Buku Pedoman Studi-Rev1
-
Upload
patrick-galau -
Category
Documents
-
view
67 -
download
6
description
Transcript of Buku Pedoman Studi-Rev1
BUKU PEDOMAN STUDIFAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTURUNIVERSITAS DWIJENDRA
FAKULTAS TEKNIK-BPMFT
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DWIJENDRA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rakhmatNyalah, revisi buku pedoman studi ini dapat kami
lakukan sesuai dengan hasil work shop kurikulum dan bahan ajar
yang telah dilakukan.
Revisi kurikulum merupakan suatu yang mutlak
dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan dan perkembangan
masyarakat maupun perkembangan dan perubahan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan itu Fakultas
Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra, sesuai
dengan pedoman akademik melaksanakan workshop peninjauan
kurikulum secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
dinamika yang terjadi. Berdasarkan hasil workshop tersebut
revisi kurikulum dan buku pedoman studi mutlak dilakukan pada
Program Studi di Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur
Universitas Dwijendra.
Dalam proses revisi banyak pihak yang turut terlibat
untuk itu melalui kesempatan ini kami sampaikan banyak terima
kasih kepada Yang terhormat :
1. Bapak Ketua Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar atas segala
dukungan baik material maupun moral
2. Ibu Rektor Universitas Dwijendra yang telah memfasilitasi
pelaksanakaan workshop dan pelatihan
3. Bapak-bapak nara sumber dan pembimbing dari Universitas
Pendidikan Ganesha, Universitas Udayana yang telah
membantu dalam workshop dan pelatihan
4. Bapak Ketua Program Studi Arsitektur
5. Bapak dan ibu dosen yang sudah terlibat secara aktif dalam
penyusunan buku ini dan semua pihak yang tak dapat kami
sebutkan satu persatu.
2
Semoga dengan revisi kurikulum dan Buku Pedoman
Studi ini dapat memperbaiki penyelenggaraan pembelajaran dan
dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Dwijendra
Denpasar, 17 November 2014
Fakultas Teknik Universitas Dwijendra
Dekan,
Ir. Ida Bagus Gde ManuabaNIP. 19550122 198703 1 001
3
SAMBUTAN REKTOR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rakhmatNyalah, team revisi buku pedoman studi Fakultas Teknik
Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra dapat
menyelesaikan tugasnya sesuai dengan hasil work shop
kurikulum yang telah dilakukan.
Kami menyambut dengan gembira penerbitan Buku Pedoman
Studi ini. Buku Pedoman Studi Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Dwijendra ini, berisi penjelasan singkat,
sejarah Universitas Dwijendra, Sistem Pendidikan dan Sistem
Evaluasi, Sistem Administrasi Pendidikan dan Pembinaan
Kemahasiswaan. Buku Pedoman studi ini menjadi sangat penting
bagi dosen dan mahasiswa serta pihak lain yang ingin mengetahui
dan memahami secara mendalam pelaksanaan Studi di Fakultas
Teknik Program Studi Arsitektur.
Penyempurnaan Buku Pedoman Studi memerlukan pemikiran
yang sangat mendalam dan melibatkan seluruh civitas Fakultas
Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra, sehingga
melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada semua pihak yang terlibat, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dalam penyusunan,
penyempurnaan maupun penerbitan buku pedoman studi ini.
Harapan kami buku pedoman studi ini dijadikan pedoman oleh
seluruh civitas akademika fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Dwijendra dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Denpasar , 17 November 2014
Rektor.
Dr. Putu Dyatmikawati , SH,M.Hum
NIP. 19580727 199403 2 001
4
BAB I
UNIVERSITAS DWIJENDRA
1.1 SEJARAH SINGKAT
Berdirinya Universitas Dwijendra diawali dengan berdirinya
Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur Tradisional Bali pada tanggal 17
Juni 1981. Setelah berjalan satu tahun, Sekolah Tinggi Teknik
Arsitektur Tradisional Bali ditingkatkan menjadi Fakultas Teknik
dan bersamaan dengan itu pula Universitas Dwijendra diresmikan
dengan Keputusan Yayasan Dwijendra Pusat Nomor
169/SKP/YD/82 tanggal 28 Juli 1982, dimana Fakultas Teknik
bekas Sekolah Tinggi Teknik Arsitektur Tradisional Bali termasuk
didalamnya. Universitas Dwijendra memperoleh status terdaftar
berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0600/0/1984 dan No. 0218/0/1986 yang kini sudah beberapa kali
menamatkan Sarjana Program S1 dan Diploma III. Pendiri
Universitas Dwijendra adalah Yayasan Dwijendra Pusat Denpasar
dibantu oleh :
1. Tjokorda Raka Dherana, SH
2. Drs. I Ketut Sukanata
3. Drs. I Nyoman Gunadi
4. Drs. Ida Bagus Putu Purwita
5. Putu Arya Gunawan, SH
1.2 VISI DAN MISI
a. VISI
Visi Universitas Dwijendra adalah menjadikan Universitas
Dwijendra sebagai Pusat Kegiatan Ilmiah yang berguna,
berbudaya, mandiri dan sejahtera.
b. MISI
5
1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar kompeten dan kompetitif yang berlandaskan
etika akademik;
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui
penelitian agar dapat membentuk pribadi ilmuan yang
mandiri, kritis, dan analitis;
3. Menerapkan dan menyebar luaskan pemahaman tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan kesusastraan,
menuju kesejahteraan umat manusia.
1.3 DASAR DAN TUJUAN
a. DASAR
Secara ideal pendirian Universitas Dwijendra dilandasi
cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
lembaga pendidikan dalam konteks pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya. Disamping itu pemahaman serta
pelestarian nilai-nilai budaya bangsa merupakan suatu cita-cita
yang ditanamkan pada Universitas Dwijendra sesuai dengan
Pola Ilmiah Pokok Universitas Dwijendra yaitu : Kebudayaan
Nasional Indonesia dengan memberi arti khusus kepada Agama
Hindu Bali dan Kebudayaan Bali.
Upaya-upaya dalam mewujudkan cita-cita itu dilakukan
secara terencana dan bertahap guna mencapai sasaran. Hal ini
tidaklah berarti Universitas Dwijendra hanya terpaku pada
masa lalu yang penuh dengan kenangan indah, melainkan
mempunyai orientasi yang berdimensi ganda yaitu menghayati
masa lalu sebagai pedoman masa depan. Dimensi itu dijabarkan
antara lain dalam pemilihan jenis fakultas, jurusan dan jenjang
program sebagai langkah pengembangan Universitas
Dwijendra. Nilai-nilai masa lalu dicoba diangkat kepermukaan
dalam upaya menunjang nilai-nilai penemuan baru guna
menghadapi dan mengisi kemajuan jaman yang berproses terus
menerus. Sebaliknya nilai-nilai penemuan baru diupayakan
6
tetap menghargai nilai-nilai masa lalu yang positif serta bernilai
luhur sebagai warisan budaya bangsa. Maka dari itu output dari
Universitas Dwijendra diharapkan menjadi sarjana yang sujana
dalam arti seorang ilmuwan yang cakap, terampil, berbudi
pekerti luhur dan sujud bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berjiwa mengabdi kepada nusa dan bangsa.
Secara konstitusional Universitas Dwijendra didirikan
oleh Yayasan Dwijendra Denpasar dan diakui oleh Pemerintah
dengan pemberian status terdaftar berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 06000/0/1984
dan Nomor :0218/0/1986. Sedangkan Izin Operasional dan
Akreditasi sebagai dasar penyelenggaraan program studi
adalah sebagai berikut .
1. Nomor: 784/D/T/2004 tanggal, 19 Februari 2004 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Teknik
Arsitektur, dan Keputusan BAN – PT Depdiknas RI.
Nomor: 005/BAN-PT/Ak-IX/S1/II/207 tanggal 24 Februari
2007 tentang Status Terakreditasi (C) Program Studi
Arsitektur.
2. Nomor: 785/D/T/2004 tanggal 19 Februari 2004 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Sosial
Ekonomi Pertanian (Agrobisnis), dan Keputusan BAN-PT
Depdiknas RI. Nomor: 019/BAN-PT/Ak-X/S1/XII/2006
tanggal 8 Desember 2006 tentang Status Terakreditasi (B)
Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis).
3. Nomor: 2180/D/T/2004 tanggal 29 Juni 2004 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu
Komunikasi (Kekhususan Ilmu Hubungan Masyarakat), dan
Keptusan BAN-PT Depdiknas RI. Nomor : 019 /BAN-
PT/Ak-X/S1/XII/2006 tanggal 8 Desember 2006 tentang
Status Terakreditasi (B) Program Studi Ilmu Komunikasi
(Kekhususan Ilmu Humas).
7
4. Nomor: 2181/D/T/2004 tanggal, 29 Juni 2004 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Ilmu
Hukum, dan Keputusan BAN-PT Depdiknas RI. Nomor:
019/BAN-PT/Ak-X/S1/XII/2006 tanggal 8 Desember 2006
tentang Status Terakreditasi (A) Program Studi Ilmu
Hukum.
5. Nomor: 2182/D/T/2004 tanggal 29 Juni 2004 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, dan
Keputusan BAN-PT Depdiknas RI. Nomor: 017/BAN-
PT/Ak-X/S1/X/2006 tanggal 19 Oktober 2006 tentang
Status Terakreditasi (C) Program Studi Pendidikan Bahasa
, Sastra Indonesia dan Daerah
6. Nomor: 2183 /D/T/2004 tanggal 29 Juni 2004 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi PPKn ,
dan Keputusan BAN-PT Depdiknas RI. Nomor: 016/BAN-
PT/Ak-X/S1/X/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang
Status Terakreditasi (B) Program Studi PPKn.
b. TUJUAN
Tujuan pendidikan tinggi yang dituangkan dalam pasal 2 PP
Nomor 30 tahun 1990 adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau
kesenian.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
8
Tujuan Universitas Dwijendra adalah :
1. membentuk sarjana yang cakap, beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
2. membentuk sarjana yang mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan berwawasan budaya dan
memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap
kesejahteraan masyarakat, dan;
3. menghasilkan sarjana-sarjana yang sujana dan mempunyai
integritas tinggi.
1.4 NAMA, LAMBANG, BENDERA DAN HYMNE
a. NAMA
Nama Dwijendra dalam Universitas Dwijendra diambil dari
nama tokoh pendeta besar pada zaman kerajaan Bali yaitu :
Dang Hyang Dwijendra. Beliau adalah pendeta dari raja Dalem
Waturenggong di Gelgel yang memerintah pulau Bali dari
tahun 1460 s.d. tahun 1552. Dang Hyang Dwijendra adalah
peletak dasar agama Hindu di Bali sebagaimana diwarisi
sekarang, di samping itu beliau adalah seorang sastrawan yang
besar, arsitek, jyanin, dan yogi. Adapun nama beliau diambil
untuk Perguruan Dwijendra adalah guna menghormati jasa-jasa
beliau yang sangat besar di Bali.
b. LAMBANG
Lambang Universitas Dwijendra adalah “Saraswati
Windhutraya” yang dituangkan dalam bentuk tiga lingkaran
yang di dalamnya terdapat gambar Dewi Saraswati lengkap
dengan laksananya.
9
Keterangan :
1. Nama lambang : Saraswati Windhutraya
Saraswati : Dewanya pengetahuan
saras artinya pengetahuan/huruf, wati
artinya dewi
Windhu : Bhuana atau kosmos
Traya : Tiga
Windhutraya adalah lambang tribuawana, yaitu bhur loka,
bhuwah loka, dan swah loka. Saraswati Windhutraya
artinya pengetahuan yang meliputi tribhuana yang
diproyeksikan ke dalam tiga bidang pengetahuan, yaitu
pengetahuan eksakta, pengetahuan sosial, dan pengetahuan
rohaniah
2. Motto : “Widhyati Durjaya Jaya Wijaya Jayanti”,
artinya mencapai pengetahuan yang amat berguna, selalu
berguna, dan berguna seterusnya.
c. BENDERA
1. Bendera Universitas
10
Warna Putih
Warna Hijau
Keterangan :
1. Ukuran bendera : lebar : panjang = 2 : 3
2. Warna dasar : hijau (bermakna kesuburan)
3. Warna gambar : putih (bermakna kesucian)
Masing-masing fakultas memiliki benderanya sendiri,
warna dasar dan lambang bendera fakultas sama dengan
bendera universitas, hanya saja ukurannya dibuat lebih kecil
daripada bendera universitas, yaitu :
1. Lebar warna identitas fakultas : 1/10 panjang bendera
2. Panjang warna identitas : lebar bendera
3. Letak warna identitas fakultas : pada sisi tempat tali
bendera
Sedangkan identitas fakultas ditentukan oleh warna tertentu
yaitu :
1. Warna Hitam : Fakultas Teknik
2. Warna Coklat : Fakultas Pertanian
3. Warna Putih :Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
4. Warna Jingga/Orange : Fakultas Ilmu Komunikasi
5. Warna Merah : Fakultas Hukum
2. Bendera Fakultas Teknik :
A
B
Keterangan :
A = Warna Fakultas Teknik (Hitam)
B = Warna Hijau
C = Warna Putih
d. HYMNE
11
Universitas Dwijendra mempunyai Hymne, yaitu “Lagu
Pujaan Perguruan Dwijendra” sebagai berikut .
