikan Diktat Pengajaran Praktek

    Ibadah dan Mentoring Agama Islam untuk Perguruan Tinggi ini. Buku ini merupakan

    bagian dari bahan pengajaran bagi para mentor dalam mengisi materi di mentoring-

    mentoring Agama Islam, khususnya untuk kalangan mahasiswa muslim.

    Buku Diktat Pengajaran Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam untuk Perguruan

    Tinggi ini berisi 4 materi untuk praktek ibadah dan 8 materi mentoring. Disusun

    sesuai dengan jumlah jadwal pertemuan tatap muka sebanyak 12 kali pertemuan,

    yang disela-selanya di isi dengan evaluasi berupa ujian tes tertulis yang disebut

    dengan ujian midtest ditengah program dan ujian final di akhir program.

    Kami para penyusun menyadari akan kelemahan dan kekurangan dari buku ini,

    sehingga masukan dan nasehat dari para pembaca sangat kami harapkan, sehingga

    di masa yang akan datang, buku ini dapat lebih disempurnakan.

    Banda Aceh, 3 Februari 2014

    Wassalam

    Rahmat Fadhil

    Nur Pramayudi

    Taufik Hidayat

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    5/70

    iv

    SAMBUTAN KETUA UP AI

    UNIVERITAS SYIAH KUALA

    Alhamdulillah atas segala rahmat dan nikmat yang di anugerahkan Allah swt kepadakita semua sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk menambah amal shaleh

    di sisa hidup yang di berikan-Nya.

    Kami merasa sangat berbahagia atas terbitnya Diktat Pengajaran Praktek Ibadah dan

    Mentoring Agama Islam untuk Perguruan Tinggi ini. Buku ini menjadi suatu bahan

    materi yang sangat bermanfaat bagi kami di Unit Pengembangan Program

    Pendamping Mata Kuliah Agama Islam (UP3AI) Universitas Syiah Kuala. Sebelum

    buku ini lahir, telah ada buku Mentoring dan Praktek Ibadah yang dibuat di tahun

    2004, dan kehadiran buku ini kami menyambutnya sebagai bagian untuk melengkapi

    dan memperbaharui referensi dalam pengajaran praktek ibadah dan mentoring dari

    sebelumnya yang telah kami gunakan di Unsyiah. Buku ini menjadi penting sebagai

    sebuah bahan untuk para mentor dalam menyampaikan pengajarannya di pertemuan

    setiap pekanannya. Pembahasan yang singkat tetapi lengkap menjadi salah satu hal

    yang cukup menarik dari buku yang disusun ini. Harapannya tentu kami di UP3AI

    Unsyiah dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, sehingga proses

    pengajaran mentoring akan berjalan lebih baik lagi dari masa-masa sebelumnya.

    Akhirnya kami mengucapkanjazakumullah khairan katsira, kepada semua pihak yang

    telah mendukung dan memberikan andil bagi pengembangan dakwah kampus di

    berbagai perguruan tinggi, khususnya di Universitas Syiah Kuala. Semoga segala amal

    kebaikan kita menjadi pemberat timbangan hasanah(kebaikan) kita semua di akhirat

    kelak. Amin.

    Banda Aceh, 5 Februari 2014

    Dr. H. Ir. Komala Pontas, M.Eng

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    6/70

    v

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar iii

    Sambutan Ketua UP3AI Unsyiah iv

    Daftar Isi v

    Silabus Praktek Ibadah 1

    Silabus Mentoring 3

    01. Praktek Taharah 9

    02. Praktek Shalat 15

    03. Amalan Ibadah 21

    04. Tajhiz Mayit 2905. Allah Ghayatuna 37

    06. Rasulullah Qudwatuna 41

    07. Islam Way of Life 45

    08. Back to Al-Quran 47

    09. Pergaulan Muda Mudi dalam Islam 51

    10. Ghazwul Fikri 55

    11. Problematika Ummat 59

    12. Tarbiyah Islamiyah 61

    Profil Penyusun 63

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    7/70

    iv

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    8/70

    1

    SILABUS

    PRAKTEK IBADAH

    01. Praktek Taharah

    Sub Bahasan

    1. Praktek wudhu (niat, doa setelah wudhu)

    2. Mandi (niat dan doa)

    3. Praktek tayamum

    Tujuan

    1. Peserta hafal niat dan doa setelah wudhu, niat mandi wajib, dan niat tayamum

    2. Peserta mampu mempraktekkan wudhu

    3.

    Peserta mampu mempraktekkan mandi wajib

    4. Peserta mampu mempraktekkan tayamum

    Sumber Rujukan

    1. Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq

    2. Sifat Wudhu Rasul, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin

    02. Shalat Fardhu

    Sub Bahasan

    1. Praktek adzan dan iqamah (doa seteah adzan dan iqamah)

    2. Praktek shalat (bacaan shalat)

    3.

    Praktek shalat berjamaah (posisi, masbuk, menegur imam)Tujuan

    1. Peserta hafal lafadz adzan dan iqamah

    2. Peserta hafal doa setelah adzan dan iqamah

    3. Peserta hafal bacaan shalat fardhu

    4. Peserta mampu mempraktekkan shalat fardhu

    5. Peserta mampu mempraktekkan shalat berjamaah

    Sumber Rujukan

    1. Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq

    2.

    Sifat Wudhu Rasul, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    9/70

    Silabus Praktek Ibadah

    2

    03. Amalan Ibadah

    Sub Bahasan

    1. Shalat dhuha (2x/pekan)

    2. Tilawah Al-Quran (10 halaman/pekan)

    3. Shalat tahajud (1x/pekan)

    4.

    Shaum + Ifthar (1x/bulan)

    5. Shalat berjamaah (2 waktu/hari)

    6. Shalat Jumat (1x/pekan)

    Tujuan

    1. Peserta komitmen melaksanakan shalat dhuha minimal 2x/pekan

    2. Peserta komitmen melaksanakan tilawah harian minimal 10 halaman/pekan

    3. Peserta komitmen melaksanakan shaum + ifthar jamai minimal 1x/bulan

    4.

    Peserta komitmen melaksanakan shalat berjamaah minimal 2x/hari

    5. Peserta komitmen melaksanakan shalat Jumat setiap hari jumat

    Sumber Rujukan

    Fiqh Sunnah, Sayyid Sabiq

    04. Praktek Tajhiz Mayit

    Sub Bahasan

    1. Memandikan

    2. Mengkafankan

    3. Mengusung dan menguburkan

    4. Bacaan shalat jenazah laki-laki, perempuan, dan anak-anak

    Tujuan

    1. Peserta mampu memandikan jenazah

    2.

    Peserta mampu mengkafankan jenazah3. Peserta mampu mengusung dan menguburkan jenazah

    4. Peserta hafal bacaan niat dan bacaan shalat jenazah untuk laki-laki, perempuan,

    dan anak-anak

    5.

    Peserta mampu mempraktekkan shalat jenazah

    Sumber Rujukan

    1. Fiqh Sunnah, karya Sayyid Sabiq

    2. Shalat Jenazah, Syekh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    10/70

    3

    SILABUS

    MENTORING

    05. Allahu Ghayatuna

    Tujuan Umum

    Peserta dapat mengenal dan mencintai Allah Swt serta menjadikan Allah sebagai

    satu-satunya tujuan dalam hidupnya sehingga segala tindak tanduknya dapat

    terjaga karena senantiasa dipantau oleh Allah Swt.

    Tujuan Instruksional Khusus

    1. Peserta mengetahui urgensi mengenal Allah Swt.

    2. Peserta memahami cara yang tepat dalam mengenal Allah Swt.

    3.

    Peserta dapat termotivasi untuk mentauhidkan Allah karena menyadari kebesarandan keagungan-Nya.

    4. Peserta dapat menghindari hal-hal yang dapat menjadi penyebab untuk

    menghalangi dalam mengenal Allah Swt.

    Kisi-kisi

    1. Definisi dan hakikat mengenal Allah Swt

    2.

    Urgensi mengenal Allah Swt

    3. Metode dalam mengenal Allah Swt

    4. Hal-hal yang dapat menghalangi dari mengenal Allah Swt

    06. Rasulullah Qudwatuna

    Tujuan Umum

    Peserta berkomitmen untuk meneladani Nabi Muhammad Saw dalam semua aktifitas,

    terutama aktifitas ibadah dan da'wah.

    Tujuan Instruksional Khusus

    1. Peserta mengetahui urgensi mengenal Rasul

    2. Peserta menyakini wajibnya beriman dan mengetahui konsekuensi atas

    keimanannya tersebut

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    11/70

    Silabus Mentoring

    4

    3. Peserta mengetahui bentuk-bentuk keteladanan Rasulullah Saw sehingga

    diharapkan semakin mencintainya dan bersemangat untuk mengikuti sunnahnya

    dalam kehidupan sehari-hari

    4. Peserta berkemauan menjadi da'i untuk meneruskan perjuangan Nabi

    Muhammad Saw.

    Kisi-kisi

    1. Definisi Rasul

    2. Urgensi dan konsekuensi beriman kepada Rasul

    3. Kewajiban beriman kepada Rasulullah Saw

    4. Bentuk-bentuk keteladanan Rasulullah Saw

    07. Islam Way of Life

    Tujuan Umum

    Peserta menyakini dan memahami bahwa Islam adalah sebagai satu satunya sistem

    kehidupan untuk dijadikan pedoman dalam menata kehidupan dari tingkat individu,

    keluarga, masyarakat, negara bahkan dunia dan mempraktekkan dalamkehidupannya sehari-hari

    Tujuan Instruksional Khusus

    1. Peserta mengetahui urgensi ber-Islam dengan benar

    2. Peserta menyakini dan memahami secara utuh tentang ajaran Islam yang

    sempurna

    3.

    Peserta memiliki rasa kebanggaan yang besar terhadap agamanya karena telah

    terbukti unggul diatas ajaran agama lain dan optimis akan kebangkitannya

    4.

    Peserta diharapkan termotivasi untuk menjalankan ajaran Islam secara kaafah dan

    memiliki komitmen untuk mendawahkannya

    Kisi-kisi

    1. Urgensi ber-Islam

    2. Pemahaman secara utuh terhadap Islam (syumuliatul Islam)

    3. Bukti kebenaran dan keagungan ajaran Islam diatas ajaran lain

    4. Menjadi muslim sejati

    08 Back to Al Quran

    Tujuan Umum

    Peserta menjalin hubungan yang kuat dan akrab dengan kitab Allah Swt dengan

    selalu membaca, mentadaburi, menghafal dan mengamalkan serta

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    12/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    5

    mendawahkannya yang didasari oleh pemahaman, kecintaan, penguasaan serta

    terikat dengan arahan-arahannya.