1.5 FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI
Universitas Dwijendra mempunyai dua Fakultas Eksata dan tiga
Fakultas Sosial, yaitu
1. Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur
2. Fakultas Pertanian, Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian
(Agrobisnis)
3. Fakultas Ilmu Komunikasi, Program Studi Ilmu Komunikasi,
Kekhususan Ilmu Hubungan Masyarakat
4. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
a. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan
Daerah
b. Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn)
5. Fakultas Hukum, Program Studi Ilmu Hukum
1.6 STRUKTUR PROGRAM
12
1. Program dan Jenjang: Universitas Dwijendra menyelenggarakan
dua program, yaitu program kependidikan dan non
kependidikan. Kedua program tersebut memiliki jenjang gelar
Sarjana S1.
2. Beban dan Masa Studi : beban studi jenjang Sarjana S1 adalah
sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160
SKS yang dijadwalkan dalam 8 (delapan) semester dan dapat
ditempuh dalam waktu kurang dari 8 semester dan selama-
lamanya 14 semester setelah pendidikan menengah
1.7 BUSANA AKADEMIK
Busana akademik (Organisasi Saga) bagi jabatan di tingkat
universitas adalah mengenakan Toga dan dilengkapi dengan
Gordon khusus dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Rektor, warna dasar toga Hitam dengan kombinasi warna
khas di lingkaran leher warna Hitam kain Beludru.
2. Pembantu Rektor I, II, dan III, warna dasar toga Hitam
dengan kombinasi warna khas di lingkaran leher warna
Hijau
3. Dekan Fakultas Teknik, warna dasar toga Hitam dengan
kombinasi warna khas di lingkaran leher warna Hitam
4. Dekan Fakultas Pertanian , warna dasar toga Hitam dengan
kombinasi warna khas di lingkaran leher warna Coklat
5. Dekan FKIP, warna dasar toga Hitam dengan kombinasi
warna khas di lingkaran leher warna Putih
6. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, warna dasar toga Hitam
dengan kombinasi warna khas di lingkaran leher warna
Orange
7. Dekan Fakultas Hukum, warna dasar toga Hitam dengan
kombinasi warna khas di lingkaran leher warna Merah
Busana Akademik bagi wisudawan/wisudawati adalah sebagai
berikut.
1. Mengenakan toga yang dilengkapi dengan gordon
13
2. Toga yang dikenakan oleh wisudawan disesuaikan dengan
Universitas, sedangkan pita gordon disesuaikan dengan
fakultas.
1.8 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Universitas Dwijendra didasarkan atas
Peraturan Pemerintah Nomor : 60 tahun 1999 dan Peraturan
Pemerintah Nomor : 61 tahun 1999. Namun dalam pengisiannya
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi serta kemampuan
prasarana, sarana dan dana yang dimiliki. Bagan struktur organisasi
Universitas Dwijendra, adalah sebagai berikut.
14
STRUKTUR ORGANISASI UNIVERSITAS DWIJENDRA
KABAG UMUM
DEKAN FT
PD.I
REKTOR
PR.I PR.II PR.IIIYAYASAN
DEWAN PENYANTUN
KEP.PUSLIT
KEP. P3M
KEP. PERPUST.
DEKAN FKIP
PD.I PD.II PD.III
KEP. BAAK KEP. BAU
KABAG AKADEMI
K
KABAG KEMAH
KABAG PERENCANA
AN
KABAG KEPEG
KABAG KEUANG
AN
DEKAN FP
PD.I PD.II PD.IIIPD.II PD.III
DEKAN FH
PD.I PD.II PD.III
DEKAN FIK
PD.I PD.II PD.III
KABAG TU
KABAG TU
KABAG TU
KABAG TU
KABAG TU
KAPRODI ARSITEK-
TUR
KAPRODI SOSEK
PERTANIAN
KAPRODI SASDA
KAPRODI PPKN
KAPRODI HUMAS
KAPRODI ILMU
HUKUM
15
BAB II
SISTEM PENDIDIKAN
2.1. DASAR PENYELENGGARAAN SISTEM PENDIDIKAN
Pelaksanaan pendidikan di Universitas Dwijendra berdasarkan :
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Keputusan Menteri Pendidikan Nomor : 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum untuk Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa
4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. Nomor 045/U/2002 tanggal 2 April 2002
tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 178/U/2001 tanggal 21 Nopember
2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi.
6. Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 632/D/T/1998 tentang
Contoh Ijazah bagi Lulusan Program Pendidikan pada Institut/Universitas.
7. Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas Nomor
38/DIKTI/Kep/2002 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas Nomor 1666/D/C/98
tanggal 16 Juni 1998 tentang Semester Pendek.
9. Statuta Universitas Dwijendra
2.2 KURIKULUM
1. Pengertian
Kurikulum Universitas Dwijendra adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di
Universitas Dwijendra. Struktur Kurikulum Universitas Dwijendra didasarkan pada
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa dan Kurikulum Nasional Program Studi Sarjana S1, dan SK.
Mendiknas RI. No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi
16
2. Prinsip-Prinsip Kurikulum
Kurikulum Universitas Dwijendra berpedoman pada prinsip-prinsip dasar, yaitu :
a. berorientasi pada tujuan pendidikan nasional;
b. ada keseimbangan antara teori dan praktek;
c. berwawasan budi pekerti dan kewirausahaan;
d. keragaman program disusun dengan memperhatikan kebutuhan;
e. sifat keterbukaan program memungkinkan kelanjutan atau kepindahan dari
satu program ke program lain dengan syarat-syarat tertentu.
2.3 ORGANISASI KURIKULUM
1. Kurikulum yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi merupakan
rambu-rambu untuk menjamin mutu dan kemampuan (kompetensi) sesuai dengan
program studi yang ditempuh.
2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di pekerjaan tertentu.
a. kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas:
- Kompetensi Utama;
- Kompetensi Pendukung;
- Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama.
b. Elemen –elemen kompetensi, adalah:
- Landasan Kepribadian;
- Penguasaan ilmu dan ketrampilan;
- Kemampuan berkarya;
- Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu
dan keterampilan yang dikuasai;
- Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai pilihan keahlian dalam
berkarya;
3. Kurikulum Universitas Dwijendra yang menjadi dasar penyelenggaraan Program
Studi pada Program Sarjana S1 terdiri atas Kurikulum Inti dan Kurikulum
Institusional.
4. Kurikulum Inti merupakan ciri dari kompetensi utama. Ciri khas kompetensi utama
lulusan sebagai pembeda antara program studi satu dengan yang lainnya harus ditinjau
17
dari gatra nilai penting dalam membentuk kehidupan yang berkebudayaan dan
keterkaitan komplementer sinergis di antara berbagai kompetensi utama lainnya.
5. Kurikulum Inti suatu program studi bersifat:
a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan;
b. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi;
c. berlaku secara nasional dan internasional;
d. luntur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang;
e. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan
pengguna lulusan.
6. Kurikulum Pendukung dan Kompetensi Lain yang bersifat khusus dan gayut dengan
kompetensi utama, yaitu suatu program studi yang ditetapkan oleh penyelenggara
program studi di Universitas Dwijendra
7. Kurikulum Institusional adalah sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan
bagian dari Kurikulum Universitas Dwijendra, terdiri atas tambahan dari kelompok
ilmu dan kurikulum inti yang disusun dan memperhatikan keadaan dan kebutuhan
lingkungan serta ciri khas Universitas Dwijendra.
2.4 STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN
Struktur Kurikulum Program Studi di Universitas Dwijendra terdiri atas Kompetensi
Utama, Kompetensi Pendukung dan Kompetensi Lain yang penjabarannya dari ketiga
kompetensi tersebut dapat dilihat pada struktur kurikulum program studi. Kurikulum
Nasional untuk program Sarjana S1 di Universitas Dwijendra yang berdasarkan
pengelompokan mata kuliah berupa kelompok MPK, MKK, MKB, MPB, dan MBB.
Semua kelompok mata kuliah ini dibagi menjadi kurikulum inti dan Institusi. Kurikulum
inti ditentukan berkisar antara 40% - 80% dari jumlah SKS kurikulum program sarjana.
Sedangkan jumlah kredit untuk Program Sarjana S1 adalah dengan rentangan :144 SKS-
160 SKS
Dalam ketentuan umum keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000
disebutkan bahwa :
1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), adalah kelompok
bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mantap, mandiri serta mempunyai rasa tenggung jawab
18
kemasyarakatan dan kebangsaan. Beban kredit MPK adalah 10 SKS terdiri atas mata
kuliah sebagai berikut.
Tabel 01 : Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Kelompok Mata Kuliah SKS
Kelompok I
Kelompok II
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan Pancasila
c. PKN
a. Ilmu Budaya Dasar
b. Ilmu Sosial Dasar
c. Ilmu Alamiah Dasar
2
2
2
2
2
2
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Kelompok I merupakan mata kuliah yang
menanamkan dan memupuk nilai serta merupakan dasar yang esensial dan Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian Kelompok II merupakan penanaman wawasan
pengetahuan untuk penerapan nilai, yang merupakan program wajib bagi semua
mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Ilmu Budaya Dasar wajib bagi seluruh mahasiswa
b. Ilmu Sosial Dasar wajib bagi mahasiswa dari Fakultas Eksata
c. Ilmu Alamih Dasar wajib bagi mahasiswa dari Fakultas Sosial
2. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), adalah kelompok
bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan
penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa.
Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk penguasaan dan
memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta
komparatif penyelenggaraan program studi yang bersangkutan.
3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan
ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang
relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi
19
keahlian dalam berkarya di masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta
komparatif dari program studi
4. Kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB), adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan prilaku yang diperlukan
seseorang dalam berkarya menurut tingkat berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan
yang dikuasai. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan bertujuan untuk
memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk setiap program studi.
5. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB), adalah kelompok
bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapatt memahami kaidah
berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Mata
kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta
penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara
nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan
kompetensi keahlian.
Tabel 02: Perimbangan Beban Kredit Kelompok Mata Kuliah
NO. Kelompok Mata Kuliah Beban Kredit
SKS PERSEN
1.
2.
3
4
5
6.
MPK
MKK
MKB
MPB
MBB
Skripsi
8 - 10
40 - 44
40 - 44
30 - 33
20 - 23
4 - 6
6 6
28 28
28 28
21 21
14 14
3 3
Jumlah 144 -160 100 100
Secara garis besar komposisi kelompok mata kuliah pada kurikulum Program Studi
yang berada di lingkungan Universitas Dwijendra disajikan dalam tabel 03
20
Tabel 03: Komposisi Kelompok Mata Kuliah pada Kurikulum Program Studi
NoKelompok
Mata Kuliah
Jumlah SKS/Program Studi
Arsitektur(F.Teknik)
Agribisnis(F.Pertanian)
Ilmu Komunikasi
(FIKOM)
PPKn(FKIP)
Sasda(FKIP)
Ilmu Hukum
(F. Hukum)
1
2
3
4
5
6
MPK
MKK
MKB
MPB
MBB
PILIHAN
13
45
62
5
9
10
11
61
51
6
20
10
51
49
17
23
12
70
30
24
22
26
65
51
22
20
8
120
43
11
17
Jumlah SKS 144 149 150 158 184 149
2.5 PENJABARAN KOMPETENSI DAN SEBARAN MATA KULIAH TIAP
SEMESTER FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
1. VISI
Visi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Dwijendra merupakan
penjabaran dari visi Universitas Dwijendra, Fakultas Teknik mempunyai Pola
Ilmiah Pokok dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
Sastra, Kebudayaan dan Agama Hindu Bali. Sehingga Visi Program Studi
Arsitektur, Fakultas Teknik adalah : Mengacu pada visi Fakultas, maka Program
Studi Teknik Arsitektur nanti pada tahun 2025 akan menjadi program studi yang
mampu menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan PIP-nya yaitu
kebudayaan daerah Bali sehingga menghasilkan sarjana Teknik yang professional,
berwawasan budaya, serta mampu mengembangkan IPTEK berlandaskan nilai-
nilai budaya lokal.
2. MISI
Misi yang diemban Program Studi Arsitektur FT Undwi adalah :
1. Meningkatkan kualitas pendidikan yang berorientasi pada peningkatan RAISE
(Relevance, Academic atmosphere, Internal - Management, Sustainability,
Efficiency – productivity);
21
2. Mengembangkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang sesuai dengan
kebutuhan stake holders
3. Mengerahkan dan mengarahkan potensi yang dimiliki dengan efektif dan
efisien sehingga meningkatkan kualitas manajemen, organisasi dan
kepemimpinan yang berorientasi pada profesionalisme, keterbukaan dan
mampu bersaing di pasar nasional
4. Meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan institusi
3. TUJUAN
Dalam upaya untuk dapat mewujudkan visi dan misi seperti tersebut diatas,
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik merumuskan beberapa tujuan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan proses pendidikan dan pengajaran yang berbasis kompetensi
untuk menghasilkan Sarjana Teknik yang mempunyai pengetahuan dan
kemampuan analisis serta mampu menggunakan dan menerapkan IPTEK
secara profesional dengan tetap berlandaskan nilai – nilai Agama Hindu dan
budaya Daerah Bali ;
2. Penyelenggaraan penelitian dan pengkajian ilmiah yang berorientasi pada
penciptaan dan pengembangan teknologi dalam bidang Arsitektur, yang selalu
berorientasi pada nilai – nilai Agama Hindu dan budaya Daerah Bali ; dan
3. Penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat, guna dapat
mendharmabaktikan IPTEK yang didapat diperguruan tinggi dengan
mengoptimalkan pemanfaatan dan pendayagunaan sumber – sumber daya alam
yang ada, dengan tetap melestarikan nilai – nilai budaya daerah di dalam
pembentukan masyarakat ilmiah.
4. STANDAR DAN KOMPETENSI LULUSAN
Kompetensi utama lulusan PS. Arsitektur Dwijendra
Kompetensi utama yang dimiliki mahasiswa Arsitektur setelah memperoleh
gelar sarjana adalah: (i) mahasiswa mampu memahami dan mengeavaluasi
berbagai isu yang berkenaan dengan pembangunan arsitektur secara umum; (ii)
mahasiswa memiliki pandangan yang kritis terhadap persoalan-persoalan
pengembangan arsitektur yang didasarkan pada kajian/teori yang diperoleh; (iii)
mahasiswa mampu mengaplikasikan teori-teori tentang arsitektur dalam dunia
22
usaha arsitektur dalam arti luas; dan (iv) mahasiswa memiliki jiwa kewirausahaan
yang tinggi untuk mampu menerapakan dan mengembangkan ilmunya dalam
persaingan usaha yang semakin ketat.
Kompetensi pendukung lulusan
Kompetensi pendukung lulusan pada Program Studi Arsitektur adalah
meliputi: (i) dosen, yaitu adanya dosen yang semua sudah kualifikasi S.2,
disamping itu dua dosen sedang mengikuti program S.3 pada program studi
Arsitektur, serta beberapa dosen sudah tersertifikasi; (ii) kurikulum, peninjauan
kurikulum dilakukan yang menyesuaikan dengan dinamika dan kebutuhan
masyarakat. Keberadaan kurikulum yang sesuai dengan visi dan misi program
studi maupun institusi, akan dapat memberikan peluang bagi mahasiswa untuk
melanjutkan studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan
pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studinya, mengembangkan
ketrampilan yang dapat dialihkan, berorientasi kearah pasar kerja dan peningkatan
karier. Selain itu, pendukung lainnya adalah ketersediaan prasarana teknologi,
yaitu internet yang sangat mudah diakses sehingga memudahkan mahasiswa
untuk memperoleh tambahan-tambahan pengetahuan mengenai arsitektur dan
pembangunan pertanian.
Kompetensi lainnya/pilihan lulusan
Adanya pelatihan-pelatihan terhadap dosen, seminar serta adanya laboratorium
subak juga kerjasama antara program studi dengan beberapa instansi yang terkait.
Untuk memenuhi kompetensi lainnya/pilihan lulusan, Program Studi
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra kurikulum mengacu kepada
mata kuliah yang memiliki saling keterkaitan satu dengan lainnya. Disamping itu,
mahasiswa juga dilibatkan secara aktif untuk melakukan penelitian-penelitian
serta praktikum yang berkenaan dengan pengembangan arsitektur.
23
A. PROGRAM STUDI : Arsitektur PROGRAM PENDIDIKAN : S1
SEMESTER 2
No Kode Mata Kuliah SKS
1 PKA110 2305 Kewirausahaan 3
2 PLA110 2301 Manajemen (MK Pilihan) 3
3 PLA110 2302 Adat & Budaya Bali (MK Pilihan) 3
4 KBA110 2301 Perancangan Tapak 3
5 KKA110 2205 Menggambar Arsitektur 2 2
6 KKA110 2206 Teori & Metode Perancangan Ars. 1 3
7 KBA110 2303 Teknologi Konstruksi 1 3
8 KBA110 2202 Bahan Bangunan 2
TOTAL 22
SEMESTER 1
No Kode Mata Kuliah SKS
1 PKA110 1201 Agama 2
2 PKA110 1302 Pancasila & Kewarganegaraan 3
3 PKA110 1303 Bahasa Inggris 3
4 PKA110 2204 Bahasa Indonesia 2
5 KKA110 1302 Menggambar Teknik 3
6 KKA110 1203 Menggambar Arsitektur 1 2
8 KKA110 1301 Estetika Bentuk 3
9 KKA110 1304 Dasar & Metode Penelitian Arsitektur 3
TOTAL 21
24
SEMESTER 4
No Kode Mata Kuliah SKS
1 KBA110 4307 Stud. Perancangan Arsitektur 2 3
2 KKA110 4311 Arsitektur Lingkungan 3
3 KBA110 4409 Teknologi Konstruksi 3 4
4 KBA110 4308 Utilitas 3
5 KBA110 4313 Pengertian Arsitektur Tradisional 3
6 KBA110 4312 Perumahan dan Pemukiman 3
TOTAL 19
SEMESTER 5
No Kode Mata Kuliah SKS
1 KBA110 5412 Stud. Perancangan Arsitektur 3 4
2 KBA110 5410 Teknologi Konstruksi 4 4
3 KKA110 5314 Perkembangan Arsitektur 1 3
4 MK Pilihan 2
5 KBA110 5311 Studio Arsitektur Tradisional 1 3
6 BBA110 5301 Hukum Pranata Pembangunan 3
TOTAL 19
SEMESTER 3
No Kode Mata Kuliah SKS
1 KKA110 3307 Matematika Teknik 3
2 KBA110 3204 Fisika Bangunan 2
3 KBA110 3305 Studio Perancangan Arsitektur 1 3
4 KBA110 3306 Teknologi Konstruksi 2 3
5 KKA110 3308 Teori & Metode Perancangan Ars. 2 3
6 KKA110 3309 Komputer (CAD) 3
7 KKA110 3210 Pengertian Arsitektur Nusantara 2
TOTAL 19
25
SEMESTER 6
No Kode Mata Kuliah SKS
1 KBA110 6514 Stud. Perancangan Arsitektur 4 5
2 KBA110 6313 Studio Arsitektur Tradisional 2 3
3 KKA110 6316 Manajemen Konstruksi 3
4 MK Pilihan 2
5 KKA110 6315 Arsitektur Kota 3
6 PBA110 6201 Etika Berprofesi Arsitektur 2
TOTAL 18
SEMESTER 7
No Kode Mata Kuliah SKS
1 KBA110 7516 Stud. Perancangan Arsitektur 5 5
2 KBA110 7415 Studio Arsitektur Tradisional 3 4
3 PBA110 7302 Praktek Kerja Lapangan (PKL) 3
4 BBA110 7302 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 3
TOTAL 15
SEMESTER 8
No Kode Mata Kuliah sks
1 BBA110 8303 Seminar 3
2 KBA110 8817 STUDIO TUGAS AKHIR 8
TOTAL 11
MATA KULIAH PILIHAN (BELUM)
NO KODENAMA MATA KULIAH PILIHAN SMT
1PIL.20
1Arsitektur Pariwisata (kawasan P, Desa P, Akomodasi P, Bangunan P, kebijakan dibidang P) 5
2 PIL.20 Arsitektur Prilaku (timbal balik prilaku manusia dengan wajah 5
26
2 arsitektur)
3PIL.20
3 Ergonomik Arsitektur 6
4PIL.20
4Rencana Anggaran Biaya (RAB) 6
5PIL.20
5Fenomenologi Arsitektur (13 ciri fenomenologi) – Metode penelitian arsitektur 7
6PIL.20
6Konservasi arsitektur (Preservasi, pelestarian, revitalisasi, rekonstruksi) 7
7PIL.20
7Kritik Arsitektur (Evaluasi, apresiasi, evokativ-normativ) 7
8PIL.40
8SAT III (Studio Arsitektur Tradisional 3) 7
2.6 SISTEM PENYELENGGARAAN KURIKULUM
1. Pengertian Sistem Kredit Semester
a. Sistem Kredit : adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit semester(SKS) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar, pengalaman belajar, dan beban
penyelenggaraan program.
b. Semester : adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu
kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2
sampai 3 minggu kegiatan evaluasi.
c. Satuan Kredit Semester (SKS): adalah takaran penghargaan terhadap
pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan
terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4
jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan
terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.
d. Ciri-ciri sistem kredit adalah sebagai berikut :
- Dalam sistem kredit tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai
kredit
- Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama.
- banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas
besarnya usaha untuk menyelesaikantugas-tugas yang dinyatakan dalam
program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan maupun tugas lain.
2. Tujuan Sistem Kredit
27
Tujuan umum sistem kredit semester adalah agar perguruan tinggi di Indonesia
dapat memenuhi tuntutan pembangunan karena didalamnya dimungkinkan penyajian
program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel sehingga memberikan
kemungkinan lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu
macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.
Secara khusus tujuan penerapan sistem kredit adalah, sebagai berikut.
1. Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat
belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat-singkatnya,
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan
pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya
3. Mempermudah penyesuaian kurikulum terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi
4. Memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa
dapat diselenggarakan sebaik-baiknya
5. Memungkinkan alih kredit antar jurusan/program studi atau antar fakultas
dalam satu perguruan tinggi
6. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi satu ke
perguruan tinggi yang lain dengan alih kredit
7. Efisiensi dan keefektifan sumber daya, prasarana dan sarana.
3. Nilai Kredit Beban Studi
Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata
kuliah. dalam satu tahun akademik dibagi menjadi 2 (dua) semester yaitu ganjil dan
genap.
Setiap semester terdiri dari :
1. kegiatan kurikuler dan ko kurikuler selama 16 (enam belas) minggu ;
2. untuk kegiatan administrasi dan penilaian mahasiswa selama 2- 3 minggu.
4. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan
yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan untuk setiap minggunya.
1. Untuk mahasiswa
- Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar,
misalnya dalam bentuk kuliah
28
- Enam puluh (60) menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu kegiatan
studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya
dalam bentuk membuat pekerjan rumah atau menyelesaikan soal-soal
- Enam puluh (60) menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan yang
harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami,
mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam
bentuk membaca buku referensi.
2. Untuk tenaga pengajar
- Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa
- Enam puluh (60) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik
terstruktur
- Enam puluh (60) menit pengembangan materi kuliah
5. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Seminar
Untuk mata kuliah yang diselenggarakan dalam bentuk seminar dimana mahasiswa
wajib mempresentasikan makalah pada suatu forum, pengertian 1 SKS sama seperti
pada penyelenggaraan kuliah, yaitu mengandung acara 50 menit tatap muka per
minggu.
6. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Praktikum, Penelitian Kerja Lapangan
dan Sejenisnya
Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian kerja lapangan dan sejenisnya
ditentukan sebagai berikut :
1. Nilai kredit semester untuk praktikum dan laboratorium. untuk praktikum di
laboratorium nilai 1 kredit semester adalah beban tugas di laboratorium
sebanyak 2-3 jam per minggu selama satu semester.
2. Nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya. nilai 1 kredit
adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4-5 jam per minggu selama satu
semester.
3. Nilai Kredit Semester Penelitian Penyusunan Skripsi adalah beban tugas
penelitian sebanyak 3 – 4 jam sehari selama satu bulan, yang setara dengan 25
hari kerja.
7. Beban Studi Dalam Semester
29
Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata
waktu sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang berkerja rata-rata 6-8
jam selama 6 hari berturut-turut. Dilain pihak, seorang mahasiswa dituntut “bekerja”
lebih lama, sebab tidak saja ia belajar disiang hari 6-8 jam tetapi juga pada malam
hari selama 2 jam. dengan demikian seorang mahasiswa diperkirakan memiliki
waktu belajar 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu. Oleh karena nilai satu
kredit semester kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi untuk tiap
semester akan sama dengan 16-20 kredit semester. Dalam menentukan beban studi 1
semester, perlu juga diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat dari
hasil studi seorang mahasiswa pada semester yang sering diukur dengan Indeks
Prestasi.
Besarnya Indeks Prestasi Semester (IPS) dapat dihitung dengan cara berikut :
Pada semester pertama, mahasiswa diberi beban studi 20 sks. Jumlah studi maksimal
yang boleh diambil setiap semester berikutnya ditetapkan berdasarkan IP yang
dicapai pada semester sebelumnya, dengan berpedoman pada tabel 04 berikut :
Tabel 04 : Rentangan Jumlah SKS yang dapat diprogram
IP semester yang telah
diambil
SKS yang diprogramkan
KREDIT MAKSIMAL YANG DAPAT
DIPROGRAMKAN
0,00 – 1,99 2,00 – 2,49 2,50 – 2,99 3,00 – 4,00
12 – 24
13 – 18
7 – 12
0 - 6
18
16
14
12
20
18
16
14
22
20
18
16
24
22
20
18
2.7 PERKULIAHAN
1. Perkuliahan dibedakan menjadi perkuliahan teori, praktikum, kerja lapangan atau
gabungan teori praktikum, teori lapangan kerja, praktikum kerja lapangan, gabungan
antara teori praktikum kerja lapangan.
Σ (K x N)IP = Σ K
Keterangan :IP = Indeks PrestasiK = SKS mata kuliah yang diprogramkanN = Nilai akhir masing-masing mata kuliah
30
2. Perkuliahan teori adalah perkuliahan yang bertujuan mengkaji dan menguasai
konsep, generalisasi, teori dan prinsip ilmiah suatu bidang studi.
3. Perkuliahan praktikum adalah perkuliahan yang bertujuan mengaplikasikan teori
dalam kondisi dan situasi terbatas, seperti laboratorium, workshop, studio, sekolah,
kantor dan lembaga pendidikan tertentu.
4. Praktek Kerja Lapangan (PKL/KKN dan yang sejenis) adalah kegiatan latihan yang
bertujuan untuk memperoleh pengalaman belajar atau mengaplikasikan teori
melalui keterlibatannya dalam masyarakat dalam bentuk kerja nyata di lapangan
yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang
ada secara pragmatis dan interdisipliner, dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Mahasiswa boleh mengikuti PKL/KKN bila telah memiliki kredit
minimal 120 SKS
b. Proses persiapan, pelaksanaan, waktu, dan penilaian diatur oleh
Fakultas atau P3M Universitas Dwijendra
5. Setiap perkuliahan terdiri atas kegiatan tatap muka terstruktur dan mandiri.
6. Kegiatan tatap muka berupa kegiatan perkuliahan terjadwal, yaitu dosen dan
mahasiswa saling berkomunikasi langsung, dalam bentuk ceramah, responsi, diskusi,
seminar, kolium, praktikum, dan kegiatan akademik lainnya.