    Tujuan Instruksional Khusus

    1.Peserta mengetahui urgensi kembali kepada Al-Quran

    2.Peserta mengetahui dan memahami Al-Quran secara benar dan termotivasi

    meraih keutamaan-keutamaannya3.Peserta mengetahui dan memahami serta mampu menjelaskan bagaimana

    cara/konsep untuk kembali kepada Al-Quran secara benar

    4.Peserta termotivasi untuk selalu mengkaji Al-Quran secara mendalam dan

    bersemangat untuk menerapkannya dalam kehidupan.

    Kisi-kisi

    1. Urgensi kembali pada Al Quran

    2. Definisi Al Quran

    3. Karakterisitik dan fungsi Al Quran

    4.

    Keutamaan-keutamaan Al Quran5.

    Bagaimana kembali pada Al Quran

    09. Pergaulan Muda Mudi dalam Islam

    Tujuan Umum

    Menyadari batasan-batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan

    muhrim.

    Tujuan Instruksional Khusus

    1. Peserta memahami tujuan dan hakekat pergaulan antara pemuda dan pemudi

    2.

    Peserta memahami batasan-batasan pergaulan antara pemuda dan pemudi.

    3.

    Peserta termotivasi untuk menjaga batasan-batasan dalam bergaul antarapemuda dan pemudi

    Kisi-kisi

    1. Etika bergaul yang baik menurut ajaran Islam.

    2. Hal yang harus dijaga agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.

    10. Ghazwul FikriTujuan Umum

    Menyadari tipu daya dari musuh-musuh Islam untuk menghancurkan peradaban dan

    nilai-nilai masyarakat muslim dengan berbagai sarana ghazwul fikri terutama bidang

    ekonomi, politik dan pendidikan.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    13/70

    Silabus Mentoring

    6

    Tujuan Instruksional Khusus

    1. Peserta menyadari keberadaan ghazwul fikri dalam dunia Islam sekarang dan

    ancaman bahayanya terhadap kaum muslimin

    2. Peserta mampu menganalisa sarana-sarana dan cara-cara yang digunakan musuh

    Islam dalam rangka ghazwul fikri dan mampu mnyebutkan contoh-contohnya

    4.

    Peserta menyadari dan mewaspadai bahaya ghazwul fikri terhadap diri, keluargadan lingkungan masyrakatnya

    5. Peserta memiliki komitmen untuk menyiapkan bekal tsaqafah dalam

    mengantisipasi dampak ghazwul fikri

    Kisi-kisi

    1. Definisi ghazwul fikri

    2. Target/sasaran/tujuan ghazwul fikri

    3. Metode dan sarana ghazwul fikri

    4. Dampak yang terjadi akibat ghazwul fikri

    5. Solusi menyikapi ghazwul fikri

    11. Problematika Kaum Muslimin

    Tujuan Umum

    Peserta memahami problematika yang di hadapi umat Islam dan memiliki komitmen

    yang kuat untuk memberikan kontribusi dalam penyelesaian problematika umat.

    Tujuan Instruksional Khusus

    1. Peserta mengetahui potensi-potensi yang dimiliki umat Islam

    2.

    Peserta mengetahui sebab-sebab kemunduran umat Islam

    3.

    Peserta mengetahui solusi dari problematika umat Islam

    Kisi-kisi

    1. Potensi yang dimiliki umat Islam

    2.

    Sebab kemunduran umar Islam

    3. Solusi problematika umat Islam

    12. Tarbiyah Islamiyah

    Tujuan Umum

    Peserta memiliki komitmen untuk mentarbiyah dirinya secara benar guna

    mewujudkan syaksiyah Islamiyah dan syaksiyah daiyah

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    14/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    7

    Tujuan Instruksional Khusus

    1.

    Peserta mengetahui urgensi Tarbiyah Islamiyah dalam membentuk khairu ummah

    dan menyadari dampak yang terjadi akibat ketiadaan tarbiyah

    2. Peserta menyadari bahwa dengan terwujudnya pola tarbiyah yang benar dapat

    memberikan kenikmatan yang besar dalam kehidupan umat

    3.

    Peserta mengetahui sarana-sarana dan bekal yang harus dimiliki dalam tarbiyah

    4.

    Peserta memahami dan menyadari bahwa tercapainya kesuksesan tarbiyah ini

    dapat meningkatkan komitmennya terhadap dawah dan harakah

    Kisi-kisi

    1. Kenyataan umat dewasa ini

    2. Urgensi Tarbiyah Islamiyah

    3. Definisi Tarbiyah Islamiyah

    4. Tujuan dan karakteristik Tarbiyah Islamiyah

    5. Sarana/fasilitas dalam Tarbiyah Islamiyah

    6. Bekal yang harus dimiliki dalam Tarbiyah Islamiyah

    7.

    Ciri-ciri muslim sukses hasil Tarbiyah Islamiyah

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    15/70

    Silabus Mentoring

    8

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    16/70

    9

    01

    PRAKTEK TAHARAH

    Tujuan

    Peserta hafal niat dan doa setelah wudhu, niat mandi wajib, dan niat tayamum

    Peserta mampu mempraktekkan wudhu

    Peserta mampu mempraktekkan mandi wajib

    Peserta mampu mempraktekkan tayamum

    Rincian Bahasan

    A. WUDHU

    I. Rukun Wudhu

    1. Niat wudhu, yaitu :

    Contoh:

    Artinya : Saya berniat wudhuuntuk menghilangkan hadats kecil hanya karena

    Allah semata

    2. Membasuh muka sampai batas keluarnya rambut

    3.

    Membasuh kedua tangan sampai siku-siku

    4.

    Mengusap kepala

    5.

    Membasuh kedua kaki sampai mata kaki6. Tertib

    II. Sunnah-sunnah Wudhu

    1. Memulai dengan Basmalah

    2. Menggosok gigi atau siwak

    3. Mencuci dua telapak tangan ketika hendak wudhu

    4. Berkumur-kumur 3x

    5. Memasukkan air ke hidung kemudian mengeluarkannya

    6. Menyilang-nyilangi jenggot

    7.

    Menyilang-nyilangi anak-anak jari

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    17/70

    01 Praktek Taharah

    10

    8. Membasuh tiga-tiga kali

    9.

    Mendahulukan yang kanan dari yang kiri

    10.Menggosok anggota wudhuketika berwudhu

    11.Muwallat, berturut-turut tidak menyela dengan kegiatan lain

    12.Menyapu kedua telinga

    13.

    Memanjangkan, melebihkan/melewati batas anggota wudhuketika membasuh

    14.Sederhana, tidak boros memakai air

    15.Berdoa setelah wudhu

    Artinya : Saya bersakti tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi nabi

    Muhammad adalah hamba dan sekaligus Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah sayatermasuk orang-orang yang bertaubat, jadikanlah saya termasuk orang-orang

    yang mensucikan diri dan jadikanlah saya termasuk golongan hambamu yang

    shaleh.

    III. Hal-Hal Yang Membatalkan Wudhu

    1. Apa saja yang keluar dari kemaluan dan dubur

    2. Tidur nyenyak hingga tiada kesadaran lagi, tanpa tetapnya pinggul di atas lantai

    3. Hilangnya kesadaran akal karena mabuk atau sakit.

    4. Memegang kemaluan dengan telapak tangan/tanpa alat (pelapis).

    B. MANDI JINABAH BESAR)

    I.Sebab-Sebab Seseorang Berhadats Besar

    1.

    Melakukan hubungan kelamin

    2. Keluar mani disertai syahwat

    3. Selesai menjalani masa haid dan nifas (bagi wanita)

    4. Orang Islam yang meninggal dunia (kecuali mati syahid)

    5. Seorang kafir yang baru masuk Islam.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    18/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    11

    II. Rukun Mandi Jinabah

    1.

    Niat

    Artinya: sengaja aku mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allahtaala.

    2. Meratakan air ke seluruh tubuh

    3. Tertib, artinya dilaksanakan dengan berurutan.

    III.Sunnah Mandi Jinabah

    1.

    Memulai dengan mencuci tangan 3x

    2.

    Membasuh kemaluan

    3. Berwudhuterebih dahulu

    4.

    Menuangkan air ke atas kepala 3x sambil menyilang-nyilangi rambut

    5.

    Mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan memulai sebelah kanan lalu sebelahkiri tanpa mengabaikan ketiak, telinga, pusat, dan jari-jari serta menggosok

    anggota tubuh yang dapat di gosok

    C. T A Y A M U M

    I.Syarat-Syarat Tayamum

    1. Sudah masuk waktu shalat

    2. Kesulitan mendapatkan air atau berhalangan memakai air karena sakit.

    3. Dengan tanah atau debu (sebagian ulama membolehkan dengan batu atau pasir)

    4. Tanah atau debu tersebut harus suci dari najis

    II. Rukun Tayamum

    1.

    Niat

    2.

    Mengusap muka dengan tanah/debu

    3.

    Mengusap tangan sampai siku-siku.

    III. Sebab-Sebab Tayamum

    1. Sakit yang tidak boleh terkena air

    2. Berada dalam perjalanan jauh yang sulit mendapatkan air.

    3. Tidak mendapatkan air untuk wudhu.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    19/70

    01 Praktek Taharah

    12

    IV. Cara Bertayamum

    1. Niat bertayamum karena hendak mengerjakan shalat. Niat cukup dilaksanakan

    dalam hati tetapi disunnahkan untuk melafalkan niat tersebut. Niat tayamum

    adalah sebagai berikut :

    Artinya : Saya niat tayamum agar dapat melaksanakan shalat fardhu karena

    Allah semata

    2. Menghadap kiblat, kemudian tebarkan kedua telapak tangan satu kali pada

    dinding, kaca, atau benda lain yang diyakini ada debu

    3. Tiup kedua telapak tangan

    4. Usapkan telapak tangan satu kali pada wajah.

    5. Usapkan kedua tangan sampai pergelangan secara bergantian dari bagian dalam

    ke bagian luar dimulai dari tangan kanan yang diusap.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    20/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    13

    V. Yang Membatalkan Tayamum

    1. Semua hal yang membatalkan wudhu (buang air besar/kecil, hilang akal,

    menyentuh kemaluan)

    2. Mendapatkan air (sebelum melaksanakan shalat).

    Referensi

    Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah.

    Ari Atmiyanto. Buku Panduan Ibadah Praktis.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    21/70

    01 Praktek Taharah

    14

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    22/70

    15

    Allah Maha Besar. Allah Maha Besar

    .

    Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah

    Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah

    Marilah mendirikan shalat

    Marilah meraih kemenangan

    Allah Maha Besar .Allah Maha Besar

    .