7. Kegiatan terstruktur mahasiswa adalah kegiatan mahasiswa diluar jam kuliah,
terjadwal berdasarkan tugas dosen, pengawasan dosen dalam bentuk mengerjakan
pekerjaan rumah, penulisan makalah, melakukan penelitian, penulisan laporan, dan
kegiatan akademik lainya yang relavan.
8. Kegiatan terstruktur dosen adalah penyusunan Garis-Garis Besar Program
Pengajaran Mata Kuliah (GBPP-Mata Kuliah), penelitian terjadwal, pemberian
umpan balik pada mahasiswa, pemberian bantuan belajar kepada mahasiswa baik
perorangan maupun kelompok.
9. Kegiatan mandiri mahasiswa adalah kegiatan belajar berdasarkan program
mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan dalam rangka menunjang kegiatan tatap
muka dan terstruktur dalam bentuk belajar diperpustakaan, dirumah, melakukan
penelitian, wawancara dengan nara sumber, seminar dan kegiatan akademik lainnya
yang relevan.
10. Kegiatan mandiri dosen adalah kegiatan perencanaan dan pengembangan
perkuliahan yang terjadwal, dalam bentuk perkuliahan kapita selekta, seminar, dan
kegiatan akademik lainnya yang relavan.
31
11. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kunjungan keluar kampus secara terbimbing
untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam suatu bidang ilmu yang status dan
pelaksanaannya ditetapkan oleh jurusan/program studi masing-masing.
2.8 PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN
1. Kalender akademik yang berlaku satu tahun disusun oleh BAAK dan ditetapkan
oleh Rektor.
2. Perkuliahan diselenggarakan oleh Jurusan/Program Studi dibawah koordinasi
Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas.
3. Penyusunan jadwal dilaksanakan oleh Fakultas/Program Studi yang keseluruhannya
dikoordinasikan oleh Dekan/ Pembantu Dekan I Fakultas.
4. Pendaftaran mata kuliah dalam kegiatan regrestrasi akademik dikoordinasikan oleh
Pembantu Dekan I Fakultas/Ketua Program Studi .
5. Pelaksanaan perkuliahan dipantau oleh /Program Studi dibawah koordinasi
Pembantu Dekan I Fakultas.
6. Kahadiran mahasiswa dicatat oleh dosen yang bersangkutan dan direkam Sub-Bag
Pendidikan Fakultas.
2.9 PEMBIMBING AKADEMIK (PA)
1. Bimbingan adalah kegiatan dosen Pembimbing Akademik (PA) yang bertujuan
membimbing mahasiswa menyelesaikan studinya dengan baik, sesuai dengan minat
dan kemampuan, sedemikian rupa hingga berkat bimbingan tersebut mahasiswa
mampu menumbuhkan wawasan, dapat berfikir dan berperilaku yang sesaui dengan
norma-norma Pancasila dan UUD 1945 yang kepenasehatannya berlangsung sejak
mahasiswa belajar di Universitas Dwijendra sampai lulus dengan keputusan Dekan.
2. Setiap dosen tetap (PNS dpk/Tetap Yayasan) wajib menjadi PA dari sejumlah
mahasiswa yang ditetapkan secara tertulis atas usul Ketua Program Studi.
3. Setiap mahasiswa mempunyai seorang PA yang berkewajiaban memberikan
bimbingan secara teratur selama studi, dengan rincian sebagai berikut :
- Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang
bagi kegiatan akademis dan non akademis di Universitas Dwijendra
- Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah akademis
- Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik sehingga tumbuh kemandirian belajar seorang ahli.
32
- Memberi rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar mahasiswa untuk
keperluan tertentu.
- Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju
terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan, berperilaku, sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945.
- Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar keilmuan secara
mandiri sepanjang hayat.
- Memberi peringatan kepada mahasiswa yang Indeks Prestasinya (IP) nya selama
2 (dua) semester berturut-turut kurang dari 2, dan SKS yang dicapai kurang dari
10 SKS.
4. Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, PA berkewajiban melaksanakan
tugas bimbingan/dengan kegiatan antara lain :
- Memproses kegiatan KRS (Kartu Rencana Studi) dan bertanggungjawab atas
kebenaran isinya
- Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa dalam
semester bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
- Meneliti dan memberi persetujuan terhadap rencana studi semester yang disusun
oleh mahasiswa di dalam KRS.
5. Dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan tata aturan bimbingan, PA tiap semester
memperhatikan hasil belajar :
- Mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok
- Semua mahasiswa Fakultas/Program Studi yang bersangkutan secara kelompok
untuk angkatan tahun yang bersangkutan ataupun tahun sebelumnya.
6. Kegiatan bimbingan dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi dalam masalah
akademik atau non-akademik
7. Setiap dosen PA selalu memperhatikan kode etik akademik.
8. Kewajiban mahasiswa adalah sebagai berikut:
c. Memahami pentingnya bimbingan
d. Mengadakan komunikasi secara aktif dengan PA dan wajib berkonsultasi tentang
program dan kegiatan studinya serta kesulitan-kesulitannya.
e. Mematuhi ketentuan-ketentuan bimbingan baik mengenai waktu, tempat,
prosedur dll.
f. Menaati hasil bimbingan
g. Melaporkan prestasi studi kepada PA
33
h. Menerima sanksi-sanksi atas kesalahannya
2.10 PERENCANAAN STUDI
1. Perencanaan studi adalah penyusunan rencana studi oleh mahasiswa dengan
bimbingan PA sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
2. Rencana studi adalah Rencana Studi Semester untuk mendaftarkan mata kuliah
tiap semester disusun dalam kegiatan registrasi akademik pada setiap awal
semester.
3. Penyusunan rencana studi diatas dikoordinasikan oleh para Ketua Program Studi
dan dipantau oleh Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas
2.11 JADWAL KULIAH
1. Jadwal kuliah sekurang-kurang berisi keterangan :
- Sandi mata kuliah dan angka sks mata kuliah tersebut
- Pada semester berapa mata kuliah tersebut seharusnya diambil
- Mata kuliah yang menjadi prasyarat
- Hari, jam dan ruangan/gedung kuliah
- Nama dosen pengajar
2. Jam kuliah setiap hari terdiri dari 4-5 jam kuliah yang masing-masing selama 50
menit
3. Jadwal kuliah diumumkan oleh Fakultas paling lambat 2 minggu sebelum masa
registrasi.
4. Jadwal kuliah dilaporkan ke Rektor dan diinformasikan ke BAAK paling lambat
satu minggu setelah diumumkan.
2.12 TATA TERTIB PERKULIAHAN
1. Pada setiap awal semester dosen wajib menyampaikan Rencana Perkuliahan
Semester kepada Program Studi dan mahasiswa
2. Pada setiap kegiatan perkuliahan, dosen wajib melaksanakan absensi mahasiswa
dengan menggunakan formulir daftar hadir yang baku.
3. Daftar hadir kuliah diserahkan kepada Kasubbag Pendidikan Fakultas/Kasubbag
TU oleh dosen pengajar yang bersangkutan yang pengaturannya ditangani oleh
fakultas yang bersangkutan.
34
4. Mahasiswa yang tidak hadir pada suatu perkuliahan wajib menyampaikan surat
pemberitahuan kepada dosen yang bersangkutan tentang ketidak hadirannya.
5. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan perkuliahan minimum 75% dari jumlah
minggu yang terjadwal dalam semester yang bersangkutan, dan khusus untuk
kegiatan praktikum mahasiswa harus mengikuti 100% kegiatan, kecuali ada hal
lain dengan disertai keterangan yang sah.
6. Mahasiswa wajib melaksanakan semua tugas perkuliahan termasuk kegiatan
tersrtuktur seperti : ujian-ujian, penyusunan laporan, atau tugas-tugas lain yang
sejenisnya dalam masa perkuliahan semester yang bersangkutan.
7. Jika karena suatu hal, ada kegiatan perkuliahan yang tidak dapat dilaksanakan
menurut jadwal, dosen wajib memberitahukan kepada mahasiswa dan
mengusahakan waktu lain sebagai pengganti dengan sepengetahuan Ketua
Program Studi, sehingga jumlah kehadiran dosen sekurang-kurangyan 75%.
8. Mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam daftar hadir kuliah tidak
diperkenankan mengikuti kuliah yang bersangkutan.
9. Mahasiswa ikut membantu peningkatan mutu dan pemeliharaan tata tertib
perkuliahan yang ditetapkan oleh masing-masing fakultas.
10. Pengawasan pelaksanaan tata tertib perkuliahan dilakukan oleh Ketua Program
Studi di bawah koordinasi Pembantu Dekan I Fakultas.
2.13 STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR ( SOP ) DOSEN
1. Menyiapkan Silabus, SAP, Menyiapkan media pembelajaran.
2. Menyampaikan kontrak Perkuliahan sebelum proses pembelajaran dimulai.
3. Menyiapkan sumber pembelajaran (buku ajar, bahan ajar, jurnal ilmiah, dan
berbagai referensi lainnya) dan menginformasikan kepada mahasiswa.
4. Menyiapkan salam, ketika memasuki ruangan kelas, demikian juga ketika akan
meninggalkan ruang kelas.
5. Memulai perkuliahan pada minggu pertama dengan ;
a) melakukan perkenalan diri;
b) menyampaikan kontak perkuliahan, SAP, dan SOP;
c) memotivasi kemandirian belajar mahasiswa;
d) membimbing mahasiswa untuk mengetahui berbagai prinsip budi pekerti,
etika/moral sebagai insan akademik;
35
6. Memfasilitasi pembentukan Small Group Discussion (SGD), Problem Based
Learning (PBL), dan lain-lain sesuai strategi pembelajaran yang diterapkan.
7. Membimbing praktikum atau praktek lapangan.
8. Mencari solusi bila muncul permasalahan dalam proses pembelajaran
9. Memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa dan mengembalikan seluruh tugas-
tugas yang diberikan (termasuk quiz, PR, UTS, dan UAS) dengan memberikan
feedback atau nilai.
10. Memberikan kuliah (tatap muka) sebanyak 14 kali dalam satu semester, tetapi
belum termasuk UTS dan UAS. Dalam memberikan kuliah, agar sebelumnya
menyebutkan materi pembelajaran yang harus diselesaikan hari itu (sesuai SAP)
11. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan
tanya-jawab/diskusi.
12. Menyampaikan kesimpulan/summary materi perkuliahan menjelang akhir jam
kuliah.
13. Melakukan penilaiaan terhadap soft skill mahasiswa, pada proses/pelaksanaan
pembelajaran (materi pembelajaran soft skill dapat merujuk pada Buku Manual
Akademik Indikator penerapan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Dwijendra
atau referensi lainnya yang relefan).
14. Menyampaikan materi perkuliahan dengan menekankan pada Student Centerred
Learning (SCL).
15. Mengabsen mahasiswa, sebelum akhir proses pembelajaran.
16. Menyampaikan closing statement.
17. Menghubungi anggota teaching team, bila berhalangan hadir, atau memberikan
tugas-tugas kepada mahasiswa, agar tetap ada aktivitas pembelajaran pada hari
itu.
18. Mengisi Jurnal atau berita acara perkuliahan.
2. 14 SANKSI BAGI MAHASISWA
1. Sanksi adalah tindakan akademik dan/atau administrasi yang diberikan kepada
mahasiswa yang menyimpang dari peraturan yang berlaku.
2. Tujuan diberikan sanksi adalah untuk menjaga mutu hasil pendidikan dan
memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mencapai prestasi optimum, serta
meningkatkan peranan dan fungsi Universitas Dwijendra.
36
3. Sanksi dapat berupa menerima nilai E untuk mata kuliah tertentu jika mahasiswa
melakukan kesalahan pengisian KRS untuk mata kuliah yang bersangkutan
4. Sanksi dapat berupa KRS nya tidak diproses lebih lanjut, bila mahasiswa yang
bersangkutan tanpa Izin tertulis dari Pembantu Dekan I Fakultas dan Kepala
BAAK terlambat mengumpulkan KRS dari ketentuan waktu yang ditetapkan.
5. Sanksi dapat berupa tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan mata kuliah yang
bersangkutan, apabila mahasiswa yang bersangkutan menjadi peserta kuliah secara
tidak sah.
6. Sanksi dapat berupa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester untuk
mata kuliah tertentu dan secara otomatis nilai ujian mata kuliah yang bersangkutan
adalah E, terjadi bila :
- Mahasiswa yang bersangkutan kehadiranya kurang dari 75% tanpa
memberikan alasan yang sah
- Mahasiswa yang bersangkutan kehadirannya kurang dari 65% walaupun
dengan alasan yang sah.
7. Sanksi dapat berupa tugas kegiatan terstruktur dinyatakan gagal (dengan nilai = 0)
dan berpengaruh terhadap nilai kesimpulan mata kuliah yang bersangkutan, bila
mahasiswa yang bersangkutan tidak menyelesaikan tugas kegiatan terstruktur dari
dosen yang ada kaitannya dengan penentuan nilai kesimpulan untuk mata kuliah
(seperti penyusunan laporan atau tugas lain sejenis) pada hari ujian akhir semester
untuk mata kuliah yang bersangkutan.
8. Sanksi dapat berupa Nilai Kosong (NK) secara otomatis oleh bagian Administrasi
dan Akademik diubah menjadi nilai E, bila mahasiswa yang bersangkutan masih
mendapat NK pada daftar nilai akhir dan sampai dengan 2 minggu perkulihan
semester berikutnya berjalan tidak ada nilai susulan untuk Nilai Kosong tersebut
dari dosen yang bersangkutan.
9. Sanksi dapat berupa tidak dapat mengambil uang DPP yang telah terlanjur
dibayarkan, bagi mahasiswa yang mengambil cuti kuliah dengan alasan apapun
bila pengambilannya setelah satu minggu perkuliahan dimulai, sebagaimana yang
tercantum dalam kalender akademik.
10. Sanksi dapat berupa kehilangan hak studi secara otomatis apabila :
- Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studinya dalam batas waktu yang sudah
ditentukan yaitu dengan beban studi minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS,
serta lama studi maksimal 14 semester
37
- Mahasiswa terlambat memproses Izin cuti kuliah dari ketentuan Kalender
Akademik.
11. Sanksi berupa :
- Peringatan lisan oleh Pembimbing Akademik (PA) setelah satu semester
- Peringatan keras secara tertulis (setelah dua semester secara bertuirut-turut)
- Kehilangan hak studinya (setelah tiga semester berturut-turut) bila mahasiswa
memperoleh IP semester kurang dari batas minimum untuk lulus program
studinya sekurang kurangnya 2.00 dan SKS sekurangnya 10 SKS
12. Sanksi dapat berupa tidak boleh mengikuti kuliah dalam jangka waktu tertentu dan
atau nilai yang diperoleh pada semester sebelumnya tidak berlaku dapat dijatuhkan
pada mahasiswa yang melakukan pemalsuan nilai atau tandatangan dosen PA dan
atau pejabat Universitas Dwijendra
13. Mahasiswa yang kehilangan hak studinya dapat :
- Meminta surat keterangan pernah menjadi mahasiswa Universitas Dwijendra
dengan transkripnya pada Bagian Akademik di Fakultasnya masing-masing
- Melamar kembali pada jenjang Program Studi yang sama sebagai mahasiswa
baru (mulai dari awal) dalam waktu 4 (empat) bulan setelah kehilangan hak
studinya.
14. Sanksi lainnya
1. Mahasiswa yang dua semester berturut-turut tidak mendaftarkan diri tanpa Izin
Dekan dianggap mengundurkan diri;
2. Mahasiswa yang tidak mempunyai nilai selama satu tahun tanpa sepengetahuan
Dekan, dianggap mengundurkan diri;
3. Mahasiswa yang terbukti sah melakukan tindak kriminal, dikeluarkan dari
Universitas Dwijendra;
4. Mahasiswa yang melakukan tindakan tercela dan mencemarkan nama baik
almamater, diberi peringatan keras oleh Dekan atau Rektor.
15. Pemberian sanksi terhadap penyimpangan-penyimpangan yang belum ditetapkan
dalam peraturan ini ditetapkan oleh Rektor atas usul Fakultas
2.14 TENAGA PENGAJAR (TENAGA FUNGSIONAL AKADEMIK)
a. Tenaga Fungsional Akademik adalah pemangku jabatan fungsional yang
melaksanakan tugas pokok melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
38
dan tugas lainnya dalam pembinaan mahasiswa seperti pengembangan
institusional.
b. Tugas dan wewenang, dan tanggung jawab tenaga fungsional akademik pada
Program S1 adalah sebagai berikut:
Tabel 05: Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab Tenaga Pengajar
Jabatan Pangkat Gol. Wewenang
Pendidikan Penelitian Peng.Masy
Guru Besar
Guru Besar Madya
Lektor Kepala
Lektor Kepala
Lektor Kepala
Lektor
Lektor
Asisten Ahli
Asisten Ahli
Pembina Utama
Pembina Madya
Pembina Utama Muda
Pembina TK.I
Pembina
Penata TK.I
Penata
Penata Muda TK.I
Penata Muda
IV/e
IV/d
IV/c
IV/b
IV/a
III/d
III/c
III/b
III/a
Penuh
Penuh
Penuh
Penuh
Penuh
Pembantu
Pembantu
Pembantu
Pembantu
Penuh
Penuh
Penuh
Penuh
Penuh
Pembantu
Pembantu
Pembantu
Pembantu
Penuh
Penuh
Penuh
Penuh
Penuh
Pembantu
Pembantu
Pembantu
Pembantu
Catatan :*) yang berpendidikan S2 mempunyai wewenang penuh
**) yang berpendidikan S3 mempunyai wewenang penuh
c. Program Studi yang belum memiliki tenaga fungsional akademik dengan
kewenangan penuh dalam jumlah yang memadai, dapat menyesuaikan persyaratan
kewenangan tersebut atas Izin Dekan di bawah pembinaan/pengawasan dari tenaga
yang mempunyai kewenangan penuh.
d. Untuk meningkatkan kualitas tenaga fungsional akademik, maka setiap Program
Studi megadakan pengelompokan spesialisasi mata kuliah yang dibina/asuh di
bawah koordinasi dosen senior, dengan tetap memperhatikan keterpaduan dengan
mata kuliah lain yang relevan.
2. 15 SEMESTER PENDEK
39
1. Dasar rujukan pelaksanaan semester pendek di Universitas Dwijendra adalah Surat
Edaran Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas RI. Nomor 1666/D/C/98
tanggal 16 Juni 1998 tentang Semester Pendek
2. Satu tahun akademik dibagi dalam 2(dua) semester yang masing-masing terdiri
atas 19 minggu, dan dipisah oleh masa libur selama 2 hingga 4 minggu
3. SKS sebagai takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh
selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam
perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing
diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan
mandiri.
4. Berdasarkan butir diatas, Fakultas Teknik Program Studi Universitas Dwijendra
melaksanakan Program Semester Pendek dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan semester pendek didasarkan pada prinsip membantu mahasiswa
untuk menyelesaikan studinya, agar dapat tepat kelulusan
b. Semester pendek adalah pemanfaatan waktu luang mahasiswa untuk proses
belajar mengajar diantara dua semester.
c. Dalam semester pendek jumlah tatap muka dosen dengan mahasiswa
disesuaikan dengan beban SKS untuk setiap mata kuliah dan beban studi yang
diberikan kepada mahasiswa dalam mengikuti semester pendek tidak lebih dari
10 SKS.
d. Semester pendek dapat diikuti oleh semua mahasiswa
e. Mata kuliah yang diberikan dalam semester pendek harus juga diberikan dalam
semester reguler.
f. Pelaksanaan semester pendek diatur lebih lanjut oleh masing-masing Program
Studi/Fakultas
40
BAB III
EVALUASI HASIL BELAJAR
3.1 PENGERTIAN, TUJUAN DAN CARA
1. Evaluasi adalah bagian integral dari proses belajar-mengajar yang
dimaksudkan untuk menetapkan taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa
sebagaimana yang ditetapkan bagi mata kuliah yang bersangkutan
2. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi mahasiswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau evaluasi
terutama ditujukan untuk menetapkan apakah hasil belajar mahasiswa telah
mencapai tingkat penguasaan kemampuan seperti yang telah ditetapkan dalam
tujuan pengajaran.
3. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan sesuai dengan karakteristik pendidikan keahlian yang
bersangkutan.
4. Evaluasi berusaha mengungkapkan aspek-aspek pencapaian
kemampuan yang dianggap penting di dalam mata kuliah yang bersangkutan, baik
yang bersifat kognitif, efektif, maupun psikomotorik.
5. Evaluasi tingkat penguasaan kompetensi mahasiswa per mata kuliah
dilaksanakan melalui Ujian Akhir Semester, sedangkan penguasaan kompetensi
seluruh program dilaksanakan melalui Ujian Akhir Program.
6. Untuk pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan kemampuan belajar
mahasiswa dapat dipergunakan bermacam-macam cara pengumpulan informasi
baik yang berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, maupun pengamatan oleh dosen
41
yang dilakukan lebih dari satu kesempatan yang penafsirannya dapat dilaksanakan
dengan menggunakan Pola Acuan Patokan (PAP) dan Pola Acuan Normatif (PAN)
3.2 JENIS DAN BENTUK UJIAN
A. Jenis dan Bentuk Ujian
1. Jenis ujian terdiri dari :
a. Ujian Mata Kuliah, terdiri dari : Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian
Akhir Semester (UAS).
b. Ujian TA pada akhir perkuliahan.
2. Bentuk ujian meliputi : Ujian Lisan, Ujian Tulis, dan/atau ujian praktik.
3. Bentuk ujian tulis dapat berupa test objektif dan/atau test uraian (essay)
B. Ujian Mata Kuliah
1. Ujian mata kuliah adalah ujian yang menilai hasil belajar mata kuliah dalam
semester yang bersangkutan.
2. Ujian mata kuliah dilakukan dua kali yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan
Ujian Akhir Semester (UAS) dalam satu semester.
3. Ujian akhir semester merupakan ujian keseluruhan materi kuliah yang
bersangkutan, yang teknis pelaksanaanya diatur oleh fakultas yang berpedoman
pada kalender akademik.
4. Mahasiswa wajib mengikuti ujian mata kuliah yang diadakan oleh dosen yang
bersangkutan.
5. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian akhir semester karena sakit
(dinyatakan dengan surat keterangan dokter atau alasan lain diluar
kemampuannya) dapat mengikuti ujian susulan atas persetujuan Ketua Program
Studi.
6. Ujian susulan tersebut dapat dilaksanakan paling lambat 1 minggu setelah
pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan.
7. Ujian ulangan mata kuliah diluar semester yang bersangkutan, tidak dibenarkan.
8. Setelah ujian mata kuliah dosen berkewajiban memeriksa jawaban ujian mata
kuliah dan sedapat mungkin mengembalikan lembar jawaban tersebut kepada
mahasiswa kecuali ujian akhir semester.
C. Tugas Akhir (TA)
42
1. Mahasiswa yang memprogram TA harus memenuhi persyaratan akademik dan
persyaratan administrasi adalah,sebagai berikut.
a. Persyaratan Akademik:
- Telah mengumpulkan satuan kredit semester sekurang-kurangnya 120 SKS
- Memiliki IPK minimal 2,0
- Telah menempuh mata kuliah Metodelogi Penelitian atau mata kuliah yang
sejenis dan memperoleh nilai C atau lebih.
b. Persyaratan Administrasi:
- Telah memenuhi semua persyaratan administratif dan terdaftar sebagai
mahasiswa Universitas Dwijendra pada saat memprogram TA.
- Mengisi formulir pendaftaran memprogram TA yang disediakan oleh
program studi, dan menyerahkan kembali kepada program studi.
2. Proposal TA:
a. Proses penyusunan proposal TA sudah dimulai pada awal kuliah Metodelogi
Penelitian atau mata kuliah yang sejenis
b. Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing diajukan ke program studi
untuk program TA dalam semester berikutnya
c. Proposal TA dibuat rangkap 4 (empat) dipakai untuk lampiran mencari
pengantar penelitian ke Rektor dan Kesbanglinmas Provinsi
3. Proses Bimbingan TA:
a. Persyaratan pembimbing TA disesuaikan dengan peraturan tentang kewenangan
tenaga akademik seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Peraturan yang berlaku di Universitas Dwijendra, serta
disesuaikan dengan kondisi ketenagaan program studi yang bersangkutan
dengan mempertimbangkan kemampuan, profesi, dan keahliannya.
a. Jangka waktu bimbingan penyusunan TA dilakukan selama satu semester,
diawali pada permulaan semester dan berakhir pada akhir semester tersebut.
Jika TA telah siap diuji, mahasiswa dapat mendaftarkan ujian TA periode ujian
TA terdekat. Jika mahasiswa belum dapat menyelesaikan TA dalam waktu satu
semester, kepadanya diberikan kesempatan menyelesaikannya dalam semester
berikutnya, dengan syarat yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan
administratif yang berlaku di Universitas Dwijendra.
43
b. Bentuk bimbingan TA dilaksanakan terstruktur, terjadwal dan terdokumentasi.
Bimbingan dilakukan sekurang-kurangnya sekali seminggu, yang lamanya
disesuaikan dengan keperluan bimbingan.