    Tiada Tuhan Selain Allah

    02

    PRAKTEK SHALAT

    Tujuan

    Peserta hafal lafadz Adzan dan Iqamah

    Peserta hafal doa setelah Adzan dan Iqamah

    Peserta hafal bacaan shalat fardhu

    Peserta mampu mempraktekkan shalat fardhu

    Peserta mampu mempraktekkan shalat berjamaah

    A ADZAN DAN IQAMAH

    Adzan adalah panggilan muadzin kepada muslimin untuk menunaikan ibadah shalatberjamaah dimasjid.Hukum adzan ada yang menyatakan sunnah, tetapi sebagian

    ulama mengatakan fardhu kifayah sebagai syiar Islam.

    Lafal adzan sebagai berikut :

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    23/70

    02 Praktek Shalat

    16

    Lafal iqamah sebagai berikut :

    Keterangan :

    1. Ketika muadzin mengumandangkan adzan, orang yang mendengarnya

    hendaklah membaca sebagaimana yang dibaca oleh muadzin, kecuali padaucapan :

    dan

    Yang mendengar menjawab :

    2.

    Pada waktu adzan shubuh, setelah menyerukaan kalimah :

    Muadzin Mengucapkan :

    Terjemah : Shalat lebih baik dari pada tidur.

    Allah Maha Besar. Allah Maha Besar

    .

    Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah

    Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah

    Marilah mendirikan shalat

    Marilah meraih kemenangan

    Sesungguhnya shalat akan segera didirikan

    Allah Maha Besar .Allah Maha Besar

    .

    Tiada Tuhan Selain Allah

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    24/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    17

    Dan yang mendengar menjawab :

    Terjemah : Kebenaran dan keberkatan atasmu dan akupun atas yangdemikian

    termasuk orang-orang yang menyaksikan.

    Doa Setelah Adzan dan Iqamah

    Artinya:

    Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki shalat

    yang di dirikan. Berilah junjungan kami Nabi Muhammad saw, wasilah dan

    keutamaan serta kemulian dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang

    terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan, sesungguhnya Engkau ya Allah Dzat Yang

    tidak akan mengubah janji

    B SHALAT FARDHU

    I Kriteria Wajib Melaksanakan Shalat

    1.

    Beragama Islam2. Suci dari hadats , haid dan nifas

    3. Sudah dewasa (baligh)

    4. Berakal sehat

    5. Sadar, tidak tidur atau pingsan

    6.

    Dakwah Islam sudah sampai kepadanya

    II Syarat Sah Shalat

    1. Suci dari hadats kecil dan hadats besar

    2. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis

    3.

    Menutup aurat

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    25/70

    02 Praktek Shalat

    18

    4. Telah masuk waktu shalat

    5.

    Mengetahui tata cara shalat

    6. Menghadap kiblat (kabah)

    III Rukun Shalat

    Rukun shalat adalah perbuatan dalam shalat yang harus dikerjakan, meninggalkan

    salah satu rukun shalat, maka shalatnya tidak sah. Rukun shalat tersebut adalah :

    1. Niat

    Contoh lafazh niat:

    a. Niat Shalat Subuh

    b.

    Niat Shalat Dzuhur

    c. Niat Shalat Ashar

    d. Niat Shalat Maghrib

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    26/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    19

    e.

    Niat Shalat Isya

    2. Berdiri bagi yang mampu

    3. Takbiratul Ihram

    4. Membaca surat Al-Fatihah

    5. Rukuk dengan tumaninah

    6. Itidal dengan tumaninah

    7. Sujud dua kali dengan tumaninah

    8.

    Duduk diantara dua sujud dengan tumaninah

    9. Membaca tasyahud (tahiyat) akhir

    10.Membaca shalawat Nabi Muhammad Saw dan keluarga Nabi Muhammad Saw

    11.

    Mengucapkan salam pertama12.

    Tertib (berurutan)

    IV Sunnah Shalat

    Sunnah shalat adalah perbuatan dalam shalat berupa bacaan dan gerakan yang akan

    menambah kesempurnaan shalat, yang jika dikerjakan mendapat pahala dan jika

    ditinggalkan tidak berdosa. Sunnah shalat antara lain :

    a Berupa bacaan

    1. Membaca doa iftitah

    2. Membaca amin, setelah surat Al-Fatihah

    3.

    Membaca salah satu surat Al-Quran setelah Al-Fatihah4. Membaca takbir setiap perpindahan gerakan

    5. Membaca tasbih ketika rukuk

    6.

    Membaca doa Itidal

    7.

    Membaca tasbih ketika sujud

    8. Membaca doa ketika duduk diantara dua sujud

    9. Membaca salam kedua sambil menoleh muka ke kiri

    10.Membaca shalawat Nabi ketika tasyahud awal

    b Berupa gerakan

    1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram, akan rukuk, dan bangun

    dari tahiyat awal

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    27/70

    02 Praktek Shalat

    20

    2. Bersedekap saat berdiri

    3.

    Melihat ketempat sujud

    4. Duduk iftirasy pada tahiyat awal

    5. Duduk tawarruk pada tahiyat akhir

    V Yang Membatalkan Shalat

    1. Meninggalkan salah satu rukun dengan sengaja

    2. Meninggalkan salah satu syarat

    3. Berkata-kata selain bacaan shalat dengan sengaja

    4. Makan atau minum dengan sengaja

    VI

    Shalat erjamaah

    Referensi

    Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah.

    Ari Atmiyanto. Buku Panduan Ibadah Praktis.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    28/70

    21

    03

    AMALAN IBADAH

    Tujuan

    Menumbuhkan kebiasaan untuk beribadah dalam kehidupan sehari-hari, meliputi :

    Shalat dhuha (2x/Pekan)

    Tilawah Al-Quran (10 halaman/pekan)

    Shalat tahajud (1x/pekan)

    Shaum + Ifthar (1x/bulan)

    Shalat berjamaah (2 waktu/hari)

    Shalat Jumat (1x/pekan)

    Rincian Bahasan

    A.

    SHALAT DHUHA

    Dari Buraidah Radhiallahuanhu, Aku mendengar bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi

    wa Sallam bersabda:

    "Dalam tubuh manusia terdapat 360 tulang. Ia diharuskan bersedekah untuk tiap ruas

    tulang itu. Para sahabat bertanya: Siapa yang mampu melakukan itu ya Rasulullah?

    Beliau menjawab: Dahal yang ada di masjid lalu ditutupnya dengan tanah, atau

    menyingkirkan gangguan dari jalan, atau sekali pun tidak mampu maka shalatlah dua

    rakaat pada waktu dhuha.

    Dari Zaid bin Aslam, dia berkata, Aku melihat Abdullah bin Umar berkata kepada

    Abu Dzar: Berwasiatlah kepadaku wahai pamanku! Abu Dzar menjawab, Aku

    pernah meminta kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam seperti apa yang

    kamu minta kepadaku. Lalu dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa

    Sallambersabda: Barangsiapa yang menunaikan shalat dhuha sebanyak dua rakaat,

    dia tidak ditulis termasuk golongan orang-orang yang lalai. Barangsiapa yang

    menunaikan empat rakaat dia dicatat termasuk golongan ahli ibadah. Barangsiapa

    menunaikan enam rakaat, maka dia tidak menemukan dosa pada hari itu.

    Barangsiapa yang menunaikan delapan rakaat, dia ditulis sebagai orang-orang yang

    tunduk kepada Allah. Dan, barangsiapa yang menunaikannya sepuluh rakaat, maka

    Allah akan membangunkan sebuah rumah baginya di surga.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    29/70

    03 Amalan Ibadah

    22

    Dari Aisyah Radhiallahu Anha, dia berkata: NabiShallallahu Alaihi wa

    Sallam melakukan shalat dhuha empat rakaat dan dia menambahkannya sesuai yang

    Allah kehendaki.Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah.

    B. KEUTAMAAN TILAWAH ALQURAN

    Orang-orang yang Kami datangkan al-kitab kepadanya, mereka membacanya dengan

    sebenar-benar bacaan, merekalah yang beriman kepadanya dan barang siapa

    mengingkarinya maka mereka termasuk orang-orang merugi(QS Al Baqarah : 121)

    Perumpamaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah

    Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang

    tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya

    namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-

    Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit.

    Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah

    seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.[Al-Bukharidan Muslim]

    C. KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD

    Allah Subhanahu wa Taala telah menjelaskan di dalam Al-Qur-an pada banyak ayat

    dan juga Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam banyak hadits tentang

    besarnya pahala yang diperoleh dari melaksanakan shalat malam. Bahkan, shalat

    yang paling baik setelah shalat wajib adalah shalat malam, dan hal ini telah menjadi

    ijma' (kesepakatan) ulama.

    Ayat-ayat tentang keutamaan shalat malam dan anjurannya di dalam banyak ayat,

    Allah Subhanahu wa Taala menganjurkan kepada Nabi-Nya yang mulia untuk

    melakukan shalat malam. Antara lain adalah:

    "Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajjud-lah kamu...." [Al-Israa'/17: 79]

    "Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka

    memohon ampun (kepada Allah)."[Adz-Dzaariyaat/51: 17-18]

    "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabb-

    nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang

    Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang

    disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan

    pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." [As-

    Sajdah/32: 16-17]

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    30/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    23

    Dibolehkan shalat tahajud dengan berjamaah

    Pada suatu malam aku shalat bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau

    memulai shalat dengan membaca surat Al Baqarah. Aku katakan, Beliau ruku setelah

    membaca seratus ayat pertama, kemudian meneruskan hingga selesai. Aku katakan,

    Beliau shalat dengan (membaca semua ayat itu) dalam satu rakaat, lalu melanjutkan!

    Aku katakan, Setelah itu beliau ruku dengannya, kemudian shalat lagi membaca

    surat An Nisa, lalu Ali Imran. Dia membaca pelan-pelan, jika membaca ayat tasbih ia

    bertasbih, jika melewati ayat permohonan ia memohon, jika membaca ayat

    perlindungan ia bertaawudz. Kemudian ruku seraya berkata, Subhana rabbiyal

    azhim, rukunya sama panjangnya dengan berdirinya, kemudian berkata, Sami

    Allahu liman hamidah, kemudian berdiri lama seperti lamanya ruku. Kemudian

    bersujud seraya berkata, Subhana rabbiyal ala dan lamanya waktu sujud mendekati

    lamanya waktu berdiri. HR. Muslim)

    D.

    PUASA SUNNAH DAN IFTHAR

    Allah Taala telah berfirman :

    ''Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sesungguhnya shaum itu

    untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan shaum itu adalah

    benteng (dari api neraka), maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang

    melaksanakan shaum, maka janganlah dia berkata rafats dan bertengkar sambil

    berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka

    hendaklah dia mengatakan Aku orang yang sedang shaum. Dan demi Zat yang jiwa

    Muhammad berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum

    lebih harum di sisi Allah Taala dari pada harumnya minyak misik. Dan untuk orang

    yang shaum akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengankeduanya: Apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Rabbnya

    dia bergembira disebabkan ibadah shaumnya itu''.(HR.Bukhari dan Muslim)

    Adapun macam-macam puasa sunnah beserta keutamaannya masing-masing yaitu :

    1. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

    Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak. Keutamaan puasa Ramadhan yang

    diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).

    2. Puasa Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

    Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    31/70

    03 Amalan Ibadah

    24

    termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adalah hari raya Qurban dan diharamkan

    untuk berpuasa.

    3. Puasa Hari Arafah

    Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Keutamaan: akan dihapuskan dosa-dosa

    pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang (HR. Muslim). Yang

    dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena

    dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.

    4. Puasa Muharram

    Yaitu puasa pada bulan Muharram terutama pada hari Assyura. Keutamaannya

    adalah bahwa puasa di bulan ini merupakan puasa yang paling utama setelah puasa

    bulan Ramadhan (HR. Bukhari)

    5. Puasa Assyura

    Hari Assyura adalah hari ke-10 dari bulan Muharram. Nabi shalallahu alaihiwasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyura ini dan

    mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnya. Hal ini bertujuan

    untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke-10.

    Keutamaannya adalah akan dihapus dosa-dosa (kecil) di tahun sebelumnya (HR.

    Muslim).

    6 Puasa Syaban

    Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Syaban. Keutamaan bulan ini adalah

    bulan di mana semua amal diangkat kepada Rabb semesta alam (HR. An-Nasai &

    Abu Daud, hasan).

    7. Puasa pada Bulan Haram bulan yang dihormati)

    Yaitu bulan Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dianjurkan untuk

    memperbanyak amal ibadah pada bulan-bulan tersebut termasuk ibadah puasa.

    8. Puasa Senin dan Kamis

    Namun tidak ada kewajiban mengiringi puasa hari Senin dengan puasa hari Kamis

    atau sebaliknya. Keduanya merupakan hari di mana amal-amal hamba diangkat dan

    diperlihatkan kepada Allah Swt.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    32/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    25

    9. Puasa 3 Hari Setiap Bulan

    Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih (Ayyaamul Bidh) yaitu tanggal

    13, 14, dan 15 hijriyah setiap bulan. Sehingga tidaklah benar anggapan sebagian

    orang yang menganggap bahwa puasa pada hari putih adalah puasa dengan hanya

    memakan nasi putih, telur putih, air putih, dsb.

    10. Puasa Daud

    Yaitu puasa sehari dan tidak puasa sehari (sehari berpuasa, sehari tidak berpuasa).

    Keutamaannya adalah karena puasa ini merupakan puasa yang paling disukai oleh

    Allah Swt (HR. Bukhari-Muslim).

    Ketentuan dalam Melakukan Puasa Sunnah

    Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama

    tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib

    maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar.

    Keutamaan memberi makanan berbuka

    Barangsiapa yang memberi makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka

    baginya pahala yang semisal orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi

    pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun. (HR. At Tirmidzi, Beliau Berkata,

    Hadits Hasan Shahih)

    E. KEUTAMAAN SHALAT JUMAT

    Shalat jumat adalah sebuah kewajiban bagi ummat Islam, khususnya laki-laki dewasa.

    Kewajiban ini disebutkan di dalam firman Allah;

    Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka

    bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang

    demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. ( Al-Jumuah: 9)

    Adapun kewajiban itu bagi kaum muslim laki-laki berdasarkan kepada hadis nabi;

    Dari Thariq bin Syihab ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,

    Shalat Jumat itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali

    (tidak diwajibkan) atas 4 orang. [1] Budak, [2] Wanita, [3] Anak kecil dan [4] Orang

    sakit.(HR Abu Daud)

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    33/70

    03 Amalan Ibadah

    26

    Dalil-dalil tersebut menunjukkan kewajiban melakukan shalat Jumat bagi lelaki

    muslim. Jika kewajiban itu ditinggalkan, maka ia mendapatkan dosa besar.

    Barangsiapa meninggalkan shalat Jumat tiga kali tanpa udzur dan tanpa sebab

    (yang syari) makaAllah akan mengunci mata hatinya (HR Malik)

    Barangsiapa meninggalkan shalat Jumat tiga kali karena meremehkannya maka

    Allah akan mengunci mata hatinya (HR at-Tirmidzi)

    Ibnu Abbas mengatakan :

    Barangsiapa meninggalkan shalat Jumat tiga kali berturut-turut maka ia telah

    melemparkan ikatan Islam ke belakang punggungnya (HR Abu Yala dari kata-kata

    Ibnu Abbas)

    Referensi

    Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah. Imam Ibnul Qayyim, Zaadul Maad

    Lampiran :

    Buku Catatan Praktek Ibadah dan Mentoring

    Catatan :

    Buku Catatan Praktek Ibadah dan Mentoring ini diisi oleh Mentor dan Amalan Ibadah

    diisi oleh para peserta sebagai bahan evaluasi setiap pertemuan mingguan.

    Buku catatan ini menjadi bahan evaluasi bagi mentor dan peserta, sehingga

    pengisiannya sangat diharapkan dilakukan dengan tertib dan baik.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    34/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    27

    BUKU CATATAN PRAKTEK IBADAH DAN MENTORING UP3AI UNSYIAHFakultas Pertemuan ke Waktu Mulai Pukul

    Jurusan/Prodi Tanggal Waktu Akhir Pukul

    No Amalan Pekanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Inisial Peserta

    1 Kehadiran ( / i / s / a ) 1.

    2 Terlambat hadir (dalam menit ) 2.3 Shalat berjamaah di masjid(14x /pkn) 3.

    4 Tilawah (10 halaman / pekan ) 4.

    5 Shalat Dhuha (2x / pekan) 5.

    6 Shaum sunnah + Ifthar (1 x / bulan ) 6.

    7 Qiyamullail / Shalat Tahajud (1 x / pkn ) 7.8 Shalat Jumat (khusus lelaki) (1 / pkn) 8.

    9 Membaca R. Shalihin (1 hadits / pkn ) 9.

    10 Ziarah kubur ( / pekan ) 10.

    11 Berita nasional ( / pekan ) 11.

    12 Berita internasional ( / pekan ) 12.

    13 Berita dunia Islam ( / pekan )

    Olah Raga (Riyadhah)

    14 Jalan kaki ( x / pekan )

    15 Lari ( x / pekan )

    16 Lainnya ( x / pekan )

    Aktivitas Sosial

    17 Ziarah ( / pekan )

    18 Membersihkan rumah/lingk ( / pkn )

    Kegiatan Keluarga19 Membantu Orang tua/Famili ( /pkn )

    20 Membantu Tetangga ( / pkn )

    Realisasi Agenda

    NO AGENDA TEMA PETUGAS KET1 Iftitah/Pembukaan

    2 Tilawah3 Tadabbur/Kultum4 Materi PI/Mentoring5 Diskusi & Evaluasi6 Taklimat

    7 Infaq8 Ikhtitam/Penutup

    CATATAN PERTEMUANNo CATATAN

    _____________________________

    M e n t o r

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    35/70

    03 Amalan Ibadah

    28

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    36/70

    29

    04

    TAJHIZ MAYIT

    Tujuan

    Peserta mampu memandikan jenazah

    Peserta mampu mengkafankan jenazah

    Peserta mampu mengusung dan menguburkan jenazah

    Peserta hafal bacaan niat dan bacaan Shalat Jenazah untuk laki-laki, perempuan,

    dan anak-anak

    Peserta mampu mempraktekkan Shalat Jenazah

    Rincian Bahasan

    A MEMANDIKAN JENAZAH

    1. Yang memandikan Jenazah

    Muslim

    Disunnahkan orang yang terpercaya, amanah, dan mengetahui hukum-

    hukum memandikannya.

    Mayat laki-laki dimandikan oleh orang laki-laki dan mayat perempuan

    dimandikan oleh orang perempuan kecuali suami/istrinya jumhur ulama

    membolehkan.

    Anak-anak di bawah tujuh tahun boleh dimandikan oleh laki-

    laki/perempuan*Yang memandikan wajib berniat, karena ia yang terpanggil untuk

    memandikannya

    2. Cara memandikan Jenazah

    Meletakkan mayat di tempat yang tinggi (lebih utama), ditanggalkan

    pakaiannya, dan ditaruh diatasnya sesuatu yang dapat menutup auratnya.

    Mengangkat kepala mayat hingga mendekati posisi duduk, kemudian

    mengurut perutnya agar keluar apa yang seharusnya keluar darinya. Saat

    itu perbanyak menyiram air kepadanya agar apa yang keluar segera

    tersapu bersih.

    Petugas yang memandikan membukus tangannya dengan kain yang agak

    kasar lalu membersihkan kemaluan mayat dan menyiramnya dengan air.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    37/70

    04 Tajhiz Mayit

    30

    Kemudian petugas mulai niat memandikan dan membaca basmalah, lalu

    mewudhukan mayat sebagaimana wudhu untuk shalat, kecuali untuk

    berkumur dan istinsyaq (memasukkan air ke hidung) cukup dengan

    membersihkannya dengan kain yang sudah dibasahi.

    Kemudian membasuh kepala dan jenggotnya dengan busa sidr atau

    sabun, lalu basuh bagian kanan tubuhnya dimulai dari belahan kanan

    lehernya, lalu tangan kanan hingga punggungnya. Kemudian dada

    sebelah kanannya, pinggang kanannya, paha kanannya, betis kanannya

    dan seluruh bagian kaki kanannya. Kemudian balikkan di atas sisi kiri dan

    basuh bagian punggung kanannya. Setelah itu mandikan bagian kiri

    tubuhnya seperti bagian kanannya. Gunakan sidr atau sabun saat

    membasuh.

    Jika mayat itu wanita, disunnahkan menguraikan rambutnya lalu dicuci

    dan dijalin kembali dengan dilepaskan dibelakangnya

    Disunnahkan saat memandikan, petugas membungkus tangannya dengan

    kain (sarung tangan).

    Jika dengan sekali basuhan sudah bersih, maka yang wajib adalah satu

    kali, sedangkan sunnahnya tiga kali. Jika belum bersih dengan sekali

    basuhan, maka basuhannya ditambah hingga bersih sampai tujuh kali

    basuhan.

    Setelah dimandikan, tubuh mayat dikeringkan dengan dengan kain atau

    handuk yang bersih agar kain kafannya tidak basah, lalu ditaruh diatasnya

    minyak wangi.

    Jumhur ulama menganggap makruh memotong kuku, mencabut rambut

    kumis, rambut ketiak, atau rambut kemaluan mayat, walau hanya sehelai.

    Tapi ibnu Hazmin membolehkannya.