4. Ujian TA:
a. Persyaratan mahasiswa yang akan menempuh ujian TA adalah telah menulis
TA sesuai dengan format yang berlaku di Program Studi/Fakultas/Universitas
Dwijendra dan telah disetujui oleh pembimbing skripsi, mengisi formulir
pendaftaran ujian TA bahwa TA tersebut telah siap diujikan, dan diserahkan
kepada program studi, dan menyerahkan naskah TA rangkap 4 (empat) kepada
program studi selambat-lambatnya satu minggu sebelum ujian dimulai.
b. Ujian TA merupakan ujian komprehensif untuk menilai penguasaan akademik
mahasiswa tentang isi TA yang ditulisnya serta kemampuan dalam hal
mempertahankan pendapatnya dari sanggahan-sanggahan anggota tim penguji.
c. Ujian TA diselenggarakan oleh panitia ujian yang terdiri atas :
1) Ketua : Dekan
2) Sekretaris : Pembantu Dekan I Fakultas atau Kaprodi
3) Tim Penguji : Pembimbing TA dan dua orang penguji lain
d. Tim penguji TA terdiri atas 4 (empat) orang, yang ditetapkan oleh Dekan atas
usul Ketua Program Studi, yaitu :
1. Dua orang anggota penguji yaitu pembimbing I dan pembimbing II
(Pembimbing I bertindak sebagai pimpinan sidang/ketua penguji)
2. Seorang penguji utama I dan II (minimum Lektor atau bergelar
Magister/Doktor).
e. Ujian TA dilaksanakan dalam waktu maksimal 120 menit dengan sistem
sidang.
f. Naskah TA yang akan diujikan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar
dengan rincian : 4 (empat) eksemplar untuk penguji dan 1 (satu) eksemplar
untuk yang bersangkutan.
g. Penilaian TA meliputi 2 (dua) komponen nilai yaitu ;
1) Isi TA meliputi :
kesesuaian format dengan aturan yang berlaku
bahasa,
kejelasan dan urutan rumusan masalah, pembahasan, rancangan gambar
Kesesuaian desain penelitian dengan tujuan penelitian
44
Manfaat temuan
Tingkat keaslian
Relevansi dan kedalaman kajian pustaka
2) Penampilan dalam ujian:
penguasaan isi TA
kejelasan pengungkapan isi TA
kejelasan dan kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan
oleh penguji
keterbukaan
h. Hasil ujian TA ditetapkan oleh tim penguji dan diklarifikasi
sebagai :
1. Lulus
2. Lulus dengan revisi
3. Tidak lulus
i. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian TA apabila nilai akhir
ujian TA serendah-rendahnya C.
j. Nilai hasil ujian TA diumumkan oleh panitia ujian paling
lambat 2 (dua) hari setelah ujian TA berakhir.
k. Mahasiswa yang dinyatakan lulus ujian TA dengan kewajiban
merevisi diwajibkan menyerahkan revisinya selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
sebelum yudisium.
l. Mahasiswa yang terlambat menyerahkan hasil revisinya,
yudisiumnya akan ditunda sampai semester berikutnya.
m. Naskah TA yang telah diujikan dan telah selesai direvisi
disahkan oleh semua anggota penguji, Ketua Program Studi, dan Dekan setelah
itu digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar dengan rincian :
1. Dua eksemplar untuk pembimbing.
2. Satu eksemplar bersama dengan CD nya untuk perpustakaan
3. Satu eksemplar untuk program studi atau fakultas.
4. Satu eksemplar untuk penulis sendiri.
n. Pakaian ujian TA bagi mahasiswa ditetapkan oleh masing-
masing fakultas.
45
o. Mahasiswa yang telah memprogramkan TA atau tugas akhir
dan terpaksa belum menempuh ujian, SKS-nya tidak diperhitungkan dalam
indeks prestasi.
3.3 PEMBERIAN NILAI
1. Pemberian nilai adalah proses penetapan taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa
oleh dosen.
2. Taraf penguasaan/kemampuan mahasiswa dinyatakan dalam angka presentase (0 –
100%)
3. Setiap ujian mata kuliah (termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester)
dan pelaksanaan tugas, pengamatan hasilnya dinyatakan dalam skor presentase.
4. Angka presentase akhir mata kuliah dihitung dari jumlah perkalian bobot dan skor
presentase ujian tiap mata kuliah, dibagi dengan jumlah bobot atau dengan rumus :
Ket.:
NA : Nilai Akhir
T : Nilai Tugas
UTS : Nilai Ujian Tengah Semester
UAS : Nilai Ujian Akhir Semester
5. Nilai akhir mata kuliah dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, E yang berturut-turut
ekuivalen dengan nilai angka 4, 3, 2, 1, 0.
6. Nilai mata kuliah (nilai huruf) dimuat dalam daftar nilai akhir yang menggunakan
format resmi :
a. Nilai TugasAkhir dimuat dalam daftar nilai akhir oleh Ketua program studi.
b. Nilai akhir mata kuliah dimuat dalam daftar nilai akhir oleh dosen yang
bersangkutan.
c. Nilai KKN dimuat dalam daftar nilai akhir oleh Ketua Program Studi.
7. Bila terjadi ujian susulan bagi yang sakit atau alasan lain diluar kemampuannya,
maka nilai susulan untuk mata kuliah bersangkutan dimuat dalam kartu nilai
susulan yang dikirim ke BAAK dengan disertai surat sakit yang sah.
(3 x T) + (2 x UTS) + (5 x UAS)NA = 10
46
8. Seluruh nilai yang diperoleh mahasiswa dalam penyesuaian program studi tiap
semester tercantum dalam KHS yang merupakan lampiran kelengkapan transkrip
akhir program.
3.4 MAKNA NILAI
1. Nilai akhir menunjukkan kualitas penguasaan atau kemampuan yang tarafnya
diklasifikasikan dalam tabel 06
Tabel 06 : Klasifikasi Penguasaan atau Kemampuan
2. Untuk program sarjana nilai yang dapat dikreditkan sekurang-kurangnya C.
3. Mahasiswa yang telah mendapat nilai lulus untuk semua mata kuliah diperkenankan
mengulang mata kuliah tersebut sebanyak-banyaknya 1 kali dengan kenaikan nilai
maksimal satu tingkat lebih tinggi.
4. Nilai akhir mata kuliah yang diulang adalah nilai tertinggi dari semua nilai yang
diperolehnya pada mata kuliah bersangkutan.
3.5 HASIL STUDI AKHIR PROGRAM
Taraf Penguasaan/
Kemampuan (%)
Sebutan Nilai Huruf Nilai Angka
80 – 100 %
65 – 79 %
55 – 64 %
40 – 54 %
0 – 39 %
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
A
B
C
D
E
4
3
2
1
0
47
1. Indeks Prestasi (IP) semester adalah bilangan (sampai 2 angka dibelakang koma) yang
menunjukkan tingkat keberhasilan mahasiswa secara kualitatif dan kuantitatif pada
semester yang bersangkutan.
2. IP semester dihitung pada setiap akhir semester dari jumlah perkalian kredit (k) dan
nilai angka (N) setiap mata kuliah, dibagi dengan jumlah kredit yang direncanakan
atau dengan rumus :
Ket.:
k1 : Harga sks mata kuliah ke –i
N1 : Nilai akhir mata kuliah ke –i
i : 1, 2, 3, ...., n
3. Untuk penetapan kelulusan dan yudisium mahasiswa semua program studi dibentuk
panitia kelulusan dan yudisium dengan :
a. Dekan sebagai ketua
b. Pembantu Dekan I Fakultas sebagai sekretaris
c. Ketua dan Sekretaris Program Studi sebagai anggota
4. Untuk menentukan kelulusan dan yudisium, panitia kelulusan dan yudisium
menggunakan daftar hasil studi yudisium mahasiswa yang bersangkutan yang
sudah dicek dan disahkan kebenaran isinya oleh Ketua Program Studi setelah
diperiksa di fakultas atau program studi masing-masing.
5. Kelulusan dan yudisium ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK)
dari hasil ujian semua mata kuliah yang diwajibkan untuk menyelesaikan
kebulatan program yang diikuti sesuai dengan struktur program dan sebaran sks-
nya, termasuk hasil ujian TA yang dikualifikasi sebagai lulus atau lulus dengan
revisi.
6. IPK dihitung pada saat penelitian daftar hasil studi yudisium berdasarkan beban
studi yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Bila seorang mahasiswa mengambil satu mata kuliah atau lebih diluar kelompok
mata kuliah yang diwajibkan, maka mata kuliah tersebut dicantumkan dalam
transkrip pada kelompok lain-lain dan tidak diperhitungkan untuk penghitungan
IPK dalam penetapan kelulusan atau yudisium.
k1N1 + K2N2 + K3N3 + .... + kiNi Σ kNIP semester = = k1 + k2 + k3 + .... + ki Σ k
48
8. IPK diperoleh dari penghitungan jumlah perkalian kredit (k) dan nilai angka (N)
tiap mata kuliah dibagi dengan jumlah kredit yang telah dicapai, atau dengan
rumus :
Ket.:
k1 : Harga sks mata kuliah ke –i
N1 : Nilai akhir mata kuliah ke –i
i : 1, 2, 3, ...., n
9. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimum untuk program sarjana adalah 2,00.
3.6 ACUAN PENILAIAN
1. Sistem penilaian dapat menggunakan Penilaian Acuan Normatif (PAN) atau Penilaian
Acuan Patokan (PAP).
2. PAN dianjurkan untuk digunakan apabila:
a. Proses belajar Mengajar tidak menuntut tingkat penguasaan minimum;
b.Penguasaan kompetensi tidak merupakan persyaratan bagi penguasaan
selanjutnya/lainnya;
c. Data diketahui (dianggap) berdistribusi kurva normal
d. Populasi besar, setidak-tidaknya 30 orang
3. PAP dianjurkan untuk digunakan apabila:
a. Proses belajar mengajar menuntut tingkat penguasaan minimum (penguasaan
kompetensi yang bersifat cermat dan tinggi)
b. Penguasaan kompetensi ini merupakan prasyarat bagi penguasaan kompetensi
selanjutnya;
c. Data diketahui tidak berdistribusi menurut kurva normal;
d. Populasi kecil atau kurang dari 30 orang.
4. Skala Nilai yang digunakan dalam pemberian nilai adalah seperti tercantum dalam
tabel 06.
Tabel 06: Skala Nilai dan Penguasaan Kompetensi
Skala Nilai Penguasaan Kompetensi Ekuivalen dengan Skala Nilai
Huruf Angka 0 - 10 0 - 100
k1N1 + K2N2 + K3N3 + .... + kiNi Σ kNIP komulatif = = k1 + k2 + k3 + .... + ki Σ k
49
A
B
C
D
E
4
3
2
1
0
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
8 – 10
6,6 – 7,9
5,6 – 6,5
4,5 - 5,5
0,0 – 4,4
80 – 100
66 – 79
56 - 65
45 – 55
0 - 44
8. Aturan konversi skor menjadi nilai pada PAN diatur seperti Tabel 07 sedang
PAP seperti Tabel 08
Tabel 07 : Aturan Konversi Skor Menjadi Nilai Menurut PAN
Skor Mentah Ekuivalen dengan Nilai
Huruf Angka
>(M+1,5 SD)
-(M+ 1,5 SD)
(M+0,5 SD) - (M+0,05 SD)
(M- 0,5 SD) - (M- 0,5 SD)
(M – 1,5 SD) - (M – 1,5 SD)
A
B
C
D
E
4
3
2
1
0
# M = Mean (skor rata-rata)
SD = Standar Deviasi
TABEL 08 : Aturan Konversi Skor Menjadi Nilai Menurut PAP
Skor Mentah Ekuivalen Dengan Nilai
Huruf Angka
85% - 100% A 4
50
70% - 84%
55% - 69%
45% - 54%
0,0% - 44%
B
C
D
E
3
2
1
0
3.7 PENGADMINISTRASIAN NILAI
1. Daftar nilai mata kuliah dibuat rangkap tiga, satu diserahkan ke Sub Bagian
Pendidikan Fakultas, satu ke Ketua program Studi, dan satu lagi sebagai arsip
dosen bersangkutan;
2. Kartu Rencana Studi per Mata Kuliah (KRSM) yang telah diisi nilai dapat diambil
pada Petugas Sub.Bagian Pendidikan Fakultas pada waktu yang telah ditentukan;
3. Nilai yang dapat dikreditkan adalah nilai C ke atas;
4. Nilai D dapat dikreditkan asal dapat dikompensasi dengan nilai B atau A yang
diperoleh dari mata kuliah dalam kelompok mata kuliah yang sama dan bobot SKS
nya tidak lebih kecil dari mata kuliah yang dikompensasi.
5. Jumlah nilai D yang dapat dikompensasi pada akhir program maksimal 10 SKS
kecuali mata kuliah Agama, Pendidikan Pancasila, PPL(bagi FKIP), dan mata
kuliah lain yang dapat dikompensasi ditentukan oleh Program Studi;
6. Nilai ujian E tidak dapat dikreditkan. Mahasiswa yang mendapat nilai E harus
mengikuti kembali mata kuliah bersangkutan pada semester genap/ganjil
berikutnya, dengan ketentuan beban kreditnya diperhitungkan dalam menetapkan
batas maksimum SKS yang dapat diambil dalam semester tersebut;
7. Nilai yang sudah direkapitulasi oleh Fakultas selanjutnya dilaporkan ke Universitas
dalam bentuk laporan semester yang selanjutnya oleh Universitas dilaporkan ke
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi lewat Kopertis Wilayah VIII Denpasar
3.8 INDEKS PRESTASI DAN REMEDI
1. Indeks Prestasi (IP) adalah bilangan yang menunjukkan tingkat keberhasilan
belajar mahasiswa secara kuantitatif dan kualitatif;
2. Secara kuantitatif keberhasilan belajar mahasiswa diukur dari jumlah SKS yang
diperoleh, dan secara kualitatif keberhasilan mahasiswa diukur dari nilai tingkat
penguasaan kompetensi mata kuliah yang diprogramkan;
51
3. Indeks Prestasi yang dihitung dari hasil studi mahasiswa dalam program studi satu
semester disebut IP Semester, sedangkan Indeks Prestasi selama studi atau pada
akhir program disebut IP Kumulatif (IP Kum.)
4. Mata kuliah dengan nilai D dapat diperbaiki dan nilai tertinggi yang hendak dicapai
adalah C. Untuk menunjukkan nilai perbaikan pada KRS diberi tanda (*)
sebanyak sekian kali perbaikan;
5. Nilai terendah yang dipakai pada mata kuliah perbaikan adalah D;
6. Nilai untuk mata kuliah yang diprogramkan dengan mengikuti kuliah penuh adalah
E sampai A;
7. Mahasiswa yang sudah memenuhi syarat untuk maju ujian akhir program tetapi
masih ingin memperbaiki nilai atau disarankan oleh PA untuk memperbaiki nilai
guna memenuhi syarat IP Kumulatif minimal dapat diberi kesempatan melakukan
perbaikan di luar ujian semester dengan sistem kuartal dengan ketentuan jumlah
mata kuliah yang diperbaiki adalah maksimal 6 SKS;
8. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti ujian akhir program karena memiliki suatu
nilai D yang belum dikompensasi, dapat diberi remedi sampai tuntas dengan nilai
tertinggi C;
9. Batas waktu perbaikan dan remedi adalah sampai batas waktu studinya habis (14
semester)
3.9 EVALUASI KEMAJUAN BELAJAR
Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa setiap tahun dilaksanakan pada akhir semester
secara terjadwal, dan pada setiap akhir semester selama batas waktu studi mahasiswa dalam
masing-masing tahap.