    B MENGKAFANKAN JENAZAH

    Mengkafani mayat dengan apa saja yang menutupi tubuhnya walau hanya sehelai

    kain adalah fardhu kifayah.

    Hal-hal yang diutamakan:

    1. Hendaklah bagus, bersih, dan menutup seluruh tubuh.

    2. Hendaklah putih warnanya.

    3. Hendaklah diasapi dengan kemenyan dan wangi-wangian.

    4. Bagi laki-laki hendaklah tiga lapis, sedang bagi wanita lima lapis.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    38/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    31

    Langkah langkah mengafani jenazah:

    1.

    Potong kain kafan sesuai dengan panjang jenazah ditambah sekitar tiga

    jengkal atau 70 cm untuk tempat mengikat. Untuk jenazah laki-laki, tiga

    lembar sama panjang sedangkan untuk wanita dua lembar sama panjang,

    satu lembar kain panjang (bawahan), satu lembar baju, dan satu lembar

    kerudung. Atau tiga lembar sama panjang, satu lembar baju panjang/gamis

    dan satu lembar kerudung (semuanya lima lembar).

    2. Sediakan lima helai atau lebih (yang penting ganjil) tali pengikat yang dibuat

    atau dipotong dari setiap sisi kain kafan. Setelah itu lalu kita bentangkan kain

    kafan satu per satu di atas dipan/keranda/tikar dengan tempat untuk posisi

    kepala mengarah kiblat. Jangan lupa, di bawah kain-kain tersebut sudah

    diletakkan tali pengikatnya. Lalu kita taruh kapas di atas kafan

    3.

    Terutama untuk bagian dubur dan taburi kain kafan itu dengan kapur barus

    halus dan minyak wangi secukupnya. Setelah semua siap, kita pun bisa

    mengangkat jenazah dan meletakkan di atasnya. Kita lapisi bagian qubul,

    seluruh persendian, luka-luka (kalau ada) dengan kapas yang sudah ditaburikapur barus halus, lalu lipat selembar demi selembar, dimulai dari bagian

    kanan jenazah. Lalu kita ikat jenazah dengan ikatan yang mudah dibuka di

    bagian sebelah kiri dengan tujuan agar pengubur mudah melepaskan ikatan

    tersebut di dalam liang lahat.

    4. Cara mengikat tali-tali pengikat pada kain kafan, Mulailah dengan mengikat

    tali bagian atas kepala mayyit dan sisa kain bagian atas yang lebih itu dilipat

    kewajahnya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri. Kemudian ikatlah tali bagian

    bawah kaki dan sisa kain kafan bagian bawah yang lebih itu dilipat kekakinya

    lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri.

    Setelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. Perludiperhatikan, mengikat tali tersebut jangan terlalu kencang dan usahakan

    ikatannya terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah

    dibaringkan kesisi sebelah kanan dalam kubur.

    C MENSHALATKAN JENAZAH

    1. Syarat-syaratnya

    Syarat-syarat Shalat Jenazah sama seperti Shalat Fardhu, kecuali waktunya. Khusus

    untuk waktu, sebahagian ulama berpendapat makruh melakukan Shalat Jenazah

    pada waktu terbit matahari, waktu istiwa dan saat terbenamnya, kecuali jika di

    khawatirkan mayatnya membusuk.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    39/70

    04 Tajhiz Mayit

    32

    2. Rukun-rukunnya

    a.

    Berniat

    b. Berdiri bagi yang mampu

    c. Empat kali takbir

    Takbir pertama membaca Al-Fatihah

    Takbir kedua membaca Shalawat atas nabi

    Takbir ketiga membaca doa untuk mayat

    Takbir keempat membaca doa untuk mayat

    d. Memberi salam

    e. Tertib

    3. Sunnah-sunnahnya

    a. Mengangkat kedua tangan tiap kali takbir

    b.

    Membaca taawwuz sebelum membaca Al-Fatihah

    c. Tidak mengeraskan bacaan

    d. Berhenti sejenak antara takbir keempat sebelum salam

    e.

    Meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinyaf.

    Menoleh ke kanan ketika salam.

    4. Tata Caranya

    a. Imam atau orang yang shalat berdiri di bagian dada jika mayatnya laki-laki

    dan di sisi tengah jika mayatnya perempuan, sedangkan makmum di belakang

    imam dan disunnahkan membuat tiga barisan.

    b. Selanjutnya dimulai dengan niat, takbiratul ikhram, dan seterusnya sesuai

    dengan rukunnya dan sunnahnya.

    5. Contoh bacaan-bacaan dalam Shalat Jenazah

    Lafadz niat

    Artinya: Aku niat menshalatkan mayit ini, karena Allah taala

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    40/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    33

    Bacaan Shalawat Nabi

    Bacaan Doa Pada Takbir Ketiga

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    41/70

    04 Tajhiz Mayit

    34

    Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah

    kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburnya, cucilah

    kesalahannya dengan air, es dan embun sebagaimana mencuci pakaian putih dari

    kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya

    dengan keluarga yang baik, gantilah istrinya dengan istri yang lebih baik,

    hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.

    Note: Jika mayatnya perempuan Hu diganti menjadi Ha

    Bacaan Doa Pada Takbir Keempat

    Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau haramkan permohonan kami untuk kebajikannya

    dan janganlah Engkau membiarkan kami di timpa fitnah setelah ketiadaannya dan

    ampunkanlah kami dan dia juga rakan kami yang terdahulu beriman dan janganlah

    Engkau sematkan perasaan hasad dengki ke dalam hati kami terhadap orang-orang

    yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau bersifat pengasih dan

    penyayang.

    D MENGUSUNG DAN MENGUBURKAN JENAZAHDisyariatkan mengantar jenazah dan turut memikulnya. Disunnahkan berkeliling

    disekitar keranda, hingga seseorang akan memikulnya dari semua pinggirannya.

    Menyegerakan penyelenggaraannya.

    Tata cara menguburkan mayat:

    1. Mayat wajib dikuburkan ditempat yang aman dari binatang buas. Mayat

    dihadapkan ke kiblat, semakin dalam kuburnya semakin baik.

    2. Lebih utama jika kuburnya mengunakan lahad; yaitu lubang yang digali

    kesamping di dasar kubur dan mengarah ke kiblat.

    3. Jika alasan tertentu dibolehkan tidak menggunakan liang lahad; caranya

    dengan menggali lubang ke bawah di tengah dasar kubur untuk mayat.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    42/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    35

    Misalnya jika tanah mudah runtuh.

    4.

    Mayat diletakkan di atas pinggang kanannya dan menghadap kiblat.

    5. Setelah mayat diletakkan di lahad, letakkan papan di atas lahad dan tambal

    sela-selanya dengan tanah yang lembek agar tanah tidak langsung menimbun

    mayat (secara langsung).

    6.

    Setelah itu kubur ditimbun

    7. Tidak dibolehkan menguburkan dalam tiga waktu:

    a. Tatkala matahari terbit hingga setinggi tombak.

    b. Tatkaa matahari persis berada di atas hingga tergelincir

    c. Jika matahari tinggal seukuran tombak sebelum terbenam hingga

    terbenam.

    8. Orang kafir tidak dikuburkan di pemakaman kaum muslimin. Mereka juga

    tidak dimandikan, tidak dikafani, dan tidak di shalatkan. Akan tetapi

    dikuburkan ditanah yang tak bertuan, kecuali jika ia dibawa pulang ke

    negerinya.

    Referensi

    Sayyid Sabiq, Fiqh Sunah.

    Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al-Jarullah. Tata Cara Mengurus Jenazah.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    43/70

    04 Tajhiz Mayit

    36

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    44/70

    37

    05

    ALLAH GHAYATUNA

    (Allah Tujuan Kami)

    Tujuan

    Peserta mengetahui urgensi mengenal Allah Swt.

    Peserta memahami cara yang tepat dalam mengenal Allah Swt.

    Peserta dapat termotivasi untuk mentauhidkan Allah Swt karena menyadari

    kebesaran dan ke-agungan-Nya.

    Peserta dapat menghindari hal-hal yang dapat menjadi penyebab untuk

    menghalangi dalam mengenal Allah Swt.

    Metode Pendekatan

    Ceramah dan diskusi

    Rincian Bahasan

    A. MAKNA MA RIFATULLAH

    Ma'rifatullah berasal dari kala marifah dan Allah. Ma'rifah berarti mengetahui,

    mengenal. Mengenal Allah Swt bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat

    tanda-tanda kebesaran-Nya (ayat-ayat-Nya).

    B. PENTINGNYA MENGENAL ALLAH

    Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya (QS 51:56) dantidak tertipu oleh dunia .

    Marifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS

    6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya.

    Marifatullah adalah ilmu yang tertinggi sebab jika difahami memberikan

    keyakinan mendalam. Memahami Marifatullah juga akan mengeluarkan manusia

    dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122] .

    Berilmu dengan marifatullah sangat penting karena:

    a) Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta.

    b)

    Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan

    keimanan dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh keberuntungan

    dan kemenangan.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    45/70

    05 Allah Ghayatuna

    38

    C. JALAN UNTUK MENGENAL ALLAH

    1.

    Lewat akal:

    a. Ayat Kauniyah/ ayat Allah Swt di alam ini:

    fenomena terjadinya alam (52:35)

    fenomena kehendak yang tinggi (67:3)

    fenomena kehidupan (24:45)

    fenomena petunjuk dan ilham (20:50)

    fenomena pengabulan doa (6:63)

    b. Ayat Qur'aniyah/ayat Allah Swt di dalam Al-Quran:

    keindahan Al-Qur'an (2:23)

    pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70]

    pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3, 8:7, 24:55)

    2.

    Lewat memahami Asmaul Husna:

    Allah sebagai Al-Khaliq(40:62)

    Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6)

    Allah sebagai pemilik (2:284) dll. (59:22-24)

    D. HAL-HAL YANG MENGH L NGI M RIF TULL H

    Kesombongan (QS 7:146; 25:21).

    Dzalim (QS 4:153) .

    Bersandar pada panca indera (QS 2:55) .

    Dusta (QS 7:176) .

    Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) .

    Berbuat kerusakan/fasad .

    Lalai (QS 21:1-3) . Banyak berbuat masiyat .

    Ragu-ragu (QS 6:109-110)

    Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah Swt yang harus

    dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah Swt mengunci

    mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka (QS 2:6-7).

    Referensi

    Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu

    Aqidah Seorang Muslim 1, Al-Ummah

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    46/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    39

    Alokasi Waktu

    Langkah Uraian Waktu

    Pembukaan Mentor menyampaikan pengantar dan sasaran

    materi

    5

    Diskusi

    Pendahuluan

    Mentor mengajukan pertanyaan tentang logika

    keberadaan Allah

    5

    Ceramah Mentor menguraikan isi materi 30

    Diskusi Mentor menyediakan forum diskusi dan tanya jawab 10

    Penutup Mentor merangkum/menyimpulkan isi materi

    sekaligus menutup dengan doa

    10

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    47/70

    05 Allah Ghayatuna

    40

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    48/70

    41

    06

    RASULULLAH

    QUDWATUNA

    Rasulullah Tauladan Kami)

    Tujuan

    Peserta mengetahui urgensi mengenal Rasul

    Peserta menyakini wajibnya beriman dan mengetahui konsekuensi atas

    keimanannya tersebut

    Peserta mengetahui bentuk-bentuk keteladanan Rasulullah Saw sehingga

    diharapkan semakin mencintainya dan bersemangat untuk mengikuti sunnahnya

    dalam kehidupan sehari-hari

    Peserta berkemauan menjadi da'i untuk meneruskan perjuangan Nabi

    Muhammad Saw

    Metode Pendekatan

    Games

    Ceramah dan diskusi

    Rincian Bahasan

    A. MAKNA RISALAH DAN RASUL

    Risalah: Sesuatu yang diwahyukan Allah Swt berupa prinsip hidup, moral, ibadah,

    aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan

    akhirat.

    Rasul: Seorang laki-laki (21:7) yang diberi wahyu oleh Allah Swt yang berkewajiban

    untuk melaksanakannya dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada

    manusia.

    B. PENTINGNYA IMAN KEPADA RASUL

    Iman kepada para rasul adalah salah satu Rukun Iman. Seseorang tidak dianggap

    muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah Swt mengutus para rasul

    yang menginterprestasikan hakekat yang sebenarnya dari agama Islam, yaitu

    Tauhidullah.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    49/70

    06 Rasulullah Qudwatuna

    42

    Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada seluruh

    rasul, dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya.

    C. TUGAS PARA RASUL

    1. Menyampaikan (tabligh) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa:

    Ma'rifatullah[6:102] (Mengenal hakikat Allah) .

    Tauhidullah [21:25] (Mengesakan Allah) .

    Basyir wa nadzir[6:48] (Memberi kabar gembira dan peringatan)

    2. Mendidik dan Membimbing [62:2]

    D. SIFAT-SIFAT PARA RASUL

    1. Mereka adalah manusia (17:93-94,8:110]

    2.

    Ma'shum (terjaga dari kesalahan) [3:161, 53:1-4]

    3. Sebagai suri teladan [33:2l, 6:89-90]

    Referensi

    Kelompok Studi Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim, hal. 60-71

    Al-Asyqar, Dr. Limar Sulaiman, Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka Mantiq

    Alokasi Waktu

    Langkah Uraian Waktu

    Pendahuluan Mentor menyampaikan pengantar dan sasaran materi 5

    Games Mentor memberikan games dan hikmahnya 10

    Ceramah Mentor menerangkan isi materi 30

    Diskusi Mentor membuka forum diskusi dan tanya jawab 10

    Penutup Mentor menyimpulkan isi materi dan menutupnya

    dengan doa

    5

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    50/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    43

    G AMES

    Judul : Games Ilmu

    Skema/ Gambar / Contoh :

    Media & Bahan :

    1 naskah pembahasan Serangkaian petunjuk

    3 lembar kertas bujur sangkar per orang atau kelompok

    1 buah gunting atau cutter

    Langkah-langkah .

    Instruksi: Peserta diminta membuat sejumlah lubang (minimal 6) yang berjarak sama

    antara satu lubang dengan lainnya, juga jarak setiap lubang dari titik pusatnya.

    Tahap 1

    Mentor memberikan instruksi tanpa memberikan keterangan tambahan.

    Tahap2

    Mentor memberikan instruksi dan memberikan keterangan tambahan secara lisan

    sebagai berikut:

    A. Lipat kertas 2 X, sehingga membentuk bujur sangkar

    B. Lipat bagian kertas yang ujungnya bersatu sehingga menutupi 2/3 bagiannya.

    C. Lipat juga 1/3 bagian sisanya

    D. Lipat lagi kertas dengan bagian yang sama sampai saling menutupi

    E. Lubangi bagian yang ujungnya bersatu menggunakan gunting atau cutter

    F.

    Lipat, apakah didapatkan lubang-lubang sesuai instruksi

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    51/70

    06 Rasulullah Qudwatuna

    44

    Tahap 3

    Mentor memberikan instruksi sambil mencontohkan setiap langkah secara terperinci.

    Sehingga didapatkan hasil sesuai instruksi.

    Hikmah:

    1. Pentingnya rasul sebagai penyampai dan penjelas risalah Islam sekaligus

    mencontohkan bagaimana Islam diterapkan dalam hidup keseharian.

    2. Rasul sebagai utusan Allah Swt harus kita kenal dan kita taati agar segala aspek

    kehidupan kita menjadi ibadah.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    52/70

    45

    07

    ISLAM WAY OF LIFE

    Tujuan

    Peserta mengetahui urgensi ber-Islam dengan benar

    Peserta menyakini dan memahami secara utuh tentang ajaran Islam yang

    sempurna

    Peserta memiliki rasa kebanggaan yang besar terhadap agamanya karena telah

    terbukti unggul diatas ajaran agama lain dan optimis akan kebangkitannya

    Peserta termotivasi untuk menjalankan ajaran Islam secara kaafah dan memiliki

    komitmen untuk mendawahkannya

    Metode Pendekatan

    Ceramah dan diskusi

    Rincian Bahasan

    A. AD DIEN MENURUT AL

    QUR N

    Dienullah, DienuI Islam [48:28, 61:9] Dienullah dibawa oleh semua rasul dan nabi

    untuk keselamatan manusia. Disebut juga dengan dienul haq (dienus samaawi).

    Dienul ghairu dienullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu (QS. 48;28) hasil

    rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama budaya (dienul ardli)

    B. CIRI CIRI DIENULLAH/DIENUS SAMAAWI

    Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat.

    Disampaikan oleh manusia pilihan Allah (utusan-Nya), utusan itu hanya

    menyampaikan bukan menciptakan.

    Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.

    Konsep tentang Tuhannya adalah Tauhid.

    Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan masyarakat

    penganutnya.

    Kebenarannya universal dan sesuai dengan fitrah manusia

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    53/70

    07 Islam Way of Life

    46

    C. CIRI CIRI DIENUL ARDLI

    Tumbuh dalam masyarakat.

    Tidak disampaikan oleh Rasul Allah.

    Umumnya tidak memilki kitab suci, walaupun ada sudah mengalami

    perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarah.

    Konsep Tuhannya dinamisme, animisme, politheisme, dll. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan masyarakat

    penganutnya .

    Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi segenap

    manusia, masa dan keadaan

    D. PENGERTIAN ISLAM SECARA ETHIMOLOGI/ BAHASA :

    Tunduk patuh, berserah diri (al-istislaam) [3:83].

    Damai (as-silm).

    Bersih (as-saliim).

    Aturan Illahi yang diberikan kepada manusia yang berakal sehat untuk

    kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat.

    Ajaran lslam :

    Sesuai fitrah manusia QS. 30;10

    Kepentingan seluruh manusia QS 34;28

    Rahmat seluruh alam QS 21;107

    Untuk meningkatkan kualitas hidup manusia QS. 2;179

    Sangat sempurna QS. 5:3

    Referensi

    Diktat Agama IPB, Didin Hafidhuddin

    Alokasi Waktu

    Langkah Uraian Waktu

    Pendahuluan Mentor membuka pertemuan dan menerangkan

    tujuan materi

    5

    Games Mentor memberikan games dan hikmahnya 10

    Ceramah Mentor menerangkan isi materi 30

    Diskusi Mentor membuka forum diskusi dan tanya jawab 10

    Penutup Mentor menyimpulkan materi dan menutupnya

    dengan doa

    5

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    54/70

    47

    08

    BACK TO AL-QURAN

    Tujuan

    Peserta mengetahui definisi Al-Quran secara bahasa dan istilah

    Peserta mengetahui nama-nama dan karakteristik Al-Quran

    Peserta memahami fungsi Al-Quran dan akhlak terhadapnya

    Peserta termotivasi untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an

    Metode Pendekatan

    Ceramah dan diskusi

    Rincian Bahasan

    A. DEFINISI AL-QURAN

    Secara bahasa berarti "bacaan.

    Secara istilah berarti "Kalam Allah Swt yang merupakan mu'jizat yang

    diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw dan membacanya merupakan ibadah"

    B. NAMA-NAMA AL-

    QURAN

    Al-Quran/ Bacaan [17:9] .

    Al-Kitab/ Buku [21:10].

    Al-Furqan/ Pembeda [25:1]

    Adz-Dzikr/ Pengingat [15:9]. An-Nur/ Cahaya [4:174]

    C. KARAKTERISTIK AL-QUR AN

    Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia [ 20:2].

    Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara [56: 77-78] .

    Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan keagungan Al-Quran

    [2:23, 17:88] .

    Tersusun secara terperinci dan rapi [11:1] .

    Mudah difahami dan diambil pelajaran [54: 17, 34, dst]

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    55/70

    08 Back to Al-Quran

    48

    D. FUNGSI AL-QURAN

    Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT

    Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan

    Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu

    Sebagai mukjizat Rasulullah Saw

    C. AKHLAK TERPUJI TERHADAP AL-

    QURAN

    Membaca ta'awudz sebelum membaca Al-Quran [16:98] .

    Membaca Al-Quran secara tartil perlahan-lahan [73:4] .

    Lapang dada menerima Al-Quran [7:2]

    Mendengarkan baik-baik pembacaan Al-Quran [7:204] .

    Bergetar hatinya dan bertambah imannya [8:2-4]

    D. AKHLAK TERCELA TERHADAP AL-QURAN

    Keunggulan Al-Quran

    Menyombongkan diri dan berpaling [31:7] .

    Menertawakan peringatan ini [53:59-62] .

    Tidak memperhatikan Al-Quran [47:24]

    E. KEUNGGULAN AL-QUR

    AN

    1.

    Al-Quran adalah mukjizat yang abadi [4:74].

    Allah Swt menghendaki agar Al-Quran berlaku umum (mencakup

    permasalahan) dan bersifat universal. Maka, disusun dan dikumpulkan Al-

    Quran itu dengan sistematika yang memperlihatkan universalitas dan

    kekekalannya dan dijauhkan dari susunan yang bersifat temporer, yang hanya

    memperlihatkan urgensi pada suatu masa saja, yaitu ketika turunnya.

    2.

    Keunggulan Al-Quran secara ilmiah

    Pemikiran modern dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini telah

    menetapkan bahwa Al-Quran merupakan kitab ilmiah yang menghimpun

    segala disiplin ilmu dan filsafat. Ilmu itu datang dari Allah Swt, sebagai tanda

    kemuliaan-Nya dan ketinggian ilmu-Nya.[96:1-5] .