1. Evaluasi dua tahun pertama atau empat semester pertama, mahasiswa dinyatakan
lulus evaluasi pertama apabila mengumpulkan minimal 30 SKS dengan IPK
tidakkurang dari 2,0;
2. Evaluasi dua tahun kedua atau empat semester berikutnya, mahasiswa dinyatakan
lulus evaluasi kedua apabila mengumpulkan minimal 76 SKS dengan IPK tidak
kurang dari 2,0;
3. Evaluasi Akhir Program, mahasiswa dinyatakan telah selesai mengikuti program
studi bilamana telah mengumpulkan jumlah nilai kredit sebesar 144-160 SKS
dengan IPK minimal 2,0;
52
4. Mahasiswa yang melampaui batas waktu studi tidak diperkenankan lagi
melanjutkan studinya di Fakultas, dengan proses pemberhentian sebagai berikut:
a) Ketua Program Studi memberikan pertimbangan kepada Dekan;
b) Dekan mengadakan evaluasi dengan memberikan peringatan (I dan II ) kepada
mahasiswa;
c) Dekan mengajukan usulan pemberhentian kepada Rektor;
d) Rektor menetapkan menerima atau menolak;
e) Keputusan Rektor ditembuskan ke BAAK, Dekan, Ketua Program Studi dan
mahasiswa yang bersangkutan.
BAB IV
SISTEM ADMINISTRASI AKADEMIK
4.1 PENERIMAAN MAHASISWA BARU
1. Mahasiswa dalam pedoman ini adalah mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Dwijendra (Universitas Dwijendra)
2. Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra menyelenggarakan
pendidikan berkelanjutan dengan membuka penerimaan mahasiswa baru dan
mahasiswa transfer S1.
3. Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang diterima Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Dwijendra yang sama sekali belum memiliki SKS matakuliah
yang berlaku di Universitas Dwijendra. Penerimaan mahasiswa ini melalui UMPT.
53
4. Mahasiswa transfer S1 adalah mahasiswa lulusan Program Diploma/Sarjana Muda
negeri dan swasta (ijazah Negara) atau yang terakreditasi/disamakan yang
melanjutkan pendidikannya di Universitas Dwijendra dan sudah ada pengakuan SKS
matakuliah yang sesuai dengan kurikulum Universitas Dwijendra.
5. Masukan mahasiswa terdiri dari :
b. Lulusan SMA/SMK/ yang sederajat
c. Lulusan Perguruan tinggi dari program dan jenjang yang sama atau lebih rendah
d. Mahasiswa pindahan
6. Untuk bisa diterima menjadi mahasiswa, lulusan SMA dan SMK/ yang sederajat dan
lulusan Perguruan Tinggi tersebut diatas harus lulus ujian masuk/seleksi/saringan
sesuai dengan ketentuan universitas.
4.2 PERPINDAHAN MAHASISWA
1. Mahasiswa pindahan adalah :
a. Mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendera
yang pindah keluar atau mahasiswa dari Universitas lain yang pindah ke
Universitas Dwijendra.
b. Mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra
yang pindah jenjang atau Program Studinya dalam lingkungan Fakultas dan
Universitas
2. Penerimaan mahasiswa pindahan ditentukan oleh tersedianya tempat, sarana dan
prasarana pendidikan dan persetujuan Rektor atas pertimbangan Dekan bersama
Ketua Program Studi.
3. Kepindahan seorang mahasiswa hanya dapat diberikan 1 (satu) kali dan penerimaan
mahasiswa hanya dilakukan pada awal tahun ajaran
4. Syarat-syarat perpindahan :
a. Terdaftar dan aktif kuliah minimal 2 (dua) semester di Perguruan
Tinggi/Program Studi asal
b. Bukan mahasiswa putus sekolah/Drop Out (DO)
c. Bukan mahsiswa yang diberhentikan dengan tidak hormat.
d. Melaksanakan registrasi mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Mahasiswa pindahan dari luar Universitas Dwijendra diwajibkan :
54
a. Mengajukan permohonan untuk menjadi mahasiswa pada Universitas Dwijendra
kepada Rektor dengan disertai alasan kepindahannya.
b. Melampirkan surat keterangan pindah dan surat rekomendasi dari rektor asalnya.
c. Melampirkan semua daftar mata kuliah yang pernah diprogramkan serta nilai
kredit semester/tahun diperolehnya.
d. IPK semester minimal 2,00 untuk jenjang S1 dan D3.
6. Mahasiswa pindahan dari Universitas Dwijendra ke perguruan tinggi lainnya
diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan pindah kepada Rektor dengan menjelaskan alasan
kepindahannya.
b. Melampirkan surat rekomendasi dari Ketua Jurusan/Program Studi, serta semua
KHS yang pernah diperoleh.
c. Melampirkan surat pernyataan kesediaan menerima dari Perguruan Tinggi yang
dituju.
7. Proses akhir perpindahan seperti tersebut diatas ditentukan oleh Rektor
8. Mahasiswa yang pindah jurusan atau pindah Program Studi dalam Fakultas dan atau
antar Fakultas dilingkungan Universitas Dwijendra diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan pindah kepada Dekan dan tembusan kepada Ketua
Program Studi/Jurusan yang disetujui untuk diteruskan ke Rektor.
b. Melampirkan fotocopy semua KHS dan KRS yangpernah diperolehnya dan
dilegalisir oleh Ketua Program Studi.
c. IPK semester minimal 2,00 untuk jenjang S1 dan D3
9. Proses akhir kepindahan mahasiswa seperti tersebut diatas akan ditentukan oleh
Rektor.
10. Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi penerima akan meneliti dan menyetarakan
kredit mata kuliah yang telah dicapai dari tempat asalnya dengan kredit Program
Studi yang akan diambil.
11. Jumlah dan jenis mata kuliah yang telah diakui dan yang masih harus ditempuh oleh
mahasiswa pindahan untuk mencapai kebulatan program ditetapkan oleh Ketua
Program Studi dan disahkanoleh Dekan.
12. Mahasiswa pindahan diwajibkan menempuh paling sedikit 30 sks yang mencapai
kebulatan Program Studi dalam waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) semester.
4.3 ALUR REGISTRASI
55
1. Mahasiswa harus membayar DPP terlebih dahulu sesuai dengan batas waktu yang
telah ditetapkan.
2. Setelah membayar DPP, mahasiswa menerima KRS yang telah disediakan oleh
BAAK/Bagian Pendidikan Fakultas untuk diisi sesuai dengan ketentuan.
3. Selanjutnya mahasiswa melakukan bimbingan dari dosen Pembimbing Akademik
(PA) sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan
4. Mahasiswa wajib menyerahkan KRS yang telah diisi dan ditandatangai Dosen
Pembimbing Akademik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
4.4 CUTI KULIAH
1. Cuti kuliah (menunda program) adalah penundaan registrasi administrasi, secara
sah bagi mahasiswa.
2. Mahasiswa dapat mengambil cuti kuliah setelah mengikuti perkuliahan sekurang-
kurangnya satu semester, dan yang bersangkutan tidak dalam keadaan kehilangan
hak studi kecuali mahasiswa yang sakit atau dengan alasan lainnya dengan surat
keterangan yang sah.
3. Mahasiswa yang mengambil cuti kuliah diwajibkan memiliki Surat Keterangan
Cuti Kuliah (SKCK) yang dikeluarkan oleh Kepala Biro Administrasi Akademik
dan Kemahasiswaan(BAAK) atas nama Rektor.
4. Mahasiswa yang dalam semester tertentu tidak kuliah tanpa memiliki SKCK
secara otomatis kehilangan studinya dan dianggap keluar dari Universitas
Dwijendra.
5. Jangka waktu selama cuti kuliah diperhitungkan dalam batas waktu studi
mahasiswa yang bersangkutan.
6. SKCK dapat diminta mahasiswa di Biro Administrasi Akademikdan
Kemahasiswaan (BAAK) mulai akhir semester yang sedang diikuti dan paling
lambat 2 (dua) bulan setelah semester yang ditunda berjalan sesuai dengan
ketentuan kalender akademik.
7. Tata cara pengajuan cuti kuliah diatur sebagai berikut :
a. Mahasiswa mengisi blangko surat permohonan cuti kuliah di Biro Akademik
b. Surat permohonan tersebut disertai dengan alasan yang kuat dan dibuktikan
dengan surat keterangan dari yang berwenang (dilampirkan)
56
Dalam hal kesulitan ekonomi, dibuktikan dengan surat pernyataan dari
orang tua/wali yang diketahui oleh pejabat yang berwenang (Kapala
Desa/Lurah dan Camat setempat)
Dalam hal sakit atau kecelakaan dan sejenisnya, dibuktikan dengan surat
keterangan dari yang berwenang
c. Mahasiswa menyelesaikan Kartu Proses Penjajagan Cuti Kuliah dan Keluar
(KPPCK)
8. Permintaan cuti kuliah tidak dapat dipertimbangkan bila pengajuannya melampaui
batas waktu seperti tersebut diatas, dan mahasiswa yang bersangkutan secara
otomatis kehilangan hak studinya di Universitas Dwijendra.
9. Mahasiswa yang mempunyai SKCK dapat mengajukan permintaan mengikuti
kuliah kembali.
10. Mahasiswa dapat memperpanjang cuti kuliah sebanyak-banyaknya 4 (empat)
semester secara berturut-turut dengan catatan sisa waktu kuliah masih
memungkinkan bagi mahasiswa tersebut untuk menyelesaikan beban sks yang
diwajibkan.
11. Mahasiswa yang cuti kuliah dan akan melanjutkan kuliah kembali diwajibkan
mendapat persetujuan Ketua Program Studi dan Dekan yang bersangkutan paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum kegiatan perkuliahan semester yang bersangkutan.
Persetujuan tersebut dicantumkan dalam SKCK.
12. Mahasiswa yang cuti kuliah tidak membayar biaya pendidikan dalam
melaksanakan cuti.
13. Masa cuti kuliah tidak diperhitungkan dalam masa studi.
14. Dalam masa cuti tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik apapun
4.5 ALIH PROGRAM
1. Sistem Kredit Semester memungkinkan mahasiswa melakukan alih program. Yang
dimaksud dengan alih program adalah pengunduran diri seorang mahasiswa dari satu
program studi/fakultas ke program studi/fakultas lain yang sejenis (IPA ke IPA, IPS
ke IPS), karena mahasiswa tersebut tidak berbakat dalam program studi semula
berdasarkan saran/pertimbangan PA atau mahasiswa tersebut adalah pindahan dari/ke
daerah lain.
2. Alih program di lingkungan Universitas Dwijendra dilakukan atas persetujuan Dekan
dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
57
a. Mahasiswa yang bersangkutan sudah mengikuti kuliah pada program studi yang
lama minimal dua semester secara berturut-turut.
b. Jumlah kredit yang telah dicapai mahasiswa bersangkutan minimal 24 SKS dengan
nilai minimal masing-masing mata kuliah adalah C
c. Waktu yang dipergunakan oleh mahasiswa bersangkutan pada Program Studi yang
lama turut diperhitungkan dalam menentukan batas waktu maksimal.
d. Tersedia tempat pada Program Studi yang dituju.
e. Mata kuliah yang relevan dengan kredit yang sama atau lebih besar dan telah lulus
dapat dialihkan ke Program Studi yang baru.
4.6 PROGRAM TRANSFER S1
1. Lulusan Sarjana Muda dan Program D-3,D-2, D-1 dapat diterima pada program
S1 yang sama setelah dilakukan akreditasi dan konversi nilai.
2. Peserta Program S1 transfer ini diterima sebagai mahasiswa semester ganjil atau
semester genap dengan masa studi maksimal 3,5 tahun.
3. SKS yang diakui dari transfer lulusan Program D-1 adalah berkisar :20-40 SKS,
program D-2 berkisar : 40-80 SKS; Program D-3 berkisar :60-120 SKS
4. Mata kuliah yang diakui ditentukan oleh Ketua Program Studi dan diketahui oleh
Dekan.
5. Setiap mata kuliah yang dapat diakui tetapi memiliki nilai 1 atau 0 harus
diprogramkan kembali.
6. Mata kuliah yang tidak dapat di transfer/tidak diakui tidak dapat dimasukkan ke
dalam transkrip akademik.
4. 7 NOMOR REGISTRASI MAHASISWA (NRM)
1. Nomor Registrasi Mahasiswa (NRM) dikeluarkan atau diterbitkan oleh Biro
Administrasi Akademik Kemahasiswaan Universitas Dwijendra.
2. Nomor Registrasi Mahasiswa terdiri dari 11 digit dengan rincian sebagai berikut :
a. 2 digit pertama kode tahun akademik
b. 1 digit selanjutnya kode fakultas
c. 2 digit selanjutnya kode program studi
d. 2 digit selanjutnya kode ijasah terakhir (SMA/SMK, D1, D2, atau D3)
e. 4 digit selanjutnya adalah nomor urut mahasiswa
58
3. Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) dikeluarkan oleh Fakultas terdiri dari 9 digit dengan
rincian sebagai berikut :
a.2 digit pertama kode tahun masuk
b. 1 digit selanjutnya kode fakultas
c.2 digit selanjutnya kode ijasah terakhir
d. 4 digit terakhir nomor urut mahasiswa
4. 8 YUDISIUM
1. Yudisium adalah penetapan status kelulusan mahasiswa dari suatu jenjang
pendidikan. Yudisium dinyatakan dengan suatu predikat. Predikat tersebut
ditentukan berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang dicapai oleh
mahasiswa.