    3. Jaminan kemurnian Al-Quran.

    Allah sendiri yang menjamin kemurnian Al-Quran [6:115, 15:9]

    4.

    Al-Quran bersifat umum dan universal.

    Umum : Mencakup seluruh bidang/permasalahan manusia. [6:38].

    Universal : Berlaku selamanya dan untuk seluruh kaum [25:1]

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    56/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    49

    Referensi

    Paket BP NF 'Keunggulan Al-Quran

    Ibnu Qoyim, Mahabatullah, (Bab I)

    Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Quran, hal 18

    Alokasi Waktu

    Langkah Uraian Waktu

    Pembukaan Mentor membuka pertemuan dan menyampaikan

    tujuan materi

    5

    Ceramah Mentor menyampaikan isi materi 40

    Diskusi Saat untuk diskusi dan tanya jawab 10

    Penutup Mentor menyimpulkan isi materi dan menutupnya

    dengan doa

    5

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    57/70

    08 Back to Al-Quran

    50

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    58/70

    51

    09

    PERGAULAN MUDA

    MUDI DALAM ISLAM

    Tujuan

    Peserta memahami makna akhlak

    Peserta memahami pentingnya akhlak Islami

    Peserta termotivasi untuk merubah akhlak yang baik dan Islami

    Metode Pendekatan

    Ceramah dan diskusi

    Rincian Bahasan

    A PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA

    Hal-hal yang dapat kita lakukan dalam rangka bergaul dengan teman sebaya di

    antaranya sebagai berikut:

    1. Saling memberi salam setiap bertemu dan berpisah dengan mereka dan

    dilanjutkan saling berjabat tangan, kecuali jika mereka itu lawan jenis kita. Salam

    ini hanya kita peruntukkan khusus yang seagama dengan kita, dan tidak perlu

    kita mengucapkan salam kepada yang tidak seagama. Sedangkan berjabat

    tangan hanya diperuntukkan kepada yang sejenis saja. Kepada yang lain jenis

    tidak diperbolehkan berjabat tangan, kecuali terhadap isteri/suami atau terhadap

    mahram (orang yang merupakan kerabat dekat)-nya.

    2.

    Saling menyambung tali silaturrahim dengan mereka dengan mempereratpersahabatan dengan mereka.

    3. Saling memahami kelebihan dan kekurangan serta kekuatan dan kelemahan

    masing-masing, sehingga segala macam bentuk kesalahfahaman dapat dihindari.

    4. Saling tolong-menolong. Yang kuat menolong yang lemah dan yang memiliki

    kelebihan menolong yang memiliki kekurangan.

    5. Bersikap rendah hati dan tidak boleh bersikap sombong kepada teman-teman

    sebaya kita.

    6.

    Saling mengasihi dengan mereka, sehingga terhindar dari permusuhan yang

    dapat menghancurkan hubungan persahabatan di antara teman yang seumur.

    7.

    Memberi perhatian terhadap keadaan mereka, apalagi jika mereka benar-benar

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    59/70

    09 Pergaulan Muda Mudi dalam Islam

    52

    berada dalam kondisi yang memprihatinkan.

    8. Selalu membantu keperluan mereka, apalagi jika mereka meminta kita untuk

    membantu.

    9. Ikut menjaga mereka dari gangguan orang lain.

    10.

    Saling memberi nasihat dengan kebaikan dan kesabaran.

    11.

    Mendamaikan mereka bila berselisih.12. Saling mendoakan dengan kebaikan.

    B TATACARA BERGAUL DENGAN LAWAN JENIS

    Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam rangka bergaul dengan orang-orang

    yang menjadi lawan jenis kita adalah:

    1. Tidak melakukan khalwat, yaitu berdua-duaan antara seorang laki-laki dan

    seorang perempuan yang tidak mempunyai hubungan suami isteri dan tidak pula

    mahram tanpa ada orang ketiga. Termasuk dalam pengertian khalwat adalah

    berdua-duaan di tempat umum yang di antara mereka tidak saling mengenal,

    atau saling mengenal tetapi tidak ada kepedulian, atau tidak mempunyai kontak

    komunikasi sama sekali sekalipun berada pada tempat yang sama, seperti di

    pantai, pasar, restoran, bioskop, dan tempat-tempat hiburan tertutup lainnya.

    Nabi Saw. melarang kita melakukan khalwat dengan sabdanya: Artinya: Jauhilah

    berkhalwat dengan perempuan. Demi (Allah) yang diriku berada dalam

    genggaman-Nya, tidaklah berkhalwat seorang laki-laki dengan seorang

    perempuan kecuali syetan akan masuk di antara keduanya.(HR. al-Thabarani).

    2. Tidak melakukan jabat tangan, kecuali terhadap suami atau isterinya, atau

    terhadap mahramnya. Berjabat tangan kepada lawan jenis yang bukan

    suami/isteri atau mahram akan membuka pintu syahwat yang dapat menjurus

    kepada hal-hal yang lebih berbahaya, yakni perzinaan.

    3.

    Mengurangi pandangan mata, kecuali yang memang benar-benar perlu.

    Pandangan yang melebihi batas juga dapat menjurus ke arah perzinaan.

    4. Tidak boleh menampakkan aurat di hadapan lawan jenisnya dan juga tidak

    boleh saling melihat aurat satu sama lain. Aurat harus ditutup untuk menjaga

    dirinya dan menjaga pandangan orang lain. Aurat yang terbuka akan memancing

    syahwat orang lain yang pada akhirnya juga dapat menjurus ke arah perzinaan.

    Bahkan dengan sesama jenis saja, melihat aurat juga dilarang. Terkait dengan hal

    ini, Nabi Saw. bersabda: Tidak dibolehkan seorang laki-laki melihat aurat

    (kemaluan) seorang laki-laki lain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh

    melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh seorang laki-laki berselimut

    dengan laki-laki lain dalam satu selimut baju, begitu juga seorang perempuan

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    60/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    53

    tidak boleh berselimut dengan sesama perempuan dalam satu baju. (HR.

    Muslim).

    5. Tidak melakukan hal-hal yang menjurus kepada perzinaan, seperti bergandengan

    tangan, berciuman, berpelukan, dan yang sejenisnya, apalagi sampai melakukan

    perzinaan. (QS. al-Isra (17): 32)..

    Referensi

    Marzuki, Pergaulan Muda Mudi

    Alokasi Waktu

    Langkah Uraian Waktu

    Pendahuluan Mentor membuka pertemuan dan menyampaikan

    tujuan materi

    5

    Ceramah Mentor menyampaikan isi materi 40

    Diskusi Mentor membuka forum diskusi dan tanya jawab 10

    Penutup Mentor menyimpulkan isi materi dan menutupnyadengan doa

    5

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    61/70

    09 Pergaulan Muda Mudi dalam Islam

    54

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    62/70

    55

    10

    GHAZWUL FIKRI

    Tujuan

    Peserta memahami makna dan hakikat Ghazwul fikri

    Peserta memahami sarana, metode dan hasil-hasil dari Ghazwul Fikri

    Metode Pendekatan

    Games

    Ceramah dan diskusi

    Rincian Bahasan

    A PENGERTIAN GHAZWUL FIKRISecara bahasa : Ghazwul Fikriterdiri dari dua kata; ghazwahdan fikr. Ghazwahberarti

    serangan, serbuan atau invasi. Fikrberarti pemikiran. Serangan atau serbuan di sini

    berbeda dengan serangan dan serbuan dalam qital (perang).

    Serangan / Serbuan

    Qital Ghazwah

    Saling mengetahui, siapa

    lawannya

    Sepihak, yang lain tidak menyadari

    kalau diserang

    Banyak korban jiwa Relatif tidak ada korban jiwa

    Membutuhkan dana yang besar

    Relatif membutuhkan dana yangsedikit

    Hasilnya belum tentu berhasil Hasilnya nyata terlihat & berhasil

    Efeknya terbatas Efeknya dalam dan luas

    Secara Istilah : Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam

    guna merubah apa yang ada di dalamya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan

    darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal-hal tak Islami.

    B SASARAN GHAZWUL FIKRI

    1.

    Menjauhkan umat Islam dari Dien (agama)-nya. QS. 17:73 ; QS. 5:49

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    63/70

    10 Ghazwul Fikri

    56

    2. Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam agama kafir.

    QS. 2;217, QS. 2;120

    3. Memadamkan cahaya (agama) Allah. QS. 61;8, QS. 9;32

    C METODE GHAZWUL FIKRI

    1 Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas

    Tasykik(pendangkalan/peragu-raguan)

    Gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan pendangkalan kaum

    muslimin terhadap agamanya.

    Tasywih(Pencemaran/pelecehan)

    Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin

    terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara buruk.

    Tadhlil(penyesatan)

    Upaya orang kafir menyesatkan umat mulai dari cara yang halus sampai cara

    yang kasar.

    Taghrib(pembaratan/westernisasi)

    Gerakan yang sasarannya untuk meng-eliminasi Islam, mendorong kaum

    muslimin agar mau menerima seluruh pemikiran dan perilaku barat.

    2 Menyerang Islam dari dalam

    Penyebaran faham sekuralisme dan liberalisme

    Berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan bermasyarakat dan

    bernegara.

    Penyebaran faham nasionalisme

    Nasionalisme membunuh ruh ukhuwah Islamiyah yang merupakan azas

    kekuatan umat Islam (Hadits 1) .

    Pengrusakan akhlak umat lslam terutama para pemudanya.

    D SARANA GHAZWUL FIKRI

    Mass Media : cetak dan elektronik

    Media Sosial : FB, Tweeter dll

    E HASIL GHAZWUL FIKRI

    Umat Islam menyimpang dari Al-Quran dan As-Sunnah QS 25:30

    Minder dan rendah diri QS 3:139

    Ikut-ikutan QS 17:36

    Terpecah-belah QS 30:32

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    64/70

    Praktek Ibadah dan Mentoring Agama Islam

    57

    Catatan

    Hadist 1: Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada ashabiyah dan

    bukan golonganku orang yang berperang atas dasar ashabiyah dan bukan dari

    golonganku orang yang mati karena ashabiyah

    Referensi

    Materi Mentoring tahun 94/95

    Daud Rasyid, AL-Ghazwu Al-Fikri dalam sorotan Islam.

    Abdul Rahman H. Habanakah, Metode merusak akhlaq dari Barat,

    Abu Ridha, Pengantar Memahami AL-Ghazwu Al-Fikri

    Alokasi Waktu

    Langkah Uraian Waktu

    Pembukaan Mentor membuka pertemuan danmenyampaikan tujuan materi 5

    Games Mentor melakukan simulasi sebagai

    pengantar materi

    10

    Ceramah Mentor membahas hikmah menguraikan

    materi

    40

    Penutup Mentor menyimpulkan materi sekaligus

    menutup mentoring dengan doa

    5

    Games 1

    Membedakan dua benda yang amat berlainan (misalnya kapur dan tissue) Langkah 1

    Para peserta harus menyebutkan dengan cepat setiap benda yang diangkat oleh

    Mentor (dilakukan beberapa kali).

    Langkah 2

    Sekarang benda ditukar namanya. Jika kapur diangkat, peserta harus

    menyebutnya sebagai tissue, begitu pula sebaliknya. Pada awalnya peserta akan

    mengalami kesulitan karena belum terbiasa. Tapi lama kelamaan akan terbiasa.

    ikmah

    Itulah Ghazwul Fikri. Pada awalnya nilai-nilai keislaman itu sudah jelas dan pasti.

    Tetapi musuh Islam berusaha menghilangkan nilai keislaman dari umat Islam

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    65/70

    10 Ghazwul Fikri

    58

    secara perlahan-lahan. Maka disodorkanlah pada muslimin nilai yang tidak

    Islami. Mulanya umat Islam tidak menerimanya (tidak terasa) tapi lama kelamaan

    karena usaha mereka yang terus-menerus ditambah umat Islam yang malas

    mengkaji Al-Quran dan Sunnah, maka umat Islam akan larut dan tenggelam

    dengan nilai-nilai non Islam tersebut, bahkan nilai-nilai yang menyimpang

    dengan Islam sudah danggap biasa. Dan sebaiknya ketika disodorkan nilai-nilaiIslam mereka tidak mau menerima Islam dan menjauh, seperti yang terjadi

    sekarang ini.

    Games 2

    Al-Quran ditengah karpet.

    Langkah 1

    Al-Quran diletakkan di tengah-tengah karpet yang lebar. Peserta diperintahkan

    untuk mengambil Al-Quran tadi tanpa menyentuh karpet (sulit/tidak bisa).

    Langkah 2

    Peserta diberitahu cara untuk mencapai Al-Qur'an tanpa harus menginjak karpet,

    yaitu dengan cara menggulung karpet sampai tengah dan dapat mengambil Al-

    Qur'an.

    ikmah

    Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam tidak lagi dengan

    'menginjak-injak' kaum muslimin melainkan dengan mengambil Al-Quran dalam jiwa

    mereka dengan cara perlahan-lahan dan membuai secara tahap demi tahap tanpa

    disadari oleh umat Islam.

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    66/70

    59

    11

    PROBLEMATIKA UMMAT

    Tujuan

    Peserta mengetahui potensi-potensi yang dimiliki umat Islam

    Peserta mengetahui sebab-sebab kemunduran umat Islam

    Peserta mengetahui solusi dari problematika umat Islam

    Metode Pendekatan

    Ceramah dan diskusi

    Rincian Bahasan

    A. POTENSI YANG DIMILIKI UMAT ISLAM

    Syariah/peraturan (Al-Quran). Peraturan yang dimiliki ummat Islam ini sudah

    lengkap dan menyeluruh.

    QS. 15:9tentang kemurnian Al-Quran

    QS. 2:2aAl-Quran adalah petunjuk .

    Kekayaan alam

    Kekayaan terbesar hampir sebagian besar (65 %) berada di negeri-negeri muslim.

    Cadangan minyak bumi 65 % berada di negeri muslim.

    Jumlah umat Islam. Sebagian besar penduduk dunia adalah muslim.

    Janji Allah untuk memenangkan umat Islam

    QS. 61:9Allah memenangkan umat lslam QS. 2:214Sesungguhnva pertolongan Allah amatlah dekat

    Sejarah Islam yang penuh dengan kejayaan.

    B. SEBAB SEBAB KEMUNDURAN UMAT ISLAM

    Faktor intemal (dari dalam tubuh umat Islam sendiri) :

    Jauh dari Al-Quran dan sunah Rasul.

    Mempelajari Islam hanya karena mengikuti. QS.12:1O8

    Terpecah belah karena adanya perbedaan masalah furu (cabang).

    QS. 8:63Allah yang mempersatukan hati

    Rendah diri; tidak tsiqah pada Islam

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    67/70

    11 Problematika Ummat

    60

    QS. 63:8kekuatan itu milik Allah, Rosul dan orang-orang mu'min

    QS. 3:139 orang akan tinggi derajatnya jika beriman

    Gejala taqlid dengan semua yang datang dari Barat

    Tertinggal dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Faktor ekstemal (dari luar umat Islam) :Adanya Ghazwul Fikri (perang pemikiran dan harakatul Irtidad (gerakan pemurtadan)

    dari musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam dan umatnya.)

    C. SOLUSI UNTUK MERAIH KEMENANGAN

    Umat Islam harus menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan.

    Mendidik generasi Islam dengan manhaj pendidikan yang syamil (sempurna) dan

    mutakamil (menyeluruh).

    Menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi musuh.

    Perjuangan dan pengorbanan.

    Referensi

    Panduan Aktivis Harakah(hal79), Pustaka Al-Ummah

    Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern

    (hal.48), Nabil bin Abdurrahman

    Alokasi Waktu

    Langkah Uraian Waktu

    Pembukaan Mentor membuka pertemuan dan menyampaikan tujuan

    materi

    5

    Ceramah Mentor menguraikan isi materi 40

    Diskusi Mentor membuka kesempatan diskusi dan tanya jawab 10

    Penutup Mentor merangkum/menyimpulkan isi materi dan

    menutupnya dengan doa

    5

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    68/70

    61

    12

    TARBIYAH ISLAMIYAH

    Pembinaan Islam)

    Tujuan

    Peserta memahami makna dan hakikat pendidikan/pembinaan Islam

    Peserta memahami sebab-sebab pentingnya pendidikan/pembinaan Islam

    Peserta termotivasi untuk mengikuti pendidikan/pembinaan Islam

    Metode Pendekatan

    Ceramah

    Diskusi Kelompok

    Rincian Bahasan

    A. MAKNA DAN HAKIKAT PENDIDIKAN/PEMBINAAN ISLAM

    Dalam bahasa Arab pendidikan/pembinaan Islam disebut At-Tarbiyah Al-Islamiyah

    Secara bahasa, tarbiyah memiliki beberapa arti:

    Raba - Yarbu = tumbuh berkembang

    Rabiya - Yarba = tumbuh secara Alami

    Rabba - Yarubbu = memperbaiki, meningkatkan

    Berarti proses pendidikan/pembinaan Islam seharusnya menumbuh-kembangkan

    secara alami, juga sebagai proses perbaikan peningkatan diri bagi orang yang

    terubat di dalamnya. Pendidikan/Pembinaan Islam bukan hal yang mengada-ada,

    dia memang ada.Secara istilah makna tarbiyah adalah:

    1. Menyampaikan sesuatu sampai pada tingkat sempurna sedikit demi sedikit

    (Al-Baydawi)

    2. Menumbuhkan sesuatu sedikit demi sedikit sampai dengan tahap sempurna

    (Al-Asmahadi)

    B. MENGAPA PENDIDIKAN/PEMBINAAN ISLAM DIPERLUKAN?

    1. Melihat kondisi nyata umat Islam

    Umat Islam tidak memahami Islam itu sendiri

    Akibatnya umat terjebak dalam kondisi kebodohan, kelemahan dan

    kehinaan

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    69/70

    12 Tarbiyah Islamiyah

    62

    Umat Islam berada dalam kerusakan

    Penyebabnya :

    a. Kecintaan kepada dunia yang berlebihan dan takut mati

    b. Saling berpecah-belah

    c. Mengkotak-kotakkan ajaran Islam

    d.

    Meninggalkan jihad

    2. Hakikat jiwa manusia

    Memiliki kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa)

    Terbuka untuk menerima hidayah (petunjuk)

    Solusi : melihat kondisi umat saat ini serta memperhatikan hakikat jiwa manusia maka

    dibutuhkan sebuah pendidikan/pembinaan Islam bagi umat Islam.

    C. SIFAT PENDIDIKAN/PEMBINAAN ISLAM

    Pendidikan/Pembinaan Islam (Tarbiyah Islamiyah) harus bersifat :

    Kontinue (Mustamirah)

    Membentuk syahsiyah Islamiyah bukan sekedar transfer ilmu (Takwiniyah) Bertahap /terprogram (Mutadarrijah)

    Menyeluruh tidak parsial (Kaafah)

    Referensi

    Abu Ridha; Tarbiyah Islamiyah

    Alokasi Waktu

    Langkah Uraian Waktu

    Pembukaan Mentor membuka pertemuan dan mengutarakan

    tujuan dan materi yang akan disampaikan materi

    5

    Diskusi

    pendahuluan

    Mentor mngutarakan kondisi umat Islam pada saat

    ini dan mengajukan pertanyaan kepada saat ini dan

    mengajukan pertanyaan kepada peserta kira-kira apa

    yang menjadi penyebabnya

    10

    Ceramah Mentor menguraikan isi materi 30

    Diskusi Mentor membuka kesempatan diskusi dan tanya

    jawab

    10

    Penutup Mentor menyimpulkan isi materi dan menutup

    pertemuan dengan doa

    5

  • 8/9/2019 Buku PI Dan Mentoring UP3AI Unsyiah 2015

    70/70

    63

    PROFIL PENYUSUN

    RAHMAT FADHIL, adalah seorang Dosen di Prodi Teknik Pertanian Universitas Syiah

    Kuala. Selain itu beliau juga sebagai Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama

    Muda Indonesia (MIUMI) Propinsi Aceh. Pernah menjabat sebagai Sekretaris UP3AI

    Universitas Syiah Kuala tahun 2006-2008. Dikenal juga sebagai penceramah,

    motivator dan trainer. Dapat di hubungi di [email protected]

    NUR PRAMAYUDI, merupakan seorang Dosen di Prodi Agroteknologi Universitas

    Syiah Kuala. Sehari-hari beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Ikatan Dai

    Indonesia (IKADI) Propinsi Aceh. Saat ini di amanahkan sebagai Wakil Ketua II UP3AI

    Universitas Syiah Kuala. Komunikasi dengan beliau dapat dilakukan melalui

    [email protected].

    TAUFIK HIDAYAT, adalah salah seorang alumni Pendidikan Matematika Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsyiah, sekarang menjadi PNS di Dinas

    Pendidikan Nasional Kabupaten Aceh Tamiang sejak tahun 2014. Sebelumnya pernahmenjadi Wakil Sekretaris II UP3AI Unsyiah tahun 2012-2013 dan Wakil Ketua UP3AI

    FKIP Unsyiah tahun 2011-2012. Email beliau [email protected].