2. Yudisium hasil ujian akhir program dilaksanakan oleh Panitia Ujian
3. Mahasiswa yang akan di yudisium sebelumnya diminta mengisi daftar hadir
yang disediakan oleh Panitia Ujian
4. Mahasiswa yang berhalangan hadir pada waktu yudisium, dapat dinyatakan
sebagai inabsentia
5. Yudisium dapat pula dihadiri oleh mahasiswa yang berminat, sepanjang tempat
memungkinkan serta tidak mengganggu jalannya acara yudisium.
6. Predikat Yudisium adalah sesuai dengan Surat Keputusan Mendiknas N.
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, predikat yudisium yang diberikan untuk
lulusan S-1 dan Diploma adalah seperti dalam table 09.
Tabel 09: Yudisium Program Sarjana S1
Yudisium Indeks Prestasi Komulatif
(IPK)
Lulus dengan predikat pujian
Lulus dengan predikat sangat memuaskan
Lulus dengan predikat memuaskan
3,51 – 4,00
2,76 – 3,50
2,00 – 2,75
4.9 WISUDA dan DIES NATALIS
59
1. Wisuda dan Dies Natalis adalah upacara akademik yang diatur berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 0602a/V/1984.
2. Wisuda di Universitas Dwijendra dilaksanakan satu kali dalam satu tahun
akademik.
3. Wisuda adalah acara pengukuhan dan pelepasan alumnus oleh almamater
4. Syarat Wisuda ádalah telah dinyatakan lulus dalam yudisium oleh Dekan dan
telah memenuhi persyaratan administrasi dan keuangan yang ditetapkan oleh
Rektor.
5. Alumnus wajib mengikuti wisuda setelah menyelesaikan semua kewajiban
akademik dan administrasi tersebut.
6. Alumnus yang belum mengikuti wisuda tidak diperkenankan mengambil ijazah,
kecuali mereka dinyatakan inabsentia
7. Ijazah baru dapat diambil setelah alumnus diwisuda
8. Dies Natalis Universitas Dwijendra merupakan hari ulang tahun berdirinya
Universitas Dwijendra dan dilaksanakan setiap tanggal 28 Juli.
4.10 IJASAH DAN TRANSKRIP
1. Daftar Kelulusan serta Daftar Hasil Studi dan Yudisium (DHSY) yang sudah
ditandatangani oleh Ketua Jurusan/Program Studi, disahkan oleh Dekan
merupakan dasar pembuatan ijasah dan transkrip.
2. Ijasah adalah Surat Tanda Tamat Belajar mahasiswa pada suatu program
tertentu, yang dikeluarkan oleh Universitas Dwijendra, dengan bentuk dan isi
yang sesuai dengan ketentuan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi No.
632/D/T/1998 tentang Contoh Ijazah bagi Lulusan Program Pendidikan pada
Institut/Universitas dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
178/U/2001 tanggal 21 Nopember 2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan
Perguruan Tinggi. Ijazah ini dilengkapi dengan transkrip nilai.
3. Transkrip adalah pelengkap ijasah yang berisi daftar nilai studi dan yudisium
mahasiswa yang dikeluarkan oleh Fakultas dan ditandatangani oleh Dekan
4. Tanggal untuk ijasah dan transkrip adalah tanggal saat kelulusan mahasiswa
yang bersangkutan.
5. Daftar Hasil Studi dan Yudicium (DHSY) tersebut diatas, sudah harus diterima
oleh BAAK paling lambat 2 (dua) minggu setelah pengumuman kelulusan.
60
6. Transkrip mahasiswa masukan non SMA/SMK dan perhitungan IPK akhir
programnya didasarkan pada mata kuliah dan jumlah SKS program sebelumnya.
7. Pembuatan dan Pengesahan Ijazah diatur sebagai berikut :
a. Ijazah ditulis oleh BAAK berdasarkan Berita Acara Yudisium
b. Ijasah sarjana ditandatangani oleh Rektor dan Dekan Fakultas masing-
masing
c. Pengesahan Salinan atau fotocopy ijazah oleh Pembantu Rektor I Bidang
Akademik Universitas Dwijendra
8. Transkrip Akademik adalah bagian yang tak terpisahkan dengan ijazah
Universitas Dwijendra, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.Format dan Isi:
- Format transkrip ditetapkan oleh Universitas Dwijendra
- Transkrip ijazah berisi data mahasiswa, Fakultas, Program Studi, IPK,
Judul Skripsi, Jumlah SKS, dan nilai tiap mata kuliah yang dicapai oleh
mahasiswa, dan predikat kelulusan.
b. Pembuatan Transkrip Akademik:
- Transkrip akademik dibuat oleh BAAK bersama-sama dengan
pembuatan ijazah.
- Transkrip akademik dibuat berdasarkan data nilai yang dikirim oleh
Fakultas dalam berkas yudisium
- Transkrip ijazah di Universitas Dwijendra ditandatangani oleh Dekan
Fakultas
- Pengesahan fotocopy transkrip oleh Dekan atau Pembantu Dekan I.
9. Persyaratan pengambilan/penyerahan ijazah dan transkrip ditetapkan oleh
BAAK
4.11 GELAR
1. Pemberian gelar akademik bagi lulusan Fakultas Teknik Program Studi
Arsitektur Universitas Dwijendra ditetapkan oleh Universitas berdasarkan
ketentuan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 178/U/2001
tanggal 21 Nopember 2001 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan
Tinggi.
61
2. Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan akademik yang diarahkan terutama pada
penguasaan ilmu pengetahuan.
3. Penggunaan gelar akademik untuk sarjana dalam bentuk singkatan ditempatkan
di belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan seperti tertera dalam
tabel 10.
Tabel 10 :Penggunaan Gelar Akademik
No. Kelompok Program Studi Gelar Akademik Singkatan
1.
2
3
4
5
Teknik
Pertanian
Ilmu Komunikasi
Pendidikan
Hukum
Sarjana Teknik
Sarjana Pertanian
Sarjana Sosial
Sarjana Pendidikan
Sarjana Hukum
S.T.
S.P.
S.Sos
S.Pd.
S.H.
BAB V
PEMBINAAN KEMAHASISWAAN
Pembinaan kemahasiswaan meliputi tiga bidang yaitu pembinaan penalaran,
pembinaan minat dan bakat serta pembinaan kesejahteraan.
62
5.1 PEMBINAAN BIDANG PENALARAN
5.1.1 Tujuan pembinaan ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam usaha
mengembangkan daya pikir dan daya cipta serta memberikan kemungkinan
penerangan akal mahasiswa ke cakrawala yang lebih luas.
5.1.2 Bentuk kegiatan bidang penalaran dapat berupa seminar akademik, diskusi ilmiah,
penelitian, kuliah kerja dan pengabdian pada masyarakat.
5.1.3 Kegiatan bidang penalaran dapat dilaksanakan di tingkat Fakultas dan Program Studi
dengan topik permasalahan atau obyek kegiatan yang telah disepakati oleh lembaga
kemahasiswaan dan Tim Pendamping di tingkat Fakultas atau Tim Pembimbing di
tingkat Program Studi
5.1.4 Biaya pelaksanaan kegiatan bidang penalaran dibebankan kepada dana swadaya
mahasiswa serta bantuan Fakultas atau Universitas.
5.1.5 Kuliah Kerja di tingkat Program Studi yang bertujuan untuk melengkapi
pengetahuan mahasiswa dalam satu bidang ilmu atau lebih yang dilaksanakan diluar
kemampuan merupakan kegiatan wajib bagi mahassiwa dengan ketentuan :
a. Objek yang dicari disesuaikan dengan tujuan serta kemampuan mahasiswa.
b. Waktu pelaksanaan agar diusahakan tidak banyak mengganggu perkuliahan.
c. Mahasiswa yang karena satu atau lain hal tidak bisa ikut, dapat melaksanakan
kegiatan itu pada tahun berikutnya, atau ditugaskan untuk suatu objek lain
yang ditetapkan oleh Jurusan, dan menyerahkan laporan sesuai dengan yang
diminta Ketua Program Studi.
5.1.6 Kegiatan penalaran dapat dilaksanakan antar Fakultas lewat kegiatan Ikatan Senat
Mahasiswa Sejenis (ISMS) dan lain-lain.
5.1.7 Bukti keterlibatan dalam suatu kegiatan di bidang penalaran dapat dipakai untuk
melengkapi persyaratan waktu melamar bea siswa/mahasiswa teladan.
5.2 PEMBINAAN BIDANG MINAT DAN BAKAT
5.2.1 Tujuan pembinaan ini adalah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa sesuai
dengan fasilitas yang tersedia.
5.2.2 Bentuk kegiatan dapat berupa kegiatan ko-kurikuler antara lain kegiatan olah raga,
seni, pramuka, pecinta alam, Menwa dll.
5.2.3 Mahasiswa yang berbakat dan berminat diberi pembinaan prestasi secara terus
menerus sesuai dengan fasilitas yang ada untuk meningkatkan prestasinya di
63
Fakultas maupun di Universitas dan bermanfaat untuk melengkapi persyaratan
memperoleh bea siswa/mahasiswa teladan.
5.3 PEMBINAAN BIDANG KESEJAHTERAAN
5.3.1 Tujuan pembinaan ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam melengkapi
fasilitas belajarnya, serta meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan material
spiritual.
5.3.2 Sampai saat ini kesejahteraan mahasiswa Universitas Dwijendra dapat dibantu
melalui :
a. Beasiswa yang bersumber antara lain :
1) Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
2) BBM (Beasiswa Bantua Belajar)
b. Usaha lain yang sah
5.3.3 Mahasiswa yang berhasil mendapat bea siswa, tetapi pada tahun berikutnya IP
kumulatifnya menurun maka bea siswanya akan dicabut (dihentikan); sedang yang
prestasinya baik, bahkan meningkat, bea siswanya dapat diteruskan.
5.4 KOORDINASI PEMBINAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN
5.4.1 Koordinasi pembinaan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Fakultas dilaksanakan
oleh Pembantu Dekan III, Tim Pembimbing Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
5.4.2 Koordinasi pembinaan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Jurusan/Program Studi
dilaksanakan oleh Ketua Jurusan/Program Studi, Tim Pembimbing dan HMPS
(Himpunan Mahasiswa Program Studi)
5.4.3 Agar semua kegiatan pembinaan dapat teratah sesuai dengan tujuan, semua kegiatan
kemahasiswaan harus berkiblat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di
Universitas.
5.5 ATRIBUT MAHASISWA
5.5.1 Atribut mahasiswa terdiri dari baju jas dan topi almamater yang berisi tanda pengenal.
5.5.2 Mengenai atribut mahasiswa ini diatur tersendiri oleh Rektor.
5.6 MAHASISWA DAN ALUMNI
5.6.1 Untuk menjadi mahasiswa seseorang harus :
1. Memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Pendidikan Menengah;
64
2. Memiliki kemampuan yang disyaratkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.
5.6.2 Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa setelah memenuhi persyaratan
tambahan dan melalui prosedur tertentu.
5.6.3 Syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan prosedur untuk menjadi mahasiswa
diatur oleh senat perguruan tinggi.
5.6.4 Persyaratan tambahan dan prosedur sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) 1 diatur
oleh Menteri.
(1) Mahasiswa mempunyai hak :
1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab untuk
menuntut ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam
lingkungan akademik;
2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya.
(2) Setiap mahasiswa berkewajiban untuk :
1. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi
mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku;
2. Mematihi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi
yang bersangkutan;
3. Ikut memelihara sarana dan prasarana serat kebersihan, ketertiban dan
keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan;
4. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;
5. Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang
bersangkutan;
6. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh
pimpinan masing-masing perguruan tinggi.
(4) Untuk melaksanakan peningkatan penalaran, minat, kegemaran dan
kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan pada perguruan
tinggi dibentuk organisasi kemahasiswaan.
(5) Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan dari, oleh dan
untuk mahasiswa.
(6) Organisasi kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi merupakan perwakilan
tertinggi mahasiswa pada perguruan tinggi yang bersangkutan dan disebut
Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BEM.
65
(7) Pengurus organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi bertanggung jawa
kepada pimpinan satuan penyelenggaran pendidikan yang membawahinya.
(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat
(4) diatur oleh Menteri.
(9) Alumni perguruan tinggi adalah seseorang yang tamat pendidikan di perguruan
tinggi yang bersangkutan.
(10) Alumni perguruan tinggi dapat membentuk Organisasi Alumni yang bertujuan
untuk membina hubungan dengan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam
upaya untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan tinggi.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
1. Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam Buku Pedoman Studi ini yang
menyangkut semua fakultas akan diputuskan oleh Rektor dengan memperhatikan hasil
rapat Pimpinan Universitas dan Pimpinan Fakultas
66
2. Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam Buku Pedoman Studi yang menyangkut
masalah Program Studi, akan diatur oleh Dekan dengan memperhatikan hasil rapat
Pimpinan Fakultas dan Ketua Program Studi
3. Apabila ketentuan-ketentuan dalam Buku Pedoman Studi ini ada yang bertentangan
dengan ketentuan/keputusan pemerintah yang berlaku, maka ketentuan-ketentuan tersebut
akan ditinjau kembali
67